13
RANCANG BANGUN PINTU GESER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRA RED) MAKALAH Di Susun Oleh: Nama : VICKO HAFIDZ RAHARSO NIM : 4.31.12.0.22 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI (SARJANA SAINS TERAPAN) KONSENTRASI JARINGAN RADIO DAN KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Karya Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tranduser

Citation preview

RANCANG BANGUN PINTU GESER OTOMATISMENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRA RED)

MAKALAH

Di Susun Oleh:Nama: VICKO HAFIDZ RAHARSONIM: 4.31.12.0.22

JURUSAN TEKNIK ELEKTROPRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI (SARJANA SAINS TERAPAN)KONSENTRASI JARINGAN RADIO DAN KOMPUTERPOLITEKNIK NEGERI SEMARANGTAHUN 2012/2013

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Penulisan Ilmiah berjudul, RANCANG BANGUN PINTU GESER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRA RED). Adapun tujuan dari pembuatan penulisan ilmiah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk tugas akhir semester II.Selama mengerjakan penulisan ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada: 1.Bapak Budi Basuki Subagyo selaku dosen pengampu.2.Semua staf Dosen Politeknik Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis. 3.Kedua orang tua yang sangat ku hormati dan cintai, dimana telah mengantar serta selalu mendukung baik moril maupun materil hingga saat ini dengan penuh kasih sayang. 4.Kawan-kawan JRK 1A yang mewarnai masa perkuliahan dan memberikan inspirasi dalam membuat penulisan ini 5.Pihak-pihak lain yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian penulisan tugas akhir ini. Akhirnya penulis mengharapkan Tugas Akhir ini berguna bagi penuliskhususnya dan para pembaca umumnya. Semoga Allah S.W.T berkenan merestui segala yang penulis cita - citakan selama ini. Semarang, 14April 2013Penulis,

Vicko HafidzABSTRAK

RANCANG BANGUN PINTU GESER OTOMATISMENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRA RED)Sensor Passive Infra Red merupakan alat elektronik yang mengukur radiasi sinar infra merah dari suatu objek dalam cakupan tertentu. Berbeda dengan sensor biasa yang menggunakan modul transmitter unutk memancarkan gelombang tersebut, sensor Passive Infra red hanya terdiri dari 1 modul penerima saja. Sesuai dengan sifatnya yang pasif, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimilki setiap benda yang terdeteksi. Benda tersebut merupakan benda yang memiliki perbedaan temperature suhu dengan suhu lingkungan.Perancangan hardware ini menggunakn modul sensor Passive Infra Red KC7783R Sistem ini telah terealisasi dan dapat menggerakkan pintu secara otomatis Jika ada orang mendekati pintu dan terdeteksi oleh sensor PIR KC7783R maka pintu akan bergerak membuka dan menutup kesamping kanan atau kiri, sensor passive infrared (PIR) telah banyak dimanfaatkan dalam alat-alat yang memerlukan sensor pendeteksi gerakan. Sebagai contoh yang sudah banyak kita jumpai adalah sistem pintu otomatis yang terpasang disupermarket, mall-mall dan perkantoran, pintu tersebut akan terbuka jika ada orang yang mendekatinya. Sensor PIR akan bekerja dengan mendeteksi radiasi infra merah yang terjadi ketika ada pergerakan manusia yang memiliki temperatur berbeda dengan lingkunga sekitarnya. Sensor PIR yang digunakan disini adalah PIR KC7783R. PIR KC7783R merupakan sensor infrared yang menjadi perangkat keras utama dari sistem ini. Sensor infrared ini merupakan jenis PIR (Passive Infrared) dengan harga yang relatif murah. PIR KC7783R merupakan sensor pendeteksi yang berfungsi normal pada tegangan 4,7 12 volt DC dan akan mengeluarkan output dengan level high antara 4,9-6 volt.

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah Pintu merupakan alat yang sangat penting dalam suatu rumah, kantor dan ruangan. Sebab pintu adalah lapis pertama untuk melindungi isi ruangan, karena hal tersebut yang harus memiliki sistem keamanan pintu. Pintu memiliki bermacam-macam model, contohnya pintu yang ada di supermarket. Pintu yang ada di supermarket saat membuka atau menutup pintu biasanya tidak menggunakan bantuan manusia karena hal itu menggunakan sensor. Sensor yang digunakan yaitu sensor PIR (Passive Infra Red) yang mendeteksi panas tubuh kita.

Pintu geser otomatis dengan sensor PIR merupakan suatu perangkat yang dapat mendeteksi kehadiran manusia atau objek hidup lainnya melalui suhu tubuh yang dihasilkan. Pintu geser ini akan membuka secara otomatis saat ada objek hidup yang mendekat dan akan menutup setelah objek itu menjauh atau saat tidak ada objek yang mendekatinya.

Sensor PIR (Passive Infra Red) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya Passive, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.

Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator. Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

Penulis merancang suatu alat yaitu RANCANG BANGUN PINTU GESER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PIR

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis menemukan beberapa masalah antara lain:Bagaimana menganalisa rangkaian, komponen-komponen yang digunakan, fungsi dari alat tersebut, teori yang melandaskan kinerja alat tersebut, dan proses cara kerja sensor PIR. Dan disini penulis membatasinya hanya pada cara kerja alat tersebut.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meneliti kinerja pintu geser otomatis menggunakan sensor PIR. Disamping itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari lebih mendalam tentang cara kerjan sensor PIR dan untuk memenuhi mata kuliah penelitian ilmiah yang didapat pada pelajaran perkuliahan pada semester ini.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1. Rangkaian sensor PIR

2.2. Sensor Optik

Sensor ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi jika seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang dipancarkan. Jika seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya ini, maka pancaran cahaya akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini menyebabkan program perintah untuk menutup pintu terganggu. Terganggunya program untuk menutup pintu akan menyebabkan pintu otomatis akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari jarak jangkauan sensor dan sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan menutup kembali.

2.3. Sensor Gerakan

Sensor ini akan memancarkan radar gelombang mikro. Hampir sama seperti pada sensor optik, jika seseorang atau sesuatu berada dalam jangkauan radar maka sensor akan bereaksi membuka pintu otomatis.

2.4. Sensor Jarak Jauh

Pada sensor ini dibutuhkan pengendali jarak jauh yang dioperasikan secara manual untuk membuka dan menutup pintu. Sensor jenis ini biasanya dipakai pada pintu garasi otomatis.

2.5. Sensor Tekanan

Sensor ini biasanya diletakkan di bawah keset yang berada di depan pintu. Sensor ini akan bereaksi terhadap tekanan berat objek yang berada di atasnya. Dan jika sensor telah menerima batasan minimal berat yang diperlukan untuk membuka pintu, maka pintu otomatis pun akan terbuka.

2.6. Sensor PIR

Sensor Passive Infra Red merupakan alat elektronik yang mengukur radiasi sinar infra merah dari suatu objek dalam cakupan tertentu. Berbeda dengan sensor biasa yang menggunakan modul transmitter unutk memancarkan gelombang tersebut, sensor Passive Infra red hanya terdiri dari 1 modul penerima saja. Sesuai dengan sifatnya yang pasif, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimilki setiap benda yang terdeteksi. Benda tersebut merupakan benda yang memiliki perbedaan temperature suhu dengan suhu lingkungan.

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1, ketika ada sebuah objek melewati sensor, pancaran radiasi infra merah pasif yang dihasilkan akan dihasilkan akan dideteksi oleh sensor. Energi panas yang dibawa oleh sinar infra merah pasif ini menyebabkan aktifnya material pyroelektric di dalam sensor yang kemudian menghasilkan arus listrik.

Perancangan hardware ini menggunakn modul sensor Passive Infra Red KC7783R Sistem ini telah terealisasi dan dapat menggerakkan pintu secara otomatis Jika ada orang mendekati pintu dan terdeteksi oleh sensor PIR KC7783R maka pintu akan bergerak membuka dan menutup kesamping kanan atau kiri, sensor passive infrared (PIR) telah banyak dimanfaatkan dalam alat-alat yang memerlukan sensor pendeteksi gerakan. Sebagai contoh yang sudah banyak kita jumpai adalah sistem pintu otomatis yang terpasang disupermarket, mall-mall dan perkantoran, pintu tersebut akan terbuka jika ada orang yang mendekatinya. Sensor PIR akan bekerja dengan mendeteksi radiasi infra merah yang terjadi ketika ada pergerakan manusia yang memiliki temperatur berbeda dengan lingkunga sekitarnya. Sensor PIR yang digunakan disini adalah PIR KC7783R. PIR KC7783R merupakan sensor infrared yang menjadi perangkat keras utama dari sistem ini. Sensor infrared ini merupakan jenis PIR (Passive Infrared) dengan harga yang relatif murah. PIR KC7783R merupakan sensor pendeteksi yang berfungsi normal pada tegangan 4,7 12 volt DC dan akan mengeluarkan output dengan level high antara 4,9-6 volt. Gambar 3.2 berikut menunjukkan bagian-bagian dari sensor inframerah pasif.

Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator. Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell. Berikut Gambar 3.3 blok diagram sensor PIR: Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator. Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell. Berikut Gambar 3.3 blok diagram sensor PIR:

Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output.Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas. Untuk jarak jangkau dari sensor PIR sendiri bisa disetting sesuai kebutuhan, akan tetapi jarak maksimalnya hanya +/- 10 meter dan minimal +/- 30 cm.

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanDari hasil penilitian ini dibuktikan bahwa :1. Sensor PIR membaca panas tubuh manusia yang dikeluarkan2. Sensor PIR memiliki jangkauan maksimal 10 meterJadi dibuatnya inovasi ini untuk memudahkan pengunjung supermarket agar tidak membuka atau menutup pintu sendiri melainkan dengan otomatis. Selain itu untuk melindungi dari kotoran dan agar tetap menjaga kondisi di dalam supermarket tetap dingin. Sehingga diharapkan inovasi ini bisa diterapkan di rumah-rumah untuk memudahkan penghuni rumah.