11
Kata Pengantar Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan berkat dan rahmatnya bagi penulis untuk menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia tentang penggunaan kalimat efektif dalam karya tulis. Penulis membuat makalah ini, dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh dosen pembimbing, Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum tentang penggunaan kalimat efektif dalam penulisan karya tulis. Penulis berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. R.Kunjana Rahardi, M.Hum yang telah memberikan bimbingannya kepada segenap penulis. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Penulis mengetahui bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu penulis memohon kritik dan saran yang bersifat membangun bagi pembelajaran Bahasa Indonesia yang selanjutnya. Yogyakarta, 5 September 2014 Penulis

kalimat efektif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kalimat efektifBahasa IndonesiaKuliah

Citation preview

Kata PengantarPuji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan berkat dan rahmatnya bagi penulis untuk menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia tentang penggunaan kalimat efektif dalam karya tulis. Penulis membuat makalah ini, dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh dosen pembimbing, Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum tentang penggunaan kalimat efektif dalam penulisan karya tulis. Penulis berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. R.Kunjana Rahardi, M.Hum yang telah memberikan bimbingannya kepada segenap penulis. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Penulis mengetahui bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu penulis memohon kritik dan saran yang bersifat membangun bagi pembelajaran Bahasa Indonesia yang selanjutnya.

Yogyakarta, 5 September 2014Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1DAFTAR ISI 2BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat Makalah BAB II: PEMBAHASAN

BAB III: PENUTUP Kesimpulan Kritik dan Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan kalimat efektif?1.2.2 Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif yang baik dan benar?1.2.3 Bagaiman cara mengidentifikasi kalimat yang kurang efektif?1.3 Tujuan1.4 Metode Penelitian

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi Kalimat EfektifKalimat efektif memiliki banyak sekali pengertian. Berikut adalah beberapa pengertian kalimat efektif dari berbagai sumber. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007). Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001) Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989). Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009). Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan atau pikiran pada diri pendengar atau pembaca, seperti apa yang ada dalam pikiran dan benak pembicara atau penulisnya. (Rahardi, Kunjana: 2010)Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif2.2.1 Kesepadanan StrukturYang dimaksud dengan kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara gagasan atau pikiran dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan pikiran ditunjukkan oleh keutuhan dan kepaduan ide atau gagasan pada kalimat itu. Adapun kesepadanan struktur ditunjukkan oleh kejelasan kehadiran subjek dan predikat, tidak adanya subjek yang ganda, tidak adanya konjungsi intrakalimat yang digunakan dalam kalimat tunggal, dan tidak adanya kata yang di depan predikat. 2.2.2 Keparalelan BentukYang dimaksud dengan keparalelan bentuk adalah kesamaan atau keparalelan bentuk kata atau frasa yang digunakan dalam sebuah kalimat. Artinya, jika dalam konstruksi yang beruntun pada kalimat, bentuk yang pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga pasti menggunakan nomina. Demikian juga kalau bentuk yang pertama menggunakan ajektif, bentuk yang kedua, ketiga dan yang seterusnya juga harus menggunakan ajektif. 2.2.3 Ketegasan MaknaYang dimaksud dengan ciri kegeasan makna itu adalah bahwa perlakuan penonjolan pada gagasan pokok kalimat tersebut. Dengan perkataan lain, gagasan yang hendak ditonjolkan itu harus diletakkan pada posisi depan pada sebuah kalimat. Dengan pengedapanan gagasan atau ide yang hendak ditonjolkan itu, ketegasan makna dapat diperoleh dalam kalimat itu. Informasi yang harus diketahui dan diperoleh terlebih dahulu oleh pembaca, akan mudah diketemukan secara langsung oleh pembaca, yakni dengan mengidentifikasi bentuk kebahasaanya yang ditonjolkan itu. 2.2.4 Kehematan KataCiri kalimat efektif yang keempat adalah kehematan kata. Tapi kehematan kata, bukan dilihat dari kata-kata yang pendek saja. Jadi, prinsip ketercukupan dalam pemakaian bentuk-bentuk kebahasaan yang dirasa penting untuk ditekankan. Artinya kalau memang tuturan itu dapat dibuat pendek kenapa mesti dibuat panjang. Sebaliknya jika memang dengan tuturan yang pendek, dengan tuturan yang dipotong, teryata tidak didapatkan bentuk kebahasaan yang sedikit lebih panjang tetap diperbolehkan.2.2.5 Kecermatan dan KesantunanPersoalan kecermatan didalam pemakaian bentukbentuk kebahasaan adalah persoalan yang sangat tidak mudah untuk diselesaikan. Banyak kesalahan kebahasaaan yang dilakukan oleh para penulis, peneliti, dan penyuting bahasa, yang kadang kala sumber pokoknya adalah pada masalah ketidaktelitian dalam memerantikan bentukbenntuk kebahasan yang demikian itu. 2.2.6 Kepaduan MaknaKalimat efektif dalam bahasa Indonesia juga harus memiliki ciri kepaduan makna. Adapun yang dimaksud dengan padu adalah bersatu. Dengan demikian, dapat dikatakan pula bahwa bentuk kebahasaan yang padu adalah bentuk kebahasaan yang tidak terpecahpecah, atau bentuk kebahasaan yang bersatu. Kebersatuan atau kepaduan bentukbentuk kebahasaan tersebut padu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kalimat efektif itu salah satunya harus memenuhi kepaduan bentuk dan kepaduan makana. 2.2.7 Kelogisan MaknaCiri efektivifitas kalimat efektif dalam bahasa Indonesia juga dapat dilihat dari dimensi kelogisan maknanya. Kelogisan makana sangat berkaitan dengan nalar, maka sesungguhnya dapat dikatakan pula bahwa kalimat logis itu sesungguhnya adalah kalimat yang bernalar. Secara lebih khusus lagi dapat dikatakan bahwa kalimat yang logis atau kalimat yang bernalar itu adalah kalimat yang ide atau gagasannya sejalan dengan akal dan nalar yang benar dan berlaku universal. 2.3

BAB IIIPENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Peruruan Tinggi, Jakarta: Gramedia, 2010Rahardi, Kunjana. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, Jakarta: Gramedia, 2010http://boltx.heck.in/pengertian-ciri-ciri-kalimat-efektif-ser.xhtml diakses pada 5 September 2014 15:12