14
Bab II Pembahasan A. Pengertian pemanasan global (Global warming) Global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata- rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca,(Wikipedia ensiklopedia bebas). Meningkatnya temperature global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Dengan demikian, banyaknya gas rumah kaca yang dibuang ke atmosfer dari sektor ini berkaitan dengan gaya hidup dan jumlah penduduk. USA merupakan negara dengan penduduk yang mempunyai gaya hidup sangat boros, dalam mengkonsumsi energi yang berasal dari bahan bakar fosil, berbeda dengan negara berkembang yang mengemisikan sejumlah gas rumah kaca, karena akumulasi banyaknya penduduk. B. Penyebab terjadinya Pemanasan Global 1. Sampah Sampah menghasilkan gas metana (CH4). Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 0,8 kg/hari dan pada tahun 2000 terus meningkat menjadi 1 kg/hari. Dilain pihak jumlah penduduk terus meningkat sehingga, diperkirakan, pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan mencapai 500 juta kg/hari atau 190 ribu ton/tahun. Dengan jumlah ini maka sampah akan mengemisikan gas metana sebesar 9500

Karya Ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya Ilmiah

Bab II

Pembahasan

A. Pengertian pemanasan global (Global warming) Global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca,(Wikipedia ensiklopedia bebas).

Meningkatnya temperature global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.

Dengan demikian, banyaknya gas rumah kaca yang dibuang ke atmosfer dari sektor ini berkaitan dengan gaya hidup dan jumlah penduduk. USA merupakan negara dengan penduduk yang mempunyai gaya hidup sangat boros, dalam mengkonsumsi energi yang berasal dari bahan bakar fosil, berbeda dengan negara berkembang yang mengemisikan sejumlah gas rumah kaca, karena akumulasi banyaknya penduduk.

B. Penyebab terjadinya Pemanasan Global 1. Sampah

Sampah menghasilkan gas metana (CH4). Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 0,8 kg/hari dan pada tahun 2000 terus meningkat menjadi 1 kg/hari. Dilain pihak jumlah penduduk terus meningkat sehingga, diperkirakan, pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan mencapai 500 juta kg/hari atau 190 ribu ton/tahun. Dengan jumlah ini maka sampah akan mengemisikan gas metana sebesar 9500 ton/tahun. Dengan demikian, sampah di perkotaan merupakan sektor yang sangat potensial, mempercepat proses terjadinya pemanasan global,(buku Bumi Makin Panas).

2. Efek rumah kaca

Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.

Page 2: Karya Ilmiah

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca.

Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.

3. Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

4. Pertanian dan peternakan

Sektor ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca melalui sawah-sawah yang tergenang yang menghasilkan gas metana, pemanfaatan pupuk serta praktek pertanian, pembakaran sisa-sisa tanaman, dan pembusukan sisa-sisa pertanian, serta pembusukan kotoran ternak. Dari sektor ini gas rumah kaca yang dihasilkan yaitu gas metana (CH4) dan gas dinitro oksida (N20). Di Indonesia, sektor pertanian dan peternakan menyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 8.05 % dari total gas rumah kaca yang diemisikan ke atmosfer.

C. Dampak dari Pemanasan Global 1. Mencairnya es di kutub utara dan selatan

Pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya.

Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan: HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB UTARA AKAN LENYAP ANTARA TAHUN 2008 - 2012! ,( Dr. H. J. Zwally,2004).

2. Meningkatnya level permukaan laut

Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut (grafik di samping menunjukkan hasil pengukuran level permukaan air laut selama beberapa tahun terakhir). Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut

Page 3: Karya Ilmiah

akan naik sampai dengan 7 meter. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.

3. Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim

Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Kita juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan.

Kita juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah terntentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik via laut maupun udara.

4. Habisnya Gletser- Sumber Air Bersih Dunia

Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan. Sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik,( Dr. H. J. Zwally,2004). Cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dan dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.

5. Hewan dan tumbuhan

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.

Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

6. Pertanian

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam.

Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

7. Kesehatan manusia

Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.

Page 4: Karya Ilmiah

Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.

D. Cara mengurangi Pemanasan Global 1. Penanaman Pohon

Menanam pohon tidak sulit dilakukan jika melakukannya kita dapat menyelamatkan bumi dari konsekuensi drastis peningkatan gas karbon dioksida. Pohon selama proses fotosintesis, menyerap gas karbon dioksida yang berbahaya dan melepaskan oksien ke atmosfer. Dengan cara ini kita dapat mengatakan bahwa pohon adalah pembersih alami dan satu pohon dapat menyerap hampir satu ton gas karbon dioksida selama hidupnya.

2. Mengendarai Sepeda

Bersepeda dan berjalan dapat membantu dalam menjaga diri agar tetap sehat secara fisik. Cobalah untuk mengurangi berkendaraan mobil dan motor kalau jarak kerja atau tempat yang akan kita datangi tidak terlalu jauh, mungkin lebih praktis jika menggunakan sepeda atau berjalan kaki untuk pergi dari satu tempat ke tempat yang lain. Setiap gallon gas yang disimpan sekitar 20 pon karbon dioksida keluar dari lingkungan bumi.

3. Memanfaatkan Media Social Network

Kita harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi terutama di bidang social network. Berbagi dan berdiskusi mengenai konservasi lingkungan dengan orang lain. Kita dapat menggunakan facebook,twitter,yahoo untuk menyampaikan ide dan pemikiran kita dengan orang lain secara efektif. Untuk satu hari kita dapat update status “menanamkan pohon lebih dan lebih menyelamatkan bumi”, jika ada satu atau dua orang yang membaca dan langsung bergerak untuk melakukannya. Maka bumi kita akan terselamatkan di tahun yang akan datang.

4. Ambil keuntungan dari Teknologi terbaru untuk mengurangi pemanasan global

Kemajuan teknologi tidak bisa dihindari dan banyak dampak negatif juga yang dihasilkan dari kemajuan zaman untuk bumi namun kita tidak bisa menyalahkan perkembangan zaman. Tapi, disamping itu pada saat yang sama ada teknologi-teknologi untuk membantu umat manusia dan member peluang untuk mengurangi pemanasan global dengan menciptakan berbagai peralatan seperti modil dengan teknologi matahari, baterai dengan air dan masih banyak lagi teknologi yang lainnya. Setiap berbelanja selalu ingat untuk memilih produk yang hemat energy.

5. Listrik dan air

Air dan listrik adalah sumber daya utama bagi manusia. Alasan dibalik ini adalah bahwa populasi di dunia terus meningkat dan tidak ada banyak peningkatan dalam cadangan air.

Gunakan air dan listrik secukupnya, apabila waktu siang coba untuk mematikan lampu yang tidak perlu. Ketika kita berbicara tentang air, kita benar-benar merujuk tentang air bersih yang telah menjadi masalah besar di banyak dunia. Sebagian penghuni bumi, harus berusaha untuk menyimpan sebanyak mungkin sumber daya alam apalagi sumber daya yang sulit untuk di daur ulang.

Page 5: Karya Ilmiah

E. Manfaat dari Penanaman Pohon Satu pohon memiliki sejuta manfaat bagi kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup. Namun, beberapa tahun belakangan ini, pesatnya pembangunan menyebabkan banyak pohon ditebang dan dikorbankan. Hilangnya satu pohon telah memutus mata rantai kehidupan. Beberapa jenis hewan berkurang jumlahnya dan hampir punah karena habitat mereka rusak. Pohon ditebang menyebabkan panas bumi meningkat, jumlah pasokan oksigen semakin berkurang dan tingkat polusi udara cenderung meningkat. Demikian pula jumlah pasokan air dalam tanah semakin berkurang sehingga mengakibatkan masyarakat kesulitan memperoleh air bersih. Gundulnya hutan menyebabkan abrasi, longsor hingga banjir bandang.

Itulah sebabnya, sejak tahun 2000-an timbul kesadaran masyarakat akan pentingnya pohon untuk kelestarian dan keseimbangan alam demi kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup. Berbagai gerakan konservasi hutan mulai digalakkan. Di kota-kota besar yang sedang bergiat melakukan pembangunan pun turut disibukkan oleh gerakan tanam pohon yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dengan memperhatikan luasan ruang terbuka hijau dan menyisakan lahannya untuk menanam sejumlah pohon.

Penanaman pohon dapat mengurangi dampak pemanasan global dengan kemampuan pohon dalam menyerap emisi karbon yang merupakan penyebab terjadinya pemanasan global.

Pohon sering diartikan sebagai tumbuhan yang berbatang keras dan besar. Ada pohon yang berbatang keras dan besar tetapi tidak berbuah yang disebut pohon kayu seperti. pohon kayu besi, meranti, mahoni dan sebagainya. Ada juga pohon yang berbatang keras dan besar yang menghasilkan buah yang disebut pohon buah seperti pohon durian mangga nangka dan sebagainya.

Pohon kayu atau pohon buah tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat pohon beberapa diantaranya adalah :

1. Manfaat estetis (keindahan), pohon memiliki beberapa bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu, apabila di susun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok dapat menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa di imbangi dengan pohon, akan terasa gersang, sebaliknya apa bila di sekitarnya di tanami pohon serta di tata dengan baik akan nampak hijau dan asri.

2. Manfaat Orologis, akar pohon dan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat, sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah

3. Manfaat Hidrologis, dalam hal ini di maksudkan bahwa tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian, banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya

4. Manfaat Klimatologis, dengan banyaknya pohon, akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara sekitarnya akan menjadi sejuk dan nyaman. Maka, kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat besar artinya.

5. Manfaat Edaphis, ini manfaat dalam kaitan tempat hidup binatang. Dilingkungan yang penuh dengan pohon, satwa akan hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.

6. Manfaat Ekologis, lingkungan yang baik adalah seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.

Page 6: Karya Ilmiah

7. Manfaat Protektif, manfaat protektif adalah manfaat karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap terik sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari silau.

8. Manfaat Hygienis, adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (oksigen) yang sangat di perlukan oleh manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna bagi kehidupan manusia.

9. Manfaat Edukatif, berbagai jenis pohon yang ditanam merupakan laboratorium alam karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dan berbagai aspek.

Page 7: Karya Ilmiah

BAB III

Penutup

A. KesimpulanPemanasan global yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai manusia kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar akan dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya, telah dilakukan beberapa penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak turut serta untuk melakukannya.

B. Saran Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

Daftar Pustaka

http://kaskusartikel.com, diakses 7 januari 2012

http://singkawangkota.go.id, diakses 8 mei 2011

http://www.g-excess.com, 6 oktober 2010

http://www.trivo.co.id, diakses 24 april 2010

http://www.wikipedia.com, diakses 2 februari 2009

Page 8: Karya Ilmiah

Penanaman Pohon untuk mengatasi Pemanasan Global

Oleh :

Gebi Mustika (XI IPA 4)

Yolanda Novika (XI IPA 4)

Pemerintah Kota Padang

Dinas Pendidikan

Sekolah Menengah Atas Negeri 9

Jln. Pasar Baru Kec. Pauh. Telepon : 0751-72591

Karya Tulis Ilmiah

Page 9: Karya Ilmiah

Penanaman Pohon untuk mengatasi Pemanasan Global

Oleh :Gebi Mustika (XI IPA 4)

Yolanda Novika (XI IPA 4)

Kata pengantar

Page 10: Karya Ilmiah

Segala puji syukur kami panjatkan kedirat Tuhan Yang Maha Esa. Sebab atas rahmatNya kami dapat menyusun karya ilmiah ini. Kami juga bahagia karena dengan karya ilmiah ini kami dapat ikut berperan aktif dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.

Karya ilmiah ini kami susun dikarenakan semakin banyaknya kerusakan-kerusakan alam yang sebagian besar disebabkan oleh manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan,salah satunya adalah “Penanaman pohon untuk mengatasi pemanasan global”.Upaya seperti itu perlu dilakukan agar alam ini tetap lestari.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masih kurang sempurna. Tapi semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.

Padang, 4 juni 2012

Penyusun

Daftar Isi

Page 11: Karya Ilmiah

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang masalah………………………………………….. 1

B. Rumusan masalah……………………………………………………

C. Tujuan……………………………………………………………………..

D. Manfaat penelitian………………………………………………….

BAB II Pembahasan

A. Pengertian pemanasan global (Global warming)……..

B. Penyebab terjadinya Pemanasan Global…………………..

C. Dampak dari Pemanasan Global……………………………….

D. Cara mengurangi Pemanasan Global………………………..

E. Manfaat dari Penanaman Pohon……………………………...

BAB III Penutup

A. Kesimpulan………………………………………………………………

B. Saran……………………………………………………………………….

C. Daftar pustaka…………………………………………………………