106
i KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN MENGGUNAKAN SATU DAN DUA KIPAS PENDINGIN KONDENSOR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Mesin Oleh : SIGIT JALU PRAKOSA NIM : 125214081 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

i

KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH

DENGAN MENGGUNAKAN SATU DAN DUA KIPAS

PENDINGIN KONDENSOR

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Mesin

Oleh :

SIGIT JALU PRAKOSA

NIM : 125214081

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

ii

CHARACTERISTICS OF MORTUARY REFRIGERATOR

USING ONE AND TWO CONDENSER COOLING FAN

FINAL PROJECT

As partial Fullfillment of The Requirement

to Obtain the Sarjana Teknik Degree in Mechanical Engineering

By

SIGIT JALU PRAKOSA

Student Number : 125214081

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

iii

KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH

DENGAN MENGGUNAKAN SATU DAN DUA KIPAS

PENDINGIN KONDENSOR

Disusun Oleh :

SIGIT JALU PRAKOSA

NIM : 125214081

Telah disetujui oleh

Dosen Pembimbing Skripsi

Ir. Petrus Kanisius Purwadi, MT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

iv

KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH

DENGAN MENGGUNAKAN SATU DAN DUA KIPAS

PENDINGIN KONDENSOR

Dipersiapkan dan disusun oleh:

NAMA : SIGIT JALU PRAKOSA

NIM : 125214081

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 26 Agustus 2016

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Doddy Purwadianto, S.T, M.T ……………………

Sekretaris : RB Dwiseno Wihadi, S.T, M.Si ……………………

Anggota : Ir. PK. Purwadi, M.T ……………………

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

v

PERYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Sigit Jalu Prakosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

Nama : Sigit Jalu Prakosa

NIM : 125214081

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Karya ilmiah yang berjudul:

Karakteristik Mesin Pendingin Jenasah Dengan Menggunakan Satu dan Dua

Kipas Pendingin Kondensor

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media yang lain, mengelolanya di internet atau di media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalty kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Yang menyatakan

Sigit Jalu Prakosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

vii

ABSTRAK

Mesin pendingin saat ini semakin banyak dimanfaatkan sesuai dengan

kemajuan teknologi. Penggunaan umumnya salah satunya adalah pengkondisian

jenasah yang dibutuhkan oleh masyarakat Bali dan dalam dunia medis. Tujuan dari

penelitian mengenai karakteristik mesin pendingin jenasah ini adalah: (a) membuat

mesin pendingin untuk mengkondisikan jenasah (b) mengetahui karakteristik mesin

pendingin jenasah: (1) COP (Coefficient Of Performance) mesin pendingin jenasah

(Aktual/Ideal) (2) efisiensi mesin pendingin jenasah.

Mesin yang diteliti adalah mesin pendingin jenasah yang bekerja dengan siklus

kompresi uap. Komponen utama siklus kompresi uap meliputi: kompresor,

kondensor, evaporator dan pipa kapiler. Refrigeran yang dipakai adalah R-134a.

Daya kompresor sebesar 1/5 hp, ukuran komponen utama yang lain menyesuaikan

dengan besar daya kompresor. Variasi penelitian adalah (a) tanpa beban

pendinginan dengan tambahan satu dan dua kipas (b) dengan beban pendinginan 20

kg air sebagai pengganti jenasah, dengan tambahan satu dan dua kipas. Penelitian

dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan (a) mesin pendingin jenasah dapat bekerja

dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. (b) karakteristik mesin pendingin

jenasah (1) untuk tanpa beban, satu kipas: nilai COPAktual rata-ratanya sebesar 2,33,

untuk dua kipas nilai COPAktual rata-ratanya sebesar 2,60. Untuk dengan beban, satu

kipas: nilai COPAktual rata-ratanya sebesar 2,44, untuk 2 kipas nilai COPAktual rata-

ratanya sebesar 2,58. (2) untuk tanpa beban, satu kipas: nilai efisiensi rata-ratanya

sebesar 70 %, dua kipas nilai efisiensi rata-ratanya sebesar 75 %. Untuk dengan

beban, satu kipas: nilai efisiensi rata-ratanya sebesar 74 %, dua kipas nilai efisiensi

rata-ratanya sebesar 76 %.

Kata kunci: Mesin pendingin jenasah, nilai COPAktual, siklus kompresi uap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

viii

ABSTRACT

Cooling machine is now increasingly utilized in accordance with

technological advances. Use of generally one of which is the conditioning of bodies

needed by the people of Bali and in the medical world. The purpose of the research

on the characteristics of the engine cooling bodies are: (a) make the mortuary

refrigerator (b) determine the characteristics of mortuary refrigerator: (1) COP

(Coefficient Of Performance) mortuary refrigerator (Actual / Ideal) (2) efficiency

mortuary refrigerator.

Engineering studied are mortuary refrigerator working with the vapor

compression cycle. The main component of the vapor compression cycle include:

compressor, condenser, evaporator and capillary tube. The refrigerant used is R-

134a. Amounting to 1/5 hp compressor power, the size of the other major

components that adjust with great power the compressor. Variations of research is

(a) without the cooling load in addition to one and two fans (b) with the cooling

load of 20 kg of water in addition to one and two fans. The study was conducted at

the Laboratory of Mechanical Engineering Sanata Dharma University in

Yogyakarta.

The results showed (a) mortuary refrigerator can work well as expected. (B)

the characteristics of mortuary refrigerator (1) for no-load, one fan: COPAktual the

average value of 2.33, for two fans COPAktual the average value of 2.60. To load,

one fan: COPAktual the average value of 2.44, for the second fan COPAktual the

average value of 2.58. (2) for the no-load, one fan: the value of the average

efficiency of 70 %, the two fans value the average efficiency of 75 %. To load, the

fan: the value of the average efficiency of 74 %, the two fans value the average

efficiency of 76 %.

Keywords: Mortuary refrigerator, COPAktual value, vapor compression cycle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan

lancar.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar

sarjana S-1 pada Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penelitian dan penyusunan

Skripsi ini melibatkan banyak pihak. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin

Universitas Sanata Dharma, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi dan

Dosen Pembimbing Akademik.

3. Seluruh pengajar dan staf Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik dan

memberikan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Kedua orang tua, Yustinus Yono dan Yumariah, A.Ma yang telah memberi

motivasi dan dukungan kepada penulis, baik secara materi maupun spiritual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

x

kepada penulis selama belajar di Program Studi Teknik Mesin Universitas

Sanata Dharma.

5. Kedua kakak, Natalia Puspitarini.S.Sn dan Setia Wahyu Wijayanti, A.Md yang

telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

6. Karel Goivanni dan Daniel Hutahaean selaku teman satu team pembuatan alat.

7. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan semua pihak yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan

bantuan dalam wujud apapun selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian dan penyusunan skripsi ini

masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, penulis mengharapkan

masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak untuk dapat menyempurnakannya.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca.

Terima Kasih

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

xi

DARTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

TITLE PAGE …………………………………………………………….... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………………………..

vi

ABSTRAK………………………………………………………………… vii

ABSTRACT ………………………………………………………………... viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………... xiv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………..... 2

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………….. 2

1.4 Batasan - batasan Masalah …………………………………… 3

1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………… 4

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA …………………. 5

2.1 Dasar Teori …………………………………………………… 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

xii

2.1.1 Mesin Pendingin Jenasah ……………………………..... 5

2.1.2 Refrigerant……………………………………………… 6

2.1.3 Siklus Kompresi Uap …………………………………... 7

2.1.4 Komponen Utama Alat ………………………………… 10

2.1.5 Perhitungan Karakteristik Mesin Pendingin …………… 15

2.2 Tinjauan Pustaka …………………………………………….. 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PEMBUATAN ALAT….. 21

3.1 Persiapan pembuatan mesin pendingin jenasah…………….... 21

3.1.1 Komponen utama mesin pendingin jenasah……………. 21

3.1.2 Alat-alat ………………………………………………… 24

3.1.3 Bahan …………………………………………………... 27

3.1.4 Peralatan pendukung pembuatan mesin………………… 30

3.1.5 Langkah-langkah pembuatan mesin pendingin jenasah... 31

3.2 Obyek Penelitian …………………………………………….. 35

3.2.1 Alur Penelitian …………………………………………. 36

3.2.2 Skematik Alat Uji …………………………………….... 37

3.2.3 Alat Bantu Penelitian …………………………………... 38

3.2.4 Variasi Penelitian ……………………………………..... 41

3.2.5 Cara Pengambilan Data ………………………………… 42

3.2.6 Cara Pengolahan Data ………………………………….. 43

3.2.7 Kesimpulan …………………………………………….. 44

BAB IV HASIL PENGUJIAN, PERHITUNGAN, DAN PEMBAHASAN 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

xiii

4.1 Hasil Penelitian……………………………………………….. 45

4.2 Perhitungan………………………………………………….... 52

4.3 Pembahasan…………………………………………………… 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………... 82

5.1 Kesimpulan …………………………………………………... 82

5.2 Saran ……………………………………………………......... 83

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 84

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Penelitian Tanpa Beban Tanpa Kipas Pendingin ……… 46

Tabel 4.2 Data penelitian Tanpa Beban Satu kipas Pendingin ………… 47

Tabel 4.3 Data Penelitian Tanpa Beban Dua Kipas Pendingin ……… 48

Tabel 4.4 Data Penelitian Dengan Beban Tanpa Kipas Pendingin …….. 49

Tabel 4.5 Data Penelitian Dengan Beban Satu Kipas Pendingin ……… 50

Tabel 4.6 Data Penelitian Dengan Beban Dua Kipas Pendingin ………. 51

Tabel 4.7 Nilai Entalpi Tanpa Beban ………………………………….. 53

Tabel 4.8 Nilai Entalpi Dengan Beban ……………………………….. 54

Tabel 4.9 Win Kompresor Tanpa Beban ……………………………… 55

Tabel 4.10 Win Kompresor Dengan Beban ……………………………... 56

Tabel 4.11 Qout Kondensor Tanpa Beban ………………………………. 58

Tabel 4.12 Qout Kondensor Dengan Beban …………………………… 59

Tabel 4,13 Qin Evaporator Tanpa Beban ……………………………… 61

Tabel 4.14 Qin Evaporator Dengan Beban ……………………………… 62

Tabel 4.15 COPAktual Tanpa Beban …………………………………… 64

Tabel 4.16 COPAktual Dengan Beban ……………………………………. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

xv

Tabel 4.17 COPIdeal Tanpa Beban ……………………………………..... 67

Tabel 4.18 COPIdeal Dengan Beban ……………………………………... 68

Tabel 4.19 Efisiensi Tanpa Beban ……………………………………… 70

Tabel 4.20 Efisiensi Dengan beban …………………………………….. 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Refrigerant………………………………………………... 7

Gambar 2.2 Skematik Siklus Kompresi Uap …………………………... 7

Gambar 2.3 P-h Diagram………………………………………………. 8

Gambar 2.4 T-s Diagram………………………………………………. 8

Gambar 2.5 Kompresor Jenis Terbuka…………………………………. 11

Gambar 2.6 Kompresor Jenis Hermetic………………………………… 12

Gambar 2.7 Kompresor Jenis Semi Hermetic………………………….. 12

Gambar 2.8 Kondensor ………………………………………………... 13

Gambar 2.9 Evaporator ………………………………………………... 13

Gambar 2.10 Pipa kapiler ………………………………………………. 14

Gambar 2.11 Filter ……………………………………………………… 14

Gambar 3.1 Kompresor………………………………………………... 21

Gambar 3.2 Kondensor………………………………………………… 22

Gambar 3.3 Filter………………………………………………………. 22

Gambar 3.4 Pipa Kapiler……………………………………………….. 23

Gambar 3.5 Evaporator ………………………………………………... 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

xvii

Gambar 3.6 Refrigerant ……………………………………………….. 24

Gambar 3.7 Pemotong Pipa …………………………………………… 24

Gambar 3.8 Pembengkok Pipa ………………………………………… 25

Gambar 3.9 Pompa Vakum ……………………………………………. 25

Gambar 3.10 Pipa PVC …………………………………………………. 27

Gambar 3.11 Sterofoam ………………………………………………… 28

Gambar 3.12 Kipas ……………………………………………………... 29

Gambar 3.13 Pipa Tembaga …………………………………………….. 29

Gambar 3.14 Pressure Gauge …………………………………………… 30

Gambar 3.15 Thermocouple dan APPA ………………………………… 30

Gambar 3.16 Rangka Mesin dan Ruangan Peti …………………………. 32

Gambar 3.17 Pemasangan Sterofoam …………………………………... 33

Gambar 3.18 Pengelasan Pipa …………………………………………... 33

Gambar 3.19 Pemvakuman dan Pengisian Refrigerant …………………. 34

Gambar 3.20 Objek Penelitian ………………………………………….. 35

Gambar 3.21 Diagram Alir untuk Penelitian ……………………………. 36

Gambar 3.22 Skematik Mesin Pendingin Jenasah ………………………. 37

Gambar 3.23 Thermocouple dan APPK ………………………………… 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

xviii

Gambar 3.24 Pressure gauge ……………………………………………. 39

Gambar 3.25 P-h Diagram ……………………………………………… 39

Gambar 3.26 Stopwatch ………………………………………………… 40

Gambar 3.27 Botol Air mineral …………………………………………. 40

Gambar 3.28 P-h Diagram ……………………………………………… 44

Gambar 4.1 Perbandingan Win Tanpa Beban ………………………….. 57

Gambar 4.2 Perbandingan Win Dengan Beban ………………………… 57

Gambar 4.3 Perbandingan Qout Tanpa Beban …………………………. 60

Gambar 4.4 Perbandingan Qout Dengan Beban ………………………... 60

Gambar 4.5 Perbandingan Qin Tanpa Beban …………………………... 63

Gambar 4.6 Perbandingan Qin Dengan Beban …………………………. 63

Gambar 4.7 Perbandingan COPAktual Tanpa Beban ……………………. 66

Gambar 4.8 Perbandingan COPAktual Dengan Beban ………………….. 66

Gambar 4.9 Perbandingan COPIdeal Tanpa Beban ……………………... 69

Gambar 4.10 Perbandingan COPIdeal Dengan Beban …………………… 69

Gambar 4.11 Perbandingan Efisiensi Tanpa Beban …………………….. 72

Gambar 4.12 Perbandingan Efisiensi Dengan Beban …………………… 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi pendingin pada saat ini sangat mempengaruhi kehidupan dunia

modern, tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup,

namun juga sudah menyentuh hal-hal penunjang kehidupan manusia, terkait dengan

proses pengawetan. Mesin pendingin saat ini semakin banyak dimanfaatkan sesuai

dengan kemajuan teknologi. Penggunaan yang umum adalah untuk mengawetkan

makanan, meliputi sayuran, ikan-ikan, daging dan berbagai minuman. Kegunaan

lainnya adalah untuk penyejuk ruangan dan untuk mengawetkan jenasah atau mayat

dirumah sakit.

Penggunaan mesin pendingin jenasah sangat besar peranannya. Dalam dunia

medis, mesin pendingin selain membekukan atau mengawetkan darah, serum dan

obat-obatan juga untuk mendinginkan jenasah. Mesin pendingin untuk

mengkondisikan jenasah digunakan karena, jenasah orang tidak tahan lama dan

mudah membusuk jika ditempatkan di udara terbuka dan pada suhu kamar biasa.

Penyebab kerusakan mayat diantaranya adalah aktifnya mikroorganisme dan

bakteri yang ada dalam tubuh manusia. Pada suhu ruangan mikroorganisme dan

bakteri dapat berkembang biak dengan cepat, bakteri dapat dipasifkan atau tidak

hidup dengan syarat suhu ruangan dibawah 12 oC (Bates JR. 1997). Untuk itu

diperlukan mesin pendingin jenasah yang dapat mendukung proses tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

2

Dalam masyarakat di Bali, untuk melakukan ritual pemakaman (Ngaben),

biaya yang dikeluarkan sangat mahal. Waktu yang di butuhkan bisa berminggu-

minggu untuk dapat mengumpulkan uang. Akan tetapi selama pengumpulan uang,

jenasah keluarga jika tidak dikondisikan proses pembusukannya akan berjalan

dengan cepat. Untuk itu, masyarakat Bali menggunakan mesin pendingin untuk

mengawetkan jenasah keluarganya sampai dananya mencukupi untuk melakukan

ritual pemakaman.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk merancang dan

membuat mesin pendingin yang dipergunakan untuk mengkondisikan jenasah yang

di ganti media ujinya menjadi air. Penggunaan air sebagai media pembebanan

sebagai solusi yang wajar bila melihat komposisi tubuh manusia sekitar 60-70 %

adalah air. Untuk itu pada penelitian ini menggunakan 20 kg air sebagai

pembebanannya, sekaligus untuk melihat bagaimana karakteristik mesin pendingin

pengkondisi jenasah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas adalah diperlukan suatu mesin untuk dapat

mengkondisikan jenasah agar jenasah tidak segera membusuk dalam waktu yang

lama. Dipasaran masih sulit ditemukan mesin khusus yang dipergunakan untuk

mengkondisikan jenasah. Untuk itu, perlu dicoba untuk merancang dan membuat

suatu alat sederhana mesin pendingin jenasah dengan menggunakan satu dan dua

kipas pendingin kondensor sebagai tambahannya, agar permasalahan di atas dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

3

dipecahkan. Jika sudah dibuat, bagaimana karakteristik dari mesin pendingin

jenasah tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Membuat mesin pengkondisian jenasah.

2. Mengetahui karakteristik mesin pengkondisian jenasah:

a. Kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigerant (Qin).

b. Kalor yang dikeluarkan condenser persatuan massa refrigerant (Qout).

c. Kerja yang dilakukan kompresor persatuan massa refrigerant (Win).

d. COP (Coefficient Of Performance) aktual.

e. COP (Coefficient Of Performance) ideal.

f. Efisiensi Kalor.

1.4 Batasan-batasan Masalah

Batasan – batasan yang dipergunakan di dalam pembuatan mesin

pengkondisian jenasah adalah:

a. Mesin bekerja dengan siklus kompresi uap.

b. Komponen utama siklus kompresi uap meliputi, kompresor, kondensor,

evaporator, dan pipa kapiler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

4

c. Daya kompresor sebesar 1/5 HP, komponen utama yang lain menyesuaikan

dengan besarnya daya kompresor, dan mempergunakan komponen standar yang

ada dipasaran.

d. Kapasitas mesin hanya dipergunakan untuk 1 jenasah orang dewasa.

Diasumsikan dengan menggunakan 20 liter air yang dimasukan ke dalam botol

air mineral ukuran 1500 ml.

e. Diameter pipa kapiler sebesar 0,028 inci, terbuat dari bahan tembaga, dengan

panjang 150 cm.

f. Jenis evaporator adalah pipa bersirip, terbuat dari bahan aluminium.

g. Diasumsikan proses kompresi pada kompresor berlangsung secara isentropic

adiabatic.

h. Mesin ini menggunakan tambahan berupa satu dan dua kipas untuk

mendinginkan kondensor.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Hasil penelitian dapat dipergunakan untuk menambah koleksi ilmu

pengetahuam tentang mesin pengkondisian jenasah yang dapat ditempatkan

diperpustakaan.

b. Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai referensi bagi para peneliti yang

tertarik pada mesin pengkondisian jenasah.

c. Mesin hasil penelitian dapat dipergunakan untuk mengkondisikan jenasah

untuk masyarakat di Bali.

d. Mesin hasil penelitian dapat membantu dalam dunia medis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

5

BAB II

DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Mesin Pendingin Jenasah

Mesin pendingin jenasah adalah mesin pendingin yang memiliki fungsi

mengkondisikan jenasah manusia dalam jangka waktu yang cukup lama. Mesin

pendingin jenasah ini menggunakan tambahan satu dan dua buah kipas pendingin

kondensor sebagai variasi penelitiannya. Bagian atas peti terbuat dari kaca

transparan yang berguna agar jenasah yang dikondisikan dapat terlihat dari luar.

Siklus yang digunakan pada mesin pendingin jenasah adalah siklus kompresi uap,

dan menggunakan fluida kerja refrigerant. Penggunaan refrigerant pada siklus

kompresi uap sebagai fluida kerja yang mengalami proses kompresi, kondensasi,

ekspansi dan evaporasi. Siklus kompresi uap diawali ketika kompresor dihidupkan.

Dengan bekerjanya kompresor, suhu dan tekanan refrigerant akan naik. Refrigerant

kemudian akan mengalir menuju kondensor untuk melepaskan kalor ke lingkungan

sekitar kondensor. Kalor dari kondensor dapat mengalir ke lingkungan di sekitar

karena suhu kondensor lebih tinggi dari suhu lingkungan. Setelah mengalami

perubahan fase dari gas menjadi cair, refrigerant keluar dari kondensor. Refrigerant

kemudian mengalir menuju pipa kapiler dengan melewati filter terlebih dahulu

untuk mengalami proses penyaringan kotoran. Di pipa kapiler refrigerant

mengalami proses penurunan tekanan dan suhu akibat adanya gesekan yang

disebabkan oleh diameter pipa kapiler yang sangat kecil. Proses di pipa kapiler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

6

berlangsung pada entalpi yang tetap. Fase refrigerant berubah dari fase cair ke fase

campuran yaitu fase cair dan gas. Dari pipa kapiler refrigerant mengalir ke

evaporator, Didalam evaporator refrigerant mengalami perubahan fase dari fase

campuran (cair + gas) menjadi gas semuanya. Proses perubahan fase pada

evaporator dapat terjadi karena adanya kalor yang mengalir dari lingkungan sekitar

evaporator ke dalam evaporator. Kalor dapat mengalir karena suhu lingkungan

lebih tinggi dari suhu kerja evaporator. Keluar dari evaporator refrigerant dihisap

kembali ke kompresor dan siklus kompresi berlangsung kembali seperti semula.

2.1.2 Refrigerant

Refrigerant adalah fluida kerja yang dipergunakan di dalam mesin pendingin

jenasah yang berfungsi untuk mengambil kalor dari evaporator dan membuangnya

ke kondensor. Sifat aman yang dimiliki refrigerant merupakan syarat utama yang

harus diperhatikan yaitu: tidak mudah terbakar, tidak beracun baik dalam keadaan

murni maupun setelah bercampur dengan air. Tidak bereaksi dengan material dari

komponen-komponen pendukungnya, dan tidak berkontaminasi dengan bahan

makanan maupun produk yang disimpan jika terjadi kebocoran. Refrigerant yang

dipakai dalam mesin pendingin jenasah adalah refrigerant R-134a. Refrigerant ini

dilambangkan R-134a. pada tekanan 101,3 kPa mempunyai titik didih – 26,2 °C

dan memiliki titik beku – 96,6 C. Refrigerant ini memiliki kelebihan tidak mudah

terbakar, tidak merusak ozon, memiliki kestabilan yang tinggi, dan ramah

lingkungan. Kelemahan R-134a harga belinya relatif mahal. Pada saat ini

refrigerant ini banyak dipergunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

7

Gambar 2.1: Refrigerant

2.1.3 Siklus Kompresi Uap

Salah satu penerapan yang banyak digunakan dari termodinamika adalah

refrijerasi (refrigeration) yang berfungsi untuk memindahkan kalor dari tempat

bersuhu rendah ke tempat yang bersuhu tinggi. Pada mesin ini siklus refrijerasi yang

digunakan adalah siklus kompresi uap. Sikuls ini digunakan karena pemakaiannya

yang sangat luas dan fluida kerjanya bermacam-macam (misalnya: amonia, R12,

R22, R502, R134a, dll). Pada siklus kompresi uap umumnya menggunakan

refrigerant R134a sebagai fluida kerja karena lebih ramah lingkungan. Siklus

kompresi uap memiliki 4 komponen utama, yaitu: evaporator, kompresor,

kondensor dan pipa kapiler serta peralatan tambahan yaitu filter.

Gambar 2.2 : Skematik Siklus Kompresi Uap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

8

Pada siklus kompresi uap refrigerant bertekanan rendah akan dikompresikan

kompresor sehingga menjadi refrigerant bertekanan tinggi, selanjutnya refrigerant

bertekanan tinggi diembunkan menjadi cairan refrigerant bertekanan tinggi saat

melewati kondensor. Kemudian cairan refrigerant bertekanan tinggi tersebut

tekanannya diturunkan oleh pipa kapiler agar cairan refrigerant bertekanan rendah

tersebut dapat menguap kembali dalam evaporator menjadi uap refrigerant tekanan

rendah.

Gambar 2.3: P-h Diagram

Gambar 2.4: T-s Diagram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

9

Dalam siklus kompresi uap, refrigerant mengalami beberapa proses yaitu:

a. Proses 1-2 merupakan proses kompresi isentropik (proses berlangsung pada

entropi (s) konstan) refrigerant. Proses ini dilakukan oleh kompresor,

refrigerant yang berupa gas bertekanan rendah mengalami kompresi yang

mengakibatkan refrigerant menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi.

b. Proses 2-2a merupakan proses penurunan suhu. Proses ini berlangsung ketika

refrigerant memasuki kondensor. Refrigerant gas panas lanjut yang

bertemperatur tinggi diturunkan suhunya sampai memasuki titik gas jenuh,

berlangsung pada tekanan yang konstan.

c. Proses 2a-3a merupakan proses kondensasi atau pelepasan kalor ke udara

lingkungan sekitar kondensor pada suhu konstan. Pada saat yang sama terjadi

perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Perubahan fase ini

dikarenakan temperatur refrigerant lebih tinggi dari pada suhu udara

lingkungan sekitar kondensor. Berlangsung pada tekanan dan suhu yang

konstan.

d. Proses 3a-3 merupakan proses pendinginan lanjut, proses ini terjadi pelepasan

kalor sehingga suhu refrigerant keluar dari kondensor menjadi lebih rendah dan

berada pada fase cair. Hal ini agar refrigerant dapat lebih mudah mengalir

dalam pipa kapiler.

e. Proses 3-4 merupakan proses penurunan tekanan secara drastis dan berlangsung

pada entalpi yang konstan, proses ini berlangsung selama di dalam pipa kapiler.

Pada proses ini refrigerant mengalami perubahan fase dari cair menjadi fase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

10

campuran (cair-gas). Akibat dari penurunan tekanan, suhu refrigerant juga

mengalami penurunan.

f. Proses 4-1a merupakan proses evaporasi atau penguapan. Ketika proses ini

berlangsung terjadi perubahan fase dari campuran (cair-gas) menjadi gas jenuh.

Perubahan fase ini terjadi dikarenakan suhu refrigerant lebih rendah dari pada

suhu udara lingkungan sekitar evaporator sehingga terjadi penyerapan kalor dari

udara lingkungan sekitar evaporator. Proses ini berlangsung pada tekanan dan

suhu yang konstan.

g. Proses 1a-1 merupakan proses pemanasan lanjut. Proses yang terjadi karena

penyerapan kalor terus menurus pada proses 4-1a, refrigerant yang akan masuk

ke kompresor berubah fase dari gas jenuh manjadi gas panas lanjut. Pada proses

ini mengakibatkan kenaikan tekanan dan suhu refigerant.

2.1.4 Komponen Utama Siklus Kompresi Uap

a. Kompresor

Kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant. Tekanan

refrigerant naik dari tekanan kerja evaporator ke tekanan kerja kondensor. Proses

yang terjadi pada kompresor dikenal dengan proses kompresi. Akibat dari tekanan

yang naik, suhu refrigerant hasil kompresi juga akan mengalami kenaikan.

Kompresor dapat bekerja karena ada daya listrik yang diberikan ke kompresor.

Jenis kompresor yang sering digunakan pada mesin pendingin adalah kompresor

hermetik. Fase refrigerant ketika masuk dan keluar kompresor berupa gas. Kondisi

gas keluar kompresor berupa uap panas lanjut. Suhu gas refrigerant keluar dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

11

kompresor tinggi, lebih tinggi dari suhu kerja kondensor demikian pula dengan nilai

tekanannya.

Ada 3 macam kompresor yang biasa digunakan dalam mesin pendingin saat ini,

yaitu; (1) kompresor jenis terbuka (2) kompresor jenis hermetik (3) kompresor jenis

semi hermetik.

1. Kompresor Jenis Terbuka

Jenis kompresor ini terpisah dari tenaga penggeraknya, dan masing-masing

bergerak sendiri dalam keadaan terpisah dengan menggunakan puli.

Gambar 2.5 : Kompresor jenis terbuka

2. Kompresor Jenis Hermetik

Jenis kompresor hermetik adalah kompresor yang motor penggeraknya dan

kompresornya berada dalam satu rumahan yang tertutup. Motor penggerak

langsung memutar poros dari kompresor sehingga putaran motor penggerak sama

dengan kompresor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

12

Gambar 2.6: Kompresor Jenis Hermetik

3. Kompresor Jenis Semi Hermetik

Jenis kompresor ini merupakan kompresor yang motor penggerak serta

kompresornya berada dalam satu rumahan, akan tetapi motor penggeraknya

terpisah dari kompresor. Kompresor digerakkan oleh motor penggerak dengan

sebuah poros penghubung antara motor penggerak dengan kompresor.

Gambar 2.7 : Kompresor Jenis Semi Hermetik

b. Kondensor

Kondensor berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari gas menjadi cair.

Pada kondensor berlangsung dua proses utama yaitu proses penurunan suhu

refrigerant dari gas panas lanjut ke gas jenuh dan proses dari gas jenuh ke cair jenuh

berlangsung pada suhu yang tetap. Kalor yang dilepaskan kondensor dibuang keluar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

13

melalui permukaan rusuk-rusuk dan diambil oleh udara sekitar. Kondensor yang

sering dipakai pada mesin pendingin adalah jenis pipa dengan jari-jari penguat,

pipa dengan pelat besi dan pipa dengan sirip-sirip.

Gambar 2.8 : Kondensor

c. Evaporator

Evaporator adalah tempat terjadinya proses penguapan refrigerant dari cair

menjadi gas. Pada saat perubahan fase proses memerlukan energi kalor. Energi

kalor diambil dari lingkungan evaporator (bahan makanan/minuman yang terdapat

di dalam evaporator). Evaporator berbentuk pipa yang diberi plat yang

dikonstruksikan sedemikian rupa. Proses penguapan refrigerant di evaporator

berlangsung pada tekanan dan suhu tetap. Jenis evaporator yang digunakan pada

mesin pendingin adalah pipa dengan plat datar, pipa dan pipa bersirip.

Gambar 2.9 : Evaporator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

14

d. Pipa Kapiler

Pipa kapiler berguna untuk menurunkan tekanan refrigerant. Pipa kapiler

merupakan pipa berdiameter paling kecil dibandingkan pipa-pipa lainnya. Diameter

untuk pipa kapiler yaitu 0,026 inch atau 0,028 inch. Kerusakan mesin pendingin

paling banyak dijumpai pada pipa kapiler mudah bocor dan mudah tersumbat.

Gambar 2.10 : Pipa Kapiler

e. Filter

Filter berfungsi sebagai penyaring kotoran. Ditempatkan sebelum pipa

kapiler, sehingga tidak ada kotoran yang akan dapat menyumbat pipa kapiler yang

akan dilewati. Bentuk umum filter berupa tabung kecil dengan diameter antara 12-

15 mm dan panjangnya kurang dari 14-15 cm.

Gambar 2.11 : Filter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

15

2.1.5 Perhitungan Karakteristik Mesin Pendingin

Dengan diagram P-h, nilai entalpi di dalam siklus kompresi uap dapat

diketahui. Dengan diketahui nilai entalpi maka kerja kompresi, pengeluaran energi

kalor, penyerapan laju kalor, koefisien prestasi (COP), dan efisiensi dapat

diketahui.

a. Kerja Kompresor (Win)

Kerja kompresor persatuan massa refrijerant merupakan perubahan entalpi,dari

titik 1-2 yang dapat dihitung dengan Persamaan 2.1:

Win = h2 – h1 (2.1)

Pada persamaan (2.1)

Win : Kerja kompresor persatuan massa refrigerant, kJ/kg.

h1 : Nilai entalpi refrigerant saat masuk kompresor, kJ/kg.

h2 : Nilai entalpi refrigerant saat keluar kompresor, kJ/kg.

b. Energi kalor persatuan massa refrigerant yang dilepas oleh kondensor (Qout).

Energi kalor persatuan massa refrijerant yang dilepas oleh kondensor

merupakan perubahan entalpi dari titik 2 ke titik 3. Perubahan entalpi tersebut dapat

dihitung dengan Persamaan 2.2 :

Qout = h2 – h3 (2.2)

Pada persamaan (2.2).

Qout : Kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigerant, kJ/kg.

h2 : Nilai entalpi refrigerant saat keluar kompresor, kJ/kg.

h3 : Nilai entalpi refrigerant saat masuk pipa kapiler, kJ/kg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

16

c. Energi kalor persatuan massa yang diserap evaporator (Qin)

Energi kalor persatuan massa yang diserap oleh evaporator merupakan proses

perubahan entalpi dari titik 4 ketitik 1, perubahan entalpi tersebut dapat dihitung

dengan Persamaan 2.3:

Qin= h1 – h4 (2.3)

Pada persamaan (2.3).

Qin : Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigerant, kJ/kg.

h1 : Nilai entalpi refrigerant saat masuk kompresor, kJ/kg.

h4 : Nilai entalpi refrigerant saat masuk evaporator, kJ/kg.

d. Coefficient Of Performance (COPaktual).

Koefisien prestasi siklus kompresi uap standar adalah pembanding antara panas

yang dilepaskan dari ruang yang didinginkan dengan kerja yang disalurkan. Dapat

dihitung dengan Persamaan 2.4:

COPactual = Qin / Win (2.4)

Pada persamaan (2.4).

COP aktual : Koefisien prestasi kerja mesin pendingin secara aktual.

Qin : Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigerant, kJ/kg.

Win : Kerja yang dilakukan kompresor persatuan massa refrigerant, kJ/kg.

e. Coefficient Of Performance (COPideal).

Koefisien prestasi ideal pada siklus kompresi uap standar dapat dihitung dengan

Persamaan 2.5 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

17

COPideal = (273,15 + Te ) / (Tc - Te). (2.5)

Pada persamaan (2.5).

COPideal : Koefisien prestasi kerja mesin pendingin secara ideal.

Te : Suhu evaporator, oC.

Tc : Suhu kondensor, oC.

f. Efisiensi Mesin Pendingin

Efisiensi dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.6:

Efisiensi = ( COPactual / COPideal ) x 100 % (2.6)

Pada persaamaan (2.6).

COPideal : Koefisien prestasi kerja mesin pendingin secara ideal.

COP aktual : Koefisien prestasi kerja mesin pendingin secara aktual.

2.2 Tinjauan Pustaka

Boby Himawan Putra Prasetya dan Ary Bachtiar Krishna Putra (2013). Teknologi

pendinginan lama yang mulai digunakan salah satunya adalah mesin pendingin

Difusi Absorpsi COP dari mesin pendingin difusi absorpsi banyak dipengaruhi dari

desain generator. Pada penelitian ini eksperimen dilakukan dengan mendesain

ulang generator pada mesin pendingin difusi absorpsi yang menggunakan pasangan

refrigeran R22-DMF serta penambahan fan di kondensor. Metode dalam penelitian

ini adalah pengambilan data dilakukan dengan empat variasi laju pendinginan pada

kondensor. Hasil yang diperoleh dari pengujian untuk variasi laju pendinginan dari

0,711 m/s hingga 2,291 m/s yaitu semakin tinggi laju pendinginan maka semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

18

baik performa pada sistem. Kapasitas pendinginan optimal ialah 143 W, COP

tertinggi 0,96, laju alir massa refrigeran terbesar ialah 0,72 gram/s, dan circulation

ratio terendah yaitu 2,11.

Royyan Firdaus, Ary Bachtiar Khrisna Putra (2014). Sistem refrigerasi cascade

merupakan kombinasi dua sistem refrigerasi tunggal yang digunakan untuk

mendapatkan temperatur sangat rendah dimana aplikasinya adalah sebagai cold

storage. Salah satu kelebihan dari cascade ini adalah dalam hal penghematan daya

kompresor yang berkaitan langsung dengan penghematan konsumsi listrik bila

dibandingkan dengan multistage. Eksperimen yang dilakukan dengan

menggunakan refrigerant R-22 pada high stage dan R-404A pada low stage.

Metode pada penelitian ini adalah pengambilan data dilakukan dengan cara

switching kecepatan fan yang berbeda dengan 5 variasi kecepatan fan pada

kondensor high stage. Hasil yang didapatkan pada saat variasi kecepatan fan

tertinggi adalah nilai effectiveness alat penukar kalor tipe concentric sebesar

90,42%, COP sistem sebesar 1,28, kapasitas refrigerasi sebesar 0,55 kW, HRR

sistem sebesar 1,78, temperatur evaporator LS sebesar -36,950C, dan temperatur

kabin terendah sebesar -37,30C.

Heroe Poernomo (2015). Pengkondisian udara pada ruangan berfungsi untuk

mengatur kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara di dalam ruangan

tersebut. Pengkondisian ini bertujuan memberikan kenyamanan, sehingga mampu

mengurangi keletihan. Untuk mendapatkan suhu udara yang sesuai dengan yang

diinginkan banyak alternative yang dapat diterapkan, diantaranya adalah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

19

menaikkan koefisien perpindahan kalor kondensasi dan dengan menambahkan

kecepatan udara pendingin pada kondensor sehingga akan diperoleh harga koefisien

prestasi yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

percobaan dengan menggunakan peralatan dari mesin refrigerasi sistem pendingin

udara di laboratorium Fluida, Data-data yang dicatat yaitu suhu, tekanan dan

perbedaan tekanan di kompresor. Untuk membuat variasi putaran poros fan

kondensor dilakukan dengan melakukan beberapa perubahan frequensi motor

listrik yang menggerakkannya. Variasi putaran motor listrik fan kondensor yang

digunakan adalah 50 rpm sampai dengan 150 rpm. Data hasil pencatatan berupa

tekanan dan temperatur selanjutnya diplot pada diagram P-h untuk refrigeran R-22.

Berdasarkan pembahasan dan perhitungan data yang diperoleh, dapat ditarik

beberapa kesimpulan karakteristik dan unjuk kerja sistem pendingin, Semakin besar

laju aliran udara untuk mendinginkan kondensor maka besarnya koefisien prestasi

semakin meningkat. Karena laju pelepasan kalor yang besar akan berimbas pada

temperature kondensor yang semakin rendah, sehingga dapat mencapai temperatur

yang lebih rendah lagi pada keluaran evaporator. Jadi kerja kompresor lebih ringan

pada variasi laju pelepasan kalor yang paling besar.

Puji Saksono melakukan analisis pengaruh gangguan heat transfer kondensor

terhadap performasi air conditioning. Dalam penelitian ini dirakit satu unit uji

sistim refrigerasi berupa seperangkat AC window yang meliputi kompresor,

kondensor, evaporator, pipa kapiler, air dryer, dan refrigeran yang dipergunakan

adalah R-22. Bagian kondensor dipasang kipas angin yang yang bisa diatur

putarannya dengan menggunakan alat pengontrol putaran. Kecepatan udara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

20

dari fan akan diukur dengan anemometer. Dalam penelitian ini akan diperoleh data

tekanan, temperatur, dan laju aliran massa refrigeran dengan variasi putaran kipas

kondensor terhadap kecepatan udara pendingin. Variasi kecepatan udara pendingin

antara 1,6 – 3,5 m/s yang dihasilkan dari putaran kipas 600 – 1200 rpm. Hasil

penelitian menunjukkan semakin cepat putaran kipas semakin besar laju aliran

udara untuk mendinginkan kondensor sehingga koefisien prestasi (COP) semakin

meningkat.

Muhammad Hasan Basri telah melakukan penelitian mengenai efek

perubahan laju aliran massa air pendingin pada kondensor terhadap kinerja mesin

refrigerasi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan pengaruh perubahan

laju aliran massa air pendinggin pada kondensor terhadap kinerja mesin siklus

refrigerasi R633 dan mendapatkan suatu kondisi optimal dan aman dalam

pengoperasian mesin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan laju aliran

massa air pendingin menyebabkan temperature air keluar turun,tetapi kalor yang

dilepaskan ke sekeliling juga naik dan daya kompresor juga naik serta COP yang

bervariasi. Kondisi optimal dan aman untuk pengoperasian mesin di laboratorium

yaitu pada laju aliran massa air pendingin di kondensor 20 gr/s dengan laju aliran

evaporator 30 gr/s dengan koefisien prestasi 6,0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

21

BAB III

PEMBUATAN ALAT DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Persiapan Pembuatan Mesin Pendingin

3.1.1 Komponen Utama Mesin Pendingin

Komponen utama mesin pendingin jenasah yang di gunakan dalam penelitian

ini terdiri dari: kompresor, kondensor, pipa kapiler, dan evaporator, refrigerant R-

134a dan peralatan tambahan yaitu filter.

a. Kompresor

Jenis kompresor yang digunakan adalah jenis hermetik dengan daya 1/5 HP.

Tegangan yang digunakan sebesar 220 volt, arus yang bekerja pada kompresor 2

ampere.

Gambar 3.1: Kompresor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

22

b. Kondensor

Jenis kondensor yang digunakan merupakan jenis kondensor tipe U, Jumlah U

sebanyak 6 U. Pipa yang digunakan berbahan baja dan sirip berbahan baja. Ukuran

dari kondensor yang digunakan adalah 110 cm × 57,5 cm dengan diameter pipa luar

4,8 mm, dan jarak antar sirip 1 cm.

Gambar 3.2 : Kondensor

c. Filter

Filter yang digunakan memiliki panjang 90 mm, dan berdiameter 19 mm,

berbahan tembaga.

Gambar 3.3: Filter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

23

d. Pipa Kapiler

Pipa kapiler yang digunakan berbahan tembaga, memiliki panjang 150 cm

dengan diameter sebesar 0,028 inch (0,71 mm).

Gambar 3.4: Pipa Kapiler

e. Evaporator

Jenis evaporator yang digunakan merupakan jenis pipa bersirip dengan bahan

pipa serta sirip berbahan alumunium, ukuran dari evaporator adalah 34 cm ×

20 cm × 6 cm dengan ukuran diameter sebesar 8,5 mm dan jumlah lintasan

sebanyak 8.

Gambar 3.5 : Evaporator

f. Refrigerant R-134a

Refrigerant yang digunakan dalam penelitian ini adalah R-134a .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

24

Gambar 3.6 : Refrigerant

3.1.2 Alat

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan mesin pendingin jenasah, antara

lain adalah :

a. Pemotong Pipa

Alat pemotong pipa adalah alat yang mempunyai fungsi untuk memotong pipa,

agar hasil potongan pipa menjadi lebih rapih.

Gambar 3.7 : Pemotong Pipa

b. Pembengkok Pipa

Pembengkok pipa berfungsi untuk membengkokan pipa agar pipa tidak rusak

dan lebih rapi dari pada tidak dilakukan tanpa alat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

25

Gambar 3.8 : Pembengkok Pipa

c. Pompa Vakum

Pompa vakum adalah alat yang mempunyai fungsi untuk proses pemvakuman

atau untuk mengeluarkan udara dari dalam sistem mesin pendingin jenasah

sebelum diisi refrigerant sebagai fluida kerja mesin.

Gambar 3.9 : Pompa Vakum

d. Gergaji kayu

Gergaji kayu yang digunakan untuk memotong kayu yang akan dijadikan

rangka mesin pendingin jenasah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

26

e. Bor

Bor digunakan untuk membuat lubang, pada pembuatan mesin pendingin

jenasah bor digunakan untuk membuat lubang paku dan lubang untuk baut.

f. Meteran dan mistar

Meteran digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, dalam pembuatan

mesin pendingin jenasah meteran digunakan untuk mengukur panjang kayu.

Sedangkan mistar digunakan untuk mengukur panjang sterofoam.

g. Palu

Palu digunakan untuk memukul paku dalam pemasangan rangka dan casing

mesin pendingin jenasah.

h. Obeng dan kunci pas

Digunakan untuk memasang dan mengencangkan baut, menggunakan obeng (-

) dan obeng (+) sedangkan kunci pas digunakan untuk mengencangkan baut.

i. Pisau cutter dan gunting plat

Pisau cutter digunakan untuk memotong sterofoam dan lakban.

J, Gas las Hi-cook

Peralatan las digunakan untuk menyambung pipa kapiler dan sambungan pipa-

pipa tembaga pada komponen mesin pendingin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

27

k. Bahan las

Bahan las yang digunakan dalam penyampungan pipa kapiler menggunakan

perak, kawat las kuningan dan borak. Borak berfungsi untuk menyambung

antara tembaga dan besi. Penggunaan borak sebagai bahan tambahan bertujuan

agar sambungan pengelasan lebih merekat.

3.1.3 Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan mesin pendingin jenasah, antara

lain adalah:

a. Kaca

Kaca digunakan pada bagian tutup peti jenasah. Penggunaan kaca pada mesin

pendingin dikarenakan sifatnya yang transparan, dengan tujuan agar isi peti

jenasah dapat dilihat dari luar.

b. Pipa PVC

Pipa PVC digunakan karena praktis dan simple, memiliki fungsi sebagai

penyambung aliran refrijeran dari ruang evaporator ke peti. Pipa pvc yang

digunakan memiliki ukuran 4” (inci), karena lubang yang dibuat cukup besar.

Gambar 3.10 : Pipa PVC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

28

c. Sterofoam

Sterofoam memiliki kemampuan penghantar panas yang rendah. Sterofoam

digunakan untuk penutup ruangan evaporator dan ruang pendingin/peti agar Fluida

udara yang mengalir tidak keluar/bocor.

Gambar 3.11: Sterofoam

d. Lakban dan lem

Lakban digunakan untuk menutup celah-celah sambungan antara kayu.

Sedangkan lem digunakan untuk sterofoam dan pada permukaan kayu ataupun

seng.

e. Paku

Paku digunakan untuk menyatukan rangka agar dapat menyatu sehingga

konstruksi dapat menjadi kokoh.

f. Roda

Roda digunakan untuk membantu atau memudahkan pada saat memindahkan

mesin pendingin jenasah dari satu tempat ke tempat lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

29

g. Plat seng

Plat seng digunakan sebagai alas dari komponen evaporator. Pemilihan plat

seng sebagai alas dari komponen evaporator adalah agar rangka kayu tidak terkena

langsung air hasil kondensasi.

h. Kipas

Kipas digunakan untuk mensirkulasikan udara dingin dari evaporator ke ruang

pendingin dan kembali lagi ke evaporator. Banyaknya kipas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebanyak 4 buah dengan ukuran 120 mm x 120 mm, jumlah

sudu sebanyak 7 buah dan daya kipas 30 Wdan arus 0,14 A.

Gambar 3.12 : Kipas

i. Pipa Tembaga

Pipa tembaga memiliki fungsi sebagai komponen penyambung antara

kompresor dengan kondensor, dan antara pipa kapiler dengan evaporator. Diameter

pipa tembaga adalah 7,5 mm.

Gambar 3.13 : Pipa Tembaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

30

3.1.4 Peralatan Pendukung Pembuatan Mesin Pendingin

a. Pressure gauge

Pressure gauge adalah alat yang mempunyai fungsi untuk mengukur tekanan

refrigerant saat pengisian maupun pada saat mesin pendingin bekerja. Yang terukur

dalam pressure gauge adalah tekanan evaporator dan tekanan kondensor.

Gambar 3.14 : Pressure Gauge

b. Alat ukur APPA dan Thermocoupel

Termocoupel yaitu sebuah kabel penyambung alat ukur dari APPA yang

berfungsi untuk mengukur suhu pada mesin pendingin jenasah, yaitu mengukur

suhu keluar kondensor, masuk evaporator, keluar evaporator, masuk kompresor,

ruang pendinginan/peti, dan suhu sekitar.

Gambar 3.15 : Thermocoupel dan APPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

31

c. Tang Ampere

Digunakan untuk mengukur arus yang bekerja pada kompresor mesin pendingin

jenasah.

3.1.5 Langkah-langkah Pembuatan Mesin Pendingin

Langkah-Langkah pembuatan mesin pendingin jenasah dapat diketahui

sebagai berikut ini:

a. Mempersiapkan semua komponen utama mesin pendingin jenasah seperti

kompresor, kondensor, evaporator, pipa kapiler, filter, refrigerant R-134a, dan

komponen pendukung pembuatan mesin pendingin jenasah seperti alat

pemotong pipa, alat pembengkok pipa, pompa vakum, alat las, pressure gauge,

dan alat-alat lain yang digunakan dalam pembuatan mesin pendingin jenasah.

b. Proses pembuatan rangka mesin pendingin jenasah dan peti, pada proses ini

memerlukan alat sebagai berikut alat pemotong kayu untuk memotong sesuai

ukuran yang telah ditentukan, dan paku untuk menyambungkan antara kayu

yang telah dipotong. Setelah selesai membuat rangka dan petinya, selanjutnya

dibuat lubang pada kedua sisi ruangan evaporator dan sisi peti dengan diameter

4 inchi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

32

Gambar 3.16 : Rangka mesin dan ruang peti

c. Setelah selesai membuat rangka mesin dan peti jenasah, selanjutnya memasang

sterofoam pada peti jenasah dan ruangan evaporator, pada bagian sisi-sisi peti

dengan tebal 5 cm dan di tambah dengan isolasi untuk menutup sambungan

sterofoam. Sedangkan untuk ruang evaporator menggunakan sterofoam dengan

ukuran 2 cm, dengan ditambah silent untuk menutup sambungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

33

Gambar 3.17 : Pemasangan Sterofoam

d. Proses penyambungan dengan las antara kompresor dengan kondensor. Bahan

yang digunakan pada proses pengelasan atau penyambungan ini menggunakan

bahan perak dan kuningan.

e. Proses penyambungan dengan las antara kondensor dengan input filter.

f. Proses penyambungan dengan las antara filter dengan pipa kapiler.

Gambar 3.18 : Pengelasan Sambungan Pipa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

34

g. Proses penyambungan dengan las antara pipa kapiler dengan evaporator.

h. Proses pemvakuman dalam mesin pendingin, dalam proses pemvakuman

diperlukan pompa vakum. Proses ini bertujuan untuk mengeluarkan udara-

udara yang masih terjebak dalam saluran-saluran pipa di mesin pendingin agar

siklus dalam mesin pendingin jenasah dapat bekerja dengan baik.

i. Proses pengisian refrigerant R-134a, dalam proses ini diperlukan refrigerant R-

134a sebagai fluida kerja mesin pendingin. Tekanan refrigerant yang akan

dimasukan dalam siklus mesin pendingin harus sesuai dengan standar kerja

kompresor agar dapat bekerja dengan baik.

Gambar 3.19 : Proses Pemvakuman dan Pengisian Refrigerant

j. Setelah selesai pengisian refrigerant, mesin dapat diuji coba. Setelah berjalan

dengan baik, mesin dapat dipergunakan untuk penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

35

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah mesin pendingin jenasah hasil buatan sendiri,

Gambar dari alat yang dipergunakan di dalam penelitian disajikan pada Gambar

3.20.

Gambar 3.20 : Objek Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

36

3.2.1 Alur Penelitian

Alur penelitian mengikuti alur penelitian seperti diagram alir yang tersaji

pada Gambar 3.21.

Gambar 3.21 : Diagram Alir untuk Penelitian.

Mulai

Perancangan mesin pendingin

jenasah

Mempersiapkan komponen-komponen mesin pendingin jenasah

Penyambungan komponen-komponen mesin pendingin

jenasah

Pemvakuman mesin pendingin jenasah

Pengisian refrigeran R-134a

Uji coba alat

Pengambilan data T1,T3,P1,P2

Perhitungan h1,h2,h3,h4,Win,Qin,Qout,COP,Efisiensi dan

laju aliran massa

Pengolahan Data, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran

Selesai

Tidak Baik

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

37

3.2.2 Skematik Penelitian

Skematik mesin pendingin jenasah dapat dilihat melalui Gambar 3.22. Pada

Gambar 3.22 dijelaskan letak penempatan Pressure Gauge dan alat ukur

termokopel.

Gambar 3.22 : Skematik mesin pendingin jenasah.

Berikut adalah penjelasan untuk Gambar 3.22:

Menunjukan kalor yang diserap oleh evaporator.

Menunjukan kalor yang dilepas oleh kondensor, akibat adanya aliran udara

oleh kipas pendingin kondensor.

Menunjukan udara dingin yang dihembuskan melalui evaorator.

Menunjukan posisi Pressure Gauge, biru untuk tekanan refrigeran masuk

kompresor, merah untuk tekanan refrigeran keluar kompresor.

Menunjukan posisi peletakan termokopel pada sistem kompresi uap. Pada

penelitian, digunakan 7 buah termokopel, yang masing masing di letakkan

pada tempat yang berbeda – beda, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

38

a. Pada pipa setelah kompresor.

b. Pada pipa kapiler.

c. Udara yang dihembuskan kipas sebelum dan setelah melewati evaporator.

d. Udara di dalam peti.

e. Pada air yang digunakan sebagai spesimen.

f. Udara luar.

3.2.3 Alat Bantu Penelitian

Proses penelitian mesin pendingin jenasah membutuhkan alat bantu untuk

pengambilan data penelitian, meliputi:

a. Termocouple dan Penampilan Suhu Digital

Termocouple adalah sensor suhu yang digunakan untuk mengubah perbedaan

suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase), APPA berfungsi

sebagai alat yang memperlihatkan nilai suhu yang diukur.

a. Termocouple b. APPK

Gambar 3.23 : (a) Termocouple dan (b) APPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

39

b. Alat Ukur Tekanan (Pressure Gauge)

Pressure gauge mempunyai fungsi untuk mengetahui nilai tekanan refrigerant.

Pressure gauge berwarna merah untuk mengukur tekanan tinggi sedangkan yang

berwarna biru untuk tekanan rendah.

Gambar 3.24 : Pressure Gauge

c. P-h Diagram

Diagram P-h berfungsi untuk menggambarkan siklus kompresi uap mesin

pendingin jenasah. Dengan Diagram P-h dapat mengetahui nilai entalpi disetiap

titik yang diteliti, (h1,h2,h3,h4) dan juga suhu kerja evaporator dan kondensor.

Gambar 3.25 : P-h Diagram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

40

d. Stopwatch

Stopwatch berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya

pengambilan data dalam pengujian mesin pendingin jenasah.

Gambar 3.26 : Stopwatch

e. Botol Air Mineral

Botol air mineral digunakan sebagai media pembebanan pada penelitian mesin

pendingin jenasah, yang berjumlah 20 botol ukuran 1500 ml.

Gambar 3.27 : Botol Air Mineral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

41

f. Terminal

Terminal digunakan untuk membagi daya listrik antara kompresor dan kipas

pendingin, karena panjang kabel kompresor dan kipas pendingin yang pendek dan

soket listrik yang terbatas.

3.2.4 Variasi Penelitian

Variasi penelitian yang digunakan adalah pada bagian kipas pendingin

kondensor, untuk meneliti efek pendinginan pada kondensor dengan suhu akhir

keluaran evaporator. Pada penelitian dilakukan perbandingan antara mesin

pendingin jenasah tanpa kipas pendingin kondensor dengan mesin jenasah yang

menggunakan kipas pendingin kondensor dengan variasi sebanyak satu dan dua

kipas pendingin kondensor. Berikut adalah rincian variasi penelitian:

a. Penelitian tanpa menggunakan kipas pendingin, tanpa beban pendinginan.

b. Penelitian dengan menggunakan satu kipas pendingin, tanpa beban

pendinginan.

c. Penelitian dengan menggunakan dua kipas pendingin, tanpa beban

pendinginan.

d. Penelitian tanpa menggunakan kipas pendingin, dengan beban pendinginan.

e. Penelitian dengan menggunakan satu kipas pendingin, dengan beban

pendinginan.

f. Penelitian dengan menggunakan dua kipas pendingin, dengan beban

pendinginan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

42

3.2.5 Cara Pengambilan Data

Langkah – langkah pengambilan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Sebelum mengambil data, termokopel harus dikalibrasi dengan menggunakan air

mendidih, agar dapat diketahui selisih perbedaan alat ukurnya. Cara mendapatkan

data melalui proses sebagai berikut :

a. Penelitian dilakukan di Laboratorium Universitas Sanata Dharma. Perubahan

suhu sekitar dalam penelitian ini diabaikan, karena suhu udara sekitar berubah-

ubah sesuai cuaca.

b. Memastikan bahwa termocouple sudah dikalibrasi.

c. Memeriksa kipas bekerja dengan baik serta saluran pembuangan air hasil

kondensasi tidak tersumbat.

d. Alat bantu penelitian diletakkan pada tempat yang sudah ditetapkan.

e. Mengecek kebocoran refrigerant pada mesin pendingin.

f. Mengisi botol kemasan 1500 ml dengan air dan ditaruh di ruang pendinginan

jenasah.

g. Setelah tahap diatas selesai hidupkan mesin pendingin jenasah dan Stopwatch.

h. Yang perlu dicatat dalam pengambilan data yaitu :

1. Waktu penelitian (menit)

2. Suhu refrigerant keluar evaporator, (oC)

3. Suhu refrigerant masuk evaporator, (oC)

4. T1 : Suhu refrigerant sebelum masuk kompresor, (°C)

5. T3 : Suhu refrigerant sebelum masuk pipa kapiler, (°C)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

43

6. P1 : Tekanan refrigerant sebelum masuk kompresor, (Psi)

7. P2 : Tekanan refrigerant setelah keluar kompresor, (Psi)

8. Suhu ruangan pendingin, (oC)

9. Suhu specimen yang diuji, (oC)

10. Suhu ruangan sekitar, (oC)

i. Proses pengambilan data dicatat setiap 10 sekali selama 2 jam untuk tanpa

beban. Lalu 20 menit sekali selama 6 jam untuk dengan beban 20 kg air. Hasil

dari data yang diperoleh kemudian dijumlahkan hasil dari kalibrasi alat bantu.

3.2.6 Cara Pengolahan Data

Dari data yang diperoleh (P1, P2, T1, T3) dapat dibuat siklus kompresi uap

pada diagram P-h. Dari Diagram P-h tersebut dapat diperoleh nilai entalpi (h1, h2,

h3, h4), suhu kerja evaporator dan suhu kerja kondensor. Nilai entalpi yang diketahui

dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik mesin pendingin jenasah dengan

cara menghitung kalor yang dilepas oleh kondensor (Qout), kalor yang diserap

evaporator (Qin), kerja yang dilakukan kompresor (Win), COP (aktual dan ideal),

efisiensi dari mesin pendingin jenasah. Pengolahan data dilakukan sesuai dengan

tujuan penelitian. Data ditampilkan dalam tabel dan grafik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

44

Gambar 3.28: Siklus kompresi uap pada P-h Diagram.

3.2.7 Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini didapat dari hasil penelitian yang telah

dilakukan dan perbandingan data dari berbagai variasi alat yang telah dibuat.

Dengan mengacu pada perhitungan pada mesin pendingin, maka kesimpulan

mengenai karakteristik mesin pendingin jenasah dapat diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ditampilkan berdasarkan jenis variasi yang telah dilakukan.

Jenis variasi yang dilakukan dibedakan berdasarkan banyaknya jumlah kipas

pendingin kondensor dan pembebanan yang dilakukan pada penelitian. Variasi

jumlah kondensor yang digunakan adalah; tanpa menggunakan kipas pendingin;

dengan menggunakan satu kipas pendingin kondensor; dengan menggunakan dua

kipas pendingin kondensor. Pembebanan pada penelitian dibedakan menjadi dua,

yaitu menggunakan beban berupa air seberat 20 Kg dan tanpa menggunakan beban

pendinginan. Pada setiap variasi dilakukan dua kali pengambilan data, dengan

menggunakan beban 20 Kg dan tanpa menggunakan beban pendinginan. Penelitian

mesin pendingin jenasah mendapatkan hasil meliputi : tekanan refrigerant masuk

kompresor (P1), tekanan refrigerant keluar kompresor (P2), suhu refrigerant

sebelum masuk kompresor (T1), suhu refrigerant setelah keluar evaporator (T3),

suhu refrigerant sebelum masuk pipa kapiler (oC), suhu refrigerant sebelum masuk

evaporator (oC), suhu didalam ruangan pendingin (oC), suhu specimen uji (oC), suhu

ruangan sekitar (oC).

a. Data Hasil Penelitian

Berikut adalah data hasil penelitian dari setiap variasi tanpa menggunakan

beban pendinginan dan dengan menggunakan beban pendinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

46

t(

oC

( oC

T1

T3

P1

P2

 ( o

C )

( oC

10

26,3

29,6

26,7

49

29,7

269,7

26,2

28,9

210

14,7

21,6

16,5

62,2

34,7

362,7

17,4

28,9

320

12,5

18,9

14,4

64,6

34,7

374,7

14,7

29

430

11,2

17,4

12,6

65,7

36,7

384,7

13,1

28,9

540

10,4

16,5

12,3

67

37,7

385,7

12,1

29,1

650

10

16

11

67,5

38,7

389,7

11,6

29,1

760

9,9

15,5

10,9

68,2

38,7

391,7

11,3

29,1

870

9,6

15,3

10,5

68,3

38,7

394,7

11,1

29,1

980

9,4

15,2

10,4

68

38,7

394,7

10,8

29,3

10

90

9,3

14,9

10,4

68,2

38,7

394,7

10,6

29,1

11

100

9,2

14,9

10,2

68,4

38,7

394,7

10,5

29,2

12

110

9,1

14,7

9,9

68,5

37,7

394,7

10,4

29,6

13

120

8,9

14,5

9,5

68,3

37,7

394,7

10,3

29,2

Suhu

ruangan

sek

itar

Suhu m

asu

k

ko

mp

reso

r

( oC

)

Tek

anan K

erj

a

(Psi

a)

No

Wak

tu

(menit)

Suhu k

elu

ar

evap

ora

tor

S

uhu m

asu

k

evap

ora

tor

Suhu

masu

k

pip

a

kap

iler

( oC

)

Suhu r

uang

pend

ingin

Tab

el 4

.1 D

ata

pen

elit

ian

mes

in p

endin

gin

tan

pa

beb

an t

anpa

kip

as p

endin

gin

konden

sor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

47

Tab

el 4

.2 D

ata

pen

elit

ian

mes

in p

endin

gin

tan

pa

beb

an d

eng

an s

atu k

ipas

pen

din

gin

konden

sor.

t(

oC

 ( o

C )

T1

T3

P1

P2

 ( o

C )

( oC

10

24,4

28,9

23,3

53,9

33,7

319,7

25,4

27,7

210

13,3

20,8

13,8

60,8

34,7

349,7

16,1

28

320

10,7

17,6

11,6

61,1

34,7

339,7

13

27,7

430

10

17,5

11,8

61,1

34,7

344,7

12

27,6

540

8,6

15

9,8

61,4

33,7

334,7

10,4

27,8

650

7,7

14,1

8,6

61,7

34,7

334,7

9,4

28,1

760

7,2

13,6

8,7

61,9

33,7

334,7

8,9

27,8

870

6,8

13,1

8,8

62,4

32,7

324,7

8,4

27,9

980

6,4

12,7

8,6

62,8

33,7

329,7

828,2

1090

6,3

12,4

8,3

63,5

33,7

334,7

7,9

28,1

11100

612,3

862,7

32,7

330,7

7,7

28,2

12110

5,9

12,2

7,6

63,7

32,7

334,7

7,6

28,5

13120

5,9

12,1

7,8

62,6

32,7

334,7

7,6

28,3

Suh

u

ruan

g

pen

din

gin

Suh

u

ruan

gan

sekita

r

No

Wak

tu

(min

)

Suh

u kel

uar

evap

ora

tor

S

uhu

mas

uk

evap

ora

tor

S

uhu

mas

uk

kom

pre

sor

( oC

)

Tek

anan

Ker

ja

(Psi

a)

Suh

u

mas

uk

pip

a kap

iler

(oC

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

48

Tab

el 4

.3 D

ata

pen

elit

ian

mes

in p

endin

gin

tan

pa

beb

an d

eng

an d

ua

kip

as p

endin

gin

konden

sor.

t(

oC

 ( o

C )

T1

T3

P1

P2

( oC

( oC

)

10

25,2

2925

,542

,125

,723

9,7

26,2

28,5

210

13,4

2116

,750

,729

,728

9,7

17,1

28,6

320

10,6

18,1

13,5

52,4

30,7

299,

713

,628

,8

430

8,3

15,9

11,4

53,3

31,7

299,

711

,328

,7

540

714

,410

54,2

31,7

299,

79,

728

,8

650

6,3

13,4

8,8

53,8

3129

4,7

8,7

28,8

760

5,8

12,8

8,1

53,3

29,7

294,

77,

929

870

5,5

12,3

7,9

53,8

29,9

294,

77,

528

,8

980

512

7,4

53,5

29,7

290,

77,

128

,8

1090

4,9

11,7

7,4

54,2

3028

9,7

6,9

28,7

1110

04,

611

,47,

253

,129

,728

9,7

6,7

28,7

1211

04,

511

,26,

454

,129

,728

9,7

6,4

28,8

1312

04,

411

,26,

253

,829

,728

9,7

6,3

28,8

Suh

u ru

ang

pend

ingi

n

Suh

u

ruan

gan

seki

tar

Suh

u

mas

uk

pipa

kap

iler

(oC

)

Suh

u m

asuk

kom

pres

or

( oC

)N

o

Wak

tu

(min

)

Suh

u ke

luar

evap

orat

or

Suh

u m

asuk

evap

orat

or

Tek

anan

Ker

ja

(Psi

a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

49

Tab

el 4

.4 D

ata

pen

elit

ian

mes

in p

endin

gin

den

gan

beb

an 2

0 K

g a

ir t

anpa

men

ggun

akan

kip

as p

endin

gin

konden

sor.

Waktu

(m

in)

Suhu k

elu

ar

evapora

tor

Suhu m

asu

k

evapora

tor

Suhu m

asu

k

kom

pre

sor

(oC

)

Suhu m

asu

k

pip

a k

apile

r

(oC

)

Suhu r

uang

pendin

gin

Suhu

spesi

men

(Air 2

0 k

g)

Suhu

ruangan

sekitar

t(o

C) 

(oC

) T

1T

3P

1P

2(o

C) 

(oC

) (o

C) 

10

19,3

19,6

16,7

361,5

335,3

7364,7

19,9

24,8

28,8

220

16,2

21,7

15,5

362,1

36,3

7376,7

17,2

24,2

29

340

15,3

20,7

15,2

764,1

36,7

381,3

716,2

23,4

29

460

14,8

20,1

14,7

63,8

736,7

381,3

715,6

22,5

29,1

580

14,2

19,3

14,4

765,3

36,0

3382,3

714,9

21,6

29

6100

13,9

19

14,3

365

36,3

7381,3

714,5

20,9

28,9

7120

13,7

18,6

13,9

765,2

336,3

7379,0

314

20,2

29,2

8140

13,2

18,1

13,7

65,6

36,0

3377,7

13,6

19,4

29,3

9160

12,8

17,7

13,4

65,9

335,3

7376,7

13,1

18,8

29,2

10

180

12,5

17,3

13,3

65,7

335,0

3379,3

712,7

18,2

29,2

11

200

12,3

17

12,9

65,7

335,7

374,0

312,3

17,5

29,3

12

220

12

16,6

12,7

765,5

35,0

3376,3

712

16,9

29,2

13

240

11,8

16,4

12,6

765,3

35,0

3371,7

11,6

16,4

29,2

14

260

11,5

16,1

12,5

64,6

335,0

3371,7

11,3

15,9

29,3

15

280

11,2

15,7

12,5

364,8

735,0

3372,0

310,9

15,4

29,1

16

300

10,9

15,4

12,3

64,5

35,0

3371,0

310,6

15

29,2

17

320

10,8

15,3

12,0

764,6

735,0

3371,0

310,5

14,5

29,2

18

340

10,7

15,2

11,9

64,8

735,0

3371,3

710,4

14,1

29,1

19

360

10,5

14,9

11,7

364,5

335,0

3371,3

710,1

13,8

29,2

No

Tekanan K

erj

a

(Psi

a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

50

Tab

el 4

.5 D

ata

pen

elit

ian

mes

in p

endin

gin

den

gan

beb

an 2

0 K

g a

ir m

enggu

nak

an s

atu

kip

as p

endin

gin

konden

sor.

Waktu

(m

in)

Suhu k

elu

ar

evapora

tor

Suhu m

asu

k

evapora

tor

Suhu m

asu

k

kom

pre

sor

(oC

)

Suhu m

asu

k

pip

a k

apile

r

(oC

)

Suhu r

uang

pendin

gin

Suhu

spesi

men

(Air 2

0 k

g)

Suhu

ruangan

sekitar

t(o

C) 

 (oC

)T

1T

3P

1P

2(o

C) 

 (oC

)(o

C) 

10

19,4

24

15,7

54,4

32,7

321,7

19,8

24,8

29,2

220

16

21,4

15,5

55,8

34,7

344,7

16,8

23,9

29,3

340

15,1

20,4

15,1

55,9

35,7

354,7

15,9

23,2

29,3

460

14,6

19,7

14,5

56,4

36,7

363,7

15,1

22,3

29,5

580

14,1

19

14,1

56,6

36,7

364,7

14,4

21,4

29,6

6100

13,6

18,6

14

56,9

36,7

368,7

13,8

20,5

29,6

7120

13,2

18,2

13,7

57,4

36,7

364,7

13,4

19,8

29,7

8140

12,9

17,8

13,2

57,7

35,7

360,7

12,9

19,1

29,8

9160

12,6

17,4

13,2

58,1

35,7

359,7

12,5

18,4

29,9

10

180

12,1

17

12,9

58,5

34,7

358,7

12,2

17,7

30,1

11

200

11,8

16,6

12,9

58,9

34,7

355,7

11,8

17,1

29,8

12

220

11,6

16,4

12,6

59,3

34,7

359,7

11,3

16,5

29,8

13

240

11,4

16,1

12,5

59,7

34,7

358,7

11,1

16

29,8

14

260

11,2

15,8

12,3

59,9

34,7

354,7

10,9

15,4

29,9

15

280

11

15,7

12,4

60,2

34,7

344,7

10,6

14,9

30

16

300

10,9

15,4

12,2

60,6

34,7

349,7

10,4

14,5

29,8

17

320

10,7

15,4

12,1

60,8

34,7

354,7

10,2

14,1

29,8

18

340

10,7

15,3

12

60,9

34,7

354,7

10,1

13,8

29,8

19

360

10,7

15,2

11,8

61

34,7

354,7

10

13,1

29,9

No

Tekanan K

erj

a

(Psi

a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

51

T

abel

4.5

Dat

a p

enel

itia

n m

esin

pen

din

gin

den

gan

beb

an 2

0 K

g a

ir m

enggu

nak

an d

ua

kip

as p

endin

gin

konden

sor.

Wak

tu (

min

)S

uhu k

elu

ar

evap

ora

tor

Suhu m

asu

k

evapo

rato

r

Suhu m

asu

k

kom

pre

sor

(oC

)

Suhu

masu

k p

ipa

kap

iler

(oC

)

Suhu r

uang

pend

ingin

Suhu

spesi

men

(Air 2

0 k

g)

Suhu

ruangan

sekitar

t(o

C) 

 (oC

)T

1T

3P

1P

2 (

oC

)(o

C) 

(oC

10

16,6

22,4

15,3

50,4

29,7

287,7

18,1

24,8

28,9

220

14,4

20,3

14,4

52,2

32,7

304,7

15,8

23,8

29

340

13,2

19,2

14,2

52,7

32,7

309,7

14,7

22,6

29,1

460

12,4

18,6

13,4

52,9

33,7

314,7

13,9

21,7

29,1

580

11,9

17,8

12,9

53

32,7

311,7

13,2

20,7

29,4

6100

11,4

17,2

13

53,1

32,7

314,7

12,6

19,9

29,3

7120

10,9

16,8

12,7

53,3

32,7

314,7

11,9

19

29,4

8140

10,6

16,3

12,4

53,5

32,7

314,7

11,5

18,1

29,3

9160

10,2

15,9

12,3

54

32,7

309,7

11

17,4

29,4

10

180

9,9

15,5

12

53,5

32,7

306,7

10,6

16,7

29,7

11

200

9,7

15,3

11,8

53,6

32,7

309,7

10,2

16

29,6

12

220

9,4

15,2

11,6

53,5

32,7

309,7

9,9

15,4

29,6

13

240

9,5

15

11,4

53,8

32,7

314,7

9,8

14,8

29,7

14

260

9,4

14,8

11,1

54,3

32,7

314,7

9,7

14,4

29,8

15

280

9,3

14,7

11,1

55

32,7

314,7

9,5

13,9

29,6

16

300

8,8

14,2

10,9

55,3

32,7

314,7

913,4

29,7

17

320

8,5

14

10,9

55,8

32,7

309,7

8,8

13

29,8

18

340

8,5

13,7

10,7

55,9

32,7

307,7

8,6

12,6

29,8

19

360

7,7

13,3

10,5

56

32,7

304,7

8,1

12,2

29,9

No

Tek

anan K

erj

a

(Psi

a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

52

b. Keterangan Tabel Hasil Penelitian

Pada tabel hasil penelitian yang telah dijabarkan, hasil penelitian dibedakan

berdasarkan pembebanan pada setiap variasi penelitian. Pada tabel 4.1, tabel 4.2,

dan tabel 4.3, ditampilkan data hasil penelitian tanpa menggunakan beban

pendinginan. Data diambil setiap 10 menit sekali, sampai menit ke-120. Karena

penelitian dilakukan tanpa beban pendinginan, maka udara didalam ruang

pendinginan dianggap sebagai beban pendinginan. Penelitian dimulai ketika suhu

ruangan pendinginan telah mendekati suhu 26 oC.

Pada tabel 4.4, tabel 4.5 dan tabel 4.6, data yang ditampilkan adalah data hasil

penelitian dengan menggunakan beban pendinginan berupa air seberat 20 Kg. Data

diambil setiap 20 menit, sampai menit ke-360. Penelitian dimulai ketika suhu

spesimen (air) telah mencapai 24,8 oC.

4.2 Hasil Perhitungan dan Pengolahan

a. Menghitung Nilai Entalpi

Dari data yang diperoleh dari penelitian (P1, P2, T1, T3) maka data dapat

digambarkan pada diagram P-h untuk mendapatkan nilai entalpi pada setiap titik.

Data yang ditampilkan adalah data pada setiap variasi penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

53

Tabel 4.7 Nilai entalpi pada penelitian tanpa beban pendinginan.

Jumlah

kipas

t

(menit)

h1

(kJ/kg)

h2

(kJ/kg)

h3

(kJ/kg)

h4

(kJ/kg)

Tanpa kipas

0 425 479,55 269,11 269,11

20 414,55 467,89 294,67 294,67

40 410,41 464,52 297,82 297,82

60 409,73 464,12 298,94 298,94

80 409,35 463,15 298 298

100 409,11 462,43 300 300

120 408,54 462,56 299 299

Satu kipas

0 424,79 478,1 263,78 263,78

20 411 464,21 288,98 288,98

40 409,54 462,76 290 290

60 408,89 462,21 291,43 291,43

80 408,33 461,79 292,58 292,58

100 408,14 461,37 291,49 291,49

120 408 461,42 290,45 290,45

Dua kipas

0 425,16 478,12 260 260

20 413,86 466,65 274,45 274,45

40 409,88 462,62 276,82 276,82

60 408,81 461,59 276,17 276,17

80 407,52 460,47 276,54 276,54

100 407,13 459,96 275,15 275,15

120 406,85 460 278,27 278,27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

54

Tabel 4.8 Nilai entalpi pada penelitian dengan beban 20 Kg air.

Jumlah

kipas

t

(menit)

h1

(kJ/kg)

h2

(kJ/kg)

h3

(kJ/kg)

h4

(kJ/kg)

Tanpa Kipas

0 415,96 470,58 289,48 289,48

40 414,49 469,11 294,31 294,31

80 414,28 468,82 296,62 296,62

120 412,6 466,8 296,2 296,2

160 412,39 466,59 298,3 298,3

200 412,18 466,38 297,88 297,88

240 411,55 465,91 295,99 295,99

280 410,71 464,8 295,15 295,15

320 410,5 464,7 294,52 294,52

360 410,47 464,49 294,1 294,1

Satu kipas

0 415,31 468,75 273,67 273,67

40 415 467,97 280 280

80 413,12 465,81 280,24 280,24

120 413 465,72 280,96 280,96

160 411,87 464,65 281,92 281,92

200 411,64 464,96 284,43 284,43

240 410,41 463,8 285,94 285,94

280 410,31 463,7 286 286

320 410,12 463,54 286,67 286,67

360 410 463,48 286,54 286,54

Dua kipas

0 414,21 466,55 270,67 270,67

40 413,87 466,21 274,24 274,24

80 411,24 463,63 275,15 275,15

120 411,52 462,7 276,79 276,79

160 411,37 462,6 277,9 277,9

200 410,2 462,28 278,35 278,35

240 410,11 462,02 279,58 279,58

280 409,9 461,48 280,24 280,24

320 409,47 461,69 280,56 280,56

360 409,66 461,35 280 280

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

55

b. Menghitung kerja kompresor persatuan massa refrigerant (Win).

Kerja kompresor persatuan massa refrigerant dapat dihitung dengan

menggunakan Persamaan (2.1). Berikut adalah contoh perhitungan kerja

kompresor, pada menit ke – 360 pada data dua kipas dengan beban 20kg air.

Win = h2 – h1

= (461,35 – 409,66) kJ/kg

= 51,69 kJ/kg

Tabel 4.9 (Win) kompresor pada setiap variasi tanpa beban.

Jumlah

kipas

t

(menit)

h1

(kJ/kg)

h2

(kJ/kg)

Win

(kJ/kg)

Tanpa kipas

0 425 479,55 54,55

20 414,55 467,89 53,34

40 410,41 464,52 54,11

60 409,73 464,12 54,39

80 409,35 463,15 53,8

100 409,11 462,43 53,32

120 408,54 462,56 54,02

Satu kipas

0 424,79 478,1 53,31

20 411 464,21 53,21

40 409,54 462,76 53,22

60 408,89 462,21 53,32

80 408,33 461,79 53,46

100 408,14 461,37 53,23

120 408 461,42 53,42

Dua kipas

0 425,16 478,12 52,96

20 413,86 466,65 52,79

40 409,88 462,62 52,74

60 408,81 461,59 52,78

80 407,52 460,47 52,95

100 407,13 459,96 52,83

120 406,85 460 53,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

56

Tabel 4.10 (Win) kompresor pada setiap variasi dengan beban 20 Kg air

Jumlah

kipas

t

(menit)

h1

(kJ/kg)

h2

(kJ/kg)

Win

(kJ/kg)

Tanpa Kipas

0 415,96 470,58 54,62

40 414,49 469,11 54,62

80 414,28 468,82 54,54

120 412,6 466,8 54,2

160 412,39 466,59 54,2

200 412,18 466,38 54,2

240 411,55 465,91 54,36

280 410,71 464,8 54,09

320 410,5 464,7 54,2

360 410,47 464,49 54,02

Satu kipas

0 415,31 468,75 53,44

40 415 467,97 52,97

80 413,12 465,81 52,69

120 413 465,72 52,72

160 411,87 464,65 52,78

200 411,64 464,96 53,32

240 410,41 463,8 53,39

280 410 463,7 53,39

320 410,12 463,54 53,42

360 410 463,48 53,48

Dua kipas

0 414,21 466,55 52,34

40 413,87 466,21 52,34

80 411,24 463,63 52,39

120 411,52 462,7 51,18

160 411,37 462,6 51,23

200 410,2 462,28 52,08

240 410,11 462,02 51,91

280 409,9 461,48 51,58

320 409,47 461,69 52,22

360 409,66 461,35 51,69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

57

Untuk melihat perbandingan yang lebih jelas perbedaan antara data pada

setiap variasi, data ditampilkan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.1 dan 4.2

berikut ini:

Gambar 4.1 Grafik perbandingan Win setiap variasi tanpa pembebanan.

Gambar 4.2 Grafik perbandingan Win setiap variasi dengan beban 20Kg air.

51

51.5

52

52.5

53

53.5

54

54.5

55

0 20 40 60 80 100 120 140

Win

(kJ/

kg)

Waktu (min)

Tanpa kipas

Satu kipas

Dua kipas

51

51.5

52

52.5

53

53.5

54

54.5

55

0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400

Win

(kJ

/kg)

Waktu (min)

Tanpa Kipas

Satu kipas

Dua kipas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

58

c. Energi kalor persatuan massa refrigerant yang dilepas oleh kondensor (Qout)

Energi kalor persatuan massa refrigerant yang dilepas oleh kondensor dapat

dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.2). Berikut adalah contoh perhitungan

menggunakan data penelitian dua kipas dengan beban 20kg air pada menit ke – 360.

Qout = h2 – h3

= (461,35 – 280) kJ/kg

= 181,35 kJ/kg

Tabel 4.11 Qout kondensor pada setiap variasi tanpa pembebanan.

Jumlah

kipas

t

(menit)

h2

(kJ/kg)

h3

(kJ/kg)

Qout

(kJ/kg)

Tanpa kipas

0 479,55 269,11 210,44

20 467,89 294,67 173,22

40 464,52 297,82 166,7

60 464,12 298,94 165,18

80 463,15 298 165,15

100 462,43 300 162,43

120 462,56 299 163,56

Satu kipas

0 478,1 263,78 214,32

20 464,21 288,98 175,23

40 462,76 290 172,76

60 462,21 291,43 170,78

80 461,79 292,58 169,21

100 461,37 291,49 169,88

120 461,42 290,45 170,97

Dua kipas

0 478,12 260 218,12

20 466,65 274,45 192,2

40 462,62 276,82 185,8

60 461,59 276,17 185,42

80 460,47 276,54 183,93

100 459,96 275,15 184,81

120 460 278,27 181,73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

59

Tabel 4.12 Qout kondensor pada setiap variasi dengan beban 20kg air.

Jumlah

kipas

t

(menit)

h2

(kJ/kg)

h3

(kJ/kg)

Qout

(kJ/kg)

Tanpa Kipas

0 470,58 289,48 181,1

40 469,11 294,31 174,8

80 468,82 296,62 172,2

120 466,8 296,2 170,6

160 466,59 298,3 168,29

200 466,38 297,88 168,5

240 465,91 295,99 169,92

280 464,8 295,15 169,65

320 464,7 294,52 170,18

360 464,49 294,1 170,39

Satu kipas

0 468,75 273,67 195,08

40 467,97 280 187,97

80 465,81 280,24 185,57

120 465,72 280,96 184,76

160 464,65 281,92 182,73

200 464,96 284,43 180,53

240 463,8 285,94 177,86

280 463,7 286 177,7

320 463,54 286,67 176,87

360 463,48 286,54 176,94

Dua kipas

0 466,55 270,67 195,88

40 466,21 274,24 191,97

80 463,63 275,15 188,48

120 462,7 276,79 185,91

160 462,6 277,9 184,7

200 462,28 278,35 183,93

240 462,02 279,58 182,44

280 461,48 280,24 181,24

320 461,69 280,56 181,13

360 461,35 280 181,35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

60

Untuk melihat perbandingan yang lebih jelas perbedaan antara data pada

setiap variasi, data ditampilkan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.3 dan 4.4

berikut ini :

Gambar 4.3 Grafik perbandingan Qout setiap variasi tanpa pembebanan.

Gambar 4.4 Grafik perbandingan Qout setiap variasi dengan beban 20 kg air.

160

165

170

175

180

185

190

195

0 20 40 60 80 100 120 140

Qo

ut

(kJ/

kg)

Waktu (min)

Tanpa kipas

Satu kipas

Dua kipas

160

165

170

175

180

185

190

195

0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400

Qo

ut

(kJ/

kg)

Waktu (min)

Tanpa Kipas

Satu kipas

Dua kipas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

61

d. Energi kalor persatuan massa refrigerant yang diserap evaporator (Qin)

Energi kalor persatuan massa refrigerant yang diserap evaporator dapat

dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.3). Berikut adalah contoh perhitungan

menggunakan data penelitian dua kipas dengan beban 20kg air pada menit ke – 360.

Qin = h1 – h4

= (409,66 – 280) kJ/kg

= 129,66 kJ/kg

Tabel 4.13 Qin evaporator pada setiap variasi tanpa pembebanan.

Jumlah

kipas

t

(menit)

h1

(kJ/kg)

h4

(kJ/kg)

Qin

(kJ/kg)

Tanpa kipas

0 425 269,11 155,89

20 414,55 294,67 119,88

40 410,41 297,82 112,59

60 409,73 298,94 110,79

80 409,35 298 111,35

100 409,11 300 109,11

120 408,54 299 109,54

Satu kipas

0 424,79 263,78 161,01

20 411 288,98 122,02

40 409,54 290 119,54

60 408,89 291,43 117,46

80 408,33 292,58 115,75

100 408,14 291,49 116,65

120 408 290,45 117,55

Dua kipas

0 425,16 260 165,16

20 413,86 274,45 139,41

40 409,88 276,82 133,06

60 408,81 276,17 132,64

80 407,52 276,54 130,98

100 407,13 275,15 131,98

120 406,85 278,27 128,58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

62

Tabel 4.14 Qin Evaporator pada setiap variasi dengan beban 20kg air.

Jumlah kipas t

(menit)

h1

(kJ/kg)

h4

(kJ/kg)

Qin

(kJ/kg)

Tanpa Kipas

0 415,96 289,48 126,48

40 414,49 294,31 120,18

80 414,28 296,62 117,66

120 412,6 296,2 116,4

160 412,39 298,3 114,09

200 412,18 297,88 114,3

240 411,55 295,99 115,56

280 410,71 295,15 115,56

320 410,5 294,52 115,98

360 410,47 294,1 116,37

Satu kipas

0 415,31 273,67 141,64

40 415 280 135

80 413,12 280,24 132,88

120 413 280,96 132,04

160 411,87 281,92 129,95

200 411,64 284,43 127,21

240 410,41 285,94 124,47

280 410,31 286 124,31

320 410,12 286,67 123,45

360 410 286,54 123,46

Dua kipas

0 414,21 270,67 143,54

40 413,87 274,24 139,63

80 411,24 275,15 136,09

120 411,52 276,79 134,73

160 411,37 277,9 133,47

200 410,2 278,35 131,85

240 410,11 279,58 130,53

280 409,9 280,24 129,66

320 409,47 280,56 128,91

360 409,66 280 129,66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

63

Untuk melihat perbandingan yang lebih jelas perbedaan antara data pada

setiap variasi, data ditampilkan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.5 dan 4.6

berikut ini:

Gambar 4.5 Grafik perbandingan Qin setiap variasi tanpa pembebanan.

Gambar 4.6 Grafik perbandingan Qin setiap variasi dengan beban 20 kg air.

105

110

115

120

125

130

135

140

145

0 20 40 60 80 100 120 140

Qin

(kJ

/kg)

Waktu (min)

Tanpa kipas

Satu kipas

Dua kipas

105

110

115

120

125

130

135

140

145

0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400

Qin

(kJ

/kg)

Waktu (min)

Tanpa Kipas

Satu kipas

Dua kipas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

64

e. Coefficient Of Performance (COPaktual).

Coefficient Of Performance (COPaktual) dapat dihitung dengan menggunakan

Persamaan (2.4). Berikut adalah contoh perhitungan menggunakan data penelitian

dua kipas dengan beban 20 kg air pada menit ke – 360.

COPaktual = Qin / Win

= (129,66 (kJ/kg) / 51,69 (kJ/kg) )

= 2,51

Tabel 4.15 COPaktual pada setiap variasi tanpa pembebanan.

Jumlah

kipas

t

(menit)

Qin

(kJ/kg)

Win

(kJ/kg) COP Aktual

Tanpa kipas

0 155,89 54,55 2,86

20 119,88 53,34 2,25

40 112,59 54,11 2,08

60 110,79 54,39 2,04

80 111,35 53,8 2,07

100 109,11 53,32 2,05

120 109,54 54,02 2,03

Satu kipas

0 161,01 53,31 3,02

20 122,02 53,21 2,29

40 119,54 53,22 2,25

60 117,46 53,32 2,20

80 115,75 53,46 2,17

100 116,65 53,23 2,19

120 117,55 53,42 2,20

Dua kipas

0 165,16 52,96 3,12

20 139,41 52,79 2,64

40 133,06 52,74 2,52

60 132,64 52,78 2,51

80 130,98 52,95 2,47

100 131,98 52,83 2,50

120 128,58 53,15 2,42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

65

Tabel 4.16 COPaktual pada setiap variasi dengan beban 20kg air.

Jumlah

kipas

t

(menit)

Qin

(kJ/kg)

Win

(kJ/kg) COP Aktual

Tanpa Kipas

0 126,48 54,62 2,32

40 120,18 54,62 2,20

80 117,66 54,54 2,16

120 116,4 54,2 2,15

160 114,09 54,2 2,10

200 114,3 54,2 2,11

240 115,56 54,36 2,13

280 115,56 54,09 2,14

320 115,98 54,2 2,14

360 116,37 54,02 2,15

Satu kipas

0 141,64 53,44 2,65

40 135 52,97 2,55

80 132,88 52,69 2,52

120 132,04 52,72 2,50

160 129,95 52,78 2,46

200 127,21 53,32 2,39

240 124,47 53,39 2,33

280 124,31 53,39 2,33

320 123,45 53,42 2,31

360 123,46 53,48 2,31

Dua kipas

0 143,54 52,34 2,74

40 139,63 52,34 2,67

80 136,09 52,39 2,60

120 134,73 51,18 2,63

160 133,47 51,23 2,61

200 131,85 52,08 2,53

240 130,53 51,91 2,51

280 129,66 51,58 2,51

320 128,91 52,22 2,47

360 129,66 51,69 2,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

66

Untuk melihat perbandingan yang lebih jelas perbedaan antara data pada

setiap variasi, data ditampilkan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.7 dan 4.8

berikut ini:

Gambar 4.7 Grafik perbandingan COPaktual setiap variasi tanpa pembebanan.

Gambar 4.8 Grafik perbandingan COPaktual setiap variasi dengan beban 20 kg air.

2.00

2.10

2.20

2.30

2.40

2.50

2.60

2.70

0 20 40 60 80 100 120 140

CO

P A

ktu

al

Waktu (min)

Tanpa kipas

Satu kipas

Dua kipas

2.00

2.10

2.20

2.30

2.40

2.50

2.60

2.70

2.80

0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400

CO

P A

ktu

al

Waktu (min)

Tanpa Kipas

Satu kipas

Dua kipas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

67

f. Coefficient Of Performance (COPideal).

Coefficient Of Performance (COPideal) dapat dihitung dengan menggunakan

Persamaan (2.5). Berikut adalah contoh perhitungan menggunakan data penelitian

dua kipas dengan beban 20 kg air pada menit ke – 360.

COPideal = (273,15 + Te ) / (Tc - Te)

= (273,15 + (-8,6)) / (69,3 – (-8,6))

= 3,40

Tabel 4.17 COPIdeal pada setiap variasi tanpa pembebanan.

Jumlah

kipas

t

(menit)

Te

(oC)

Tc

(oC) COP Ideal

Tanpa kipas

0 -9,6 68 3,40

20 -7,5 76,6 3,16

40 -6,5 78,7 3,13

60 -4 79,1 3,24

80 -4 79,3 3,23

100 -4 79,3 3,23

120 -6,5 79,3 3,11

Satu kipas

0 -8,4 67,6 3,48

20 -7,9 73,2 3,27

40 -8,4 72,5 3,27

60 -8,4 72,5 3,27

80 -8,4 72 3,29

100 -8,8 71,7 3,28

120 -8,8 72,7 3,24

Dua kipas

0 -14,4 57,4 3,60

20 -9,3 68 3,41

40 -9,1 68 3,42

60 -10 69 3,33

80 -10 68 3,37

100 -10 67,5 3,40

120 -10 67,5 3,40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

68

Tabel 4.18 COPIdeal pada setiap variasi dengan beban 20kg air.

Jumlah

kipas

t

(menit)

Te

(oC)

Tc

(oC) COP Ideal

Tanpa Kipas

0 -5,0 77,8 3,24

40 -4,0 79,8 3,21

80 -4,5 79,9 3,18

120 -4,2 79,5 3,21

160 -5,0 79,2 3,18

200 -4,7 78,9 3,21

240 -5,2 78,6 3,20

280 -5,2 78,7 3,19

320 -5,2 78,5 3,20

360 -5,2 78,6 3,20

Satu kipas

0 -8,8 70,4 3,34

40 -7,6 73,5 3,27

80 -6,8 74 3,30

120 -6,8 74 3,30

160 -7,4 73,1 3,30

200 -8,4 73 3,25

240 -8,4 73,3 3,24

280 -8,4 73,3 3,24

320 -8,4 73,4 3,24

360 -8,4 73,4 3,24

Dua kipas

0 -8,5 70 3,37

40 -8,6 69,1 3,40

80 -8,6 69,5 3,39

120 -8,6 70 3,37

160 -8,6 71,1 3,32

200 -8,6 71,1 3,32

240 -8,6 70 3,37

280 -8,6 70 3,37

320 -8,6 69,1 3,40

360 -8,6 69,3 3,40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

69

Untuk melihat perbandingan yang lebih jelas perbedaan antara data pada

setiap variasi, data ditampilkan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.9 dan 4.10

berikut ini:

Gambar 4.9 Grafik perbandingan COPIdeal setiap variasi tanpa pembebanan.

Gambar 4.10 Grafik perbandingan COPIdeal setiap variasi dengan beban 20 kg air.

3.05

3.10

3.15

3.20

3.25

3.30

3.35

3.40

3.45

0 20 40 60 80 100 120 140

CO

P Id

eal

Waktu (min)

Tanpa kipas

Satu kipas

Dua kipas

3.05

3.10

3.15

3.20

3.25

3.30

3.35

3.40

3.45

0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400

CO

P Id

eal

Waktu (min)

Tanpa Kipas

Satu kipas

Dua kipas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

70

g. Efisiensi Kalor Mesin Pendingin Jenasah (η)

Efisiensi Mesin Pendingin Jenasah dapat dihitung dengan menggunakan

Persamaan (2.6). Berikut adalah contoh perhitungan menggunakan data penelitian

dua kipas dengan beban 20 kg air pada menit ke – 360.

Efisiensi Kalor (η) = ( COPactual / COPideal ) x 100 %

= (2,51/3,40) x 100%

= 73,86%

Tabel 4.19 Efisiensi Mesin pendingin pada setiap variasi tanpa pembebanan.

Jumlah

kipas

t

(menit) COP Aktual COP Ideal

Efisiensi

Kalor (η)

Tanpa kipas

0 2,86 3,40 84,14

20 2,25 3,16 71,15

40 2,08 3,13 66,48

60 2,04 3,24 62,89

80 2,07 3,23 64,06

100 2,05 3,23 63,33

120 2,03 3,11 65,25

Satu kipas

0 3,02 3,48 86,70

20 2,29 3,27 70,11

40 2,25 3,27 68,64

60 2,20 3,27 67,32

80 2,17 3,29 65,75

100 2,19 3,28 66,73

120 2,20 3,24 67,84

Dua kipas

0 3,12 3,60 86,54

20 2,64 3,41 77,37

40 2,52 3,42 73,67

60 2,51 3,33 75,44

80 2,47 3,37 73,32

100 2,50 3,40 73,57

120 2,42 3,40 71,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

71

Tabel 4.20 Efisiensi mesin pendingin pada setiap variasi dengan beban 20kg air.

Jumlah

kipas

t

(menit) COP Aktual COP Ideal

Efisiensi

Kalor (η)

Tanpa Kipas

0 2,32 3,24 71,47

40 2,20 3,21 68,46

80 2,16 3,18 67,75

120 2,15 3,21 66,86

160 2,10 3,18 66,09

200 2,11 3,21 65,70

240 2,13 3,20 66,53

280 2,14 3,19 66,90

320 2,14 3,20 66,91

360 2,15 3,20 67,39

Satu kipas

0 2,65 3,34 79,41

40 2,55 3,27 77,84

80 2,52 3,30 76,51

120 2,50 3,30 75,98

160 2,46 3,30 74,58

200 2,39 3,25 73,35

240 2,33 3,24 71,94

280 2,33 3,24 71,85

320 2,31 3,24 71,40

360 2,31 3,24 71,33

Dua kipas

0 2,74 3,37 81,35

40 2,67 3,40 78,35

80 2,60 3,39 76,69

120 2,63 3,37 78,21

160 2,61 3,32 78,49

200 2,53 3,32 76,27

240 2,51 3,37 74,71

280 2,51 3,37 74,69

320 2,47 3,40 72,50

360 2,51 3,40 73,86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

72

Untuk melihat perbandingan yang lebih jelas perbedaan antara data pada

setiap variasi, data ditampilkan dalam bentuk grafik pada gambar 4.11 dan 4.12

berikut ini:

Gambar 4.11 Grafik perbandingan Efisiensi kalor mesin pendingin setiap variasi

tanpa pembebanan.

Gambar 4.12 Grafik perbandingan Efisiensi kalor mesin pendingin setiap variasi

dengan beban 20 kg air.

60.00

62.00

64.00

66.00

68.00

70.00

72.00

74.00

76.00

78.00

80.00

0 20 40 60 80 100 120 140

Efis

ien

si η

Waktu (min)

Tanpa kipas

Satu kipas

Dua kipas

60.00

62.00

64.00

66.00

68.00

70.00

72.00

74.00

76.00

78.00

80.00

0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400

Efis

ien

si η

Waktu (min)

Tanpa Kipas

Satu kipas

Dua kipas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

73

4.3 Pembahasan

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa mesin pendingin

jenasah dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan data yang baik. Udara di

dalam pendingin jenasah sebelum penelitian dimulai, dikondisikan sama dengan

udara pada lingkungan sekitar. Data penelitian diambil ketika suhu udara di dalam

mesin pendingin mendekati 26 OC, untuk penelitian tanpa menggunakan beban,

sedangkan pada penelitian dengan menggunakan beban, data diambil ketika suhu

speimen mencapai 24,8 OC. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh data berupa

suhu refrigerant masuk kompresor (T1), suhu refrigerant masik pipa kapiler (T3),

tekanan masuk kompresor (P1) dan tekanan keluar kompresor (P2) yang kemudian

dapat digunakan untuk menggambarkan siklus kompresi uap pada P-h diagram.

Hasil yang didapat dari P-h diagram berupa nilai entalpi yang dapat dilihat pada

tabel 4.7 untuk variasi penelitian tanpa beban, dan tabel 4.8 untuk variasi penelitian

dengan pembebanan berupa air seberat 20 kg. Dari data entalpi yang didapat maka

dapat diperoleh nilai kerja kompresor (Win), nilai kalor persatuan massa refrigerant

yang dilepas oleh kondensor (Qout), nilai kalor persatuan massa refrigerant yang

diserap oleh evaporator (Qin), Coefficient of performance Actual (COPAktual),

Coefficient of performance Ideal (COPIdeal), nilai efisiensi kalor (η).

Untuk nilai kerja kompresor (Win), diperoleh hasil yang tertera pada Tabel

4.9 dan Tabel 4.10. Dari data yang diperoleh, untuk penelitian tanpa beban: tanpa

kipas, nilai kerja kompresor terendah sebesar 53,32 kJ/kg, nilai kerja kompresor

tertinggi sebesar 54,55 kJ/kg, rata-rata nilai kerja kompresor t = 0 menit sampai 120

menit sebesar 53,93 kJ/kg; satu kipas, nilai kerja kompresor terendah sebesar 53,21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

74

kJ/kg, nilai kerja kompresor tertinggi sebesar 53,46 kJ/kg, rata-rata nilai kerja

kompresor t = 0 menit sampai 120 menit sebesar 53,31 kJ/kg; dua kipas, nilai kerja

kompresor terendah sebesar 52,74 kJ/kg, nilai kerja kompresor tertinggi sebesar

53,15 kJ/kg, rata-rata nilai kerja kompresor t = 0 menit sampai 120 menit sebesar

52,89 kJ/kg. Untuk penelitian dengan beban: tanpa kipas, nilai kerja kompresor

terendah sebesar 54,02 kJ/kg, nilai kerja kompresor tertinggi sebesar 54,62 kJ/kg,

rata-rata nilai kerja kompresor t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 54,31 kJ/kg;

satu kipas, nilai kerja kompresor terendah sebesar 52,69 kJ/kg, nilai kerja

kompresor tertinggi sebesar 53,48 kJ/kg, rata-rata nilai kerja kompresor t = 0 menit

sampai 360 menit sebesar 53,16 kJ/kg; dua kipas, nilai kerja kompresor terendah

sebesar 51,18 kJ/kg, nilai kerja kompresor tertinggi sebesar 52,39 kJ/kg, rata-rata

nilai kerja kompresor t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 51,90 kJ/kg. Untuk

mengetahui perbandingan nilai kerja kompresor untuk setiap variasi, data dapat

dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2. Gambar 4.1 berisi grafik perbandingan antara nilai

kerja kompresor untuk setiap variasi pada penelitian tanpa beban pendinginan dan

gambar 4.2 pada penelitian dengan menggunakan beban 20 kg air. Dari grafik dapat

dilihat bahwa dengan adanya penambahan kipas pendingin pada kondensor, nilai

kerja kompresor semakin menurun untuk setiap jumlah kipas yang digunakan, hal

ini menjelaskan bahwa semakin banyak penambahan kipas kondensor meringankan

kerja kompresor.

Nilai kalor persatuan massa refrigerant yang dilepas oleh kondensor (Qout)

dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12. Dari data yang diperoleh, untuk

penelitian tanpa beban: tanpa kipas, nilai kalor yang dilepas kondensor terendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

75

sebesar 162,43 kJ/kg, nilai kalor yang dilepas kondensor tertinggi sebesar 210,44

kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang dilepas kondensor t = 0 menit sampai 120 menit

sebesar 172,38 kJ/kg; satu kipas, nilai kalor yang dilepas kondensor terendah

sebesar 169,21 kJ/kg, nilai kalor yang dilepas kondensor tertinggi sebesar 214,32

kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang dilepas kondensor t = 0 menit sampai 120 menit

sebesar 177,59 kJ/kg; dua kipas, nilai kalor yang dilepas kondensor terendah

sebesar 181,73 kJ/kg, nilai kalor yang dilepas kondensor tertinggi sebesar 218,12

kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang dilepas kondensor t = 0 menit sampai 120 menit

sebesar 190,29 kJ/kg. Untuk penelitian dengan beban: tanpa kipas, nilai kalor yang

dilepas kondensor terendah sebesar 168,29 kJ/kg, nilai kalor yang dilepas

kondensor tertinggi sebesar 181,10 kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang dilepas

kondensor t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 171,56 kJ/kg; satu kipas, nilai kalor

yang dilepas kondensor terendah sebesar 176,87 kJ/kg, nilai kalor yang dilepas

kondensor tertinggi sebesar 195,08 kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang dilepas

kondensor t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 182,60 kJ/kg; dua kipas, satu kipas,

nilai kalor yang dilepas kondensor terendah sebesar 181,13 kJ/kg, nilai kalor yang

dilepas kondensor tertinggi sebesar 195,88 kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang dilepas

kondensor t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 185,70 kJ/kg. Untuk mengetahui

perbandingan nilai kalor persatuan massa refrigerant yang dilepas oleh kondensor

untuk setiap variasi, data dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. Gambar

4.3 berisi grafik perbandingan antara nilai kalor persatuan massa refrigerant yang

dilepas oleh kondensor untuk setiap variasi pada penelitian tanpa beban

pendinginan dan Gambar 4.4 pada penelitian dengan menggunakan beban 20 kg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

76

air. Dari grafik dapat dilihat bahwa dengan adanya penambahan kipas pendingin

pada kondensor, kalor yang dilepas oleh kondensor meningkat dibandingkan

dengan penelitian tanpa menggunakan kipas pendingin kondensor. Hal ini

disebabkan adanya aliran udara yang lebih cepat jika digunakan kipas pada

kondensor, sehingga kalor dari kondensor akan lebih cepat terbuang keluar.

Nilai kalor persatuan massa refrigerant yang diserap oleh evaporator (Qin)

dapat dilihat pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14. Dari data yang diperoleh, untuk

penelitian tanpa beban: tanpa kipas, nilai kalor yang diserap evaporator terendah

sebesar 109,11 kJ/kg, nilai kalor yang diserap evaporator tertinggi sebesar 155,89

kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang diserap evaporator t = 0 menit sampai 120 menit

sebesar 118,45 kJ/kg; satu kipas, nilai kalor yang diserap evaporator terendah

sebesar 115,75 kJ/kg, nilai kalor yang diserap evaporator tertinggi sebesar 161,01

kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang diserap evaporator t = 0 menit sampai 120 menit

sebesar 124,28 kJ/kg; dua kipas, nilai kalor yang diserap evaporator terendah

sebesar 128,58 kJ/kg, nilai kalor yang diserap evaporator tertinggi sebesar 165,16

kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang diserap evaporator t = 0 menit sampai 120 menit

sebesar 137,40 kJ/kg. Untuk penelitian dengan beban: tanpa kipas, nilai kalor yang

diserap evaporator terendah sebesar 114,09 kJ/kg, nilai kalor yang diserap

evaporator tertinggi sebesar 126,48 kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang diserap

evaporator t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 117,26 kJ/kg; satu kipas, nilai

kalor yang diserap evaporator terendah sebesar 123,45 kJ/kg, nilai kalor yang

diserap evaporator tertinggi sebesar 141,64 kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang diserap

evaporator t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 129,44 kJ/kg; dua kipas, nilai kalor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

77

yang diserap evaporator terendah sebesar 128,91 kJ/kg, nilai kalor yang diserap

evaporator tertinggi sebesar 143,54 kJ/kg, rata-rata nilai kalor yang diserap

evaporator t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 133,81 kJ/kg. Untuk mengetahui

perbandingan nilai kalor persatuan massa refrigerant yang diserap oleh evaporator

untuk setiap variasi, data dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Gambar

4.5 berisi grafik perbandingan antara nilai kalor persatuan massa refrigerant yang

diserap oleh evaporator untuk setiap variasi pada penelitian tanpa beban

pendinginan dan Gambar 4.6 pada penelitian dengan menggunakan beban 20 kg

air. Dari grafik dapat dilihat bahwa dengan adanya penambahan kipas pendingin

pada kondensor menyebabkan penyerapan kalor pada ruangan pendinginan menjadi

lebih tinggi daripada tanpa menggunakan kipas. Hal ini di karenakan dengan

penambahan kipas, kerja kompresor menjadi ringan, sehingga mempengaruhi

penyerapan kalor pada ruangan menjadi lebih tinggi.

Nilai Coefficient Of Performance (COPaktual) dapat dilihat pada Tabel 4.15

dan Tabel 4.16. Dari data yang diperoleh, untuk penelitian tanpa beban: tanpa

kipas, nilai COPactual terendah sebesar 2,03, nilai COPactual tertinggi sebesar 2,86,

rata-rata nilai COPactual t = 0 menit sampai 120 menit sebesar 2,20; satu kipas, nilai

COPactual terendah sebesar 2,17, nilai COPactual tertinggi sebesar 3,02, rata-rata nilai

COPactual t = 0 menit sampai 120 menit sebesar 2,33; dua kipas, nilai COPactual

terendah sebesar 2,42, nilai COPactual tertinggi sebesar 3,12, rata-rata nilai COPactual

t = 0 menit sampai 120 menit sebesar 2,60. Untuk penelitian dengan beban: Tanpa

kipas, nilai COPactual terendah sebesar 2,10, nilai COPactual tertinggi sebesar 2,32,

rata-rata nilai COPactual t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 2,16; Satu kipas, nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

78

COPactual terendah sebesar 2,31, nilai COPactual tertinggi sebesar 2,65, rata-rata nilai

COPactual t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 2,44; Dua kipas, nilai COPactual

terendah sebesar 2,47, nilai COPactual tertinggi sebesar 2,74, rata-rata nilai COPactual

t = 0 menit sampai 3600 menit sebesar 2,58. Untuk mengetahui perbandingan nilai

COPaktual untuk setiap variasi, data dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan Gambar 4.8.

Gambar 4.7 berisi grafik perbandingan antara COPaktual untuk setiap variasi pada

penelitian tanpa beban pendinginan dan Gambar 4.8 pada penelitian dengan

menggunakan beban 20 kg air. Dari grafik dapat dilihat bahwa dengan adanya

penambahan kipas pendingin pada kondensor menyebabkan meningkatnya nilai

COPaktual dari mesin pendingin. Peningkatan nilai COPaktual dipengaruhi oleh tingkat

kemampuan refrigerant untuk menyerap kalor dari dalam ruangan pendinginan dan

daya yang digunakan kompresor untuk melakukan proses pendinginan. Dengan

adanya peningkatan jumlah kalor yang dapat diserap oleh refrigerant dari dalam

ruangan pendinginan, maka hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan nilai

COPaktual akibat penambahan jumlah kipas pendingin pada kondensor.

Meningkatnya nilai COPaktual juga dipengaruhi oleh penurunan nilai kerja

kompresor akibat efek pendinginan pada kondensor.

Nilai Coefficient Of Performance (COPideal) dapat dilihat pada Tabel 4.17 dan

Tabel 4.18. Dari data yang diperoleh, untuk penelitian tanpa beban: Tanpa kipas,

nilai COPideal terendah sebesar 3,11, nilai COPideal tertinggi sebesar 3,40, rata-rata

nilai COPideal t = 0 menit sampai 120 menit sebesar 3,21; Satu kipas, nilai COPideal

terendah sebesar 3,24, nilai COPideal tertinggi sebesar 3,48, rata-rata nilai COPideal t

= 0 menit sampai 120 menit sebesar 3,33; Dua kipas, nilai COPideal terendah sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

79

3,33, nilai COPideal tertinggi sebesar 3,60, rata-rata nilai COPideal t = 0 menit sampai

120 menit sebesar 3,42. Untuk penelitian dengan beban: Tanpa kipas, nilai COPideal

terendah sebesar 3,18, nilai COPideal tertinggi sebesar 3,24, rata-rata nilai COPideal t

= 0 menit sampai 360 menit sebesar 3,20; Satu kipas, nilai COPideal terendah sebesar

3,24, nilai COPideal tertinggi sebesar 3,34, rata-rata nilai COPideal t = 0 menit sampai

360 menit sebesar 3,27; Dua kipas, nilai COPideal terendah sebesar 3,32, nilai

COPideal tertinggi sebesar 3,40, rata-rata nilai COPideal t = 0 menit sampai 360 menit

sebesar 3,37. Untuk mengetahui perbandingan nilai COPideal pada setiap variasi,

data dapat dilihat pada Gambar 4.9 dan Gambar 4.10. Gambar 4.9 berisi grafik

perbandingan antara nilai COPideal untuk setiap variasi pada penelitian tanpa beban

pendinginan dan Gambar 4.10 pada penelitian dengan menggunakan beban 20 kg

air. Dari grafik dapat dilihat bahwa dengan adanya penambahan kipas pendingin

pada kondensor menyebabkan nilai COPideal meningkat. Hal ini dikarenakan

terjadinya penurunan tekanan kerja kompresor sehingga mempengaruhi suhu kerja

evaporator dan kondensor. Nilai COPideal dapat diperoleh dengan mengetahui suhu

kerja kondensor (Tc) dan evaporator (Te).

Efisiensi Kalor Mesin Pendingin Jenasah dapat dilihat pada Tabel 4.19 dan

Tabel 4.20. Dari data yang diperoleh, untuk penelitian tanpa beban: tanpa kipas,

nilai efisiensi kalor terendah sebesar 62,89 %, nilai efisiensi kalor tertinggi sebesar

84,14 %, rata-rata nilai efisiensi kalor t = 0 menit sampai 120 menit sebesar 68,19

%; Satu kipas, nilai efisiensi kalor terendah sebesar 65,75 %, nilai efisiensi kalor

tertinggi sebesar 86,70 %, rata-rata nilai efisiensi kalor t = 0 menit sampai 120 menit

sebesar 70,44 %; Dua kipas, nilai efisiensi kalor terendah sebesar 71,25 %, nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

80

efisiensi kalor tertinggi sebesar 86,54 %, rata-rata nilai efisiensi kalor t = 0 menit

sampai 120 menit sebesar 75,88 %. Untuk penelitian dengan beban: Tanpa kipas,

nilai efisiensi kalor terendah sebesar 65,70 %, nilai efisiensi kalor tertinggi sebesar

71,47 %, rata-rata nilai efisiensi kalor t = 0 menit sampai 360 menit sebesar 67,41

%; Satu kipas, nilai efisiensi kalor terendah sebesar 71,33 %, nilai efisiensi kalor

tertinggi sebesar 79,41 %, rata-rata nilai efisiensi kalor t = 0 menit sampai 360 menit

sebesar 74,42 %; Dua kipas, nilai efisiensi kalor terendah sebesar 72,50 %, nilai

efisiensi kalor tertinggi sebesar 81,35 %, rata-rata nilai efisiensi kalor t = 0 menit

sampai 360 menit sebesar 76,51 %. Untuk mengetahui perbandingan efisiensi kalor

mesin pendingin jenasah untuk setiap variasi, data dapat dilihat pada Gambar 4.11

dan Gambar 4.12. Gambar 4.11 berisi grafik perbandingan antara nilai kerja

kompresor untuk setiap variasi pada penelitian tanpa beban pendinginan dan

Gambar 4.12 pada penelitian dengan menggunakan beban 20 kg air. Dari grafik

dapat dilihat bahwa dengan adanya penambahan kipas pendingin pada kondensor

akan meningkatkan nilai efisiensi kalor dari mesin pendingin jenasah. Peningkatan

nilai efisiensi kalor dipengaruhi oleh perbedaan nilai COPaktual dan COPideal yang

dihasilkan mesin pendingin jenasah.

Dari data pada tabel diatas diketahui suhu terendah pada ruangan pendingin

yang dihasikan oleh mesin pendingin adalah 6,1 oC untuk penelitian tanpa kipas,

tanpa beban pendinginan dan 12,2 oC untuk penelitian dua kipas dengan

menggunakan beban pendinginan 20 kg air. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa

pada penelitian tanpa beban dengan adanya penambahan kipas pendingin pada

kondensor maka akan meningkatkan kemampuan kerja mesin pendingin dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

81

menghasilkan suhu akhir yang lebih dingin dibandingkan dengan mesin pendingin

yang tidak menggunakan pendingin pada bagian kondensornya. Begitu juga dengan

penelitian dengan beban pendinginan 20 kg air, meskipun hasil suhu akhir yang

dihasilkan belum mencapai suhu di bawah 12 oC sampai pada menit ke-360, yaitu

sebesar 12,2 oC, namun suhu di ruangan evaporator sudah mencapai 8,1 oC. Hal ini

mengindikasikan bahwa penelitian ini masih berhasil untuk dapat mencapai suhu di

bawah 12 oC agar bakteri tidak hidup, hanya diperlu penambahan waktu penelitian

sampai beberapa menit selanjutnya permasalahan di atas dapat di selesaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan:

1. Mesin pendingin jenasah yang telah dibuat bekerja dengan baik. Dengan

menghasilkan suhu akhir 6,3 oC untuk penelitian tanpa beban.

2. Karakteristik mesin pendingin jenasah, antara lain:

a. Kalor yang diserap oleh evaporator persatuan massa refrigerant (Qin)

untuk tanpa beban, pada kipas satu rata-ratanya sebesar 124kJ/kg dan dua

kipas rata-ratanya sebesar 137kJ/kg. Untuk dengan beban, pada kipas satu

rata-ratanya sebesar 129 kJ/kg dan dua kipas rata-ratanya sebesar 133

kJ/kg.

b. Kalor yang dibuang oleh kondensor persatuan massa refrigerant (Qout)

untuk tanpa beban, pada satu kipas rata-ratanya sebesar 177 kJ/kg dan dua

kipas rata-ratanya sebesar 190 kJ/kg. Untuk dengan beban, pada satu kipas

rata-ratanya sebesar 182 kJ/kg dan dua kipas rata-ratanya sebesar 185

kJ/kg.

c. Kerja kompresor persatuan massa refrigerant (Win) untuk tanpa beban,

pada kipas satu rata-ratanya sebesar 53 kJ/kg dan dua kipas rata-ratanya

sebesar 52 kJ/kg. Untuk dengan beban, pada satu kipas rata-ratanya 53

kJ/kg dan dua kipas rata-ratanya sebesar 51 kJ/kg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

83

d. Coefficient of performance (COPaktual) untuk tanpa beban, pada kipas satu

rata-ratanya sebesar 2,33 dua kipas rata-ratanya sebesar 2,60. Untuk

dengan beban, pada kipas satu rata-ratanya sebesar 2,44 dan dua kipas rata-

ratanya sebesar 2,58.

e. Coefficient of performance (COPideal) untuk tanpa beban, pada kipas satu

rata-ratanya sebesar 3,30 dua kipas rata-ratanya sebesar 3,42. Untuk

dengan beban, pada satu kipas rata-ratanya sebesar 3,27 dan dua kipas rata-

ratanya sebesar 3,37.

f. Efisiensi kalor (η) untuk tanpa beban, pada kipas satu rata-ratanya sebesar

70 % dan dua kipas rata-ratanya sebesar 75 %. Untuk dengan beban, pada

kipas satu rata-ratanya sebesar 74 % dan dua kipas rata-ratanya sebesar 76

%.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman dari pembuatan dan kesalahan yang dilakukan

dalam pembuatan mesin pendingin jenasah ini, saran yang dapat penulis berikan:

a. Untuk mendapatkan hasil yang lebih valid, data penelitian dapat diambil

dengan waktu yang lebih lama agar mendapatkan data yang benar - benar

tunak.

b. Disarankan untuk menghilangkan kandungan oksigen didalam ruangan

pendingin, agar bakteri tidak dapat hidup.

c. Disarankan untuk merendam kondensor ke dalam air, agar didapat suhu yang

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

84

DAFTAR PUSTAKA

Basri, H. M. (2009). Efek Perubahan Laju Aliran Massa Air Pendingin Pada

Kondensor Terhadap Kinerja Mesin Refrigerasi Focus 808.

Saksono, Puji. (2012). Analisis Pengaruh Gangguan Heat Transfer Kondensor

Terhadap Performansi Air Conditioning.

Prasetya, P. H. B., Putra, K. B. A. (2013). Studi Eksperimen Variasi Laju

pendinginan Kondensor pada Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF.

Firdaus, Royyan., Putra, K. B. A. (2014). Studi Variasi Laju Pelepasan Kalor

Kondensor High Stage Sistem Refrigerasi Cascade R22 Dan R404a Dengan

Heat Charger Tipe Concentric Tube.

Purnomo, Heroe. (2015). Analisis Karakteristik Unjuk Kerja Sistem Pendingin (Air

Conditioning) Yang Menggunakan Freon R-22 Berdasarkan Pada Variasi

Putaran Kipas Pendingin Kondensor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

Lampiran Tabel nilai h1-h4 tanpa beban dari gambar P-h Diagram.

Jumlah

kipas

t

(menit)

h1

(kJ/kg)

h2

(kJ/kg)

h3 = h4

(kJ/kg)

Te

(oC)

Tc

(oC)

P1

(bar)

P2

(bar)

Tanpa

kipas

0 425 479,6 269,11 -9,6 68 2 18,5

20 414,55 467,9 294,67 -7,5 76,6 2,3 25,8

40 410,41 464,5 297,82 -6,5 78,7 2,5 26,5

60 409,73 464,12 298,94 -4 79,1 2,6 27

80 409,35 463,15 298 -4 79,3 2,6 27,2

100 409,11 462,43 300 -4 79,3 2,6 27,2

120 408,54 462,6 299 -6,5 79,3 2,5 27,2

Satu

kipas

0 424,79 478,1 263,78 -8,4 67,6 2,32 22

20 411 464,21 288,98 -7,9 73,2 2,39 23,4

40 409,54 462,76 290 -8,4 72,5 2,32 23,07

60 408,89 462,2 291,43 -8,4 72,5 2,32 23,07

80 408,33 461,8 292,58 -8,4 72 2,32 22,7

100 408,14 461,4 291,49 -8,8 71,7 2,25 22,8

120 408 461,4 290,45 -8,8 72,7 2,25 23,07

Dua

kipas

0 425,16 478,1 260 -14 57,4 1,77 16,52

20 413,86 466,7 274,45 -9,3 68 2,11 20,66

40 409,88 462,6 276,82 -9,1 68 2,18 20,66

60 408,81 461,6 276,17 -10 69 2,04 20,31

80 407,52 460,47 276,54 -10 68 2,04 20,04

100 407,13 460 275,15 -10 67,5 2,04 19,97

120 406,85 460 278,27 -10 67,5 2,04 19,97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN JENASAH DENGAN … · bab ii dasar teori dan tinjauan pustaka ……………… ... 2.1.1 mesin pendingin jenasah ... 17 bab iii metodologi penelitian

Lampiran Tabel nilai h1-h4 dengan beban dari gambar P-h Diagram.

Jumlah

kipas

t

(menit)

h1

(kJ/kg)

h2

(kJ/kg)

h3 = h4

(kJ/kg)

Te

(oC)

Tc

(oC)

P1

(bar)

P2

(bar)

Tanpa

Kipas

0 415,96 470,6 289,48 -5,0 77,8 2,44 25,14

40 414,49 469,1 294,31 -4,0 79,8 2,53 25,97

80 414,28 468,8 296,62 -4,5 79,9 2,48 26,36

120 412,6 466,8 296,2 -4,2 79,5 2,51 26,13

160 412,39 466,6 298,3 -5,0 79,2 2,44 25,97

200 412,18 466,4 297,88 -4,7 78,9 2,46 25,78

240 411,55 465,9 295,99 -5,2 78,6 2,41 25,62

280 410,71 464,8 295,15 -5,2 78,7 2,41 25,64

320 410,5 464,7 294,52 -5,2 78,5 2,41 25,57

360 410,47 464,5 294,1 -5,2 78,6 2,41 25,6

Satu

kipas

0 415,31 468,8 273,67 -8,8 70,4 2,25 22,18

40 415 468 280 -7,6 73,5 2,46 24,45

80 413,12 465,8 280,24 -6,8 74 2,53 25,14

120 413 465,7 280,96 -6,8 74 2,53 25,14

160 411,87 464,7 281,92 -7,4 73,1 2,46 24,8

200 411,64 465 284,43 -8,4 73 2,39 24,52

240 410,41 463,8 285,94 -8,4 73,3 2,39 24,73

280 410 463,7 286 -8,4 73,3 2,39 23,76

320 410,12 463,5 286,67 -8,4 73,4 2,39 24.45

360 410 463,5 286,54 -8,4 73,4 2,39 24,45

Dua

kipas

0 414,21 466,6 270,67 -8,5 70 2,05 19,83

40 413,87 466,2 274,24 -8,6 69,1 2,25 21,35

80 411,24 463,6 275,15 -8,6 69,5 2,32 21,49

120 411,52 462,7 276,79 -8,6 70 2,25 21,69

160 411,37 462,6 277,9 -8,6 71,1 2,25 21,39

200 410,2 462,3 278,35 -8,6 71,1 2,25 21,39

240 410,11 462 279,58 -8,6 70 2,25 21,69

280 409,9 461,5 280,24 -8,6 70 2,25 21,69

320 409,47 461,7 280,56 -8,6 69,1 2,25 21,35

360 409,66 461,4 280 -8,6 69,3 2,25 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI