42
Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Solo dari Perspektif Pastoral Oleh: Kristina Yolanda R N 712015084 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si.Teol) Program Ilmu Teologi FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2019

Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria

Kristen Batak Protestan (HKBP) Solo dari Perspektif Pastoral

Oleh:

Kristina Yolanda R N

712015084

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi

Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi

(S.Si.Teol)

Program Ilmu Teologi

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2019

Page 2: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

ii

Page 3: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

iii

Page 4: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

iv

Page 5: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

v

Page 6: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

vi

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang

atas berkat dan kasih-Nya penulis boleh menempuh pendidikan di Fakultas

Teologi Universitas Kristen Satya Wacana kurang lebih selama 4 tahun dan dapat

menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya melalui proses penulisan skripsi

dengan baik. Selama proses penulisan skripsi berlangsung, rasa malas, lelah dan

putus asa sering datang menghampiri. Namun Puji Tuhan, pada akhirnya tulisan

ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari, selama proses menempuh pendidikan dan proses

menyelesaikan skripsi, tidak terlepas dari dukungan orang-orang yang selalu

mendukung, mendoakan, menopang dan memotivasi. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak

yang selalu mendukung:

1. Universitas Kristen Satya Wacana, terkhususnya Fakultas Teologi yang

sudah menjadi rumah, untuk memperoleh pengetahuan dan

mengembangkan diri dalam dunia pendidikan dan pelayanan.

2. Pdt.Dr. Jopie Daan Engel sebagai Pembimbing I, terima kasih untuk

segala waktu dan tenaga yang sudah bapak berikan kepada penulis selama

proses bimbingan penulisan tugas akhir. Pdt. Gunawan Y. A. Suprabowo,

D.Th sebagai Pembimbing II, terima kasih selalu sabar membantu penulis

keluar dari rasa kebingungannya, “anak yang mudah menangis” ini sudah

menyelesaikan pendidikannya berkat bimbingan bapak. Kiranya Tuhan

senantiasa melindungi bapak, doa tulus dari penulis untuk bapak.

3. Untuk mereka yang tak pernah berhenti mendoakan. Bapak, Mamak, Nana

dan Jonathan. Terima kasih untuk setiap keringat yang sudah keluar

selama bapak kerja demi menyekolahkan kami, anak-anak. Terima kasih

untuk setiap doa yang sudah mamak ucapkan, terima kasih sudah berjuang

untuk sembuh demi melihat kebahagian kami, anak-anak. Terima kasih

untuk Nana dan Jonatahan sudah berjuang dan mengorbankan waktu untuk

merawat mamak, terima kasih untuk kalimat yang selalu terucap “ kalau

satu orang sarjana semua juga harus jadi sarjana” kalimat ini menjadi

motivasi dan sebuah tanggung jawab yang besar kedepannya. Cinta tulus

untuk kalian semua.

Page 7: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

vii

4. Keluarga besar opung abel sinambela. Terima kasih untuk setiap dukungan

baik melalui doa ataupun moril. Terkhusus untuk tante ndut dan tulang

iyos yang selalu mendukung dan memberi semangat, hanya ini yang bisa

diberikan untuk kalian walaupun tidak sebanding dengan aoa yang sudah

kalian berikan. penulis, sangat mencintai kalian.

5. Fantasix (Yola,Kharisma, Elsy, Ervina, Ester dan Erma). Terima kasih

sudah menjadi sahabat yang baik selama kurang lebih 4 tahun. Terima

kasih sudah menjadi saksi dalam setiap proses menempuh pendidikan di

salatiga, kalian juga sudah sabar untuk mendengar setiap keluh kesah yang

dirasakan penulis ketika penulisan skripsi tetapi semangat dari kalian yang

selalu ditunggu. Semoga kita akan bertemu lagi ditempat yang baru

dengan cerita dan pengalaman yang akan kita bagikan bersama.

6. Keluarga besar Tehilla Voice. The Cheers dan The Girls. Terima kasih,

selalu memberi semangat dan sudah menjadi salah satu sumber semangat

dalam proses penulisan tugas akhir ini.

7. My sister Hosanna Ristua Hutagalung. Terima kasih untuk setiap doa dan

semangat yang telah diberikan kepada penulis. Mulai dari awal proses

penulisan skripsi, selalu memantau selama dua puluh empat jam dari

kejauhan dan selalu memberikan kesabaran yang luar biasa ketika

mendengar keluh kesah, rasa lelah dan putus asa yang sering menghampiri

penulis. I love you sister.

8. Teman-teman angkatan 2015 yang selalu memberikan semangat satu

dengan lainnya. Penulis mengucapkan terima kasih.

9. Untuk semua pihak-pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya

dan tanpa sepengetahuan penulis telah memberikan dukungan doa dan

semangat.

Terima kasih untuk setiap dukungan yang telah diberikan, kira-Nya

TuhanYesus Kristus membalas setiap kebaikan dan ketulusan yang telah

diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat

bagi kehidupan pelayanan gereja.

Salatiga, 27 Agustus 2019

Kristina Yolanda R N

Page 8: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

viii

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ...................................................................... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .. Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES .......... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

Rumusan Masalah ............................................................................................... 5

Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

Manfaat penelitian ............................................................................................... 5

Metode Penelitian ................................................................................................ 5

Sistematika Penulisan .......................................................................................... 6

II. LANDASAN TEORI ....................................................................................... 7

Pastoral ................................................................................................................ 7

Fungsi Pastoral .................................................................................................... 7

Pendekatan pastoral ............................................................................................. 9

Katekisasi Pranikah ........................................................................................... 11

Materi Katekisasi Pranikah................................................................................ 14

III. HASIL PENELITIAN ................................................................................ 17

Gambaran umum tempat penelitian ...................................................................... 17

Sejarah HKBP Ressort Solo .............................................................................. 17

Deskripsi Hasil wawancara ............................................................................... 19

Materi Katekisasi Pranikah................................................................................ 22

Jumlah tatap muka hanya dalam satu kali pertemuan ....................................... 22

IV. Analisa........................................................................................................ 23

Pemahaman terhadap Katekisasi Pranikah ........................................................ 23

Pelaksanaan Katekisasi Pranikah ...................................................................... 25

V. Penutup .......................................................................................................... 29

Page 9: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

ix

Kesimpulan ........................................................................................................ 29

Saran .................................................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31

Page 10: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

x

ABSTRAK

Katekisasi Pranikah memberikan pemahaman yang benar tentang konsep

dasar pernikahan Kristen. Calon pasangan suami istri akan diperlengkapi

kemampuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup bersama dalam

pernikahan. Katekisasi Pranikah juga menolong calon pasangan suami istri untuk

saling mengenal dan membangun hubungan antara pembimbing dan calon

pasangan suami istri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan

Katekisasi Pranikah dari perspektif pastoral dan teori Katekisasi Pranikah menurut

James Yanuar.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data

dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Adapun teori yang digunakan

dalam penelitian ini ialah teori pastoral, Katekisasi Pranikah dan pernikahan.

Hasil penelitian yang diperoleh penulis ialah (1) gereja belum memberikan

perhatian yang serius terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah. Hal ini terlihat

dari tidak adanya materi dan metode pengajaran Katekisasi Pranikah yang

terstruktur; (2) sebagian besar calon pasangan suami istri bekerja diluar kota Solo,

sehingga tidak memungkinkan jika Katekisasi Pranikah dilakukan dalam waktu 5

sampai dengan 7 kali pertemuan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan

menitipkan calon pasangan suami istri ke gereja HKBP yang dekat dengan tempat

mereka bekerja sehingga mereka tetap bisa mengikuti Katekisasi Pranikah.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan penulis, maka pelaksanaan

Katekisasi Pranikah yang telah dilakukan HKBP Ressort Solo adalah tidak sesuai

dengan perspektif pastoral dan tidak sejalan dengan tahapan pelaksanaan

Katekisasi Pranikah menurut James Yanuar.

Kata Kunci : Katekisasi Pranikah, Pastoral

Page 11: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

1

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Segala sesuatu yang kita capai saat ini tidak terlepas dari setiap proses yang

telah kita lalui, begitu juga dengan pernikahan. Sebelum memutuskan untuk

menikah biasanya seseorang akan terlebih dahulu melalui proses mencari dan

saling mengenal satu dengan yang lainnya. Manusia adalah makhluk sosial

sehingga keutuhan dirinya ditemukan dalam hubungan “interpersonal” dengan

sesamanya. Karena itu, pernikahan merupakan puncak dari hubungan tersebut

karena melalui pernikahan, manusia mengenal dan mengalami artinya “love”,

yakni makna terdalam dari hubungan “interpersonal”. 1

Pada saat seorang pria dan wanita dalam tahap masa pacaran sering kali

mereka berfikir bahwa hubungan pernikahan akan sama seperti pada masa

pacaran yakni dunia seakan milik mereka berdua dan mereka akan selalu bahagia

dengan cinta yang mereka miliki. Di dalam sebuah pernikahan tidak didasari oleh

cinta saja, akan tetapi kesiapan secara fisik, mental, dan pemahaman tentang

makna pernikahan juga sangat diperlukan dalam sebuah pernikahan.2 Tahun awal

pernikahan semua masih berjalan dengan baik, tetapi ketika pernikahan sudah

memasuki tahun berikutnya semua akan berubah. Permasalahan akan mulai

terlihat yang mengakibatkan suasana rumah tangga akan mengalami sedikit

perubahan.

Hal ini memberikan peringatan bahwa sesunggguhnya rumah tangga tidak

akan terlepas dari sebuah permasalah dan terkadang dengan adanya permasalahan

semakin mempererat hubungan satu dengan yang lainnya dalam keluarga tersebut.

Oleh karena itu, sebelum memasuki pernikahan calon pasangan suami istri harus

terlebih dahulu melalui tahap Katekisasi Pranikah yang diberikan oleh gereja.

Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan

tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda, saling berkomunikasi, belajar

1 Yakub susabda, konseling pranikah, (Jakarta: Mitra Pustaka, 2010), 8

2 Diana Ariswanti Triningtyas dan Siti Muhayati, “Konseling Pranikah: Sebuah Upaya Mereduksi

Budaya Pernikahan Dini di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo,” Jurnal Konseling Indonesia

3, no. 1 (Oktober 2017): 29

Page 12: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

2

menyelesaikan masalah, mengelola konflik, dan membantu pasangan untuk

melihat pernikahan dan rumah tangga secara realistis, mendorong mereka

mempertanyakan ulang apa yang sebetulnya mereka sebut pernikahan dan

membantu mereka menemukan persamaan yang mungkin menjadi sebab mereka

hidup bersama.3

Katekisasi Pranikah merupakan bagian pelayanan yang tak dapat dipisahkan

dari gereja. Pelayanan ini menjadi sangat penting dikarenakan hanya gereja saja

yang dapat menyebut bahwa nikah sebagai penetapan atau peraturan Allah dan

gereja juga mengajarkan tentang kebenaran-kebenaran iman Kristen bagi

pasangan-pasangan Kristen.4 Pelayan penuh waktu (Pendeta, Guru Huria dan

Bibelvrouw) membantu calon pasangan suami istri yang akan menikah untuk

memiliki pemahaman yang benar tentang pernikahan dan bertanggung jawab atas

perkembangan spiritual mereka dalam memasuki bahtera rumah tangga.5

Di era saat ini, permasalahan yang banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat

Indonesia ialah permasalahan keluarga yang berujung pada sebuah perceraian.

Perceraian dianggap sebagai jalan keluar terbaik bagi setiap permasalahan di

dalam rumah tangga atau bahkan perceraian sudah menjadi salah satu gaya hidup

yang sedang populer di tengah-tengah masyarakat. Hal ini merupakan hal yang

sangat menarik untuk dikaji lebih jauh apa saja penyebab mendasarnya. Direktorat

Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkama Agung, hal-hal yang menyebabkan

terjadinya perceraian di Indonesia adalah: Perselisihan, cacat bilologis, dijatuhi

hukuman, menyakiti jasmani, kawin di bawah umur, meninggalkan kewajiban,

dan persoalan moral.6

Melihat semakin banyaknya kasus perceraian yang terjadi di tengah-tengah

masyarakat justru menjadi teguran terhadap gereja mengenai makna pelaksanaan

Katekisasi Pranikah yang sudah di jadikan sebagai program pelayanan wajib di

dalam gereja. Apakah Katekisasi Pranikah sudah terlaksana dengan baik dan

memberikan dampak yang besar terhadap rumah tangga setiap jemaat.

3 Halomoan Marpaung. “Analisa Persepsi dan Harapan Terhadap Konseling Pranikah

Perkawinan”, Jurnal Analitika, 3, No.1, (Juni 2011): 12.

JL.Ch.Abineno, Katekisasi Sidi Nikah Peneguhan dan Pemberkatannya, (Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia,2001), 2 5 Hasil Wawancara dengan Pdt. Erwin Marpaung (Pendeta Ressort HKBP Solo), Pada tanggal 10

April 2019 di HKBP Ressort Solo 6 Holomoan Marpaung, “Analisa Persepsi dan Harapan Terhadap Konseling Pranikah, 11

Page 13: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

3

Berdasarkan dengan tata dan aturan pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP,

Pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP sebaiknya dilakukan selama 2 sampai

dengan 3 kali pertemuan tetapi pada kenyataannya saat ini, beberapa gereja HKBP

belum konsisten dalam pelaksaan Katekisasi Pranikah, masih terdapat perbedaan

pelaksanaan Katekisasi Pranikah, terdapat beberapa gereja HKBP yang

pelaksanaan Katekisasi Pranikah hanya berlangsung dengan satu kali pertemuan

yakni sehari sebelum pemberkatan pernikahan dalam durasi waktu pertemuan 30

sampai 45 menit dan beberapa gereja HKBP yang melaksanakan 2 sampai dengan

3 kali pertemuan. Adapun alasan gereja melakukan pelaksanaan Katekisasi

Pranikah dalam satu kali pertemuan dikarenakan sebagian besar jemaat yang akan

mengikuti Katekisasi Pranikah bekerja diluar kota atau pun di luar provinsi

sehingga sangat tidak mungkin untuk melakukan beberapa kali pertemuan.7

Di HKBP Solo sendiri pelaksanaan Katekisasi Pranikah hanya berlangsung

dalam satu kali pertemuan. Hal ini terjadi dikarenakan sebagian besar jemaat

HKBP Solo adalah Jemaat pendatang atau pun bekerja diluar kota dan provinsi

sehingga untuk melakukan beberapa kali pertemuan dengan pasangan calon suami

istri sangatlah sulit. Jika kita melihat tujuan dari Katekisasi Pranikah yaitu

memberikan pemahaman yang benar tentang konsep dasar pernikahan Kristen,

calon suami-istri akan diperlengkapi dengan kemampuan membangun rumah

tangga mereka dengan cara yang benar, melalui penguasaan keterampilan dasar

yang diperlukan untuk hidup bersama dalam pernikahan8 tentu saja dengan satu

kali pertemuan sangat tidak efektif bisa dikatakan proses Pelaksanaan Katekisasi

Pranikah dengan satu kali pertemuan tentu saja tidak memiliki banyak waktu

dalam menyampaikan materi-materi yang akan dibahas dalam pertemuan,

sedangkan jika dibandingkan dengan pelaksanaan Konseling Pranikah 2 sampai

dengan 3 kali pertemuan maka penyampaian materi lebih efektif dan kondusif.

Katekisasi Pranikah tidak hanya sebagai tempat untuk mempersiapkan diri

untuk memasuki kehidupan baru yang tidak mudah dan menerima pengajaran-

pengajaran mengenai pernikahan tetapi Katekisasi Pranikah juga bisa dijadikan

sebagai tempat untuk berdiskusi yang bertujuan untuk melihat sudah sejauh mana

7 Hasil Wawancara dengan Pdt. Requel Nababan, Pada tanggal 20 Mei 2019 di Salatiga

8 James Yanuar, bukan lagi dua melainkan satu -panduan konseling pranikah dan pascanikah,

(Bandung: Visi Anugrah Indonesia,2013), 15

Page 14: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

4

pemahaman calon pasutri tentang sebuah pernikahan. Menurut penulis, tujuan dari

Katekisasi Pranikah selain memberi pemahaman konsep mengenai pernikahan,

Katekisasi Pranikah juga dapat dijadikan tempat untuk menghindari terjadinya

perceraian di tengah-tengah jemaat dengan memberikan mereka pemahaman

untuk menganalisa setiap konflik yang terjadi di keluarga.

Menurut James Yanuar, ada empat hal yang sangat diperlukan dalam

penyelenggaraan Katekisasi Pranikah Pertama, waktu yang cukup; Kedua, alat

untuk mengenal calon pasutri, berupa kuisioner dan pertanyaan-pertanyaan

langsung; Ketiga, materi dasar sebagai panduan pelajaran Katekisasi Pranikah dan

Pernikahan bagi pembimbing dan calon pasangan suami istri; Keempat, kesediaan

calon pasangan suami istri untuk memenuhi prosedur dan menjalani proses

Katekisasi Pranikah pernikahan dan pascanikah secara aktif dan konsisten.

Pertemuan perkenalan awal akan diadakan selama 30 menit untuk sesi perkenalan

dan penjelasan mengenai tujuan dari kuisioner, jadwal Katekisasi Pranikah dan

Pernikahan bersama calon pasutri perlu juga diatur. Setelah itu pertemuan terakhir

dilakukan dalam pertemuan bersama dengan pembimbing, calon pasutri, orang tua

dan saksi-saksi. Adapun materi pokok dari Katekisasi Pranikah ialah bimbingan

mengenai keselamatan dan penyelesaian dosa dan pelajaran pranikah.9

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan pelaksanaan Katekisasi Pranikah

dengan satu kali pertemuan telah berlangsung di HKBP Solo penulis ingin

mengetahui lebih lanjut lagi bagaimana pelaksanaan Katekisasi Pranikah di

HKBP Solo dan seberapa penting Pelaksanaan Katekisasi Pranikah bagi

kehidupan jemaat.

Gereja HKBP Solo telah melakukan pemberkatan pernikahan kepada calon

mempelai yang membentuk rumah tangga atau menikah yang sesuai dengan

konfesi, Agenda HKBP, RPP HKBP dan Aturan Peraturan HKBP Amandemen

kedua. Sebelum menerima pemberkatan pernikahan, calon mempelai diharuskan

untuk melengkapi persyaratan-persyaratan administratif yang di tetapkan HKBP.

Adapun jemaat yang menerima pemberkatan pernikahan di HKBP Solo pada

tahun 2018 ialah sebanyak tujuh pasangan calon mempelai.10

9 James Yanuar, bukan lagi dua melainkan satu -panduan konseling pranikah dan pascanikah, 21

10 Data diperoleh dari Buku Berit tahun 2018 HKBP Ressort Solo Pada tanggal 10 April 2019 di

HKBP Ressort Solo

Page 15: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

5

Adapun alasan penulis memilih HKBP Solo sebagai lokasi penelitian ialah

dikarenakan Solo merupakan daerah perkotaan yang sebagian besar jemaatnya

sangat sibuk dalam bekerja dan merupakan masyarakat pendatang di daerah Solo.

Oleh karena itu, penulis ingin melihat bagaimana pelaksanaan dan pemahaman

jemaat terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP Solo.

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik mengambil judul:

Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP Solo dari

Perspektif Pastoral

Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan tersebut, maka masalah

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP Solo dikaji dari

Perspektif Pastoral?

Tujuan Penelitian

Mengkaji pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP Ressort Solo dari

perspektif pastoral.

Manfaat penelitian

Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki

manfaat Teoritis dan Praktis.

a. Secara Teoritis

Secara umum, adapun harapan penulis kiranya penelitian ini memberikan

pengetahuan dan wawasan kepada jemaat dan gereja mengenai Katekisasi

Pranikah.

b. Secara Praktis

Menyadarkan peran dan tanggung jawab gereja terhadap pelaksanaan

Katekisasi Pranikah hanya dengan satu kali pertemuan berdampak pada

ketangguhan jemaat dalam menghadapi setiap permasalahan dalam rumah

tangga.

Metode Penelitian

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah atau situasi kondisi sosial. Analisis data

Page 16: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

6

yang digunakan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di

lapangan dan kemudian dikontribusikan menjadi hipotesis atau teori. Adapun

teknik pengumpulan ialah dengan wawancara dengan penentuan sumber data yang

dibagi menjadi dua bagian: pertama, Purposive ialah peneliti melakukan observasi

dan wawancara kepada narasumber yang paling memahami kondisi sosial yang

akan diteliti yakni Pendeta HKBP Ressort solo sedangkan bagian kedua: Snowball

ialah peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada orang tertentu yang

dipertimbangkan akan memberikan data atau informasi yang diperlukan. Karena

itu, peneliti memilih Jemaat dan Penatua HKBP Ressort solo sebagai

narasumber.11

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dijadikan penulis sebagai pedoman yaitu: bagian

pertama, pendahuluan yang meliputi, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan; bagian kedua, tentang

Katekisasi Pranikah dan teori-teori pastoral yang meliputi Pemahaman, fungsi dan

substansi Katekisasi Pranikah serta peran pastoral, fungsi, pendekatan, Katekisasi

Pranikah dan materi Katekisasi Pranikah: bagian ketiga, memaparkan sejarah atau

gambaran umum HKBP Solo serta hasil wawancara; bagian keempat,

pembahasan dan analisa pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP Solo dari

persepektif pastoral; bagian kelima, penutup yang berupa kesimpulan dan temuan-

temuan dari hasil penelitian dan kontribusi terhadap pelaksanaan Katekisasi

Pranikah di HKBP Solo.

11

Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), 244-245

Page 17: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

7

II. LANDASAN TEORI

Pastoral

Menurut Van Beek, kata Pastoral berasal dari bahasa latin pastore. Dalam

bahasa Yunani disebut poimen yang berati gembala. Dalam kata gembala

terkandung pengertian tentang hubungan antara Allah yang penuh kasih dengan

manusia lemah yang memerlukan arahan dan bimbingan. Menurut Pdt. Dr. J.D.

Engel dalam bukunya Pastoral dan kebutuhan dasar konseling, pastoral

merupakan suatu upaya untuk memanusiakan sesama manusia. Dalam upaya

memanusiakan itulah terkandung makna pemberdayaan yang menjadi tujuan

utama suatu proses pendampingan dan konseling dilakukan.12

Secara tradisional, dalam kehidupan gerejawi hal ini merupakan tugas

“pendeta” yang harus menjadi gembala bagi jemaat atau “domba”-Nya. Ungkapan

ini mengacu pada pelayanan Yesus sebagai “Gembala yang baik dan Pastor

sejati”. Ungkapan ini mengacu pada pelayanan Yesus yang tanpa pamrih, bersedia

memberikan pertolongan dan bahkan rela mengorbankan nyawa-Nya. Pelayanan

yang diberikan Yesus merupakan tugas manusiawi yang teramat mulia. Oleh

karena itu, tugas pastoral bukan hanya tugas resmi atau monopoli para

pastor/pendeta saja, tetapi juga setiap orang yang menjadi pengikut-Nya. Istilah

pastor dalam konotasi praktisnya berarti merawat atau memelihara. Sikap pastoral

harus mewarnai semua sendi pelayanan setiap orang sebagai orang-orang yang

sudah dirawat dan diasuh oleh Allah secara sungguh-sungguh. Maka dalam karya

pastoral, hendaklah diingat bahwa kita dipercayakan untuk mengembalakan

domba-domba Allah, yakni sesama kita manusia. 13

Fungsi Pastoral

Adapun fungsi pendampingan dan konseling pastoral ialah:

1) Fungsi Bimbingan (guiding).

Apabila seseorang berjalan dan tersesat, maka ia perlu dibimbing untuk

menemikan jalan yang benar. Fungsi membimbing penting dalam kegiatan

menolong dan mendampingi seseorang. Konseli yang berada dalam

kebingungan untuk menentukan pilihan-pilihan dan pengambilan keputusan

12

J.D. Engel, Pastoral dan kebutuhan dasar konseling, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2016), 2 13

AART Van Beek, Pendampingan Pastoral, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1999, 10

Page 18: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

8

yang pasti dibimbing untuk memilih/mengambil keputusan tentang apa yang

akan ditempuh atau apa yang menjadi masa depannya. Pembimbing

bertanggung jawab penuh dalam memberikan bimbingan terhadap konseli dan

konseli diberikan kepercayaan untuk mengemukakan persoalannya bila sangat

membutuhkan pencerahan. Setiap keputusan yang dipilih oleh konseli

sangatlah mempengaruhi keadaanya di masa sekarang dan yang akan datang.

2) Fungsi Penopangan (sustaining)

Ketika konseli sudah pada tahap krisis mendalam mungkin akibat

permasalahan hidup, kehilangan, kematian orang-orang yang dikasihi,

dukacita, pada saat inilah kehadiran kita sangat diperlukan untuk membantu

mereka bertahan dalam situasi krisis yang bagaimanapun beratnya.

Penopangan yang kita berikan ialah berupa kehadiran dan sapaan meneduhkan

dan sikap terbuka kita. Fungsi menopang, menolong konseli agar mampu

untuk tetap bertahan menghadapi dan melewati masa-masa sulit yang dialami

dan membantu konseli untuk menerima kenyataan sebagaimana adanya,

mandiri dalam keadaan yang baru, serta bertumbuh secara utuh. Clebsch &

Jaekle membedakan fungsi menopang dalam empat tugas yakni: pertama,

tugas penjagaan untuk mendukung orang yang telah mengalami kehilangan

agar tidak terlalu lama tenggelam dalam kesedihan: kedua, tugas penghiburan

sejauhmana penderita terbuka terhadap konselor: ketiga, tugas pemantapan

mengerahkan dan menyusun kembali sisa tenaga konseli agar menangani

situasinya secara mandiri: keempat, tugas pemulihan bila konseli mulai

membangun rancangan hidup baru agar mengusahakan pembaruan

semaksimal mungkin.

3) Fungsi Penyembuhan (healing)

Fungsi penyembuhan merupakan fungsi yang terpenting terutama bagi mereka

yang mengalami dukacita dan luka batin akibat kehilangan atau terbuang.

Fungsi penyembuhan menurut Abineno ialah merupakan pelayanan secara

holistik, lahir dan batin, jasmani dan rohani, tubuh, jiwa dan menuntun konseli

untuk mengungkapkan perasaan hatinya yang terdalam. Penyembuhan dapat

diberikan melalui pendampingan yang berisi kasih sayang, rela mendengarkan

segala keluh batin, dan kepedulian yang tinggi akan membuat seseorang yang

Page 19: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

9

sedang menderita mengalami rasa aman dan kelegaan sebagai pintu masuk

kearah penyembuhan sebenarnya. Menurut Clebsch & Jaekle, penyembuhan

merupakan fungsi pastoral yang bertujuan mengatasi beberapa kerusakan,

mengembalikan orang itu pada suatu keutuhan dan menuntunnya ke arah yang

lebih baik daripada kondisi sebelumnya.

4) Fungsi memulihkan/memperbaiki (reconciling)

Fungsi memulihkan menurut Clinbell berarti membantu konseli memperbaiki

kembali hubungan yang rusak antara dirinya dan orang lain dengan

memaafkan kesalahan yang telah dilakukan orang dan memberi mereka

pengampunan. Menurut Clebsh & Jaekle fungsi pemulihan merupakan usaha

untuk membangun ulang hubungan-hubungan yang telah rusak di antara

manusia dengan Allah dan sesamanya.

5) Fungsi memelihara/mengasuh (nurturing)

Fungsi memelihara berarti membantu konseli untuk mengembangkan potensi-

potensi yang diberikan Allah kepadanya. Hidup berarti bertumbuh dan

berkembang yakni dalam aspek emosional, cara berpikir, motivasi dan

kemauan, tingkah laku, kehidupan rohani, dalam interaksi dan sebagainya.

Kita perlu menolong si penderita untuk berkembang, untuk itu diperlukan

pengasuhan ke arah pertumbuhan melalui proses pendampingan pastoral.14

Pendekatan pastoral

a. Pendampingan

Pendampingan pastoral berasal dari kata kerja mendampingi sebagai suatu

kegiatan menolong, karena suatu sebab perlu didampingi. Interaksi yang terjadi

dalam proses pendampingan membuat pendampingan memiliki arti kegiatan

kemitraan, bahu membahu, menemani, berbagi dengan tujuan saling

menumbuhkan dan mengutuhkan. Pendampingan pada hakikatnya merupakan

pertolongan psikologis dengan tujuan meringankan beban penderitaan dari yang

ditolong, sehingga konselor menjalankan fungsi pendampingan.

Pendampingan pastoral merupakan suatu pelayanan pertolongan dan

penyembuhan dari gereja, baik secara individu maupun kelompok sehingga dapat

bertumbuh dalam proses kehidupannya di masyarakat. Pendampingan pastoral

14

J.D. Engel, Pastoral dan kebutuhan dasar konseling, 5-9

Page 20: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

10

merupakan panggilan yang harus dilakukan oleh setiap orang yang telah merespon

panggilan Allah. Pendampingan pastoral tidak hanya menjadi tanggung jawab

seorang pendeta, pastor atau rohaniwan, tetapi semua orang percaya terpanggil

untuk melaksanakan tugas pengembalaan itu.15

Van Beek memahami

pengembalaan sebagai pembinaan untuk membentuk karakter seseorang menjadi

murid Kristus yang baik, pemberitaan firman Allah melalui khotbah dan liturgi

secara devosional dan ritual, pelayanan sosial kepada masyarakat, konseling

pastoral yang menggunakan teknik-teknik khusus yang diadopsi dari ilmu

psikologi. Krisetya juga berpendapat bahwa pendampingan pastoral ditujukan

pada kebutuhan-kebutuhan manusia dalam perjalanan hidup ini.

Dalam bukunya yang berjudul pendampingan pastoral Aart Van Beek

mengemukakan bahwa pendampingan pastoral merupakan penggabungan dua

kata yang mempunyai makna pelayanan, yakni kata pendampingan dan kata

pastoral. Pendampingan berasal dari kata kerja “mendampingi”. Mendampingi

merupakan suatu kegiatan menolong orang lain yang karena suatu sebab perlu

didampingi. Orang yang melakukan kegiatan “mendampingi” disebut sebagai

“pendamping”. Antara yang didampingi dan pendamping terjadi suatu interaksi

sejajar dan atau relasi timbal-balik.16

Pendampingan pastoral tidak hanya sekedar meringankan beban penderitaan,

tetapi menempatkan orang dalam relasi dengan Allah dan sesama, dalam

pengertian menumbuhkan dan mengutuhkan orang dalam kehidupan spiritualnya

untuk membangun dan membina hubungan dengan sesamanya, mengalami

penyembuhan dan pertumbuhan serta memulihkan orang dalam hubungan dengan

Allah.

b. Konseling pastoral

Konseling pastoral merupakan dimensi dari pendampingan pastoral dalam

melaksanakan fungsi yang bersifat memperbaiki yang dibutuhkan ketika orang

mengalami kritis yang merintangi pertumbuhannya. Orang membutuhkan

pendampingan pastoral sepanjang hidupnya, tetapi mungkin orang membutuhkan

konseling pastoral ketika mengalami kritis yang hebat. Keduanya bertujuan untuk

15

J.D. Engel, Pastoral dan kebutuhan dasar konseling, 2-3 16

AART Van Beek, Pendampingan Pastoral, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1999), 9

Page 21: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

11

memperbaiki berbagai relasi yang terputus, baik dengan diri sendiri, orang lain,

terutama dengan Allah, akibat krisis yang menimpa hidupnya. Perbedaanya ada

pada metode dan penekanan.

Konseling pastoral memberikan nuansa lain dari biasanya. Tidak hanya

memampukan orang keluar dari masalahnya, tetapi dapat meyakinkan orang

dalam mengembangkan dimensi spiritualnya. Konseling pastoral adalah hal yang

unik, karena memberi tempat untuk dimensi spiritual, agar setiap manusia dilihat

sebagai wujud spiritual baik secara fisik maupun intelektual yang perlu dihargai

sebagai makhluk yang bertumbuh, berkembang, dan berkreatif. Dengan demikian,

konseling adalah suatu fungsi dari pastoral dalam pengertian bahwa seorang

konselor tidak hanya bersentuhan dengan apa yang disebut relasi terhadap

sesamanya, tetapi juga memaparkan orang dalam hubungannya dengan Allah.

Dalam proses itu, seorang konselor pastoral yang dalam kehidupan bergereja

adalah pendeta harus dapat menemukan tingkat identitas diri dan pemahaman

yang baru melalui dasar-dasar teologis yang jelas dan teknik-teknik menolong

yang bervariasi serta dapat menjawab kebutuhan konselinya. Konselor berfungsi

sebagai pribadi yang utuh dan terbuka tanpa topeng serta berani menerima risiko,

baik risiko pribadi, risiko yang menyangkut perasaan-perasaan bahkan risiko

dalam hubungan dengan orang lain.

Katekisasi Pranikah

Katekisasi berasal dari kata Katekhein yang berarti memberitahukan,

memberitakan, mengajar dan memberi pengajaran. Dalam Katekisasi, jemaat

dilengkapi dengan doktrin-doktrin dasar di dalam kekristenan yang dipercayai dan

diimani oleh gereja tersebut.17

Abineno menjelaskan dalam bukunya bahwa yang

dimaksud dengan Katekisasi Pranikah atau istilah yang digunakannya

“Penggembalaan” adalah percakapan dengan kedua calon mempelai tentang hal-

hal yang bersangkutan dengan peneguhan dan pemberkatan nikah Kristen.18

Abineno juga mengatakan bahwa Katekisasi Pranikah merupakan bagian

pelayanan yang tak dapat dipisahkan dari gereja. Pelayanan ini menjadi sangat

penting dikarenakan hanya gereja saja yang dapat menyebut bahwa nikah sebagai

17

Roland Dumartheray dkk., Agama Dalam Dialog (Jakarta: Gunung Mulia, 2003), 216 18

Abineno, J.L.CH., Pengembalaan, (Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1967), 88

Page 22: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

12

penetapan atau peraturan Allah dan gereja juga mengajarkan tentang kebenaran-

kebenaran iman Kristen bagi pasangan-pasangan Kristen.

Menurut James Yanuar, tujuan dari Katekisasi Pranikah yaitu memberikan

pemahaman yang benar tentang konsep dasar pernikahan Kristen, calon pasangan

suami istri akan diperlengkapi dengan kemampuan membangun rumah tangga

mereka dengan cara yang benar melalui penguasaan keterampilan dasar yang

diperlukan untuk hidup bersama dalam pernikahan, menolong calon pasangan

suami-istri untuk mengenal dirinya dan pasangannya dan membangun hubungan

antara pembimbing dan calon pasangan suami istri.19

Menurut Kathleen Fischer dan Thomas Hart, pernikahan Kristen dewasa

ini berada dalam konteks budaya yang berbeda daripada satu generasi yang lalu.

Sejumlah perkembangan mengubah pola dalam mana pernikahan dipilih dan

dihayati. Perkembangan-perkembangan ini perlu diperhatikan dalam persiapan

perkawinan, dalam perayaan perjanjian perkawinan, dan dalam bina lanjut

pasangan suami isteri.20

Para pasangan sering kali memasuki pernikahan tanpa

memilih pasangannya secara objektif karena peranan hubungan sebelum menikah

sangat berbeda dari yang dibutuhkan sesudah menikah.21

Abineno mengatakan

dalam bukunya Perkawinan (persiapan, persoalan-persoalan dan pembinaannya)

tidak hanya orang-orang Kristen di dunia Barat tetapi pemuda-pemudi Kristen di

Indonesia juga mulai memiliki pemahaman bahwa pernikahan bukan lagi satu-

satunya bentuk persekutuan hidup dan mengizinkan pria dan wanita untuk

melakukan samenleven atau samenwomen (hidup bersama suami isteri tetapi

tanpa ikatan perkawinan yang resmi.22

Sedangkan menurut James Yanuar Pasangan suami istri baru memerlukan

seseorang dari luar rumah tangganya, yang kepadanya mereka harus memberikan

pertanggungjawaban. Meskipun setiap orang bertanggung jawab kepada Tuhan,

namun banyak hal, kita semua memerlukan seseorang yang dapat menilai dan

19

James Yanuar, Bukan lagi dua melainkan satu -panduan konseling pranikah dan pascanikah, 15 20

Cooke, Bernard, Alternatif untuk ibadat masa mendatang 5 perkawinan Kristen, (Yogyakarta:

Penerbit Kanisius, 1991), 17 21

Meler, Paul. D. dkk, Pengantar Psikologi & Konseling Kristen, (Yogyakarta: PB MR ANDI,

2004), 208 22

Abineno, J.L.Ch, perkawinan (Persiapan, persoalan-persoalan dan pembinaannya), 24

Page 23: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

13

mengarahkan untuk melakukan yang benar, serta menegur apa bila kita

melakukan kesalahan dan semua ini dapat diperolah dalam Katekisasi Pranikah.23

Katekisasi Pranikah menjadi jembatan awal bagi pasangan yang akan

menikah untuk saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Dengan ini, pasangan

berusaha untuk menyiapkan diri dalam membuat sikap apabila ada perbedaan-

perbedaan dalam berbagai hal diantara keduanya.24

James Yanuar dalam bukunya Bukan lagi dua melainkan satu mengatakan

tujuan dari Katekisasi Pranikah ialah;25

1. Memberikan pemahaman yang benar tentang konsep dasar pernikahan Kristen

2. Memperlengkapi calon pasangan suami-istri (pasutri) dalam memulai

membangun rumah tangga mereka dnegan cara yang benar, melalui

penguasaan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup bersama dalam

pernikahan

3. Menolong calon pasutri untuk semakin mengenal dirinya dan pasangannya

dari sudut pandang yang lengkap (diri sendiri, pasangan dan pembimbing)

sehingga dapat melakukan perubahan serta penyesuaian diri yang benar

sebelum menikah.

4. Membangun hubungan antara pembimbing pernikahan dengan calon pasutri,

agar terdapat rasa aman untuk membuka diri melalui kuisioner maupun sceara

lisan sepanjang proses konseling pranikah maupun konseling pascanikah, serta

membangun kepercayaan untuk jangka panjang.

Saat ini tampaknya banyak orang yang salah memaknai arti sebuah

pernikahan. banyak orang yang salah dalam menjalankan sebuah bahtera

pernikahan, mungkin semua disebabkan kesalahan paradigma yang digunakan

dalam melihat pernikahan. Banyak yang memandang permasalahan adalah kunci

keberhasilan dalam pernikahan, banyak yang menikah karena sevisi dengan calon

pasangannya dalam menjalani hidup. Paradigma itu benar tapi kurang tepat.

Sebab sebenarnya menikah bukannya menyatukan persamaan, tetapi

meyatukan beragam perbedaan untuk dapat saling melengkapi.26

23

James Yanuar, Bukan lagi dua melainkan satu -panduan konseling pranikah dan pascanikah, 25 24

Halomoan Marpaung, “Analisa Persepsi dan Harapan Terhadap Konseling Pranikah

Perkawinan,” JurnalAnalitika 3, no. 1 (Juni 2011): 12, diakses Mei 23, 2019 25

James Yanuar, Bukan lagi dua melainkan satu -panduan konseling pranikah dan pascanikah, 15

Page 24: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

14

Materi Katekisasi Pranikah

Secara etimologi pernikahan dalam Bahasa Indonesia, berasal dari kata

nikah, yang kemudian diberi imbuhan asalan “per” dan akhiran “an”. Apabila

diberi imbuhan awalan “per” dan akhiran “an” menjadi pernikahan. Pernikahan

diartikan sebagai perjanjian iantara laki-laki dan perempuan bersuami isteri.27

Pernikahan merupakan suatu istilah yang biasa kita dengar di lingkungan sekitar

kita. Pernikahan menurut Hornby (1957) marriage: the union of two persons as

husband and wife, berarti bahwa pernikahan adalah bersatunya kedua orang

sebagai suami istri. Dalam menyatukan kedua orang sangat dibutuhkan adanya

ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ikatan lahir merupakan ikatan yang

terlihat, ikatan formal sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada sedangkan

ikatan batin adalah ikatan yang tak nampak secara langsung, merupakan ikatan

psikologis. Ikatan lahir dan ikatan batin sangat dibutuhkan dalam sebuah

pernikahan agar calon pasangan suami istri lebih menerima apa adanya pasangan

mereka masing-masing dan agar cinta semakin hadir dalam kehidupan rumah

tangga mereka kelak.28

Adapun tujuan pernikahan menurut Prof. DR. Bimo Wagito ialah tidak

hanya sebatas untuk membentuk keluarga yang bahagia, tetapi juga bersifat kekal

yang berarti bahwa pernikahan berlangsung untuk seumur hidup, untuk

selamanya. Dr Brovet melukiskan perkawinan sebagai suatu persekutuan hidup

meliputi tubuh, roh dan jiwa dan juga meliputi waktu sekarang dan waktu yang

akan datang.29

Dengan itu pernikahan ialah sebuah keputusan untuk memulai

kehidupan baru bersama seorang pria ataupun wanita yang memiliki latar

belakang sifat dan karakter yang berbeda dan menghasilkan sebuah rumah tangga

yang didasarkan pada cinta kasih dan bertujuan untuk memuliakan Allah melalui

rumah tangga yang dibina.

26

Musta’in, Mengemas kebosanan pasca menikah: Rekonseptualisasi Konseling Perkawinan

dalam Bentuk Menafikan Ke-egoisan Diri untuk Meneguhkan Sikap Saling Memberi, Menerima,

Memahami dan Menjaga, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015), 61-62 27

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), 453 28

Bimo Walgito, Bimbingan & Konseling Perkawinan, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004), 11 29

Strom, M. Bons, Apakah Pengembalaan itu?, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982), 214

Page 25: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

15

James Yanuar Menganalogikan pernikahan ibarat seseorang yang akan

membangun rumah, biasanya terlebih dahulu membuat perencanaan yang

dituangkan dalam bentuk gambar atau desain. Gambar atau desain awal sangat

penting, karena menjadi petunjuk bagaimana bangunan itu akan diselesaikan.

Demikian juga sebelum seseorang memasuki ikatan pernikahan, seharusnya sudah

terlebih dahulu mengetahui rancangan awal sang arsitek pernikahan yaitu Allah

sendiri.30

Tjandraini dalam buku Bimbingan Konseling Keluarga (Terapi Keluarga)

menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memasuki

pernikahan antara lain;31

a) Peran suami istri: perlu disadari bahwa dalam pembagian tugas, kebahagiaan

rumah tangga haruslah yang terlebih dahulu diutamakan dan bukan

kepentingan karier atau kepuasan masing-masing pihak saja.

b) Komunikasi: pasangan perlu belajar mengungkapkan sesuatu dan pasangan

perlu belajar mendengarkan apa yang diungkapkan oleh pasangannya.

c) Kehidupan Seksual: hubungan seks merupakan aspek yang penting dalam

kehidupan pernikahan, walaupun bukan satu-satunya cara mengungkapkan

kasih dalam pernikahan bukan juga satu-satunya cara mengungkapkan kasih

dan bukan satu-satunya sumber kebahagiaan dalam pernikahan.

d) Langkah-langkah untuk membina pernikahan: pernikahan yang dibangun

senantiasa perlu dipelihara dan dirawat agar tetap bahagia.

Menurut James Yanuar, dalam penyampaian materi Katekisasi Pranikah

efektifnya dilakukan dalam 5 sampai dengan 7 kali pertemuan. Adapun strategi

Katekisasi Pranikah yang disusun oleh James Yanuar ialah;

1. Pertemuan awal menyampaikan prosedur pelaksanaan Pastoral Pranikah dan

menanyakan kepada calon pasangan suami istri apakah bersedia mengikuti

setiap prosedur secara konsisten

2. Mendoakan dan penjelasan Firman Tuhan kepada calon pasangan suami istri

beserta orang tua mengenai tugas dan tanggung jawab suami istri dan anak

30

James Yanuar, Bukan lagi dua melainkan satu-panduan konseling pranikah dan pascanikah, 28 31

Tjandraini, Kristiani, Bimbingan Konseling Keluarga (Terapi Keluarga), (Salatiga: Widya Sari

Press, 2004), 41-45

Page 26: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

16

kepada orang tua. Pilihan pembacaan Alkitab: Efesus 5:22-33;6:1-4; Matius

19:1-12

3. Bimbingan keselamatan dan penyelesaian dosa. Calon pasangan suami istri

harus benar-benar telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan

dan Juru selamat Pribadi, bersedia untuk hidup berdasarkan kebenaran Firman

Tuhan dan meninggalkan segala dosa perbuatannya di kehidupan masa

lalunya

4. Memberi nasihat kepada pasangan calon suami istri untuk menyerahkan

hatinya dan seluruh hidupnya kepada Allah, bila dia ingin Allah selalu

menyertai kehidupan rumah tangganya

5. Berdoa bersama dengan orang yang anda layani, meminta berkat, penyertaan

dan pimpinan Tuhan dalam hidup masing-masing dan pernikahan yang segera

akan dimasuki.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan Katekisasi

Pranikah Menurut James Yanuar ialah;

1. Waktu yang cukup. Kesediaan seorang hamba Tuhan/pendeta selaku

pembimbing, menyediakan waktu pertemuan yang cukup bagi pasangan yang

akan menikah, merupakan tanda kasih sayang yang otentik,

2. Alat untuk mengenal calon pasangan suami istri, berupa kuisioner dan

pertanyaan-pertanyaan langsung adapun kuisioner berisikan daftar pertanyaan

yang sesuai dengan kebutuhan pembimbing berkenaan hal-hal apa yang perlu

diketahui dari kedua pasangan.

3. Materi dasar sebagai panduan pelajaran Katekisasi Pranikah bagi pembimbing

dan calon pasangan suami istri, materi berisikan tentang hal-hal yang akan

dibahas dalam Katekisasi Pranikah.

4. Kesediaan calon pasangan suami istri untuk memenuhi prosedur dan

menjalani proses konseling pranikah secara aktif. 32

Jadi dapat disimpulkan, Katekisasi Pranikah merupakan suatu wadah calon

pasangan suami istri Kristen untuk mempersiapkan dirinya untuk memulai

kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Oleh

karena itu pendeta selaku orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan

32

James Yanuar, Bukan,, 16-21

Page 27: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

17

Katekisasi Pranikah, harus lebih serius lagi dalam mempersiapkan Katekisasi

Pranikah, memberikan perhatian yang serius baik dalam pelaksanaan waktu,

materi dan kurikulum pembelajaran yang akan dilakukan agar semuanya berjalan

dengan efektif. Abineno mengatakan bahwa kekhilafan yang sering dilakukan

pendeta-pendeta ialah mereka menyangka bahwa hal ini telah cukup diketahui

oleh anggota-anggota jemaat.33

III. HASIL PENELITIAN

Gambaran umum tempat penelitian

Sejarah HKBP Ressort Solo

Gereja HKBP Solo berdiri pada tanggal 06 Juni 1982 yang digagas oleh para

pejuang militer dan dengan tokoh-tokoh atau orang batak yang dituakan di Solo

pada saat itu. Adapun maksud dari para pejuang militer dan tokoh batak pada saat

itu mengadakan ibadah minggu di solo dikarenakan kerinduan dari orang batak

yang tinggal di Solo pada saat itu dikarenakan peribadahan sudah mendarah

daging bagi mereka. Melihat perkembangan ini, ternyata mendapat respon yang

sangat baik dari masyarakat sehingga timbulah kesepakatan dari para pejuang

militer dan tokoh orang batak pada saat itu untuk mendirikan gedung gereja

HKBP Solo. Hal ini juga didukung adanya hamba Tuhan yang siap untuk

melayani di HKBP Solo, itulah yang menjadi dasar untuk perkembangan HKBP

Solo yang tidak terlepas dari bantuan orang-orang disekitar. Pada saat itu, HKBP

Yogyakarta dipilih menjadi gereja induk.

Seiring berjalannya waktu, berkembangan di HKBP Solo berjalan dengan

sangat baik sehingga menyebabkan HKBP Solo tidak lagi bergantung kepada

HKBP Yogyakarta baik dalam segi ekonomi, jemaat dan pelayan. Karena itu,

Majelis Jemaat pada saat itu sepakat untuk menetapkan satu orang pendeta

sebagai pelayan penuh waktu untuk melayani HKBP Solo. Pada tanggal 1

November 2015 dibawah naungan Pdt. Hotman Marbun bersama dengan para

33

Abineno, J.L.CH, Pengembalaan, 88

Page 28: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

18

penatua dan jemaat HKBP Solo menjadikan HKBP Solo menjadi gereja induk

(Ressort) dengan dua cabang yaitu HKBP Boyolali dan Pos Pelayanan Sragen.34

HKBP Ressort Solo semakin berkembang baik dalam pelayanan ekonomi,

jemaat dain lainnya. Hal ini dapat terlihat dari pelayanan persekutuan anak

sekolah minggu, kaum ibu, kaum bapak dan pelaksanaan ibadah minggu dengan

dua kali yakni minggu pagi pukul 07.30-09.00 Wib dan ibadah siang pukul 10.00-

11.30 Wib. Sampai saat ini, pelayanan yang telah berjalan di HKBP Ressort Solo

tetap eksis dan peningkatan yang signifikan terlihat dari jumlah jemaat yang

mengikuti persekutuan, bukti dari respon HKBP Ressort Solo atas peningkatan

dan penambahan jemaat ini, terlihat dari pengadaan dan penambahan kursi dalam

ibadah minggu. Sejauh ini jumlah jemaat HKBP Ressort Solo ialah berjumlah

kurang lebih 130 anggota keluarga.35

Katekisasi Pranikah merupakan salah satu bagian dari tugas dan tanggung

jawab yang sangat penting yang harus dilakukan gereja demikian juga HKBP

Ressort Solo, karena, dalam Katekisasi Pranikah gereja mempertanggung

jawabkan jemaatnya dihadapan Allah melalui rumah tangga yang akan mereka

bina kelak. Sejak tahun 2015 pada saat HKBP Ressort Solo dilayani oleh Pdt.

Hotman Marbun Katekisasi mulai diperhatikan dengan sangat serius dikarenakan

terdapat beberapa jemaat yang memilih untuk pindah ke gereja Karismatik dengan

alasan yang tidak jelas. Oleh karena itu, Pdt Hotman Marbun berjuang dengan

keras untuk mempersiapkan calon pasangan suami istri agar kelak ketika sudah

berumah tangga mereka tetap menjadi anggota Jemaat HKBP.

Pada saat itu, pelaksanaan Katekisasi Pranikah tidaklah selalu berjalan

dengan baik banyak kendala yang dihadapi oleh gereja diantaranya ialah sebagian

besar jemaat HKBP Ressort Solo yang merupakan masyarakat pendatang, jadi

dalam satu tahun tidak begitu banyak jemaat yang menerima pemberkatan

pernikahan di HKBP Ressort Solo. Bahkan dalam kurun waktu hampir 5 tahun

lamanya Pdt. Hotman Marbun hanya memberkati pernikahan kurang lebih

sebanyak 10 keluarga. Waktu juga menjadi salah satu kendala, dimana Jemaat

34

Hasil Wawancara dengan Pdt. Erwin Marpaung (Pendeta Ressort HKBP Solo) Pada tanggal 08

Juli 2019 di HKBP Ressort Solo 35

Data diperoleh dari Administrasi HKBP Ressort Solo pada tanggal 10 Juli 2019 di HKBP

Ressort Solo

Page 29: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

19

HKBP Ressort Solo sudah dapat dikategorikan sebagai masyarakat perkotaan

yang sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran

akan pentingnya Katekisasi Pranikah. Hal ini menyebabkan Pdt. Hotman Marbun

hanya melakukan Pelaksanaan Katekisasi Pranikah dalam satu kali pertemuan

saja.36

Pada tahun 2017 sampai dengan 2018 terjadi perbedaan pelaksanaan

Katekisasi Pranikah di HKBP Ressort Solo yang dilakukan oleh Pdt. Erwin

Marpaung selaku pendeta baru di HKBP Solo. Pelaksanaan Katekisasi Pranikah

dilakukan dengan dua kali pertemuan walaupun tidak berjalan dengan baik,

terkadang pertemuan kedua hanya digunakan untuk geladi bersih. Kendala yang

dihadapi tetap sama yakni masalah waktu dan minat calon pasangan suami istri

untuk mengikuti Katekisasi Pranikah, sehingga dalam satu pertemuan yang

berdurasi satu sampai tiga jam tidak cukup untuk menyampaikan materi-materi

Katekisasi Pranikah secara maksimal dan biasanya digantikan dengan Tanya

jawab mengenai karakter mereka masing-masing.37

Deskripsi Hasil wawancara

a. Pemahaman jemaat tentang Katekisasi Pranikah

Pada umumnya Jemaat HKBP Ressort Solo beranggapan bahwa Katekisasi

Pranikah hanyalah sebuah syarat wajib untuk menerima Pemberkatan Pernikahan.

Mereka merasa bahwa Katekisasi Pranikah hanyalah sebuah formalitas semata,

yang membuat mereka kesulitan termasuk dalam membagi waktu. Seiring

berjalannya waktu setelah mereka sudah menerima Katekisasi Pranikah dan mulai

memasuki rumah tangga, mereka menyadari bahwa Katekisasi Pranikah sangat

penting bagi rumah tangga mereka.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Herawati Hutajulu, Katekisasi

Pranikah sebagai tempat untuk membantu para calon pengantin/pasangan

memahami tentang pernikahan secara alkitabiah. Melalui Katekisasi Pranikah

mereka memperoleh pemahaman-pemahaman baru tentang kehidupan rumah

tangga yang sesungguhnya. Mereka juga mendapatkan beberapa solusi dalam

menghadapi permasalahan dirumah tangga mereka kelak. Mereka menyadari

36

Hasil wawancara dengan ibu penatua St. J. Sihombing, Pada tanggal 08 Juli 2019 di Solo 37

Hasil wawancara dengan Pdt. Erwin Marpaung (Pendeta Resort HKBP Solo), pada tanggal 09

Juli 2019 di Solo

Page 30: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

20

bahwa mereka banyak sekali memilik perbedaan, karena itu mereka harus saling

mengerti, memahami dan bagaimana menyikapi setiap perbedaan dalam suka

maupun duka.38

Katekisasi Pranikah juga dipahami sebagai sarana pengajaran mengenai

tahap-tahap pernikahan, cara mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi dalam

rumah tangga kelak agar tidak langsung mengaitkan orang lain dalam

menyelesaikan permasalahan rumah tangga mereka. Melalui Katekisasi Pranikah

mereka bisa lebih memahami dan terus memahami pasangan mereka masing-

masing.39

Katekisasi Pranikah sangatlah penting bagi kehidupan rumah tangga karena

dalam Katekisasi Pranikah banyak sekali pembelajaran secara teori yang mereka

peroleh dan ketika sudah berumah tangga mereka sudah pada tahap menjalankan

setiap ajaran-ajaran yang mereka peroleh dari Katekisasi Pranikah. Katekisasi

Pranikah sangat penting karena di dalamnya diajarkan tentang bagaimana

pernikahan yang dikehendaki Allah, bagaimana memahami setiap perbedaan,

menjadi penolong, saling mengobati dan menikmati pernikahan dalam keadaan

suka maupun duka. Katekisasi Pranikah merupakan sarana untuk memantapkan

hati, niat dan tujuan untuk menuju pernikahan. Pada saat Katekisasi Pranikah

berlangsung banyak sekali terjadi diskusi yang dilakukan antara calon pasangan

suami istri dan juga pendeta sebagai pelaksana Katekisasi Pranikah. Diskusi yang

dilakukan mengenai suka dan duka yang sudah dilalui dalam proses pacaran dan

bagaimana calon pasangan suami istri mampu tetap bertahan dengan

pasangannya. Pertanyaan ini menjadi sebuah perenungan bagi mereka yang akan

memulai hidup baru.40

b. Pelaksanaan Katekisasi Pranikah

Pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP Solo sangat berbeda dengan

pelaksanaan Katekisasi Pranikah di gereja-gereja Katolik maupun gereja lainnya,

dimana umumnya gereja melakukan pelaksanaan Katekisasi Pranikah dalam

jangka waktu 3 bulan sampai dengan 1 tahun. Di HKBP Solo sendiri Katekisasi

Pranikah tidak terjadwal setiap bulan atau pun setiap tahun. Pelaksanaan

38

Hasil wawancara dengan ibu. Herawati Hutajulu, pada tanggal 07 Juli 2019 di Solo 39

Hasil wawancara dengan Bpk. R. Sihombing, tanggal 10 Juli 2019 di Solo 40

Hasil Wawancara dengan ibu. Yeni Samosir, tanggal 11 Juli 2019

Page 31: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

21

Katekisasi Pranikah tergantung kepada jemaat yang telah melaporkan rencana

pernikahannya kepada gereja. Jemaat melaporkan rencana pernikahannya 3

minggu sebelum hari pernikahan, agar dapat diberitahukan kepada jemaat melalui

warta ibadah minggu selama dua minggu berturut-turut. Setelah dua kali

diwartakan dalam ibadah minggu, maka Katekisasi Pranikah sudah bisa

dilaksanakan dalam jangka waktu 1 kali pertemuan saja yakni satu hari sebelum

pemberkatan pernikahan berlangsung dengan durasi waktu 1 sampai dengan 2 jam

lamanya. Katekisasi Pranikah dilaksanakan di ruang Konsistori HKBP Solo.41

Menurut Bapak Candra Sitompul (Narasumber) Katekisasi Pranikah

dengan satu kali pertemuan tentu saja sangat tidak efektif. Karena dengan waktu

yang singkat tentu saja tidak bisa menyampaikan materi dengan baik, bahkan

materi secara garis besarnya pun tidak dapat disampaikan lagi dikarenakan waktu

yang tidak kondusif. Katekisasi Pranikah hanya terkesan sebagai tempat untuk

tanya jawab saja mengenai seputar karakter masing-masing. Secara garis besar

tidak ada materi-materi pokok yang disampaikan dalam Katekisasi Pranikah,

semua mengalir apa adanya tanpa perencanaan pembelajaran dan persiapan

pembahasan yang lebih terstruktur.42

Narasumber juga mengatakan bahwa pelaksanaan Katekisasi Pranikah

dengan satu kali pernikahan hanya menjelaskan pernikahan menurut ajaran

Kristen dengan sangat singkat dan tidak adanya ajakan untuk aktif dalam setiap

pelayanan di gereja, karena itu, setelah menjalani rumah tangga, mereka lebih

aktif lagi beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini timbul dari

keinginan mereka sendiri setelah beberapa tahun menjalani rumah tangga, mereka

merasa bahwa Tuhan selalu ikut serta bersama, dan Percaya bahwa Allah yang

mempersatukan mereka.43

Beberapa narasumber berpendapat bahwa pelaksanaan Katekisasi Pranikah

dengan satu kali pertemuan sudah efektif. Karena bagi mereka Katekisasi

Pranikah hanyalah sebuah formalitas semata dan diatas segalanya kurang adanya

41

Hasil Wawancara dengan Pdt. Erwin Marpaung, tanggal 10 Juli 2019 42

Hasil Wawancara dengan Bpk. Candra Sitompul, tanggal 10 Juli 2019 43

Hasil Wawancara dengan Pdt Erwin Marpaung pada tanggal 10 Juli 2019 di HKBP Solo Ressort

Solo

Page 32: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

22

minat jemaat terhadap Katekisasi Pranikah sehingga mereka lebih mengutamakan

bekerja daripada mengikuti pelaksanaan Katekisasi Pranikah.

Jemaat mengharapkan adanya penambahan durasi waktu pertemuan dalam

pelaksanaan Katekisasi Pranikah agar mater-materi lebih tersktruktur dan lebih

diperdalam lagi karena calon pasangan suami istri merasa bahwa dari Katekisasi

Pranikahlah mereka dapat memperoleh pemahaman-pemahaman pernikahan

menurut ajaran Kristen, kehidupan pernikahan yang sesungguhnya dan

mempersiapkan mental untuk menjalani hidup berumah tangga.44

Materi Katekisasi Pranikah

Berbeda dengan gereja-gereja lainnya yang mungkin sudah memiliki

Kurikulum dalam pembelajaran Katekisasi Pranikah atau bahkan sudah ditetapkan

oleh sinode masing-masing gereja. Sedangkan di HKBP tidak ada informasi yang

jelas mengenai kurikulum yang ditetapkan oleh sinode, semua tergantung kepada

para pendeta dimasing-masing gereja yang akan melaksankan Katekisasi

Pranikah. Di HKBP Solo tidak ada Kurikulum dan materi-materi Katekisasi

Pranikah secara terstruktur, berbeda dengan katekisasi sidi yang telah memilik

kurikulum dan rancangan pengajaran secara terstruktur. Pada dasarnya katekisasi

sidi dan Katekisasi Pranikah adalah dua hal yang sangat penting karena memiliki

pengaruh besar bagi kehidupan jemaat. Katekisasi merupakan tempat ataupun

sarana gereja untuk mempersiapkan jemaatnya baik secara iman maupun kesiapan

mental untuk mempertanggung jawabkan kehidupan mereka ke depannya

dihadapan Allah.45

Jumlah tatap muka hanya dalam satu kali pertemuan

Dalam pelaksanaan Katekisasi Pranikah pendeta menggunakan buku

referensi yang dibeli sendiri dan beberapa materi juga disampaikan berdasarkan

pemahamannya secara pribadi. Metode yang digunakan dalaam penyampaian

materi ialah wawancara, ceramah, dan diskusi. Pengajar dengan singkat

menyampaikan materi pengajaran melalui ceramah dan kemudian dilanjutkan

dengan wawancara melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada calon

pasangan suami istri dan jika ada kendala dalam perbedaan pendapat ataupun

44

Hasil Wawancara dengan ibu Enjelina Sinaga, tanggal 11 Juli 2019 45

Hasil Wawancara dengan Pdt. P. Pasaribu, Tanggal 11 Juli 2019

Page 33: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

23

sesuatu yang ingin ditanyakan oleh pasangan suami istri maka akan dilanjutkan

dengan diskusi antar calon pasangan suami istri dan pengajar.

Katekisasi Pranikah berlangsung dari sore hingga malam hari dengan durasi

waktu 1 sampai 3 jam. Hal ini menyebabkan peserta merasa sangat jenuh

sehingga mereka sangat mengharapkan adanya metode-metode baru dalam

pelaksanaan Katekisasi Pranikah agar lebih menarik lagi, materi yang

disampaikan bisa lebih jelas dan dapat diterima dengan baik oleh peserta

Katekisasi Pranikah.46

IV. Analisa

Pemahaman terhadap Katekisasi Pranikah

Berdasarkan hasil wawancara, maka ada dua pemahaman jemaat terhadap

Katekisasi Pranikah. Jemaat pertama, yakni yang memiliki pemahaman baik

bahwa Katekisasi Pranikah ialah sebagai sarana untuk membantu atau

membimbing para calon pengantin/pasangan untuk mengerti makna pernikahan

secara Alkitabiah. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pemikiran Pdt. J.D.

Engel dalam bukunya yang berjudul pastoral dan kebutuhan dasar konseling,

pendampingan pastoral merupakan suatu pelayanan pertolongan dari gereja, baik

secara individu maupun kelompok sehingga dapat bertumbuh dalam proses

kehidupannya di masyarakat.47

Mendampingi merupakan kegiatan menolong

orang lain karena sesuatu hal. Dengan demikian, istilah pendampingan memiliki

arti kegiatan kemitraan, bahu-membahu, menemani, membagi/berbagi dengan

tujuan saling menumbuhkan dan mengutuhkan. Bimbingan (guiding) merupakan

hal yang sangat penting dalam Katekisasi Pranikah.

Menurut Aart Van Bek, bimbingan berarti menolong konseli untuk

memilih setiap keputusan yang akan dipilih untuk kehidupannya dimasa yang

akan datang, termasuk dalam hal menikah. Pembimbing mengemukakan beberapa

kemungkinan risiko yang akan diterima, sambil membimbing orang ke arah

pemilihan yang berguna. Pengambilan keputusan tentang masa depan ataupun

mengubah dan memperbaiki tingkah laku tertentu atau kebiasaan tertentu, tetap

46

Hasil Wawancara dengan ibu. E. Sihombing, tanggal 10 Juli 2019 47

J.D. Engel, Pastoral dan kebutuhan dasar konseling, 2

Page 34: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

24

ditangan orang yang didampingi.48

Dapat disimpulkan bahwa, Katekisasi Pranikah

merupakan bidang pelayanan gereja yang berfungsi sebagai wadah jemaat untuk

memperoleh pemahaman-pemahan tentang pernikahan menurut ajaran Kristen

yang sesungguhnya. Karena itu, didalam tahapan memberi pemahaman kepada

jemaat Katekisasi Pranikah sendiri sudah melakukan bimbingan atau pun

pertolongan kepada jemaat agar mereka siap memasuki bahtera rumah tangga.

Pemahaman jemaat kedua ialah jemaat memahami Katekisasi Pranikah

hanyalah sebuah formalitas yang diberikan gereja agar bisa memperoleh

pemberkatan pernikahan. Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan pendapat

Abineno yang menjelaskan dalam bukunya bahwa yang dimaksud dengan

Katekisasi Pranikah atau istilah yang digunakannya “Penggembalaan” adalah

percakapan dengan kedua calon mempelai tentang hal-hal yang bersangkutan

dengan peneguhan dan pemberkatan nikah Kristen. Abineno juga mengatakan

bahwa Katekisasi Pranikah merupakan bagian pelayanan yang tak dapat

dipisahkan dari gereja. Pelayanan ini menjadi sangat penting dikarenakan hanya

gereja saja yang dapat menyebut bahwa nikah sebagai penetapan atau peraturan

Allah dan gereja juga mengajarkan tentang kebenaran-kebenaran iman Kristen

bagi pasangan-pasangan Kristen.49

Sebenarnya permasalahan ini dapat diatasi

dengan menitipkan calon pasangan suami istri ke gereja HKBP yang dekat dengan

tempat mereka bekerja untuk mengikuti pelaksanaan Katekisasi Pranikah.

Jika dilihat dari tujuan dan fungsi Katekisasi Pranikah berdasarkan fungsi

pendampingan dan konseling pastoral maka, Katekisasi Pranikah bukanlah sebuah

formalitas semata. Menurut James Yanuar tujuan dari Katekisasi Pranikah ialah,

memberikan pemahaman yang benar tentang konsep dasar pernikahan,

memperlengkapi calon pasangan suami istri dalam memulai membangun rumah

tangga mereka dengan cara yang benar, memalui penguasaan keterampilan dasar

yang diperlukan untuk hidup bersama dalam pernikahan, menolong calon

pasangan suami istri untuk semakin mengenal dirinya dan pasangannya dari sudut

pandang yang lengkap (diri sendiri, pasangan dan pembimbing) sehingga dapat

melakukan perubahan serta penyesuaian diri yang benar sebelum menikah, dan

48

Aart Van Bek, Pendampingan Pastoral, 10 49

Abineno, J.L.CH., Pengembalaan, (Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1967), 88

Page 35: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

25

membangun hubungan antara pembimbing pranikah dengan calon pasangan suami

istri, agar terdapat rasa aman untuk membuka diri memalui kuisioner maupun

secara lisan sepanjang proses Katekisasi Pranikah serta membangun kepercayaan

untuk jangka panjang.50

Berdasarkan perspektif pastoral maka hasil penelitian, Katekisasi Pranikah

hanyalah sebuah formalitas belaka sangatlah tidak sejalan dengan fungsi pastoral

yang terdapat dalam proses Katekisasi Pranikah yang dalam tahap memberi

bimbingan kepada calon pasangan suami istri. Adapun fungsi pastoral dalam buku

Pdt. J.D. Engel yang berjudul Pastoral dan kebutuhan dasar konseling ialah:

Fungsi Bimbingan (guiding) untuk membantu konseli yang berada dalam

kebingungan untuk menentukan pilihan-pilihan dan pengambilan keputusan

tentang hal-hal positif yang membangung dirinya, serta menentukan langkah-

langkah yang harus diambil, Fungsi Penopangan (sustaining) untuk membantu

konseli untuk menerima kenyataan sebagaimana adanya, mandiri dalam keadaan

yang baru, serta bertumbuh secara penuh dan utuh. Fungsi Penyembuhan

(healing) untuk memberikan pelayanan secara holistik, lahir dan batin, jasmani

dan rohani, tubuh dan jiwa yang menutun konseli untuk mengungkapkan perasaan

hatinya yang terdalam, fungsi memulihkan/memperbaiki (reconciling) untuk

membantu konseli memperbaiki kembali hubungan yang rusak antara dirinya dan

orang lain dengan memaafkan kesalahan yang telah dilakukan orang dan memberi

mereka pengampunan dan fungsi memelihara/mengasuh (nurturing) untuk

membantu konseli untuk mengembangkan potensi-potensi yang diberikan Allah

kepadanya.51

Pelaksanaan Katekisasi Pranikah

Melalui hasil wawancara, mengenai respon jemaat terhadap pelaksanaan

Katekisasi Pranikah yang dilakukan hanya dengan satu kali tatap muka, secara

keseluruhan jemaat memberi respon bahwasanya Katekisasi Pranikah dengan satu

kali pertemuan sangatlah tidak efektif. Katekisasi Pranikah termasuk pada tahap

pendampingan karena itu, jika dikaji berdasarkan perspektif pastoral dalam buku

Pdt. Dr.J.D. Engel Pendampingan pastoral berasal dari kata kerja mendampingi

50

James Yanuar, Bukan lagi, 15 51

J.D. Engel, Pastoral dan kebutuhan dasar konseling, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2016), 4-13

Page 36: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

26

sebagai suatu kegiatan menolong, karena suatu sebab perlu didampingi.

Pendampingan pada hakikatnya merupakan pertolongan psikologis dengan tujuan

meringankan beban penderitaan dari yang ditolong, sehingga konselor

menjalankan fungsi pendampingan. Dalam proses itu, seorang konselor pastoral

yang dalam kehidupan bergereja adalah pendeta harus dapat menemukan tingkat

identitas diri dan pemahaman yang baru melalui dasar-dasar teologis yang jelas

dan teknik-teknik menolong yang bervariasi serta dapat menjawab kebutuhan

konselinya.

Hal ini sejalan dengan pendapat James Yanuar yang mengatakan bahwa

Katekisasi Pranikah efektifnya dilakukan dalam 5 sampai dengan 7 kali

pertemuan untuk penyampaian materi Katekisasi Pranikah. Adapun strategi

Katekisasi Pranikah yang disusun oleh James Yanuar yakni, pertemuan awal

menyampaikan prosedur pelaksanaan Katekisasi Pranikah dan menanyakan

kepada calon pasangan suami istri apakah bersedia mengikuti setiap prosedur

secara konsisten, mendoakan dan penjelasan Firman Tuhan kepada calon

pasangan suami istri beserta orang tua mengenai tugas dan tanggung jawab suami

istri dan anak kepada orang tua. Pilihan pembacaan Alkitab: Efesus 5:22-33;6:1-4;

Matius 19:1-12, bimbingan keselamatan dan penyelesaian dosa. Calon pasangan

suami istri harus benar-benar telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai

Tuhan dan Juru selamat Pribadi, bersedia untuk hidup berdasarkan kebenaran

Firman Tuhan dan meninggalkan segala dosa perbuatannya di kehidupan masa

lalunya, memberi nasihat kepada pasangan calon suami istri untuk menyerahkan

hatinya dan seluruh hidupnya kepada Allah, bila dia ingin Allah selalu menyertai

kehidupan rumah tangganya, berdoa bersama dengan orang yang anda layani,

meminta berkat, penyertaan dan pimpinan Tuhan dalam hidup masing-masing dan

pernikahan yang segera akan dimasuki.

Menurut James Yanuar beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam

pelaksanaan Katekisasi Pranikah yakni, hamba Tuhan/pendeta selaku

pembimbing, menyediakan waktu pertemuan yang cukup bagi pasangan yang

akan menikah, merupakan tanda kasih sayang yang otentik, alat untuk mengenal

calon pasangan suami istri, berupa kuisioner dan pertanyaan-pertanyaan langsung

adapun kuisioner berisikan daftar pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan

Page 37: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

27

pembimbing berkenaan hal-hal apa yang perlu diketahui dari kedua pasangan,

materi dasar sebagai panduan pelajaran Katekisasi Pranikah bagi pembimbing dan

calon pasangan suami istri, materi berisikan tentang hal-hal yang akan dibahas

dalam Katekisasi Pranikah, dan terakhir kesediaan calon pasangan suami istri

untuk memenuhi prosedur dan menjalani proses konseling pranikah secara aktif. 52

Beberapa jemaat yang berpendapat bahwa Katekisasi Pranikah dengan

satu kali pertemuan sudah sangat efektif. Hal ini dipengaruhi dengan kehidupan

Jemaat HKBP Ressort Solo yang sudah masuk pada tahap masyarakat perkotaan

yang ingin segala sesuatunya serba instant, sibuk bekerja dan tidak memiliki

waktu. Kathleen Fischer dan Thomas Hart yang mengatakan, bahwa Pernikahan

Kristen dewasa ini berada dalam konteks budaya yang berbeda daripada satu

generasi yang lalu. Sejumlah perkembangan mengubah pola dalam mana

perkawinan dipilih dan dihayati. Perkembangan-perkembangan ini perlu

diperhatikan dalam persiapan perkawinan, dalam perayaan perjanjian perkawinan,

dan dalam bina lanjut calon pasangan suami isteri.53

Para pasangan sering kali

memasuki pernikahan tanpa memilih pasangannya secara objektif karena peranan

hubungan sebelum menikah sangat berbeda dari yang dibutuhkan sesudah

menikah.54

Berdasarkan hasil penelitian yang mengatakan bahwa kateksisasi pranikah

dengan satu kali sudah efektif tidak sejalan dengan yang dikatakan oleh

Tjandraini dalam bukunya yang berjudul Bimbingan Konseling Keluarga (Terapi

Keluarga) yakni sebelum memasuki pernikahan sangat diperlukan persiapan

yang matang yakni mengenai, peran sebagai suami maupun istri yang perlu

disadari dalam pembagian tugas, kebahagiaan rumah tangga haruslah yang

terlebih dahulu diutamakan dan bukan kepentingan karier atau kepuasan masing-

masing pihak saja, komunikasi yang harus tetap terjalin dimana mereka belajar

mengungkapkan sesuatu dan pasangan perlu belajar mendengarkan apa yang

diungkapkan oleh pasangannya, hubungan seks merupakan aspek yang penting

dalam kehidupan pernikahan, walaupun bukan satu-satunya cara mengungkapkan

52

James Yanuar, Bukan,, 16-21 53

Cooke, Bernard, Alternatif untuk ibadat masa mendatang 5 perkawinan Kristen, 17 54

Meler, Paul. D. dkk, Pengantar Psikologi & Konseling Kristen, (Yogyakarta: PB MR ANDI,

2004), 208

Page 38: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

28

kasih dalam pernikahan bukan juga satu-satunya cara mengungkapkan kasih dan

bukan satu-satunya sumber kebahagiaan dalam pernikahan, pernikahan yang

dibangun senantiasa perlu dipelihara dan dirawat agar tetap bahagia. 55

James Yanuar Menganalogikan pernikahan ibarat seseorang yang akan

membangun rumah, biasanya terlebih dahulu membuat perencanaan yang

dituangkan dalam bentuk gambar atau desain. Gambar atau desain awal sangat

penting, karena menjadi petunjuk bagaimana bangunan itu akan diselesaikan.

Demikian juga sebelum seseorang memasuki ikatan pernikahan, seharusnya sudah

terlebih dahulu mengetahui rancangan awal sang arsitek pernikahan yaitu Allah

sendiri.56

Berdasarkan hasil wawancara bahwa pendeta dan gereja belum serius

terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah, jika dilihat dari tugas dan tanggung

jawabnya pendeta memiliki peran yang sangat penting dalam pernikahan karena

pendeta merupakan orang yang memiliki pemahaman penuh secara teologis dan

gereja merupakan tempat yang kudus dan tempat berkumpulnya orang-orang yang

percaya kepada Allah. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Abineno bahwa

kekhilafan yang sering dilakukan pendeta-pendeta ialah mereka menyangka

bahwa hal ini telah cukup diketahui oleh anggota-anggota jemaat.57

Saat ini tampaknya banyak orang yang salah memaknai arti sebuah

pernikahan. banyak orang yang salah dalam menjalankan sebuah bahtera

pernikahan, mungkin semua disebabkan kesalahan paradigma yang digunakan

dalam melihat pernikahan. Oleh karena itu, sangat diperlukannya sebuah

pendampingan agar mereka memiliki pemahaman yang benar tentang semua

pernikahan. Dalam ruang lingkup gereja yang bertanggung jawab dalam

memberikan pendampingan, pemberdayaan dalam jemaat ialah seorang pendeta.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Pdt. Dr. J.D Engel bahwa pastoral

berasal dari bahsa latin yakni pastore yang berarti Gembala. Adapun pastoral

menurut Pdt. Dr. J.D Engel ialah suatu upaya untuk memanusiakan manusia dan

dalam upaya memanusiakan itulah terkandung makna pemberdayaan yang

menjadi tujuan utama suatu proses pendampingan dan konseling pastoral.58

55

Tjandraini, Kristiani, Bimbingan Konseling, 41-45 56

James Yanuar, Bukan lagi dua melainkan satu-panduan konseling pranikah dan pascanikah, 28 57

Abineno, J.L.CH, Pengembalaan, 88 58

J.D. Engel, Pastoral, 2-3

Page 39: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

29

Karena itu, Katekisasi Pranikah sangat diperlukan karena merupakan

jembatan awal bagi pasangan yang akan menikah untuk saling mengenal lebih

jauh satu sama lain. Dengan ini, pasangan berusaha untuk menyiapkan diri dalam

membuat sikap apabila ada perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal diantara

keduanya.59

V. Penutup

Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara, penulis memberikan kesimpulan bahwa

pelaksanaan Katekisasi Pranikah di HKBP Ressort solo belum sesuai dengan teori

pastoral dan teori-teori kateksasi pranikah. Jika kita melihat dari perspektif

pastoral bahwa pelaksanaan Katekisasi Pranikah sudah dalam tahap

pendampingan pastoral, karena didalam pelaksanaan Katekisasi Pranikah terjadi

proses membimbing untuk memasuki kehidupan rumah tangga. Proses

pembimbingan yang terjadi dalam Katekisasi Pranikah bisa dikatakan sudah

memenuhi satu dari kelima fungsi pendampinngan dan konseling pastoral, tetapi

jika dilihat dari tujuan pernikahan yakni satu untuk selamanya dalam sebuah

rumah tangga yang dikehendaki Allah, maka sangat diperlukan ke empat fungsi

pastoral lainnya, yakni penopanngan, penyembuhan, memulihkan, memelihara.

Oleh karena itu, jika dlilihat dari durasi waktu pertemuan Katekisasi Pranikah

yang hanya berlangsung satu kali pertemuan dalam waktu 1 sampai dengan 2 jam

maka, sangat tidak eferktif untuk melakukan pendampingan memasuki pernikahan

kepada calon pasangan suami istri.

Gereja HKBP Solo belum memberikan perhatian yang serius terhadap

pelaksanaan Katekisasi Pranikah. Jika Katekisasi Pranikah hanya berjalan

sedemikian adanya maka keadaan ini akan memberikan dampak terhadap

kehidupan rumah tangga calon pasangan suami istri kelak. Secara garis besar

topik pembahasan hanya seputar saling mengenal pasangan dan cara menghadapi

setiap permasalahan dalam rumah tangga. Minimnya pengetahuan mereka tentang

pernikahan yang sesungguhnya, maka akan berpeluang besar kepada tidak

harmonisan hubungan keluarga dikarenakan mereka belum memiliki pemahaman

59

Halomoan Marpaung, “Analisa Persepsi dan Harapan Terhadap Konseling Pranikah

Perkawinan,” JurnalAnalitika 3, no. 1 (Juni 2011): 12, diakses Mei 23, 2019

Page 40: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

30

yang jelas akan makna pernikahan dan belum saling mengenal secara utuh

pasangan mereka masing-masing.

Saran

Adapun saran yang diberikan penulis mengenai pelaksanaan Katekisasi

Pranikah di HKBP Solo ialah:

1. Kiranya sinode HKBP lebih serius lagi mempersiapkan segala kebutuhan

dalam bidang pelayanan Katekisasi Pranikah dengan membuat kurikulum

pengajaran dan membuat peraturan yang jelas mengenai jangka waktu dan

jumlah tatap muka yang harus dilakukan dalam pelaksanaan Katekisasi

Pranikah. Agar tidak terjadi perbedaan pelaksanaan dimasing-masing gereja

HKBP.

2. Kiranya pendeta sebagai seorang gembala harus lebih memberikan hati dan

waktunya kepada jemaatnya dan sebagai pengajar Katekisasi Pranikah lebih

mensosialisaikan lagi kepada seluruh jemaat tentang pentingnya Katekisasi

Pranikah dan tidak lupa pula untuk tetap melibatkan orang tua calon pasangan

suami istri agar mereka menyadari bahwa mereka juga memiliki tanggung

jawab dalam memberikan pendampingan kepada calon pasangan suami istri

yang akan membina rumah tangga. Agar pelaksanaan Katekisasi Pranikah

terstruktur, terukur dan sistematis

3. Untuk mengatasi kendala-kendala jemaat yang bekerja, kiranya Gereja

memberikan surat pengantar untuk mengikuti Katekisasi Pranikah kepada

jemaat yang terkendala karena sibuk bekerja di luar kota, agar dapat mengikuti

Katekisasi Pranikah di Gereja HKBP yang terdekat/mudah dijangkau.

4. Kiranya pelaksanaan Katekisasi Pranikah dilakukan dalam waktu 3 bulan

dengan dua kali pertemuan tatap muka dalam satu minggu serta melibatkan

calon pasangan suami istri dalam setiap kegiatan-kegiatan yang ada di gereja

HKBP tempat mereka dititipkan untuk belajar Katekisasi Pranikah. Agar iman

mereka semakin bertumbuh dan mereka menyadari bahwa kelak setelah

berumah tangga mereka pun harus memberi diri mereka untuk melayani

Tuhan.

Page 41: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

31

DAFTAR PUSTAKA

Abineno JL.Ch,. Katekisasi Sidi Nikah Peneguhan dan Pemberkatannya.

Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2001.

Abineno, J.L.CH, Pengembalaan, (Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1967)

Abineno, J.L.CH. PEMBERITAAN FIRMAN pada hari-hari khusus. Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 1981

Beek Van Aart, pendampingan pastoral, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1999.

Bernard Cooke,. Alternatif untuk ibadat masa mendatang 5 perkawinan Kristen.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991.

Chr. De Jonge dan Jan s. Aritonang. Apa & Bagaimana Gereja? Pengantar

Sejarah Eklesiologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Dumartheray, Roland dkk. Agama Dalam Dialog. Jakarta: Gunung Mulia, 2003.

Eko, Sukoco, Lukas. Panduan Pelayanan Gerejawi. Yogyakarta: Taman Pustaka

Kristen, 2006.

Engel, J.D. Pastoral dan kebutuhan dasar konseling. Jakarta: PT BPK Gunung

Mulia, 2016.

Engel. J.D, Pastoral dan kebutuhan dasar konseling, Jakarta: PT BPK Gunung

Mulia, 2016.

Howard, Clinebell. Tipe-Tipe Dasar Pendampingan dan Konseling Pastoral.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002.

Howatd & Wareen. Memimpin Gereja secara mantap Petunjuk-Petunjuk

Praktis untuk Gembala Sidang. Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2003

Kristiani Tjandraini. Bimbingan Konseling Keluarga (Terapi Keluarga).

Salatiga: Widya Sari Press, 2004

M. Bons, Strom. Apakah Pengembalaan itu?. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982

Marpaung, Halomoan. “Analisa Persepsi dan Harapan Terhadap Konseling

Pranikah Perkawinan,” Jurnal Analitika, 3, No.1, (Juni 2011): 12.

Musta’in. Mengemas kebosanan pasca menikah: Rekonseptualisasi Konseling

Perkawinan dalam Bentuk Menafikan Ke-egoisan Diri untuk

Meneguhkan Sikap Saling Memberi, Menerima, Memahami dan

Menjaga. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015.

Page 42: Kajian terhadap pelaksanaan Katekisasi Pranikah di Huria ......Katekisasi Pranikah sangatlah penting, karena Katekisasi Pranikah merupakan tempat untuk membimbing dua orang yang berbeda,

32

Paul. D Meler,. dkk. Pengantar Psikologi & Konseling Kristen. Yogyakarta: PB

MR ANDI, 2004.

Poerwadarminta W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

1994.

Pramudianto. Panduan Pelayanan Majelis. Tangerang: Penerbit Sirao Credentia

Center, 2008.

Siti, Muhayat,i Diana dan Ariswanti Triningtyas, “Konseling Pranikah: Sebuah

Upaya Mereduksi Budaya Pernikahan Dini di Kecamatan Pulung

Kabupaten Ponorogo,” Jurnal Konseling Indonesia 3, no. 1 (Oktober

2017): 29

Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2006

Susabda Yakub, konseling pranikah, Jakarta: Mitra Pustaka, 2010

Tim Penyusun Buku Pegangan Katekisasi Sidi HKBP. Manghatindanghon

Haporseaon di HKBP. Pematang Siantar: Kantor Pusat HKBP, 2015.

Tim Pusat Pendampingan Keluarga. “Brayat Minulyo” KEUSKUPAN AGUNG

SEMARANG, Kursus Berkeluarga. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2007.

Walgito Bimo. Bimbingan & Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Penerbit Andi,

2004.

Yanuar, James. bukan lagi dua melainkan satu -panduan konseling pranikah

dan pascanikah. Bandung: Visi Anugrah Indonesia, 2013.

Yusuf A. Muri. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & gabungan. Jakarta:

PT Fajar Interpratama Mandiri, 2017.

Sumber lain

Data diperoleh dari Administrasi HKBP Ressort Solo pada tanggal 10 Juli 2019 di

HKBP Ressort Solo.

Data diperoleh dari Buku Berit tahun 2018 HKBP Ressort Solo Pada tanggal 10

April 2019 di HKBP Ressort Solo.

Hasil Wawancara dengan Pdt. Erwin Marpaung (Pendeta Ressort HKBP Solo

pada tanggal 14 Mei 2019 di HKBP Ressort Solo).