18
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................ ....................................i KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii DAFTAR ISI.............................................................. .............................................iii 1. BAB 1 isi………………………………………………………………………... 1.1. Latar belakang……………………………………………………...1-2 1.2. Perumusan masalah…………………………………………………...2 1.3. Tujuan………………………………………………………………...3 1.4. Metode………………………………………………………………..3 2. BAB 2 pembahasan……………………………………………………………. a. Keadaan burung Kakatua Raja…………………………………………...4 b. Keadaan burung Kasuari Gelambir-Ganda………………………………4 c. Keadaan burung Rangkong Papan……………………………………..5-6 d. Keadaan burung Nuri Bayan……………………………………………..6 e. Keadaan hewan Banteng…………………………………………………7 f. Keadaan hewan Lutung………………………………………………….8 g. Keadaan hewan Tapir……………………………………………………9 3. BAB 3 penutup………………………………………………………………… 3.1. Simpulan……………………………………………………………….10 3.2. Saran…………………………………………………………………...10 3.3. Daftar Pusaka………………………………………………………….10

Karya Ilmiah Santy Kelas 9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ss

Citation preview

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................iKATA PENGANTAR.iiDAFTAR ISI...........................................................................................................iii

1. BAB 1 isi...1.1. Latar belakang...1-21.2. Perumusan masalah...21.3. Tujuan...31.4. Metode..3

2. BAB 2 pembahasan.a. Keadaan burung Kakatua Raja...4b. Keadaan burung Kasuari Gelambir-Ganda4c. Keadaan burung Rangkong Papan..5-6d. Keadaan burung Nuri Bayan..6e. Keadaan hewan Banteng7f. Keadaan hewan Lutung.8g. Keadaan hewan Tapir9

3. BAB 3 penutup3.1. Simpulan.103.2. Saran...103.3. Daftar Pusaka.10

iii

Kata pengantarSegala puji bagi Allah SWT Pemilik Alam Semesta yang telah memberikan rahmat dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini sehingga sampai di tangan pembaca yang budiman.Hewan-hewan yang hidpu di dunia ini sangat beragam, ada yang hidup di darat, di sungai, dan di laut. Ada yang berjenis mamalia, unggas, reptile, dan ikan. Semuanya itu merupakan ciptaan Allah SWT.Indonesia yang terletak di khatulistiwa pun demikian. Begita banyak ragam hewan yang hidup di hutan-hutan tropis Indonesia memperkaya khasanah kehidupan kita. Namun beberapa diantara hewan tersebut dikategorikan langka bahkan ada yang sudah punah.Oleh karena itu, karya ilmiah ini saya tulis untuk mengingatkan kita untuk selalu menjaga kelestarian hutan tempat hidup hewan-hewan tersebut tidak tinggal cerita dan dongeng pengantar tidur generasi mendatangSemoga karya ilmiah ini dapat dijadikan bahan pelajaran bagi kita semua. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Bogor, 24 Maret 2014

ii1. BAB 1 isi

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGIndonesia adalah salah satu Negara di dunia yang mempunya beragam flora dan fauna (hewan) di Indonesia hidup di seluruh pelosok penjuru Indonesia. Mulai dari kota sampai di hutan-hutan lebat di Indonesia.Pada perkembangan pemukiman dan kepadatan penduduk, pelestarian hewan-hewan hutan di Indonesia mempunyai dampak yang cukup mengkhawatirkan. Banyak hewan-hewan yang saat ini sudah mengkhawatirkan populasinya. Bahkan, beberapa diantaranya sudah mendekati kepunahan. Diantara jenis hewan tersebut dapat kita kelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu:a. Unggasb. Mamaliac. Reptiliand. Ikan Dari keempat kategori hewan tersebut, beberapa diantaranya akan dibahas dalam karya ilmiah ini sebagai hewan langka yang perlu dilestarikan supaya hewan-hewan tersebut tidak hanya tinggal cerita pengantar tidur bagi generasi mendatang.Mudah-mudahan setelah membaca karya ilmiah ini kita dapat mengambil pelajaran dan dapat segera melakukan tindakan-tindakan pencegahan terhadap perburuan hewan-hewan langkan yang dilindung oleh undang-undang di Indonesia.

1Populasi hewan langka yang semakin berkurang merupakan salah satu masalah yang harus diperhatikan. Berdasarkan International Union For Conservation Of Nature, kepunahan spesies yang sekarang sedang terjadi di perkirakan 1.000 kali lebih cepat dibandingkan yang seharusnya. Hal ini disebabkan oleh banyak masalah, seperti kerusakan habitat, perubahan iklim polusi, perdagangan illegal, dan lainnya. Untuk mengenai hal tersebut, di Indonesia sendiri pemerintah telah mengeluarkan undang-undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan juga didukung oleh Peraturan Pemerintah lainnya mengenai pelindungan hewan. Namun selain pemerintah dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mendukung proses pelestarian hewan langka. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga hewan langka agar dapat tetap hidup di habitat aslinya. Karena tidak dapat dipungkiri, penyebab utama kerusakan alam adalah manusia dan karena itu manusia juga harus bertanggung jawab untuk melestarikan kembali lingkungan. Namun kesadaran untuk melestarikan hewan langka tidak dapat dilestarikan dalam sekejap, melainkan harus ditanamkan sejak dini.

1.2. Perumusan masalahBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan beberapamasalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah, yaitu:a. Bagaimana keadaan burung Kakatua Raja?b. Bagaimana keadaan burung Kasuari Gelambir-Ganda?c. Bagaimana keadaan burung Rangkong Papan?d. Bagaimana keadaan burung Nuri Bayan?e. Bagaimana keadaan hewan Banteng?f. Bagaimana keadaan hewan Lutung?g. Bagaimana keadaan hewan Tapir?

2

1.3. Tujuan

Menanamkan kesadaran masyarakat untuk melindungi hewan langka dari kepunahan Menyelesaikan tugas Karya Ilmiah dari sekolah Menamah informasi/wawasan tentang keadaan hewan langka yang ada di Indonesia Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga hewan langka agar dapat tetap hidup di habitat aslinya

1.4. MetodePada metode ini, saya membaca buku-buku dan tulisan dari perpustakaan SMPN 01 Cileungsi, dan mencari dari internet yang berkaitan tentang masalah Hewan-Hewan Langka di Indonesia.

32. BAB 2 Pembahasan

PEMBAHASANa. Bagaimana keadaan burung Kakatua Raja?Kakatua Raja atau nama ilmiahnya Probosciger aterrimus adalah sejenis kakatua hitam dan berukuran besar, dengan panjang sekitar 60cm. burung ini memiliki kulit pipi berwarna merah dan paruh besar kehitaman. Di kepalanya terdapat jambul besar yang dapat ditegakkan. Bentuk dan warna burung betina serupa dengan burung jantan.Kakatua Raja adalah satu-satunya burung di marga tunggal Probosciger. Daerah sebaran burung ini adalah di pulau Irian dan Australia bagian utara. Makanan kakatua raja terdiri dari biji-bijian. Paru kakatua raja tidak dapat tertutup rapat, karena ukuran paruh bagian atas dan bagian bawah berbeda. Ini berguna untuk menahan dan membuka biji-bijian untuk dikonsumsi.Walaupun, spesies ini terancam musnah karena penangkapan liar yang terus berlanjud untuk perdagangan, tetapi Kakatua Raja masih sering ditemukaan di habitatnya.b. Bagaimana keadaan burung Kasuari Gelambir-Ganda?Kasurai Gelambir-Ganda atau nama ilmiahnya Casuarius. Casuarius adalah salah satu burung dari tiga spesie Kasuari. Burung dewasa berukuran besar, dengan ketinggian mencapai 170cm, dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru dan tedapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya. Diatas kepalanya terdapat tanduk yang tinggi berwarnya kecoklatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.

4Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat dengan tiga buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya karenadilengkapi dengan cakar yang berukuran besar. Kasuari Gelambir-Ganda tidak dapat terbang.Populasi Kasuari Gelambir-Ganda tersebar di hutan dataran renda Australia, Irian, dan Seram, Maluku. Spesies ini merupakan satu-satunya burung di marga Casuarius yang terdapat di benua Australia. Makanan Kasuari Gelambir-Ganda terdiri dari aneka buah-buahan yang terjatuh di dasar hutan.Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada musim berbiak. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan.Penangkapan liar dan hilangnya habitat hutan mengancam keberadaan spesies ini. Kasuari gelambir-ganda dievaluasikan burung hamper punah di IUCN Red List.

c. Bagaimana keadaan burung Rangkong Papan?Rangkong Papan atau nama ilmiahnya Buceros bicornis adalah spesies terbesar dalam suku burung Bucerotidae. Burung dewasa berukuran sangat besar, dengan panjang mencapai 160cm. burung ini memiliki bulu hitam, dan tanduk kuning-hitam diatasa parus besar berwarna kuning. Kulit mukanya berwarna hitam dengan bulu leher berwarna kuning kecoklatan. Bulu ekor berwarna putih dengan garis hitam tebal ditengah. Tanduk Rangkong Papan berongga dan tidak padat. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Jantan dan betina dapat dibedakan dengan mudah dari matanya. Mata burung betina berwarna biru, sedangkan burung jantan berwarna merah.Populasi Rangkong Papan tersebar di hutan tropis di India, Republik Rakyat Tiongkong, Indocina, Nepal, Bhutan, Semenanjung Malaysia, dan Sumatera, Indonesia. Makanan burung Rangkong Papan terdiri dari aneka buah-buahan, hewan berukuran kecil, burung, serangga, dan reptile. Burung Rangkong bersifat monogami, hanya berpasangan dengan seekor lawan jenis.Rangkong Papan bersarang di dalam lubang pohon. Pada waktu bertelur, burung betina mengurung diri di dalam lubang pohon yang hampir seluruhnya ditutup dengan lumpur, sampai anak burung tumbuh besar. Pada saat ini, burung betina dan anak burung bergantung sepenuhnnya pada burung jantan untuk memberikan makanan melalui celah kecil yang dibiarkan terbuka.

5Penangkapan liar dan hilangnya habitat hutan mengancam keberadaan spesies ini. Rangkong Papan dievaluasikan hampir terancam punah di IUCN Red List dan didaftarkan di CITES Appendix I.

d. Bagaimana keadaan burung Nuri Bayan?Nuri bayan atau Bayan, atau nama ilmiahnya Eclectus roratus adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43cm, dari salah satu genus burung paruh-bengkok lainnya. Pada awalnya, ahli burung di Eropa mengira Nuri Bayan jantan dan betina adalah dua spesies yang berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan warna bulu yang mencolok antar jantan dan betina.Nuri Bayan jantan memiliki bulu hijau, di bawah sayap dan sisi dada merah dan biru, dan kaki abu-abu kehitaman. Paruh atas jingga kemerahan dengan ujung kuning, paruh bagian bawah hitam. Burung betina memilik bulu merah, dada dan punggung biru keunguan, dan paruh hitam. Umumnya, betina berukuran lebih kecil dari jantan.Daerah sebaran Nuri Bayan adalah di hutan dataran rendah, savana, hutan bakau, dan perkebunan kelapa di Maluku, Kepulauan Sunda Keci, Irian, Australia, Papua Nugini, dan Solomon. Sekitar Sembilan jenis spesies Nuri Bayan ada di alam liar, tersebar di pulau-pulau tersebut.Makanan Nuri Bayan, seperti burung paruh-bengkok lainnya terdiri dari aneka buah-buahan, kacang, dan biji-bijian. Burung ini bersarang di dalam lubang pohon. Burung betina biasanya menetakan dua butir telur berwarna putih.Nuri bayan masih banyak ditemui di habitatnya, namun hilangnya habiat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk perdagangan, mengancam keberadaan burung ini dan spesies lainnya di masa yang akan datang.

6e. Bagaimana keadaan hewan Banteng?Banteng, Bos javanicus, adalah hewan yang sebangsa dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Beberapa jenis Banteng ditemukan pulau di Australia Utara di bawa ke sana pada masa kolonisasi Britania pada 1849.Banteng tumbuh hingga sekita 1,6m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680-810kg jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton sedangkan betinanya memiliki berat yang lebih kecil. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya, walaupun terdapat sedikit dimorfisme seksual pada ciri-ciri tersebut. Banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau coklat gelap, tanduk panjang melengkung ke atas, dan punih di bagian pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit coklat kemerahan, tanduk pendek yang menngarah ke dalam dan tik berpunuk.Banteng memakan rumput, bamboo, buah-buahan, dedaunan, dan ranting muda. Banteng umumnya aktif baik malam maupun siang hari, tapi pada daerah pemukiman manusia, mereka beradaptasi sebagai hewan noktural. Banteng memiliki kecenderungan untuk berkelompok pada kawanan berjumlah dua sampai tiga puluh ekor.Banteng telah didomestikasi di beberapa daerah di Asia Ternggara yang jumlahnya mencapai sekitar 1,5 juta ekor. Banteng ternak dan liar dapat dikawinkan dan keturunan yang unggul.

7

f. Bagaimana keadaan hewan Lutung?Lutung atau dalam bahasa lain disebut langur merupakan kelompok monyet Dunia Lama yang membentuk genus Trachypithecus. Secara garis besar, Lutung tersebar di dua wilayah: Asia Tenggara (India barat daya, Tiongkok selatan, Kalimantan, dan Bali) dan India selatan berikut Sri Lanka.Lutung berbadan langsing dan berekor panjang. Warna bulu (rambut) tubuhnya berlainan tergantung spesiesnya, dari hitam dan kelabu, hingga kuning emas. Jika dibandingkan dengan kakinya, tangan Lutung terbilang pendek, dengan telapak tangan tidak berbulu. Ukuran Lutung berkisar antara 40-80cm, dengan berat 5-15 kg; pejantan berbadan lebih besar daripada betinanya. Tonjolan di atas matanya membedakan Lutung dari saudara dekatnya.Lutung hidup di hutan, terutama di hutan hujan. Sehari-hari bergelayutan dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, Lutung termasuk hewan siang (hewan diurnal), dan sangat aktif pada pagi dan sore hari. Hewan ini hidup bergerombol antara 5-20-an yang dipimpin oleh seekor jantan. Suara pejantan ini sangat nyaring, ditujukan terutama untuk mengingatkan agar kelompok lain tidak memasuki wilayahnya.Lutung termasuk herbivora yang terutama makan dedaunan, buah-buahan, dan kuncup bunga. Bahan makanan yang cenderung keras ini bisa dicerna, karena Lutung memiliki empat kamar lambungnya.Biasanya, Lutung beranak satu, dengan masa hamil tujuh bulan. Salah satu hal yang menarik dari monyet ini adalah anaknya yang berbulu keemasan, dan dipelihara oleh seluruh betina dalam kelompok. Seiring dengan bertambahnya umur, warna keemasan pada rambutnya ini akan semakin pudar berganti gelap hingga akhirnya mencapai dewasa pada usia 4-5 tahun. Hewan ini bisa hidup hingga 20 tahun.

8g. bagaimana keadaan hewan tapir?Tapir (Tapirus indicus) merupakan satwa berkuku ganjir seperti kuda dan badak. Tapir mempunyai belalai yang kuat meskipun tidak begitu panjang, kaki pendek dan tegak. Warna kulit terbagi menjadi dua bagian yaitu hitam dan putih, sedangkan bayi tapir warna kulitnya coklat bergaris totol-totol putih horizontal. Habitatnya di hutan tropika, wilayah Burma, Thailand, Semenanjung Indocina, dan Sumatera.

9TUGAS BAHASA INDONESIAKARYA ILMIAHHEWAN-HEWAN LANGKA DI INDONESIA

Disusun oleh:Nama: Santi ZakiyyahKelas: IX DSekolah: SMPN 01 CileungsiTahun ajaran: 2013/2014

i3. BAB 3 Penutup3.1. SimpulanBanyak keaneka ragama fauna di Indonesia yang terancam punah

3.2. Saran Dibangunnya tempat wisata Suaka Margasatwa Membudidayakan hewan yang terancam punah Member sanksi yang setimpal bagi perburuan liar

3.3. Daftar pustaka1. http://www.slideshare.net/ArumAcum/cover-karya-ilmiah2. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00224-SI%20Bab2001.pdf3. Buku perpustakaan4. Buku tulis NF

10