Karya Tukis Ilmia Ikterus

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    1/42

      BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

     Millenium Development Goals (MDGs)  merupakan upaya untuk 

    memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama

    masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia. Salah

    satu tujuan MDGs adalah mengurangi kematian anak dengan target

    menurunkan angka kematian anak di bawah lima tahun (balita) sebesar dua

     per tiga jumlahnya selama periode tahun 1! sampai dengan tahun "!1#

    target yang ingin dicapai 1!"$1!!.!!! kelahiran hidup tapi belum tercapai.

    %appenas.("!1#)&ersedia Dalam ( http'$$angka diakses 1 mei "!1

    Sampai saat ini ikterus masih merupakan masalah pada neonatus yang

    sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar "#-#!* neonatus cukup

     bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan. +leh sebab itu memeriksa

    ikterus pada neonatus harus dilakukan pada waktu melakukan kunjungan

    neonatal$pada saat memeriksa bayi diklinik ,ngka kematian bayi di egara.

    negara ,S, seperti Singapura /$1!!! per kelahiran hidup0 &hailand

    1$1!!! per kelahiran hidup0 2ietnam 1$1!!! per kelahiran hidup0 dan

    3hilipina "$1!!! per kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi

    http://angka/http://angka/http://angka/

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    2/42

    di 4ndonesia cukup tinggi yakni "0$"!!! per kelahiran hidup

    (www.yanmedik-depkes.net0 diakses1 mei "!1)

    ,5% di 4ndonesia sebesar /# per 1.!!! kelahiran hidup 6asil ini

    mengalami penurunan dari tahun sebelumnya0 meskipun demikian penurunan

    yang terjadi tidak berlangsung cepat0 tetapi turun perlahan. %erdasarkan pola

    ini0 diperkirakan di tahun "!1# ,5% di 4ndonesia mencapai "1 kematian bayi

     per 1!!! kelahiran maka salah satu tolok ukur adalah menurunnya

    angka mortalitas dan morbiditas neonatus0 dengan proyeksi pada tahun

    "!"# ,5% dapat turun menjadi 1 per 1!!! kelahiran hidup. Salah satu

     penyebab mortalitas pada bayi baru lahir adalah ense7alopati bilirubin

    (lebih dikenal sebagai kernikterus). nse7alopati bilirubin merupakan

    komplikasi ikterus neonatorum yang paling berat.(www.yanmedik-

    depkes.net0diakses 1 mei "!1)

    ,ngka kejadian dan angka kematian neonatus akibat komplikasi

    seperti ,s7iksia04n7eksi0 6ipotermia0 4kterus0 dan %%89 didiharapkan %idan

    sebagai ujung tombak pelayanan yang mungkin menjumpai kasus 4kterus

    memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai sesuai dengan

    kompetensi dan 7asilitas yang tersedia. %idan dan perawat yang terampil

    dan kompeten dalam manajemen 4kterus diharapkan dapat menangani

    kasus 4kterus dengan baik dan benar. ( http'$$www.google.com) di akses 1

    mei "!1

    http://www.yanmedik-depkes.net/http://www.yanmedik-depkes.net/http://www.yanmedik-depkes.net/http://www.google.com/http://www.yanmedik-depkes.net/http://www.yanmedik-depkes.net/http://www.yanmedik-depkes.net/http://www.google.com/

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    3/42

    B. Rumusan Masalah

    ,dapun rumusan masalah pembahasan karya tulis ini adalah asuhan

    kebidanan pada bayi :8; dengan 4kterus di 9S lakipadada tanggal !< mei sampai

    1! mei &ahun "!1.

    C. Tujuan Penelitian

    1. &ujuan umum

    Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada neonatus dengan

    ikterus sesuai dengan manajement kebidanan dan mendokumentasikan

    dalam bentuk S+,3.

    ". &ujuan khusus

    a) Dapat Melakukan pengkajian pada bayi :8; dengan ikterus neonatorum

    di 9S=D lakipadada tanggal !< mei sampai 1! mei tahun "!1 b) Dapat menusun tindakan asuhan kebidanan secara komprehensi7 pada bayi

    :8> dengan ikterus neonatorim di 9S=D lakipadada tanggal !< mei sampai 1!

    mei tahun "!1

    c) Dapat melaksanakan secara langsung rencana tindakan asuhan kebidanan

    secara komprehensi7 pada bayi :8; dengan ikterus neonatorim di 9S=D

    lakipadada tanggal !< mei sampai 1! mei tahun "!1

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    4/42

    d) Dapat menge?aluasi asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada bayi :8;

    dengan ikterus neonatorim di 9S=D lakipadada tanggal !< mei sampai 1!

    mei tahun "!1

    e) Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada bayi

    :8; dengan ikterus neonatorim di 9S=D lakipadada tanggal !< mei

    sampai 1! mei tahun "!1

    D. Manaat

    1. %agi penulis

    =ntuk menambah wawasan penulis mengenai asuhan kebidanan pada ikterus

    neonatorum dan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di

    ,5,DM4 5%4D,, %4,6 S@,6&9, 9,&3,+

    ". %agi 4nstitusi

    menambah wacana serta in7ormasi bagi pembaca perpustakaan dan

    meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada neonatus

    dengan ikterus .

    /. %agi petugas ruang bayi 9S 8,543,D,D,

    3enelitian ini sebagai bahan masukan agar bidan dan perawat yang ada

    di ruang 9S 8,543,D,D, mampu memberikan pelayanan dan asuhan

    kebidanan yang dilakukan secara maksimal dan komprehensi7.

    E. Met!"e #enulisan

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    5/42

    Metode yang digunakan untuk penulisan karya tulis ilmiah ini adalah'

    1. Studi perpustakaan

    Dimana penulis mempelajari berbagai buku-buku yang ada kaitannya dengan

    masalah karya tulis ini

    ". Studi kasus

    Dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam asuhan

    kebidanan yang meliputi' pengkajian data 0 perumusan diagnosa0 dan masalah

    kebidanan 0 perencanana tindakan 0 inplementasi dan dan e?alauasi0

    menghimpun data in7ormasi dalam pengkajian dengan menggunakan teknik'1) ,namnese

    Mengadakan wawancara langsung dengan orang tua0 biidan0 dokter 

    diruangan perinatologi yang berhubunagn dengan masalah bayi :8;") 3emeriksaan 7isik 

    3emeriksaan dilakukan secara sistematik mulai dari kepala sampai kaki

    meliputi pemeriksaan inspeksi0 palpasi0 auskultai dan pemeriksaan

    laboratorim.

    /. Studi dokumentasi

    Membaca dan mempelajari status yang berhubungan maslah klien yang

     bersumber dari catatan dokter0 bidan0 perawat maupun pemeriksaan

    laboratoium.

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    6/42

    3enulis mengadakan tanya jawab dengan dokter dan bidan dengan masalah

    klien serta diskusi dengan dosen pembimmbing karya tulis ilmiah ini

    $. %itematika #enulisan

    ,dapun sistem penulisan yang digunakan untuk penulisan karya tulis ini

    terdiri dari'

    %,% 4' 3endahuluan yang terdiri dari latar belakang ruang lingkup pembahasan0

    tujuan penulisan0 man7aat penulisan0 sistematika penuisan.

    %,% 44' &injauan pustaka yang terdiri dari,. &injauan umum tentang bayi ikterus ' pengertin0 jenis-jenis ikterus

    neonatorum0 tanda dan gejalah.

    B. &injauan ikterus tentang' etiologi0 penyebab ikterus0 penegakan

    diagnostik0 7aktor resiko0 penatalaksanan ikterus0 &erapi sinar pada

    ikterus bayi baru lahir0 komplikasi0 3encegahan 4kterus 3ada %ayi0

    5remer 4kterus0 %agan 3enanganan 4kterus0 S+3 (Standar 

    +perasional)

    A. &injauan tentang standar asuhan kebidanan ' pengertian0 tahapan

    standar asuhan kebidanan

    %,% 44' tinjauan kasus yang terdiri dari 1 pengkajian0 satandar 44 diagnose atau

    masalah kebidanan 0 satndar 444 peencanan0 standar 42 implementasi0standar 2 e?aluasi0 standar 24 pencatatan asuhan kebidanan ( S+,3)

    %,% 42' pembahasan

    Menguraikan tentang kesenjangan teori dan praktek yang ada sesuai

    dengan proses standar asuhan kebidanan%,% 2' 3enutup ' kesimpulan dan saran

    D,B&,9 3=S&,5,

    8,M349,

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    7/42

    BAB II

    TIN&AUAN PU%TA'A

    A. Tinjauan umum tentang (a)i ikterus

    1. 3engertian

    ,da beberapa pengertian ikterus neonatorum antara lain'

    a. 4kterus adalah keadaan transisional normal yang mempengaruhi

    hingga #!* bayi aterm yang mengalami peningkatan progresi7 pada

    kadar bilirubin tak terkongjugasi dan ikterus pada hari ketiga

    (www.yanmedik-depkes.net tanggal 10 mei "!1)

     b. 5ata ikterus (jaundice) berasal dari kata 3erancis Cjaune> yang

     berarti kuning. 4kterus adalah perubahan warna kulit0 sklera mata

    atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning

    karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam

    sirkulasi darah. %ilirubin merupakan produk utama pemecahan sel

    darah merah oleh sistem retikuloendotelial. 5adar bilirubin serum

    normal pada bayi baru lahir " mg$dl. 3ada konsentrasi E # mg$dl

    http://www.yanmedik-depkes.net/http://www.yanmedik-depkes.net/

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    8/42

     bilirubin maka akan tampak secara klinis berupa pewarnaan kuning

     pada kulit dan membran mukosa yang disebut ikterus. 4kterus akan

    ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya. Dikemukakan

     bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada #!* bayi cukup bulan

    (aterm) dan #* bayi kurang bulan (preterm). (www.yanmedik-

    depkes.net "!1 )

    c. 6iperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk neonatorum

    setelah ada hasil laboratorium yang menunjukan kadar serum bilurubin.

    6iperbilirubinemia 7isiologi kadar bilirubin tidak kurang E 1! mg$d8

     pada bayi kurang bulan dan 1" md$Dl bayi cukup bulan.

    hiperbilirubinemia patologi apabila bilirubin totalE1" E 1! mg$d8 (

    www.yanmedik-depkes.net) d akses "!1 mei "!1

    d. 4kterus merupakan masalah yang sering muncul pada masa neonates

    terjadi akibat akumulasi bilirubin yang berlebihan dalam

    darah dan jaringan %ilirubin itu sendiri merupakan hasil pemecahan sel

    darah merah (hemoglobin) (SchartF illiam0 "!1

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    9/42

    *. &enis+jenis Ikterus Ne!nat!rum

    4kterus neonatorum sendiri ada " jenis yang berbeda tanda0 penyebab dan

     penanganannya. 5e-" jenis tersebut adalah'

    a. 4kterus 7isiologis

    4kterus baru dapat dikatakan 7isiologis apabila sesudah pengamatan

    dan pemeriksaan selanjutnya tidah menunjukkan dasar patologis dan tidak 

    mempunyai potensi berkembang menjadi kern-icterus. 5ern-icterus

    (ense7alopati biliaris) ialah suatu kerusakan otak akibat perlengketan

     bilirubin indirek pada otak.(Sarwono0 "!1/)

    1. 4kterus yang timbul pada hari kedua atau ketiga lalu

    menghilang setelah sepuluh hari atau pada akhir minggu kedua.

    ". &idak mempu nyai dasar patologis c. 5adarnya tidak melampaui kadar 

    yang membahayakan/. &idak mempunyai potensi menjadi kern-ikterus

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    10/42

    d. 4kterus pada %%89 yang terjadi hari ke "-

    e. 4kterus pada %%89 dengan pewarnaan kuning melebihi$melewati

    daerah mukag. in7eksi0 ,s7iksia 0hipoksia 0dan gawat na7as pada neonatus

    h. 4kterus klinis yang menetap setelah bayi berusia kurang dari hari atau1< hari

    &abel

    ,. Tan"a Dan -ejala

    Gejala hiperbilirubinemia dikelompokkan menjadi

    a. Gejala akut '

    gejala yang dianggap sebagai 7ase pertama kernikterus pada neonatus

    adalah letargi0 tidak mau minum dan hipotoni.

     b. Gejala kronik 'tangisan yang melengking (high pitch cry) meliputi hipertonus dan

    opistonus (bayi yang selamat biasanya menderita gejala sisa berupa

     paralysis serebral dengan atetosis0 gengguan pendengaran0 paralysis

    sebagian otot mata dan displasia dentalis). Sedangkan menurut 6andoko

    ("!1

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    11/42

    mencapai sekitar

    konjungti?a dan mukosa.Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala'

    1. Dehidrasi0 ,supan kalori tidak adekuat (misalnya' kurang minum0

      muntah-muntah)". 3ucat0 Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis.

    5etidakcocokan golongan darah ,%+0 rhesus0 de7isiensi G3D) atau

    kehilangan darah ekstra?askular./. &rauma lahir0 %ruising0 se7alhematom (peradarahan kepala)0

     perdarahan tertutup lainnya.

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    12/42

    0. Pen)e(a( Ikterus

    1. 4n7eksi0 septikemia0 sepsis0 meningitis0 in7eksi saluran kemih0 in7eksi

    intra uterin.

    *. kstra?asasi sel darah merah0 trauma lahir.

    ,. 4bu diabetes.

    . 6ipoksia$as7iksia

    0. 3roduksi yang berlebihan0 misalnya pada pemecahan darah (hemolisis)

    yang berlebihan pada incompatibilitas (ketidaksesuaian) darah bayi

    dengan ibunya.

    . Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari gangguan

    7ungsi li?er.

    2. Gangguan transportasi karena kurangnya albumin yang mengikat

     bilirubin. Gangguan ekskresi yang terjadi akibat sumbatan dalam li?er 

    (karena in7eksi atau kerusakan sel li?er

    . Penegakan Diagn!sis

    1. 2isualMetode ?isual memiliki angka kesalahan yang tinggi0 namun

    masih dapat digunakan apabila tidak ada alat. 3emeriksaan ini sulit

    diterapkan pada neonatus kulit berwarna0 karena besarnya bias penilaian.

    Secara e?idence pemeriksaan metode ?isual tidak direkomendasikan0

    namun apabila terdapat keterbatasan alat masih boleh digunakan untuk 

    tujuan skrining dan bayi dengan skrining positi7 segera dirujuk untuk 

    diagnostik dan tata laksana lebih lanjut.

    6+ dalam panduannya menerangkan cara menentukan ikterus secara ?isual0

    sebagai berikut'

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    13/42

    a. 3emeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup (di siang

    hari dengan cahaya matahari) karena ikterus bisa terlihat lebih parah

     bila dilihat dengan pencahayaan buatan dan bisa tidak terlihat pada

     pencahayaan yang kurang.

    (. &ekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui warna

    di bawah kulit dan jaringan subkutan.

    /. &entukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh

    yang tampak kuning.

    ". %ilirubin Serum3emeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan

    diagnosis ikterus neonatorum serta untuk menentukan perlunya inter?ensi

    lebih lanjut. %eberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan

     pemeriksaan serum bilirubin adalah tindakan ini merupakan tindakan

    in?asi7 yang dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus.

    =mumnya yang diperiksa adalah bilirubin total. Sampel serum harus

    dilindungi dari cahaya (dengan aluminium 7oil). %eberapa senter 

    menyarankan pemeriksaan bilirubin direk0 bila kadarbilirubin total E "!

    mg$d8 atau usia bayi E " minggu.

    /. %ilirubinometer &ranskutan

    %ilirubinometer adalah instrumen spektro7otometrik yang bekerja

    dengan prinsip meman7aatkan bilirubin yang menyerap cahaya dengan

     panjang gelombang

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    14/42

    menggunakan multiwa?elength spectral re7lectance yang tidak terpengaruh

     pigmen. 3emeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk tujuan skrining0

     bukan untuk diagnosis.

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    15/42

    d. +bat (streptomisin0 kloram7enikol0 benFyl-alkohol0 sul7isoJaFol)

    e. 9endahnya asupan ,S4

    7. 6ipoglikemia

    3. Pat!isi!l!gi

    a. 3igmen kuning ditemukan dalam empedu yang terbentuk dari

     pemecahan hemoglobin oleh kerja heme oksigenase0bili?erdin

    reduktase0dan agenpereduksi nonenFimatik dalam sistem

    retikuloendotelial0

    (. Setelah pemecahan hemoglobin0bilirubin tak terkonjugasi diambil oleh

    3rotein intraseluler C>I protein>>dalam hati.pengambilan tergantung

     pada aliran darah hepatik dan adanya ikatan protein.

    /. %ilirubin yang tak terkonjugasi dalam hati diubah atau terkonjugasi

    oleh enFim asam uridin di7os7oglukuronat uridin diphosphoglucuronic

    acid (=3G,) glukuronil trans7erase menjadi bilirubin mono dan

    diglucuronida yang polar larut dalam air (bereaksi direk).

    ". %ilirubin yang terkonjugasi yang larut dalam air dapat dieliminasi

    melalui ginjal dengan konjugasi bilirubin masuk dalam empedu

    melalui membran kanalikular kemudian ke sistem gastointestinal

    dengan diakti7kan oleh bakteri menjadi urobilinogen dalam tinja dan

    urin.beberapa bilirubin diabsorbsi kembali melalui sirkulasi

    enterohepatik.

    e. arna kuning dalam kulit akibat dari akumulasi pigmen bilirubin

    yang larut dalam lemak0tak terkonjugasi0non polar(bereaksi indirek)

    . 3ada bayi dengan hyperbilirubinemia kemungkinan merupakan hasil

    dari de7isiensi atau tidak akti7nya glukuronil trans7erase.rendahnya

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    16/42

     pengambilan dalam hepatik kemungkinan karena penurunan protein

    hepatik sejalan dengan penurunan darah hepatik.g. @undice yang terkait dengan pemberian ,S4 merupakan hasil dari

    hambatan kerja glukoronil trans7erase oleh pregnanediol atau asam

    lemak yang terdapat dalam ,S4 terjadi

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    17/42

    a5 %awa segera ke tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi

    ikterus pada bayi kita masih dalam batas normal (7isiologis)

    ataukah sudah patologis.

    (5 Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan analisa penyebab

    yang mungkin. %ila diduga kadar bilirubin bayi sangat tinggi

    atau tampak tanda-tanda bahaya0 dokter akan merujuk ke 9S agar 

     bayi mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang memadai.

    /5 Di rumah sakit0 bila diperlukan akan dilakukan pengobatan

    dengan pemberian albumin0 7ototerapi (terapi sinar)0 atau tran7usi

    tukar pada kasus yang lebih berat.

    16. Tera#i sinar #a"a ikterus (a)i (aru lahir7

    3engaruh sinar terhadap ikterus pertama-tama diperhatikan oleh

    salah seorang perawat di salah satu rumah sakit di 4nggris. 3erawat

    tersebut melihat bahwa bayi yang mendapatkan sinar matahari di

     bangsalnya ternyata ikterusnya lebih cepat menghilang dibandingkan

    dengan bayi lainnya. Aremer (1#) yang mendapatkan laporan tersebut

    mulai melakukan penelitian mengenai pengaruh sinar terhadap

    hiperbilirubinemia ini. Dari penelitiannya terbukti bahwa disamping sinar 

    matahari0 sinar lampui tertentu juga mempunyai pengaruh dalam

    menurunkan kadar bilirubin pada bayi prematur yang diselidikinya. &erapi

    sinar tidak hanya berman7aat untuk bayi kurang bulan tetapi juga e7ekti7 

    terhadap hiperbilirubinemia oleh sebab lain. 3engobatan cara ini

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    18/42

    menunjukkan e7ek samping yang minimal0 dan belum pernah dilaporkan

    e7ek jangka panjang yang berbahaya.

    Dalam perawatan bayi dengan terapi sinar0 yang perlu diperhatikan'

    a) Diusahakan bagian tubuh bayi yang terkena sinar dapat seluas

    mungkin denganmembuka pakaian bayi. b) 5edua mata dan kemaluan harus ditutup dengan penutup yang

    dapat memantulkan cahaya agar tidak membahayakan retina mata

    dan sel reproduksi bayi.c) %ayi diletakkan /! cm di bawah sinar lampu. @arak ini dianggap jarak 

    yang terbaik untuk mendapatkan energi yang optimal.

    d) 3osisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 1 jam agar bagian

    tubuh bayi yang terkena cahaya dapat menyeluruh.

    e) Suhu bayi diukur secara berkala setiap

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    19/42

    atau ada komplikasi pada bayi seperti dehidrasi0 hipoksia (kekurangan

    oksigen)0 in7eksi0 gangguan metabolisme0 dan lain-lain.

    11. '!m#likasi

    Setiap pengobatan selalu akan menimbulkan e7ek samping. Dalam

     penelitian yang dilakukan selama ini0 tidak ditemukan pengaruh negati7 

    terapi sinar terhadap tumbuh kembang bayi. 7ek samping hanya bersi7at

    sementara0 dan dapat dicegah$diperbaiki dengan memperhatikan tata cara

    enggunaan terapi sinar.

    5elainan yang mungkin timbul karena terapi sinar antara lain'1. 3eningkatan kehilangan cairan tubuh bayi. 5arena itu pemberian

    cairan harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya. %ila bayi bisa

    minum ,S40 sesering mungkin berikan ,S4.

    ". Brekwensi buang air besar meningkat karena hiperperistaltik (gerakan

    usus yang meningkat)./. &imbul kelainan kulit yang bersi7at sementara pada muka0 badan0 dan

    alat gerak.

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    20/42

    untuk mencegah sedini mungkin in7eksi pada janin0 dan hipoksia

    (kekurangan oksigen) pada janin di dalam rahim. 3ada masa persalinan0

     jika terjadi hipoksia0 misalnya karena kesulitan lahir0 lilitan tali pusat0 dan

    lain-lain0 segera diatasi dengan cepat dan tepat. Sebaiknya0 sejak lahir0

     biasakan anak dijemur dibawah sinar matahari pagi sekitar jam K jam

     pagi setiap hari selama 1# menit dengan membuka pakaiannya.

    B. 'remer Ikterus

    Gambar 1. Derajat 5remer 4kterus

    %ila kuning terlihat pada bagian tubuh manapun pada hari pertama

    dan terlihat pada lengan0 tungkai0 tangan dan kaki pada hari kedua0 maka

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    21/42

    digolongkan sebagai ikterus sangat berat dan memerlukan terapi sinar 

    secepatnya. &idak perlu menunggu hasil pemeriksaan kadar bilirubin

    serum untuk memulai terapi sinar.

    &abel ". Derajat 5remer 4kterus

     

    +

    Derajat

    kremer 

    %agian tubuh yang kuning 5adar bilirubin

      4 Daerah kepala dan leher #0! mg*

      44 Sampai batas atas 0! mg*

      444 Sampai badan bawah hinggatungkai.

    110

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    22/42

    &. Terus diberi 67I#. Banyak minum

    minum

    :umah sakit 7amadengandiatas

    7ama dengan diatas Terapi sinar Terapisinar

    -eriksa g%l%ngan darah ibu dan bayi periksakadar bilirubin+asihat bilasemakin kuning*kembali

    Waspadai bilakadarbilirubin naik! 5.1mg/jam$%%mb;s test

     Tukardarah

    D. Tinjauan tentang stan"ar asuhan ke(i"anan

    1. 3engertian

    Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambialan

    keputusan tindakan yang dilakukan oleh bidan denagan wewenang dan ruang

    lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan mulai dari

     pengkajian0 perencanaan0 implementasi0 e?aluasi dan pendokumentasian.

    ". &ahapan standar asuhan kebidanan,. Standar 4 ' 3engkajian

    1. 3ersyaratan standar 

    Mengumpulkan semua in7ormasi yang akurat0 rele?an dan

    lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien

    ". 5ritria pengkajian

    a). Data tetap dan akurat b). Data terdiri dari data subjekti7( hasil anamnenses' biodata0

    keluhan utama0 riwayat obsetri0 riwayat kesehatan0 dan latar 

     belakang sosial)

      c). +bjekti7 ( hasil pemeriksaan 7isik0 psikologis0 dan

     pemeriksaan penunjang

    %. Standar 44 ' 3erumusan diagnosa

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    23/42

    1. 3ersyaratan standar 

    Menganalisa data yang diperoleh saat pengkajian0

    menginterpretasikan secara akurat dan logis untuk menegakan

    diagnosa masalah kebidanan yang tepat

    ". 5riteria perumusan diagnosa dan masalaha. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan

     b. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien

    c. Dapat diselsaikan dengan asuhan kebidanan secara

    mandiri0 kolaborasi dan rujukan.

    A. Standar 444' 3erencanaan1. 3ersyaratan standar 

    Merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan masalah

    yang ditekakan". kriteria perencanaan

    a. rencana tindakan disusun berdaraskan perioritas masalah dan

    kondisi klien' tindakan segera0 tindakan antisipasi dan asuhan

    komprehensi7  b. melibatkan klien atau keluarga

    c. mempertimbangkan kondisi psikologi0 sosial budaya klien dan

    kluargad. memilih tindakan yang aman dan sesuai kondisi dan kebutuhan

    klien berdasarkan e?idenbace dan memastikan bahwa asuhan

    yang diberikan berman7aat bagi klien

    e. pertimbakan kebijakan dan perraturan yang berlaku0 sumberdaya

    serta 7asilitas yang ada

    D. Standar 42' 4mplementasi1. 3ersyaratan standar

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    24/42

    Melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensi70

    e7ekti70 dan aman serta berdasarkan e?idenbased kpada klien0

    dalam bentuk upaya promoti70 kolaborasi dan rujukan

    ". 5riteriaa. Mempertahankan keunikan klien sebagai mahluk bio-psiko-

    sosial-spiritual-kultural

     b. Setiap tindakan asuhan kebidanan harus amendapat kan

     persetujauan darti klien dan keluarga ( in7orm concent)

    c. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan e?idenbased

    d. Melibatakan klien dalam setiap tindakane. Menjaga pri?asi klien

    7. Melaksanakan prinsip pencegahan in7eksig. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara

     berkesinambunganh. Menggukanan sumber daya0 sarana dan 7asilitas yang ada

    dan sesuai

    i. Melakukan tindakan seuai standar  j. Mecatat semua tindakan yang telah dilkukan

    . Standar 2' ?aluasi

    1. 3ersyaratan standarMelakukan e?aluasi secara intim dana berkesinambunagan

    utuk melihat kee7ekti7a dari asuhan Iang sudah dibrikan 0

    sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien

    ". 5riteria e?aluasi

    a. 3enilaian pendokumentasian segera setelah selesai

    melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien

     b. 6asil e?aluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada

    klien atau keluarga

    c. ?aluasi dilakukan sesuai standar d. 6asil e?aluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi

    klien

    B. Standar 24 ' 3encatatan asuahn kebidanan

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    25/42

    1. 3ersyaratan standar 

    Melakukan pencatatan secara lengkap0 akurat0 singkat dan

     jelas mengenai keadaan yang ditemukan dan dilakukan

    dalaam memberikan asuhan kebidanan". 5riteria pencatatan asuhan kebidanan

    3encatatan dilakukan segera setelaah melaksanakan asuhan

    kebidanan pada 7ormulir yang teredia ( rekam medis0 5MS0

    status pasien0 buku 54,0 ditulis dalam bentuk S+,3 yang

    terdiri dari data subjekti7 ( mencatat hasil anamnesa)0

    objekti7 ( Mencatat hasil pemeriksaan )0 hasil aanlisa

    ( mencatat diagnosa dan masalah kebidanan)0

     penatalaksanaan( mencatat seluruh perencanan dan

     penatalaaksanaan yag sudah dilakukan seperti tindaka

    antisipasi0 tindakan segera0 tindakan komprehensi70

     penyuluhan0 dukungan0 kolaborasi0 e?aluasi0 dan rujukan

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    26/42

      BAB III

      %TUDI 'A%U%

     o.9M '!1"!

    hari$&anggal ' "0 ,pril "!1 3ukul ' 1'!! wita

    &empat pengkajian '9S=D lakipadada pukul ' 1.!! wita

    4. 3G5,@4,

    ,. (Data Subjekti7)'

    1. 4dentitas bayi

     ama %ayi ' %y. y. :8;=mur ' # 6ari

    &gl.$@am 8ahir ' "< ,pril "!1 $ 1'1# wita@enis 5elamin ' perempuan

    ,nak ' 24 ( lima)

    ". 4dentitas +rang &ua '

     ama ' y. lenning

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    27/42

    =mur ' // tahun

    Suku$%angsa ' toraja $ 4ndonesia

    ,gama ' 4slam3endidikan ' SM,

    3ekerjaan ' 49&

    ,lamat ' =mbulharjo

    ,. Ri8a)at #ersalinan

    %ayi lahir pada tanggal "< ,pril "!10 =5 /! minggu0 di

    9S0 ditolong oleh bidan0 secara spontan0 bayi lahir tungggal0

    keadaan bayi baru lahir menangis lemah0 tonus otot kurang kuat0

    warna kulit bayi kemerahan dengan %%'1!#!gr0 3%' /# cm0 83' "

    cm0 8D' "1 cm0 88,' cm0 jenis kelamin

    B. Data !(jekti 

    1. Pemeriksaan umum

    a. 5eadaan =mum ' cukup

    (. &anda 2ital ' Suhu ' /L A

    3erna7asan '

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    28/42

    hingga 8eher dan anggota tubuh lain berwarna

    kemerahan.

    g. 8eher ' &idak ada pembesaran kelenjar thyroid0 kelenjar lim7eSerta ?ena jugularis pewarnaan kuning.

    h. Dada '&ampak simetris0 tidak ada retraksi dinding dada0 tidak 

    ,da suara ronci dan weFing0 serta dada berwarna

    kuning.

    i. 3erut ' &idak teraba benjolan0 tidak ada perdarahan tali pusat0

    talipusat sudah kering0 dan tidak ada tanda-tandain7eksi0 serta perut berwarna kemerahan dan dinding

     perut tidak lembek.

     j. kstermitas ' Gerak tidak terlalu akti70 jari kaki dan tangan

    lengkap0 dan tidak terjadi 7raktur padaekstremitas0 pewarnaan pada ekstremitas tidak 

    kuning.k. Genetalia 'labia mayora kanan dan kiri menutupi labia

    Minora kanan dan kiri0 terdapat 1 lubang uretra dan 1

    lubang ?agina

    l. ,nus ' berlubang

    ,. Antr!#!metri

    a. lingkar kepala ' /! cm b. lingkar dada ' "1 cm

    c. lingkar lengan atas ' cm

    d. berat badan lahir ' 1!#! gr  e. panjang badan ' /# cm

    7. lingkar perut ' " cm

    . Releks

    a. re7leks morro ' ( lemah)

     b. re7leks tonicnek ' ( lemah)

    c. re7leks rooting ' ( lemah)

    d. re7leks graps ' e. re7leks bebinsky '

    7. re7lek suJking N

    0. Data tam(ahan

    6pgar s$%re " menit 1 menit

    Denyut jantung

    -ernapasan

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    29/42

    :e

    bilirubint%tal 4*4" mg/dl

    Bilirubin t%tal "5 mg/dl padabayi prematur. "*1 mg/dl padabayi $ukup bulan

    II. PERUMU%AN DIA-N9%A DAN ATAU MA%ALAH 'EBIDANAN

    %%89 spontan 0 neonatus hari kelima dengan ikterus neonatorum

    III. PERENCANAAN

    1. cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan*. lakukan obser?asi 7ototerapi pada %y y :8; dengan durasi /O jam

    ,. obser?asi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap < jam sekali

    agar sinar dapat merata mengenai tubuh bayi.

    . obser?asi hitung respirasi0 dan memberikan nutrisi ,S4$+G& serta

    mengobser?asi eliminasi setiap / jam sekali

    I:. Im#lementasi

    1. mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

    *. melakukan obser?asi 7ototerapi pada %y y :8; dengan durasi /O jam

    ,. Mengobser?asi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap < jam

    sekali agar sinar dapat merata mengenai tubuh bayi.

    . obser?asi hitung respirasi0 dan memberikan nutrisi ,S4$+G& serta

    mengobser?asi eliminasi setiap / jam sekali

    :. E;aluasi

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    30/42

    1. sudah mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

    *. %ayi y : 8; dilakukan 7ototerapi dengan durasi /O jam

    ,. 7ototerapi berjalan dengan lancar selama jam. sudah d lakukan obser?asi pada bayi ny : 8; hasil'

    n% Tanggal/jam =asil" @* april

    5"> 8am*">55

     - #@ A/menit* =:"#/menit* 7 &9* :esidu "$$* 67I $$ melalui CGT * B6B tidak* B6K ya

    @ april5">pukul "4.55

    - 15 A/menit* =:"#"#/menit* 7 &9* :esidu tidak ada* 67I $$ melalui CGT *B6B ya* B6K ya

    & @ april 5">

    pukul ."5

    7 &9 a inEus karna Eebris

    # @ april5">pukul 55.55

    - 1# A/menit* :esidu " $$* 67I "5 $$ melaluiCGT * B6B Fya* B6K ya

    %TANDAR :I 7 Pen/atatan asuahn ke(i"anan < %9AP 5

     o.9M '!1"!

    hari$&anggal ' "0 ,pril "!1 3ukul ' 1'!! wita

    &empat pengkajian '9S=D lakipadada pukul ' 1.!! wita

    Data su(jekti

    320 ,+0 636& 1 september "!1# 0 ibu melahirkan pada tanggal "< april

    "!1 pada pukul 1#0!! wita

    Data !(jekti 

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    31/42

     %ayi lahir pada tanggal "< ,pril "!10 =5 "< minggu0 di 9S0 ditolong

    oleh bidan0 secara spontan0 bayi lahir tungggal0 keadaan bayi baru lahir 

    menangis lemah0 tonus otot kurang kuat0 warna kulit bayi kemerahan dengan

    %%'1!#!gr0 3%' /# cm0 83' " cm0 8D' "1 cm0 88,' cm0 jenis kelamin perempuan

    ANALI%I%

    %%89 spontan 0 neonatus hari kelima dengan ikterus neonatorum

    PENATALA'%ANAAN

    1. 1.!! mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan 0sudah mencucitangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

    *. 1.!/ melakukan obser?asi 7ototerapi pada %y y :8; dengan durasi /O jam0

    %ayi y : 8; dilakukan 7ototerapi dengan durasi /O jam

    ,.  1. 1! Mengobser?asi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap < jam

    sekali agar sinar dapat merata mengenai tubuh bayi. 7ototerapi berjalan

    dengan lancar selama jam

    . 1. "! obser?asi hitung respirasi0 dan memberikan nutrisi ,S4$+G& serta

    mengobser?asi eliminasi setiap / jam sekali sudah d lakukan obser?asi pada

     bayi ny : 8; hasil'

    no &anggal$jam 6asil

    1 "0 april "!1

    @am01'!!

     3 '

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    32/42

     pukul "".1!

    < " april "!1

     pukul !!.!!

    3' #< O$menit0 9esidu ' 1 cc0 ,S4 ' 1! cc melalui

    +G& 0 %,% ' Iya0 %,5 ' ya

    Catatan Perkem(angan

     o.9M '!1"!

    hari$&anggal ' "0 ,pril "!1 3ukul ' 1'!! wita

    &empat pengkajian '9S=D lakipadada pukul ' 1.!! wita

    4dentitas bayi

     ama %ayi ' %y. y. :8;

    =mur ' # 6ari&gl.$@am 8ahir ' "< ,pril "!1 $ 1'1# wita

    @enis 5elamin ' perempuan,nak ' 24 ( lima)

    1. Hari #ertama

    Data %u(jekti  '

     bayi lahir tanggal "< april dengan umur kehmilan "< minggu 0 pada saat ini

     bayi bermur < hari

    Data 9(jekti 7

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    33/42

    5eadaan umum bayi baik 0%ayi berna7as spontan0 menangis0 %ayi didalam

    incubator0 &urgor kulit elastis0 Minum dengan +G& " cc$/ jam0 4kterik 

    ANALI%A7

    %y y :8; umur < hari dengan ikterus neonatorum

    PENATALA'%ANAAN

    ,. &anggal$jam ' "0 mei "!1 @am0!'!!

    1.! mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan 0sudahmencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

    1./ melakukan obser?asi 7ototerapi pada %y y :8; dengan durasi /O

     jam0 %ayi y : 8; dilakukan 7ototerapi dengan durasi /O jam

    1. 1! Mengobser?asi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap <@am sekali agar sinar dapat merata mengenai tubuh bayi. Bototerapi

    %erjalan dengan lancar selama jam

    1. "! obser?asi hitung respirasi0 dan memberikan nutrisi ,S4$+G&

    Serta mengobser?asi eliminasi setiap / jam sekali sudah d lakukanobser?asi pada bayi ny : 8; hasil'

    n% Tanggal/jam =asil" @* april

    5"> 8am*">55

     - #@ A/menit* =:"#/menit* 7 &9* :esidu "$$* 67I $$ melalui CGT * B6B tidak*B6K ya

    @ april5">pukul "4.55

    - 15 A/menit* =:"#"#/menit* 7 &9* :esidu tidak ada* 67I $$ melaluiCGT * B6B ya* B6K ya

    & @ april5"> pukul."5

    7 &9 a inEus karna Eebris

    # @ april5">pukul 55.55

    - 1# A/menit* :esidu " $$* 67I "5 $$melalui CGT * B6B Fya* B6K ya

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    34/42

    *. Hari ke"ua

    Data %u(jekti  '

     bayi lahir tanggal "< april dengan umur kehmilan "< minggu 0 pada saat ini

     bayi bermur < hari

    Data 9(jekti 7

    5eadaan umum bayi baik 0%ayi berna7as spontan0 menangis0 %ayi didalam

    incubator0 &urgor kulit elastis0 Minum dengan +G& < cc$/ jam0 4kterik 

    ANALI%A7

    %y y :8; umur < hari dengan ikterus neonatorum

    PENATALA'%ANAAN

    %. &anggal$jam ' "0 mei "!1 @am0!'!!. !! mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan 0sudah

    mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

    . 1! melakukan obser?asi 7ototerapi pada %y y :8; dengan durasi

    /O jam0 %ayi y : 8; dilakukan 7ototerapi dengan durasi /O jam

     !. "! Mengobser?asi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap <

     @am sekali agar sinar dapat merata mengenai tubuh bayi. Bototerapi%erjalan dengan lancar selama jam

    !. /! obser?asi hitung respirasi0 dan memberikan nutrisi ,S4$+G&Serta mengobser?asi eliminasi setiap / jam sekali sudah d lakukan

    obser?asi pada bayi ny : 8; hasil'

    no &anggal hasil

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    35/42

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    36/42

    5eadaan umum bayi baik 0%ayi berna7as spontan0 menangis0 %ayi didalam

    incubator0 &urgor kulit elastis0 Minum dengan +G& # cc$/ jam0 4kterik 

    ANALI%A7

    %y y :8; umur < hari dengan ikterus neonatorum

    PENATALA'%ANAAN

    A. &anggal$jam ' /!0 mei "!1 @am0!#'!!

    #.! mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

    0sudah

    mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan#.1! melakukan obser?asi 7ototerapi pada %y y :8; dengan durasi /O

     jam0 %ayi y : 8; dilakukan 7ototerapi dengan durasi /O jam

    !#."! Mengobser?asi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap <

    @am sekali agar sinar dapat merata mengenai tubuh bayi. Bototerapi%erjalan dengan lancar selama jam

    !#.

    obser?asi pada bayi ny : 8; hasil'

    no &anggal $jam hasil

    1 /!0 mei "!1

    @am0!#'!!

    3 ' #! O$menit0 69'1"/J$menit0 S'

    /010 9esidu ' tidak ada0 ,S4 '# cc

    melalui +G& 0 %,% ' ya0 %,5 ' ya

    " /!0 mei "!1

    @am0!'!!

    3 '

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    37/42

    / /!0 mei "!1

    @am01"'!!

    3 ' / O$menit0 69'1"

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    38/42

    -ada tahap pengkajian pada te%ri didapatkan yaitu tanda'

    tanda ikterus

    pat%l%gis seperti kulit bayi dan sklera tampak kuning dan pu$at*

    k%nsentrasi urine pekat* ins%mnia (susah tidur)* letargi (keadaan

    kesadaran yang menurun* seperti tidur lelap)* hyp%trie

    (berkurangnya t%nus %t%t) re

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    39/42

    pada kasus By +y HL pemenuhan kebutuhan diberikan

    berupa 67I melalui CGT* dan untuk gangguan integritas kulit

    telah dilakukan pemeriksaan lab%rat%rium dan akan dilakukan

    terapi dengan melakukan k%lab%rasi dengan dr spesialis anak

    untuk pemberian E%t%terapi.

    Standar IV Implementasi

    3elaksanaan tindakan ini pada prinsipnya telah sesuai dengan rencana

    yang telah dibuat akan tetapi tidak semua rencana dapat dilakukan. 3ada gangguan

    integritas kulit tindakan untuk monitoring bilirubin direct dan indirect

    (pemeriksaan laboratorium lainnya) dilaksanakan dengan kerjasama dengan tim

    kesehatan lain 0 pemberian terapi penulis bekerjasama dengan perawat dan dr. di

    kamar bayi. pemberian 7ototerapi dilakuakan selama /O jam0 bayi didalam

    incubator0 5edua mata harus ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan

    cahaya agar tidak membahayakan retina mata bayi. %ayi diletakkan /! cm di bawah

    sinar lampu. @arak ini dianggap jarak yang terbaik untuk mendapatkan energi

    yang optimal. 3osisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 1 jam agar bagian

    tubuh bayi yang terkena cahaya dapat menyeluruh. Suhu bayi diukur secara

     berkala setiap < jam. 3engawasan nutisi$,S4 setiap / jam sekali.

    %tan"ar : E;aluasi

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    40/42

    -ada ealuasi tindakan yang dapat langsung diketahui atau

    beberapa saat setelah dilakukan peraJatan* ealuasi hasil yaitu

    ealuasi yang didapat selama & hari dilakukannya tindakan

    setelah tujuan ren$ana tindakan ter$apai yaitu memberikan

    nutrisi sesuai dengan kebutuhan* dan diper%leh k%ndisi bayi

    yang membaik dan tidak terjadi k%mplikasi yang tidak diinginkan.

    Standar VI Pencatatan asuhan kebidanan

    3encatatan dilakukan secara lengkap akurat0 singkat dan jelas mengenai

    kejadian yang ditemukan dalam pemberian asuhan kebidanan

    6asil penulis dapatkan dalam pencatatan asuhan kebidanan tercapai yaitu

    gangguan integritas pada kulit dengan $ara pemberian terapi

    sinar yang sudah dilakukan dan diper%leh k%ndisi bayi yang

    membaik dan tidak terjadi k%mplikasi yang tidak diinginkan.

    BAB :

    'E%IMPULAN DAN %ARAN

    A. 'esim#ulan

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    41/42

    1. 3ada pengkajian didapatkan hasil yaitu karakteristik bayi sebagai berikut0

     pewarnaan kuning melewati daerah muka hingga leher dan sklera tampak 

    kuning0 7eses tampak kuning0 dan re7lek hisap kurang0 pemenuhan nutrisi bayi

    dari +G&.

    ". 3ada diagnosa kebidanan atau masalah kebidanan bayi :8; dimunculkan

    diagnosa potensial berupa peningkatan kadar hiperbilirubin sehingga timbul

     pewarnaan kuning pada tubuh bagian atas yaitu muka hingga leher 

    /. 3ada perencanaan tindakan asuhan kebidanan bayi :8; dengan peenuhan

    kebutuhan diberikan berupa ,S4 melalui +G&0 dan untuk gangguan

    integritas kulit telah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan dilakukan

    terapi dengan pemberian 7ototerapi.

  • 8/15/2019 Karya Tukis Ilmia Ikterus

    42/42

    /. %agi Mahasiswa

    3enelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan0 membangun

    kerangka empiri (hasil lapangan) dan sebagai masukan bagi pihak yang

    ingin mengembangkan penelitian lebih lanjut0 terutama berkaitan dengan

    in7ormasi kesehatan neonates