1
Politik & HAM | 3 KAMIS, 19 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA DINAMIKA Pergantian Panglima TNI Harus Tepat Waktu WAKIL Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin mengingat- kan Presiden soal pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengingat panglima sekarang akan memasuki usia pensiun 1 Oktober 2010. “Kawan-kawan di komisi sudah membicarakan hal itu dan kami berpendapat sudah saatnya Presiden mulai menyiapkan pengganti panglima agar regenerasi di tubuh TNI berjalan dengan baik,” kata Tubagus, kemarin. Saat ini Panglima TNI dijabat oleh Djoko Santoso yang memasuki usia pensiun ta- hun ini. Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, Panglima TNI diangkat dan diberhentikan oleh presiden se- telah mendapat persetujuan DPR. Adapun untuk pengisian posisi Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan. (*/Ant/P-4) Parmusi Minta KPK Tunda Penahanan Mantan Mensos PERSAUDARAAN Muslimin Indonesia (Parmusi) secara resmi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menang- guhkan penahanan mantan Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah. Bachtiar yang menjabat sebagai Ketua Umum Parmusi ditahan KPK sejak 5 Agustus silam, terkait dugaan korupsi dalam kasus pengadaan sarung di Departemen Sosial pada 2006-2008 lalu. Kasus pengadaan itu diduga menimbulkan kerugian negara sebesar Rp15 miliar. Sekretaris Jenderal Parmusi Imam Suhardjo mengatakan pihaknya punya alasan kuat dalam permohonan ini. “Yang pertama, beliau kan tokoh umat. Kedua, beliau sudah tua, 65 tahun. Ketiga sudah tidak punya istri,” ungkap Imam, di Kantor KPK, Jakarta, kemarin siang. Sebelum Parmusi, permo- honan serupa sudah terlebih dulu diajukan oleh pihak keluarga. (EP/P-4) DPD RI Kocok Ulang Pimpinan Komite DEWAN Perwakilan Daerah (DPD) RI memilih pimpinan alat kelengkapan dalam komite-komite pada tahun sidang 2010-2011. Pemilihan pimpinan komite dipimpin Ketua DPD Irman Gus- man (anggota DPD asal Sumbar), Wakil Ketua DPD Laode Ida (Sultra), dan Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas (DIY). “Kocok ulang dilakukan terbuka melalui musyawarah mufakat dan pemungutan suara,” kata Irman, di Jakarta, kemarin. Hasil kocok ulang itu, antara lain, Dani Anwar (DKI Jakarta) terpilih sebagai Ketua Komite I DPD, Bambang Susilo (Kaltim) sebagai Ketua Komite II DPD, dan Ketua Komite III DPD yang belum bergeser dari tangan Istibsyaroh (Jatim). Adapun Komite IV DPD terpilih sebagai ketua John Pieris (Maluku) dan Ketua terpilih Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD adalah I Wayan Sudirta (Bali). Seluruh pimpinan dan anggota alat kelengkapan DPD akan disahkan Sidang Paripurna DPD tanggal 20 Agustus 2010. (*/Din/P-4) Laman Resmi Jadi Ajang Narsis L AMAN resmi kepresi- denan www.presidenri. go.id semestinya me- muat berita atau infor- masi yang berkualitas dan ber- guna bagi masyarakat luas. “Jangan memuat informasi ti- dak penting, malah cenderung terkesan menjadi ajang narsis bagi Susilo Bambang Yudhoyo- no (SBY) dan orang dekatnya,” kata pakar komunikasi politik Universitas Airlangga, Sura- baya, Suko Widodo saat di- hubungi, kemarin. Menurutnya, ada tiga indi- kator informasi yang berkua- litas, yakni memiliki akurasi, timeline, dan relevansi. “Kalau tidak memenuhi ketiga ukuran itu, untuk apa ditayangkan di laman kepresidenan.” Praktisi teknologi informasi (TI) Michael Sunggiardi meng- akui belum ada aturan yang secara tegas membatasi isi da- lam laman resmi kepresidenan. Sehingga, masih ada celah penggunaan laman resmi. Akan tetapi, campur aduk kegiatan pribadi dalam salur- an resmi bisa memunculkan persepsi negatif. “Tidak sesuai etika dan mempermalukan Pre- siden. Jangan-jangan SBY tidak tahu album pribadinya masuk dalam laman resmi pemerin- tah,” katanya. Laman resmi kepresidenan www.presidenri.go.id memuat berbagai informasi, seperti berita utama dan fokus ak- tual. Kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ataupun Ibu Negara Ani Yudhoyono termuat dalam berita utama, se- dangkan isi pidato dimasukkan ke dalam fokus aktual. Di bagian bawah laman itu terdapat kolom bertopik Se- narai Info. Dalam bagian itu, antara lain mengulas album Rinduku Padamu yang berisi 10 lagu yang diciptakan SBY. Di bagian akhir album itu sempat memuat promosi, “Dapatkan CD audionya di toko-toko au- dio CD terdekat di kota Anda.” Akan tetapi, promosi itu kemu- dian dihapus. Kolom itu juga mengulas buku berjudul Dari Kilometer 0,0 karya mantan juru bicara kepresidenan yang kini menja- di Menteri Pemuda dan Olah- raga Andi Mallarangeng. Pada bagian akhir ulasan buku karya Andi Mallarangeng, masih ada selipan promosi, “Dapatkan bukunya di toko-toko buku terdekat di kota Anda.” Ada juga ulasan buku karya mantan juru bicara kepresi- denan yang kini menjabat duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal berjudul Harus Bisa! Seni Memimpin ala SBY. Selain itu, ada juga buku kumpulan pidato SBY berjudul Indonesia On The Move. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komu- nikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto menjelaskan laman berakhiran go.id adalah laman yang memuat kegiatan pemerintah. Ia mengakui, belum ada aturan mengenai komersial- isasi dalam laman pemerintah. “Kembali ke attitude masing- masing. Biasanya bukan ko- mersialisasi, melainkan sosiali- sasi,” katanya. Sisi kemanusiaan Staf Khusus Presiden Bi- dang Komunikasi Politik, yang juga Pemimpin Redaksi www. presidenri.go.id Daniel Spar- ringa menegaskan, tujuan situs itu dibuat agar publik dapat mengetahui semua aktivitas Presiden mulai dari yang serius hingga sisi kemanusiaannya. “Ada bagian yang dianggap sebagai promosi album yang ti- dak memenuhi kriteria menjaga dan memelihara serta wibawa Presiden, harus dikeluarkan,” tukasnya. (Hnr/P-4) [email protected] Sungguh tidak etis untuk memasukkan kegiatan pribadi dalam laman resmi pemerintah. Tidak sesuai etika dan mempermalukan Presiden. Tapi, jangan-jangan SBY tidak tahu.’’ Michael Sunggiardi Praktisi TI Thalatie Yani WWW.PRESIDENRI.GO.ID

KAMIS, 19 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA DINAMIKA … · WAKIL Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin mengingat-kan Presiden soal pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia

  • Upload
    lylien

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAMIS, 19 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA DINAMIKA … · WAKIL Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin mengingat-kan Presiden soal pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia

Politik & HAM | 3KAMIS, 19 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

DINAMIKA

Pergantian Panglima TNI Harus Tepat WaktuWAKIL Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin mengingat-kan Presiden soal pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengingat panglima sekarang akan memasuki usia pensiun 1 Oktober 2010. “Kawan-kawan di komisi sudah membicarakan hal itu dan kami berpendapat sudah saatnya Presiden mulai menyiapkan pengganti panglima agar regenerasi di tubuh TNI berjalan dengan baik,” kata Tubagus, kemarin. Saat ini Panglima TNI dijabat oleh Djoko Santoso yang memasuki usia pensiun ta-hun ini. Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, Panglima TNI diangkat dan diberhentikan oleh presiden se-telah mendapat persetujuan DPR. Adapun untuk pengisian posisi Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan. (*/Ant/P-4)

Parmusi Minta KPK Tunda Penahanan Mantan Mensos

PERSAUDARAAN Muslimin Indonesia (Parmusi) secara resmi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menang-guhkan penahanan mantan Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah. Bachtiar yang menjabat sebagai Ketua Umum Parmusi ditahan KPK sejak 5 Agustus silam, terkait dugaan korupsi dalam kasus pengadaan sarung di Departemen Sosial pada 2006-2008 lalu. Kasus pengadaan itu diduga menimbulkan kerugian negara sebesar Rp15 miliar. Sekretaris Jenderal Parmusi Imam Suhardjo mengatakan pihaknya punya alasan kuat dalam permohonan ini. “Yang pertama, beliau kan tokoh umat. Kedua, beliau sudah tua, 65 tahun. Ketiga sudah tidak punya istri,” ungkap Imam, di Kantor KPK, Jakarta, kemarin siang. Sebelum Parmusi, permo-honan serupa sudah terlebih dulu diajukan oleh pihak keluarga. (EP/P-4)

DPD RI Kocok UlangPimpinan Komite

DEWAN Perwakilan Daerah (DPD) RI memilih pimpinan alat kelengkapan dalam komite-komite pada tahun sidang 2010-2011. Pemilihan pimpinan komite dipimpin Ketua DPD Irman Gus-man (anggota DPD asal Sumbar), Wakil Ketua DPD Laode Ida (Sultra), dan Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas (DIY). “Kocok ulang dilakukan terbuka melalui musyawarah mufakat dan pemungutan suara,” kata Irman, di Jakarta, kemarin. Hasil kocok ulang itu, antara lain, Dani Anwar (DKI Jakarta) terpilih sebagai Ketua Komite I DPD, Bambang Susilo (Kaltim) sebagai Ketua Komite II DPD, dan Ketua Komite III DPD yang belum bergeser dari tangan Istibsyaroh (Jatim). Adapun Komite IV DPD terpilih sebagai ketua John Pieris (Maluku) dan Ketua terpilih Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD adalah I Wayan Sudirta (Bali). Seluruh pimpinan dan anggota alat kelengkapan DPD akan disahkan Sidang Paripurna DPD tanggal 20 Agustus 2010. (*/Din/P-4)

Laman Resmi Jadi Ajang Narsis

LAMAN resmi kepresi-denan www.presidenri.go.id semestinya me-muat berita atau infor-

masi yang berkualitas dan ber-guna bagi masyarakat luas.

“Jangan memuat informasi ti-dak penting, malah cenderung terkesan menjadi ajang narsis bagi Susilo Bam bang Yudhoyo-no (SBY) dan orang de katnya,” kata pakar komunikasi politik Universitas Airlangga, Sura-baya, Suko Widodo saat di-hubungi, kemarin.

Menurutnya, ada tiga indi-kator informasi yang ber kua-litas, yakni memiliki akurasi, timeline, dan relevansi. “Kalau tidak memenuhi ketiga ukuran itu, untuk apa ditayangkan di laman kepresidenan.”

Praktisi teknologi informasi (TI) Michael Sunggiardi meng-akui belum ada aturan yang secara tegas membatasi isi da-lam laman resmi kepresidenan. Sehingga, masih ada celah penggunaan laman resmi.

Akan tetapi, campur aduk kegiatan pribadi dalam salur-an resmi bisa memunculkan persepsi negatif. “Ti dak sesuai etika dan mempermalukan Pre-siden. Jangan-jangan SBY tidak tahu album pribadinya ma suk dalam laman resmi pemerin-tah,” katanya.

Laman resmi kepresidenan www.presidenri.go.id memuat berbagai informasi, seperti

berita utama dan fokus ak-tual. Kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ataupun Ibu Negara Ani Yudhoyono termuat dalam berita utama, se-dangkan isi pidato dimasukkan ke dalam fokus aktual.

Di bagian bawah laman itu terdapat kolom bertopik Se-narai Info. Dalam bagian itu, antara lain mengulas album Rinduku Padamu yang berisi 10 lagu yang diciptakan SBY. Di bagian akhir album itu sempat memuat promosi, “Dapatkan CD audio nya di toko-toko au-dio CD terdekat di kota Anda.” Akan tetapi, promosi itu kemu-dian dihapus.

Kolom itu juga mengulas buku berjudul Dari Kilometer 0,0 karya mantan juru bicara

kepresidenan yang kini menja-di Menteri Pemuda dan Olah-raga Andi Mallarangeng. Pada bagian akhir ulasan buku karya Andi Mallarangeng, masih ada selipan promosi, “Dapatkan bukunya di toko-toko buku

terdekat di kota Anda.”Ada juga ulasan buku karya

mantan juru bicara kepresi-denan yang kini menjabat duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal berjudul Harus Bisa! Seni Memimpin ala SBY. Selain itu, ada juga buku kumpulan pidato SBY berjudul Indonesia On The Move.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komu-nikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto menjelaskan laman berakhiran go.id adalah laman yang memuat kegiatan pemerintah.

Ia mengakui, belum ada aturan mengenai komersial-isasi dalam laman pemerintah. “Kembali ke attitude masing-

masing. Biasanya bukan ko-mersialisasi, melainkan sosiali-sasi,” katanya.

Sisi kemanusiaanStaf Khusus Presiden Bi-

dang Komunikasi Politik, yang juga Pemimpin Redaksi www.presidenri.go.id Daniel Spar-ringa menegaskan, tujuan situs itu dibuat agar publik dapat mengetahui semua aktivitas Presiden mulai dari yang serius hingga sisi kemanusiaannya.

“Ada bagian yang dianggap sebagai promosi album yang ti-dak memenuhi kriteria menjaga dan memelihara serta wibawa Presiden, harus dikeluarkan,” tukasnya. (Hnr/P-4)

[email protected]

Sungguh tidak etis untuk memasukkan kegiatan pribadi dalam laman resmi pemerintah.

Tidak sesuai etika dan mempermalukan Presiden. Tapi, jangan-jangan SBY tidak tahu.’’

Michael Sunggiardi Praktisi TI

Thalatie Yani

WWW.PRESIDENRI.GO.ID