13
GAMBARAN TINDAKAN HISTEREKTOMI DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE JANUARI 2008 – DESMBER 2012 Nyimas Gusfebriani*, Firmanysah**, Ahmad Syauqy***, *Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi ** Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi *** Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tindakan histerektomi di RSUD Radeen Mattaher Jambi, Periode januari 2008 – Desember 2012. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 252 sampel yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis didapatkan indikasi pasien untuk dilakukannya histerektomi paling banyak dikarenakan oleh mioma uteri sebanyak 175 kasus (69,4%) dan prolapsus uteri sebanyak 38 kasus (15,1%). Tindakan histerektomi juga banyak dilakukan pada golongan usia 36-45 tahun sebanyak 102 kasus (40,5%) dan pada golongan usia 46-55 tahun sebanyak 85 kasus (33,7%). Dan tindakan histerektomi banyak dilakukan pada multipara sebanyak 118 kasus (46,8%) dan grandemultipara 82 kasus (32,5%). Tindakan histerektomi banyak dilakukan pada pasien yang mengeluhkan perdarahan pervaginam sebanyak 39 kasus (15,5%). Serta tindakan histerektomi banyak dilakukan pada ibu yang berpendidikan SD/MIN sebanyak 82 kasus (32,5%) Kata Kunci: Histerektomi, Indikasi, Usia, Paritas, Pendidikan, Keluhan

Karya Ilmiah histerektomi

  • Upload
    nyimas

  • View
    42

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gambaran histerektomi

Citation preview

Page 1: Karya Ilmiah histerektomi

GAMBARAN TINDAKAN HISTEREKTOMI

DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

PERIODE JANUARI 2008 – DESMBER 2012

Nyimas Gusfebriani*, Firmanysah**, Ahmad Syauqy***,

*Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

** Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

*** Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

ABSTRAK

Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tindakan histerektomi di RSUD Radeen Mattaher Jambi, Periode januari 2008 – Desember 2012. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 252 sampel yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis didapatkan indikasi pasien untuk dilakukannya histerektomi paling banyak dikarenakan oleh mioma uteri sebanyak 175 kasus (69,4%) dan prolapsus uteri sebanyak 38 kasus (15,1%). Tindakan histerektomi juga banyak dilakukan pada golongan usia 36-45 tahun sebanyak 102 kasus (40,5%) dan pada golongan usia 46-55 tahun sebanyak 85 kasus (33,7%). Dan tindakan histerektomi banyak dilakukan pada multipara sebanyak 118 kasus (46,8%) dan grandemultipara 82 kasus (32,5%). Tindakan histerektomi banyak dilakukan pada pasien yang mengeluhkan perdarahan pervaginam sebanyak 39 kasus (15,5%). Serta tindakan histerektomi banyak dilakukan pada ibu yang berpendidikan SD/MIN sebanyak 82 kasus (32,5%) Kata Kunci: Histerektomi, Indikasi, Usia, Paritas, Pendidikan, Keluhan  

Page 2: Karya Ilmiah histerektomi

PENDAHULUAN

Istilah histerektomi berasal

dari bahasa latin yaitu histera

yang berarti kandungan,

rahim,atau uterus, dan ectomi

yang berarti memotong. Menurut

CDC (Disease Control and

Prevention) histerektomi adalah

prosedur tindakan kedua yang

paling sering dilakukan bedah

setelah operasi caesar bagi

perempuan Amerika Serikat.

Dari tahun 2000-2004 tingkat

tindakan histerektomi berbeda

berdasarkan usia dan kejadian

histerektomi mengalami

peningkatan pada usia 40-44

tahun. Rock & Jones III (2008)

menyatakan bahwa di beberapa

Negara menunjukkan angka

kejadian histerektomi yang

bervariasi yaitu di California

pada tahun 2003 rata-rata 3.14

per 1.000 perempuan. Di

Indonesia prevalensi histerektomi

belum diketahui secara pasti.4

Ada beberapa jenis tindakan

histerektomi yaitu histerektomi

abdominal, histerektomi radikal,

histerektomi vaginal,

histerektomi cesarean, dan

histerektomi laparoskopi total.1,5,

Menurut data bedah yang telah

dianalisis di Amerika Serikat dan

menunjukkan bahwa Sebanyak

600.000 tindakan histerektomi

dilakukan, dengan 66%

dilakukan histerektomi

abdominal, 22% melalui

histerektomi vagina, dan 12%

histerektomi dengan bantuan

laparoskopi.6

Indikasi tindakan

histerektomi dilihat dari keluhan

yang dirasakan, menurut

penelitian yang dilakukan oleh

Ranee Thakar dkk, indikasi

tindakan histerektomi

berdasarkan keluhan ditemukan

keluhan terbanyak adalah

menorrhagia sebanyak 89%

dengan tindakan histerektomi

subtotal dan 79% dengan

tindakan histerektomi total.7

Beberapa indikasi lain untuk

dilakukannya tindakan

histerektomi yaitu Leiomioma

uteri atau fibroid atau mioma

uteri, endometriosis, kanker

serviks, kanker ovarium dan

prolaps uteri.8,2

Page 3: Karya Ilmiah histerektomi

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan

penelitian yang bersifat deskriptif

dengan pendekatan retrospektif.,

yaitu suatu penelitian yang

bertujuan untuk menggambarkan

distribusi penyakit yang ada

didalam suatu populasi dan dapat

digunakan untuk mengetahui

incidence atau kejadian suatu

penyakit.27 Desain ini dipilih

karena peneliti ingin mengetahui

gambaran tindakan histerektomi

yang dilakukan di RSUD Raden

Mattaher Jambi. Sampel

penelitian yang berjumlah 311

sampel, ternyata terdapat

beberapa sampel yang diekslusi

dikarenakan rekam medisnya

tidak ditemukan, sehingga rekam

medis yang ditemukan hanya

sebanyak 252 sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis

diketahui bahwa indikasi pasien

untuk dilakukannya histerektomi

paling banyak dikarenakan oleh

mioma uteri sebanyak 175 kasus

(69,4%) dan prolapsus uteri

sebanyak 38 kasus (15,1%).

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Deeksha Pandey,

dkk di Rumah Sakit Kasturba di

India bagian selatan pada 01

Januari hingga 31 Desember 2012

Diketahui dari 895 orang pasien

sebanyak 210 pasien atau sebesar

39,8% menderita mioma uteri.28

Dan sebuah studi di

Amerika Serikat juga

mengevaluasi kesesuaian

rekomendasi untuk dilakukan

tindakan histerektomi ditemukan

indikasi terbanyak adalah mioma

uteri sebesar 60%. 28

Tindakan histerektomi juga

banyak dilakukan pada golongan

usia 36-45 tahun sebanyak 102

kasus (40,5%) dan pada golongan

usia 46-55 tahun sebanyak 85

kasus (33,7%). Pada penelitian

yang juga dilakukan oleh Dwi

Page 4: Karya Ilmiah histerektomi

Faradina di RSUP H.

Adam Malik Medan pada Januari

2002 hingga Desember 2006

tindakan histerektomi dilakukan

pada kelompok

usia 40-49 tahun sebesar 66,7%.24

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Nindhi

Bansal dkk di SVMCH dan RC

Ariyur Pondicherry pada tahun

2011 dan 2012 didapatkan bahwa

tindakan histerektomi dilakukan

sebesar 20% pada kelompok usia

30-39 tahun.

Kemudian tindakan

histerektomi banyak juga

dilakukan pada multipara

sebanyak 118 kasus (46,8%)

dan grande multipara 82 kasus

(32,5%). Dan berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh

Nusrat Shah di bagian Obsetri dan

Ginekologi Rumah Sakit Karachi

pada Juli 2002 hingga Desember

2007 tindakan histerektomi

dilakukan pada wanita dengan

jumlah paritas 3-4 sebesar 25%. 30

Tetapi bila dibandingkan

dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Tri Kurniasari di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta

pada Januari 2009 hingga Januari

2010 menunjukkan hasil yang

berbeda dimana diketahui bahwa

tindakan histerektomi yang

dilakukan pada wanita yang

menderita mioma uteri pada

penelitian tersebut memiliki

jumlah paritas nulipara yaitu

sebesar 24,56%. 26

Tindakan histerektomi juga

banyak dilakukan pada pasien

yang mengeluhkan perdarahan

pervaginam sebanyak 39 kasus

(15,5%). Hal ini juga tidak jauh

berbeda dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Tri

Kurniasari di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta pada Januari

2009 hingga Januari 2010 dimana

diketahui bahwa keluhan utama

yang paling banyak ditemukan

adalah perdarahan yaitu sebanyak

65 kasus (57,02%).26 Akan tetapi

hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh

Ranee Thakar dkk di dua Rumah

Sakit London pada Januari 1996

hingga April 2000 tindakan

histerektomi yang dilakukan pada

Page 5: Karya Ilmiah histerektomi

138 pasien dimana ditemukan

keluhan yang terbanyak adalah

menorrhagia sebanyak 89%

dengan tindakan histerektomi

subtotal dan 79% dengan tindakan

histerektomi total.7

Serta Tindakan histerektomi

banyak dilakukan pada pasien

yang berpendidikan SD/MIN

sebanyak 82 kasus (32,5%).

Menurut Broewer (1993)

menyatakan bahwa faktor

pendidikan seseorang sangat

menentukan dalam pengambilan

keputusan dan menerima

informasi daripada seseorang

yang berpendidikan rendah.

Dalam konsep promosi

kesehatan, pendidikan kesehatan

merupakan faktor yang sangat

penting. Pendidikan kesehatan

mengacu pada setiap gabungan

pengalaman belajar yang

dipolakan untuk memudahkan

penyesuaian perilaku secara

sukarela guna memperbaiki

kesehatan individu.25

KESIMPULAN

1. Indikasi pasien untuk

dilakukannya tindakan

histerektomi paling banyak

dikarenakan oleh mioma

uteri.

2. Tindakan histerektomi

banyak dilakukan pada

golongan usia 36-45 tahun

dan pada golongan usia 46-55

tahun.

3. Tindakan histerektomi

banyak dilakukan pada

multipara dan grande

multipara.

4. Berdasarkan keluhan yang

dirasakan ibu tindakan

histerektomi banyak

dilakukan pada pasien yang

mengeluhkan perdarahan

pervaginam.

5. Menurut tingkat pendidikan

ibu, tindakan histerektomi

banyak dilakukan pada pasien

yang berpendidikan SD/MIN.

Page 6: Karya Ilmiah histerektomi

SARAN

1. Bagi Institusi Rumah Sakit

Untuk kepentingan penelitian

di masa yang akan datang,

petugas atau perawat yang

sedang berdinas dan

berhadapan langsung dengan

pasien di RSUD Raden

Mattaher diharapkan dapat

mengisi rekam medik pasien

dengan jelas dan lengkap dari

data diri pasien, keluhan

pasien, tindakan yang

dilakukan terhadap pasien

(baik tindakan bedah yang

dilakukan, obat-obat yang

diberikan kepada pasien,

maupun komplikasi yang

terjadi) agar dapat membantu

penelitian selanjutnya yang

berkaitan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan

diharapkan adanya penelitian

lain dan lebih lanjut

mengenai tindakan

histerektomi

UCAPAN TERIMA KASIH

1. dr. H. Irawan Anasta Putra, Sp.A

selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Jambi

2. dr. Firmansyah, Sp.OG sebagai

pembimbing I skripsi ini atas

segala perhatian, waktu,

bimbingan, saran, inspirasi dan

ilmu yang diberikan dalam

penyusunan laporan penelitian

ini.

3. Ketua Prodi Pendidikan

Kedokteran dr. Ahmad Syauqy,

M. Biomed yang juga sebagai

pembimbing II skripsi ini atas

segala perhatian, waktu,

bimbingan, saran, bantuan dan

ilmu yang diberikan dalam

penyusunan laporan penelitian

ini, penulis ucapkan banyak

terima kasih.

4. Ibu dr. Nindya Aryanti,

M.Med.Ed sebagai Pembimbing

Akademik dan pembimbing

skripsi atas segala perhatian,

waktu, bimbingan, saran, dan

ilmu yang telah diberikan dalam

penyusunan laporan penelitian.

5. Kepala Bagian Rekam Medik

beserta seluruh staf Bagian

Page 7: Karya Ilmiah histerektomi

Rekam Medik RSUD Raden

Mattaher Jambi yang telah

memberi izin dan memfasilitasi

pengumpulan data yang

diperlukan dalam penelitian ini.

6. Kepala Bagian Ruang OK

beserta seluruh staf Bagian OK

RSUD Raden Mattaher Jambi

yang telah memberi izin dan

memfasilitasi pelaksanaan

penelitian dan pengumpulan data

yang diperlukan dalam penelitian

ini.

7. Kepada Kak Dina, Kak Ira, Kak

Desi, Bang Randi, Bang samsul,

Bang Ikhsan, Bang Yoyo, Kak

Anggi, Pak Yusiro dan istri, atas

segala bantuan yang telah

diberikan selama ini.

8. Kedua orang tua ayahanda Ali

Yasak, Spd, SD dan ibunda

Rafiah, A. Ma yang saya hormati

dan sayangi yang selalu

memberikan motivasi, kasih

sayang, dan doa yang tiada

hentinya.

9. Kepada adikku tersayang Nyimas

Gus Septriulyani dan seluruh

keluarga besar penulis yang

selalu memberikan motivasi,

candaan, marahan, dan semangat

yang tiada hentinya.

10. Kepada Mas Ariyadi, a’ Yoyon,

ayah Andrea Septiawan, Nindya

Karina, Kak Siti Fatimah, Kak

Icha, Wahyu Fitri, Erwin

kamaruddin, Tri Diana Mulina

penulis ucapankan terima kasih

yang tak terhingga atas

dukungan, ejekan, bantuan

tenaga dan waktu, perhatian serta

semangat dalam penyelesainnya

skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rasjidi Imam, Endrati Retno

Rasmilia, Juari Arifian. Manual

Histerektomi. EGC. Jakarta.

2008

2. Hysterectomy in the United

States: Facts and Figures,.

Diakses 30 Januari 2014.

Diunduh dari :

URL://https://nwhn.org/hysterec

tomy

3. Gor B Hetal et al. Hysterectomy

16 Oktober 2012. Diakses 07

Feb 2013. Diunduh dari:

URL:http://emedicine.medscape.

com/article/267273-overview

Page 8: Karya Ilmiah histerektomi

4. Rock, J.A,. & Jones III, H.W.

(2008). Te linde’s operative

gynecology. (10thed).

Philadelphia: J.B. Lippincot

Company

5. ACOG the American

congress of obstetricians and

gynecologists. Number 444,

November 2009. Choosing

the Route of Hysterectomy

for Benign Disease. Diakses

13 Feb 2014. Diunduh dari :

URL:https://www.acog.org/R

esources_And_Publications/

Committee_Opinions/Commi

ttee_on_Gynecologic_Practic

e/Choosing_the_Route_of_H

ysterectomy_for_Benign_Dis

ease

6. An overview of

hysterectomy. 2008. Diakses

03 Okt 2013. Diunduh dari

URL:http://www.medscape.c

om/viewarticle/582384

7. Outcomes after total versus

subtotal abdominal

hysterectomy. 24 Okt 2002.

Diakses 04 Feb 2013.

Diunduh dari URL:

www.nejm.org

8. Confirmation of the

preoperative diagnosis for

hysterectomy. Am J Obset

Gynecol. Oct 1 1984;

150(3):283-7. Diunduh dari

URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/

pubmed/6486193

9. Buku catatan pelaporan

Instalasi Bedah Sentral

dibagian OK di RSUD Raden

Mattaher Jambi:2011-2012

10. Prof. dr. Manuaba Gde Bagus

Ida, Sp.OG. Dasar-Dasar

Teknik Operasi Ginekologi.

EGC. Cetakan I. Jakarta.

2005

11. Wiknjosastro Hanifa, 2008.

Ilmu Kandungan-

Miometrium. Jakarta: PT.

Bina Pustaka Sarwono

Prawirorardjo. Hal 341-345

12. Marquard L Kerri.

Gynecologic myomectomy

16 Mei 2011. Diakses 15

Maret 2013. Diunduh dari

URL:http://emedicine.medsca

pe.com/article/267677-

overview

13. Wiknjosastro Hanifa, 2008.

Ilmu Kandungan-

Page 9: Karya Ilmiah histerektomi

Endometriosis. Jakarta: PT.

Bina Pustaka Sarwono

Prawirorardjo. Hal 315-326

14. Kapoor Dharmesh.

Endometriosis 21 Feb 2012.

Diakses 10 Mar 2013.

Diunduh dari

URL:http://emedicine.medsca

pe.com/article/271899-

overview

15. Wiknjosastro Hanifa, 2008.

Ilmu Kandungan-Serviks

Uterus. Jakarta: PT. Bina

Pustaka Sarwono

Prawirorardjo. Hal 386-389

16. Boardman H Cecelia.

Cervical cancer 20 Februari

2013. Diakses 10 Maret

2013. Diunduh dari:

URL:http://emedicine.medsca

pe.com/article/253513-

overview

17. Wiknjosastro Hanifa, 2008.

Ilmu Kandungan-Prolapsus

Uteri. Jakarta: PT. Bina

Pustaka Sarwono

Prawirorardjo. Hal 428-447

18. Lazarou George. Uterine

prolaps 22 Sep 2011. Diakses

10 Mar 2013. Diunduh dari

URL:http://emedicine.medsca

pe.com/article/264231-

overview

19. Prawirohardjo Sarwono,

2008. Ilmu Kebidanan-

Mola Hidatidosa. Jakarta :

PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirorardjo. Hal 448-491

20. Wiknjosastro Hanifa, 2008.

Ilmu Kandungan-Mola

Hidatidosa. Jakarta: PT.

Bina Pustaka Sarwono

Prawirorardjo. Hal 262-267

21. Cunningham Gary F, 2006.

Obstetri Williams Edisi 21-

Mola Hidatidosa. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Hal 931-948

22. Jurnal Kesehatan-Mola

Hidatidosa Volume II no.4

Tahun 2009

23. Hysterectomy rates in the

United States 2013,

November 2007 volume 110.

Diunduh dari:URL:

http://journals.lww.com

24. Dwi Faradina. Histerektomi

Radikal pada kanker Serviks

di RSUP H. Adam Malik

Medan Januari 2002-

Desember 2006. Fakultas

Kedokteran USU (serial

Page 10: Karya Ilmiah histerektomi

online) 2008 (diakses 7 Feb

2013); (84 layar).

25. Maulana D. J Heri. Promosi

Kesehatan, Cetakan pertama

2009; penerbit EGC

26. Tri kurniasari. Karakteristik

mioma uteri di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta periode

januari 2009-januari 2010.

Fakultas kedokteran

Universitas sebelas maret

(serial online) 2010 (diakses

29 mei 2013); (43 layar)

27. Sastroasmoro Sudigdo,

Sofyan Ismael. Dasar-dasar

Metodologi Penelitian Klinis.

Edisi ke-4. Jakarta: CV

Sagung Seto;2011

28. Pandey Deeksha. An Audit of

Indications, Complications,

and Justification of

Hysterectomies at a Teaching

Hospital in India 02 Januari

2014. Diakses 12 september

2014. Diunduh dari :

URL: 

http://www.hindawi.com/jour

nals/ijrmed/2014/279273/

29. Bansal Nidhi dkk. AN

AUDIT OF INDICATIONS

AND COMPLICATIONS

ASSOCIATED WITH

ELECTIVEHYSTERECTO

MY AT SVMCH AND RC,

ARIYUR, PONDICHERRY

27 Februari 2013. Diakses 12

September 2014. Diunduh

dari: URL: 

http://www.academia.edu/33

52875/An_audit_of_indicatio

ns_and_complications_associ

ated_with_elective_hysterect

omy_at_SVMCH_and_RC_

Ariyur_Pondicherry

30. Shah Nusrat. Artikel

Original-Emergency Obsetric

Hysterectomy:a review of 69

cases, 08 Oktober 2008.

Diakses 12 september 2014.

Diunduh dari:

URL:http://google.com

31. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun

2003. Diakses 12 September

2014. Diunduh dari:

URL:http://google.com

32. Uterus beserta adneksa dan

bagian-bagiannya. Diakses 23

maret 2015. Diunduh dari:

URL:http://www.google.co.id

/imgres?imgurl=http://3.bp.bl

ogspot.com/_EuLmXNk7OK

Page 11: Karya Ilmiah histerektomi

M/TVE9UFef6gI/AAAAAA

AAABQ/rv93pA1m-

NI/s1600/ovarium.jpg&imgre

furl=http://cuitytea-

cuitytea.blogspot.com/2011/0

2/anatomi-dan-fisiologi-pada-

reproduksi.html&h=722&w=

962&tbnid=pQoM1Ro-

dpLEcM:&zoom=1&docid=x

mpiqHtN80QtyM&ei=n40O

VeSGGsieoQSLvYCACw&t

bm=isch&ved=0CBwQMyg

CMAI

33. Letak mioma uteri. Diakses

23 maret 2015.Diunduh dari: 

http://www.google.co.id/imgr

es?imgurl=http://herbalkanke

r.biz/wp-

content/uploads/2012/06/uteri

ne-

fibroids.jpg&imgrefurl=http:/

/herbalkanker.biz/tag/mioma/

&h=465&w=450&tbnid=eE

D9-

CH9eV3cGM:&zoom=1&do

cid=GHJW036VHs4v-

M&ei=wo4OVaeFNoPbmA

Xv1YL4CQ&tbm=isch&ved

=0CEoQMygpMCk

34. Letak endometriosis. Diakses

23 maret 2015. Diunduh dari: 

http://www.google.co.id/imgr

es?imgurl=http://zulliesikawa

ti.files.wordpress.com/2012/0

4/endometrioss2.gif%253Fw

%253D510&imgrefurl=http:/

/biologikitakelompok8.blogsp

ot.com/2013/12/endometriosi

s.html&h=248&w=467&tbni

d=eoHAzpb_Bl0r7M:&zoom

=1&docid=AAXKAu0vFngw

UM&ei=O48OVZjVB4Xcm

AXr8IGoAg&tbm=isch&ved

=0CCkQMygQMBA

35. Tingkat prolapsus uteri.

Diakses 23 maret 2015.

Diunduh dari :

http://www.google.co.id/imgr

es?imgurl=http://www.obgyn

-

rscmfkui.com/uploaded/prola

psus%252520uteri.jpg&imgr

efurl=http://www.obgyn-

rscmfkui.com/berita.php?id%

3D342&h=1212&w=1438&t

bnid=TLITolBFLGYiMM:&

zoom=1&docid=YaNiC2La7

BKMYM&ei=oI8OVaqsM6

XsmAXsvYH4DQ&tbm=isc

h&ved=0CBkQMygAMAA

36. Hysterectomy abdominal.

Diakses 23 maret 2015.

Page 12: Karya Ilmiah histerektomi

Diunduh dari: 

http://www.google.co.id/imgr

es?imgurl=http://www.direct-

healthcare.com/images/abdo

m.jpg&imgrefurl=http://www

.direct-

healthcare.com/hysterectomy.

htm&h=202&w=390&tbnid=

GLAUttvYj-

5ZMM:&zoom=1&docid=gO

gWAQfP1qFGhM&ei=dpAO

VaCGBsPRmAW564HgAQ

&tbm=isch&ved=0CBkQMy

gAMAA

37. Type of hysterectomy

procedures. Diakses 23 maret

2015. Diunduh dari:

http://www.google.co.id/imgr

es?imgurl=http://www.mayoc

linic.org/~/media/kcms/gbs/p

atient%252520consumer/ima

ges/2013/11/15/17/41/an0101

8_%252520my00163_%2525

20my00554_im03929_hdg7_

hysterectomytypethu_jpg.ash

x&imgrefurl=http://www.ma

yoclinic.org/tests-

procedures/abdominal-

hysterectomy/multimedia/typ

es-of-hysterectomy-

surgery/img-

20007786&h=389&w=400&t

bnid=Z5NUulRaTVIrIM:&zo

om=1&docid=v5WFy3gIcxc

wQM&ei=DJcOVdSQNaXs

mAXsvYH4DQ&tbm=isch&

ved=0CB8QMygFMAU

38. Type of hysterectomy

procedure. Diakses 23 maret

2015. Diunduh dari:

http://www.google.co.id/imgr

es?imgurl=http://www.drexel

med.edu/images/HealthEncyc

lopedia/images/en/17073.jpg

&imgrefurl=http://www.drex

elmed.edu/home/HealthEncy

clopediaArticles/Surgeries/H

ysterectomy.html&h=320&w

=400&tbnid=FPrB1U9S6FFz

LM:&zoom=1&docid=cMeB

oeu7h82cEM&ei=M5AOVZ

_AKMXvmAXZyYDIDg&tb

m=isch&ved=0CB0QMygE

MAQ

39. Vaginal hysterectomy.

Diakses 23 maret 2015.

Diunduh dari:

http://www.google.co.id/imgr

es?imgurl=http://coe.ucsf.edu

/coe/fibroid/images/uterus12_

final.jpg&imgrefurl=http://co

e.ucsf.edu/coe/fibroid/vhyster

Page 13: Karya Ilmiah histerektomi

ect.html&h=400&w=499&tb

nid=J6eEX1zTnj1gFM:&zoo

m=1&docid=agujkQciOrX1

DM&ei=9JkOVbGjA8WNu

ATAv4HoDA&tbm=isch&ve

d=0CB0QMygEMAQ