8
Kandungan Air Tanah (KAT) KAT menyatakan banyaknya air yang ada dalam tanah. KAT dapat dinyatakan sebanyak banyaknya air ( mm kedalaman air) yang ada dalam satu meter kedalaman tanah. Misalnya: kalau sejumlah air (mm kedalaman air) 150 mm ada dalam satu meter kedalaman tanah, maka kandungan air tanah sebesar 150 mm/m. Gambar 1. Kandungan air tanah 150 mm/m KAT dapat juga dinyatakan sebagai persen volume. Dalam hal contoh perhitungan di atas, 1 m 3 volume tanah (misalnya kedalaman 1 m, dan luas permukaan 1 m 2 ) mengandung 0.150 m 3 air (missal dengan kedalaman tanah of 150 mm = 0.150 m dan luas permukaannya 1 m 2 ). Hal ini menghasilkan nilai KAT dalam persen volume:

Kandungan Air Tanah

  • Upload
    tri

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Kandungan Air Tanah (KAT)KAT menyatakan banyaknya air yang ada dalam tanah. KAT dapat dinyatakan sebanyak banyaknya air ( mm kedalaman air) yang ada dalam satu meter kedalaman tanah. Misalnya: kalau sejumlah air (mm kedalaman air) 150 mm ada dalam satu meter kedalaman tanah, maka kandungan air tanah sebesar 150 mm/m.

Gambar 1. Kandungan air tanah 150 mm/m

KAT dapat juga dinyatakan sebagai persen volume. Dalam hal contoh perhitungan di atas, 1 m3 volume tanah (misalnya kedalaman 1 m, dan luas permukaan 1 m2) mengandung 0.150 m3 air (missal dengan kedalaman tanah of 150 mm = 0.150 m dan luas permukaannya 1 m2). Hal ini menghasilkan nilai KAT dalam persen volume:

Dengan demikian, kandungan air 100 mm/m setara dengan kadar air tanah 10 % v/v.

a. Beberapa karakteristik air tanah

Jenuh = SaturatedSelama atau penggunaan irigasi, pori-pori tanah akan terisi dengan air. Jika semua pori-pori tanah terisi dengan air tanah dikatakan jenuh. Tidak ada udara yang tersisa di tanah. Sangat mudah untuk menentukan di lapangan jika tanah yang diamati jenuh. Jika segenggam tanah jenuh diperas, maka air berlumpur akan keluar di antara jari-jari.Tanaman membutuhkan udara dan air di dalam tanah. Pada keadaan jenuh, tidak ada udara hadir dan tanaman akan menderita. Banyak tanaman tidak dapat menahan kondisi tanah jenuh untuk jangka waktu lebih dari 2-5 hari. Beras adalah salah satu pengecualian untuk aturan ini. Masa kejenuhan tanah lapisan atas biasanya tidak berlangsung lama. Setelah hujan atau irigasi telah berhenti, bagian dari air yang hadir dalam pori-pori yang lebih besar akan bergerak ke bawah. Proses ini disebut drainase atau perkolasi.Air dialirkan dari pori-pori digantikan oleh udara. Di tanah bertekstur pasir, drainase selesai dalam jangka waktu beberapa jam. Di tanah bertekstur halus (liat), drainase dapat memerlukan beberapa (2-3) hari.

Kapasitas Lapang = Field capacitySetelah drainase telah berhenti, pori-pori tanah besar diisi dengan udara dan air sementara pori-pori yang lebih kecil masih penuh air. Pada tahap ini, tanah dikatakan pada kapasitas lapangan. Pada kapasitas lapangan, air dan udara isi tanah dianggap ideal untuk pertumbuhan tanaman

Titik Layu Permanen = Permanent wilting pointSedikit demi sedikit, air yang disimpan di dalam tanah diambil oleh akar tanaman atau menguap dari lapisan atas tanah ke atmosfer. Jika tidak ada tambahan air dipasok ke tanah, tanah secara bertahap mengering.Semakin kering tanah, lebih erat sisa air dipertahankan dan semakin sulit untuk akar tanaman untuk menyerapnya. Pada tahap tertentu, penyerapan air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tanaman kehilangan kesegaran dan layu; daun berubah warna dari hijau menjadi kuning. Akhirnya tanaman mati.Kadar air tanah pada tahap di mana tanaman mati, disebut titik layu permanen. Tanah masih mengandung air, tetapi terlalu sulit bagi akar untuk menghisap dari tanah.

Gambar 2. Keadaan Air tanah

b. Ketersediaan Air TanahKetersediaan air dalam tanah dipengaruhi: (1) Banyaknya curah hujan atau air irigasi, (2) Kemampuan tanah menahan air, (3) Besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan melalui vegetasi), (4) Tingginya muka air tanah, (5) Kadar bahan organik tanah, (6) Senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan (7) Kedalaman solum tanah atau lapisan tanah.

Kandungan Air Tanah TersediaTanah dapat dibandingkan dengan reservoir air untuk tanaman. Ketika tanah jenuh, reservoir penuh. Namun, air dengan cepat mengalir di bawah zona perakaran sebelum tanaman dapat menggunakannya. Kondisi tanah jenuh air = Saturation

Gambar. 3 Kondisi jenuhKalau air ini telah mengalir ke luar, tanah mencapai kondisi kapasitas lapang. Akar tanaman dapat menyerap air yang masih ada dalam reservoir. Kondisi tanah kapasitas lapang

Gambar 4. Kondisi Kapasitas LapangKalau tanah mencapai kondisi titik layu permanent, air yang tersisa dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman.

Kondisi tanah Pada Titik Layu Permanen

Gambar 5. Kondisi Titik Layu PermanenJumlah air yang tersedia bagi tanaman adalah jumlah air yang disimpan dalam tanah pada kondisi kapasitas lapang dikurangi dengan jumlah air yang masih tertinggal dalam kondisi titik layu permanen. Kandungan air tanah tersedia

Gambar 6. Kandungan air tanah tersediaKandungan air tersedia = kandungan air pada kapasitas lapang kandungan air pada titik layu permanen

Kandungan air tersedia sangat tergantung pada tekstur dan struktur tanah. Kisaran nilai-nilai pada beragam tipe tanah sbb: Tabel 1. Kandungan air berdasarkan tekstur tanahSoilAvailable water content in mm water depth per m soil depth (mm/m)

Sand25 to 100

Loam100 to 175

Clay175 to 250

Kapasitas lapangan, titik layu permanen dan kadar air yang tersedia disebut karakteristik kelembaban tanah. Mereka adalah konstan untuk tanah yang diberikan, tetapi bervariasi dari satu jenis tanah yang lain.

Pustaka:_____. 2002. Air Tanah dan Kadar Air Tanah. Terdapat pada: http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/DASAR-ILMU-TANAH-AIR-TANAH-DAN-KADAR-AIR.docx (Diakses pada 25 Mei 2015 Pukul 09.00 WIB)