80
KARAKTERISASI MORFOLOGI, ANATOMI, DAN KANDUNGAN FITOKIMIA TANAMAN HANDEULEUM (Graptophyllum Pictum L. Griff) DIAN NOVITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

  • Upload
    vunga

  • View
    249

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

KARAKTERISASI MORFOLOGI, ANATOMI, DAN

KANDUNGAN FITOKIMIA TANAMAN HANDEULEUM

(Graptophyllum Pictum L. Griff)

DIAN NOVITA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 2: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Karakterisasi

Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia Tanaman Handeuleum

(Graptophyllum Pictum L. Griff) adalah karya saya dengan arahan komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk karya apapun kepada perguruan

tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, September 2011

Dian Novita

NRP A252070061

Page 3: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

ABSTRACT

DIAN NOVITA. Characterization of Morphology, Anatomy, and Phytochemical Content

of Caricature Plant (Graptophyllum Pictum L. Griff) supervised by NURUL

KHUMAIDA, MUNIF GHULAMAHDI, M. SYAKIR.

Graptophyllum pictum L. Griff, called caricature plant is commonly used as

medicinal plant. Caricature plant is indigenous plant as was reported to prosses that can

function as uncer, laxative, and menstruation problem. However, there were very limited

information about caricature plant accession with high biomass and high phytochemical

content. Therefore exploration to habitat of caricature plant or their production site is

needed to obtain caricature plant accessions with high biomass and high phytochemical

content. The objective of this study was to explore the diversity of caricature plant

accessions, morphology, anatomy, and phytochemicals caricature plant. This study also

objected to analize and the similarity level of 32 caricature plant accesions, and study the

agroecological correlation with morphology, anatomy, and phytochemicals contents of

those accessions. The research was conducted in Indonesian Medicinal and Aromatics

Crop Research Institute (IMACRI) Cimanggu Bogor. The study was started in June 2008

until September 2009. Plant material use in this study was stem cutting of caricature plant

from various locations which previous explorased by KKP3T research team, include

West Java, Central Java, East Java, Central Kalimantan, South Kalimantan, Ambon,

Papua, and IMACRI collections. This experiment was arranged in completely

randomized design with single factor (32 caricature plant accessions based on area of

origin) and two replications. One replication consisted of 10 plants. The results showed

caricature plants fom different location have similarity with plant morphology include

sectional stem cross shape, the surface of the stem, branching, leaf base shape, nervatio,

and leaf abaxial surface. The diversity of plant morphology shape of leaves and leaf

edges. Leaf anatomy analysis result showed that leaf thickness was similar between

handeuleum accessions originated from various locations. In contrast, there was variation

in the stomatal density of handeuleum accessions. Phytochemical analysis of caricature

plant leaves showed that all of the caricature plant accessions have high alkaloids and

glycosides content. There were variations in saponin, tanin, phenolic, flavonoids,

triterpenoids, steroid content of caricature plant accessions.

Key words: handeuleum, characterization, alkaloid, stomata

Page 4: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

RINGKASAN

DIAN NOVITA. Karakterisasi Morfologi, Anatomi, dan Kandungan Fitokimia

Tanaman Handeuleum (Graptophyllum Pictum L. Griff) Dibimbing oleh

NURUL KHUMAIDA, MUNIF GHULAMAHDI, M. SYAKIR.

Graptophyllum pictum L. Griff atau lebih dikenal dengan nama

handeuleum merupakan salah satu tanaman obat yang sering digunakan untuk

pengobatan. Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan diduga

berasal dari Irian Jaya. Tanaman handeuleum menghasilkan daun yang dapat

berfungsi sebagai obat seperti wasir, darah tinggi, borok, bisul, pencahar, obat

sakit telinga, dan melancarkan haid. Informasi tentang aksesi tanaman

handeuleum yang memiliki biomassa, dan kandungan fitokimia tertinggi sampai

saat ini masih minim. Untuk itu perlu adanya upaya eksplorasi ke lokasi tumbuh

atau sentra produksi tanaman kemudian dilakukan karakterisasi untuk

mendapatkan aksesi tanaman handeuleum yang mempunyai biomassa dan

kandungan fitokimia tertinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keragaman aksesi

tanaman handeuleum melalui eksplorasi ke beberapa daerah sentra/lokasi tumbuh,

mempelajari karakteristik morfologi, anatomi, dan fitokimia tanaman

handeuleum, menganalisis tingkat kemiripan 32 aksesi tanaman handeuleum,

dan mempelajari hubungan agroekologi dengan morfologi, anatomi, dan

fitokimia tanaman handeuleum.

Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman

Obat dan Aromatik (Balittro) Cimanggu Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian

dimulai pada bulan Juni 2008 sampai dengan September 2009. Bahan tanaman

yang digunakan dalam penelitian adalah setek tanaman handeuleum dari berbagai

lokasi hasil eksplorasi sebelumnya oleh Team Peneliti KKP3T antara lain: Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,

Ambon, Papua, dan koleksi Balittro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal 32 aksesi dari daerah yang berbeda.

Perlakuan ini diulang dua kali, dan setiap ulangan terdiri dari 10 tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman handeuleum yang berasal

dari berbagai lokasi memiliki kesamaaan morfologi tanaman pada bentuk

penampang melintang batang, permukaan batang, percabangan, bentuk pangkal

daun, bentuk ujung daun, susunan tulang daun, dan permukaan daun. Keragaman

morfologi tanaman terlihat pada bentuk bangun daun dan tepi daun tanaman.

Pengamatan terhadap anatomi tanaman memberikan hasil bahwa tanaman

handeuleum dari 32 lokasi memiliki tebal daun yang tidak berbeda nyata. Namun

demikian peubah jumlah stomata, menunjukkan keragaman pada aksesi yang

berasal dari tempat berbeda. Pengamatan terhadap fitokimia 32 aksesi

handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid dan glikosida

sangat tinggi pada semua aksesi. Senyawa saponin, tanin, fenolik, flavonoid,

triterpenoid, dan steroid pada aksesi yang berasal dari lokasi berbeda, memiliki

kandungan fitokimia yang berbeda.

Kata kunci: handeuleum, karakterisasi, alkaloid, stomata

Page 5: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

© Hak Cipta Milik IPB, tahun 2011

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan sebagian besar pengutipan tersebut tidak merugikan

kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya Tulis

dalam bentuk apapun tanpa seijin IPB.

Page 6: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

KARAKTERISASI MORFOLOGI, ANATOMI, DAN

KANDUNGAN FITOKIMIA TANAMAN HANDEULEUM

(Graptophyllum Pictum L. Griff)

DIAN NOVITA

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Mayor Agronomi dan Hortikultura

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 7: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Rahmi Yunianti, SP. M.Si.

Page 8: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Judul Tesis : : Karakterisasi Morfologi, Anatomi, dan Kandungan Fitokimia

Tanaman Handeuleum (Graptophyllum Pictum L. Griff)

Nama : Dian Novita

NRP : A252070061

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Nurul Khumaida, M.Si.

Ketua

Prof. Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, M.S.

Anggota

Dr. Ir. M, Syakir M.S.

Anggota

Diketahui

Koordinator Mayor

Agronomi dan Hortikultura

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, M.S.

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr.

Tanggal Ujian: 28 September 2011

Tanggal Lulus:

Page 9: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas segala

rahmat-Nya penulisan tesis ini berhasil diselesaikan. Tesis ini berjudul

Karakterisasi Morfologi, Anatomi, dan Kandungan Fitokimia Tanaman

Handeuleum (Graptophyllum Pictum L. Griff). Penelitian ini mendapatkan

bantuan pendanaan dari hibah penelitian KKP3T tahun 2009 -2010.

. Terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Nurul Khumaida, M.Si.,

Prof. Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, M.S dan Dr. Ir. M, Syakir M.S. atas

bimbingannya selama penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada Dr. Rahmi Yunianti, SP. M.Si selaku dosen penguji luar komisi atas

masukan dan saran yang diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Eny Widajati, MS dari Mayor

Agronomi dan Hortikultura.

Penghargaan penulis sampaikan kepada Team KKP3T dan BALITTRO

yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini, Ibu Natalini Nova Kristiana, Ibu

Tri Lestari, Ibu Dewi Sartiami dan staf kebun, Pak Asep dan Pak Otong. Penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada Penanggung Jawab Laboratorium

Ekofisiologi Bapak Prof. Dr. Bintoro Djoefrie, yang telah memberikan izin

penggunaan fasilitas laboratorium untuk peng amatan penelitian. Ucapan terima

kasih juga penulis ucapkan kepada Pak Joko teknisi laboratorium ekofisiologi

yang telah banyak membantu dalam preparasi mikroteknik.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan

seperjuangan, ayunda Karlin Agustina, Danner Sagala, Arrin Rosmala, Leo

Mualim, Peny Lestari, Joan Joulanda Grace Kailola, Aries Kusumawati, Pienyani

Rosawanti, Puji Lestari, Richenly Nanlohy, Odit Ferry, Syukur Karamang, Tisna

Prasetyo, mbak Arifah, mbak Selvi, kak Ismadi, kak Alwi, Isnaini, mbak Susi,

rekan-rekan mayor AGH, PBT, teman-teman di Jaikers dan Twinhouse serta

kepada semua sahabat yang namanya tidak disebutkan namanya satu persatu.

Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada keluargaku, Bapak,

Mom, ayunda Lilia Desnatia, Atika Chandra, Sri Armedia, dan kakanda

Adriansyah, adikku Yenny Pusvyta, Barika, Selvita, Anita, Wina, mas Purwasi,

Wie dan keponakanku Kiki, Aldi, Kevin dan Athaya Putri, terima kasih atas doa,

dukungan dan kasih sayang yang tidak pernah berhenti mengalir. Semoga Karya

Ilmiah ini bermanfaat, Amien.

Bogor, September 2011

Dian Novita

Page 10: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang tanggal 28 November 1973 dari ayah

H. Agusnie dan ibu Hj. Kalsum. Penulis merupakan anak bungsu dari lima

bersaudara. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Agronomi Jurusan

Budidaya Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, dan lulus tahun

1996.

Penulis bekerja sebagai Dosen PNSD Kopertis Wilayah II Sumatera

Bagian Selatan dipekerjakan di Universitas Ratu Samban Bengkulu Utara.

Selanjutnya, pada tahun 2007 penulis melanjutkan studi pada Sekolah

Pascasarjana IPB mengambil program magister pada mayor Agronomi dan

Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Page 11: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

PENDAHULUAN........................................................................................... 1

Latar Belakang ......................................................................................... 1

Tujuan ....................................................................................................... 3

Hipotesis ................................................................................................... 3

Kerangka Pemikiran .................................................................................. 4

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5

Tanaman Handeuleum (Graptophyllum pictum (Linn) Griff.) ................ 5

Manfaat Tanaman Handeuleum ................................................................ 6

Agroekologi Lingkungan Tumbuh Handeuleum ..................................... 8

Kandungan Fitokimia Handeuleum ......................................................... 9

Keragaman Tanaman ............................................................................... 12

METODE PENELITIAN ............................................................................... 14

Waktu dan Tempat ................................................................................... 14

Bahan dan Alat ........................................................................................ 14

Metode Penelitian .................................................................................... 14

Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 17

Pengamatan Penelitian ............................................................................ 17

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 22

Kondisi Umum ......................................................................................... 22

Morfologi Tanaman Handeleum ............................................................... 23

Anatomi Tanaman Handeuleum ............................................................... 33

Kandungan Fitokimia ............................................................................... 35

Produksi Tanaman .................................................................................... 37

Korelasi Bobot Tanaman, Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun ................ 39

Kemiripan Tanaman berdasarkan Karakter Morfologi, Anatomi, dan

Fitokimia ................................................................................................... 40

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 48

Kesimpulan .............................................................................................. 48

Saran ......................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 49

LAMPIRAN ................................................................................................... 52

Page 12: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Daftar Aksesi Tanaman Handaeleum...................................................... 15

2. Tinggi, panjang ruas, diameter batang, dan jumlah cabang handeuleum

pada 4 bst ................................................................................................ 27

3. Keragaan peubah daun tanaman handeuleum pada 4 bst ....................... 31

4. Tebal daun dan kerapatan stomata 32 aksesi handeuleum ...................... 34

5. Keragaan kandungan fitokimia 32 aksesi handeuleum ........................... .. 36

6. Bobot tanaman, bobot basah dan bobot kering 32 aksesi handeuleum ... . 38

7. Matrik korelasi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, berat

basah daun dan bobot kering produksi .................................................... 39

Page 13: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

DAFTAR GAMBAR

halaman

1. Diagram alur pemikiran ......................................................................... 4

2. Ilustrasi lintasan metabolik primer pada tanaman ................................. 11

3. Skema tahapan penelitian ....................................................................... 16

4. Bentuk bangun daun ............................................................................... 18

5. Bentuk pangkal daun .............................................................................. 18

6. Bentuk ujung daun ................................................................................. 19

7. Susunan tulang daun .............................................................................. 19

8. Bentuk tepi daun .................................................................................... 19

9. Kondisi lingkungan tumbuh penelitian .................................................. 22

10. Keragaan beberapa aksesi handeleum di lokasi penelitian .................... 22

11. Keragaan batang 32 aksesi handeleum .................................................. 23

12. Grafik pertumbuhan 32 aksesi handeleum ............................................. 25

13. Keragaan 32 aksesi handeleum .............................................................. 28

14. Keragaan bangun daun 32 aksesi handeleum......................................... 29

15. Keragaan pucuk 32 aksesi handeleum ................................................... 32

16. Dendogram kemiripan 32 aksesi handeleum ......................................... 41

Page 14: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

1. Data klimatologi wilayah Bogor ................................................................. 52

2. Sidik ragam tinggi tanaman handeleum ...................................................... 53

3. Sidik ragam panjang ruas batang handeleum .............................................. 54

4. Sidik ragam diameter batang tanaman handeleum...................................... 55

5. Sidik ragam jumlah cabang tanaman handeleum ........................................ 56

6. Sidik ragam jumlah ruas tanaman handeleum.. .......................................... 57

7. Sidik ragam jumlah daun tanaman handeleum ........................................... 58

8. Sidik ragam panjang daun daun handeleum................................................ 59

9. Sidik ragam lebar daun tanaman handeleum .............................................. 60

10. Sidik ragam panjang tangkai daun handeleum ........................................... 61

11. Sidik ragam tebal daun tanaman handeuleum ........................................... 62

12. Sidik ragam jumlah stomata ........................................................................ 63

13. Tahapan penanaman tanaman handeleum ................................................... 64

14. Denah lokasi penelitian ............................................................................... 65

Page 15: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia termasuk salah satu pusat (mega center) keanekaragaman hayati.

Meskipun mempunyai keanekaragaman hayati yang melimpah namun sebagian

besar belum diketahui manfaatnya. Kekayaan alamnya yang melimpah dan belum

termanfaatkan secara optimal, mempunyai potensi yang tinggi untuk digunakan

sebagai lahan pengembangan industri herbal medicine dan health food yang

berorientasi ekspor (Pusat Studi Biofarmaka IPB 2008).

Indonesia memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 species

diantaranya diketahui berkhasiat sebagai obat (Pusbalitbangtri 1992).

Keanekaragaman hayati Indonesia diperkirakan terkaya kedua setelah Brazil

(Fellows 1992). Potensi yang besar ini jika tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya

sudah pasti tidak akan mempunyai faedah yang besar, sehingga harus dipikirkan

agar penggunaan tanaman obat disertai pula dengan usaha pelestariannya untuk

menunjang penggunaan yang berkelanjutan (Padmawinata 1995).

Perkembangan industri herbal medicine dan health food di Indonesia dewasa

ini meningkat dengan pesat. Pemanfaatan sumberdaya alam hayati, khususnya

dari jenis biofarmaka akan terus berlanjut, sehubungan tradisi kebudayaan

memakai obat tradisional. Kecenderungan ini telah meluas ke seluruh dunia dan

dikenal sebagai gelombang hijau baru new green wave atau trend gaya hidup

kembali ke alam back to nature (Pusat Studi Biofarmaka IPB 2008).

Jika dibandingkan dengan obat alami asal China atau negara-negara lain,

obat alami asal Indonesia tidak berkembang sepesat obat alami asal China. Ada

beberapa titik lemah, selain faktor kurangnya kepercayaan masyarakat,

pengobatan dengan bahan alami Indonesia belum memiliki tradisi

pendokumentasian. Hal ini berbeda dengan China yang terdokumentasi melalui

proses sosialasi, menciptakan unit disiplin tersendiri untuk kemudian membentuk

tradisi keilmuan Timur dengan standard khusus (Maheswari 2002).

Graptophyllum pictum L. Griff atau lebih dikenal dengan nama

handeuleum merupakan salah satu tanaman obat yang secara empiris sering

digunakan untuk pengobatan. Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli

Page 16: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Indonesia dan diduga berasal dari Irian Jaya (Heyne 1987). Tanaman ini telah

banyak dibudidayakan di India dan Malaysia. Di Indonesia tanaman ini belum

banyak dibudidayakan dan umumnya dijumpai sebagai tanaman liar, tanaman

pagar dan tanaman hias (Isnawati dan Soediro 2003).

Kebutuhan daun handeuleum (Graptophyllum pictum) untuk bahan baku

industri obat tradisional Indonesia sekitar 30 ton/tahun. Beberapa perusahaan yang

membutuhkan daun tanaman ini antara lain Sidomuncul dan Indo Farma masing-

masing satu sampai dua ton daun handeuleum setiap bulan (Pusat Studi

Biofarmaka IPB 2008).

Tanaman handeuleum menghasilkan daun yang dapat berfungsi sebagai

obat, antara lain untuk obat luar terutama wasir, darah tinggi, borok, bisul,

pencahar, obat sakit telinga, dan dapat melancarkan haid (Wijayakesuma et al.

1992). Hasil pengujian tingkat toksisitas menunjukkan bahwa daun tanaman

handeuleum tergolong aman dan tidak beracun (Dzulkarnain et al. 1996)

Kandungan kimia handeuleum adalah saponin, flavanoid, tannin, glikosida

dan alkaloid. Alkaloid tertentu mempunyai kemampuan mengurangi rasa nyeri

dan bersifat sebagai penenang. Efek analgesik ditunjukkan dengan penurunan

nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak etanol daun handeuleum pada dosis

3 mg/kg berat badan. Dosis ini setara dengan pemberian aspirin 125 mg/kg berat

badan. Fraksi alkaloid dari ekstrak etanol daun handeuleum bekerja dengan cara

menghambat pembentukan prostaglandin. Ada kaitan antara dosis fraksi alkaloid

daun ungu dengan hambatan prostaglandin (Kalsum 2008).

Ada beberapa jenis tanaman handeuleum antara lain berdaun ungu, hijau,

ungu variegata, dan hijau varigata. Tanaman yang biasanya digunakan sebagai

obat adalah jenis handeuleum Graptophyllum pictum (L.) Griff. var

luridosanguineum Sim (Dalimarta 2002). Tanaman ini berdaun ungu gelap

(Isnawati 2003).

Graptophyllum pictum (L.) Griff dikenal dengan nama daerah handeuleum

(Sunda), daun ungu, daun wungu, tulak, demung, tulak keraton, puding perada,

poksor dan dungu (Jawa), dangora (Melayu), temen-temen (Bali), karoton

(Madura) (Isnawati dan sudiro 2003). Di Sumatera dengan nama pudin (Aceh)

(BPPT 2008), kadi-kadi, daun alifu (Maluku-Ternate), daun alifuru (Ambon) dan

Page 17: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

daun nyeri hate (Sumbawa, Nusa Tenggara). Selama ini tanaman handeuleum

dijadikan tanaman hias karena daunnya berwarna merah tua dengan helaian

daunnya yang lonjong lebar. Handeuleum biasanya ditanam bergerombol di

pagar-pagar atau di pot besar. Daunnya indah, ada yang memiliki warna daun

kuning bercak putih, ada juga yang berwarna merah berbintik hijau atau coklat

sawo matang.

Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan bahan tanaman sebagai bahan

obat tradisional handeuleum dimasa mendatang, diperlukan informasi yang lebih

lengkap tentang budidaya handeuleum (Djazuli dan Fathan 1999). Informasi

tentang aksesi tanaman handeuleum mana yang memiliki biomassa, dan

kandungan fitokimia tinggi sampai saat ini masih minim. Untuk itu perlu adanya

upaya eksplorasi ke lokasi tumbuh atau sentra produksi tanaman kemudian

dilakukan karakterisasi untuk mendapatkan aksesi tanaman handeuleum yang

mempunyai biomassa dan kandungan fitokimia tinggi.

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah: 1) meningkatkan keragaman aksesi tanaman

handeuleum melalui eksplorasi ke beberapa daerah sentra/lokasi tumbuh, 2)

mempelajari karakteristik morfologi, anatomi, dan fitokimia tanaman

handeuleum, 3) menganalisis pertumbuhan dan pola kemiripan 32 aksesi

handeuleum, dan 4) mempelajari hubungan morfologi, anatomi, dan fitokimia

tanaman handeuleum.

Hipotesis

Hipotesis penelitian ini yaitu: 1) terdapat perbedaan penampilan

morfologi, anatomi, laju pertumbuhan dan kandungan fitokimia tanaman

handeuleum yang berasal dari beberapa lokasi berbeda, 2) lokasi asal aksesi akan

mempengaruhi kemiripan tanaman handeuleum, dan 3) terdapat hubungan

agroekologi dengan morfologi, anatomi, dan fitokimia tanaman handeuleum.

Page 18: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Kerangka pemikiran

Tanaman handeleum diduga merupakan tanaman asli Indonesia’ memiliki

kandungan bioaktif tinggi dan dapat digunakan sebagai obat. Tanaman handeleum

belum banyak dibudidayakan secara intensif. Oleh karena itu perlu dilakukan

eksplorasi untuk meningkatkan keragaman tanaman dan untuk mendapatkan

tanaman yang memiliki kandungan fitokimia dan biomassa tinggi. Diagram alur

pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram alur pemikiran

Kekayaan hayati Indonesia tinggi

Tanaman handeuleum berpotensi untuk dikembangkan sebagai obati

wasir dan sudah digunakan untuk industri obat

Mengumpulkan aksesi melalui eksplorasi

Perlu dilakukan upaya untuk menambah keragaman

Masalah : belum banyak dibudidayakan, perbanyakan dilakukan secara

vegetatif sehingga keragaman sempit,

dan serangan hama tinggi

Upaya untuk meningkatkan keragaman yang nantinya diharapkan akan

mendapatkan kandidat aksesi yang mempunyai

kandungan fitokimia dan biomassa tinggi

Analisis keragaman morfologi, anatomi dan kandungan fitokimia

Page 19: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Handeuleum (Graptophyllum pictum (Linn) Griff.)

Handeuleum dikenal sebagai Caricature plant (Inggris), Gertenschriftblatt

(Jerman). Indonesia sendiri memiliki berbagai macam nama daerah: handeuleum,

daun temen-temen (Sunda), daun putri (Ambon), temen (Bali), kabi-kabi

(Ternate) dan dongo-dongo (Tidore). Masyarakat Madura menyebutnya karoton

dan karotong. Daerah Jawa mengenal daun ini dengan nama daun ungu, demung,

tulak, dan wungu (Heyne 1987).

Menurut United States Department of Agriculture (USDA) (2008),

taksonomi handeuleum sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Dicotyledonae

Subkelas : Asteridae

Ordo : Scrophulariales

Family : Acanthaceae

Genus : Graptophyllum

Spesies : Graptophyllum pictum (L.) Griff

Handeuleum merupakan tumbuhan perdu yang memiliki batang tegak

(BPPT 2008). Tanaman ini berbentuk perdu dan tumbuh lurus dengan ketinggian

berkisar antara 1.5-3 m (Heyne 1987). Tanaman ini memiliki batang berkayu,

cabang bersudut tumpul, berbentuk galah dan beruas rapat (Lenny 2006).

Daun mempunyai struktur posisi daun yang letaknya berhadap-hadapan.

Sebagai tanaman penghasil daun, pemanenan seringkali dilakukan secara

bertahap. Pemanenan yang dilakukan dengan pemangkasan bagian vegetatif dapat

merangsang pembentukan cabang baru (Dalimarta 2002). Daun tunggal

bertangkai pendek, bulat telur sampai lanset. Ujung dan pangkal runcing, tepi

Page 20: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

bergelombang, pertulangan menyirip, panjang 8-20 cm, lebar 3-13 cm, permukaan

atas warnanya ungu mengkilap, kulit dan daun berlendir (Lenny 2006).

Pembungaan majemuk, keluar dari ujung batang, tersusun dalam rangkaian

berupa tandan yang panjangnya 3-12 cm, berwarna merah keunguan (Lenny

2006). Bunga bersusun dalam satu rangkaian tandan yang berwarna merah tua

(Dalimarta 2002). Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun, namun di Jawa jarang

sekali menghasilkan buah. Buah berbentuk lonjong, warnanya ungu kecoklatan.

Biji kadang-kadang dua, bentuknya bulat, warnanya putih (Dalimarta 2002). Rasa

buahnya kurang enak (Lenny 2006).

Penelitian yang dilaksanakan di Balittro Bogor mulai bulan Agustus 1997

sampai Januari 1998 menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara

perlakuan pemupukan dengan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan

produktivitas tanaman handeuleum. Pemupukan NPK dan pupuk kandang

meningkatkan produktivitas dan status hara tanaman handeuleum. Perlakuan

pemangkasan dapat meningkatkan bobot daun secara nyata. Produktivitas

tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan kombinasi pemangkasan dan

pemupukan terutama pupuk kandang dan panen awal dengan cara pemangkasan

antara umur 2-4 bulan setelah tanam (Djazuli dan Fathan 1999).

Manfaat Tanaman Handeuleum

Komoditas tanaman obat unggulan versi Badan POM (2001) telah

ditetapkan yaitu sambilito, pegagan, jati belanda, tempuyung, temulawak,

handeuleum, cabe jawa, sanrego, pasak bumi, pace, daun jinten, dan kencur.

Teknologi budidaya untuk sebagian komoditas sudah tersedia. Hasil penelitian

menjelaskan bahwa fraksi alkaloid dari ekstrak handeuleum memiliki efek

analgesik atau anti inflamasi pada hewan percobaan. Efek analgesik ditunjukkan

dengan penurunan nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak alkaloid

handeuleum (Kalsum 2008).

Ekstrak etanol daun handeuleum dapat menurunkan kadar total lipid serum

darah dari 564 mg/dl menjadi 483 mg/dl dan menurunkan kadar kolesterol LDL

serum darah dari 35.4 mg/dl menjadi 24.4 mg/dl. Ekstrak etanol daun handeuleum

walau tidak secara nyata berpengaruh terhadap HDL juga dapat menurunkan

kadar LDL dari 52.4 mg/dl menjadi 49.8 mg/dl. Kesimpulan dari penelitian ini

Page 21: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

bahwa pemberian ekstrak etanol daun handeuleum mampu menurunkan kadar

total lipid dan kolesterol LDL serta tidak berpengaruh terhadap kadar HDL

(Mu’minah 2007).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Kumuma (2006) diperoleh hasil bahwa

ekstrak etanol daun handeuleum mampu menurunkan kadar kolesterol dan berat

badan mencit yang diovariektomi. Pemberian ekstrak etanol daun handeuleum

mampu menurunkan kadar kolesterol serum darah dengan kadar kolesterol dari

111.5 mg/dl menjadi 81.7 mg/dl dan menurunkan berat badan mencit yang

diovariektomi dari 28.742 g menjadi 27.704 g.

Ekstrak daun handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff) pada

konsentrasi 0.5 mg/0.05 ml minyak zaitun mempunyai efek estrogenik yang

paling baik pada uterus dibandingkan ekstrak daun handeuleum 0.1 mg/0.05 ml

minyak zaitun dan ekstrak daun handeuleum 1 mg/0.05 ml minyak zaitun. Hal ini

ditunjukkan dengan peningkatan diameter, tebal lapisan mukosa, panjang sel

epitel rongga dan kelenjar, tetapi tidak meningkatkan tebal lapisan otot sirkuler.

Efek estrogenik ekstrak daun handeleum lebih rendah bila dibandingkan efek

estrogenik dari ethinyl estradiol (Suhargo 2005).

Bagian tanaman handeuleum yang digunakan untuk mengobati penyakit

wasir atau hemorrhoid antara lain daun, kulit batang dan bunganya. Daun

berkhasiat untuk mengatasi wasir (hemorrhoids) dan sembelit (konstipasi),

bunganya untuk mengatasi datang haid tidak lancar. Cara pemakaian daun yaitu

daun segar sebanyak 10-15 g direbus lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun

atau kulit batang secukupnya dibersihkan lalu diperas. Gunakan untuk menutup

bisul, borok, luka, sakit telinga, payudara bengkak karena bendungan asi atau

bagian tubuh yang bengkak (memar) akibat terbentur benda keras atau terpukul.

Air perasan daun untuk sakit telinga. Rebusan daun wungu dapat menghilangkan

gejala hemorrhoids) eksternum derajat II (Sardjono et al. dalam Dalimarta 2008).

Agroekologi Lingkungan Tumbuh Handeuleum

Pengembangan obat tradisional juga didukung oleh Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia tentang fitofarmaka, yang berarti perlu adanya

pengendalian mutu simplisia yang akan digunakan untuk bahan baku obat atau

sediaan galenik. Salah satu cara untuk mengendalikan mutu simplisia adalah

dengan melakukan standarisasi simplisia dan ekstrak (sediaan galenik), karena

khasiat suatu tanaman tergantung pada kandungan kimianya, dimana kandungan

Page 22: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

kimia ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tempat tumbuh, iklim, curah

hujan, dan cara panen.

Pengembangan komoditas pertanian pada wilayah yang sesuai dengan

tanaman akan memberikan hasil yang optimal dengan kualitas prima. Selain itu

yang tidak kalah pentingnya adalah aspek managemen dalam mengelola lahan

yang didasarkan pada sifat-sifat lahan untuk mencapai produktivitas yang

berkelanjutan (Djaenudin et al. 2002). Pemilihan lahan yang sesuai untuk

diusahakan pada suatu kawasan ditentukan berdasarkan pada keadaan lereng,

tekstur, tingkat kemasaman dan suhu (Amien 1997).

Handeuleum cocok tumbuh di daerah dataran rendah sampai ketinggian

1.250 meter di atas permukaan laut (BPPT 2008).Tanaman handeuleum banyak

terdapat di daerah subur berhawa panas hingga sejuk. Tanaman ini tumbuh baik

pada tempat terbuka yang terkena sinar matahari, dengan iklim kering atau

lembab. Tanaman ini tersebar di negara India, Malaysia, Siam, serta hampir

tersebar di seluruh Indonesia (Isnawati dan Sudiro 2003).

Semua tanaman berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan sejenisnya

(tanaman yang sama), dengan tanaman lain dan dengan lingkungan fisik tempat

hidupnya. Dalam proses interaksi ini, tanaman saling mempengaruhi satu dengan

lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya. Demikian pula berbagai faktor

lingkungan mempengaruhi kegiatan hidup tanaman (Jumin 2002).

Sistem pertanian yang efisien, berproduksi tinggi dan berkelanjutan dapat

dicapai antara lain dengan memanfaatkan sumber daya lahan berdasarkan

karakteristik, kemampuan dan kesesuaiannya (Syafrudin et al. 2004). Untuk

tumbuh, dan berproduksi tinggi dengan kualitas hasil yang baik, maka tanaman

harus dibudidayakan pada lingkungan yang sesuai (Amien 1994).

Dalam kaitannya dengan pengembangan potensi wilayah untuk sektor

pertanian, keragaman sifat lahan akan sangat menentukan jenis komoditas yang

dapat diusahakan serta tingkat produktivitasnya. Hal ini disebabkan setiap

komoditas pertanian memerlukan sifat lahan yang spesifik untuk dapat tumbuh

dan berproduksi dengan optimal (Djaenudin et al. 2000).

Kaitan faktor-faktor lingkungan satu sama lainnya mempengaruhi fungsi

fisiologis dan morfologis tanaman. Respon tanaman sebagai akibat faktor

Page 23: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

lingkungan terlihat pada penampilan tanaman (performance). Tanaman berusaha

menanggapi kebutuhan khususnya selama siklus hidup, kalau faktor lingkungan

tidak mendukung. Tanggapan ini dapat terlihat berupa perubahan morfologis

ataupun proses fisiolgis. Walaupun genotipenya sama, pada lingkungan yang

berbeda, penampilan tanaman akan berbeda pula (Jumin 2002).

Standarisasi diperlukan agar dapat diperoleh bahan baku yang seragam yang

akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman tersebut. Masalah yang

dihadapi adalah bagaimana dapat menentukan keseragaman mutu simplisia dan

ekstrak suatu tanaman yang tumbuh dari beberapa daerah yang mempunyai

ketinggian, keadaan tanah dan cuaca yang berbeda.

Kandungan Fitokimia Handeuleum

Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman

mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya

dalam pencegahan terhadap penyakit degeneratif. Beberapa senyawa fitokimia

yang diketahui mempunyai fungsi fisiologis adalah karotenoid, fitosterol, saponin,

glikosinolat, polifenol, inhibitor protease, monoterpen, fitoestrogen. sulfida, dan

asam fitat. Kandungan kimia handeuleum adalah saponin, flavanoid, tannin,

glikosida dan alkaloid. Alkaloid tertentu mempunyai kemampuan mengurangi

rasa nyeri dan bersifat sebagai penenang (Badan POM 2001).

Pemeriksaan terhadap golongan senyawa kimia menunjukkan adanya

golongan antosianin, leukoantosianin. Pemeriksaan secara kualitatif dengan reaksi

warna dan kromatografi kertas ditemukan tanin galat, sedangkan pemeriksaan

asam fenolat dari ekstrak 95 % menggunakan kromatografi kertas dua dimensi

diduga mengandung asam protokatekuat. Pemeriksaan lebih lanjut dengan

kromatografi kertas preparatif yang kemudian dikarakteristik dengan

spektofotometer ultra violet diduga adanya flavon dan flavonol (3-hidroksi

tersubtitusi) (Isnawati dan Soediro 2003).

Batang handeleum mengandung kalsium oksalat, asam forlat dan lemak.

Kandungan zat tersebut mengakibatkan tanaman bersifat diurietik atau

meluruhkan kencing, mempercepat pemasakan bisul, mempunyai pencahar yang

Page 24: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

memperlancar buang air besar (mild laxative) dan melembutkan kulit (emolien).

Handeuleum mengandung senyawa yang memiliki manfaat untuk mengobati

berbagai penyakit, diantaranya wasir, memperlancar peredaran darah dan bersifat

antiinflamasi. Zat yang diduga berperan mengobati penyakit tersebut adalah

golongan glikosida, steroid, dan flavonoid. Hasil analisis korelasi menunjukkan

khlorofil tidak berkorelasi dengan glikosida, steroid, dan flavonoid. Tetapi

berkorelasi dengan anthosianin (Lestari 2011).

Metabolisme primer pada tanaman menghasilkan prekursor bagi

metabolisme sekunder untuk membentuk metabolisme sekunder. Jika

metabolisme tanaman terhambat, maka prekursor bagi metabolisme sekunder

berkurang sehingga kandungan bahan bioaktif menurun. Wibowo (2000)

menyebutkan bahwa handeuleum mampu hidup pada ketinggian 800 m dpl.

Semakin tinggi dataran tersebut, semakin tua warna daun handeuleum. Hal ini

terjadi karena peningkatan senyawa flavonoid yang dikandungnya. (Kristina dan

Mardiningsing 2008).

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan kandungan saponin dalam

tanaman handeuleum sangat bervariatif. Saponin merupakan senyawa yang diduga

memiliki efek seperti esterogen (Taylor 2004). Fungsi Saponin yang telah

diketahui antara lain anti kanker dan anti oksidan (dihasilkan oleh komponen

senyawa glikosenosides) (Park et al. 2005), obat penenang dan pereda kegelisahan

(antianxiety) (Anonimous 2005) dan menghasilkan madecocassoside yang dapat

memacu produksi kolagen. Seperti diketahui bahwa kolagen tersebut berperan

besar dalam meregenerasi sel, termasuk sel telur (ovum) pada wanita dan sel

sperma pada pria (Aninomous 2006).

Komposisi metabolit sekunder tanaman berbeda diantara tanaman dan

didalam jaringan tanaman. Genotipe (kultivar atau varietas) adalah penentu utama

komposisi metabolisme sekunder tanaman. Walau ekspresinya dipengaruhi secara

kuat oleh tekanan lingkungan, iklim, paparan sinar ultaviolet (Dixon dan Paiva

1995). Pada gambar 2 disajikan ilustrasi lintasan metabolik primer pada tanaman.

Page 25: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Gambar 2. Ilustrasi lintasan metabolik primer pada tanaman (Kaufman et al.

1999)

Dalam proses produksinya, lintasan metabolisme sekunder fitokimia yang

satu seringkali memiliki jalur lintasan terkait dengan jenis lainnya. Jalur lintasan

metabolime sekunder dapat merupakan turunan atau kelanjutan dari jalur lintasan

metabolit sekunder lainnya. Metabolit sekunder ini juga dapat memiliki prekursor

yang sama, namun memiliki lintasan yang berbeda. Inilah yang menyebabkan

peningkatan konsentrasi satu jenis metabolit sekunder akan menurunkan atau turut

meningkatkan konsentrasi metabolit sekunder lainnya (Cseke et al. 2006).

CO2

Chlorophylls

Monoterpens

Sesquiterpens

Diterpens

Triterpens

Tetraterpens (β-carotene)

Polyterpens

Tetrapyrrol

es

Polyketides

Steroids

Malonic acid

pathway

DOP/MEP pathway

Mevalonic acid

pathway

Terpenoids pathway

IPP

Solar

Energy

C3 & C4

photosynthesis

with Calvin Cycle

Carbohydrates

Pentose phosphate pathway

Erythrose 4-phosphate

Shicimic acid

pathway

Aromatic amino acid

Nitrogen-containing

secondary product (alkaloids)

Phenylpropanoids pathway

Anthocyanin

Glycolysis

Pyruvic acid

Acetyl CoA

Tricarboxylic acid

cycle

Aliphatic amino acid

S-adenosyl methionine

Phenolic compounds

Flavonoid

s

Lignin Tannins

Page 26: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Senyawa lain yang terdapat pada tanaman handeleum adalah steroid.

Kandungan steroid dalam penelitian ini sangatlah bervariatif, dari nol sampai

dengan skor 4. Menurut Vickery dan Vickery (1981) steroid adalah bahan bioaktif

yang termasuk dalam kelompok tetrasiklik triterpenoid. Selanjutnya dikatakan

bahwa asam mevalonat merupakan prekursor bagi steroid atau yang termasuk ke

dalam kelompok kolesterol. Pada tanaman handeulum, kandungan fitokimia

tanaman yang menjadi penanda tanaman ini adalah vomivoliol termasuk dalam

kelompok triterpenoid.

Keragaman Tanaman

Dalam proses pemuliaan tanaman ada beberapa hal penting yang umum

dilakukan, yaitu: 1) mengenali karakter morfologi dan fisiologi serta respon secara

patologi dari suatu species tanaman yang penting untuk adaptasi terhadap

lingkungan, hasil dan kualitas tanaman tersebut, 2) merancang teknik yang akan

mengevaluasi potensi genetik untuk karakter-karakter tersebut dalam proses

penapisan spesies yang diinginkan, 3) mencari sumber-sumber gen untuk karakter

yang diinginkan yang bisa digunakan dalam program pemuliaan tanaman dan

mengkombinasikan potensi genetik untuk karakter-karakter ini ke dalam varietas

atau kultivar baru (Poehlman 1983).

Berbagai usaha untuk membedakan dan mengklasifikasikan tanaman dengan

dasar karakter morfologi telah dilakukan. Penanda morfologi digunakan dalam

deskripsi taksonomi karena lebih mudah, lebih cepat, sederhana dan lebih murah.

Disamping itu prosesnya tidak membutuhkan teknologi yang mahal. Sifat-sifat

morfologi yang diamati haruslah yang memiliki nilai heritabilitas yang tinggi dan

stabil pada beberapa lokasi percobaan, karena umumnya penampakan sifat yang

nampak pada morfologi tanaman sangat dipengaruhi lingkungan (Maxted, et al.

1997).

Setiap spesies tanaman mempunyai deskripsi morfologi yang spesifik.

Deskripsi morfologi tanaman telah diterbitkan oleh International Board of Plant

Genetic Resources (IBPGR 1984) dan International Plant Genetic Resources

Institute (IPGRI 1996) untuk mempermudah dalam identifikasi karakter morfologi

dan agronomi tanaman.

Page 27: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Penanda morfologi ini telah lama dan banyak digunakan terutama untuk

mengatasi masalah duplikasi plasma nutfah di lapang (Sismon dan Sherperd 1955)

Disamping itu juga digunakan untuk identifikasi kekerabatan dan keragaman

genetik antar klon/kultivar dan masih terus digunakan sampai saat ini di luar

maupun di dalam negeri seperti dilakukan oleh Vuylsteke et al. (1988) yang

melihat keragaman genetik berdasarkan fenotipe terhadap tanaman. Identifikasi

variasi fenotipe juga telah digunakan untuk membuat pengelompokkan plasma

nutfah yang dilakukan oleh Ortiz et al. (1993).

Kekerabatan secara fenotipe merupakan kekerabatan yang didasarkan pada

analisis sejumlah penampilan fenotipe dari suatu organisme. Hubungan

kekerabatan antara dua individu atau populasi dapat diukur berdasarkan kesamaan

sejumlah karakter dengan asumsi bahwa karakter-karakter berbeda disebabkan

oleh adanya perbedaan susunan genetik. Karakter pada makhluk hidup

dikendalikan oleh gen. Gen merupakan potongan DNA yang hasil aktivitasnya

(ekspresinya) dapat diamati melalui perubahan karakter morfologi yang dapat

diakibatkan oleh pengaruh lingkungan (Hadiati 2003).

Page 28: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Obat

dan Aromatik (Balittro) Cimanggu Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai

pada bulan Juni 2008 sampai dengan September 2009. Analisis fitokimia

dilakukan di Laboratorium Balittro, sedangkan analisis anatomi daun dilakukan di

laboratorium Ekofisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura

Fakultas Pertanian IPB.

Bahan dan Alat

Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah setek tanaman

handeuleum dari berbagai lokasi hasil eksplorasi Team Peneliti KKP3T antara

lain: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Selatan, Ambon, Papua, dan koleksi Balittro. Koleksi aksesi disajikan pada

Tabel 1. Bahan lain yang digunakan antara lain polybag dengan volume 10 Kg,

media tanam, pupuk kandang sapi, pupuk urea, insektisida, kutek, dan bahan

kimia untuk analisis fitokimia.

Peralatan yang digunakan meliputi: cangkul, sekop, ember. Alat-alat yang

digunakan untuk pengamatan adalah timbangan, mistar, jangka sorong, oven,

pisau silet, pinset, selotip, gelas objek, sigmat mikrometer, mikroskop cahaya,

kamera, dan alat-alat laboratorium untuk analisis fitokimia,.

Metode Penelitian

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri

dari satu faktor perlakuan yaitu aksesi yang berasal dari lokasi berbeda (32

aksesi). Setiap perlakuan diulang 2 kali dan setiap ulangan terdiri dari 10 tanaman.

Model linier aditif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: Y ij = µ + Ti + єij

dimana : i = perlakuan

j = ulangan

Yij = respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke i, ulangan ke j

µ = nilai tengah umum

Ti = pengaruh perlakuan ke i

єij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke i, ulangan ke j

Page 29: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Hasil penelitian yang berupa data kuantitatif dianalisis dengan

menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf nyata (α) 5 % menggunakan

program SAS. Apabila hasil uji F nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan

(Duncan’s Multiple Range Test-DMRT). Analisis kemiripan dan korelasi

dilakukan dengan menggunakan program Minitab versi 14. Hasil analisis

kemiripan disajikan dalam bentuk dendogram. Daftar daerah asal aksesi yang

digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 1. Skema tahapan penelitian

disajikan pada Gambar 3.

Tabel 1. Daftar Aksesi Tanaman Handaeleum

N0 Asal lokasi Bentuk dan warna daun Batang

01 Bogor Jawa Barat oval, ungu ungu

02 Manoko Jawa Barat oval, ungu ungu

03 Sukamenak Pengalengan Jawa Barat oval, ungu ungu

04 Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat oval, ungu ungu

05 Ciwidey Jawa Barat oval, ungu ungu

06 Margamukti Pengalengan Jawa Barat oval, ungu ungu

07 Jawa Timur oval, ungu ungu

08 Kalimantan Tengah oval, ungu ungu

09 Kalimantan Selatan oval, ungu ungu

10 Soabali 1 Maluku oval, ungu ungu

11 Soabali 2 Maluku oval, ungu ungu

12 Salahutu Maluku oval, ungu ungu

13 Leihitu Maluku oval, ungu ungu

14 BTN Maluku oval, ungu ungu

15 Urimesing Maluku oval, ungu ungu

16 Waena Papua oval, ungu ungu

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua oval, ungu ungu

18 Pengunungan Cyclops Sentani Papua oval, ungu ungu

19 Cigombong Papua oval, ungu ungu

20 Menteng Bogor panjang, variegata hijau-putih hijau

21 Cigombong Papua panjang, variegata hijau-putih coklat

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua panjang, variegata hijau-putih coklat

23 Bogor Jawa Barat panjang, variegata hijau-putih putih

24 Kalimantan Selatan panjang, variegata hijau-putih putih

25 Cigombong Papua panjang, variegata hijau-putih putih

26 Lusikaya Maluku oval, variegata hijau-kuning (daun

muda), variegata hijau-putih-pink

(daun tua)

merah, agak

ungu

27 Cigombong Papua oval, variegata hijau-kuning (daun

muda), variegata hijau-putih-pink

(daun tua)

merah, agak

ungu

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua oval, variegata hijau-kuning (daun

muda), variegata hijau-putih-pink

(daun tua)

merah

29 Waena Papua oval, variegata hijau-kuning (daun

muda), variegata hijau-putih-pink

(daun tua)

merah

30 Abepura Pantai Papua Oval, ungu ungu

kecoklatan

31 Waena Papua Oval, hijau agak ungu merah

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat ungu ungu

Page 30: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Gambar 3. Skema tahapan penelitian

Koleksi plasma nutfah Balittro

(18 aksesi)

Eksplorasi di Jawa Barat,

Papua, dan Pulau Maluku

Tanaman Induk

(32 aksesi)

Perbanyakan

Persemaian

Pengamatan morfologi, anatomi, laju pertumbuhan, dan

kandungan fotokimia

Tanaman ditumbuhkan dibawah paranet 70 %

Analisis data

Klasterisasi

Page 31: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Pelaksanaan Penelitian

Bahan tanam yang diteliti terdiri atas 32 aksesi, yang berasal dari koleksi

Balittro (18 aksesi), ditambah dengan aksesi baru hasil eksplorasi dari Jawa Barat

(Pengalengan), Maluku, dan Papua. Bahan tanam berupa setek batang dari

masing-masing aksesi berukuran 3-5 ruas dan memiliki 2 daun. Setek disemaikan

di dalam bak pasir dan disungkup dengan plastik selama 2 minggu.

Setelah setek berakar, tanaman dipindahkan ke polybag ukuran 0,5 Kg untuk

selanjutnya diaklimatisasi selama 2 minggu. Selanjutnya tanaman dipindahkan ke

dalam polybag ukuran 10 Kg dan ditumbuhkan di bawah paranet 70 persen.

Media tanam yang digunakan adalah tanah dan pupuk kotoran sapi dengan

perbandingan 2:1 dan diinkubasi selama satu minggu.

Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiraman, serta pengendalian hama

dan penyakit. Pengendalian hama dilakukan dengan melakukan penyemprotan

insektisida setiap minggu.

Pengamatan Penelitian

Peubah yang diamati dalam penelitian ini antara lain :

A. Peubah Morfologi

1. Bentuk penampang melintang batang, dikategorikan :

a. bulat

b. bersegi

c. pipih

2. Permukaan batang, dikategorikan :

a. licin (rata)

b. beralur

3. Percabangan pada batang, dikategorikan :

a. monopodial (batang pokok terlihat jelas)

b. simpodial (batang pokok sukar ditentukan)

c. menggarpu (batang setiap kali menjadi dua cabang yang sama besarnya)

4. Tinggi tanaman (cm). Pengukuran dilakukan satu bulan setelah transplanting

(BST) sampai dengan tanaman berumur 4 BST, dengan cara mengukur

pangkal batang sampai dengan titik tumbuh yang terletak di ujung batang

utama.

Page 32: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

5. Diameter batang (mm). Pengukuran dilakukan setiap bulan dari awal

penanaman sampai berumur 4 BST. Pengukuran dilakukan di bagian tengah

buku pada pangkal batang yang berada 5 cm diatas permukaan tanah.

6. Warna batang. Diamati pada batang bagian bawah dan batang bagian atas

tanaman pada saat tanaman berumur 4 BST.

7. Jumlah buku. Penghitungan dilakukan dari pangkal batang sampai pucuk

tanaman. Pengukuran dilakukan setiap bulan tanaman berumur 4 BST.

8. Bobot batang (gram). Pengukuran dilakukan pada saat tanaman berumur 5

BST.

9. Bentuk bangun daun (Gambar 4), dikategorikan :

a. bulat telur

b. memanjang

c. jorong

d. lanset

a b c d

Gambar 4. Bentuk bangun daun

10. Panjang daun (cm). Pengamatan dilakukan dengan mengukur panjang daun

kedua yang telah mekar sempurna.

11. Lebar daun (cm). Pengamatan dilakukan dengan mengukur lebar daun kedua

yang telah sempurna

12. Panjang tangkai daun

13. Bentuk pangkal daun (Gambar 5), dikategorikan :

a. meruncing

b. tumpul

c. membulat

a b c

Gambar 5. Bentuk pangkal daun

Page 33: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

14. Bentuk ujung daun (Gambar 6), dikategorikan :

a. bulat

b. tumpul

c. menajam

d. tajam

e. meruncing

f. bersepatu

a b c d e f

Gambar 6. Bentuk ujung daun

15. Bentuk susunan tulang daun (Gambar 7), dikategorikan :

a. membusur

b. menjari

c. sejajar

d. menyirip

e. seperti jaring

a b c d e

Gambar 7. Susunan tulang daun

16. Bentuk tepi daun (Gambar 8), dikategorikan

a. rata

b. bergelombang

c. bergerigi kecil

d. biserrate

e. denticulate

f. lainnya

a b c d e

Gambar 8. Bentuk tepi daun

Page 34: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

17. Permukaan daun, dikategorikan :

a. licin

b. gundul

c. kasap

18. Bobot daun. Pengukuran dilakukan pada saat tanaman berumur 5 BST.

Peubah bentuk penampang melintang batang, permukaan batang, percabangan

pada batang, bentuk bangun daun, bentuk pangkal daun, bentuk ujung daun,

bentuk susunan tulang daun, bentuk tepi daun, permukaan daun, dikategorikan

menurut Tjitrosoepomo (1989).

B. Peubah Anatomi :

1. Ketebalan daun (mm). Dihitung dengan mengukur tebal daun kedua dari

pucuk tanaman.

2. Kerapatan stomata (jumlah stomata/luas bidang pandang). Pengamatan

dilakukan dengan menghitung kerapatan stomata yang ada pada daun bagian

bawah.

C. Peubah Kandungan Fitokimia :

Analisa fitokimia. Dilakukan untuk mengetahui kandungan flavonoid,

alkaloid, saponin, tanin, steroid secara kualitatif. Analisa ini dilakukan pada saat

tanaman berumur 5 BST.

Pengujian kandungan fitokimia tanaman dilakukan sesuai prosedur pada

laboratorium kimia analitik sebagai berikut:

1. Pembuatan ekstrak : 10 g sampel kering yang sudah dihaluskan direndam

dalam 100 ml metanol selama 24 jam pada suhu kamar. Setelah didapatkan

ekstrak kemudian disaring dan diuapkan dengan alat rotavapor (suhu 30oC-

40oC) hingga didapatkan residunya.

2. Pengujian alkaloid : 2 mg residu dari sampel kering yang telah diekstrak

ditambahkan 10 ml khloroform-amoniak kemudian disaring. Larutan hasil

saringan (filtrat) ditambah beberapa tetes H2SO4 2 M kemudian dikocok

sampai terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan keruh dan lapisan tidak berwarna.

Lapisan yang tidak berwarna dipipet ke dalam tabung reaksi lalu dibagi

menjadi dua bagian. Masing-masing larutan ditambah beberapa tetes reagen

Dragondorf, Mayer, dan Wagner. Uji positif alkaloid bila menghasilkan

Page 35: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

endapan berwarna jingga setelah ditambah reagen Dragendorf, putih

kekuningan untuk reagen Mayer dan endapan coklat setelah ditambah

reagen Wagner.

3. Pengujian triterpenoid: 2 mg residu dari sampel kering yang telah diekstrak

dilarutkan dalam dietil eter sampai larut. Fraksi yang larut dalam dietil eter

ditambahkan pereaksi Liebermann-Buchard (3 tetes asam asetat anhidrat + 1

tetes H2SO4 pekat). Bila dihasilkan warna hijau menandakan positif adanya

steroid, sedangkan warna merah atau ungu, positif adanya triterpenoid.

4. Pengujian saponin, flavonoid dan tanin: 2 mg residu dari sampel kering yang

telah diekstrak ditambahkan aquades secukupnya, kemudian dipisahkan

kira-kira 3 ml filtrat ke dalam 3 tabung reaksi. Pada tabung pertama

ditambahkan logam Mg, beberapa tetes HCl pekat dan larutan amil alkohol,

kemudian dikocok. Timbulnya warna kuning kemerahan pada fraksi amil

alkohol menandakan uji positif flavonoid. Pada tabung kedua dilakukan uji

saponin, larutan dalam tabung dikocok secara vertikal, bila timbul busa yang

stabil setinggi + 1 cm selama 10 menit menandakan positif adanya saponin.

Pada tabung reaksi ketiga, filtrat ditambahkan FeCl3 1% bila menghasilkan

warna biru-hitam menandakan positif adanya tanin (Harbone 1987).

Page 36: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balittro Cimanggu Bogor

Jawa Barat. Lokasi berada pada lahan dengan ketinggian + 225 m diatas

permukaan laut. Selama penelitian berlangsung suhu udara rata-rata 25,5 oC,

curah hujan rata-rata perbulan sebesar 187,5 mm, kelembaban nisbi 83,8 persen.

Data iklim selama penelitian disajikan pada Lampiran 1. Keadaan lingkungan

tumbuh dan pertumbuhan keragaan beberapa aksesi berturut-turut disajikan pada

Gambar 9 dan 10.

Gambar 9. Kondisi lingkungan tumbuh penelitian

Analisis Karakter Agronomi

Gambar 10. Keragaan beberapa aksesi handeuleum di lokasi penelitian

Page 37: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Morfologi Tanaman

Tinggi Tanaman, Panjang Ruas, Diameter Batang, dan Jumlah Cabang

Handeuleum mempunyai penampang melintang batang berbentuk bulat

dengan permukaan batang licin. Batang memiliki buku yang merupakan tempat

duduknya daun. Sistem percabangan handeuleum adalah monopodial. Bentuk

batang 32 aksesi handeuleum dapat dilihat pada Gambar 11.

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24 25

26 27 28 29 30 31 32

Gambar 11. Keragaan batang 32 aksesi handeuleum. Aksesi 1. Bogor Jawa Barat, 2. Manoko Jawa

Barat, 3. Sukamenak Pengalengan Jawa Barat, 4. Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat,

5. Ciwidey Jawa Barat, 6. Margamukti Pengalengan Jawa Barat, 7. Jawa Timur,

8. Kalimantan Tengah, 9. Kalimantan Selatan, 10. Soabali 1 Maluku, 11. Soabali 2

Maluku, 12. Salahutu Maluku, 13. Leihitu Maluku, 14. BTN Maluku, 15. Urimesing

Maluku, 16. Waena Papua, 17. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 18. Pengunungan

Cyclops Sentani Papua, 19. Cigombong Papua, 20. Menteng Bogor, 21. Cigombong

Papua, 22. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 23. Bogor Jawa Barat, 24. Kalimantan

Selatan, 25. Cigombong Papua, 26. Lusikaya Maluku, 27. Cigombong Papua,

28. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 29. Waena Papua, 30. Abepura Pantai, 31. Waena

Papua, 32. Malabar Pengalengan Jawa Barat

Page 38: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman pada umur satu bulan

setelah transplanting (1 BST) aksesi paling tinggi berasal dari Jawa Timur (24,32

cm). Tinggi aksesi ini tidak berbeda nyata dengan aksesi dari Ciwidey Jawa Barat,

Waena Papua, Malabar Pengalengan Jawa Barat, Bogor, Manoko, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Selatan, dan Cigombong Papua, Sedangkan aksesi paling

pendek adalah aksesi 21 yang berasal dari Angkasa Dok V Papua (8.26 cm).

Pada dua BST, aksesi tertinggi berasal dari Jawa Timur (31.38 cm). Tinggi

aksesi ini tidak berbeda nyata dengan aksesi dari Bogor, Ciwidey, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Selatan, Waena Papua, Cigombong Papua, dan Malabar

Pengalengan. Aksesi terpendek berasal dari Angkasa Doc V Papua (17.74 cm)

Pada tiga BST, aksesi tertinggi berasal dari Jawa Timur (45.10 cm). Tinggi

aksesi ini tidak berbeda nyata dengan tinggi aksesi dari Kalimantan Tengah,

Bogor, Manoko, Ciwidey Jawa Barat, Rancamanyar Margamukti Pengalengan,

Waena Papua, Pengunungan Cyclops Sentani Papua, Malabar Pengalengan.

Aksesi yang paling pendek adalah aksesi yang berasal dari Cigombong Papua

(15.80 cm).

Pada empat BST aksesi tertinggi berasal dari Kalimantan Tengah. Tinggi

tanaman ini tidak berbeda nyata dengan tinggi tanaman yang berasal dari Bogor

Jabar, Manoko Jabar, Ciwidey Jabar, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Soabali

Maluku & Pegunungan Cyclops Sentani Papua. Aksesi yang berasal dari

Cigombong Papua. Data pengamatan tinggi tanaman disajikan pada Lampiran 2.

Dinyatakan oleh Harjadi (1991), pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh

pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik. Pertambahan ukuran

dan berat kering dari organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma yang

mungkin terjadi karena ukuran dan jumlah sel bertambah. Faktor luar yang paling

berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman adalah, 1) tanah, 2) energi

penyinaran, dan 3) udara. Faktor lainnya seperti gulma, serangan hama dan

penyakit secara langsung mengurangi potensi produksi. Ketersediaan unsur hara,

kerapatan tanaman, arah daun, varietas, dan lebar barisan juga dapat

mempengaruhi dan menaikkan potensi hasil tanaman. Grafik pertumbuhan 32

aksesi handeuleum selama empat bulan disajikan pada Gambar 12.

Page 39: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Gambar 12. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman 32 aksesi handeuleum

Untuk peubah panjang ruas, aksesi 3 dari Kalimantan Selatan memiliki

ruas terpanjang (8.5 cm). Panjang ruas yang dimiliki aksesi ini tidak berbeda

nyata dengan panjang ruas aksesi dari Jawa Timur, Bogor, Manoko Jawa Barat,

Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat, dan Waena Papua. Aksesi dari Cigombong

Papua memiliki ruas terpendek (22.2 cm). Data pengamatan panjang ruas selama

4 bulan disajikan pada lampiran 3.

Diameter batang tanaman 32 aksesi handeuleum menunjukkan perbedaan

yang nyata. Pada 1 dan 2 BST, aksesi 2 yang berasal Jawa timur memiliki

diameter tertinggi. Pengamatan pada 3 dan 4 BST, aksesi 1 dari Bogor Jawa

Barat memiliki diameter batang tertinggi (8.75 mm). Diameter batang aksesi ini

tidak berbeda nyata dengan diameter batang aksesi dari Manoko Jawa Barat,

Sukamenak Pengalengan Jawa Barat, Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat,

Ciwidey Jawa Barat, Margamukti Pengalengan Jawa Barat, Jawa Timur,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Soabali 1 Maluku, Soabali 2 Maluku,

Leihitu Maluku, BTN Maluku, Urimesing Maluku, Waena Papua, Angkasa Dok

V Jayapura Papua, Pengunungan Cyclops Sentani Papua, Lusikaya Maluku,

Waena Papua, Malabar Pengalengan Jawa Barat. Aksesi 24 yang berasal dari

daerah Kalimantan Selatan memiliki diameter batang paling kecil (4.89 mm).

Data pengamatan diameter batang tanaman disajikan pada Lampiran 4.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4

Bulan Setelah Tanam (BST)

Tin

ggi

Tan

aman

(cm

).

1234567891011121314151617181920212223242526272829303132

Aksesi

Page 40: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Jumlah cabang terbanyak pada 1 BST dimiliki aksesi 21 yang berasal dari

Cigombong Papua. Pengamatan pada 2, 3 dan 4 BST, aksesi 32 yang berasal dari

Malabar Pengalengan Jawa Barat memiliki jumlah cabang tertinggi. Jumlah

cabang yang dimiliki aksesi ini tidak berbeda nyata dengan jumlah cabang yang

dimiliki aksesi dari Malabar Pengalengan Jawa Barat, BTN Maluku, Cigombong

Papua, Angkasa Doc V Papua, Waena Papua, Bogor Jawa Barat, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Selatan, Leihitu Maluku, Pegunungan Cyclops Papua, dan

Jawa Timur. Jumlah cabang paling sedikit pada 4 BST dimiliki aksesi 15 yang

berasal dari Urimesing Maluku (3.8). Data pengamatan jumlah cabang pada 1

sampai 4 BST disajikan pada Lampiran 5.

Pengamatan pada 1, 2, dan 4 BST terhadap peubah jumlah ruas

memberikan hasil tertinggi pada aksesi 32 yang berasal dari Malabar Pengalengan

Jawa Barat. Jumlah ruas pada aksesi ini tidak berbeda nyata dengan jumlah ruas

pada aksesi 31 dari Waena Papua, aksesi 5 Ciwidey Jawa Barat, aksesi 25

Cigombong Papua dan aksesi 29 Waena Papua. Aksesi 6 dari Margamukti

Pengalengan Jawa Barat dan aksesi 15 dari Urimesing Maluku memiliki jumlah

ruas paling sedikit. Data hasil pengamatan jumlah ruas disajikan pada Lampiran 6.

Berdasarkan pengamatan tinggi tanaman pada 4 BST, diperoleh hasil

tertinggi pada aksesi 8 dari Kalimantan Tengah (74.4 cm). Tinggi aksesi ini tidak

berbeda nyata dengan tinggi tanaman dari Kalimantan Selatan, Bogor, Jawa

Timur, Manoko Jawa Barat, Ciwidey Jawa Barat, Pegunungan Cyclops Sentani

Papua. Aksesi 21 dari Cigombong Papua merupakan aksesi terpendek (23.9 cm).

Pengamatan diameter batang menunjukan, aksesi 1 dari Bogor Jawa Barat

memiliki diameter batang tertinggi (8,75 cm). Diameter batang aksesi ini tidak

berbeda nyata dengan aksesi dari Manoko Jawa Barat, Sukamenak Pengalengan

Jawa Barat, Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat, Ciwidey Jawa Barat,

Margamukti Pengalengan Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan, Soabali 1 Maluku, Soabali 2 Maluku, Leihitu Maluku, BTN

Maluku, Urimesing Maluku, Waena Papua, Angkasa Dok V Jayapura Papua,

Pengunungan Cyclops Sentani Papua, Lusikaya Maluku, Cigombong Papua,

Waena Papua, Malabar Pengalengan Jawa Barat. Tanaman terpendek adalah

aksesi 24 yang berasal dari Kalimantan Selatan. Data tinggi tanaman, panjang

ruas, diameter batang dan jumlah cabang handeuleum pada 4 BST disajikan pada

Tabel 2.

Page 41: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Tabel 2. Tinggi tanaman, panjang ruas, diameter batang dan jumlah cabang

handeuleum pada 4 BST.

No Lokasi asal Tinggi

tanaman

Panjang

ruas

Diameter

batang

Jumlah

cabang

..cm.. ..cm.. ..mm..

1 Bogor Jawa Barat 68.9 a-c 7.3 a-c 8.75 a 7.5 a-h

2 Manoko Jawa Barat 62.9 a-e 6.7 a-d 6.81 a-i 6.0 d-j

3 Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat

57.3 c-f 4.8 e-h 6.69 a-i 6.0 d-j

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

58.7 c-f 6.6 a-e 7.87 a-f 5.7 e-j

5 Ciwidey Jawa Barat 63.4 a-e 4.7 e-h 6.96 a-i 6.2 d-j

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

57.9 c-f 4.3 f-h 7.77 a-f 5.5 f-j

7 Jawa Timur 67.9 a-d 7.9 ab 8.45 a-c 7.7 a-h

8 Kalimantan Tengah 74.3 a 6.4 b-f 8.12 a-e 6.7 a-j

9 Kalimantan Selatan 73.2 ab 8.5 a 8.40 a-d 6.3 c-j

10 Soabali 1 Maluku 54.6 ef 4.3 f-h 7.28 a-g 4.3 ij

11 Soabali 2 Maluku 59.3 c-f 4.4 f-h 6.88 a-i 5.0 g-j

12 Salahutu Maluku 56.6 d-f 4.5 f-h 6.42 c-i 5.2 f-j

13 Leihitu Maluku 57.5 c-f 4.9 d-h 8.45 a-c 7.0 a-i

14 BTN Maluku 53.7 ef 5.6 c-g 6.89 a-i 9.2 a-c

15 Urimesing Maluku 55.2 ef 4.9 d-h 6.76 a-i 3.8 j

16 Waena Papua 59.7 c-f 7.5 a-c 7.46 a-g 6.5 b-j

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 62.7 b-e 5,0 d-h 7.52 a-f 6.2 d-j

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

63.8 a-e 4.7 e-h 7.83 a-f 7.3 a-h

19 Cigombong Papua 58.3 c-f 7.7 a-d 6.31 d-i 5.5 f-j

20 Menteng Bogor 40.4 gh 5.0 d-h 5.79 f-i 4.3 ij

21 Cigombong Papua 23.9 j 3.2 hi 5.09 hi 6.7 a-j

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 32.2 h-j 3.2 hi 5.89 f-i 4.8 h-j

23 Bogor Jawa Barat 27.3 ij 3.4 hi 6.15 e-i 5.5 f-j

24 Kalimantan Selatan 28.7 ij 4.7 e-h 4.89 i 5.0 g-j

25 Cigombong Papua 34.5 h-j 2.1 i 5.39 g-i 4.8 h-j

26 Lusikaya Maluku 41.7 gh 4.7 e-h 6.68 a-i 9.5 a

27 Cigombong Papua 38.4 g-i 3.61 g-i 7.04 a-h 8.8 a-d

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 39.9 gh 4.2 gh 6.61 b-i 8.5 a-e

29 Waena Papua 32.3 h-j 3.5 g-i 6.49 c-i 7.8 a-g

30 Abepura Pantai Papua 40.0 gh 3.1 hi 6.18 e-i 5.0 g-j

31 Waena Papua 47.9 fg 4.1 g-i 7.25 a-g 8.0 a-f

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 57.3 c-f 3.5 hi 8.66 ab 9.3 ab

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom

peubah yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 42: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Keragaan 32 aksesi handeuleum yang berasal dari berbagai lokasi disajikan pada

Gambar 13.

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

Gambar 13. Keragaan tajuk 32 aksesi handeuleum . Aksesi 1. Bogor Jawa Barat,

2. Manoko Jawa Barat, 3. Sukamenak Pengalengan Jawa Barat, 4.

Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat, 5. Ciwidey Jawa Barat, 6.

Margamukti Pengalengan Jawa Barat, 7. Jawa Timur, 8. Kalimantan

Tengah, 9. Kalimantan Selatan, 10. Soabali 1 Maluku, 11.

Soabali 2 Maluku, 12. Salahutu Maluku, 13. Leihitu Maluku, 14. BTN

Maluku, 15. Urimesing Maluku, 16. Waena Papua, 17. Angkasa Dok

V Jayapura Papua, 18. Pengunungan Cyclops Sentani Papua, 19.

Cigombong Papua, 20. Menteng Bogor, 21. Cigombong Papua, 22.

Angkasa Dok V Jayapura Papua, 23. Bogor Jawa Barat, 24.

Kalimantan Selatan, 25. Cigombong Papua, 26. Lusikaya Maluku,

27. Cigombong Papua, 28. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 29.

Waena Papua, 30. Abepura Pantai Papua, 31. Waena Papua, 32.

Malabar Pengalengan Jawa Barat

Daun

Daun handeuleum mempunyai bentuk pangkal daun meruncing, bentuk

ujung daun meruncing, susunan tulang daun menyirip, permukaan daun licin.

Keragaman terlihat pada karakter bentuk bangun daun. Sebagian besar aksesi

Page 43: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

mempunyai bentuk bangun daun bulat telur, kecuali aksesi dari Cigombong

Papua, Menteng Bogor, Angkasa Dok V Jayapura Papua (Gambar 14). Perbedaan

ini dapat terjadi karena aksesi ini merupakan varietas yang berbeda dengan aksesi

lainnya. Bentuk daun 32 aksesi disajikan pada Gambar 14.

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26

27 28 29 30 31 32

Gambar 14. Keragaan bangun daun 32 aksesi handeuleum. Aksesi 1. Bogor Jawa

Barat, 2. Manoko Jawa Barat, 3. Sukamenak Pengalengan

Jawa Barat, 4. Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat, 5. Ciwidey Jawa

Barat, 6. Margamukti Pengalengan Jawa Barat, 7. Jawa Timur, 8.

Kalimantan Tengah, 9. Kalimantan Selatan, 10. Soabali 1 Maluku, 11.

Soabali 2 Maluku, 12. Salahutu Maluku, 13. Leihitu Maluku, 14. BTN

Maluku, 15. Urimesing Maluku, 16. Waena Papua, 17. Angkasa Dok V

Jayapura Papua, 18. Pengunungan Cyclops Sentani Papua, 19.

Cigombong Papua, 20. Menteng Bogor, 21. Cigombong Papua, 22.

Angkasa Dok V Jayapura Papua, 23. Bogor Jawa Barat, 24. Kalimantan

Selatan, 25. Cigombong Papua, 26. Lusikaya Maluku, 27.

Cigombong Papua, 28. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 29. Waena

Papua, 30. Abepura Pantai Papua, 31. Waena Papua, 32. Malabar

Pengalengan Jawa Barat

Page 44: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Aksesi pada penelitian ini terdiri dari empat varietas, yaitu 22 aksesi

memiliki daun berwarna ungu polos (Grapthopyllum pictum varietas

luridosanguineum Sim), 3 aksesi berdaun hijau varigata putih (Graptophyllum

pictum var alba variga), 3 aksesi berdaun putih kekuningan (Grapthopyllum

pictum var auria variaga) dan 4 aksesi berdaun varigata hijau putih kemerahan

(Graptophyllum pictum var purpureum variagatum).

Menurut Darmawan dan Baharsjah (2010), daun merupakan organ

tanaman yang memiliki fungsi utama sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan

mengekspor hasilnya ke seluruh bagian tanaman. Ditambahkan oleh Jongschaap

et al. (2007), pertumbuhan ukuran daun dibutuhkan untuk menentukan

penerimaan radiasi matahari dan kebutuhan transpirasi. Pengukuran ukuran daun

yang dapat dilakukan dengan cepat dan mudah juga diperlukan untuk mengukur

kebutuhan air, efisiensi penggunaan air, menentukan evapotranspirasi aktual dan

over potensial evapotranspiration.

Pengamatan daun handeuleum pada 1 BST, dipeoleh hasil aksesi 25 dari

Cigombong Papua memiliki daun paling banyak (13,2). Jumlah daun yang

dimiliki aksesi ini tidak berbeda nyata dengan aksesi 5 dari Ciwidey Jawa Barat

(11,60). Jumlah daun paling sedikit dimiliki aksesi 6 yang berasal dari

Margamukti Pengalengan Jawa Barat (4.40). Pada 2 BST dan 3 BST, aksesi 32

yang berasal dari Malabar Pengalengan Jawa Barat memiliki jumlah daun

tertinggi. Data pengukuran jumlah daun disajikan pada Lampiran 7.

Pengukuran terhadap panjang daun pada 1 BST, diperoleh hasil aksesi 16

yang berasal dari Waena Papua memiliki daun terpanjang (14.14 cm) Panjang

daun aksesi ini tidak berbeda nyata dengan panjang daun aksesi 20 yang berasal

dari Menteng Bogor, aksesi 32 dari Malabar Pengalengan Jawa Barat, aksesi 1

dari Bogor Jawa Barat, aksesi 14 dari BTN Maluku, 17 dari Angkasa Dok V Jaya

pura Papua, 19 dari Cigombong Papua. Daun paling pendek dimiliki aksesi 25

yang berasal dari Cigombong Papua. Pengamatan pada 2, 3, 4 BST menunjukkan

hasil, aksesi 20 yang berasal dari Menteng Bogor memiliki daun terpanjang. Data

pengukuran panjang daun disajikan pada Lampiran 8

Pengamatan 4 BST dapat dilihat pada Tabel 3. Jumlah daun terbanyak

terdapat pada aksesi 26 dari Lusikaya Maluku sebanyak 83 lembar. Jumlah daun

yang dimiliki aksesi ini tidak berbeda nyata dengan jumlah daun aksesi dari

Malabar Pengalengan Jawa Barat, Cigombong Papua, Angkasa Dok V Jayapura

Papua, Waena Papua, Bogor Jawa Barat, Kalimantan Selatan, BTN Maluku,

Page 45: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Waena Papua, Angkasa Dok V Jayapura Papua, Pengunungan Cyclops Sentani

Papua, Menteng Bogor. Aksesi yang berasal dari Urimesing Maluku memiliki

jumlah daun paling sedikit sebanyak 49 lembar. Pengamatan daun tanaman

handeuleum pada 4 BST disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Keragaan peubah daun tanaman handeuleum pada 4 BST No Lokasi asal Jumlah

daun

Panjang

daun

Lebar

daun

Panjang

tangkai

daun

.. cm.. .. cm.. ...cm..

1 Bogor Jawa Barat 70.8 a-e 17.6 b-d 8.62 a-d 0.70 b-e

2 Manoko Jawa Barat 58.3 b-f 16.4 b-i 8.80 a-d 0.75 bc

3 Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat

57.0 c-f 17.2 b-f 9.03 a-c 0.75 bc

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

60.2 b-f 16.8 b-h 8.45 b-e 0.63 c-g

5 Ciwidey Jawa Barat 58.5 b-f 16.0 c-k 8.83 a-d 0.68 b-f

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

56.3 d-f 18.0 ab 9.08 a-c 0.63 c-g

7 Jawa Timur 67.8 a-f 17.4 b-e 9.13 ab 0.68 b-f

8 Kalimantan Tengah 61.3 b-f 17.6 a-d 9.50 a 0.68 b-f

9 Kalimantan Selatan 63.5 a-f 17.7 a-c 9.52 a 0.67 b-f

10 Soabali 1 Maluku 49.2 f 17.2 b-f 8.65 a-d 0.72 b-d

11 Soabali 2 Maluku 54.7 ef 16.9 b-h 9.15 ab 0.77 b

12 Salahutu Maluku 58.2 b-f 16.6 b-i 8.98 a-c 0.72 b-d

13 Leihitu Maluku 67.8 a-f 16.1 c-k 8.58 a-e 0.72 bc

14 BTN Maluku 74.8 a-e 15.0 i-m 7.43 fg 0.63 c-g

15 Urimesing Maluku 47.5 f 14.9 i-m 8.63 a-d 0.65 b-f

16 Waena Papua 62.3 a-f 16.2 c-i 8.25 b-f 0.60 d-h

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 62.2 a-f 15.7 e-k 8.22 b-f 0.60 d-h

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

67.5 a-f 16.5 b-i 8.00 d-f 0.62 d-h

19 Cigombong Papua 64.7 a-f 16.7 b-i 8.10 c-f 0.67 b-f

20 Menteng Bogor 63.0 a-f 19.3 a 5.92 i 0.88 a

21 Cigombong Papua 74.3 a-e 15.6 e-k 3.05 l 0.68 b-f

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 58.5 b-f 17.1 b-g 3.43 l 0.57 f-h

23 Bogor Jawa Barat 70.7 a-e 10.6 n 4.48 k 0.50 hi

24 Kalimantan Selatan 72.8 a-e 10.2 n 5.02 jk 0.43 i

25 Cigombong Papua 76.8 a-d 11.8 n 5.60 ij 0.50 hi

26 Lusikaya Maluku 82.8 a 14.3 lm 6.92 gh 0.60 d-h

27 Cigombong Papua 77.8 a-c 13.8 lm 6.87 gh 0.58 e-h

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 78.0 a-c 14.3 k-m 6.82 gh 0.58 e-h

29 Waena Papua 67.5 a-f 13.8 m 6.33 hi 0.52 f-i

30 Abepura Pantai Papua 56.0 d-f 14.7 k-m 7.02 gh 0.62 d-h

31 Waena Papua 75.3 a-d 15.8 d-k 7.93 d-f 0.63 c-g

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 79.2 ab 15.3 g-l 7.65 efg 0.62 d-h

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom

peubah yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 46: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Pengamatan tangkai daun memberikan hasil, aksesi 20 dari Menteng

Bogor memiliki tangkai daun terpanjang (0,88 cm). Aksesi 24 dari Kalimantan

Selatan memiliki tangkai daun terpendek (0.43 cm). Berikut ini adalah gambar

bagian pucuk 32 aksesi handeleum (Gambar 15).

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26

27 28 29 30 31 32

Gambar 15. Keragaan pucuk 32 aksesi handeuleum. Aksesi 1. Bogor Jawa Barat, 2. Manoko Jawa

Barat, 3. Sukamenak Pengalengan Jawa Barat, 4. Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat, 5. Ciwidey Jawa Barat, 6. Margamukti Pengalengan Jawa Barat, 7. Jawa

Timur, 8. Kalimantan Tengah, 9. Kalimantan Selatan, 10. Soabali 1 Maluku,

11. Soabali 2 Maluku, 12. Salahutu Maluku, 13. Leihitu Maluku, 14. BTN Maluku,

15. Urimesing Maluku, 16. Waena Papua, 17. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 18.

Pengunungan Cyclops Sentani Papua, 19. Cigombong Papua, 20. Menteng Bogor,

21. Cigombong Papua, 22. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 23. Bogor Jawa Barat,

24. Kalimantan Selatan, 25. Cigombong Papua, 26. Lusikaya Maluku, 27.

Cigombong Papua, 28. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 29. Waena Papua, 30.

Abepura Pantai Papua, 31. Waena Papua, 32. Malabar Pengalengan Jawa Barat

Page 47: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Untuk peubah panjang daun, aksesi dari Menteng Bogor memiliki daun

terpanjang, (19.30 cm). Panjang daun aksesi ini tidak berbeda nyata dengan aksesi

yang berasal dari Margamukti Pengalengan Jawa Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan. Aksesi 24 yang berasal dari Kalimantan Selatan memiliki

daun terpendek (10.21 cm).

Untuk peubah lebar daun, pada bulan pertama, aksesi 16 yang berasal dari

Waena Papua memiliki daun terlebar (6.25). Pada pengamatan 2, dan 3 BST,

aksesi 8 dari Kalimantan Tengah memiliki daun terlebar. Pada 4 BST, aksesi 9

dari Kalimantan Selatan memiliki daun terlebar (9.52 cm). Data pengukuran lebar

daun disajikan pada Lampiran 9.

Pengukuran panjang tangkai daun pada Lampiran 9 memperlihatkan

bahwa aksesi 20 dari Mentang Bogor memiliki tangkai daun terpanjang. Dan

tangkai daun terpendek pada aksesi 25 yang berasal dari Cigombong Papua. Data

pengukuran panjang tangkai daun disajikan pada Lampiran 10.

Variasi genetik yang luas merupakan hal yang pokok dan penting dalam

upaya pemuliaan suatu tanaman, sehingga koleksi dan pemeliharaan plasma

nutfah merupakan hal yang penting (Frey 1981). Keragaman fenotipe yang terlihat

dan terdapat dalam satu jenis (species) disebabkan oleh faktor lingkungan dan

keragaman genetik umumnya berinteraksi satu sama lainnya dalam

mempengaruhi penampilan fenotipe tanaman (Makmur 1992).

Anatomi Tanaman Handeuleum

Di dalam daun terdapat aktifitas fotosintesis berupa kloropas. Informasi

tentang tentang anatomi daun handeuleum sangat diperlukan. Dalam penelitian

ini, karakter anatomi yang diamati adalah tebal daun dan kerapatan stomata

tanaman.

Pengamatan terhadap tebal daun memberikan hasil, aksesi 32 yang berasal

dari Malabar Pengalengan Jawa Barat memiliki daun paling tebal 8,6 µm). Tebal

daun yang dimiliki aksesi ini tidak berbeda nyata dengan tebal daun yang dimiliki

aksesi 16 dari Waena Papua, aksesi 5 dari Ciwidey Jawa Barat, aksesi 25 dari

Cigombong Papua, aksesi 29 dan 31 dari Waena Papua. Daun yang paling tipis

terdapat pada aksesi 6 yang berasal dari Margamukti Pengalengan Jawa Barat dan

aksesi 20 dari Menteng bogor (4.8 µm). Data pengamatan tebal daun pada 1

sampai 3 BST disajikan pada lampiran 11.

Page 48: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Pengamatan terhadap kerapatan stomata diperoleh hasil Aksesi 22 dari

daerah Angkasa Dok V Papua mempunyai kerapatan stomata tertinggi (117.3).

Kerapatan stomata aksesi ini tidak berbeda nyata dengan aksesi dari Salahitu

Maluku, Cigombong Papua, Waena Papua, Bogor, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan dan Manoko Jawa Barat. Aksesi 20 dari Menteng Bogor

memiliki jumlah stomata paling sedikit (50). Pengukuran tebal daun dan kerapatan

stomata pada daun bagian bawah disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Tebal daun dan kerapatan stomata 32 aksesi handeuleum

No Lokasi asal Tebal daun Kerapatan

stomata

...... mm ….. buah / mm2

1 Bogor Jawa Barat 0.187 a 53.8 f-h

2 Manoko Jawa Barat 0.185 ab 90.7 a-f

3 Sukamenak Pengalengan Jawa Barat 0.183 ab 57.3 e-h

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat 0.185 ab 74.7 b-h

5 Ciwidey Jawa Barat 0.183 ab 77.8 b-h

6 Margamukti Pengalengan Jawa Barat 0.178 ab 76.8 b-h

7 Jawa Timur 0.167 ab 71.5 b-h

8 Kalimantan Tengah 0.177 ab 86.0 a-h

9 Kalimantan Selatan 0.160 ab 76.5 b-h

10 Soabali 1 Maluku 0.167 ab 70.0 b-h

11 Soabali 2 Maluku 0.176 ab 64.8 c-h

12 Salahutu Maluku 0.165 ab 81.0 a-h

13 Leihitu Maluku 0.175 ab 60.5 c-h

14 BTN Maluku 0.183 ab 51.0 gh

15 Urimesing Maluku 0.177 ab 57.7 d-h

16 Waena Papua 0.183 ab 58.0 d-h

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0.175 ab 61.7 c-h

18 Pengunungan Cyclops Sentani Papua 0.170 ab 50.3 h

19 Cigombong Papua 0.173 ab 69.3 b-h

20 Menteng Bogor 0.182 ab 50.0 h

21 Cigombong Papua 0.180 ab 105.7 ab

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0.182 ab 117.3 a

23 Bogor Jawa Barat 0.178 ab 93.5 a-e

24 Kalimantan Selatan 0.178 ab 99.5 abc

25 Cigombong Papua 0.177 ab 105.5 ab

26 Lusikaya Maluku 0.168 ab 60.3 d-h

27 Cigombong Papua 0.178 ab 77.5 b-h

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0.173 ab 88.8 a-g

29 Waena Papua 0.170 ab 88.3 a-h

30 Abepura Pantai Papua 0.170 ab 95.8 a-d

31 Waena Papua 0.180 ab 77.0 b-h

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 0.167 ab 74.0 b-h

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom peubah

yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 49: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Tumbuhan yang tumbuh pada habitat yang berbeda menunjukkan

perbedaan struktur yang merupakan adaptasi secara evolusi terhadap kondisi-

kondisi habitat yang spesifik. Faktor lingkungan lain yang mempengaruhi adalah

faktor cahaya. Daun yang tumbuh dalam intensitas cahaya yang tinggi

menunjukkan tingkatan seromorfik yang tinggi dibandingkan dengan kekurangan

cahaya. Reaksi perkembangan ini merupakan dasar untuk diferensiasi daun yang

kena sinar matahari atau di tempat teduh. Daun yang kena sinar matahari

bentuknya lebih kecil, tebal dan palisadenya berdiferensiasi dari daun yang tidak

kena sinar matahari (Suradinata, 1998).

Pengumpulan aksesi tanaman dari berbagai daerah di Indonesia dan

penyilangan adalah salah satu cara untuk dapat meningkatkan keragaman genetik.

Peningkatan keragaman dapat juga dilakukan dengan bantuan teknologi kultur

jaringan dan induksi mutasi (Kristina dan Mardiningsih 2008).

Kandungan Fitokimia

Berdasarkan hasil analis kualitatif, memperlihatkan hasil bahwa pada daun

32 aksesi handeuleum terdapat senyawa alkaloid dan glikosida dengan kadar yang

cukup tinggi (4+). Namun demikian kandungan alkaloid, saponin, tanin, fenolik,

flavonoid, triterpenoid, dan steroid, bervariasi pada setiap aksesi.

Metabolit sekunder merupakan bahan alami yang senyawanya dihasilkan

oleh tanaman dalam jumlah besar dan tidak memiliki fungsi langsung terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Taiz dan Zaiger, 2002). Senyawa

metabolit sekunder ini dimanfaatkan bagi tanaman untuk mempertahankan

kehidupannya dalam melawan bakteri, fungi, serta dianalogikan sebagai sistem

kekebalan tubuh (Vickery dan Vickery, 1981).

Menurut Geissman dan Crout (1969) metabolit sekunder merupakan reaksi

yang spesifik menggunakan katalis enzimatis dengan bahan dasar yang berasal

dari metabolisme primer untuk menghasilkan senyawa-senyawa kompleks,

khususnya kelompok senyawa triterpenoid dipengaruhi BAS-amyrin-synthase.

Kandungan fitokimia tanaman handeleum disajikan pada Tabel 5.

Page 50: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Tabel 5. Keragaan kandungan fitokimia 32 aksesi handeuleum

No Lokasi asal Alk Spn Tn Fn Flv Tri Str Gli

1 Bogor Jawa Barat 4+ 1+ 1+ 1+ 4+ 2+ 3+ 4+

2 Manoko Jawa Barat 4+ 2+ 1+ 1+ 4+ 2+ 3+ 4+

3 Sukamenak Pengalengan Jawa Barat 4+ 2+ 1+ 1+ 4+ 3+ 1+ 4+

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat 4+ 2+ 1+ 1+ 4+ 3+ 1+ 4+

5 Ciwidey Jawa Barat 4+ 3+ 1+ 1+ 3+ 3+ 1+ 4+

6 Margamukti Pengalengan Jawa Barat 4+ 3+ 1+ 1+ 4+ 3+ 1+ 4+

7 Jawa Timur 4+ 1+ 1+ 1+ 4+ 4+ - 4+

8 Kalimantan Tengah 4+ 1+ 1+ 1+ 3+ 4+ - 4+

9 Kalimantan Selatan 4+ 1+ 1+ 1+ 4+ 2+ 3+ 4+

10 Soabali 1 Maluku 4+ 2+ 1+ 1+ 4+ 3+ 2+ 4+

11 Soabali 2 Maluku 4+ + 1+ 1+ 4+ 2+ 3+ 4+

12 Salahutu Maluku 4+ 2+ 1+ 1+ 4+ 2+ 3+ 4+

13 Leihitu Maluku 4+ 2+ 1+ 1+ 2+ + 4+ 4+

14 BTN Maluku 4+ 3+ 1+ 1+ 3+ + 4+ 4+

15 Urimesing Maluku 4+ 3+ 2+ 1+ 4+ 2+ 2+ 4+

16 Waena Papua 4+ 3+ + 1+ 4+ + 3+ 4+

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 4+ 3+ 2+ 1+ 3+ 2+ 3+ 4+

18 Pengunungan Cyclops Sentani Papua 4+ 3+ 2+ 1+ 4+ 2+ 3+ 4+

19 Cigombong Papua 4+ 3+ 2+ 1+ 4+ 1+ 3+ 4+

20 Menteng Bogor 4+ 2+ 1+ 1+ 4+ - 4+ 4+

21 Cigombong Papua 4+ 2+ 1+ 1+ 4+ - 4+ 4+

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 4+ 2+ 2+ 1+ 4+ - 4+ 4+

23 Bogor Jawa Barat 4+ 1+ 1+ 1+ 4+ - 4+ 4+

24 Kalimantan Selatan 4+ 2+ 1+ 1+ 4+ 2+ 3+ 4+

25 Cigombong Papua 4+ 2+ 2+ 1+ 4+ 1+ 3+ 4+

26 Lusikaya Maluku 4+ 2+ - 1+ 2+ 1+ 4+ 4+

27 Cigombong Papua 4+ - - 1+ 3+ 1+ 4+ 4+

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 4+ - - 1+ 3+ 2+ 3+ 4+

29 Waena Papua 4+ - 1+ 1+ 3+ 1+ 4+ 4+

30 Abepura Pantai Papua 4+ - 1+ 1+ 3+ 1+ 4+ 4+

31 Waena Papua 4+ - 1+ 1+ 3+ 1+ 4+ 4+

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 4+ - - 1+ 2+ 1+ 4+ 4+

Keterangan: Alk= Alkaloid, Spn= Saponin, Tn= Tanin, Fn= Fenolik, Flv=

Flavonoid, Tri = Triterpenoid, Str = Steroid, gli= glikosida 1+= positif

lemah, 2+ = positif, 3+ = positif kuat, 4+= positif kuat sekali

Dari hasil analisis yang didapatkan, diperoleh hasil bahwa pada semua

aksesi yang diamati, semuanya memiliki kandungan alkaloid dan glikosida positif

kuat sekali. Kandungan saponin positif kuat terdapat pada aksesi 3 yang berasal

dari Ciwidey Jawa Barat, aksesi 6 Margamukti Pengalengan Jawa Barat, aksesi

14 dari BTN Maluku, aksesi 15 dari Urimesing Maluku, aksesi 16 dari Waena

Papua , aksesi 17 dari Angkasa Dok V Jayapura Papua, aksesi 18 dari

Pengunungan Cyclops Sentani Papua, aksesi 19 dari Cigombong Papua.

Page 51: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Kandungan senyawa lainnya seperti tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, dan

steroid handeuleum pada berbagai aksesi sangat bervariasi mulai dari tidak

terdeteksi sampai positif kuat sekali.

Produksi Tanaman

Produksi tanaman merupakan resultan dari proses fotosintesa, penurunan

asimilat akibat respirasi dan translokasi bahan kering ke dalam hasil tanaman.

Peningkatan produksi berbanding lurus dengan pertumbuhan relatif dan hasil

bersih fotosintesa. Pertumbuhan berhubungan langsung dengan rasio luas daun,

berat daun spesifik, dan asimilat per unit daun. Peningkatan komponen tersebut

akan meningkatkan pula hasil yang diperoleh. Produksi tanaman ditentukan oleh

kegiatan yang berlangsung dalam sel dan jaringan tanaman. Bahan kering adalah

penumpukan fotosintat pada sel dan jaringan. Penumpukan fotosintat dapat berupa

buah, biji, daun dan batang (Jumin 2002).

Berdasarkan pengamatan, aksesi 8 dari Kalimantan Tengah, aksesi 9 dari

Kalimantan Selatan, dan aksesi 32 dari Malabar Pengalengan mempunyai bobot

tanaman tertinggi (130 gram/tanaman). Bobot daun aksesi ini tidak berbeda nyata

dengan bobot aksesi yang berasal dari Bogor Jawa Barat, Manoko Jawa Barat,

Sukamenak Pengalengan Jawa Barat, Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat,

Ciwidey Jawa Barat, Margamukti Pengalengan Jawa Barat, Jawa Timur, Soabali 1

Maluku, Soabali 2 Maluku, Salahutu Maluku, Leihitu Maluku, BTN Maluku,

Urimesing Maluku, Waena Papua, Angkasa Dok V Jayapura Papua, Pengunungan

Cyclops Sentani Papua, Cigombong Papua, dan Lusikaya Maluku. Aksesi 21 dari

Cigombong Papua mempunyai bobot tanaman terendah (60 gr/tan). Peubah bobot

basah daun tanaman, aksesi dari Waena Papua memiliki bobot tertinggi (95

gr/tan). Bobot aksesi ini tidak berbeda nyata dengan bobot aksesi dari Kalimantan

Tengah, Kalimantan Selatan, Malabar Pengalengan Jawa Barat, Bogor Jawa

Barat, Manoko Jawa Barat, Sukamenak Pengalengan Jawa Barat, Rumah Itam

Pengalengan Jawa Barat, Ciwidey Jawa Barat, Margamukti Pengalengan Jawa

Barat, Jawa Timur, Soabali 1 Maluku, Soabali 2 Maluku, Salahutu Maluku,

Leihitu Maluku, BTN Maluku, Urimesing Maluku, Angkasa Dok V Jayapura

Papua, Pengunungan Cyclops Sentani Papua, Cigombong Papua, dan Lusikaya

Maluku. Bobot basah daun terendah dimiliki aksesi dari Cigombong Papua (60

gram). Data produksi tanaman disajikan pada Tabel 6.

Page 52: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Tabel 6. Bobot tanaman, bobot basah daun dan bobot kering produksi 32 aksesi

handeuleum

No Lokasi asal Bobot tanaman Bobot basah

daun

Bobot kering

produksi

..gram/tanaman ..gram/tanaman ..gram/tanaman

1 Bogor Jawa Barat 120.0 a-c 70.83 a-d 10 b-g

2 Manoko Jawa Barat 90.83 a-f 69.17 a-d 10 b-g

3 Sukamenak

Pengalengan

81.67 a-f 62.5 a-d 9.0 c-g

4 Rumah Itam

Pengalengan Jawa Barat

83.3 a-f 65.83 a-d 10 b-g

5 Ciwidey Jawa Barat 82.5 a-f 60.83 a-d 8.7 c-g

6 Margamukti

Pengalengan

93.3 a-f 68.33 a-d 9.3 b-g

7 Jawa Timur 98.33 a-f 70.0 a-d 9.8 b-g

8 Kalimantan Tengah 130.0 a 90.0 ab 13.33 abc

9 Kalimantan Selatan 130.0 a 88.33 ab 12.5b-e

10 Soabali 1 Maluku 90.0 a-f 63.3 a-d 9.3 b-g

11 Soabali 2 Maluku 123.33 ab 83.33 a-c 12.83 b-e

12 Salahutu Maluku 114.17 a-e 76.67 a-c 12.3 b-f

13 Leihitu Maluku 102.5 a-f 68.33 a-d 10.3 b-g

14 BTN Maluku 101.67 a-f 75.0 a-d 12.17 b-f

15 Urimesing Maluku 83.3 a-f 61.67 a-d 9.3 b-g

16 Waena Papua 86.67 a-f 65.83 a-d 10.5 b-g

17 Angkasa Dok V Papua 117.5 a-d 90.83 ab 11.67 b-g

18 Pengunungan Cyclops

Sentani Papua

116.67 a-e 89.17 ab 11.50 b-g

19 Cigombong Papua 113.33 a-e 79.17 a-c 11.67 b-g

20 Menteng Bogor 129.17 a 81.7 a-c 13.50 abc

21 Cigombong Papua 60.0 f 40.8 d 6.3 g

22 Angkasa Dok V Papua 72.5 c-f 58.3 b-d 8.0 d-g

23 Bogor Jawa Barat 75.83 b-f 57.5 b-d 8.2 d-g

24 Kalimantan Selatan 67.5 e-f 50.8 c-d 7.7 e-g

25 Cigombong Papua 82.5 a-f 65.0 a-d 9.8 b-g

26 Lusikaya Maluku 93.33 a-f 71.67 a-d 9.7 b-g

27 Cigombong Papua 84.17 a-f 60.0 a-d 9.0 c-g

28 Angkasa Dok V Papua 90.0 a-f 65.0 a-d 8.7 c-g

29 Waena Papua 70.0 d-f 55.0 b-d 7.5 fg

30 Abepura Pantai Papua 82.5 a-f 60.83 a-d 10.3 b-g

31 Waena Papua 126.7 a 95.0 a 14.44 ab

32 Malabar Pengalengan

Jawa Barat

130.0 a 90.83 ab 17.67 a

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom peubah

yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Bobot kering produksi dan bobot tertinggi didapat pada aksesi yang

berasal dari Malabar Pengalengan Jawa Barat (17.75 gr/tan). Hasil yang diperoleh

pada tanaman ini tidak berbeda nyata dengan aksesi yang berasal dari Waena

Papua, Kalimantan Tengah dan Menteng Bogor. Bobot kering produksi terendah

diperoleh dari aksesi dari Cigombong Papua (6.3 gr/tan).

Page 53: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Korelasi antara Komponen Peubah Pertumbuhan dan Produksi

Karakter diameter batang pada penelitian ini berkorelasi nyata dengan

karakter jumlah cabang, dan berkorelasi sangat nyata terhadap karakter luas daun,

dan tinggi tanaman. Karakter jumlah cabang berkorelasi nyata dengan karakter

jumlah ruas. Karakter jumlah ruas berkorelasi positif sangat nyata dengan karakter

jumlah daun. Karakter panjang daun berkorelasi dengan lebar daun, dan tangkai

daun. Karakter lebar daun berkorelasi sangat nyata dengan karakter tangkai daun,

berat kering daun, dan tinggi tanaman. Karakter berat kering tanaman berkorelasi

sangat nyata dengan karakter tinggi tanaman.

Roy (2000) menyatakan bahwa korelasi menggambarkan keeratan

hubungan antara satu karakter dengan karakter lainnya. Ditambahkan oleh Mattjik

dan Sumertajaya (2002) menyatakan bahwa koofisien korelasi adalah koofisien

yang menggambarkan tingkat keeratan hubungan linear antara dua peubah atau

lebih. Besaran dari koofisien korelasi tidak menggambarkan hubungan sebab

akibat antara dua peubah atau lebih, tetapi semata-mata menggambarkan

keterkaitan linier antar peubah. Koofisien korelasi (r) nilainya berkisar antara -1

dan 1 (-1<r<1). Nilai r yang semakin mendekati -1 atau 1 menunjukkan semakin

erat hubungan linier antara kedua peubah tersebut. Sedangkan nilai r yang

mendekati nol menggambarkan hubungan kedua peubah tersebut tidak linier.

Nilai korelasi antar karakter yang diamati dari 32 aksesi disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Matrik korelasi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, bobot basah

daun dan bobot kering produksi.

DB JC JD PD LD TD Tk D JR BK T

DB JC 0,482*

JD 0,279 0,685**

PD 0,257 -0,066 -0,280

LD 0,454** 0,073 -0,200 0,533**

TD -0,059 -0,174 -0,182 0,033 -0,068

Tk D 0,098 -0,139 -0,191 0,596** 0,369* 0,105

JR 0,262 0,403* 0,554** -0,143 -0,022 -0,096 -0,116

BK 0,275 0,098 0,195 0,277 0,380* -0,158 0,314 0,136 T 0,569** 0,212 -0,015 0,553** 0,827** -0,121 0,327 0,079 0,551**

PR 0,166 0,004 -0,050 0,187 0,105 -0,039 0,092 -0,181 0,124 0,268

Keterangan : * = berbeda nyata pada taraf 5 %, ** = berbeda sangat nyata pada taraf 1 %, DB =

Diameter batang, JC = Jumlah cabang, JD = Jumlah daun, PD = Panjang daun, LD

= Lebar daun, TD = Tebal daun, Tk D = Panjang tangkai daun, JR = Jumlah ruas,

BK = Berat kering, T = Tinggi, PR = Panjang ruas

Page 54: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Gomez dan Gomez (1995) menyatakan tanda negatif atau positif pada

rmenunjukkan arah perubahan pada satu peubah secara nisbi terhadap perubahan

yang lainnya. Nilai r negatif apabila perubahan positif pada satu peubah

berhubungan dengan perubahan negatif pada peubah lainnya, dan positif apabila

kedua peubah berubah ke arah yang sama. Falconer (1981) menyatakan bahwa

hubungan antara dua karakter yang dapat diamati secara langsung adalah korelasi

fenotipik. Untuk mengevaluasi hubungan antara karakter tanaman handeuleum,

maka dilakukan uji korelasi. Analisis dilakukan untuk mengetahui adanya

keeratan hubungan dua peubah atau lebih, dan bila ada maka diukur tingginya

derajat keeratan hubungan tersebut dengan koofisien korelasi. Besarnya koofisien

korelasi (r) tidak menggambarkan hubungan sebab akibat antara dua peubah atau

lebih, tetapi hanya menggambarkan keterkaitan linier antar peubah. Koofisien

korelasi dinotasikan dengan r dan nilai yang berkisar antara 1 hingga -1 (Mattjik

dan Sumertajaya 2006).

Dalam menentukan sifat-sifat yang ada kaitannya dengan sifat yang diuji,

maka diperlukan informasi hubungan antara sifat-sifat tersebut dengan sifat-sifat

yang diperbaiki. Adanya hubungan antar satu sifat atau lebih sangat baik, sebagai

indikator untuk memperbaiki suatu sifat melalui sifat lainnya (Permadi et al.

1993).

Kemiripan Tanaman Handeuleum berdasarkan Karakter

Morfologi, Anatomi dan Fitokimia

Variasi genetik yang luas merupakan hal yang pokok dalam upaya

pemuliaan suatu tanaman. Sehingga koleksi dan pemeliharaan plasma nutfah

merupakan hal penting (Frey 1981). Keragaman fenotipe yang terdapat pada

spesies dapat disebabkan karena faktor lingkungan dan genetik. Keragaman

sebagai akibat faktor lingkungan dan keragaman genetik umumnya berinteraksi

satu sama lainnya dalam mempengaruhi penampilan fenotipe tanaman (Makmur,

1992; Frey 1981)

Terdapat beberapa karakter seperti karakter morfologi, fisiologi, biokimia,

dan ekologi. Karakter morfologis mencerminkan sifat struktural baik pada sel,

ataupun pada tingkat di atasnya. Karakter fisiologis merupakan karakter non

struktural yang menentukan aktivitas metabolik. Karakter biokimia adalah sifat

struktural dari molekut termasuk DNA dan produk dari DNA. Karakter ekologis

adalah merupakan sifat nonstruktural seperti daya adaptasi organisme yang

Page 55: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

merupakan produk dari interaksi antara organisme dengan lingkungannya (Wiley

1981).

Aksesi handeuleum yang berasal dari wilayah yang berdekatan tidak selalu

menggerombol dalam satu kelompok. Hal ini berarti tingkat kemiripan suatu

aksesi tidak ditentukan oleh kedekatan wilayah asalnya (Gambar 16). Dengan

tingkat kemiripan 60 persen, maka aksesi handeleum terbagi menjadi empat

kelompok. Kelompok pertama terdiri dari aksesi yang berasal dari Bogor (1),

Jawa Timur (7), Waena Papua (16), Manoko Jawa Barat (2), Angkasa Dok V

Jayapura Papua (17), Cigombong Papua (19), Pengunungan Cyclops Sentani

Papua (18), Ciwidey Jabar (5), Kalimantan Tengah (8), Kalimantan Tengah (9),

Leihitu Maluku (13), BTN Maluku (14) Waena Papua (31). Sukamenak

Pengalengan Jabar (3), Rumah Itam Pengalengan Jabar (4), Salahutu Maluku

(12), Rancamanyar Margamukti Pengalengan Jabar (6), Soabali 2 Maluku (11),

(Soabali 1 Maluku 10), Soabali 1 Maluku (15). Berdasarkan hasil pengamatan 32

aksesi handeuleum diperoleh hasil klaster sebagai berikut.

Gambar 16. Dendogram kemiripan 32 aksesi handeuleum. Aksesi 1. Bogor Jawa Barat, 2.

Manoko Jawa Barat, 3. Sukamenak Pengalengan Jawa Barat, 4. Rumah Itam

Pengalengan Jawa Barat, 5. Ciwidey Jawa Barat, 6. Margamukti Pengalengan Jawa

Barat, 7. Jawa Timur, 8. Kalimantan Tengah, 9. Kalimantan Selatan, 10. Soabali

1 Maluku, 11. Soabali 2 Maluku, 12. Salahutu Maluku, 13. Leihitu Maluku, 14. BTN

Maluku, 15. Urimesing Maluku, 16. Waena Papua, 17. Angkasa Dok V Jayapura

Papua, 18. Pengunungan Cyclops Sentani Papua, 19. Cigombong Papua, 20. Menteng

Bogor, 21. Cigombong Papua, 22. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 23. Bogor Jawa

Barat, 24. Kalimantan Selatan, 25. Cigombong Papua, 26. Lusikaya Maluku, 27.

Cigombong Papua, 28. Angkasa Dok V Jayapura Papua, 29. Waena Papua, 30.

Abepura Pantai Papua, 31. Waena Papua, 32. Malabar Pengalengan Jawa Barat

Observations

Sim

ilari

ty

2527282629242321223020321510116124331141398518191721671

38,18

58,78

79,39

100,00

60 persen kemiripan

Page 56: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Kelompok kedua adalah aksesi yang berasal dari Malabar Pengalengan

Jawa Barat (32). Kelompokan ketiga adalah aksesi yang berasal dari Menteng

Bogor (20), Abepura Pantai Papua (30), Angkasa Dok V Jayapura Papua (22),

Cigombong Papua (21), Bogor Jabar (23), Kalimantan Selatan 24, Waena

Papua (29), Lusikaya Maluku (26), Angkasa Dok V Jayapura Papua (28),

Cigombong Papua (27), dan kelompok keempat adalah aksesi yang berasal dari

Cigombong Papua (25).

Penelitian yang dilakukan oleh Rao et al. (2008) juga menunjukkan

tanaman yang berasal dari wilayah geografis yang berbeda mengelompok pada

grup yang sama, dan tanaman dari wilayah geografis yang sama berada pada

kelompok atau grup yang berbeda. Hal ini mengindikasikan bahwa keragaman

geografis tidak selalu menunjukkan keragaman genetik. Lebih lanjut identifikasi

penggerombolan genotipe-genotipe yang ada akan memberikan informasi

genotipe dengan karakter baik yang dapat digunakan untuk mengembangkan

benih ataupun klon elite sebagai material persilangan ataupun pembentukan

varietas.

Pembahasan Umum

Pemuliaan tanaman merupakan usaha untuk memperbaiki bentuk dan sifat

tanaman yang lebih cepat dibandingkan dengan perbaikan melalui seleksi alam.

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam kegiatan pemuliaan tanaman adalah

pembentukan populasi dasar dengan keragaman yang tinggi. Makmur (1992)

menyatakan bahwa mengoleksi plasma nutfah baik dari dalam maupun luar negeri

dengan melakukan introduksi merupakan salah satu langkah awal dalam program

pemuliaan tanaman. Genotipe-genotipe yang dikoleksi kemudian dikarakterisasi

dan dilakukan studi keanekaragaman untuk memberikan informasi tentang

keragaman tanaman.

Tanaman handeuleum diduga berasal dari Papua (Wibowo 2000).

Ketersediaan aksesi tanaman handeuleum sangat terbatas atau keragaman

genetiknya sempit. Eksplorasi yang dilakukan tahun 2008 telah menghasilkan

koleksi menjadi 38 aksesi di Balittro. Analisis GCMS membuktikan adanya

potensi tanaman handeuleum dapat digunakan sebagai herbal dan dapat

dikelompokkan ke dalam tanaman obat degeneratif (Khumaida 2008).

Page 57: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Variasi genetik dalam populasi akan membantu dalam mengefisienkan

kegiatan seleksi. Apabila variasi genetik dalam suatu populasi besar, maka akan

menunjukkan individu dalam populasi sangat beragam, sehingga peluang untuk

memperoleh genotipe yang diharapkan besar (Bahar dan Zein 1993).

Lebih lanjut ditambahkan oleh Frey (1981), variasi genetik yang luas

merupakan hal yang pokok dan penting dalam upaya pemuliaan suatu tanaman,

sehingga koleksi dan pemeliharaan plasma nutfah merupakan hal yang penting

Keragaman fenotipe yang terlihat dan terdapat dalam satu jenis (spesies)

disebabkan oleh faktor lingkungan dan keragaman genetik umumnya berinteraksi

satu sama lainnya dalam mempengaruhi penampilan fenotipe tanaman.

Pengumpulan aksesi tanaman dari berbagai daerah di Indonesia dan

penyilangan adalah salah satu peluang yang dapat meningkatkan keragaman

genetik dan hal lain yang memungkinkan mengingat tanaman handeuleum dapat

berbunga. Peningkatan keragaman selanjutnya dapat dilakukan dengan bantuan

teknologi kultur jaringan dan induksi mutasi (Kristina dan Mardiningsih 2008).

Handeuleum merupakan tanaman obat yang memiliki potensi yang besar

untuk dibudidayakan dalam skala yang luas karena khasiatnya yang banyak.

Handeuleum memiliki keragaman genetik yang sempit karena tidak terbentuk biji,

perbanyakannya hanya melalui perbanyakan vegetatif. Selain itu, handeuleum

memiliki hama utama larva Doleschallia bisaltide yang dapat menurunkan hasil

hingga 70 persen (Baringbing dan Mardiningsih 2000).

Untuk meningkatkan keragaman tanaman handeleum yang mempunyai

hasil produksi yang tinggi dan tahan terhadap serangan hama, maka perlu

dilakukan eksplorasi dan karakterisasi tanaman handeuleum di beberapa lokasi

tumbuh. Keragaman genetik ini penting, untuk kegiatan pemuliaan tanaman

selanjutnya.

Genotipe-genotipe yang terseleksi diharapkan akan memiliki nilai

heritabilitas yang tinggi. Pendugaan nilai heritabilitas bertujuan untuk mengetahui

pengaruh faktor genetik terhadap penampilan fenotip dibandingkan pengaruh

faktor lingkungan. Suatu populasi yang secara genetik berbeda, hidup pada

lingkungan yang sama kemungkinan besar dapat memperlihatkan nilai duga

heritabilitas yang berbeda untuk suatu karakter yang sama. Begitu pula

Page 58: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

sebaliknya, suatu genotipe tertentu tidak selalu memberikan respon yang sama

terhadap lingkungan yang berbeda. Nilai heritabilitas dipengaruhi oleh antara lain

faktor karakteristik populasi, sampel genotipe yang dievaluasi, serta metode

penghitungan (Fehr 1987).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, aksesi yang berasal Kalimantan

Tengah, aksesi dari Kalimantan Selatan, dan aksesi 32 dari Malabar Pengalengan

mempunyai bobot tanaman tertinggi (130 gram/tanaman). Bobot aksesi ini tidak

berbeda nyata dengan bobot aksesi yang berasal dari Bogor Jawa Barat, Manoko

Jawa Barat, Sukamenak Pengalengan Jawa Barat, Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat, Ciwidey Jawa Barat, Margamukti Pengalengan Jawa Barat, Jawa Timur,

Soabali 1 Maluku, Soabali 2 Maluku, Salahutu Maluku, Leihitu Maluku, BTN

Maluku, Urimesing Maluku, Waena Papua, Angkasa Dok V Jayapura Papua,

Pengunungan Cyclops Sentani Papua, Cigombong Papua, dan Lusikaya Maluku.

Peubah bobot basah daun tanaman, aksesi dari Waena Papua memiliki

bobot tertinggi (95 gr/tan). Bobot aksesi ini tidak berbeda nyata dengan bobot

aksesi dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Malabar Pengalengan Jawa

Barat, Bogor Jawa Barat, Manoko Jawa Barat, Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat, Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat, Ciwidey Jawa Barat, Margamukti

Pengalengan Jawa Barat, Jawa Timur, Soabali 1 Maluku, Soabali 2 Maluku,

Salahutu Maluku, Leihitu Maluku, BTN Maluku, Urimesing Maluku, Angkasa

Dok V Jayapura Papua, Pengunungan Cyclops Sentani Papua, Cigombong Papua,

dan Lusikaya Maluku.

Untuk bobot kering produksi, bobot tertinggi didapat pada aksesi yang

berasal dari Malabar Pengalengan Jawa Barat (17.75 gr/tan). Hasil yang diperoleh

pada tanaman ini tidak berbeda nyata dengan hasil yang diperoleh tanaman yang

berasal dari Waena Papua, Kalimantan Tengah dan Menteng Bogor. Dari data

tersebut aksesi yang memiliki bobot tanaman, bobot basah daun tanaman,

produksi yang tinggi adalah aksesi yang berasal dari Waena Papua, Kalimantan

Tengah, Malabar Jawa Barat.

Secara umum ketersediaan hara yang tinggi dapat meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Mitchel dan Chassi 2009). Tanaman

akan memberikan hasil produksi yang tinggi jika lingkungan tempat tumbuh

Page 59: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

optimal. Pengukuran terhadap tebal daun memberikan hasil bahwa tebal daun

antar aksesi tanaman handeulem dalam penelitian ini tidak berbeda nyata. Namun

demikian terdapat perbedaan yang nyata pada kerapatan stomata daun bagian

bawah tanaman handeuleum.

Menurut Hetherington dan Woodward (2003), dalam lingkungan yang

sama, kerapatan stomata lebih dipengaruhi oleh faktor genetik. Pola stomata

dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan. Disampaikan juga oleh Schluter et al.

(2002) kerapatan stomata ditentukan oleh kondisi lingkungan yang merata selama

perkembangan daun, tetapi menjadi tetap setelah daun mencapai dewasa.

Stomata mempunyai peranan penting dalam proses fotosintesis. Kurva

laju asimilasi CO2 yang dihasilkan pada kondisi cahaya matahari penuh

mengindikasikan bahwa kerapatan stomata yang meningkat dapat menstimulasi

fotosintesis pada tanaman yang mengarah pada densitas fluk foton yang lebih

tinggi (Schuleter et al. 2002).

Xu dan Zhou (2008) menyatakan bahwa kerapatan stomata daun

berkorelasi positif dengan konduktansi stomata terhadap uap air dan laju asimilasi

bersih CO2 daun. Kerapatan stomata juga berkorelasi positif dengan efisiensi

penggunaan air yang mengindikasikan bahwa peningkatan kerapatan stomata

daun berkaitan erat dengan penggunaan air yang lebih tinggi.

Tanaman handeleum dalan penelitian ini memiliki kandungan fitokimia

dengan komposisi yang beragam. Tanaman ini mengandung alkaloid dan

glikosida dalam jumlah yang tinggi (4+). Terdapat perbedaan komposisi

kandungan saponin, tanin, fenolik, flavonoid dan triterpenoid pada aksesi yang

berasal dari tempat yang berbeda. Menurut Saharkhiz dan Omidbaiqi (2008),

Jumlah metabolit sekunder dalam tanaman obat dipengaruhi oleh jenis dan jumlah

unsur hara.

Biosintesis metabolit sekunder dalam tanaman obat dan aromatik

dipengaruhi secara kuat oleh faktor-faktor lingkungan (Stutte 2006). Samoesom

(1992) menyatakan bahwa faktor-faktor iklim seperti radiasi matahari, suhu dan

air dan tanah, sifat fisika, kimia dan mikrobiologi mempengaruhi proses

pembentukan fitokimia tanaman.

Page 60: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Tanaman handeuleum yang berasal dari semua lokasi memiliki

kandungan alkaloid yang tinggi. Hal ini mungkin merupakan bentuk adaptasi

tanaman untuk mencegah serangan hama. Diketahui bahwa tanaman handeuleum

ini sangat rentan terhadap serangan hama ulat Doleschallia bisaltide. Untuk

mencegah kerusakan yang ditimbulkan serangga fitofag, tanaman juga

membangun pertahanan dengan menghasilkan senyawa metabolit sekunder.

Metabolit sekunder merupakan senyawa yang diproduksi sebagian besar tanaman

untuk mencegah atau meminimalisasi kerusakan akibat serangan serangga

(Pujiasmanto et al. 2007). Senyawa tersebut dapat berupa senyawa repellent,

deterrent, toksik, atau atraktan bagi musuh alami herbivora (Panda dan Kush

1995).

Pada banyak penelitian dilaporkan bahwa alkaloid berfungsi sebagai

sistem pertahanan tanaman terhadap herbivora dibanding dengan species yang

sama dengan kandungan alkaloid rendah (Vilarino dan Revetta 2008). Alkaloid

merupakan komponen penting sistem pertahanan tanaman terhadap herbivora.

Selain sebagai pelindung tanaman dari suhu tinggi dan ultra violet. Beberapa hasil

penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini bersifat toksik dan menghambat

pertumbuhan dan perkembangan larva (Anizewski 2007).

Van Zandt dan Agrawal (2004) menyatakan bahwa resistensi tanaman

terhadap herbivora meliputi perubahan komposisi senyawa yang bersifat toksik

dan antinutrisi bagi herbivora, serta penampakan morfologi seperti kekerasan

daun, kerapatan trikoma, duri dan bulu pada tumbuhan.

Menurut Lestari (2010), terdapat beberapa solusi dalam menangani

serangan Doleschallia bisaltide pada tanaman handeuleum. Salah satunya adalah

penggunaan varietas resisten. Penggunaan varietas resisten merupakan salah satu

metode pengendalian hama terpadu. Dalam rangka perakitan varietas resisten,

diperlukan pengetahuan mengenai besarnya dampak kerusakan yang ditimbulkan

larva D. Bisaltide terhadap aksesi handeuleum serta mekanisme resistensi setiap

aksesi tanaman handeuleum terhadap serangga tersebut.

Dari analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa aksesi handeuleum

yang berasal dari wilayah yang berdekatan tidak selalu menggerombol dalam satu

kelompok. Hal ini berarti tingkat kemiripan suatu aksesi tidak ditentukan oleh

Page 61: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

kedekatan wilayah asalnya. Dengan tingkat kemiripan 60 persen, maka aksesi

handeleum terbagi menjadi empat kelompok. Tanaman yang berasal dari wilayah

geografis yang berbeda mengelompok pada grup yang sama, dan tanaman dari

wilayah geografis yang sama berada pada kelompok atau grup yang berbeda.

Pengamatan terhadap bobot tanaman dan bobot basah daun, memberikan

hasil yang nyata. Secara tabulasi, tanaman yang berasal dari Kalimantan Tengah

memiliki hasil berat tanaman dan berat basah tertinggi. Untuk berat kering

produksi, tanaman yang berasal dari Malabar Pengalengan Jawa Barat memiliki

hasil tertinggi. Hasil yang diperoleh dari tanaman ini tidak berbeda nyata dengan

hasil yang didapat dari tanaman yang berasal dari Waena Papua dan Kalimantan

Tengah. Untuk kegiatan budidaya tanaman yang mengharapkan tanaman dengan

bobot biomasa dan kandungan fitokimia tinggi, maka tanaman yang berasal dari

Kalimantan Tengah dapat menjadi pilihan.

Page 62: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, simpulan adalah sebagai

berikut :

1. Terdapat perbedaan karakter morfologi, anatomi dan kandungan fitokimia

pada 32 aksesi handeuleum yang berasal dari lokasi yang berbeda.

2. Aksesi yang berasal dari wilayah yang berdekatan tidak selalu memiliki

kemiripan karakter agronomi, anatomi dan fitokimia.

3. Terdapat korelasi positif antara karakter diameter batang dengan jumlah

cabang, luas daun, dan tinggi tanaman. Karakter jumlah cabang dengan jumlah

ruas. Karakter jumlah ruas dengan jumlah daun. Karakter panjang daun

dengam lebar daun, dan tangkai daun. Karakter lebar daun berkorelasi dengan

karakter tangkai daun, berat kering daun, dan tinggi tanaman, berat kering

tanaman berkorelasi dengan tinggi tanaman.

4. Aksesi yang berasal dari Kalimantan Tengah dan Jawa Timur memiliki

kandungan triterpenoid tertinggi.

5. Aksesi dari Kalimantan Tengah memiliki bobot tanaman paling tinggi.

Saran

Saran yang disampaikan antara lain:

1. Kegiatan budidaya tanaman handeleum untuk tujuan komersial, disarankan

untuk menggunakan aksesi yang mempunyai produksi dan kandungan

fitokimia tinggi, seperti aksesi yang berasal dari Kalimantan Tengah.

2. Dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan senyawa vomifoliol

yang merupakan penanda tanaman handeuleum.

Page 63: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

DAFTAR PUSTAKA

Aniszewski T. 2007. Alkaloids-Secretof Live: Alkaloids chemisteryy. Biological

significance, applications and ecological role. Amsterdam, Boston,

Heidelberg: Elsevier.

[Anonimous]. 2005. Alternative terapies. www.uspharmacist.com [update 21

November 2009]

[Anonim]. 2006. Terapi Sayur dan Buah untuk Kesuburan Suami Istri.

www.mediasehat.com. [update 21 November 2009]

Baringbing B, Mardiningsih TL 2000. Serangga perusak daun ungu

Graptophyllum pictum (L.) Griff). Warta Tumbuhan Obat Indonesia 6(3):

15-17

BPPT. 2008. Handeuleum (Graptophyllum pictum (Linn) Griff.). Sentra Informasi

IPTEK. Jakarta.

BPOM. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia. Vol 1: 77-79

Dalimartha S. 2002. Atlas tumbuhan obat Indonesia Jilid I. Trubus Agriwidya.

Jakarta.

Darmawan J, Baharsjah J. 2010. Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. Jakarta. SITC

Departemen Pertanianan. 2007. Rata-rata kerusakan dan tingkat stadia hama pada

tanaman handeuleum. Buletin Teknik Pertanian:2007: 12

Djazuli M dan Fathan R. Pengaruh pemupukan dan pemangkasan terhadap

pertumbuhan, status hara, dan produktivitas tanaman handeuleum

(Graptophyium pictum (L.) Griff). Jurnal Litri Balai Penelitian Tanaman

Rempah dan Obat 1999:5:70-73.

Dzulkarnain B, Yun Astuti dan Nurendah. Keamanan/daya racun tanaman obat

indonesia. Cermin Dunia Farmasi 1996:27:5-16.

Falconer DS, MacKay TFC. 1996. Introduction to Quantitative Genetics. 4nd

edition. Longman. London

Frey, KJ. 1981. Plant breeding H. Iowa. The Iowa State University Press.

Gomez K.A, dan Arturo G. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian.

Universitas Indonesia. Jakarta

Hadiati S, Sumakdjaja D. 2002. Keragaman pola pita pada beberapa genotipe

nenas berdasarkan analisis isozim. Jurnal Bioteknologi Pertanian 7(2):62-

70

Page 64: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Harbone JB. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun cara modern menganalisis

tumbuhan. Terbitan ke-2. Bandung. ITB

Harjadi SS. Yahya S. 1988. Fisiologi Stess Lingkungan. IPB Bogor

Herbert R B. 1995 Biosintesis Metabolit Sekunder. Chapman and Hall Ltd.

New York. 243 p

Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Litbang Departemen

Kehutanan, penerjemah. Jakarta: Yayasan Sarana Wanajaya. Terjemahan

dari: De Nuttige Planten van Indonesie.

Isnawati A, dan Soediro I. 2003. Pemeriksaan senyawa-senyawa turunan fenol

daun handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff). Media Litbang

Kesehatan 13:1-5

Jumin, H.B. 2002 Agronomi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Jongschaap REE, Coree WJ. Bindraban PS, Brandenburg W. 2007. Claims and

Fact on Jatropha curcas L. Global Jatropa curcas evaluation, breeding,

and propagation program. Plant Research International BV. Wigenigen

Kalsum U, Permatasari N, dan Nurdiana. 2008. Peran alkaloid Graptophyllum

pictum L Griff sebagai anti inflamasi dan hambatan sintesa prostaglandin.

Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Kaufman PB, Cseke LJ, Warber S, Duke JA, Brielmann HL. 1999. Natural

Products from Plants. Florida: CRC Press LCC.

Kristina N.N dan Mardiningsih T 2008. Keragaman tanaman handeleum

(Graptophyllum Pictum (l.) Griff.). Warta Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Industri, Vol 14 no 2: 11-14

Khumaida N. et al. 2008. Kearifan lokal penduduk Jawa Barat, Maluku, dan

Papua dalam memanfaatkan tanaman obat handeleum (Graptophyllum

pictum L.). Di dalam: Hanafi M, Artati N, Darmawan A, Fajriah S, editor.

Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia (TOI) XXXV.

Serpong, 13-14 November 2008. erpong: PUSPITEK. Halaman 284-290

Kumuma D. The influence of etanol extract of handeuleum's leaf (Graptophyllum

Pictum (L.) Griff.) to the body weight and cholesterol concentration blood

serum of ovariectomized mice. Surabaya: Universitas Airlangga; 2006

Lestari F, 2010. Praseleksi sifat resistensi tanaman handeleum (Grapthophyllum

pictum (L.) Griff.) terhadap Doleschallia bisaltide Cremer (Lepidoptera:

Nympalidae) [thesis] Bogor. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Page 65: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lenny S. 2006. Isolasi dan uji bioaktifitas kandungan kimia utama puding merah

dengan metoda uji Brine Shrimp. Medan : Universitas Sumatera Utara;

Maheswari. 2002. Pemanfaatan obat alami: potensi dan prospek

pengembangannya. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Makmur A 1992. Pengantar pemuliaan tanaman. PT Reneka Cipta. Jakarta

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan. Jilid I. Ed ke 2.

Bogor. IPB Press

Maxted NBV, Lloyod F, and Hawkes JG. 1997. Estimation of Genetic Diversity.

In Plant Genetic Conservation. Capman & Hall.

Mitchel ER, Balrizarini M, White WH. 2003. Broad-sense heritabilities, genetic

correlations, and selection indices for sugarcane borer resistence and their

relations to yield loss. Crop Sci 43(5): 1729-1735

Mu’minah. 2007. Pengaruh ekstrak etanol daun handeuleum (Graptophyium

pictum (L.) Griff.) terhadap kadar total lipid, kolesterol LDL dan HDL

serum darah mencit (Mus musculus) yang diovariektomi. Surabaya:

Universitas Airlangga.

Padmawinata K. 1995. Potensi, peluang dan kendala pengembangan agroindustri

tanaman obat. Balittro

Park JD, Rhoe DK. Lee YH. 2005. Biological activities and chemistery of saponin

from panax gingseng C.A. Meyer. Phytochemistry Reviews 4:159-175

Phoelman JM. 1983. Breeding Field Crop 2 nd edition. AVI Publishing

Company, inc. Connecticut.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. 1992. Sumbangan

penelitian dalam pembangunan perkebunan rakyat. Bogor

Pusat Studi Biofarmaka, IPB-Bogor. 2008. Pasar domestik dan ekspor produk

tanaman obat (biofarmaka). Bogor : Institut Pertanian Bogor

Rao GR, Korwar GR, Shanker AK, Ramakrishna YS. 2008. Genetic associations,

variability and diversity in seed characters, growth, reproductive

phenology and yield in Jatropa curcas (L.) accessions. Trees 22:697-709

Roy D. 2000. Plant breeding. Analysis an Exploitation of Variation. New delhi:

Narosa Publishing House

Simmonds NW and Shepherd. The taxonomy and origins of the cultivated

bananas. Journal Linnean Scociety London1955:55:302-312

Sastrosupadi A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian.

Kanisius. Yogyakarta

Page 66: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Saluhargo. Efek estrogenik ekstrak daun handeuleum (Graptophyllum pictum (L)

Griff) pada histologi uterus mencit betina ovariektomi. Berk. Penel.

Hayati. 2005:10:107–110.

Taiz L, Zeiger E. 1991. Plant Physiology. Tokyo. Benyamin/Cumming Publ Com.

Taylor L. 2000. Plant Based Drugs and Medicine. Raintree Nutrition Inc

Taylor L. 2004. The healing power of rainforest herb. http://www.rain-

tree.com/book2.html. [4 November 2008]

Tjitrosoepomo G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta. 268 p.

[USDA] United States Department of Agriculture. 2008. Classification for

Kingdom Plantae Down to Genus Graptophyllum Nees.

Ortiz RD, Vuylsteke, and Swennen. 1993. Phenotipic variation an grouping of

musa germplasm. Agronomi Abstracts. Am. Soc Agronomy, Madison: 92.

Wibowo H. 2000. Beberapa formulasi obat tradisional yang mengandung

komponen daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) Warta Tumbuhan

Obat Indonesia 6(3) 9-12

Wijayakusuma HS, Dalimarta dan Wirian AS. 1992. Tanaman berkhasiat

Indonesia 4. Pustaka Kartini. 45-47

Willey, EO. 1981. Pylogenetic-The Theory and Practice of Phylogenetics

Systematics. New York. John Willey & son Interscience Publication.

P:318

Van Zandt PA, Agrawal AA. 2004. Specifity of induced plant responses to

specialist herbivores of the common milkweed Asclepias syriaca. Oikos

104:401-109

Vickery ML, Vickery B. 1981. Secondary Plant Metabolism. Hongkong: The

Macmillan Press.

Vilarino MP, Ravetta DA. 2007. Toleran to herbivory in lupin genotypes with

different alkaloid contration: interspesific differences between Lupinus

albus L and L. Angustifolus L. Env Ironmental and Exp Bot 63 (1): 130-

136.

Vuysteke D, Swennen R, Wilson GF, and De Lenghe E. 1988. Phenotypic

variation among in vitro propagated plantain. Scientia Horticulture

Page 67: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 1. Data Klimatologi Wilayah Bogor

Elevasi : 190 (m dpl)

Lokasi : 06.5536 LS, 106.7498 BT

Waktu : Januari - Desember 2008

Bulan Temperatur (

oC) KA

(km/jam) Kelembaban

Nisbi (%)

Penyinaran Matahari Curah hujan (mm)

Rata-rata Maksimum Minimum lama intens HH RR

Januari 25.7 31.1 22.1 84 61 223 20 251

Februari 24.4 28.1 22.1 90 18 254 29 377

Maret 25.1 30.9 22 87 53 240 28 673

April 25.6 31.5 22.2 86 65 257 25 527

Mei 25.8 31.7 21.9 82 81 254 18 277

Juni 25.6 31.5 21.8 83 83 79 253 16 171,5

Juli 25.2 32.0 20.6 77 77 93 272 8 172,4

Agustus 25.6 31.7 21.8 81 81 72 317 15 162

Septermber 25.9 32.8 21.7 80 80 82 355 30 343,2

Oktober 25.8 32.2 22.0 84 84 70 356 25 311,3

November 25.8 31.3 22.5 86 86 57 315 21 509

Desember 25.5 30.5 22.4 87 87 44 201 30 254,7

Rata-rata 25,5 31,4 21,9 82,6 83,8 64,7 274,6 178,8 187,5

Page 68: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 2. Sidik ragam tinggi tanaman handeleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

Tinggi bulan 1 31 3575,53 115,34 6,3 28.63 <0.0001

Tinggi bulan 2 31 5506,5 117,63 9,01 21.95 <0.0001

Tinggi bulan 3 31 14187.82 457.67 16,15 16.73 <0.0001

Tinggi bulan 4 31 36614.74 1181.12 15.81 16.76 <0.0001

No Lokasi asal Bulan ke

1 2 3 4

.. cm ...

1 Bogor Jawa Barat 21.96 ab 30.48 ab 45.58 a 68.9 a-c

2 Manoko Jawa Barat 18.18 a-c 24.60 b-f 39.8 a-d 62.9 a-e

3 Sukamenak Pengalengan Jawa Barat 15.04 c-e 20.32 e-k 32.08 e-g 57.3 c-f

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat 15.82 b-d 20.70 e-j 32.08 e-g 58.7 c-f

5 Ciwidey Jawa Barat 24.24 a 28.60 a-c 41.38 a-c 63.4 a-e

6 Margamukti Pengalengan Jawa Barat 8.66 ef 16.18 h-m 32.32 ef 57.9 c-f

7 Jawa Timur 24.32 a 31.38 a 45.10 a 67.9 a-d

8 Kalimantan Tengah 18.78 a-c 26.6 a-e 44.23 a 74.3 a

9 Kalimantan Selatan 18.76 a-c 27.56 a-d 43.17 ab 73.2 ab

10 Soabali 1 Maluku 12.28 d-f 18.46 g-l 30.52 f-h 54.6 ef

11 Soabali 2 Maluku 13.00 c-f 21.12 d-j 34.47 c-f 59.3 c-f

12 Salahutu Maluku 12.08 d-f 17.00 h-l 31.73 e-g 56.6 d-f

13 Leihitu Maluku 13.72 c-f 17.66 h-l 33.92 d-f 57.5 c-f

14 BTN Maluku 16.02 b-d 21.94 d-i 34.07 d-f 53.7 ef

15 Urimesing Maluku 12.28 d-f 18.04 g-l 32.70 ef 55.2 ef

16 Waena Papua 24.02 a 29.84 ab 40.60 a-d 59.7 c-f

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 16.4 b-c 22.36 c-h 39.77 a-d 62.7 b-e

18 Pengunungan Cyclops Sentani Papua 13.52 c-f 21.96 d-i 41.15 a-c 63.8 a-e

19 Cigombong Papua 21.74 ab 25.72 a-f 36.35 b-f 58.3 c-f

20 Menteng Bogor 11.32 d-f 15.70 h-m 22.70 ij 40.4 gh

21 Cigombong Papua 10.92 d-f 13.70 k-m 15.80 k 23.9 j

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 8.26 f 12.74 m 17.52 jk 32.2 h-j

23 Bogor Jawa Barat 8.68 ef 12.52 lm 19.22 i-k 27.3 ij

24 Kalimantan Selatan 13.20 c-f 15.12 j-m 20.50 i-k 28.7 ij

25 Cigombong Papua 10.28 d-f 13.82 k-m 23.30 ij 34.5 h-j

26 Lusikaya Maluku 12.22 d-f 15.12 j-m 24.02 h-j 41.7 gh

27 Cigombong Papua 11.46 d-f 16.32 h-m 23.88 h-j 38.4 g-i

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 12.22 d-f 15.38 i-m 23.90 h-j 39.9 gh

29 Waena Papua 12.02 d-f 15.12 j-m 21.30 i-k 32.3 h-j

30 Abepura Pantai Papua 10.10 d-f 13.66 k-m 25.27 g-i 40.0 gh

31 Waena Papua 14.12 c-f 19.56 f-k 31.22 gf 47.9 fg

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 21.82 ab 30.16 ab 38.83 a-e 57.3 c-f

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom

yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 69: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 3. Sidik ragam panjang ruas batang handeleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 1 31 367.77 11.86 5.76 31.59 <0.0001

bulan 2 31 337.66 10.89 4.99 30.15 <0.0001

bulan 3 31 473.15 15.26 6.12 31.35 <0.0001

bulan 4 31 553.05 17.84 1.83 60.52 0.0085

No Lokasi asal Bulan ke

1 2 3 4

… cm ..

1 Bogor Jawa Barat 6.82 ab 6.88 a-c 7.17 a-c 7.3 a-c

2 Manoko Jawa Barat 6.60 a-c 6.66 a-d 7.00 a-d 6.7 a-d

3 Sukamenak Pengalengan Jawa Barat 4.38 d-f 4.50 d-g 4.60 e-g 4.82 e-h

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat 4.76 b-f 5.56 b-f 5.35 c-g 6.6 a-e

5 Ciwidey Jawa Barat 4.52 c-f 4.34 e-g 3.85 gf 4.66 e-h

6 Margamukti Pengalengan Jawa Barat 3.98 e-g 4.24 e-g 4.42 e-g 4.27 f-h

7 Jawa Timur 7.82 a 8.14 a 8.03 ab 7.9 ab

8 Kalimantan Tengah 6.44 a-d 6.32 a-e 6.27 b-e 6.4 b-f

9 Kalimantan Selatan 7.38 a 8.18 a 8.56 a 8.5 a

10 Soabali 1 Maluku 3.54 e-g 4.68 c-g 4.43 e-g 4.3 f-h

11 Soabali 2 Maluku 4.24 e-g 4.14 e-g 4.45 e-g 4.35 f-h

12 Salahutu Maluku 4.40 d-f 4.26 e-g 4.57 e-g 4.5 f-h

13 Leihitu Maluku 3.94 e-g 4.74 c-g 5.48 c-g 4.93 d-h

14 BTN Maluku 5.22 b-e 5.08 c-g 5.58 c-f 5.6 c -g

15 Urimesing Maluku 3.32 e-g 3.90 fg 4.55 e-g 4.87 d-h

16 Waena Papua 7.50 a 7.64 ab 8.95 a 7.5 a-c

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 4.92 b-f 5.06 c-g 4.93 d-g 5,04 d-h

18 Pengunungan Cyclops Sentani Papua 4.26 e-g 4.38 e-g 4.38 e-g 4.72 e-h

19 Cigombong Papua 6.54 a-c 7.36 ab 7.68 ab 7.7 a-d

20 Menteng Bogor 4.64 c-f 4.94 c-g 5.22 c-g 5.0 d-h

21 Cigombong Papua 3.64 e-g 3.78 fg 3.53 gf 3.2 hi

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 2.08 g 2.80 g 3.50 gf 3,17 hi

23 Bogor Jawa Barat 2.8 fg 3.14 g 3.50 gf 3.4 hi

24 Kalimantan Selatan 4.50 c-f 4.80 c-g 4.78 e-g 4.67 e-h

25 Cigombong Papua 2.10 g 3.38 fg 3.90 gf 2.02 i

26 Lusikaya Maluku 3.98 e-g 4.50 d-g 4.73 e-g 4.7 e-h

27 Cigombong Papua 3.72 e-g 3.88 fg 3.60 gf 3.61 g-i

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 4.26 e-g 4.68 c-g 4.12 e-g 4.17 gh

29 Waena Papua 3.06 e-g 2.92 g 3.43 gf 3.5 g-i

30 Abepura Pantai Papua 2.94 fg 3.12 g 3.25 g 3.1 hi

31 Waena Papua 4.32 d-f 4.18 e-g 4.05 gf 4.05 g-i

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 2.76 fg 4.68 c-g 3.33 gf 3.45 hi

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama

menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 70: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 4. Sidik ragam diameter batang tanaman handeleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 1 31 61.82 1.99 4.01 17.42 <0.0001

bulan 2 31 45.74 1.47 3.12 15.12 <0.0001

bulan 3 31 86.24 2.78 3.06 16.86 <0.0001

bulan 4 31 193.57 6.24 2.88 21.06 <0.0001

No Asal lokasi Bulan ke

1 2 3 4

.. mm..

1 Bogor Jawa Barat 4.61 a-d 5.49 ab 7.03 a 8.75 a

2 Manoko Jawa Barat 4.87 a-c 5.03 a-f 5.82 a-h 6.81 a-i

3 Sukamenak Pengalengan Jawa Barat 3.34 g-i 4.07 f-h 5.75 a-h 6.69 a-i

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat 3.74 c-i 4.21 e-h 5.79 a-h 7.87 a-f

5 Ciwidey Jawa Barat 3.02 i 3.39 h 5.79 a-h 6.96 a-i

6 Margamukti Pengalengan Jawa Barat 3.93 c-i 4.35 d-h 6.26 a-e 7.77 a-f

7 Jawa Timur 5.54 a 5.85 a 6.95 ab 8.45 a-c

8 Kalimantan Tengah 4.49 b-f 4.96 a-f 6.07 a-g 8.12 a-e

9 Kalimantan Selatan 4.99 a-c 5.26 a-e 6.57 a-d 8.40 a-d

10 Soabali 1 Maluku 3.62 e-i 4.21 e-h 4.81 f-i 7.28 a-g

11 Soabali 2 Maluku 4.13 c-g 4.59 c-h 6.17 a-f 6.88 a-i

12 Salahutu Maluku 4.22 b-g 4.38 c-h 5.78 a-h 6.42 c-i

13 Leihitu Maluku 4.77 a-d 5.39 a-d 6.82 a-c 8.45 a-c

14 BTN Maluku 4.57 a-e 4.61 b-f 5.67 b-h 6.89 a-i

15 Urimesing Maluku 3.47 f-i 4.03 f-h 5.45 d-i 6.76 a-i

16 Waena Papua 5.21 ab 5.42 a-c 6.17 a-f 7.46 a-g

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 4.56 a-e 4.74 b-f 6.06 a-g 7.52 a-f

18 Pengunungan Cyclops Sentani Papua 3.71 d-i 4.59 c-g 5.99 a-h 7.83 a-f

19 Cigombong Papua 4.56 a-e 4.77 b-f 5.15 e-i 6.31 d-i

20 Menteng Bogor 3.20 g-i 3.54 gh 4.75 g-i 5.79 f-i

21 Cigombong Papua 4.02 c-g 4.41 c-h 5.05 e-i 5.09 hi

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 3.33 g-i 4.38 c-h 4.67 hi 5.89 f-i

23 Bogor Jawa Barat 3.64 e-i 4.17 f-h 5.34 d-i 6.15 e-i

24 Kalimantan Selatan 4.00 c-h 4.14 f-h 4.37 i 4.89 i

25 Cigombong Papua 3.05 hi 4.42 c-h 4.94 e-i 5.39 g-i

26 Lusikaya Maluku 4.27 b-g 4.69 b-f 5.56 c-h 6.68 a-i

27 Cigombong Papua 3.68 e-i 4.50 c-g 5.66 c-i 7.04 a-h

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 4.04 c-h 4.31 e-h 5.54 c-i 6.61 b-i

29 Waena Papua 3.95 c-h 4.06 f-h 5.03 e-i 6.49 c-i

30 Abepura Pantai Papua 3.56 e-i 4.12 f-h 5.22 e-i 6.18 e-i

31 Waena Papua 3.91 c-i 4.73 b-f 5.98 a-h 7.25 a-g

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 3.58 e-i 4.73 b-f 6.0 a-h 8.66 ab

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama

menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 71: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 5. Sidik ragam jumlah cabang tanaman handeleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 1 31 27.34 0.88 2.00 174.11 <0.0001

bulan 2 31 1.95.89 6.32 2.65 44.87 <0.0001

bulan 3 31 302.81 9.77 2.58 36.69 <0.0001

bulan 4 31 454.41 14.66 3.38 32.39 <0.0001

Kode Asal lokasi Bulan ke

1 2 3 4

1 Bogor Jawa Barat 1 ab 4.4 b-d 5.2 b-i 7.5 a-h

2 Manoko Jawa Barat 0.4 ab 2.8 c-e 4.3 d-i 6.0 d-j

3 Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat

0.4 ab 3.2 b-e 4.3 d-i 6.0 d-j

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

0 b 3.4 b-e 4.8 b-i 5.7 e-j

5 Ciwidey Jawa Barat 0 b 3.0 b-e 5.0 b-i 6.2 d-j

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

0 b 1.8 e 4.3 d-i 5.5 f-j

7 Jawa Timur 0.2 b 3.6 b-e 5.8 a-h 7.7 a-h

8 Kalimantan Tengah 0 b 2.6 c-e 4.0 e-i 6.7 a-j

9 Kalimantan Selatan 0.6 ab 3.4 b-e 4.2 e-i 6.3 c-j

10 Soabali 1 Maluku 0 b 1.8 e 3.3 g-i 4.3 ij

11 Soabali 2 Maluku 0.2 b 2.8 c-e 3.0 i 5.0 g-j

12 Salahutu Maluku 0 b 2.4 de 6.7 e-i 5.2 f-j

13 Leihitu Maluku 0.4 ab 4.0 b-e 5.3 a-i 7.0 a-i

14 BTN Maluku 0.2 b 4.0 b-e 7.3 ab 9.2 a-c

15 Urimesing Maluku 0 b 2.0 de 3.2 hi 3.8 j

16 Waena Papua 0.6 ab 4.0 b-e 5.3 a-i 6.5 b-j

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0 b 4.2 b-e 5.7 a-i 6.2 d-j

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

0 b 3.2 b-e 6.3 a-f 7.3 a-h

19 Cigombong Papua 0.6 ab 3.0 b-e 5.3 a-h 5.5 f-j

20 Menteng Bogor 0 b 3.0 b-e 4.7 b-i 4.3 ij

21 Cigombong Papua 1.4 a 5.4 b 6.3 a-f 6.7 a-j

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0 b 3.2 b-e 4.7 b-i 4.8 h-j

23 Bogor Jawa Barat 0.2 b 2.6 c-e 5.8 a-h 5.5 f-j

24 Kalimantan Selatan 1.0 ab 3.0 b-e 5.2 b-i 5.0 g-j

25 Cigombong Papua 1.4 a 3.6 b-e 6.0 a-g 4.8 h-j

26 Lusikaya Maluku 0.8 ab 3.4 b-e 7.0 a-d 9.5 a

27 Cigombong Papua 0.6 ab 4.2 b-e 6.5 a-e 8.8 a-d

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0.8 ab 3.4 b-e 6.3 a-f 8.5 a-e

29 Waena Papua 0.8 ab 3.4 b-e 7.0 a-d 7.8 a-g

30 Abepura Pantai Papua 0 b 3.2 b-e 4.5 c-i 5.0 g-j

31 Waena Papua 0.4 ab 4.6 bc 7.2 a-c 8.0 a-f

32 Malabar Pengalengan Jawa

Barat

0.2 b 7.8 a 8.0 a 9.33ab

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom

yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 72: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 6. Sidik ragam jumlah ruas tanaman handeleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 2 31 115.20 3.72 3.19 17.69 <0.0001

bulan 3 31 141.03 4.55 2.41 16.79 <0.0001

bulan 4 31 222.52 7.17 1.94 16.99 <0.0001

No Lokasi asal Bulan ke

1 2 3 4

1 Bogor Jawa Barat 6.2 b-f 8.0 b-e 11.33 c-f 6.2 b-f

2 Manoko Jawa Barat 6.0 b-f 8.33 b-e 11.0 c-f 6.0 b-f

3 Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat

6.2 b-f 7.67 b-e 11.0 c-f 6.2 b-f

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

6.0 b-f 7.0 c-e 11.0 c-f 6.0 b-f

5 Ciwidey Jawa Barat 7.6 ab 10.0 ab 12.83 a-

d

7.6 ab

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

4.8 f 7.33 c-e 10.00 ef 4.8 f

7 Jawa Timur 6.4 b-f 8.33 b-e 12.17 a-f 6.4 b-f

8 Kalimantan Tengah 5.4 ef 8.0 b-e 11.17 c-f 5.4 ef

9 Kalimantan Selatan 5.6 d-f 8.0 b-e 10.83 c-f 5.6 d-f

10 Soabali 1 Maluku 5.6 d-f 7.33 c-e 11.17 c-f 5.6 d-f

11 Soabali 2 Maluku 5.6 d-f 8.0 b-e 10.83 c-f 5.6 d-f

12 Salahutu Maluku 12.0 f 7.67 b-e 10.83 c-f 12.0 f

13 Leihitu Maluku 5.8 c-f 7.0 c-e 11.33 c-f 5.8 c-f

14 BTN Maluku 6.0 b-f 7.67 b-e 11.0 c-f 6.0 b-f

15 Urimesing Maluku 5.2 f 7.33 c-e 10.50 c-f 5.2 f

16 Waena Papua 6.2 b-f 8.67 a-e 11.33 c-f 6.2 b-f

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 5.8 c-f 7.0 c-e 11.17 c-f 5.8 c-f

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

6.0 b-f 9.0 a-c 11.83 b-f 6.0 b-f

19 Cigombong Papua 5.8 c-f 6.67 de 10.67 c-f 5.8 c-f

20 Menteng Bogor 4.8 f 7.0 c-e 9.50 f 4.8 f

21 Cigombong Papua 7.0 b-e 9.33 a-c 12.17 a-f 7.0 b-e

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 6.4 b-f 6.33 e 10.50 c-f 6.4 b-f

23 Bogor Jawa Barat 5.8 c-f 7.33 c-e 11.0 c-f 5.8 c-f

24 Kalimantan Selatan 6.0 b-f 7.67 b-e 10.50 c-f 6.0 b-f

25 Cigombong Papua 7.4 a-c 7.0 c-e 14.0 ab 7.4 a-c

26 Lusikaya Maluku 5.6 d-f 8.40 b-e 11.0 c-f 5.6 d-f

27 Cigombong Papua 6.4 b-f 8.80 a-d 14.67 a 6.4 b-f

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 6.0 b-f 10.2 ab 10.60 c-f 6.0 b-f

29 Waena Papua 7.2 a-d 8.20 b-e 11.17 c-f 7.2 a-d

30 Abepura Pantai Papua 5.4 ef 7.60 b-e 10.17 d-f 5.4 ef

31 Waena Papua 7.6 ab 9.60 a-c 12.33 a-e 7.6 ab

32 Malabar Pengalengan Jawa

Barat

8.6 a 11.0 a 13.0 a-c 8.6 a

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang

sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 73: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 7. Sidik ragam jumlah daun tanaman handeleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 1 31 596.7 19.25 3.16 35.37 <0.0001

bulan 2 31 3334.5 107.57 3.51 25.62 <0.0001

bulan 3 31 7992.87 257.8 2.26 23.84 0.0006

bulan 4 31 15296.12 493.42 2.26 22.55 0.0006

No Lokasi asal Bulan ke

1 2 3 4

1 Bogor Jawa Barat 8.40 b-e 25.6 b-e 50.67 a-c 70.83 a-e

2 Manoko Jawa Barat 6.00 c-f 17.8 e-h 41.83 b-f 58.33 b-f

3 Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat

8.20 b-f 21.0 d-h 38.33 b-f 57.0 c-f

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

6.40 c-f 21.4 d-h 47.67 a-b 60.17 b-f

5 Ciwidey Jawa Barat 11.60 ab 23.2 c-g 43.50 b-f 58.50 b-f

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

4.40 f 15.8 gh 35.0 b-f 56.33 d-f

7 Jawa Timur 6.40 c-f 23.6 c-g 51.17 a-c 67.83 a-f

8 Kalimantan Tengah 6.0 c-f 18.4 e-h 41.0 b-f 61.33 b-f

9 Kalimantan Selatan 5.80 c-f 22.0 d-h 43.5 b-f 63.50 a-f

10 Soabali 1 Maluku 6.0 c-f 16.2 f-h 32.33 b-f 49.17 f

11 Soabali 2 Maluku 5.80 c-f 17.6 e-h 31.33 b-f 54.67 ef

12 Salahutu Maluku 6.0 c-f 17.2 e-h 40.17 b-f 58.17 b-f

13 Leihitu Maluku 6.40 c-f 22.4 d-h 47.17 b-f 67.83 a-f

14 BTN Maluku 6.60 c-f 19.6 d-h 51.17 a-c 74.83 a-e

15 Urimesing Maluku 4.60 ef 14.4 h 36.67 b-f 47.50 f

16 Waena Papua 8.60 b-d 22.6 d-h 51.33 a-c 62.33 a-f

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 6.20 c-f 22.8 d-h 45.67 b-f 62.17 a-f

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

5.60 d-f 17.6 e-h 39.67 b-f 67.50 a-f

19 Cigombong Papua 8.0 b-f 19.6 d-h 43.67 b-f 64.67 a-f

20 Menteng Bogor 4.40 f 17.4 e-h 38.67 b-f 63.00 a-f

21 Cigombong Papua 8.0 b-f 31.0 a-c 61.67 a-c 74.33 a-e

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 5.60 d-f 22.0 d-h 41.33 b-f 58.50 b-f

23 Bogor Jawa Barat 5.0 d-f 18.6 e-h 47.33 a-e 70.67 a-e

24 Kalimantan Selatan 8.8 b-d 21.4 d-h 48.67 a-b 72.83 a-e

25 Cigombong Papua 13.2 a 32.6 ab 53.33 ab 76.83 a-d

26 Lusikaya Maluku 6.60 c-f 20.8 d-h 48.67 a-b 82.83 a

27 Cigombong Papua 7.8 c-f 24.8 a-d 46.50 a-e 77.83 a-c

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 7.2 c-f 19.2 d-h 49.50 a-d 78.0 a-c

29 Waena Papua 8.0 b-f 21.0 d-h 48.67 a-b 67.50 a-f

30 Abepura Pantai Papua 5.0 d-f 22.8 d-h 39.17 b-f 56.0 d-f

31 Waena Papua 7.0 c-f 27.4 a-d 46.50 a-e 75.33 a-d

32 Malabar Pengalengan Jawa

Barat

9.6 bc 34.0 a 61.0 a 79.17 ab

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang

sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 74: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 8. Sidik ragam panjang daun

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 1 31 535.10 17.26 5.03 17.84 <0.0001

bulan 2 31 676.85 21.83 5.72 15.84 <0.0001

bulan 3 31 758.98 24.48 8.11 12.34 <0.0001

bulan 4 31 789.75 25.48 14.17 8.55 <0.0001

No Lokasi asal Bulan ke

1 2 3 4

… cm...

1 Bogor Jawa Barat 12.34 a-c 14.58 a-c 16.27 ab 17.58 b-d

2 Manoko Jawa Barat 10.70 c-f 13.38 b-f 14.50 b-f 16.43 b-i

3 Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat

9.84 c-f 13.04 b-g 15.17 a-e 17.22 b-f

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

10.26 c-f 12.48 b-g 14.87 b-f 16.80 b-h

5 Ciwidey Jawa Barat 10.40 c-f 12.04 b-g 13.60 c-g 16.02 c-k

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

9.68 c-f 12.6 b-g 14.93 b-f 18.01 ab

7 Jawa Timur 11.28 b-d 13.54 b-f 15.08 a-f 17.40 b-e

8 Kalimantan Tengah 10.32 c-f 14.96 ab 16.53 ab 17.63 a-d

9 Kalimantan Selatan 9.12 d-g 13.80 b-d 15.77 a-c 17.73 a-c

10 Soabali 1 Maluku 11.14 cd 13.72 b-c 15.37 a-d 17.18 b-f

11 Soabali 2 Maluku 10.90 c-e 13.26 b-f 16.55 ab 16.85 b-h

12 Salahutu Maluku 10.88 c-e 13.12 b-f 15.30 a-d 16.63 b-i

13 Leihitu Maluku 11.44 b-d 12.70 b-g 15.82 a-c 16.08 c-k

14 BTN Maluku 11.54 a-d 11.96 b-g 14.27 b-f 15.03 i-m

15 Urimesing Maluku 10.42 c-f 12.26 b-g 14.47 b-f 14.92 i-m

16 Waena Papua 14.14 a 14.42 ab 16.10 ab 16.17 c-i

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 11.88 a-d 14.56 abc 14.25 b-f 15.70 e-k

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

11.32 b-d 14.84 ab 16.23 ab 16.47 b-i

19 Cigombong Papua 11.66 a-d 11.80 c-g 14.13 b-f 16.70 b-i

20 Menteng Bogor 13.96 ab 16.60 a 17.38 a 19.30 a

21 Cigombong Papua 9.50 c-g 10.52 f-h 11.32 g-j 15.60 e-k

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 10.96 c-e 10.94 d-h 12.85 e-i 17.05 b-g

23 Bogor Jawa Barat 7.02 gh 8.40 hi 9.57 j 10.57 n

24 Kalimantan Selatan 6.46 h 7.0 i 9.40 j 10.21 n

25 Cigombong Papua 5.70 h 7.38 i 10.80 ij 11.80 n

26 Lusikaya Maluku 9.54 c-g 11.78 c-g 13.25 d-h 14.27 lm

27 Cigombong Papua 10.10 c-f 12.08 b-g 13.07 d-h 13.80 lm

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 10.26 c-f 10.68 e-h 13.18 d-h 14.27 klm

29 Waena Papua 9.12 e-h 10.10 gh 11.05 h-j 13.83 m

30 Abepura Pantai Papua 8.00 f-h 11.50 d-h 12.72 f-i 14.70 k-m

31 Waena Papua 10.80 c-f 12.88 b-g 13.17 d-h 15.83 d-k

32 Malabar Pengalengan Jawa

Barat

12.28 a-c 12.92 b-g 13.6 b-g 15.27 g-l

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang

sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 75: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 9. Sidik ragam lebar daun tanaman handeleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 1 31 146.74 4.73 9.77 15.01 <0.0001

bulan 2 31 241.43 7.79 10.39 16.14 <0.0001

bulan 3 31 451.51 14.56 25.04 11.52 <0.0001

bulan 4 31 553.30 17.85 34.80 9.47 <0.0001

No Lokasi asal

Bulan ke

1 2 3 4

... cm ..

1 Bogor Jawa Barat 5.58 a-c 6.06 a-f 7.72 a-d 8.62 a-d

2 Manoko Jawa Barat 5.24 a-d 6.44 a-e 7.45 b-d 8.80 a-d

3 Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat

4.28 d-f 6.18 a-f 7.60 a-d 9.03 a-c

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

4.60 c-f 6.00 a-f 7.40 b-d 8.45 b-e

5 Ciwidey Jawa Barat 4.06 e-g 5.30 d-h 7.02 dc 8.83 a-d

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

4.60 c-f 6.72 a-c 7.87 a-d 9.08 a-c

7 Jawa Timur 5.28 a-d 6.34 a-f 7.43 b-d 9.13 ab

8 Kalimantan Tengah 5.16 a-d 7.26 a 8.62 a 9.50 a

9 Kalimantan Selatan 4.68 c-f 6.42 a-e 7.97 a-c 9.52 a

10 Soabali 1 Maluku 4.82 b-e 5.96 b-h 7.62 a-d 8.65 a-d

11 Soabali 2 Maluku 5.12 a-d 5.90 b-h 8.31 ab 9.15 ab

12 Salahutu Maluku 5.38 a-c 5.70 c-h 7.73 a-d 8.98 a-c

13 Leihitu Maluku 5.50 a-c 6.20 a-f 7.72 a-d 8.58 a-e

14 BTN Maluku 5.40 a-c 5.02 f-h 7.07 cd 7.43 fg

15 Urimesing Maluku 4.82 b-e 5.82 b-h 7.83 a-d 8.63 a-d

16 Waena Papua 6.26 a 5.4 c-h 7.53 b-d 8.25 b-f

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 5.78 ab 7.12 ab 7.30 b-d 8.22 b-f

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

5.56 a-c 6.56 a-d 8.22 ab 8.00 d-f

19 Cigombong Papua 5.60 a-c 5.08 e-h 6.87 de 8.10 c-f

20 Menteng Bogor 4.30 d-f 5.14 e-h 5.1 f-h 5.92 i

21 Cigombong Papua 2.40 i 2.26 l 2.68 j 3.05 l

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 3.0 hi 2.34 l 2.85 j 3.43 l

23 Bogor Jawa Barat 2.92 hi 3.74 i-k 3.88 i 4.48 k

24 Kalimantan Selatan 3.18 g-i 3.54 jk 4.40 hi 5.02 jk

25 Cigombong Papua 2.42 i 3.12 kl 4.71 g-i 5.60 ij

26 Lusikaya Maluku 4.52 c-f 5.02 f-h 5.75 f 6.92 gh

27 Cigombong Papua 4.80 b-e 4.78 f-h 6.03 ef 6.87 gh

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 4.72 b-f 4.64 h-j 5.85 f 6.82 gh

29 Waena Papua 4.56 c-f 4.78 f-h 5.5 g 6.33 hi

30 Abepura Pantai Papua 3.76 fg 5.14 e-h 5.93 f 7.02 gh

31 Waena Papua 4.86 b-e 5.80 c-h 6.91 c-e 7.93 d-f

32 Malabar Pengalengan Jawa

Barat

5.26 a-d 5.92 b-h 7.02 cd 7.65 efg

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom

yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 76: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 10. Sidik ragam panjang tangkai daun tanaman handeleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 1 31 2.676 0.086 7.14 25.5 <0.0001

bulan 2 31 0.894 0.0288 0.029 23.62 <0.0001

bulan 3 31 1.156 0.0469 4.87 17.73 <0.0001

bulan 4 31 1.469 0.0474 6.31 13.47 <0.0001

No

Lokasi asal Bulan ke

1 2 3 4

… cm..

1 Bogor Jawa Barat 0.46 c-f 0.50 a-e 0.60 a-d 0.70 b-e

2 Manoko Jawa Barat 0.42 c-g 0.50 a-e 0.62 a-d 0.75 bc

3 Sukamenak Pengalengan Jawa Barat 0.42 c-g 0.52 a-d 0.67 ab 0.75 bc

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa Barat 0.48 c-e 0.56 a-c 0.57 a-f 0.63 c-g

5 Ciwidey Jawa Barat 0.42 c-g 0.50 a-e 0.55 b-g 0.68 b-f

6 Margamukti Pengalengan Jawa Barat 0.42 c-g 0.56 a-c 0.58 a-e 0.63 c-g

7 Jawa Timur 0.44 c-g 0.50 a-e 0.53 b-g 0.68 b-f

8 Kalimantan Tengah 0.38 d-h 0.44 b-g 0.67 ab 0.68 b-f

9 Kalimantan Selatan 0.36 d-h 0.50 a-e 0.57 a-f 0.67 b-f

10 Soabali 1 Maluku 0.44 c-g 0.42 b-g 0.55 b-g 0.72 b-d

11 Soabali 2 Maluku 0.44 c-g 0.52 a-d 0.62 a-d 0.77 b

12 Salahutu Maluku 0.46 c-f 0.44 b-g 0.67 ab 0.72 b-d

13 Leihitu Maluku 0.40 c-h 0.44 b-g 0.62 a-d 0.72 bc

14 BTN Maluku 0.38 d-h 0.46 a-f 0.65 a-c 0.63 c-g

15 Urimesing Maluku 0.40 c-h 0.44 b-g 0.58 a-e 0.65 b-f

16 Waena Papua 0.50 c 0.46 a-f 0.58 a-e 0.60 d-h

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0.42 c-g 0.56 ab 0.58 a-e 0.60 d-h

18 Pengunungan Cyclops Sentani Papua 0.38 d-h 0.54 a-c 0.63 a-d 0.62 d-h

19 Cigombong Papua 0.44 c-g 0.42 b-g 0.63 a-d 0.67 b-f

20 Menteng Bogor 0.98 a 0.58 a-c 0.70 a 0.88 a

21 Cigombong Papua 0.30 f-h 0.40 c-g 0.53 b-g 0.68 b-f

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0.36 d-h 0.44 b-g 0.50 d-g 0.57 f-h

23 Bogor Jawa Barat 0.32 d-h 0.46 a-f 0.43 f-i 0.50 hi

24 Kalimantan Selatan 0.28 gh 0.28 g 0.38 hi 0.43 i

25 Cigombong Papua 0.24 h 0.32 fg 0.37 i 0.50 hi

26 Lusikaya Maluku 0.44 c-g 0.36 d-g 0.42 g-i 0.60 d-h

27 Cigombong Papua 0.42 c-g 0.44 b-g 0.45 e-i 0.58 e-h

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 0.38 d-h 0.42 b-g 0.45 e-i 0.58 e-h

29 Waena Papua 0.32 d-h 0.32 e-g 0.42 g-i 0.52 f-i

30 Abepura Pantai Papua 0.42 c-g 0.44 b-g 0.53 b-g 0.62 d-h

31 Waena Papua 0.56 c 0.46 a-f 0.55 b-g 0.63 c-g

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 0.72 b 0.62 a 0.52 c-g 0.62 d-h

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama

menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 77: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 11. Sidik ragam tebal daun tanaman handeuleum

Parameter DB JK KT F Hit KK Pr>F

bulan 2 31 0.042 0.0013 1.27 13.86 <0.0001

bulan 3 31 0.094 0.0030 4.42 12.85 <0.0001

bulan 4 31 0.086 0.0028 0.88 10.08 <0.0001

No Lokasi asal Bulan ke

1 2 3

.. µm ..

1 Bogor Jawa Barat 6.2 b-f 8.0 b-e 6.2 b-f

2 Manoko Jawa Barat 6.0 b-f 8.33 b-e 6.0 b-f

3 Sukamenak Pengalengan Jawa

Barat

6.2 b-f 7.67 b-e 6.2 b-f

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

6.0 b-f 7.0 c-e 6.0 b-f

5 Ciwidey Jawa Barat 7.6 ab 10.0 ab 7.6 ab

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

4.8 f 7.33 c-e 4.8 f

7 Jawa Timur 6.4 b-f 8.33 b-e 6.4 b-f

8 Kalimantan Tengah 5.4 ef 8.0 b-e 5.4 ef

9 Kalimantan Selatan 5.6 d-f 8.0 b-e 5.6 d-f

10 Soabali 1 Maluku 5.6 d-f 7.33 c-e 5.6 d-f

11 Soabali 2 Maluku 5.6 d-f 8.0 b-e 5.6 d-f

12 Salahutu Maluku 12.0 f 7.67 b-e 12.0 f

13 Leihitu Maluku 5.8 c-f 7.0 c-e 5.8 c-f

14 BTN Maluku 6.0 b-f 7.67 b-e 6.0 b-f

15 Urimesing Maluku 5.2 f 7.33 c-e 5.2 f

16 Waena Papua 6.2 b-f 8.67 a-e 6.2 b-f

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 5.8 c-f 7.0 c-e 5.8 c-f

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

6.0 b-f 9.0 a-c 6.0 b-f

19 Cigombong Papua 5.8 c-f 6.67 de 5.8 c-f

20 Menteng Bogor 4.8 f 7.0 c-e 4.8 f

21 Cigombong Papua 7.0 b-e 9.33 a-c 7.0 b-e

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 6.4 b-f 6.33 e 6.4 b-f

23 Bogor Jawa Barat 5.8 c-f 7.33 c-e 5.8 c-f

24 Kalimantan Selatan 6.0 b-f 7.67 b-e 6.0 b-f

25 Cigombong Papua 7.4 a-c 7.0 c-e 7.4 a-c

26 Lusikaya Maluku 5.6 d-f 8.40 b-e 5.6 d-f

27 Cigombong Papua 6.4 b-f 8.80 a-d 6.4 b-f

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 6.0 b-f 10.2 ab 6.0 b-f

29 Waena Papua 7.2 a-d 8.20 b-e 7.2 a-d

30 Abepura Pantai Papua 5.4 ef 7.60 b-e 5.4 ef

31 Waena Papua 7.6 ab 9.60 a-c 7.6 ab

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 8.6 a 11.0 a 8.6 a

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom

yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 78: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 12. Sidik ragam jumlah stomata

DB JK KT F Hit KK Pr>F

31 34957.47 1127.66 2.62 27.76 <0.0003

No Lokasi asal Jumlah Stomata

1 Bogor Jawa Barat 53.75 fgh

2 Manoko Jawa Barat 90.67 abcdef

3 Sukamenak Pengalengan Jawa Barat 57.25 efgh

4 Rumah Itam Pengalengan Jawa

Barat

74.67 bcdefgh

5 Ciwidey Jawa Barat 77.75 bcdefgh

6 Margamukti Pengalengan Jawa

Barat

76.75 bcdefgh

7 Jawa Timur 71.50 bcdefgh

8 Kalimantan Tengah 86.0 abcdefgh

9 Kalimantan Selatan 76.50 bcdefgh

10 Soabali 1 Maluku 70.00 bcdefgh

11 Soabali 2 Maluku 64.75 cdefgh

12 Salahutu Maluku 81.0 abcdefgh

13 Leihitu Maluku 60.50 cdefgh

14 BTN Maluku 51.0 gh

15 Urimesing Maluku 57.67 defgh

16 Waena Papua 58.00 defgh

17 Angkasa Dok V Jayapura Papua 61.67 cdefgh

18 Pengunungan Cyclops Sentani

Papua

50.33 h

19 Cigombong Papua 69.33 bcdefgh

20 Menteng Bogor 50.00 h

21 Cigombong Papua 105.67 ab

22 Angkasa Dok V Jayapura Papua 117.25 a

23 Bogor Jawa Barat 93.5 abcde

24 Kalimantan Selatan 99.50 abc

25 Cigombong Papua 105.50 ab

26 Lusikaya Maluku 60.25 defgh

27 Cigombong Papua 77.50 bcdefgh

28 Angkasa Dok V Jayapura Papua 88.75 abcdefg

29 Waena Papua 88.25 abcdefgh

30 Abepura Pantai Papua 95.75 abcd

31 Waena Papua 77.0 bcdefgh

32 Malabar Pengalengan Jawa Barat 74.0 bcdefgh

Keterangan: angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom

yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji DMRT 0.05

Page 79: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 13. Tahapan penanaman tanaman handeleum

Tanaman Induk Persiapan penyemaian Setek batang

Penyemaian Di polybag kecil Media tanam

Pendewasaan Panen produksi Bagian yang dipanen

Penimbangan Perajangan tanaman Penjemuran

Page 80: Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia ... · Tanaman handeuleum merupakan tanaman asli Indonesia dan ... handeuleum menunjukkan bahwa kandungan senyawa alkaloid

Lampiran 14. Denah lokasi penelitian

18 17 34 01

19 16 33 02

20 15 32 03

21 14 31 04

22 13 30 05

23 12 29 06

24 11 28 07

25 10 27 08

26 09 26 09

27 08 25 10

28 07 24 11

29 06 23 12

30 05 22 13

31 04 21 14

32 03 20 15

33 02 19 16

34 01 18 17