15
Kartu Menuju Sehat (KMS) Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Kartu Menuju Sehat (KMS) harus disimpan oleh ibu balita di rumah dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter. Manfaat KMS Manfaat KMS diantaranya sebagai: 1. Media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI. 2. Media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak. 3. Sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

Kartu Menuju Sehat

  • Upload
    adanihe

  • View
    638

  • Download
    49

Embed Size (px)

Citation preview

Kartu Menuju Sehat (KMS)

Pengertian

Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang

dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Kartu Menuju Sehat (KMS)

harus disimpan oleh ibu balita di rumah dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi

posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

Manfaat KMS

Manfaat KMS diantaranya sebagai:

1. Media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi

pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian

kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping

ASI.

2. Media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.

3. Sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan

tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

Pemantauan Pertumbuhan Balita Menggunakan KMS

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan

dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil

penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan

anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan

selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya.

ANTHROPOMETRY EXAMINATION

The Building Blocks Of Anthropometry

Antropometri adalah cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan di masayarakat

Contoh penggunaan:

- Program gizi masyarakat dalam pengukuran status gizi balita

- Kegiatan penapisan status gizi masyarakat

Syarat yang Mendasari Penggunaan

Antropometri

Alat mudah didapat dan digunakan

Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif

Pengukuran tidak selalu harus oleh tenaga khusus profesional, dapat oleh tenaga lain setelah

mendapat pelatihan

Biaya relatif murah

Hasilnya mudah disimpulkan, memiliki cutt of point dan baku rujukan yang sudah pasti

Secara ilmiah diakui kebenarannya

Keunggulan Antropometri

1. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar

2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli

3. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat

4. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan

5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau

6. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena sudah ada ambang

batas yang jelas

7. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke

generasi berikutnya

8. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi

Kelemahan Antropometri

1. Tidak sensitif: tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat, tidak dapat

membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan Zn

2. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan

spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri

3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan

validitas pengukuran

4. Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil pengukuran (fisik dan komposisi

jaringan), analisis dan

asumsi yang keliru

5. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan: latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan

alat, kesulitan

pengukuran

Terdapat 4 penyusun utama dari pemeriksaan anthropometry diantaranya:

Setiap variabel ini menyediakan satu informasi tentang seseorang. Ketika variabel-

variabel ini digunakan secara bersamaan, variabel-variabel ini dapat menyediakan

informasi yang penting tentang status nutrisi seseorang.

Indeks merupakan kombinasi dari 2 pengukuran seperti: BW/age dan BH/age.

o Tiga index yang umum digunakan menilai status gizi anak:

o Weight-for-age(W/A).

o Length-for-age or Height-for-age (H/A).

o Weight-for-length or Weight-for-height (W/H).

Indicator merupakan cut off point dari indeks seperti: c.o.p untuk severe MEP adalah

BW/T H: < 70% dan < -3 SD.

Selain itu juga terdapat banyak pemeriksaan anthropometry lain yang mencakup:

o Mid-upper arm circumference (MUAC).

o Sitting height to standing height ratio (Cormic Index).

o Dan banyak skinfold measures.

Ada 2 tipe penilaian yaitu:

o Penilaian sewaktu.

o Monitor pertumbuhan.

Monitor Pertumbuhan

Terdapat tiga index yang umum digunakan untuk menilai status gizi anak, yaitu :

1. Berat untuk umur (BB/U)

2. Panjang atau tinggi untuk umur (PB/U;TB/U)

3. Berat untuk panjang atau tinggi (BB/PB;BB/TB) → dapat memprediksi cadangan

energy tubuh.

Berat badan ditentukan oleh pertumbuhan tiga jaringan, yaitu otot, lemak, dan tulang.

Sedangkan tinggi badan ditentukan oleh pertumbuhan tulang.

Ada 3 cara membandingkan dengan standar referensi:

1. Percentiles

2. Percentages of the median

BB/TB defisit menunjukkan wasted

TB/U defisit menunjukkan stunted

BB/U defisit menunjukkan underweight

3. Standard deviation units (Z-score)

Contoh: 1 SD unit = 11-12% unit dari median BB/U, misalnya seorang anak berada pada

75% median BB/U berarti 25% unit berada di bawah median atau -2

Pertumbuhan nasional untuk suatu populasi dinyatakan dalam positif dan negatif 2 SD

unit (Z-skor) dari median, yang termasuk hampir 98% dari orang-orang yang diukur yang

berasal dari referensi populasi. Di bawah -2 SD unit dinyatakan sebagai kurang gizi yang

ekuivalen dengan:

• 78% dari median untuk BB/U (} 3 persentil)

• 80% median untuk BB/TB

• 90% median untuk TB/U

Rumus perhitungan Z-skor:

Z-skor = Nilai Individu Subjek – Nilai Median Baku Rujukan

Nilai Simpang Baku Rujukan

KLASIFIKASI

1. Z SCORE:

Malnutrisi sedang: -2 SD sampai -3 SD

Malnutrisi Berat: < - 3 SD

2. PERSENTIL:

Malnutrisi: < 3 persentil

3. PERSEN DARI MEDIAN:

M A L N U T R I S I

RINGAN SEDANG BERAT

BB/TB: 90% - 80% 70% – 79% < 70%

TB/U: 95% - 90% 85% - 89% < 85%

BB/U 90 – 75% 74% - 60% < 60%

Berat Badan Bayi dan Balita