karakterisasi membran

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    1/15

    2 Tinjauan Pustaka2.1 Definisi MembranMembran dapat didefinisikan sebagai suatu lapisan tipis yang dapat memisahkan dua fasa

    karena adanya gaya dorong berupa perbedaan tekanan, temperatur, konsentrasi atau potensial

    listrik. Membran yang bersifat semipermeabel hanya dapat melewatkan suatu spesi kimia

    tertentu sedangkan spesi kimia lainnya akan tertahan. Fenomena ini dapat terjadi akibat

    adanya perbedaan sifat kimia atau fisika antara membran dan larutan, seperti perbedaanukuran. Spesi yang dapat melewati membran adalah spesi yang memiliki ukuran lebih kecil

    dari ukuran pori membran sedangkan spesi yang memiliki ukuran lebih besar tentunya akan

    tertahan.

    Ada dua jenis larutan dalam proses pemisahan menggunakan membran. Larutan pertama

    disebut sebagai permeat. Larutan ini merupakan larutan yang hendak dipisahkan. Larutan ini

    dinamakan permeat karena larutan ini dipermeasikan melalui membran. Larutan kedua

    disebut sebagai konsentrat. Larutan ini mengandung sejumlah kontaminan dalam konsentrasi

    tertentu yang ditolak oleh membran.

    2.2 Sejarah dan Perkembangan MembranPenelitian mengenai membran telah dilakukan sejak abad ke-18. Membran pertama kali

    dibuat oleh Nollet pada tahun 1748 [Mulder, 1996]. Membran tersebut digunakan untukmenjelaskan permeasi air melewati diafragma melalui proses osmosis. Penelitian lainnya

    larutan umpan permeat

    membranfasa 1 fasa 2

    a a doron

    Gambar 2.1Mekanisme pemisahan pada membran [Mulder, 1996]

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    2/15

    5

    dilakukan oleh Reuss pada tahun 1803 dan Porret pada tahun 1816 untuk mempelajari

    fenomena elektroosmosis. Pada tahun 1861, Graham juga menggunakan membran untuk

    mempelajari fenomena dialisis. Penelitian-penelitian ini terus berlangsung hingga tahun

    1965. Penelitian-penelitian ini memberikan banyak informasi mengenai membran di

    antaranya mengenai tekanan osmosis, transpor elektrolit, potensial membran, kesetimbangan

    dalam membran, termodinamika membran, pori membran dan difusi larutan dalam membran

    [Mulder, 1996].

    Selanjutnya, pada tahun 1920 membran mulai dibuat untuk keperluan komersial. Saat itu,

    membran dibuat oleh Sartorius di Jerman untuk menyaring bakteri (filtrasi mikro) [Mulder,

    1996]. Membran-membran ini digunakan untuk penyulingan air laut, daur ulang hidrogen

    dan dehidrasi pelarut organik.

    Pembuatan membran asimetris menjadi suatu terobosan baru dalam teknologi membran.

    Membran asimetris pertama kali dibuat oleh Loeb-Soerirajan [Mulder, 1996]. Membran ini

    memiliki lapisan atas yang sangat tipis (ketebalan < 0,5 m) dan sangat rapat dengan

    didukung oleh lapisan berpori (ketebalan 50-200 m). Membran asimetris lain dibuat oleh

    Henis dan Triposi untuk keperluan industri pemisahan gas [Mulder, 1996].

    Saat ini, teknologi membran sedang mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

    Membran telah tersedia dalam berbagai bentuk, konfigurasi dan ukuran sehingga dapat

    disesuaikan dengan kebutuhan. Membran digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat

    dan industri seperti pengolahan air minum, penyulingan air laut, pengolahan limbah, industri

    kertas, industri farmasi, pertanian, pembangkit energi, semikonduktor dan lain-lain.

    Penggunaan membran dalam teknik pemisahan memiliki banyak keuntungan, di antaranya

    adalah:

    1. Tidak memerlukan perlakuan awal terhadap sampel2. Tidak menyebabkan kerusakan pada komponen yang akan dipisahkan3. Dapat dilakukan pada temperatur ruang sehingga tidak membutuhkan banyak energi4. Tidak menyebabkan kerusakan sampel5. Bersifat sangat spesifik karena sifat membran yang bervariasi6. Teknologi membran merupakan teknologi yang bersih karena tidak menyebabkan

    polusi

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    3/15

    6

    2.3 Klasifikasi membran2.3.1 Berdasarkan BahanBerdasarkan bahan, membran dibagi menjadi dua jenis yaitu membran alami (biologis) dan

    membran sintetis. Membran alami terdapat dalam sel organisme. Dalam sel eukariot,

    membran ini menjadi pemisah antara ruangan-ruangan di dalam sel. Sementara itu, dalam sel

    prokariot hanya terdapat satu ruangan saja sehingga membran digunakan sebagai pembatas

    antara nukleoid (bagian di dalam sel) dengan bagian di luar sel. Membran sintetis biasanya

    dibuat untuk keperluan komersial. Membran ini terdiri dari dua jenis yaitu membran organik

    dan membran anorganik.

    Membran organik terbuat dari bahan polimer (contohnya polisulfon, selulosa asetat dan lain-

    lain) sedangkan membran anorganik terbuat dari keramik, logam dan karbon. Selain itu,

    banyak hal lain yang menjadi perbedaan antara membran organik dan membran anorganik.

    Membran organik lebih murah daripada membran anorganik. Namun, membran anorganik

    memiliki kestabilan dan kekuatan yang lebih tinggi daripada membran organik. Membran

    organik tidak dapat dipergunakan pada temperatur di atas 500 oC sedangkan membran

    anorganik seperti keramik dapat dipergunakan sampai suhu 2000 oC. Hal ini menyebabkan

    membran anorganik lebih banyak digunakan pada suhu tinggi.

    2.3.2 Berdasarkan StrukturBerdasarkan struktur, membran dibagi menjadi dua jenis yaitu membran simetris dan

    asimetris. Struktur membran menentukan mekanisme pemisahan dan aplikasi membran.

    Membran simetris (berpori atau tidak berpori) hanya terdiri dari satu lapisan membran

    dengan ketebalan antara 10-200 m. Laju permeasi pada membran simetris ini akan semakin

    besar jika membran semakin tipis. Membran simetris dibagi ke dalam tiga jenis, yaitumembran berpori silindris, berpori dan tidak berpori. Membran asimetris terdiri dari dua

    lapisan. Lapisan bagian atas merupakan lapisan yang sangat rapat dengan ketebalan antara

    0,1-0,5 m sedangkan lapisan kedua merupakan lapisan berpori dengan ketebalan antara 50-

    150 m. Kombinasi sifat kedua lapisan ini menghasilkan membran dengan selektivitas dan

    laju permeasi yang tinggi. Membran asimetris dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu membran

    berpori, berpori dengan lapisan rapat pada permukaan dan membran komposit [Mulder,

    1996].

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    4/15

    7

    2.3.3 Berdasarkan Ukuran PoriBerdasarkan ukuran pori, membran dikelompokkan sebagai membran filtrasi mikro, filtrasi

    nano, filtrasi ultra dan osmosis balik. Membran filtrasi mikro memiliki ukuran pori 0,2 m.

    Membran ini digunakan untuk menyaring partikel berukuran mikro dan organisme mikro

    yang berbahaya dalam air minum. Membran filtrasi nano memiliki ukuran pori 0,001 m.

    Membran ini digunakan dalam proses desalinasi, pemisahan polutan berukuran mikro,

    pengolahan limbah dan pemisahan zat warna dalam industri tekstil. Membran filtrasi ultra

    memiliki ukuran pori antara 0,0050,1 m. Membran ini dapat digunakan untuk menyaring

    partikel yang memiliki massa molekul tinggi, koloid, virus dan protein. Membran osmosis

    balik memiliki ukuran pori kurang dari 0,001 m. Membran ini digunakan untuk desalinasi

    air laut dan produksi air sangat murni untuk aplikasi industri elektronik.

    2.4 Bahan Pembuat Membran2.4.1 Zeolita. Definisi ZeolitZeolit adalah suatu mineral aluminosilikat hidrat. Zeolit ini biasanya diperoleh dalam batuan

    sebagai agregat rapat polikristalin. Zeolit termasuk ke dalam golongan mineral tektosilikat.

    Struktur zeolit terbentuk dari jaringan tiga dimensi SiO4dan AlO4tetrahedral. Ion aluminium

    dan ion silikon masing-masing berada di tengah tetrahedron yang terbentuk dari 4 atom

    oksigen. Kemudian, tetrahedron ini bergabung satu sama lain dengan cara berbagi atom-

    atom oksigen yang terletak di bagian ujung tetrahedron.

    Ion aluminium memiliki ukuran yang cukup kecil sehingga lebih mudah menempati posisi di

    tengah tetrahedron. Penggantian tempat ion Si4+

    oleh ion Al3+

    secara isomorf menyebabkankisi kristal menjadi bermuatan negatif. Kation-kation kemudian masuk ke dalam rongga

    Gambar 2.2Struktur zeolit a) Struktur kristal AlO4; b) Struktur kristal SiO4

    a) b)

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    5/15

    8

    zeolit untuk menyeimbangkan muatan pada zeolit. Kation-kation yang mengisi pori zeolit

    merupakan kation-kation golongan alkali dan alkali tanah, seperti Na+, K+atau Ca2+. Kation

    ini bersifat dapat dipertukarkan dengan kation lain yang berada dalam suatu larutan, seperti

    Pb2+, Cd2+, Zn2+dan Mn2+.

    Zeolit memiliki rumus umum :

    Mx/n [(AlO2)x(SiO2)y] w H2O

    dengan m merupakan kation bervalensi n yang terdapat dalam zeolit, w menunjukkan jumlah

    molekul air dan rasio y/x bernilai antara 1-5, bergantung pada struktur zeolit. Jumlah (x+y)

    adalah total dari jumlah tetrahedra yang ada dalam satu unit sel. Bagian [(AlO2)x (SiO2)y]

    menunjukkan komposisi dalam jaringan zeolit.

    b.

    Sejarah dan Perkembangan Zeolit

    Zeolit alam yang pertama kali ditemukan adalah Stilbit. Zeolit ini ditemukan oleh Cronstedt

    pada tahun 1756 [Breck, 1974]. Saat itu, zeolit dikenal sebagai mineral baru yang

    mengandung aluminosilikat hidrat dan kation unsur logam alkali dan alkali tanah. Mineral

    ini kemudian disebut dengan zeolit. Kata zeolit ini berasal dari dua kata dalam bahasa

    Yunani yang memiliki arti mendidihkan dan batu. Zeolit alam tersebar di permukaan bumi

    sehingga relatif mudah untuk diperoleh. Sampai saat ini, telah ditemukan sekitar 50 jenis

    zeolit alam. Banyak orang tertarik untuk mempelajari sifat fisik dan kimia zeolit. Sampai

    saat ini, sifat fisik dan kimia zeolit masih terus dipelajari untuk keperluan pengembangan

    teknologi dalam berbagai bidang.

    Selain ditemukan di alam, zeolit juga telah disintesis untuk keperluan komersial. Zeolit alam

    memiliki kekurangan, seperti komposisi yang kurang seragam dan kemurnian yang tidak

    terlalu tinggi. Dewasa ini, telah dibuat sekitar 100 jenis zeolit sintesis. Zeolit sintesis ini

    memiliki komposisi yang lebih seragam dan kemurnian yang tinggi sehingga lebih cocok

    digunakan untuk kepentingan industri dan penelitian.

    c. Sifat dan Klasifikasi zeolitZeolit merupakan padatan kristalin yang tidak berwarna. Partikel kristal zeolit berukuran 1-

    10 m, dengan diameter rata-rata 1,39 m. Zeolit memiliki densitas yang rendah yang

    berkisar antara 1,9-2,3 g/cm2. Densitas ini bergantung pada keterbukaan struktur zeolit dan

    jenis kation yang berada dalam pori zeolit. Sifat-sifat yang berhubungan dengan struktur,

    yaitu derajat hidrasi yang tinggi, densitas yang rendah dan volum yang besar ketika

    terdehidrasi, stabilitas struktur kristal zeolit ketika terdehidrasi, sifat penukar ion, ruang

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    6/15

    9

    molekul yang seragam dalam kristal terdehidrasi, sifat konduktivitas listrik, adsorpsi gas dan

    uap dan sifat katalitik [Breck, 1974].

    Berdasarkan strukturnya, zeolit diklasifikasikan ke dalam tujuh golongan. Setiap golongan

    memiliki subunit struktur dengan tetrahedral AlO4dan SiO4yang spesifik. Subunit-subunitini disebut dengan secondary building unit(SBU) [Breck, 1974].

    Tabel 2.1Penggolongan Zeolit [Breck, 1974]

    Golongan Secondary Building Unit(SBU) Tipe zeolit

    1 Tunggal, cincin-4, S4R Analcime, Wairakite, ViseitedanKehoite, Harmotomedan Philipsite,Gismondine, Zeolit P, Garronite,Paulingite, Laumontite, Yugawaralite.

    2 Tunggal, cincin-6, S6R Erionite, Offretite, Zeolit T,Levyniye,Omega, Zeolit HS,Losod.

    3 Ganda, cincin-4, D4R Zeolit A, Zeolit N-A, Zeolit ZK-4,

    4 Ganda, cincin-6, D6R Faujasite, Chabazite, Herschelite,Gmelinite, Zeolit ZK-5, Zeolit L,Zeolit P-L, Zeolit Ba-G

    5 Kompleks 4-1, unit T5O10 Natrolite, Scolecite, Mesolite,

    Thomsonite, Gonnardite, Edingtonite.

    6 Kompleks 5-1, unit T8O16 Mordenite, Dachiardite, Ferrierite,Epistilbite, Bikitaite.

    7 Kompleks 4-4-1, unit T10O20 Heulandite, Clipnotilolite, Stilbite,Stellerite, Brewsterite.

    d. Fungsi ZeolitSejak ditemukan dua abad yang lalu, telah banyak penelitian yang dilakukan untuk

    mengetahui fungsi dan kegunaan zeolit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

    tersebut, zeolit diketahui memiliki fungsi sebagai katalis, penukar ion, adsorben dan saringan

    molekul.

    1. Zeolit sebagai katalisSetiap tipe zeolit memiliki ukuran pori yang spesifik karena perbedaan komposisi. Ini

    menyebabkan zeolit bisa digunakan sebagai katalis yang bekerja selektif berdasarkan ukuran

    pereaksi atau zat antara.

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    7/15

    10

    2. Zeolit sebagai penukar ionFenomena pertukaran ion dalam zeolit diakibatkan oleh adanya gugus silikat hidrat [Breck,

    1974]. Aktivitas pertukaran ion ini bersifat reversibel. Pori-pori zeolit terisi dengan kation-

    kation golongan alkali dan alkali tanah untuk menstabilkan muatan zeolit yang negatif.

    Kation-kation ini dapat terelusi ketika zeolit dialiri dengan larutan mengandung kation-

    kation lain. Saat inilah, terjadi pengisian pori-pori zeolit oleh kation-kation dari larutan.

    3. Zeolit sebagai adsorbenZeolit memiliki porositas ultra sehingga digunakan sebagai adsorben untuk pemisahan gas

    dan campuran uap. Zeolit merupakan adsorben dengan kapasitas tinggi karena zeolit

    memisahkan molekul berdasarkan ukuran dan geometri struktur zeolit serta ukuran molekul

    yang akan diserap. Selain itu, zeolit memiliki sifat yang tidak dimiliki oleh adsorben lain

    yaitu dapat menyerap molekul tertentu yang memiliki momen dipol permanen dan antaraksi

    yang selektif.

    4. Zeolit sebagai saringan molekulZeolit sebagai saringan molekul hanya dapat meloloskan molekul dengan ukuran yang lebih

    kecil daripada ukuran pori zeolit [Breck, 1974]. Kemampuan zeolit sebagai saringan molekul

    ini dapat dijadikan dasar bagi pembuatan membran zeolit.

    e. Silicalite-1

    Silicalite-1merupakan salah satu jenis zeolit. Silicalite-1pertama kali diperkenalkan oleh F.Lanigen et al sebagai senyawa polimorf silika baru [Alipcilar, 2000]. Silicalite-1 ini

    termasuk ke dalam tipe zeolit MFI. Tipe MFI (Mobile Five) adalah tipe zeolit yang memiliki

    struktur yang dibangun oleh 5-1 secondary building units (SBU) dengan nomor unit TO4

    terkecil, dengan T adalah Si atau Al [Tosheva, 1999].

    Struktur silicalite-1 hanya terdiri dari silika murni. Oleh karena itu, silicalite-1 memiliki

    jaringan yang bermuatan netral dan memiliki rasio Si/Al yang tinggi (tidak terbatas). Dengan

    muatan yang netral, silicalite-1tidak berfungsi sebagai penukar ion namun dapat berfungsi

    sebagai saringan molekul. Contoh zeolit lain yang juga dapat berfungsi sebagai saringan

    molekul adalah ZSM-11.

    Silicalite-1 memiliki kemiripan struktur dengan zeolit ZSM-5 sehingga silicalite-1 sering

    juga disebut sebagai ZSM-5 yang bebas alumunium. Silicalite-1memiliki dua sistem saluran

    yang berbeda yaitu saluran berkelok-kelok di sepanjang sumbu x dan saluran lurus di

    sepanjang sumbu y. Saluran yang lurus memiliki ukuran 0,53 nm x 0,56 nm sedangkan

    saluran berkelok-kelok memiliki ukuran 0,51 nm x 0,55 nm [Krishna, 2001].

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    8/15

    Gambar2001]

    Secara ko

    terhadap la

    cara menc

    organik. L

    antara 10

    temperatur

    bervariasi

    dengan me

    dengan me

    2.4.2 BBentonit

    tempat be

    [Sutandi, 1

    proses hid

    zaman pur

    memiliki b

    kuning.

    mineral di

    bentonit a

    Bentonit

    termasuk

    .3 Silicalit

    vensional,

    rutan alumi

    mpurkan la

    arutan ini d

    o-200

    oC. T

    yang digu

    antara beb

    tode hidrote

    nggunakan

    ntonit

    erupakan s

    tonit perta

    995]. Pemb

    otermal, pr

    a [Subkhi,

    anyak warn

    arna-warna

    dalam bent

    an terasa lic

    emiliki ru

    e dalam jen

    -1 a) Struk

    intesis zeol

    osilikat dal

    rutan silika

    apat mengk

    kanan yan

    akan dalam

    rapa jam s

    rmal ini pad

    asa dan ker

    lah satu je

    a kali dite

    entukan ben

    ses transfo

    1999]. Bent

    , di antaran

    bentonit ya

    onit. Bento

    in.

    mus molek

    is tanah liat

    Salur

    Saluran be

    ur Silicalit

    t dapat dila

    m lingkun

    an alumina

    istal dalam

    diberikan

    sintesis sed

    ampai bebe

    jangkauan

    ngka cetak

    is tanah li

    mukan, yait

    onit di ala

    masi, dan

    onit terdapa

    ya putih, hij

    ng beraga

    it memiliki

    l Al2O3.

    yang terdiri

    n lurus

    rkelok-kelok

    -1 (b) Difu

    kukan deng

    an yang ber

    dengan ada

    sistem hidr

    sama deng

    angkan wa

    rapa hari.

    temperatur

    (template)b

    t. Nama be

    u Fort Ben

    berlangsu

    roses peng

    t di semua

    au terang,

    ini diseba

    tekstur yan

    SiO2. H2O

    dari tiga la

    Tabung

    0,25 nm

    Saluranlurus

    =0,9

    95nm

    si unit sel

    n kristalisa

    sifat basa. L

    nya hidroks

    otermal yan

    an tekanan

    tu yang dig

    ilicalite-1

    ang lebar y

    erupa senya

    tonit diam

    on, Wyomi

    g akibat pr

    ndapan ki

    enua kecua

    erah bata, c

    bkan oleh

    g halus. Jik

    atau Al2S

    isan yaitu

    Jari-jar

    Silicalite-1

    si secara hi

    arutan dibu

    da dan/atau

    g tertutup p

    uap jenuh

    unakan dala

    uga dapat

    aitu antara 9

    a organik.

    il dari na

    ng, Amerik

    ses pelapuk

    ia yang terj

    li antartika.

    oklat, biru l

    erbedaan k

    a ditambah

    4O10(OH)2.

    isi Si-Al-Si

    i 0,2-0,4 nm

    Saluran berkel

    kelok

    = 1,208 nm

    11

    [Krishna,

    rotermal

    t dengan

    senyawa

    ada suhu

    air pada

    m reaksi

    isintesis

    0o-200

    oC

    a daerah

    Serikat

    an tanah,

    adi sejak

    Bentonit

    ngit dan

    omposisi

    air maka

    Bentonit

    . Lapisan

    k-

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    9/15

    12

    alumina (AlSi3O10)5- dan (Al2Si2O10)

    6- dengan struktur oktahedral berada di antara dua

    lapisan silika (Si4O10)4- dengan struktur tetrahedral. Kadang-kadang atom alumunium

    digantikan oleh atom magnesium atau besi. Muatan total yang negatif dalam bentonit

    dinetralkan dengan absorpsi kation yang bersifat dapat dipertukarkan. Biasanya kation ini

    adalah Ca2+, Mg2+, K+atau Na+.

    Gambar 2.4Struktur bentonit a) silika tetrahedral tunggal , b) silika tetrahedral menyusunstruktur heksagonal, c) unit oktahedral tunggal dan d) gabungan unit oktahedral[Origins of Life]

    Berdasarkan jenis kation yang dimilikinya, bentonit dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

    1.

    Bentonit natriumBentonit natrium disebut juga bentonit swelling. Jenis bentonit ini memiliki lapisan air

    tunggal dan ion Na+ sebagai ion yang dapat dipertukarkan. Jenis bentonit ini memiliki

    kemampuan untuk mengembang jika ditambah air sehingga volum saat basah lebih besar

    daripada volum saat kering.

    2. Bentonit kalsiumBentonit kalsium disebut juga bentonit non-swelling. Jenis bentonit ini memiliki lapisan

    air ganda dan ion Ca2+ sebagai ion yang dapat dipertukarkan. Jenis bentonit ini tidak

    memiliki kemampuan mengembang sebaik bentonit natrium.

    Bentonit dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan kertas, pemurnian air, pembuatan

    kosmetik, pengolahan anggur, aditif dalam pakan ternak, penawar racun logam berat, dan

    pengadsorpsi zat warna dalam pengolahan minyak kelapa sawit. Selain itu, bentonit juga

    dapat digunakan dalam pembentukan pasir dan pengeboran minyak bumi.

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    10/15

    13

    2.5 Pembuatan MembranPembuatan membran komposit silicalite-1terdiri dari 3 tahapan, yaitu:

    1. Pembuatan material pendukung membran berpori mikro dari bahan bentonit2. Pelapisan zeolit jenis silicalite-1 pada permukaan material pendukung membran

    bentonit kemudian dikeringkan

    3. Sinteringdi dalam tungku pembakar

    2.6 Sistem filtrasi aliran tangensialFiltrasi aliran tangensial merupakan suatu proses filtrasi dengan memberikan aliran

    bertekanan pada larutan umpan atau influen. Sejumlah larutan umpan dipermeasikan melalui

    membran, sedangkan larutan umpan yang tidak mengalami proses penyaringan bergerak disepanjang membran dan dikeluarkan dari sistem. Sistem filtrasi ini dinamakan sistem filtrasi

    aliran tangensial karena larutan umpan dan konsentrat tidak mengalir secara tegak lurus

    terhadap membran, melainkan mengalir secara paralel melalui membran. Efektivitas proses

    penyaringan dengan sistem ini bergantung pada ukuran pori yang dibentuk di dalam

    membran. Dengan ukuran pori yang sesuai, sistem filtrasi aliran tangensial ini bersifat lebih

    efektif daripada membran osmosis balik, filtrasi nano, filtrasi ultra dan filtrasi mikro.

    Keuntungan lain dari sistem filtrasi aliran tangensial ini yaitu kontaminan yang menyumbat

    pori dapat dibersihkan dengan cara pembilasan balik (backwashing)[Sibarani, 1994].

    Ada dua metode dasar yang digunakan dalam proses pemisahan, yaitu sistem aliran tunggal

    dan sistem aliran kontinu. Kedua sistem ini ditunjukkan pada Gambar 2.5.

    a)

    b)

    umpan konsentrat

    Permeat

    umpan konsentrat

    permeat

    Gambar 2.5 Aliran tangensial a) aliran tunggal b) aliran kontinu [Sibarani, 1994]

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    11/15

    14

    Dalam sistem aliran tunggal, aliran umpan hanya sekali melewati membran sedangkan dalam

    sistem aliran kontinu, aliran umpan akan terus berulang melewati membran. Sistem aliran

    kontinu dapat digunakan untuk proses pemisahan secara kontinu karena pada saat proses

    pemisahan berlangsung volum umpan tidak banyak berkurang setiap waktunya. Laju alir

    larutan umpan pada filtrasi ultra aliran tangensial sangat besar dan bersifat turbulen. Laju alir

    yang besar dan bersifat turbulen dapat meningkatkan koefisien transfer massa [Sibarani,

    1994].

    2.7 Efisiensi kinerja membranEfisiensi kerja membran ditentukan oleh dua parameter yaitu selektivitas dan fluks zat yang

    berpermeasi menembus membran. Fluks atau laju permeasi didefinisikan sebagai volum

    larutan yang menembus membran per unit area dan waktu [Mulder, 1996]. Satuan yang

    digunakan untuk fluks yaitu L m-2jam-1, L m-2hari-1, dan L cm3cm-2jam-1[Mulder, 1996].

    Selektivitas membran dalam memisahkan campuran secara umum ditunjukkan oleh dua

    parameter, yaitu rejeksi (R) atau faktor pemisahan () [Mulder, 1996]. Istilah rejeksi

    digunakan saat pemisahan campuran larutan, sedangkan istilah faktor pemisahan digunakan

    saat pemisahan gas atau campuran larutan organik.

    Rejeksi (R) dinyatakan sebagai:

    f

    p

    f

    pf

    c

    c

    c

    ccR =

    = 1

    dengan cfadalah konsentrasi larutan dalam larutan umpan dan cpadalah konsentrasi larutan

    dalam permeat. R bervariasi antara 100% (rejeksi terjadi secara sempurna pada larutan,

    dalam kasus ini membran bersifat semipermeabel ideal) dan 0% (larutan dan pelarut lolos

    melalui membran) [Mulder, 1996].

    Persamaan faktor pemisahan:

    BA

    BAB/A xx

    yy=

    dengan yA dan yB adalah konsentrasi komponen A dan B dalam permeat dan xA dan xB

    adalah konsentrasi komponen A dan B dalam larutan umpan. Jika laju permeasi komponen A

    yang menembus membran lebih besar daripada komponen B maka faktor pemisahan

    dinotasikan sebagai A/B. Sebaliknya, jika laju permeasi komponen B melalui membran lebih

    besar daripada komponen A maka faktor pemisahan dinotasikan sebagai B/A. Jika nilai A/B

    sama dengan B/A yaitu bernilai 1 maka tidak terjadi pemisahan.

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    12/15

    15

    2.8 Karakterisasi membran2.8.1 Scanning Electron MicroscopeScanning electron microscope (SEM) adalah suatu instrumen yang dipergunakan dalamkarakterisasi permukaan. Mekanisme kerja SEM terdiri dari beberapa tahapan. Pertama-

    tama, berkas elektron menyapu permukaan spesimen, titik demi titik dengan sapuan

    membentuk garis mirip seperti gerakan mata orang yang sedang membaca. Kemudian

    elektron dipantulkan kembali sebagai elektron sekunder. Elektron sekunder ini ditangkap

    oleh detektor, diolah dan ditampilkan pada layar. Data atau tampilan yang diperoleh adalah

    data permukaan atau lapisan dengan ketebalan sekitar 20 m dari permukaan. Dengan

    pembesaran tertentu, topografi permukaan terlihat memiliki tonjolan atau lekukan yang

    beragam.

    Karakterisasi dengan SEM memerlukan permukaan sampel yang bersifat konduktif. Oleh

    karena itu, permukaan sampel yang bersifat nonkonduktif harus diberi perlakuan awal

    terlebih dahulu. Perlakuan awal ini berupa pemberian lapisan tipis emas. Proses pelapisan ini

    dilakukan dengan menggunakan evaporator vakum. Gangguan pada analisis SEM dapat

    berupa efek charging. Efek ini terjadi akibat adanya material nonkonduktif pada permukaan

    sampel, misalnya kotoran atau keringat sehingga foto SEM terlihat sangat terang. Untuk

    mencegah gangguan ini maka permukaan spesimen harus bersih dari kotoran dan keringat.

    SEM dapat digunakan dalam banyak aplikasi yaitu untuk evaluasi material, analisis

    gangguan dan kendali mutu. Dalam evaluasi material, SEM digunakan untuk mengetahui

    ukuran partikel, analisis permukaan, porositas, distribusi ukuran partikel, homogenitas

    material, dan distribusi antarlogam. Dalam analisis gangguan, SEM digunakan untuk

    mengetahui lokasi kontaminasi, dan lokasi cacat permukaan. Dalam kendali mutu, SEM

    digunakan untuk membedakan sampel yang baik dan yang buruk [Radiological &

    Environmental Management, 2006].

    2.8.2 Difraksi Sinar-XSinar-X merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 1 . Sinar-X

    muncul di antara sinar gama dan sinar ultraviolet dalam spektrum elektromagnetik. Sinar-X

    ditemukan pada tahun 1895 oleh Wilhelm Conrad Roentgen. Untuk penemuan ini, Rontgen

    mendapat hadiah nobel pada tahun 1901. Hadiah nobel ini merupakan hadiah nobel pertama

    dalam bidang fisika.

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    13/15

    16

    Sejak ditemukan, sinar-X telah digunakan untuk analisis tidak merusak pada material

    maupun manusia. Analisis dengan menggunakan sinar-X menghasilkan pola difraksi tertentu

    yang dapat digunakan untuk analisis kuantitatif maupun kualitatif.

    Sinar-X dihasilkan dari tumbukan antara elektron berkecepatan tinggi dengan logam target.Alat penghasil sinar-X terdiri atas beberapa komponen, yaitu sumber elektron (katode),

    tegangan tinggi untuk mempercepat elektron dan logam target (anode) [West, 1984].

    Saat suatu material ditembak dengan sinar-X, besar intensitas sinar yang ditransmisikan akan

    lebih rendah daripada besar intensitas sinar yang datang. Hal ini terjadi karena adanya

    penyerapan intensitas oleh material dan penghamburan sinar oleh atom-atom di dalam

    material tersebut. Berkas sinar-X dengan fasa yang sama bersifat saling menguatkan

    sedangkan berkas sinar-X dengan fasa yang berbeda bersifat saling meniadakan. Berkas

    sinar-X dengan fasa yang sama muncul sebagai berkas difraksi. Berkas difraksi sinar-X ini

    memenuhi hukum Bragg:

    n = 2 sin

    Difraksi sinar-X adalah metode karakterisasi yang paling penting digunakan dalam kimia

    padatan dan material. Difraksi sinar-X digunakan untuk dua tujuan yaitu karakterisasi daerah

    sidik jari bagi material kristalin dan penentuan struktur, seperti cara atom bergabung dalam

    fase kristalin dan jarak antaratom, sudut ikatan dan lain-lain [West, 1984].

    2.9 Spektrofometri Serapan AtomSpektrofotometri serapan atom (SSA) adalah teknik yang paling banyak digunakan dalam

    analisis kandungan logam renik. Teknik SSA memiliki kelebihan, di antaranya sensitivitas,

    selektivitas dan presisi yang tinggi. Selain itu, teknik ini sederhana dan tidak memerlukan

    waktu analisis yang lama. Dasar teknik analisis ini adalah absorpsi sinar dengan panjang

    gelombang tertentu oleh atom-atom yang dianalisis yang berada pada tingkat energi dasar.

    Skema alat SSA:

    Alat spektrofotometri serapan atom terdiri dari 1) sumber sinar, 2) modulator, 3) nyala, 4)

    monokromator, 5) detektor dan 6) layar penampil.

    Sumber sinar yang digunakan dalam instrumen SSA adalah lampu katode berongga. Lampu

    ini banyak digunakan dalam teknik analisis SSA karena dapat menyediakan garis sinar yang

    1 2 3 4 5 6

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    14/15

    17

    sempit. Hal ini diperlukan karena lebar garis sinar harus lebih sempit daripada lebar garis

    absorpsi [Gamboa, 2003]. Lampu katode berongga terbuat dari tabung gelas yang berisi

    katode dan anode. Katode terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang dianalisis

    sehingga menghasilkan emisi sinar yang khas [Gamboa, 2003]. Sinar dari lampu katode

    berongga ini akan melewati sampel yang berupa atom-atom dalam keadaan gas. Kemudian

    atom-atom tersebut mengabsorpsi sinar dari lampu katoda berongga sehingga terjadi eksitasi.

    Atom-atom yang tereksitasi akan memancarkan juga sinar dengan panjang gelombang yang

    khas. Baik sinar yang diserap maupun sinar yang dipancarkan tadi akan dideteksi oleh

    detektor. Hal ini menyebabkan pengukuran penyerapan sinar yang diabsorpsi oleh atom-

    atom dari lampu katoda berongga menjadi terganggu. Untuk mengatasi hal ini, dibuat sistem

    modulasi sehingga detektor hanya mengukur perubahan intensitas cahaya yang diemisikan

    oleh lampu katoda berongga sedangkan emisi yang berasal dari unsur dalam nyala tidak ikut

    terukur.

    Menurut hukum Lambert-Beer, jumlah sinar yang diabsorpsi oleh sampel sebanding dengan

    konsentrasi sampel yang dianalisis. Hukum Lambert-Beer diberikan oleh persamaan:

    A = logI

    It= a x b x c

    dengan A menunjukkan absorbansi, I0 menunjukkan intensitas sinar yang datang, It

    menunjukkan intensitas sinar yang diteruskan setelah melewati sinar, a menunjukkan tetapan

    absoptivitas molar, b menunjukkan tebal kuvet (cm) dan c menunjukkan konsentrasi sampel

    (M atau ppm). Konsentrasi larutan sampel dapat diketahui dengan mengukur absorbansi

    sampel kemudian mengalurkan nilai absorbansi tersebut ke dalam kurva kalibrasi. Kurva

    kalibrasi adalah kurva yang diperoleh dari pengaluran nilai absorbansi larutan standar

    terhadap konsentrasi larutan standar.

    Ada beberapa parameter yang mempengaruhi kerja instrumen AAS, yaitu:

    1. Kestabilan sumber sinarSumber sinar harus menghasilkan sinar yang intensitasnya tetap dan stabil karena

    mempengaruhi jumlah sinar yang diabsorpsi oleh sampel

    2. Profil nyalaProfil nyala adalah kurva yang menyatakan hubungan antara absorbans dengan tinggi

    pembakar. Profil nyala berkaitan dengan tinggi pembakar yang menghasilkan absorbans

    yang maksimum.

    3. Pengaruh komposisi gas bakarKomposisi gas bakar mempengaruhi suhu nyala. Suhu nyala yang panas dapat

    mengeksitasi atom seluruhnya. Namun, suhu nyala yang terlalu tinggi dapat

    menyebabkan terjadinya ionisasi unsur yang dianalisis.

  • 8/13/2019 karakterisasi membran

    15/15

    18

    4. Kepekaan dan daerah konsentrasiKepekaan adalah konsentrasi unsur dalam larutan yang menghasilkan perubahan

    sebesar 0,0044 satuan absorbansi terhadap larutan blangko sedangkan daerah

    konsentrasi adalah rentang konsentrasi unsur yang dianalisis yang dapat menghasilkan

    nilai absorbans antara 0,2 sampai 0,8.

    S =,

    tan C =

    A x S

    ,

    dengan tan menunjukkan kemiringan grafik A terhadap konsentrasi, S menunjukkan

    kepekaan, C menunjukkan konsentrasi (M atau ppm) dan A menunjukkan absorbansi.

    Dalam teknik analisis SSA dapat terjadi gangguan analisis. Gangguan ini berupa peristiwa-

    peristiwa yang menyebabkan pembacaan absorbansi dari atom-atom unsur yang dianalisis

    menjadi lebih kecil atau lebih besar daripada nilai yang seharusnya. Gangguan ini dapat

    berupa:

    1. Gangguan matriks cuplikan, yang terjadi karena kondisi larutan misalnya pH,viskositas, berat jenis dan sifat fisik lainnya tidak sama di dalam larutan cuplikan

    dengan larutan standar. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara membuat kondisi fisik

    larutan sampel sama dengan larutan standar.

    2. Gangguan kimia yang mempengaruhi banyaknya atom-atom yang terjadi di dalamnyala. Gangguan ini dapat terjadi akibat tiga hal yaitu:a. Terjadi disosiasi tidak sempurna senyawa-senyawa di dalam nyala akibat

    terbentuknya senyawa refraktori (sukar terurai dalam nyala) seperti senyawa

    silikat, fosfat dan aluminat. Ini mengakibatkan konsentrasi atom-atom logam yang

    dianalisis menjadi lebih kecil daripada konsentrasi sebenarnya. Gangguan ini dapat

    diatasi dengan cara menambah unsur pembebas seperti stronsium dan lantanum.

    b. Terjadi ionisasi atom-atom di dalam nyala yang disebabkan karena temperaturnyala terlalu tinggi. Ionisasi atom-atom menyebabkan jumlah atom netral

    berkurang. Gangguan ini dapat diatasi dengan penambahan unsur yang memilikipotensial ionisasi lebih rendah daripada atom yang akan dianalisis.

    c. Terjadi serapan oleh molekul-molekul yang terdisosiasi dalam nyala. Hal ini dapatterjadi akibat dua faktor yaitu konsentrasi cuplikan terlalu tinggi dan suhu nyala

    kurang tinggi. Gangguan analisis ini dapat diatasi dengan bekerja pada panjang

    gelombang yang lebih tinggi atau dengan menggunakan nyala api pada suhu yang

    lebih tinggi.