37
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan untuk Menciptakan Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009ini dengan lancar. Laporan penelitian tindakan kelas ini dapat dipakai sebagai bahan bacaan di perpustakaan sekolah dan juga dapat dipakai sebagai bahan kajian atau bahan perbandingan dalam pembuatan laporan penelitian lainnya bagi teman sejawat demi peningkatan mutu pembelajaran. Dalam proses penyelesaian penulisan laporan penelitian ini, kami dapat mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terimakasih kami sampaikan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penelitian ini selesai, antara lain Bapak Kepala Sekolah, rekan-rekan kolaborator penelitian, segenap dewan guru SMP Muhammadiyah Kota Kediri dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan atau kekurangan dalam laporan penelitian ini, untuk itu demi kesempurnaannya, sangat kami harapakan adanya saran atau kritik yang bersifat membangun. Kediri, April 2009 PENELITI

Karya ilmiah bu sumi 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya ilmiah bu sumi 2

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya berkat limpahan rahmat

dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan untuk Menciptakan

Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP

Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009” ini dengan lancar.

Laporan penelitian tindakan kelas ini dapat dipakai sebagai bahan bacaan di

perpustakaan sekolah dan juga dapat dipakai sebagai bahan kajian atau bahan perbandingan

dalam pembuatan laporan penelitian lainnya bagi teman sejawat demi peningkatan mutu

pembelajaran.

Dalam proses penyelesaian penulisan laporan penelitian ini, kami dapat mendapat

banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terimakasih kami sampaikan dengan

tulus dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga

penelitian ini selesai, antara lain Bapak Kepala Sekolah, rekan-rekan kolaborator penelitian,

segenap dewan guru SMP Muhammadiyah Kota Kediri dan semua pihak yang tidak dapat

kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan atau kekurangan dalam laporan

penelitian ini, untuk itu demi kesempurnaannya, sangat kami harapakan adanya saran atau

kritik yang bersifat membangun.

Kediri, April 2009

PENELITI

Page 2: Karya ilmiah bu sumi 2

ABSTRAK

Sumiyatun, S.Pd 2009. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode

Permainan untuk Menciptakan Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran

PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahu Pelajaran 2008/2009”

Kata Kunci : Model Kooperatif, Metode Permainan.

Guna mengatasi dalam bidang pembelajaran disekolah, dimana salah satunya adalah

semakin berkembanganya motivasi belajar siswa, maka perencanaan pengemasan proses

pembelajaran hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kesempatan

seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan segala kreasi dan potensi yang dimilikinya.

Hal ini mengandung arti bahwa sedapat mungkin dalam proses pembelajaran, guru

menghindari sistem/metode “Teacher Centered”. Karena akan berdampak pada

keterkekangan siswa dalam belajar, sehingga akan timbul kejenuhan belajar, yang mana pada

akhirnya dapat memberikan dampak negatif berupa penurunan motivasi dan prestasi belajar

siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penggunaan model dan metode pembelajaran

yang tepat dan efektif sangatlah diperlukan.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka permasalahan yang ingin dikaji dalam

penelitian tindakan ini adalah : a). Apakah pengunaan model pembelajaran kooperatif metode

permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII

SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009 ?, b). Apakah penggunaan

model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan prestasi belajar pada

mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran

2008/2009 ?.

Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model

pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata

pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009.

Sasaran penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota

Kediri pada semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua siklus.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap : rencana, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi.

Data yang diperoleh berupa lembar observasi kegiatan belajar mengajar, hasil angket siswa

dan hasil penelitian tes formatif pada setiap siklus.

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa pada akhir tindakan (siklus II), hampir

seluruh siswa (93%) menyatakan bahwa mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn

setelah digunakannya metode permainan dalam proses pembelajaran. Sedangkann dari hasil

formatif, dapat diketahui bahwa pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai siswa sebesar 73,7

dan pada siklus II meningkat menjadi 81,4.

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun

pelajaran 2008/2009.

Page 3: Karya ilmiah bu sumi 2

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................................... i

Halaman Pengesahan ..................................................................................................... ii

Kata Pengantar ............................................................................................................... iii

Abstrak ........................................................................................................................... iv

Daftar Isi ........................................................................................................................ v

Daftar Tabel dan Grafik ................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

E. Batasan Masalah .............................................................................. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 5

A. Definisi Pembelajaran ...................................................................... 5

B. Model Pembelajaran ........................................................................ 5

C. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 7

D. Metode Permainan ........................................................................... 9

E. Model Permainan TTS ..................................................................... 10

F. Motivasi Belajar ............................................................................... 10

G. Prestasi belajar .................................................................................. 11

H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ...................................... 11

I. Karakteristik Mata Pelajaran PKn .................................................... 12

Page 4: Karya ilmiah bu sumi 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 14

A. Setting, Obyek, dan Subyek Penelitian ........................................... 14

B. Rancangan Penelitian....................................................................... 14

C. Instrumen Penelitian ........................................................................ 15

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 16

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 16

F. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 17

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN ........................................................ 19

A. Analisis Data Penelitian Persiklus ................................................... 19

B. Pembahasan ..................................................................................... 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 29

A. Kesimpulan ...................................................................................... 29

B. Saran ................................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 31

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 5: Karya ilmiah bu sumi 2

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Halaman

Tabel 3.1 : Data Tim Peneliti ....................................................................... 14

Tabel 4.1 : Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus I .............................. 20

Tabel 4.2 : Hasil Angket Siklus I ................................................................. 20

Tabel 4.3 : Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus II ............................. 23

Tabel 4.4 : Hasil Angket Siklus II ................................................................ 23

Tabel 4.5 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I dan II ............................. 26

Tabel 4.6 : Rekapitulasi Hasil Angket Siklus I dan II.................................. 27

Tabel 4.7 : Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus I dan II ........................ 27

Page 6: Karya ilmiah bu sumi 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai permasalahan dalam bidang pendidikan kaintannya dengan upaya

meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia telah banyak dijumpai khususnya oleh

guru-guru yang merupakan pelaku-pelaku sentral dalam bidang pendidikan. Oleh

karena itu seorang guru hendaknya terus mengupayakan agar permasalahan tersebut

sesegera mungkin menemukan solusi atau pemecahan yang tepat, sehingga proses

pendidikan dapat berjalan pada koridornya, yang pada akhirnya akan mampu

mengangkat kualitas pendidikan pada umumnya.

Dalam proses pembelajaran mata pelajaran PKn, fenomena di lapangan

menunjukan bahwa sebagian besar siswa masih kurang memiliki motivasi belajar,

sehingga hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka. Kondisi

tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan, antara lain adanya

ketidaktepatan seorang guru dalam menerapkan model dan metode pembelajaran yang

digunakan. Dalam hal ini seorang guuru hendaknya memiliki kejelian dalam proses

pembelajaran khususnya kemampuan menyesuaikan model atau metode yang

digunakan dengan karakterisik materi pembelajaran dan karekteristik siswa itu sendiri.

Pada dasarnya belajar memerlukan situasi yang menggembirakan dan tenang.

Ketenangan dalam arti luas meliputi ketenangan lahir maupun batin. Kondisi

lingkungan yang mendukung dan terbebas dari rasa takut pada saat mengikuti proses

pembelajaran akan dapat mengantar siswa untuk mengekspresikan segala

kemampuannya.

Untuk mengatasi permasalahan sebagaimana tersebut diatas, seorang guru

hendaknya pandai mengemas proses pembelajaran, tidak terkecuali pada

pembelajaran mata pelajaran geografi di tingkat SMP menjadi lebih kreatif dan

Page 7: Karya ilmiah bu sumi 2

inovatif. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode permainan.

Dalam makalahnya, Drs. Barokah Santoso, M.Pd menyatakan bahwa melalui

metode pembelajaran kooperatif, siswa dapat belajar dan bekerjasama untuk sampai

kepada pengalaman belajar yang optimal. Hal ini berarti seorang siswa akan dapat

secara bebeas mengoptimalkan segala kemampuannya melalui proses interaksi dengan

siswa lainnya, yang mana jika pembelajaran tersebut dikemas dalam bentuk sebuah

permainan (games), maka suasana belajar akan menjadi semakin menarik. Dengan

kondisi yang demikian, diharpkan para siswa akan merasa nyaman dan senang belajar,

pada akhirnya dapat merangsang motivasi belajarnya serta diharapkan akan

berdampak positif bagi peningkatan prestasi belajar.

Berdasarkan uraian-uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka

kami mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan (games) Untuk

Meningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas

VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka masalah

dalam penelitian ini dapat kami rumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat

meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ?

2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat

meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ?

Page 8: Karya ilmiah bu sumi 2

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajarab kooperatif metode

permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran

2008/2009.

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode

permainan dapat meningkatkann prestasi belajar pada mata pelajaran PKn

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran

2008/2009.

D. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini tidak biasa, serta adanya

keterbatasan waktu, maka perlu adanya pembatasn masalah sebagai berikut :

1. Pokok bahasan yang dipakai adalah pada kompetensi dasar “Mendeskripiskan

kondisi fisik wilayah dan penduduk”

2. Sasaran penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VIII B SMP

Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009.

3. Model permainan yang dipakai adalah Model Teka Teki Silang (TTS).

E. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini, maka diharapkan akan dapat membawa manfaat

khususnya bagi siswa, antara lain :

1. Siswa

Sebagai sarana “belajar sambil bermain“ sehinga akan dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, yang pada akhirnya mempu

menumbuhkan motivasi belajar siswa serta materi-materi pembelajaran akan

semakin mudah dikuasai.

2. Guru

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode dan

pengelolaan pembelajaran di kelas sehingga dapat membawa dampak positif

terhadap perkembangan belajar siswa.

Page 9: Karya ilmiah bu sumi 2

3. Bagi Sekolah/Lembaga Pendidikan

Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan profesionalisme

guru demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Page 10: Karya ilmiah bu sumi 2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran

Pasal 1 Undang-undang No. 20 Tahun 2000 tentang pendidikan nasional

menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Sedangkan menurut Sutomo (1993:120) mengemukakan bahwa pembelajaran

adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang sengaja dilakukan sehingga

memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukan tingkah laku

tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan

tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik,

tetrapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah daya pikir, sikap dan lain-

lain. (Sutomo. 1993:120).

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang melibatkan peserta didik

atau siswa denga pendidik pada suatu lingkungan belajar sehingga menyebabkan

siswa belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.

B. Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi, metode atau prinsip

pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak

dimiliki oleh strategi atau mtode tertentu, yaitu rasional teoritik yang ligi yang disusun

oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku pengajar yang

diperlukan agar model tersebut dapat memberikan hasil dan lingkungan belajar yang

diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran

yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah,

kelompok-kelompok kecil berkerjasama memecahkan suatu masalah yang telah

disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru dan siswa menerapkan model tersebut,

seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan

masalah dan berpikir kritis.

Page 11: Karya ilmiah bu sumi 2

Model pembelajaran diklasifikasikan menurut :

1. Tujuan pembelajaran.

2. Pola urutannya.

3. Sifat lingkungan belajar.

Pengklasifikasian berdasarkan tujuan terdapat pada model pengajaran

langsung. Sedangkan yang dimaksud dengan pola urutan (sintaks) dari suatu model

pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan

yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran.

Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajran tertentu menunjukan dengan jelas

kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan guru dan siswa. Sintaks memiliki

komponen0komponen yang sama. Contohnya, setiap model pembelajaran diawali

dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam

proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup

pelajaran yang didalamnya meliputi kegiatan menerangkan pokok-pokok materi

pembelajaran.

Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolahan dan

lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Misalnya, pada model pembelajaran

kooperatif memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel, seperti tersedia meja dan

kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran diskudi, para siswa duduk

di bangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda, sedangkan pada

model pembelajaran langsung, siswa duduk berhadap-hadapan dengan gurunya.

C. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa

untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk

mencapai pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun

kelompok. )Johnson, 1991).

Sependapat dengan pernyataan tersebut, Setyaningsih (2001:8)

mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di

kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa bekerjasama dalam proses

pembelajaran.

Page 12: Karya ilmiah bu sumi 2

Dari dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif memiliki tiga karakteristik, yaitu adanya kelompok, aktifitas belajar dan

berkerjasam, dan pengalaman belajar.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi

menjadi subjek belajar karena merekan dpat berkreasi secara maksimal dalam proses

pembelajaran. Dalam pembelajaran ini pula siswa dapat saling menerapkan norma-

norma yang menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996:4).

Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur sebagaimana yang disampaikan

Johnson, Johnson dan Smitt dalam Felder (1994:2) sebagai berikut :

1. Ketergantungan Positif

Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika

ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus

menerima konsekuensinya.

2. Kemampuan Individual

Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan

pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.

3. Promosi Tatap Muka Interaktif

Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dna dilakukan tiap

individu, beberapa diantaranya harus dilakukan secara interaktif, anggota

kelompok saling memberikan timbal balik.

4. Manfaat dari Penggabungan Keahlian yang Tepat

Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dna mempraktekkan

pembangunan kepercayaan, kepemimpinan, pembuatan keputusan,

komunikasi dan konflik manajemen keahlian.

5. Kelompok Proses

Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik, menilai apa yang

mereka lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan

mengidentifikasi perubahan uang akan mereka lakukan agar fungsi mereka

lebih efektif di waktu selanjutnya.

Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson, Johnson

dalam Wahyunu (2001:10) menyebutkan peranan guru dalam pembelajaran kooperatif

sebagai berikut :

Page 13: Karya ilmiah bu sumi 2

1. Menentukan objek pembelajaran.

2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok

belajar sebelum pembelajaran dimulai.

3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.

4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.

5. Mengevalusi prestasi siwa dan membantu dengan cara mendiskusikan cara

kerjasama.

Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki

keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang

perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25) adalah keterampilan yang

menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi

tugas, berada dalam kelompok dan tugas, mendorong partisipasi, menyelesaikan tugas

tepat waktunya, mengatasi gangguan, dan menghormati perbedaan individu.

Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu :

1. Hasil Belajar Akademik

2. Penerimaan terhadap keragaman

3. Pengembangan keterampilan sosial

D. Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan

Model permainan dalam sebuah proses pembelajaran PKn adalah suatu

strategipembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar penuh makna yang

dapat di nikamti oleh seluruh siswa serta dapat memotivasi siswa untuk belajar PKn.

Kegiatan dapat di kemas sebagai kegiatan pemahaman konsep atau prinsip baru, atau

sebagai pemantapan konsep atau prinsip baru, atau sebagai pemantapan konsep atau

prinsip ysng telah dimiliki siswa.

Permainan akan berjalan sesuai harapan jika di kelola dengan benar dan waktu

yang tepat .permainan yang di ciptakan seharusnya:

1. Dapat memberikan kesempatan kr=epada siswa untuk bersosialisasi

dengan siswayang lain.

2. Dapat menciptakan susana belajar yang menyenangkan.

3. Dapat menciptakan susana saling berkompetisi.

Page 14: Karya ilmiah bu sumi 2

4. Dapat memahami konsep-konsep atau materi-materi yang telah dipelajari

5. Mudah pelaksanaanya sesuai dengan (sesuai dengan taraf bepikir siswa)

6. Alokasi yang di butuhkan sesuai dengan alokasi tatap muka.

E. Model Permainan Teka-teki Silang(TTS)

Yaitu model permainan yang terdiri dari dari beberapa kolom dan baris,yang

mana pada setiap kolom dan baris terdiri atas beberapa kotak. Dan setisp kotak

mewakili satu huruf. Adapun aturan pemainanya sebagai berikut :

a. Pertanyaan terbagi atas dua kategori.yakni pertnyaan untuk arah mendatar

dan arah menurun

b. Setiap jawaban di anggap benar jika sesuai dengan banyaknya huruf

jawaban sesuai dengan banyaknya kotak pada setiap kolom dan baris.

c. Nilai yang di peroleh akan mencapai maksmal apabila semua jawaban

benar dan saling berhubungan antara arah mendatar.menurun dan menyilag

(diagonal).

F. Motivasi Belajar

Memotivasi dapat di definisikan sebagai tenaga pendorong yang

menyebabakan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivai

pada siswa dapat terdeteksiatau terindikasi oleh kuatnya tingkah laku siswa untuk

mencapai tujuan dalam belajarnya. Apabila siswa mempunyai motivasi tinggi maka ia

akan : a) memperlihatkan minat dan mampunyai perhatian, b)bekerja keras dan

memberikan waktu kepada usaha tersebut,serta c) terus bekerja sampai tugas

terselesaikan (Depdiknas,MateriPTBK,2005 :8)

Hal tersebut sesua dengan apa yang diungkapkan oekh Nur (2001:3) bahwa

siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang

lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan

mengendapkan materi itu dengan lebih baik.

G. Prestasi Belajar

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar,

perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi

Page 15: Karya ilmiah bu sumi 2

lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil

yang akan di capai siswa dalam proses belajar di sekolah.

Menurut Poerwodarminto (1991:768), prestasi belajar adalah hasil yang di

capai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan,

hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta

perjuangan yang membutuhkan pikiran.

Berdasarkan uraian di atas dapat di katakan bahwa prestasi belajar yang

dicapai oleh siswa diperoleh dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikainya

setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar.pencapaian hasil belajar tersebut dapat

diketahui dengan mengadakn penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk

mengetahui sejauh mana siswa telh berhasil mengikuti pelajaran yang di berikan oleh

guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam

proses belajar mengajar di sekolah.

H. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Belajar

Dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu. Yang

termasuk ke dalam faktor individu antara lain faktor kematangan atau

pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi,dan faktor pribadi.

b. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial. Yang

termasuk ke dalam faktor sosial antara lain faktor keluarga,keadaan rumah tangga,

guru, dan cara dalam mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang ada atau

tersedia dan motivasi sosial.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas, menunjukan

bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Bagi siswa yang berada

dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan dapat dilalui dengan lancar dan

pada giliranya akan memperoleh hasil belajar yang baik, begitu juga sebaliknya.

I. Karakteristik Mata Pelajaran PKn

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dari aspek

kompetensi yang ingin dicapai maupun dari aspek materi yang dipelajari dalam

rangka menunjang tercapainya kompetensi. Ditinjau dari aspek kompetensi yang

ingin dicapai, mata pelajaran PKn memiliki beberapa karakteristik antara lain (1)

Page 16: Karya ilmiah bu sumi 2

PKn merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial yakni sosiologi,

geografi, ekonomi, dan sejarah, (2) materi PKn terdiri atas sejumlah konsep,

prinsip dan tema yang berkenan dengan hakekat kehidupan manusia sebagai

makhluk sosial (homo socious), (3) kajian PKn dikembangkan melalui tiga

pendekatan utama, yaitu functional-approach, interdicipliner-approach, dan

multidicipliner-approach.

Pendekatan fungsional digunakan apabila materi kajian lebih dominan

sebagai kajian dari salah satu displin ilmu sosial, dalam hal ini disiplin-disiplin

ilmu sosial yang lain berperan sebagai penunjang dalam kajian materi tersebut.

Pendekatan interdisipliner digunakan apabila materi kajian betul-betul

menampilkan karakter yang dalam pengkajiannya memerlukan keterpaduan dari

sejumlah disiplin ilmu sosial. Pendekatan multi disipliner digunakan apabila materi

kajian memerlukan pendiskripsian yang melibatkan keterpaduan antar/lintas

kelompok ilmu, yaitu ilmu alamiah (natural science) dan humanoria.

Materi PKn senantiasa berkenaan dengan fenomena dinamika sosial,

budaya dan ekonomi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat

dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat, baik dalam skala kelompok

masyarakat, lokal, nasional, regional, maupun global.

Page 17: Karya ilmiah bu sumi 2

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting, Obyek, dan Subyek Penilitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah Kota Kediri dengan obyek

penilitian siswa kelas VIII B pada semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009. Subyek

dalam penilitian ini adalah guru mata pelajaran PKn SMP Muhammadiyah Kota

Kediri. Adapun subyek penilitian selengkapnya tercantum dalam tabel berikut :

NO. NAMA JABATAN TUGAS

1. Sumiyatun, S.Pd Guru Pkn SMP

Muhammadiyah Kediri

Peneliti

2. Guru Pkn SMP

Muhammadiyah Kediri

Kolaborator

3. Guru Pkn SMP

Muhammadiyah Kediri

Kolaborator

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas,

sehingga termasuk jenis penelitian tindakan (action research) atau disebut juga

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif,

sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan

bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kolaboratif, dimana seorang

guru sebagai peneliti, dibantu oleh beberapa rekan guru yang lain sebagai kolaborator.

Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sbagai pengajar tetap dan

dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini

diharapkan dapat diperoleh data yang valid.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian, maka penelitian

ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemiis dan Taggart (dalam Sugiarti,

1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap

siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan

Page 18: Karya ilmiah bu sumi 2

reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya addalah perencanaan yang sudah

direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman

guru dalam proses pembelajaran dan disusun untuk tiap siklus. Masing-masing

RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan

pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.

2. Model Permainan Teka-Teki Silang (TTS)

Model Permainan Teka-teki Silang (TTS) ini dugunakan untuk membantu

proses pengumpulan data penelitian.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan kolaborator untuk memeperoleh data

mengenai kondisi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

4. Angket Siswa

Angket siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai pendapat atau

tanggapan siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran melalui

pembelajaran model permainan

5. Tes Formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep pada pembelajaran

geografi sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Tes formatif ini

diberikan pada setiap akhir siklus

.

D. Metode Pengumpulan Data

Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan model

pembelajaran kooperatif metode permainan, observasi aktivitas siswa dan guru,

angket siswa serta hasil penilaian tes formatif pada setiap siklus.

Page 19: Karya ilmiah bu sumi 2

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran

perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan

kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk

mengetahui kondisi belajar/akfifitas siswa selama berlangsungnya proses

pembelajaran yang mana datanya dapat diperoleh dari hasil observasi, dan juga

untuk memperoleh respon siswa berupa pendapat atau tanggapan terhadap kegiatan

pembelajaran kooperatif model permainan TTS yang mana datanya dapat diperoleh

dari angket siswa.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar setiap

siklus dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes tertulis atau tes

formatif pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik

sederhana dengan menggunakan rumus :

Dengan : X,_ = Nilai rata-rata

∑ X = Jumlah semua nilai siswa

∑ w = Jumlah Siswa

F. Perencanaan Tindakan

1. Tahap Pendahuluan

i) Menyusun Rencana Pembelajaran

ii) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa yang berisi pertanyaan-pertanyaan

beserta model peramainan TTS

iii) Menyiapkan instrumen monitoring, yaitu instrumen pengamatan terhadap

aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran

iv) Menyiapkan lembar kerja angket siswa

v) Menyiapkan kelompok yang dibentuk dari gabungan siswa-siswa yang

memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah

vi) Menyiapkan lembar tes formatif

Page 20: Karya ilmiah bu sumi 2

vii) Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang penerapan pembelajaran

kooperatif teknik permainan Model TTS

viii) Menyiapkan tujuan dan memotivasi siswa

2. Tahap Pelaksanaan

i) Menyajikan informasi melalui kegiatan pembelajaran melalui model

kooperatif teknik permainan Model TTS

ii) Membimbing kelompok-kelompok bekerja dan belajar

iii) Selama berlangsungnya proses belajar model Outdoor PKn aktifitas

setiap anggota dalam setiap kelompok diamati oleh kolaborator

iv) Memberi angket siswa pada siklus I

v) Pemberian tes Formatif I

vi) Melakukan refleksi hasil pembelajaran siklus I

vii) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi

siklus I

viii) Melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus II

ix) Melakukan observasi terhadap aktifitas setiap anggota dalam setiap

kelompok oleh kolaborator pada siklus II

x) Pemberian angket siswa pada siklus II

xi) Pemberian tes formatif II

xii) Melakukan refleksi hasil pembelajaran siklus II

xiii) Melakukan refleksi akhir tindakan

Page 21: Karya ilmiah bu sumi 2

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya dari kelas

yang menjadi objek penelitian. Hasil penelitian yang disajikan meliputi hasil observasi

konfisi belajar siswa yang tercemin pada aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok

pada saat mengikuti proses pembelajaran kooperatif model permainan TTS, hasil angket

siswa, dan hasil penilaian tes formatif pada setiap siklus.

A. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelaksanaan Model permainan TTS yang tertuang dalam

lembar kerja siswa, Lembar Observasi, hasil angket siswa dan lembar tes

formatif.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada pekan kedua dan ketiga bulan Maret 2009 di kelas VIII B SMP

Muhammadiyah Kota Kediri semester genap tahun pelajaran 2008/2009

dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran bersama-sama dengan

beberapa guru sebagai kolaborator.

Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa

selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil angket siswa yang

diberikan pada akhir siklus I disajikan dalam masing-masing tabel sebagai

berikut :

Page 22: Karya ilmiah bu sumi 2

Tabel 4.1 : Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok

selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I

No. Kondisi belajar setiap kelompok selama

Pembelajaran kooperatif model permainan

TTS

Deskripsi Nilai

1. Antusias setiap angota kelompok Baik

2. Interaksi antar anggota kelompok Cukup

3. Kemampuan bekerjasama Cukup

4. Adanya suasana saling berkompetisi Cukup

Tabel 4.2 : Hasil angket siswa siklus I

No. Pertanyaan Jawaban Persentase

1. Apakah pembelajaran

kooperatif model permainan

TTS menyenangkan ?

Ya 76 %

Tidak 24 %

2. Apakah anda merasa lebih

termotivasi untuk belajar PKn

setelah digunakannya metode

pembelajaran kooperatif

model permainan TTS ?

Ya 79 %

Tidak 21 %

Dari kedua tabel diatas memperlihatkan bahwa walaupun baru pada

siklus pertama, antusias siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif

model permainan TTS sudah cukup baik, hal ini disebabkan model yang

digunakan sudah sangat dikenal, sedangkan aktifitas siswa meliputi interaksi,

kerjasama dan adanya suasana kompetisi juga sudah tampak (cukup).

Page 23: Karya ilmiah bu sumi 2

Sedangkan dari hasil angket dapat diketahui bahwa siswa merasa lebih

termotivasi untuk belajar PKn juga sudah cukup baik. Kesimpulan bisa

diambil adakah walaupun penggunaan metode pembelajaran kooperatif

model permainan TTS baru dikenal siswa, namun efektifitasnya sudah

terlihat cukup baik, meskipun belum optimal.

Sedangkan dari hasil pemberian tes formatif pada akhir siklus I

diperoleh data menunjukkan bahwa rata-rata nilai yang dicapai siswa sebesar

73,7.

c. Refleksi

Dari hasil analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran

siklus I sebagaimana pada table 4.1 dan 4.2 serta pencapaian nilai rata-rata

siswa hasil tes formatif I sebagaimana tersebut diatas, dapat diketahui bahwa

secara umum hasil yang dicapai pada pembelajaran siklus I sudah cukup baik.

Akan tetapi jika dilihat dari tingkat pencapaiannya, maka hal tersebut belum

optimal. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran siklus I,

ditemukan beberapa factor yang mempengaruhinya, antara lain :

Sebagian siswa masih mengandalkan temannya yang

berkemampuan lebih sehingga aspek kerjasama dalam

kelompok kurang maksimal.

Masih kurangnya buku penunjang.

Sebagian besar siswa masih enggan melakukan konsultasi

pada guru.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Model permainan TTS

yang tertuang dalam Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi, angket siswa

dan lembar tes formatif.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus II dilaksanakan pada

pekan keempat bulan Maret dan pekan pertama bulan April 2009 di kelas

VIII B SMP Muhammadiyah Kota Kediri semester genap tahun pelajaran

Page 24: Karya ilmiah bu sumi 2

2008/2009 dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak

sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran bersama-sama

dengan beberapa guru sebagai kolaborator.

Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II tidak berbeda jauh

dengan pembelajaran siklus I, tetapi ada beberapa aspek yang perlu

diperbaiki. Berdasarkan temuan pada siklus I, maka peneliti melakukan

perbaikan-perbaikan, misalnya memberikan motivasi kepada siswa yang

masih pasif agar mau berusaha dan bekerjasama demi keberhasilan

kelompok,, memberikan tambahan buku penunjang, memberikan motivasi

agar siswa mau berkonsultasi pada gurunya, serta ditambah penggunaan

strategi yang lain sehingga kekurangan pada siklus I tidak terulang pada

siklus II.

Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa

selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil angket siswa yang

diberikan pada akhir siklus II disajikan dalam masing-masing tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.3 : Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok

selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus II

No. Kondisi belajar setiap kelompok selama

Pembelajaran kooperatif model permainan

TTS

Deskripsi Nilai

1. Antusias setiap anggota dalam kelompok Sangat Baik

2. Interaksi antar anggota kelompok Baik

3. Kemampuan bekerjasama Baik

4. Adanya suasana saling berkompetisi Baik

Page 25: Karya ilmiah bu sumi 2

Tabel 4.4 : Hasil angket siswa siklus II

No. Pertanyaan Jawaban Persentase

1. Apakah pembelajaran

kooperatif model permainan

TTS menyenangkan ?

Ya 96 %

Tidak 4 %

2. Apakah anda merasa lebih

termotivasi untuk belajar PKn

setelah digunakannya metode

pembelajaran kooperatif

model permainan TTS ?

Ya 93 %

Tidak 7 %

Dari kedua tabel diatas memperlihatkan bahwa pada siklus kedua,

antusias siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif model permainan

TTS makin besar atau sangat baik, sedangkan aktifitas siswa yang meliputi

interaksi, kerjasama, dan adanya suasana berkompetisi juga sudah semakin

baik. Sedangkan dari hasil angket juga menunjukkan perkembangan, yakni

memperlihatkan bahwa hampir semua siswa (96%) menyatakan menyenangi

pembelajaran kooperatif model permainan TTS dan sebanyak 93% merasa

lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.

Sedangkan dari hasil pemberian tes formatif II dieroleh data yang

menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dari 73,7

(pada siklus I) menjadi 81,4 pada siklus II.

Jadi dapat dikatakan bahwa efektifitas penggunaan model permainan

TTS pada siklus II secara keseluruhan mengalami peningkatan jika

dibandingkan pada siklus I. hal ini disebabkan adanya penggunaan strategi

baru sehingga kekurangan pada siklus I tidak terulang pada siklus II. Jadi

pada siklus II ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS sangat

efektif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memacu

motivasi belajar serta mampu meningkatkan penguasaan materi

pembelajaran.

Page 26: Karya ilmiah bu sumi 2

c. Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik

maupun yang masih kurang baik dalam proses pembelajaran kooperatif

model permainan TTS. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan

sebagai berikut :

Selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek

yang belum sempurna, tetapi persentasi pelaksanaannya untuk

masing-masing aspek cukup besar.

Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif mode permainan

TTS, secara bertahap siswa mampu meningkatkan aspek-

aspek aktifitas dalam kelompok, sehingga hampir semua siswa

merasakan suasana belajar yang menyenangkan, serta

berdampak positif terhadap peningkatan motivasi dan hasil

belajar.

Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan, sehingga pencapaian pada siklus berikutnya

mengalami peningkatan.

Pencapaian hasil pada siklus II menunjukan bahwa

penggunaan metode pembelajaran kooperatif model

permainan TTS sangat efektif dalam menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan dan memacu motivasi serta

prestasi belajar pada mata pelajaran geografi.

d. Revisi Pelaksanaan

Pada siklus II guru telah melaksanakan pembelajaran melalui

pembelajaran kooperatif model permainan TTS dengan baik, dan dilihat dari

aspek aktifitas setiap kelompok, hasil angket siswa dan pencapaian nilai rata-

rata siswa hasil tes formatif, telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses

pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Dengan demikian tidak

diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk

tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang

telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proes pembelajaran melalui

Page 27: Karya ilmiah bu sumi 2

metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS pada waktu-waktu

berikutnya dapat ditingkatkan mutu pembelajarannya sehingga siswa

memperoleh pembelajaran bermakna secara komprehensif.

B. Pembahasan

1. Kondisi Belajar Siswa

Kondisi belajar siswa yang dimaksudkan adalah kondisi atau keadaan

selama berlangsungnya proses pembelajaran kooperatif model permianan TTS

yang meliputi aspek-aspek aktifitas setiap siswa dalam setiap kelompok.

Hasil observasi selama kegiatan dalam proses pembelajaran kooperatif

model permainan TTS selama dua siklus disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.7 : Rekapitulasi data hasil observasi Siklus I dan II .

No. Kondisi belajar setiap kelompok selama

pembelajaran kooperatif model permainan

(games)

Deskripsi Nilai

Siklus I Siklus II

1. Antusias setiap anggota dalam kelompok Baik Sangat Baik

2. Interaksi antar anggota kelompok Cukup Baik

3. Kemampuan bekerjasama Cukup Baik

4. Adanya suasana saling berkompetisi Cukup Baik

Table diatas memperlihatkan bahwa pada siklus I, walaupun penggunaan

metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS baru dikenal siswa,

efektifitasnya terhadap kondisi belajar siswa sudah terlihat cukup baik, meskipun

masih belum optimal.

Setelah dilakukannya perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan pada siklus

I, maka pada siklus II dapat diperoleh peningkatan yang signifikan. Jadi dapat

dikatakan bahawa efektifitas penggunaan model permainan TTS terhadap

kondisi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan

pada siklus I. Hal ini disebabkan karena adanya penggunaan strategi baru

sehingga kekurangan pada siklus I tidak terualng pada siklus II. Jadi pada siklus

Page 28: Karya ilmiah bu sumi 2

II ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan metode

pembelajaran kooperatif model permainan TTS sangat efektif dalam

menciptakan kondisi belajar yang aktif dan bermakna.

2. Suasana dan Motivasi Belajar Siswa

Dari hasil angket siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus, diperoleh

data yang berupa pendapat atau tanggapan siswa terhadap penerapan metode

pembelajaran kooperatif model permainan TTS dalam proses pembelajaran PKn

seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.6 : Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I dan II .

No. Pertanyaan Siklus I Siklus II

1. Apakah pembelajaran

kooperatif permainan TTS

menyenangkan ?

Ya 76 % Ya 96 %

Tidak 24 % Tidak 4 %

2. Apakah Anda merasa lebih

termotivasi untuk belajar

PKn setelah digunakannya

metode pembelajaran

kooperatif model

permainan TTS ?

Ya 79 % Ya 93 %

Tidak 21 % Tidak 7 %

Dari tabel 4.5 dan 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif model permainan TTS, walaupun baru pada siklus I,

hasilnya sudah menunjukkan bahwa siswa cukup menyenangi pembelajaran

model permainan TTS dan merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn lagi.

Pada siklus II, dengan menggunakan strategi lain dan tidak mengulangi

kekurangan pada siklus I, dapat diperoleh dari hasil yang memperlihatkan bahwa

hampir semua siswa menyatakan menyenangi pembelajaran kooperatif model

permainan TTS dan merasa sangat termotivasi untuk belajar PKn.

Hasil angket pada siklus I dan II sebagaimana tersebut diatas sejalan dengan

hasil pencapaian prestasi belajar siswa, yakni ditunjukkan oleh adanya

peningkatan rata-rata hasil pemberian tes formatif I dan II sebagaimanapada

tabel berikut :

Page 29: Karya ilmiah bu sumi 2

Tabel 4.6 : Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I, II, dan III .

Siklus I Siklus II

Nilai rata-rata Siswa 73,7 81,4

Jadi dapat dikatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif

model permainan TTS sangat efektif dalam menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan, memacu motivasi belajar serta mampu membawa peningkatan

terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PKn.

3. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh pencapaian aspek-aspek aktifitas siswa

dalam setiap kelompok pembelajaran kooperatif model permainan TTS dalam

setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positi terhadap suasana

dan tingkat motivasi belajar siswa, yaitu dapat ditunjukan dengan adanya

persentase pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

4. Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data dari hasil observasi oleh kolaborator, diperoleh

bahwa aspek-aspek aktifitas siswa ddalam setiap kelompok pada proses

pembelajaran kooperatif model permainan TTS pada pembelajaran PKn sudah

baik, mulai dari antusias, interaksi dan kerjasama serta adanya suasana saling

berkompetisi. Jadi dapat dikatakan bahwa sikap atau respon siswa dalam proses

pembelajaran kooperatif model permainan TTS dapat dikategorikan aktif.

Sedangakan untuk aktifitas guru, selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah pembelajaran melalui model permainan TTS dengan baik. Hal

ini terlihat dari aktifitas guru yang muncul diantaranya aktifitas menjelaskan,

membimbing dan mengamati siswa dalam kegiatan setiap kelompok dalam

proses pemecahan masalah yang tersedia pada lembar kerja siswa yang memuat

model permainan TTS.

Page 30: Karya ilmiah bu sumi 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus,

dan berdasarkan analisis dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu kesimpulan

sebagai berikut :

1. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS

pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009,

hal ini dapat ditunjukkan dengan data hasil angket siswa pada akhir

siklus II, yaitu sebesar 93% atau sebagian besar siswa menyatakan

merasa sangat termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya

model pembelajaran metode permainan TTS.

2. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS

pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009, hal

ini dapat ditunjukkan dengan data pencapaian nilai rata-rata siswa hasil

tes formatif, yakni pada siklus I sebesar 73,7 dan pada siklus II

meningkat menjadi 81,4.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya, maka agar

proses pembelajaran PKn lebih efektif dan lebih memberikan makna bagi siswa, maka

disampaiakan saran sebagai berikut :

1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model permainan

TTS hendaknya dipersiapkan secara matang, serta sesuai dengan topik

atau kompetensi dasar sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan

menumbuhkan motivasi belajar siswa serta proses pembelajaran lebih

bermakna bagi siswa, guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam

menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran.

Page 31: Karya ilmiah bu sumi 2

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar

Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI,

Universitas Terbuka

Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindon

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Cipta

Sukadinata, Nana Syaodih. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Lee, W.R. 1985. Language Teaching Games and Contests. London: Oxford University Press.

Sudjana. Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Page 32: Karya ilmiah bu sumi 2

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 33: Karya ilmiah bu sumi 2

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII C

SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TP. 2008/2009

(SASARAN PENELITIAN)

No. No. Induk NAMA No. No. Induk NAMA

1 6605 Agung Leo Setiawan 23 6534 Lidya Surya Christina

2 6606 Ahmad Dastian 24 6535 Linda Vista Zonba Ulthary

3 6520 Amprih Sudarmi 25 6719 Lusi Deviana

4 6652 Aris Wibowo 26 6671 Maya Febrijayanti

5 6784 Bejo Bisono 27 6630 Miftakhul Jannah

6 6653 Dedy Kristanto 28 6781 Nofika Wakyu Lestari

7 6654 Dhani Ridho Cahyono 29 6673 Novi Zulfiana

8 6656 Diah Retno Wuolansari 30 6724 Pamungkas Fitriananta

9 6702 Diante Putri Rahmadita 31 6760 Puji Purwati

10 6704 Dita Dwi Agustina 32 6544 Purvita Muslimin

11 6617 Dwi Adilaga 33 6637 Ratna Sari

12 6569 Eka Arum Sari 34 6545 Ria Vivit Ragil Rahayu

13 6705 Eko Budi Prasetyo 35 6546 Ridho Kuswoyo

14 6710 Esti Dyah Ningrum 36 6726 Rio Eko Nur Cahyono

15 6713 Hardiono 37 6680 Rita Kumalasari

16 6747 Ida Reni Puji Rahayu 38 6682 Siska Hermaniati

17 6748 Indra Prakoso Setiaji 39 6596 Sugiarti

18 6620 Iwan Harianto 40 6771 Titik Puji Astitik

19 6621 Iwan Sugito 41 6776 Umar Agus Purwanto

20 6668 KristinAmbarwati 42 6644 Winda Rusiana

21 6626 Kukuh Sugiarto 43 6690 Yonix Trianggolo

22 6624 Kurnia Ahmad R 44 6558 Yulianto

Page 34: Karya ilmiah bu sumi 2

Nilai Tes Formatif Siklus I

Nomor

Absen Nilai

Keterangan Nomor

Absen Nilai

Keterangan

T TT T TT

1. 77 V 23. 74 V

2. 74 V 24. 80 V

3. 62 V 25. 77 V

4. 75 V 26. 76 V

5. 77 V 27. 62 V

6. 86 V 28. 74 V

7. 73 V 29. 72 V

8. 60 V 30. 86 V

9. 85 V 31. 61 V

10. 74 V 32. 82 V

11. 73 V 33. 63 V

12. 75 V 34. 75 V

13. 79 V 35. 75 V

14. 89 V 36. 63 V

15. 80 V 37. 79 V

16. 69 V 38. 60 V

17. 78 V 39. 77 V

18. 61 V 40. 75 V

19. 75 V 41. 64 V

20. 78 V 42. 78 V

21. 75 V 43. 74 V

22. 73 V 44. 74 V

Rata-rata nilai : 73,7

Keterangan : T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Page 35: Karya ilmiah bu sumi 2

Nilai Tes Formatif Siklus II

Nomor

Absen Nilai

Keterangan Nomor

Absen Nilai

Keterangan

T TT T TT

1. 83 V 23. 80 V

2. 81 V 24. 87 V

3. 72 V 25. 82 V

4. 82 V 26. 83 V

5. 87 V 27. 63 V

6. 92 V 28. 79 V

7. 78 V 29. 79 V

8. 64 V 30. 90 V

9. 88 V 31. 70 V

10. 82 V 32. 92 V

11. 85 V 33. 79 V

12. 80 V 34. 80 V

13. 85 V 35. 84 V

14. 94 V 36. 74 V

15. 90 V 37. 87 V

16. 76 V 38. 70 V

17. 85 V 39. 86 V

18. 64 V 40. 81 V

19. 85 V 41. 75 V

20. 87 V 42. 85 V

21. 77 V 43. 78 V

22. 78 V 44. 76 V

Rata-rata nilai : 81,4

Keterangan : T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Page 36: Karya ilmiah bu sumi 2

DAFTAR PENGAMATAN AFEKTIF

LEMBAR OBSERVASI TIAP SIKLUS

PENELITI TINDAKAN KELAS DENGAN JUDUL :

“PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE

PERMAINAN UNTUK MENCIPTAKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VIII SMP

MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009”

SIKLUS : ..............................

Tanggal Pelaksanaan : ..............................

N

o.

Kondisi Belajar Setiap Kelompok

Selama Pembelajaran Kooperatif

Model Permainan TTS

Persen

tase

Kualifikasi

SB B C K

1. Antusias setiap anggota kelompok

2. Interaksi antar anggota kelompok

3. Kemampuan bekerjasama

4. Adanya suasana saling berkompetisi

Keterangan :

90 – 100% : Sangat Baik (SB)

71 – 89% : Baik (B)

60 – 70% : Cukup (C)

0 – 59% : Kurang (K)

Kediri, ………………

Pengamat I Pengamat II

……………….. ……………….

NIP. ………….. NIP. ………….

Page 37: Karya ilmiah bu sumi 2

DAFTAR PERTANYAAN ANGKET SISWA

PENELITI TINDAKAN KELAS DENGAN JUDUL :

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE

PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VIII SMP

MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009”

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT SESUAI DENGAN YANG

ANDA ALAMI SELAMA MENGIKUTI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PKn

MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF METODE PERMAINAN !

1. Menurut pendapat Anda, bagaimana suasana belajar yang Anda rasakan

selama mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui penggunaan

metode permainan ?

a. Menyenangkan

b. Tidak menyenangkan

2. Setelah Anda mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui

penggunaan metode permainan, Apakah motivasi anda untuk belajar mata

pelajaran PKn menjadi bertambah (meningkat) ?

a. Ya

b. Tidak berpengaruh