4
KARYA ILMIAH HAK ASASI MANUSIA NAMA : RAOBIANSYAH NIM : 131110257 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2015 KATA PENGANTAR

Karya Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

karya ilmiahrobi cov er

Citation preview

KARYA ILMIAH

HAK ASASI MANUSIA

NAMA : RAOBIANSYAH

NIM : 131110257

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kesempatan

menyelesaikan karyailmiah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa kehendak-Nya

mungkin saya tidak dapat menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar

kita semua dapat memahami seberapa besar dari makna dari Hak Asasi

Manusia yang akan saya tulis berdasarkan dari berbagai sumber. Karya ilmiah

saya susun tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan banyak tantangan

yang saya temukan. Namun dengan usaha, kemauan, kerja keras dan atas

kehendak-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini memuat tentang HAK ASASI MANUSIA “ No one can take

away your human right (pembatasan dan pernyataan bahwa tidak bisa

mengambil Hak Asasi yang lain).”Sengaja di pilih agar dapat mengajak kita

semua betapa pentingnya hak asasi manusia . Saya juga mengucapkan terima

kasih kepada dosen dan semua pihak yang terkait yang telah banyak membantu

saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak informasi,

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua, saya tahu bahwa 

makalah in mempunyai banyak kekurangan maka dari itu saya mohon kritik dan

saran yang sifatnya membangun demi kemajuan dan pembelajaran dalam karya

ilmiah ini

.

Pontianak , 17 Maret 2015

Penyusu

RINGKASAN

In this state, is constitutionally recognized, that every person has the right to

vote and run jobs. In addition they have the right to work, they also have the right

to be treated humanely and with dignity. In the dimension of human rights, the

treatment pattern of dehumanization as forced labor, a form of serious human

rights violations. Whereas the sharia perspective, the treatment shown to him the

company can be equated with insult to the doctrine taught by the Prophet. They

have soul rights with the rights attached to the company.

Keywords: labor, corporate, labor, human rights

Government Regulation (PP) No. 61 Year 2014 on Reproductive Health has been

enacted by President Susilo Bambang Yudhoyono. Government Regulation No.

61 of 2014 is referred to by the public as a recognition of the legalization of

abortion, including the legalization of abortion for victims of rape. In general,

both in the perspective of human rights, national law, or Islamic law judge, that

abortion is an act of categorized types disappearance opportunity for the fetus to

live and continue to develop into a human. If these actions get through the

legality of laws, then it is identical to justify crime. Although pregnancy because

of rape, but the conditions, can not be a reason to justify the legalization of

abortion.

Keywords: abortion, rape, human rights, right to life