10
KALIMAT GOYAH JURNALISTIK DAN KALIMAT HEMAT JURNALISTIK Noviati Indriani – 41813052 – IK Jurnalistik 2

Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bahasa Jurnalistik

Citation preview

Page 1: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

KALIMAT GOYAH JURNAL-ISTIKDAN

KALIMAT HEMAT JURNAL-ISTIK

Noviati Indriani – 41813052 – IK Jurnal-istik 2

Page 2: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

Kalimat goyah ialah kalimat yang ambigu, yaitu kalimat yang menimbulkan banyak arti dan konotatif, sehingga melahirkan ker-aguan di kalangan pembaca, pendengar, atau pemirsa.Kalimat goyah terjadi karena dua hal:

Kalimat Goyah Jurnalistik

Penempatan kata, frasa atau klausa yang tidak te-

pat

Tidak ada penekanan atau em-pasis, sebenarnya apa atau siapa yang ingin ditonjolkan

dalam kalimat itu?

12

Page 3: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

1. P

enem

pata

n Ka

taBahasa Jurnalistik di-tulis dan disajikan dalam tempat relatif sangat singkat. Hanya dalam hitun-gan jam, dan bahkan sering terjadi hanya dalam hitungan menit, karena dikejar tenggat waktu (dead-line) naik cetak atau jam tayang. Dalam situasi demikian, se-orang jurnalis harus tetap bersikap ten-ang, tidak mudah panik. Sikap mudah panik atau gugup, hanya akan melahirkan suasana kata yang tidak padu, tidak sejajar, dan goyah.

2. P

enek

anan

Fr

asaKalimat goyah

dapat ditemukan pula dalam kalimat jurnalistik yang tidak memiliki penekanan atau empasis mengenai siapa atau apa yang sebenarnya yang ingin diton-jolkan dan diang-gap penting diket-ahui oleh pem-baca, pendengar, atau pemirsa. Ada kesan, kata yang satu tidak mem-bantu men-gukuhkan makna kata yang lain.

Page 4: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

Kalimat Hemat Jurnalistik

Unsur penting yang diperlukan dalam pembentukan kalimat efektif ialah kehematan. Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam pe-makaian kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak diperlukan.

Page 5: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

Un-sur -Un-sur

Pengu-langan Subjek

Ka-limat Hi-

ponim

Pe-makaian Kata Depan

Pe-makaian KataSam-bung

Pe-makaian KataMubazi

r

Pe-makaian Kata

danKalimatRancu

Pe-makaian Ak-ronim

Unsur-unsur kehematan yang harus diperhatikan dalam kalimat jurnalistik efektif, antara lain:

Page 6: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

1. Pengulangan Subjek Kalimat

• Seorang penulis atau jurnalis kadang-kadang bersikap berlebihan dalam berbahasa. Sikap berlebihan ini, dalam ilmu bahasa disebut hiperkorek. Artinya ka-limat yang sudah benar, dikoreksi dan direvisi ditambah dikur-angi lagi sehingga akhirnya menjadi keliru dan tidak sejalan dengan kaidah tata ba-hasa baku.

2. Hiponim

• Menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Re-publik Indonesia pada 11 Agustus 1988, hi-ponim ialah bentuk (istilah) yang maknanya terangkum oleh bentuk superor-dinatnya yang mem-punyai makna yang le-bih luas.

Page 7: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

3. Pemakaian Kata Depan

• Kata depan atau preposisi dalam bahasa Indonesia agak terbatas jumlahnya. Kata depan itu dapat kita golongkan seba-gai berikut. Pertama kata depan sejati yaitu: di, ke, dari. Kedua, kata depan majemuk, yaitu gabungan kata depan sejati dengan kata lain, misalnya: di dalam, di luar, di atas, di bawah, ke muka, ke belakang, dari samping, dari depan, ke-pada, daripada. Ketiga, kata depan yang tak tergabung pada kelompok pertama dan kedua, seperti: tentang, perihal, akan, dengan, oleh, antara, bagi, un-tuk.

4. Pemakaian Kata Sambung

• Kata sambung dipakai untuk merangkaikan kalimat dengan kalimat atau merangkaikan ba-gian-bagian kalimat. Ada kata sambung yang menghubungkan kalimat-ka-limat setara yaitu induk kalimat dengan induk kalimat. Ada pula yang menghubungkan kalimat-kalimat yang tak setara yaitu induk kalimat dengan anak ka-limat. Hubungan antara induk kalimat dan induk kalimat dise-but hubungan setara, dan hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat disebut hubungan bertingkat.

Page 8: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

5. Pemakaian Kata Mubazir

• Kata mubazir ialah kata yang sifatnya terasa berlebih-lebi-han. Kata mubazir ialah kata yang bisa dihilangkan dari sebuah kalimat malahan akan membantu memperlan-car jalan bahasa dan mem-buat kalimat itu lebih kuat kesannya. Bahasa jurnalistik ialah bahasa yang mem-buang kata mubazir. Dengan begitu tercapailah efesiensi dalam bahasa. Efesiensi merupakan syarat penting yang harus dipenuhi bila kita hendak menulis berita yang baik [Anwar, 1991:23].

6. Kata dan Kalimat Rancu

• Rancu berarti kacau. Kata dan kalimat rancu, berarti kata dan kalimat kacau: tumpang tindih, membin-gungkan, menyimpang dari kaidah tata bahasa baku.

• Terdapat tiga jenis keran-cuan:• Kerancuan kalimat• Kerancuan susunan kata• Kerancuan bentukan kata

[Badudu, 1996:51-54].

Page 9: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

7. Pemakaian Ak-ronim

• Menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah (1998), istilah akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan seba-gai kata.

• Sebagai kata dasar, akronim harus ditulis dengan huruf ke-cil pada awal kalimat atau berfungsi menjadi kata depan sebagai nama diri.

• Sebagai catatan sekaligus penegasan, tidak semua frasa atau klausa dapat diubah menjadi akronim.

Page 10: Kalimat Goyah Jurnalistik & Kalimat Hemat Jurnalistik

TERIMA KASIH