Upload
arishidayatno
View
161
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Teman Ki Besuk STRATEGI PENGALAMAN KERJA KILAT
BERUJUNG SUKSES
Karya Nyata
Strategi membangun kemitraan LKP dengan DUDI untuk meningkatkan
kesiapan
lulusan LKP ke dunia kerja
Disusun dalam rangka mengikuti
Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Oleh :
Mohammad Sofani
LKP Fan College Ajibarang Banyumas
ABSTRAK
Teman Ki Besuk merupakan akronim dari Strategi pengalaman kerja kilat berujung sukses,
merupakan bentuk strategi membangun kemitraan LKP dengan DUDI untuk meningkatkan
kesiapan lulusan LKP ke dunia kerja yang dilaksanakan oleh pengelola LKP Fan College.
Teman yang berarti kawan adalah mitra yang tiada ternilai harganya. Sedangkan Ki Besuk
adalah sosok seseorang yang sudah tua. Artinya dengan Strategi pengalaman kerja kilat
berujung sukses bisa membawa LKP Fan College mampu menembus birokrasi sebuah
perusahaan dan berakhir dengan MOU yang saling menguntungkan. Tentu tidak mudah untuk
menemui pimpinan sebuah perusahaan tanpa ada koneksi terlebih dahulu. Dengan menyamar
sebagai pekerja kilat pada perusahaan tersebut maka penulis bisa bertemu dengan pimpinan
perusahaan dan berbincang untuk mengutarakan maksud sebenarnya. Seperti halnya teman
yang bisa diajak komunikasi , maka penulis tidak kenal menyerah, maka penulis berupaya
keras meyakinkan pihak perusahaan dengan modal ketrampilan, kejujuran dan ketekunan .
Sama halnya dengan ilmu orang tua yang sabar dan arif dalam segala tindakan. Dan akhirnya
penulis bisa membuat nota kerja sama dengan perusahaan untuk menyalurkan lulusan LKP
Fan College sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut. Bahkan sebagai upaya untuk
mempertahankan kerja sama, penulis mampu membuat nota kerja sama lainnya dalam
pengerjaan order serta peminjaman alat/sarana perusahaan.
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah kepada
penulis, sehingga dapat menyusun karya nyata dengan judul Teman Ki Besuk ( Strategi
Pengalaman Kerja Kilat Berujung Sukses )
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Kepala UPK Ajibarang
- Para mitra baik dari lembaga swasta maupun negeri
- Semua lulusan LKP Fan College
- Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan karya nyata ini.
Demikian karya nyata ini kami susun, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan karya ini. Semoga bermanfaat bagi semua pembaca.
Ajibarang, 25 maret 2015
Mohammad Sofani
DAFTAR ISI
Sampul i
Pengesahan ii
Pernyataan keaslian iii
Abstrak iv
Prakata v
Daftar isi vi
Daftar tabel vii
Daftar gambar viii
Daftar lampiran xi
Bab I Pandahuluan 1
A Latar Belakang Masalah 2
B Masalah dan Tujuan 3
C Strategi Pemecahan Masalah 4
1. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah 4 2. Deskripsi strategi peemcahan masalah yang dipilih 4
Bab II Pembahasan 6
A Prosedur Pelaksanaan Karya Nyata 6
B Hasil atau Dampak Yang Dicapai Dalam Melaksanakan Strategi
yang Dipilih
7
C Kendala-Kendala yang Dihadapi Dalam Melaksanakan Strategi
yang Dipilih
7
D Faktor-Faktor Pendukung 8
E Tindak Lanjut/Rencana Desiminasi 9
Bab III Simpulan dan Rekmendasi 10
A Simpulan 10
B Rekomendasi 10
Lampiran . Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket
B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga
pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya,
serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Lembaga Kursus dan Pelatihan atau yang lebih dikenal dengan nama LKP merupakan salah
satu bentuk satuan pendidikan non formal yang berfungsi sebagai penambah , pelengkap atau
pengganti pendidikan formal. Dalam pelaksanaanya Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP )
diharapkan mampu memberikan jawaban atas kebutuhan warga masyarakat yang tidak
terakomodir di pendidikan formal. Oleh karena itu Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP )
sangat vital keberadaanya dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa , khusunya dalam
mencetak tenaga profesional yang berkualitas.
Dalam perkembangannya Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) dituntut untuk terus bisa
memberikan kontribusi yang positif terhadap pengurangan angka pengangguran serta
penambahan angkatan kerja yang mandiri. Penumbuhan jiwa wirausaha serta kemampuan
bermitra dengan dunia usaha dan dunia industri bagi lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan (
LKP ) sangat mutlak dilakukan bagi peserta didik yang sedang belajar di LKP tersebut.
Namun kondisi ini sering menjadi kendala ketika berhadapan dengan kenyataan yang ada.
Masih banyak lulusan LKP yang sekedar memperoleh ketrampilan tanpa bisa menerapkan
pada usaha mandiri maupun kerja di sekotor industri.
A. LATAR BELAKANG
Minat dan penghargaan masyarakat kepada Lembaga Kursus dan Pelatihan
( LKP ) saat ini semakin tinggi. Berbagai jenis ketrampilan yang ditawarkan kepada
masyarakat menjadikan pilihan yang realistis untuk bisa memperoleh ketrampilan demi
masa depan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttps://id.wikipedia.org/wiki/Keterampilanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttps://id.wikipedia.org/wiki/Sanggarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
Lembaga kursus Berdasarkan PP No 73 tahun 1991 tentang Pendidikan LuarSekolah
merupakan satuan pendidikan luar sekolah yang memberikankemampuan kepada warga
belajar untuk dapat mengembangkan diri,bekerja, mencari nafkah dan/atau melanjutkan
ke tingkat
atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan halini arah pendidikan kursus le
bih berorientasi kepada pendidikan kejuruan(vocati-onal).
Sementara itu lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) seringkali terkendala pada
tindak lanjut setelah mendapatkan sertifikat. Secara teori mereka mampu
mengaplikasikan apa yang telah diperoleh namun pada kenyataannya masih banyak
lulusan yang belum mampu menerapkan ilmu dan ketrampilannya. Baik untuk bekerja
secara mandiri maupun bekerja di perusahaan atau tempat kerja lainnya. Hal ini
diakibatkan mereka seolah dilepas begitu saja. LKP banyak yang belum mampu
menjembatani untuk bekerja di perusahaan atau mandiri.
Dalam mencari perusahaan sebagai tujuan kerja lulusan LKP , sebagai seringkali tenaga
kerja itu menemui perusahaan yang tidak tepat. Ketidaktahuan informasi akan
perusahaan tersebut mengakibatkan berbagai masalah yang merugikan tenaga kerja
lulusan LKP. Untuk itulah pengelola LKP Fan College berupaya mencari terobosan agar
lulusan bisa ditempatkan di perusahaan yang tepat dan bertanggung jawab.
Sementara itu kerja sama yang telah terjadi harus tetap dijaga kelanggengannya. Jika
tidak bisa menjaga kelangsungan kerja sama dikhawatirkan kerja sama akan berhenti dan
menyulitkan lembaga kursu dan pelatihan ( LKP ) dalam menyalurkan lulusan LKP.
Padahal banyak diantara siswa yang mengikuti LKp dengan tujuan bisa bekerja di
peruahaan.
B. MASALAH DAN TUJUAN
Masalah :
1. Lulusan LKP tidak semuanya bisa kerja mandiri
Alasan seseorang mengikuti pembelajaran di LKP tidak semuanya berorientasi untuk
bisa kerja mandiri. Walaupun ketrampilan atau skill bisa didapat, namun kebanyakan
memperoleh sertifikat LKP akan dipergunakan untuk bekerja di perusahaan atau
tempat lain.
2. Lulusan LKP kebingungan mencari tempat kerja
Banyak lulusan LKP yang selesai mengikuti kegiatan di LKP tetap bertahan dengan
tidak mampuan untuk berusaha. Lulus LKP tidak bekerja baik mandiri maupun kerja
di perusahaan. Alasan utama adalah mereka belajar di LKP yang belum bisa
menyalurkan tenaga lulusan ke perusahaan.
3. Lulusan LKP yang bekerja di perusahaan kurang paham dengan kondisi perusahaan
tersebut.
Lulusan LKP yang bisa diterima diperusahaan seringkali belum paham kondisi
perusahaan tersebut. Hal ini karena belum ada informasi serta penyelidikan oleh pihak
LKP. Sehingga kasus tenaga kerja tertipu oleh perusahaan.
Tujuan :
1. Memberikan layanan pendidikan non formal khususnya pada bidang LKP agar
lulusan LKP bisa mandiri bekerja.
2. Memberikan kesempatan kerja bagi lulusan LKP dibidang yang sesuai dengan ilmu
ketrampilan yang didapat dari LKP tepat belajar.
3. Memberikan tempat kerja yang baik bagi lulusan LKP.
C. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan strategi yang tepat. Dalam hal ini
penulis menerapkan trategi pemecahan masalah yaitu menerapkan pengalaman kerja
sesaat di perusahaan untuk menjalin mitra DUDI melalui informasi perusahaan dari
kolega./mitra /rekanan
1. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah
a. Lembaga Fan College saat itu belum mempunyai reputasi di bidang pencetakan
tenaga kerja.
b. LKP Fan College belum mengenal secara detail profil dari mitra DUDI / PT yang
akan diajak kerja sama
c. LKP Fan College memerlukan informasi yang akurat tentang kondisi perusahaan
yang akan dijadikan mitra dalam menempatkan lulusan LKP.
2. Deskripsi strategi pemecahan masalah yang dipilih
LKP fan College mencari calon mitra DUDI dengan menemui kolega yang sudah
terlebih dahulu mendapatkan MOU dengan perusahaan garmen. Setelah medanpatkan
nama PT tersebut, lalu LKP Fan College mendatangi PT tersebut dengan menyamar
sebagai tenaga kerja. Tujuannya agar tahu betul kondisi perusshaan dan bisa bertemu
dengan pimpinan perusahaan. Sebag jika langsung bertemu dengan pimpinan
perusahaan akan menemui kesulitan. Biasanyaa oleh satpam perusahaan tidak
diperkenankan dengan berbagai alasan. Setelah bisa bekerja diperusahaan tersebut,
maka bisa menemui pimpinan perusahaan dan berdiskusi tentang maksud dan
tujuannya. Sehingga LKP bisa mengetahui kevalidan perusahaan tersebut. Jika
perusahaan tertarik maka pihak perusahaan meminta profil LKP. Untuk mengetahui
kemampuan lulusan LKP maka LKP diminta mengrimkan tenaga kerja untuk
diseleksi dan jika lolos seleksi akan diterima di perusahaan tersebut.
MOU dilaksanakan setelah periusahaan merasa mantap dengan kemampuan tenaga
kerja hasil didikan LKP Fan College. Setelah teruji bahwa lulusan LKP Fan College
dapat diandalkan, maka perusahaan-perusahaan lain menghubungi LKP Fan College
untuk mengajak kerja sama. Dan untuk mempererat kemitraan dengan perusahaan
tersebut, maka LKP Fan College mengadakan kerja sama dibidang order pekerjaan.
LKP Fan College mendapatkan order pekerjaan dari perusahaan dan dikerjakan di
LKP. Untuk kerja sama ini ada MOU tersendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSEDUR PELAKSANAAN KARYA NYATA
1. LKP Fan College menemui lembaga lain yang sudah terlebih dahulu menjalin kerja
sama dengan DUDI melalui perusahaan yang mempunyai kesamaan bidang
/program kejuruan kursus.
2. Setelah mendapat rekomendasi tentang perusahaan yang dianggap valid oleh kolega
tersebut, lalu LKP Fan College mendatangi perusahaan / mitra DUDI yang
dimaksud.
3. Pengelola LKP masuk ke perusahaan tersebut dengan berpura-pura menjadi tenaga
kerja pada perusahaan tersebut. Ini dilakukan pada hari Jumat sampai Minggu.
Setelah bisa bekerja di perusahaan tersebut maka bisa berkomunikasi dengan
pimpinan perusahaan. Menyelidiki kondisi kesejahteraan dengan berbincang dengan
karyawan lama.
4. Setelah ada komunikasi dengan perusahaan/calon mitra DUDI LKP Fan College
memberikan profil LKP kepada perusahaan tersebut.
5. Perusahaan mempelajari profil yang dikirim oleh LKP Fan College.
6. Selanjutnya perusahaan meminta LKP Fan College untuk mengirimkan calon tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
7. Calon tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan tersebut diseleksi apakah sudah
sesuai dengan standar kerja perusahaan apa belum.
8. Setelah calon tenaga kerja dianggap sesuai dengan standar kerja perusahaan, maka
tenaga kerja tersebut di terima kerja, dan langsung dilakukan nota kerja sama / MOU
antara perusahaan tersebut dengan LKP Fan College.
9. Untuk mempererat kerjasama dengan perusahaan tersebut, maka LKP Fan College
juga mengadakan MOU dibidang order pekerjaan perusahaan tersebut.
B. HASIL / DAMPAK YANG DICAPAI DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI
YANG DIPILIH
1. Terbentuknya tenaga kerja dibidang garment yang profesional yang mampu bekerja
mandiri maupun bekerja di perusahaan.
2. Memberikan kesempatan kerja yang luas bagi lulusan LKP Fan College.
3. Menempatkan LKP Fan College sebagai LKP yang mampu memberikan solusi bagi
masyarakat untuk bisa bekerja secara mandiri maupun bekerja di perusahaan garment.
4. Kerjasama dengan mitra tetap terjaga kelangsungannya sehingga eksistensi LKP bisa
tetap diterima oleh masyarakat.
5. Menambah kepercayaan dari pihak lain baik dari sekolahan yang pempunyai
kejuruaan menjahit maupun dari lkp lain yang jurusannya sama /tata bisana
6. Timbulnya kepercayaan masyarakat yang minta kerja sama dengan LPK FAN
COLLEGE Melalui PNPM / program nasional pemperdayaan masyarakat yang di
danai dari PEMERINTAH
7. Timbulnya kepercayaan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyumas yang
mempercayai LPK FAN COLLEGE sebagai salah satu lembaga suwasta untuk
mengajar di BLK BANYUMAS
C. KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM MELAKSANAKAN
STRATEGI YANG DIPILIH
1. Memerlukan waktu yang khusus untuk bisa masuk ke perusahaan.
Yaitu dengan menggunakan waktu libur jumat , sabtu , minggu kami menyempatkan
untuk bekerja di sebuah perusahaan dengan tujuan utuk mencari mitra perusahaan dan
mengetahui kondisi perusahaan sejauh mana rasa tingkat disiplin dalam waktu masuk
maupun gaji karyawan. Ketika dianggap aman /sesuai standar kami terus terang
dengan manajer utama untuk minta memasukan lulusan LKP ,ahirnya kami pulang
membawa peserta didik yang s udah disiapkan mau berangkat .sampai perusahaan,
kemudian di tes dan akhirnya masuk menjadi karyawan perusahaan dan kami baru
minta surat MOU dan LKP Fan College menjadi mitra perusahaan.
2. Ada beberapa perusahaan yang tidak sesuai dengan nota kerja sama /mou
Banyaknya perusahaan yang menggiurkan dengan gajih tinggi dan memberi iming
iming kepada pimpinan lembaga dengan imbalan maka pada dasarnya perusahaan
itu biasanya udah di pastikan cara bekerjanya tidak sesuai standar / nakal , nakal
dalam pembayaran gajih yang sering molor, jam lembur tidak di bayar dan tidak
memperhatikan tandar keselamatan dalam bekerja .
3. Siswa terlalu cepat menyimpulkan kondisi perusahaan
Sebelum kami mengantar lulusan LKP Fan Collge ke keperusahaan .maka semua
lulusan di briving dulu untuk meyakinkan agar tahu aturan dalam bekerja .dan
aturaan aturan yang di tetapkan oleh perusahaan . setelah anak berangkat ke
perusahaan yang tepatnya hari minggu ,maka anak kadang merasa belum adaptasi dan
langsung menyipulkan perusahaan tersebut tidak mempunyai karyawan /bangkrut ,
dan ada juga yang merasakan peraaturan perusahaan yang cukup ketat maka anak
terjadi kebosanan/ tidak betah . Untuk pulang . akhirnya dijemput dan dibujuk untuk
masuk ke perusahaan lain yang sudah punya kerja sama dengan LPK FAN
COLLEGE
D. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
1. Tersedianya sarana prasarana menjahit yang sesuai dengan standar perusahaan.
2. Tersedianya tenaga pengajar yang handal dan bekompeten di bidang nya yang di
buktikan dengan adanya Intruktur mempunyai sertifikat kompetensi yang memadai
baik dari tingkat dasar .terampil ,mahir .pendidik dan penguji
3. Kemampuan siswa untuk mengikuti kegiatan pelatihan selama belajar di LKP.
4. Perusahaan meminjamkan fasilitas berupa peralatan strandar kerja baik mesin jahit
,obras . mesin cam dan lain lain
E. TINDAK LANJUT /RENCANA DESIMINASI
1. Menerima order dari perusahaan untuk mengerjakan konveksi di LKP sendiri.
2. Membentuk kelompok usaha dengan lulusan LKP Fan College yang belum bekerja di
perusahaan ataupun belum kerja mandiri dengan meneri.
3. Untuk memperat kerja sama , LKP Fan College meminjam peralatan perusahaan agar
lulusan LKP Fan College tidak canggung nantinya jika sudah beekrja di perusahaan.
4. Usulan sebagai lembaga yang sudah berkompeten dengan mitra DUDI maka
pengelola LKP FAN COLLEGE berkeinginan menjadi penguji Nasional dan TUK (
tempat uji Komppetensi) menjahit.
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
1. LKP Fan College telah berhasil meyalurkan lulusan LKP tersebut untuk bekerja di
beberapa perusahaan.
2. Lulusan yang mau bekerja mandiri diberikan fasilitas order yang merupakan hasil
MOU LKP Fan College dengan perusahaan penampung lulusa LKP Fan College.
3. LKP Fan College mampu memeprtahankan kemitraan dengan perusahaan dengan
jalan bekerja sama menggarap order dan peminjaman sarana perusahaan untuk
mendidik siswa LKP Fan College agar bisa memenuhi standar kerja di perusahaan
mitra LKP Fan College.
B. REKOMENDASI
1. Pengelola LKP harus berani menjajaki mengenalkan profil LKP ke perusahaan
melalui jalan apapun.
2. Pengelola LKP yang sudah mempunyai nota kerjasama dengan perusahaan , selama
perusahaan itu masih baik kondisinya, harus diikat dengan perjanjian lain yang saling
menguntungkan , misalnya pihak LKP diberi orderan jahitan dari perusahaan atau
LKP Fan College minta untuk di pinjami peralatan mesin jahit yang sesuai dengan
standar perusahaan
LAMPIRAN
Tabel 1 : Daftar nama perusahaan yang mengadakan MOU dengan LKP Fan College
No Nama Perusahaan Alamat Sejak Ket
1 PT Joo Young International Bogor 8 Mei 2010 Masih
2 PT L&B Indonesia Sukabumi 22 Des 2010 Masih
3 PT Ladewindo Garmen
Manufacturer
Solo 25 Maret 2008
4 PT Kreasindo Adi Busana Bogor 20 Sept 2011 Masih
5 PT Cipta Dwi Busana Sukabumi 9 Sept 2011 Masih
6 Jaya Abadi garmindo Tangerang 19 Des 2008 Masih
7 Konveksi Tangerang 19 Feb 2008
8 CV Maju Abadi Garment Sukoharjo 21 Feb 2013 Masih
9 PT Global Garments Indonesia Semarang 29 Apr 2013 Masih
10 PT Rapico Busana Mentari Jakarta 10 Okt 2005
11 PT Ilham Rizky Jakarta 5 Feb 2011 ST
12 PT Tae Hwa Apparel Cianjur 13 Okt 2006 ST
13 PT Great Apparel Indonesia Sukabumi 1 Nop 2006 ST
14 Konveksi baju &anak Tangerang 1 nop 2007 ST
15 PT Supex Garmindo Tangerang 19 Jul 2009 ST
16 PT Gabela Jakarta 1 Mei 2007
Ajibarang, 25 Maret 2015
Pengelola LKP
M. Sofani
Tabel 2 : Daftar penerimaan siswa LKP Fan College ( 5 tahun terakhir )
No Tahun Jumlah terima Jumlah lulus Ket
1 2010 63 95 %
2 2011 64 96 %
3 2012 44 98 &
4 2013 67 97 %
5 2014 51 95 %
Ajibarang, 25 Maret 2015
Pengelola LKP
M. Sofani
Tabel 3 : Daftar penyaluran lulusan LKP Fan College yang bekerja di perusahaan
No Tahun Lulus Kerja di perusahaan Ket
2010 18
2011 9
2012 7
2013 6
2014 7
Ajibarang, 25 Maret 2015
Pengelola LKP
M. Sofani
Tabel 4 : Daftar bantuan / hibah yang diterima LKP Fan College
No Jenis bantuan Jumlah Suber dana Tahun Ket.
1 PKH 25.000.000 APBD I 2010
2 PKH 25.000.000 APBD II 2011
3 PKM 48.000.000 APBN 2011
4 Garment ( Depanker ) 25.000.000 APBD I 2012
5 PKM 48.000.000 APBN 2013
6 Penguatan kelembagaan 25.000.000 APBD II 2012
7 PKH 25.0000.000 APBD II 2014
Ajibarang, 25 Maret 2015
Pengelola LKP
M. Sofani
Tabel 5 : Daftar Kerjasama LKP Fan College
No Waktu Jenis order Nama Rekanan Volume Ket
1 2 apr
2010
Pekerjaan pembuatan
busana muslim
Manufaktur busana
muslim Al-Husna Depok
533 ptg
2 6 apr
2010
Pekerjaan pembuatan
busana muslim
Manufaktur busana
muslim Al-Husna Depok
878 ptg
3 16 apr
2010
Pekerjaan pembuatan
busana muslim
Manufaktur busana
muslim Al-Husna Depok
1.054
ptg
4 27 Apr
2010
Pekerjaan pembuatan
busana muslim
Manufaktur busana
muslim Al-Husna Depok
516 ptg
5 16 mei
2010
Pekerjaan pembuatan
busana muslim
Manufaktur busana
muslim Al-Husna Depok
632 ptg
6 12 jun
2010
Pekerjaan pembuatan
busana muslim
Manufaktur busana
muslim Al-Husna Depok
520 ptg
Ajibarang, 25 Maret 2015
Pengelola LKP
M. Sofani
Tabel 6 : Daftar nama kelompok binaan LKP Fan College
No Nama Kelompok Alamat Sejak tahun Ket
1 Sanjaya Ciberung - Ajibarang 2012
2 Barokah Ciberung - Ajibarang 2012
3 Warga sejahtera Lesmana - Ajibarang 2014
4 Tunas Bangsa Kracak - Ajibarang 2015
Ajibarang, 25 Maret 2015
Pengelola LKP
M. Sofani