12
KELOMPOK 2 Ana Yulianti Firman Muharam Iis Fitriyanti Siti Hajar Siti Widaningsih Syahita Silfia

Kapsel Fitokimia Ftc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kapsel Fitokimia Ftc

KELOMPOK 2

Ana YuliantiFirman Muharam

Iis FitriyantiSiti Hajar

Siti WidaningsihSyahita Silfia

Page 2: Kapsel Fitokimia Ftc

DEFINISI ANTIOKSIDAN

Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (donor elektron) atau reduktan. Dapat dikatakan juga senyawa yang dapat menghamat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif.

Page 3: Kapsel Fitokimia Ftc

Metode FTC (Ferri Tiosianat)

Metode FTC merupakan metoda yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan suatu senyawa dengan mengukur kandungan peroksidanya.Asam linoleat merupakan asam lemak tak jenuh dengan 2 buah ikatan rangkap yang mudah mengalami oksidasi membentuk peroksida.Radikal bebas terbentuk karena oksidasi asam linoleat dalam kondisi buffer yang dapat diukur bilangan peroksidanya dengan pereaksi FeCl2 dan NH4SCN.

Page 4: Kapsel Fitokimia Ftc

Peningakatan bilangan peroksidasi pada metode ini dinyatakan sebagai jumlah senyawa yang dapat mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ seperti yang dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut:RO + Fe2+ RO- + Fe3+

Selanjutnya Fe3+ bereaksi dengan ion SCN dengan membentuk senyawa kompleks feri tiosianat (Fe(SCN)3) berwarna merah yang diukur pada panjang gelombang 500 nm.

Page 5: Kapsel Fitokimia Ftc

Warna yang dihasilkan antara Fe3+ dengan ion SCN menunjukan adanya peroksida. Semakin intens warna merahnya menunjukan semakin banyak peroksida yang terbentuk.

Daya penghambatan terhadap oksidasi asam linoleat dengan cara menghitung selisih antara absorbansi sampel dengan absorbansi asam linoleat. Hasilnya kemudian dibagi nilai absorbansi asam linoleat dikalikan 100%.

Page 6: Kapsel Fitokimia Ftc

Review jurnal

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK CAMPURAN TUMBUHAN

ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) DAN LIDAH ULAR (Hedyotis corymbosa)

SEBAGAI PEREDAM RADIKAL BEBAS ASAM LINOLEAT

Page 7: Kapsel Fitokimia Ftc

Ekstraksi sampel

Ekstraksi sampel dilakukandengan menggunakan pelarut metanol.Sampel direndam dengan metanol selam24 jam. Proses perendaman inibertujuan untuk memisahkan komponenkomponenmetabolit sekunder darisampel sehingga komponen-komponentersebut larut ke dalam metanol tersebut.Ekstrak metanol diuapkan sehinggadiperoleh ekstrak metanol kering.

Page 8: Kapsel Fitokimia Ftc

Uji Aktivitas Antioksidan Metodetiosianat (Mun’im et al., 2003)

Sampel dilarutkan dalam 2 mlbuffer fospat 0,1 M pH 7,0; 1 ml air dan 2 ml asam

linoleat 50 mM dalam etanol99,5%. Campuran reaksi tersebut

diinkubasi selama sepuluh dari padasuhu 37°C. Setiap hari campuran reaksidiambil 50 FL dan ditambahkan dengan

6 ml etanol 75%, 50 FL amoniumtiosianat 30% dan 50 FL FeCl 20 mM

dalam HCl 3,5%.

Page 9: Kapsel Fitokimia Ftc

Nilai absorbansinyadiukur pada 2 panjang gelombang 500nm. Data yang diperoleh selanjutnyadihitung daya penghambatannya (%)

terhadap oksidasi asam linoleat dengancara menghitung selisih antara

absorbansi sampel lidah ular dan alang-alang dengan absorbansi asam linoleat.

Hasilnya kemudian dibagi nilaiabsorbansi asam linoleat dikalikan 100%.

Data yang diperoleh dilihatkecenderungannya terhadap waktumenggunakan persamaan regresi.

Page 10: Kapsel Fitokimia Ftc

PEMBAHASAN

Tahap awal yang dilakukan adalah mengukur absorbansi dari asam linoleat (kontrol) dan diikuti dengan pengukuran absorbansi tanaman alang-alang dan lidah ular yang ditambahkan asam linoleat dalam waktu inkubasi selama sepuluh (10) hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran alang-alang dan lidah ular (50:50) mempunyai aktivitas antioksidan yang paling stabil dibandingkan dengan sampel yang lain.

Page 11: Kapsel Fitokimia Ftc

Untuk mengetahui kecenderungan besarnya persen penghambatan senyawa antioksidan terhadap kontrol persatuan dilakukan dengan cara menghitung selisih antara absorbansi sampel klon teh unggulan dengan absorbansi asam linoleat. Hasilnya kemudian dibagi nilai absorbansi asam linoleat dikalikan 100%. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ekstrak campuran alang-alang dan lidah ular (50:50) memiliki daya hambat yang tinggi terhadap terjadinya oksidasi asam linoleat bila dibandingkan dengan sampel lainnya.

Pada hari ke-10 inkubasi, ekstrak campuran alang-alang dan lidah ular (50:50) mampu menghambat terjadinya oksidasi asam linoleat sebesar 65,96% sedangkan sampel yang lainnya masing-masing hanya mampu menghambat oksidasi sebesar 45,74%; 38,30%; 55,32%; 64,89% untuk alang-alang dan lidah ular.

Page 12: Kapsel Fitokimia Ftc

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam tanaman alang-alang dan lidah ular adalah alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid. Ekstrak tanaman alang-alang dan lidah ular (50:50) mampu meredam radikal bebas yang terbentuk dari oksidasi asam linoleat dengan daya penghambatan sebesar 65,96%.