13
Dasar Pengelolaan Sampah Kota Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan kota. Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya berarti tidak adanya sampah, melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika.

Karakteristik & tek._operasional(2)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karakteristik & tek._operasional(2)

Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan kota. Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya berarti tidak adanya sampah, melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika.

Page 2: Karakteristik & tek._operasional(2)

Terdapat tiga hal yang menjadi perhatian utama dan yang harus dipertimbangkan secara matang dalam pengelolaan sampah, yaitu :

1. Identifikasi kondisi sistem pengelolaan sampah yang telah ada

2. Definisi baik dan benar dalam hal pengelolaan sampah

3. Pola kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan

Page 3: Karakteristik & tek._operasional(2)

Aspek Manajemen Aspek Manajemen Pengelolaan PersampahanPengelolaan Persampahan

1.1. Aspek Organisasi Dan ManajemenAspek Organisasi Dan Manajemen Aspek ini mempunyai Aspek ini mempunyai peranan pokokperanan pokok : :

menggerakan, mengaktifkan dan menggerakan, mengaktifkan dan mengarahkan sistem manajemen mengarahkan sistem manajemen persampahan kota, persampahan kota,

Sub sistem ini meliputi bentuk serta pola Sub sistem ini meliputi bentuk serta pola organisasi dan komponen pelengkapnya, organisasi dan komponen pelengkapnya, yakni yakni persoalan serta sistem manajemenpersoalan serta sistem manajemen. .

Struktur manajemen meliputi Struktur manajemen meliputi perencanaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk jenjang pelaksanaan dan pengendalian untuk jenjang strategis, teknik maupun operasionalstrategis, teknik maupun operasional

Page 4: Karakteristik & tek._operasional(2)

2. Aspek Pembiayaan Aspek ini merupakan komponen

sumber dalam arti supaya sistem mempunyai kinerja yang baik.

Sub sistem ini diatur dengan struktur pembiayaan dalam bentuk anggaran serta alternatif sumber pendanaan.

Page 5: Karakteristik & tek._operasional(2)

3.3. Aspek PengaturanAspek Pengaturan Aspek ini merupakan komponen yang menjaga pola Aspek ini merupakan komponen yang menjaga pola

/ dinamika sistem agar dapat mencapai sasaran / dinamika sistem agar dapat mencapai sasaran secara efektifsecara efektif

Umumnya kompleksitas permasalahan justru Umumnya kompleksitas permasalahan justru diredam oleh penerbitan peraturan yang mengatur diredam oleh penerbitan peraturan yang mengatur seluruh komponen yang secara umum dibagi seluruh komponen yang secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :menjadi tiga kelompok, yaitu :

1)1) Sebagai landasan pendirian instansi pengelola Sebagai landasan pendirian instansi pengelola (Dinas Perusahaan Daerah dan lainnya)(Dinas Perusahaan Daerah dan lainnya)

2)2) Sebagai landasan pemberlakuan struktur tarifSebagai landasan pemberlakuan struktur tarif3)3) Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat) Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat)

dalam pengelolaan persampahan dalam pengelolaan persampahan

Page 6: Karakteristik & tek._operasional(2)

4.4. Aspek Peran Serta MasyarakatAspek Peran Serta Masyarakat

Aspek ini merupakan komponen yang Aspek ini merupakan komponen yang tidak bersifat sub sistem tapi terikat erat. tidak bersifat sub sistem tapi terikat erat. Dalam kondisi keterbatasan kemampuan Dalam kondisi keterbatasan kemampuan sistem, yakni penyediaan kapasitas kerja sistem, yakni penyediaan kapasitas kerja maupun pendanaan, maka salah satu maupun pendanaan, maka salah satu alternatif adalah peran serta masyarakatalternatif adalah peran serta masyarakat

Page 7: Karakteristik & tek._operasional(2)

5.5. Aspek Teknik OperasionalAspek Teknik Operasional

Aspek ini merupakan komponen yang paling Aspek ini merupakan komponen yang paling dekat dengan obyek pengelolaan sampah. dekat dengan obyek pengelolaan sampah.

Aspek ini terdiri dari perangkat keras, misalnya : Aspek ini terdiri dari perangkat keras, misalnya : sarana pewadahan, pengumpulan, sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir. pengangkutan dan pembuangan akhir.

Disini permasalahan yang timbul pada umumnya Disini permasalahan yang timbul pada umumnya berkisar pada perbedaan yang jauh antara berkisar pada perbedaan yang jauh antara kebutuhan dan kapasitas operasi yang dapat kebutuhan dan kapasitas operasi yang dapat disediakan oleh sistemdisediakan oleh sistem

Page 8: Karakteristik & tek._operasional(2)

Ruang Ruang LingkupLingkup

TTata cara teknik ata cara teknik operasional pengelolaan operasional pengelolaan sampah meliputi dasar - sampah meliputi dasar - dasar perencanaan untuk dasar perencanaan untuk kegiatan - kegiatankegiatan - kegiatan : :1. Pewadahan sampah1. Pewadahan sampah2. Pengumpulan sampah2. Pengumpulan sampah3. Pemindahan sampah3. Pemindahan sampah4. Pengangkutan sampah4. Pengangkutan sampah5.5. Pengolahan sampahPengolahan sampah6.6. Pembungan akhirPembungan akhir

Page 9: Karakteristik & tek._operasional(2)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengelolaan Sampah Kota

1. Rencana Penggunaan Lahan2. Kepadatan dan Penyebaran penduduk3. Karakteristik lingkungan fisik,biologi, dan

sosial ekonomi 4. Kebiasaan Masyarakat5. Karakteristik sampah6. Peraturan-peraturan/ aspek legal nasional

dan daerah setempat7. Sarana pengumpulan, pengangkutan,

pengolahan dan pembuangan8. Lokasi pembuangan akhir9. Biaya yang tersedia10. Rencana tata ruang kota11. Iklim dan Musim

Page 10: Karakteristik & tek._operasional(2)

Perencanaan Kegiatan Operasional Daerah Pelayanan

Hasil perencanaan daerah pelayanan berupa identifikasi masalah dan potensi yang tergambar dalam peta-peta sebagai berikut :

1) Peta problem minimal menggambarkan kerawanan sampah, tingkat kesulitan pelayanan, kerapatan timbulan sampah, tat guna lahan

2) Peta pemecahan masalah menggambarkan pola yang digunakan, kapasitas perencanaan (alat dan personil), jenis sarana dan prasarana

Page 11: Karakteristik & tek._operasional(2)

Tingkat Pelayanan

Strategi PelayananMendahulukan pencapaian keseimbangan pelayanan dilihat dari segi kepentingan sanitasi dan ekonomis, kuantitas dan kualitas pelayanan

Page 12: Karakteristik & tek._operasional(2)

Frekuensi PelayananFrekuensi PelayananBerdasarkan hasil penentuan skala Berdasarkan hasil penentuan skala kepentingan daerah pelayanan, kepentingan daerah pelayanan, frekuensi pelayanan dapat dibagi dalam frekuensi pelayanan dapat dibagi dalam beberapa kondisi sebagai berikut :beberapa kondisi sebagai berikut :

1)1) Wilayah dengan pelayanan intensif adalah Wilayah dengan pelayanan intensif adalah daerah di jalan protokol, pusat kota,kawasan daerah di jalan protokol, pusat kota,kawasan pemukiman tidak teratur dan daerah pemukiman tidak teratur dan daerah komersialkomersial

2)2) Wilayah dengan pelayanan menengah Wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan pemukiman teraturadalah kawasan pemukiman teratur

3)3) Wilayah dengan pelayanan rendah adalah Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah pinggiran kota daerah pinggiran kota

Page 13: Karakteristik & tek._operasional(2)

Kriteria Penentuan Kualitas Operasional Pelayanan

1. Penggunaan Jenis Peralatan

2. Sampah terisolasi dari lingkungan

3. Frekuensi Pelayanan

4. Frekuensi Penyapuan lebih sering

5. Estetika

6. Tipe Kota

7. Variasi Daerah Pelayanan

8. Pendapatan dan Retribusi

9. Timbulan sampah Musiman