4
Kapankah waktu yang tepat dalam membeli saham? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan umum yang ditanyakan kepada saya sewaktu saya menjadi pembicara seminar, mengadakan kelas bahkan dalam keseharian saya ketika bertemu dengan banyak orang. Sebenarnya jawabannya adalah saya juga tidak tau waktu yang tepat dalam membeli saham. Mengejutkan bukan? Apakah karena saya kurang pengetahuan? “Wah, Si Ryan kurang pengetahuan nih jangan-jangan.” Ya itulah sebuah reaksi yang muncul ketika saya jawab saya juga tidak tau waktu yang tepat. Begini, ada beberapa hal yang menyebabkan saya akhirnya harus menjawab demikian, yang kali ini saya coba bagikan melalui sebuah artikel yang singkat ini, sehingga bila besok-besok ada yang bertanya demikian, maka link artikel inilah yang akan saya forward, hahaha…. Hal pertama, apa definisi tepat menurut Anda sama dengan definisi tepat bagi saya? Mungkin definisi tepat bagi banyak orang adalah sahamnya hari ini dibeli, maka sekejap mata kemudian, saham itu akan naik harganya dan seumur hidup saham itu tidak pernah turun lagi harganya. Apakah itu definisi tepat bagi Anda juga? Bila ya, maka Anda akan sangat-sangat sulit menemukan saham dengan kategori itu, bisa saja dalam 500 saham dari perusahaan yang meluncur di bursa, mungkin Anda bisa menemukan yaaaaa….. mungkin 1 saham saja dengan kategori sebagai berikut. Bilapun saya memilih saham yang tepat itu, belum pasti bahwa seketika juga saham itu akan bergerak naik sesuai apa yang Anda dan saya harapkan. Oleh karena definisi yang begitu beragam itulah mengapa saya katakan akan sangat sulit menyamakan definisi waktu

Kapankah Waktu Yang Tepat Dalam Membeli Saham

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Artikel Ryan Filbert lainnya kunjungi lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/3327/1/mengelola.keuangan.ala.ryan.filbert

Citation preview

Kapankah waktu yang tepat dalam membeli saham?

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan umum yang ditanyakan kepada saya sewaktu saya menjadi pembicara seminar, mengadakan kelas bahkan dalam keseharian saya ketika bertemu dengan banyak orang.Sebenarnya jawabannya adalah saya juga tidak tau waktu yang tepat dalam membeli saham. Mengejutkan bukan? Apakah karena saya kurang pengetahuan? Wah, Si Ryan kurang pengetahuan nih jangan-jangan. Ya itulah sebuah reaksi yang muncul ketika saya jawab saya juga tidak tau waktu yang tepat.Begini, ada beberapa hal yang menyebabkan saya akhirnya harus menjawab demikian, yang kali ini saya coba bagikan melalui sebuah artikel yang singkat ini, sehingga bila besok-besok ada yang bertanya demikian, maka link artikel inilah yang akan saya forward, hahaha.Hal pertama, apa definisi tepat menurut Anda sama dengan definisi tepat bagi saya?Mungkin definisi tepat bagi banyak orang adalah sahamnya hari ini dibeli, maka sekejap mata kemudian, saham itu akan naik harganya dan seumur hidup saham itu tidak pernah turun lagi harganya.Apakah itu definisi tepat bagi Anda juga?Bila ya, maka Anda akan sangat-sangat sulit menemukan saham dengan kategori itu, bisa saja dalam 500 saham dari perusahaan yang meluncur di bursa, mungkin Anda bisa menemukan yaaaaa.. mungkin 1 saham saja dengan kategori sebagai berikut.Bilapun saya memilih saham yang tepat itu, belum pasti bahwa seketika juga saham itu akan bergerak naik sesuai apa yang Anda dan saya harapkan.Oleh karena definisi yang begitu beragam itulah mengapa saya katakan akan sangat sulit menyamakan definisi waktu yang tepat bagi setiap orang karena pandangan tepatnya pun berbeda bukan?Hal kedua, bahwa ketepatan seolah mencari kesempurnaan.Seorang rekan baik saya semenjak SMU, meskipun baik dia adalah orang yang senang sekali melihat saya dalam kesulitan, hmmm, ini sebenarnya baik apa jahat atau iseng ya, terserah Anda menafsirkannya.Ketika pasar modal beberapa tahun lalu jatuh hingga 50% dari titik tertingginya, tentunya teman saya yang tentu mengetahui bahwa saya memiliki saham segera menghubungi saya.Ry! Gimana saham lu? Bursa ancur kayaq gitu!?Saya menjawab ,Iya nih lagi pada turun, tapi baguslah banyak saham-saham besar yang mulai terlihat murah dan menarik dibeli lagi.Dia menjawab,Wah sekarang waktunya beli yang tepat dong?, Tapi kalau besok sahamnya turun lagi? Lu kan liat tuh Amrik masih babak belur, ngeri kali ya?Iya, namun saat ini sudah cukup mereda koq tekanan jualnya.Pernyataan saya itu kembali disambut,Oh oke lah, tapi gua mau mulai punya saham rada ngeri, coba besok naik dikit gua beli deh.Dan berakhirlah pembicaraan pada saat pasar jatuh tersebut.Selang kurang lebih 1 tahun dari hari itu dan pasar modal membaik bahkan dinilai cukup baik karena setidaknya mencari pertumbuhan saham 150% semenjak kejatuhan mulai terjadi pada beberapa saham perusahaan yang baik. Berbunyilah kembali telepon saya.Ry! Wah nyesel juga gak beli yah tahun lalu! Lu enak dong udah untung?! Sekarang udah naik begini waktunya beli gak nih?Saya pun kembali menjawabnya,Iya, udah mulai pulih nih, masih punya peluang naik koq pasar masih cukup kondusif. Malahan ada beberapa yang bisa terus dibeli.Teman saya menjawab,Wah bukannya sekarang udah kemahalan, besok lah kalau turun sedikit, gua mau masuk, nanti bilang yah saham apa yang cocok untuk dibeli.Pembicaraan itu kembali berakhir, dan waktupun bergulir.Sebelum menjelang akhir tahun di tahun itu, pasar sedikit bergejolak akibat kenaikan yang cukup agresif sehingga membuat telepon di saku saya kembali berbunyi dan lagi-lagi dari teman saya yang sama.Ry, nah kan! Pasar turun dikit, apa gua bilang!? Bagus ya beli sekarang?Dan kembali saya menjawab,Oke-oke! Sekarang baik dibeli nih karena pasar turun jadi ada waktu memilih saham bagus yang ikut turun.Kembali dijawab ,Tapi kalau ternyata pas dibeli tambah turun? Ini naiknya udah tinggi banget dibanding tahun lalu loh? Lu optimis nih bisa naik lebih tinggi.Saya menjawab,Yah namanya orang punya saham yang optimis dong pasar bisa tumbuh.Berakhirlah pada telepon terakhir dari teman saya,Nanti dah naik sedikit baru gua beli.Dan akhirnya pasar kembali naik hingga hari ini menyentuh Indeks Harga Saham Gabungan diatas Rp 5000. Dan teman saya tidak lagi menghubungi saya pada saat pasar mau naik maupun turun.Dari pengalaman saya bersama teman saya, memang jelas bahwa konsisten akan jauh lebih baik dibandingkan Anda mencari sebuah ketepatan.Saya berani menggaransi bahwa tidak ada satupun seseorang yang benar-benar sebagai seorang pelaku pasar yang berani memberikan jaminan pasar akan bergerak kemana, apalagi bisa memberikan sebuah rekomendasi waktu yang tepat dalam membeli saham.Sehingga saya berkesimpulan bahwa waktu yang tepat ketika Anda membeli saham adalah bertepatan dengan waktu Anda membeli saham itu sendiri.Masalah saham itu bertumbuh dan berkembang itu bergantung pada apa yang Anda pilih dan konsistensi Anda.Salam Investasi untuk Indonesia