120
i SKRIPSI PENGARUH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ABSENSI SAKIT PADA ANAK SEKOLAH Di SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang ADHAM MAYA NIM 0921022002 STIKes WIDYA CIPTA HUSADA MALANG PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN 2014

Karya Tulis Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Abortus spontan adalah abortus yang terjadi tanpa tindakan medis untuk mengosongkan uterus sebelum usia kehamilan 20 minggu. Salah satu faktor yang berhubungan dengan abortus spontan yaitu paritas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian abortus spontan di RSD Mardi Waluyo Blitar. Metode penelitian menggunakan analitik berdesain cross sectional. Populasinya seluruh ibu hamil dengan umur kehamilan

Citation preview

Page 1: Karya Tulis Ilmiah

i

SKRIPSI

PENGARUH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

TERHADAP ABSENSI SAKIT PADA ANAK SEKOLAH

Di SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang

Kabupaten Malang

ADHAM MAYA

NIM 0921022002

STIKes WIDYA CIPTA HUSADA MALANG

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

2014

Page 2: Karya Tulis Ilmiah

ii

PENGARUH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

TERHADAP ABSENSI SAKIT PADA ANAK SEKOLAH

Di SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang

Kabupaten Malang

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

STIKes Widya Cipta Husada Kepanjen

Disusun Oleh :

ADHAM MAYA

NIM 0921022002

STIKES WIDYA CIPTA HUSADA MALANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2014

Page 3: Karya Tulis Ilmiah

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

Nama : ADHAM MAYA

NomorIndukMahasiswa : 0921022002

SekolahTinggi : STIKes Widya Cipta Husada

Jurusan / Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Judul : Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Terhadap Absensi Sakit Anak Sekolah Di SD

Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang

Kabupaten Malang

Malang, 21 Januari 2014

DISETUJUI DAN DITERIMA

Dosen Pembimbing II

Ribut Amrih Raharjo, S.Kep, Ns

Dosen Pembimbing I

Yudiono, S.Kp, M.Kes

Page 4: Karya Tulis Ilmiah

iv

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Nama : ADHAM MAYA

Nomor Induk Mahasiswa : 0921022002

SekolahTinggi : STIKes Widya Cipta Husada

Jurusan / Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Judul : Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) mTerhadap Absensi Sakit Anak

Sekolah Di SD Negeri Bululawang 02

Kecamatan Bululawang Kabupaten

Malang

Malang, 4 Juli 2014

DISETUJUI DAN DITERIMA

Dosen Pembimbing II

Ribut Amrih Raharjo, S.Kep, Ns

Dosen Pembimbing I

Yudiono, S.Kp, M.Kes

Page 5: Karya Tulis Ilmiah

v

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : ADHAM MAYA

Nomor Induk Mahasiswa : 0921022002

SekolahTinggi : STIKes Widya Cipta Husada

Jurusan / Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Judul : Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) Terhadap Absensi Sakit Anak Sekolah Di

SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan

Bululawang Kabupaten Malang.

Malang, 8 Juli 2014

DISETUJUI DAN DITERIMA

Pembimbing II Pembimbing I

Ribut Amrih Raharjo S.Kep, Ns Yudiono, S.Kp, M.Kes

MENGETAHUI,

Ketua Program Studi Ketua STIKes

Ilmu Keperawatan Widya Cipta Husada

Wyssie Ika Sari, S.Kep, Ns Dr. H. Tayubi Hariyanto, SE, MM

Page 6: Karya Tulis Ilmiah

vi

Skripsi telah diuji dan dinilai oleh Dewan Penguji

Di STIKes Widya Cipta Husada

Pada Tanggal 8 Juli 2014

Dewan Penguji :

A. Dr. H. Tayubi Hariyanto, SE, MM : ………………………………

B. Yudiono, S.Kp, M.Kes : ………………………………

C. Ribut Amrih Raharjo, S.Kep, Ns : ………………………………

Page 7: Karya Tulis Ilmiah

vii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawah ini, mahasiswa peserta program S1 Keperawatan

STIKes Widya Cipta Husada Kepanjen,

Nama : Adham Maya

NIM : 0921022002

Menyatakan dengan ini yang sebenar – benarnya bahwa Skripsi saya berjudul :

“Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Absensi Anak

Sekolah Di SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang Kabupaten

Malang”.

Adalah benar – benar hasil karya asli dan bukan hasil plagiat. Apabila dikemudian

hari ternyata hal ini terbukti tidak benar, saya bersedia dituntut sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku dan dicabut gelar sarjana yang telah

diperoleh.

Malang, 8 Juli 2014

Adham Maya

Page 8: Karya Tulis Ilmiah

viii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah terucap dari sanubari atas segala

Rahmat-Nya Sebuah karya sederhana ini kupersembahkan

kepada orang-orang yang telah memberikan makna hidup

serta langkah bijak dalam liku-liku kehidupan

Anak – Anak tercinta (Deva Putra Pranata & Dea Prima Dewi)

Yang selalu memberikan inspirasi, semangat untuk terwujudnya cita-cita

Semoga tali kasih selalu terjalin dalam keluarga

Untuk pembimbingku Bpk Yudiono, S.Kp.,M.Kes

Bpk Ribut Amrih Raharjo S.Kep, Ns Terima kasih atas bimbingannya selama ini sehingga

SKRIPSI ini dapat terselesaikan

Rekan-rekan Jurusan Keperawatan tahun 2010 Yang telah memberikan motivasi dan inspirasi

bersama kalian aku belajar lebih memaknai hidup

Page 9: Karya Tulis Ilmiah

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang selalu melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah–Nya, sehingga pada

kesempatan ini penulisan skrispi yang berjudul “Pengaruh Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Absensi Sakit Pada Anak Di SD Negeri

Bululawang 02 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang”dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dorongan,

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada:

1. Bapak M. Sholeh, selaku Ketua Yayasan, STIKes Widya Cipta Husada

Kepanjen.

2. Bapak Dr. Tayubi Hariyanto, SE, MM, selaku Ketua STIKes Widya Cipta

Husada Kepanjen.

3. Ibu Wyssie Ika Sari, S.Kep, Ns. Selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan yang telah memberikan support

4. Bapak Yudiono, S.Kp.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing 1 yang selalu

memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan, sehingga skripsi inidapat

terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Ribut Amrih Raharjo, S.Kep.,Ns, selaku Dosen Pengajar dan

Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan pemikiran,

bimbingan serta pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Bapak Dr. H.Tayubi Hariyanto, SE, MM selaku Dosen Penguji Tamu.

7. Ibu Mumah Zaeni, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Bululawang 02

yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

8. Segenap teman-teman seperjuangan SI Ilmu Keperawatan yang secara tidak

langsung telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada penulis dalam

membantu pelaksanaan dan penyelesaian penulisan skripsi ini.

Page 10: Karya Tulis Ilmiah

x

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang kontruktif sangat kami

harapkan dari semua pihak dalam penyempurnaan penulisan yang akan datang.

Penulis berharap Semoga skripsi ini dapat memberikan bermanfaat bagi

semua pihak, sehingga dapat membuka cakrawala berpikir serta memberikan

setitik khazanah pengetahuan dalam dunia pendidikan. Demikianlah penulisan

skripsi ini apa bila ada kurang lebihnya penulis mohon maaf yang sebesar

besarnya.

Amiin-amiinyaRobbal ‘Alamin.

Malang, Juli 2014

Penulis

Page 11: Karya Tulis Ilmiah

xi

ABSTRAK

Maya, Adham. 2014. Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Terhadap

Absensi Sakit Pada Anak Sekolah Di SD Negeri Bululawang 02

Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Skripsi, Program Ilmu

Keperawatan, STIKes Widya Cipta Husada. Pembimbing (1) Yudiono,

S.Kp, M.Kes (2) Ribut Amrih Raharjo, S.Kep. Ns.

Latar Belakang: Permasalahan perilaku kesehatan pada anak

usia Sekolah Dasar biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan,

lingkungan dan penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah,

ternyata berkaitan dengan PHBS. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui

pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap absensi sakit pada siswa

sekolah dasar negeri Bululawang 02. Desain penelitian deskriptif analitik

yang menggunakan pendekatan survey cross sectional. Variabel yang

diukur adalah variabel dependen yaitu : perilaku hidup bersih dan sehat

dan variabel Absensi sakit siswa. Jumlah sampel dalam penelitian

sebanyak 96 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil

penelitian: dengan nilai signifikan 0,145 > 0,05 artinya tidak ada pengaruh

perilaku hidup bersih dan sehat terhadap absensi sakit siswa

Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sekolah, Absensi Sakit

Siswa

Page 12: Karya Tulis Ilmiah

xii

ABSTRACT

Maya, Adham. 2014. the influence of clean and healthy Life Behavior Of

Absences On Sick Schoolchildren in SD Negeri Bululawang 02

Bululawang Malang District. Thesis, Graduate Nursing, STIKes Widya

Cipta Husada. Supervisor (1) Yudiono, S.Kp, M. Kes (2) Storms Amrih

Raharjo, S. Kep. Ns.

Background: Health behavior Problems in the elementary school

age children usually associated with individual hygiene, environment and

disease that often strikes school age children, apparently related to the

PHBS. The purpose of the research was to determine the influence of clean

and healthy life behavior of sick absences on elementary school students

land Bululawang 02. Design of analytical descriptive study using cross

sectional survey approach. Variables the dependent variable is measured as

follows: clean living and healthy behaviour and Attendance variable sick

students. The number of samples in the study as many as 96 respondents.

Data collection using the questionnaire. Results of research: with a value

significantly 0,145 > 0.05 means there is no influence on behavior of

living clean and healthy against sick absences students

Keywords: clean and Healthy Living Behaviours (PHBS) school Absences, Sick

Students

Page 13: Karya Tulis Ilmiah

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................. i

HALAMAN PRASYARAT GELAR ............................................................ ii

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ............................................................... iii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................................. iv

HALAMAN PENETAPAN DEWAN PENGUJI .......................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... vii

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH .................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... xi

HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. xii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xix

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH ..................... xx

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

1.3.1 Tujuan Umum

1.3.2 Tujuan Khusus

1.4 ManfaatPenelitian ............................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7

2.1 Konsep Dasar .................................................................................. 7

2.1.1 Konsep Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 7

2.1.1.1 Pengertian Perilaku .................................................... 7

2.1.1.2 Pengertian Perilaku Kesehatan ................................... 7

2.1.1.3 Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ................... 7

2.1.1.4 PHBS di Tatanan Pendidikan ...................................... 8

Page 14: Karya Tulis Ilmiah

xiv

2.1.1.5 PHBS di Tatanan Rumah Tangga ................................ 20

2.1.1.6 PHBS di Tatanan Tempat-tempat Umum .................... 22

2.1.1.7 PHBS di Tatanan Tempat Kerja .................................. 25

2.1.1.8 PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan ...................... 27

2.1.1.9 Strategi PHBS ............................................................ 29

2.1.1.10 Dukungan dan Peran untuk Membina PHBS

di Sekolah ................................................................ 34

2.1.2 Konsep Absensi ...................................................................... 37

2.1.2.1 Pengertian Absensi ..................................................... 37

2.1.2.2 Katagori Absensi ........................................................ 37

2.1.2.3 Faktor-faktor Penyebab Absensi ................................. 38

2.1.2.4 Faktor Internal ............................................................ 38

2.1.2.5 Faktor Eksternal ......................................................... 40

2.1.3 Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap

Absensi Sakit pada anak Sekolah di SD Negeri

Bululawang 02 ....................................................................... 45

2.2 KerangkaKonsep ............................................................................. 48

2.3 Hipotesis ......................................................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 50

3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 50

3.2 Kerangka Operasional ..................................................................... 51

3.3 Waktudan Tempat Penelitian ........................................................... 52

3.4 Populasi, Sampel ............................................................................. 52

3.4.1 Populasi ................................................................................. 52

3.4.2 Sampel ................................................................................... 52

3.4.3 Teknik Sampling .................................................................... 53

3.5 Variabel Penelitian .......................................................................... 51

3.6 Definisi Operasional ....................................................................... 54

3.7 Teknik Pengumpulan Data............................................................... 55

3.7.1 Instrumen ...................................................................................... 55

3.7.1.1 Uji Validitas ............................................................................... 56

Page 15: Karya Tulis Ilmiah

xv

3.7.1.2 Uji Reliabilitas ........................................................................... 57

3.7.2 Proses Pengumpulan Data ............................................................. 57

3.7.2.1 Editing .............................................................................. 58

3.7.2.2 Coding .............................................................................. 58

3.7.2.3 Scoring .............................................................................. 59

3.7.2.4 Tabulating ......................................................................... 59

3.8 Analisis Data ................................................................................... 60

3.8.1. Analisa Univariat ................................................................... 60

3.8.2 Analisa Bivariat ...................................................................... 61

3.9 Etika Penelitian ............................................................................... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 65

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 65

4.1.1 Gambaran Umum ................................................................... 65

4.1.2 Data Umum ............................................................................ 65

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...65

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.... ........... 66

4.1.3 Data Khusus.... ....................................................................... 66

4.1.3.1 Analisa Univariat ........................................................ 66

4.1.3.2 Analisa Bivariat .......................................................... 68

4.2 Pembahasan .................................................................................... 70

4.2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa SD

Negeri Bululawang 02 ........................................................... 70

4.2.2 Absensi Sakit Siswa SD Negeri Bululawang 02 ...................... 70

4.2.3 Absensi Sakit Siswa berdasarkan PHBS ................................. 71

4.2.4 Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat berdasarkan

Absensi Sakit anak SD Negeri Bululawang 02 ....................... 71

4.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 74

Page 16: Karya Tulis Ilmiah

xvi

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 74

5.2 Saran.... ............................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA.... ................................................................................. 77

LAMPIRAN.... .............................................................................................. 79

Page 17: Karya Tulis Ilmiah

xvii

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

Tabel 3.2

Kerangka Operasional Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) Terhadap Absensi Sakit pada Anak Sekolah di

SD Negeri Bululawang 02.

54

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. 65

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Umur.

66

Tabel 4.3

Analisa Deskriptif 67

Tabel 4.4

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 67

Tabel 4.5

Absensi Siswa Sakit 67

Tabel 4.6

Gambaran Absensi Siswa Sakit berdasarkan PHBS siswa SD

Negeri Bululawang 02

68

Tabel 4.7 Korelasi Pengaruh Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap

Absensi Siswa Sakit pada SD Negeri Bululawang 02.

69

Page 18: Karya Tulis Ilmiah

xviii

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

2.1 Faktor yang mempengaruhi derajad kesehatan. 46

2.2

Kerangka Konseptual Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS)Terhadap Absensi Sakit pada Anak Sekolah di

SD Negeri Bululawang 02 .

48

3.1 Kerja Kerja Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) Terhadap Absensi Sakit pada anak Sekolah di SD

Negeri Bululawang 02.

51

Page 19: Karya Tulis Ilmiah

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No

Teks Halaman

1.

Lembar Persetujuan Responden

77

2. Uji Validitas.

78

3. Kisi – kisi kuesioner.

81

4. Kuesioner Penelitian.

87

7. Hasil Uji Satistik.

90

8. Jadwal Penelitian.

95

9. Surat Permohonan Ijin Penelitian.

96

10.

Lembar pelaksanaan Bimbingan.

97

Page 20: Karya Tulis Ilmiah

xx

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar Arti Lambang

< : Kurang dari

≤ : Kurang sama dengan

> : Lebih dari

≥ : Lebih sama dengan

% : Persentase

( ) : Atau

α : Alpha

β : Beta

/ : Atau

? : Tanda tanya

“ “ : Tanda kutip dua

, : Koma

. : Titik (berhenti)

_ : Penghubung

: : Titik dua

& : Dan

r : Korelasi

p : Probabilitas

n : Jumlah

Daftar Singkatan

APD : Alat Pelindung Diri

Borax : Bahan pengawet makanan

BPT : Bahan Tambahan Pangan

CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun

DBD : Demam Berdarah

Dediknas : Departemen Pendidikan Nasional

Depkes : Departemen Kesehatan

IPKM : Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat

ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Atas

Menag : Menteri Agama

Mendagri : Menteri Dalam Negeri

Mendiknas : Menteri Pendidikan Nasional

Menkes : Menteri Kesehatan

Methanil Yellow : Bahan pewarna kuning untuk tekstil

NAPZA : Narkotika Psikotropika Zat Adiktif

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PKK : Program Kesejahteraan keluarga

PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk

Page 21: Karya Tulis Ilmiah

xxi

Rhodamin B : Bahan pewarna merah untuk tekstil

Rikesdas : Riset Kesehatan Dasar

SDM : Sumber Daya Manusia

UKS : Usaha Kesehatan Sekolah

Daftar Istilah Asing

Advocacy : Pendekatan pada pimpinan

Attitud : Sikap

Analysa : Analisa

Anonimity : Tanpa nama

Beneficence : Manfaat

Bivariate : Analisa yang digunakan untuk mengetahui

dan menguji keterkaitan antara dua variabel

Community Development : Pembangunan Masyrakat

Community Organization : Organisasi Masyarakat

Cros sectional : Suatu penelitian untuk mempelajari statistik

untuk uji reliabilitas

Cronbach alpha : Peralatan statistik yang digunakan untuk uji

Reliabilitas

Coding : Pemberian kode

Confidentiality : Kerahasiaan

Dependent : Tergantung

Editing : Pemeriksaan/perubahan data

Empowerment : Memberikan kuasa

Evidence-Based : Berdasarkan kenyataan

Independent : Tidak tergantung

Informed Concent : Perjanjian antara dua pihak atau lebih kearah

persetujuan sepihak atas layanan ditawarkan

pihak lain

Korelasi Product Moment : Alat uji statistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan)

dua variabel bila datanya berskala interval

atau rasio

Knowledge : Pengetahuan

Leaflet : Surat edaran

Practice : Menjalankan

Right to full disclosure : Hak untuk mendapatkan jaminan dari

perlakuan yang diberikan

Social Support : Dukungan masyarakat

Scoring : Pemberian skor

Stakeholders : Pihak yang terkait

Page 22: Karya Tulis Ilmiah

xxii

Survey : Penelitian/peninjauan/penyelidikan

Survey analitik : Penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan

suatu keadaan

Survey cross sectional : Penelitian untuk mempelajari dinamika

korelasi antara faktor resiko dengan efek

Tabulating : Tabulasi

Value : Nilai

Page 23: Karya Tulis Ilmiah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Departemen kesehatan telah mencanangkan gerakan pembangunan

yang berwawasan kesehatan, yang berlandaskan paradigma sehat. Paradigma

sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan

yang bersifat holistic, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh

banyak faktor yang bersifat lintas sektor dan upaya lebih diarahkan pada

peningkatan,pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.

Berdasarkan Visi Indonesia Sehat 2015 gambaran masyarakat

Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan

adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup

dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan

untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

serta memiliki derajad yang setinggi tingginya di seluruh republik Indonesia.

Untuk melaksanakan misi pembangunan kesehatan diperlukan promosi

kesehatan, hal ini dikarenakan program promosi kesehatan berorientasi pada

menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong

kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatakan

pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau serta memelihara

dan meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat beserta

lingkungannya. Hal ini sesuai dengan misi yang ditekankan dalam misi

Indonesia Sehat 2015.

Page 24: Karya Tulis Ilmiah

2

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi

oleh perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan

masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009 , “Kesehatan adalah

keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada seseorang atau individu itu

mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan

yang sejahtera bagi sesorang baik dengan produktivitasnya dan juga

ekonominya.

Sejalan dengan itu menurut teori Bloom ( 1974 ), derajad kesehatan

dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu : faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor

keturunan dan faktor pelayanan kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku

terhadap derajad kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya

untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku yang sehat. Salah

satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sudah diluncurkan sejak tahun 1996

oleh Pusat Penyuluhan KesehatanMasyarakat yang sekarang bernama Pusat

Promosi Kesehatan.Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu: tatanan rumah tangga,

tatanan pendidikan/sekolah, tatanan tempat kerja, tatanan sarana kesehatan,

tatanan tempat-tempat umum (Promosi Kesehatan Depkes, 2010)

Untuk mendukung pencapaian Visi Indonesia Sehat 2015 telah

ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional pada PERPRES /no 72/th 2012.

Dikatakan bahwa Sistem Kesehatan Nasional adalah pengelolaan kesehatan

yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara

Page 25: Karya Tulis Ilmiah

3

terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajad kesehatan

masyarakat setinggi-tingginya.. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010”

(PHBS 2010).Untuk melaksanakan program Promosi Kesehatan di daerah

telah ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah dengan

Keputusan Menteri Kesehatan RI.No.1114/Menkes/SK/VIII/2005.

Demikian juga tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat di tuangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.2269/Menkes/Per/2011. Menurut Rikesdas 2013 dalam rerata Nasional

Proporsi Perilaku cuci tangan dengan benar sebesar 47%. Oleh sebab itu

penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan

dapat dilakukan melalui pendekatan usaha kesehatan sekolah (UKS)

sebagaimana yang dinyatakan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003

serta SKB 4 menteri yaitu Mendiknas, Menkes, Menag dan Mendagri tentang

pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah.

Dari hasil survei dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada

tahun 2010, tercatat jumlah penduduk Indonesia yang berusia 5 – 14 tahun

ada 44,8 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, terdapat 27,32 juta siswa SD di

Indonesia. Jumlah yang sangat besar tersebut membuat anak-anak usia SD

penting untuk menjadi sasaran edukasi dan sosialisasi PHBS, seperti

kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Saat ini kebiasaan PHBS pada

anak-anak dan keluarga Indonesia masih rendah. Indeks Pembangunan

Kesehatan Masyarakat (IPKM) 2010 menunjukkan persentase PHBS secara

rata-rata nasional 35,7%. Sedangkan rata-rata untuk CTPS hanya 24,5%.

Page 26: Karya Tulis Ilmiah

4

Padahal PHBS dan CTPS merupakan upaya promotif dan preventif yang

berperan penting mendukung terwujudnya Indonesia yang lebih sehat.

Pendidikan di sekolah bukan sekedar penyerapan ilmu pengetahuan,

melainkan lebih jauh membutuhkan keterlibatan siswa aktif secara fisik dan

mental dalam proses berlajar mengajar, maka kehadiran siswa secara fisik

sangat penting artinya. Pendidikan di pandang sebagai suatu aktifitas yang

melibatkan para siswa secara aktif dan tidak hanya sekedar penyampaian

informasi belaka (Dep.Pendidikan Nasional, 2008 )

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang kami lakukan pada tanggal

13 Pebruari 2014 di Sekolah Dasar Negeri Bululawang 02 dari hasil

rekapitulasi absensi pada bulan Januari 2014 tercatat sebanyak 15 siswa yang

absensi karena sakit dari 103 siswa. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat

terhadap absensi sakit dengan judul “ Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan

Sehat (PHBS) Terhadap Absensi Sakit Anak Sekolah di SD Negeri

Bululawang 02 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang “.

Dengan demikian peneliti dapat mengetahui tingkat pengetahuannya,

sikapnya dan tindakannya dalam berperilaku hidup bersih dan sehat untuk

dijadikan salah satu acuan untuk melakukan intervensi permasalahan

kesehatan.

Page 27: Karya Tulis Ilmiah

5

1.2 Rumusan Masalah

Pada rumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat Pengaruh

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terhadap Absensi Sakit pada Anak Sekolah

di SD Negeri Bululawang 02 ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

perilaku hidup bersih dan sehat terhadap absensi sakit pada siswa

sekolah dasar negeri Bululawang 02.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah

1. Mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa

Sekolah Dasar Negeri Bululawang 02

2. Mengetahui Absensi Sakit Siswa Sekolah Dasar Negeri

Bululawang 02

3. Mengetahui Absensi Siswa Sakit berdasarkan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) Sekolah Dasar Negeri Bululawang 02

4. Mengetahui pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terhadap

Absensi Sakit pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Bululawang 02

Page 28: Karya Tulis Ilmiah

6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Keperawatan

Sebagai upaya pengembangan keilmuan keperawatan komunitas

khususnya tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan

Pendidikan / Sekolah.

1.4.2 Bagi Puskesmas

Memberikan penelitian lebih lanjut tentang Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat pada Puskesmas selaku penanggung jawab kesehatan

di wilayah kerja.

1.4.3 Bagi Sekolah dan Guru

Penelitian ini sebagai bahan masukan untuk mengetahui para

siswa dalam berperilaku hidup bersih dan sehat pada kehidupan

sehari-harinya sebagai acuan pemberian pengetahuan tentang

kesehatan. Hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai masukan untuk

memperbaiki lingkungan sekolah, sehingga dapat tercipta lingkungan

sekolah yang sehat dan mendukung proses belajar mengajar.

1.4.4 Bagi Peneliti lain

Bagi penelitian lain bermanfaat sebagai acuan untuk penelitian

lebih mendalam tentang pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) terdadap absensi sakit siswa sekolah dasar.

Page 29: Karya Tulis Ilmiah

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar

2.1.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2.1.1.1 Pengertian Perilaku

Semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat

diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar

(Notoatmodjo, 2003)

Dari sudut biologis, perilaku adalah semua kegiatan atau

aktifitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara

langsung maupun tidak langsung (Sunaryo, 2004)

2.1.1.2 Pengertian Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan merupakan suatu bentuk respon manusia

terhadap stimulus berkaitan dengan sakit dan penyakit, pelayanan

kesehatan, makanan dan lingkungan. Perilaku tersebut dapat bersifat

pasif berupa pengetahuan, persepsi dan sikap, dapat pula bersifat aktif

berupa tindakan yang nyata. Perilaku kesehatan berpengaruh terhadap

faktor keturunan, faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan

(Notoadmodjo, 2003)

2.1.1.3 Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

Page 30: Karya Tulis Ilmiah

8

dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-

kegiatan di masyarakat (Depkes, 2000 : 2 )

a. Tujuan PHBS

Menurut Departemen Kesehatan RI (1997), Tujuan dari PHBS

adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan

kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, serta

meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha

dalam upaya mewujudkan derajad kesehatan yang optimal.

b. Tatanan PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terbagi dalam 5 tatanan yakni :

1) Tatanan Pendidikan

2) Tatanan Rumah Tangga

3) Tatanan Tempat – Tempat Umum

4) Tatanan Tempat Kerja

5) Tatanan Pelayanan Kesehatan

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada perkembangnya

menunjukan jenis dan indikator yang berbeda-beda pada masing-

masing wilayah seiring dengan diberlakukannya ototnomi khusus.

( Depkes RI, 2011)

2.1.1.4 PHBS di Tatanan Pendidikan.

a) Pengertian PHBS di Sekolah

PHBS di Sekolah adalah merupakan sekumpulan perilaku

yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat

lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil

Page 31: Karya Tulis Ilmiah

9

pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,

meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam

mewujudkan lingkungan sehat (Depkes RI, 2011)

b) Tujuan PHBS di Sekolah

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah mempunyai

tujuan yaitu :

1) Tujuan Umum

Memberdayakan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan

sekolah agar tahu, mau, dan mampu menolong dirinya sendiri di

bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif

dalam mewujudkan sekolah sehat.

2) Tujuan Khusus

a) Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap

siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah.

b) Meningkatakn peran serta aktif setiap siswa, guru dan

masyarakat lingkungan sekolah untuk pelaksanaan PHBS

di sekolah.

c) Memandirikan setiap siswa, guru dan masyarakat

lingkungan sekolah dalam melakukan PHBS.

c) Manfaat PHBS di Sekolah

1) Manfaat bagi Siswa :

a) Meningkatkan kesehatannya agar tidak mudah sakit

b) Meningkatkan semangat belajar

c) Meningkatkan produktifitas belajar

Page 32: Karya Tulis Ilmiah

10

d) Menurunkan angka absensi karena sakit

2) Manfaat bagi Sekolah

a) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di

sekolah

b) Adanya dukungan melalui buku pedoman dan media promosi

PHBS di sekolah.

c) Citra sekolah sebagi institusi pendidikan semakin meningkat

sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat).

d) Menjadi percontohan sekolah sehat bagi institusi pendidikan

daerah lain.

3) Manfaat bagi Warga Sekolah

a) Meningkatnya semangat belajar siswa berdampak positif

terhadap tercapainya target dan tujuan.

b) Menurunnya biaya kesehatan yang di keluarkan oleh

orangtua.

c) Meningkatnya citra sekolah yang positif

4) Manfaat bagi masyarakat

a) Mempunyai lingkungan sekolah yang sehat

b) Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang

diterapkan oleh sekolah

d) Sasaran PHBS di Sekolah

Marheni (2010) menyatakan sasaran PHBS di tatanan institusi

pendidikan adalah seluruh anggota keluarga institusi pendidikan

yang terbagi dalam :

Page 33: Karya Tulis Ilmiah

11

1) Sasaran Primer

Adalah sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan

diubah perilakunya siswa dan guru yang bermasalah (individu

atau kelompok dalam institusi pendidikan yang bermasalah)

2) Sasaran Sekunder

Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam

institusi pendidikan yang bermasalah, misalnya kepala sekolah,

guru orangtua murid, kader kesehatan sekolah, tokoh

masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait, PKK.

3) Sasaran Tersier

Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsure pembantu

dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan

untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan,

misalnya kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, Diknas,

guru, tokoh masyarakat dan orang tua murid.

e) Indikator PHBS di Sekolah

Pusat Promosi Kesehatan (2010) indikator PHBS di Sekolah dirinci

menjadi dua bagian antara lain :

1) Indikator Perilaku Siswa

a) Kebersihan pribadi

b) Tidak merokok

c) Olah Raga teratur

d) Tidak menggunakan NAPZA

Page 34: Karya Tulis Ilmiah

12

2) Indikator Lingkungan Sekolah

a) Ada Jamban

b) Ada Air Bersih

c) Ada Tempat Sampah

d) Ada Saluran Pembuangan Air Limbah

e) Ventilasi ruangan kelas

f) Kepadatan pengguna ruangan

rasio kepadatan siswa 1.50 -1.75 m2 (Depdiknas, 2006)

g) Ada kantin / warung Sehat

h) Ada UKS

i) Ada Taman Sekolah

f) Indikator yang dipakai untuk menilai PHBS di Sekolah

1) Mencuci Tangan dengan Air Bersih yang Mengalir dengan

Menggunakan Sabun.

Siswa, guru, masyarakat sekolah selalu mencuci tangan

sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar/kecil,

setalah beraktivitas atau setiap kali tangan kotor dengan

memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang

mengalir membuang kuman - kuman yang ada pada tangan

yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan juga

membunuh kuman yang ada pada tangan. Diharapkan tangan

menjadi bersih dan bebas dari kuman serta dapat mencegah

terjadinya penularan penyakit seperti: diare, disentri, kolera,

tiphus, kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernafasan

Page 35: Karya Tulis Ilmiah

13

akut (ISPA) dan flu burung. Alasan seseorang harus mencuci

tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun adalah :

a) Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan

bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Bila air

digunakan maka kuman berpindah ke tangan.

b) Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam

tubuh yang dapat menimbulkan penyakit (Depkes RI, 2001)

c) Mencuci tangan dengan air yang mengalir hanya

menghilangkan kuman 25% pada tangan, sedangkan

mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dengan

menggunakan sabun dapat membersihkan kotoran dan

kuman hingga 80% pada tangan (Hasyim, 2009)

2) Mengkonsumsi Jajanan di kantin Sekolah yang Sehat

Jajan bagi anak merupakan hal yang paling sering

dilakukan, dan hal ini dapat membahayakan kesehatan anak

apabila jajanan yang mereka konsumsi tidak sehat. Selain

cemaran mikrobiologis, cemaran kimiawi yang umum

ditemukan pada makanan jajanan kaki lima adalah penggunaan

bahan tambahan pangan (BTP) illegal seperti Borax (pengawet

yang mengandung logam berat Boron), Formalin (pengawet

yang digunakan untuk mayat), Rhodamin B(pewarna merah

pada tekstil), dan Methanil Yellow (pewarna kuning pada

tekstil) (Judwarwanto, 2008)

Page 36: Karya Tulis Ilmiah

14

Anak sekolah, guru, masyarakat sekolah hendaknya

mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin/warung sekolah atau

membawa bekal yang di bawa dari rumah. Sebaiknya sekolah

menyediakan kantin sekolah sehat dengan makanan dan

minuman yang mengandung gizi seimbang dan bervariasi,

sehingga membuat tubuh sehat dan kuat, angka absensi anak

sekolah menurun dan proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik.

Menurut Depkes RI (2011) alasan jajan harus di kantin

sekolah dan tidak boleh jajan di sembarang tempat di karenakan:

a) Makanan dan minuman yang di jual cukup bergizi, terjamin

kebersihanya, terbebas dari zat-zat berbahaya dan

terlindung dari serangga dan tikus.

b) Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan

kecerdasan siswa, sehingga siswa menjadi lebih berprestasi

di sekolah.

c) Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk cuci

tangan dan peralatan makan.

d) Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran

pembuangan air kotor.

e) Adanya pengawasan oleh guru, komite sekolah, orang tua

siswa.

Page 37: Karya Tulis Ilmiah

15

3) Membuang Sampah pada Tempatnya

Membuang sampah pada tempatnya merupakan cara

sederhana tetapi besar manfaatnya untuk menjaga kebersihan

lingkungan, namun sangat susah untuk di terapkan. Hasil

Penelitian ini sesuai dengan pernyataan Andang Binawan yang

meyebutkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan

dilakukan hamper semua kalangan masyarakat, tidak hanya

warga miskin, bahkan mereka yang berpendidikan tinggipun

melakukan juga (Kartiadi, 2009)

4) Mengikuti kegiatan Olah Raga di Sekolah (Depkes, 2011)

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan

terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan

meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas

hidup). Bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur

yang melibatkan gerakan tubuh berulang - ulang dan ditujukan

untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

Alasan mengikuti olah raga di sekolah adalah untuk

memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan

tidak mudah sakit, selain itu juga untuk pertumbuhan dan

perkembangan fisik.

5) Menimbang Berat Badan dan mengukur Tinggi Badan setiap

bulan ( Depkes, 2001 )

Mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan

adalah merupakan salah satu upaya untuk mengetahui

Page 38: Karya Tulis Ilmiah

16

pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan diketahuinya

tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak maka dapat

memberikan masukan untuk peningkatan konsumsi makanan

yang bergizi bagi pertumbuhan anak. Sedangkan untuk

mengetahui pertumbuhan anak yang normal dan tidak bisa di

ketahui melalui cara membandingkan ukuran tubuh anak yang

bersangkutan dengan ukuran tubuh anak yang seusia pada

umumnya.

6) Tidak Merokok di Sekolah

Anak sekolah, guru, masyarakat sekolah tidak merokok di

sekolah, Merokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang

yang berada disekitar prokok. Dalam satu batang rokok

mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen dan setidaknya

200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun

utama pada rokok adalah Tar, Nikotin, dan Karbon monoksida.

Oleh karena itu kebiasaan merokok harus dihindari sejak dini

mulai dari tingkat sekolah dasar (Wastuwibowo, 2008).

Menurut Depkes RI (2011) seorang perokok

dikelompokan dalam dua kategori, yaitu :

a) Perokok Aktif

Adalah orang yang merokok secara rutin walaupun

itu cuma 1 batang rokok dalam sehari. Atau orang yang

menghisap rokok walaupun tidak rutin sekalipun atau hanya

sekedar coba-coba.

Page 39: Karya Tulis Ilmiah

17

b) Perokok Pasif

Adalah orang yang bukan perokok tetapi menghirup

asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu

ruangan tertutup dengan orang lain yang sedang merokok.

7) Memberantas Jentik Nyamuk di Sekolah secara Rutin (Depkes

RI, 2011)

Upaya untuk memberantas jentik dilingkungan sekolah

yang di buktikan dengan tidak ditemukannya jentik nyamuk

pada tempat-tempat penampungan air, bak mandi, gentong air,

vas bunga, pot bunga / alas pot bunga wadah penampungan air

kulkas, wadah pembuangan air dispenser, dan barang-barang

bekas / tempat yang bisa menampung air yang ada di

lingkungan sekolah. Dengan lingkungan bebas jentik diharapkan

warga sekolah serta masyarakat sekolah terhindar dari berbagai

penyakit yang di tularkan melalui nyamuk seperti demam

berdarah, malaria dan kaki gajah.

Sekolah diharapkan dapat membuat pengaturan untuk

melaksanakan PSN minimal satu minggu sekali. Kegiatan

memberantas jentik nyamuk di sekolah diantaranya :

a) Lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3

M plus (menguras, menutup, mengubur, plus menghidari

gigitan nyamuk)

b) Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan kegiatan

memberantas telur, jentik, dan kepompong di tempat tempat

Page 40: Karya Tulis Ilmiah

18

berkembang biaknya. Nyamuk menularkan berbagai penyakit

seperti, demam berdarah, demam dengue, chikungunya,

malaria, filariasis (kaki gajah).

8) Menggunakan Jamban di Sekolah yang Bersih dan Sehat

(Depkes RI, 2001)

Siswa, guru, masyarakat sekolah menggunakan

jamban/WC leher angsa dengan tangki septic / lubang

penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir saat buang air

besar dan kecil. Menggunakan jamban sekolah yang bersih

dapat menjaga lingkungan di sekitar sekolah menjadi bersih

sehat, dan tidak berbau. Sekolah diharapkan menyediakan

jamban yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah yang

cukup untuk untuk seluruh siswa dan terpisah antara siswa laki-

laki dan perempuan. Perbandingan jamban dengan jumlah

pemakai adalah 1 : 30 untuk laki-laki dan 1 : 20 untuk

perempuan.

g) Penerapan PHBS di Sekolah

Penerapan PHBS di sekolah menurut Sya’roni, RS (2007) antara

lain :

1) Menanamkan nilai-nilai pendidikan budaya karakter bangsa

untuk ber PHBS kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang

berlaku (kurikuler)

Page 41: Karya Tulis Ilmiah

19

2) Menanamkan nilai-nilai pendidikan budaya karakter bangsa

untuk ber PHBS kepada siswa yang dilakukan diluar jam

pelajaran biasa (ekstrakurikuler)

a) Kerja bakti dan lomba kebersihan kelas

b) Aktifitas kader kesehatan sekolah/dokter kecil

c) Pemeriksaan kualitas air secara sederhana

d) Pemeliharaan jamban sekolah

e) Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah

f) Demo/gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan

benar

g) Pembudayaan olah raga yang teratur dan terukur

h) Pemeriksaan rutin kebersihan diri: kuku, rambut, telinga,

gigi

3) Bimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling.

4) Kegiatan penyuluhan dan latihan ketrampilan dengan

melibatkan peran aktif siswa, guru dan orangtua antara lain

melalui penyuluhan kelompok, pemutaran video/film,

penempatan media poster, penyebaran leaflet dan membuat

majalah dinding.

5) Pemantauan dan Evaluasi

a) Dilakukan pemantauan dan evaluasi secara periodic

tentang kebijakan yang telah dilaksanakan

b) Minta pendapat pokja PHBS di sekolah dan dilakukan

kajian terhadap masalah yang ditemukan.

Page 42: Karya Tulis Ilmiah

20

c) Putuskan apakah perlu adanya penyesuaian terhadap

kebijakan.

2.1.1.5 Pengertian PHBS di Rumah Tangga

Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah

Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga

agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan

sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga

Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan,

dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari

gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif

untuk hidup sehat (Depkes RI, 2011).

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh

untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada

masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi

antara kader dengan keluarga / masyarakat untuk memberikan

informasi dan melakukan pendidikan kesehatan (Depkes RI, 2011).

a) Tujuan PHBS di Rumah Tangga

Meningkatnya rumah tangga sehat di desa Kabupaten / Kota di

seluruh Indonesia.

b) Manfaat PHBS di Rumah Tangga

1) Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak

mudah sakit

Page 43: Karya Tulis Ilmiah

21

2) Anak tumbuh tidak mudah sakit sehingga pertumbuhan dan

perkembangannya berjalan normal.

3) Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan

meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya

yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya

investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga

dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

c) Sasaran PHBS di Rumah Tangga

Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga

yaitu :

1) Anak dan Remaja

a) Membiasakan dalam kebersihan diri: mandi, gosok gigi,cuci

tangan, kebersihan kuku, maupun memakai pakaian yang

bersih

b) Kebiasaan pola makanan

Makanan yang di komsumsi oleh keluarga, anak dan remaja

tergantung yang diberikan, pengolahannya, distribusi dalam

keluarga dan kebiasaan makan secara perorangan

(Almatsier, 2010)

d) Indikator PHBS di Rumah Tangga

Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk

mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah

rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator

Gaya Hidup Sehat sebagai berikut :

Page 44: Karya Tulis Ilmiah

22

a) Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga :

1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

2) Bayi diberi ASI eksklusif

3) Penimbangan bayi dan balita

4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

5) Menggunakan air bersih

6) Menggunakan jamban sehat

7) Rumah bebas jentik

b) Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat

8) Makan buah dan sayur setiap hari

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10) Tidak merokok dalam rumah

2.1.1.6 PHBS Tatanan Tempat – Tempat Umum

a. Pengertian

PHBS tempat – tempat umum adalah upaya untuk

memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola

tampat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk

mempraktekan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan

tempat-tempat umum sehat (Depkes, 2011)

b. Indikator PHBS Tempat-tempat umum

a) PHBS di Pasar

1) Menggunakan air bersih

2) Membuang sampah pada tempatnya

3) Menggunakan jamban

Page 45: Karya Tulis Ilmiah

23

4) Tidak merokok di pasar

5) Memberantas jentik nyamuk

6) Tidak meludah sembarangan

b) PHBS di tempat Ibadah

1) Menggunakan air bersih

2) Membuang asampah pada tempatnya

3) Menggunakan jamban

4) Tidak merokok di tempat ibadah

5) Tidak meludah sembarangan

6) Memberantas jentik nyamuk

c) PHBS di Rumah Makan

1) Menggunakan air bersih

2) Membuang sampah pada tempatnya

3) Menggunakan jamban

4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

5) Tidak merokok di rumah makan

6) Menutup makanan dan minuman

7) Tidak meludah sembarangan

8) Memberantas jentik nyamuk

d) PHBS di Angkutan Umum (bus, angkot, kereta, pesawat,

kapal laut dll)

1) Menggunakan air bersih

2) Membuang sampah pada tempatnya

3) Menggunakan jamban

Page 46: Karya Tulis Ilmiah

24

4) Tidak merokok di angkutan umum

5) Tidak meludah sembarangan

c. Manfaat

1) Bagi masyarakat

Masyarakat lebih sehat dan tidak mudah sakit.

masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, serta

mampu mencegah dan mengatasi masalah-masalah

kesehatan yang di hadapi.

2) Bagi tempat umum

Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat

sehingga meningkatkan citra tempat umum, meningkatkan

pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari

meningkatnya kunjungan npengguna tempat-tempat

umum.

3) Bagi Pemerintah Kabupaten / Kota

Meningkatnya presentase tempat umum menunjukan

kinerja dan citra pemerintah kabupaten / kotayang baik,

kabupaten dan / kota dapat dijadikan pusat pembelajaran

bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat

umum.

d. Tujuan PHBS di tempat umum.

1) Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di

tempat-tempat umum.

2) Mencegah terjadinya penularan penyakit di tempat-tempat

Page 47: Karya Tulis Ilmiah

25

umum.

3) Menciptakan tempat-tempat umum yang sehat.

2.1.1.7 PHBS Tatanan Tempat Kerja

a. Pengertian

PHBS ditempat kerja adalah upaya untuk

memberdayakan masyarakat pekerja agar tahu, mau dan

mampu untuk mempraktekan PHBS dan berperan aktif dalam

mewujudkan tempat kerja yang sehat (Depkes, 2011)

b. Indikator PHBS tatanan di tempat kerja antara lain:

1) Tidak merokok di tempat kerja

2) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja

3) Melakukan olah raga secara teratur / aktivitas fisik

4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum

makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil

5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja

6) Menggunakan air bersih

7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan air besar

8) Membuang sampah pada tempatnya

9) Menggunakan Alat pelindung Diri (APD) sesuai jenis

pekerjaannya

c. Tujuan PHBS di Tempat kerja

1) Mengembangkan perilkau hidup bersih dan sehat di

tempat kerja

2) Meningkatkan produktivitas kerja

Page 48: Karya Tulis Ilmiah

26

3) Menciptakan lingkungan kerja yang sehat

4) Menurunkan angka absensi tenaga kerja

5) Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan

kerja

6) Memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja

dan masyarakat

d. Manfaat PHBS di Tempat kerja bagi pekerja

1) Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah

sakit

2) Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada

peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga

3) Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk

peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan

e. Bagi masyarakat

1) Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun

berada disekitar tempat kerja.

2) Dapat mencontoh prilaku hidup bersih dan sehat yang

diterapkan oleh tempat kerja setempat.

f. Bagi Tempat Kerja

1) Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang

berdampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan.

2) Menurunnya biaya kesehatan yang harus di keluarkan.

3) Meningkatnya citra tempat kerja yang positif

Page 49: Karya Tulis Ilmiah

27

g. Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota

1) Peningkatan tempat kerja yang sehat menunjukan kinerja

dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten / kota yang

baik.

2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat

dialihkan unhtuk peningkatan kesehatan bukan untuk

menanggulangi masalah kesehatan.

3) Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain

dalam pembinaan PHBS di tempat kerja.

h. Instansi terkait

1) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS

di tempat kerja.

2) Dukungan buku panduan dan media promosi.

2.1.1.8 PHBS Tatanan Pelayanan Kesehatan

a. Pengertian

PHBS di pelayanan kesehatan adalah upaya untuk

memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas

agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktekan perilaku

hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan

pelayanan kesehatan sehat (Depkes, 2011).

b. Indikator PHBS di pelayanan kesehatan antara lain :

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

Page 50: Karya Tulis Ilmiah

28

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Tidak merokok di area pelayanan kesehatan

5) Tidak meludah sembarangan

6) Memberantas jentik nyamuk

c. Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan

1) Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat

diinstitusi kesehatan

2) Mencegah terjadinya penularan penyakit di pelayanan

kesehatan

3) Menciptakan pelayanan kesehatan yang sehat

d. Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan

1) Pasien

2) Keluarga pasien

3) Pengunjung

4) Petugas kesehatan di pelayanan kesehatan

5) Karyawan dilingkungan pelayanan kesehatan

e. Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan

1) Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung

a) Memperoleh layanan kesehatan ditempat pelayanan

kesehatan

b) Mendapatkan kesehatan yang sehat

c) Terhindar dari penularan penyakit

d) Mempercepat proses penyembuhan penyakit

e) Peningkatan kesehatan pasien

Page 51: Karya Tulis Ilmiah

29

2) Bagi Pelayanan Kesehatan

a) Mencegah terjadinya penularan penyakit ditempat

pelayanan kesehatan

b) Meningkatkan citra pelayanan kesehatan yang baik

sebagai tempat untuk memberikan pelayanan

kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat

3) Bagi Pemerintah Daerah

a) Peningkatan presentase pelayanan kesehatan sehat

menunjukkan kinerja dan citra pemerintah kabupaten

/kota yang baik

b) Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran

bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat

pelayanan kesehatan

2.1.1.9 Strategi PHBS

Strategi adalah suatu cara atau pendekatan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan PHBS. Rencana Strategi

Kementrian Kesehatan telah menetapkan 4 (empat) Strategi

yaitu:

1) Garakan Pemberdayaan (Empowerment)

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi

secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti

perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran agar

sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau

Page 52: Karya Tulis Ilmiah

30

sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek

attitude) dan dari mau menjadi mampu. Melaksanakan

perilaku yang diperkenalkan (aspek practice). Sasaran

utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga

serta kelompok masyarakat. Bilamana sasaran sudah

pindah dari mau ke mampu melaksanakan boleh jadi akan

terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini yang

berasangkutan dapat diberikan bantuan langsung yang di

praktikkan dengan mengajaknya masuk dalam proses

pengorganisasian masyarakat (Community Organization)

atau pembangunan masyarakat (community development).

Dengan demikian sejumlah individu yang telah mau

terhimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama

memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Terkadang

kelompok inipun masih membutuhkan bantuan dari luar

(dari pemerintah atau donator). Oleh sebab itu sinkronisasi

promosi kesehatan dan PHBS dengan program kesehatan

yang didukungnya.

2). Bina Suasana (Social Support)

Bina suasana adalah upaya menciptakan lingkungan

social yang mendorong individu,anggota masyarakat untuk

mau melakukan perilaku yang diperkenalkan, seseoarng

akan terdorong mau melakukan sesuatu apabila lingkungan

social dimana dia berada (keluarga di rumah, orang-orang

Page 53: Karya Tulis Ilmiah

31

yang menjadi panutan, kelompok arisan, majelis agama, dan

masyarakat umum) menyetujui dan mendukung perilaku

tersebut. Untuk mendukung proses pemberdayaan

masyarakat khususnya dalam upaya meningkatkan para

individu dari fase tahu ke fase mau diperlukan Bina

Suasana. Ada 3 (tiga) pendekatan dalam Bina Suasana

yaitu: 1) Pendekatan Individu, 2) Pendekatan Kelompok, 3)

Pendekatan Masyarakat Umum.

3). Pendekatan Pimpinan (Advocacy)

Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan

terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari

pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Pihak-pihak yang

terkait dapat berupa tokoh masyarakat formal yang

umumnya berperan sebagai penetu kebijakan pemerintah

dan penyandang dana pemerintah. Sedangkan tokoh

masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha,

dan yang lainya yang umumnya dapat berperan sebagai

penentu kebijakan yang tidak tertulis di bidangnya atau

sebagai penyandang dana non pemerintah. Komitmen dan

dukungan yang diupayakan melalui advokasi memerlukan

waktu yang tidak singkat. Sebab pada diri sasaran advokasi

umumnya masih berlangsung beberapa tahapan, yakni :

a. Mengetahui atau adanya masalah

b. Tertarik untuk ikut mengatasi masalah

Page 54: Karya Tulis Ilmiah

32

c. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan

mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan

masalah

d. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih

salah satu alternatif pemecahan masalah

e. Memutuskan tindak lanjut dari kesepakatan.

Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara

terencana, cermat, dan tepat. Sedangkan bahan-bahan

advokasi harus dipersiapkan secara matang, yaitu :

a) Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi

b) Memuat rumusan masalah serta alternatif pemecahan

masalah

c) Memuat peran sasaran dalam pemecahan masalah

d) Berdasarkan pada fakta atau evidence-based

e) Dikemas secara menarik dan jelas

f) Sesuai dengan waktu yang tersedia

4). Kemitraan

Kemitraan harus digalang baik dalam rangka

pemberdayaan maupun bina suasana dan advokasi guna

membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan. Dengan

demikian kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga,

pejabat atau instansi pemerintah yang terkait dengan urusan

kesehatan (lintas sektor), pemuka atau tokoh masyarakat,

Page 55: Karya Tulis Ilmiah

33

media massa dan lain-lain. Kemitraan yang digalang harus

berlandaskan pada tiga prinsip dasar, yaitu (a) kesetaraan,

(b) keterbukaan dan (c) saling menguntungkan.

a. Kesetaraan

Kesetaraan berarti tidak diciptakan hubungan yang bersifat

hirarkis. Semua harus diawali dengan kesediaan menerima

bahwa masing-masing berada dalam kedudukan yang

sama (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah). Keadaan

ini dapat dicapai apabila semua pihak bersedia

mengembangkan hubungan kekeluargaan, yaitu hubungan

yang dilandasi kebersamaan atau kepentingana bersama.

Bila kemudian dibentuk struktur hirarkis (misalnya sebuah

tim), adalah karena kesepakatan

b. Keterbukaan

Oleh karena itu, di dalam setiap langkah diperlukan

adanya kejujuran dari masing-masing pihak. Setiap usul/

saran/ komentar harus disertai dengan alasan yang jujur,

sesuai fakta, tidak menutup-tutupi sesuatu. Pada awalnya

hal ini mungkin akan menimbulkan diskusi yang seru

layaknya “pertengkaran”. Akan tetapi kesadaran akan

kekeluargaan dan kebersamaan, akan mendorong

timbulnya solusi yang adil dari “pertengkaran” tersebut.

Page 56: Karya Tulis Ilmiah

34

c. Saling menguntungkan

Solusi yang adil ini terutama dikaitkan dengan adanya

keuntungan yang didapat oleh semua pihak yang terlibat.

Dengan demikian PHBS dan kegiatan-kegiatan kesehatan

harus dapat dirumuskan keuntungan-keuntungannya (baik

langsung maupun tidak langsung) bagi semua pihak yang

terkait. Termasuk keuntungan ekonomis, bila mungkin.

2.1.1.10 Dukungan dan Peran untuk Membina PHBS di Sekolah

Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil

keputusan seperti Bupati, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala

Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sektor, sangat penting untuk

pembinaan PHBS di sekolah dalam mewujudkan sekolah sehat.

Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina

dan Pelaksana UKS), sedangkan masyarakat sekolah

bepartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat baik di

sekolah maupun di masyarakat.

1. Pemda

a) Bupati/Walikota.

Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk Perda, Surat

Keputusan, Surat Edaran, Intruksi, Himbauan tentang

pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat, selain itu juga

mengalokasikan dana anggaran untuk pembinaan PHBS di

sekolah.

Page 57: Karya Tulis Ilmiah

35

b) DPRD.

Memberikan persetujuan anggaran untuk mengembangkan

PHBS di sekolah dan memantaukinerja Bupati/Walikota

yang berkaitan dengan pembinaan PHBS di sekolah.

2. Lintas Sektor.

a) Dinas Kesehatan.

Membina dan mengembangkan PHBS di sekolah dengan

pendekatan UKS melalui jalur ekstrakurikuler.

b) Dinas Pendidikan.

Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan

program UKS melalui jalur kurikuler dan ektrakurikuler.

c) Kantor Departemen Agama.

Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PHBS di

sekolah dengan pendekatan program UKS melalui jalur

kurikuler dan ektrakurikuler.

3. Tim Pembina UKS.

a) Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan

pengembangan PHBS melalui UKS.

b) Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan dan

c) Program serta pelaksanaan pembinaan PHBS melalui

UKS.

d) Membina dan mengembangkan PHBS melalui UKS serta

mengadakan monitoring dan evaluasi.

Page 58: Karya Tulis Ilmiah

36

4. Tim Pelaksana UKS.

a) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan

kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan

lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka

peningkatan PHBS di sekolah.

b) Menjalin kerjasama dengan orangtua peserta didik,

instansi lain yang terkait dan masyarakat lingkungan

sekolah untuk pembinaan dan pelaksanaan PHBS di

sekolah.

c) Mengadakan evaluasi pembinaan PHBS di sekolah.

5. Komite Sekolah.

a) Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan

prasarana pembinaan PHBS di sekolah.

b) Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang

berkaitan dengan pencapaian sekolah sehat.

c) Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat edaran, surat

keputusan dan instruksi tentang pembinaan PHBS di

sekolah.

d) Mengalokasikan dana/anggaran untuk pembinaan PHBS

di sekolah.

e) Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah.

f) Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat di

sekolahnya.

Page 59: Karya Tulis Ilmiah

37

6. Para Guru di sekolah.

a) Bersama guru yang lain mengadvokasi yayasan atau orang

tua murid, kepala sekolah untuk memperoleh dukungan

kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di sekolah.

b) Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

c) Melaksanakan pembinaan PHBS di lingkungan sekolah

dan sekitarnya.

d) Menyusun rencana pelaksanaan dan penelitian lomba

PHBS di sekolah.

e) Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat di lingkungan

sekolah.

7. Orang Tua murid.

a) Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah.

b) Memberikan dukungan dana untuk pembinaan PHBS di

sekolah baik insidentil ataupun bulanan.

2.1.2 Absensi

2.1.2.1 Pengertian Absensi

Ketidakhadiran (absensi) adalah ketiadaan partisipasi

peserta didik baik secara fisik maupun mental terhadap

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah pada saat

jam-jam efektif sekolah (Depdiknas , 2008).

2.1.2.2 Secara administratif ketidakhadiran siswa terbagi dalam 3

katagori (Akhmad Sudrajat, 2010) :

Page 60: Karya Tulis Ilmiah

38

1) Alpa : yaitu ketidakhadiran siswa tanpa keterangan yang

tidak jelas, dengan alasan yang tidak dapat dipertanggung

jawabkan.

2) Ijin : yaitu ketidakhadiran siswa dengan keterangan dan

alasan tertentu yang bisa dipertanggung jawabkan, biasanya

di sertai dengan surat keterangan dari orang tua siswa.

3) Sakit : yaitu ketidakhadiran siswa dengan alasan gangguan

kesehatan, biasanya disertai surat pemberi tahuan dari orang

tua siswa atau dengan surat keterangan sakit dokter.

2.1.2.3 Berdasarkan dari Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan

Nasional, 2008, Administrasi dan Pengelolaan Sekolah :

Administrasi Kesiswaan, Jakarta. Penyebab ketidakhadiran

siswa di sekolah ada 2 faktor, yaitu :

1. Faktor Internal (dari diri siswa itu sendiri)

2. Faktor Ekternal (dari luar diri siswa)

2.1.2.4 Faktor Internal (dari diri siswa itu sendiri)

Hal ini dapat terjadi, terutama pada siswa yang berjiwa

labil serta kurang mendapat perhatian dan pengawasan orang tua

atau keluarga. Adapun ketidakhadiran yang bersumber dari

siswa itu sendiri adalah sebagai berikut :

a) Lupa tidak bersekolah

Hal ini mungkin terjadi karena siswa tidurnya larut malam

sehingga bangunnya kesiangan.

Page 61: Karya Tulis Ilmiah

39

b) Moral siswa tidak baik

Tidak sedikit siswa yang sering membolos sekolah

dikarenakan memiliki moral yang tidak baik, akibatnya siswa

enggan untuk pergi kesekolah.

c) Terjadi perkelahian antar siswa

Perkelahian antar siswa bisa saja menyebabkan siswa yang

bersangkutan tidak dapat mengikuti pelajaran karena diskors

oleh pihak sekolah.

d) Menderita sakit yang tidak dapat dikahui kapan sembuhnya

Hal seperti ini bisa terjadi pada siswa yang mendapat

musibah atau sakit yang tak kunjung sembuh, sehingga

menyebabkan siswa tersebut tidak bisa masuk sekolah.

e) Anggota kelompok siswa yang suka membolos.

Berteman dengan kelompok siswa yang suka membolos,

tidak menutup kemungkinan siswa yang bersangkutan

terpengaruh dan ikut-ikutan membolos.

f) Siswa itu sendiri yang memang suka membolos.

Bisa juga siswa yang bersangkutan memang suka membolos,

akibat dari kurangnya motivasi dan bimbingan orang tua

yang menyebabkan siswa enggan untuk ke sekolah.

g) Prestasi belajar lemah.

Bisa saja siswa yang tidak hadir di sebabkan oleh prestasinya

lemah sehingga siswa tersebut tidak percaya diri dan malu

dengan teman sebayanya.

Page 62: Karya Tulis Ilmiah

40

2.1.2.5 Faktor Eksternal (dari luar diri siswa)

Dalam hal ini bisa timbul dari lingkungan keluarga, dari

sekolah itu sendiri serta dari masyarakat.

1. Penyebab dari ketidakhadiran siswa di sekolah yang

bersumber dari lingkungan keluarga

a) Kedua orang tuanya bekerja

Hal ini bisa terjadi, disamping anak tersebut tidak

mendapatkan pengawasan orang tua, bisa jadi tersebut

disuruh menjaga rumah.

b) Ada kegiatan keagamaan dirumah.

Kegiatan keagamaansering terjadi dikalangan masyarakat

religius, sehingga anak disuruh membantu kegiatan di

rumah.

c) Ada permasalahan dilingkungan keluarga.

Adanya pertengkaran kedua orang tuanya yang sebetulnya

tidak bersangkutan dengan anak, akan tetapi

mempengaruhi jiwa dari anak.

d) Ada kegiatan darurat di rumah.

Ada kegiatan yang bersifat darurat sehingga memaksa

anak untuk turut menyelesaikan.

e) Keluarga, famili atau handai taulan yang pindah rumah.

Hal ini terjadi anak turut serta membantu, sedangkan

kegiatan tersebut bersamaan dengan hari/jam sekolah dan

Page 63: Karya Tulis Ilmiah

41

tidak mempertimbangkan aspek anak sedang bersekolah

atau tidak.

f) Ada anggota keluarga yang meninggal.

Adanya kematian di dalam keluarga tersebut yang

umumnya membawa duka bagi anak. Oleh karena

dukanya tersebut membuat anak tidak hadir di sekolah.

g) Letak rumah yang jauh dari sekolah.

Hal yang demikian ini terkadang membuat anak malas

untuk hadir ke sekolah. Terkecuali ada transportasi tetapi

anak tetap tidak hadir ke sekolah mungkin waktu itu tidak

punya uang untuk ongkos.

h) Adanya anggota keluarga yang sakit.

Pada saat ada anggota keluarga yang sakit, tidak jarang

anak diminta untu menunggu atau merawatnya.

i) Tidak punya baju seragam lagi.

Ini dialami oleh mereka yang secara ekonominya lemah.

Tidak memakai baju seragam sekolah di khawatirkan akan

mendapat sangsi, sehingga anak tidak hadir ke sekolah.

j) Kekurangan makanan yang sehat.

Kejadian seperti ini biasanya terjadi pada anak yang

berada di daerah-daerah kantong kemiskinan.

Page 64: Karya Tulis Ilmiah

42

k) Ikut orang tua berlibur.

Hari libur orang tua yang tidak bersamaan dengan hari

liburan sekolah anak. Tidak jarang anak mengikuti liburan

orang tuanya.

l) Orang tua pindah tempat kerja.

Bagi anak yang orang tuanya pindah tempat kerja dapat

menyebabkan anak tidak hadir di sekolah yang

dikarenakan anak terkadang mengikuti orang tuanya

dalam jangka waktu yang lama atau jangka waktu tertentu.

2. Ketidakhadiran siswa yang bersumber dari sekolah.

a) Lokasi sekolah yang tidak menyenangkan

Sekolah yang tidak menyenangkan karena tidak memenuhi

syarat sekolah, sehingga siswa menjadi jenuh dan enggan

untuk ke sekolah.

b) Program sekolah yang tidak efektif.

Hal ini terjadi karena kurikulum yang digunakan kurang

tepat dalam mendaya gunakan program kerja di sekolah.

c) Terlalu sedikit siswa yang masuk

Hal ini di karenakan sekolah kekurangan siswa sehingga

siswa enggan masuk sekolah.

d) Biaya sekolah yang terlalu mahal.

Salah satu permasalahan yang menghambat proses belajar

mengajar adalah biaya yang terlalu mahal, sehingga

Page 65: Karya Tulis Ilmiah

43

menjadi beban bagi mereka yang secara ekonominya

kurang mampu.

e) Kurangnya fasilitas sekolah

Fasilitas sekolah merupakan salah satu sarana dan media

yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran, Jika fasilitas

tidak memadai maka siswa merasa sekolah tidak

memenuhi kebutuhannya yang mengakibatkan siswa

kecewa sehingga enggan masuk sekolah.

f) Kurangnya bimbingan guru, baik secara individu maupun

secara kelompok kepada siswa.

Peran wali kelas dalam hal ini sangat penting bagi proses

pembelajaran yang berlangsung di sekolah sehubungan

dengan kesulitan-kesulitan siswa.

g) Program yang dijalankan sekolah kurang menarik siswa.

Program, rencana dan tujuan sekolah yang jelas harus

menjadi perhatian sekolah dalam pembelajaran supaya

siswa tidak jenuh dan tidak menutup kemungkinan siswa

merasa tidak nyaman di sekolah.

h) Suasana di sekolah yang tidak kondusif.

Sekolah hendaknya dapat menata ruangan yang sesuai

dengan kebutuhan siswa, sebab hal ini berpengaruh pada

kemauan siswa yang menginginkan suasana sekolah yang

kondusif.

Page 66: Karya Tulis Ilmiah

44

3. Ketidakhadiran siswa yang bersumber dari masyarakat.

a) Terjadinya peledakan penduduk

Hal ini yang berkaitan dengan terbatasnya sumber-sumber

yang dapat di gunakan oleh siswa untuk hadir ke sekolah.

b) Keadaan genting di masyarakat.

Kegawatan-kegawatan yang sedang terjadi di dalam

masyarakat terutama hal-hal yang menakutkan siswa.

c) Kemacetan Jalan.

Keadaan seperti pada saat ini dimana arus kendaraan

sangatlah padat terutama di kota-kota besar.

d) Adanya pemogokan massal.

Solidaritas dari para pekerja dan bisa terjadi pada sekolah

yang berbentuk pemogokan massal.

e) Adanya peperangan.

Pada negara yang suhu politiknya menghangat tidak

jarang pula di warnai oleh peperangan. Baik itu

peperangan antar negara maupun antar masyarakat dalam

suatu negara. Karena alasan keamanan maka siswa tidak

bisa hadir ke sekolah.

Page 67: Karya Tulis Ilmiah

45

2.1.3 Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Terhadap Absensi Sakit pada Anak SD Negeri Bululawang

02

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan

atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes, 2011). Di

dalam proses kegiatan belajar kesehatan anak didik sangat

diperhatikan, karena anak yang sakit/ kurang sehat akan

berpengaruh dalam proses belajar mengajar secara formal,

dimana terjadi tranformasi ilmu pengetahuan dari para guru atau

pengajar kepada anak didiknya (Dirjen Pend Nas, 2008).

Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

pada anak sekolah diharapkan akan sampai ke tingkat rumah

tangga dan lingkungan masyarakat sekitar. Dalam jangka

panjang akan berdampak pada penurunan angka kesakitan

(penurunan absensi anak) dan angka kematian pada umumnya.

Penyakit diare yang masih menempati urutan teratas dalam

daftar 10 penyakit dan 31,8 % penyebab siswa sekolah dasar

rawat inap di rumah sakit di Indonesia (hasil survei Ditjen

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen

Kesehatan, 2009).

Seperti yang diterangkan oleh Hendrik L. Blum (dalam

Muhajirin, 2004), menyatakan ada 4 faktor yang mempengaruhi

Page 68: Karya Tulis Ilmiah

46

derajad kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan

masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah: faktor lingkungan,

faktor perilaku, faktor keturunan, faktor pelayanan kesehatan.

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi derajad

kesehatan.

Keempat faktor tersebut disamping berpengaruh langsung

kepada kesehatan , juga saling berpengaruh satu sama lainnya.

Status kesehatanakan tercapai secara optimal, bilamana keempat

faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang

optimal pula (Muhajirin, 2007)

Fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah adalah

penyimpangan PHBS, dimana murid masih mengkonsumsi

jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima atau pedagang

keliling, serta tidak mencuci tangan sebelum makan. Murid SD

pada umumnya belum paham dan mengerti arti kesehatan untuk

dirinya sehingga belum dapat memilih makanan yang sehat dan

Faktor

Perilaku

Faktor

Lingkungan

Sakit

Faktor

Keturunan

Faktor

Pelayanan

Kesehatan

Page 69: Karya Tulis Ilmiah

47

bersih. Hal ini tercermin pada makanan jajanan yang dikonsumsi

murid SD yang masih banyak mengandung pewarna sintetik

(Judwarwanto, 2008).

Jika sebagian murid SD memahami PHBS bukan tidak

mungkin dapat menekan angka kesakitan seperti: diare, DBD

dan penyakit ISPA yang kerap kali menyerang anak pada musim

pancaroba (Eurika Indonesia, 2004). Agar indikator PHBS dapat

memenuhi persyaratan perlu dilakukan pengkajian supaya

diketahui perkembangan pelaksanaan PHBS di sekolah, maka

dapat dilakukan upaya promosi kesehatan lebih lanjut sehingga

menjadi sekolah sehat dan menambah jumlah sekolah sehat di

Indonesia meningkat (Ismoyowati, 2007)

Page 70: Karya Tulis Ilmiah

48

2.2. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Keterangan :

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual Pengaruh Hidup Bersih dan Sehat Terhadap

Absensi Sakit pada Anak SD Negeri Bululawang 02

Pengetahuan

Sikap

Persepsi

Perilaku:

PHBS di Tatanan

Sekolah

Faktor Lingkungan

Dampak PHBS

pada Siswa

Pelayanan Kesehatan di

sekolah : - UKS

- Pengobatan

sederhana

Absensi Sakit

Siswa

-SDM meningkat

-Prestasi belajar

meningkat

Faktor Keturunan

Page 71: Karya Tulis Ilmiah

49

2.3. Hipotesis

Hipoptesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian. Hasil

dari penelitian pada hakekatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan

penelitian yang yang telah di rumuskan (Notoatmodjo, 2010). Hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

Ho: Tidak ada pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap absensi

sakit pada anak SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang.

Hi : Ada pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap absensi sakit

pada anak SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang.

Page 72: Karya Tulis Ilmiah

50

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang

memungkinkan, memaksimalkan sesuatu kontrol beberapa faktor yang

bisa mempengaruhi validitas suatu hasil. Desain riset sebagai petunjuk

peneliti dalam merencanakan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai

suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan (Nursalam, 2008).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang

menggunakan pendekatan survey cross sectional, tehnik yang di gunakan

untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran

maupun hasil dari konvensi (Notoatmodjo, 2005)

Dimana tiap subjek penelitian pengukurannya atau pengamatannya

dilakukan secara bersamaan dalam sekali waktu terhadap Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) siswa SD Negeri Bululawang 02 saat penelitian

untuk mempelajari dinamika pengaruh antara Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat dengan Absensi Sakit Siswa dengan cara pendekatan survey.

Page 73: Karya Tulis Ilmiah

51

3.2 Kerangka Operasional

Gambar 3.1 Kerangka kerja Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

terhadap Absensi Sakit pada anak sekolah di SD Negeri

Bululawang 02 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.

Populasi

Semua siswa SD Negeri Bululawang 02

Kecamatan Bululawang Kabupaten

Malang yang berjumlah 103 anak

Sampel

Semua siswa SD Negeri Bululawang 02

Kecamatan Bululawang Kabupaten

Malang yang berjumlah 103 anak

Teknik Purposive

Sampling

Pengumpulan data

PHBS Absensi Siswa

Sakit

Analisa Bivariat

Uji hipotesis dengan uji

korelatif Spearmen Rank

Pengolahan data

Editing

Coding

Scoring

Tabulating

Analisa Univariat

- Mean

-Median

- Std Deviasi

- Min-Max

-

Penyajian data

Kesimpulan

H₀ ditolak jika p < 0,05

H₀ diterima jika p > 0,05

Page 74: Karya Tulis Ilmiah

52

3.3 Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Bululawang 02 Kecamatan

Bululawang Kabupaten Malang pada bulan Juni 2014

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti atau yang diselidiki

(Notoadmodjo, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

seluruh siswa SD Negeri Bululawang 02 dengan jumlah siswa 103 siswa.

3.4.2 Sampel

Sampling purposive yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiono, 2010)

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi (Notoatmodjo, 2010) adalah karakteristik umum subjek

penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti.

Adapun dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Siswa-siswi dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang bersekolah di

SD Negeri Bululawang 02.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi (Notoatmodjo, 2010) adalah menghilangkan atau

mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria insklusi. Adapun dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Siswa yang tidak hadir saat penelitian

Page 75: Karya Tulis Ilmiah

53

2. Siswa yang tidak bersedia menjadi responden.

3.4.3 Teknik Sampling

Merupakan suatu cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel , agar

memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek

penelitian (Sugiono, 2010)

3.5 Variabel penelitian

3.5.1 Variabel independen (bebas) adalah variabel yang memepengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Nursalam, 2008). Variabel independen dalam penelitian ini

adalah perilaku hidup bersih dan sehat.

3.5.2 Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah absensi sakit pada anak sekolah.

3.6 Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan salah satu instrumen dari riset

karena merupakan salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data.

Definisi dari operasional menjadi konsep yang masih bersifat abstrak

menjadi operasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut

(Nursalam, 2008).

Page 76: Karya Tulis Ilmiah

54

Tabel 3.1: Kerangka Operasional pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat

terhadap absensi sakit anak Sekolah Dasar Negeri Bululawang

02 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.

Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur

Variabel

independen

perilaku

hidup bersih

dan sehat

(PHBS)

sekumpulan

perilaku yang

dipraktikkan oleh

peserta didik SD

Negeri

Bululawang 02

atas dasar

kesadaran sebagai

hasil pembelajaran,

sehingga secara

mandiri mampu

mencegah

penyakit,

meningkatkan

kesehatannya, serta

berperan aktif

dalam

mewujudkan

lingkungan sehat

(Depkes RI, 2011).

Melakukan

tindakan :

1.mencuci tangan

dengan air bersih

memakai sabun

2.Jajan di kantin

sekolah sehat

3.Membuang

Sampah pada

Tempatnya

4.Mengikuti

kegiatan Olah

Raga di Sekolah

5.Menimbang

Berat Badan dan

mengukur Tinggi

Badan

6.Merokok di

Sekolah

7.Memberantas

Jentik Nyamuk di

Sekolah

8.Menggunakan

Jamban di

Sekolah

Kuesioner

yang terdiri

dari 21

pertanyaan

dengan

kriteria

skor:

Ya = 2

Tidak = 1

Ordinal Skor :

Ya = 2

Tidak = 1

Skor

Klasifikasi

hasil:

(Sugiono,

2010)

Tinggi =

36 - 42

Sedang =

28 - 35

Rendah =

21 - 27

Page 77: Karya Tulis Ilmiah

55

Yang didapatkan

dengan cara

kuesioner

Variabel

dependen :

absensi

sakit siswa.

Jumlah

ketidakhadiran

siswa SD Negeri

Bululawang 02

Pada tahun ajaran

2013-2014 Karena

alasan sakit.

Ketidakhadiran

siswa ke sekolah

yang dikarenakan

sakit

Cheklis

Ordinal

Mengguna

kan skala :

(Sugiono,

2010)

Tinggi =

6 – 8

Sedang =

3 – 5

Rendah =

0 - 2

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini adalah

a). Menurut Depkes (2011) 8 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di Tatanan Sekolah yaitu :

1. Mencuci tangan dengan air bersih memakai sabun.

2. Jajan di kantin sekolah sehat

3. Membuang Sampah pada Tempatnya

4. Mengikuti kegiatan Olah Raga di Sekolah

5. Menimbang Berat Badan dan mengukur Tinggi Badan

6. Tidak merokok di Sekolah

7. Memberantas Jentik Nyamuk di Sekolah

Page 78: Karya Tulis Ilmiah

56

8. Menggunakan Jamban di Sekolah

b). PHBS di rumah tangga dengan 3 indikator dan 1 gaya hidup sehat:

1. Mencuci tangan dengan air bersih menggunakan sabun

2. Menggunakan jamban

3. Rumah bebas jentik

Dari masing-masing indikator disusun menjadi 21 pertanyaan

PHBS di sekolah 11 pertanyaan dan PHBS di rumah tangga dan gaya

hidup sehat 10 pertanyaan.

3.7.2 Uji Validitas & Reliabilitas Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang akan digunakan untuk

penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang

diteliti secara tepat (Arikunto, 2006). Jenis uji validitas dalam penelitian

ini menggunakan uji Person Product Moment.

Hasil perhitungan tiap-tiap item akan dibandingkan dengan tabel

nilai product moment. Apabila hasil uji tiap-tiap item pernyataan

ternyata signifikan (p value < 5%) atau r hitung lebih besar dari r tabel,

maka item pernyataan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun

apabila tidak signifikan (p value > 5%) atau r hitung lebih kecil dari r

tabel, maka item pernyataan dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas

Page 79: Karya Tulis Ilmiah

57

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dan dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006).

Menurut Sugiyono (2005), pengujian reliabilitas dilakukan dengan

Menggunakan alpha cronbach. Pernyataan dikatakan reliable dengan

ketentuan bila alpha lebih besar dari pada r tabel (0,60).

3.7.3 Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari

data yang telah dikumpulkan. Tanpa adanya data , maka hasil penelitian

tidak akan terwujud dan penelitian tidak akan berjalan (Saryono, 2008).

Menurut sumbernya, data di bedakan menjadi 2 jenis :

1. Data Primer

Data primer penelitian tentang perilaku hidup bersih dan sehat

diperoleh dari survey dengan menggunakan kuesioner yang

ditanyakan langsung kepada responden yaitu siswa-siswi SD Negeri

Bululawang 02 Kecamatan Bululawang, kemudian peneliti

mendampingi responden secara langsung dalam pengisian kuesioner,

sehingga apabila ada responden yang kurang jelas atau kurang

mengerti dengan maksud pertanyaan dalam kuesioner maka responden

dapat bertanya langsung pada peneliti.

2. Data Sekunder

Page 80: Karya Tulis Ilmiah

58

Data yang di peroleh dengan pengambilan data yang berupa profil

sekolah, identitas sekolah, data jumlah siswa 103 anak dengan 11

orang guru.

3.7.3.1 Pemeriksaan Data (Editing)

Memeriksa data (kuesioner) yang telah dikumpulkan oleh

peneliti dan melakukan koreksi apabila ada data yang masih

belum terisi maka lembar dikembalikan lagi kepada responden

untuk diisi kembali.

3.7.3.2 Coding

Yaitu mengubah data menjadi data-data yang dapat

dimanipulasi sesuai dengan prosedur analisis statistik tertentu.

Dalam penelitian ini untuk pemberian nilai setiap pertanyaan

yang yang sesuai pada lembar kuesioner, lembar observasi di beri

cheklist (√). Dan untuk lembar identitas di isi dengan dengan cara

menuliskan identitas masing-masing kelas.

Kelas I = 1

Kelas II = 2

Kelas III = 3

Kelas IV = 4

Kelas V = 5

Kelas VI = 6

Page 81: Karya Tulis Ilmiah

59

3.7.3.3 Skoring

Skoring variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang

menggunakan dengan cara pemberian skor dimana untuk

pertanyaan :

Diberikan nilai 2 bila jawaban Ya

Diberikan nilai 1 bila jawaban Tidak

Dengan nilai tertinggi 42 dan nilai terendah 21, dari perolehan

nilai tersebut diklasifikasikan menjadi 3 kategori (Sugiono, 2010)

1. Kategori Tinggi = 36 – 42

2. Kategori Sedang = 28 – 35

3. Kategori Rendah = 21 – 27

Skoring variabel absensi sakit siswa sekolah dasar dengan

menggunakan cara pemberian skor dimana untuk absensi sakit

tertinggi 7 hari sedangkan absensi sakit terendah 0 hari dan

dikalsifikan sebagai berikut :

1. Katagori Tinggi = 6 – 8

2. Katagori Sedang = 3 – 5

3. Katagori Rendah = 0 -2

3.7.3.4 Tabulasi (Tabulating)

Yaitu kegiatan untuk meringkas data yang sudah hingga

sedemikian rupa agar data dengan mudah dapat dijumlahkan,

disusun, di tata dan dianalisa (Budiarto, 2009). Dalam proses ini

meliputi:

Page 82: Karya Tulis Ilmiah

60

1. Mempersiapkan tabel dengan kolom yang barisnya cermat

sesuai kebutuhan.

2. Menghitung banyaknya frekuensi untuk setiap kategori

pertanyaan dari kuesioner data umum perilaku hidup bersih

dan sehat siswa sekolah dasar sesuai dengan kode yang

diberikan kemudian tabulasikan dan diberi skor yaitu:

a) Yang menjawab sesuai dengan kunci jawaban diberikan

nilai skor 2

b) Yang menjawab tidak sesuai dengan kunci jawaban

diberikan nilai skor 1

3. Menghitung banyaknya frekuensi untuk setiap kategori

jawaban hasil kuesioner variabel tingkat absensi siswa sekolah

dasar, absensi tertinggi 7 hari dan absesi terendah 0 hari dan di

klasifikasikan tinggi, sedang, rendah.

1.8 Analisa Data

1.8.1 Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah data dari hasil pengumpulan data yang

dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tendensi sentral

atau grafik. Jika data mempunyai kenormalan, maka mean dapat

digunakan sebagai ukuran pemusatan dan standar deviasi (SD) sebagai

ukuran penyebaran. Jika distribusi data tidak normal maka menggunakan

Page 83: Karya Tulis Ilmiah

61

median sebagai ukuran pemusatan dan minimum-maksimum sebagai

ukuran penyebaran (Saryono, 2008). Analisa tersebut peneliti tampilkan

untuk menjawab dari tujuan khusus penelitian yang nomor 1, 2 dan 3.

Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencari ukuran

sentral tendensi antara lain: mean, median, standar deviasi, maksimum dan

minimum. Sedangkan gambaran Absensi siswa sakit untuk mencari ukuran

sentral tendensi : mean, median, standar deviasi dan maksimum dengan

minimum.

Perhitungan dan analisa data dilakukan dengan menyusun tabel

tentang distribusi frekuensi berdasarkan jumlah dan karakteristiknya, juga

distribusi tentang pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap

absensi sakit siswa (Notoatmodjo, 2008).

Proses analisa data Variabel perilaku hidup bersih dan sehat

ditanyakan dalam kuesioner sehingga dapat diambil nilai (skor).

Kemudian Variabel absensi yang dihitung berdasar hari dalam satu tahun

dan dinyatakan dalam prosentase pertahun (skor). Dari hasil gambaran

yang di dapatkan peneliti sehingga dapat diambil tingkatan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat dan tingkatan Absensi Sakit Siswa

3.8.2 Analisa Bivariat

Analisa Bivariat adalah analisis dua variabel secara bersamaan

untuk mengetahui hubungan dua variabel yang sedang diuji yaitu

mengidentifikasi perilaku hidup bersih dan sehat dengan absensi sakit. Ada

tiga kemungkinan yang bersifat simetris, tidak saling mempengaruhi,

Page 84: Karya Tulis Ilmiah

62

saling mempengaruhi antara dua variabel, sebuah variabel mempengaruhi

variabel yang lain (Imron, 2010).

Sedangkan analisa yang dilakukan untuk menjawab tujuan khusus

penelitian yang ke 4 seperti yang digambarkan dalam Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) Lembaran Absensi Sakit Siswa di SD Negeri

Bululawang 02 Tahun 2014

Uji Hipotesis pada penelitian ini adalah menggunakan uji Korelasi

Spearman Rank, Korelasi Spearman merupakan alat uji statistik yang

digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif dua variabel bila datanya

berskala ordinal (ranking). Nilai korelasi ini disimbolkan dengan (rho).

Karena digunakan pada data berskala ordinal, untuk itu sebelum dilakukan

pengelolahan data, data kuantitatif yang akan dianalisis perlu disusun

dalam bentuk ranking. Untuk mengetahui hubungan atau membuktikan

antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent)

berskala ordinal dan sumber data antar variabel tidak tidak harus sama.

Menentukan batas nilai α = 0,05 pada tabel.

Pengujian Hipotesis

Ho ditolak bila harga ρ hitung > dari ρ tabel

Ho diterima bila harga ρ hitung < dari ρ table

3.9 Etika Penelitian

Etika penelitian (Notoatmodjo, 2010) adalah suatu pedoman etika

yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak

peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan

Page 85: Karya Tulis Ilmiah

63

memperoleh dampak dari hasil penelitian. Mengingat penelitian ini

berhubungan langsung dengan manusia, untuk itu sebelum penelitian peneliti

mengajukan ijin kepada STIKes Widya Cipta Husada Kepanjen, dilanjutkan

ijin kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan persetujuan pengambilan

data. Selanjutnya peneliti melakukan pendekatan kepada responden dengan

menekankan etika sebagai berikut :

3.9.1 Right to full disclosure (hak untuk mendapatkan jaminan dari

perlakuan yang diberikan).

Peneliti akan memnerikan penjelasan secara rinci tentang

penelitian yang akan dilakukan serta akan bertanggung jawab kepada

subjek penelitian jika ada sesuatu yang terjadi akibat penelitian yang

dilakukan

3.9.2 Informed consent (lembar persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya adalah agar

responden mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika responden mengerti dan menyetujui maka diminta

untuk menandatangani lembar persetujuan dan menghormati hak

calon responden yang menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian

ini.

3.9.3 Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika dalam memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

Page 86: Karya Tulis Ilmiah

64

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

memberikan kode pada lembar pengumpulan data berupa urutan

responden.

3.9.4 Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan

hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti.

Page 87: Karya Tulis Ilmiah

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Desa Bululawang Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang

adalah salah satu dari 14 desa yang ada di Kecamatan Bululawang dengan

luas wilayah 2580 km2 dengan jumlah penduduk 7.739 jiwa dari 1560

KK. Sedangkan batas-batas wilayah Desa Bululawang adalah :Sebelah

Utara : Desa Sempalwadak, Sebelah Timur : Desa Jambearjo, Sebelah

Selatan : Desa Krebet Senggrong, Sebelah Barat : Desa Wandanpuro.

Sedangkan mayoritas mata pencaharian penduduk adalah : petani, pekerja

sektor jasa, pedagang.

Sekolah Dasar Negeri Bululawang 02 adalah salah satu dari 2

sekolah dasar yang terletak di Desa Bululawang Kecamatan Bululawang

Kabupaten Malang yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa sebanyak

103 dengan tenaga pendidik sebanyak 11 orang guru.

4.1.2 Data Umum

4.1.2.1 Identitas responden

a. Gambaran umum responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis

kelamin didapatkan sebagaimana dalam table 4.1 dibawah ini

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Data Primer Juni 2014

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 55 57,3 %

Wanita 41 42,7 %

Jumlah 96 100 %

Page 88: Karya Tulis Ilmiah

66

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa responden yang

terbanyak dalam penelitian adalah laki-laki sebesar 57,3 %

b. Gambaran umum responden dalam penelitian ini berdasarkan umur

didapat sebagaimana dalam tabel 4.2

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah (orang) Prosentase

(%)

7 – 8 tahun 29 30,1

9 – 10 tahun 37 38,6

11 – 12 tahun 30 31,3

Jumlah 96 100

Sumber : Data Primer Juni 2014

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui responden yang

terbanyak dalam penelitian ini adalah umur 9 – 10 tahun sebesar

38,6%

4.1.3 Data Khusus

Setelah melakukan penelitian tentang pengaruh perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) terhadap absensi sakit siswa SD Negeri Bululawang 02

yaitu dengan cara membagikan kuesioner yang terdiri dari 21 pertanyaan

untuk di isi kepada 103 siswa. Hasil yang diperoleh mendapatkan 96 siswa

yang bersedia menjadi responden.

4.1.3.1 Analisa Univariat

4.1.3.1.1 Gambaran Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Gambaran PHBS dalam penelitian ini berdasarkan analisa

deskriptif sebagaimana dalam tabel 4.3 berikut ini :

Page 89: Karya Tulis Ilmiah

67

Tabel 4.3 Analisa Deskriptif

PHBS

Mean 2.7604

Median 3.0000

Std.Deviation .42907

Minimum 2.00

Maximum 3.00

Sumber : Data Primer Juni 2014

Dari Tabel 4.3 didapatkan Mean PHBS 2.7604, Median 3.0000,

Std Deviasi .42907, Minimum 2.00, Maximum 3.00.

Tingkat PHBS dari Siswa dalam penelitian ini sebagaimana dalam tabel

4.4

Tabel 4.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS)

Jumlah

(orang) Persentase (%)

Kurang 0 0

Sedang 23 24.0

Baik 73 76.0

Total 96 100

Sumber : Data Primer Juni 2014

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat siswa SD Negeri Bululawang 02 adalah : PHBS Sedang sebesar

24%, dan PHBS Baik sebesar 76%.

4.1.3.1.2 Gambaran Absensi Sakit Siswa

Gambaran Absensi Sakit Siswa dalam peneliti ini sebagaimana

dalam tabel 4.5 berikut ini

Tabel 4.5 Absensi Siswa Sakit

Absensi Sakit Siswa Jumlah (orang) Persentase (%)

Rendah 59 61.5

Sedang 33 34.4

Tinggi 4 4.2

Total 96 100

Sumber : Data Primer Juni 2014

Page 90: Karya Tulis Ilmiah

68

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa absensi siswa SD Negeri

Bululawang 02, masih terdapat absensi siswa sakit tinggi sebesar 4,2%.

4.1.2.3 Analisa Bivariate

4.1.2.3.1 Absensi Siswa Sakit berdasarkan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS).

Gambaran absensi siswa sakit berdasarkan PHBS dalam

penelitian ini sebagaimana dalam tabel 4.6

Tabel 4.6 Gambaran Absensi Sakit berdasarkan PHBS siswa SD Negeri

Bululawang 02

PHBS

Total Absensi Sakit Kurang Sedang Baik

n % n % n % n %

Rendah 0 0 11 18,6 48 81,4 59 100

Sedang 0 0 11 33,3 22 66,7 33 100

Tinggi 0 0 1 25,0 3 75,0 4 100

Total 0 0 23 24,0 73 76,0 96 100

Berdasarkan tabulasi silang pada tabel 4.6 didapatkan responden

yang PHBS Rendah Absensi Tinggi (75%) sedang PHBS Baik Absensi

Rendah (81,4%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin

baik PHBS maka Absensi Sakit Siswa makin rendah.

Page 91: Karya Tulis Ilmiah

69

4.1.2.3.2 Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Terhadap Absensi Sakit.

Gambaran PHBS terhadap absensi siswa sakit dalam

penelitian ini yang telah dilakukan dengan Uji Hipotesis Spearmen Rho

dengan hasil sebagai berikut sebagaimana dalam tabel 4.7

Tabel 4.7 Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Terhadap Absensi Sakit Anak Sekolah di SD Negeri

Bululawang 02 Kecamatan Bululawang Kabupaten

Malang

Correlations PHBS Absensi_Sakit

Spearman's

rho

PHBS Correlation

Coefficient 1.000 -150

Sig. (2-tailed) . .145

N 96 96

Absensi_

Sakit

Correlation

Coefficient -150 1.000

Sig. (2-tailed) .145 .

N 96 96

Uji Spearman Rank (rho) di dapat bahwa Pengaruh Perilaku

Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Absensi Sakit Anak Sekolah di

SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang

adalah makna dari nilai korelasi (r) sebesar -0,150 dengan arah korelasi

negative berarti semakin baik PHBS maka absensi sakit semakin kecil,

berdasarkan Uji Hipotesis yang didapatkan melalui Spearmen Rho nilai

signifikan 0,145 > 0,05 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara

PHBS dengan Absensi Sakit Siswa.

Page 92: Karya Tulis Ilmiah

70

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Siswa SD Negeri

Bululawang 02.

Didapat bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa SD Negeri

Bululawang 02 adalah : PHBS Sedang sebesar 24%, dan PHBS Baik

sebesar 76%.

PHBS di Sekolah adalah merupakan sekumpulan perilaku yang

dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan

sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga

secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat

(Depkes RI, 2011)

Guru dan orang tua diharapkan bersama-sama memberikan

pengaruh dalam menentukan sikap, perilaku dan nilai-nilai baik bagi

anak. Guru membimbing anak untuk memperluas dan mengembangkan

konsep diri yang positif sedangkan orang tua bertanggung jawab untuk

membantu anak untuk memperoleh potensi maksimal dan menanamkan

nilai tanggung jawab.

4.2.2 Absensi Sakit Siswa Sekolah Dasar Negeri Bululawang 02

Diketahui bahwa absensi siswa SD Negeri Bululawang 02, masih

terdapat absensi sakit siswa tinggi sebesar 4,2%.

Berdasarkan Akhmad (2010) ketidakhadiran siswa adalah

ketiadaan partisipasi secara fisik terhadap kegiatan-kegiatan sekolah

Page 93: Karya Tulis Ilmiah

71

disaat jam-jam efektif sekolah, sebab sekolah bukan sekedar

penyampaian ilmu pengetahuan secara fisik saja tetapi membutuhkan

juga keterlibatan fisik dan mental anak.

Di dalam kegiatan belajar kesehatan anak didik sangat

diperhatikan, sebab anak yang kurang sehat atau absensi karena sakit

akan berpengaruh dalam proses belajar mengajar secara formal, dimana

tranformasi ilmu pengetahuan dari para guru atau pengajar kepada anak

didik kurang optimal.

4.2.3 Absensi Sakit Siswa berdasarkan PHBS

PHBS Rendah Absensi Tinggi (75%) sedang PHBS Baik Absensi

Rendah (81,4%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin

baik PHBS maka Absensi Sakit Siswa makin rendah.

Sejalan dengan teori H.L.Bloom (1974) bahwa derajad kesehatan

dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor

keturunan dan faktor pelayanan kesehatan. Mengingat dampak dari

perilaku terhadap derajad kesehatan adalah cukup besar, maka perlu

diupayakan untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku

yang sehat.

4.2.4 Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) berdasarkan

Absensi Sakit Anak SD Negeri Bululawang 02

Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap

Absensi Sakit Anak Sekolah di SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan

Page 94: Karya Tulis Ilmiah

72

Bululawang Kabupaten Malang adalah makna dari nilai korelasi (r)

sebesar -0,150 dengan arah korelasi negative berarti semakin baik PHBS

maka absensi sakit semakin kecil, berdasarkan Uji Hipotesis Spearmen

Rho nilai signifikan 0,145 > 0,05 artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara PHBS dengan Absensi Sakit Siswa.

Menurut Jurnal STIKes Surya Mitra Husada Kediri edisi 6

Oktober 2012 dengan judul Hubungan Pelaksanaan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) Dengan Tingkat Absensi Siswa Karena Sakit

pada Siswa di Madrasah Ibtida’iyah Negeri Semampir Kota Kediri oleh

Jaini. Perbedaan bermakna yaitu tidak terdapat hubungan yang kuat

antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Tingkat Absensi

Siswa karena Sakit.

Absensi sakit siswa tidak hanya dipengaruhi oleh Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) saja tetapi ada faktor lain ikut mempengaruhi

selain PHBS yaitu faktor internal dari diri siswa itu sendiri dan partipasi

dari orangtua siswa.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih banyak keterbatasan dan faktor yang

perlu disempurnakan baik yang berasal dari internal maupun dari eksternal

peneliti yang dikarenakan oleh hal lain. Keterbatasan dan faktor lain yang

perlu disempurnakan tersebut diantaranya :

Page 95: Karya Tulis Ilmiah

73

1. Singkatnya waktu penelitian dan metode yang dipakai adalah Survey

analitik, yaitu penelitian hanya dilakukan pada suatu waktu tertentu dan

hanya di lakukan satu kali pengamatan.

2. Pengumpulan data dengan kuesioner memungkinkan responden tidak

menjawab dengan jujur atau kurang mengerti tentang pertanyaan yang

dimaksud sehingga hasilnya kurang mewakili secara kualitatif.

3. Pada penelitian ini penulis hanya meneliti tentang perilaku hidup bersih

dan sehat di sekolah dan tidak meneliti perilaku hidup bersih dan sehat

di semua tatanan PHBS. Serta perlu diteliti lagi tentang faktor lain yang

mempengaruhi mempengaruhi derajad kesehatan.

Page 96: Karya Tulis Ilmiah

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tentang

pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap absensi sakit

pada anak sekolah di SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang ,

maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa SD Negeri Bululawang 02

adalah : PHBS Sedang sebesar 24%, dan PHBS Baik sebesar 76%.

2. Absensi Siswa Sakit SD Negeri Bululawang 02, diketahui masih

terdapat absensi siswa sakit tinggi sebesar 4,2%.

3. PHBS Rendah Absensi Tinggi (75%) sedang PHBS Baik Absensi

Rendah (81,4%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin

baik PHBS maka Absensi Sakit Siswa makin rendah.

4. Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Absensi

Sakit Anak Sekolah di SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan

Bululawang Kabupaten Malang, adalah makna dari nilai korelasi (r)

sebesar -0,150 dengan arah korelasi negative berarti semakin baik

PHBS maka absensi siswa sakit semakin kecil, berdasarkan Uji

Hipotesis yang didapatkan melalui Uji Spearmen Rho nilai signifikan

0,145 > 0,05 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara PHBS

dengan Absensi Sakit Siswa

Page 97: Karya Tulis Ilmiah

75

5.2 Saran

1. Bagi Sekolah

Pihak sekolah diharapkan melalui peran guru-guru agar dapat terus

meningkatkan dan mengembangkan kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakulikuler yang berorientasi kesehatan sehingga dapat

meningkatkan derajad kesehatan anak didiknya. Pendididkan kesehatan

kepada siswa tentang PHBS perlu ditingkatkan lagi sehingga proses

belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan efektif.

2. Bagi Puskesmas

Program kesehatan yang dilaksanakan di sekolah bisa lebih mengenai

sasaran dan sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan derajad kesehatan

peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah. Melalui petugas

yang aktif dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara

memberikan penyuluhan pada sekolah-sekolah.

3. Bagi profesi keperawatan

Terwujudnya asuhan keperawatan komunitas yang paripurna

dibutuhkan ketrampilan dan pengetahuan yang baik dari perawat itu

sendiri. PHBS merupakan perhatian dari profesi keperawatan komunitas

dalam melakukan asuhan keperawatan di sekolah, sehingga dapat

mencapai tujuan yang diharapkan oleh semua pihak.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hendaknya penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk

memberikan ide-ide baru dalam meningkatkan kualitas pelayanan

Page 98: Karya Tulis Ilmiah

76

kesehatan pada umumnya dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan

sehat di sekolah.

Page 99: Karya Tulis Ilmiah

77

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Sudrajad. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran Dalam Paradigma Baru.

Bandung: Paramita Publiser

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Rineka Cipta.

Budiarto, Eko. 2009. Biostatika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC

Eurica Indonesia diambil dari wibsite http//www Eurica Indonesia.org/Jaga Masa

Sehatmu Sebelum Masa sakitmu diakses tanggal 29 april 2009.

Imron, Moch. 2010. Metode Penelitian Bidang Kesehatan: Bahan Ajar Untuk

Mahasiswa. Jakarta: Sagung Seto.

Ismoyowati (2007). Indikator PHBS di Sekolah, Majalah Informasi & Referensi

Promosi Kesehatan I No.1/Tahun IX Penerbit Pusat Promosi

Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Marheni, 2010. Perilaku Hidup bersih dan Sehat dengan Pendekatan Teori Orem.

Jakarta: Sagung Seto

Mubarak, Wahit Iqbal. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: teori dan Aplikasi.

Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007, Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Jakarta:

Rineka Cipta

Page 100: Karya Tulis Ilmiah

78

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi (ed Revisi).

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo,Soekidjo. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar.

Cetakan Kedua. Jakarta: Rieneka Cipta.

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan :

Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2269/ MENKES/ PER/

XI/ 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

(PHBS). Jakarta: Depkes.

Purwoko (2001). Kapita selekta Pendidikan Sekolah Dasar. Edisi Pertama.

Jakarta : Universitas Terbuka.

Sarwono, 2008. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.

Saryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktis Bagi Pemula.

Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R& D, Bandung:

CV Alfabeta.

Sugiyono, 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sunaryo, 2008. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Page 101: Karya Tulis Ilmiah

79

Lampiran 1: Formulir Persetujuan

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian : Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap

Absensi Sakit Pada Anak Sekolah di SD Negeri Bululawang

02 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.

Peneliti : Adham Maya

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Saat ini peneliti adalah mahasiswa STIKes Widya Cipta Husada Kepanjen.

Penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Absensi Sakit Pada Anak Sekolah di SD

Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.

Anak-anak diharapkan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian

ini, dimana jawaban yang diberikan tidak akan mempengaruhi nilai pelajaran

anak-anak jika anak-anak bersedia, maka saya akan memberikan lembar kuesioner

untuk diisi. Partisipasi anak-anak dalam penelitian ini bersifat sukarela, peneliti

akan menjamin identitas dan kerahasiaan jawaban yang anak-anak berikan. Anak-

anak bebas menanyakan tentang penelitian ini.

Terima kasih atas perhatian dan kesediaan anak-anak sekalian dalam

penelitian ini.

Malang, 5 Juni 2014

Peneliti Responden

( Adham Maya ) (................................)

Page 102: Karya Tulis Ilmiah

80

Lampiran 2 : Uji Validitas

Korelasi Antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r tabel n =25 a = 5%

Keterangan Kesimpulan

Item no 1

0,646 0,396 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 2

0,447 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 3

0,527 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 4

0,670 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 5

0,476 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 6

0,389 r positif r hitung < r tabel

Tidak Valid

Item no 7

0,478 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 8

0,389 r positif r hitung < r tabel

Tidak Valid

Item no 9

0,548 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 10

0,407 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 11

0,181 r positif r hitung < r tabel

Tidak Valid

Page 103: Karya Tulis Ilmiah

81

Item no 12

0,388 r positif r hitung < r tabel

Tidak Valid

Item no 13

0,851 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 14

0,261 r positif r hitung < r tabel

Tidak Valid

Item no 15

0,822 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 16

0,389 r positif r hitung < r tabel

Tidak Valid

Item no 17

0,548 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 18

0,421 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 19

0,580 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 20

0,620 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 21

0,549 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 22

0,482 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 23

0,660 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 24

0,552 r positif r hitung > r tabel

Valid

Page 104: Karya Tulis Ilmiah

82

Item no 25

0,559 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 26

0,281 r positif r hitung < r tabel

Tidak Valid

Item no 27

0,599 r positif r hitung > r tabel

Valid

Item no 28

0,484 r positif r hitung > r tabel

Valid

Page 105: Karya Tulis Ilmiah

83

Lampiran 3 : Kisi-kisi Kuesioner

1.Kisi – Kisi Instrumen PHBS di Tatanan Pendidikan

No Indikator PHBS di

Tatanan Sekolah

Pernyataan Jumlah

Soal

No Soal

1 Mencuci Tangan dengan

Air Bersih yang

Mengalir dengan

Menggunakan Sabun.

1. Apakah kalian

mencuci tangan

dengan air bersih yang

mengalir dan memakai

sabun sebelum dan

sesudah makan?

2. Apakah kalian juga

mencuci tangan

dengan air bersih yang

mengalir dan memakai

sabun setelah buang air

besar dan buang air

kecil?

3. Apakah kalian selalu

cuci tangan dengan air

bersih dengan

memakai sabun setelah

bermain?

3 1

2

3

2 Mengkonsumsi Jajanan

di kantin Sekolah yang

Sehat

1. Apakah kalian selalu

jajan dikantin sekolah

pada wakt istirahat?

2. Apakah kalian juga

jajan disembarang

tempat?

2 4

5

3 Membuang Sampah pada

Tempatnya

1. Apakah kalian jika

membuang sampah

tidak pada tempatnya

atau disembarang

1 6

Page 106: Karya Tulis Ilmiah

84

tempat?

4 Mengikuti kegiatan Olah

Raga di Sekolah

1. Apakah disekolah

kalian pernah

mengikuti lomba olah

raga antar sekolah?

1 7

5 Menimbang Berat Badan

dan mengukur Tinggi

Badan setiap bulan

1. Apakah kalian diukur

tinggi badan dan

ditimbang berta

badannya secara rutin

di sekolah?

1 8

6 Menggunakan Jamban di

Sekolah yang Bersih dan

Sehat

1. Apakah kalian jika

buang air besar dan

buang air kecil di

jamban yang tersedia

di sekolah?

2. Apakah kalian ikut

serta dalam

memelihara kebersihan

jamban yang ada di

sekolah?

3. Apakah kalian

menyiram hingga

bersih setelah

menggunakan jamban

yang ada di sekolah?

3 9

10

11

Page 107: Karya Tulis Ilmiah

85

2.Kisi – Kisi Instrumen PHBS di Tatanan Rumah Tangga

No Indikator PHBS di

Tatanan Rumah Tangga

Pernyataan Jumlah Soal No Soal

1 Mencuci tangan

dengan air bersih

dan memakai

sabun

1. Apakah

kalian

mencuci

tangan

dengan air

bersih yang

mengalir

dan

memakai

sabun

sebelum

dan sesudah

makan?

2. Apakah

kalian juga

mencuci

tangan

dengan air

bersih yang

mengalir

dan

memakai

sabun

setelah

buang air

besar dan

buang air

kecil jika

ada di

3 12

13

14

Page 108: Karya Tulis Ilmiah

86

rumah?

3. Apakah

kalian

selalu cuci

tangan

dengan air

bersih

dengan

memakai

sabun

setelah

bermain?

2 Menggunakan

Jamban Sehat

1. Apakah

kalian jika

buang air

besar dan

buang air

kecil di

jamban

yang ada di

rumah?

2. Apakah

kalian ikut

serta dalam

memelihara

kebersihan

jamban

yang ada di

rumah?

3. Apakah

kalian

menyiram

3 15

16

17

Page 109: Karya Tulis Ilmiah

87

hingga

bersih

setelah

menggunak

an jamban

yang ada di

rumah?

3 Rumah bebas

Jentik

1. Apakah

kalian di

rumah

melakukan

pemeriksaa

n jentik

nyamuk

nyamuk

secara

berkala?

2. Apakah

kalian di

rumah

melakukan

pemberanta

san jentik

nyamuk

secara

berkala?

2 18

19

4 Gaya Hidup Sehat 1. Apakah

kalian di

rumah

selalu

makan

dengan

2 20

Page 110: Karya Tulis Ilmiah

88

sayur-

sayuran dan

buah-

buahan

setiap hari?

2. Apakah

kalian di

rumah

selalu

sarapan

sebelum

berangkat

ke sekolah?

21

Page 111: Karya Tulis Ilmiah

89

Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian

“ Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Absensi Sakit

Pada Anak Sekolah di SD Negeri Bululawang 02 Kecamatan Bululawang

Kabupaten Malang “

A. Identitas Responden

a. No Reg : ................................

b. No Absen : .....................

c. Umur : ..................... Tahun.

d. Kelas : ..................................

e. Jenis Kelamin : ..................................

B. Tindakan PHBS di Tatanan Pendidikan

Petunjuk :

Berilah tanda (√) pada jawaban yang kalian anggap paling tepat

No PERTANYAAN JAWABAN

Ya Tidak

1 Apakah kalian mencuci tangan sebelum makan

dengan air bersih dan sabun?

2 Apakah kalian juga cuci tangan pakai sabun dan air

bersih setelah buang air besar dan buang air kecil?

3 Apakah kalian selalu cuci tangan dengan air bersih

dengan sabun setelah bermain?

4 Apakah kalian selalu jajan di kantin sekolah pada

waktu istirahat?

5 Apakah kalian juga jajan disembarang tempat?

6 Apakah kalian jika membuang sampah tidak pada

tempatnya atau di sembarang tempat?

KUESIONER

Page 112: Karya Tulis Ilmiah

90

7 Apakah di sekolah kalian selalu mengikuti kegiatan

olah raga antar sekolah?

8 Apakah kalian diukur tinggi badan dan berat badan

secara rutin di sekolah?

9 Apakah kalian jika buang air besar dan buang air

kecil selalu di jamban sekolah?

10 Apakah kalian selalu menyiram hingga bersih setelah

menggunakan jamban/toilet?

11 Apakah di sekolah kalian melakukan pemberantasan

jentik nyamuk secara berkala?

C. Tindakan PHBS dari Tatanan Rumah Tangga

No PERTANYAAN JAWABAN

Ya Tidak

12 Apakah kalian mencuci tangan dengan air bersih

yang mengalir dan memakai sabun sebelum dan

sesudah makan jika dirumah?

13 Apakah kalian mencuci tangan dengan air bersih

yang mengalir dan memakai sabun sesudah buang

air besar dan air kecil, apabila di rumah?

14 Apakah kalian selalu cuci tangan dengan air bersih

dengan sabun setelah bermain?

15 Apakah kalian jika buang air besar dan buang air

kecil selalu di jamban yang ada di rumah?

16 Apakah kalian ikut serta dalam memelihara

kebersihan jamban yang ada di rumah?

17 Apakah kalian selalu menyiram hingga bersih setelah

menggunakan jamban yang ada dirumah?

18 Apakah kalian dfirumah melakukan pemeriksaan

jentik nyamuk secara berkala?

19 Apakah kalian dirumah melakukan pemberantasan

Page 113: Karya Tulis Ilmiah

91

jentik nyamuk secara berkala?

20 Apakah kalian dirumah selalu makan buah-buahan

dan sayur-sayuran setiap hari?

21 Apakah kalian dirumah selalu sarapan sebelum

berangkat sekolah?

D. Absensi Siswa ( di isi oleh petugas )

Sakit : ......................................

Ijin : ......................................

Alpa : .......................................

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA

Page 114: Karya Tulis Ilmiah

92

LAMPIRAN : 5 Hasil Statistik

Frekuensi PHBS

Statistics

PHBS

N Valid 96

Missing 0

Mean 2.7604

Median 3.0000

Mode 3.00

Std. Deviation .42907

Variance .184

Skewness -1.240

Std. Error of Skewness .246

Kurtosis -.473

Std. Error of Kurtosis .488

Range 1.00

Minimum 2.00

Maximum 3.00

PHBS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sedang 23 24.0 24.0 24.0

tinggi 73 76.0 76.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

Page 115: Karya Tulis Ilmiah

93

Frekuensi Absensi Sakit

Statistics

Absensi_Sakit

N Valid 96

Missing 0

Mean 1.4271

Std. Error of Mean .05876

Median 1.0000

Mode 1.00

Std. Deviation .57573

Variance .331

Skewness .968

Std. Error of Skewness .246

Kurtosis -.035

Std. Error of Kurtosis .488

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Case Processing Summary

PHBS

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Absensi_Sakit sedang 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

tinggi 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

Page 116: Karya Tulis Ilmiah

94

Descriptives

PHBS Statistic Std. Error

Absensi_Sakit sedang Mean 1.5652 .12298

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 1.3102

Upper Bound 1.8203

5% Trimmed Mean 1.5242

Median 2.0000

Variance .348

Std. Deviation .58977

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Range 2.00

Interquartile Range 1.00

Skewness .454 .481

Kurtosis -.616 .935

tinggi Mean 1.3836 .06652

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 1.2509

Upper Bound 1.5162

5% Trimmed Mean 1.3250

Median 1.0000

Variance .323

Std. Deviation .56838

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Range 2.00

Interquartile Range 1.00

Skewness 1.176 .281

Kurtosis .443 .555

Page 117: Karya Tulis Ilmiah

95

Percentiles

PHBS

Percentiles

5 10 25 50 75 90 95

Weighted Average(Definition

1)

Absensi_Sakit sedang 1.0000 1.0000 1.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.8000

tinggi 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 2.0000 2.0000 2.3000

Tukey's Hinges Absensi_Sakit sedang 1.0000 2.0000 2.0000

tinggi 1.0000 1.0000 2.0000

Correlations

PHBS Absensi_Sakit

Spearman's rho PHBS Correlation Coefficient 1.000 -.150

Sig. (2-tailed) . .145

N 96 96

Absensi_Sakit Correlation Coefficient -.150 1.000

Sig. (2-tailed) .145 .

N 96 96

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Absensi_Sakit * PHBS 96 100.0% 0 .0% 96 100.0%

Page 118: Karya Tulis Ilmiah

96

Korelasi PHBS dengan Absensi Sakit

Absensi_Sakit * PHBS Crosstabulation

PHBS

Total sedang tinggi

Absensi_Sakit rendah Count 11 48 59

Expected Count 14.1 44.9 59.0

% within Absensi_Sakit 18.6% 81.4% 100.0%

% within PHBS 47.8% 65.8% 61.5%

% of Total 11.5% 50.0% 61.5%

sedang Count 11 22 33

Expected Count 7.9 25.1 33.0

% within Absensi_Sakit 33.3% 66.7% 100.0%

% within PHBS 47.8% 30.1% 34.4%

% of Total 11.5% 22.9% 34.4%

tinggi Count 1 3 4

Expected Count 1.0 3.0 4.0

% within Absensi_Sakit 25.0% 75.0% 100.0%

% within PHBS 4.3% 4.1% 4.2%

% of Total 1.0% 3.1% 4.2%

Total Count 23 73 96

Expected Count 23.0 73.0 96.0

% within Absensi_Sakit 24.0% 76.0% 100.0%

% within PHBS 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 24.0% 76.0% 100.0%

Symmetric Measures

Value Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R -.135 .103 -1.325 .188c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.150 .103 -1.468 .145c

N of Valid Cases 96

a. Not assuming the null hypothesis.

Page 119: Karya Tulis Ilmiah

97

Symmetric Measures

Value Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R -.135 .103 -1.325 .188c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.150 .103 -1.468 .145c

N of Valid Cases 96

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.

Page 120: Karya Tulis Ilmiah

98

LAMPIRAN : 6 JADWAL PELAKSANAAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes WIDYA CIPTA HUSADA KEPANJEN - MALANG

TAHUN AJARAN 2013/2014

No. KEGIATAN

WAKTU

NOPEMBER DESEMBER JANUARI

FEBRUARI

MARET APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Studi Pendahuluan

3 Pembuatan Proposal

4 Pelaksanaa Bimbingan

5 Seminar Proposal dan Revisi

6 Pelaksanaan Penelitian

7 Seminar Hasil dan Revisi

8 Uji Komprehensip dan Revisi

9 Pengumpulan Hard Cover

10 Pendaftaran Yudisium

11 Yudisium