Upload
naysh-rhiiu
View
40
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
obgyn
Citation preview
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
1/26
Nama : Aspita Riskiana, S.Ked
Pembimbing : dr. Juminten S, Sp.OG(K)
Kepaniteraan Klinik Bagian/SMF Obstetri danGinekologi
Fakultas KedokteranUniversitas Haluoleo
Kendari
2014
PEMERIKSAANKARDIOTOKOGRAFI
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
2/26
Pemantauan kesejahteraan janin merupakansalah satu hal terpenting dalam pengawasan
janin, terutama pada saat persalinan.
Kardiotokografi memungkinkan dilakukannyapengawasan janin saat kelahiran dengan caramenganalisis denyut jantung janin dan kontraksimiometrium secara kontinyu.
Tehnik kardiotokografi ini menggunakanDoppler Ultrasound untuk merekam denyut
jantung janin dan kardiotokograf itu memberikanrespon terhadap gerakan dan aktifitas uterus.
PENDAHULUAN
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
3/26
Kardiotokografimerupakan suatualat elektronik
yang merekamdenyut jantung
janin secarakontinyu yangdiperoleh melalui
transduserultrasound melaluiperut ibu.
Kardiotokografijuga biasa disebutElectronic Fetal
Monitoring (EFM)
Pemeriksaanumumnya dapatdilakukan padausia kehamilan 7-9
bulan dan padasaat persalinan.
Pemeriksaan CTGdiperolehinformasi berupa
signal iramadenyut jantung
janin (DJJ),gerakan janin dankontraksi rahim3.
DEFINISI
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
4/26
Nilai normal denyut jantung janin yaitu 120 -160 dpm (beberapa penulis menganut nilai
normal denyut jantung janin antara 120-150
dpm)
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
5/26
External cardiotocography untuk memonitoring rata-rata denyutjantung janin dan aktivitas dari otot uterin baik secara kontinyumaupun secara intermitten yang dideteksi melalui dua transduser
yang diletakkan pada perut ibu (satu diletakkan diatas jantungjanin dan satunya lagi difundus).
Internal cardiotocography menggunakan transduser elektronik yangberhubungan langsung dengan scalp fetus.
Monitoring secara internal ini lebih akurat dan memiliki transmisi denyutjantung janin yang lebih konsisten dibandingkan dengan monitoring
eksternal karena beberapa faktor seperti pergerakan pada janin tidakmemberikan efek terhadap monitoring internal ini. Monitoring internalmungkin digunakan ketika monitoring eksternal terhadap denyut jantung
janin tidak adekuat, atau membutuhkan pengawasan yang lebih lanjut
PEMERIKSAAN DENGANKARDIOTOKOGRAFI
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
6/26
Yang diperiksa dengan kardiotokografi
adalah :a) Gerak nafas janin,gerak janin,tonus janinb) Kelainan bentuk tubuh ,letak ,biometri
janin
c) Taksiran bb dan Umur kehamilan
d) Jumlah cairan amnion, Keadaan dan letakPlacenta
e) Pola denyut jantung janin & EKG
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
7/26
Hipertensi dalam kehamilan
Kehamilanpost-term
Ketuban pecah prematur (KPP)
Gerakan janin berkurang
Kehamilan dengan anemiaKehamilan ganda
Oligohidramnion/Polihidramnion
Riwayat obstetrik buruk
Kehamilan dengan penyakit ibu.
Diabetes melitusInduksi atau akeselerasi persalinan
Perdarahan antepartum
Ibu perokok
Ibu berusia lanjut
IBU
Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
Gerakan janin berkurang
Suspek lilitan tali pusat
Aritmia, bradikardi, atau takikardijanin
Hidrops fetalis
Kelainan presentasi, termasukpasca versi luar.
Mekonium dalam cairan ketuban
Riwayat lahir mati
Kehamilan ganda.
JANIN
INDIKASI
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
8/26
KONTRAINDIKASI
Sampai saat ini belum ditemukan kontraindikasipemeriksaan CTG terhadap ibu maupun janin.
Pemeriksaan CTG dengan pembebanan (Contraction
stress test) tidak boleh dilakukan pada bekas operasi SC,gemeli, ketuban pecah dini
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
9/26
SYARAT PEMERIKSAANKARDIOTOKOGRAFI
1. Usia kehamilan >28 minggu.
2. Ada persetujuan tindak medik dari pasien(secara lisan).3. Punktum maksimum denyut jantung janin
(DJJ) diketahui.4. Prosedur pemasangan alat dan pengisian
data pada komputer (pada KTGterkomputerisasi) sesuai buku petunjuk daripabrik
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
10/26
Kriteria Dawas / Radman harus dipenuhi, yaitu :
Harus ada episode variasi tinggi (high variation), minimal satu kali;yang merupakan tanda normal . Nilai variasi tinggi ini harus di atassatu persentil untuk usia gestasi yang bersangkutan.
Tidak boleh ada deselerasi > 20 detik (lost beats).
Frekuensi dasar denyut jantung janin (basal heart rate) normaladalah 116-160 denyut per menit (dpm) selama rekaman 30menit. Pada KTG yang konvensional dianut nilai 120-160 dpm.
Paling sedikit harus ada 1 kali gerak janin atau 3 gambaranakselerasi DJJ.
Tidak boleh ada gambaran ritme sinusoidal pada rekaman DJJ. Theshort term variation (STV)harus 3 dpm
Harus ada akselerasi, atau variabilitas pada episode tinggi harus >
10 persentil dan gerak janin > 20 kali. Tidak boleh ada erroratau deselerasi pada akhir rekaman KTG.
Bila kriteria ini sudah terpenuhi, maka pada layar monitor akantampak tulisan CRITERIAMET
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
11/26
1. Persetujuan tindak medik (InformedConsent)2. Kosongkan kandung kencing.
3. Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
4. Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-
tanda insufisiensi utero-plasenter ataugawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan
diberi oksigen 4 liter / menit.
5. Lakukan pemeriksaan Leopold untuk
menentukan letak, presentasi dan
punktum maksimum DJJ. Bila inpartu,
lakukan periksa dalam.6. Hitung DJJ selama satu menit penuh
7. Pasang transduser untuk tokometri di
daerah fundus uteri dan DJJ di daerah
punktum maksimum.
8. Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.
9. Lama perekaman adalah 30 menit
10. Lakukan pencetakkan hasil rekaman KTG.
11. Lakukan dokumentasi data pada disket
komputer (data untuk rumah sakit).12.Matikan komputer dan mesin
kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan
kembali alat pada tempatnya.
13. Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan
telah selesai.
14. Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter
penanggung jawab atau paramedik
membantu membacakan hasil interpretasi
komputer secara lengkap kepada dokter.
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
12/26
Setelah perekaman data selama 10 menit, dan kemudian setiap duamenit berikutnya, komputer akan melakukan analisa terhadap datayang masuk, dan kemudian menampilkannya pada layar monitor.Bila rekaman abnormal, akan tampak kalimat STOP, sebaliknyabila normal akan tampak kalimat CONTINUE
Seteleh kriteria Dawes/Redman terpenuhi, komputer akan memberitanda berupa bunyi alarm sebanyak dua kali. Lama pemeriksaanmaksimal adalah 60 menit, umumnya 30 menit sudah memadai.Pada kasus khusus dapat dilakukan perangsangan vibroakustiksebelum rekaman KTG dimulai dan lama pemeriksaan cukup 10 20 menit
Adanya episode variasi tinggi menunjukkan janin dalamkeadaan normal dan merupakan petunjuk penting
Variasi tinggi terjadi pada saat janin dalam keadaanaktif, sedangkan variasi rendah terjadi pada saat janintidur
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
13/26
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
14/26
Denyut jantung janin dalam pemeriksaankardiotokografi ada dua macam :
Denyut jantung janin basal basal fetal heartrate), yakni frekuensi dasar (baseline rate) danvariabilitas (variability), merupakan perubahandenyut jantung janin saat uterus dalam keadaanistirahat (relaksasi).
Perubahan periodik (reactivity),
merupakan perubahan denyut jantungjanin yang terjadi saat ada gerakan janinatau kontraksi uterus
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
15/26
-Frekuensi denyutjantung basaladalah nilai rata-rata dari seluruh
periode variasirendah DJJ.
-Dalam keadaannormal frekuensi
dasar denyutjantung janinberkisar antara120-160 dpm.
-Bila terjadipeningkatanfrekuensi yang
berlangsung cepat(
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
16/26
Takikardi dapat terjadi
pada keadaan :
1. Hipoksia janin
(ringan/kronik)
2. Kehamilan preterm
(
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
17/26
Variabilitas denyut jantung janin adalah gambaran
osilasi yang tidak teratur, yang tampak pada rekaman
denyut jantung janin.
Variabilitas yang normal memberikan gambaran lebih
dari 5 beatdanjagged.
Jika variasi beat tampak lebih sedikit sehingga
tampak lebih datar menjadi garis yang lurus. Hal inidapat terjadi sesudah pemberian anelgesia jenis
opioid dengan asidosis atau mungkin tercatat selama
fase fetus tertidur, selama 20-40 menit
Variabilitas Denyut JantungJanin (Variability)
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
18/26
Beberapa keadaan bukan hipoksia yang dapat
menyebabkan variabilitas DJJ berkurang :
Janin tidur (suatu keadaan fisiologis dimana aktivitas
otak berkurang) Janin anensefalus (korteks serebri tidak terbentuk)
Janin preterm (sistem persarafan belum sempurna)
Obat (narkotik, diazepam, MgSO4, betametasone)
Blokade vagal Defek jantung bawaan
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
19/26
Hasil rekaman kardiotokografi yang normal pada
umumnya memberikan gambaran sebagai
berikut :
Frekuensi dasar denyut jantung janin sekitar 120-160
dpm. Variabilitas denyut jantung janin antara 6-25 dpm.
Terdapat akselerasi
Tidak terdapat deselerasi atau kalaupun ada hanyasuatu deselerasi dini
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
20/26
Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambarandenyut jantung janin dalam hubungannya dengangerakan/aktivitas janin.
Pemeriksaan CST dimaksudkan untuk menilai
gambaran denyut janin dalam hubungannya dengankontraksi uterus. CST biasanya dilakukan untukmemantau kesejahteraan janin saat proses persalinanterjadi (inpartu).
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
21/26
Tehnik pemeriksaan NST :
1. Pasien berbaring dalam posisi semi-flower, atau sedikit miring
kekiri.2. Sebelum pemeriksaan dimulai, ukur tanda vital . Kemudian
selama pemeriksaan dilakukan, tensi diukur setiap 10-15 menit(dicatat pada kertas KTG)
3. Aktivitas gerakan janin diperhatikan dengan cara :
o Menanyakan kepada pasieno Melakukan palpasi abdomen
o Melihat gerakan tajam pada rekaman kardiotokogram(kertas KTG)
4. Bila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat gerakanjanin, dilakukan perangsangan janin,
5. Perhatikan frekuensi dasar DJJ (normal antara 120-160 dpm).Perhatikan apakah terjadi akselerasi DJJ (sedikitnya 15 dpm)
6. Perhatikan variabilitas DJJ (normal antara 5-25 dpm)
7. Lama pemeriksaan sedikitnya 20 menit
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
22/26
Interpretasi NST
ReaktifNon reaktif
Meragukan
Hasil pemeriksaaan NST disebut abnormal (baik reaktifmaupun nonreaktif) apabila ditemukan :
- Bradikardi
- Deselerasi 40 dpm atau lebih dibawah frekuensi dasar(baseline), atau denyut jantung janin mencapai 90 dpm,
yang lamanya 60 detik atau lebih.
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
23/26
Tehnik Pemeriksaan CST
1. Pasien dalam posisi miring semi-Flower, atau sedikit miring ke kiri.
2. Sebelum pemeriksaan dimulai, lakukan pemeriksaan TTV. Kemudian
selama pemeriksaan dilakukan, tensi diukur setiap 10-15 menit (dicatat
pada kertas KTG).
3. Perhatikan timbulnya kontraksi uterus, yang dapat dilihat pada kertas
KTG. Kontraksi uterus dianggap adekuat bila terjadi 3 kali dalam 10
menit.
4. Bila tidak terjadi kontraksi uterus setelah beberapa menit pemeriksaan,
dilakukan stimulasi, Stimulasi dilakukan sampai timbul kontraksi yang
adekuat. Apabila selama stimulasi terjadi deselerasi lambat meskipun
kontraksi belum adekuat, maka pemeriksaan harus segera dihentikan dan
hasilnya dinyatakan positif.
5. Pengamatan dilakukan terhadap frekuensi dasar DJJ, variabilitas dan
pasien diawasi terus menerus sampai kontraksi menghilang
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
24/26
INTERPRETASI
NEGATIF
POSITIF
MENCURIGAKAN
TIDAK MEMUASKAN
HIPERSTIMULASI
Hasil CST yang negatif menggambarkankeadaan janin yang masih baik sampai 1 (satu)
minggu kemudian (spesifitas 99%), sedangkanhasil CST yang positif biasanya disertai
outcome perinatal yang tidak baik dengan nilaiprediksi positif 50%
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
25/26
KONTRAINDIKASI CST
AbsolutAdanya risikoruptura uteri,
misalnya pada bekasseksio sesarea ataumiomektomi.Perdarahan
anterpartum.Tali pusatterkemuka.
RelatifKetuban pecah
prematur.Kehamilan kurangbulan.Kehamilan ganda.Inkompetensiaserviks.Disproporsi sefalo-pelvik.
5/21/2018 KARDIOTOKOGRAFI
26/26
TERIMA KASIH