Upload
micko-martha-thamrin
View
26
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KARYA TULIS ILMIAHTINJAUAN KEPUSTAKAAN
ULKUS PEPTIKUM
Tim Penulis : Adli Rahma Yudi (09-008)Khairatun Najah Lubis (09-018)Muhammad Iqbal (09-087)Widya Indah Putri (09-097)
Pembimbing : dr.Rahma Triana
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT,dimana telah memberikan kesempatan bagi penulis dalam menyelesaikan makalah ini,dan salawat dan salam kita curahkan pada junjungan nabi besar mhammad SAW yang telah membimbing dan membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yag kita rasakan dan telah membawa dan membimbing kita ke jalan yang benar yang diridhai allah SWT.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yag telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini dan kepada dosen pembimbing kami. Yaitu : Dr. Rahma Triana
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam melaksanakan Ujian Akhir Semester(UAS).
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Kami penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan mkalah ini.
Demikianlah pengantar penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Khususnya bagi rekan rekan mahasiswa fakultas kedokteran baiturrahmah .Mohon maaf apabila ada kesalahan, karena kekurangan adalah dari penulis sendiri dan kelebihan hanya milik Allah SWT.
Padang,13 july 2011
Penulis
i
ABSTRAK
Nyeri perut adalah salah satu manifestasi gangguan saluran cerna dan organ yang
berada di dalam ronga abdomen. Nyeri perut dapat dikelompokkan berdasar lokasi nyeri
yang dirasakan. Untuk mempermudah, pengelompokkan dibagi menjadi 9 regio. Adapun
nyeri di regio epigastrium biasanya disebabkan kelainan pada organ lambung, duodenum,
saluran empedu, dan pankreas . Selain nyeri, petunjuk adanya kelainan pada saluran cerna
yaitu ulkus peptikum.
Infeksi Helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi, baik steroid
maupun nonsteroid (termasuk aspirin), adalah factor pemicu terbanyak. Merokok
meningkatkan angka r eku rens i u lkus , dan memper l amba t penyembuhan
u lkus .
` Inti penyebab adalah ketidakseimbangan faktor defensif dan faktor agresif dimana
faktor agresif lebih dominan. Faktor defensif antara lain : lapisan mukus (berfungsi
sebagai lubrikasi, mencegah back diffusion ion H dan pepsin, mempertahankan pH
permukaan sel epitel), sekresi bikarbonat (untuk menetralisir ion H yang menembus
mukus), sirkulasi darah ke dalam mukosa (menjamin kerja sel).Faktor agresif antara lain :
asam lambung (bersifat korosif), pepsin (bersifat proteolitik), asam empedu, salisilat,
etanol, dan asam organik lemah .
ii
ABSTRACT
\
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT…………………………………………………………. iKata Pengantar………………………………………………………………. iiAbstrak……………………………………………………………………….. iiiDaftar Isi……………………………………………………………………... ivBab 1.1 Pendahuluan……………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………….. 11.2 Tujuan……………………………………………………… 31.3 Manfaat…………………………………………………….. 3
Bab 1.2 Tinjauan Kepustakaan ……………………………………………. 42.1 Anamnesa…………………………………………………… 42.2 Patofisilogi…………………………………………………... 42.3 Patogenesa…………………………………………………... 72.4 Pemeriksaan Fisik………………………………………….. 102.5 Pemeriksan Laboratorium………………………………… 102.6 Pemeriksaan Penunjang…………………………………… 10
Bab 111 Diskusi/Pembahasan………………………………………………...11Bab IV Kesimpulan…………………………………………………………..21Bab V Saran………………………………………………………………… 22Bab V1 Daftar Pustaka……………………………………………………… 23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Nyeri perut adalah salah satu manifestasi gangguan saluran cerna dan organ yang
berada di dalam ronga abdomen. Nyeri perut dapat dikelompokkan berdasar lokasi nyeri
yang dirasakan. Untuk mempermudah, pengelompokkan dibagi menjadi 9 regio. Adapun
nyeri di regio epigastrium biasanya disebabkan kelainan pada organ lambung, duodenum,
saluran empedu, dan pankreas . Selain nyeri, petunjuk adanya kelainan pada saluran cerna
yaitu ulkus peptikum.
Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas
sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel
disebut sebagai erosi, walaupun sering dianggap sebagai ”ulkus” (misalnya ulkus karena
stres). Menurut definisi, ulkus peptikum dapat terletak pada setiap bagian saluran cerna
yang terkena getah asam lambung, yaitu esofagus, lambung, duodenum, dan setelah
gastroenterostomi, juga jejenum.1
1
Epidemiologi
Penyakit ini terjadi dengan frekuensi paling besar pada individu antara usia 40 dan 60
tahun. Tetapi, relatif jarang pada wanita menyusui, meskipun ini telah diobservasi pada
anak-anak dan bahkan pada bayi. Pria terkenal lebih sering daripada wanita, tapi terdapat
beberapa bukti bahwa insiden pada wanita hampir sama dengan pria. Setelah menopause,
insiden ulkus peptikum pada wanita hampir sama dengan pria. Ulkus peptikum pada
korpus lambung dapat terjadi tanpa sekresi asam berlebihan.
Penyebab dan Faktor Predisposisi
Penyebab ulkus peptikum kurang dipahami, meskipun bakteri gram negatif H.
Pylori telah sangat diyakini sebagai factor penyebab. Diketahui bahwa ulkus peptik
terjadi hanya pada area saluran GI yang terpajan pada asam hidrochlorida dan pepsin.
Faktor predisposisinya menurut beberapa pendapat mengatakan stress atau marah yang
tidak diekspresikan adalah factor predisposisi. Ulkus nampak terjadi pada orang yang
cenderung emosional, tetapi apakah ini factor pemberat kondisi, masih tidak pasti.
Kecenderungan keluarga yang juga tampak sebagai factor predisposisi signifikan.
Hubungan herediter selanjutnya ditemukan pada individu dengan golongan darah lebih
rentan daripada individu dengan golongan darah A, B, atau AB. Factor predisposisi lain
yang juga dihubungkan dengan ulkus peptikum mencakup penggunaan kronis obat
antiinflamasi non steroid(NSAID). Minum alkohol dan merokok berlebihan.
2
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian ulkus peptikum2. Untuk mengetahui etiologi ulkus peptikum3. Untuk mengetahui Patofisiologi ulkus peptikum4. Untuk mengetahui Manifestasi ulkus peptikum5. Untuk mengetahui Pemeriksaan diagnostik ulkus peptikum6. Untuk mengetahui Peatalaksanaan ulkus peptikum7. Untuk mengetahui Pencegahan ulkus peptikum8. Untuk mengetahui Komplikasi ulkus peptikum9. Untuk mengetahui Prognosis ulkus peptikum
1.3 MANFAAT
Bagi penulis memberikan rambahan wawasan bagi penulis dalam bidang pembuatan asuhan keperawatan,penulis akan mampu mengembangkan wawasan,bersikap kritis,dan ilmiah berkaitan dengan teori dalam bangku perkuliahan,dengan realita yang ada.
Mahasiswadiharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan untuk mengatasi apabila menemukan pasien ulkus peptikum.
Masyarakatmemberikan wawasan kepada masyarakat agar masyarakat bisa mencegah agar tidak terkena ulkus peptikum dan masyarakat mengetahui tentang gejala dan cara mengatasinya.
3
BAB 11ANAMNESA
2.1 PATOFISIOLOGI
Patofisiologi Terjadinya Penyakit
Ulkus peptikum terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak
dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidrochlorida dan pepsin). Erosi
yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam peptin, atau
berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Sekresi lambung terjadi
pada 3 fase yang serupa :
Sefalik
Fase pertama ini dimulai dengan rangsangan seperti pandangan, bau atau rasa
makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada gilirannya
merangsang saraf vagal. Intinya, makanan yang tidak menimbulkan nafsu makan
menimbulkan sedikit efek pada sekresi lambung. Inilah yang menyebabkan makanan
sering secara konvensional diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum. Saat ini
banyak ahli gastroenterology menyetujui bahwa diet saring mempunyai efek
signifikan pada keasaman lambung atau penyembuhan ulkus. Namun, aktivitas vagal
berlebihan selama malam hari saat lambung kosong adalah iritan yang signifikan.
4
Fase lambung
Pada fase ini asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimiawi
dan mekanis terhadap reseptor dibanding lambung. Refleks vagal menyebabkan sekresi
asam sebagai respon terhadap distensi lambung oleh makanan.
Fase usus
Makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon (dianggap menjadi
gastrin) yang pada waktunya akan merangsang sekresi asam lambung. Pada manusia,
sekresi lambung adalah campuran mukokolisakarida dan mukoprotein yang disekresikan
secara kontinyu melalui kelenjar mukosa. Mucus ini mengabsorpsi pepsin dan
melindungi mukosa terhadap asam. Asam hidroklorida disekresikan secara kontinyu,
tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan hormonal yang dimulai dari
rangsangan lambung dan usus. Bila asam hidroklorida tidak dibuffer dan tidak
dinetralisasi dan bila lapisan luar mukosa tidak memberikan perlindungan asam
hidroklorida bersama dengan pepsin akan merusak lambung. Asam hidroklorida kontak
hanya dengan sebagian kecil permukaan lambung. Kemudian menyebar ke dalamnya
dengan lambat. Mukosa yang tidak dapat dimasuki disebut barier mukosa lambung.
Barier ini adalah pertahanan untama lambung terhadap pencernaan yang dilakukan oleh
sekresi lambung itu sendiri.
5
Factor lain yang mempengaruhi pertahanan adalah suplai darah, keseimbangan
asam basa, integritas sel mukosa, dan regenerasi epitel. Oleh karena itu, seseorang
mungkin mengalami ulkus peptikum karena satu dari dua factor ini :
1 kelebihan asam
Pembentukan asam dilambung penting untuk pengaktivan enzim enzim
pencernaan lambung,HCl dihasilkan oleh sel sel parietal sebagai respon terhadap
makanan tertentu.obat.hormon,histamin,dan rangsangan parasimpatis.makanan dan pbat
misalnya : kafein dan alkohol merangsang sel sel parietal untuk menghasilkan asam.
2 Kelemahan Barier Mukosa Lambung
Apapun yang menurunkan yang mukosa lambung atau yang merusak mukosa
lambung adalah ulserogenik, salisilat dan obat antiinflamasi non steroid lain, alcohol, dan
obat antiinflamasi masuk dalam kategori ini.Sindrom Zollinger-Ellison (gastrinoma)
dicurigai bila pasien datang dengan ulkus peptikum berat atau ulkus yang tidak sembuh
dengan terapi medis standar. Sindrom ini diidentifikasi melalui temuan berikut :
hipersekresi getah lambung, ulkus duodenal, dan gastrinoma(tumor sel istel) dalam
pancreas. 90% tumor ditemukan dalam gastric triangle yang mengenai kista dan duktus
koledokus, bagian kedua dan tiga dari duodenum, dan leher korpus pancreas. Kira-kira ⅓
dari gastrinoma adalah ganas (maligna).
6
3 Pertahanan mukosa yang tidak kuat terhadap HCl
4 Penurunan produksi mukus
Penurunan produksi mukus dapat disebabkan oleh berbagai hal yang
menurunkan aliran darah ke usus,sehingga terjadi hipoxia lapisan mukosa dan
cedera atau kematian sel sel penghasil mukus.
6
2.2 PATOGENESA
lambung memiliki pertahanan terhadap autodigesti yaitu : mukus lambung dan
barier mukosa lambung.
Obat obatan seperti aspirin,alkohol dan infeksi H.pylory menyebabkan kerusakan
barier mukosa lambung ketidakseimbangan faktor defensif dan faktor agresif
sehingga menyebabkan penurunan fungsi mukosa sel: berkurangnya jumlah mukus,dan
berkurangnya kerapatan antar sel penigkatan produksi gastrin dan penurunan
somatostatin inflamasi mukosa mengalami ulserasi dan
perdarahan ,sehingga mukosa yang rusak tidak dapat memproduksi mukus untuk
melindungi sebagai barier mukosa lambung.
Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau beberapa
bulan dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa penyebab
yang dapat diidentifikasi. Banyak individu mengalami gejala ulkus, dan 20-30%
mengalami perforasi atau hemoragi yang tanpa adanya manifestasi yang mendahului.
1. Nyeri : biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk
atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Hal ini diyakini
bahwa nyeri terjadi bila kandungan asam lambung dan duodenum meningkat
menimbulkan erosi dan merangsang ujung saraf yang terpajan.
7
Teori lain menunjukkan bahwa kontak lesi dengan asam merangsang
mekanisme refleks local yang mamulai kontraksi otot halus sekitarnya. Nyeri
biasanya hilang dengan makan, karena makan menetralisasi asam atau dengan
menggunakan alkali, namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak
digunakan nyeri kembali timbul. Nyeri tekan lokal yang tajam dapat dihilangkan
dengan memberikan tekanan lembut pada epigastrium atau sedikit di sebelah
kanan garis tengah. Beberapa gejala menurun dengan memberikan tekanan local
pada epigastrium.
2. Pirosis (nyeri uluhati) : beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada
esophagus dan lambung, yang naik ke mulut, kadang-kadang disertai eruktasi
asam. Eruktasi atau sendawa umum terjadi bila lambung pasien kosong.
3. Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat
menjadi gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan pembentukan
jaringan parut atau pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami
inflamasi di sekitarnya pada ulkus akut. Muntah dapat terjadi atau tanpa didahului
oleh mual, biasanya setelah nyeri berat yang dihilangkan dengan ejeksi
kandungan asam lambung.
8
4. Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus,
kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien dapat juga datang
dengan perdarahan gastrointestinal sebagian kecil pasien yang mengalami akibat
ulkus akut sebelumnya tidak mengalami keluhan, tetapi mereka menunjukkan
gejala setelahnya.
2.3 PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya nyeri, nyeri tekan epigastrik atau distensi abdominal. Bising usus mungkin tidak ada.
2.4 PEMERIKSAAN LABOR
Adanya H. Pylory dapat ditentukan dengan biopsy dan histology melalui kultur, meskipun hal ini merupakan tes laboratorium khusus
2.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
Barium enema
Endoskopi
Tes untuk H. pylori
.Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran GI atas dapat menunjukkan adanya
ulkus, namun endoskopi adalah prosedur diagnostic pilihan. Endoskopi GI atas
digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus dan lesi. Melalui endoskopi
mukosa dapat secara langsung dilihat dan biopsy didapatkan.
9
Endoskopi telah diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi yang tidak terlihat
melalui pemeriksaan sinar X karena ukuran atau lokasinya. Feces dapat diambil setiap
hari sampai laporan laboratorium adalah negatif terhadap darah samar.
Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang menentukan dalam
mendiagnosis aklorhidria(tidak terdapat asam hdroklorida dalam getah lambung) dan
sindrom zollinger-ellison. Nyeri yang hilang dengan makanan atau antasida, dan tidak
adanya nyeri yang timbul juga mengidentifikasikan adanya ulkus.
. Ada juga tes pernafasan yang mendeteksi H. Pylori, serta tes serologis terhadap
antibody pada antigen H. Pylori.
10
BAB 111
DISKUSI/PEMBAHASAN
Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat atau oval yang terjadi karena lapisan
lambung atau usus dua belas jari (duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan
getah pencernaan.Ulkus yang dangkal disebut erosi.
Pepsin adalah suatu enzim yang bekerja sama dengan asam klorida (HCl) yang dihasilkan
oleh lapisan lambung untuk mencerna makanan, terutama protein.
Ulkus peptikum terjadi pada lapisan saluran pencernaan yang telah terpapar oleh asam
dan enzim-enzim pencernaan, terutama pada lambung dan usus dua belas jari.
Nama dari ulkus menunjukkan lokasi anatomis atau lingkungan dimana ulkus terbentuk.
Ulkus duodenalis, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak
ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter
pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung.
Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang lengkung
atas lambung.Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis,
pada daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus.
Regurgitasi berulang dari asam lambung ke dalam kerongkongan bagian bawah bisa
menyebabkan peradangan (esofagitis) dan ulkus esofagealis.
11
ETIOLOGI DAN INSIDEN
Etiologi ulkus peptikum kurang dipahami, meskipun bakteri gram negatif H. Pylori telah
sangat diyakini sebagai factor penyebab. Diketahui bahwa ulkus peptik terjadi hanya
pada area saluran GI yang terpajan pada asam hidrochlorida dan pepsin. Penyakit ini
terjadi dengan frekuensi paling besar pada individu antara usia 40 dan 60 tahun. Tetapi,
relatif jarang pada wanita menyusui, meskipun ini telah diobservasi pada anak-anak dan
bahkan pada bayi. Pria terkenal lebih sering daripada wanita, tapi terdapat beberapa bukti
bahwa insiden pada wanita hampir sama dengan pria. Setelah menopause, insiden ulkus
peptikum pada wanita hampir sama dengan pria. Ulkus peptikum pada korpus lambung
dapat terjadi tanpa sekresi asam berlebihan
12
Predisposisi :
Upaya masih dilakukan untuk menghilangkan kepribadian ulkus. Beberapa pendapat
mengatakan stress atau marah yang tidak diekspresikan adalah factor predisposisi. Ulkus
nampak terjadi pada orang yang cenderung emosional, tetapi apakah ini factor pemberat
kondisi, masih tidak pasti. Kecenderungan keluarga yang juga tampak sebagai factor
predisposisi signifikan. Hubungan herediter selanjutnya ditemukan pada individu dengan
golongan darah lebih rentan daripada individu dengan golongan darah A, B, atau AB.
Factor predisposisi lain yang juga dihubungkan dengan ulkus peptikum mencakup
penggunaan kronis obat antiinflamasi non steroid(NSAID). Minum alkohol dan merokok
berlebihan.
13
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus lambung dapat dihubungkan dengan
infeksi bakteri dengan agens seperti H. Pylori. Adanya bakteri ini meningkat sesuai
dengan usia. Ulkus karena jumlah hormon gastrin yang berlebihan, yang diproduksi oleh
tumor(gastrinomas-sindrom zolinger-ellison)jarang terjadi. Ulkus stress dapat terjadi
pada pasien yang terpajan kondisi penuh stress. Sekitar 90% disebabkan oleh H. pylori,
selebihnya disebabkan oleh sekresi bikarbonat mukosa, ciri genetik, dan stress . 3
14
Klasifikasi
Klasifikasi ulkus berdasarkan lokasi:
Ulkus duodenal Ulkus Lambung
Insiden
Usia 30-60 tahun
Pria: wanita3:1
Terjadi lebih sering daripada ulkus lambung
Insiden
Biasanya 50 tahun lebih
Pria:wanita 2:1
Tanda dan gejala
Hipersekresi asam lambung
Dapat mengalami penambahan berat badan
Nyeri terjadi 2-3 jam setelah makan; sering terbangun dari tidur antara jam 1 dan 2 pagi.
Makan makanan menghilangkan nyeri
Muntah tidak umum
Hemoragi jarang terjadi dibandingkan ulkus lambung tetapi bila ada milena lebih umum daripada hematemesis.
Lebih mungkin terjadi perforasi daripada ulkus lambung.
Tanda dan gejala
Normal sampai hiposekresi asam lambung
Penurunan berat badan dapat terjadi
Nyeri terjadi ½ sampai 1 jam setelah makan; jarang terbangun pada malam hari; dapat hilang dengan muntah.
Makan makanan tidak membantu dan kadang meningkatkan nyeri.
Muntah umum terjadi
Hemoragi lebih umum terjadi daripada ulkus duodenal, hematemesis lebih umum terjadi daripada melena.
Kemungkinan Malignansi
Jarang
Kemungkinan malignansi
Kadang-kadang
Faktor Risiko
Golongan darah O, PPOM, gagal ginjal
Faktor Risiko
Gastritis, alkohol, merokok, NSAID, stres
kronis, alkohol, merokok, sirosis, stress.
15
Penyebab ulkus peptikum kurang dipahami, meskipun bakteri gram negatif H.
Pylori telah sangat diyakini sebagai factor penyebab. Diketahui bahwa ulkus peptik
terjadi hanya pada area saluran GI yang terpajan pada asam hidrochlorida dan pepsin.
Faktor predisposisinya menurut beberapa pendapat mengatakan stress atau marah yang
tidak diekspresikan adalah factor predisposisi. Ulkus nampak terjadi pada orang yang
cenderung emosional, tetapi apakah ini factor pemberat kondisi, masih tidak pasti.
Kecenderungan keluarga yang juga tampak sebagai factor predisposisi signifikan.
Hubungan herediter selanjutnya ditemukan pada individu dengan golongan darah lebih
rentan daripada individu dengan golongan darah A, B, atau AB. Factor predisposisi lain
yang juga dihubungkan dengan ulkus peptikum mencakup penggunaan kronis obat
antiinflamasi non steroid(NSAID). Minum alkohol dan merokok berlebihan
16
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus lambung dapat dihubungkan dengan
infeksi bakteri dengan agens seperti H. Pylori. Adanya bakteri ini meningkat sesuai
dengan usia. Ulkus karena jumlah hormon gastrin yang berlebihan, yang diproduksi oleh
tumor(gastrinomas-sindrom zolinger-ellison)jarang terjadi. Ulkus stress dapat terjadi
pada pasien yang terpajan kondisi penuh stress.
ANTASID.
Antasid mengurangi gejala, mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah angka kekambuhan dari ulkus.Sebagian besar antasid bisa diperoleh tanpa resep dokter.
Kemampuan antasid dalam menetralisir asam lambung bervariasi berdasarkan jumlah antasid yang diminum, penderita dan waktu yang berlainan pada penderita yang sama.Pemilihan antasid biasanya berdasarkan kepada rasa, efek terhadap saluran pencernaan, harga dan efektivitasnya. Tablet mungkin lebih disukai, tetapi tidak seefektif obat sirup.
171. Antasid yang dapat diserap.Obat ini dengan segera akan menetralkan seluruh asam lambung.Yang paling kuat adalah natrium bikarbonat dan kalsium karbonat, yang efeknya dirasakan segera setelah obat diminum.Obat ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus menerus bisa menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan menyebabkan terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu obat ini biasanya tidak digunakan dalam jumlah besar selama lebih dari beberapa hari.
2. Antasid yang tidak dapat diserap.Obat ini lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit, tidak menyebabkan alkalosis.Obat ini berikatan dengan asam lambung membentuk bahan yang bertahan di dalam lambung, mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi gejala ulkus tanpa menyebabkan alkalosis.Tetapi antasid ini mempengaruhi penyerapan obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi) ke dalam darah.
3. Alumunium Hdroksida.Merupakan antasid yang relatif aman dan banyak digunakan. Tetapi alumunium dapat berikatan dengan fosfat di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi kadar fosfat darah dan mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas.Resiko timbulnya efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa).Obat ini juga bisa menyebabkan sembelit.
4. Magnesium Hidroksida.Merupakan antasid yang lebih efektif daripada alumunium hidroksida.Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak akan mempengaruhi kebiasaan buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali bisa menyebabkan diare.Sejumla kecil magnesium diserap ke dalam darah, sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil kepada penderita yang mengalami kerusakan ginjal.Banyak antasid yang mengandung magnesium dan alumunium hidroksida.
18
TERAPI
Tanpa komplikasi
a.Suportif : nutrisi
b.Memperbaiki / menghindari faktor risiko
c.Pemberian obat-obatan : antasida, antagonis reseplor M2. proton pump inhibitor,
pemberian obat-obatan untuk mengikat asam empedu. prokinetik. pemberian obat untuk
eradikasi kuman Helicobacter pylori,
d.pemberian obat-obatan untuk meningkatakan faktor defensif.
KOMPLIKASIPerdarahan ulkus, perforasi
Dengan komplikasi
Pada tukak peptik yang bcrdarah dilakukan penatalaksanaan umum atau suportif sesuai
dengan penatalaksanaan hematemesis melena secara umum
PENGOBATAN
Ulkus biasanya diobati minimal selama 6 minggu dengan obat-obatan yang mengurangi
jumlah asam di dalam lambung dan duodenum.
Obat ulkus bisa menetralkan atau mengurangi asam lambung dan meringankan gejala,
biasanya dalam beberapa hari.
19
`PENATALAKSANAAN
Idetntifikasi dan penghindaran makanan yang menyebabkan sekresi HCl
berlebihan
Pendidikan mengenai menghindari alkohol dan kafein
Berhenti merokok karena tembakau dapat memperlambat penyembuhan
Penatalaksanaan stress ,teknik relaksasi,untuk mengatasi pengaruh psikologis
Antasid untuk penetral asam
Penberian antibiotik yang spesifik untuk H.Pylory
Antagonis reseptor histamin yang mengurangi sekresi asam oleh sel sel parietal
PROGNOSISJika mengikuti pengobatan yag baik dengan mengambil semua obat,h pylori infeksi akan
sembuh.dan akan sangat kkecil kemingkinan untuk mendaparkan ulkus lain
20
BAB IV
KESIMPULAN
Nyeri perut adalah salah satu manifestasi gangguan saluran cerna dan organ yang
berada di dalam ronga abdomen. Selain nyeri, petunjuk adanya kelainan pada saluran
cerna yaitu ulkus peptikum ,ulkus peptikum ini merupakan area berlubang yang
berbentuk oval pada lapisan lambung yang termakan oleh asam lambung dan getah
pencernaan.ini terjadi disebabkan produksi asam yang berlebihan dilambung yang
mengalahkan sawar pertahanan mukus. Gejala yang sering muncul pada ulkus peptikum
yaitu : nyeri, muntah,konstipasi dan perdarahan. Penyakit Ulkus peptikum dapat
dilakukan terapi dan diobati dengan obat ulkus seperti : antasida, apabila penatalaksanaan
dilakukan dengan baik,makan prognosisnya juga akan baik.
21
BAB V
SARAN
Melakukan identifikasi dan penghindaran makanan yang menyebabkan sekresi
HCl berlebihan .
Berhenti merokok,Olahraga secara teratur,Hindari minuman mengaandung
alkohol, Atur pola makan yang baik dan teratur,
Kurangi stress karena stress dapat memicu pengeluaran asam lambung,
Hindari penggunaan obat obatan terutama yang mengiritasi lambung (aspirin),
Mempersiapkan keluarga untuk perawatan pasien dirumah bila saatnya
pulang,kapan harus istirahat,aktivitas dan kontrol selama kondisi masih belum
optimal terhadap dampak dari ulkus peptikum pasien
22
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA1. Capenito, Lynda Jall. (1997). Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
2. Doenges, Marilynn E. (1999) Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta : EGC
3. Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. (1994). Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Penerbit EGC.
4. Corwin,j,Elizabeth.(1997).Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:EGC
5. Bunner& suddarth.(1997).Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta: EGC
6. W,Ayu,Sudoyo,dkk.(2007).Ilmu Penyakit Dalam.jilid 1,Edisi IV.Jakarta: EGC
23