126
KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK Bahan Diklatpim Tk. II Disusun Oleh: Dr. Slamet Sutanto, MM Widyaiswara Utama LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA

KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

  • Upload
    azyzah

  • View
    427

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Bahan Diklatpim Tk. II

Disusun Oleh:

Dr. Slamet Sutanto, MMWidyaiswara Utama

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARAJAKARTA

Page 2: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PEMBELAJARAN SECARA INDIVIDU DAN KELOMPOK

LIMA TAHAP METODE PEMBELAJARAN BERSTRUKTUR: (Alami - Kemukakan-Olah - Simpulkan dan Aplikasikan = AKOSA )

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKASI (INTERAKTIF) : Antara Peserta dan Peserta

Antara Peserta dan Widyaiswara / Fasilitator

PESERTA WIDYAISWARA PESERTA

METODE PEMBELAJARAN

Page 3: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

1.MENINGKATKAN1.MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KEAHLIAN, PENGETAHUAN, KEAHLIAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP PNS KETERAMPILAN DAN SIKAP PNS UNTUK UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS JABATAN SECARA MELAKSANAKAN TUGAS JABATAN SECARA PROFESIONAL DENGAN DILANDASI KEPRIBADIAN DAN PROFESIONAL DENGAN DILANDASI KEPRIBADIAN DAN ETIKA PNS SESUAI KEBUTUHAN INSTANSINYAETIKA PNS SESUAI KEBUTUHAN INSTANSINYA

2.MENCIPTAKAN APARATUR YANG MAMPU BERPERAN 2.MENCIPTAKAN APARATUR YANG MAMPU BERPERAN SEBAGAI SEBAGAI PEMBARU DAN PEREKAT PERSATUAN DAN PEMBARU DAN PEREKAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSAKESATUAN BANGSA

TUJUANPEMBELAJARAN KP

Page 4: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

3.MEMANTAPKAN SIKAP DAN SEMANGAT PENGABDIAN 3.MEMANTAPKAN SIKAP DAN SEMANGAT PENGABDIAN YANG BERORIENTASI PADA YANG BERORIENTASI PADA PELAYANAN, PENGAYOMAN PELAYANAN, PENGAYOMAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4.MENCIPTAKAN KESAMAAN VISI DAN DINAMIKA POLA 4.MENCIPTAKAN KESAMAAN VISI DAN DINAMIKA POLA PIKIR DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PEMERINTAHAN PIKIR DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PEMERINTAHAN UMUM DAN PEMBANGUNAN DEMI TERWUJUDNYA UMUM DAN PEMBANGUNAN DEMI TERWUJUDNYA KEPEMERINTAHAN YANG BAIKKEPEMERINTAHAN YANG BAIK

TUJUANPEMBELAJARAN KP

Page 5: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

I.I. MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK

(Sistem, Proses, Stratifikasi)(Sistem, Proses, Stratifikasi)

II.II. DINAMIKA PROSES KP DINAMIKA PROSES KP

(Dimensi Sosekpol)(Dimensi Sosekpol)

III.III. FORMULASI KP FORMULASI KP

(Dimensi Teknis)(Dimensi Teknis)

IV. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KPIV. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KP

(Dimensi Teknis)(Dimensi Teknis)

V.V. EVALUASI KINERJA KP EVALUASI KINERJA KP

(Dimensi Teknis)(Dimensi Teknis)

MATERI DIKLAT

Page 6: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

I. MANAJEMEN I. MANAJEMEN

KEBIJAKAN PUBLIK (MKP) KEBIJAKAN PUBLIK (MKP)

POKOK BAHASAN :POKOK BAHASAN :

1. PENGERTIAN KP1. PENGERTIAN KP

2. SISTEM KP 2. SISTEM KP

3. PROSES KP3. PROSES KP

4. STRATIFIKASI KP4. STRATIFIKASI KP

Page 7: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

1. PENGERTIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Page 8: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Arti “POLICY”(KEBIJAKAN)Arti “POLICY”(KEBIJAKAN)

1.1. Suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek-Suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek-praktek terarah. praktek terarah.

(Harold D.Laswell & Abraham Kaplan)(Harold D.Laswell & Abraham Kaplan)

2.2. Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah. sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah.

(James E. Anderson)(James E. Anderson)

3.3. Suatu taktik dan strategi yang diarahkan untuk mencapai Suatu taktik dan strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.suatu tujuan.

(Amara Raksasataya dalam Bintoro Tjokroamidjojo)(Amara Raksasataya dalam Bintoro Tjokroamidjojo)

Page 9: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

1.UMUM : - Public Service (Pelayanan umum) - Public Utility (Fasilitas Uum)

2.MASYARAKAT :- Public Relations (Hubungan Masy.) - Public Opinion ( Pendapat Masy.) - Public Interest ( Kepentingan Masy.)

3.NEG. / PEM.: - Public Building (Ged. Milik Pem.) - Public Finance (Keuangan Neg.) - Public Revenue ( Penerimaan Neg.) - Public Sector ( Sektor Pem.)

Arti “PUBLIC” (PUBLIK)

Page 10: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

DAVID EASTON

ADALAH PENGALOKASIAN NILAI-NILAI KEKUASAAN

UNTUK SELURUH MASY. YANG KEBERADAANNYA

BERSIFAT MENGIKAT (Pemerintah memiliki legitimate power)

WILLIAM N.DUNN

ADALAH RANGKAIAN PILIHAN YANG SALING BERPENGARUH

(INTERDEPENDENT) TERMASUK KEPUTUSAN UNTUK TIDAK

BERTINDAK YANG DIBUAT OLEH BADAN DAN PEJABAT PEMERINTAH

BEBERAPA DEFINISI KP

Page 11: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PUBLIC POLICY IS WHATEVER GOVERNMENT CHOOSE

TO DO OR NOT TO DO. OBVIOUSLY GOVERNMENT

INACTION CAN HAVE AS GREAT AN IMPACT ON

SOCIETY AS GOVERNMENT ACTION

(Pilihan tindakan apapun yang dilakukan atau tidak

dilakukan oleh pemerintah. Nyatanya, pemerintah tidak

melakukan sesuatu atau melakukan sesuatu, akan dapat

memberi dampak yang sama besarnya bagi masyarakat)

THOMAS R. DYE

Page 12: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

KP

SECARA SENGAJA DIBUAT

SECARA SENGAJA TIDAK DIBUAT

Masyarakat dianggap sudah dapat

mengatur diri sendiri)

dan

(Thomas R. Dye)

KP

Page 13: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

JAMES E. ANDERSON

PUBLIC POLICIES ARE THOSE POLICIES DEVELOPED

BY GOVERMENTAL BODIES AND OFFICIALS

( KEBIJAKAN PUBLIK ADALAH KEBIJAKAN-

KEBIJAKAN YANG DIBUAT OLEH BADAN-BADAN DAN

PEJABAT-PEJABAT PEMERINTAH)

Page 14: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

MUSTOPADIDJAJA, AR,

KEBIJAKAN PUBLIK ADALAH SUATU KEPUTUSAN YANG

DIMAKSUDKAN UNTUK :

- MENGATASI PERMASALAHAN TERTENTU,- MELAKUKAN KEGIATAN TERTENTU - MENCAPAI TUJUAN TERTENTU,

YANG DILAKUKAN OLEH INSTANSI YANG

BERKEWENANGAN DALAM RANGKA

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMERINTAHAN

NEGARA DAN PEMBANGUNAN

Page 15: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

RIANT NUGROHORIANT NUGROHO

• KebijakanKebijakan :: keputusan yang dibuat oleh keputusan yang dibuat oleh suatu organisasi dan bersifat mengikat para suatu organisasi dan bersifat mengikat para pihak yang terkait dengan lembaga tsb.pihak yang terkait dengan lembaga tsb.

• Publik :Publik : Hal-ikhwal yang berkaitan dengan Hal-ikhwal yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak atau masy luaskepentingan orang banyak atau masy luas

• KP :KP : KeputusanKeputusan yang dibuat oleh yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatasi pemerintah untuk mengatasi permasalahan tertentu, untuk permasalahan tertentu, untuk melakukan kegiatan tertentu, atau melakukan kegiatan tertentu, atau untuk mencapai tujuan tertentu yang untuk mencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengan berkenaan dengan kepentingan dan kepentingan dan manfaat orang banyakmanfaat orang banyak

Page 16: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

> KP. SANGAT RUMIT DAN KOMPLEKS, KARENA > KP. SANGAT RUMIT DAN KOMPLEKS, KARENA

IA BERTUJUAN UNTUK MENGATASI MASALAH IA BERTUJUAN UNTUK MENGATASI MASALAH

PUBLIK YANG RUMIT DAN KOMPLEKS. PUBLIK YANG RUMIT DAN KOMPLEKS.

KP. MEMBUTUHKAN SUMBERDAYA, WAKTU KP. MEMBUTUHKAN SUMBERDAYA, WAKTU

DAN KETERLIBATAN BANYAK ORANG, DAN KETERLIBATAN BANYAK ORANG,

OLEH KARENA ITU DIBUTUHKAN SUATU OLEH KARENA ITU DIBUTUHKAN SUATU

““MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK “MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK “

Page 17: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

> > TANPA MKP, AKAN TIMBUL BERBAGAI RESIKO:TANPA MKP, AKAN TIMBUL BERBAGAI RESIKO:

- KETIDAKPASTIAN - KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINTY)(UNCERTAINTY)

- PEMBOROSAN SUMBERDAYA - PEMBOROSAN SUMBERDAYA

(IMPROVIDENT) (IMPROVIDENT) - -

KETIDAKPERCAYAAN KETIDAKPERCAYAAN (DISTRUST(DISTRUST ) )

- KECURIGAAN - KECURIGAAN (SUSPICIOUS) (SUSPICIOUS)

- PEMBANGKANGAN - PEMBANGKANGAN (RESISTENSI) (RESISTENSI)

Page 18: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

M K P M K P

SUATU PENGATURAN YANG DIPERLUKAN UNTUK SUATU PENGATURAN YANG DIPERLUKAN UNTUK

MERENCANAKAN MERENCANAKAN KEGIATAN FORMULASI, KEGIATAN FORMULASI,

IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI, , DAN EVALUASI DAN EVALUASI HASIL HASIL

KEBIJAKAN PUBLIK DENGAN MEMANFAATKAN KEBIJAKAN PUBLIK DENGAN MEMANFAATKAN

SUMBERDAYA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN SUMBERDAYA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

SERTASERTA MEMPERHATIKAN MEMPERHATIKAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN

INTERNAL DAN EKSTERNAL,INTERNAL DAN EKSTERNAL, DALAM RANGKA DALAM RANGKA

MENCAPAI SUATU MENCAPAI SUATU TUJUANTUJUAN YANG DITETAPKAN YANG DITETAPKAN

Page 19: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

2. SISTEM KEBIJAKAN PUBLIK

Page 20: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PENGERTIAN SISTEM KPPENGERTIAN SISTEM KP

1. Mustopadidjaja AR :1. Mustopadidjaja AR :

Adalah tatanan kelembagaan yang berperan atau Adalah tatanan kelembagaan yang berperan atau

merupakakan merupakakan “wahana” dalam penyelenggaraan “wahana” dalam penyelenggaraan

sebagian atau keseluruhan “proses kebijakan” sebagian atau keseluruhan “proses kebijakan”

(formulasi, implementasi dan evaluasi kinerja (formulasi, implementasi dan evaluasi kinerja

kebijakan) yang mengakomodasikan kegiatan.kebijakan) yang mengakomodasikan kegiatan.

2. Menurut William N. Dunn2. Menurut William N. Dunn

Sistem Kebijakan Sistem Kebijakan (Public system)(Public system)= Sistem Politik = Sistem Politik

(Political System)(Political System)

Page 21: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Lanjutan Pengertian Sistem KPLanjutan Pengertian Sistem KP

3. David Easton :3. David Easton :

Sistem politik adalah terdiri atas Sistem politik adalah terdiri atas lembaga2 /lembaga2 /

institusi2institusi2 yang dapat diidentifikasikan dan saling yang dapat diidentifikasikan dan saling

keterkaitan dalam kegiatan2 masyarakat yang dapat keterkaitan dalam kegiatan2 masyarakat yang dapat

membuat membuat keputusan yang mengikat dan ditaati oleh keputusan yang mengikat dan ditaati oleh

masyarakat masyarakat

Page 22: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

ELEMEN-ELEMEN SISTEM KEBIJAKAN PUBLIK

1.Stakeholders Kebijakan (Policy Actors)

2. Kebijakan Publik (Policy Content)

3. Lingkungan Kebijakan (Policy Environment)

( William N.Dunn)

+4. Kelompok Sasaran (Target Group)

(Mustopadidjaja)

Page 23: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

SISTEM KEBIJAKAN SISTEM KEBIJAKAN PUBLIKPUBLIK

PK

KP

KS

LK

LK = LINGKUNGAN KEBIJAKAN

PK = PENGELOLA KEBIJAKAN

KP = KEBIJAKAN PUBLIK

KS = KELOMPOK SASARAN

Page 24: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

LK : Masalah-Masalah (sebagai input):

- Pengangguran

- Inflasi

- Globalisasi

- Demokratisasi

- Kemiskinan

- Diskriminasi

- Kriminalitas

- dll

Page 25: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PK : - Stakeholders :

- Instansi pemerintah

- Partai politik

- Analist kebijakan

- Mass media

- Serikat pekerja

- dll

Page 26: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

KP: Kebijakan itu sendiri:- Penegakan hukum

- Ekonomi

- Kesejahteraan

- Daya saing nasional

- Perkotaan

- Pengurangan subsidi BBM

- Pemberantasan korupsi

- Impor beras

- dll

Page 27: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

KS: Kelompok Sasaran (Target Group):

- Pengusaha/pedagang

- Petani

- Pegawai negeri

- Masyarakat

- dll

Page 28: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

3. PROSESKEBIJAKAN PUBLIK

Page 29: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PROSES KPPROSES KP

1.Menurut William N. Dunn1.Menurut William N. Dunn

a. Perumusan Masalaha. Perumusan Masalah

b. Peramalanb. Peramalan

c. Rekomendasic. Rekomendasi

d. Evaluasid. Evaluasi

2.Menurut Mustopadidjaja AR2.Menurut Mustopadidjaja AR

a. Pengkajian Persoalana. Pengkajian Persoalan

b. Penentuan Tujuanb. Penentuan Tujuan

c. Perumusan Alternatifc. Perumusan Alternatif

d. Penyusunan Modeld. Penyusunan Model

e. Penentuan Kriteriae. Penentuan Kriteria

f. Penilaian Alternatiff. Penilaian Alternatif

g. Perumusan Rekomendasig. Perumusan Rekomendasi

Page 30: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

SALING HUBUNGAN SISTEM DAN PROSES KEBIJAKAN

(Mustopadidjaja,AR, 1985)

Keterangan:LK= Lingkungan Kebijakan F= FormulasiKP= Kebijakan Publik I= ImplementasiPK= Pengelola Kebijakan EK= Evaluasi KinerjaKS= Kelompok Sasaran

Page 31: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

A. POLITICAL SYSTEM THEORY (DAVID EASTON)

(Dinamic Model- Political System Theory)(Dinamic Model- Political System Theory)

(Input – Proses – Output – Feedback)(Input – Proses – Output – Feedback)

> EASTON membagi lingkungan kebijakan dalam dua bagian:> EASTON membagi lingkungan kebijakan dalam dua bagian:

1. Intra Societal Environment1. Intra Societal Environment

2. Extra Societal Environment2. Extra Societal Environment

- Menghasilkan dua Output : - Menghasilkan dua Output : - Policy Demand/Claim- Policy Demand/Claim

- Policy Support- Policy Support

MODEL-MODEL KP DALAM POLICY STUDY

Page 32: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

The IntraSocietal

Environment

The ExtraSocietal

Environment

INPUTS

PolicyDemand

/Claim

PolicySupport

Dipro-ses kedlm sistem poli tik (ThePoliticalSystem)

OUTPUTS

Feedback Loop

EASTON‘S DYNAMIC RESPONSE MODEL

OF A POLITICAL SYSTEM

Page 33: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Contoh: Contoh:

Dari lingkungan: “Dari lingkungan: “Krisis Ekonomi”Krisis Ekonomi”

> Policy Demand/Claim : > Policy Demand/Claim : - Kebijakan untuk meningkatkan daya-beli - Kebijakan untuk meningkatkan daya-beli

masyarakatmasyarakat

- Kebijakan untuk menekan inflasi - Kebijakan untuk menekan inflasi

- Kebijakan peningkatan kemampuan produksi- Kebijakan peningkatan kemampuan produksi

> Policy Support : > Policy Support : - Dukungan kesadaran hukum masyarakat (Hak - Dukungan kesadaran hukum masyarakat (Hak

dan dan

Kewajiban)Kewajiban)

- Kemampuan Administrasi Negara (Efektif, - Kemampuan Administrasi Negara (Efektif, Efisien, Efisien, Transparansi, Akuntabilitas)Transparansi, Akuntabilitas)

- Sistem Perencanaan dan Pengawasan yang baik.- Sistem Perencanaan dan Pengawasan yang baik.

Page 34: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

B. GROUP THEORYB. GROUP THEORY DAN ELITE THEORYDAN ELITE THEORY

> KEBIJAKAN PUBLIK YANG DIBUAT HANYA UNTUK > KEBIJAKAN PUBLIK YANG DIBUAT HANYA UNTUK KEPENTINGAN KEPENTINGAN

KELOMPOK /PENGUASA TERTENTU KELOMPOK /PENGUASA TERTENTU

TIDAK DEMOKRATIS / TIDAK DEMOKRATIS / TIDAK SESUAI DENGAN ASPIRASI MASYARAKATTIDAK SESUAI DENGAN ASPIRASI MASYARAKAT

DIUBAH, DARI SENTRALISTIK, OTORITER, ELITIS TERTUTUP DIUBAH, DARI SENTRALISTIK, OTORITER, ELITIS TERTUTUP

DESENTRALISTIK, EGALITER, DESENTRALISTIK, EGALITER,

POPULIS, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL & PARTISIPATIFPOPULIS, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL & PARTISIPATIF

Page 35: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

C. INSTITUTIONALISM THEORYC. INSTITUTIONALISM THEORY

>NEGARA HANYA MENGGUNAKAN WEWENANGNYA >NEGARA HANYA MENGGUNAKAN WEWENANGNYA

SECARA TERBATAS. DINYATAKAN SECARA SECARA TERBATAS. DINYATAKAN SECARA

FORMAL DALAM PRODUK HUKUM YANG DIBUAT FORMAL DALAM PRODUK HUKUM YANG DIBUAT

OLEH EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN DIAWASI OLEH OLEH EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN DIAWASI OLEH

YUDIKATIF YUDIKATIF (Bisa menggunakan Yudicial Riview)(Bisa menggunakan Yudicial Riview)

> MASYARAKAT HARUS DIBERDAYAKAN AGAR MAMPU > MASYARAKAT HARUS DIBERDAYAKAN AGAR MAMPU

MENGATASI MASALAH DAN MENGATUR DIRI MENGATASI MASALAH DAN MENGATUR DIRI

SENDIRI SENDIRI ( Self fullfilment regulation)( Self fullfilment regulation)

Page 36: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Institutional /Governmental

Agenda

Formulasi Kebijakan

Implementasi

Kebijakan

Evaluasi Kinerja

Kebijakan

1 2 3 4

Proses KP

Analisis Lingkungan Kebijakan

Proses Politik

Page 37: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

4. STRATIFIKASI KEBIJAKAN PUBLIK

Page 38: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

TAP.MPR.III TH.2000 UU NO.10 TH.2004, Psl.7

JENIS DAN HIRARKI PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGANDI INDONESIA

Page 39: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

STRATIFIKASI KEBIJAKAN

KEBIJAKAN STRATEJIK

KEBIJAKANTEKNIS/

TAKTIKAL

KEBIJAKAN OPERASIONAL

*)Tiap level berkait satu sama lain, kebijakan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan yang lebih tinggi atau yang setingkat

Page 40: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

STRUKTUR KETATANEGARAAN SEBELUMAMANDEMEN UUD 1945

MPRUUD 1945

DPR PRESIDEN BPK DPA MA

LEMBAGA TINGGI NEGARA

LEMBAGA TERTINGGI NEGARA

Page 41: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

STRUKTUR KETATANEGARAAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

UUD 1945

LEMBAGA TINGGI NEGARA

BPK MPRDPR DPD(Legislatif)

PRESIDEN WAPRES(Eksekutif)

KEKUASAAN KEHAKIMAN M.A. K.Y. M.K. (Yudikatif)

Page 42: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

II II

DINAMIKA PROSES KP DINAMIKA PROSES KP

(DIMENSI SOSIAL EKONOMI POLITIK)(DIMENSI SOSIAL EKONOMI POLITIK)

Page 43: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

DINAMIKA PROSESKP

Dinamika Lingkungan KP

Agenda Setting

Faktor Sosekpol

Page 44: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

1. DINAMIKA LINGKUNGAN KP

Page 45: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Dinamika Proses KP (Dimensi Dinamika Proses KP (Dimensi SOSEKPOL) dpt kita pahami jika SOSEKPOL) dpt kita pahami jika

terlebih dahulu mengetahui:terlebih dahulu mengetahui:

●●Tingkat PemahamanTingkat Pemahaman (Metoda Berfikir) (Metoda Berfikir) berdasar berdasar Teori Teori Gunung EsGunung Es “The “The Iceberg and Level of Perspective” Iceberg and Level of Perspective”

(Maani and Cavana,2000)(Maani and Cavana,2000)

● ● Memahami Perubahan Memahami Perubahan Lingkungan Strategis yang Lingkungan Strategis yang sedang terjadisedang terjadi

Page 46: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

EVENT

PATTERNS OF

BEHAVIOR

SYSTEMIC STRUCTURES

MENTAL MODELS

(Individu / Organisasi)

REACTIVE

RESPONSIVE

GENERATIVE

a.Tingkat Pemahaman BerdasarTeori Gunung Es

THE ICEBERG AND LEVEL OF PERSPECTIVE

JENIS TINDAKAN

Pola Perilaku

Pola perilaku yang salingberhubungan

(Senge,1994)

(Maani and Canava,2000)

ISU: Info, Media

Page 47: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

b. Perubahan Lingkungan Strategisb. Perubahan Lingkungan Strategis(Globalisasi dan Modernisasi)(Globalisasi dan Modernisasi)

Adanya perubahan signifikan lingkunganAdanya perubahan signifikan lingkunganstrategis baik dalam skala strategis baik dalam skala globalglobal maupun maupun domestikdomestik berpengaruh terhadap suatu berpengaruh terhadap suatuKebijakan PublikKebijakan Publik

Globalisasi = Era Tanpa Batas:Globalisasi = Era Tanpa Batas:

AAdalah sebagai dalah sebagai prosesproses dimana masyarakat dimana masyarakat dunia menjadi semakin berhubungan dunia menjadi semakin berhubungan (interconnected)(interconnected) satu sama lain dalam satu sama lain dalam berbagai aspek kehidupan berbagai aspek kehidupan (budaya, (budaya, ekonomi, politik, teknologi, ekonomi, politik, teknologi, lingkungan dsb)lingkungan dsb)

Page 48: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

2. AGENDA SETTING

Page 49: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

AGENDA SETTING(Agenda Formation/Policy Agenda)

Merupakan tahap awal dari Proses Kebijakan ( Policy Process), yaitu:

a.Agenda Setting b. Policy Formulation

c. Policy Adoptiond. Policy Implementation

e. Policy Assessment / Evaluation

(James E. Anderson)

Page 50: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

AGENDA SETTING (POLICY AGENDA)

PRIVATE PROBLEM

PUBLIC PROBLEM

ISSUE

SYSTEMIC AGENDA

INSTITUTIONAL AGENDA(Governmental Agenda)

Perbedaan pendpt menangani masalah

BERKEMBANG

DIRASAKAN OLEH MASYARAKAT

DIFORMALKAN

(Policy Action)

(Public Opinion)

AGENDASETTING

Patut mendapat perhatian public officials.

Public opinionDemo,interactiveDialog,statementClass action

Page 51: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PRIVATE PROBLEMTerdapat berbagai masalah individu / pribadi

PUBLIC PROBLEMMasalah individu berkembang menjadi

masalah umum / masyarakat

ISSUESDalam masyarakat terdapat perbedaan pendapat tentang solusi dalam menangani masalah tsb.

Page 52: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

SYSTEMIC AGENDAPantas mendapat perhatian dari pemerintah dan

berada dalam kewenangan sah setiap tingkat pemerintahan

GOVERNMENTAL / INSTITUTIONAL AGENDA

Memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang aktif dan serius dari pembuat kebijakan yang sah.

Agenda pemerintah ini mempunyai sifat yang khas dan terbatas jumlahnya

Cobb and Elder

Page 53: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

» Ada 3 prasyarat agar Issue dapat masuk dalam Systemic Agenda (Cobb and Elder):a. Isu tsb memperoleh perhatian luas masyarakatb. Adanya persepsi masyarakat bahwa perlu dilakukan tindakan untuk memecahkan masalahc. Adanya persepsi bahwa masalah tsb merupakan

kewajiban dan tanggung jawab pemerintah

» Ada 4 faktor agar Systemic Agenda masuk dalam Institutional/Governmental Agenda (Anderson)a. Apabila terdapat ancaman terhadap keseimbangan

antar kelompok, kelompok tsb menuntut tindakan pemerintah.(Contoh: Kelompok pengusaha kecil merasa terdesak oleh pengusaha besar)

Page 54: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

b. Adanya pertimbangan dari para pemimpin politik. Contoh: adanya krisis ekonomi global pemerintah diminta mengambil suatu kebijakan untuk mengurangi dampak krisis tersebut.

c. Timbulnya peristiwa luar biasa. Contoh: masalah ekonomi, politik, sosial

budaya, keamanan yang berdampak luar biasa.d. Adanya gerakan2 protes/demo besar2an

Contoh: demo besar2an dari mahasiswa / masyarakat terhadap sesuatu masalah yang menuntut suatu kebijakan pemerintah.

» Untuk masuk ke dalam Governmental Agenda adalah tidak mudah karena adanya konflik kepentingan di antara para aktor kebijakan.

Page 55: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Institutional /Governmental

Agenda

Formulasi Kebijakan

Implementasi

Kebijakan

Evaluasi Kinerja

Kebijakan

1 2 3 4

Proses KP

Analisis Lingkungan Kebijakan

Proses Politik

Page 56: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

3. FAKTOR SOSIAL, EKONOMI DAN POLITIK

YANG MEMPENGARUHI KP

Page 57: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Pembuatan KP tidak lepas dari Pembuatan KP tidak lepas dari

pengaruh lingkungan: pengaruh lingkungan:

● ● Faktor GeografisFaktor Geografis

● ● Faktor Budaya Politik Faktor Budaya Politik (Political Culture)(Political Culture)

● ● Faktor Sosio- EkonomiFaktor Sosio- Ekonomi (Socio – Economic) (Socio – Economic)

James E.Anderson memilih dua faktor yang banyak dikaji oleh James E.Anderson memilih dua faktor yang banyak dikaji oleh

scientist yaitu faktor:scientist yaitu faktor:

““Budaya Politik dan Sosio - Ekonomi”Budaya Politik dan Sosio - Ekonomi”

Page 58: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

a. Budaya Politik a. Budaya Politik (Political (Political Culture)Culture)

● ● Budaya Budaya sebagai sebagai “way of life”“way of life” dari suatu dari suatu masyarakat, suatu warisan sosial yang masyarakat, suatu warisan sosial yang diperoleh individu dari kelompoknyadiperoleh individu dari kelompoknya

● ● Budaya Politik Budaya Politik adalah adalah “values”, “belief”“values”, “belief” dan dan “attitudes”“attitudes” yang diterima secara luas oleh yang diterima secara luas oleh masyarakat . Apa dan bagaimana seharusnya masyarakat . Apa dan bagaimana seharusnya pemerintah bekerja dan berhubungan dengan pemerintah bekerja dan berhubungan dengan warganya. warganya.

● ● Budaya politik Budaya politik disalurkan disalurkan ke generasi keke generasi ke generasigenerasi melalui proses sosialisasi melalui proses sosialisasi

Page 59: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

b. Kondisi Sosio-Ekonomi-Politik b. Kondisi Sosio-Ekonomi-Politik (Socio-Economic-Politic Condition)(Socio-Economic-Politic Condition)

● ● Hubungan antar kelompok masyarakat dapat berubah, Hubungan antar kelompok masyarakat dapat berubah, bila terjadi perubahan ekonomi, dan kelompok bila terjadi perubahan ekonomi, dan kelompok masyarakat yang dirugikan oleh perubahan ini dapat masyarakat yang dirugikan oleh perubahan ini dapat mengajukan mengajukan “demands/claims“demands/claims” ” kepada pemerintah agar kepada pemerintah agar pemerintah melakukan suatu tindakan kebijakanpemerintah melakukan suatu tindakan kebijakan

● “● “Kondisi ekonomi”Kondisi ekonomi” banyak mempengaruhi kebijakan banyak mempengaruhi kebijakan politik (kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan dll)politik (kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan dll)

● ● ““Kondisi politik” Kondisi politik” (partisipasi voter, persaingan antar (partisipasi voter, persaingan antar partai, pengangkatan anggota legislatif) memiliki partai, pengangkatan anggota legislatif) memiliki pengaruh terhadap pembuatan kebijakan politikpengaruh terhadap pembuatan kebijakan politik

Page 60: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

IIIIII

FORMULASI KEBIJAKAN PUBLIKFORMULASI KEBIJAKAN PUBLIK

Page 61: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

AGENDASETTING

PERUMUSAN /FORMULASI

KP

IMPLEMENTASI

MONITORING

EVALUASI

Page 62: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

SITUASI MASALAH SITUASI MASALAH DAN DAN

MASALAH KEBIJAKAN PUBLIKMASALAH KEBIJAKAN PUBLIK

● ● SITUASI MASALAH SITUASI MASALAH = APA YANG KITA LIHAT ATAU = APA YANG KITA LIHAT ATAU ALAMIALAMI

● ● MASALAH KP MASALAH KP = = adalah kebutuhan atau kesempatan adalah kebutuhan atau kesempatan

yang tidak terealisir, tetapi yang yang tidak terealisir, tetapi yang

dapat dicapai melalui dapat dicapai melalui

“tindakan kebijakan publik”“tindakan kebijakan publik”

ContohContoh : Situasi Masalah :TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN : Situasi Masalah :TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN Masalah KP : 1. Kurangnya lapangan kerjaMasalah KP : 1. Kurangnya lapangan kerja

2. Kurangnya ketrampilan SDM2. Kurangnya ketrampilan SDM 3. Dll.3. Dll.

Page 63: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

-

KEGAGALAN PARA ANALIS KEBIJAKAN PADA UMUMNYA KARENA MEREKA “MEMECAHKAN MASALAH YANG SALAH”

LEBIH BAIK MEMUTUSKAN “ SOLUSI YANG SALAH” TERHADAP “MASALAH YANG

BENAR”

KALAU PERUMUSAN MASALAH BENAR = BERARTI 50% PEMECAHAN MASALAH TELAH TERCAPAI

PERUMUSAN MASALAH

Page 64: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PengenalanMasalah

PerumusanMasalah

Pementahan Masalah

Pemecahan KembaliMasalah

Pemecahan Masalah

PementahanSolusi Masalah

Masalah Kebijakan

Masalah Benar ?

SolusiKebijakan

Situasi Masalah

Solusi Masalah

TIDAK

YA

TIDAKYA

PRIORITAS PERUMUSANMASALAH DALAM

ANALISIS KEBIJAKAN

Problem dissolving dirumuskan secara tidak tepat

Problem Unsolved pembuangan solusi masalah karena kesalahan dlm peru-musan masalah

Problem ResolvingMelakukan analisisUlang thdp masalah

Page 65: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS KEBIJAKANLANGKAH-LANGKAH ANALISIS KEBIJAKAN(William N.Dunn)(William N.Dunn)

1.1. Perumusan Masalah (Masalah Kebijakan):Perumusan Masalah (Masalah Kebijakan):

Menghasilkan informasi mengenai kondisi-Menghasilkan informasi mengenai kondisi-kondisi yyang menimbulkan masalah kondisi yyang menimbulkan masalah kebijakankebijakan

2.2. Peramalan (Masa Depan Kebijakan):Peramalan (Masa Depan Kebijakan):

Menyediakan informasi kebijakan mengenai Menyediakan informasi kebijakan mengenai konsekuensi dimasa mendatang dari konsekuensi dimasa mendatang dari penerapan alternatif kebijakan termasuk penerapan alternatif kebijakan termasuk tidak melakukan sesuatutidak melakukan sesuatu

3.3. Rekomendasi (Aksi Kebijakan):Rekomendasi (Aksi Kebijakan):

Menyediakan informasi mengenai nilai atau Menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan relative dari konsekuensi dimasa kegunaan relative dari konsekuensi dimasa depan dari suatu pemecahan masalah.depan dari suatu pemecahan masalah.

Page 66: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

LanjutanLanjutan

4. Pemantauan (Hasil Kebijakan):4. Pemantauan (Hasil Kebijakan):

Menghasilkan informasi tentang konsekuensi Menghasilkan informasi tentang konsekuensi sekarang dan masa lalu diterapkannya sekarang dan masa lalu diterapkannya alternatif kebijakan.alternatif kebijakan.

5.5.Evaluasi (Ki nerja Kebijakan):Evaluasi (Ki nerja Kebijakan):

Menyediakan informasi mengenai nilai atau Menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi pemecahan kegunaan dari konsekuensi pemecahan masalahmasalah

Page 67: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

FORMULASI KEBIJAKAN PUBLIK

Hasil Kebijakan

Hasil Kebijakan

Masa Depan

Kebijakan

Masa Depan

Kebijakan

PERAMALAN

PERAMALAN

REKOMENDASI

REKOMENDASI

PEMANTAUAN

PEMANTAUAN

EVALUASI

EVALUASI

PER

UM

USA

N

MA

SA

LAH

PER

UM

USA

N

MA

SA

LAH

PER

UM

USA

N

MA

SA

LAH

PER

UM

USA

N

MA

SA

LAH

Kinerja Kebijakan

Kinerja Kebijakan

Aksi Kebijakan

Aksi Kebijakan

PERUMUSAN

MASALAH

PERUMUSAN

MASALAHKebijakan Masalah

Kebijakan Masalah

PERUMUSAN

MASALAH

PERUMUSAN

MASALAH

ANALISIS KEBIJAKAN BERORIENTASI PADA MASALAH (Dunn, 2000)

ANALISIS KEBIJAKAN BERORIENTASI PADA MASALAH (Dunn, 2000)

Page 68: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

TEKNIK PERUMUSAN MASALAHTEKNIK PERUMUSAN MASALAH

A. MENURUT WILLIAM N.DUNNA. MENURUT WILLIAM N.DUNN

1. PERUMUSAN MASALAH 1. PERUMUSAN MASALAH SUATU PROSES DENGAN 4 FASE YANG MEMILIKI SIFAT SALINGSUATU PROSES DENGAN 4 FASE YANG MEMILIKI SIFAT SALING

KETERGANTUNGAN :KETERGANTUNGAN :

a. PENGENALAN (PENGINDERAAN) MASALAHa. PENGENALAN (PENGINDERAAN) MASALAH b. PENCARIAN MASALAH, b. PENCARIAN MASALAH,

c. PENDEFINISIAN MASALAH c. PENDEFINISIAN MASALAH d. SPESIFIKASI MASALAH d. SPESIFIKASI MASALAH 2. TAHAP-TAHAP PERUMUSAN MASALAH:2. TAHAP-TAHAP PERUMUSAN MASALAH: a. SITUASI MASALAHa. SITUASI MASALAH

b. META MASALAHb. META MASALAH c. MASALAH SUBSTANTIFc. MASALAH SUBSTANTIF d. MASALAH FORMALd. MASALAH FORMAL

Page 69: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

2. META MASALAH

c. PENDEFINISIANMASALAH

b. PENCARIAN MASALAH

1. SITUASI MASALAH

a. PENGENALANMASALAH

d. SPESIFIKASI MASALAH

3. MASALAH SUBSTANTIF

4.MASALAH

FORMAL

TAHAP-TAHAPPERUMUSAN MASALAH

Page 70: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

1. Situasi Masalah:1. Situasi Masalah:

Untuk mengetahui “situasi masalah” harus Untuk mengetahui “situasi masalah” harus

mengenali yang merupakan isu publik. mengenali yang merupakan isu publik.

Misalnya tentang “banjir” di DKI Jakrta, Misalnya tentang “banjir” di DKI Jakrta,

dirumuskan situasi masalahnya adalah: dirumuskan situasi masalahnya adalah:

““Terjadinya banjir di DKI Jakarta Terjadinya banjir di DKI Jakarta

pada musim hujan” pada musim hujan”

Page 71: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

2. Meta Masalah:2. Meta Masalah:Adalah tumpukan masalah yang belum Adalah tumpukan masalah yang belum terstruktur yaitu sebab-sebab mengapa terstruktur yaitu sebab-sebab mengapa terjadinya situasi masalah banjir di DKI :terjadinya situasi masalah banjir di DKI :

a.a.Banyak masyarakat buang sampah ke sungai Banyak masyarakat buang sampah ke sungai CiliwungCiliwung

b.b.Sempitnya tanah kosong sebagai resapan air Sempitnya tanah kosong sebagai resapan air hujanhujan

c.c.Banyak bangunan liar di bantaran sungai Banyak bangunan liar di bantaran sungai CiliwungCiliwung

d.d.Tingginya curah hujanTingginya curah hujane.e.Daerah hulu sungai Ciliwung semakin gundulDaerah hulu sungai Ciliwung semakin gundulf.f. Tata ruang kota yang tidak baikTata ruang kota yang tidak baikg.g.Kecilnya anggaran untuk pencegahan banjirKecilnya anggaran untuk pencegahan banjir

dst.dst.

Page 72: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

3. Masalah Substantif:3. Masalah Substantif:Didefinisikan dari meta masalah, dipilih mana Didefinisikan dari meta masalah, dipilih mana masalah ekonomi, sosial budaya, politik, dll. masalah ekonomi, sosial budaya, politik, dll.

Masalah substantifnya sbb.:Masalah substantifnya sbb.:

a.a.Banyak masyarakat buang sampah ke sungai Banyak masyarakat buang sampah ke sungai CiliwungCiliwung

b.b.Banyak bangunan liar di bantaran sungai Banyak bangunan liar di bantaran sungai CiliwungCiliwung

c.c.Tata ruang kota tidak baikTata ruang kota tidak baik

d.d.Kecilnya anggaran untuk pencegahan banjirKecilnya anggaran untuk pencegahan banjir

Page 73: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

4. Masalah formal :4. Masalah formal :

Adalah masalah substantif yang akan segera Adalah masalah substantif yang akan segera ditangani sesuai dengan urgensi dan ditangani sesuai dengan urgensi dan kemampuankemampuan pemerintah.pemerintah. Masalah formalnya adalah:Masalah formalnya adalah:

a.a.Banyak masyarakat buang sampah ke sungai Banyak masyarakat buang sampah ke sungai CiliwungCiliwung

b.b.Banyak bangunan liar di bantaran sungai Banyak bangunan liar di bantaran sungai CiliwungCiliwung

c.c.Tata ruang kota tidak baikTata ruang kota tidak baik

Page 74: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

No.

MASALAH

FORMAL

DAMPAK

KINI

TUJUAN

KEBIJAKAN

INSTRU

MENKEBI

JAKAN

ALTERNATIF

KP

RAMALAN

KP

DAMPAK

NEGATIF

KP

HAL-HAL

YG

DIATUR

DLM KP

1 2 3 4 5 6 7 8 9

MATRIKS URAIAN MASALAH DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

Page 75: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

No ALTERNATIF

KP

ASPEK

I

II KETE

RANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BOBOT NILAI SKOR BOBOT NILAI SKOR

1 P O L I T I K

2 EKONOMI /

FINANSIAL

3 S O S BUD

4 ADMINISTRASI

J U M L A H 1,0 1,0

PEMILIHAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

Page 76: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

B. MENURUT PROF.DR. MUSTOPADIDJAJAB. MENURUT PROF.DR. MUSTOPADIDJAJAAda 7 langkah dalam formulasi kebijakan yaitu:Ada 7 langkah dalam formulasi kebijakan yaitu:

1. PengkajianPersoalan

2. Penentuan Tujuan

3. Perumusan Alternatif Keb.

4. Penyusunan Model Keb.

5. Penentuan Kriteria

6. PenilaianAlternatif

7. Perumusan Rekomendasi

Page 77: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Ada 7 langkah dalam melakukan formulasi kebijakan:Ada 7 langkah dalam melakukan formulasi kebijakan:

1. PENGKAJIAN PERSOALAN : 1. PENGKAJIAN PERSOALAN :

Menemukan dan memahami hakikat persoalan dari suatu Menemukan dan memahami hakikat persoalan dari suatu

permasalahan .permasalahan .

2. PENENTUAN TUJUAN : 2. PENENTUAN TUJUAN :

Apa yang akan diinginkan atau dihindari secara jelas, realistis dan Apa yang akan diinginkan atau dihindari secara jelas, realistis dan

terukur .terukur .

3. PERUMUSAN ALTERNATIF KEBIJAKAN: 3. PERUMUSAN ALTERNATIF KEBIJAKAN:

- Cara yang secara langsung dan tidak langsung dapat digunakan - Cara yang secara langsung dan tidak langsung dapat digunakan

untuk mencapai sejumlah tujuan yang telah ditentukan.untuk mencapai sejumlah tujuan yang telah ditentukan.

- Alternatif kebijakan dapat muncul:- Alternatif kebijakan dapat muncul:

a. Berdasarkan pengamatan terhadap pikiran seseorang a. Berdasarkan pengamatan terhadap pikiran seseorang

b. Melakukan analogi dari suatu kebijakan dalam suatu bidang, b. Melakukan analogi dari suatu kebijakan dalam suatu bidang,

dan dicoba dan dicoba diterapkan dalam bidang yang sedang dipelajari diterapkan dalam bidang yang sedang dipelajari

Page 78: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

4. PENYUSUNAN MODEL KEBIJAKAN :

Penyederhanaan dari kenyataan persoalan yang

dihadapi,

diwujudkan dalam skematik model (flow chart), fisikal model,

CLD, tujuannya untuk mempermudah diskripsi

5. PENENTUAN KRITERIA KEBIJAKAN: Perlu kriteria yang jelas dan konsisten dari aspek: ekonomi,

politik, administrasi, etika dan falsafah/pandangan hidup

6. PENILAIAN ALTERNATIF KEBIJAKAN: Alternatif kebijakan perlu dinilai berdasarkan aspek :

ekonomi, politik, administrasi, etika, falsafah, mana yang lebih efektif dan

efisien

7. PERUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. Memberikan pilihan alternatif kebijakan yang paling tepat

beserta strategi pelaksanaannya.

Page 79: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Contoh : Contoh : Penerapan 7 Langkah Proses Penerapan 7 Langkah Proses Perumusan KP Perumusan KP (Mustopadidjaja)(Mustopadidjaja)

a. Perumusan Masalah Kebijakan: “Meningkatnya arus urbanisasi di DKI Jakarta”

b. Perumusan Tujuan/Sasaran Kebijakan: Mengurangi arus urbanisasi di DKI Jakarta

C. Perumusan Alternatif Kebijakan: 1) Membatasi tinggal di Jakarta2) Membangun fasilitas di daerah23) Membatasi pembangunan di Jakarta4) Mendorong perpindahan penduduk ke daerah lain

Page 80: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

d. Perumusan Model Kebijakan:Apabila diperlukan dapat dirumuskan

suatu model analisis, misalnya flow chart, causal loop diagram, miniatur, dlle. Kriteria ini dipakai untuk mengukur/menilai kelayakan dari tiap2 alternatif, yaitu:

1) Politik2) Ekonomi3) Administrasi4) Teknologi5) Sosial Budaya6) Hankam

Page 81: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

f. Penilaian Alternatif KebijakanAlternatif2 kebijakan yang diajukan perlu

dinilai dari kriteria2 di atas (politik,ekonomi, teknologi, administrasi, sosial budaya, hankam).g. Perumusan Rekomendasi Kebijakan

Setelah penilaian alternatif kebijakan dilakukan (melalui skoring) maka dilanjutkan Perumusan Rekomendasi kebijakan yaitu dipilih dari alternatif kebijakan yang memiliki angka skoring tertinggi.

Contoh: seperti di bawah ini.

Page 82: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

No.

KRITERIA

ALT.KEB.

POL EK KEU ADM JML

1

2

3

4

Membatasi tinggal di Jkt.Membangun fasilitas ke Daerah lainMembatasi pemba ngunan di Jkt.

Mendorong perpin-Dahan penduduk keDaerah lain

1(0,2)

5(0,2)

1(0,2)

5(0,2)

2(0,4)

5(0,4)

1(0,4)

4(0,4)

5(0,3)

1(0,3)

2(0,3)

1(0,3)

1(0,1)

2(0,1)

2(0,1)

2(0,1)

2,4

3,5

1,4

3,1

Page 83: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS YANGFAKTOR-FAKTOR STRATEGIS YANG BERPENGARUH DALAM PERUMUSAN BERPENGARUH DALAM PERUMUSAN

KEBIJAKANKEBIJAKAN

1.FAKTOR POLITIK 1.FAKTOR POLITIK

2. FAKTOR EKONOMI / FINANSIAL2. FAKTOR EKONOMI / FINANSIAL

3. FAKTOR ADMINISTRASI/ORGANISATORIS 3. FAKTOR ADMINISTRASI/ORGANISATORIS

4. FAKTOR TEKNOLOGI 4. FAKTOR TEKNOLOGI

5. FAKTOR SOSIAL BUDAYA :5. FAKTOR SOSIAL BUDAYA :

6. FAKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN 6. FAKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Page 84: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

REKOMENDASIREKOMENDASI

11. . Apa yang akan dikerjakanApa yang akan dikerjakan

2. Menghasilkan informasi tentang2. Menghasilkan informasi tentang: :

Konsekuensi yang bisa terjadi dan manfaat yang harus dicapai Konsekuensi yang bisa terjadi dan manfaat yang harus dicapai

3. Prosedur Rekomendasi3. Prosedur Rekomendasi

Transformasi informasi mengenai aksi-aksi kebijakan Transformasi informasi mengenai aksi-aksi kebijakan

4. Faktor-faktor yang mendukung Rekomendasi4. Faktor-faktor yang mendukung Rekomendasi: :

Adanya data /informasi; pengalaman; kewenangan / kuasa Adanya data /informasi; pengalaman; kewenangan / kuasa

5. Rekomendasi/ Mengambil Keputusan5. Rekomendasi/ Mengambil Keputusan : :

Memilih satu alternatif yang lebih efisien dan efektif Memilih satu alternatif yang lebih efisien dan efektif

Page 85: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

IVIV

PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN

KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIK

Page 86: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

KONSEP DAN PRINSIP PELAKSANAANKONSEP DAN PRINSIP PELAKSANAANDAN PENGEDALIAN KEBIJAKANDAN PENGEDALIAN KEBIJAKAN

A. KONSEPA. KONSEP 1.Pelaksanaan Kebijakan merupakan mata rantai 1.Pelaksanaan Kebijakan merupakan mata rantai

dalam dalam proses kebijakan publikproses kebijakan publik 2.Kebijakan publik yang telah disahkan dan telah 2.Kebijakan publik yang telah disahkan dan telah dicantumkan dalam Lembaran dicantumkan dalam Lembaran

Negara/Lembaran Negara/Lembaran Daerah, siap untuk dilaksanakanDaerah, siap untuk dilaksanakan 3.Ada Kebijakan Publik yang Self - Executing 3.Ada Kebijakan Publik yang Self - Executing Pada saat ditetapkan langsung Pada saat ditetapkan langsung

diimplementasikandiimplementasikan Misal: Pengaturan kedaulatan suatu negara Misal: Pengaturan kedaulatan suatu negara

(sangat (sangat jarang)jarang) 4.Pada umumnya KP bersifat Non Self- Executing, 4.Pada umumnya KP bersifat Non Self- Executing,

oleh oleh karena itu harus karena itu harus dikendalikan dikendalikan oleh instansi oleh instansi yang yang terkait.terkait.

5.Pelaksanaan dan Pengendalian K.P.bertujuan agar 5.Pelaksanaan dan Pengendalian K.P.bertujuan agar KP KP dapat mencapai sasaran, dengan dampak dapat mencapai sasaran, dengan dampak negatif negatif sekecil mungkinsekecil mungkin

Page 87: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

B. PRINSIPB. PRINSIP

1. Sifat KP , Self-Executing dan Non Self-Executing1. Sifat KP , Self-Executing dan Non Self-Executing

2. Ada yang paling bertanggung-jawab2. Ada yang paling bertanggung-jawab (Eksekutif-Legislatis-Yudikatif) (Eksekutif-Legislatis-Yudikatif)

3. Pelaksanaan dan pengendalian KP dilakukan 3. Pelaksanaan dan pengendalian KP dilakukan secarasecara

simultan simultan

4. Harus memiliki orientasi pada tujuan dan 4. Harus memiliki orientasi pada tujuan dan sasaran.sasaran.

5. Efektif dan efisien dalam penggunaan 5. Efektif dan efisien dalam penggunaan sumberdayasumberdaya

6. Berdasarkan prosedur dan tatalaksana 6. Berdasarkan prosedur dan tatalaksana

7. Tertib hukum, tertib administrasi.7. Tertib hukum, tertib administrasi.

8. Akuntabel dan transparan 8. Akuntabel dan transparan

Page 88: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

KATEGORI KEBIJAKAN PUBLIKKATEGORI KEBIJAKAN PUBLIK(Anderson,)(Anderson,)

1. Substantive atau Procedural Policies : Kebijakan PU, LN, 1. Substantive atau Procedural Policies : Kebijakan PU, LN, Perdag, Pendidikan, Enerji, Kesehatan, Kehutanan, dllPerdag, Pendidikan, Enerji, Kesehatan, Kehutanan, dll

2 Distributive Policies : Bea siswa, Subsidi BBM,Tax-Holiday2 Distributive Policies : Bea siswa, Subsidi BBM,Tax-Holiday

3. Redistributive Policies : Land reform, PIR, Tanah utk 3. Redistributive Policies : Land reform, PIR, Tanah utk TransmigranTransmigran

4. Regulatory Policies : Larangan-larangan, pembatasan 4. Regulatory Policies : Larangan-larangan, pembatasan (kepemilikan senpi, three in one, speed limit )(kepemilikan senpi, three in one, speed limit )

5. Material atau Symbolic Policies : UMR, KPR, Larangan 5. Material atau Symbolic Policies : UMR, KPR, Larangan menginjakmenginjak

rumput di taman kota.rumput di taman kota.

6. Collective Goods: Pengadaan 9 bahan pokok, pengawasan 6. Collective Goods: Pengadaan 9 bahan pokok, pengawasan lalin udara, laut dan darat.lalin udara, laut dan darat.

7. Private Goods Policy : Pengaturan usaha restoran, tempat 7. Private Goods Policy : Pengaturan usaha restoran, tempat hiburan, kawasan perumahan.hiburan, kawasan perumahan.

8. Liberal dan Conservative Policies : Kebijakan-kebijakan 8. Liberal dan Conservative Policies : Kebijakan-kebijakan untuk mengoreksi ketidak adilan di bidang kesra. untuk mengoreksi ketidak adilan di bidang kesra.

Page 89: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAANLANGKAH-LANGKAH PELAKSANAANDAN PENGENDALIAN KEBIJAKAN PUBLIKDAN PENGENDALIAN KEBIJAKAN PUBLIK

1. Sosialisasi dan diseminasi kebijakan1. Sosialisasi dan diseminasi kebijakan , , agar seluruh masyarakatagar seluruh masyarakat mengetahui adanya kebijakan tersebut.mengetahui adanya kebijakan tersebut.

2.2. Pembentukan organisasi pelaksana (Pembagian Pembentukan organisasi pelaksana (Pembagian tupoksi ,penyusunan lembaga/unit tatakerja/juklak,koordinasi)tupoksi ,penyusunan lembaga/unit tatakerja/juklak,koordinasi)

3. Penyusunan program kerja, dengan memperhatikan:3. Penyusunan program kerja, dengan memperhatikan: Hirarki kebijakan publik – kategori kebijakan publik,sistem dan Hirarki kebijakan publik – kategori kebijakan publik,sistem dan

proses pengelolaan kebijakan publik.proses pengelolaan kebijakan publik.

4. Perincian program kerja: 4. Perincian program kerja: a. volume target, b. sumberdaya dan besarnya a. volume target, b. sumberdaya dan besarnya (SDA,SDM,Sumber dana) c. Waktu pelaksanaan, d. Sarana dan (SDA,SDM,Sumber dana) c. Waktu pelaksanaan, d. Sarana dan PrasaranaPrasarana

5. Pelaporan secara berkala hasil pelaksanaan, untuk :5. Pelaporan secara berkala hasil pelaksanaan, untuk : a. Pengendalian, b. Bahan evaluasi, c.Bahan pertanggung- a. Pengendalian, b. Bahan evaluasi, c.Bahan pertanggung-

jawaban.jawaban.

Page 90: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

NO KEGIATANJADUAL

TW1 TW2 TW3 TW4

1

2

3

PERSIAPAN1.PENYUSUNAN TOR2.PERENCANAAN KEBUTUHAN ANGGARAN3.PERENCANAAN AKSI

PELAKSANAAN1.SOSIALISASI / DISEMINASI2.PENYEDIAAN SARPRAS3.PEMBUDI DAYAAN IKAN HIAS4.PELAKSANAAN EKSPOR IKAN HIAS

EVALUASI1.PELAKSANAAN MONITORING2.PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN3.PELAPORAN

XXX

XXX

XXXX

XXX

XXXX

XXX

XXXX

XXX

JADUAL KEGIATAN6B

Page 91: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

1. Pada umumnya pelaksanaan K.P. memerlukan Anggaran

2. Proses Penyusunan Angg.dapat sederhana dan kompleks. Pem.Pusat: Instansi Sektoral – Bappenas – Kemenkeu – DPR (UU.APBN)

Pemda : Unit Terkait – Setda – Bappeda - DPRD. (PERDA)

3. Budget Execution : Setelah Anggaran ditetapkan, pelaksanaannya akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Instansi / unit pelaksana.

4. Dalam proses penganggaran dapat dilakukan review secara periodik sesuai dengan pengaruh dinamika faktor eksternal

PENGANGGARAN

Page 92: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PELAKSANA KEBIJAKANPELAKSANA KEBIJAKAN(Stakeholder)(Stakeholder)

a.a. Lembaga Executive: Presiden dan jajarannya (Pusat-Lembaga Executive: Presiden dan jajarannya (Pusat-Daerah) Lembaga Non-dep yang bertanggung jawab Daerah) Lembaga Non-dep yang bertanggung jawab kepada Presidenkepada Presiden

b.b. DPR dan DPRD : Melakukan kontrol pada kebijakan DPR dan DPRD : Melakukan kontrol pada kebijakan publikpublik

c.c. Lembaga Yudikatif : Lembaga Yudikatif : MA,Kehakiman,Kejaksaan,Kepolisian dan instansi MA,Kehakiman,Kejaksaan,Kepolisian dan instansi pengawasan internal dan eksternal departemenpengawasan internal dan eksternal departemen

d.d. LSM (Komisi Pengawas, Masyarakat Peduli ….)LSM (Komisi Pengawas, Masyarakat Peduli ….)

e.e. Lembaga pendidikan, Riset para civitas akademikaLembaga pendidikan, Riset para civitas akademika

f.f. PeroranganPerorangan : Kepatuhan kepada peraturan perundangan: Kepatuhan kepada peraturan perundangan

Page 93: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKANKEBIJAKAN

1.1. Pejabat dan instansi-instansi pemerintah lebih terfokus Pejabat dan instansi-instansi pemerintah lebih terfokus pada perumusan kebijakan, kurang pada implementasinyapada perumusan kebijakan, kurang pada implementasinya

2.2. Pelaksanaan sosialisasi & diseminasi informasi kepada Pelaksanaan sosialisasi & diseminasi informasi kepada masyarakat sangat terbatas.masyarakat sangat terbatas.

3.3. Kebijakan yang telah ditetapkan hanya dimuat LN/LD , Kebijakan yang telah ditetapkan hanya dimuat LN/LD , kurang disebar-luaskan melalui media massa, workshop, kurang disebar-luaskan melalui media massa, workshop, seminar dst.seminar dst.

4.4. Masih ada oknum pejabat yang korup/menyalahgunakan Masih ada oknum pejabat yang korup/menyalahgunakan wewenang dengan melakukan KKN dengan segala wewenang dengan melakukan KKN dengan segala akibatnya.akibatnya.

5.5. Program pelaksanaan kurang didukung oleh dana dan Program pelaksanaan kurang didukung oleh dana dan organisasi yang memadai dan masih kuatnya ego sektoral.organisasi yang memadai dan masih kuatnya ego sektoral.

6.6. Penegakan hukum masih lemahPenegakan hukum masih lemah

7.7. Masyarakat kurang patuh, karena merasa kebijakan tidak Masyarakat kurang patuh, karena merasa kebijakan tidak menyentuh kepentingannya.menyentuh kepentingannya.

Page 94: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

KOMPETENSI SDM APARATUR NEG.

(PP. NO.101/2000)

KOMPETENSI TEKNIS ( Technical Competency )

KOMPETENSI MANAJERIAL( Managerial Competence)

KOMPETENSI SOSIAL ( Social Competence )

KOMPETENSI INTELEKTUAL/STRATEGIK( Intellectual/Strategic Competence )

PNS

Page 95: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PENANGGULANGAN MASALAHPENANGGULANGAN MASALAHDALAM PELAKSANAAN KEBIJAKANDALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN

1. Kelompok yang dirugikan harus mendapat kompensasi 1. Kelompok yang dirugikan harus mendapat kompensasi

yang layakyang layak

2. Social cost yang timbul harus segera diatasi, untuk 2. Social cost yang timbul harus segera diatasi, untuk menghindarimenghindari

dampak lebih jauh (multiplier effects)dampak lebih jauh (multiplier effects)

3. Meninjau kembali/mereview program pelaksanaan, 3. Meninjau kembali/mereview program pelaksanaan, termasuk termasuk

teknis dan prosedurteknis dan prosedur

4. Apabila masalah yang timbul jauh lebih besar dari harapan 4. Apabila masalah yang timbul jauh lebih besar dari harapan

yang diraih, kebijakan tersebut harus segera dibatalkan.yang diraih, kebijakan tersebut harus segera dibatalkan.

5. Harus dilakukan evaluasi secara konsisten dan 5. Harus dilakukan evaluasi secara konsisten dan ditindaklanjutiditindaklanjuti

Page 96: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

NO KEGIATANJADUAL

TW1 TW2 TW3 TW4

1

2

3

PERSIAPAN1.PENYUSUNAN TOR2.PERENCANAAN KEBUTUHAN ANGGARAN3.PERENCANAAN AKSI

PELAKSANAAN1.SOSIALISASI BUDI DAYA IKAN HIAS2.PENYEDIAAN SARPRAS3.PEMBUDI DAYAAN IKAN HIAS4.PELAKSANAAN EKSPOR IKAN HIAS

EVALUASI1.PELAKSANAAN MONITORING2.PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN3.PELAPORAN

XXX

XXX

XXXX

XXX

XXXX

XXX

XXXX

XXX

JADUAL KEGIATAN6B

Page 97: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

VV

EVALUASI KINERJA EVALUASI KINERJA

KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIK

Page 98: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

POKOK BAHASANPOKOK BAHASAN

A. PENGERTIAN DAN PRINSIP A. PENGERTIAN DAN PRINSIP EVALUASI KINERJA KEBIJAKANEVALUASI KINERJA KEBIJAKAN

B. METODE DAN PENDEKATAN B. METODE DAN PENDEKATAN EVALUASI KEBIJAKANEVALUASI KEBIJAKAN

C. TEKNIK-TEKNIK PENGUKURAN C. TEKNIK-TEKNIK PENGUKURAN DALAM EVALUASI KINERJADALAM EVALUASI KINERJA

Page 99: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

A. PENGERTIANA. PENGERTIAN

EVALUASI KEBIJAKANEVALUASI KEBIJAKAN

ADALAH PEMERIKSAAN YANG OBYEKTIF, SISTIMATIS DAN ADALAH PEMERIKSAAN YANG OBYEKTIF, SISTIMATIS DAN EMPIRIS TERHADAP EFEK DARI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP EMPIRIS TERHADAP EFEK DARI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP TUJUAN YANG INGIN DICAPAI.TUJUAN YANG INGIN DICAPAI.(Thomas R. Dye)(Thomas R. Dye)

MERUPAKAN PROSES UNTUK MENDAPATKAN GAMBARAN TENTANG MERUPAKAN PROSES UNTUK MENDAPATKAN GAMBARAN TENTANG KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PELAKSANAANNYA, ALAT YANG KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PELAKSANAANNYA, ALAT YANG DIPAKAI DAN TUJUAN-TUJUAN YANG DIINGINKAN.DIPAKAI DAN TUJUAN-TUJUAN YANG DIINGINKAN.(Michael Howlett dan Ramesh)(Michael Howlett dan Ramesh)

MERUPAKAN TUJUAN SISTEMATIK PENGAMATAN EMPIRIK TENTANG MERUPAKAN TUJUAN SISTEMATIK PENGAMATAN EMPIRIK TENTANG PENGARUH KEBIJAKAN YANG BERJALAN DAN PROGRAM PENGARUH KEBIJAKAN YANG BERJALAN DAN PROGRAM PEMERINTAH YANG TELAH DITENTUKAN DALAM SASARAN PEMERINTAH YANG TELAH DITENTUKAN DALAM SASARAN DALAM BENTUK TUJUAN-TUJUAN YANG AKAN DICAPAI. DALAM BENTUK TUJUAN-TUJUAN YANG AKAN DICAPAI. (David Nachamias)(David Nachamias)

Page 100: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

B. METODE DAN PENDEKATAN B. METODE DAN PENDEKATAN EVALUASI KINERJAEVALUASI KINERJA

EVALUASIEVALUASIAdalah bagian dari proses pembuatan keputusan, untuk Adalah bagian dari proses pembuatan keputusan, untuk

membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.dengan standar dan program yang telah ditetapkan.

Adalah teknik-teknik yang bervariasi mulai dari penyajian Adalah teknik-teknik yang bervariasi mulai dari penyajian grafik dan angka angka indeks sampai dengan analisis grafik dan angka angka indeks sampai dengan analisis serial terkontrol Cara ini sangat penting untuk memantau serial terkontrol Cara ini sangat penting untuk memantau hasil kebijakan sebagai awal dari evaluasi yang hasil kebijakan sebagai awal dari evaluasi yang dilakukan.dilakukan.

Adalah serangkaian prosedur untuk mengumpulkan data & Adalah serangkaian prosedur untuk mengumpulkan data &

informasi untuk mengevaluasi suatu kebijakan atau informasi untuk mengevaluasi suatu kebijakan atau program dari para pengguna dan dari para pelaku program dari para pengguna dan dari para pelaku lainnya (target group, dan masyarakat pada umumnya)lainnya (target group, dan masyarakat pada umumnya)

Page 101: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Setiap kebijakan harus dievaluasi sebelum diganti, sehingga perlu ada klausul “dapat diganti setelah dilakukan evaluasi” dalam setiap kebijakan publik

Mengapa harus evaluasi Ciri evaluasi yang baik

1.Menghindari kebiasaan buruk administrasi publik Indonesia, yaitu “ganti pejabat, harus ganti peraturan”.

2.Setiap kebijakan tidak dapat diganti dengan serta merta karena “keinginan” atau “selera” dari pejabat yang pada saat itu memegang kewenangan publik.

1. Tujuannya menemukan hal-hal yang strategis untuk meningkatkan kinerja kebijakan

2. Evaluator mampu mengambil jarak dari pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan, dan target kebijakan

3. Prosedur dapat dipertanggung jawabkan secara metodologi

4. Dilaksanakan tidak dalam suasana permusuhan atau kebencian

5. Mencakup rumusan, implementasi, lingkungan dan kinerja kebijakan

Page 102: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Evaluasi tidak hanya pada kebijakan itu sendiri tetapi pada rumusan kebijakan, implementasi kebijakan, dan lingkungan kebijakan. Ada banyak kebijakan yang baik, tetapi buruk dalam implementasinya, atau buruk lingkungannya, tapi yang diganti adalah rumusan kebijakannya.

Kebijakan publik (itu sendiri)

Kinerja Kebijakan

Publik

Implementasi Kebijakan

Publik

Lingkungan Kebijakan

Publik

Riant Nugroho 2007

Evaluasi Kebijakan

Page 103: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

SIFAT EVALUASI KEBIJAKAN

1. FOKUS NILAI : EVALUASI DITUJUKAN PADA PEMBERIAN NILAI TERHADAP MANFAAT ATAU KEGUNAAN DARI SUATU KEGIATAN, PROGRAM ATAU KEBIJAKAN

2 INTERDEPENDENSI FAKTA NILAI :HASIL EVALUASI TIDAK HANYA TERGANTUNG PADA BUKTI-(FAKTA) TETAPI JUGA TERHADAP NILAI

3. BERORIENTASI MASA KINI DAN MASA LALU : EVALUASI MEMPERSOALKAN HASIL SEKARANG DAN MASA LALU

4. DUALITAS NILAI : NILAI-NILAI YANG MENDASARI TUNTUTAN EVALUASI MEMPUNYAI KUALITAS GANDA, KARENA MEREKA DIPANDANG SEBAGAI TUJUAN DAN SEKALIGUS CARA

Page 104: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

1. MEMBERI INFORMASI YANG VALID DAN DAPAT DIPERCAYA MENGENAI KINERJA KEBIJAKAN

2. MEMBERI SUMBANGAN PADA KLARIFIKASI DAN KRITIK TERHADAP NILAI - NILAI YANG MENDASARI PEMILIHAN DAN TARGET

3. MEMBERI SUMBANGAN PADA APLIKASI METODE-METODE ANALISIS KEBIJAKAN LAINNYA, TERMASUK PERUMUSAN MASALAH DAN REKOMENDASI.

FUNGSI EVALUASI KEBIJAKAN

Page 105: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

TIPE KRITERIA PERTANYAAN EFEKTIVITAS Apakah hasil yang diinginkan telah

dicapai?

EFISIENSI Seberapa banyak usaha untuk mencapai tujuan?

KECUKUPAN Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan ?

PERATAAN Apakah manfaat didistribusikan dengan merata ?

RESPONSIVITAS Apakah hasil kebijakan memuaskan?

KETEPATAN Apakah hasil yang diinginkan benar-benar berguna?

KRITERIA EVALUASI KEBIJAKAN

(Dunn)

Page 106: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

TIPE EVALUASITIPE EVALUASI

a. EVALUASI ADMINISTRATIF : a. EVALUASI ADMINISTRATIF :

Untuk menilai apakah kebijakan telah dilaksanakan secara Untuk menilai apakah kebijakan telah dilaksanakan secara

transparan efektif dan efisien transparan efektif dan efisien

b. EVALUASI DI BIDANG HUKUM : b. EVALUASI DI BIDANG HUKUM :

Menilai pelaksanaan kebijakan dari perspektif ketaatan Menilai pelaksanaan kebijakan dari perspektif ketaatan

terhadap hukum yang berlaku dan tidak menimbulkan konflik, terhadap hukum yang berlaku dan tidak menimbulkan konflik,

atau betentangan dengan kebijakan (produk hukum ) lainnya atau betentangan dengan kebijakan (produk hukum ) lainnya

c. EVALUASI POLITIK : c. EVALUASI POLITIK :

Dilakukan terhadap kebijakan pemerintah yang memiliki Dilakukan terhadap kebijakan pemerintah yang memiliki

dampak politik, untuk menjamin kebijakan tidak mengakibatkan dampak politik, untuk menjamin kebijakan tidak mengakibatkan

gejolak politik gejolak politik

Page 107: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

INPUT OUTPUTPROSES

BENEFITIMPACT

OUTCOME

C. TEKNIK PENGUKURAN KINERJA KEBIJAKAN

1. BASIC PRODUCTION MODEL

Page 108: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

COST EFFECTIVENESS

EFFECTIVENESSEFFICIENCY

OBJECTIVESOUTCOMESOUTPUTSCONVERSIONPROCESSES

INPUTS

T A R G E T

BASIC PRODUCTION MODEL

Page 109: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

BASIC PRODUCTION MODEL

HASIL PENGUKURAN KINERJA KEBIJAKAN : PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGRAJIN

LEMBAGA PELATIHAN,

DANA, SARPRAS,PENG

RAJIN, APARATUR

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN

DAN TEKNIK PRODUKSI

250 ORANG PENGRAJIN

YANG DILATIH KEWIRAUSAHAAN DAN TEKNIK

PRODUKSI

MENINGKATNYA JIWA

KEWIRAUSAHAAN DAN

KETERAMPILAN TEKNIS

KESEJAHTERAAN PENGRAJIN

MENINGKATDAYASAING MENINGKAT

INPUT OUTPUT OUTCOME

BENEFIT

PROSES

IMPACT

KUALITAS KERAMIK MENINGKAT,

PENJUALAN MENINGKAT,

PENDAPATAN MENINGKAT

Page 110: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK
Page 111: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

EVALUASI KINERJAEVALUASI KINERJATeknik Pengukuran Kinerja kebijakan (basic Teknik Pengukuran Kinerja kebijakan (basic production mode)production mode)

OUTCOMESSinergi-nya

berbagai lembaga di pusat dan

daerah

PROSESo Harmonisasio Sinkronisasi

INPUTo UU Penanaman Modal, UU Pajak, UU Pemda, Perpres DNI, P4M, Perdao Dana & Waktuo SDMo Sarana Prasarana

OUTPUTKoordinasi

dan sosialisasi

BENEFITIklim Investasi yang kondusif

BENEFITIklim Investasi yang kondusif

IMPACToMeningkatnya Investasi (FDI)oBertambahan Lapangan KerjaoPertumbuhan pembangunanoPeningkatan kapital

Page 112: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

2. BALANCED SCORECARD 2. BALANCED SCORECARD

(BSC)(BSC)

• Menurut Atkinson, BSC adalah :Menurut Atkinson, BSC adalah :

Suatu sistem pengukuran dan manajemen yang Suatu sistem pengukuran dan manajemen yang

memandang kinerja suatu unit bisnis dari 4 perspektif : memandang kinerja suatu unit bisnis dari 4 perspektif :

- keuangan, - keuangan,

- pelanggan, - pelanggan,

- proses bisnis internal, - proses bisnis internal,

- pembelajaran dan pertumbuhan - pembelajaran dan pertumbuhan

Page 113: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PRINSIP BSC SBG SISTEM MANAJEMEN PRINSIP BSC SBG SISTEM MANAJEMEN TERFOKUS PADA STRATEJI (Norton & Kaplan, TERFOKUS PADA STRATEJI (Norton & Kaplan,

2000)2000)

1.1. Mentransformasikan strateji menjadi Mentransformasikan strateji menjadi tindakan operasionaltindakan operasional

2.2. Merapikan dan mengkaitkan organisasi Merapikan dan mengkaitkan organisasi dengan dengan stratejidengan dengan strateji

3.3. Mengupayakan strateji menjadi pekerjaan Mengupayakan strateji menjadi pekerjaan dan memperhatikan staf/karyawandan memperhatikan staf/karyawan

4.4. Memberlakukan strateji sebagai proses Memberlakukan strateji sebagai proses yang berkesinambunganyang berkesinambungan

5.5. Melakukan perubahan lewat Melakukan perubahan lewat kepemimpinan eksekutif.kepemimpinan eksekutif.

Page 114: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

a. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan a. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan

strategi organisasi ke dalam 4 perspektifstrategi organisasi ke dalam 4 perspektif

b. Mengkomunikasikan dan menghubungkan b. Mengkomunikasikan dan menghubungkan

tujuan strategis dengan indikatortujuan strategis dengan indikator

c. Merencanakan, menyiapkan target, dan c. Merencanakan, menyiapkan target, dan

menyesuaikan inisiatif strategismenyesuaikan inisiatif strategis

d. Meningkatkan umpan balik untuk d. Meningkatkan umpan balik untuk pengambilan pengambilan

keputusan strategis dan proses pembelajaran.keputusan strategis dan proses pembelajaran.

TUJUAN PENGGUNAAN BSC

Page 115: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

EMPAT PERSPEKTIF DALAM BSCEMPAT PERSPEKTIF DALAM BSC

a. Kepuasan Pelanggan : a. Kepuasan Pelanggan :

Bagaimana pelanggan melihat kita dan bagaimana kita Bagaimana pelanggan melihat kita dan bagaimana kita

melihat mereka ?melihat mereka ?

b. Proses internal : b. Proses internal :

Dalam proses apakah kita unggul dalam memenuhi Dalam proses apakah kita unggul dalam memenuhi

harapan pelanggan?harapan pelanggan?

c. Pembelajaran dan pertumbuhan : c. Pembelajaran dan pertumbuhan :

Dapatkah organisasi meningkatkan dan menciptakan nilai Dapatkah organisasi meningkatkan dan menciptakan nilai

dalam melayani pelanggan?dalam melayani pelanggan?

d. Perspektif keuangan : d. Perspektif keuangan :

Bagaimana kinerja keuangan dilihat oleh stakeholdersBagaimana kinerja keuangan dilihat oleh stakeholders

Page 116: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

FINANSIALMeningkatkan efisiensi

(anggaran, fasilitas)

PELANGGANMeningkatkan kepuasan pelanggan

PROSES INTERNALMeningkatkan kinerja

proses pelayanan

PEMBELAJARAN DANPERTUMBUHAN

Meningkatkan kompetensi dan Kepuasan Internal

(karyawan & manajemen)

INDIKATOR KINERJA KUNCI KEY PERFORMANCE INDICATOR

(KPI)

Page 117: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

FINANSIAL

PELANGGAN VISI, MISI, NILAI DAN

STRATEGIPROSES INTERNAL

PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD

Page 118: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

Perspektif FinansialTujuan, Ukuran Kinerja,Target dan

Langkah/Upaya

Perspektif PelangganTujuan, Ukuran kinerja, Target

dan Langkah/Upaya

Visi &Strategi

Perspektif Proses InternalTujuan, Ukuran kinerja,

Target dan Langkah / Upaya

Perspektif Pembelajaran & PertumbuhanTujuan, Ukuran kinerja, Target dan Langkah/Upaya

MODEL BSC UNTUK SEKTOR PUBLIK

Page 119: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

BALANCED SCORECARDBALANCED SCORECARD(Sektor Bisnis)(Sektor Bisnis)

Organization Learning &Growth

Business Internal Process

Customer Satisfaction

FinancialStrength.

Pembelajaran &Pertumbuhan

PenyempurnaanProses Internal

Kepuasan Pelanggan

Kondisi Keuanganyang kuat

Page 120: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

BALANCED SCORECARDBALANCED SCORECARD(Sektor Publik)(Sektor Publik)

Financial

Learning & Growth

Internal Process

CustomerSatisfaction

TersedianyaAnggaran

Pembelajaran &Pertumbuhan

PenyempurnaanProses Internal

Kepuasan Pelanggan

Page 121: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

PERSPEKTIF BOBOT PERSPEKTIF

TARGET REALISAS

I

SKOR

(R/TxB)KEPUASAN

PELANGGAN

30 90%

75%

25 %

PENYEMPUR-NAAN

PROSES INTERNAL

25

90% 60% 16,7 %

PEMBELAJARAN DAN PER-TUMBUHAN

30 80% 75%

28 %

KONDISI KEUANGAN (FINANSIAL)

15

100%

65%

9 %

TOTAL 100 78,7%

CONTOH : TINGKAT KEBERHASILAN KINERJA KEBIJAKAN

Page 122: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

NO SKALA DERAJAT KINERJA

1 > 85 - 100 SANGAT BERHASIL (GREEN)

2 70 - 85 BERHASIL (GREEN)

3 55 - 70 KURANG BERHASIL (YELLOW)

4 0 < 55 TIDAK BERHASIL (RED)

Page 123: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

DASHBOARD

0 100

55

Score: 78,7

70RED

YELLOW

GREEN

Page 124: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

DARI HASIL EVALUASI BERDASARKAN

BALANCED SCORECARD DIPEROLEH

CAPAIAN SEBESAR 78,7% BERARTI TINGKAT

KEBERHASILAN KEBIJAKAN INI DINILAI

BERHASIL.

10

KESIMPULAN

Page 125: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

11 REKOMENDASI

PERLU PENINGKATAN KINERJA KEBIJAKAN TERUTAMA MELALUI PENINGKATAN REALISASI DARI:

• PERSPEKTIF KEUANGAN

• PERSPEKTIF PROSES INTERNAL

Page 126: KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK

SEKIANSEKIAN