61
i KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DARI PEMANFAATAN ENERGI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CANDI KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata I Untuk memperoleh gelar sarjana sains Oleh: Akhmad Subkhan NIM 3211413053 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

i

KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2)

DARI PEMANFAATAN ENERGI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CANDI KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata I

Untuk memperoleh gelar sarjana sains

Oleh:

Akhmad Subkhan

NIM 3211413053

JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

ii

Page 3: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

iii

Page 4: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

iv

Page 5: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

� Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

(yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi.

Kamu dirikan istana di tanah-tanahNya yang datar dan kamu pahat gunung-

gunungNya untuk dijadikan rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan

janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan (Q.S. Al A’raf:

74).

� Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar

untuk kebenaran abadi (Chiang Kai Shek).

� Hari depan dunia lebih banyak ditentukan oleh moralitas keputusan kita

sekarang (Soedjatmoko).

Persembahan :

� Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua

orang tua tercinta, atas segala perjuangan

yang dilakukan dan segala dukungan yang

diberikan untuk puteranya agar menjadi

orang yang berilmu.

� Almamater tempat saya menimba ilmu

pengetahuan.

� Teman-teman Geografi, S1 tahun 2013.

Page 6: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

vi

SARI

Akhmad Subkhan. 2017. Kajian Emisi CO2 dari Pemanfaatan Energi Rumah Tangga di Kelurahan Candi Kecamatan Candisari Kota Semarang. Skripsi.

Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I: Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si. Pembimbing II: Wahyu

Setyaningsih, S.T., M.T.

Kata Kunci: Kajian, Emisi Karbondioksida, Pemanfaatan, Energi Rumah Tangga.

Ketidakseimbangan antara luas permukiman dan RTH di Kelurahan Candi

memberikan potensi GRK dari CO2 yang tinggi. Luasnya lahan permukiman

berpengaruh pada tingginya emisi dari konsumsi energi akibat banyaknya jumlah

rumah tangga, sedangkan sedikitnya RTH menyebabkan rendahnya daya serap

CO2. Tujuan penelitian yaitu: (1) menganalisis emisi karbondioksida oleh

konsumsi energi rumah tangga di Kelurahan Candi dan (2) menganalisis daya

serap karbondioksida oleh pohon dari konsumsi energi rumah tangga di Kelurahan

Candi.

Populasi penelitian yaitu rumah tangga dan pohon. Teknik sampling yang

digunakan untuk rumah tangga ada dua yaitu purposive sampling dan

proportional random sampling. Sedangkan data pohon diambil dengan teknik

pencacahan secara menyeluruh dengan kriteria berupa pohon tahunan dan tinggi

minimal pohon adalah 5.Variabel penelitian terdiri atas (1) emisi karbondioksida

dari pemanfaatan bahan bakar, dan (2) daya serap emisi oleh pohon. Metode

pengumpulan data dalam penelitian yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Data hasil penelitian dianalisis menggunakan perhitungan rumus dan analisis

deskriptif presentase.

Hasil penelitian menyatakan bahwa total emisi dari konsumsi bensin sebesar

881,10 ton/tahun, emisi dari konsumsi LPG sebesar 976,61 ton/tahun, dan emisi

dari konsumsi listrik sebesar 3.377,20 ton/tahun). Emisi CO2 total yang dihasilkan

sebesar 5.243,48 ton/tahun, sedangkan total daya serapnya sebesar 1.072,45

ton/tahun, sehingga terdapat 4.171,02 ton/tahun emisi yang tidak bisa terserap.

Disimpulkan bahwa tingginya emisi karbondioksida dipengaruhi oleh banyaknya

konsumsi energi dari setiap rumah tangga di lokasi penelitian.

Saran ditujukan kepada BAPPEDA Kota Semarang agar lebih

memperhatikan kebijakan yang diambil dalam penataan ruang, serta ditujukan

pula kepada DKP Kota Semarang agar menyediakan RTH, salah satunya dapat

berupa taman kota. Masyarakat juga diharapkan lebih arif dalam memanfaatkan

energi baik yang berasal dari konsumsi bensin, LPG, maupun listrik.

Page 7: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

segala kenikmatan dan kemudahan atas segala hal yang penulis jalani termasuk

dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Emisi Karbondioksida (CO2)

dari Pemanfaatan Energi Rumah Tangga di Kelurahan Candi Kota Semarang”

sebagai tugas akhir dari perkuliahan di Jurusan Geografi Universitas Negeri

Semarang tercinta ini. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW dan mengalir kepada umatnya kelak.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan pihak-

pihak terkait. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si selaku dosen

pembimbing pertama dan Wahyu Setyaningsih, S.T., M.T selaku dosen

pembimbing kedua yang telah memberikan arahan, motivasi, dan bimbingan dari

proses awal hingga akhir penyusunan skripsi. Ucapan terimakasih juga penulis

sampaikan kepada:

1. Drs. Moh Solehatul Mustofa, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, yang sekaligus sebagai dosen

penguji utama atas semua kritik dan sarannya yang bersifat konstruktif.

3. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan dorongan dan motivasi tanpa lelah

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Page 8: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

viii

4. Seluruh staf pengajar dan karyawan Jurusan Geografi yang telah

menyumbangkan ilmu dan tenaganya untuk mendukung pengembangan diri

penulis selama menjalani perkuliahan.

5. Direktur PLN Semarang Tengah, Kepala BPS Kota Semarang, Lurah

Kelurahan Candi yang telah memberikan informasi dan data sekunder untuk

penelitian ini.

6. Ibu Endang dan Ibu Ratman selaku pengurus PKK Kelurahan Candi yang

telah membantu penulis selama penelitian berlangsung.

7. Teman-teman yang telah membantu selama proses pembuatan skripsi yaitu

Latifatul Mahmudah, Dilla Caraka Puspita dan Abdul Chamid.

8. Teman-teman Geografi, S1 angkatan 2013 yang telah bersama selama 4 tahun

terakhir dan banyak memberikan kenangan berharga.

Akhirnya penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah berperan, semoga amalnya kebaikan tersebut dibalas dengan yang

setimpal oleh Allah SWT.

Semarang, Juni 2017

Penyusun

Page 9: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

SARI .............................................................................................. vi

PRAKATA .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

E. Batasan Istilah .................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8

1. Emisi Karbondioksida ................................................................. 8

a. Pemanasan Global Efek Rumah Kaca .................................. 10

b. Efek Rumah Kaca ................................................................. 12

2. Daya Serap Karbondioksida oleh Pohon .................................... 26

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 33

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 37

Page 10: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Objek Penelitian .............................................................. 40

B. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 40

C. Variabel Penelitian ............................................................................. 42

D. Alat dan Bahan Penelitian .................................................................. 42

E. Jenis Data ........................................................................................... 43

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 44

G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ................................................ 48

1. Letak Geografis dan Administratif Kelurahan Candi .................. 48

2. Penggunaan Lahan di Wilayah Penelitian ................................... 48

3. Kondisi Sosial Kependudukan di Wilayah Penelitian ................. 50

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 55

1. Emisi karbondioksida dari pemanfaatan energi ........................... 55

a. Konsumsi energi rumah tangga di Kelurahan Candi ............. 55

b. Emisi karbondioksida dari konsumsi bahan bakar bensin ..... 58

c. Emisi karbondioksida dari konsumsi bahan bakar LPG ........ 60

d. Emisi karbondioksida dari konsumsi listrik ........................... 64

e. Emisi karbondioksida total ..................................................... 65

2. Daya serap emisi karbondioksida oleh pohon .............................. 70

C. Pembahasan ....................................................................................... 76

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................... 81

B. Saran ........................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 83

LAMPIRAN .............................................................................................. 87

Page 11: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Gas Utama Penyusun Udara Kering ......................................... 9

Tabel 2.2 Nilai Kalor Bahan Bakar Indonesia .......................................... 23

Tabel 2.3 Perbandingan Default Carbon Content .................................... 24

Tabel 2.4 Perbandingan Faktor Oksidasi Karbon ..................................... 25

Tabel 2.5 Nilai Faktor Emisi Karbon ....................................................... 26

Tabel 2.6 Pohon Penyerap Karbondioksida (CO2) ................................... 30

Tabel 2.7 Penelitian terdahulu terkait dengan Emisi Karbondioksida ..... 34

Tabel 3.1 Distribusi Populasi dan Sampel Penelitian ............................... 41

Tabel 4.1 Penggunaan lahan di Kelurahan Candi..................................... 50

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Umur di Kelurahan Candi ...... 52

Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Penduduk Kelurahan Candi ............................ 52

Tabel 4.4 Luas dan Jumlah Rumah Tangga di Kelurahan Candi ............. 53

Tabel 4.5 Konsumsi Energi Bulanan di Kelurahan Candi ........................ 55

Tabel 4.6 Emisi Karbondioksida dari Konsumsi Bahan Bakar Bensin .... 59

Tabel 4.7 Emisi Karbondioksida dari Konsumsi LPG ............................. 60

Tabel 4.8 Emisi Karbondioksida dari Konsumsi Listrik .......................... 64

Tabel 4.9 Distribusi Emisi Karbondioksida Total .................................... 67

Tabel 4.10 Daya Serap Emisi Karbondioksida di Kelurahan Candi .......... 73

Page 12: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Klasifikasi Moda Transportasi .......................................... 19

Gambar 2.2 Presentase Emisi GRK Sektor Transportasi ...................... 20

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................. 39

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kelurahan Candi .................................. 49

Gambar 4.2 Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Candi ........................ 51

Gambar 4.3 Konsumsi Bensin Sepeda Motor di Kelurahan Candi....... 56

Gambar 4.4 Konsumsi LPG di Kelurahan Candi .................................. 57

Gambar 4.5 Konsumsi Listrik di Kelurahan Candi .............................. 58

Gambar 4.6. Emisi Karbondioksida dari Konsumsi Bahan Bakar

Bensin ................................................................................ 61

Gambar 4.7. Emisi Karbondioksida dari Konsumsi Bahan Bakar

LPG ................................................................................... 63

Gambar 4.8. Emisi Karbondioksida dari Konsumsi Listrik ................... 67

Gambar 4.9 Perbandingan Emisi Karbondioksida dari Konsumsi

Bensin, LPG, dan Listrik ................................................... 68

Gambar 4.10 Persentase Emisi Karbondioksida Total di Kelurahan

Candi ................................................................................. 69

Gambar 4.11. Emisi Karbondioksida Total dari Konsumsi Energi ......... 71

Gambar 4.12. Sebaran Pohon di Kelurahan Candi Tahun 2017 .............. 72

Gambar 4.13. Emisi Karbondioksida Terserap dari Konsumsi Energi .... 75

Page 13: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi .... 87

Lampiran 2 Surat Izin Observasi di Kelurahan Candi ............................ 88

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ............................................................ 89

Lampiran 4 Instrumen Penelitian ............................................................ 93

Lampiran 5 Sebaran Pohon di Kelurahan Candi ..................................... 96

Lampiran 6 Rekapitulasi Data Konsumsi Energi di Kelurahan Candi ... 97

Lampiran 7 Historis Pemakaian kwh Listrik Kelurahan Candi

Tahun 2017 .......................................................................... 102

Lampiran 8 Tabulasi Identitas Responden .............................................. 106

Lampiran 9 Daftar Pohon Penyerap Emisi Karbondioksida ................... 110

Lampiran 10 Data Monografi Kelurahan Candi ....................................... 115

Page 14: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

xiv

Page 15: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pemanfaatan energi merupakan penyumbang terbesar terhadap

konsentrasi gas rumah kaca (GRK) yaitu sebesar 68%. Setelah diidentifikasi,

gas karbondioksida (CO2) adalah polutan terbesar dari gas rumah kaca

tersebut, dengan persentase 90% (IEA, 2015). Berdasarkan total emisi CO2

yang dilepaskan, terdapat 3 komponen yang paling berpengaruh terhadap

tingginya emisi tersebut yaitu sektor listrik (42%), transportasi (23%), dan

perumahan (6%). Emisi karbondioksida akan semakin bertambah berbanding

lurus dengan konsumsi energi. Sedangkan tingginya konsumsi energi sendiri

dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rumah tangga.

Kelurahan Candi merupakan salah satu wilayah di Kota Semarang yang

mempunyai aktivitas penduduk yang kompleks dan mobilitas tinggi,

diprediksi akan menghasilkan emisi CO2 tinggi. Wilayah tersebut secara

administratif terletak di Kecamatan Candisari yang termasuk dalam bagian

wilayah kota (BWK) II. BWK II sendiri adalah wilayah yang diprioritaskan

untuk kawasan permukiman dan perkantoran, sehingga sudah tentu sebagian

besar wilayahnya mempunyai jumlah penduduk yang lebih banyak

dibandingkan BWK lainnya di Kota Semarang. Proporsi penggunaan lahan

untuk permukiman pada BWK II sebesar 514,830 Ha atau 39,98%

(BAPPEDA, 2004). Dinyatakan dalam dokumen rencana detail tata ruang

Page 16: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

2

2

(RDTR) BWK II bahwa Kelurahan Candi merupakan salah satu wilayah

dengan persentase luasan permukiman terbesar yaitu 21,56 Ha (53,27%).

Berdasarkan data monografi, jumlah penduduk Kelurahan Candi pada akhir

tahun 2016 adalah 12.102 jiwa, mengalami pertambahan penduduk sebanyak

705 jiwa dari tahun 2015 yang hanya berjumlah 11.397 jiwa. Ditinjau dari

aspek rumah tangga, jumlah rumah tangga di Kelurahan Candi merupakan

yang tertinggi ketiga diantara tujuh wilayah lainnya. Banyaknya jumlah

penduduk dan rumah tangga akan membawa dampak tingginya konsumsi

bahan bakar LPG dan konsumsi listrik. Ditinjau dari segi sarana transportasi,

Kelurahan Candi merupakan wilayah yang mempunyai jumlah sepeda motor

paling banyak diantara wilayah lainnya di Kecamatan Candisari, yaitu 3.024

buah (BPS, 2016). Banyaknya jumlah sepeda motor tersebut dapat menjadi

salah satu tanda tingginya emisi GRK karena CO2 merupakan polutan utama

yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakarnya (Margahayu, 2015).

Konsentrasi gas CO2 yang tinggi di atmosfer dapat memberikan dampak

negatif yang serius dalam jangka panjang bagi peningkatan suhu bumi secara

global akibat akumulasi (GRK) serta tingginya potensi ancaman kesehatan

akibat paparan sinar ultraviolet, oleh karena itu maka keberadaannya sebisa

mungkin harus dinetralisir. Salah satu komponen yang dapat menetralisir

emisi tersebut adalah pohon, yaitu melalui proses fotosintesis untuk menyerap

karbondioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia.

Sehingga akan terjadi permasalahan ketika jumlah pohon yang tersedia tidak

mampu menetralisisr gas tersebut. Salah satu bentuk kebijakan untuk

Page 17: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

3

3

menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu melalui penyediaan ruang terbuka

hijau, antara lain dapat berupa taman kota, taman wisata alam, koridor jalan

kota, hutan kota (Permendagri no. 1 tahun 2007). Permasalahan muncul

karena Kecamatan Candisari mempunyai RTH paling sedikit dibandingkan

wilayah lain di Kota Semarang yaitu 6,28% pada tahun 2014. Terlebih lagi

RTH yang terdapat di Kelurahan Candi hanya sebesar 64.446,19 m2 (9,73%),

sedangkan luas permukiman sebesar 569.731,06 m2 (86,04%) pada tahun

2016. Selain itu, dari total 7 taman kota yang dimiliki Kecamatan Candisari,

tidak ada satupun yang terletak di Kelurahan Candi (Setyowati, 2014: 34).

Fakta-fakta tersebut semakin memperkuat bukti potensi ketidakseimbangan

antara emisi CO2 dan daya serap emisinya oleh pohon.

Informasi di atas mengindikasikan bahwa Kelurahan Candi berpotensi

mempunyai emisi GRK dari gas CO2 yang tinggi. Lebih lanjut, mempunyai

daya netralisir yang rendah. Walaupun demikian, belum ada kajian yang

mengkuantifikasi seberapa besar emisi CO2 dari pemanfaatan energi dan daya

serap pohon di wilayah tersebut. Hal ini mendasari penelitian dengan judul

“Kajian Emisi Karbondioksida (CO2) dari Pemanfaatan Energi Rumah

Tangga di Kelurahan Candi Kota Semarang”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana emisi karbondioksida yang dihasilkan dari konsumsi energi

rumah tangga di Kelurahan Candi?

2. Bagaimana potensi pohon dalam mereduksi emisi karbondioksida dari

konsumsi energi rumah tangga di Kelurahan Candi?

Page 18: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

4

4

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis emisi karbondioksida dari konsumsi energi rumah tangga di

Kelurahan Candi.

2. Menganalisis daya serap karbondioksida oleh pohon dari konsumsi energi

rumah tangga di Kelurahan Candi.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat

sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dalam hal (1) perhitungan emisi

karbondioksida sebagai penyebab gas rumah kaca oleh energi yang

dihasilkan oleh rumah tangga, (2) menentukan daya serap emisi

karbondioksida oleh pohon di kawasan permukiman.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian diharapkan memberikan masukan kepada pemerintah

Kota Semarang khususnya Badan Perencanaan dan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)

dalam hal penataan ruang kota agar tetap memperhatikan

keseimbangan antara ketersediaan lahan terbangun dan lahan hijau di

wilayah administrasi pemerintahan.

Page 19: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

5

5

b. Memberikan wawasan pengetahuan kepada masyarakat sehingga

menimbulkan kesadaran untuk lebih bersikap arif terhadap lingkungan

dengan cara memanfaatkan fasilitas rumah tangga dan fasilitas

transportasi untuk mobilitas seefisien mungkin sehingga mengurangi

emisi CO2.

E. Batasan Istilah

Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan agar tidak terjadi

kesalahan dalam memahami judul “Kajian Emisi CO2 Dari Pemanfaatan

Energi Rumah Tangga di Kelurahan Candi Kecamatan Candisari Kota

Semarang”. Fungsi lain dari penegasan istilah yaitu untuk membatasi lingkup

kajian dari penelitian sehingga tetap konsisten sesuai dengan judul yang telah

dirumuskan. Untuk membatasi penafsiran istilah supaya tidak salah, maka

judul dalam penelitian dipertegas menjadi sebagai berikut.

1. Kajian Emisi Karbondioksida (CO2)

Emisi dalam PP no. 41 tahun 1999 dijelaskan sebagai zat, energi

dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk

dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai

dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar.

Karbondioksida adalah material yang tersusun oleh satu atom karbon ©

dan dua atom oksigen (O2) (UND EERC, 2016).

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kajian emisi CO2

adalah hasil mengkaji terhadap gas buang di atmosfer berupa

karbondioksida yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar bensin

Page 20: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

6

6

untuk sepeda motor, LPG untuk memasak dan konsumsi listrik untuk

peralatan rumah tangga.

2. Pemanfaatan Energi rumah tangga

Pemanfaatan menurut KBBI adalah perbuatan memanfaatkan.

Sedangkan definisi kata energi menurut Raymond (2005) adalah

kemampuan untuk melakukan kerja.

UU RI nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan

permukiman, menyatakan bahwa yang dimaksud rumah adalah bangunan

gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana

pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta

asset bagi pemiliknya.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pemanfaatan energi

rumah tangga adalah perbuatan memanfaatkan energi guna melakukan

suatu pekerjaan, yang meliputi pemanfaatan bahan bakar bensin untuk

sepeda motor, LPG untuk memasak dan konsumsi listrik untuk peralatan

rumah tangga.

3. Daya serap emisi CO2 oleh pohon

Definisi Daya serap dalam KBBI adalah kemampuan untuk

melakukan penyerapan atau kemampuan menyerap. Sedangkan definisi

pohon menurut Indriyanto (2005) adalah tumbuhan berkayu, berukuran

besar dengan tinggi lebih dari 5 meter.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan daya serap emisi CO2

oleh pohon adalah kemampuan pohon tahunan yang bertinggi minimal 5

Page 21: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

7

7

meter untuk menyerap emisi karbondioksida yang dihasilkan dari

konsumsi bahan bakar bensin untuk sepeda motor, LPG untuk memasak

dan konsumsi listrik untuk peralatan rumah tangga.

Page 22: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Emisi Karbondioksida

Gas karbon dapat dikenali dengan cara membakar senyawanya,

dimana pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan zat sisa berupa

arang (karbon) dan pembakaran sempurna dapat menghasilkan gas

karbondioksida (Sudarmo, 2006:142). Senyawa karbon dapat berasal dari

dari sumber: (a) tumbuhan dan hewan; (b) batubara; (c) gas alam dan

minyak bumi. Senyawa karbon digolongkan menjadi 2 macam yaitu

karbon organik dan karbon anorganik. Termasuk dalam senyawa karbon

organik misalnya lemak, karbohidrat dan protein. Sedangkan yang

termasuk dalam golongan senyawa karbon anorganik misalnya karbonat,

karbon monoksida dan karbon dioksida.

Karbondioksida adalah material yang tersusun oleh satu atom

karbon (C) dan dua atom oksigen (O2) (UND EERC, 2016).

Karbondioksida (CO2) merupakan satu diantara banyak gas penyusun

lapisan atmosfer bumi seperti halnya nitrogen, oksigen, dan argon.

Komposisi gas penyusun atmosfer tersebut tidak selalu konstan, namun

mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan antar tempat (Lutgens,

1979). Menurut Lutgen (1979), bahwa besarnya persentase komposisi gas

penyusun atmosfer dijelaskan dalam Tabel 2.1.

Page 23: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

9

9

Tabel 2.1. Gas Utama Penyusun Udara Kering

Unsur pokok Volume (%) Nitrogen (N2) 78,084

Oksigen (O2) 20,946

Argon (A) 0,934

Karbondioksida (CO2) 0,0325

Neon (Ne) 0,00182

Helium (He) 0,000524

Metana (CH4) 0,00015

Kripton (Kr) 0,000114

Hidrogen (H2) 0,00005

Sumber: Lutgents (1979)

Berdasarkan Tabel 2.1, terdapat 9 komponen penyusun udara kering

dimana unsur dengan persentase terbanyak adalah nitrogen (78,084%),

diikuti dengan oksigen (20,946%) dan argon (0,934%). Sedangkan

senyawa karbondioksida (0,0325%) berada pada posisi keempat tertinggi

sebagai penyusun udara kering di atmosfer.Vanloon (2011) menyatakan

bahwa keempat gas di atas, yaitu nitrogen, oksigen, karbondioksida, dan

argon merupakan gas-gas utama karena masih bersifat konstan pada

ketinggian 80 km atau pada lapisan mesosfer. Lutgens (1979) memperinci

bahwa dari keempat gas di atas, karbondioksida menempati posisi yang

penting karena dapat menyerap radiasi matahari dengan sangat efisien.

Selain itu konsentrasi gas CO2 di atmosfer terus meningkat tiap tahun yang

dipengaruhi oleh aktivitas manusia terutama melalui pembakaran bahan

bakar fosil, minyak, dan gas alam.

Gas yang penting selain CO2 adalah ozon (O3) yang merupakan

bentuk triatom oksigen. Walaupun konsentrasi di atmosfer hanya sebesar

Page 24: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

10

10

0,00005%, ozon penting dikarenakan fungsinya yang sangat vital bagi

kehidupan di bumi dengan menyerap sinar UV dari radiasi matahari yang

apabila tidak diserap maka akan mempunyai dampak negatif sangat besar,

terutama pada ketinggian 15-30 km yang merupakan kerapatan maksimal

ozon atau sering disebut good ozone (Vanloon, 2011). Konsentrasi ozon di

atmosfer dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu (1) keberadaan energi

ultraviolet gelombang pendek dari matahari untuk menghasilkan atom

oksigen; (2) atmosfer yang cukup padat sehingga mampu menghasilkan

percampuran antara molekul oksigen dan atom oksigen.

Kedua unsur di atas, yaitu karbondioksida dan ozon merupakan

salah satu gas yang berpengaruh terhadap efek rumah kaca atau green

house gas (GHG) yang secara global dapat menyebabkan pemanasan

global atau global warming.

a. Pemanasan global

Pemanasan global atau global warming sangat berasosiasi

dengan kenaikan temperature udara. Menurut America’s Climate pada

tahun 2011 dalam (Astari, 2015) dinyatakan bahwa kenaikan suhu

rata-rata di bumi adalah sekitar 0,8 oC dengan dua per tiga dari

kenaikan tersebut, atau sama dengan 0,6 oC terjadi pada tiga dekade

terkahir ini. Sedangkan menurut data International Energy Agency

(IEA, 2015), menyatakan bahwa terjadi peningkatan suhu di darat dan

laut sekitar 0,85 oC sejak periode tahun 1880–2012. Hasil penelitian

dari NASA’s Goddard Institute For Space Studies yang berjudul

Page 25: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

11

11

Surface temperatur analysis pada tahun 2010 juga menghasilkan data

yang mirip dengan yang dirilis America’s Climate dimana terjadi

kenaikan suhu rata-rata di bumi selama satu abad terakhir sebesar 0,8

oC yang merupakan hasil pengukuran suhu yang dimulai tahun 1880

dari berbagai satelit cuaca di dunia. Lebih lanjut dalam penelitiannya,

Astari (2015) mengungkapkan bahwa temperatur pada awal abad ke 21

adalah yang terhangat sejak tahun 1880, dimana rata-rata suhu tahunan

bumi meningkat meningkat di atas suhu 14,5 oC (58

oF). Pernyataan

tersebut diperkuat dengan data IEA tahun 2015 yang menyatakan

bahwa selama kurun waktu 1983–2012 telah terjadi peningkatan suhu

global gabungan antara daratan dan lautan sebesar 0,85 o

C.

Selama dua dekade terakhir terjadi masalah serius di kutub utara

bumi, es abadi di Greenland dan Antartika telah mengalami penurunan

sejak tahun 1992 – 2011, dan semakin besar jumlah yang hilang

setelah kurun waktu 2002 – 2011. Selain itu, hilangnya massa es juga

terjadi di Artik dengan estimasi sekitar 3,5 sampai 4,1 % per dekade

sejak tahun 1979 – 2012. Pencairan es di kutub artik ini terjadi dalam

berbagai musim dan yang paling tinggi adalah pada musim panas

yakni dapat mencapai 9,4 – 13,6 % (kisaran 0,73 – 1,07 juta km2) per

dekade (IEA, 2015). Selain penurunan jumlah massa es, penurunan

juga terjadi pada tutupan salju di kutub utara sejak pertengahan abad

ke 20 yang mencapai 1,6 – 24 % untuk bulan Maret sampai April dan

11,7 % untuk Juni per dekade.

Page 26: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

12

12

Menurut data sintesis IEA tahun 2015, pemanasan suhu di bumi

juga berakibat pada peningkatan muka air laut. Terbukti dalam periode

tahun 1901–2010 terjadi peningkatan muka air laut dengan rata-rata

0,19 (0,17–0,21) m. Peningkatan muka air laut yang terjadi sejak

pertengahan abad ke 19 lebih besar bila dibandingkan dengan dua

milenium terakhir. Sedangkan tahun 1993 – 2010 rerata kenaikannya

adalah 3,2 (2,8–3,6) mm/th. Disimpulkan bahwa kenaikan muka air

laut sangat erat kaitannya dengan pemanasan yang menimbulkan

pencairan es di Greenland, Antartika, Artik, dan simpanan air tanah

(IEA, 2015).

Terdapat banyak sumber pembebasan karbondioksida ke

atmosfer, salah satunya adalah lautan. Vanloon (2013) mengestimasi

bahwa terdapat 8.0 Gt karbon dan karbondioksida oleh faktor

antropogenik yang dilepaskan setiap tahunnya. Tiga perempatnya

dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan alih fungsi lahan.

Sekitar 2.3 Gt dari total karbon tersebut masuk dalam proses pelarutan

di laut dan dengan jumlah yang sama digunakan untuk proses

pertumbuhan tanaman. Sedangkan sisanya 3.4 Gt berada pada atmosfer

bumi.

b. Efek rumah kaca

Menurut Soedomo (2001) dalam Astari (2012), bahwa yang

dinamakan Efek rumah kaca adalah suatu keadaan yang timbul sebagai

akibat terkonsentrasinya gas buang yang akhirnya menyerap panas di

Page 27: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

13

13

atmosfer. Faktor yang mempengaruhi terjadinya efek rumah kaca

diantaranya adalah karbondioksida, awan, kelembaban, debu, dan ozon

di atmosfer (Detwyler, 1971: 170). Efek rumah kaca adalah dampak

lanjutan dari adanya gas rumah kaca di atmosfer bumi.

Pengertian gas rumah kaca menurut U.S Environtmental

Protection Agency (U.S EPA) dalam Astari (2012) adalah gas-gas

yang menjebak panas di dalam atmosfer. Beberapa gas rumah kaca

seperti karbondioksida terjadi secara alami dan dipancarkan ke

atmosfer melalui proses alam dan kegiatan manusia. Menurut Schmidt

(2005) dalam (Astari, 2012), bahwa gas rumah kaca di dalam bumi

yang dominan adalah uap air, karbondioksida, metana, dan ozon yang

secara berurutan memberikan kontribusi terhadap gas rumah kaca

sebesar 26-70% , 9-26%, 9% dan 3-7%. Sedangkan menurut data yang

dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI, disebutkan

bahwa yang termasuk dalam sumber pencermar GRK yaitu karbon

monoksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, partikulat, hidrokarbon,

dan karbondioksida (KLH, 2013).

1) Karbon monoksida (CO)

CO merupakan gas tak berbau yang dipancarkan lewat kendaraan

terutama tanpa pengubah katalis, selain itu gas ini dapat dihasilkan

dari kegiatan yang membutuhkan pembakaran bahan bakar fosil

(Vanloon, 2011: 151). Menurut KLH (2013) gas CO dapat berasal

dari dua aspek yaitu sumber alami dan sumber antropogenik.

Page 28: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

14

14

Secara alami, gas CO dihasilkan dari aktivitas erupsi gunung

berapi dan kebakaran hutan, sedangkan CO yang bersumber dari

antropogenik dapat berasal dari kendaraan bermotor (lebih dari

70%), kereta api, pesawat udara, pembakaran bahan bakar,

pembakaran kayu, pembakaran sampah, dan industri. Keberadaan

CO diasosiasikan dengan percepatan produksi NO2 pada rantai

reaksi yang berdampak pada pembentukan ozon di lapisan

troposfer, yang mana hal ini akan sangat berbahaya bagi kehidupan

karena secara alamiah keberadaan ozon yang bermanfaat hanya

pada lapisan stratosfer. Walaupun peranannya lebih kecil

dibandingkan dengan hidrokarbon lainnya.

2) Nitrogen oksida

NOx terdiri atas nitrogen oksida (nitrogen oxide–NO) dan

nitrogen dioksida (nitrogen dioxide–NO2). KLH (2013)

memberikan definisi bahwa nitrogen oksida adalah gas hasil

pembakaran pada suhu tinggi (gas nitrogen di udara dan unsur

nitrogen yang terkandung dalam bahan bakar), membentuk lapisan

kabut kecokelatan di langit. Kendaraan bermotor, pembangkit

listrik, dan proses industri adalah sumber utama keberadaan emisi

tersebut. Menurut Astari (2015), Nitrogen oksida dihasilkan selama

kegiatan pertanian dan industri, serta selama pembakaran bahan

bakar fosil dan limbah padat. Pembentukan NO2 di atmosfer adalah

akibat adanya oksida di NO. NOx adalah pemicu terbentuknya

Page 29: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

15

15

ozon dan hujan asam di lapisan troposfer, selain itu senyawa ini

juga dapat bereaksi dengan komponen lain di udara membentuk

partikulat.

3) Sulfur oksida

Gas ini sangat mudah larut dalam air, memiliki bau namun tidak

berwarna. SO2 Adalah salah satu gas pembentuk hujan asam dan

SO2 ini dapat bereaksi dengan komponen lainnya di udara

membentuk partikulat. Menurut KLH (2013), SO2 dapat berasal

dari pembakaran bahan bakar fosil yang menggunakan sulfur.

Sulfur terdapat pada hampir semua material mentah yang belum

diolah seperti minyak bumi, batubara, dan bijih-bijih yang

mengandung metal seperti tembaga, timah, dan seng. Di wilayah

perkotaan biasanya sulfur berasal dari pembangkit listrik terutama

yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara, selain itu

juga dapat berasal dari gas buang kendaraan berbahan bakar solar,

dan industri yang menggunakan bahan baku batubara ataupun

minyak bakar.

4) Partikulat

Partikulat didefinisikan sebagai partikel-partikel halus yang berasal

dari padatan maupun cairan yang tersuspensi di dalam gas (udara).

Partikel padatan atau cairan ini umumnya merupakan campuran

dari beberapa materi organik dan non-organik seperti asam

(partikel nitrat atau sulfat), logam, ataupun partikel debu dan tanah.

Page 30: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

16

16

Ukuran partikel sangatlah penting untuk diketahui karena

mempengaruhi dampak partikel tersebut terhadap manusia dan

lingkungan. Partikulat dapat bersumber dari 2 kelompok yaitu

alami dan antropogenik. Partikulat secara alami dapat terbentuk

dari gunung berapi, debu, hutan, dll. Sedangkan partikulat yang

bersumber dari antropogenik dapat berasal dari pembakaran bahan

bakar fosil untuk industri dan kendaraan.

5) Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan salah satu unsur berbahaya karena bersifat

racun karena 16ner menyebabkan kanker dan gangguan lainnya

seperti kelainan reproduksi dan janin, serta gangguan ekologi yang

tak terkendalikan. Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang

mudah menguap (volatile organic carbons – VOC) seperti benzena

formaldehida dan pelarut seperti toluen, xilen, perkloroetilen dan

metilen khlorida; dioksin, asbes, toluen, dan logam-logam seperti

kadmium, merkuri, khromium, dan timbal.

6) Karbondioksida

Karbondioksida adalah material yang tersusun oleh satu atom

karbon © dan dua atom oksigen (O2) (UND EERC, 2016).

Vanloon (2011) menyebutkan bahwa karbondioksida dapat

dihasilkan oleh proses alami yang bersumber dari hewan,

tumbuhan, pembusukan dan respirasi oleh mikroba, serta

pembakaran biomasa (CH2O) melalui kebakaran hutan dan padang

Page 31: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

17

17

rumput yang disebabkan oleh petir. Selain itu, lautan juga menjadi

salah satu sumber pembebasan CO2 di atmosfer. Keberadaan CO2

yang normal dapat dinetralisir oleh proses alami yang terjadi di

bumi, salah satunya melalui fotosintesis yang dilakukan tanaman

dan beberapa mikroorganisme yang hidup di darat dan di perairan.

Menurut Gratimah (2009), aliran karbon dari atmosfer ke

vegetasi merupakan aliran yang bersifat dua arah, yaitu pengikatan

CO2 ke atmosfer melalui dekomposisi dan pembakaran serta

penyerapan CO2 oleh tanaman. Keberadaan karbondioksida dapat

secara alamiah yang bersumber dari hewan, tumbuhan, pembusukan

dan respirasi oleh mikroba, serta pembakaran biomasa (CH2O) melalui

kebakaran hutan dan padang rumput yang disebabkan oleh petir

maupun maupun non alamiah yang merupakan hasil dari pemanfaatan

energi (Vanloon, 2013). Data terbaru yang dirilis IEA (2015), bahwa

emisi GRK dari pemanfaatan energi mencapai 68% dan

karbondioksida mendominasi yaitu 90% nya. Subsektor yang

memberikan sumbangan besar adalah penggunaan listrik dan generator

panas, transportasi, serta perumahan.

1) GRK dari sektor listrik dan generator panas

Generator panas adalah fasilitas yang disediakan pemerintah

ketika musim dingin tiba, sehingga penduduk tetap mendapatkan

panas. Berdasarkan hal tersebut, maka di Negara Indonesia

menggunakannya karena hanya memiliki 2 musim saja.

Page 32: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

18

18

Karbondioksida global dari listrik dan generator panas pada tahun

2015 mencapai 42% dari total emisi dimana pemanfaatan terbesar

digunakan untuk perumahan (IEA,2015).

Menurut ESDM (2012), bahwa bahan bakar yang digunakan

untuk penyediaan energi oleh pembangkit listrik (PLN) adalah

HSD (High Speed Diesel), IDO (Industry Diesel Oil), dan MFO

(Marine Fuel Oil). Total bahan bakar minyak yang digunakan

untuk pembangkit listrik baik PLN ataupun swasta pada tahun

2011 mencapai 23%. Hal tersebut sejalan dengan konsumsi listrik

dari tahun 2000 sampai 2014 yang terus mengalami pertumbuhan

yaitu sebesar 6,8% per tahun (BPPT, 2016). Konsumsi listrik yang

naik disebabkan oleh meningkatnya pendapatan masyarakat dan

rasio elektrifikasi sehingga penggunaan peralatan listrik seperti

AC, mesin cuci, kulkas, setrika, lampu, dan lainnya bertambah.

Konsumsi LPG juga meningkat tajam dari 8 juta SBM (0,97 juta

ton) pada tahun 2000 menjadi 52 juta SBM (6,09 juta ton) pada

tahun 2014. Peningkatan konsumsi LPG disebabkan oleh adanya

program pemerintah yang mengganti penggunaan minyak tanah

untuk memasak di rumah tangga dan usaha kecil dengan LPG.

Konsumsi LPG mengalami peningkatan sejalan dengan program

pengurangan ketergantungan 80% terhadap minyak tanah selama

kurun waktu 2007-2011 (BPPT, 2016).

2) GRK dari transportasi

Page 33: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

19

19

Menurut Miro (2012), bahwa yang dimaksud dengan

transportasi adalah usaha pemindahan, atau penggerakan orang

atau barang dari suatu lokasi, yang disebut lokasi asal, ke lokasi

lain, yang biasa disebut lokasi tujuan, untuk keperluan tertentu

dengan menggunakan alat tertentu pula. Transportasi dibedakan

menjadi 3 jenis yaitu: (1) transportasi darat; (2) transportasi laut;

(3) transportasi udara (ESDM, 2012). Penggolongan moda

transportasi secara lebih ringkas dinyatakan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Klasifikasi Moda Transportasi

Sumber: ESDM, 2012

Sumber pencemar terhadap pengotoran udara di daerah

perkotaan adalah transportasi dan industri. Pencemaran transportasi

dan industri sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan

bakar fosil, yang terdiri dari gas Pb, CO, Nox dan Sox. Konsentrasi

Page 34: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

20

20

gas-gas pencemar tersebut tergantung pada banyaknya lalu lintas,

volume minyak yang dibakar dan mobilitas sumber pencemar

(Fandeli et al, 2003) dalam (Margahayu, 2015). Margahayu (2015)

menyatakan bahwa polutan utama yang dihasilkan dari emisi gas

buang kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (CO),

karbondioksida (CO2), oksida nitrogen (Nox), karbon monoksida

(CO), hidrokarbon (HC), oksida sulfur (Sox), dan timbal (Pb).

Emisi karbondioksida global dari sektor transportasi adalah 23%

dari total emisi. Sedangkan emisi GRK dari sektor transportasi

Negara Indonesia tahun 2010 disajikan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Persentase Emisi GRK Sektor Transportasi

Sumber: ESDM, 2012

Berdasarkan Gambar 2.2, dinyatakan bahwa emisi GRK

tertinggi dari sektor transportasi di Indonesia adalah CO2 (99%)

dan CH4 (1%). Sedangkan proporsi NO2 sangat kecil, dimana

dianggap tidak ada (0%). Total emisi dari sektor transportasi

sebanyak 105,1 juta ton CO2 ekuivalen, dengan emisi CO2 sebesar

1%

99% CH4

CO2

Page 35: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

21

21

104,4 juta ton, CH4 sebesar 0,4 juta ton, dan N2O sebesar 0,2 juta

ton (ESDM, 2012). Dari ketiga moda transportasi, sumbangan

emisi CO2 terbesar dipancarkan oleh transportasi darat sebesar

91%.

Selama kurun waktu 14 tahun yaitu tahun 2000-2014,

konsumsi energi nasional selalau mengalami peningkatan. Rata-

rata kenaikan pertumbuhan tahunan paling tinggi adalah sektor

transportasi sebesar 6,46%. Hal ini disebabkan oleh jumlah

kendaraan di Indonesia yang meningkat tajam dari 19 juta

kendaraan pada tahun 2000 menjadi 114 juta kendaraan pada tahun

2014 dengan rata–rata kenaikan per tahunnya sebesar 13,7%

(BPPT, 2016). Konsumsi bensin dan biodiesel mengalami

peningkatan dari tahun 2011 ke 2012 sebesar 11,96% (ESDM,

2012).

Menurut data ESDM (2012), bahwa bahan bakar bensin terus

mengalami peningkatan permintaan. Angka 11,93% adalah

persentase kenaikan permintaan terhadap bensin dari tahun 2010 ke

2011, serta disisi lain biofuel juga mengalami tren peningkatan

sejak tahun 2009 khususnya biodiesel/solar (ESDM, 2012). Hal

tersebut mengindikasikan bahwa tranportasi terus mengalami

kenaikan jumlahnya.

Sejalan dengan meningkatnya konsumsi bahan bakar bensin,

jumlah kendaraan yang terdapat di Kota Semarang juga semakin

Page 36: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

22

22

meningkat. Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Kepolisian

Daerah Jawa Tengah, jumlah kendaraan bermotor di Kota

Semarang pada tahun 2009 mencapai 8.593.911 unit, yang terdiri

atas 7.421.603 kendaraan roda dua dan 1.172.308 kendaraan roda

empat. Data Oktober 2010, jumlah tersebut bertambah menjadi

9.405.924 unit kendaraan, dengan rincian 8.156.429 kendaraan

roda dua dan 1.249.495 kendaraan roda empat (Martuti, 2013). Hal

tersebut mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan konsumsi

bahan bakar khususnya bensin secara signifikan di Kota Semarang.

3) GRK dari rumah tangga

Badan Pusat Statistik menggolongkan rumah tangga menjadi

2 jenis, yaitu rumah tangga biasa dan rumah tangga khusus. Rumah

tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang

mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus, dan

biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Sedangkan

yang termasuk dalam rumah tangga khusus adalah orang-orang

yang tinggal di asrama, yaitu tempat tinggal yang pengurusan

kebutuhan sehari-harinya diatur oleh suatu yayasan atau badan,

misalnya, asrama perawat, asrama TNI dan POLRI (tangsi).

Emisi yang berasal dari rumah tangga adalah hasil

pemanfaatan dari energi untuk aktivitas perumahan, yang dalam

hal ini adalah pemakaian bahan bakar gas (LPG) dan minyak tanah

(ESDM, 2012). Sejak dimulai tahun 2007, LPG mampu menurangi

Page 37: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

23

23

konsumsi minyak tanah hingga 80%. Menurut IEA (2015), bahwa

rumah tangga memberikan sumbangan emisi karbondioksida

sebesar 6% pada tahun 2013.

Kuantifikasi terhadap emisi dari gas karbondioksida, dilakukan

dengan menggunakan metode yang diterapkan IPCC tahun 2006.

Sumber: IPCC, 2006.

Terdapat beberapa hal yang harus dipahami sebelum menggunakan rumus

di atas, yaitu sebagai berikut.

1) Net calorofic values (NCV)

NCV digunakan untuk mengkonversi aktivitas data pada semua

jenis bahan bakar dari satuan fisik (ton) ke satuan energi (joule),

dengan detail pada tabel 2.2.

Konsumsi energi = kons. energi (sat. fisik) x nilai kalor (TJ/sat. fisik)

Tabel 2.2. Nilai Kalor Bahan Bakar Indonesia

Bahan bakar Nilai kalor Penggunaan 1 2 3

Premium 33 x 10-6

TJ/liter Kendaraan bermotor

Solar (HSD,ADO) 36 x 10-6

TJ/liter Kendaraan bermotor,

pembangkit listrik

LPG 47,3 x 10-6

TJ/kg Rumah tangga, restoran

ADO : Automotive diesel oil

HSD : High speed diesel

Sumber : (Inventarisasi GRK Nasional, KLH 2012) dalam

TOTAL EMISI GHG

Page 38: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

24

24

(Rawung, 2015)

Berdasarkan Tabel 2.2, nilai kalor yang dihasilkan dari

pembakaran premium dan solar mempunyai nilai yang sama.

Sedangkan pada pembakaran LPG mempunyai nilai kalor yang lebih

rendah dibandikan dengan kedua bahan bakar di atas.

2) Kandungan karbon (CC)

Carbon content merupakan jumlah karbon per unit energi.

Dalam dokumen IPCC 1996 kadar karbon disebut sebagai faktor emisi

karbon. Nilai dari kadar karbon antara IPCC 1996 dan 2006 GL tidak

jauh berbeda, hanya pada beberapa bahan bakar saja yang berbeda.

Namun dalam IPCC 2006 GL, kadar karbon disediakan dalam batas

bawah (lower) dan batas atas (upper). Dalam perhitungan emisi CO2

menurut IEA, dihitung dengan menggunakan nilai default IPCC.

Detail kandungan karbon dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Perbandingan Default Carbon Content

Fuel type 1996 GL 2006 GL (Kg/GJ)

1 2 3

LPG 17,2 17,2

Motor gasoline 18,9 18,9

Aviation gasoline 18,9 19,1

Gasoline type jet fuel 18,9 19,1

Gas/diesel oil 20,2 20,2

Sumber: IPCC, 2006

Berdasarkan Tabel 2.3, dinyatakan tentang perbandingan default

nilai kandungan karbon untuk beberapa bahan bakar yaitu LPG, diesel,

Page 39: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

25

25

bensin motor, avtur, bahan bakar jet, dan minyak. Nilai default yang

digunakan dalam penelitian ini mengacu pada tahun 2006 yang sudah

direvisi dari tahun sebelumnya. Kandungan karbon dari yang terendah

secara berurutan adalah LPG, bensin untuk motor, avtur dan bahan

bakar jet. Sedangkan nilai kandungan karbon tertinggi adalah minyak

diesel.

3) Faktor oksidasi karbon (COF)

Berdasarkan dokumen IPCC 1996, dinyatakan bahwa terdapat

sebagian kecil karbon (kisaran 1-2%) dari bahan bakar yang tidak

mengalami oksidasi sehingga dapat mempengaruhi perhitungan,

sedangkan sebagian yang teroksidasi mempunyai nilai di bawah 1.

Dalam GL 2006, faktor oksidasi karbon dianggap dipancarkan sesuai

default IPCC, kecuali jika informasi lebih spesifik tersedia sehingga

nilai faktor oksidasi karbon default untuk semua bahan bakar adalah 1.

Detail faktor oksidasi karbon dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Perbandingan Faktor Oksidasi Karbon

Fuel type 1996 GL 2006 GL 1 2 3

Coal 0,980 1,00

Oil and oil products 0,990 1,00 Natural gas 0,995 1,00 Sumber: IPCC, 2006

Berdasarkan Tabel 2.4, terdapat perbedaan faktor oksidasi karbon

untuk 4 (empat) bahan bakar yaitu batubara, minyak, gas alam pada

Page 40: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

26

26

panduan tahun 1996 dan 2006, dimana pada panduan yang telah direvisi

(2006) nilai faktor oksidasi karbon untuk semua bahan bakar dianggap

konstan yaitu 1.

4) Faktor emisi (EF)

Apabila data yang dihasilkan adalah data primer, maka faktor

emisi dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini,

EF = CC x COF x 44/12

Sedangkan untuk detail dari faktor emisi dari berbagai bahan bakar

dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Nilai Faktor Emisi Karbon

Fuel type 2006 GL (Kg/TJ)

1 2

LPG 63.1

Motor gasoline 69.3

Gas/diesel oil 74.1

Sumber: IPCC, 2006

Berdasarkan Tabel 2.5, dijelaskan bahwa bahan bakar bensin

untuk motor, LPG, dan minyak diesel mempunyai faktor emisi karbon

yang berbeda-beda. Nilai faktor emisi tertinggi adalah minyak diesel

kemudian bahan bakar bensin untuk motor. Sedangkan nilai faktor

emisi untuk LPG merupakan yang terendah diantara ketiga bahan bakar

lainnya.

2. Daya Serap Karbondioksida oleh Pohon

Page 41: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

27

27

Menurut Indriyanto (2005), pohon merupakan tumbuhan berkayu,

berukuran besar dengan tinggi lebih dari 5 meter. Setiap tumbuhan hijau

(yang mempunyai klorofil) akan selalu mengalami proses metabolisme

dalam tubuhnya untuk melakukan fotosintesis sehingga menghasilkan

energi untuk tumbuh dan berkembang. Dalam reaksi fotosintensis,

tumbuhan memerlukan cahaya matahari, air, dan CO2 sebagai bahan

dasarnya. Reaksi dari komponen-komponen tersebut akan menghasilkan

energi, oksigen dan uap air seperti pada reaksi berikut.

Salah satu strategi pemerintah dalam menjaga eksistenti pohon

adalah melalui penyediaan ruang terbuka hijau (RTH). Kawasan yang

termasuk dalam pengertian RTH ditentukan sesuai Instruksi Mendagri No.

l41/1988 tentang penataan RTH di wilayah perkotaan sebagai berikut: l)

RTH merupakan kawasan atau ruang kota berfungsi sebagai kawasan hijau

pertamanan kota, kawasan hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota,

kawasan hijau kegiatan oleh raga, kawasan hijau pemakarnan, kawasan

pertanian, kawasan jalur hijau, dan kawasan pekarangan, 2) RTH adalah

ruang-ruang dalam kota berupa kawasan memanjang berupa jalur yang

bersifat terbuka tanpa bangunan, dan 3) RTH lebih bersifat pengisian hijau

tanaman atau tumbuhan secara alamiah atau budidaya tanaman, seperti

lahan pertanian, pertamanan, perkebunan, dan lainnya.

Bentuk RTH menurut bobot kealamiannya dibedakan menjadi: (1)

RTH alami (habitat liar/alami, kawasan lindung) dan (2) RTH non alami

Page 42: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

28

28

(pertanian, pertamanan, lapangan, pemakaman). Sedangkan bentuk RTH

menurut status kepemilikannya dibedakan menjadi RTH publik yaitu RTH

yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh

pemerintah dan RTH privat yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan

privat (Nugradi, 2009).

Menurut Verdiana (2015) bahwa RTH memiliki beberapa fungsi,

seperti: (1) ameliorasi iklim, (2) perlindungan terhadap terpaan angin

kencang dan perendam suara, (3) mengurangi kebisingan, (4) memberikan

perlindungan terhadap terik sinar matahari, (5) perlindungan terhadap asap

dan gas beracun, (6) sebagai suatu indikator pencemaran lingkungan, (7)

mencegah erosi (8) ruang terbuka hijau, (9) membantu peresapan air

hujan, (10) membantu penanggulangan intrusi air laut, (11) pengaman dan

pembatas antara jalur lintasan kereta api, dan (12) perlindungan penduduk

di sekitar Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET).

Peranan pohon sangat penting dalam menyaring CO2 di udara dan

melepaskannya kembali dalam bentuk O2. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan

di bumi ini mempersenyawakan sekitar 150.000 juta ton CO2 dan 25.000

juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke

atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta tonzat-zat organik. Setiap jam, I

hektare daundaun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2

yang dihembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang dalam waktu

yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas

Page 43: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

29

29

mendinginkan udara sama dengan ratarata 5 pendingin udara (AC), yang

dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap I ha pepohonan

mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan (Maimun, 2007)

dalam (Setyowati, 2008). Perkembangan wilayah yang semakin pesat di

era modern ini menuntut pemenuhan kebutuhan pohon yang semakin

tinggi untuk mendukung kehidupan.

Produktivitas tanaman dalam menyerap emisi CO2 dapat ditaksir

dengan melakukan pengukuran baik melalui pengukuran oksigen maupun

karbondioksida yang digunakan dalam proses fotosintesis, karena jumlah

C dalam CO2 berbanding lurus dengan C yang terikat dalam gula selama

proses fotosintesis, produktivitas dapat diduga dengan menghilangkan CO2

di lingkungannya (Harjati, 1979).

Setiap jenis pohon mempunyai daya serap masing-masing. Menurut

Gordinho et al (2003) dalam (Gratimah, 2009), menyebutkan bahwa

tanaman mahoni yang sudah berumur 11 tahun dengan kepadatan 940

pohon/Ha dapat menyerap emisi 25,40 ton CO2 /Ha/tahun. Hairiah, dkk

(2001) dalam (Dahlan, 2007) dalam (Gratimah, 2009) menyatakan bahwa

tanaman sengon dapat menyerap sebanyak 33,03 ton CO2 /Ha/tahun,

sedangkan perkebunan kopi dapat menyerap 8,07 ton CO2 /Ha/tahun.

Setyowati (2014: 121) menyatakan bahwa daya serap CO2 oleh pohon

dapat ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase

pertumbuhan tanaman. Selain itu faktor lain yang turut menentukan

Page 44: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

30

30

besarnya daya serap CO2 adalah suhu dan sinar matahari, serta

ketersediaan air. Menurut hasil penelitian Dahlan dalam Setyowati

(2014:122) bahwa kemampuan tanaman dalam menyerap emisi CO2

dijelaskan dalam Tabel 2.6.

Tabel 2.6. Pohon Penyerap Karbondioksida (CO2)

No Nama Tanaman Nama Latin Daya serap (kg/tahun)

1 Trembesi Samnea saman 28.488,39

2 Cassia Cassia sp 5.292,47

3 Kenanga Canangium odoratum 756,59

4 Pingku Dyxoxylum excelsum 720,49

5 Beringin Ficus benyamia 535,90

6 Krey paying Felicium decipiens 404,83

7 Matoa Pometia pinnata 329,76

8 Mahoni Swettiana mahagoni 295,73

9 Saga Adenanthera pavoniana 221,18

10 Bungur Lagerstroemia speciosa 160,14

11 Jati Tectona grandis 135,27

12 Nangka Arthocarpus heterophyllus 126,51

13 Johar Cassia grandis 116,25

14 Sirsak Annona muricata 75,29

15 Puspa Schima walichii 63,31

16 Akasia Acacia auriculifomis 48,68

17 Flamboyant Delonix regia 42,20

18 Sawo kecik Maniikara kauki 36,19

19 Tanjung Mimusops elengi 34,29

20 Bunga merak Caesalpinia pulcherrima 30,95

21 Sempur Dilenia retusa 24,24

Page 45: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

31

31

22 Khaya Khaya anthotheca 21,90

23 Merbau pantai Intsia bijuga 19,25

24 Akasia Acacia mangium 15,19

25 Angsana Pterocarpus indicus 11,12

26 Asam kranji Pithecelebium dulce 8,48

27 Saputangan Maniltoa grandiflora 8,26

28 Dadap merah Erythrina cristagalli 4,55

29 Rambutan Nephelium lappaceum 2,19

30 Asam Tamarindus indica 1,49

31 Kempas Coompasia excels 0,20

Sumber: Dahlan (2008) dalam Setyowati (2014)

Berdasarkan Tabel 2.6, disebutkan berbagai pohon yang dapat

menyerap emisi karbondioksida. Pohon Trembesi merupakan jenis pohon

yang mempunyai daya serap emisi tertinggi dibandingkan lainnya yaitu

28.488,39 kg/tahun. Kemudian jenis pohon yang mempunyai daya serap

tertinggi kedua adalah pohon cassia yaitu 5.292,47 kg/tahun, sedangkan

jenis pohon selain kedua pohon yang telah disebutkan di atas mempunyai

daya serap di bawah angka ribuan dalam kurun waktu setahun.

Pemilihan jenis pohon yang tepat akan sangat bermanfaat untuk

memperbaiki kualitas udara di lingkungan sekitar, sehingga dibutuhkan

pertimbangan dalam pemilihan jenis tanaman tersebut. Martuti (2013)

menjelaskan bahwa minimal terdapat dua pertimbangan, yaitu:

a. Penahan dan penyaring partikel padat dari udara. Fungsi ini

dilakukan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan,

sehingga partikel padat di udara akan berkurang. Hal ini terjadi

karena partikel padat akan terjerap (menempel) pada permukaan

daun, khususnya daun yang berbulu dan permukaannya kasar.

Page 46: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

32

32

Sebagian partikel yang lain akan terserap masuk ke dalam ruang

stomata daun. Ngabekti (2004) melaporkan bahwa keberadaan

tanaman peneduh jalan dapat menurunkan kadar debu (TSP) dari

448,76 µg/m3 di area tanpa tanaman menjadi 64,11 448,76 µg/m3 di

area dengan tanaman. Manfaat lain dari tajuk tanaman adalah

menjadikan udara lebih bersih dan sehat karena daun melakukan

proses fotosintesis. Dengan demikian fungsi ini akan tercapai apabila

tajuk daun lebar seperti angsana (Pterocarpus indicus), ketapang,

mahoni (Swietenia mahagoni).

b. Penyerap dan penjerat partikel Pb. Kendaraan bermotor merupakan

sumber utama Pb yang mencemari udara daerah perkotaan.

Kebutuhan pohon minimal untuk setiap rumah tangga sangat

diperlukan. Menurut Setyowati (2016), setiap rumah tangga seharusnya

emiliki luas minimal 250 m2 dengan 10 pohon peneduh; luas taman di

tingkat lokal minimal 1.500 m2 dengan 20 pohon; tingkat Desa Taman

minimal 1 hektar; Rumah dengan luas tanah seluas 120 m2 di bawah

naungan pohon paling sedikit menyediakan 1 pohon; Rumah dengan

tanah 120-500 m2 harus menyediakan minimal 3 pohon, dan di atas 500

m2 minimal 5 pohon. Hal tersebut dapat membantu dalam menjaga

keseimbangan iklim wilayah mengingat pentingnya peran pohon terhadap

lingkungan.

Kemampuan pohon dalam mereduksi gas karbondioksida dapat

dihitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Page 47: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

33

33

Serapan emisi CO2 oleh tanaman

Dimana:

Serapan emisi CO2 = Kemampuan pohon menyerap CO2

(kg/tahun)

Jumlah pohon = Jumlah pohon tahunan (satuan)

Kemampuan serapan = Tetapan serapan CO2 oleh berbagai

macam

pohon Dalam Tabel 2.6.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan berisi tentang berisi tentang daftar penelitian

terdahulu yang telah dilakukan dan mempunyai relevansi terhadap penelitian

ini, sekaligus telah diuji kebenaran datanya.Penelitian yang pertama

dilakukan oleh Siqi Zheng, Rui Wang, Edward L. Glaeser, dan Mathew E.

Kahn dengan judul “The Greenness of China: Household Carbon Dioxide

Emissions and Urban Development”. Tujuan dari penelitian ini adalah

menghitung emisi karbondioksida di 74 kota besar China yang berasal dari

perumahan, serta memprediksi emisi karbondioksida di China pada tahun

2026. Persamaan penelitian sekarang dan terdahulu terletak pada tujuan

penelitian yaitu memprediksi emisi karbondioksida di perumahan, dan

variabel penelitian yang berupa bahan bakar domestik, listrik dan transportasi.

Perbedaan penelitian terdahulu dan sekarang terdapat pada salah satu tujuan

Page 48: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

34

34

penelitian dimana penelitian sekarang menambahkan unsur serapan

karbondioksida oleh pohon. Perbedaan lainnya juga terletak pada variabel

penelitian dimana penelitian terdahulu memasukan unsur penyediaan energi

panas oleh pemerintah, selain itu perbedaan terakhir yaitu pada sumber data

dimana penelitian terdahulu menggunakan data sekunder secara keseluruhan.

Penelitian kedua dilakukan Ervina Dwi Indrawati, Hermawan, Haryono

Setyo Huboyo dengan kajiannya yang berjudul “Analisis Emisi CO2

Antropogenik Rumah Tangga di Kelurahan Patukangan, Pekauman, dan

Balok, Kabupaten Kendal”. Penelitian tersebut mempunyai tiga tujuan yaitu:

(1) mengkuantifikasi penggunaan sumber energi domestik yaitu penggunaan

bensin, elpiji dan listrik rumah tangga; (2) mengkuantifikasi emisi gas CO2

yang dihasilkan sehingga dapat menjadi acuan kebijakan pemerintah daerah

dalam penataan lingkungan di wilayah permukiman; (3) mengetahui

kepedulian masyarakat melalui tindakan dalam upaya mengurangi emisi gas

CO2 yang dihasilkan. Persamaan penelitian yang sekarang dilakukan dengan

penelitian tersebut terdapat pada salah satu tujuan penelitian yaitu

mengkuantifikasi emisi CO2 dari bahan bakar bensin, elpiji dan listrik rumah

tangga. Persamaan lainnya yaitu pada metode yang digunakan yaitu mengacu

pada IPCC 2006. Sedangkan perbedaan penelitian sekarang dan terdahulu

yaitu penelitian sekarang memasukan unsur daya serap emisi oleh pohon.

Selain itu pada penelitian sekarang menggunakan teknik analisis yang

berbeda pada perhitungan emisinya.

Page 49: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

35

35

Penelitian ketiga dilakukan oleh oleh Philipe de Rozari dan Suwari,

dengan judul “Analisis Kebutuhan Luas Hutan Kota Berdasarkan

Penyerapan CO2 Antropogenik di Kota Kupang”. Tujuan dari penelitian ini

adalah menganalisis kebutuhan RTH hutan Kota Kupang sebagai penyerap

CO2 antropogenik. Persamaan penelitian sekarang dan terdahulu yaitu pada

variabel penelitian yaitu bahan bakar bensin, bahan bakar gas, dan daya serap

emisi oleh pohon, namun perbedaannya yaitu pada penelitian terdahulu

memasukan variabel tambahan berupa minyak tanah dan solar. Perbedaan

lainnya terletak pada teknik analisis data yang digunakan dalam perhitungan

emisi CO2.

Page 50: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

36

36

Tab

el 2

.7.

Pen

elit

ian t

erd

ahulu

ter

kai

t den

gan

em

isi

kar

bo

nd

iok

sid

a

Nam

a Pe

nelit

i Ju

dul P

enel

itian

T

ujua

n M

etod

e Pe

nelit

ian

Has

il Pe

nelit

ian

Siq

i Z

eng,

dk

k.

2009

The

Gre

enne

ss o

f C

hina

: Hou

seho

ld

Car

bon

Dio

xide

Em

issi

on a

nd

Urb

an

Dev

elop

men

t

1.

Men

gh

itu

ng e

mis

i C

O2

per

um

ahan

di

74 k

ota

bes

ar C

hin

a

2.

Mem

pre

dik

si e

mis

i

CO

2 y

ang d

ihas

ilkan

dal

am k

uru

n w

aktu

20

tahun k

e dep

an

Met

ode

pen

elit

ian

ber

sifa

t

kuan

tita

tif.

Tek

nik

pen

gum

pula

n

dat

a;

dat

a yan

g dig

unak

an se

cara

kes

luru

han

ad

alah

dat

a

sekunder

yan

g d

iper

ole

h d

ari

surv

ei

per

um

ahan

kota

di

Chin

a (U

HS

) ta

hun 2

006

Tek

nik

an

alis

is

yan

g

dig

unak

an

adal

ah

per

hit

ungan

ru

mus

sert

a

regre

si l

inea

r b

erg

and

a.

Ko

ta

terb

ersi

h

dar

i em

isi

CO

2

di

Chin

a:

Hu

ania

n

(1,2

30 to

n/t

ahun/r

um

ah)

dan

kota

den

gan

p

ence

mar

an

emis

i te

rber

at a

dal

ah D

aqin

g

(5,1

15 t

on/t

ahun/r

um

ah).

Dal

am

kuru

n

wak

tu

20

tah

un

, yai

tu p

ada

tah

un

20

26

emis

i di

kota

bes

ar

Chin

a

akan

men

ingk

at s

ekit

ar 2

6%

dar

i em

isi

pad

a ta

hun 2

006.

Ind

raw

ati,

Erv

ina

Dw

i. 2

015

Anal

isis

Em

isi C

O2

Antr

opog

enik

Ru

mah

Tan

gga

di

Kel

urah

an

Patu

kang

an,

Peka

uman

, dan

Ba

lok,

Kab

upat

en

Ken

dal

1.

men

gku

anti

fikas

i

pen

ggun

aan s

um

ber

ener

gi

dom

esti

k y

aitu

pen

ggun

aan b

ensi

n,

elpij

i dan

lis

trik

rum

ah

tan

gg

a

2.

men

gku

anti

fikas

i em

isi

gas

CO

2 y

ang

dih

asil

kan

seh

ingga

dap

at m

enja

di

acu

an

keb

ijak

an p

emer

inta

h

dae

rah

dal

am p

enat

aan

lin

gk

un

gan

di

wil

ayah

Popula

si

dal

am

pen

elit

ian

yai

tu

selu

ruh

KK

pad

a 3

wil

ayah

te

rpad

at

di

kec

amat

an

Kota

K

endal

.

Tek

nik

pen

gum

pula

n

dat

a;

dat

a pri

mer

den

gan

m

etode

waw

anca

ra,

sedan

gk

an

dat

a

sekunder

den

gan

te

knik

do

ku

men

tasi

. T

ekn

ik

anal

isis

dat

a m

enggunak

an

per

hit

ungan

m

atem

atis

den

gan

rum

us

Kel

ura

han

P

atukan

gan

mer

upak

an

pen

ghas

il

emis

i

tert

inggi

dar

i konsu

msi

ben

sin

, el

pij

i, m

aup

un

lis

trik

.

Per

senta

se

emis

i yan

g

dih

asil

kan

di

Kel

ura

han

Pat

ukan

gan

ad

alah

43%

,

Pek

aum

an

31%

, dan

Kel

ura

han

Bal

ok 2

6%

.

Kep

eduli

an

mas

yar

akat

dal

am

men

gu

ran

gi

emis

i

dil

akukan

den

gan

men

gh

emat

li

stri

k

dal

am

35

Page 51: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

37

37

per

mukim

an

3.

men

get

ahui

kep

eduli

an

mas

yar

akat

mel

alui

tindak

an d

alam

upaya

men

gura

ngi

emis

i gas

CO

2 y

ang d

ihas

ilkan

per

senta

se

yai

tu:

mem

atik

an

lam

pu

(7

7%

), m

enca

bu

t st

op

ko

nta

k

(36%

),

mem

buka

sem

ua

jendel

a pad

a si

ang

har

i (4

9%

),

men

ggun

akan

tran

sport

asi

um

um

(1

4%

),

ber

jala

n

kak

i at

au

nai

k

seped

a (1

3%

),

men

anam

pohon d

i hal

aman

(39%

).

Ph

ilip

e d

e

Roza

ri d

an

Su

war

i,

20

12

Anal

isis

Keb

utuh

an

Luas

an H

utan

Kot

a be

rdas

arka

n Pe

nyer

apan

CO

2 An

trop

ogen

ik d

i K

ota

Kup

ang

1.

Men

gh

itu

ng e

mis

i C

O2

langsu

ng d

an t

idak

lan

gsu

ng

2.

Men

gh

itu

ng d

aya

emis

i C

O2 s

erap

ole

h

tan

aman

3.

Men

ghit

un

g k

ebutu

han

luas

huta

n k

ota

Met

ode

pen

elit

ian

ber

sifa

t

des

kri

pti

f k

uan

tita

tif.

Tek

nik

pen

gum

pula

n

dat

a;

dat

a pri

mer

den

gan

te

knik

surv

ei l

apan

gan

dan

anal

isis

labora

tori

um

. S

edan

gkan

dat

a se

kund

er;

dip

erole

h

mel

alui

teknik

dokum

enta

si.

Tek

nik

an

alis

is

yan

g

dig

unak

an

adal

ah

per

hit

ungan

m

atem

atis

den

gan

ru

mu

s u

ntu

k

emis

i,

sedan

gkan

daya

sera

p e

mis

i

ole

h

tanam

an

den

gan

met

ode

pen

guk

ura

n

kar

bohid

rat.

Em

isi

CO

2

(to

n/t

hn

) yan

g

dih

asil

kan

dar

i pem

bak

aran

bah

an b

akar

di

kota

Kupan

g

tah

un

2

00

9

yai

tu

list

rik

(99.9

67,9

3)

pre

miu

m

(120.2

72,9

22)

sola

r

(101.9

78,0

74)

min

yak

ta

nah

(3.7

25,9

91).

Daya

sera

p t

ota

l

tan

aman

te

rhad

ap

emis

i

adal

ah 1.3

65.4

09,9

80 to

n/t

h.

Keb

utu

han

lu

as

hu

tan

k

ota

untu

k m

enyer

ap e

mis

i ad

alah

64

1,4

3 H

a.

36

Page 52: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

38

38

C. Kerangka Berpikir

Dasar pemikiran dari penelitian yang berjudul “Kajian Emisi

Karbondioksida (CO2) dari Pemanfaatan Energi Rumah Tangga di

Kelurahan Candi Kota Semarang” berawal dari sebuah pertanyaan dari

peneliti yaitu sebarapa besar emisi karbondioksida dari hasil pemanfaatan

energi rumah tangga yang meliputi konsumsi bensin untuk sepeda motor,

konsumsi LPG untuk memasak, dan konsumsi listrik untuk peralatan rumah

tangga serta pertanyaan sebagai perbandingan yaitu seberapa besar

kemampuan pohon dalam menyerap emisi dari aktivitas pemanfaatan energi

di lokasi penelitian, dimana keduanya berkaitan erat dengan faktor jumlah

rumah tangga.

Besarnya emisi CO2 dari pemanfaatan energi dipengaruhi oleh jumlah

rumah tangga di lokasi penelitian, sehingga menghasilkan emisi CO2 untuk

setiap rumah tangga. Besarnya emisi oleh setiap rumah tangga tersebut

bergantung pada jumlah energi yang dikonsumsi, baik yang berasal dari

bahan bakar bensin untuk sepeda motor, bahan bakar LPG untuk memasak,

maupun dari konsumsi listrik. Sehingga akan didapatkan nilai emisi CO2

untuk setiap rumah tangga dari pemanfaatan energi.

Daya serap emisi CO2 oleh pohon dipengaruhi oleh ketersediaan lahan

hijau di lokasi penelitian. Ketersediaan lahan hijau tersebut dipengaruhi oelh

banyak sedikitnya jumlah pohon. Semakin banyak pohon maka luas lahan

hijau akan semakin meningkat yang berdampak pada semakin besarnya daya

serap emisi di lokasi penelitian, begitu pula sebaliknya. Semakin sedikit

Page 53: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

39

39

jumlah pohon akan menyebabkan luas lahan hijau semakin sedikit, dimana

hal ini berdampak pada semakin rendahnya daya serap emisi CO2.

Ketersediaan data besar emisi CO2 dan daya serapnya akan memberikan

output sebagai luaran yaitu mengetahui bagaimana perbandingan daya serap

emisi CO2 dan emisi yang dihasilkan oleh setiap rumah tangga dari

pemanfaatan energi.

Page 54: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

40

40

Seberapa besar emisi karbondioksida dari pemanfaatan energi di

Kelurahan Candi dan bagaimanakah kemampuan pohon dalam

menyerap emisi tersebut?

Jumlah Rumah

tangga

Kondisi lahan

hijau

Konsumsi bahan

bakar rumah

tangga

Konsumsi listrik

rumah tangga

LPG Bensin

Jumlah tutupan

vegetasi

Emisi

karbondioksida

dari konsumsi

energi

Daya serap emisi

karbondioksida

Kemampuan pohon dalam menyerap emisi

karbondioksida dari pemanfaatan energi rumah

tangga di Kelurahan Candi

Gambar 2.3. Kerangka Berpikir

Page 55: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Candi Kota

Semarang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Tinggi rendahnya emisi CO2 dipengaruhi oleh jumlah rumah tangga dan

banyaknya konsumsi energi. Emisi CO2 dari konsumsi bensin tertinggi

dihasilkan oleh RW VII, sedangkan banyaknya konsumsi bensin

dipengaruhi oleh rerata jarak tempuh dan rerata kepemilikan sepeda motor.

Wilayah penghasil emisi CO2 tertinggi dari konsumsi LPG adalah RW II

dengan faktor yang berpengaruh terhadap tingginya konsumsi LPG adalah

jumlah anggota rumah tangga yang menetap. Wilayah penghasil emisi

CO2 tertinggi dari konsumsi listrik adalah RW II dengan faktor yang

berpengaruh terhadap tingginya konsumsi listrik adalah jumlah dan jenis

perlatan elektronik yang dipakai. Secara umum wilayah penghasil emisi

CO2 total tertinggi adalah RW II, sedangkan wilayah penghasil emisi

terendah adalah RW XI.

2. Daya serap emisi CO2 oleh pohon secara umum adalah rendah. Wilayah

yang mampu menyerap total emisi CO2 yang dihasilkan hanya RW VIII,

hal ini disebabkan oleh ruang terbuka hijau yang luas dibandingkan

wilayah lainnya. Sedangkan wilayah selain RW VIII tidak mampu

menyerap emisi total yang dihasilkan. Bahkan wilayah selain RW VIII

hanya mampu menyerap emisi di wilayahnya tidak lebih dari 50 % dari

Page 56: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

84

84

total emisi yang dihasilkan. Tingginya daya serap emisi CO2 oleh pohon

dipengaruhi oleh jumlah dan jenis pohon yang terdapat di lokasi

penelitian.

B. Saran

Setelah penelitian ini selesai, tentunya terdapat beberapa hal yang perlu

disampaikan baik untuk pemerintah maupun masyarakat. Saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut.

1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, Pemerintah Kota Semarang

dalam hal ini Badan Perencanaan dan Pembangunan (BAPPEDA) agar

lebih memperhatikan keseimbangan antara lahan terbangun dan lahan

hijau dalam hal pengambilan kebijakan untuk penataan ruang kota

Semarang. Selain itu, diharapkan kepada Dinas Kebersihan dan

Pertamanan (DKP) Kota Semarang agar menyediakan lahan yang

difungsikan sebagai ruang terbuka hijau seperti taman kota di Kelurahan

Candi.

2. Masyarakat diharapkan lebih arif dalam memanfaatkan energi baik yang

berasal dari bahan bakar bensin, LPG, ataupun konsumsi listrik sehingga

dapat mengurangi tingginya emisi karbondioksida yang dihasilkan dari

rumah tangga. Selain itu masyarakat diharapkan dapat berperan aktif

dalam penyediaan ruang hijau, diantaranya melalui penanaman pohon di

halaman sekitar rumah untuk meredukasi emisi yang dihasilkan dari

aktivitas sehari-hari rumah tangga.

Page 57: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

85

85

Page 58: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

87

87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

----- .2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta:

Jakarta.

Astari, Ratih Gita. 2012. ‘Studi Jejak Karbon dari Aktivitas Permukiman di

Kecamatan Pademangan Kotamadya Jakarta Utara.’ Skripsi. Depok:

Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

BPS. 2006. Kecamatan Candisari Dalam Angka 2006. Semarang: Badan Pusat

Statistik.

----- 2016. Kecamatan Candisari Dalam Angka 2016. Semarang: Badan Pusat

Statistik.

Boedoyo, M Sidik. 2008. ‘Penerapan Teknologi Untuk Mengurangi Gas Rumah

Kaca.’ Jurnal Tek. Lingkungan. Vol. 9. No. 1. Hal. 9-16.

Detwyler, Thomas R. 1971. Man’s impact on Environment. New York: McGraw

Hill Bool Company.

ESDM. 2012. Kajian Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Transportasi. Jakarta: Pusat

Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral.

Energi and Environtmental Research center. 2016. What is CO2. USA: University

of North Dakota Energi & Environtmental Research Center (UND EERC).

Gratimah, Ruti. 2009. ‘Analisis Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap Gas di

Pusat Kota Medan’. Tesis. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Sumatera Utara.

Page 59: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

88

88

Hang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 1/Edisi 3. Jakarta:

Erlangga.

IEA. 2015. CO2 Emissions from Fuel Combustion Highlighs. Paris: International

Energy Agency.

Indrawati, Ervina Dwi. Hermawan. Haryono Setyo Huboyo. 2015. ‘Analisis Emisi

CO2 Antropogenik Rumah Tangga di Kelurahan Patukangan, Pekauman dan

Balok, Kabupaten Kendal.’ Indonesian Journal of Conservation. Vol. 4. No.

1. Hal. 45-51.

Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

IPCC. 2006b. IPCC Guidelines for National Greenhouses Gas Inventories

Chapter 1 Introduction. Geneva: World Meteorological Organozation.

------ 2006c. IPCC Guidelines for National Greenhouses Gas Inventories Chapter

2 Stationary Combustion. Geneva: World Meteorological Organozation.

KLH. 2013. Pedoman Teknis Penyusunan Inventarisasi Emisi Pencemar Udara di

Perkotaan. Jakarta: Kementeriaan Lingkungan Hidup.

----- 2012. Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional

Buku II Volume I metodologi penghitungan tingkat emisi gas rumah kaca

kegiatan pengadaan dan penggunaan energi. Jakarta: Kementerian

Lingkungan Hidup.

Lutgents F.K. dan Edward J.T. 1979. The Atmosphere an Introduction to

Meteorologhy. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Margahayu, Hilyana. Haryanto. Dewi Liesnoor Setyowati. 2015. Sebaran

Vegetasi dan Konsentrasi Gas Co - Pb di Taman Kb, Simpang Lima, dan

Tugu Muda Kota Semarang. Indonesian Journal of Conservation. Vol. 4.

No. 1. Hal. 61-66.

87

Page 60: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

89

89

Martuti, Nana Kariada Tri. 2013. ‘Peranan Tanaman terhadap Pencemaran Udara

di Jalan Protokol Kota Semarang.’ Jurnal Biosantifika. Vol 5. No. 1.

Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem transportasi. Jakarta: Erlangga.

Nugradi, Didik N.A. 2009. ‘Identifikasi Ruang Terbuka Hijau Kota Semarang.’

Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan. Vol. 11. No.1. Hal. 61-70.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

Rawung, Franky Chairly. 2015. ‘Efektivitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam

Mereduksi Gas Rumah Kaca (GRK) di Kawasan Perkotaan Boroko.’ Media

Matrasain. Vol. 12. No. 2.Hal.17-32.

Rosary, Philiphe De dan Suwarni. 2015. ‘Analisis Kebutuhan Luasan Hutan Kota

Berdasarkan Penyerapan CO2 Antropogenik di Kota Kupang.’ Bumi Lestari.

Vol. 12. No. 2. Hal.189-200.

Setyowati, Dewi Liesnoor. Nana Kriada TM. Mohamad Amin. 2016. ‘Green City

Parks Model to Reduce Air Pollution as Anticipation to the Climate

Change’. Modern Environmental Science and Engineering. Vol. 2. No. 1.

Hal. 37-43.

Setyowati, Dewi Liesnoor dan Nana K.T.M. 2014. Ruang Terbuka Hijau Potensi

Ruang Terbuka Hijau dalam Meredam Cemaran Udara. Semarang: CV

Sanggar Krida Aditama.

Setyowati, Dewi Liesnoor. 2008. ‘Iklim Mikro dan Kebutuhan Ruang Terbuka

Hijau di Kota Semarang.’ Jurnal manusia dan lingkungan. Vol. 15. No.3.

Hal. 125-140.

Setyowati, Dewi Liesnoor. Rini Iswari. Puji Hardati. Moh Aris Munandar.

Jayusman. Eko Handoyo. Panduan Penulisan Skripsi. Semarang: Fakultas

Ilmu Sosial UNNES.

Page 61: KAJIAN EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2 DARI PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/31767/1/3211413053.pdf · v MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti

90

90

Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Phibeka Aneka

Gama.

Vanloon G.W. dan Stephen J.D. 2011. Environmental Chemistry a Global

Perspective. New York: Oxford University Press.

Verdiana, Silvia. 2015. Sistem Informasi Keterkaitan Ruang Terbuka Hijau

(RTH) Dan Cemaran Udara di Kota Semarang. Skripsi. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Wan Yuanqing, Liu Yang, Sunsheng Han, Chao Li, T.V. Ramachandra. 2016.

‘Urban CO2 Emissions In Xi’an And Bangalore By Commuters:

Implications For Controlling Urban Transportation Carbon Dioxide

EmissionsIn Developing Countries.’ Mitig Adapt Strateg Glob Change. Vol.

16. Hal. 1007-1027.

Wulandari, Mira Tri. Hermawan dan PuRW anto. 2013. ‘Kajian Emisi CO2

Berdasarkan Penggunaan Energi Rumah Tangga Sebagai Penyebab

Pemanasan Global’. Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi penelititan wilayah kotemporer.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.