Upload
karinaprilin
View
261
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
modul perilaku dan jiwa
Citation preview
LBM 1 Tingkah Laku Aneh
STEP 1
1 Waham suatu keadaan dimana seseorang yakin kepada sesuatu yg tidak masuk akal aneh dan jelas salah
2 Waham paranoid sesorang meyakini secara berlebihan mencurigai orang secara berlebihan shg berpikiran bahwa orang lain merugikan dirinya Tingkat kecurigaan berlebihan
3 Fungsi global GAF merupakan skala numerik 0-100 untuk menilai fungsi sosial okupasi dan psikologi
4 Halusinasi akustik phonema halusinasi gangguan persepsi panca indera Halusinasi yang berhubungan dengan pendengaran yg berhubungan dengan suara-suara yang terdengar jelas yang terjadi dalam kesadaran penuh dengan hilangnya kemampuan menilai realitas
5 Fungsi okupasi kemampuan untuk berinteraksi dengan sekitar dipengaruhi oleh kebiasaan peran kemauan motorik halus Fungsi dari tubuh yg bisa memproses gerak tubuh secara normalfisiologis tubuh (motorik tubuh)
6 Fungsi psikososial berguna untuk berinteraksi dan beradaptasi thd lingkungan sekitar
7 Stressor psikososial stressor peristiwa yang dapat menimbulkan stres Yang mengganggu fungsi psikososial
8 Zat psikoaktif zat kimia yang bisa melewati BBB shg dapat mempengaruhi suasana hati kognisi sampai perubahan perilaku Contoh narkotika kafein
9 Pemeriksaan status mental pemeriksaan utk mengetahui gambaran umum ( penampila perilaku akt psikomotor sikap thd pemeriksa) mood affect an kesesuaian karakteristik berbicara gangguan persepsi isi dan proses pikir sensorium dan kognisi(kesadaran orientasi dan memori konsentrasi kemampuan baca dan tulis kemampuan abstrak) pengendalian impuls reliabilitas
10 Gangguan jiwa sindroma pola psikologis sec klinis yg dikaitkan dengan distres(nyeri) disabilitas(tidak bisa fokus)
STEP 2
1 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10hari
2 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
3 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan4 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik5 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya6 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa7 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
8 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan9 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien10 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham11 DD12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
STEP 3
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya
- Psikotik gila tidak bisa berpikir jernih Berperilaku tidak normal Ada 4 gejala utama halusinasi waham delusi kekacauan pikiran dalam bentuk berbicara kacau melompat2 dan ucapan dan akt tiba2 berhenti tidak adanya kesadaran diri Contoh skizofrenia
- Gangguan kecemasan rasa takut khawatir terus menerus min6bulan contoh GAD OCD (paling sering)
- gangguan suasana hati (mood) contohnya gangguan bipolar depresi maniak
Ada 4 klasifikasi -gangguan organik gangguan pada organnya ada 2 organik dan karena alkohol- gangguan psikotik(berat)- gangguan neurotik- gangguan perkembangan anak2 yang mengalami retardasi mental
2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Ada 4 jenis stressor berdasarkan waktuA Stressor episodik hanya sekali waktu sajaB S Sekuen peristiwa yg memicu stres yang lebih lama dari episodikC S Periodik tergantung dari pemicuD Skronis stres bertahan sangat lama
Adaptasi tubuh terhadap stressorGAS ada 3 fase 1 Reaksi Flight or fight berhub dgn hormon katekoamin dll yg berperan adalah
kelenjar pituitari Medula adrenal melepas epinefrin dan norepinefrin pada tubuh
2 Reaksi pertahanan dimana tubuh sudah beradaptasi 1 Dapatberadaptasi dengan stres dan 2 Tidak dapat beradaptasi
3 Tahap kelelahan sudah beradaptasi shg menimbulkan menifestasi misalnya sakit kepala depresi
- Biologis Dipengaruhi oleh umur misalnya pada orang tua yg bisa menimbulkan waham
- Psikologis dari dalam tubuh- Sosbud dipengaruhi oleh pekerjaan lingkungan dan sosial budayanya
sendiriMPJ dan macam2 stressor
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan
- Waham kebesaran merasa dirinya orang yg besar berpangkat dll- W Berdosa timbul perasaan salah yg luar biasa dan merasakan dosa yg
besar - Waham dikejar merasa senantiasa dikejar orang lain atau kelompok yg
bermaksud berbuat jahat kpd dirinya- Waham curiga merasa selalu disindir oleh orang disekitarnya- Waham cemburu selalu cemburu thd orang lain- Waham rendah diri merasa dirinya kurang drpd orang lain- Waham agama memiliki keyakinan berlebih dan berbicara secara terus
menerus tp tidak sesuai kenyataan- Waham somatik sakah satu bagian tubuhnya menderita suatu penyakit- Waham nihilistik meyakini bahwa dirinya sudah meninggal dan
menyangkal tdh lingkungan (menganggap dunia tidak ada)- Waham - Waham bizzare sisip pikiran merasa semua yg dipikirkannya ada
pengaruh dari luarorang laino Siar pikir merasa org lain lain bisa tahu apa yg ada dalam pikirannya
o Kontrol luar semua yg dipikirkan dikendalokan dari luar
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
- Halusinasi akustik meliputi panca indera yg pendengaran dimana mendengar suara manusia hewan musik barang Ada phonema (berpa kalimat yg sempurna) dan akoasma (tidak dapat dibedakan sec jelas)
- H Visual spt melihat sesuatu (cahaya sesuatu yg menyenanagkan atau menakutkan)
- H Olfaktori mencium bau2an- H Pengecapan merasakan sesuatu didalam mulut padahal tdk sdang makan- H Peraba merasa sedang diraba disentuh ditiup- H Kinestetik merasa badan bergerak disuatu ruang dan merasa ada bagian
tubuh yg terlepas- H Antoskopi bisa melihat cerminanbayangan dirinya sendiri- H Haptik Penderita merasa bersentuhan sec fisik dengan manusia lain Ex
berhubungan dengan seksual6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
1 A human need proses awal dimana penderita mengalami keterbatasan Biasanya pada orang2
2 Lack of self esteem tidak dapat mendapat pengakuan dari lingkungan dan ada kesenjangan yg tinggi Ex menikah tp tidak diakui akhirnya bercerai
3 Fase kontrol eksternal internal penderita mencoba rasional tp koreksi dari orang lain masyarakat malah tidak mendukung diselingi dengan menjaga perasaan
4 Environment support merasa sgt mendukung shg mulai timbul kebohongan
5 Comforting mulai merasa nyaman dgn keyakinan dan kebohongan shg mulai timbul hakusinasi
6 Improving sudah tidak ada koreksi lagi dari masyarakat shg bisa jd waham yg menetap
a Fase comforting mulai terlihat tp berusaha berpikiran senang utk menghilangkan stress Masaih bisa mengendalikan kesadaran
b Fase condeming mulai keluar suara bisikan yg tidak jelas kecemasan mulai meningkat
c Fase controlling sudah tidak bisas menahan hausinasi dan halusinasi mulai menonjol Halusinasi lama kelamaan memberi raa nyaman
d Fase conquering semakin tidak bisa melawan halusinasi makin lama mjd ancaman Susah berinterksi dgn masyarakat
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hari
Ada stressor psikososial dimana ambang batas stressor tiap individu berbeda bisa beradaptasi (masih bisa berpikir rasional) dan tidak bisa beradaptasi ( ada gangguan halusinasi emosi ada gangguan serebral)
Neuropsikiatrik hormonal8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di
skenario9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
STEP 4
Step 7
organik
wahamInsight
halusinasi
neurotik
kekacauan
psikotik Gangguan perkembangan
stressor Gangguan jiwa
Px Status mental
Gangguan fungsi global
Step 7
1 Waham Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut mungkin ldquoanehrdquo (misalnyardquosaya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusiardquo) atau bias pula ldquotidak anehrdquo (hanya sangat tidak mungkin contoh masyarakat di surge selalu menyertai saya kemanapun saya pergirdquo) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya (Purba dkk 2008)Sumber httprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
Delusi atau waham merupakan gagasan (idea) atau pendapat bahwa seorang individu meyakini sutu kebenaran yang kemungkinan besar bahkan hamper pasti jelas tidak mungkin Tentu saja banyak orang memegang keyakinan yang kemungkinan besar bias menjadi salah seperti keyakinan akan menang lotre Self - deception (penipuan atau pembodohan diri sendiri ) semacam ini berbeda dengan delusi setidaknya dalam tiga cara atau tiga hal hal berikut
Pertama self-deception tidaklah secara penuh mustahil sedangkan waham memang sering begitu Memang mungkin memenangi lotre tetapi tidak mungkin bahwa tubuh anda menghilangmelarut atau mengambang di udara
Kedua orang yang memiliki self deception ini kadang-kadang memikirkan keyakinan tersebut tetapi orang yang mengalami waham cenderung terokupasi (dikuasai) keyakinan sendiri Orang-orang yang mengalami delusi atau waham mencari bukti-bukti untuk mendukung keyakinan mereka berusaha untuk menyakinkan orang lain dan melakukan tindakan-tindakan yang didasari keyakinannya itu seperti mengajukan tuntutan secara hokum melawan orang-orang yang mereka yakini mencoba mengendalikan pikiran mereka
Ketiga orang-orang dengan self-deception secara tipikal (khas) mengakui bahwa keyakinan mereka bisa jadi salah tetapi orang-orang yang mengalami delusi sering kali sangat bertahan untuk mendebat fakta-fakta yang berlawanan (contradicting) dengan keyakinan mereka Mereka mungkin memandang argumen atau pendapat orang lain yang melawan keyakinan mereka sebagai sebuah konspirasi (persekongkolan) untuk membungkam atau membunuh mereka dan sebagai bukti benarnya keyakinan mereka (Wiramihardja 2007)
2 Waham paranoid 3 Fungsi global4 Halusinasi akustik phonema
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadao suatu hal tanpa adanya stimulus Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi Suatu penerapan panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar (Maramis 2004)
a Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
5 Fungsi okupasi 6 Fungsi psikososial 7 Stressor psikososial 8 Zat psikoaktif
Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan
Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan
Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama
Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darahbull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematian
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
8 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan9 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien10 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham11 DD12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
STEP 3
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya
- Psikotik gila tidak bisa berpikir jernih Berperilaku tidak normal Ada 4 gejala utama halusinasi waham delusi kekacauan pikiran dalam bentuk berbicara kacau melompat2 dan ucapan dan akt tiba2 berhenti tidak adanya kesadaran diri Contoh skizofrenia
- Gangguan kecemasan rasa takut khawatir terus menerus min6bulan contoh GAD OCD (paling sering)
- gangguan suasana hati (mood) contohnya gangguan bipolar depresi maniak
Ada 4 klasifikasi -gangguan organik gangguan pada organnya ada 2 organik dan karena alkohol- gangguan psikotik(berat)- gangguan neurotik- gangguan perkembangan anak2 yang mengalami retardasi mental
2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Ada 4 jenis stressor berdasarkan waktuA Stressor episodik hanya sekali waktu sajaB S Sekuen peristiwa yg memicu stres yang lebih lama dari episodikC S Periodik tergantung dari pemicuD Skronis stres bertahan sangat lama
Adaptasi tubuh terhadap stressorGAS ada 3 fase 1 Reaksi Flight or fight berhub dgn hormon katekoamin dll yg berperan adalah
kelenjar pituitari Medula adrenal melepas epinefrin dan norepinefrin pada tubuh
2 Reaksi pertahanan dimana tubuh sudah beradaptasi 1 Dapatberadaptasi dengan stres dan 2 Tidak dapat beradaptasi
3 Tahap kelelahan sudah beradaptasi shg menimbulkan menifestasi misalnya sakit kepala depresi
- Biologis Dipengaruhi oleh umur misalnya pada orang tua yg bisa menimbulkan waham
- Psikologis dari dalam tubuh- Sosbud dipengaruhi oleh pekerjaan lingkungan dan sosial budayanya
sendiriMPJ dan macam2 stressor
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan
- Waham kebesaran merasa dirinya orang yg besar berpangkat dll- W Berdosa timbul perasaan salah yg luar biasa dan merasakan dosa yg
besar - Waham dikejar merasa senantiasa dikejar orang lain atau kelompok yg
bermaksud berbuat jahat kpd dirinya- Waham curiga merasa selalu disindir oleh orang disekitarnya- Waham cemburu selalu cemburu thd orang lain- Waham rendah diri merasa dirinya kurang drpd orang lain- Waham agama memiliki keyakinan berlebih dan berbicara secara terus
menerus tp tidak sesuai kenyataan- Waham somatik sakah satu bagian tubuhnya menderita suatu penyakit- Waham nihilistik meyakini bahwa dirinya sudah meninggal dan
menyangkal tdh lingkungan (menganggap dunia tidak ada)- Waham - Waham bizzare sisip pikiran merasa semua yg dipikirkannya ada
pengaruh dari luarorang laino Siar pikir merasa org lain lain bisa tahu apa yg ada dalam pikirannya
o Kontrol luar semua yg dipikirkan dikendalokan dari luar
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
- Halusinasi akustik meliputi panca indera yg pendengaran dimana mendengar suara manusia hewan musik barang Ada phonema (berpa kalimat yg sempurna) dan akoasma (tidak dapat dibedakan sec jelas)
- H Visual spt melihat sesuatu (cahaya sesuatu yg menyenanagkan atau menakutkan)
- H Olfaktori mencium bau2an- H Pengecapan merasakan sesuatu didalam mulut padahal tdk sdang makan- H Peraba merasa sedang diraba disentuh ditiup- H Kinestetik merasa badan bergerak disuatu ruang dan merasa ada bagian
tubuh yg terlepas- H Antoskopi bisa melihat cerminanbayangan dirinya sendiri- H Haptik Penderita merasa bersentuhan sec fisik dengan manusia lain Ex
berhubungan dengan seksual6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
1 A human need proses awal dimana penderita mengalami keterbatasan Biasanya pada orang2
2 Lack of self esteem tidak dapat mendapat pengakuan dari lingkungan dan ada kesenjangan yg tinggi Ex menikah tp tidak diakui akhirnya bercerai
3 Fase kontrol eksternal internal penderita mencoba rasional tp koreksi dari orang lain masyarakat malah tidak mendukung diselingi dengan menjaga perasaan
4 Environment support merasa sgt mendukung shg mulai timbul kebohongan
5 Comforting mulai merasa nyaman dgn keyakinan dan kebohongan shg mulai timbul hakusinasi
6 Improving sudah tidak ada koreksi lagi dari masyarakat shg bisa jd waham yg menetap
a Fase comforting mulai terlihat tp berusaha berpikiran senang utk menghilangkan stress Masaih bisa mengendalikan kesadaran
b Fase condeming mulai keluar suara bisikan yg tidak jelas kecemasan mulai meningkat
c Fase controlling sudah tidak bisas menahan hausinasi dan halusinasi mulai menonjol Halusinasi lama kelamaan memberi raa nyaman
d Fase conquering semakin tidak bisa melawan halusinasi makin lama mjd ancaman Susah berinterksi dgn masyarakat
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hari
Ada stressor psikososial dimana ambang batas stressor tiap individu berbeda bisa beradaptasi (masih bisa berpikir rasional) dan tidak bisa beradaptasi ( ada gangguan halusinasi emosi ada gangguan serebral)
Neuropsikiatrik hormonal8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di
skenario9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
STEP 4
Step 7
organik
wahamInsight
halusinasi
neurotik
kekacauan
psikotik Gangguan perkembangan
stressor Gangguan jiwa
Px Status mental
Gangguan fungsi global
Step 7
1 Waham Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut mungkin ldquoanehrdquo (misalnyardquosaya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusiardquo) atau bias pula ldquotidak anehrdquo (hanya sangat tidak mungkin contoh masyarakat di surge selalu menyertai saya kemanapun saya pergirdquo) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya (Purba dkk 2008)Sumber httprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
Delusi atau waham merupakan gagasan (idea) atau pendapat bahwa seorang individu meyakini sutu kebenaran yang kemungkinan besar bahkan hamper pasti jelas tidak mungkin Tentu saja banyak orang memegang keyakinan yang kemungkinan besar bias menjadi salah seperti keyakinan akan menang lotre Self - deception (penipuan atau pembodohan diri sendiri ) semacam ini berbeda dengan delusi setidaknya dalam tiga cara atau tiga hal hal berikut
Pertama self-deception tidaklah secara penuh mustahil sedangkan waham memang sering begitu Memang mungkin memenangi lotre tetapi tidak mungkin bahwa tubuh anda menghilangmelarut atau mengambang di udara
Kedua orang yang memiliki self deception ini kadang-kadang memikirkan keyakinan tersebut tetapi orang yang mengalami waham cenderung terokupasi (dikuasai) keyakinan sendiri Orang-orang yang mengalami delusi atau waham mencari bukti-bukti untuk mendukung keyakinan mereka berusaha untuk menyakinkan orang lain dan melakukan tindakan-tindakan yang didasari keyakinannya itu seperti mengajukan tuntutan secara hokum melawan orang-orang yang mereka yakini mencoba mengendalikan pikiran mereka
Ketiga orang-orang dengan self-deception secara tipikal (khas) mengakui bahwa keyakinan mereka bisa jadi salah tetapi orang-orang yang mengalami delusi sering kali sangat bertahan untuk mendebat fakta-fakta yang berlawanan (contradicting) dengan keyakinan mereka Mereka mungkin memandang argumen atau pendapat orang lain yang melawan keyakinan mereka sebagai sebuah konspirasi (persekongkolan) untuk membungkam atau membunuh mereka dan sebagai bukti benarnya keyakinan mereka (Wiramihardja 2007)
2 Waham paranoid 3 Fungsi global4 Halusinasi akustik phonema
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadao suatu hal tanpa adanya stimulus Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi Suatu penerapan panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar (Maramis 2004)
a Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
5 Fungsi okupasi 6 Fungsi psikososial 7 Stressor psikososial 8 Zat psikoaktif
Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan
Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan
Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama
Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darahbull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematian
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
- Biologis Dipengaruhi oleh umur misalnya pada orang tua yg bisa menimbulkan waham
- Psikologis dari dalam tubuh- Sosbud dipengaruhi oleh pekerjaan lingkungan dan sosial budayanya
sendiriMPJ dan macam2 stressor
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan
- Waham kebesaran merasa dirinya orang yg besar berpangkat dll- W Berdosa timbul perasaan salah yg luar biasa dan merasakan dosa yg
besar - Waham dikejar merasa senantiasa dikejar orang lain atau kelompok yg
bermaksud berbuat jahat kpd dirinya- Waham curiga merasa selalu disindir oleh orang disekitarnya- Waham cemburu selalu cemburu thd orang lain- Waham rendah diri merasa dirinya kurang drpd orang lain- Waham agama memiliki keyakinan berlebih dan berbicara secara terus
menerus tp tidak sesuai kenyataan- Waham somatik sakah satu bagian tubuhnya menderita suatu penyakit- Waham nihilistik meyakini bahwa dirinya sudah meninggal dan
menyangkal tdh lingkungan (menganggap dunia tidak ada)- Waham - Waham bizzare sisip pikiran merasa semua yg dipikirkannya ada
pengaruh dari luarorang laino Siar pikir merasa org lain lain bisa tahu apa yg ada dalam pikirannya
o Kontrol luar semua yg dipikirkan dikendalokan dari luar
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
- Halusinasi akustik meliputi panca indera yg pendengaran dimana mendengar suara manusia hewan musik barang Ada phonema (berpa kalimat yg sempurna) dan akoasma (tidak dapat dibedakan sec jelas)
- H Visual spt melihat sesuatu (cahaya sesuatu yg menyenanagkan atau menakutkan)
- H Olfaktori mencium bau2an- H Pengecapan merasakan sesuatu didalam mulut padahal tdk sdang makan- H Peraba merasa sedang diraba disentuh ditiup- H Kinestetik merasa badan bergerak disuatu ruang dan merasa ada bagian
tubuh yg terlepas- H Antoskopi bisa melihat cerminanbayangan dirinya sendiri- H Haptik Penderita merasa bersentuhan sec fisik dengan manusia lain Ex
berhubungan dengan seksual6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
1 A human need proses awal dimana penderita mengalami keterbatasan Biasanya pada orang2
2 Lack of self esteem tidak dapat mendapat pengakuan dari lingkungan dan ada kesenjangan yg tinggi Ex menikah tp tidak diakui akhirnya bercerai
3 Fase kontrol eksternal internal penderita mencoba rasional tp koreksi dari orang lain masyarakat malah tidak mendukung diselingi dengan menjaga perasaan
4 Environment support merasa sgt mendukung shg mulai timbul kebohongan
5 Comforting mulai merasa nyaman dgn keyakinan dan kebohongan shg mulai timbul hakusinasi
6 Improving sudah tidak ada koreksi lagi dari masyarakat shg bisa jd waham yg menetap
a Fase comforting mulai terlihat tp berusaha berpikiran senang utk menghilangkan stress Masaih bisa mengendalikan kesadaran
b Fase condeming mulai keluar suara bisikan yg tidak jelas kecemasan mulai meningkat
c Fase controlling sudah tidak bisas menahan hausinasi dan halusinasi mulai menonjol Halusinasi lama kelamaan memberi raa nyaman
d Fase conquering semakin tidak bisa melawan halusinasi makin lama mjd ancaman Susah berinterksi dgn masyarakat
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hari
Ada stressor psikososial dimana ambang batas stressor tiap individu berbeda bisa beradaptasi (masih bisa berpikir rasional) dan tidak bisa beradaptasi ( ada gangguan halusinasi emosi ada gangguan serebral)
Neuropsikiatrik hormonal8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di
skenario9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
STEP 4
Step 7
organik
wahamInsight
halusinasi
neurotik
kekacauan
psikotik Gangguan perkembangan
stressor Gangguan jiwa
Px Status mental
Gangguan fungsi global
Step 7
1 Waham Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut mungkin ldquoanehrdquo (misalnyardquosaya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusiardquo) atau bias pula ldquotidak anehrdquo (hanya sangat tidak mungkin contoh masyarakat di surge selalu menyertai saya kemanapun saya pergirdquo) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya (Purba dkk 2008)Sumber httprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
Delusi atau waham merupakan gagasan (idea) atau pendapat bahwa seorang individu meyakini sutu kebenaran yang kemungkinan besar bahkan hamper pasti jelas tidak mungkin Tentu saja banyak orang memegang keyakinan yang kemungkinan besar bias menjadi salah seperti keyakinan akan menang lotre Self - deception (penipuan atau pembodohan diri sendiri ) semacam ini berbeda dengan delusi setidaknya dalam tiga cara atau tiga hal hal berikut
Pertama self-deception tidaklah secara penuh mustahil sedangkan waham memang sering begitu Memang mungkin memenangi lotre tetapi tidak mungkin bahwa tubuh anda menghilangmelarut atau mengambang di udara
Kedua orang yang memiliki self deception ini kadang-kadang memikirkan keyakinan tersebut tetapi orang yang mengalami waham cenderung terokupasi (dikuasai) keyakinan sendiri Orang-orang yang mengalami delusi atau waham mencari bukti-bukti untuk mendukung keyakinan mereka berusaha untuk menyakinkan orang lain dan melakukan tindakan-tindakan yang didasari keyakinannya itu seperti mengajukan tuntutan secara hokum melawan orang-orang yang mereka yakini mencoba mengendalikan pikiran mereka
Ketiga orang-orang dengan self-deception secara tipikal (khas) mengakui bahwa keyakinan mereka bisa jadi salah tetapi orang-orang yang mengalami delusi sering kali sangat bertahan untuk mendebat fakta-fakta yang berlawanan (contradicting) dengan keyakinan mereka Mereka mungkin memandang argumen atau pendapat orang lain yang melawan keyakinan mereka sebagai sebuah konspirasi (persekongkolan) untuk membungkam atau membunuh mereka dan sebagai bukti benarnya keyakinan mereka (Wiramihardja 2007)
2 Waham paranoid 3 Fungsi global4 Halusinasi akustik phonema
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadao suatu hal tanpa adanya stimulus Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi Suatu penerapan panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar (Maramis 2004)
a Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
5 Fungsi okupasi 6 Fungsi psikososial 7 Stressor psikososial 8 Zat psikoaktif
Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan
Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan
Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama
Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darahbull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematian
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
- Halusinasi akustik meliputi panca indera yg pendengaran dimana mendengar suara manusia hewan musik barang Ada phonema (berpa kalimat yg sempurna) dan akoasma (tidak dapat dibedakan sec jelas)
- H Visual spt melihat sesuatu (cahaya sesuatu yg menyenanagkan atau menakutkan)
- H Olfaktori mencium bau2an- H Pengecapan merasakan sesuatu didalam mulut padahal tdk sdang makan- H Peraba merasa sedang diraba disentuh ditiup- H Kinestetik merasa badan bergerak disuatu ruang dan merasa ada bagian
tubuh yg terlepas- H Antoskopi bisa melihat cerminanbayangan dirinya sendiri- H Haptik Penderita merasa bersentuhan sec fisik dengan manusia lain Ex
berhubungan dengan seksual6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
1 A human need proses awal dimana penderita mengalami keterbatasan Biasanya pada orang2
2 Lack of self esteem tidak dapat mendapat pengakuan dari lingkungan dan ada kesenjangan yg tinggi Ex menikah tp tidak diakui akhirnya bercerai
3 Fase kontrol eksternal internal penderita mencoba rasional tp koreksi dari orang lain masyarakat malah tidak mendukung diselingi dengan menjaga perasaan
4 Environment support merasa sgt mendukung shg mulai timbul kebohongan
5 Comforting mulai merasa nyaman dgn keyakinan dan kebohongan shg mulai timbul hakusinasi
6 Improving sudah tidak ada koreksi lagi dari masyarakat shg bisa jd waham yg menetap
a Fase comforting mulai terlihat tp berusaha berpikiran senang utk menghilangkan stress Masaih bisa mengendalikan kesadaran
b Fase condeming mulai keluar suara bisikan yg tidak jelas kecemasan mulai meningkat
c Fase controlling sudah tidak bisas menahan hausinasi dan halusinasi mulai menonjol Halusinasi lama kelamaan memberi raa nyaman
d Fase conquering semakin tidak bisa melawan halusinasi makin lama mjd ancaman Susah berinterksi dgn masyarakat
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hari
Ada stressor psikososial dimana ambang batas stressor tiap individu berbeda bisa beradaptasi (masih bisa berpikir rasional) dan tidak bisa beradaptasi ( ada gangguan halusinasi emosi ada gangguan serebral)
Neuropsikiatrik hormonal8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di
skenario9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
STEP 4
Step 7
organik
wahamInsight
halusinasi
neurotik
kekacauan
psikotik Gangguan perkembangan
stressor Gangguan jiwa
Px Status mental
Gangguan fungsi global
Step 7
1 Waham Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut mungkin ldquoanehrdquo (misalnyardquosaya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusiardquo) atau bias pula ldquotidak anehrdquo (hanya sangat tidak mungkin contoh masyarakat di surge selalu menyertai saya kemanapun saya pergirdquo) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya (Purba dkk 2008)Sumber httprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
Delusi atau waham merupakan gagasan (idea) atau pendapat bahwa seorang individu meyakini sutu kebenaran yang kemungkinan besar bahkan hamper pasti jelas tidak mungkin Tentu saja banyak orang memegang keyakinan yang kemungkinan besar bias menjadi salah seperti keyakinan akan menang lotre Self - deception (penipuan atau pembodohan diri sendiri ) semacam ini berbeda dengan delusi setidaknya dalam tiga cara atau tiga hal hal berikut
Pertama self-deception tidaklah secara penuh mustahil sedangkan waham memang sering begitu Memang mungkin memenangi lotre tetapi tidak mungkin bahwa tubuh anda menghilangmelarut atau mengambang di udara
Kedua orang yang memiliki self deception ini kadang-kadang memikirkan keyakinan tersebut tetapi orang yang mengalami waham cenderung terokupasi (dikuasai) keyakinan sendiri Orang-orang yang mengalami delusi atau waham mencari bukti-bukti untuk mendukung keyakinan mereka berusaha untuk menyakinkan orang lain dan melakukan tindakan-tindakan yang didasari keyakinannya itu seperti mengajukan tuntutan secara hokum melawan orang-orang yang mereka yakini mencoba mengendalikan pikiran mereka
Ketiga orang-orang dengan self-deception secara tipikal (khas) mengakui bahwa keyakinan mereka bisa jadi salah tetapi orang-orang yang mengalami delusi sering kali sangat bertahan untuk mendebat fakta-fakta yang berlawanan (contradicting) dengan keyakinan mereka Mereka mungkin memandang argumen atau pendapat orang lain yang melawan keyakinan mereka sebagai sebuah konspirasi (persekongkolan) untuk membungkam atau membunuh mereka dan sebagai bukti benarnya keyakinan mereka (Wiramihardja 2007)
2 Waham paranoid 3 Fungsi global4 Halusinasi akustik phonema
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadao suatu hal tanpa adanya stimulus Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi Suatu penerapan panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar (Maramis 2004)
a Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
5 Fungsi okupasi 6 Fungsi psikososial 7 Stressor psikososial 8 Zat psikoaktif
Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan
Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan
Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama
Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darahbull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematian
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Ada stressor psikososial dimana ambang batas stressor tiap individu berbeda bisa beradaptasi (masih bisa berpikir rasional) dan tidak bisa beradaptasi ( ada gangguan halusinasi emosi ada gangguan serebral)
Neuropsikiatrik hormonal8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di
skenario9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
STEP 4
Step 7
organik
wahamInsight
halusinasi
neurotik
kekacauan
psikotik Gangguan perkembangan
stressor Gangguan jiwa
Px Status mental
Gangguan fungsi global
Step 7
1 Waham Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut mungkin ldquoanehrdquo (misalnyardquosaya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusiardquo) atau bias pula ldquotidak anehrdquo (hanya sangat tidak mungkin contoh masyarakat di surge selalu menyertai saya kemanapun saya pergirdquo) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya (Purba dkk 2008)Sumber httprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
Delusi atau waham merupakan gagasan (idea) atau pendapat bahwa seorang individu meyakini sutu kebenaran yang kemungkinan besar bahkan hamper pasti jelas tidak mungkin Tentu saja banyak orang memegang keyakinan yang kemungkinan besar bias menjadi salah seperti keyakinan akan menang lotre Self - deception (penipuan atau pembodohan diri sendiri ) semacam ini berbeda dengan delusi setidaknya dalam tiga cara atau tiga hal hal berikut
Pertama self-deception tidaklah secara penuh mustahil sedangkan waham memang sering begitu Memang mungkin memenangi lotre tetapi tidak mungkin bahwa tubuh anda menghilangmelarut atau mengambang di udara
Kedua orang yang memiliki self deception ini kadang-kadang memikirkan keyakinan tersebut tetapi orang yang mengalami waham cenderung terokupasi (dikuasai) keyakinan sendiri Orang-orang yang mengalami delusi atau waham mencari bukti-bukti untuk mendukung keyakinan mereka berusaha untuk menyakinkan orang lain dan melakukan tindakan-tindakan yang didasari keyakinannya itu seperti mengajukan tuntutan secara hokum melawan orang-orang yang mereka yakini mencoba mengendalikan pikiran mereka
Ketiga orang-orang dengan self-deception secara tipikal (khas) mengakui bahwa keyakinan mereka bisa jadi salah tetapi orang-orang yang mengalami delusi sering kali sangat bertahan untuk mendebat fakta-fakta yang berlawanan (contradicting) dengan keyakinan mereka Mereka mungkin memandang argumen atau pendapat orang lain yang melawan keyakinan mereka sebagai sebuah konspirasi (persekongkolan) untuk membungkam atau membunuh mereka dan sebagai bukti benarnya keyakinan mereka (Wiramihardja 2007)
2 Waham paranoid 3 Fungsi global4 Halusinasi akustik phonema
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadao suatu hal tanpa adanya stimulus Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi Suatu penerapan panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar (Maramis 2004)
a Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
5 Fungsi okupasi 6 Fungsi psikososial 7 Stressor psikososial 8 Zat psikoaktif
Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan
Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan
Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama
Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darahbull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematian
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Step 7
1 Waham Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut mungkin ldquoanehrdquo (misalnyardquosaya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusiardquo) atau bias pula ldquotidak anehrdquo (hanya sangat tidak mungkin contoh masyarakat di surge selalu menyertai saya kemanapun saya pergirdquo) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya (Purba dkk 2008)Sumber httprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
Delusi atau waham merupakan gagasan (idea) atau pendapat bahwa seorang individu meyakini sutu kebenaran yang kemungkinan besar bahkan hamper pasti jelas tidak mungkin Tentu saja banyak orang memegang keyakinan yang kemungkinan besar bias menjadi salah seperti keyakinan akan menang lotre Self - deception (penipuan atau pembodohan diri sendiri ) semacam ini berbeda dengan delusi setidaknya dalam tiga cara atau tiga hal hal berikut
Pertama self-deception tidaklah secara penuh mustahil sedangkan waham memang sering begitu Memang mungkin memenangi lotre tetapi tidak mungkin bahwa tubuh anda menghilangmelarut atau mengambang di udara
Kedua orang yang memiliki self deception ini kadang-kadang memikirkan keyakinan tersebut tetapi orang yang mengalami waham cenderung terokupasi (dikuasai) keyakinan sendiri Orang-orang yang mengalami delusi atau waham mencari bukti-bukti untuk mendukung keyakinan mereka berusaha untuk menyakinkan orang lain dan melakukan tindakan-tindakan yang didasari keyakinannya itu seperti mengajukan tuntutan secara hokum melawan orang-orang yang mereka yakini mencoba mengendalikan pikiran mereka
Ketiga orang-orang dengan self-deception secara tipikal (khas) mengakui bahwa keyakinan mereka bisa jadi salah tetapi orang-orang yang mengalami delusi sering kali sangat bertahan untuk mendebat fakta-fakta yang berlawanan (contradicting) dengan keyakinan mereka Mereka mungkin memandang argumen atau pendapat orang lain yang melawan keyakinan mereka sebagai sebuah konspirasi (persekongkolan) untuk membungkam atau membunuh mereka dan sebagai bukti benarnya keyakinan mereka (Wiramihardja 2007)
2 Waham paranoid 3 Fungsi global4 Halusinasi akustik phonema
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadao suatu hal tanpa adanya stimulus Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi Suatu penerapan panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar (Maramis 2004)
a Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
5 Fungsi okupasi 6 Fungsi psikososial 7 Stressor psikososial 8 Zat psikoaktif
Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan
Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan
Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama
Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darahbull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematian
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
5 Fungsi okupasi 6 Fungsi psikososial 7 Stressor psikososial 8 Zat psikoaktif
Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan
Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan
Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama
Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darahbull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematian
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama
Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darahbull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematian
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
bull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang
httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi
9 Pemeriksaan status mental Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial pekerjaan dan psikologis orang dewasa misalnya seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR )
- Aksis IGangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68 F80-89 F90-98 F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R69)
Aksis IIGangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptive mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
(tidak ada diagnosis agrave Z032 diagnosis tertunda agrave R468) Aksis III
Kondisi Medik Umum Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan social pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan kesehatan hukum psikososial)
Aksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi 90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalah harian biasa 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam social 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi secara
umum baik 60-51 gejala dan disabilitas sedang 50-41 gejala dan disabilitas berat 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang 20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri 10-01 persisten dan lebih serius 0 informasi tidak adekuat
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III10 Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwaGangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi proses berpikir perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera)Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart amp Sundeen 1998)
httprepositoryusuacidbitstream123456789322813Chapter20IIpdf
1 Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa dan bagaimana manifestasinya2 Apa saja macam-macam stressor yang bisa mengakibatkan gangguan jiwa
Adaptasi tubuh terhadap stressor
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)Menurut Robbins (2001565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu
(1) Faktor LingkunganDalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu ekonomi politik dan teknologi Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya
(2) Faktor OrganisasiDidalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands interpersonal demands organizational structure dan organizational leadershipPengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut a Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut
bInterpersonal DemandsMendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh orang lain dalam organisasi Hubungan komunikasi yang tidak jelas akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara individu
c Organizational StructureMendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi
d Organizational LeadershipKarakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins 2001316) dibagi dua
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja
(3) Faktor IndividuPada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebutMacam-macam stressor
Stress perasaan cemas mudah marah rasa sedih menangis rasa tidak diperlukan
Stress fisik sakit kepala kelelahan nyari diperut mua-mual nyeri tidak jelas pada tungkai lengan dada
Sress mental kesulitan konsentrasi gangguan tidurPerubahan prilaku terlalu tergantung orang lain suka berdebat dan
melakukan penolakan
Respeo stressor digambarkan pada 3 tanggapanTanggapan Bahaya (alarm reaction)Tanggapan Fisikperlawanan (stage of resistance)Tahap kelelahan (Stage of exhaustion)
MPJ dan macam2 stressorMacam-Macam Stres Ditinjau dari penyebab maka stres dibagi menjadi tujuh macam di antaranya a Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik
b Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan zat beracun asam basa faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia
c Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus bakteri atau parasit
d Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh fungsi jaringan organ dan lain-lain
e Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas perkawinan dan proses lanjut usia
f Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Stres yang disebabkan kkarena gangguan stimulus psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul 2008)httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Sumber Stresor Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat
mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik psikologis maupun spiritual
Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum Makanan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikologis dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang ada disekitarnya sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh seperti adanya operasi obat-obatan atau lainnya Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya
Selain sumber stresor di atas menurut Alimul (2008) stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang keluarga dan lingkungan
a Sumber Stres di Dalam Diri Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan suatu stres
b Sumber Stres di Dalam Keluarga Stres ini bersunber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres
c Sumber Stres di Dalam Masyarakat dan Lingkungan Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Apabila seseorang tidak mampu mengatasi stresor yang datang yang bersangkutan akan mengalami penurunan kekebalan atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit
Hawari Dadang 2011 Manajemen Stres Cemas dan Depresi Balai Penerbit FKUI Jakarta
Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginyaTidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut sehingga timbullah keluhan-keluhan
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase
yaitu
a Waspada (alarm reactionreaksi peringatan)
Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin epinefrin norepinefrine glukokortikoid kortisol dan kortison
Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal Hipotalamusmerangsang hipofisis kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang empersarafi
1 Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin
2 Mata menyebabkan dilatasi pupil
3 Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi
4 Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus dan peningkatan pernafasan
5 Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung
peningkatan frekwensi denyut jantung tekanan darah yang meningkat
6 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus) motilitas lambung dan usus yang
berkurang kotraksi sfingter yang menurun
7 Hati peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen
(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis penurunan sintesa
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
glikogen Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah
8 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter kontraksi otot kandung kemih
relaksasi sfingter
9 Kelenjar keringat peningkatan sekresi
10 Sel lemak terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis) Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress
Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh timbul gejala psikis dan somatik
Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada sedapat
mungkin bisa kembali normal bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh
c Tahap kelelahan
Pada fase ini gejala akan terlihat jelas Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa energi penyesuaian sudah terkuras individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala gangguan mental penyakit arteri koroner hipertensi dispepsia (keluhan pada gastrointestinal) depresi ansietas frigiditas impotensia
Bila terjadi stress kecemasan kegelisahan maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter untuk menahan stresor sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin)
Fungsi Hipotalamus disini adalah mengatur keseimbangan air suhu tubuh pertumbuhan tubuh rasa lapar mengontrol marah nafsu rasa takut integrasi respons syaraf simpatis mempertahankan homeostasis
Bila syaraf simpatis terangsang maka denyut nadi dan jantung akan meningkat aliran darah ke jantung otak dan ototpun
meningkat sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus menyebabkan rangsangan susunan
syaraf pusat otak Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia) Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi konflik tekanan atau krisis Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stressfrustation tolerance rdquofrustratic drempel) yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut (Maramis 198065)
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atau
tujuan Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian biarpun kecil bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis 198067-68)
Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan kebutuhan tujuan harapan atau tindakan tertentu
Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi tujuan tidak bisa tercapai Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif) Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif
(ArdaniRahayu Solichatun 200639)
Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stresor Menurut Alimul (2008) respon terhadap stresor yang diberikan setiap
individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut dan koping yang dimiliki individu di antara stresor yang dapat mempengaruhi respon tubuh antara lain
a Sifat stresor Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsurangsur sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
b Durasi stresor Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh Apabila stresor yang dialami lebih lama maka respon yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain
c Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respon tubuh Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya
d Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor yang dimiliki Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasi sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
e Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respon terhadap stresor Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A maka akan lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius agresif kompetitif kurang sabar mudah tegang mudah tersinggung mudah marah memiliki kewaspadaan yang berlebihan bicara cepat bekerja tidak kenal waktu pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan kaku terhadap waktu ramah tidak mudah dipengaruhi bila berlibur pikirannya ke pekerjaan dan lain-lain Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajarwajar penyabar senang tidak mudah tersinggung tidak mudah marah cara bicara tidak tergesa-gesa perilaku tidak interaktif lebih suka kerjasama mudah bergaul dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian B
f Tingkat perkembangan Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respon tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya
a Respons Fisiologis terhadap Stres Respons fisiologis terhadap stres dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu local
adaptation syndrome (LAS) yaitu respons lokal tubuh terhadap stresor (misalnya kalau kita menginjak paku maka secara reflex kaki akan diangkat atau misalnya ada proses peradangan maka reaksi lokalnya dengan menambahkan sel darah putih pada lokasi peradangan) dan genital adaptation symdrome (GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stresor yang ada Dalam proses GAS terdapat tiga fase pertama reaksi peringatan ditandai oleh peningkatan aktivitas neuroendokrin yang berupa peningkatan pembuluh darah nadi pernapasan metabolism glukosa dan dilatasi pupil kedua fase resisten di mana fungsi kembali normal adanya LAS adanya koping dan mekanisme pertahanan ketiga fase kelelahan ditandai dengan adanya vasodilatasi penurunan tekanan darah panik dan krisis (Wartonah 2006)
b Respons psikologis terhadap Stres
Respons psikologis terhadap stres dapat berupa depresi marah dan kecemasan Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian misalnya cemas mengikuti ujian karena khawatir nilainya buruk (Wartonah 2006)
httprepositoryusuacidbitstream123456789317754Chapter20IIpdf
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome yang terdiri dari tiga fase
a Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
b The stage of resistance( reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis Respon ini disebut juga coping mechanism Coping berarti kegiatan menghadapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c Stage of exhaustion( reaksi kelelahan) Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan mual diare gatal-gatal impotensi exim dan berbagai bentuk gangguan lainnya Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatana Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia senang menantang
dan menggairahkan Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif misalnya lulus dari ujian atau kondisi menghadapi suatu perkawinan
b Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah berprestasi meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing
Menurut Lazarus dan Folkman kondisi fisik lingkungan dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressorIstilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye Jenis ndashjenis stressor dikelompokkan sebagai berikut masalah perkawinan masalah keluarga masalah hubungan interpersonal masalah pekerjaan lingkunagn hidup masalah hukum keuangan perkembangan penyakit fisis dan lain-lainMacam-macam Stressor
Adapula yang membagi stressor menjadia Stressor fisis seperti panas dingin suara bising dan sebagainya
b Stressor sosial seperti keadaan sosial ekonomi politik pekerjaan karir masalah keluarga hubungan intepersonal dan lain-lain
c Stessor psikis misalnya frustasi rendah diriperasaan berdosa masa depan yang tidak jelas dan sebagainya
Lazarus dan Cohen mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga kategori yaitu 1Cataclysmic eventsFenomena besar atau tiba-tiba terjadi kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam
2 Personal stressor
Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orangtertentu seperti krisis keluarga
3 Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaanAda beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman 1984 Colemandkk1984 serta Rice 1992) yaitu
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanyaTekanan internal misalnya adalah sistem nilai self esteem konsep diri dan komitmen personal Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan sekolah dan mendapatkan pasangan hidup
2 Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam seperti misalnya timbul reaksi marah penolakan maupun depresi
3 Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan Ada 3 jenis konflik yaitu
a Approach ndash approach conflict terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan
b Avoidence ndash avoidence conflict terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan
c Approach ndash avoidence conflict adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
1 Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari
kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam Represi terjadi secara tidak disadarai7 Ini merupakan sarana
pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari
kesadaran2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu
memalukan dan menyedihkan dirinya dari alam sadar ke alam tak sadar
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian
meninggal maka oia merasa ldquolupardquo terhadap kejadian tersebut Dengan cara hynosis atau suntikan
Phenobarbital pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (dirdquorecallrdquo) dari alam tak sadar kealam sadar
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam
impian angan-angan lelucon dan keseleo lidah Menurut Freud represi merupakan mekanisme pertahanan
yang penting dalam terjadinya neurosis
2 Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi
yang disadari pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang kadang-kadang
dapat mengarah pada represi yang berikutnya6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan4Perlu dibedakan
dengan represi karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan
memikirkan yang lain Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa karena
terjadinya dengan sengaja sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya
3 Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau
kesibukan dengan hal-hal lain Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan
menghilangkan data sensoris Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis4
Sebagai contoh mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya menutup mata karena
tidak mau melihat sesuatu yang ngeri tidak mau memikirkan tentang kematian tidak mau menerima anaknya
yang terbelakang dan sebagainya12
4 Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan
berasal dari luar diri Pada tingkat psikotik hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan
eksternal biasanya waham kejar dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan
selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok) Impuls mungkin berasal dari id atau superego
(tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses Jadi menurut analisis Freud tentang
proyeksi paranoid impuls libido homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada
sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang
lain mengenai kegagalannya kesulitannya atau keinginan yang tidak baik Misalnya presentasi olah raga yang
kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment Mekanisme proyeksi
ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid
5 Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di
masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi2 Orang
yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju Dokter yang
agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu
jari5
6 Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan
cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk
dilakukannya Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya
yaitu sangat menyayangi secara berlebihan Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan
kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu
7 Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek
keadaan yang akan mengancamnya Hal ini dimulai sejak kecil pada waktu seseorang anak belajar mematuhi
dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat Lalu ia dapat
mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya Dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru
sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
8 Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau ldquodielakkanrdquo kepada orang atau obyek lain yang
kurang membahayakan Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri
anaknya atau pembantunya Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam
merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan
9 Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat
disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan
sakit dan akan ada ujian padahal iya takut kalah Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup
10 Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek
lain sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar Menulis dengan
tinta merah merupakan symbol dari kemarahan Demikian pula warna pakaian cara bicara cara berjalan tulisan
dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan
11 Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi identifikasi penyangkalan
pengelakan dan simbolis Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi
terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek Dengan
paralisis atau dengan gangguan sensorik maka konflik dielakkan dan afek ditekan Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi
12 Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain
atau institusi yang mempunyai nama Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau
mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju
13 Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang
kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang Contohnya anak yang sudah besar mengompol
atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi
14 Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau
pemuasan secara frustasi dalam bidang lain Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing
Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain Misalnya karena kurang
mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti7
15 Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan
yang tidak bermoral Contohnya misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam
berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social
16 Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam
keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan Sebagai contoh melindungi diri
terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif
apa saja yang terjadi dalam kehidupan
17 Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka
kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan ldquosudah nasibnyardquo atau ldquosekarang sudah tidak menderita lagirdquo
dan sambil tersenyum
18 Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang
terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya Dalam keadaan biasa hal ini tidak dilakukan
Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya Dengan melakukan perbuatan tersebut
maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai7
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Sumber The Mechanisms of Defense (Mekanisme Pertahanan) dr andre
yuindartanto
DAFTAR PUSTAKA
1 Maramis W F catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Airlangga University Press Surabaya 1980 p 37-38 65-84
2 Hatta Kusumawati Dra MPd SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUD FREUD DAN APLIKASINYA
DALAM PROSES BIMBINGAN diunduh darihttpwwwacehinstituteorgopini_kusumawati_soal_simund_freudhtml tanggal 9
Juli 2009
3 Mekanisme pertahanan ego diunduh darihttpidwikipediaorgwikiMekanisme_pertahanan_ego tanggal 9 Juli 2009
4 Kaplan HI Sadock BJ Grebb JA Synopsis of Psychiatry ldquoBahavioral Sciences Clinical Psychiatryrdquo seventh edition
Wiliiam and Willkins England 1994 p369-378
5 Mekanisme pertahanan diri diunduh darihttprizkyp13multiplycomjournalitem71Mekanisme_pertahanan_Diri_tanggal
9 Juli 2009
6 Sistem pertahanan ego httppsikologiupiblogspotcom 200809system-pertahanan-ego-yang-wajib-dihtml tanggal 9 juli
2009
7 Pertahanan ego diunduh dari httptrescentwordpresscom20070815pertahanan-ego tanggal 9 Juli 2009
3 Perbedaan waham ilusi dan halusinasi
Waham Ilusi halusinasiTidak ada objek yg dilihat Ada objek yg dilihat Tidak ada objek yg dilihatTidak Terkait dgn panca indera
Terkait dgn panca indera Terkait dgn panca indera
Keyakinan tidak dapat diubah
Bisa dirubah keyakinannya Bisa dirubah keyakinannya
Tidak terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Bisa terjadi pada orang normal
Contoh sesorang yg merasa bersalah shg merasa seperti dikejar
4 Apa saja macam-macam waham Sebut dan jelaskan Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009) a Waham kebesaran individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Misalnya ldquosaya ini pejabat departemen kesehatan lhordquo atau ldquosaya punya tambang emasrdquo
b Waham curiga Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikanmenceerai dirinya dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh ldquosaya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan sayardquo
c Waham agama Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquokalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setip harirdquo
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
d Waham somatic Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Contoh ldquosaya sakit kankerrdquo (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker tetapi pasien terus mengataka bahwa ia sakit kanker)
e Waham nihilistic Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada diduniameniggal dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kadaan nyata Misalnya ldquoIni kana lam kubur ya semua yang ada disini adalah roh-rohrdquohttprepositoryusuacidbitstream123456789317774Chapter20IIpdf
a Waham agama keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
b Waham kebesaran klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
c Waham somatic klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
d Waham curiga kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e Waham nihilistic klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
f Waham bizar1 Sisip pikir klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2 Siar pikir klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
3 Kontrol pikir klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP
a Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
b Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
c Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar yg bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau mukjizat( Buku Saku PPDGJ III dr Rusdi Maslim)
httprepositoryusuacidbitstream1234567893393110E00570pdfhttpdigilibunimusacidfilesdisk1135jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babiipdfhttpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=174385ampval=970amptitle=GANGGUAN20WAHAM20MENETAP20PADA20PASIEN20DENGAN20RIWAYAT
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
20PENYALAHGUNAAN20GANJA20SEBUAH20LAPORAN20KASUS
5 Apa saja macam-macam dari halusinasi Sebut dan jelaskan
1 Klasifikasi
b Halusinasi Pendengaran (akustik)
Halusinasi ini sering kali berbentuk
- Akoasma Suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
- Phonema suara ndash suara yang berbentuk suara jelas seperti yg berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu
Kadang2 halusinasi berupa bermacam2 suara tapi kebanyakan berupa kata2 yang sedikit banyak membentuk kalimat Biasanya kalimat2 itu berisi kata2 yang saling berhubungan atau yang dialamatkan (ditujukan) kepada penderita
Penderita dapat berbicara atau bertengkar dengan suara-suara itu Oleh penderita dikatakan bahwa suara-suara itu bersumberberasal dari salah satu bagian tubuhnya atau datang dari jauh
Kadang2 isi pernyataan menyenangkan tetapi biasanya tidk menyenangkan menghina kotor atau bersifat menuduh
Halusinasi yang menyangkut perintah biasanya meyakinkan dan memaksa Karenanya dapat mengakibatkan perbuatan langsung dan berbahaya Pengaruhnya dmikian besar sehingga penderita tdk banyak memperhatikan kenyataan di sekelilingnya
c Halusinasi Penglihatan (Visual)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Secara khas banyak dijumpai pada keadaan delirium ok peny Infx Akut atau psikosa organic
Pada keadaan delirium tremens terjadi halusinasi visual dengan kesan yg sangat menakutkan dan sangat menggelisahkan
Halusinasi visual yang tak jelas bentuknya dijumpai pada kelainan korteks serebri
Halusinasi Visual dengan bentk yang jelas dan kejadian yang kompleks didapatkan pada kelaianan cortex temporoparietal diperkirakan pada bagian yg dominan
d Halusinasi Olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis Halusinasi olfaktorik sering tdk menyenangkan dan tdk disukai
e Halusinasi Gustatorik (rasa lidahpengecap)
Murni jarang dijumpai tetapi sering terjadi bersama2 dgn halusinasi olfaktorik
f Halusinasi Taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik misalnya delirium tremens dan juga pd adiksi kokain
g Halusinasi Haptik
Ini merupakan suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik degn manusia lain atau benda lain seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual
h Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Sering dijumpai pada skizofrenia dan keadaan2 toksik Juga pada keracunan mescalin psilocybin dan d-LSD-25
i Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya dihadapannya (Bercermin)
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP SEMARANG)
2 Kriteria
Halusinasi Harus
- ditangkap oleh panca indera
- Terjadi berkali-kali
- Diterima dalam keadaan sadar
Pada orang Normal dapat terjadi
- Halusinasi Hipnagogik yang terjadi antara bangun dan tidur- Halusinasi Hipnapobik- Halusinasi Karena obat-obatan missal mescaline
( Ilmu Kejiwaan Psikiatri FK UNDIP )
Halusinasi akustik (pendengaran)Halusinasi ini sering berbentuk Akoasma yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegasPhonema yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Halusinasi visual (penglihatan)Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita
Halusinasi olfaktorik (pembauan)Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita
Halusinasi taktil (perabaan)Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang
Halusinasi haptikHalusinasi ini merupakan suatu persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba
Halusinasi kinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba
Halusinasi autoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannyaPenderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius
6 Apa saja fase-fase halusinasi dan waham
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Sumber httpdigilibunimusacidfilesdisk1103jtptunimus-gdl-attinining-5120-2-bab2pdf
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu
1 Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita
Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antaraReality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat
berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )
2 Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self
idealdengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya
Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi
komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas
seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self
reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman
pengaruh support system semuanya sangat rendah
3 Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan
adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi
menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena
kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak
kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara
adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain
4 Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong
5 Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )
6 Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang
hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial
Daftar pustaka
Stuart GW and Sundeen (1995) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed) St Louis Mosby Year Book
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Stuart dan Laraia (2001) Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6 St Louis Mosby Year Book
Townsend (1998) Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC Jakarta (terjemahan)
Yosep I (2009) Keperawatan Jiwa Edisi Revisi Refika Aditama Jakarta
7 Mengapa wanita sering marah-marah tanpa sebab dan berbicara kacau kurang lebih 10 hariNeuropsikiatrik hormonal
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif
httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756
NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA
KolinergikAsetil kolin
Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebral
Meningkatkanderajat depresi
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
MonoaminNorepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid
hipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori
Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun
Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin
Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian
Hipotalamus
Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh
Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia
Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia
Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan
Menurunkanderajat depresi
Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia dan
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Glisin
Glutamat danAspartat
NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin
Substansi P
Somatostatin
Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang
Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal
Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin
Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri
Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin dan
berbagai jenisepilepsy
Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo
Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic
Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia
Menurunkanderajat koreahutington
Menurunkanderajat penyakit
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
asetil kolin alzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi(Guyton1997 714)Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)(Guyton1997 932)
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan merupakan vasokontriksi kuat danperangsang kontraksi otak polos Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam jaringan argentafin rongga abdomen (MartinDavid 1987364)Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak danberproyeksi disebahagian besar daerah otak khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang bahkan mungkin juga menyebabkan tidur (Guyton 1997 714)
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
httpadiwarsitofilescom2010036224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebonpdf
Dopamin Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Walaupun dopamin di produksi oleh otak individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti daging produk-produk susu (sperti keju) ikan kacang panjang kacang-kacangan dan produk kedelai Dengan 3-4 ons protein sehari energi kita akan lebih terjagaAda empat jaras dopamin di otak yaitu tuberoinfundobulair nigrostriatal mesolimbik mesokorteks-mesolimbik Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi konsentrasi memulai aktivitas yang bertujuan terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi eksekutif Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif motorik dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi
Serotonin Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks
serebri hipotalamus talamus ganglia basalis septum dan hipokampus Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik Ada sekitar 14 reseptor serotonin 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur selera makan dan libido Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun temperatur tubuh dan fungsi axis HPA) Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas depresi psikosis migren gangguan fungsi seksual tidur kognitif dan gangguan makan
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut
Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur persepsi nyeri mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido
Gejala Defisit Irritabilitas amp Agresif Depresi amp Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur amp Gangguan kognitif Gangguan makan
Gejala Berlebihan Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang halusinasi
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri
Triptofan merupakan prekursor serotonin Triptofan juga menurun pada pasien depresi Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi Memori atensi dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood tapi tidak melalui serotonin Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid) Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi
Pada penderita bulimia nervosa (BN) dan terkait pesta-purge sindrom faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian Pada temuan dari studi neurobiologis molekul-genetik dan otak-pencitraan telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimiahttptumbuhkembanganakkucom20121104neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik
8 Apa hubungan pasien ditinggal menikah dengan calon suami dengan gejala di skenario
9 Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik10 Apa saja jenis obat psikotik dan psikososial yang diberikan dokter e pasien11 DD
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Gangguan Psikotik
Ggn Psikotik Fungsional
Ggn Mental Organik
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
Ilmu Kedokteran Jiwa WM Roan
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwamental ldquoberatrdquo
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasiwaham inkoherensi konfusi disorientasi ggn ingatan peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita spt fgs peran sosial dan pribadi
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik
ggn perkembangan pervasif ggn skizofrenia ggn skizofreniform ggn
skizoafektif ggn delusianal ( waham) ggn psikotik akut ggn psikotik
krn kondisi medis umum ggn psikotik akibat zat ggn psikotik ytt dan
ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi kompulsi fobia) atau disfungsi
(astenia impotensi) dll
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah
suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt
berkembang kemudian
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran perasaan dan
perilaku (Lenzenweger amp Gottesman 1994)
System limbic (amigdala hipokampus gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang
yang memburuk dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran emosi
dan perilaku
Bedanya perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia seperti pada
demensia prekoks
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar) afektif autism ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan
psikosis skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi autism penumpulan
emosi onset yang perlahan-lahan derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis psikososial dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic lobus frontalis dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu
banyaknya pelepasan dopamine terlalu banyaknya
reseptor dopamine atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat
Traktus nigrostriatalgejala motorik mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin norepinefrin
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala hipokampus
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi
1 Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas meliputi
waham halusinasi disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi
2 Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala rarr
Affective Flattening ekspresi emosi yg terbatas dalam rentang
dan intensitas
Alogia keterbatasan pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran
dan produktivitas
Avolition keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan
Anhedonia berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita
Gangguan atensi penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul penarikan emosi (emosional
withdrawal)
3 Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering rarr
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4 Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif Menekankan pd masalah
pengendalian impuls Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik atau verbal terhadap org lain
5 Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR
A Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil
1 Waham
2 Halusinasi
3 Bicara disorganisasi
4 Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas
5 Simptom negatif contohnya afek datar alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing)
B Disfungsi sosial atau pekerjaan
C Durasi gangguan terus menerus selama 6 bulan
D Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum
F Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif diagnosis tambahan
skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR
1 Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini
a Immobilitas motorik (berupa katalepsi waxy fleksibilitas atau
stupor)
b Aktivitas motorik yang berlebihan tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c Negativisme yang ekstrim mutisme
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
d Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh
posturing gerakan stereotipik manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol
e Ekolalia atau ekopraksia
2 Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)
Semua criteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku afek datar atau
afek tidak sesuai
b Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi
3 Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi yaitu
a Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol
b Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
4 Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)
Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid disorganisasi ataupun
tipe katatonik
5 Tipe Residual
a Tidak terdapat waham halusinasi disorganisasi bicara perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol
b Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
ringan (misalnya keyakinan yang aneh pengalaman persepsi yang
tidak lazim)
6 Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)
Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR
a Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun dapat berupa
1 Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik
2 Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative
3 Rapport interpersonal yang buruk isolasi social atau penarikan
social
b Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)
1 Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam) dari gejala-gejala di
bawah ini
a Though echo though insertion atau withdrawal atau though
broadcasting
b Delusion of control delusion of influence atau delusionof passivity
c Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien)
d Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya
2 Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu
e Halusinasi yang menetap
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
f Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau
pembicaraan yang tidak relevan
g Perilaku katatonik
h Gejala negative
3 Gejala-gejala tersebut di atas (gejala abcdefgh) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia
4 Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala
depresif atau manic secara luas penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain) intoksikasi atau withdrawal zat
5 Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III
1 Tipe Paranoid (F200)
a Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan
b Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi
c Kriteria diagnosis
halusinasi atau waham harus menonjol
gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata
halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien) atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit mendenggung atau bunyi tawa Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Waham yang berupa dikendalikan dipengaruhi passivity atau
kejar
2 Tipe Hebefrenik (F201)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak
Terdapat gangguan afektif dorongan kehaendak dan gangguan
proses piker yang menonjol
Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty
of purpose)
3 Tipe Katatonik (F202)
a Jarang ditemukan
b Criteria diagnosis
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut stupor atau mutisme
kegelisahan posturing negativism rigiditas waxy fleksibilitas
atau command outomatisme
c Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu
4 Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F203)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid hebefrenik katatonik residual atau paska
skizofrenia
5 Tipe Residual (F205)
a Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia
b Kriteri diagnosis
Gejala negative skizofrenia yang menonjol
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia
Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative
Tidak terdapat dimensia penyakit otak organic atau depresi
kronis
6 Tipe Simpleks (F206)
a Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif
b Tidak terdapat waham atau halusinasi
c Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
d Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata
7 Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F204)
a Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)
b Gejala skizofrenia masih tetap ada
c Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter
F20X0 berkelanjutan
F20X1 episodic dengan kemunduran progresif
F20X2 episodic dengan kemunduran stabil
F20X3 episodic berulang
F20X4 remisi tidak sempurna
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
F20X5 remisi sempurna
F20X8 lainnya
F20X9 periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain
i HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA
a - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain umum mengetahuinya
b - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar
yg bermakna khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
mukjizat
c HALUSINASI AUDITORIK
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
d waham menetap jenis lain yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil
ii PALING SEDIKIT 2 GEJALA
a halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2berbulan2 terus
menerus
b arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan atau
neologisme
c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme atau stupor
d gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
iii adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulangt
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi bermanifestasi
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham
1 Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2 Selalu bertentangan dengan realitas
3 Selalu bertentangan dg logika
4 Penderita percaya 100 terhadap kebenaran pikiran
5 Tidak dpt dirubah oleh orang lain sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
Psikiatri Simtomatologi II FK UNDIP
12 Bagaimana alur penegakan diagnosis pada pasien gangguan jiwa
AnamnesisI Data identifikasi
II Keluhan utamaIII Riwayat penyakit sekarang
Onset Faktor pencetus
IV Penyakit sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain
V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa
1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum
Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)
Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll
2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain
3 Diagnosisa) Aksis I
- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68
F80-89 F90-98 F99)
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II
- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial
pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan
kesehatan hukum psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh
harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam
social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Tujuan diagnosis multiaksial
Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan
meramalkan outcome
Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi
klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis
yang sama
Penggunaan model bio-psiko-sosial
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)
I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat
III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan
IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal
V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi Lain-lain
5 Tindak-lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
13 Bagaimana memeriksa fungsi global( gejala dan scoring GAF)
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak Tidak ada gejala
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya kecemasan ringan sebelum ujian) fungsi baik dalam semua bidang tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas efektif secara social biasanya puas dengan kehidupan tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga) tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah (missal kadang-kadang membolos atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya afek datar dan bicara sirkumstansialitas kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social pekerjaan atau sekolah(missal sedikit teman konflik dengan teman)
Gejala serius (missal ide bunuh diri sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social pekerjaan atau sekolah (missal tidak memiliki teman tidak mampu bertahan kerja)
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj
30-21
20-11
10-1
0
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal bicara kadang-kadang tidak logis tidak jelas atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah hubungan dengan keluarga berpikir mood (missal orang terdepresi menghindari teman menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal kadang-kadang inkoheren tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal tinggal di tempat tidur sepanjang hari tidak memiliki pekerjaan rumah atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian sering melakukan kekerasan kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuatppdgj