Upload
truongdieu
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kajian Ekonomi Regional
Provinsi Gorontalo
Triwulan IV 2012
BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA
Visi Bank Indonesia :
“Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional
melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”
Misi Bank Indonesia :
“Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter
dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara
Indonesia yang berkesinambungan”
Tugas Bank Indonesia :
1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank.
Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada
Redaksi :
Unit Kajian dan Survey
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo
Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo – 96115
Telp : +62 435 824444
Fax : +62 435 827993
Web : www.bi.go.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga
penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan
baik.
Kajian periode triwulan IV-2012 ini merupakan pengejawantahan dari peranan Kantor
Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo sebagai ‘economic intelligent and
research unit’ yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan
daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku
kepentingan di daerah dan di pusat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang
amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia
yang masih muda ini, KPwBI Prov. Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari
berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan
datang.
Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan
perekonomian Provinsi Gorontalo.
Gorontalo, 7 Februari 2013
KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO
Wahyu Purnama A.
Deputi Direktur
Halaman ini sengaja dikosongkan Halaman ini sengaja dikosongkan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB 1 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL
1.1 Sisi Permintaan 2
1.1.1 Konsumsi 2
1.1.2 Investasi 3
1.1.3 Ekspor – Impor 4
1.2 Sisi Penawaran 6
1.2.1 Sektor Pertanian 6
1.2.2 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 7
1.2.3 Sektor Perdagangan – Hotel – Restoran 9
1.2.4 Sektor Bangunan 10
1.2.5 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10
1.2.6 Sektor Industri Pengolahan 11
1.2.7 Sektor Lainnya 12
1.3 Boks KER I 13
BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI
2.1 Inflasi Gorontalo 17
2.1.1 Faktor Fundamental 18
2.1.2 Faktor Non Fundamental 19
2.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa 20
2.2.1 Inflasi Tahunan 20
2.2.2 Inflasi Triwulanan 21
BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
3.1 Fungsi Intermediasi 23
3.1.1 Perkembangan Kantor Bank 23
3.1.2 Penyerapan Dana Masyarakat 24
3.1.3 Penyaluran Kredit 25
3.2 Stabilitas Sistem Perbankan 29
3.2.1 Resiko Kredit 29
3.2.2 Resiko Likuiditas 30
3.2.3 Resiko Pasar 32
3.3 Boks KER II 33
BAB 4 KEUANGAN DAERAH
4.1 Pendapatan Daerah 35
4.2 Belanja Daerah 36
4.3 Kontribusi Realisasi APBD Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar 37
4.4 Anggaran Pemerintah Provinsi Gorontalo 2013 38
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
5.1 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 39
5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 39
5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar 40
5.1.3 Uang Palsu 40
5.2 Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 41
5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 41
5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS) 42
BAB 6 KESEJAHTERAAN
6.1 Pengangguran 43
6.2 Kemiskinan 44
6.3 Rasio Gini 44
6.4 Indeks Pembangunan Manusia 46
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
7.1 Outlook Makroekonomi Regional 47
7.1.1 Outlook Tahunan 47
7.1.2 Outlook Triwulanan 48
7.2 Outlook Inflasi 50
7.3 Prospek Perbankan 51
LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 1
Grafik 1.2 Perkembangan APBD Pemprov 2
Grafik 1.3 Kredit Konsumsi 2
Grafik 1.4 Indeks Tendensi Konsumen TW IV-2012 2
Grafik 1.5 Survei Konsumen Bank Indonesia 2
Grafik 1.6 Perkembangan NTP 3
Grafik 1.7 Perkembangan APBD Belanja Pegawai 3
Grafik 1.8 Konsumsi Listrik Rumah Tangga 3
Grafik 1.9 Konsumsi BBM Rumah Tangga 3
Grafik 1.10 Perkembangan Kredit Investasi 4
Grafik 1.11 Realisasi Belanja Modal Pemprov 4
Grafik 1.12 Perkembangan Penjualan Semen 4
Grafik 1.13 Kredit Konstruksi 4
Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Luar Negeri 5
Grafik 1.15 Perkembangan Harga Jagung 5
Grafik 1.16 Perkembangan Muat Barang 5
Grafik 1.17 Perkembangan Penjualan Jagung 5
Grafik 1.18 Perkembangan Bongkar Barang 5
Grafik 1.19 Impor Luar Negeri 5
Grafik 1.20 Luas Panen Padi & Jagung 7
Grafik 1.21 Luas Tanam Padi & Jagung 7
Grafik 1.22 Perkembangan Pajak Kendaraan 8
Grafik 1.23 Perkembangan Penjualan BBM Transportasi 8
Grafik 1.24 Perkembangan Penumpang Ferry & Kapal Laut 8
Grafik 1.25 Perkembangan Kargo Laut 8
Grafik 1.26 Perkembangan Penumpang Pesawat 8
Grafik 1.27 Perkembangan Bagasi Pesawat 8
Grafik 1.28 SKDU Perdagangan 9
Grafik 1.29 Volume Muat Pelabuhan 9
Grafik 1.30 Kargo Pesawat 9
Grafik 1.31 Listrik Kelompok Bisnis 9
Grafik 1.32 Belanja Modal APBD 10
Grafik 1.33 Penjualan Semen 10
Grafik 1.34 NIM Perbankan 11
Grafik 1.35 Perkembangan Pendapatan/Beban 11
Grafik 1.36 Konsumsi Listrik 11
Grafik 1.37 Eskpor Kayu/Barang Kayu 11
Grafik 1.38 Konsumsi BBM Industri 11
Grafik 1.39 SKDU Industri Pengolahan 11
Grafik 1.40 Realisasi Kredit Jasa-jasa 12
Grafik 1.41 Subsidi BBM vs Belanja Modal 13
Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 16
Grafik 2.2 Ekspektasi Harga Jual Dunia Usaha 19
Grafik 2.3 Perbandingan Indeks Rata-rata Tertimbang Inflasi SKDU & Aktual 19
Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 24
Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 24
Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 25
Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 25
Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral 27
Grafik 3.6 Komposisi Kredit Sektoral 27
Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit UMKM 28
Grafik 3.8 Pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 28
Grafik 3.9 Perkembangan NPL Bank Umum 29
Grafik 3.10 NPL bank umum per Sektor 29
Grafik 3.11 Konsentrasi Kredit 30
Grafik 3.12 Perkembangan Portofolio DPK 31
Grafik 3.13 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo (dalam %) 31
Grafik 3.14 Perkembangan Kurs Rupiah terhadap USD dan BI-Rate 32
Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo 39
Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 39
Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 41
Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari 41
Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo 42
Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012 47
Grafik 7.2 Perkembangan UMP Gorontalo 47
Grafik 7.3 Perkembangan Belanja Pegawai 47
Grafik 7.4 Perkembangan Belanja Rutin 48
Grafik 7.5 Perkembangan Belanja Modal 48
Grafik 7.6 Proyeksi Pertumbuhan Triwulanan 48
Grafik 7.7 Survei Konsumen 49
Grafik 7.8 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 50
Grafik 7.9 Realisasi Dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan 51
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan 2
Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran 6
Tabel 1.3 Produksi Jagung Gorontalo 7
Tabel 1.4 Produksi Padi Gorontalo 7
Tabel 1.5 Respon Responden untuk menaikkan harga jual produk 15
Tabel 2.1 Disagregasi Inflasi Provinsi Gorontalo 17
Tabel 2.2 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) 20
Tabel 2.3 Kelompok Barang dan Jasa (q.t.q) 21
Tabel 3.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum 24
Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Bank Umum 26
Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo 35
Tabel 4.2 Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %) 36
Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 36
Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 37
Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil 37
Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 38
Tabel 4.7 Anggaran Pendapatan Daerah 2012 vs 2013 38
Tabel 4.8 Anggaran Belanja Daerah 2012 vs 2013 38
Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu) 40
Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 40
Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 42
Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 43
Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan 44
Pekerjaan Utama
Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 44
Tabel 6.4 Rasio Gini 45
Tabel 6.5 Indeks Pembangunan Manusia 45
Tabel 6.6 Indeks Pembangunan Manusia Per Kab/Kota 46
Halaman ini sengaja dikosongkan
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2012 i
RINGKASAN EKSEKUTIF
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Perekonomian Gorontalo
tumbuh lebih baik
dibandingkan tahun
sebelumnya
Optimisme pertumbuhan ekonomi regional tahun 2012 masih
bertahan ditengah perlambatan ekonomi nasional. Secara
triwulanan, ekonomi tumbuh 7,57% (y.o.y) lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,64% (y.o.y).
Sementara secara tahunan ekonomi tumbuh sebesar 7,71%
(y.o.y) lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
7,68% (y.o.y). Angka pertumbuhan tahunan dimaksud masih
sesuai angka proyeksi Bank Indonesia Gorontalo sebelumnya
yang berada pada kisaran 7,3-7,8% (y.o.y).
Di sisi permintaan,
pertumbuhan ekonomi
didorong oleh ekspor
Di sisi penawaran,
membaiknya
pertumbuhan didorong
sektor konstruksi, sektor
pengangkutan dan
sektor perdagangan-
hotel-restoran (PHR)
Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh masih
tingginya ekspor. Peningkatan ekspor terutama untuk komoditas
tetes tebu dan jagung seiring dengan membaiknya harga jagung
dan gula di pasaran internasional.
Di sisi penawaran, membaiknya perekonomian Gorontalo pada
triwulan laporan didorong oleh peningkatan kinerja sektor
konstruksi, sektor pengangkutan dan sektor perdagangan-hotel-
restoran (PHR). Perkembangan sektor konstruksi seiring dengan
peningkatan penyerapan belanja modal APBD yang merupakan
siklus akhir tahunan. Sementara peningkatan kegiatan sektor
pengangkutan dan PHR seiring dengan kegiatan libur akhir tahun
masyarakat.
PERKEMBANGAN INFLASI
Pada triwulan IV-2012
inflasi Gorontalo tercatat
sebesar 5,31% (y.o.y)
lebih rendah dibandingkan
triwulan sebelumnya yang
tercatat inflasi sebesar
5,40% (y.o.y).
Pada triwulan IV-2012 Gorontalo tercatat mengalami inflasi
sebesar 5,31% (y.o.y) atau lebih rendah dibandingkan triwulan
sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 5,40% (y.o.y).
Penurunan angka inflasi pada periode laporan terutama
disebabkan karena beberapa komoditas penyumbang inflasi
mengalami penurunan harga sebagai akibat persediaan/stok
yang cukup memadai dan tekanan harga akibat permintaan dari
luar Gorontalo (Manado, Sulawesi Utara) sebagai dampak
musiman Hari Raya Natal dan tahun baru 2013 masih relatif
terkendali.
ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2012 | BANK INDONESIA
Kelompok volatile food
mengalami inflasi sebesar
6,61% (y.o.y) lebih tinggi
dibandingkan triwulan
sebelumnya yang tercatat
sebesar 6,07% (y.o.y),
sementara itu core
inflation tercatat sebesar
5,47% (y.o.y) lebih rendah
dibandingkan triwulan
sebelumnya yang tercatat
sebesar 5,64% (y.o.y)
.
Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 6,61%
(y.o.y) relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang
tercatat sebesar 6,07% (y.o.y). Sementara secara triwulanan,
kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 1,84%, lebih
rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi
sebesar 2,08% (q.t.q). Penurunan tersebut disebabkan karena
tersedianya pasokan bahan makanan. Di sisi lain kondisi cuaca
di laut yang kurang bersahabat menyebabkan harga komoditas
perikanan tangkap meroket. Core inflation atau inflasi inti pada
triwulan III-2012 secara tahunan tercatat sebesar 5,47% lebih
rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar
5,64% (y.o.y). Kelompok yang mengalami penurunan antara lain
Kelompok Bahan Makanan jadi, Rokok dan Tembakau pada sub
kelompok makanan jadi dan minuman tidak beralkohol dari
7,11% (y.o.y) menjadi sebesar 5,48% (y.o.y) dan Kelompok
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga dari 0,88% (y.o.y) menjadi
0,61% (y.o.y) pada triwulan IV-2012.
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
Perkembangan
perbankan pada triwulan
IV-2012 menunjukkan
performa yang cukup
menggembirakan dilihat
dari indikator
penghimpunan Dana
Pihak Ketiga maupun
kredit yang berhasil
disalurkannya.
Pada triwulan IV-2012, performa perbankan Gorontalo
menunjukkan perkembangan yang baik. Dilihat dari indikator
Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum tercatat sebesar Rp.3,04
triliun atau tumbuh tahunan sebesar 11,59%. Sementara itu DPK
yang berhasil dihimpun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah
sebesar Rp.19,75 milliar atau tumbuh secara tahunan sebesar
26,15%. Penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum pada
periode laporan tercatat sebesar Rp.5,53 trilliun atau tumbuh
tahunan sebesar 24,57%, sementara kredit pada BPR tercatat
Rp.25,35 milliar atau tumbuh 27,25% (y.o.y). Di sisi lain, rasio
penyaluran kredit terhadap penghimpunan DPK (LDR)
perbankan di Gorontalo masih relatif tinggi, tercatat pada bank
umum LDR Bulan Desember 2012 sebesar 181,94% sedangkan
pada BPR tercatat sebesar 128,36%. Rasio kredit bermasalah
(Non Performing Loans/NPLs) pada BPR perlu mendapatkan
perhatian, dimana pada periode laporan tercatat sebesar
10,88%, sementara pada bank umum sebesar 1,99%.
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2012 iii
LDR menunjukkan
perlunya perhatian
perbankan dalam
memitigasi risiko yang
mungkin timbul
Stabilitas sistem perbankan ditunjukkan oleh indikator risiko
kredit yang dicerminkan oleh rasio kredit bermasalah atau Non
Performing Loans (NPLs) pada bank umum dan risiko kredit
yang dicerminkan oleh jangka waktu Dana Pihak Ketiga
perbankan dan angka rasio kredit/pembiayaan terhadap dana
pihak ketiganya (LDR). Rasio NPL bank umum pada triwulan IV-
2012 tercatat sebesar 1.99% sementara LDR tercatat sebesar
181,94%.
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
Persentase realisasi
terhadap anggaran
belanja APBD pada
tahun 2012 lebih rendah
dibandingkan tahun
sebelumnya
Kontribusi fiskal terhadap
sektor riil tahun 2012
belum menunjukkan
perubahan dibandingkan
tahun sebelumnya
Persentase realisasi terhadap target anggaran belanja APBD
Pemerintah Provinsi Gorontalo pada triwulan IV-2012 lebih
rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,
sementara persentase realisasi terhadap target anggaran
pendapatan APBD Pemerintah Provinsi mengalami peningkatan.
Secara nominal realisasi belanja mencapai Rp 883 Miliar
sementara realisasi pendapatan mencapai Rp 932 Miliar.
Kinerja fiskal selama triwulan IV-2012 belum menunjukkan
perubahan yang signifikan terhadap stimulan sektor riil. Realisasi
anggaran konsumsi pemerintah memberikan pangsa 27,90%,
sementara itu belanja modal memberikan pangsa 5,18%. Pangsa
konsumsi pemerintah terhadap sektor riil mengalami kenaikan
dibandingkan triwulan IV-2011, hal ini terkait program hibah
subsidi pendidikan yang dilakukan Pemerintah Daerah.
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
Perkembangan sistem
pembayaran pada
triwulan VI-2012
mengalami
perkembangan yang
dinamis
Sistem Pembayaran di Gorontalo pada triwulan IV-2012
menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Pada triwulan
laporan, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami
net outflow sebesar Rp.48,38 miliar sementara penyediaan uang
kartal layak edar sebesar Rp.99,44 miliar. Di sisi lain, nihilnya
temuan uang palsu di tengah masyarakat, patut mendapat
catatan positif, namun demikian hendaknya perlu diwaspadai
kemungkinan ditemukannya uang palsu pada periode
mendatang terlebih menjelang datangnya pemilihan kepala
daerah.
iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2012 | BANK INDONESIA
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kemiskinan Gorontalo
pada tahun 2012
menurun
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2012
menunjukkan penurunan dari 18,75% pada Maret 2011 menjadi
17,33% pada Maret 2012. Sementara itu tingkat pengangguran
terbuka mengalami peningkatan dari 4,26 persen pada Agustus
2011 menjadi 4,36 persen pada Agustus 2011.
PROSPEK PEREKONOMIAN
Perekonomian Gorontalo
tahun 2013 diperkirakan
tumbuh 7,55 – 8,05%
(y.o.y)
Pada triwulan-I 2013,
inflasi Gorontalo
diproyeksikan berada
pada kisaran 5,46% ± 1%
lebh rendah di
dibandingkan proyeksi
pada triwulan
sebelumnya.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo tahun
2013 diperkirakan berada pada kisaran 7,55-8,05% (y.o.y).
Kinerja konsumsi pada tahun 2013 diperkirakan masih menjadi
pendorong utama pertumbuhan ekonomi meskipun dengan
magnitude yang lebih rendah dibandingkan tahun 2012.
Optimisme pertumbuhan konsumsi rumah tangga didukung oleh
kebijakan pemerintah daerah untuk menaikkan UMP sebesar
40% pada tahun 2013, serta kebijakan pemerintah pusat untuk
menaikkan gaji PNS pada kisaran 7%. Sebagian besar kegiatan
investasi di Gorontalo masih ditopang oleh Pemerintah daerah.
Pada tahun 2013 diperkirakan terjadi peningkatan kegiatan
investasi di Gorontalo, tercatat RAPBD belanja modal dari
Pemerintah Prov/Kab/Kota mengalami pertumbuhan tahunan
sebesar 20%, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang
terkontraksi 0,5%. Sementara itu pertumbuhan ekonomi triwulan
I-2013 diperkirakan berkisar 7,5 – 8,0% (y.o.y), hal ini didukung
oleh peningkatan produksi pertanian seiring dengan masuknya
musim panen serta kegiatan kampanye pilkada kota Gorontalo.
Proyeksi inflasi Gorontalo pada triwulan I-2013 berada
pada kisaran 5,46% ± 1% (y,o,y) lebih rendah dibandingkan
proyeksi pada triwulan sebelumnya sebesar 5,75% ± 1% (y.o.y).
Tendensi inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena
pengaruh masuknya musim panen padi, sehingga pasokan beras
diperkirakan cukup terjaga. Namun demikian melihat kondisi
cuaca saat ini dan kecenderungan tingginya ombak di laut
selama triwulan I-2013, patut diwaspadai adanya tekanan harga
sebagai dampak “langkanya” komoditas perikanan tangkap
seperti ikan ekor kuning, malalugis, serta tude/oci. Disamping itu
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2012 v
Pada triwulan I-2013
indikator kinerja
perbankan diperkirakan
akan terus membaik
seiring peningkatan
penghimpunan Dana
Pihak Ketiga dan
penyaluran kreditnya
harga komoditas bumbu-bumbuan seperti cabe merah, cabe rait,
bawang merah dan bawang putih seringkali berfluktuatif karena
sebagian besar masih didatangkan dari luar Gorontalo sehingga
berpotensi memicu timbulnya tekanan inflasi volatile food.
Pada triwulan I-2013, prospek perbankan diperkirakan akan
semakin membaik. Hal ini terlihat dari growth DPK dan kredit
industri perbankan yang tumbuh positif pada triwulan
sebelumnya. Pada tahun 2013 perbankan diperkirakan akan
semakin ekspansif dalam menyalurkan kreditnya, namun
demikian hendaknya perlu dipikirkan juga strategi penghimpunan
dana yang lebih masif untuk mengimbangi rasio LDR yang pada
triwulan laporan berada pada kisaran 180%.
vi KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2012 | BANK INDONESIA
Halaman ini sengaja dikosongkan