83
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda Triwulan I V - 2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Kalimantan Timur

Kantor Bank Indonesia Samarinda

Tr iw u lan IV-2011

Page 2: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur

(Kaltim) periode triwulan IV-2011 dapat selesai disusun dan dipublikasikan kepada

stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Timur

diterbitkan secara periodik setiap triwulan sebagai perwujudan peranan Kantor Bank

Indonesia Samarinda dalam memberikan informasi kepada stakeholders tentang

perkembangan ekonomi Kalimantan Timur terkini serta prospeknya. Kami

mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu referensi atau acuan dalam proses

diskusi atau proses pengambilan kebijakan berbagai pihak terkait.

Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah

Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan IV-2011 sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi pada triwulan IV-2011 mengalami pertumbuhan secara

positif, yaitu sebesar 5,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III-

2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,34% (yoy).

2. Laju Inf lasi triwulanan Kaltim pada triwulan IV-2011 mencapai 6,34% (yoy),

menurun dibandingkan inflasi triwulanan sebelumnya yang sebesar 6,58% (yoy).

3. Perkembangan Perbankan Daerah Kaltim masih menunjukan perkembangan

yang positif. Pertumbuhan Aset, penghimpunan DPK dan penyaluran Kredit

mengalami pertumbuhan yang meningkat sebesar 8,68%, 8,37% dan 6,53%(qtq).

Perkembangan sistem pembayaran tunai mengalami pertumbuhan yang positif,

meningkat sebesar 24,12%(yoy), sedangkan transaksi pembayaran melalui kliring

menurun secara nilai sebesar -1,37% dan meningkat secara volume sebesar

14,33%(yoy).

4. Perkembangan Keuangan Daerah, realisasi APBD Kaltim triwulan IV-2011

mengalami peningkatan secara nilai dan prosentase sebesar Rp. 9,52 trilyun atau

mengalami kenaikan 37,10%(yoy). Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

meningkat sebesar Rp. 4,33 trilyun atau meningkat 65,46%, sedangkan untuk

realisasi belanja APBD mencapai Rp. 7,99 trilyun atau secara prosentase sebesar

38,09%.

5. Prospek Perekonomian, perkembangan ketenagakerjaan dan kesejahteraan

mengalami peningkatan, dapat dilihat dari penurunan pencairan JHT(Jaminan Hari

Tua) dan penurunan Indeks Ekspektasi Konsumen. Perekonomian Kaltim

diperkirakan akan tetap tumbuh positif dalam kisaran 4 + 1%(yoy). Dari sisi

Page 3: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

ii

permintaan, pertumbuhan disebabkan oleh peningkatan kinerja ekspor dan

kegiatan investasi, sedangkan dari sisi penawaran disebabkan peningkatan kinerja

sektor pertambangan dan penggalian. Untuk tekanan inflasi, diperkirakan akan

mengalami penurunan dengan sedikit tekanan inflasi yang disebabkan oleh

kenaikan harga beberapa komoditas utama bahan kebutuhan pokok. Selain itu

juga terjadi kenaikan harga kebutuhan kelompok perumahan di awal tahun 2012.

Kami menyadari bahwa buku kajian ini masih belum sempurna ataupun

terdapat penyajian data yang kurang tepat, oleh karena itu kami senantiasa

mengharapkan kritikan dan masukan membangun demi penyempurnaan di masa yang

akan datang. Dalam proses penyusunan Kajian Ekonomi Regional ini, kami

menggunakan data yang diperoleh dari berbagai pihak, yakni instansi di lingkungan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pusat Statistik, pelaku usaha dan

akademisi, laporan dari perbankan serta data hasil analisis intern Bank Indonesia dan

sumber-sumber lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Untuk itu kepada

para pihak tersebut, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

semoga hubungan yang telah terjalin erat selama ini dapat ditingkatkan di masa yang

akan datang.

Akhirnya besar harapan kami mudah-mudahan laporan triwulanan ini dapat

bermanfaat bagi semua kalangan dalam memahami perekonomian Kalimantan Timur.

Terima kasih.

Samarinda, Februari 2011

BANK INDONESIA SAMARINDA

Androecia Darw is Pemimpin

Page 4: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... vi

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................................... viii

RINGKASAN EKSEKUTIF............................................................................................................ 1

I Gambaran Umum ................................................................................................................ 1

II Assesmen Perekonomian ...................................................................................................... 1

III Assesmen Inflasi ................................................................................................................... 2

IV Assesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran ...................................................................... 2

1. Perbankan......................................................................................................................... 2

2. Sistem Pembayaran ........................................................................................................... 3

V Perkiraan .............................................................................................................................. 3

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ............................................................. 5

1.1 Gambaran Umum ............................................................................................................... 5

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan ..................................................................... 6

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ............................................................................................. 6

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ............................................................................................... 8

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) ..................................................... 9

1.2.4 Ekspor dan Impor ......................................................................................................... 9

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ................................................................... 13

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ............................................. 14

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ......................................................................... 15

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ......................................................................................... 16

1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih ................................................................................ 17

1.3.5 Sektor Bangunan ........................................................................................................ 17

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran .................................................................... 18

Page 5: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

iv

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ........................................................................ 18

1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ..................................................... 19

1.3.9 Sektor Jasa-Jasa .......................................................................................................... 19

Boks.1 Pemetaan Sektor Utama Kalimantan Timur .................................................................. 20

BAB II EVALUASI PERKEMBANGAN INFLASI ............................................................................. 25

2.1 Gambaran Umum ............................................................................................................. 25

2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) ...................................................................................................... 27

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq) ...................................................................... 27

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan(qtq) ....................................................................... 29

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq) .......................................................................... 30

2.3 Inflasi Tahunan (yoy) ......................................................................................................... 31

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda .................................................................................. 31

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan ................................................................................. 31

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ...................................................................................... 32

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ...................................................................... 39

3.1 Gambaran Umum ............................................................................................................. 39

3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum .................................................................................... 40

3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ................................................................................... 40

3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat ................................................................................ 41

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum ................................................................................... 42

a. Kredit Bank Umum ber-Kantor di Kaltim ................................................................. 42

b. Kredit Bank Umum berlokasi Proyek di Kaltim ........................................................ 44

3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil Dan Menengah (MKM) ................................................. 47

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ......................................................... 50

a. Perkembangan Aset BPR di Kaltim .......................................................................... 50

b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR di Kaltim ..................................................... 51

c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR ......................................................................... 51

3.5 Assesmen Risiko Perbankan ............................................................................................... 52

3.5.1 Risiko Kredit ............................................................................................................... 52

3.5.2 Risiko Likuiditas .......................................................................................................... 53

Page 6: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

v

3.5.3 Risiko Pasar ................................................................................................................ 54

3.6 Perkembangan Sistem Pembayaran .................................................................................. 54

3.6.1 Perkembangan Transaksi Tunai ................................................................................... 55

3.6.1.1 Perkembangan Peredaran Uang Kartal ................................................................. 55

3.6.1.2 Jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Kartal................................. 56

3.6.2 Perkembangan Transaksi Non Tunai .......................................................................... 56

3.6.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring ........................................................................... 56

3.6.2.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS ........................................................................ 57

BAB IV KEUANGAN DAERAH .................................................................................................. 59

4.1 Gambaran Umum ............................................................................................................. 59

4.2 Pendapatan ...................................................................................................................... 60

4.3 Belanja ............................................................................................................................. 53

Boks.2 Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Kalimantan Timur 2011 ............................. 56

BAB V PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN ....................... 65

5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur ........................................................ 65

5.2 Kesejahteraan ................................................................................................................... 66

BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH ............................................................................ 68

6.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan IV-2011 ............................................................... 68

6.2 Prospek Perkembangan Inflasi ........................................................................................... 69

LAMPIRAN

Page 7: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ................................................ 6

1.2 Komoditas Utama Ekspor Non Migas Kaltim Triwulan IV-2011(HS 2 Digit, Dlm Juta USD) ......................................................................................................................... 11

1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan IV- 2011(HS 2 Digit, dalam Juta USD s.d Agustus 2011) ................................................. 12

1.4 Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur ......................................................... 13

B1.1 Barang masuk ke Kalimantan Timur melalui Pelabuhan ............................................. 22

2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan IV-2011 ............................................................ 26

2.2 Inflasi Triwulan (qtq) di Kota Samarinda ..................................................................... 28

2.3 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Samarinda ................................................. 28

2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan ................................................................ 29

2.5 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Balikpapan ................................................ 29

2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan ..................................................................... 30

2.7 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Tarakan ..................................................... 30

2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa ........................... 31

2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa ........................... 32

2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa ............................... 33

2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional ,Kaltim dan Kota ............................... 33

2.12 Komoditas Andil Inflasi Terbesar Januari – Desember 2011 ........................................ 34

3.1 Perkembangan Jumlah Asset dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim .................. 40

3.2 Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum di Kaltim ............................... 42

3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ............................................. 44

3.4 Jumlah Kredit Bank Umum Beralokasi Proyek Di Kaltim ............................................. 46

3.5 Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kab / Kota di Kaltim ................. 47

3.6 Perkembangan Kredit Umum Menurut Skala Kredit di Kaltim ..................................... 48

3.7 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan, dan Sektor Ekonomi di Kaltim .................................................................................. 49

3.8 Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto ( Gross-NPLs ) menurut Sektor Ekonomi Kaltim ...................................................................................................................... 50

3.9 Perkembangan Usaha BPR di Kaltim ......................................................................... 52

3.10 Perkembangan Kolekbilitas Kredit Bank Umum di Kaltim .......................................... 52

3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto Bank Umum ............................................... 53

3.12 Struktur Jangka Waktu DPK Perbankan di Kaltim ...................................................... 54

Page 8: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

vii

4.1 Realisasi Pendapatan APBD Kaltim Triwulan IV-2011 ................................................. 61

4.2 Realisasi Belanja APBD Kaltim Triwulan IV-2011 ......................................................... 63

B2.1 Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan ................................................... 58

B2.2 Perkembangan Fisik dan Keuangan Pembangunan Jalan Tol ...................................... 59

5.1 Perkembangan Transaksi RTGS Di Kalimantan Timur ................................................. 63

6.1 Perkembnagn Ketenagakerjaan Di Kalimantan Timur ................................................ 65

Page 9: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

viii

DAFTAR GRAFIK Halaman

1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) ......................................................... 5

1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen .................................................................. 7

1.3 Indeks Kondisi Ekonomi ................................................................................................. 7

1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen .......................................................................................... 7

1.5 Kredit Konsumsi ............................................................................................................ 8

1.6 Belanja Modal APBD ...................................................................................................... 8

1.7 Rencana Investasi .......................................................................................................... 9

1.8 Kredit Investasi .............................................................................................................. 9

1.9 Nilai Ekspor Non Migas Kaltim ..................................................................................... 10

1.10 Volume Ekspor Non Migas Kaltim ................................................................................ 10

1.11 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim .......................... 10

1.12 Nilai Impor Non Migas Kaltim ....................................................................................... 11

1.13 Volume Impor non Migas Kaltim .................................................................................. 11

1.14 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim ................................ 12

1.15 Indeks Produksi Padi .................................................................................................... 14

1.16 Indeks Produksi Sawit .................................................................................................. 14

1.17 Kredit Sektor Pertanian ................................................................................................ 14

1.18 Produksi Batubara ....................................................................................................... 15

1.19 Kredit Pertambangan ................................................................................................... 15

1.20 Produksi Kilang Minyak ................................................................................................ 16

1.21 Produksi LNG ............................................................................................................... 16

1.22 Kredit Sektor Industri .................................................................................................... 16

1.23 Kredit Sektor Listrik dan Air .......................................................................................... 17

1.24 Kredit Konstruksi ......................................................................................................... 17

1.25 Indeks Sektor Perdagangan .......................................................................................... 18

1.26 Kredit Perdagangan ..................................................................................................... 18

1.27 Penumpang Angkutan Udara ....................................................................................... 19

1.28 Perkembangan Kredit Kaltim ........................................................................................ 19

2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy) .............................................................................. 25

2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti kaltim (yoy) .............................................................. 26

2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm) ............................................................ 27

3.1 Kinerja triwulan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional(qtq) .............................. 39

3.2 Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy) ............................ 39

Page 10: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

ix

3.3 Perkembangan Simpanan Masyarakat ............................................................................. 41

3.4 Suku Bunga kredit ......................................................................................................... 42

3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ................................................... 43

3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim ......................................... 45

3.7 Perkembangan Aset BPR ............................................................................................... 50

3.8 Perkembangan DPK BPR ................................................................................................ 51

3.9 Perkembangan Kredit BPR ............................................................................................. 51

3.10 Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs ................................................................ 54

3.11 Peredaran Uang Kartal di Kaltim ................................................................................... 55

3.12 Peredaran Uang Kartal di Wilker KBI.............................................................................. 55

3.13 Jumlah PTTB per Wilker KBI .......................................................................................... 56

3.14 Perkembangan Transaksi Kliring ................................................................................... 56

3.15 Perkembangan Transaksi RTGS Kaltim ........................................................................... 57

3.16 Perkembangan RTGS Per Wilker KBI .............................................................................. 58

4.1 Pendapatan APBD Kaltim Triwulan IV ........................................................................... 59

4.2 Belanja APBD Kaltim Triwulan IV .................................................................................. 60

4.3 Realisasi PAD APBD Kaltim .......................................................................................... 61

4.4 Realisasi Pendapatan Transfer APBD Kaltim .................................................................. 62

4.5 Realisasi Belanja Operasi APBD Kaltim ........................................................................... 63

4.6 Realisasi Belanja Modal APBD Kaltim ............................................................................. 64

5.1 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ............................................................... 65

5.2 Perkembangan Nominal Jaminan Hari Tua (JHT) di Samarinda ........................................ 66

5.3 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ............................................................... 66

5.4 Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan .............................................................. 67

6.1 Indeks Ekspektasi Konsumen ......................................................................................... 68

6.2 Harga Komoditas Minyak & Batubara ............................................................................. 68

6.3 Harga Komoditas Gula................................................................................................... 69

6.4 Harga Minyak Kelapa Sawit ........................................................................................... 69

6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ............................ 70

6.6 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2) ............................. 70

Page 11: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

1

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-

2011 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 5,16% (yoy),

pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan

sebesar 4,34% (yoy).

Dari sisi permintaan, terjadi peningkatan yang

didorong oleh peningkatan kinerja ekspor neto Kaltim,

peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga

terutama konsumsi non bahan makanan, serta masih

cukup tingginya pertumbuhan investasi di Kaltim pada

akhir tahun 2011. Berdasarkan sisi penawaran,

pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh pertumbuhan

positif sektor pertambangan dan penggalian yang

dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh

faktor masih baiknya permintaan dan harga hasil

komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada

triwulan IV-2011.

PERKEMBANGAN INFLASI

Pada periode triwulan IV-2011 laju inflasi

Kalimantan Timur menurun yakni sebesar 6,34% dari

triwulan sebelumnya 6,58% (yoy). Hal ini ditopang oleh

tren menurunnya laju inflasi secara bulanan pada Oktober ,

November, dan Desember 2011, yaitu masing-masing

sebesar -1,18%,-0,76%, dan 1,10%.

Menurunnya laju inflasi Kalimantan Timur

disebabkan karena meningkatnya pasokan beberapa

komoditas bahan makanan seperti beberapa jenis ikan

segar, daging segar, dan sayuran akibat jumlah produksi

Perekonomian Kalimantan Timur tumbuh meningkat

Dari sisi permintaan peningkatan pertumbuhan didorong oleh

peningkatan ekspor dan tingkat konsumsi masyarakat terutama konsumsi non bahan makanan

Laju inflasi tahunan Kalimantan Timur mengalami penurunan

Faktor penyebab menurunnya laju inflasi terutama adalah disebabkan

oleh penurunan harga beberapa komoditas bahan makanan

Page 12: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

2

yang meningkat karena panen disejumlah daerah penghasil

yang berdampak pada penurunan tingkat harga.

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Intermediasi perbankan cenderung membaik, hal

ini tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami oleh

sebagian besar indikator utama kegiatan usaha perbankan

meliputi pertumbuhan asset, penghimpunan dana pihak

ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan yang

mengalami peningkatan secara triwulanan masing-masing

sebesar 8,68%, 8,37% dan 6,53%(qtq). Begitu juga bila

dilihat pertumbuhan secara tahunan (yoy) yang

menunjukkan perkembangan kinerja yang positif pada

Aset, DPK, dan Kredit bank umum di Kaltim yang

mengalami peningkatan cukup tinggi masing-masing

sebesar 34,89%, 32,61%, dan 26,60%, searah dengan

pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan

masing-masing sebesar 15,37%, 13,08% dan 21,58%.

Sementara itu kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

menunjukkan perkembangan kinerja yang melambat. Hal

ini terlihat dari pertumbuhan jumlah Aset, DPK, Kredit BPR

yang mencapai 3,95%, -1,61%, dan 6,13% (yoy), lebih

rendah jika dibandingkan pertumbuhan secara tahunan

pada triwulan sebelumnya yang masing-masing tumbuh

mencapai 7,79%, 7,50%, dan 13,23% (yoy).

Perkembangan sistem pembayaran tunai di

Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 menunjukkan

pertumbuhan positif, ditunjukkan oleh perkembangan

transaksi tunai yang mencapai Rp. 5,51 trilyun pada

triwulan III-2011 atau meningkat sebesar 24,12% (yoy).

Sementara itu transaksi pembayaran melalui kliring di

wilayah Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan dari sisi

nilai dan volume masing-masing sebesar -1,37% dan

Kinerja Bank Umum di Kaltim mengalami perkembangan positif

baik penghimpunan dana maupun penyaluran kredit

Transaksi sistem pembayaran tunai dan non tunai di

Kalimantan Timur menunjukan peningkatan

Page 13: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

3

14,33% (yoy), begitu halnya transaksi pembayaran melalui

Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk

wilayah Kalimantan Timur juga mengalami peningkatan

dari sisi nilai untuk transaksi masuk ke Kaltim.

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Realisasi APBD Kaltim triwulan III tahun 2011

mengalami peningkatan secara nilai dan secara prosentase

jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada triwulan III

tahun 2010. Total pendapatan APBD provinsi Kaltim 2011

yang sudah terealisasi pada triwulan III secara nilai

mencapai Rp. 6,65 trilyun atau mengalami kenaikan

26,98% (yoy) jika dibandingkan dengan total pendapatan

pada triwulan III tahun 2010 yang sebesar Rp. 5,24 trilyun.

Apabila dilihat rinciannya, realisasi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) pada triwulan III tahun 2011 tercatat sebesar

Rp. 3,22 trilyun atau meningkat 62,60% jika

dibandingkan dengan realisasi APBD triwulan III 2010 yang

sebesar Rp. 1,98 trilyun. Secara prosentase realisasi PAD

pada triwulan III -2011 mencapai 82,04% dari total

anggaran.

Total realisasi belanja APBD provinsi Kalimantan

Timur triwulan III tahun 2011 mencapai Rp. 3,13 trilyun

atau secara prosentase sebesar 43,17%. Realisasi ini

mengalami peningkatan baik secara nilai maupun secara

prosentase jika dibandingkan dengan realisasi belanja

pada APBD triwulan II 2011 yang mencapai Rp 2,62 trilyun

(39,03%). Apabila dilihat menurut rincian jenis belanja,

belanja operasi, belanja modal, dan transfer mencapai

prosentase realisasi masing-masing sebesar 36,07%,

36,09%, dan 91,32%

Perkembangan Perbankan Kaltim mengalami

perkembangan positif baik penghimpunan dana

maupun penyaluran kredit

Realisasi APBD Provinsi Kalimantan Timur

mengalami peningkatan dibandingkan realisasi

tahun sebelumnya

Realisasi APBD Provinsi

Kalimantan Timur mengalami peningkatan dibandingkan realisasi tahun sebelumnya

Page 14: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

4

PENGEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Kondisi ketenaga kerjaan diKalimantan Timur

menunjukan peningkatan kinerja. Indikasi ini terlihat dari

pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) Jamsostek yang secara

nominal mengalami penurunan dari Rp 17,41 milyar pada

triwulan III-2011 menjadi Rp 17,33 milyar pada triwulan IV-

2011 Kondisi kesejahteraan di Kalimantan Timur juga

menunjukan peningkatan diindikasikan oleh turunnya

Indeks Ekspektasi Konsumen yang naik dari rata-rata

124.28 pada triwulan III-2011 menjadi rata-rata 128 di

triwulan IV 2011.

PROSPEK PEREKONOMIAN

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I-

2012 diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada kisaran

4+0,5% (yoy), sedikit melambat dibandingkan

pertumbuhan triwulan sebelumnya. Dari sisi permintaan

pertumbuhan positif masih didukung oleh meningkatnya

kinerja ekspor Kalimantan Timur dan mengeliatnya

kegiatan investasi, sedangkan dari sisi penawaran

pertumbuhan didukung oleh peningkatan kinerja sektor

pertambangan dan penggalian.

Tekanan Inflasi pada triwulan I-2012 diperkirakan

mengalami penurunan, akan tetapi masih terdapat indikasi

kenaikan harga beberapa komoditas utama bahan

kebutuhan pokok di Samarinda diantaranya beras, daging

sapi, daging ayam, bawang merah, dan bawang putih.

Faktor pendorong inflasi lainnya adalah peningkatan harga

kelompok perumahan yang disebabkan oleh meningkatnya

harga semen dan biaya sewa rumah di awal tahun 2012.

Indikator perkembangan ketenagakerjaan dan

kesejahteraan di Kalimantan Timur mengalami peningkatan

Prospek Perekonomian Kaltim pada triwulan I-2012

diperkirakan akan tumbuh meningkat pada kisaran

4+0,5% (yoy)

Dari sisi harga inflasi

Kalimantan Timur triwulan I-2012 diperkirakan akan

menurun dan berada pada kisaran 5,75% + 0,5 (yoy)

Page 15: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

5

PPEERRKKEEMM BBAA NNGGAA NN EEKKOONNOOMM II MM AA KKRROO RREEGGIIOONNAA LL

1.1 Gambaran Umum

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 tumbuh secara

positif, yaitu sebesar 5,16% (yoy), mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

triwulan III-2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,34% (yoy), namun masih

lebih rendah jika dibandingkan PDB Nasional yang tumbuh sebesar 6,5% (Grafik 1.1).

Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan IV-2011 meningkat

sebesar 1,83%(qtq), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,91%.

Graf ik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kalt im (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim secara

tahunan pada triwulan IV-2011 terutama berasal dari peningkatan kinerja ekspor neto

Kaltim, peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terutama konsumsi non

bahan makanan, serta masih cukup tingginya pertumbuhan investasi di Kaltim pada

akhir tahun 2011. Sementara itu pengeluaran pemerintah di Kaltim meskipun

mengalami pertumbuhan positif namun sedikit mengalami pelambatan dibandingkan

pertumbuhan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan

ekonomi masih didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan

penggalian yang dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh faktor

masih baiknya permintaan dan harga hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar

internasional pada triwulan IV-2011. Selain itu sektor lainnya yang turut memberikan

kontribusi yang cukup signifikan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan

sektor pengangkutan dan komunikasi yang mengalami peningkatan seiring dengan

meningkatnya kegiatan ekonomi dan investasi di Kaltim.

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2008 2009 2010 2011

Kaltim 6.62 6.82 4.58 1.44 0.38 -0.12 3.16 5.85 6.79 6.89 3.86 2.81 2.91 3.28 4.34 5.16

Nasional 6.28 6.4 6.3 5.5 4.53 4.08 4.16 5.43 5.69 6.19 5.8 6.1 6.5 6.5 6.6 6.5

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

(% yoy) Kalt im Nasional

BAB I

Page 16: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

6

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan

Dari sisi permintaan, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan

disumbangkan secara positif oleh semua komponen. Kontribusi pertumbuhan PDRB

tertinggi berasal dari komponen ekspor neto yaitu sebesar 3,20%, diikuti oleh

konsumsi rumah tangga sebesar 0,85%, serta investasi sebesar 0,72% (Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur

Sumber : BPS Kaltim, diolah

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi Rumah Tangga di Kaltim pada triwulan IV-2011 mengalami

ekspansi sebesar 6,83%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya juga tumbuh sebesar

6,82% (yoy). Meningkatnya konsumsi rumah tangga pada periode laporan ini

dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena faktor musiman hari

raya natal dan tahun baru 2012, serta didorong oleh ekspektasi masyarakat terhadap

peningkatan Upah Minimum Provinsi sebesar Rp. 93.000 atau 8,5%. Berdasarkan

hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada

triwulan IV tahun 2011, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara umum masih

menunjukkan optimisme masyarakat Kaltim (diatas level 100), dengan level keyakinan

yang terus mengalami peningkatan pada bulan Oktober, November, dan Desember

2011 (Grafik 1.2).

Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11

Konsumsi Rumah Tangga 5.31 5.46 6.82 6.83 0.70 0.68 0.86 0.85

Makanan 3.33 4.22 6.07 5.82 0.21 0.26 0.37 0.34

Non Makanan 7.25 6.66 7.54 7.80 0.49 0.43 0.49 0.51

Pengeluaran KLSN 4.84 4.20 5.11 4.73 0.01 0.01 0.01 0.01

Pengeluaran Pemerintah 7.03 6.75 7.43 4.88 0.37 0.34 0.38 0.25

Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 7.86 6.18 5.76 5.50 1.07 0.81 0.75 0.72

Perubahan Stok 5.40 4.11 3.76 2.91 0.04 0.03 0.03 0.02

Ekspor 1.12 0.49 8.92 5.96 1.17 0.53 10.31 6.87

Ekspor LN 0.47 -0.32 5.89 3.92 0.35 -0.25 4.83 3.12

Ekspor Antar Daerah 2.52 2.25 15.79 10.48 0.78 0.72 5.32 3.74

Impor 1.72 -0.67 15.88 7.32 0.65 -0.27 7.51 3.43

Impor LN -0.21 -3.16 19.49 5.35 -0.04 -0.66 4.56 1.25

Impor Antar Daerah 3.75 1.95 12.51 9.37 0.67 0.37 2.99 2.20

Ekspor Neto 0.57 1.60 3.02 4.69 0.38 1.09 2.06 3.20

PDRB 2.91 3.28 4.34 5.16 2.91 3.28 4.34 5.16

Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi Pert umbuhan Jenis Penggunaan

Page 17: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

7

Graf ik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Indeks Keyakinan Konsumen yang menunjukkan masih tingginya optimisme

masyarakat pada triwulan laporan ini disebabkan oleh masih tingginya optimisme

terhadap kondisi ekonomi (IKE) terutama yang berasal dari meningkatnya penghasilan

dan ketersediaan lapangan pekerjaan pada periode tersebut, juga didukung dari

meningkatnya ekspektasi konsumen (IEK) terutama berasal dari ekspektasi terhadap

penghasilan dan kondisi ekonomi (Grafik 1.3). Sementara itu meskipun sedikit

melambat, ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan juga

masih berada di atas level optimis (Grafik 1.4). Semakin banyaknya proyek

pembangunan infrastruktur serta meningkatnya kegiatan investasi di Kaltim menjadi

faktor yang menjaga ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja.

Graf ik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Graf ik 1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen

Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2009 2010 2011

(Indeks)Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi

Indeks Ekspektasi Konsumen Garis 100

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Indeks

Penghasilan Saat IniPembelian Durable GoodsKetersediaan Lap. Kerja Saat IniGaris 100

020406080

100120140160180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Indeks

Ekspektasi PenghasilanEkspektasi EkonomiEkspektasi Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100

Page 18: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

8

Peningkatan konsumsi rumah tangga

di Kalimantan Timur masih didorong

oleh pertumbuhan positif kredit

konsumsi pada triwulan IV-2011

secara tahunan sebesar 41,43%, atau

meningkat dari Rp. 10,43 trilyun pada

triwulan IV-2010 menjadi Rp. 14,76

trilyun pada triwulan IV-2011 (Grafik

1.5). Pertumbuhan tahunan ini

mengalami peningkatan jika

dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 33,47% (yoy). Perkembangan kredit

konsumsi ini juga mengalami peningkatan secara triwulanan sebesar

4,87%(qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya dimana kredit yang tersalurkan

sebesar Rp. 14,07 trilyun.

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah pada

triwulan ketiga tahun 2011

mengalami pertumbuhan sebesar

4,88% (yoy), melambat jika

dibandingkan dengan pertumbuhan

pada triwulan III-2011 yang tercatat

sebesar 7,43%. Melambatnya

pertumbuhan belanja pemerintah

daerah pada triwulan IV-2011

disebabkan pelambatan konsumsi

Pemda APBD secara tahunan yang terjadi pada November dan Desember 2011, yang

diperkirakan berasal dari melambatnya belanja operasi pemerintah daerah (belanja

barang dan belanja keuangan). Sementara itu belanja modal menunjukkan

peningkatan realisasi keuangan dan fisik secara tahunan dan meningkat jika

dibandingkan periode triwulan sebelumnya (Grafik 1.6). Hal ini disebabkan oleh

meningkatnya realisasi belanja jalan, irigasi, dan jaringan yang cukup tinggi yang

ditunjukkan oleh semakin meningkatnya kegiatan proyek pembangunan infrastruktur

jalan dan jembatan yang sangat besar di Kaltim seperti pembangunan jalan freeway

Balikpapan-Samarinda dan pembangunan jembatan pulau Balang.

Graf ik 1.6 Belanja Modal APBD

Sumber : Prompt Indicator BPS

0%

10%

20%

30%

40%

80

100

120

140

160

180

200

220

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Belanja Modal APBD g (yoy)

Grafik 1.5 Kredit Konsumsi Sumber : LBU Bank Indonesia

0%

20%

40%

60%

0

4000

8000

12000

16000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Konsumsi growth (yoy)

Page 19: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

9

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domest ik Bruto (PMTDB)

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Kalimantan Timur pada

triwulan IV-2011 mengalami pertumbuhan sebesar 5,50%(yoy), sedikit melambat

dibandingkan pertumbuhan 5,76% pada triwulan III-2010. Melambatnya

pertumbuhan PMTDB sebagai proksi kegiatan investasi dapat dilihat dari

melambatnya rencana investasi pada triwulan laporan (Grafik 1.7). Sementara itu

faktor positif yang masih menjadi pendorong pertumbuhan PMTDB pada periode

berjalan ini adalah konsumsi listrik industri di Kaltim yang menunjukkan tren

peningkatan. Selain itu, pertumbuhan investasi juga didorong oleh pembiayaan kredit

investasi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kaltim yang mencapai Rp. 21,90

trilyun, tumbuh sebesar 46,54% atau tumbuh moderat dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 46,02% (yoy) (Grafik 1.8).

Graf ik 1.7 Rencana Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia

Graf ik 1.8 Kredit Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia

1.2.4 Ekspor dan Impor

Kinerja ekspor Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 tumbuh positif

sebesar 5,96%(yoy), mengalami pelambatan jika dibandingkan dengan laju

pertumbuhan ekspor di triwulan III-2011 yang tumbuh sebesar 8,92%. Pelambatan

pertumbuhan disebabkan oleh melambatnya kinerja ekspor baik antar daerah

maupun ekspor Kaltim ke luar negeri. Apabila dilihat berdasarkan jenis komoditasnya,

pelambatan kinerja ekspor Kaltim disebabkan melambatnya kinerja ekspor komoditas

migas Kaltim, sedangkan komoditas non migas yang didominasi oleh batubara

mengalami peningkatan pertumbuhan. Peningkatan kinerja ekspor non migas dapat

dilihat dari perkembangan ekspor di Pelabuhan Samarinda (mayoritas komoditas non

migas), yang pada triwulan IV-2011 tumbuh sebesar 46,13%(yoy) dengan volume

ekspor mencapai 15,65 juta ton.

0%

2%

4%

6%

8%

80859095

100105110115120125

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Rencana Investasi g (yoy)

0%

20%

40%

60%

0

4000

8000

12000

16000

20000

24000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Investasi growth (yoy)

Page 20: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

10

Apabila dilihat perkembangan ekspor non migas berdasarkan data dari Ditjen

Bea dan Cukai yang diolah oleh Bank Indonesia, ekspor non migas Kaltim triwulan IV-

2011 mencapai USD 5.424 juta, mengalami pertumbuhan secara tahunan sebesar

56,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar

USD 3.470 juta. Pertumbuhan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

pertumbuhan secara tahunan pada triwulan III-2011 yang mengalami kontraksi

sebesar -3,18%(yoy) (Grafik 1.9). Sementara itu dari sisi volume, kinerja ekspor non

migas masih tumbuh 37,10% (yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi -3,75% (yoy) (Grafik 1.10).

Graf ik 1.9 Nilai Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur

Graf ik 1.10 Volume Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan

laporan, China memiliki pangsa nilai ekspor terbesar yaitu 33,66%, diikuti oleh India

(14,02%), dan Jepang (12,39%) (Grafik 1.11). Berdasarkan komoditasnya, ekspor

bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan

Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 90,37% dengan nilai USD 4.901

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(yoy)(Juta USD) Nilai Ekspor g Nilai Ekspor

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(yoy)(Juta Ton) Vol Ekspor g Vol Ekspor

Graf ik 1.11 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama

Ekspor Non M igas Kalt im Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah, * ) Juli-Agustus 2011

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2008 2009 2010 2011

Share INDIA RRC KORSEL

TAIWAN JEPANG

Page 21: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

11

juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami ekspansi sebesar 62,80%

dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, sehingga ekspansi

ekspor komoditas bahan bakar mineral memberikan kontribusi sebesar 61,63%

terhadap pertumbuhan ekspor non migas Kaltim pada triwulan laporan.

Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor non Migas Kalt im Triw ulan IV-2011

(HS2 Digit , dalam USD)

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Sementara itu, pertumbuhan kegiatan impor Kalimantan Timur pada triwulan

IV-2011 mengalami pertumbuhan sebesar 7,32% (yoy); melambat jika dibandingkan

dengan pertumbuhan pada triwulan III-2011 yang mengalami pertumbuhan secara

tahunan sebesar 15,88%. Pelambatan impor diperkirakan disebabkan oleh

pelambatan kinerja impor migas yang memiliki kontribusi cukup besar, sementara

impor non migas yang mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang tercatat di

Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim selama triwulan IV-2011 berjumlah USD

539,41 juta, atau tumbuh 27,62%(yoy), mengalami peningkatan jika dibandingkan

dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,93%(yoy)

(Grafik 1.12). Dari sisi volume, kinerja impor non migas Kaltim mengalami

pertumbuhan negatif, turun sebesar 20,34% (yoy) (Grafik 1.13).

Graf ik 1.12 Nilai Impor Nonmigas Kalimantan Timur

Graf ik 1.13 Volume Impor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah, * )periode Juli-Agustus 2011

Komoditas Nilai (Jt USD) Pangsa Growth (yoy) Kontribusi

27 - Mineral fuels, mineral oil products 4,901.52 90.37% 68.20% 61.63%

15 - Animal or vegt. fats and oils 138.94 2.56% -1.82% -0.05%

28 - Inorganic chemicals 119.81 2.21% 10.16% 0.22%

44 - Wood and art icles of wood 118.10 2.18% 30.62% 0.67%

03 - Fish,crustaceans,moluscs,oth.invert 54.89 1.01% 22.00% 0.22%

31 - Fertilizers 42.42 0.78% -60.36% -0.47%

lainnya 48 0.89% -24.16% -0.21%

Total 5,423.87 100.00% 56.29% 56.29%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(yoy)(Juta USD) Nilai Impor g Nilai Impor

-50%

0%

50%

100%

150%

200%

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(yoy)(Juta Ton) Vol Impor g Vol Impor

Page 22: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

12

Komoditas impor terbesar Kalimantan Timur pada triwulan III-2011 adalah

komoditas nuclear react., boilers, dan mechanical appl. (pangsa 35,27%) dengan

impor sebesar USD 190,24 juta atau meningkat 49,80% (yoy), diikuti oleh komoditas

ships, boats and floating structures dengan nilai USD 104,62 juta (pangsa 19,40%)

yang terkontraksi -7,79% (yoy) (Tabel 1.3). Sementara berdasarkan negara asal impor,

mayoritas berasal dari China sebesar USD 95,93 juta (pangsa 17,79%), diikuti oleh

Singapura yaitu sebesar USD 90,26 juta (16,73%), dan USA sebesar USD 72,80 juta

(16,73%) (Grafik 1.14).

Tabel 1.3 Komoditas Impor Non M igas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kalt im Triw ulan IV-2010 (HS2 Dijit , dalam USD s.d Agustus 2011)

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur

pada triwulan IV-2011 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas Kaltim

lebih besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kaltim) sebesar USD 4.884

juta, atau mengalami peningkatan sebesar 60,27% (yoy).

Komoditas Nilai (Jt USD) Pangsa Growth (yoy) Kontribusi

84 - Nuclear react.,boilers,mech. appli. 190.24 35.27% 49.80% 17.56%

89 - Ships,boats and floating structures 104.62 19.40% -7.79% -1.51%

31 - Fertilizers 79.53 14.74% 74.18% 10.94%

40 - Rubber and articles thereof 31.52 5.84% 36.75% 2.15%

73 - Articles of iron and steel 30.12 5.58% 24.30% 1.36%

85 - Elect . machinery, sound rec., tvetc 16.68 3.09% 52.43% 1.62%

lainnya 87 16.07% 10.68% 1.72%

Total 539.41 100.00% 27.62% 27.62%

Graf ik 1.14 Perkembangan Share Negara Asal Utama

Impor Nonmigas Kalt im Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

0%

10%

20%

30%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2008 2009 2010 2011

(Share)SINGAPORE C. USA C. JAPANC. R.R.C GERMANY

Page 23: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

13

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran

Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi penawaran di

triwulan IV-2011 berasal dari sektor utama pertambangan dan penggalian (pangsa

50,79%) dengan kontribusi sebesar 4,47% dan diikuti oleh sektor perdagangan,

hotel, dan restoran dengan kontribusi 0,77% (yoy). Pertumbuhan positif pada sektor

pertambangan dan penggalian disebabkan oleh masih tingginya produksi

pertambangan migas dan batubara di Kaltim seiring dengan tingginya permintaan

dan perkembangan harga komoditas tersebut di pasar internasional. Sementara itu

perkembangan positif pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran dalam

perekonomian Kaltim (pangsa 7,94%) dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan

pembangunan infrastruktur, kegiatan ekonomi dan investasi di Kaltim pada akhir

tahun 2011 sehingga meningkatkan pertumbuhan pada sektor-sektor pendukungnya

termasuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kaltim, sektor industri

pengolahan (pangsa 22,90%) mengalami penurunan pertumbuhan pada triwulan IV-

2011 yaitu tumbuh sebesar -5,61% (yoy), sehingga memberikan kontribusi negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi secara total dari sisi penawaran sebesar -1,28%. Hal

utama penyebab penurunan kinerja pada sektor industri pengolahan (yang

didominasi industri pengolahan migas) ini dipengaruhi oleh semakin terbatasnya

sumber pasokan gas (feed gas), sehingga produksi LNG PT Badak Bontang mengalami

penurunan di tahun 2011.

Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11

Pertanian, Peternakan, Kehut., Perikanan 4.84 7.10 3.06 2.48 0.31 0.41 0.17 0.13

Pertambangan dan Penggalian 3.40 5.34 7.92 8.80 1.66 2.70 4.03 4.47

Industri Pengolahan -4.03 -6.45 -6.25 -5.61 -0.97 -1.51 -1.45 -1.28

Listrik, Gas, dan Air Bersih 8.38 11.84 11.22 12.68 0.02 0.03 0.03 0.03

Bangunan 10.14 11.69 10.25 11.49 0.27 0.31 0.27 0.31

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9.24 8.89 10.38 9.72 0.73 0.68 0.81 0.77

Pengangkutan dan Komunikasi 10.05 9.47 9.79 11.78 0.36 0.33 0.35 0.43

Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan 10.12 12.95 13.14 13.42 0.24 0.31 0.31 0.33

Jasa-jasa 11.27 9.87 9.37 11.27 0.45 0.38 0.36 0.45

PDRB 2.91 3.28 4.34 5.16 2.91 3.28 4.34 5.16

PDRB TANPA MIGAS 9.17 11.07 12.72 13.79 5.48 6.66 7.90 8.93

Kontribusi Pert umbuhan Pertumbuhan (% yoy) Lapangan Usaha

Page 24: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

14

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan pada triwulan IV-

2011 mengalami ekspansi sebesar 2,48%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya

tumbuh sebesar 3,06%. Pelambatan sektor ini ditarik oleh pertumbuhan negatif

kinerja subsektor tanaman bahan makanan terjadi pada penurunan produksi padi

sawah dan padi ladang di Kaltim (Grafik 1.15). Dari subsektor perkebunan, produksi

Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebagai komoditas yang paling dominan di

Kaltim masih menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan. Namun demikian

pertumbuhan produksi TBS ini sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya,

yang terlihat dari melambatnya indeks produksi sawit (Grafik 1.16).

Graf ik 1.15 Indeks Produksi Padi Sumber : Prompt Indicator BPS

Graf ik 1.16 Indeks Produksi Saw it Sumber : Prompt Indicator BPS

Sementara itu, perkembangan

positif terjadi pada peningkatan

produksi peternakan sapi,

kambing, dan ayam dari subsektor

peternakan, dan dari subsektor

perikanan mengalami

perkembangan positif terutama

dipicu oleh produksi perairan ikan

darat, perairan umum, dan

budidaya, sedangkan kinerja hasil perikanan laut masih tumbuh negatif di

triwulan IV-2011. Pertumbuhan positif kinerja sektor pertanian juga didukung oleh

kinerja positif penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan pada

sektor pertanian di triwulan IV-2011 yang mencapai Rp. 7,01 trilyun atau meningkat

27,83% (yoy) (Grafik 1.17).

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

80

90

100

110

120

130

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Padi Sawah g (yoy)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

507090

110130150170190210230

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Produksi Kelapa Sawit (TBS) g (yoy)

Graf ik 1.17 Kredit Sektor Pertanian

Sumber : LBU Bank Indonesia

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0

2000

4000

6000

8000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Pertanian growth (yoy)

Page 25: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

15

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan IV-2011 mengalami

peningkatan pertumbuhan, yaitu mencapai 8,80%(yoy) atau lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2011 yang tumbuh sebesar

7,92%(yoy). Faktor pendukung yang menyebabkan meningkatnya kinerja sektor

pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan adalah curah hujan menengah

di sebagian besar wilayah pertambangan Kaltim yang berada pada tingkat

menengah pada level menengah (101-200mm) selama bulan Oktober-Desember

2011, sehingga operasional pertambangan dapat meningkat. Selain itu masih

tingginya permintaan dan harga komoditas tambang andalan Kaltim (minyak mentah

dan batubara) yang masih tinggi di pasar internasional menjadi faktor pendorong lain

peningkatan produksi pertambangan Kaltim. Perkembangan positif kinerja sektor

pertambangan dan penggalian dapat terlihat dari perkembangan produksi batubara

tiga perusahaan terbesar di Kaltim (KPC, Berau Coal, dan Kideco) yang secara total

diperkirakan tumbuh 4,12% (yoy) meskipun melambat dibandingkan triwulan

sebelumnya yang sebesar 14,56% (yoy) (Grafik 1.18). Adapun PKP2B lainnya dan

beberapa KP di Kaltim diperkirakan mengalami peningkatan pertumbuhan produksi

pada akhir tahun 2011.

Sementara itu perkembangan sektor pertambangan dan penggalian yang

meningkat pada triwulan laporan didorong oleh kinerja kredit lokasi proyek sektor

pertambangan dan penggalian yang secara tahunan tumbuh 24,47%(yoy) atau lebih

tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan kredit pertambangan secara tahunan

pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,37%(yoy) (Grafik 1.19).

Grafik 1.18 Produksi Batubara

Sumber : Distamben

-10%

0%

10%

20%

30%

-

5

10

15

20

25

30

I II III IV I II III IV I II III IV*

2009 2010 2011

(%yoy)Juta Ton Produksi (Juta Ton) Growth (% yoy)

Graf ik 1.19 Kredit Pertambangan

Sumber : LBU Bank Indonesia

-40%

0%

40%

80%

120%

160%

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Pertambangan growth (yoy)

Page 26: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

16

1.3.3 Sektor Indust ri Pengolahan

Sektor Industri Pengolahan masih mengalami kontraksi pertumbuhan pada

triwulan IV-2011 sebesar -5,61%(yoy), sebagaimana terjadi pada triwulan III-2011

yang tumbuh sebesar -6,25%(yoy). Faktor positif yang menjaga kinerja industri

pengolahan adalah recovery industri pengolahan minyak Pertamina Balikpapan.

Setelah terjadi penurunan produksi pada triwulan II yang mencapai -4,03%(yoy)

diakibatkan oleh kegiatan turn arround (maintenance) besar berkala tiga tahunan,

produksi kilang minyak Pertamina Balikpapan berangsur-angsur normal dan

mengalami kenaikan pada triwulan III sebesar 7,44%(yoy) dan meningkat

17,91%(yoy) pada triwulan IV. Namun sumber utama penurunan industri pengolahan

disebabkan oleh masih menurunnya produksi LNG karena semakin terbatasnya

pasokan gas PT Badak NGL. Pada tahun 2011 target pengapalan LNG sebanyak 288,8

cargo, turun 4,8% dibandingkan tahun lalu sebesar 303,7 cargo (Grafik 1.21).

Graf ik 1.20 Produksi Kilang Minyak

Sumber : Pertamina UPV Balikpapan

Graf ik 1.21 Produksi LNG Sumber : Prompt Indicator BPS

Graf ik 1.22 Kredit Sektor Indust ri Sumber : Prompt Indicator BPS

-42.3%

-0.1%

-7.2%-6.0%

5.3%

-8.6%

-69.0%

-17.5%

-0.8%11.9%13.0%

-2.0%

96.5%

-1.6%

-4.6%

-80%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011

g(yoy)Juta barrel Vol. Produksi (barrel) g. Produksi yoy

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

19

98

19

99

20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

(Cargo) Pengapalan LPG Pengapalan LNG

-80%

-40%

0%

40%

80%

120%

0

1000

2000

3000

4000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Perindustrian growth (yoy)

Page 27: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

17

Selain itu faktor yang kurang mendukung kinerja industri pengolahan juga

ditunjukkan oleh menurunnya kredit lokasi proyek sektor perindustrian yang

mencapai Rp. 2,16 trilyun tumbuh -0,65% atau masih tumbuh negatif sebagaimana

pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya tumbuh -31,84%(yoy) (Grafik 1.22).

1.3.4 Sektor List rik, Gas, dan Air Bersih

Sektor listrik, gas, dan air

bersih pada periode triwulan

laporan mengalami pertumbuhan

sebesar 12,68%(yoy), lebih tinggi

jika dibandingkan dengan

pertumbuhan sektor ini pada

triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar 11,22%. Salah satu

indikator yang menunjukkan

peningkatan kinerja sektor ini

adalah penyaluran kredit

berdasarkan lokasi proyek perbankan pada triwulan IV-2011 mencapai Rp. 991

milyar, meningkat 265,25% (yoy) dibandingkan jumlah nominal pada triwulan IV

2010 yang sebesar Rp. 271 milyar. Secara triwulanan kredit sektor listrik, gas, dan air

bersih tumbuh 35,08% (qtq) dibandingkan posisi triwulan sebelumnya yang sebesar

Rp. 733 milyar (Grafik 1.23). Meningkatnya proyek pembangunan pembangkit listrik

di Kaltim meningkatkan kinerja sektor Listrik, Gas, dan Air pada triwulan IV-2011.

1.3.5 Sektor Bangunan

Sektor bangunan pada triwulan IV-

2011 mengalami pertumbuhan sebesar

11,49%(yoy), mengalami peningkatan

dibandingkan pertumbuhan pada

triwulan III-2011 yang tumbuh sebesar

10,25%. Peningkatan pertumbuhan

sektor bangunan di Kaltim disebabkan

oleh semakin meningkatnya

pembangunan infrastruktur jalan,

jembatan, serta bangunan lainnya yang

Graf ik 1.24 Kredit Konst ruksi Sumber : Prompt Indicator BPS

-40%

-20%

0%

20%

40%

0

1000

2000

3000

4000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) Konstruksi growth (yoy)

Grafik 1.23 Kredit Sektor List rik dan Air Sumber : LBU Bank Indonesia

-100%

0%

100%

200%

300%

0

200

400

600

800

1000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Listrik, Gas dan Air

growth (yoy)

Page 28: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

18

dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Peningkatan sektor bangunan ini

searah dengan perkembangan kredit pada sektor tersebut, dimana kinerja kredit

konstruksi berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan ke Kaltim pada triwulan IV-2011

yang mencapai Rp 2,95 trilyun, atau masih mengalami pertumbuhan sebesar 16,74%

(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami

pertumbuhan sebesar 4,45%(yoy).

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan IV-2011 mengalami

pertumbuhan yang positif mencapai 9,72% (yoy), sedikit melambat jika dibandingkan

dengan pertumbuhan triwulan III-2011 yang tumbuh sebesar 10,38%. Faktor

pendorong pertumbuhan positif sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada

triwulan ini adalah meningkatnya permintaan masyarakat terutama terhadap omset

restoran akibat peningkatan kegiatan ekonomi dan investasi di Kaltim (Grafik 1.25).

Perlambatan sektor perdagangan juga ditunjukkan oleh pertumbuhan kredit

lokasi proyek perbankan yang disalurkan untuk sektor perdagangan, hotel, restoran di

Kaltim pada triwulan IV-2011 yang mencapai Rp. 9,18 trilyun, mengalami

pertumbuhan sebesar 19,80%(yoy), melambat dari pertumbuhan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 31,13% (yoy) (Grafik 1.26).

Graf ik 1.25 Indeks Sektor Perdagangan Sumber : Prompt Indicator BPS

Graf ik 1.26 Kredit Perdagangan Sumber : LBU Bank Indonesia

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan IV-2011 mengalami

pertumbuhan sebesar 11,78%(yoy), meningkat jika dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan III-2011 yang sebesar 9,79%. Faktor penyebab

peningkatan pertumbuhan sektor ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas

perjalanan masyarakat yang semakin meningkat di Kaltim disebabkan oleh

meningkatnya kegiatan ekonomi dan investasi di Kaltim di 2011.

0%

10%

20%

30%

50

70

90

110

130

150

170

190

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Omzet Restoran g (yoy)

0%

20%

40%

60%

0

2000

4000

6000

8000

10000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Perdagangan growth (yoy)

Page 29: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

19

Peningkatan pertumbuhan

sektor pengangkutan dan komunikasi

terutama terlihat dari perkembangan

Indeks jumlah penumpang angkutan

udara di Kaltim yang menunjukkan

peningkatan di triwulan IV-2011

(Grafik 1.27). Begitu pula arus

penumpang dan arus barang

angkutan laut yang juga

menunjukkan peningkatan.

1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan

dan jasa perusahaan pada triwulan

IV-2011 ini mengalami

pertumbuhan positif sebesar

13,42% (yoy), sedikit meningkat jika

dibandingkan dengan pertumbuhan

pada triwulan III-2011 sebesar

13,14%. Faktor positif yang masih

mendukung sektor keuangan dan

jasa perusahaan pada triwulan IV-

2011 ini ditunjukkan oleh penyaluran kredit perbankan berlokasi di Kaltim dimana

penyaluran kredit mencapai Rp. 41,18 trilyun, atau tumbuh sebesar 6,53% (qtq) dari

triwulan sebelumnya yang mencapai Rp. 36,29 trilyun. Apabila dilihat pertumbuhan

secara tahunan, perkembangan kredit meningkat 26,60% (yoy), sedikit melambat

dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar

28,89%(yoy) (Grafik 1.28).

1.3.9 Sektor Jasa-jasa

Sektor ini pada periode laporan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar

11,27%(yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan III-2011

sebesar 9,37%. Meningkatnya kinerja pada sektor jasa ini dipengaruhi oleh makin

meningkatnya beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Kaltim dan semakin

meningkatnya kegiatan investasi di Kaltim.

Graf ik 1.28 Perkembangan Kredit

Kalt im Sumber : LBU Bank Indonesia

0

10

20

30

40

0

10000

20000

30000

40000

50000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(%)Rp milyar Kredit g (yoy)

Graf ik 1.27 Penumpang Angkutan Udara

Sumber : Prompt Indicator BPS

0%

10%

20%

30%

40%

50%

80

100

120

140

160

180

200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Jumlah Penumpang Angkutan Udara g (yoy)

Page 30: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Pemetaan Sektor Utama Kalimantan Timur

20

Boks 1. PEMETAAN SEKTOR UTAM A KALIM ANTAN TIMUR

Pemahaman yang baik terhadap potensi sektor-sektor ekonomi di suatu daerah

merupakan prasyarat utama dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas di daerah termasuk Kalimantan Timur. Hal ini akan memudahkan bagi pelaku

usaha maupun Pemerintah pusat dan daerah dalam mengoptimalkan alokasi sumber

daya pada sektor-sektor ekonomi yang potensial. Dengan latar belakang tersebut,

penelitian ini bertujuan untuk memetakan sektor utama di Kalimantan Timur dengan

mempertimbangkan beberapa kriteria seperti rigiditas terhadap inflasi, PDRB (pangsa dan

pertumbuhan), keterkaitan antar sektor – daerah atau interregional input output (IRIO),

dan pembiayaan dari perbankan (pangsa, pertumbuhan kredit dan NPL). Berdasarkan

hasil pengolahan data, ditemukan bahwa 3 (tiga) sektor utama di Kalimantan Timur

meliputi sektor perdagangan, sektor angkutan dan sektor pertanian. Adapun untuk

sektor pertambangan dan penggalian meskipun saat ini memiliki peranan penting dalam

perekonomian Kalimantan Timur, namun tidak dikategorikan sebagai sektor utama

dikarenakan:

Lebih dari 90% sektor pertambangan dan penggalian adalah migas dan batubara yang

merupakan SDA tidak terbaharukan sehingga dikhawatirkan kontinuitasnya tidak akan

bertahan lama.

Kegiatan penambangan di Kalimantan Timur sangat erat kaitannya dengan isu

kerusakan lingkungan disekitar area penambangan.

Terpilihnya ketiga sektor tersebut menunjukkan bahwa ketiga sektor tersebut merupakan

sektor-sektor yang paling potensial dikembangkan di wilayah Kalimantan Timur. Namun

demikian, rigiditas inflasi pada sektor tersebut masih cukup tinggi, diatas rata-rata

nasional. Bahkan sektor perdagangan dan pertanian rigiditasnya mencapai 1,4871

(1,2158 untuk nasional) dan 3,6931 (3,4961 untuk nasional ) yang berarti setiap satu persen

kenaikan PDRB, inflasi akan naik sebesar 1,4871 persen untuk sektor perdagangan dan

3,6931 persen untuk sektor pertanian. Tingginya rigiditas inflasi tersebut antara lain

dikarenakan sumber input primer atau bahan baku masih banyak berasal dari daerah lain

terutama Jawa dan Sulawesi, bahkan impor dari luar negeri, termasuk barang kebutuhan

pokok yang mayoritas didatangkan dari pulau Jawa dan Sulawesi melalui pelabuhan.

Banyaknya barang kebutuhan pokok yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan

mengakibatkan ketergantungan Kalimantan timur terhadap daerah lain cukup tinggi dan

sangat dimungkinkan kenaikan harga yang terjadi di pulau Jawa maupun Sulawesi akan

berdampak terhadap kenaikan harga di Kalimantan Timur atau dengan kata lain terjadi

“imported inflation” dari daerah lain . Disamping itu, penggunaan jalur laut dan sungai

Page 31: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Pemetaan Sektor Utama Kalimantan Timur

21

dalam distribusi barang mengakibatkan faktor cuaca dan gelombang laut serta kapasitas

pelabuhan akan sangat berdampak terhadap kelancaran persediaan terutama barang

kebutuhan pokok.

Untuk itu, dengan potensi yang cukup besar salah satu kendala utama yang

menghambat perkembangan sektor utama adalah masalah infrastruktur terutama

transportasi. Disamping itu, minimnya penghasilan yang diterima oleh petani, belum

ditetapkannya rencana tata ruang dan tata wilayah serta belum diterapkannya secara

tegas PP Nomor 11 tahun 2011 tentang Penertiban dan Pengayagunaan Tanah Terlantar

menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan sektor pertanian. Tidak sedikit tanah

yang sangat potensial untuk lahan pertanian dibiarkan terbengkalai serta tidak sedikit

pula terjadi alih fungsi lahan pertanian subur menjadi lahan pertambangan.

Dalam penelitian ini juga melakukan identifikasi terhadap kondisi permintaan dan

penawaran pada sektor utama yang didasarkan pada hasil survei terhadap pelaku-pelaku

usaha di sektor ekonomi utama tersebut. Berdasarkan hasil survei terhadap responden

pada sektor utama diketahui bahwa:

1. Mayoritas belum menggunakan modal dari perbankan dikarenakan merasa bahwa

modal yang dimiliki sudah mencukupi, khawatir tidak dapat mengembalikan serta

menganggap bahwa suku bunga pinjaman yang ditetapkan oleh bank masih terlalu

tinggi. Kekhawatiran terbesar tidak mengembalikan pinjaman terjadi pada responden

pada sektor pertanian. Hal tersebut sangatlah wajar mengingat kesejahteraan petani

yang tercermin dalam indeks nilai tukar petani untuk sektor ini rendah dibawah 100

yaitu 98,90%. Kondisi ini disebabkan indeks yang diterima petani dari hasil penjualan

hasil-hasil pertaniannya jauh lebih tertinggal dibanding laju indeks yang dibayar petani

baik untuk konsumsi rumah tangga maupun biaya sarana produksi pertaniannya.

Kondisi ini harus menjadi perhatian pengambil kebijakan terutama menyangkut

infrastruktur dan tataniaganya, termasuk teknologi/panca usaha tani dan pendanaan

usahanya yang masih sangat minim. Adapun perasaan bahwa modal yang dimiliki

sudah mencukupi terjadi pada setiap responden. Hal tersebut dapat dijadikan indikasi

awal atas kurangnya motivasi untuk mengembangkan usahanya yang salahsatunya

dikarenakan rendahnya jiwa entrepreneurship. Sementara itu anggapan bahwa suku

bunga perbankan masih relatif tinggi dirasakan oleh responden sektor utama,

terutama sektor pertanian.

2. Komponen biaya usaha terbesar adalah bahan baku yang diperoleh melalui distributor

lokal maupun propinsi lain. Adapun alasan utama perolehan bahan baku dari propinsi

lain dikarenakan bahan bakunya hanya ada di wilayah tersebut serta harga bahan

baku lebih murah. Hal ini dapat dijadikan indikasi ketergantungan Kalimantan Timur

Page 32: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Pemetaan Sektor Utama Kalimantan Timur

22

dengan daerah lain. Fakta tersebut terlihat dari banyaknya barang kebutuhan pokok

dan barang strategis lainnya yang masuk ke Kalimantan Timur melalui pelabuhan

(tabel 1)

Tabel 1. Barang masuk ke Kalimantan Timur melalui Pelabuhan

3. Responden sektor utama merasa bahwa pemasaran produknya belum optimal

dikarenakan persaingan yang ketat dan keterbatasan jaringan pemasaran. Persaingan

ketat pada sektor pertanian dikarenakan persaingan dengan produk-produk dari luar

daerah, serta keterbatasan jaringan lebih disebabkan penjualan hasil pertanian

mayoritas masih terbatas kepada pengepul yang datang langsung kelokasi.

4. Faktor yang menentukan harga jual produk pada sektor utama, cukup bervariasi

antara sektor yang satu dengan lainnya. Sektor pertanian sangat responsif terhadap

jumlah permintaan, sedangkan sektor transportasi sangat terpengaruh oleh harga

energi serta sektor perdagangan yang banyak dipengaruhi oleh harga bahan baku dan

ketersediaan pasokan.

5. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, mayoritas responden sektor utama pernah

menaikkan dan menurunkan harga jual kecuali untuk sektor transportasi yang relatif

stabil. Stabilnya harga jual pada sektor transportasi selama tiga tahun terakhir

dikarenakan salah satu komponen biaya terbesar sektor tersebut yaitu BBM harganya

relatif stabil. Mayoritas responden sektor perdagangan lebih cenderung menaikkan

harga jual dibandingkan menurunkannya atau dengan kata lain terdapat fenomena

downward rigidity. Sementara untuk sektor pertanian, harga lebih berfluktuasi dimana

kecenderungan menaikkan ataupun menurunkan tidak jauh berbeda. Fenomena

tersebut besar kemungkinan dikarenakan bargaining position petani yang cukup

rendah terhadap pembeli dalam hal ini adalah pengepul, sehingga harga lebih

cenderung berfluktuatif. Adapun untuk sektor transportasi, harga relatif lebih stabil

dibandingkan dengan sektor utama lainnya dikarenakan salah satu penentu utama

Jenis Barang Antar pulau Antar negara Total

Bahan Pokok (ton) 345.443 170.339 515.782

a.Beras – Rice (ton) 135.006 58.219 193.225

b.Gula Pasir 52.542 35.262 87.804

c.Tepung Terigu (ton) 59.981 26.187 86.168

d.Kedele (ton) 19.237 10.761 29.998

e.Kacang-kacangan (ton) 16.904 8.235 25.139

f. Minyak Goreng (ton) 61.773 31.675 93.448

M i g a s 945.726 37.350 983.076

a.Minyak Mentah 41.954 13.723 55.677

b.BBM 903.772 23.627 927.399

Page 33: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Pemetaan Sektor Utama Kalimantan Timur

23

harga jual produk pada sektor tersebut adalah harga energi dimana harganya relatif

stabil pada tiga tahun terakhir.

6. Faktor yang mempengaruhi kenaikan maupun penurunan harga jual sektor utama

adalah faktor permintaan dan harga bahan baku. Responden sektor utama lebih cepat

merespon kenaikan permintaan dan bahan baku dibandingkan penurunannya.

Mayoritas responden akan menaikkan harga kurang dari satu minggu apabila terjadi

kenaikan permintaan maupun bahan baku. Sementara itu untuk penurunan

permintaan maupun harga bahan baku, responden sektor utama baru akan

meresponnya setelah dua hingga empat minggu kedepan. Lebih lanjut apabila

dibandingkan antara faktor permintaan dan harga, responden akan lebih cepat

merespon kenaikan permintaan dibandingkan bahan baku. Namun demikian

penurunan bahan bahan baku akan direspon lebih cepat dibandingkan penurunan

permintaan.

Terkait dengan potensi dan permasalahan yang ada pada sektor utama, beberapa

implikasi kebijakan yang dapat dilakukan antara lain:

a. Kenaikan harga pada sektor utama banyak dipengaruhi oleh faktor peningkatan

permintaan, oleh karena itu perlu antisipasi momen-momen dimana permintaan akan

meningkat serta menjamin ketersediaan pasokan pada saat permintaan tinggi seperti

lebaran, puasa.

b. Pasokan bahan baku di Kalimantan Timur banyak diperoleh dari luar wilayah, untuk itu

beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

1. Kerjasama dagang dengan propinsi sumber pemasok seperti Propinsi Jawa Timur

dan Propinsi Sulawesi Selatan untuk menjamin ketersediaan pasokan dalam jumlah

yang cukup dan tepat waktu.

2. Memperlancar arus distribusi dan ketersediaan barang melalui peningkatan

kapasitas dan kualitas infrastruktur pelabuhan serta jalan. Terkait dengan hal

tersebut, sinergi dan koordinasi antar instansi yang berwenang sangat diperlukan

dalam hal ini.

c. Untuk mengurangi ketergantungan dari daerah lain terutama untuk barang pertanian,

Kalimantan Timur perlu mendorong percepatan pembangunan di sektor tersebut,

dengan cara mengatasi kendalanya. Cara yang dapat dilakukan antara lain:

1. Mendekatkan sentra produksi pertanian dan pasar

2. Dibentuk sentra/klaster pertanian untuk mempermudah promosi/pemasaran.

3. Membentuk Lembaga Penyangga Pemasaran Produk Pertanian.

4. Mendorong dan memfasilitasi riset teknologi terapan serta pemberdayaan petugas

penyuluh pertanian.

Page 34: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Pemetaan Sektor Utama Kalimantan Timur

24

5. Penetapan rencana tata ruang dan rencana tata wilayah yang berpihak kepada

sektor pertanian

6. Pembukaan

lahan untuk pertanian serta pemanfaat lahan secara lebih optimal melalui

penerapan secara tegas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 tahun

2011 tentang Penertiban dan Pengayagunaan Tanah Terlantar.

d. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas serta produktifitas sektor utama, antara

lain dapat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan teknis produksi,

kewirausahaan, manajemen usaha dan pengenalan jalur pemasaran

e. Dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan, maka dukungan permodalan antara

lain dari perbankan sangat diperlukan. Untuk itu perbankan perlu didorong untuk

membuat skim atau produk kredit/pembiayaan yang dapat diakomodir oleh sektor

utama terutama pertanian, seperti penyesuaian angsuran dan waktu panen.

Disamping itu, Bank Indonesia juga perlu membuat kebijakan yang dapat

mengarahkan efisiensi di perbankan sehingga suku bunga kredit dapat lebih ditekan.

Untuk membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru, pemerintah perlu membangun

jalan akses ekonomi yang menghubungkan sentra produksi dan pasar. Dan tentunya

seiring dengan peningkatan arus mobilisasi maka pemerintah perlu mengusulkan

kenaikan terhadap kuota BBM di Kalimantan Timur.

Page 35: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

25

EEVVAALLUUAASSII PPEERRKKEEMM BBAANNGGAANN IINNFFLLAASSII

2.1 Gambaran Umum

Laju perkembangan perubahan harga barang dan jasa tahunan di Kalimantan

Timur pada triwulan IV-2011 menunjukkan penurunan. Inflasi Kalimantan Timur

triwulan IV-2011 yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK),

tercatat sebesar 6,34% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III-2011

sebesar 6,58% (yoy). Namun laju Inflasi Kaltim ini masih jauh lebih tinggi jika

dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang sebesar 3,79% (yoy).

Berdasarkan kelompok komoditasnya, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok

komoditas pendidikan rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 16,67% (yoy); diikuti oleh

kelompok sandang sebesar 10,48%, dan kelompok perumahan sebesar 7,11%.

Sementara kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan merupakan

kelompok komoditas yang mengalami tingkat inflasi terendah, yaitu sebesar 3,10%

(Tabel 2.1).

Graf ik 2.1 Laju Inf lasi Kalt im dan Nasional (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2009 2010 2011

% yoy Kalt im Nasional

BAB II

Page 36: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

26

Tabel 2.1 Inf lasi di Kalimantan Timur Triw ulan IV-2011

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Identifikasi awal terhadap peningkatan laju inflasi tahunan di Kaltim menunjukkan

bahwa kelompok volatile food pada akhir triwulan IV-2011 dengan laju inflasi secara

tahunan mencapai 4,10%(yoy) pada Desember 2011, sedikit meningkat jika

dibandingkan dengan triwulan III-2011 yang sebesar 3,36%(yoy) (Grafik 2.2). Secara

bulanan pergerakan inflasi volatile food pada triwulan IV-2011 terjadi deflasi pada

bulan Oktober (deflasi -1,18%) dan November (deflasi -0,76%), sedangkan inflasi

terjadi pada bulan Desember 2011 sebesar 1,10% (mtm) (Grafik 2.3). Deflasi volatile

food pada triwulan IV-2011 disebabkan oleh penurunan harga komoditas ikan segar

(layang, bandeng, kembung), daging segar (daging ayam dan daging sapi murni), dan

sayur-sayuran (kentang, kol, tomat, wortel) akibat meningkatnya jumlah pasokan.

Graf ik 2.2 Disagregasi Inf lasi Int i dan Non Int i Kalt im (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

qtq yoy qtq yoy qtq yoy

BAHAN MAKANAN 1.59 12.16 0.05 3.71 -0.80 4.27

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, TEMBAKAU 1.06 7.38 1.20 7.01 0.90 6.54

PERUMAHAN 1.41 8.28 1.38 7.60 0.81 7.11

SANDANG 2.42 8.93 6.15 12.85 -0.01 10.48

KESEHATAN 1.19 5.51 0.74 4.62 0.74 4.08

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 1.05 13.74 13.56 17.93 0.47 16.67

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.72 3.07 1.34 3.40 -0.10 3.10

U M U M 1.29 8.55 2.00 6.58 0.25 6.34

KELOMPOKTw III-2011 Tw IV-2011Tw II-2011

-5

0

5

10

15

20

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2009 2010 2011

(% yoy) CPI core volatile food administered

Page 37: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

PERKEMBANGAN INFLASI

27

Graf ik 2.3 Disagregasi Inf lasi Int i dan Non Int i Kalt im (mtm)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Selain itu penurunan juga terjadi pada kelompok inflasi inti yang disebabkan oleh

menurunnya harga kelompok sandang karena menurunnya harga emas perhiasan di

Samarinda dan Balikpapan (sandang lainnya).

Berdasarkan kota pembentuk inflasi Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada

triwulan laporan terjadi di Balikpapan yakni sebesar 6,45% (yoy), diikuti oleh kota

Tarakan dan Samarinda masing-masing sebesar 6,43% (yoy) dan 6,23% (yoy). Secara

umum, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Inflasi Kaltim pada triwulan

IV-2011 dari sisi permintaan dan penawaran, antara lain :

Dari sisi permintaan, meningkatnya permintaan masyarakat terjadi pada bulan

Desember yang didorong oleh peningkatan tingkat konsumsi terutama bahan

makanan dan makanan jadi menjelang perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru

2012.

Dari sisi penawaran, meningkatnya pasokan beberapa komoditas bahan makanan

seperti beberapa jenis ikan segar, daging segar, dan sayur-sayuran akibat jumlah

produksi yang meningkat karena panen di sejumlah daerah penghasil (sentra

produksi), sehingga dapat meredam peningkatan permintaan bahan makanan yang

terjadi pada akhir tahun 2011.

2.2 Inf lasi Triw ulanan (qtq)

2.2.1 Inf lasi Triw ulanan Kota Samarinda (qtq)

Laju perkembangan harga komoditas barang dan jasa triwulanan di Kota

Samarinda pada triwulan IV-2011 mencapai -0,21% (qtq), lebih rendah dibandingkan

dengan laju inflasi pada triwulan III-2011 yang sebesar 2,36% (qtq). Kelompok

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2009 2010 2011

(% mtm) Core Volatile Foods Administered

Page 38: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

28

komoditas bahan makanan mengalami deflasi yang cukup besar yaitu sebesar -1,90%

(qtq). Beberapa komoditas yang harganya mengalami penurunan pada kelompok ini

antara lain ikan segar (layang, tongkol, dan bandeng), penurunan harga daging dan

telur ayam ras, serta penurunan harga sayur-sayuran seperti wortel dan kol di

Samarinda.

Sementara itu laju inflasi terjadi pada kelompok komoditas pendidikan, rekreasi,

dan olahraga yaitu sebesar 0,90% (qtq) karena peningkatan tarif pendidikan Sekolah

Dasar, peningkatan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau

(0,79%) yang dipengaruhi oleh meningkatnya harga mie dan nasi pada akhir tahun;

diikuti oleh kelompok perumahan (0,68%) pada akhir 2011 (Tabel 2.2 dan Tabel 2.3).

Tabel 2.2 Inf lasi Triw ulanan (qtq) di Kota Samarinda

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tabel 2.3 Andil Inf lasi Tert inggi per Komoditas Kota Samarinda

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11 Tw III-11 Tw IV-12

BAHAN MAKANAN -0.66 2.25 2.59 2.57 -1.90

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 2.34 3.76 0.43 0.96 0.79

PERUMAHAN 1.04 5.45 0.27 1.30 0.68

SANDANG 2.97 0.90 2.27 8.45 0.45

KESEHATAN 0.93 0.56 1.16 0.52 0.60

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.23 0.03 2.02 6.87 0.90

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.03 0.83 0.33 0.96 -0.85

U M U M 0.75 2.77 1.19 2.36 -0.21

KELOMPOKInf lasi qtq (%)

KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL

BERAS 0.20 EMAS PERHIASAN 0.18 TOMAT SAYUR 0.24

JAGUNG MANIS 0.09 LAYANG 0.08 BERAS 0.10

BAHAN BAKAR RMH TANGGA 0.04 TONGKOL 0.07 MIE 0.09

KACANG PANJANG 0.02 CABE MERAH 0.06 DAGING AYAM RAS 0.07

UDANG BASAH 0.02 KEMBUNG/GEMBUNG 0.03 GABUS 0.07

PARFUM 0.01 BERAS 0.03 CABE MERAH 0.05

PEPAYA 0.01 BANDENG 0.03 KACANG PANJANG 0.04

MOBIL 0.01 DAGING SAPI 0.02 SEKOLAH DASAR 0.03

LADA/MERICA 0.01 CABE RAWIT 0.01 SEMEN 0.03

BIAWAN 0.01 PASIR 0.01 NASI 0.03

OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

Page 39: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

PERKEMBANGAN INFLASI

29

2.2.2 Inf lasi Triwulanan Kota Balikpapan (qtq)

Perkembangan barang dan jasa secara triwulanan di kota Balikpapan pada triwulan

IV-2011 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,18% (qtq), berbeda arah jika dibandingkan

dengan triwulan III-2011 yang mengalami inflasi sebesar 1,98% (qtq). Kelompok

komoditas yang mengalami deflasi adalah bahan makanan yang mengalami deflasi -

2,22% karena penurunan harga ikan segar (layang, trakulu, bandeng, bawal), daging

ayam ras, dan beberapa komoditas sayur-sayuran seperti tomat sayur, kacang panjang,

dan jagung manis. Deflasi juga terjadi pada kelompok sandang karena adanya penurunan

harga emas perhiasan. Sementara itu peningkatan laju inflasi terjadi pada kelompok

komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 0,94% (qtq)

karena peningkatan harga mie, nasi, roti tawar, teh manis, dan kopi susu serta kenaikan

harga kelompok perumahan (0,71%) dan kelompok kesehatan (0,63%) (Tabel 2.4 dan

Tabel 2.5).

Tabel 2.4 Inf lasi Triw ulanan (qtq) di Kota Balikpapan

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tabel 2.5 Andil Inf lasi Tert inggi per Komoditas Kota Balikpapan

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11 Tw III-11 Tw IV-11

BAHAN MAKANAN -2.02 4.05 3.19 -2.08 -2.22

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0.56 3.02 1.57 1.55 0.94

PERUMAHAN 0.17 1.48 3.01 1.35 0.71

SANDANG 1.11 3.30 2.27 2.95 -0.48

KESEHATAN 0.84 1.53 1.50 0.48 0.63

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.17 0.94 0.61 18.62 0.05

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.58 0.89 0.38 2.07 0.11

U M U M -0.21 2.38 2.15 1.98 -0.18

KELOMPOKInflasi qtq (%)

KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL

LAYANG 0.16 CABE MERAH 0.05 DAGING AYAM RAS 0.28

KACANG PANJANG 0.08 NASI 0.03 SEMEN 0.15

JAGUNG MANIS 0.05 BAWANG MERAH 0.03 TOMAT SAYUR 0.09

MIE 0.04 EMAS PERHIASAN 0.03 MIE KERING INSTANT 0.03

T E H MANIS 0.02 WORTEL 0.02 KELAPA 0.03

KOPI SUSU 0.02 KENTANG 0.02 BAWAL 0.02

TELUR AYAM RAS 0.01 CABE RAWIT 0.01 KAKAP MERAH 0.02

BERAS 0.01 ROTI MANIS 0.01 UDANG BASAH 0.01

CABE RAWIT 0.01 BAYAM 0.01 BAYAM 0.01

AIR KEMASAN 0.01 ROTI TAWAR 0.01 SAWI HIJAU 0.01

NOVEMBER DESEMBEROKTOBER

Page 40: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

30

2.2.3 Inf lasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq)

Perkembangan harga barang jasa secara triwulanan di kota Tarakan triwulan IV-

2011 mengalami inflasi 3,03% (qtq), lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan III-

2011 yang mengalami inflasi sebesar 0,91% (qtq). Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok

komoditas bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 7,18% (qtq) akibat

peningkatan harga beras, sayur-sayuran (kacang panjang, buncis, sawi hijau, bayam, cabe

rawit, cabe merah), ikan layang, udang basah dan kelompok transportasi dan komunikasi

sebesar 1,78% (qtq) akibat kenaikan tarif angkutan udara yang cukup tinggi pada bulan

Desember.

Tabel 2.6 Inf lasi Triw ulanan (qtq) di Kota Tarakan

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tabel 2.7 Andil Inf lasi Tert inggi per Komoditas Kota Tarakan

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11 Tw III-11 Tw IV-11

BAHAN MAKANAN -1.64 5.52 -5.74 -2.54 7.18

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0.03 2.07 1.88 1.11 1.13

PERUMAHAN 5.35 1.28 1.06 1.71 1.57

SANDANG 1.72 -0.04 3.46 6.03 -0.63

KESEHATAN 3.59 3.73 0.47 2.13 1.53

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 14.17 6.42 -0.19 14.10 1.07

TRANSPORT & KOMUNIKASI -0.44 2.74 3.02 0.53 1.78

U M U M 1.47 3.16 -0.77 0.91 3.03

KELOMPOKInf lasi qtq (%)

KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL

KACANG PANJANG 0.23 BERAS 0.36 KANGKUNG 0.30

BERAS 0.11 BAYAM 0.17 ANGKUTAN UDARA 0.26

BUNCIS 0.08 CABE RAWIT 0.08 LAYANG 0.17

SAWI HIJAU 0.08 KACANG PANJANG 0.06 SEWA RUMAH 0.15

SEMEN 0.08 KANGKUNG 0.06 KACANG PANJANG 0.12

BAWAL 0.06 SEWA RUMAH 0.05 SAWI HIJAU 0.11

CABE RAWIT 0.06 CABE MERAH 0.05 SOTO 0.09

UDANG BASAH 0.06 KETIMUN 0.03 CABE RAWIT 0.09

ROKOK KRETEK 0.06 KENTANG 0.03 TOMAT SAYUR 0.09

BAYAM 0.04 SEMEN 0.03 TELUR AYAM RAS 0.08

DESEMBEROKTOBER NOVEMBER

Page 41: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

PERKEMBANGAN INFLASI

31

2.3 Inf lasi Tahunan (yoy)

2.3.1 Inf lasi Tahunan Kota Samarinda

Laju inflasi kota Samarinda secara tahunan pada triwulan IV-2011 tercatat

sebesar 6,23% (yoy), atau lebih rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi pada

triwulan sebelumnya yang sebesar 7,26% (yoy). Kelompok komoditas dengan laju

inflasi terbesar adalah kelompok komoditas sandang 12,40%(yoy), diikuti

kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 10,05% (yoy), diikuti

oleh kelompok komoditas perumahan 8,23% (yoy). Kenaikan kelompok Sandang

berasal dari kenaikan harga emas perhiasan yang dipengaruhi oleh kenaikan

harga emas di pasar internasional, meskipun pergerakan harga emas internasional

mulai mengalami penurunan pada akhir tahun 2011.

Tabel 2.8 Inf lasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Sementara itu kenaikan inflasi pada kelompok pendidikan, rekreasi,

olahraga dan kelompok perumahan disebabkan oleh kenaikan tarif pendidikan

terutama akademi/perguruan tinggi dan kenaikan biaya sewa rumah. Sementara

itu, inflasi tahunan terendah terjadi pada kelompok komoditas transportasi dan

komunikasi dengan inflasi sebesar 1,27% (yoy).

2.3.2 Inf lasi Tahunan Kota Balikpapan

Laju inflasi tahunan di Kota Balikpapan pada triwulan IV-2011 mencapai

6,45% (yoy), sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi pada triwulan III-

2011 yang sebesar 6,43% (yoy). Laju inflasi tertinggi di kota Balikpapan terjadi

Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11 Tw III-11 Tw IV-11

BAHAN MAKANAN 11.81 11.02 12.21 6.89 5.55

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 7.74 6.33 7.58 7.67 6.04

PERUMAHAN 5.09 9.86 9.31 8.23 7.83

SANDANG 10.86 10.14 9.33 15.22 12.40

KESEHATAN 5.87 5.00 5.04 3.21 2.86

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 3.68 3.19 5.22 9.32 10.05

TRANSPORT & KOMUNIKASI 1.59 1.82 2.09 2.17 1.27

U M U M 7.00 7.73 8.21 7.26 6.23

KELOMPOKInf lasi yoy (%)

Page 42: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

32

pada kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar

20,51% (yoy) sedikit lebih rendah jika dibandingkan inflasi tahunan triwulan

sebelumnya 20,66% (yoy), yang dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan

pada awal tahun ajaran baru 2011 terutama untuk pendidikan SLTA dan

akademi/perguruan tinggi. Kelompok komoditas lainnya yang juga memiliki

tingkat inflasi yang cukup tinggi pada triwulan IV-2011 adalah kelompok

komoditas sandang 8,24% (yoy). Kenaikan inflasi pada kelompok sandang ini

disebabkan oleh kenaikan harga emas perhiasan di Balikpapan. Sementara itu,

inflasi terendah terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan, yaitu sebesar

2,81% (yoy).

Tabel 2.9 Inf lasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.3.3 Inf lasi Tahunan Kota Tarakan

Laju inflasi tahunan di Kota Tarakan pada triwulan IV-2011 mencapai 6,43%

(yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi tahunan pada triwulan III-2011

yang sebesar 4,82% (yoy). Berdasarkan kelompok komoditasnya, kelompok

pendidikan, rekreasi, dan olahraga merupakan kelompok komoditas dengan laju

inflasi tertinggi yaitu sebesar 22,49% (yoy); diikuti oleh kelompok komoditas sandang

8,96% (yoy). Faktor pendorong meningkatnya inflasi di kelompok pendidikan Kota

Tarakan secara tahunan masih dipengaruhi oleh adanya SK penyesuaian tarif

pendidikan untuk akademi keperawatan di kota Tarakan. Sementara inflasi terendah

terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan yaitu sebesar 3,90% (yoy).

Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11 Tw III-11 Tw IV-11

BAHAN MAKANAN 16.54 12.03 13.34 3.02 2.81

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 3.80 5.39 6.56 6.86 7.26

PERUMAHAN 2.94 3.82 6.41 6.14 6.70

SANDANG 4.92 7.74 9.48 9.97 8.24

KESEHATAN 2.22 2.97 4.36 4.42 4.21

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 18.79 18.99 19.61 20.66 20.51

TRANSPORT & KOMUNIKASI 2.04 2.59 2.98 3.97 3.49

U M U M 7.38 7.21 8.68 6.42 6.45

KELOMPOKInflasi yoy (%)

Page 43: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

PERKEMBANGAN INFLASI

33

Tabel 2.10 Inf lasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Apabila dilihat inflasi tahun kalender (Tabel 2.11) sampai dengan triwulan IV-2011

inflasi kumulatif Kaltim sampai dengan Desember 2011 mencapai 6,34% (ytd), lebih

rendah dari inflasi kumulatif di Desember 2010 yang sebesar 7,28% (ytd).

Dibandingkan dengan inflasi kumulatif nasional sampai dengan triwulan IV tahun

2011 yang tercatat 3,79 (ytd), inflasi kumulatif Kaltim masih lebih tinggi (Tabel 2.11).

Tabel 2.11 Perkembangan Inf lasi Tahun Kalender Nasional, Kalt im, dan Kota

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Dari ketiga kota di Kaltim, kota Balikpapan memiliki laju inflasi tertinggi yaitu

6,45% (ytd), diikuti oleh laju inflasi Tarakan 6,43% (ytd), dan Samarinda 6,23% (ytd).

Apabila dilihat komoditas yang sering menjadi andil inflasi terbesar sampai dengan

triwulan IV tahun 2011 kenaikan harga ikan segar seperti bandeng, layang, tongkol,

kembung dan udang basah dari kelompok bahan makanan, kenaikan harga emas

perhiasan dari kelompok sandang dan kenaikan harga sewa rumah dari kelompok

perumahan merupakan komoditas yang sering muncul sebagai andil inflasi terbesar di

ketiga kota di Kaltim. Sementara itu kenaikan harga komoditas lainnya seperti daging

Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11 Tw III-11 Tw IV-11

BAHAN MAKANAN 8.03 7.16 8.79 -4.65 3.90

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 7.96 7.87 8.89 5.18 6.34

PERUMAHAN 9.91 9.98 10.18 9.67 5.74

SANDANG 5.54 3.66 5.87 11.54 8.96

KESEHATAN 9.67 13.19 10.34 10.25 8.07

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 13.76 21.36 21.01 38.36 22.49

TRANSPORT & KOMUNIKASI 1.16 3.68 6.73 5.94 8.30

U M U M 7.92 8.20 9.31 4.82 6.43

KELOMPOKInf lasi yoy (%)

Sm r Bpp Trk Kal t im Nas

2006 6.50 5.52 - 6.04 6.60

2007 9.18 7.27 - 8.30 6.59

2008 12.69 11.30 19.85 13.06 11.06

2009 4.06 3.60 7.21 4.31 2.78

2010 7.00 7.38 7.92 7.28 6.96

2011 6.23 6.45 6.43 6.34 3.79

TAHUNINFLASI KALENDER JANUARI-DESEM BER

Page 44: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

34

ayam ras, telur ayam ras, tomat sayur, bumbu-bumbuan, dan nasi turut memberikan

tekanan inflasi di sebagian kota di Kaltim (selengkapnya dilihat pada Tabel 2.12).

Tabel 2.12 Komoditas Andil Inf lasi Terbesar Januari-Desember 2011

Sumber : BPS Kaltim, diolah

SAMARINDA BALIKPAPAN TARAKAN

DAGING AYAM RAS LAYANG BERAS

EMAS PERHIASAN TONGKOL KACANG PANJANG

LAYANG BANDENG CABE RAWIT

UDANG BASAH UDANG BASAH ANGKUTAN UDARA

NASI NASI LAYANG

BANDENG TRAKULU TELUR AYAM RAS

BERAS EMAS PERHIASAN BANDENG

LELE KEMBUNG/GEMBUNG UDANG BASAH

SEWA RUMAH DAGING AYAM RAS BAWANG MERAH

TOMAT SAYUR SEWA RUMAH BAWANG PUTIH

: Muncul 5x atau lebih sebagai andil inflasi t erbesar 2011

: Muncul 4x sebagai andil inf lasi terbesar 2011

: Muncul 3x sebagai andil inf lasi terbesar 2011

Page 45: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Struktur Pasar Dan Pola Distribusi Ikan Layang

35

Boks 2. STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI IKAN LAYANG

Latar Belakang

Ikan Layang merupakan salah satu komoditas ikan segar yang sering menjadi 10

komoditas andil inflasi terbesar di kota Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan selama tahun

2010 dan 2011. Untuk itu pada pembahasan ini akan diuraikan struktur pasar yang

menggambarkan tingkat persaingan pasar, jalur distribusi, dan pembentukan harga

komoditas ikan layang tersebut berdasarkan hasil survey Bank Indonesia Samarinda tahun

2011 di wilayah Samarinda.

Struktur Pasar Ikan Layang

Nelayan Ikan layang yang mensuplai kebutuhan Samarinda mayoritas merupakan

nelayan di perairan Balikpapan dan Marangkayu Kukar, dengan rata-rata melaut sudah

lebih dari 10 tahun. Dalam menjalankan usahanya para nelayan bekerja menggunakan

peralatan yang sederhana dan tradisional, khususnya untuk nelayan yang berada di

wilayah kecamatan Marangkayu. Jenis kapal yang biasa digunakan oleh para nelayan

melaut adalah jenis kapal motor yang merupakan milik pribadi sebagian nelayan. Dalam

sebulan nelayan rata-rata melaut sebanyak 25 kali, dengan jumlah tangkapan yang cukup

bervariasi.

Pada tingkat pedagang besar, rata-rata pedagang berjenis kelamin laki-laki

dengan mayoritas berumur antara 50–55 tahun dan menjalankan usaha jual beli ikan

layang selama lebih dari 10 tahun. Sebagian besar pedagang besar (60%) memperoleh

komoditas dari para nelayan yang menjual hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan

Selili. Selain memperoleh sumber yang berasal dari para nelayan langsung, responden

untuk level pedagang besar komoditas ikan layang juga ada yang memperoleh sumber

dari para pedagang pengepul sebesar 20% dan para pedagang bandar sebanyak 20%.

Sementara itu pada level pengecer komoditas ikan layang, jumlah pedagang pria

dan wanita memiliki komposisi 76% berbanding 24%. Seluruh responden adalah pemilik

usaha itu sendiri dan tidak memiliki pekerjaan lain selain pedagang pengecer, dengan

usia pedagang termuda 18 tahun dan tertua lebih dari 55 tahun. Jangka waktu lamanya

berjualan bagi seluruh responden pedagang pengecer lebih dari 3 tahun. Pada level

pedagang pengecer, mereka tidak hanya menjual komoditas ikan layang saja, tetapi

mereka juga menjual ikan jenis lain antara lain ikan kembung dan tongkol. Para

pedagang pengecer ini memperoleh sumber penjualan mayoritas dari TPI dan pedagang

pengepul. Adapun struktur pasar komoditas ikan layang di tingkat nelayan dan pedagang

besar dapat dilihat pada Tabel B2.1.

Page 46: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Struktur Pasar Dan Pola Distribusi Ikan Layang

36

Tabel B2.2 Struktur Pasar Komoditas Ikan Layang

HHI CR4Struktur

Pasar

Derajat Pengambil Keputusan /Penentu

Harga Jual

Pengaruh Pasokan thd Harga Jual di

Pasar

Jarak yang jauh antara produsen dan konsumen, sehingga makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk.

Produk yang cepat atau mudah rusak harus segera diterima konsumen.

Bila produksi berlangsung dalam ukuran-ukuran kecil, maka jumlah produk yang dihasilkan berukuran kecil pula, dimana tidak akan menguntungkan bila produsen langsung menjualnya ke pasar. Sehingga diperlukan perantara dan saluran pemasaran menjadi panjang.

Posisi keuangan pengusaha, produsen yang kuat modalnya cenderung untuk memperpendek saluran tata niaga.

Pedagang Besar

0.11 50% Oligopoli Penjual Berpengaruh

Hambatan bersifat politis yaitu konklusi yang diciptakan bersama para pemain lama di Tempat Pelelangan Ikan terkait keanggotaan distributor baru

68% Oligopoli PenjualSedikit

Berpengaruh

Ikan Layang

Nelayan 0.16

Hambatan Masuk/ KeluarPelaku PasarJenis

Indeks Market Power

Pola Dist ribusi Ikan Layang

Penjualan komoditas ikan layang oleh nelayan dilakukan kepada para pedagang

besar, bandar, dan pengepul, dengan mayoritas melalui jalur nelayan ke pengepul atau

pedagang besar kemudian pedagang eceran dan konsumen akhir (Gambar B2.1). Secara

umum para pembeli akan mendatangi langsung pihak produsen untuk melakukan

aktivitas jual beli yang biasa terjadi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Sehingga yang

menanggung biaya angkut pembelian adalah pihak pembeli itu sendiri. Nelayan tidak

mengetahui jalur atau kemana ikan-ikan itu akan diperjualbelikan nantinya selain hanya

ke pengepul atau konsumen akhir.

Jumlah yang didistribusikan pedagang besar/pengepul kepada para pedagang

pengecer perbulannya berdasarkan hasil survey adalah 7.537 Kg. Pedagang besar

Page 47: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Struktur Pasar Dan Pola Distribusi Ikan Layang

37

memiliki dasar pemilihan pembeli berdasarkan permintaan yang cukup besar (58%), dan

para pembeli melakukan pembayaran secara tunai (42%). Biaya-biaya yang muncul

dikarenakan adanya aktifitas distribusi dibebankan kepada pihak pembeli. Meskipun para

responden ini berposisi sebagai pedagang besar namun fenomena yang terjadi seluruh

pedagang besar ini menjawab tidak mengetahui jalur penjualan produk ikan layang yang

mereka jual.

Sedangkan di level pengecer hasil survey mengindikasikan ikan layang yang dijual

di seluruh pasar yang ada di Samarinda sebagian besar berasal dari TPI 62%, dari

pedagang bandar 23%, dan tengkulak 15%. Penjualan ikan tersebut kemudian

diteruskan oleh pedagang pengecer ke konsumen akhir. Sementara penjualan ke wilayah

lain relatif terbatas dikarenakan terkait dengan karakteristik dari ikan yang dijual dalam

bentuk segar yang mudah rusak (perishable) dan preferensi konsumen mengkonsumsi

ikan layang segar.

NelayanLokal : Laut Sulawesi

Konsumen AkhirSamarinda

Bandar

Pengecer

PengecerPedagang

Besar

40,0%

8,57%

Pengepul45,71%

PedagangBesar

5,71%

51,43%

Gambar B1.1 Jalur Dist ribusi Ikan Layang

Page 48: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Struktur Pasar Dan Pola Distribusi Ikan Layang

38

Perilaku Pembentukan Harga Ikan Layang

Pembentukan harga pada

ikan layang dipengaruhi oleh

jumlah pasokan komoditas

tersebut di pasar, sementara

pasokan ikan sangat tergantung

dari kondisi cuaca. Saat pasokan

ikan layang berlimpah, harga di

tingkat konsumen akhir mencapai

Rp.15.200/Kg. Sedangkan

harganya dapat melonjak tinggi

ketika pasokan di pasar berkurang, yaitu mencapai hingga Rp.23.960/Kg. Sementara

dalam kondisi normal, harga ikan layang hingga ke tangan konsumen mencapai sekitar

Rp.16.560/kg. Apabila dilihat perbandingan harga pada ketiga level harga jual ikan jauh

tinggi di level pedagang eceran dibandingkan harga jual nelayan dan pedagang besar.

Dalam penentuan harga jual, nelayan ikan layang mayoritas menentukan

dengan mengikuti harga pesaing (75%) sebagai faktor yang paling dominan. Begitu pula

pada level pedagang besar dan pedagang eceran yang juga melakukan hal yang sama

terkait cara penentuan harga jual, dimana mayoritas menggunakan harga pesaing

sebagai faktor yang paling dominan dengan prosentase 65% dan 72,7%. Untuk

pedagang besar terdapat faktor lain yang cukup berpengaruh selain harga pesaing yaitu

mengikuti harga pasar tertinggi (30%), sedangkan di tingkat pedagang eceran biaya

perolehan ditambah margin (18,2%).

Sementara itu hal-hal yang menentukan harga jual komoditas ikan layang pada

tingkat nelayan adalah ketersediaan suplai, begitu pula di tingkat pedagang besar dan

pengecer. Apabila dilihat faktor dalam menentukan variasi margin, pedagang besar

banyak mendasarkan pada harga pesaing, serta biaya hidup, dan biaya usaha yang

dikeluarkan. Sementara itu, usaha untuk memberikan nilai tambah terhadap produk yang

dijualnya, pedagang besar ikan layang mayoritas melakukan pembersihan (35%).

Hambatan yang ditemui dalam mendistribusikan produk yang dijual buruknya cuaca yang

merupakan hambatan terbesar yang dihadapi oleh para pedagang besar dan biaya

angkut yang cukup tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kendala

tersebut adalah memaksimalkan proses distribusi dengan hanya sekali pengangkutan.

3,625

3,750

15,200

5,075

5,850

16,560

12,000

12,550

23,960

0

4,000

8,000

12,000

16,000

20,000

24,000

28,000

PRODUSEN DISTRIBUTOR PENGECER

Rp/Kg Banyak Normal Sedikit

Graf ik B2.1 Harga Jual Ikan Layang

Page 49: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

39

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

3.1. Gambaran Umum

Kinerja kegiatan usaha perbankan di Kaltim pada triwulan IV-2011 secara umum

masih menunjukkan peningkatan baik secara triwulanan (qtq) maupun secara tahunan

(yoy). Hal ini tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami sebagian besar indikator

utama kegiatan usaha perbankan meliputi pertumbuhan aset, penghimpunan dana

pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan.

Apabila dibandingkan dengan data nasional (s.d November 2011) menurut

pertumbuhan triwulanan, indikator kegiatan usaha perbankan dari sisi pertumbuhan

Aset, DPK, dan Kredit di Kaltim dan nasional menunjukkan perkembangan yang positif.

Jumlah Aset, DPK, dan Kredit yang disalurkan bank umum secara nasional mengalami

pertumbuhan masing-masing sebesar 2,97%, 3,92% dan 3,25%(qtq), dimana pada

periode yang sama bank umum di Kaltim mengalami peningkatan Aset, DPK, dan Kredit

masing-masing sebesar 8,68%, 8,37% dan 6,53%(qtq).

Begitu pula pertumbuhan secara tahunan yang menunjukkan kinerja positif dan

searah dimana jumlah Aset, DPK dan Kredit bank umum di Kaltim mengalami

peningkatan yang cukup tinggi masing-masing sebesar 34,89%, 32,61%, dan 26,60%

(yoy), searah dengan pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan masing-

masing sebesar 15,37%, 13,08% dan 21,58% (yoy).

Sementara itu, perkembangan kinerja BPR di Kaltim menunjukkan

perkembangan kinerja yang melambat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah Aset,

2.97%

3.92%

3.25%

8.68%

8.37%

6.53%

0% 2% 4% 6% 8% 10%

Aset

DPK

Kredit

Kaltim Nasional

Graf ik 3.1

Kinerja t riw ulanan Kegiatan Usaha Perbankan Kalt im dan Nasional (qtq)

Sumber: LBU Bank Indonesia

15.37%

13.08%

21.58%

34.89%

32.61%

26.60%

0% 10% 20% 30% 40% 50%

Aset

DPK

Kredit

Kaltim Nasional

Graf ik 3.2

Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kalt im dan Nasional (yoy)

Sumber: LBU Bank Indonesia

BAB III

Page 50: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

40

DPK, Kredit BPR yang mencapai 3,95%, -1,61%, dan 6,13% (yoy), lebih rendah jika

dibandingkan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan sebelumnya yang masing-

masing tumbuh sebesar 7,79%, 7,50%, dan 13,23% (yoy). Pertumbuhan negatif dari

Dana Pihak Ketiga disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan deposito sebagai

komponen utama DPK BPR yang tumbuh negatif sebesar -6,94% (yoy)

Assesmen terhadap risiko-risiko yang dihadapi perbankan daerah,

memperlihatkan terjadinya penurunan risiko karena terjadi peningkatan kualitas kredit,

meskipun risiko likuiditas dalam kondisi yang sedikit menurun jika dibandingkan risiko

pada triwulan sebelumnya.

3.2. Perkembangan Usaha Bank Umum

3.2.1 Total Aset dan Akt iva Produkt if

Total aset bersih (net assets) bank umum di Kaltim pada triwulan IV-2011

tercatat Rp 86,01 trilyun, mengalami peningkatan 8,68% (qtq) dibandingkan posisi

triwulan sebelumnya (Tabel 3.1). Menurut kelompok bank, baik bank pemerintah

(pangsa 70,33%) dan bank swasta (pangsa 29,67%) mengalami peningkatan jumlah

aset bersih masing-masing sebesar 8,13% dan 10,02% (qtq). Jika dibandingkan dengan

posisi triwulan IV-2010, total aset perbankan secara tahunan mencatat pertumbuhan

sebesar 34,89% (yoy).

Tabel 3.1 Perkembangan Jumlah Aset dan Akt iva Produkt if Bank Umum di

Kalt im

Tw2-11 Tw3-11 Tw4-11 Tw3-11 Tw4-11 qtq yoy

Jumlah Aset Bersih 73,094 79,139 86,012 100.00% 100.00% 8.68% 34.89%

Bank Pemerintah 51,658 55,940 60,488 70.69% 70.33% 8.13% 39.38%

Bank Swasta 21,437 23,199 25,523 29.31% 29.67% 10.02% 25.31%

Aktiva Produkt if 45,871 49,532 52,340 100.00% 100.00% 5.67% 38.64%

Penempatan pada Bank Indonesia 7,673 9,586 9,380 19.35% 17.92% -2.15% 405.40%

Penempatan pada Bank Lain 1,351 1,265 1,645 2.55% 3.14% 30.04% -40.38%

Surat berharga yang dimiliki 505 145 34 0.29% 0.06% -76.79% -94.12%

Kredit yang diberikan 36,288 38,470 41,185 77.67% 78.69% 7.06% 26.60%

Lainnya 55 66 97 0.13% 0.18% 45.49% 184.39%

Komposisi Pertumb. Tw4-11Keterangan

Posisi (dalam Rp milyar)

Sumber : LBU Bank Indonesia

Dilihat dari komposisinya, aktiva produktif bank umum di Kaltim masih

didominasi oleh kredit yang diberikan (pangsa sebesar 78,69%) yang meningkat 7,06%

(qtq) jika dibandingkan dengan triwulan III-2011. Sementara itu penempatan pada Bank

Indonesia mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar -2,15% (qtq)

Page 51: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

41

dibandingkan triwulan sebelumnya, sedangkan penempatan pada Bank lainnya

mengalami peningkatan sebesar 30,04% (qtq). Apabila dilihat perkembangan aktiva

produktif secara tahunan, kredit yang diberikan dan penempatan pada Bank Indonesia

mengalami peningkatan yang cukup tinggi masing-masing sebesar 26,60% dan

405,40% (yoy), berbeda arah dengan penempatan pada bank lain yang mengalami

penurunan -40,38% (yoy).

3.2.2 Penghimpunan Dana M asyarakat

Dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank umum di Kaltim pada

triwulan IV-2011 mencapai Rp 66,19 trilyun, atau tumbuh meningkat 8,37% (qtq)

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 3.3). Jika dibandingkan dengan

posisi triwulan IV-2010, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 32,61% (yoy).

Peningkatan DPK pada triwulan laporan berasal dari peningkatan kinerja penghimpunan

tabungan dan deposito.

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2008 2009 2010 2011

growthDPK

(Rp trilyun) DPK (sumbu kiri) g (yoy) g (qtq)

Graf ik 3.3 Perkembangan Simpanan Masyarakat

Sumber: LBU Bank Indonesia

Berdasarkan pertumbuhan triwulanan, tabungan mencatat pertumbuhan positif

sebesar 14,92%, sedangkan deposito mengalami pertumbuhan yang menurun sebesar -

2,51% (qtq). Berdasarkan kelompok bank, baik kelompok bank pemerintah maupun

bank swasta mengalami peningkatan simpanan secara triwulanan, masing-masing

sebesar 6,98% dan 11,80% (qtq) dengan kontribusi peningkatan yang cukup besar

berasal dari peningkatan deposito dan tabungan (Tabel 3.2).

Sementara itu secara tahunan pertumbuhan DPK di Kaltim juga mengalami

perkembangan yang cukup positif yaitu tumbuh sebesar 32,61%. Pertumbuhan ini

didorong oleh pertumbuhan giro dan deposito yang cukup tinggi masing-masing

sebesar 46,92% dan 33,25% (yoy). Apabila dilihat menurut kelompok bank, baik bank

pemerintah maupun bank swasta mengalami peningkatan DPK secara tahunan yang

cukup tinggi masing-masing sebesar 35,78% dan 25,63% (yoy).

Page 52: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

42

Tabel 3.2

Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum di Kalt im

Tw2-11 Tw3-11 Tw4-11 Tw3-11 Tw4-11 qtq yoy

Total DPK 56,290 61,077 66,186 100.00% 100.00% 8.37% 32.61%

Giro 15,754 15,496 17,463 25.37% 26.39% 12.70% 46.92%

Tabungan 22,838 24,592 28,261 40.26% 42.70% 14.92% 24.66%

Deposito 17,698 20,989 20,462 34.36% 30.92% -2.51% 33.25%

Bank Pemerintah 40,029 43,532 46,570 100.00% 100.00% 6.98% 35.78%

Giro 12,755 12,235 13,993 28.11% 30.05% 14.36% 53.14%

Tabungan 15,441 16,683 19,543 38.32% 41.96% 17.15% 25.72%

Deposito 11,833 14,614 13,035 33.57% 27.99% -10.81% 35.56%

Bank Swasta 16,261 17,545 19,616 100.00% 100.00% 11.80% 25.63%

Giro 2,999 3,260 3,471 18.58% 17.69% 6.45% 26.25%

Tabungan 7,397 7,910 8,718 45.08% 44.44% 10.22% 22.38%

Deposito 5,864 6,375 7,427 36.33% 37.86% 16.51% 29.40%

Komposisi Pertumb. Tw4-11Jenis Simpanan

Posisi (Rp Milyar)

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum

Penyaluran kredit bank umum di

Kaltim triwulan IV-2011 menunjukkan

pertumbuhan positif. Peningkatan

pertumbuhan kredit diperkirakan

disebabkan oleh menurunnya tingkat

bunga pinjaman, baik penurunan suku

bunga kredit konsumsi, investasi, maupun

suku bunga kredit modal kerja relatif tetap

di sekitar level 12%. Penurunan BI-rate

menjadi 6% pada triwulan laporan

berpengaruh terhadap penurunan suku bunga kredit perbankan di Kaltim (Grafik 3.4).

a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kalt im

Jumlah kredit yang disalurkan bank umum yang berkantor di Kaltim pada triwulan

IV-2011 mencapai Rp. 41,19 trilyun. Secara triwulanan, pertumbuhan kredit pada

triwulan laporan tercatat 6,53% (qtq), melambat jika dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan III-2011 yang sebesar 6,54% (qtq). Jika dibandingkan

dengan posisi triwulan IV-2010, penyaluran kredit pada triwulan IV-2011 telah tumbuh

468

1012141618

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

% suku bunga K. Inv K. Kons KMK BI-rate

Graf ik 3.4 Suku Bunga Kredit

Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 53: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

43

sebesar 26,60% (yoy) atau sedikit mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan

pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 28,89% (yoy)

sebagaimana dapat dilihat pada Grafik 3.5.

0 %

1 0%

2 0%

3 0%

4 0%

0

10

20

30

40

50

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2008 20 09 20 10 2 011

g ro w t hK red it

(Rp t r ilyu n ) K red it g (yoy) g (q t q )

Graf ik 3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kalt im Sumber: LBU Bank Indonesia

Menurut kelompok bank, kredit yang disalurkan bank umum pemerintah

mencapai Rp. 24,80 trilyun (pangsa 60,21%) atau mengalami peningkatan 5,60% (qtq)

secara triwulanan. Sementara itu, penyaluran kredit oleh bank umum swasta pada

triwulan laporan mencapai Rp. 16,39 trilyun (pangsa 39,79%) atau meningkat sebesar

7,98% dibandingkan triwulan sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi

mengalami pertumbuhan yang positif secara triwulanan. Kredit modal kerja sebagai

pangsa terbesar (36,27%) mencatat pertumbuhan triwulanan sebesar 2,41% menjadi

Rp 14,94 trilyun. Selanjutnya kredit konsumsi (pangsa 34,30%) mencatatkan

pertumbuhan triwulanan sebesar 6,03% menjadi Rp 14,13 trilyun, sedangkan kredit

investasi (pangsa 29,43%) mengalami pertumbuhan triwulanan tertinggi yaitu sebesar

12,74% (qtq) menjadi Rp 12,12 trilyun. Sementara itu secara tahunan baik kredit modal

kerja, konsumsi, maupun investasi mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi masing-

masing tumbuh sebesar 17,35%, 27,45%, dan 39,01% (yoy).

Menurut sektor ekonomi, pertumbuhan tertinggi kredit secara triwulanan terjadi

pada sektor jasa dunia usaha yaitu sebesar 15,50%, diikuti sektor pertanian sebesar

12,79%, sektor angkutan 11,51%, dan sektor pertambangan 9,98% (qtq). Sementara

itu kredit sektoral yang mengalami kontraksi pertumbuhan adalah kredit sektor

perindustrian dan sektor listrik, gas, dan air yang masing-masing turun sebesar -4,32%

dan -1,26% (qtq) (Tabel 3.3).

Apabila dilihat pertumbuhan kredit secara tahunan, beberapa kredit sektoral

yang mengalami pertumbuhan positif yang cukup tinggi antara lain sektor angkutan

Page 54: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

44

(81,89%), sektor pertanian (50,38%), sektor pertambangan (37,46%) serta sektor jasa

sosial (29,27%). Sementara itu jika dilihat nisbah kredit terhadap simpanan bruto

(Gross-LDR) bank umum yang berkantor di Kaltim mengalami penurunan pertumbuhan

dari 63,30% pada triwulan III-2011 menjadi 62,23% (yoy) pada triwulan IV-2011.

Tabel 3.3. Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kalt im

Tw2-11 Tw3-11 Tw4-11 Tw3-11 Tw4-11 qtq yoy

Kredit 36,288 38,660 41,185 100.00% 100.00% 6.53% 26.60%

Kelompok Bank

Bank Pemerintah 22,292 23,484 24,798 60.75% 60.21% 5.60% 21.84%

Bank Swasta 13,996 15,175 16,387 39.25% 39.79% 7.98% 34.54%

Jenis Penggunaan

Modal Kerja 13,969 14,585 14,937 37.73% 36.27% 2.41% 17.35%

Investasi 9,768 10,752 12,121 27.81% 29.43% 12.74% 39.01%

Konsumsi 12,551 13,323 14,127 34.46% 34.30% 6.03% 27.45%

Sektor Ekonomi

Pertanian 1,602 1,727 1,948 4.47% 4.73% 12.79% 50.38%

Pertambangan 2,113 2,121 2,332 5.49% 5.66% 9.98% 37.46%

Perindustrian 1,177 1,145 1,096 2.96% 2.66% -4.32% -4.01%

Listrik, Gas dan Air 141 131 129 0.34% 0.31% -1.26% -18.70%

Konst ruksi 2,704 2,905 2,997 7.51% 7.28% 3.18% 11.03%

Perdagangan 6,709 7,440 7,713 19.25% 18.73% 3.66% 19.59%

Angkutan 2,174 2,816 3,140 7.28% 7.62% 11.51% 81.89%

Jasa Dunia Usaha 3,668 3,895 4,499 10.07% 10.92% 15.50% 28.82%

Jasa Sosial 2,088 2,259 2,323 5.84% 5.64% 2.84% 29.27%

Lain-Lain 13,911 14,222 15,009 36.79% 36.44% 5.53% 24.28%

LDR 64.47% 63.30% 62.23%

KeteranganKomposisi Pert.Tw4-11Posisi (Rp milyar)

Sumber : LBU Bank Indonesia

b. Kredit bank umum berlokasi proyek di Kalt im

Jumlah kredit yang disalurkan secara nasional untuk membiayai proyek yang

berlokasi di wilayah Kaltim pada periode laporan (s.d November 2011) tercatat sebesar

Rp 62,46 trilyun, mengalami peningkatan sebesar 8,17%(qtq) dibandingkan dengan

posisi kredit pada triwulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun

2010, kredit berdasarkan lokasi proyek mengalami pertumbuhan sebesar 33,10% (yoy),

lebih tinggi dari pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 23,80%

(yoy) (Grafik 3.6).

Page 55: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

45

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2008 2009 2010 2011

growthDPK

(Rp trilyun) DPK (sumbu kiri) g (yoy) g (qtq)

Graf ik 3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kalt im Sumber: LBU Bank Indonesia

Perkembangan kredit berdasarkan kelompok bank, baik bank milik pemerintah

maupun bank swasta mengalami pertumbuhan kredit yang positif secara triwulanan,

masing-masing tumbuh sebesar 12,98% dan 3,73% (qtq) (Tabel 3.4).

Menurut jenis penggunaannya, pertumbuhan positif terjadi pada kredit investasi

tumbuh sebesar 13,39% sedangkan pada kredit modal kerja dan konsumsi

pertumbuhan mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,94% dan 4,87% (qtq).

Sementara itu berdasarkan sektor ekonomi, beberapa sektor yang mengalami

pertumbuhan kredit yang positif secara triwulanan yaitu sektor listrik, gas dan air

(35,08%), pertambangan (18,99%), perindustrian (10,89%), pertanian (7,95%) dan

jasa sosial (4,31%). Pertumbuhan kredit lokasi proyek yang mengalami penurunan

secara sektoral terjadi pada sektor konstruksi (4,60%), sektor perdagangan (1,39%),

sektor angkutan (9,39%), sektor jasa dunia usaha (9,89%) dan sektor lain-lain (4,87%)

(qtq) (Tabel 3.4).

Secara tahunan berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan kredit lokasi proyek

bank pemerintah cukup tinggi yaitu sebesar 40,51% (yoy), sedangkan bank swasta

tumbuh 26,39% (yoy). Berdasarkan penggunaannya pertumbuhan kredit lokasi proyek

tertinggi adalah kredit investasi dan kredit konsumsi masing-masing tumbuh sebesar

46,54% dan 41,43% (yoy).

Menurut sektor ekonomi pertumbuhan tahunan kredit lokasi proyek tertinggi

terjadi pada sektor listrik, gas, air sebesar 265,25% diikuti sektor jasa sosial (92,70%),

angkutan (62,70%), dan sektor lain-lain (41,43%) (yoy). Sementara itu sektor yang

mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor perindustrian yang terkontraksi sebesar -

0,65% (yoy).

Page 56: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

46

Apabila dilihat komposisi pinjaman menurut penggunaan, kredit modal kerja

memiliki pangsa yang tertinggi yaitu sebesar 41,29%, diikuti oleh kredit investasi

sebesar 35,08%, dan kredit konsumsi 23,63%. Sedangkan menurut sektor ekonomi,

pangsa terbesar adalah kredit pada sektor lain-lain dan pertambangan dengan pangsa

masing-masing sebesar 23,63% dan 17,98%.

Tabel 3.4. Jumlah Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kalt im

Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11 Tw 3-11 Tw4-11 qtq yoy

Kredit Lokasi Proyek 52,728 57,743 62,462 100.00% 100.00% 8.17% 33.10%

Kelompok Bank

Bank Pemerintah 25,690 27,713 31,310 47.99% 50.13% 12.98% 40.51%

Bank Swasta 26,850 30,030 31,152 52.01% 49.87% 3.73% 26.39%

Jenis Penggunaan

Modal Kerja 22,563 24,346 25,792 42.16% 41.29% 5.94% 19.73%

Investasi 17,255 19,322 21,909 33.46% 35.08% 13.39% 46.54%

Konsumsi 12,910 14,076 14,761 24.38% 23.63% 4.87% 41.43%

Sektor Ekonomi

Pertanian 6,820 7,016 7,574 12.15% 12.13% 7.95% 27.83%

Pertambangan 8,381 9,438 11,230 16.34% 17.98% 18.99% 24.47%

Perindustrian 2,040 1,955 2,168 3.39% 3.47% 10.89% -0.65%

Listrik, Gas dan Air 565.51 733.37 991 1.27% 1.59% 35.08% 265.25%

Konstruksi 2,514 2,829 2,959 4.90% 4.74% 4.60% 16.74%

Perdagangan 8,358 9,062 9,188 15.69% 14.71% 1.39% 19.80%

Angkutan 3,257 3,932 4,301 6.81% 6.89% 9.39% 62.70%

Jasa Dunia Usaha 3,137 3,803 4,179 6.59% 6.69% 9.89% 16.36%

Jasa Sosial 4,746 4,899 5,111 8.48% 8.18% 4.31% 92.70%

Lain-Lain 12,910 14,076 14,761 24.38% 23.63% 4.87% 41.43%

LDR - lokasi proyek 93.67% 94.54% 94.37%

KeteranganPert. Tw 4-11KomposisiPosisi (Rp milyar)

Sumber : LBU Bank Indonesia

Menurut kabupaten/kota, penyaluran kredit terkonsentrasi untuk membiayai

proyek di kota Samarinda dan kota Balikpapan yang merupakan pusat bisnis di

Kalimantan Timur. Jumlah kredit yang dikucurkan untuk proyek di kota Samarinda

mencapai Rp 18,43 trilyun (pangsa 29,51%) dan di kota Balikpapan sebesar Rp 16,36

trilyun (pangsa 26,19%). Sementara itu, alokasi kredit yang terkecil diperoleh

Kabupaten Tana Tidung yaitu sebesar Rp. 162 milyar (pangsa 0,26%) dan Kabupaten

Malinau sebesar Rp. 347 milyar (pangsa 0,55%). Apabila dilihat dari nisbah pinjaman

terhadap simpanan (LDR), nisbah tertinggi terjadi di kota Bontang sebesar 183,86%,

Page 57: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

47

diikuti oleh kabupaten Kutai Timur sebesar 158,58%, kabupaten Kutai Kartanegara

(126,90%), dan kabupaten Berau (110,53%). Sedangkan LDR terendah terjadi pada

Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan nisbah masing-

masing sebesar 13,64% dan 32,70% (Tabel 3.5).

Tabel 3.5. Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK Kab/Kota di Kalt im

Kredit DPK Kredit DPK

Kab. Kutai Kartanegara 6,178 4,869 9.89% 7.90% 126.90%

Kab. Berau 2,523 2,283 4.04% 3.70% 110.53%

Kab. Pasir 1,859 1,692 2.98% 2.74% 109.87%

Kab. Bulungan 510 3,737 0.82% 6.06% 13.64%

Kab. Kutai Timur 3,197 2,016 5.12% 3.27% 158.58%

Kab. Nunukan 475 799 0.76% 1.30% 59.43%

Kota Samarinda 18,431 23,235 29.51% 37.68% 79.33%

Kota Balikpapan 16,360 15,092 26.19% 24.48% 108.40%

Kota Tarakan 1,793 4,130 2.87% 6.70% 43.41%

Kota Bontang 7,002 3,808 11.21% 6.18% 183.86%

Kab. Kutai Barat 3,071 * 4.92% - -

Kab. Malinau 347 * * 0.55% - -

Kab. Tana Tidung 162 * * 0.26% - -

Kab. Penajam Paser Utara 553 ** * 0.89% - -

Kaltim 62,462 61,660 100% 100.00% 101.30%

Kab/KotaNominal (Rp milyar) Pangsa

LDR

Ket : DPK dimasukkan dalam DPK * Kab Kukar, * * Bulungan, * * * Balikpapan Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) Bank Indonesia

3.3. Perkembangan Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (M KM)

Penyaluran kredit berskala mikro, kecil, dan menengah (MKM) oleh bank umum

di Kaltim pada Triwulan IV-2011 mencapai Rp. 25,62 trilyun, dengan pangsa 62,20%

terhadap total kredit yang disalurkan (Tabel 3.6). Secara triwulanan, pertumbuhan

kredit MKM Kaltim pada triwulan laporan mengalami kenaikan sebesar 5,77% searah

dengan pertumbuhan total kredit yang mengalami kenaikan sebesar 7,06%(qtq).

Menurut skalanya, tingkat pertumbuhan tertinggi kredit MKM terjadi pada kredit

berskala menengah (Rp. 500 juta s.d Rp. 5 milyar) yang tumbuh sebesar 7,30%, yang

juga merupakan pangsa terbesar dari kredit MKM. Sementara itu, kredit berskala kecil

(Rp. 50 juta s.d Rp. 500 juta) sebagai pangsa kedua terbesar kredit MKM mengalami

pertumbuhan sebesar 7,15%(qtq).

Page 58: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

48

Tabel 3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit di Kalt im

Tw2-11 Tw3-11 Tw4-11 Tw3-11 Tw4-11 qtq yoy

Mikro (s.d Rp 50 jt) 4,760 4,958 4,966 12.89% 12.06% 0.17% 12.97%

Kecil (Rp 50 jt s.d 500 jt) 9,631 10,353 11,092 26.91% 26.93% 7.15% 33.69%

Menengah (Rp 500 jt s.d 5 miliar) 8,527 8,909 9,559 23.16% 23.21% 7.30% 19.45%

Kredit UMKM (s.d Rp 5 miliar) 22,919 24,219 25,618 62.96% 62.20% 5.77% 23.78%

Besar (> Rp 5 miliar) 13,369 14,251 15,567 37.04% 37.80% 9.24% 31.53%

Total 36,288 38,470 41,185 100.00% 100.00% 7.06% 26.60%

Posisi (Rp milyar) Pert. Tw4-11KomposisiSkala Kredit

Sumber : LBU Bank Indonesia

Berdasarkan kelompok bank, kredit MKM yang disalurkan bank pemerintah

pada triwulan laporan tercatat Rp 15,01 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar

4,73% (qtq) jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kenaikan juga terjadi pada

jumlah kredit MKM yang dikucurkan oleh bank swasta yang tercatat Rp 10,61 trilyun

atau mengalami peningkatan sebesar 7,29% (qtq) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya (Tabel 3.7). Menurut jenis penggunaan, kredit konsumsi, investasi dan

kredit modal kerja yang telah disalurkan masing-masing berjumlah Rp. 13,95 trilyun

(pangsa 54,44%), Rp. 3,25 trilyun (pangsa 12,72%), dan Rp. 8,41 trilyun (pangsa

32,84%). Dilihat dari pertumbuhan secara triwulanan, kredit konsumsi tumbuh sebesar

6,03%, kredit investasi tumbuh sebesar 10,90% sedangkan kredit modal kerja tumbuh

lebih rendah yaitu sebesar 3,51% (qtq).

Secara sektoral, distribusi penyaluran kredit MKM terutama untuk membiayai

tiga sektor utama, yaitu sektor perdagangan (pangsa 20,44%), sektor jasa dunia usaha

(pangsa 7,44%), dan sektor konstruksi (pangsa 4,39%). Dilihat dari pertumbuhan

secara triwulanan, pertumbuhan tertinggi pada sektor listrik,gas dan air sebesar

73,18%, diikuti oleh sektor pertambangan yang tumbuh 20,31%, dan sektor jasa dunia

usaha sebesar 16,15% (qtq). Sementara itu perkembangan kredit MKM secara tahunan

menunjukkan terjadi peningkatan pada sektor pertanian yang tumbuh 44,78%, sektor

pertambangan yang tumbuh 38,28% dan sektor angkutan tumbuh sebesar 28,46%

(yoy).

Page 59: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

49

Tabel 3.7. Perkembangan Kredit MKM Bank Umum M enurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi di Kalt im

Tw2-11 Tw3-11 Tw4-11 Tw3-11 Tw4-11 qtq yoy

Kredit M KM 22,919 24,219 25,617 100.00% 100.00% 5.77% 23.78%

Kelompok Bank

Bank Pemerintah 13,576 14,328 15,005 59.16% 58.57% 4.73% 21.45%

Bank Swasta 9,343 9,892 10,613 40.84% 41.43% 7.29% 27.24%

Jenis Penggunaan

Modal Kerja 7,671 8,128 8,413 33.56% 32.84% 3.51% 15.97%

Investasi 2,810 2,937 3,258 12.13% 12.72% 10.90% 29.63%

Konsumsi 12,438 13,154 13,947 54.31% 54.44% 6.03% 27.62%

Sektor Ekonomi

Pertanian 227 294 334 1.21% 1.30% 13.58% 44.78%

Pertambangan 276 280 337 1.16% 1.32% 20.31% 38.28%

Perindust rian 378 388 389 1.60% 1.52% 0.13% 6.57%

Listrik, Gas dan Air 10 9 16 0.04% 0.06% 73.18% 9.00%

Konst ruksi 932 1,126 1,124 4.65% 4.39% -0.25% 12.59%

Perdagangan 4,612 5,183 5,236 21.40% 20.44% 1.02% 15.46%

Angkutan 543 598 636 2.47% 2.48% 6.26% 28.46%

Jasa Dunia Usaha 1,560 1,641 1,906 6.78% 7.44% 16.15% 44.60%

Jasa Sosial 793 899 907 3.71% 3.54% 0.90% 19.50%

Lain-Lain 13,587 13,799 14,733 56.98% 57.51% 6.76% 25.53%

Pert. Tw4-11Keterangan

KomposisiPosisi (Rp milyar)

Sumber : LBU Bank Indonesia

Kualitas kredit MKM yang disalurkan bank umum di Kaltim selama triwulan IV

2011 menunjukkan sedikit penurunan kinerja seperti terlihat dari persentase kredit

bermasalah bruto (gross-non performing loans/NPLs) yang sebesar 3,22%, meningkat

jika dibandingkan dengan persentase NPLs pada triwulan sebelumnya yang sebesar

3,11%. Jika dilihat menurut sektor ekonomi, persentase NPLs tertinggi terjadi pada

sektor pertambangan (13,94%), sektor konstruksi (12,46%), sektor angkutan (10,22%),

sektor jasa sosial (6%) dan sektor jasa dunia usaha (5,51%). Sedangkan sektor-sektor

lainnya mencatat persentase NPLs di bawah 5% pada triwulan IV-2011 sebagaimana

dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Page 60: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

50

Tabel 3.8. Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) menurut Sektor Ekonomi Kalt im

Tw4-10 Tw1-11 Tw2-11 Tw3-11 Tw4-11 Tw3-11 Tw4-11 Tw3-11 Tw4-11

NPLs Kredit MKM 492.91 636.22 675.10 754.11 824.85 11.70% 9.38% 3.11% 3.22%

Sektor Ekonomi

Pertanian 7.82 14.82 13.34 16.64 16.08 24.69% -3.34% 5.66% 4.81%

Pertambangan 5.71 6.52 4.62 11.83 46.99 156.25% 297.19% 4.22% 13.94%

Perindustrian 5.37 15.42 12.78 19.15 11.01 49.90% -42.51% 4.93% 2.83%

Listrik, Gas dan Air - - - - - - -

Konstruksi 61.60 86.45 95.37 92.47 139.99 -3.04% 51.40% 8.21% 12.46%

Perdagangan 132.73 183.81 183.16 222.30 162.12 21.37% -27.07% 4.29% 3.10%

Angkutan 21.16 23.07 37.21 37.79 64.97 1.56% 71.93% 6.31% 10.22%

Jasa Dunia Usaha 40.97 62.40 59.00 71.16 104.93 20.60% 47.46% 4.34% 5.51%

Jasa Sosial 41.87 45.24 43.54 49.52 54.43 13.75% 9.90% 5.51% 6.00%

Lain-Lain 175.68 198.49 226.09 233.25 224.32 3.17% -3.83% 1.69% 1.52%

Nisbah NPLPosisi (Rp milyar)Keterangan

Pert. qtq

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1 a. Perkembangan Aset BPR di Kalt im

Jumlah aset BPR di

wilayah Kalimantan Timur pada

triwulan IV-2011 mengalami

pertumbuhan sebesar 3,95%

(yoy), dengan total nilai

mencapai Rp. 281,80 milyar

(Grafik 3.7). Pertumbuhan aset

secara tahunan ini lebih rendah

jika dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan III-

2011 yang sebesar 7,79%

(yoy). Pelambatan

pertumbuhan aset BPR secara tahunan terutama disebabkan oleh perlambatan

peningkatan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh BPR Kalimantan Timur.

Sementara itu secara triwulanan, aset BPR mengalami peningkatan dibandingkan

dengan jumlah aset pada triwulan III-2011 sebesar Rp. 258,47 milyar menjadi Rp.

281,80 milyar atau naik sebesar 9,03% (qtq).

1 Tidak termasuk BPR/S di kota Balikpapan (2 BPR/S)

21.87%

15.45%13.26%

7.79%

3.95%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

240

245

250

255

260

265

270

275

280

285

4 1 2 3 4

2011

(Rp milyar) Total Aset grow th Aset

Graf ik 3.7 Perkembangan Aset BPR

Sumber: Simwas BPR Bank Indonesia

Page 61: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

51

b. Perkembangan Dana Pihak Ket iga BPR di Kalt im

Jumlah Dana Pihak

Ketiga (DPK) BPR di Kalimantan

Timur pada triwulan IV-2011

mengalami pertumbuhan yang

negatif sebesar -1,61% (yoy),

dengan nilai Rp 173,67 milyar

(Grafik 3.8). Pertumbuhan ini

berbeda arah jika dibandingkan

dengan pertumbuhan pada

triwulan III-2011 yang sebesar

7,50%. Penurunan pertumbuhan DPK pada triwulan IV-2011 dipengaruhi oleh

menurunnya pertumbuhan deposito sebagai komponen utama DPK BPR yang tumbuh

negatif sebesar -6,94% (yoy) menjadi Rp. 97,67 milyar, setelah triwulan sebelumnya

tumbuh 4,25%(yoy). Sementara itu jumlah tabungan mengalami penurunan

pertumbuhan sebesar 6,20% menjadi Rp 76 milyar setelah triwulan sebelumnya

mampu tumbuh sebesar 13,28% (yoy).

c. Penyaluran Kredit /Pembiayaan BPR di Kalt im

Penyaluran kredit oleh

BPR pada triwulan IV-2011

mencapai Rp 188,93 milyar

atau tumbuh sebesar 0,41%

(qtq), lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan

triwulan sebelumnya yang

tumbuh 1,27% (qtq). Secara

tahunan jumlah kredit

mengalami pertumbuhan

sebesar 6,13% (yoy) (Grafik

3.9), lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan pada triwulan III-

2011 yang tumbuh sebesar 13,23%. Penurunan pertumbuhan kredit ini terutama

disebabkan oleh kredit investasi yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sebesar -

28,34%(yoy) menjadi Rp. 11,73 milyar. Sementara itu pangsa terbesar yaitu kredit

modal kerja mengalami pertumbuhan yang melambat sebesar 6,57% (yoy) setelah

tumbuh 12,84% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

0%

20%

40%

-

40

80

120

160

200

4 1 2 3 4

2011

(y oy)(Rp mi lyar)Investasi Kon su msi

M od al Kerja g row th Kred i t

Graf ik 3.9 Perkembangan Kredit BPR

Sumber: Simwas BPR Bank Indonesia

-10%

0%

10%

20%

30%

-20 40 60 80

100 120 140 160 180 200

4 1 2 3 4

2011

(yoy)(Rp milyar) Deposito Tabungan growth DPK

Graf ik 3.8 Perkembangan DPK BPR

Sumber: Simwas BPR Bank Indonesia

Page 62: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

52

Tabel 3.9. Perkembangan Usaha BPR di Kalt im

Tw 2-11 Tw 3 -11 Tw 4 -11 q t q y o y q t q yo y

To t al A set (Rp M il iar ) 2 65.30 2 58.47 2 81.80 6.22% 7.79 % 9. 03% 3.95%

DPK (Rp M il ia r) 1 63.96 1 64.16 1 73.67 0.12% 7.50 % 5. 79% - 1.61%

Tabungan 62.92 62.18 76.00 -1.17% 13.2 8% 22. 23% 6.20%

Gi ro - - - - - - -

Dep osito 1 01.05 1 01.98 97.67 0.93% 4.2 5% -4. 23% -6.94%

Kr ed it (Rp M il iar) 1 85.80 1 88.16 1 88.93 1.27% 13.23 % 0. 41% 6.13%

M od al Kerja 1 03.26 1 06.08 1 08.35 2.73% 12.8 4% 2. 14% 6.57%

Kon sumsi 68.70 68.78 68.85 0.12% 25.7 2% 0. 10% 1 4.79%

Invest asi 13.84 13.30 11.73 -3.92% -23.8 3% -11. 80% -2 8.34%

Rasio NPL Gr o ss (% ) 15.59 15.44 12.67

LD R (% ) 11 3.32% 11 4.62% 108 .79%

Pert . Tw 4 -11IND IKA TO R

Po sisi (d alam Rp m i lyar) Pert . Tw 3 -11

Sumber : Simwas BPR Bank Indonesia

3.5. Asesmen Risiko Perbankan

3.5.1 Risiko Kredit

Secara umum, risiko kredit yang dihadapi perbankan daerah Kaltim mengalami

peningkatan karena terdapat penurunan persentase kredit bermasalah bruto (Gross-

NPLs) untuk jenis penggunaan kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi, serta

sebagian sektor ekonomi yang dibiayai.

Kualitas kredit yang disalurkan bank umum di Kaltim pada triwulan laporan

mengalami peningkatan, tercermin dari nisbah NPLs pada triwulan IV-2011 sebesar

2,00% atau lebih rendah jika dibandingkan nisbah NPLs pada triwulan III-2011 sebesar

2,72% (Tabel 3.10). Dilihat dari pertumbuhannya, jumlah kredit bermasalah tercatat

mengalami penurunan sebesar -21,32%(qtq) bila dibandingkan dengan posisi kredit

bermasalah di triwulan III-2011.

Tabel 3.10. Perkembangan Kolekt ibiltas Kredit Bank Umum di Kalt im

Tw2-11 Tw3-11 Tw4-11 Tw3-11 Tw4-11 qtq yoy

1-Lancar 32,807 34,706 37,885 90.21% 91.99% 9.16% 26.98%

2-Dalam Perhatian Khusus 2,584 2,716 2,475 7.06% 6.01% -8.87% 25.44%

3-Kurang lancar 100 183 94 0.47% 0.23% -48.71% -24.90%

4-Diragukan 172 146 124 0.38% 0.30% -15.14% -10.17%

5-Macet 625 720 608 1.87% 1.48% -15.61% 31.88%

NPLs (3+4+5) 897 1,048 825 2.72% 2.00% -21.32% 14.08%

Total Kredit 36,288 38,470 41,185 100.00% 100.00% 7.06% 26.60%

Pert. Tw4-11Kolektibilitas

KomposisiPosisi (Rp milyar)

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 63: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

53

Risiko kredit menurut jenis penggunaan masih tercatat pada rasio NPLs dibawah

5%. Risiko kredit tertinggi terjadi pada kredit modal kerja, yang persentase NPLs-nya

pada triwulan laporan mencapai 2,82% (Tabel 3.11). Persentase NPLs kredit modal kerja

tersebut mengalami penurunan dibandingkan persentase NPLs pada triwulan

sebelumnya yang sebesar 3,93%. Sementara itu, persentase NPLs kredit investasi dan

kredit konsumsi tercatat masing-masing sebesar 1,55% dan 1,53%. Berdasarkan sektor

ekonomi, nisbah NPLs tercatat relatif rendah (dibawah 5%). Nisbah NPLs lainnya yang

tergolong tinggi terjadi pada sektor konstruksi dan sektor jasa sosial masing-masing

memiliki nisbah NPLs sebesar 4,67% dan 2,34%.

Tabel 3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto Bank Umum

Tw 2-11 Tw3-11 Tw 4-11 + /- q tq Tw 3-11 Tw 4-11

Jen i s Pen ggunaan

M odal Kerja 499 .77 5 72 .96 421.17 - 151.80 -26 .49 % 3 .93% 2.82 %

In vestasi 193 .34 2 51 .90 187.67 -64.23 -25 .50 % 2 .34% 1.55 %

Ko nsum si 204 .02 2 23 .43 216.01 - 7.42 -3 .32 % 1 .68% 1.53 %

Sekt o r Ek ono mi

Pert anian 16 .68 28 .49 16.08 -12.41 -43 .55 % 1 .65% 0.83 %

Pert ambangan 43 .40 50 .51 46.99 - 3.52 -6 .97 % 2 .38% 2.01 %

Perind ustr ian 12 .78 19 .15 11.01 - 8.14 -42 .51 % 1 .67% 1.00 %

List rik, Gas & A ir - - - - - - -

Ko nstr uksi 150 .14 1 48 .15 139.99 - 8.15 -5 .50 % 5 .10% 4.67 %

Perdagangan 222 .79 2 86 .44 162.12 - 124.32 -43 .40 % 3 .85% 2.10 %

Angkutan 72 .52 1 03 .45 64.97 -38.49 -37 .20 % 3 .67% 2.07 %

Jasa Dun ia Usaha 99 .20 1 16 .25 104.93 -11.32 -9 .74 % 2 .98% 2.33 %

Jasa Sosia l 53 .54 60 .19 54.43 - 5.76 -9 .57 % 2 .66% 2.34 %

Lai n-Lain 226 .09 2 35 .66 224.32 -11.34 -4 .81 % 1 .66% 1.49 %

897 .14 1048 .29 82 4 .85 - 223.45 -21 .32% 2 .71% 2 .00 %Tot al NPL

KeteranganN isbah NPL (% )Pert . Tw 4-11N ominal NPL (Rp m ilyar)

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.5.2 Risiko Likuiditas

Asesmen risiko likuiditas bertujuan untuk melihat paparan risiko likuiditas yang

dihadapi bank umum di Kaltim ditinjau dari kecukupan likuiditas, struktur kepemilikan

simpanan dan profil jangka waktu dan sebaran nominal serta rekening simpanan.

Berdasarkan profil jangka waktu, struktur simpanan terkonsentrasi tinggi pada

simpanan jangka pendek dengan pangsa 91,52% (Tabel 3.12). Struktur simpanan yang

didominasi oleh simpanan berjangka pendek tersebut rentan terhadap penarikan dana

secara tiba-tiba (sudden withdrawal), terutama oleh nasabah besar. Meski demikian,

prosentase simpanan jangka pendek pada triwulan IV-2011 ini relatif masih terjaga jika

Page 64: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

54

dibandingkan dengan prosentase simpanan jangka pendek pada triwulan sebelumnya

yang sebesar 91,78%.

Tabel 3.12 St ruktur Jangka Waktu DPK Perbankan di Kalt im

Tw2-11 Tw3-11 Tw4-11 -/+ qtq Tw3-11 Tw4-11

Jangka pendek

Giro 15,754 15,496 17,463 1,967 12.70% 25.37% 26.38%

Tabungan 22,838 24,592 28,261 3,669 14.92% 40.26% 42.70%

Simpanan berjangka s.d 3 bulan 13,787 15,971 14,851 -1,119 -7.01% 26.15% 22.44%

Total DPK s.d 3 bulan 52,379 56,059 60,575 4,517 8.06% 91.78% 91.52%

Jangka menengah panjang

Total DPK > 3 bulan 3,911 5,018 5,611 593 11.81% 8.22% 8.48%

56,290 61,077 66,186 5,109 8.37% 100.00% 100.00%

KomposisiPosisi (Rp milyar)Keterangan

Total DPK

Pert.Tw 4-11

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.5.3 Risiko Pasar

Berdasarkan analisis grafis

yang menghubungkan antara suku

bunga kredit dengan rasio NPLs

dalam periode triwulan I-2006 s.d

triwulan IV-2011 (Grafik 3.10),

terlihat adanya pergerakan yang

searah antara nisbah NPLs dengan

suku bunga kredit. Hal ini didukung

oleh hasil penghitungan koefisien

korelasi2 kedua variabel tersebut

yang hanya 0,66. Oleh karenanya

dapat dikatakan bahwa persentase

NPLs cukup sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga kredit perbankan.

3.6. Perkembangan Sistem Pembayaran

Perkembangan Sistem Pembayaran di Kalimantan Timur sampai dengan triwulan

IV-2011 menunjukkan peningkatan pertumbuhan secara tahunan. Sistem pembayaran

tunai yang dilihat dari peredaran uang kartal (uang masuk dan uang keluar kas KBI

Samarinda) menunjukkan adanya peningkatan secara tahunan. Sementara itu

2 Angka koefisen korelasi berkisar 0 s.d 1, makin mendekati angka 1 berarti derajat hubungan antara kedua variabel makin tinggi, sebaliknya makin mendekati angka 0 menunjukkan hubungan yang makin lemah

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008 2009 2010 2011

Bunga Kredit (sumbu kiri)

Gross NPLs (sumbu kanan)

Graf ik 3.10 Perkembangan Bunga Kredit

dan Rasio NPLs Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 65: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

55

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

(Rp Milyar) Outflow Inflow Growth (yoy)

Graf ik 5.1 Peredaran Uang Kartal di Kalt im

Sumber: Bank Indonesia

-

500

1 .000

1 .500

2 .000

2 .500

3 .000

3 .500

I II III IV I II III IV I II III IV

20 09 2010 2011

(Rp Milyar)In flow Smd Inflo w BppO utflow Smd O utflo w Bpp

Graf ik 5.2 Peredaran Uang Kartal di Wilker KBI

Sumber: Bank Indonesia

perkembangan sistem pembayaran non tunai secara keseluruhan juga mengalami

peningkatan, yang disebabkan oleh peningkatan cukup tinggi transaksi RTGS di Kaltim

baik secara tahunan maupun triwulanan.

3.6.1 Perkembangan Transaksi Tunai

3.6.1.1 Perkembangan Pengedaran Uang Kartal

Transaksi tunai antara

perbankan di Kalimantan Timur

dengan Kantor Bank Indonesia

Samarinda dan Balikpapan, pada

triwulan IV-2011 mencapai Rp 5,51

trilyun atau mengalami

pertumbuhan sebesar 24,14%

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun sebelumnya (Grafik 5.1).

Secara triwulanan, perkembangan

transaksi tunai di Kaltim IV-2011

mengalami pertumbuhan sebesar -

12,87% (qtq).

Dari nominal transaksi

tunai pada periode triwulan

laporan, jumlah uang yang

keluar dari kas (outflow) Bank

Indonesia di Kaltim mencapai

Rp 4,6 trilyun. Jumlah ini

mengalami pertumbuhan

sebesar 16,96% (yoy).

Sedangkan jumlah uang kartal

yang masuk ke kas Bank

Indonesia dari perbankan

mencapai Rp 869 milyar atau naik sebesar 84,74% (yoy). Secara keseluruhan, pada

triwulan IV-2011, Kalimantan Timur mengalami net outflow (jumlah uang yang masuk

lebih kecil dibandingkan dengan uang yang keluar) sebesar Rp 3,77 trilyun.

Page 66: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

56

-50%

0%

50%

-

2

4

6

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

(Rp. Trilyun) Nilai Growth yoy

Grafik 5.4 Perkembangan Transaksi Kliring

Sumber: Bank Indonesia

-50%

0%

50%

100%

150%

200%

250%

300%

-

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

I II III IV I II III IV

2010 2011

Kaltim BPP

Smr Growth (yoy)

Graf ik 5.3 Jumlah PTTB per-Wilker KBI

Sumber: Bank Indonesia

3.6.1.2 Jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Kartal

Dari jumlah uang kartal yang masuk ke kas Bank Indonesia di wilayah

Kalimantan Timur, terdapat uang kartal yang masuk dalam kategori Uang Tidak Layak

Edar (UTLE), yaitu uang yang menurut klasifikasi Bank Indonesia sudah tidak layak untuk

menjadi alat pembayaran karena mengalami kelusuhan atau rusak. Jenis uang yang

termasuk dalam UTLE tersebut kemudian masuk dalam klasifikasi untuk dimusnahkan

atau Bank Indonesia memberikan

Pemberian Tanda Tidak Berharga

(PTTB). Jumlah uang yang

termasuk dalam kategori PTTB ini

pada triwulan IV-2011 mencapai

Rp 293,69 milyar atau tumbuh

sebesar -28,83% (yoy) (Grafik

5.3). Sedangkan secara

triwulanan, jumlah PTTB ini

mengalami penurunan sebesar

18,62% (qtq) dibandingkan PTTB

pada triwulan III-2011 yang sebesar Rp 360,88 milyar.

3.6.2 Perkembangan Transaksi Non-Tunai

3.6.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring

Transaksi Kliring di

Wilayah Kalimantan Timur pada

Triwulan IV-2011 mengalami

pertumbuhan dibandingkan

dengan triwulan yang sama

tahun sebelumnya (Grafik 5.4).

Jumlah transaksi kliring triwulan

IV-2011 mencapai Rp 5,09

trilyun, atau apabila

dibandingkan dengan triwulan

yang sama tahun sebelumnya jumlah ini mengalami pertumbuhan -1,37%(yoy).

Page 67: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

57

-50%

-25%

0%

25%

50%

-

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

(Rp. Trilyun) Kaltim Growth yoy Growth qtq

Graf ik 5.5 Perkembangan Transaksi RTGS

Kalt im

Sementara itu volume transaksi pada triwulan IV-2011 yang mencapai 187,547 bilyet,

dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 volumen transaksi ini mengalami

peningkatan transaksi sebesar 14,33%(yoy). Secara triwulanan, volume transaksi kliring

di Kaltim pada triwulan IV-2011 mengalami peningkatan sebesar 0,03% (qtq).

3.6.2.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS

Nilai Transaksi Real Time

Gross Settlement (RTGS) di

Kaltim pada triwulan IV-2011

mencapai Rp 55,28 trilyun, atau

tumbuh sebesar 8,04% (yoy)

dibandingkan dengan periode

yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan transaksi RTGS

periode laporan dipengaruhi

oleh pertumbuhan yang terjadi

pada nilai transaksi yang masuk

ke Kaltim yang tumbuh sebesar

14,34% (yoy) , dan untuk nilai transaksi keluar dari Kaltim mengalami peningkatan

sebesar 1,30% (yoy). Sementara itu secara triwulanan, nilai transaksi pada triwulan IV-

2011 tumbuh sebesar 19,76% (qtq). Pertumbuhan positif secara triwulanan ini

dipengaruhi oleh pertumbuhan nilai transaksi baik yang keluar maupun yang masuk ke

Kalimantan Timur.

Selain adanya peningkatan nilai transaksi, volume transaksi RTGS Kaltim juga

mengalami pertumbuhan sebesar 2,09% (yoy) dari 70.197 volume transaksi RTGS pada

periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 71.664 volume transaksi RTGS di

triwulan IV-2011 (Grafik 5.5). Secara triwulanan, volume transaksi RTGS pada triwulan

IV-2011 ini juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 1,33% (qtq).

Berdasarkan Lokasi Kantor Bank Indonesia (KBI) di Kalimantan Timur, nilai

transaksi RTGS di Samarinda pada periode Triwulan IV-2011 mencapai Rp 38,92 trilyun

atau tumbuh sebesar 5,07% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu nilai RTGS di Balikpapan tercatat sebesar Rp 16,35 trilyun atau tumbuh

sebesar 15,86% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (Grafik 5.6)

Page 68: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Perbankan Daerah

58

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

-

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

(Rp. Trilyun)Samarinda BalikpapanKaltim Growth yoy

Graf ik 5.6 Perkembangan RTGS per Wilker KBI

Sumber: Bank Indonesia

Page 69: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

59

2,618

4,308

21

4,332

5,170

17-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-Lain Pendapatan yg Sah

(Rp Milyar) 2010 2011

Graf ik 4.1 Pendapatan APBD Kalt im Triw ulan IV

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

KEUANGAN DAERAH

4.1 Gambaran Umum

Realisasi APBD provinsi Kalimantan Timur triwulan IV-2011 mengalami

peningkatan kinerja dibandingkan dengan realisasi APBD pada triwulan IV-2010. Secara

prosentase, realisasi pendapatan APBD Kaltim triwulan IV-2011 mengalami peningkatan

jika dibandingkan periode yang sama tahun 2010, begitu juga prosentase realisasi

komponen belanja yang juga memiliki realisasi diatas prosentase realisasi belanja pada

APBD Kaltim triwulan IV-2010.

Realisasi pendapatan APBD Kaltim triwulan IV-2011 secara nilai mencapai Rp.

9,52 trilyun atau mengalami peningkatan 37,01%(yoy) jika dibandingkan dengan realisasi

pendapatan APBD Kaltim triwulan IV-2010 sebesar Rp. 6,95 trilyun. Apabila dilihat

realisasi tiap rincian pendapatan, nilai realisasi tertinggi dicapai oleh pendapatan transfer

dan pendapatan asli daerah dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 5,17 trilyun dan Rp.

4,33 trilyun, atau mengalami peningkatan sebesar 20,00% dan 65,46%(yoy) jika

dibandingkan dengan nilai realisasi pendapatan transfer dan pendapatan asli daerah pada

APBD Kaltim triwulan IV-2010 dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 4,30 trilyun dan

Rp. 2,61 trilyun (Grafik 4.1).

Sementara itu realisasi belanja APBD provinsi Kaltim triwulan IV-2011 secara nilai

mencapai Rp. 7,99 trilyun atau mengalami peningkatan 38,09%(yoy) adapun realisasi

belanja APBD Kaltim triwulan IV-2010 yang sebesar Rp. 5,78 trilyun. Apabila dilihat

realisasi rincian belanja, nilai realisasi tertinggi dicapai oleh belanja operasi sebesar Rp.

BAB IV

Page 70: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Keuangan Daerah

60

3,268

1,617

0

901

4,354

1,773

0

1,864

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tak Terduga

Transfer

(Rp Milyar) 2010 2011

Graf ik 4.2 Belanja APBD Kalt im Triwulan IV

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

4,35 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 33,22%(yoy) dari belanja operasi pada

triwulan IV-2010 yang sebesar Rp. 3,27 trilyun. Adapun belanja modal jika dilihat nilai

realisasinya mengalami kenaikan sebesar 9,63% atau dari Rp. 1,67 trilyun pada APBD

Kaltim triwulan IV-2010 menjadi Rp. 1,77 trilyun di triwulan IV-2011.

4.2 Pendapatan

Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) APBD Kaltim triwulan IV-2011 tercatat

sebesar Rp. 4,33 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 65,46%(yoy) jika

dibandingkan realisasi pada triwulan IV-2010 yang sebesar Rp. 2,62 trilyun (Tabel 4.1).

Dari jumlah tersebut, kontribusi utama berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp.

3,68 trilyun dengan tingkat prosentase realisasi sebesar 112,94% dari jumlah total

pendapatan pajak daerah yang direncanakan pada APBD tahun 2011 yaitu sebesar Rp.

3,25 trilyun. Realisasi pendapatan pajak daerah yang memiliki kontribusi sebesar 84,93%

terhadap realisasi PAD ini mengalami peningkatan realisasi 81,79%(yoy) dari periode

yang sama tahun 2010 (Grafik 4.3).

Komponen lainnya yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap PAD adalah

lain-lain PAD yang sah yang berasal dari optimalisasi pemanfaatan dana kas daerah,

pendapatan dari denda pajak, denda retribusi dan denda pengembalian, serta

pendapatan rumah sakit umum di Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan, dengan nilai

realisasi sampai dengan triwulan IV-2011 sebesar Rp. 423 milyar atau 83,16% dari total

yang direncanakan pada APBD 2011. Sementara itu realisasi dari pendapatan hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan retribusi daerah yang terdiri dari

retribusi jasa umum dan retribusi jasa usaha dan perijinan juga memiliki tingkat

prosentase realisasi yang juga tinggi masing-masing sebesar 106,48% dan 92,32%.

Page 71: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Keuangan Daerah

61

Sementara itu realisasi pendapatan transfer atau dana perimbangan APBD Kaltim

triwulan IV-2011 tercatat sebesar Rp. 5,17 trilyun atau secara prosentase realisasi sebesar

118,80% dari total pendapatan transfer. Realisasi pendapatan transfer atau dana

perimbangan ini mayoritas berasal dari komponen dana bagi hasil bukan pajak (dana bagi

hasil SDA) dengan nilai realisasi Rp. 4,39 trilyun atau memiliki kontribusi sebesar 84,89%

terhadap total pendapatan transfer dan 46,11% terhadap total pendapatan APBD

triwulan IV-2011. Jika dibandingkan dengan nilai realisasi di triwulan IV-2010, realisasi

Tabel 4.1 Realisasi Pendapatan APBD Kalt im Triwulan IV-2011

Anggaran Realisasi

Pendapatan 8.347,56 9.519,17 1.171,61 114,04

Pendapatan Asli Daerah 3.984,05 4.331,90 347,84 108,73

Pendapatan Pajak Daerah 3.257,50 3.679,13 421,63 112,94

Pendapatan Retribusi Daerah 14,84 13,70 (1,14) 92,32

Pendapatan hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 202,47 215,59 13,13 106,48

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 509,24 423,47 (85,77) 83,16

Pendapatan Transfer 4.352,31 5.170,36 818,05 118,80

Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 4.349,21 5.167,26 818,05 118,81

Dana Bagi Hasil Pajak 610,00 688,28 78,28 112,83

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 3.649,57 4.389,34 739,77 120,27

Dana Alokasi Khusus 38,19 38,19 - 100,00

Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya 3,10 3,10 - 100,00

Dana Penyesuaian 3,10 3,10 - 100,00

Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 11,20 16,91 5,71 150,99

Pendapatan Hibah 11,20 16,91 5,71 150,99

UraianJumlah (Rp Milyar) Lebih/

Kurang% Realisasi

Sumber: Biro Keuangan Pemprov.Kaltim, diolah

2,024

10

138

446

3,679

14

216

423

- 1,000 2,000 3,000 4,000

Pendapatan Pajak Daerah

Pendapatan Retribusi Daerah

Pendapatan hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

(Rp Milyar)

2011 2010

Graf ik 4.3 Realisasi PAD APBD Kalt im

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

Page 72: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Keuangan Daerah

62

dana bagi hasil bukan pajak triwulan IV-2011 meningkat 21,22%(yoy) (Grafik 4.4). Dana

bagi hasil dari pertambangan gas bumi, bagi hasil pertambangan minyak bumi, dan

iuran-iuran eksplorasi-eksplorasi (royalti) memiliki kontribusi yang sangat dominan pada

komponen dana bagi hasil SDA (bagi hasil bukan pajak) APBD Kaltim.

4.3 Belanja

Realisasi belanja APBD Kaltim triwulan IV-2011 mencapai Rp. 7,99 trilyun atau

secara prosentase realisasi sebesar 84,53% dari total belanja yang direncanakan pada

APBD 2011. Realisasi ini mengalami peningkatan secara nilai jika dibandingkan dengan

realisasi belanja APBD Kaltim triwulan IV-2010 yang hanya mencapai Rp. 5,78 trilyun.

Apabila dilihat setiap rincian belanja, belanja operasi dan belanja modal sebagai bagian

terbesar dari total belanja APBD mencapai prosentase realisasi masing-masing sebesar

81,07% dan 79,69% sedangkan belanja transfer mencapai 100,00% (Tabel 4.2).

Realisasi belanja operasi APBD Kaltim triwulan IV-2011 mencapai Rp. 4,35 trilyun

atau secara prosentase sebesar 81,39%, mengalami peningkatan 33,22%(yoy)

dibandingkan dengan realisasi belanja operasi pada triwulan IV-2010 yang sebesar Rp.

3,26 trilyun. Jika dilihat setiap rincian belanja operasi, jenis belanja barang memiliki

kontribusi terbesar yaitu 30,33% terhadap total belanja operasi, dengan nilai realisasi

pada triwulan IV-2011 sebesar Rp. 1,31 trilyun atau mencapai 72,35% dari total rencana

belanja barang pada APBD Kaltim 2011. Nilai realisasi belanja barang mengalami

peningkatan 64,58%(yoy) dari realisasi belanja barang pada periode yang sama tahun

lalu (Grafik 4.5). Belanja bantuan keuangan sebagai kontributor terbesar kedua setelah

belanja barang, pada triwulan IV-2011 mencapai realisasi sebesar Rp. 1,30 trilyun atau

secara prosentase realisasi mencapai 88,80% dari total belanja pegawai yang

direncanakan pada APBD Kaltim 2011.

654

3,621

34

0

688

4,389

38

3

- 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000

Dana Bagi Hasil Pajak

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)

Dana Alokasi Khusus

Dana Penyesuaian

(Rp. Milyar)

2011 2010

Graf ik 4.4 Realisasi Pendapatan Transfer APBD Kalt im

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

Page 73: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Keuangan Daerah

63

838

800

356

104

1,170

919

1,316

684

131

1,304

- 300 600 900 1,200 1,500

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Hibah

Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Keuangan

(Rp. Milyar)

2011 2010

Graf ik 4.5 Realisasi Belanja Operasi APBD Kalt im Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

Tabel 4.2 Realisasi Belanja APBD Kalt im Triw ulan IV-2011

Anggaran Realisasi

Belanja 9.452,22 7.990,28 (1.461,93) 84,53

Belanja Operasi 5.349,00 4.353,60 (995,40) 81,39

Belanja Pegawai 1.173,11 919,33 (253,77) 78,37

Belanja Barang 1.819,11 1.316,09 (503,02) 72,35

Belanja Hibah 739,42 683,78 (55,64) 92,47

Belanja Bantuan Sosial 149,30 130,81 (18,49) 87,61

Belanja Bantuan Keuangan 1.468,07 1.303,59 (164,47) 88,80

Belanja Modal 2.224,26 1.772,62 (451,64) 79,69

Belanja Tanah 49,45 35,45 (14,00) 71,68

Belanja Peralatan dan Mesin 212,22 176,82 (35,40) 83,32

Belanja Bangunan dan Gedung 533,01 408,54 (124,47) 76,65

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.423,61 1.147,55 (276,06) 80,61

Belanja Aset Tetap Lainnya 5,97 4,26 (1,71) 71,40

Belanja Tak Terduga 15,00 0,16 (14,84) 1,10

Belanja Tak Terduga 15,00 0,16 (14,84) 1,10

Transfer 1.863,95 1.863,90 (0,05) 100,00

Transfer Bagi Hasil ke Kab/ Kota/Desa 1.863,95 1.863,90 (0,05) 100,00

Bagi Hasil Pajak 1.863,95 1.863,90 (0,05) 100,00

Jumlah (Rp Milyar) Lebih/ Kurang

% RealisasiUraian

Sumber: Biro Keuangan Pemprov.Kaltim, diolah

Page 74: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Keuangan Daerah

64

51

222

481

848

15

35

177

409

1,148

4

- 300 600 900 1,200 1,500

Belanja Tanah

Belanja Peralatan dan Mesin

Belanja Bangunan dan Gedung

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

Belanja Aset Tetap Lainnya

(Rp. Milyar)

2011 2010

Graf ik 4.6 Realisasi Belanja M odal APBD Kalt im Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

Sementara itu realisasi belanja modal APBD Kaltim triwulan IV-2011 mencapai Rp.

1,77 trilyun atau secara prosentase sebesar 79,69%. Belanja jalan, irigasi, dan jaringan

memiliki kontribusi terbesar pada komponen belanja modal dengan tingkat realisasi

mencapai Rp. 1,14 trilyun atau secara prosentase mencapai 64,74% dari rencana total

belanja modal APBD Kaltim 2011. Angka realisasi belanja jalan, irigasi, dan jaringan

tersebut mengalami kenaikan 35,32%(yoy) jika dibandingkan dengan realisasi pada

periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 848 milyar (Grafik 4.6). Hal ini

mengindikasikan meningkatnya kegiatan proyek pembangunan infrastruktur di Kaltim

jika dibandingkan dengan kegiatan proyek pembangunan infrastruktur pada tahun lalu.

Page 75: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

65

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH

DAN KESEJAHTERAAN

5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur

Perkembangan ketenagakerjaan di Kalimantan Timur dilihat dari rata-rata indeks

kondisi ketersediaan lapangan kerja triwulan IV-2011 mengalami sedikit peningkatan

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Rata-rata indeks kondisi

ketersediaan lapangan kerja triwulan IV tahun 2011, sebesar 109,50 atau mengalami

peningkatan 15,17 poin (qtq) dari periode sebelumnya, dan meningkat 18,83 poin dari

indeks rata-rata periode yang sama tahun sebelumnya (Grafik 6.1).

Jika dilihat dari indeks rata-rata ekspektasi ketersediaan lapangan kerja 6 bulan

yang akan datang dari hasil survei konsumen, perkiraan konsumen terhadap ketersediaan

lapangan pekerjaan berada pada level optimis yaitu sebesar 119,83 poin, naik 12,83 poin

dari periode yang sama tahun sebelumnya dan naik sebesar 11,83 poin dari triwulan III

tahun 2011.

-

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011

Indeks

Kondisi ketersediaan lapangan kerja

Ekspektasi ketersediaan lap.kerja 6 bln y.a.d

Graf ik 5.1 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Apabila ditinjau dari perkembangan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) data

Jamsostek kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Timur menunjukkan adanya

perkembangan kondisi yang membaik. Indikasi ini terlihat dari pencairan JHT secara

nominal yang mengalami penurunan dari Rp 17,33 milyar pada triwulan III-2011 menjadi

BAB V

Page 76: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah Dan Kesejahteraan

66

Rp 15,27 milyar pada triwulan IV-2011 atau mengalami penurunan sekitar 11,90% (qtq)

(Grafik 6.2).

(100)

-

100

200

300

-

5.000

10.000

15.000

20.000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(Rp. Juta) (%)Jaminan Hari Tua y-o-y

Graf ik 5.2 Perkembangan Nominal Jaminan Hari Tua (JHT) di Samarinda Sumber: PT. Jamsostek Kantor Cabang Samarinda, diolah.

5.2 Kesejahteraan

Sebagaimana diprediksi oleh Hasil Survey Konsumen KBI Samarinda, Kondisi

kesejahteraan masyarakat di triwulan IV-2011 mengalami peningkatan dibandingkan

triwulan sebelumnya. Peningkatan kesejahteraan tercermin dari Indeks Keyakinan

Konsumen yang meningkat terutama pada bulan November dan Desember 2011 (Grafik

6.3). Ekspektasi Konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dari rata-rata 128,00

pada triwulan III-2011 menjadi rata-rata 133,44. Begitu pula Optimisme Konsumen

terhadap kondisi ekonomi mengalami peningkatan dari rata-rata 102,11 pada triwulan III-

2011 menjadi rata-rata 111,00 pada triwulan IV-2011.

-

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011

Indeks

Indeks Keyakinan KonsumenKondisi Ekonomi Saat IniEkspektasi Konsumen

Graf ik 5.3 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Page 77: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah Dan Kesejahteraan

67

Masyarakat memperkirakan bahwa penghasilan mereka pada enam bulan yang

akan datang masih tetap optimis sebagaimana tercermin pada Indeks Ekspektasi (Grafik

6.4). Kondisi tersebut tercermin dari rata-rata Indeks Ekspektasi Penghasilan triwulan IV-

2011 sebesar 148,50 dan mengalami peningkatan 4,00 poin dibandingkan rata-rata pada

triwulan III-2011. Sementara itu, optimisme konsumen terhadap ekspektasi penghasilan

pada 6 (enam) bulan yang akan datang berasal dari jumlah konsumen yang mengatakan

tingkat penghasilan mengalami kenaikan/lebih baik sebanyak 60,00%, penghasilannya

tetap sebanyak 39,50% dan sisanya 0,50% menyatakan penghasilannya mengalami

penurunan.

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011

Kondisi Penghasilan Ekspektasi Penghasilan

Graf ik 5.4 Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Page 78: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

68

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

6.1 Prospek Perekonomian Daerah Triw ulan IV-2011

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 diperkirakan akan

mengalami pertumbuhan yang positif, dengan perkiraan laju pertumbuhan berkisar

antara 4% + 0,5 (yoy). Salah satu

indikator yang menjadi arah

pertumbuhan positif tersebut

dapat terlihat dari hasil Survei

Konsumen (SK) yang dilakukan

Bank Indonesia Samarinda pada

bulan Januari 2011 yaitu Indeks

Ekspektasi Konsumen (IEK) yang

masih berada di atas level optimis

(100), yaitu sebesar 131.83. Hal ini

dipengaruhi oleh sebagian besar

komponen ekspektasi konsumen yang meningkat (Grafik 7.1), baik ekspektasi terhadap

kondisi ekonomi ke depan, ekspektasi terhadap penghasilan, maupun ekspektasi

terhadap ketersediaan lapangan kerja yang berada di atas level optimis.

Dari sisi permintaan pertumbuhan positif didukung oleh meningkatnya kinerja

ekspor Kalimantan Timur dan semakin mengeliatnya kegiatan investasi seiring dengan

meningkatnya pembangunan

infrastruktur di Kaltim yang mulai

dilakukan. Sedangkan dari sisi

penawaran pertumbuhan ekonomi

Kaltim masih didukung oleh

perkembangan positif di sektor

pertambangan dan penggalian

yang diperkirakan masih tinggi

karena stabilnya permintaan dan

masih tingginya harga komoditas

unggulan Kaltim yaitu batubara

BAB VI

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1

2009 2010 2011 2012

IndeksEkspektasi Penghasilan Ekspektasi Ekonomi

Ekspektasi Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100

Graf ik 6.1 Indeks Ekspektasi Konsumen

Sumber : Survey Konsumen BI

110.04 100.68

76.13

-

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1

2009 2010 2011 2012

USD minyak wti (per barel) coal (per MT)

Graf ik 6.2 Harga Komoditas Minyak & Batubara

Sumber : Datastream Bloomberg

Page 79: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Prospek Perekonomian Daerah

69

dan minyak mentah di pasar internasional (Grafik 7.2). Selain itu meningkatnya kegiatan

ekonomi terutama kegiatan investasi dan proyek-proyek pembangunan infrastruktur di

triwulan I-2012 juga akan memberikan efek pertumbuhan positif pada sektor

perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor angkutan dan komunikasi.

6.2 Prospek Perkembangan Inf lasi

Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan I-

2012 diperkirakan akan menurun dan berada pada kisaran 5,75% + 0,5 (yoy).

Pergerakan harga komoditas pangan di pasar dunia seperti gula dan minyak sawit

mengalami tren yang relatif stabil (Grafik 7.3 dan Grafik 7.4). Inflasi di Kaltim pada

triwulan depan diperkirakan berasal dari peningkatan harga bahan makanan.

Berdasarkan pemantauan harga di bulan Januari 2012 yang dilakukan oleh

Disperindagkop Prov. Kaltim, beberapa komoditas utama bahan kebutuhan pokok di kota

Samarinda pada Januari 2012 mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan

diantaranya beras, minyak goreng, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras

(Grafik 7.5 dan Grafik 7.6), serta beberapa jenis bumbu-bumbuan seperti bawang merah

dan bawang putih. Faktor pendorong kenaikan harga komoditas tersebut karena

berkurangnya pasokan yang disebabkan oleh cuaca buruk yang mengganggu distribusi

barang. Sementara itu, sumber tekanan inflasi inti diperkirakan berasal dari kelompok

perumahan yaitu meningkatnya harga semen (kelangkaan semen) dan meningkatnya

biaya sewa rumah pada awal tahun 2012.

19.61

36.05

29.75 31.00

0

10

20

30

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 12 1

2009 2010 2011 2012

USD/pound

773

12441081

1,020

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1

2009 2010 2011 2012

USD/MT

Graf ik 6.3 Harga Komoditas Gula Graf ik 6.4 Harga Minyak Kelapa Saw it

Sumber : Datastream Bloomberg

Page 80: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

Prospek perekonomian Daerah

70

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

2009 2010 2011 2012

(mtm)

Cabe Merah Besar Minyak Goreng Tepung Terigu

Beras Bengawan Gula Pasir (DN) Bawang Merah

Graf ik 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1)

Sumber : Disperindagkop Provinsi Kaltim

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

2009 2010 2011 2012

(mtm)Daging Ayam Boiler Telur Ayam Boiler Daging Sapi

Graf ik 6.6 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2)

Sumber : Disperindagkop Provinsi Kaltim .

Page 81: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

1

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

1. Inf lasi dan PDRB

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV

MAKRO EKONOMI

Indeks Harga Konsumen (IHK) 124,54 125.03 129.89 130.5 133.99 135.72 138.44 138.78

Kota Samarinda 124,12 125.04 129.14 130.11 133.72 135.31 138.51 138.22

Kota Balikpapan 121,57 122.5 127.57 127.30 130.33 133.13 135.76 135.51

Kota Tarakan 135,19 132.8 139.74 141.80 146.28 145.16 146.48 150.92

Laju Inflasi Tahunan (y-o-y,%) 5,96 5.84 7.45 7.28 7.59 8.55 6.59 6.35

Kota Samarinda 4,65 4.99 6.51 7.00 7.73 8.21 7.26 6.23

Kota Balikpapan 6,21 6.7 8.35 7.38 7.21 8.68 6.42 6.45

Kota Tarakan 9,73 6.37 8.12 7.00 8.20 9.31 4.82 6.43

PDRB - harga konstan (miliar Rp) 27.433,96 27.560,39 27.802,48 28.089,85 28.232,37 28.463,67 29.008,53 29.539,59

Pertanian 1.897,24 1.787,47 1.808,44 1.808,23 1.989,12 1.914,46 1.863,74 1.853,06

Pertambangan & Penggalian 11.305,61 11.380,54 11.547,56 11.848,50 11.689,84 11.988,77 12.462,30 12.891,23

Industri Pengolahan 7.779,58 7.785,44 7.650,25 7.446,32 7.466,04 7.283,18 7.172,21 7.028,77

Listrik, gas dan air bersih 87,85 89,73 92,54 94,22 95,22 100,36 102,93 106,17

Bangunan 1.039,88 1.063,80 1.096,48 1.134,94 1.145,34 1.188,12 1.208,83 1.265,38

Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.373,26 2.426,60 2.493,08 2.567,17 2.592,54 2.642,26 2.751,82 2.816,65 Pengangkutan dan Komunikasi 1.535,75 1.574,42 1.623,23 1.657,72 1.690,02 1.723,51 1.782,09 1.852,98

Keuangan, Persewaan dan Jasa 866,26 883,50 902,39 926,65 953,91 997,94 1.020,95 1.050,98

Jasa 548,54 568,90 588,50 606,10 610,34 625,07 643,67 674,38

Pertumbuhan PDRB (yoy,%) 4,72 7.04 3.76 2.36 2,91 3,28 4,34 5,16Nilai Ekspor Nonmigas (USD juta) 1.723,71 3,221.59 3,399.77 3,470.00 3,885.28 4.631,63 5.251,13 5.423,87

Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 28.104 45.815 47.035 44.052 47.408 51.633 58.130 60.396

Nilai Impor Nonmigas (USD juta) 224,22 390.07 395.13 398.67 400.22 429,01 565,98 539,40

Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 140,51 344.3 304.33 371.77 601,36 705,40 375,59 296,14

INDIKATOR2010 2011

Page 82: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

2

2. Perbankan

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV

PERBANKAN

Bank Umum:

Total Aset (Rp triliun) 60.38 61.81 63.96 63.77 67.18 73.09 79.13 86,17

DPK (Rp triliun) 46.58 47.83 49.37 49.91 52.86 56.29 61.07 66,19

Tabungan (Rp triliun) 18.01 18.65 19.60 22.67 22.04 22.84 24.59 28,26

Giro (Rp triliun) 14.43 13.46 13.31 11.88 13.86 15.75 15.50 17,46

Deposito (Rp triliun) 14.15 15.72 16.46 15.36 16.95 17.70 20.99 20,46

Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi proyek 39.81 41.09 46.48 46.30 48.37 52.73 57,74 62,46

Modal Kerja 18.36 21.10 22.46 21.59 22.02 22.56 24,35 25,79

Konsumsi 9.17 10.00 10.45 10.22 11.97 12.91 14,08 14,76

Investasi 12.27 13.86 13.57 14.50 16.27 17.26 19,32 21,91

LDR 85.46% 85.83% 94.16% 92.77% 91.52% 93.67% 90.21% 94,37%

Kredit (Rp triliun) -berdasarkan lokasi kantor cab 26.30 28.13 30.00 32.53 33.64 36.29 38.66 41,18

Modal Kerja 9.98 10.68 11.76 12.73 12.89 13.97 14.59 14,94

Konsumsi 9.07 9.84 10.48 11.08 11.81 12.55 13.32 14,13

Investasi 6.69 7.62 7.75 8.72 8.94 9.77 10.75 12,12LDR 55.27% 58.77% 60.76% 65.18% 63.64% 64.47% 63.60% 62,23%

Kredit UMKM (Rp triliun)

Kredit Mikro (<Rp 50 juta) (Rp triliun) 3.74 4.03 4.301 4.380 4,676 4,877 5,095 5,084

Kredit Modal Kerja 0.55 0.54 0.661 0.670 0,745 0,782 0,861 0,878Kredit Investasi 0.09 0.10 0.058 0.070 0,093 0,112 0,114 0,116

Kredit Konsumsi 3.10 3.39 3.581 3.640 3,839 3,984 4,119 4,089

Kredit Kecil (Rp 50 juta < X ? Rp 500 juta) (Rp triliun) 6.29 7.06 7.760 8.290 8,976 9,759 10,555 11,204

Kredit Modal Kerja 1.49 1.53 1.733 1.720 1,738 1,902 2,063 2,136

Kredit Investasi 0.47 0.52 0.541 0.600 0,670 0,733 0,792 0,898

Kredit Konsumsi 4.33 5.00 5.486 5.960 6,568 7,124 7,701 8,170

Kredit Menengah (Rp 500 juta < X < ? Rp 5 miliar) (Rp triliun) 6.63 7.18 7.680 7.990 8,006 8,552 8,993 9,632

Kredit Modal Kerja 4.03 4.36 4.731 4.850 4,733 5,053 5,335 5,523

Kredit Investasi 1.38 1.57 1.710 1.820 1,925 1,984 2,050 2,273

Kredit Konsumsi 1.22 1.25 1.238 1.320 1,348 1,516 1,607 1,836

Total Kredit MKM (Rp triliun) 16.66 18.26 19.741 20.680 21,658 23,188 24,643 25,920

NPL MKM gross (%) 2.41 2.64 2.64 2.38 2.96 2.95 3.11 3.22

NPL MKM nett (%)

BPR:

Total Aset (Rp miliar) 220.48 234.23 239.78 271.09 254.55 265.30 258.47 281.80

DPK (Rp miliar) 141.98 150.86 152.71 176.52 157.30 163.96 164.16 173.67

Tabungan 60.29 58.48 54.89 71.56 64.88 62.92 62.18 76.00

Giro - - - - - - - -

Deposito 81.69 92.38 97.82 104.95 92.42 101.05 101.98 97.67Kredit (Rp miliar) 155.47 163.49 166.17 178.02 178.02 185.80 188.16 188.93

Modal Kerja 85.18 90.51 94.01 101.67 99.47 103.26 106.08 108.35

Konsumsi 55.44 56.09 54.71 59.98 64.21 68.70 68.78 68.85

Investasi 14.85 16.89 17.46 16.37 14.34 13.84 13.30 11.73Kredit UMKM (Rp miliar) 155.47 163.49 166.17 178.02 178.02 185.80 188.16 188.93

Rasio NPL Gross (%) 19.00 17.62 17.78 16.68 16.58 15.59 15.44 12.67

Rasio NPL Nett (%)

20112010INDIKATOR

Page 83: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ..... 70 6.6 Perkembangan

3

3. Sistem Pembayaran

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV

SISTEM PEMBAYARAN

Posisi Kas Gabungan (Rp triliun) 1.1 1.62 4.04 4.44 1.86 3.32 6.32 5.50

Inflow (Rp triliun) 0.66 0.17 0.81 0.47 0.87 0.72 1.82 0.86

Outflow (Rp triliun) 0.44 1.45 3.23 3.97 1,00 2.61 4.5 4.64

Pemusnahan Uang (Rp miliar) 233.55 167.07 195.98 412.68 469.63 271.4 360.88 293.69

Nominal Transaksi RTGS (Rp triliun) 33.14 40.92 45.603 51.16 42.33 41.47 46.15 55.27

Volume Transaksi RTGS (transaksi) 59,876 63,289 47,135 70,197 66,273 66,707 70,721 71.664

Rata-rata harian nominal transaksi RTGS 0.55 0.68 0.76 0.85 0.71 0.69 0.77 0.85

Rata-rata harian volume transaksi RTGS (transaksi) 998 1,055 786 1.169 1.105 1.112 1.179 1.102

Nominal Kliring Kredit (Rp triliun) 0.56 0.53 0.55 0.64 0.59 0.57 0,64 0,73

Volume Kliring Kredit (transaksi) 48,089 45,306 44,083 47,880 47,785 46,936 50.482 55.974

Rata-rata harian Nominal Kliring Kredit (Rp triliun) 0.0093 0.0088 0.0092 0.01 0.0098 0.0095 0,0107 0,0112

Rata-rata harian Volume Kliring Kredit (transaksi) 801.48 755.1 734.72 798.00 796.42 782.27 841,37 861,14

Nominall Kliring Debet (Rp triliun) 4.74 4.89 4.93 5.38 5.47 5.63 5.48 5.31

Volume Kliring Debet (transaksi) 190,841 191,645 187,878 169,784 195,151 196,667 193,179 192.909

Rata-rata harian Nominal Kliring Debet (Rp triliun) 0.079 0.082 0.082 0.089 0.091 0.094 0.091 0.081Rata-rata harian Volume Kliring Debet (transaksi) 3,181 3,194 3,131 2,829 3,253 3,278 3,219 2.967

Nominal Kliring Pengembalian (Rp triliun) 0.18 0.22 0.15 0.21 0.18 0.24 0.29 0.21

Volume Kliring Pengembalian 5.067 4.910 5.117 5.744 4.976 5.736 568 5.362

Rata-rata harian Nominal Kliring Pengembalian 0.003 0.004 0.002 0.003 0.003 0.004 0.005 0.003Rata-rata harian Volume Kliring Pengembalian 84 82 85 95 83 96 95 82

Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 0.16 0.19 0.13 0.17 0.14 0.19 0.24 0.16

Volume Tolakan Cek/BG Kosong 4.119 3.824 4.116 4.339 3.706 4.463 4.421 4.079

Rata-rata harian Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 0.0027 0.0032 0.0022 0.0028 0.0023 0.003 0.004 0.002

Rata-rata harian Volume Tolakan Cek/BG Kosong 69 64 69 72 62 74 74 62

INDIKATOR2010 2011