Karsinoma prostat

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKarsinoma prostat merupakan suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat. Karsinoma prostat merupakan keganasan yang terbanyak diantara keganasan system urogenitalia pria. Insedens kegansan prostat mungkin lebih besar lagi, tetapi tidak ditemukan karena tidak member gejala atau tanda klinis yang jelas. Keganasan prostat member gejala yang sangat bervariasi dan gambaran klinis yang bermacam-macam. 1Tumor ini menyerang pasien yang berusia diatas 50 tahun, diantaranya 30% menyerang pria berusia 70 - 80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun. Kanker ini jarang menyerang pria berusia sebelum berusia 45 tahun. 1-4 Kanker prostat merupakan penyebab kematian nomor tiga akibat kanker pada pria dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di atas 74 tahun. 4Insidens karsinoma prostat akhir-akhir ini mengalami peningkatan karena meningkatnya usia harapan hidup, penegakan diagnosis yang menjadi lebih baik, dan kewaspadaan tiap-tiap individu mengenai adanya keganasan prostat makin meningkat karena informasi dari majalah, media elektronik atau internet.2

1.2 Batasan MasalahReferat ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, patologi, diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan serta prognosis dari karsinoma prostat.

1.3 Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan referat ini adalah :1. Memahami dan mampu dalam mendiagnosis karsinoma prostat secara tepat berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan didukung oleh pemeriksaan penunjang serta mengetahui berbagai macam penatalaksanaan yang digunakan.2. Meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah di bidang kedokteran khususnya di Bagian Ilmu Bedah.3. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad.

1.4 Metode PenulisanPenulisan referat ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengacu kepada beberapa literatur.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 DefinisiKanker prostatadalah penyakitkankeryang berkembang diprostat. Hal ini terjadi ketikaselprostat mengalamipertumbuhan dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secarametastasisdari prostat ke bagian tubuh lainnya. 5

2.2 Epidemiologi Kanker prostatadalah kanker yangpaling umum terjadi pada priadan urutan kedua sebagai penyebab kematian penderita kankerdi AmerikaSerikat.Kanker prostat merupakan 30 % dari keseluruhan kanker yang terdiagnosa pada laki-laki dan menyebabkan sekitar 30.000 kematian..Diperkirakanbahwa di AmerikaSerikat,satu dari enam orangakan di diagnosisdengan kankerprostat selamahidupnya.Skriningantigen khusus prostat(PSA) yang banyak dilakukan pada akhir tahun 1980, menyebabkan angka kejadiankankerprostattelah meningkat secara dramatis, namun di lain sisi menghasilkan penurunan angka kematian akibat kanker prostat setelah tahun 1990. 3

2.2 Etiologi 2-4Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya adeno karsinoma prostat adalah:1. predisposisi genetik, 2. pengaruh hormonal, 3. diet, 4. pengaruh lingkungan, dan 5. infeksi. Kanker prostat ternyata lebih banyak diderita oleh bangsa Afro-Amerika yang berkulit hitam daripada bangsa kulit putih. Pada penelitian yang lain didapatkan bahwa bangsa Asia (China dan Jepang) lebih sedikit menderita penyakit ini. Namun mereka yang pindah ke Amerika mendapatkan kemungkinan menderita penyakit lebih besar daripada mereka yang tetap tinggal di negara asalnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan dan kebiasaan hidup sehari-hari juga berperan dalam patogenesis penyakit ini. Kemungkinan untuk menderita kanker prostat menjadi dua kali jika saudara laki-lakinya menderita penyakit ini. Kemungkinannya naik menjadi lima kali jika ayah dan saudaranya juga menderita. Kesemuanya itu menunjukkan adanya faktor genetika yang melandasi terjadinya kanker prostat.Diet yang banyak mengandung lemak, susu yang berasal dari binatang, daging merah (redmeat), dan hati diduga meningkatkan kejadian kanker prostat. Beberapa nutrisi diduga dapatmenurunkan insidens kanker prostat, di antaranya adalah: vitamin A, beta karoten, isoflavon atau fitoestrogen yang banyak terdapat pada kedelai, likofen (antioksidan karotenoid yang banyak tedapat pada tomat), selenium (terdapat pada ikan laut, daging, biji-bijian), dan vitamin E. Kebiasaan merokok dan paparan bahan kimia kadmium (Cd) yang banyak terdapat pada alat listrik dan batereiberhubungan erat dengan timbulnya kanker prostat.

2.3 Patogenesis dan Patologi 1,2Keganasan prostat biasanya berupa adenokarsinoma. Jenis histopatologis karsinoma prostat sebagian besar adalah adenokarsinoma yang berasal dari kelenjar prostat yang menjadi hipotrofik pada usia dekade kelima sampai ketujuh. Diperkirakan proses menjadi ganas sudah dimulai saat jaringan prostat masih muda.Karsinoma prostat paling sering (sekitar 75%) terdapat pada zona perifer prostat dan 15 -20% terdapat pada zona sentral dan zona transisional. Biasanya karsinoma prostat berupa lesi multisentrik. Derajat keganasan didasarkan pada differensiasi kelenjar, atipi sel, ddan kelainan inti sel. Derajat G I, yaitu berdifferensiasi baik, derajat G II yang berdifferensiasi sedang, dan derajat G III yang berdifferensiasi buruk. Pembagian derat keganasan ini meruakan indicator pertumbuhan dan progresivitas tumor. Karsinoma prostat menyebar ke kelenjar limfe di panggul kemudian ke kelenjar limfe retroperitonel atas. Penyebaran hematogen terjadi melalui v.vertebralis ke tulang panggul, femur proksimal, ruas tulang lumbal, dan tulang iga, artinya terutama tulang yang berdekatan pada prostat. Metastasis tulang sering bersifat osteoklastik, jarangmenyebar ke sumsum tulang dan visera, khususnya hati dan paru.

2. 4 Gambaran Klinis 1,2Pada kanker prostat stadium dini, sering kali tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda klinis. Tanda-tanda itu biasanya muncul setelah kanker berada pada stadium yang lebih lanjut. Kanker prostat stadium dini biasanya diketemukan pada saat pemeriksaan colok dubur berupa nodul keras pada prostat atau secara kebetulan diketemukan adanya peningkatan kadar penanda tumor PSA (prostate specific antigens) pada saat pemeriksaan laboratorium. Kurang lebih 10% pasien yang datang berobat ke dokter mengeluh adanya gangguan saluran kemih berupa kesulitan miksi, nyeri kencing, atau hematuria yang menandakan bahwa kanker telah menekan uretra. Meskipun jarang, kanker dapat menekan rektum dan menyebabkan keluhan buang air besar. Kanker prostat yang sudah mengadakan metastasis ke tulang memberikan gejala nyeri tulang, fraktur pada tempat metastasis, atau kelainan neurologis jika metastasis pada tulang vertebra.Pemeriksaan fisis yang penting adalah melakukan colok dubur. Pada stadium diniseringkali sulit untuk mendeteksi kanker prostat melalui colok dubur sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan ultrasonografi transrektal (TRUS). Kemampuan TRUS dalam mendeteksi kanker prostat dua kali lebih baik daripada colok dubur. Jika dicurigai ada area hipoekoik selanjutnya dilakukan biopsi transektal pada area tersebut dengan bimbingan TRUS.

2. 5 Stadium2Tingkat infiltrasi dan penyebaran tumor berdasarkan sistem TNM atau sesuai dengan penentuan dari Jewett dan Whitmore adalah seperti terlihat pada gambar 2-1.Gambar 2-1. Stadium karsinoma prostat sesuai dengan TNM dan Jewett-Withmore.2.6 Derajat diferensiasi sel 2Di samping penentuan derajat diferensiasi tumor menurut Mostofi, dikenal pula diferensiasi Gleason. SistemGleason didasarkan atas pola perubahan arsitektur dari kelenjar prostat yang dilihat secara mikroskopik dengan pembesaran rendah (60 100 kali), yang dibedakan dalam 5 tingkat perubahan mulai dari tingkat very well differentiated (tingkat 1) hingga undifferentiated (tingkat 5). Dari pengamatan mikroskopik suatu preparat, kemudian ditentukan 2 jenis pola tumor, yaitu tumor yang mempunyai pola/tingkat yang paling ekstensif disebut sebagai primary pattern dan pola/tingkat yang paling tidak ekstensif atau disebut secondary pattern. Kedua tingkat tersebut kemudian dijumlahkan sehingga menjadi grading dari Gleason. Misalkan primary pattern tingkat 4 sedangkan secondary pattern tingkat 2, maka penjumlahan grading Gleason adalah 4+2 = 6. Karena itu grading Gleason berkisar antara 2 sampai dengan 10, yaitu merupakan hasil penjumlahan dari 1+1=2 hingga 5+5=10. Dari penjumlahan itu kemudian disimpulkan tingkat histopatologinya seperti pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Derajat Diferensiasi Karsinoma Prostat

2. 7 Penanda Tumor2Untuk membantu menegakkan diagnosis suatu adenokarsinoma prostat dan mengikuti perkembangan penyakit tumor ini, terdapat beberapa penanda tumor, yaitu :1. PAP (ProstaticAcid Phosphatase) dihasilkan oleh sel asini prostat dan disekresikan ke dalam duktuli prostat 2. PSA (Prostate Specific Antigens) yaitu suatu glikoprotein yang dihasilkan olehsitoplasma sel prostat, dan berperan dalam melakukan likuefaksi cairan semen. PSA berguna untuk melakukan deteksi dini adanya kanker prostat dan evaluasi lanjutan setelah terapi kanker prostat.

2.8 Pemeriksaan Pencitraan21. Ultrasonografi transrektal (TRUS). Pada pemeriksaan ultrasonografi transrektal dapat diketahui adanya area hipo-ekoik (60%) yang merupakan salah satu tanda adanya kanker prostat dan sekaligus mengetahui kemungkinan adanya ekstensi tumor ke ekstrakapsuler. Selain itu dengan bimbingan ultrasonografi transrektal dapat diambil contoh jaringan pada area yang dicurigai keganasan melalui biopsi aspirasi dengan jarum halus.2. CT scan dan MRI. CT scan diperiksa jika dicurigai adanya metastasis pada limfonudi (N), yaitu pada pasien yang menunjukkan skor Gleason tinggi (>7) atau kadar PSA tinggi. Dibandingkan dengan ultrasonografi transrektal, MRI lebih akurat dalam menentukan luas ekstensi tumor ke ekstrakapsuler atau ke vesikula seminalis.3. Bone scan. Pemeriksaan sintigrafi pada tulang dipergunakan untuk mencari metastasis hematogen pada tulang. Meskipun pemeriksaan ini cukup sensitif, tetapi beberapa kelainan tulang juga memberikan hasil positif palsu, antara lain: artritits degeneratif pada tulang belakang, penyakit Paget, setelah sembuh dari cedera patah tulang, atau adanya penyakit tulang yang lain. Karena itu dalam hal ini perlu dikonfirmasikan dengan foto polos pada daerah yang dicurigai.

2.9 Terapi2Tindakan yang dilakukan terhadap pasien kanker prostat tergantung pada stadium, umur harapan hidup, dan derajat diferen-siasinya (Tabel 2.2).

Tabel 2.2 Terapi Pilihan Karsinoma Prostat1. ObservasiDitujukan untuk pasien dalam Stadium T1 dengan umur harapan hidup kurang dari 10tahun.2. Prostatektomi radikalPasien yang berada dalam stadium T1-2 N0 M0 adalah cocok untuk dilakukan rostatektomiradikal yaitu berupa pengangkatan kelenjar prostat bersama dengan vesikula seminalis. Hanya saja operasi ini dapat menimbulkan penyulit antara lain perdarahan, disfungsi ereksi, dan inkontinensia. Tetapi dengan teknik nerve sparring yang baik terjadinya kerusakan pembuluhdarah dan saraf yang memelihara penis dapat dihindari sehingga timbulnya penyulit berupa disfungsi ereksi dapat diperkecil.3. RadiasiDitujukan untuk pasien tua atau pasien dengan tumor loko-invasif dan tumor yang telahmengadakan metastasis. Pemberian radiasi eksterna biasanya didahului limfadenektomi. Diseksi kelenjar limfe saat ini dapat dikerjakan melalui bedah laparoskopik di samping operasi terbuka.4. Terapi hormonalPemberian terapi hormonal berdasarkan atas konsep dari Hugins yaitu: Sel epitel prostatakan mengalami atrofi jika sumber androgen ditiadakan. Sumber androgen ditiadakan dengan cara pembedahan atau dengan medikamentosa. Menghilangkan sumber androgen yang hanya berasal dari testis menurut Labrie belum cukup, karena masih ada sumber androgen dari kelenjar suprarenal yaitu sebesar 10% dari seluruh testosteron yang beredar di dalam tubuh. Untuk itu Labrie menganjurkan untuk melakukan blokade androgen total. Bermacam-macam cara dan jenis obat untuk terapi hormonal terdapat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Terapi Hormonal pada Karsinoma Prostat Stadium Lanjut.

BAB IIISIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan Kanker prostatadalah kanker yangpaling umum terjadi pada pria. Insidens karsinoma prostat menempati urutan kedua dari tumor saluran kemih setelah karsinoma kandung kemih. Pada kanker prostat stadium dini, sering kali tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda klinis. Pengobatan pada karsinoma prostat berupa operatif, radioterapi dan terapi hormonal.

3.2 Saran Upaya deteksi dini terhadap adanya karsinoma prostat terhadap masyarakat yang memiliki faktor resiko tinggi terkena karsinoma prostat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. Buku ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005.2. Purnomo. Dasar-Dasar Urologi, Edisi Kedua. Jakarta: CV.Sagung Seto. 2008.3. Brunicardi FD. Schwartzs Principles of Surgery. Eight edition. USA : McGraw-Hill Company. 2005.4. Karsinoma Prostat. [cited 2012 March 8]. Avaible from: http://www.artikelkedokteran.com/338/karsinoma-prostat.html5. Tan J. Prostate Cancer. [cited 2012 March 8]. Avaible from: http://www.urology.com.sg/eng/conditions_prostate_more.html

3