5
Karakteristik Perkembangan Aspek Emosi dan Aspek Sosial Masa Remaja Masa Remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam sisklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi (dari masa kanak-kanak ke masa dewasa), yang diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat. Ditilik dari segi usia, siswa SLTP (SMP dan MTS) dab SLTA (SMA, MA, dan SMK) termasuk fase atau masa remaja. Fase ini merupakan salah satu periode dalam rentang kehidupan siswa. Untuk memahami lebih lanjut tentang remaja, pada uraian berikut dipaparkan mengenai karakteristik aspek-aspek perkembangan yang terkait dengan remaja dalam berinteraksi sosial yaitu aspek perekembangan emosi dan sosial masa remaja. A. Aspek Emosi Masa remaja merupakan puncak emosionalitas pertumbuhan organ-organ seksual mempengaruhi emosi dan perasaan-perasaan baru yang belum dialami sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal (siswa SLTP), perkembangan emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan rekreatif (kritis) yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya sering bersifat negatif dan tempramental (mudah tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung). kondisi ini terjadi terutama apabila remaja itu hidup di lingkungan (terutama keluarga) yang tidak harmonis.

Karakteristik Perkembangan Aspek Emosi Dan Aspek Sosial Masa Remaja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karakteristik Perkembangan Aspek Emosi Dan Aspek Sosial Masa Remaja

Karakteristik Perkembangan Aspek Emosi dan Aspek Sosial Masa

Remaja

Masa Remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam

sisklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi (dari masa

kanak-kanak ke masa dewasa), yang diarahkan kepada perkembangan

masa dewasa yang sehat. Ditilik dari segi usia, siswa SLTP (SMP dan MTS)

dab SLTA (SMA, MA, dan SMK) termasuk fase atau masa remaja. Fase ini

merupakan salah satu periode dalam rentang kehidupan siswa. Untuk

memahami lebih lanjut tentang remaja, pada uraian berikut dipaparkan

mengenai karakteristik aspek-aspek perkembangan yang terkait dengan

remaja dalam berinteraksi sosial yaitu aspek perekembangan emosi dan

sosial masa remaja.

A. Aspek Emosi

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas pertumbuhan organ-

organ seksual mempengaruhi emosi dan perasaan-perasaan baru yang

belum dialami sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan untuk

berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal (siswa

SLTP), perkembangan emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan

rekreatif (kritis) yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi

sosial, emosinya sering bersifat negatif dan tempramental (mudah

tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung). kondisi ini terjadi

terutama apabila remaja itu hidup di lingkungan (terutama keluarga) yang

tidak harmonis.

Dalam budaya Amerika, periode ini dipandang sebagai masa

“Strom&Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian,

mimpi dan melamun tentang cinta, dan persaan teralineasi dari

kehidupan sosial budaya orang dewasa. Pikunas ( dalam Yusuf, 2008:13)

Page 2: Karakteristik Perkembangan Aspek Emosi Dan Aspek Sosial Masa Remaja

Dalam suatu penelitian dikemukakan bahwa regulasi emosi sangat

penting bagi keberhasilan akademik. Yusuf dalam bukunya yang berjudul

“Perkembangan Peserta Didik” menyatakan bahwa remaja yang sering

mengalami emosi yang negatif cenderung memiliki prestasi belajar yang

rendah (2011:98). Oleh sebab itu sangatlah penting bagi remaja untuk

mengelolah emosinya ke hal-hal yang positif agar remaja dapat mencapai

keberhasilan.

Dibawah ini terdapat beberapa kompetensi emosi yang penting

untuk dikemabangakn para remaja (sarni 1999 dalam Yusuf, 2011)

Kompetensi Emosi Contoh

1. Menyadari bahwa pengungkapan (ekspresi) emosi memainkan peranana penting dalam berhubungan sosial

Mengetahuai bahwamengekspresikan rasa marah kepada teman dapat merusak persahabatan

2. Kemampuan mengatasi emosi yang negatif dengan strategi regulasi diri dapat mengurangi intensitas dan durasi kondisi emosi

Mengurasi rasa marah dengan menjauhi situasi negatif dan melakukan aktivitas yang dapat melupakan emosi tersebut

3. Memahami bahwa kondisi emosi dari dalam tidak selalu berhubungan dengan pengungkapan (ekspresi) ke luar (Remaja menjadi lebih matang, dimulai denagn memahami bahwa ekspresi emosinya meberikan dampak pada orang lain)

Memhami bahwa dirinya bisa marah tetapi masih dapat mengelolah emosi tersebut, sehingga telihat bias-bias saja (netral)

4. Menyadari kondisi emosi sendiri tanpa terpengaruh oleh emosi tersebut

Membedakan antara sedih dan cemas, dan fokus mengatasi daripada terpengaruh oleh perasaan-perasaan tersebut

5. Dapat Membedakan emosi orang lain

Dapat membedakan bahwa orang lain itu sedang sedih bukan takut

B. Aspek Sosial

Pada masa remaja berkembang “Social cognition” yaitu

kemampuan memahami orang lain. Kemampuan ini mendorong remaja

untuk menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya. Masa ini juga

ditandai dengan berkembangnya sikap “conformity” (konformitas)

yaitu kecenderungan untuk meniru, mengikuti opini, pendapat, nilai,

Page 3: Karakteristik Perkembangan Aspek Emosi Dan Aspek Sosial Masa Remaja

kebiasaan, kegemaran (hobby), atau keinginan orang lain.

Perkembangan konformitas ini dapat berdampak positif atau negatif

bagi remaja sendiri, tergantung kepada sisapa atau kelompok mana

dia melakukan konformitasnya.

Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan remaja yang

nakal, menjadi pecandu nafza, meminum minuman keras, freesex atau

berperilaku kriminal, atau berperilaku sadis (seperti gang motor),

karena mereka meniru atau mengikuti perilaku teman sepergaulannya.

seiring dengan bertambah usianya, kecenderungan dalam melakukan

konformitas ini semakin berkurang, karena berkembangnya

kemampuan berpikir yang lebih matang, sehingga untuk melakukan

sesuatu senantiasa memperthitungkan untung-ruginya atau maslahat-

mudaratnya.

Terkait dengan hal ini, Luskin Pikunas (dalam Yusu, 2008:13)

mengemukakan pendapat McCandless dan Evans yang berpendapat

bahwa masa remaja akhir di tandai oleh keinginan yang kuat untuk

tumbuh dan berkembang secara matang agar diterima oleh teman

sebaya, orang dewasa, dan budaya.

Terkait dengan perkembangan intelektual, emosional, dan sosial,

Jecyquelnne Eccles (dalam Yusuf, 2011:101) mengemukakan kompetensi

sosial yang seyogianya dimiliki dan harus dikembangkan oleh remaja

adalah sebagai berikut :

a. Memiliki hubungan yang baik dengan orang tua, guru, dan

orang dewasa lainnya.

b. Memiliki kesadaran untuk berhubungan dengan jejaring

kehidupan sosial yang lebih luas

c. Memiliki sikap proposial dengan lembaga-lembaga tertentu

seperti sekolah, gereja, (masjid baig orang islam), dan

pusat-pusat pengembangan kepemudaan

d. Memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

konteks budaya yang beragam

Page 4: Karakteristik Perkembangan Aspek Emosi Dan Aspek Sosial Masa Remaja

e. Memiliki komitmen terhadap hak dan kewajiban sebagai

warga negara

REFERENSI

- Yusuf dan Nani M. Sugandhi. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

- Yusuf, Syamsu. 2008. Program Bimbingan Konseling di Sekolah. Bandung: Pustaka

Bani Quraisy.