18
TESIS TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA MENURUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG KETERTIBAN UMUM OLEH : KUKUH AGUS SUSYANTO NIM. 12108014

KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

T E S I S

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAHTERHADAP PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

MENURUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEPNOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG KETERTIBAN UMUM

OLEH :

KUKUH AGUS SUSYANTONIM. 12108014

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

Page 2: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

2009T E S I S

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAHTERHADAP PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

MENURUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEPNOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG KETERTIBAN UMUM

OLEH :

KUKUH AGUS SUSYANTONIM. 12108014

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

ii

Page 3: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

2009

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAHTERHADAP PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

MENURUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEPNOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG KETERTIBAN UMUM

T E S I SUntuk memperoleh Gelar Magister

Dalam Program Studi Magister Ilmu HukumPada Program Pascasarjana Universitas Narotama

OLEH :

KUKUH AGUS SUSYANTONIM. 12108014

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUM

iii

Page 4: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA2009

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL, 25 April 2009

Oleh:

Pembimbing

SOEMALI, SH.MH

Mengetahui.Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum

Universitas Narotama

DR. MARTEN L. SOUHOKA, SH.MS.

iv

Page 5: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS

Dipertahankan didepan sidang Tim Penguji Program Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya dan dinyatakan diterima untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Magister Hukum pada tanggal, 25 APRIL 2009

TIM PENGUJI

1. Ketua :

2. Anggota :

3. Anggota :

v

Page 6: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat,

dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sesuai

dengan rencana. Tesis disusun guna memenuhi salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum pada Program Pascasarjana

Universitas Narotama Surabaya.

Dalam rangka penyelesaian Tesis ini penulis banyak mendapat

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada :

1. Bapak R. Djoko Soemadijo, SH selaku Rektor Universitas Narotama

Surabaya.

2. Bapak Prof. Dr. H.R. Sri Soemantri, M, SH, MS. Selaku Direktur

Program Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya.

3. Bapak Dr. Marten L. Souhoka, SH.MS. selaku Ketua Program Studi

Magister Ilmu Hukum Universitas Narotama Surabaya .

4. Bapak Soemali, SH. MH. selaku Dosen Pembimbing yang penuh

kesabaran memberikan arahan dan motifasi kepada penulis dalam

penyusunan tesis ini,

5. Seluruh staf dan Karyawan Program Pascasarjana khususnya Magister

Ilmu Hukum Universitas Narotama Surabaya dengan segala bantuannya

vi

Page 7: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

yang telah diberikan kepada penulis selama mengikuti studi hingga

selesainya Tesis ini,

6. Bapak KH. Moh. Ramdlan Siraj. SE. MM. selaku Bupati Sumenep yang

telah memberikan ijin studi Pascasarjana Universitas Narotama

Surabaya.

7. Bapak H. Fen. A. Effendy Said, SE. MSi. MM. selaku Sekretaris Daerah

Kabupaten Sumenep, yang telah memberikan semangat dan motifasi

dalam perkuliahan sampai terselesainya pembuatan Tesis ini,

8. Keluarga tercinta, Ayahhanda Agien Agus Winoto dan Ibundaku

Nibuwati, Mertuaku (Alm.) Drs Soetrisno. MSi dan mami Titiek

Soetrisno, Istriku Shanti Dayhnova Agustina. SE serta Ananda Raihan

Daffa Gusti Abyanta Dan Nasywa Shafa Gusti Fakhira , Om Sharifuddin

Alsah & Tante Sri Rahayu, Om Juwaije dan keluarga, atas dukungan

moril, materiil , doa restu, berbagai bantuan dan pengorbanan waktu

yang diberikan.

Terima kasih pula kepada semua pihak yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan tesis ini, teriring do’a semoga Allah SWT

membalas segala kebaikannya.

Penulis yakin bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna, mengingat

keterbatasan kemampuan, dan waktu. Oleh sebab itu saran dan kritik yang

sifatnya membangun benar-benar penulis harapkan.

vii

Page 8: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

Mudah-mudahan tesis yang sangat sederhana dapat memberikan

manfaat bagi para pengelola pendidikan, Pemerintah Kabupaten Sumenep

dan masyarakat pada umumnya.

Surabaya, 25 April 2009

Penulis

viii

Page 9: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

RINGKASAN

Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir semua kota-kota yang ada di Indonesia khususnya kota besar selalu dibanjiri oleh Pedagang Kaki Lima. Kondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 yang berlanjut menjadi krisis ekonomi telah membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak krisis tersebut ada pada setiap sektor kehidupan, yang sangat terasa terhadap sektor tenaga kerja karena banyak industri-industri domestik yang tidak bisa bertahan dan akhirnya tutup.

Keberadaan Pedagang Kaki Lima membawa kondisi yang dilematis bagi pemerintah daerah, pada satu sisi Pedagang Kaki Lima sebagai pilihan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan sedang pada sisi lain keberadaan Pedagang Kaki Lima sering menciptakan persoalan sosial khususnya dalam masalah ketertiban, kebersihan, dan keindahan kota.

Adanya kondisi yang demikian keberadaan Pedagang Kaki Lima tidak harus dilarang akan tetapi harus dilakukan pembinaan secara baik agar keberadaan Pedagang Kaki Lima tidak menjadi masalah sosial, akan tetapi keberadaan Pedagang Kaki Lima memberikan kontribusi yang positif, baik bagi masyarakat maupun bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Berkaitan dengan masalah tersebut di atas Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menetapkan Perda Kabupaten Sumenep Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Ketertiban Umum. Dalam Perda tersebut masalah Pedagang Kaki Lima hanya diatur dalam tiga pasal yaitu pasal 4, 5, dan 6. Dalam Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2002 menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumenep bertanggung jawab mengatur dan menyediakan fasilitas umum untuk kepentingan Pedagang Kaki Lima serta masyarakat wajib menggunakan fasilitas umum yang disediakan oleh Pemerintah, Pasal 5 berisi larangan kepada para Pedagang Kaki Lima untuk menempati, membangun kios di tempat-tempat tertentu yang mengakibatkan adanya gangguan terhadap pemakai jalan kemudian dalam Pasal 6 pemberian sanksi penertiban oleh Pejabat yang ditunjuk kepada para Pedagang Kaki Lima yang melanggar.

Perumusan masalah Pedagang Kaki Lima sebagaimana tercantum dalam pasal 4, 5 dan 6 tidak didasari suatu latar belakang pemikiran yang komperhensip baik oleh pihak Eksekutif maupun pihak Legislatif. Hal ini terbukti dari penyampaian nota penjelasan 14 Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep yang disampaikan pada tanggal 30 Juli 2002, Bupati Sumenep tidak memberikan penekanan secara khusus terhadap masalah Pedagang Kaki Lima. Begitu juga dalam pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Sumenep dimana tidak satu Fraksipun yang memberikan

ix

Page 10: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

penekanan khusus pentingnya pengaturan terhadap persoalan Pedagang Kaki Lima. Ini menunjukkan bahwa baik Eksekutif maupun Legislatif belum menganggap penting pengaturan masalah Pedagang Kaki Lima. Akibatnya setelah Rancangan Peraturan Daerah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah khususnya Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 3 Tahun 2002 tentang Ketertiban Umum pengaturan masalah Pedagang Kaki Lima hanya terdiri dari 3 ( tiga ) pasal, sehingga implementasi tentang Pedagang Kaki Lima tidak terlaksana sesuai keinginan.

Masalah pokok pengaturan Pedagang Kaki Lima dalam Peraturan Daerah tersebut terletak pada Pasal 4 ayat (1) yaitu kewajiban pemerintah Kabupaten Sumenep untuk menyediakan fasilitas umum untuk Pedagang Kaki Lima. Pada kenyataannya amanah dari pasal tersebut tidak terealisasi secara riil sehingga pasal-pasal berikutnya yang mengatur Pedagang Kaki Lima secara otomatis tidak efektif.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi masalah tersebut perlu adanya pemikiran yang lebih komperhensip untuk menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep yang secara khusus mengatur tentang Pedagang Kaki Lima.

x

Page 11: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN..................................................................... i

HALAMAN SAMPUL DALAM..................................................................... ii

HALAMAN PRASYARAT GELAR.............................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... iv

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI............................................ v

HALAMAN UCAPAN TRIMAKASIH........................................................... vi

HALAMAN RINGKASAN............................................................................ ix

DAFTAR ISI............................................................................................... xi

BAB I PENDAULUAN.......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah..................................................... 1

1.2 .Rumusan Masalah............................................................... 10

1.3.Tujuan Penelitian................................................................. 10

1.4.Manfaat Penelitian............................................................... 11

1.5.Tinjauan Pustaka................................................................. 12

1.6. Metode Penelitian............................................................... 22

1.7.Sistimatika Penulisan........................................................... 28

BAB II KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM

PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2002

TENTANG KETERTIBAN UMUM.............................................. 31

2.1. Peraturan Daerah Dalam Sistem Perundang-undangan

Nasional............................................................................. 31

xi

Page 12: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

2.2. Latar Belakang Perumusan Pedagang Kaki Lima

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep

Nomor 3 Tahun 2002......................................................... 39

2.2.1 Nota Penjelasan Bupati........................................... 41

2.2.2 Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi di DPRD

Kabupaten Sunenep............................................ 43

BAB III TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH

TERHADAP PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

DIKABUPATEN SUMENEP....................................................... 51

3.1. Kondisi Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Sumenep....... 51

3.1.1. Pengrtian Pedangang Kaki Lima ............................ 51

3.1.2. Gambaran Pedagang Kaki Lima di Kabupaten

Sumenep................................................................. 53

3.1.3. Peranan dan Sumbangan Pedagang Kaki Lima

Terhadap Pemerintah Daerah................................. 58

3.1.4. Upaya Pembinaan Pedagang Kaki Lima Oleh

Pemerintah Kabupaten Sumenep........................... 60

BAB IV P E N U T U P............................................................................ 69

4.1. Kesimpulan........................................................................ 69

4.2. Saran................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA

xii

Page 13: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Thomas S. Khun, Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains, Terjemahan Tjun Surjana, Remadja Karya, Bandung, 1989

Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Suatu Sistem Hukum Nasional, Alumni, Bandung, 1991

Hadjon Philipus M, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajahmada Perss, Yogyakarta, 2001

A.M. Donner dalam Philipus M.Hadjon, Pengantar Hukum Administras Indonesia, Gadjah Mada Press, Yogyakarta, 1994.

Diana Conyers, Perencanaan Sosial Di Dunia Ketiga, Gajah Mada Univerrsity Press, Yogyakarta, 1984

Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001

Moleong, Lexy.J, Metodologi Penelitian Kaulitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000.

Moh. Kusnardi dan Bintan Saragih, Ilmu Negara, Gema Media Pratama, Jakarta, 1994.

Moersidin Moeklas, Politik Hukum, Universitas Narotama, 2002.

Ronny Sautma Hotma Hutma Bako, Pengantar Pembentukan Undang-Undang Republik Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999.

Risalah Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumenep, Masa Sidang III Tahun Sidang 2002 Tanggal 25 Juni sampai dengan 2 September 2002. Acara Pembahasan Empat Belas Rancangan Peraturan Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2002.

Soemitro, Rony Hanitijo, Metodologi Penelitian Hukum dan Jumetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990. Soekanto Soerjono, Penelitian Hukum

xiii

Page 14: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

Normatif Suatu Tinjauan Singkatan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.

-------- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Suatu Sistem Hukum Nasional, Alumni, Bandung, 1991.

Tehnik Keberadaan Pedagang Kaki Lima, Disperindag Kabupaten Sumenep, 2009.

Tehnik Usaha Pedagang Kaki Lima, Profil PKL, Satpol PP Kabupaten Sumenep, 2009.

Tehnik Penyerapan dan Penyaluran Aspirasi Masyarakat, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumenep, 2001.

B. Perundang Undangan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 03 Tahun 2002 tentang Ketertiban Umum, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, 2002.

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 03 Tahun 2002

tentang Penjelasan Bupati dan Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD

Sumenep.

xiv

Page 15: KAJIAN YURIDIS NORMATIFskripsi.narotama.ac.id/files/12108014-KUKUH AGUS SUSYANTO... · Web viewKondisi ini diperparah dengan adanya krisis Moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan

Keputusan Bupati Sumenep Nomor : 188/83/KEP/435.012/2003

tentang Tim Pelaksana Pembinaan Pedagang Kaki Lima, Bagian Hukum

Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, 2003.

xv