Upload
nyimas
View
42
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gambaran histerektomi
Citation preview
GAMBARAN TINDAKAN HISTEREKTOMI
DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
PERIODE JANUARI 2008 – DESMBER 2012
Nyimas Gusfebriani*, Firmanysah**, Ahmad Syauqy***,
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
** Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
*** Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tindakan histerektomi di RSUD Radeen Mattaher Jambi, Periode januari 2008 – Desember 2012. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 252 sampel yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis didapatkan indikasi pasien untuk dilakukannya histerektomi paling banyak dikarenakan oleh mioma uteri sebanyak 175 kasus (69,4%) dan prolapsus uteri sebanyak 38 kasus (15,1%). Tindakan histerektomi juga banyak dilakukan pada golongan usia 36-45 tahun sebanyak 102 kasus (40,5%) dan pada golongan usia 46-55 tahun sebanyak 85 kasus (33,7%). Dan tindakan histerektomi banyak dilakukan pada multipara sebanyak 118 kasus (46,8%) dan grandemultipara 82 kasus (32,5%). Tindakan histerektomi banyak dilakukan pada pasien yang mengeluhkan perdarahan pervaginam sebanyak 39 kasus (15,5%). Serta tindakan histerektomi banyak dilakukan pada ibu yang berpendidikan SD/MIN sebanyak 82 kasus (32,5%) Kata Kunci: Histerektomi, Indikasi, Usia, Paritas, Pendidikan, Keluhan
PENDAHULUAN
Istilah histerektomi berasal
dari bahasa latin yaitu histera
yang berarti kandungan,
rahim,atau uterus, dan ectomi
yang berarti memotong. Menurut
CDC (Disease Control and
Prevention) histerektomi adalah
prosedur tindakan kedua yang
paling sering dilakukan bedah
setelah operasi caesar bagi
perempuan Amerika Serikat.
Dari tahun 2000-2004 tingkat
tindakan histerektomi berbeda
berdasarkan usia dan kejadian
histerektomi mengalami
peningkatan pada usia 40-44
tahun. Rock & Jones III (2008)
menyatakan bahwa di beberapa
Negara menunjukkan angka
kejadian histerektomi yang
bervariasi yaitu di California
pada tahun 2003 rata-rata 3.14
per 1.000 perempuan. Di
Indonesia prevalensi histerektomi
belum diketahui secara pasti.4
Ada beberapa jenis tindakan
histerektomi yaitu histerektomi
abdominal, histerektomi radikal,
histerektomi vaginal,
histerektomi cesarean, dan
histerektomi laparoskopi total.1,5,
Menurut data bedah yang telah
dianalisis di Amerika Serikat dan
menunjukkan bahwa Sebanyak
600.000 tindakan histerektomi
dilakukan, dengan 66%
dilakukan histerektomi
abdominal, 22% melalui
histerektomi vagina, dan 12%
histerektomi dengan bantuan
laparoskopi.6
Indikasi tindakan
histerektomi dilihat dari keluhan
yang dirasakan, menurut
penelitian yang dilakukan oleh
Ranee Thakar dkk, indikasi
tindakan histerektomi
berdasarkan keluhan ditemukan
keluhan terbanyak adalah
menorrhagia sebanyak 89%
dengan tindakan histerektomi
subtotal dan 79% dengan
tindakan histerektomi total.7
Beberapa indikasi lain untuk
dilakukannya tindakan
histerektomi yaitu Leiomioma
uteri atau fibroid atau mioma
uteri, endometriosis, kanker
serviks, kanker ovarium dan
prolaps uteri.8,2
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian yang bersifat deskriptif
dengan pendekatan retrospektif.,
yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan
distribusi penyakit yang ada
didalam suatu populasi dan dapat
digunakan untuk mengetahui
incidence atau kejadian suatu
penyakit.27 Desain ini dipilih
karena peneliti ingin mengetahui
gambaran tindakan histerektomi
yang dilakukan di RSUD Raden
Mattaher Jambi. Sampel
penelitian yang berjumlah 311
sampel, ternyata terdapat
beberapa sampel yang diekslusi
dikarenakan rekam medisnya
tidak ditemukan, sehingga rekam
medis yang ditemukan hanya
sebanyak 252 sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis
diketahui bahwa indikasi pasien
untuk dilakukannya histerektomi
paling banyak dikarenakan oleh
mioma uteri sebanyak 175 kasus
(69,4%) dan prolapsus uteri
sebanyak 38 kasus (15,1%).
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Deeksha Pandey,
dkk di Rumah Sakit Kasturba di
India bagian selatan pada 01
Januari hingga 31 Desember 2012
Diketahui dari 895 orang pasien
sebanyak 210 pasien atau sebesar
39,8% menderita mioma uteri.28
Dan sebuah studi di
Amerika Serikat juga
mengevaluasi kesesuaian
rekomendasi untuk dilakukan
tindakan histerektomi ditemukan
indikasi terbanyak adalah mioma
uteri sebesar 60%. 28
Tindakan histerektomi juga
banyak dilakukan pada golongan
usia 36-45 tahun sebanyak 102
kasus (40,5%) dan pada golongan
usia 46-55 tahun sebanyak 85
kasus (33,7%). Pada penelitian
yang juga dilakukan oleh Dwi
Faradina di RSUP H.
Adam Malik Medan pada Januari
2002 hingga Desember 2006
tindakan histerektomi dilakukan
pada kelompok
usia 40-49 tahun sebesar 66,7%.24
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Nindhi
Bansal dkk di SVMCH dan RC
Ariyur Pondicherry pada tahun
2011 dan 2012 didapatkan bahwa
tindakan histerektomi dilakukan
sebesar 20% pada kelompok usia
30-39 tahun.
Kemudian tindakan
histerektomi banyak juga
dilakukan pada multipara
sebanyak 118 kasus (46,8%)
dan grande multipara 82 kasus
(32,5%). Dan berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh
Nusrat Shah di bagian Obsetri dan
Ginekologi Rumah Sakit Karachi
pada Juli 2002 hingga Desember
2007 tindakan histerektomi
dilakukan pada wanita dengan
jumlah paritas 3-4 sebesar 25%. 30
Tetapi bila dibandingkan
dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Tri Kurniasari di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
pada Januari 2009 hingga Januari
2010 menunjukkan hasil yang
berbeda dimana diketahui bahwa
tindakan histerektomi yang
dilakukan pada wanita yang
menderita mioma uteri pada
penelitian tersebut memiliki
jumlah paritas nulipara yaitu
sebesar 24,56%. 26
Tindakan histerektomi juga
banyak dilakukan pada pasien
yang mengeluhkan perdarahan
pervaginam sebanyak 39 kasus
(15,5%). Hal ini juga tidak jauh
berbeda dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Tri
Kurniasari di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta pada Januari
2009 hingga Januari 2010 dimana
diketahui bahwa keluhan utama
yang paling banyak ditemukan
adalah perdarahan yaitu sebanyak
65 kasus (57,02%).26 Akan tetapi
hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh
Ranee Thakar dkk di dua Rumah
Sakit London pada Januari 1996
hingga April 2000 tindakan
histerektomi yang dilakukan pada
138 pasien dimana ditemukan
keluhan yang terbanyak adalah
menorrhagia sebanyak 89%
dengan tindakan histerektomi
subtotal dan 79% dengan tindakan
histerektomi total.7
Serta Tindakan histerektomi
banyak dilakukan pada pasien
yang berpendidikan SD/MIN
sebanyak 82 kasus (32,5%).
Menurut Broewer (1993)
menyatakan bahwa faktor
pendidikan seseorang sangat
menentukan dalam pengambilan
keputusan dan menerima
informasi daripada seseorang
yang berpendidikan rendah.
Dalam konsep promosi
kesehatan, pendidikan kesehatan
merupakan faktor yang sangat
penting. Pendidikan kesehatan
mengacu pada setiap gabungan
pengalaman belajar yang
dipolakan untuk memudahkan
penyesuaian perilaku secara
sukarela guna memperbaiki
kesehatan individu.25
KESIMPULAN
1. Indikasi pasien untuk
dilakukannya tindakan
histerektomi paling banyak
dikarenakan oleh mioma
uteri.
2. Tindakan histerektomi
banyak dilakukan pada
golongan usia 36-45 tahun
dan pada golongan usia 46-55
tahun.
3. Tindakan histerektomi
banyak dilakukan pada
multipara dan grande
multipara.
4. Berdasarkan keluhan yang
dirasakan ibu tindakan
histerektomi banyak
dilakukan pada pasien yang
mengeluhkan perdarahan
pervaginam.
5. Menurut tingkat pendidikan
ibu, tindakan histerektomi
banyak dilakukan pada pasien
yang berpendidikan SD/MIN.
SARAN
1. Bagi Institusi Rumah Sakit
Untuk kepentingan penelitian
di masa yang akan datang,
petugas atau perawat yang
sedang berdinas dan
berhadapan langsung dengan
pasien di RSUD Raden
Mattaher diharapkan dapat
mengisi rekam medik pasien
dengan jelas dan lengkap dari
data diri pasien, keluhan
pasien, tindakan yang
dilakukan terhadap pasien
(baik tindakan bedah yang
dilakukan, obat-obat yang
diberikan kepada pasien,
maupun komplikasi yang
terjadi) agar dapat membantu
penelitian selanjutnya yang
berkaitan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan
diharapkan adanya penelitian
lain dan lebih lanjut
mengenai tindakan
histerektomi
UCAPAN TERIMA KASIH
1. dr. H. Irawan Anasta Putra, Sp.A
selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
2. dr. Firmansyah, Sp.OG sebagai
pembimbing I skripsi ini atas
segala perhatian, waktu,
bimbingan, saran, inspirasi dan
ilmu yang diberikan dalam
penyusunan laporan penelitian
ini.
3. Ketua Prodi Pendidikan
Kedokteran dr. Ahmad Syauqy,
M. Biomed yang juga sebagai
pembimbing II skripsi ini atas
segala perhatian, waktu,
bimbingan, saran, bantuan dan
ilmu yang diberikan dalam
penyusunan laporan penelitian
ini, penulis ucapkan banyak
terima kasih.
4. Ibu dr. Nindya Aryanti,
M.Med.Ed sebagai Pembimbing
Akademik dan pembimbing
skripsi atas segala perhatian,
waktu, bimbingan, saran, dan
ilmu yang telah diberikan dalam
penyusunan laporan penelitian.
5. Kepala Bagian Rekam Medik
beserta seluruh staf Bagian
Rekam Medik RSUD Raden
Mattaher Jambi yang telah
memberi izin dan memfasilitasi
pengumpulan data yang
diperlukan dalam penelitian ini.
6. Kepala Bagian Ruang OK
beserta seluruh staf Bagian OK
RSUD Raden Mattaher Jambi
yang telah memberi izin dan
memfasilitasi pelaksanaan
penelitian dan pengumpulan data
yang diperlukan dalam penelitian
ini.
7. Kepada Kak Dina, Kak Ira, Kak
Desi, Bang Randi, Bang samsul,
Bang Ikhsan, Bang Yoyo, Kak
Anggi, Pak Yusiro dan istri, atas
segala bantuan yang telah
diberikan selama ini.
8. Kedua orang tua ayahanda Ali
Yasak, Spd, SD dan ibunda
Rafiah, A. Ma yang saya hormati
dan sayangi yang selalu
memberikan motivasi, kasih
sayang, dan doa yang tiada
hentinya.
9. Kepada adikku tersayang Nyimas
Gus Septriulyani dan seluruh
keluarga besar penulis yang
selalu memberikan motivasi,
candaan, marahan, dan semangat
yang tiada hentinya.
10. Kepada Mas Ariyadi, a’ Yoyon,
ayah Andrea Septiawan, Nindya
Karina, Kak Siti Fatimah, Kak
Icha, Wahyu Fitri, Erwin
kamaruddin, Tri Diana Mulina
penulis ucapankan terima kasih
yang tak terhingga atas
dukungan, ejekan, bantuan
tenaga dan waktu, perhatian serta
semangat dalam penyelesainnya
skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rasjidi Imam, Endrati Retno
Rasmilia, Juari Arifian. Manual
Histerektomi. EGC. Jakarta.
2008
2. Hysterectomy in the United
States: Facts and Figures,.
Diakses 30 Januari 2014.
Diunduh dari :
URL://https://nwhn.org/hysterec
tomy
3. Gor B Hetal et al. Hysterectomy
16 Oktober 2012. Diakses 07
Feb 2013. Diunduh dari:
URL:http://emedicine.medscape.
com/article/267273-overview
4. Rock, J.A,. & Jones III, H.W.
(2008). Te linde’s operative
gynecology. (10thed).
Philadelphia: J.B. Lippincot
Company
5. ACOG the American
congress of obstetricians and
gynecologists. Number 444,
November 2009. Choosing
the Route of Hysterectomy
for Benign Disease. Diakses
13 Feb 2014. Diunduh dari :
URL:https://www.acog.org/R
esources_And_Publications/
Committee_Opinions/Commi
ttee_on_Gynecologic_Practic
e/Choosing_the_Route_of_H
ysterectomy_for_Benign_Dis
ease
6. An overview of
hysterectomy. 2008. Diakses
03 Okt 2013. Diunduh dari
URL:http://www.medscape.c
om/viewarticle/582384
7. Outcomes after total versus
subtotal abdominal
hysterectomy. 24 Okt 2002.
Diakses 04 Feb 2013.
Diunduh dari URL:
www.nejm.org
8. Confirmation of the
preoperative diagnosis for
hysterectomy. Am J Obset
Gynecol. Oct 1 1984;
150(3):283-7. Diunduh dari
URL:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/6486193
9. Buku catatan pelaporan
Instalasi Bedah Sentral
dibagian OK di RSUD Raden
Mattaher Jambi:2011-2012
10. Prof. dr. Manuaba Gde Bagus
Ida, Sp.OG. Dasar-Dasar
Teknik Operasi Ginekologi.
EGC. Cetakan I. Jakarta.
2005
11. Wiknjosastro Hanifa, 2008.
Ilmu Kandungan-
Miometrium. Jakarta: PT.
Bina Pustaka Sarwono
Prawirorardjo. Hal 341-345
12. Marquard L Kerri.
Gynecologic myomectomy
16 Mei 2011. Diakses 15
Maret 2013. Diunduh dari
URL:http://emedicine.medsca
pe.com/article/267677-
overview
13. Wiknjosastro Hanifa, 2008.
Ilmu Kandungan-
Endometriosis. Jakarta: PT.
Bina Pustaka Sarwono
Prawirorardjo. Hal 315-326
14. Kapoor Dharmesh.
Endometriosis 21 Feb 2012.
Diakses 10 Mar 2013.
Diunduh dari
URL:http://emedicine.medsca
pe.com/article/271899-
overview
15. Wiknjosastro Hanifa, 2008.
Ilmu Kandungan-Serviks
Uterus. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono
Prawirorardjo. Hal 386-389
16. Boardman H Cecelia.
Cervical cancer 20 Februari
2013. Diakses 10 Maret
2013. Diunduh dari:
URL:http://emedicine.medsca
pe.com/article/253513-
overview
17. Wiknjosastro Hanifa, 2008.
Ilmu Kandungan-Prolapsus
Uteri. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono
Prawirorardjo. Hal 428-447
18. Lazarou George. Uterine
prolaps 22 Sep 2011. Diakses
10 Mar 2013. Diunduh dari
URL:http://emedicine.medsca
pe.com/article/264231-
overview
19. Prawirohardjo Sarwono,
2008. Ilmu Kebidanan-
Mola Hidatidosa. Jakarta :
PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirorardjo. Hal 448-491
20. Wiknjosastro Hanifa, 2008.
Ilmu Kandungan-Mola
Hidatidosa. Jakarta: PT.
Bina Pustaka Sarwono
Prawirorardjo. Hal 262-267
21. Cunningham Gary F, 2006.
Obstetri Williams Edisi 21-
Mola Hidatidosa. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Hal 931-948
22. Jurnal Kesehatan-Mola
Hidatidosa Volume II no.4
Tahun 2009
23. Hysterectomy rates in the
United States 2013,
November 2007 volume 110.
Diunduh dari:URL:
http://journals.lww.com
24. Dwi Faradina. Histerektomi
Radikal pada kanker Serviks
di RSUP H. Adam Malik
Medan Januari 2002-
Desember 2006. Fakultas
Kedokteran USU (serial
online) 2008 (diakses 7 Feb
2013); (84 layar).
25. Maulana D. J Heri. Promosi
Kesehatan, Cetakan pertama
2009; penerbit EGC
26. Tri kurniasari. Karakteristik
mioma uteri di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta periode
januari 2009-januari 2010.
Fakultas kedokteran
Universitas sebelas maret
(serial online) 2010 (diakses
29 mei 2013); (43 layar)
27. Sastroasmoro Sudigdo,
Sofyan Ismael. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis.
Edisi ke-4. Jakarta: CV
Sagung Seto;2011
28. Pandey Deeksha. An Audit of
Indications, Complications,
and Justification of
Hysterectomies at a Teaching
Hospital in India 02 Januari
2014. Diakses 12 september
2014. Diunduh dari :
URL:
http://www.hindawi.com/jour
nals/ijrmed/2014/279273/
29. Bansal Nidhi dkk. AN
AUDIT OF INDICATIONS
AND COMPLICATIONS
ASSOCIATED WITH
ELECTIVEHYSTERECTO
MY AT SVMCH AND RC,
ARIYUR, PONDICHERRY
27 Februari 2013. Diakses 12
September 2014. Diunduh
dari: URL:
http://www.academia.edu/33
52875/An_audit_of_indicatio
ns_and_complications_associ
ated_with_elective_hysterect
omy_at_SVMCH_and_RC_
Ariyur_Pondicherry
30. Shah Nusrat. Artikel
Original-Emergency Obsetric
Hysterectomy:a review of 69
cases, 08 Oktober 2008.
Diakses 12 september 2014.
Diunduh dari:
URL:http://google.com
31. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun
2003. Diakses 12 September
2014. Diunduh dari:
URL:http://google.com
32. Uterus beserta adneksa dan
bagian-bagiannya. Diakses 23
maret 2015. Diunduh dari:
URL:http://www.google.co.id
/imgres?imgurl=http://3.bp.bl
ogspot.com/_EuLmXNk7OK
M/TVE9UFef6gI/AAAAAA
AAABQ/rv93pA1m-
NI/s1600/ovarium.jpg&imgre
furl=http://cuitytea-
cuitytea.blogspot.com/2011/0
2/anatomi-dan-fisiologi-pada-
reproduksi.html&h=722&w=
962&tbnid=pQoM1Ro-
dpLEcM:&zoom=1&docid=x
mpiqHtN80QtyM&ei=n40O
VeSGGsieoQSLvYCACw&t
bm=isch&ved=0CBwQMyg
CMAI
33. Letak mioma uteri. Diakses
23 maret 2015.Diunduh dari:
http://www.google.co.id/imgr
es?imgurl=http://herbalkanke
r.biz/wp-
content/uploads/2012/06/uteri
ne-
fibroids.jpg&imgrefurl=http:/
/herbalkanker.biz/tag/mioma/
&h=465&w=450&tbnid=eE
D9-
CH9eV3cGM:&zoom=1&do
cid=GHJW036VHs4v-
M&ei=wo4OVaeFNoPbmA
Xv1YL4CQ&tbm=isch&ved
=0CEoQMygpMCk
34. Letak endometriosis. Diakses
23 maret 2015. Diunduh dari:
http://www.google.co.id/imgr
es?imgurl=http://zulliesikawa
ti.files.wordpress.com/2012/0
4/endometrioss2.gif%253Fw
%253D510&imgrefurl=http:/
/biologikitakelompok8.blogsp
ot.com/2013/12/endometriosi
s.html&h=248&w=467&tbni
d=eoHAzpb_Bl0r7M:&zoom
=1&docid=AAXKAu0vFngw
UM&ei=O48OVZjVB4Xcm
AXr8IGoAg&tbm=isch&ved
=0CCkQMygQMBA
35. Tingkat prolapsus uteri.
Diakses 23 maret 2015.
Diunduh dari :
http://www.google.co.id/imgr
es?imgurl=http://www.obgyn
-
rscmfkui.com/uploaded/prola
psus%252520uteri.jpg&imgr
efurl=http://www.obgyn-
rscmfkui.com/berita.php?id%
3D342&h=1212&w=1438&t
bnid=TLITolBFLGYiMM:&
zoom=1&docid=YaNiC2La7
BKMYM&ei=oI8OVaqsM6
XsmAXsvYH4DQ&tbm=isc
h&ved=0CBkQMygAMAA
36. Hysterectomy abdominal.
Diakses 23 maret 2015.
Diunduh dari:
http://www.google.co.id/imgr
es?imgurl=http://www.direct-
healthcare.com/images/abdo
m.jpg&imgrefurl=http://www
.direct-
healthcare.com/hysterectomy.
htm&h=202&w=390&tbnid=
GLAUttvYj-
5ZMM:&zoom=1&docid=gO
gWAQfP1qFGhM&ei=dpAO
VaCGBsPRmAW564HgAQ
&tbm=isch&ved=0CBkQMy
gAMAA
37. Type of hysterectomy
procedures. Diakses 23 maret
2015. Diunduh dari:
http://www.google.co.id/imgr
es?imgurl=http://www.mayoc
linic.org/~/media/kcms/gbs/p
atient%252520consumer/ima
ges/2013/11/15/17/41/an0101
8_%252520my00163_%2525
20my00554_im03929_hdg7_
hysterectomytypethu_jpg.ash
x&imgrefurl=http://www.ma
yoclinic.org/tests-
procedures/abdominal-
hysterectomy/multimedia/typ
es-of-hysterectomy-
surgery/img-
20007786&h=389&w=400&t
bnid=Z5NUulRaTVIrIM:&zo
om=1&docid=v5WFy3gIcxc
wQM&ei=DJcOVdSQNaXs
mAXsvYH4DQ&tbm=isch&
ved=0CB8QMygFMAU
38. Type of hysterectomy
procedure. Diakses 23 maret
2015. Diunduh dari:
http://www.google.co.id/imgr
es?imgurl=http://www.drexel
med.edu/images/HealthEncyc
lopedia/images/en/17073.jpg
&imgrefurl=http://www.drex
elmed.edu/home/HealthEncy
clopediaArticles/Surgeries/H
ysterectomy.html&h=320&w
=400&tbnid=FPrB1U9S6FFz
LM:&zoom=1&docid=cMeB
oeu7h82cEM&ei=M5AOVZ
_AKMXvmAXZyYDIDg&tb
m=isch&ved=0CB0QMygE
MAQ
39. Vaginal hysterectomy.
Diakses 23 maret 2015.
Diunduh dari:
http://www.google.co.id/imgr
es?imgurl=http://coe.ucsf.edu
/coe/fibroid/images/uterus12_
final.jpg&imgrefurl=http://co
e.ucsf.edu/coe/fibroid/vhyster
ect.html&h=400&w=499&tb
nid=J6eEX1zTnj1gFM:&zoo
m=1&docid=agujkQciOrX1
DM&ei=9JkOVbGjA8WNu
ATAv4HoDA&tbm=isch&ve
d=0CB0QMygEMAQ