138
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE DENGAN MASALAH RESIKO GANGGUAN INTEGRITAS KULIT DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Disusun Oleh: IDA PARWATI NIM: 16.1411 PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA MALANG 2019

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE

DENGAN MASALAH RESIKO GANGGUAN INTEGRITAS KULIT DI

RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

Disusun Oleh:

IDA PARWATI

NIM: 16.1411

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA

MALANG

2019

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

ii

KARYA TULIS ILMIAH

HALAMAN CO

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE

DENGAN MASALAH RESIKO GANGGUAN INTEGRITAS KULIT

DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan

(A.Md.Kep.) di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang

Disusun Oleh :

IDA PARWATI

NIM: 16.1411

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA

MALANG

2019

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

iii

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

iv

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

v

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

vi

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih-Nya penulis

dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada

Klien Chronic Kidney Disease dengan Masalah Resiko Gangguan Integritas

Kulit”. Penulis membuat karya tulis ilmiah untuk memenuhi sebagai persyaratan

dalam memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Panti Waluya Malang. Dalam pembuatan ini penulis telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ibu Maria Magdalena Setyaningsih, Ns.,Sp.Kep.Mat selaku Ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang

2. dr. Maria Tri Irama RDP, M. Kes selaku Direktur Rumah Sakit Panti

Waluya Malang yang telah memberikan kesempatan melaksanakan

penelitian di lahan praktik

3. Ibu Wisoedhani Widi Anugrahanti, S.KM., M.Kes selaku pembimbing I

yang telah memberikan ide, saran, arahan, dan waktunya dalam membantu

penyusunan karya tulis ilmiah

4. Bapak Wibowo, S. Kep., Ners., M. Biomed selaku pembimbing II yang

telah memberikan ide, saran, arahan, dan waktunya dalam membantu

penyusunan karya tulis ilmiah

5. Ibu Kristin Teguh Wahyuning, S. Kep., Ns selaku pembimbing III yang

telah meluangkan waktu dan bersedia memberikan bimbingan dalam

menyusun karya tulis ilmiah

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

viii

6. Keluarga yang selalu mendukung, mendoakan, dan menyemangati dalam

setiap proses penulisan karya tulis ilmiah

7. Teman-teman di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang

yang senantiasa memberikan bantuan dan semangat

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu yang telah

membantu penulisan karya tulis ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini jauh dari kata

sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun demi sempurnanya karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah

ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi Institusi, bagi lahan penelitian, dan bagi

pembaca pada umumnya.

Malang, 18 Juni 2019

Penulis

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

ix

ABSTRAK

Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

Dengan Masalah Resiko Gangguan integritas kulit Di Rumah Sakit Panti

Waluya Sawahan Malang, Karya Tulis Ilmiah, Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Panti Waluya Malang. Pembimbing (1) Wisoedhanie Widi A.,

S.KM., M.Kes (2)Wibowo, S.Kep.,Ners. M. Biomed.

Gagal Ginjal Kronis adalah kegagalan ginjal mempertahankan fungsi

metabolisme, keseimbangan cairan dan elektrolit yang ditandai dengan

penumpukan sisa metabolik (toksik uremik) dalam darah. Saat terjadi uremia zat

sisa metabolisme akan beresiko gangguan integritas kulit. Penelitian ini bertujuan

untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

Dengan Masalah Resiko Gangguan Integritas Kulit Di RS Panti Waluya Sawahan

Malang. Desain yang digunakan studi kasus dengan 2 responden di ruang rawat

inap Pavilliun St. Maria Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang pada bulan

Maret 2019. Hasil pengkajian didapatkan pada kedua klien gagal ginjal kronis

yang memiliki masalah pada kulit seperti kering, perubahan warna kulit, kulit

terasa kasar dan hiperpigmentasi namun klien 1 juga mengalami edema dan tirah

baring. Pada kedua klien direncanakan tindakan yang sama hanya beberapa hal

yang membedakan dengan klien 1 seperti dilakukan mobilisasi, menganjurkan

memakai kasur khusus, memberikan bantalan pada bagian kulit dengan tulang

yang menonjol, pemberian diuretik. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil

evaluasi pada klien 1 dan 2 masalah resiko kerusakan integritas kulit tidak terjadi

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari. Penelitian ini diharapkan

dapat menjadi masukan dalam memberikan asuhan keperawatan yaitu untuk

memperhatikan kondisi klinis klien karena meskipun dengan diagnosa dan

masalah yang sama belum tentu kebutuhan kedua klien sama.

Kata kunci: CKD, Risiko Kerusakan Integritas Kulit

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

x

ABSTRACT

Parwati, Ida, 2019. Nursing Care In Clients Chronic Kidney Disease With Risk Of

Impaired Skin at Panti Waluya Sawahan Hospital, Malang. Scientific

Writing, Institute of Health Science Panti Waluya. Mentor: (1)

Wisoedhanie Widi A., S.KM., M.Kes (2)Wibowo, S.Kep.,Ners. M.

Biomed.

Chronic Kidney Disease is the failure of the kidneys to maintain metabolic

functions, fluid and electrolyte balance which is characterized by the metabolic

(uremic toxic) accumulation in the blood. When uremia occurs, metabolic waste

substances will be at risk of impaired to skin integrity. The purpose of this study

is to provide nursing care to Clients of Chronic Kidney Disease with Risk of

Impaired to Skin Integrity at Panti Waluya Sawahan Hospital, Malang. The

design of this study used a case study method with 2 respondents at Pavilliun St.

Maria Panti Waluya Sawahan Hospital in March 2019. The results of the study

were obtained in both chronic kidney disease clients who had skin problems such

as dryness, skin discoloration, rough and hyperpigmented skin but on first client

also experienced edema and bed rest. Both clients had given same nursing

interventions but there was only few things different, on first client was assisted

mobilization, recommend using a specific mattress, gave cushion to the skin with

prominent bones, gave diuretics. Based on the research, the result of this study

was both clients did not experience the risk of impaired skin after given nursing

intervention for three days. This research is expected to be an advice in providing

nursing care, which is to pay attention on client's clinical condition because even

with the diagnosis and problem were same, client’s need is not necessarily same.

Keywords: CKD, Risk of impaired Skin Integrity

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER .............................................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

ABSTRACT .............................................................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah ............................................................................................ 4

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.4 Tujuan ............................................................................................................ 4

1.4.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 4

1.4.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 4

1.5 Manfaat .......................................................................................................... 5

1.5.1 Manfaat Teoritis ...................................................................................... 5

1.5.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7

2.1 Anatomi dan Fisiologi Ginjal ........................................................................ 7

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xii

2.1.1Struktur Ginjal ......................................................................................... 7

2.1.2 Bagian – Bagian Ginjal ........................................................................... 8

2.1.3 Fungsi Ginjal........................................................................................... 9

2.2 Konsep Chronic Kidney Disease ................................................................... 9

2.2.1 Definisi Chronic Kidney Disease ........................................................... 9

2.2.2 Etiologi.................................................................................................. 10

2.2.3 Klasifikasi Chronic Kidney Disease ..................................................... 12

2.2.4 Manifestasi Klinis ................................................................................. 13

2.2.5 Patofisiologi Chronic Kidney Disease .................................................. 14

2.2.6 Pathway ................................................................................................. 16

2.2.7 Pemeriksaan Diagnostik ....................................................................... 17

2.3 Anatomi dan Fisiologi Kulit ........................................................................ 19

2.3.1 Struktur Kulit ........................................................................................ 19

2.3.2 Lapisan Kulit......................................................................................... 19

2.3.3 Fungsi Kulit .......................................................................................... 20

2.4 Konsep Resiko Gangguan integritas kulit ................................................... 22

2.4.1 Definisi Resiko Gangguan integritas kulit ............................................ 22

2.4.2 Etiologi Resiko Gangguan integritas kulit ............................................ 22

2.4.3 Masalah Pada Kulit ............................................................................... 23

2.4.4 Penatalaksanaan Resiko Gangguan integritas kulit .............................. 24

2.5 Konsep Asuhan Keperawatan Klien Chronic Kidney Disease.................... 25

2.5.1 Pengkajian ............................................................................................. 25

2.5.2 Pemeriksaan Fisik (Head To Toe) ........................................................ 27

2.5.3 Skor Resiko Gangguan integritas kulit ................................................. 34

2.5.4 Diagnosa Keperawatan ......................................................................... 35

2.5.5 Intervensi Keperawatan ........................................................................ 38

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xiii

2.5.6 Implementasi Keperawatan ................................................................... 40

2.5.7 Evaluasi Keperawatan........................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 42

3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 42

3.2 Batasan Istilah ............................................................................................. 42

3.3 Partisipan ..................................................................................................... 43

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 43

3.5 Pengumpulan Data ...................................................................................... 43

3.6 Uji Keabsahan Data ..................................................................................... 44

3.7 Analisa Data ................................................................................................ 44

3.8 Etika Penulisan ............................................................................................ 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 46

4.1 Hasil ............................................................................................................. 46

4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ................................................... 46

4.1.2 Pengkajian ............................................................................................. 47

4.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang .................................................................. 47

4.1.4 Pola Konsep Diri ................................................................................... 49

4.1.5 Perubahan Pola Kesehatan .................................................................... 51

4.1.6 Pemeriksaan fisik .................................................................................. 53

4.1.7 Pemeriksaan Penunjang ........................................................................ 58

4.1.8 Terapi .................................................................................................... 60

4.1.9 Analisa Data .......................................................................................... 61

4.1.10 Diagnosa Keperawatan ....................................................................... 64

4.1.11 Intervensi ............................................................................................ 64

4.1.12 Implementasi ....................................................................................... 67

4.1.13 Evaluasi ............................................................................................... 70

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xiv

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 74

4.2.1 Pengkajian ............................................................................................. 74

4.2.2 Diagnosa Keperawatan ......................................................................... 75

4.2.3 Rencana Keperawatan........................................................................... 76

4.2.4 Implementasi Keperawatan ................................................................... 78

4.2.5 Evaluasi ................................................................................................. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 80

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 80

5.1.1 Pengkajian ............................................................................................. 80

5.1.2 Diagnosa Keperawatan ......................................................................... 81

5.1.3 Rencana Keperawatan........................................................................... 81

5.1.4 Implementasi Keperawatan ................................................................... 82

5.1.5 Evaluasi ................................................................................................. 82

5.2 Saran ............................................................................................................ 82

5.2.1 Bagi Lahan Penelitian ........................................................................... 82

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan ...................................................................... 83

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................................... 83

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 84

Lampiran ............................................................................................................... 88

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ginjal Tampak Samping.................................................................... 7

Gambar 2.2 Kulit ................................................................................................. 19

Gambar 2.3 Gambar NRS ................................................................................... 34

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Pathway CKD ................................................................................ 16

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi National Kidney Foundation .......................................... 13

Tabel 2.2 Skor kulit kering................................................................................ 24

Tabel 2.3 Intervensi keperawatan ..................................................................... 38

Tabel 4.1 Identitas Klien ................................................................................... 47

Table 4.2 Riwayat Penyakit .............................................................................. 47

Table 4.3 Persepsi Diri ...................................................................................... 49

Tabel 4.4 Perubahan pola kesehatan ................................................................. 51

Tabel 4.5 Pemeriksaan fisik klien CKD ........................................................... 53

Tabel 4.6 Pemeriksaan Radiologi Klien 1......................................................... 58

Tabel 4.7 Pemeriksaan Laboratorium Klien 1 .................................................. 58

Tabel 4. 8 Pemeriksaan Radiologi Klien 2 ....................................................... 59

Tabel 4.9 Pemeriksaan Laboratorium Klien 2 .................................................. 59

Tabel 4.10 Terapi .............................................................................................. 60

Tabel 4.11 Analisa Data .................................................................................... 61

Tabel 4.12 Diagnosa Keperawatan ................................................................... 64

Tabel 4.13 Intervensi Keperawatan................................................................... 64

Tabel 4.14 Implementasi pada klien 1 .............................................................. 67

Tabel 4.15 Implementasi pada klien 2 .............................................................. 69

Table 4.16 Evaluasi klien 1 ............................................................................... 70

Tabel 4.17 Evaluasi klien 2 ............................................................................... 72

Tabel 4.18 Pembahasan Pengkajian .................................................................. 74

Tabel 4.19 Pembahasan Diagnosa Keperawatan .............................................. 75

Tabel 4.20 Pembahasan Tujuan Intervensi ....................................................... 76

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xviii

Tabel 4.21 Pembahasan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan ....................... 76

Table 4.22 Pembahasan Intervensi Keperawatan.............................................. 76

Tabel 4.23 Pembahasan Implementasi Keperawatan ........................................ 78

Tabel 4.24 Pembahasan Evaluasi ...................................................................... 79

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan ................................................................ 87

Lampiran 2 Surat Balasan Studi Pendahuluan .................................................. 88

Lampiran 3 Surat Penelitian .............................................................................. 89

Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian ................................................................ 90

Lampiran 5 Surat Persetujuan Menjadi Responden 1 ....................................... 91

Lampiran 6 Surat Persetujuan Menjadi Responden 2 ....................................... 92

Lampiran 7 Surat Peryataan Home Care ........................................................... 93

Lampiran 8 Lembar Konsultasi Pembimbing 1 ................................................ 94

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Pembimbing 2 ................................................ 99

Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing 3 ............................................ 103

Lampiran 11 Satuan Acara Penyuluhan .......................................................... 105

Lampiran 12 Leflet .......................................................................................... 116

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gagal ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) adalah penyakit

pada ginjal yang sudah berlangsung dari 3 bulan atau lebih yang dimana

ginjal sudah tidak bisa mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan

dan elektrolit yang menyebabkan retensi urea dan sampah nitrogen tetap

berada dalam darah (Bruner & Suddarth, 2001 dalam Haryono, 2013; Mc

Clellan, 2006 dalam Prabowo & Pranata, 2014). Penyebab CKD adalah

penyakit glomerulonephritis, infeksi kronis, kelainan kongenital, penyakit

vaskuler, obstruksi saluran kemih, obat-obatan nefrotoksik (Robinson, 2013

dalam Prabowo & Pranata, 2014).

Angka kejadian CKD menurut Hill et al (2016) berdasarkan hasil dari

systemic review dan metaanalysis yang telah dilakukannya didapatkan

prevalensi di dunia CKD sebesar 13,4%. Di Indonesia menurut Riskesdas

tahun 2013 terdapat 0,2% penderita terdiagnosis CKD karena di Indonesia

sebagian besar baru diketahui pada tahap lanjut dan akhir oleh sebab itu

angkanya lebih rendah daripada negara lain. Sementara itu, provinsi Jawa

Timur sebesar 0,3% penderita CKD sehingga menduduki peringkat ke-5 di

Indonesia dan angka kejadian di Indonesia meningkat pada umur 35-75 tahun

ke atas dan paling tinggi pada umur 75 tahun ke atas daripada pada kelompok

umur 25-34 tahun (InfoDATIN, 2017). Pada tahun 2016 menurut Indonesian

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

2

Renal Registry terdapat 78.281 pasien yang menjalani hemodialisa dan pada

tahun 2017 meningkat menjadi 108.723 pasien (IRR, 2017). Pada tahun 2018

angka kejadian CKD menurut data dari rekam medis RS Panti Waluya

Malang dari bulan Januari-Desember penderita CKD sebanyak 128 penderita

CKD dalam rentang umur >60 tahun dan sebanyak 257 penderita CKD dalam

rentang umur 26-59 tahun (Data Rekam Medis RS Panti Waluya Sawahan,

2018).

Fenomena yang ditemui peneliti yaitu di RS Panti Waluya Malang pada bulan

Agustus tahun 2017 saat peneliti melakukan praktik klinik terdapat penderita

CKD di ruang rawat inap St. Anna Bawah dan Pavilliun Placida. Ada 2 orang

yang menderita CKD. Pasien 1 sudah menderita CKD sekitar 2 tahun dan

mulai mengalami gangguan kulit setelah 1 tahun seperti kulit kering, bersisik

dan mengelupas sebelum HD. Klien mengeluhkan kulit jadi terasa kasar dan

kering terutama di bagian kaki. Pada kulit jadi terlihat seperti ada retakan-

retakan seperti sisik ikan dan membuat klien merasa tidak nyaman. Pada

pasien 2 menderita CKD selama 2,5 tahun dan setelah beberapa minggu

menjalani HD mulai mengalami gangguan kulit kering, bersisik dan terasa

gatal. Pasien mengeluhkan rasa tidak nyaman terutama pada malam hari saat

tidur karena merasa gatal dan kulit terasa kasar. Pada saat digaruk terdapat

bekas garukan berupa garis putih. Saat dilakukan pemeriksaan lab didapatkan

kreatinin 1.10 mg/dL dan kadar ureum 80 mg/dL.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

3

Resiko gangguan integritas kulit terjadi karena adanya gangguan reabsorbsi

sisa-sisa metabolisme yang tidak dapat diekskresikan oleh ginjal sehingga

terjadi peningkatan natrium dan ureum yang seharusnya dikeluarkan bersama

urine tetap berada dalam darah pada akhirnya akan diekskresikan melalui

kapiler kulit yang bisa membuat pigmen kulit juga berubah (Baradero, Dayrit,

& siswadi, 2009; Haryono, 2013; Prabowo & Pranata 2014). Sisa limbah dari

tubuh yang seharusnya dibuang melalui urine terserap oleh kulit maka dapat

menyebabkan pruritus, perubahan warna kulit, uremic frosts dan kulit kering

karena sering melakukan hemodialisa (LeMone dkk, 2015).

Resiko gangguan integritas kulit apabila tidak segera ditangani bisa

mengiritasi dan menyebabkan luka yang bisa menjadi infeksi akibat garukan

pada kulit saat terasa gatal. Selain itu pada saat menggaruk maka rasa gatal

akan semakin berat hingga terjadi ekskoriasi, jika terjadi malam hari dapat

mengganggu pola tidur. Pada kulit kering dan bersisik akan menyebabkan

gangguan body image yang bisa membuat penderita menjadi kurang percaya

diri karena kulitnya mengalami kerusakan (LeMone dkk, 2015).

Perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan

yang komprehensif pada klien dengan masalah resiko gangguan integritas

kulit yaitu untuk mencegah terjadinya kerusakan. Salah satu tindakan

keperawatan yang dapat dilakukan yaitu dengan menjaga kelembapan kulit

agar tidak kering dengan memberikan pelembab dan memberikan KIE

tentang penyebab munculnya masalah kulit akibat CKD. Berdasarkan dari

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

4

uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus tentang

“Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease Dengan Masalah

Resiko Gangguan Integritas Kulit”.

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada klien

CKD dengan masalah resiko gangguan integritas kulit di RS Panti Waluya

Sawahan Malang

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien CKD dengan masalah resiko

gangguan integritas kulit di RS Panti Waluya Sawahan Malang?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien CKD dengan masalah resiko

gangguan integritas kulit di RS Panti Waluya Sawahan Malang

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian keperawatan pada klien CKD dengan masalah

resiko gangguan integritas kulit

2) Menetapkan diagnosa keperawatan pada klien CKD dengan masalah

resiko gangguan integritas kulit

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

5

3) Menyusun perencanaan keperawatan pada klien CKD dengan masalah

resiko gangguan integritas kulit

4) Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien CKD dengan masalah

resiko gangguan integritas kulit

5) Melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien CKD dengan masalah

resiko gangguan integritas kulit

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

1) Bermanfaat untuk pengembangan ilmu keperawatan yang komprehensif

di bidang perawatan klien CKD dengan masalah resiko gangguan

integritas kulit

1.5.2 Manfaat Praktis

1) Manfaat bagi perawat

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada klien dengan CKD yang

mengalami resiko gangguan integritas kulit dengan tindakan

keperawatan yang komprehensif menjadi efektif.

2) Manfaat bagi institusi pendidikan

Sebagai masukan untuk menambah pengetahuan kepada mahasiswa

tentang pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan CKD yang

mengalami masalah resiko gangguan integritas kulit.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

6

3) Manfaat bagi Rumah Sakit

Memberikan bahan masukan yang diperlukan dalam memberikan

pelayanan asuhan keperawatan pada klien dengan CKD yang

mengalami masalah resiko gangguan integritas kulit untuk

meningkatkan kualitas pelayanan.

4) Manfaat bagi pasien dan keluarga

Memberikan pengetahuan dan informasi kepada pasien dan keluarga

mengenai tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya resiko

gangguan integritas kulit pada penderita CKD. Sehingga perawat, klien

dan keluarga bisa bekerjasama untuk mengurangi dampak yang akan

terjadi.

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Ginjal

Gambar 2.1 Ginjal tampak samping (Sobota, 2006)

2.1.1Struktur Ginjal

Ginjal terletak di dinding posterior abdomen, di daerah lumbal, kanan dan

kiri tulang belakang, terbungkus lapisan lemak yang tebal, diluar rongga

peritoneum karena itu ginjal berada di belakang peritoneum. Ginjal kanan

memiliki posisi yang lebih rendah dari ginjal kiri karena terdapat hati yang

mengisi rongga abdomen sebelah kanan dengan panjang masing-masing

ginjal 6-7,5 cm dan tebal 1,5-2,5 cm dengan berat sekitar 140 gram pada

dewasa (Pearce, 2013).

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

8

2.1.2 Bagian – Bagian Ginjal

Menurut Haryono (2013) ginjal memiliki 3 bagian, yaitu:

1) Kulit ginjal (korteks) yang terdapat nefron sebanyak 1-1,5 juta yang

bertugas menyaring darah karena memiliki kapiler-kapiler darah yang

tersusun secara bergumpal yang disebut glomerulus yang dikelilingi

oleh Simpai Bownman, dan gabungan dari glomerulus dan Simpai

Bownman disebut malphigi yang merupakan tempat terjadinya

penyaringan darah (Haryono, 2013).

2) Sumsum ginjal (medula) terdapat piramid renal yang dasarnya

menghadap korteks dan puncaknya (apeks/papilla renis) mengarah ke

bagian dalam ginjal. Diantara bagian piramid terdapat jaringan korteks

yang disebut kolumna renal yang menjadi tempat berkumpulnya

ribuan pembuluh halus yang mengangkut urin hasil penyaringan darah

dalam badan malphigi setelah diproses yang merupakan lanjutan dari

Simpai Bownman (Haryono, 2013).

3) Rongga ginjal (pelvis renalis) merupakan ujung ureter yang

berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. Pelvis renalis bercabang

menjadi dua atau tiga yang disebut kaliks mayor yang masing-masing

membentuk beberapa kaliks minor yang menampung urine yang

keluar dari papila. Dari kaliks minor urin ke kaliks mayor lalu ke

pelvis renis kemudian ke ureter hingga akhirnya ditampung di vesika

urinaria (Haryono, 2013).

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

9

2.1.3 Fungsi Ginjal

Ginjal memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a) Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh melalui pengeluaran

jumlah urin (Haryono, 2013).

b) Mengatur keseimbangan osmotic dan mempertahankan keseimbangan

ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit) apabila ada

pengeluaran ion yang abnormal ginjal akan meningkatkan ekskresi ion

yang penting (natrium, kalium, kalsium) (Haryono, 2013).

c) Mengatur keseimbangan asam basa dengan mensekresi urin sesuai

dengan pH darah yang berubah (Haryono, 2013)..

d) Mengekskresikan sisa hasil metabolisme (ureum, asam urat, kreatinin)

obat-obatan, zat toksik dan hasil metabolisme pada hemoglobin

(Haryono, 2013).

e) Mengatur fungsi hormonal seperti mensekresi hormone renin untuk

mengatur tekanan darah dan metabolisme dengan membentuk

eritropoiesis yang berperan dalam proses pembentukan sel darah

merah (Haryono, 2013)

2.2 Konsep Chronic Kidney Disease

2.2.1 Definisi Chronic Kidney Disease

Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu kondisi gagalnya ginjal dalam

menjalankan fungsinya mempertahankan metabolisme serta keseimbangan

cairan dan elektrolit karena rusaknya struktur ginjal yang progresif ditandai

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

10

dengan penumpukan sisa metabolik (toksik uremik) dalam darah (Muttaqin

& Sari, 2014).

2.2.2 Etiologi

CKD bisa terjadi karena berbagai kondisi klinis seperti penyakit komplikasi

yang bisa menyebabkan penurunan fungsi pada ginjal (Muttaqin & Sari

2011). Menurut Robinson (2013) dalam Prabowo dan Pranata (2014)

penyebab CKD, yaitu:

a) Penyakit glomerular kronis (glomerulonephritis)

b) Infeksi kronis (pyelonephritis kronis, tuberculosis)

c) Kelainan vaskuler (renal nephrosclerosis)

d) Obstruksi saluran kemih (nephrolithiasis)

e) Penyakit kolagen (Systemic Lupus Erythematosus)

f) Obat-obatan nefrotoksik (aminoglikosida)

Sedangkan menurut Muttaqqin & Sari (2011) kondisi klinis yang bisa

memicu munculnya CKD, yaitu:

1) Penyakit dari ginjal

a) Penyakit pada saringan (glomerulus): glomerulonephritis

b) Infeksi kuman: pyelonephritis, ureteritis

c) Batu ginjal: nefrolitiasis

d) Kista di ginjal: polycitis kidney

e) Trauma langsung pada ginjal

f) Keganasan pada ginjal

g) Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

11

2) Penyakit umum di luar ginjal

a) Penyakit sistemik: diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol

tinggi sangat berkaitan erat untuk terjadinya kerusakan pada

ginjal. Saat kadar insulin dalam darah berlebih akan

menyebabkan resistensi insulin yang dapat meningkatkan

lipolisis pada jaringan adiposa yang membuat lemak dalam

darah meningkat termasuk kolesterol dan trigliserida.

Hiperkolesterolemia akan meningkatkan LDL-kol dan

penurunan HDL-kol yang akan memicu aterosklerosis karena

ada akumulasi LDL-kol yang akan membentuk plak pada

pembuluh darah. Terbentuknya plak akan membuat retensi

natrium sehingga tekanan darah naik. Retensi ini yang

nantinya akan merusak struktur tubulus ginjal (Noviyanti

dkk, 2015).

b) Dyslipidemia karena dapat memicu aterosklerosis akibat

akumulasi LDL-kol sehingga memunculkan plak pada

pembuluh darah yang akan meningkatkan tekanan darah

karena ada retensi natrium bisa membuat ginjal rusak

(Noviyanti dkk, 2015).

c) SLE (Systemic Lupus Erythematosus) adalah penyakit

autoimun yang dapat menyebabkan peradangan pada jaringan

dan pembuluh darah di semua bagian tubuh, terutama

menyerang pembuluh darah di ginjal. Pembuluh darah dan

membran pada ginjal akan menyimpan bahan kimia yang

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

12

seharusnya ginjal keluarkan dari tubuh karena hal ini ginjal

tidak berfungsi sebagaimana mestinya (Roviati, 2012).

d) Infeksi di badan: TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis karena

apabila tidak segera diobati maka bakteri, virus dan parasit

akan menggerogoti organ yang ditempati hingga nanti akan

menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan

menyerang organ lain seperti ginjal (Mohamad dkk, 2016).

e) Preeklamsi menyebabkan vasokonstriksi sehingga terjadi

penurunan aliran darah ke ginjal yang berakibat GFR

menurun dan laju ekskresi kreatinin dan urea juga menurun

(Fadhila dkk, 2018).

f) Obat-obatan seperti antihipertensi memiliki efek samping

yaitu meningkatkan serum kreatinin jika digunakan dalam

jangka panjang (Irawan, 2014)

g) Kehilangan banyak cairan yang mendadak (luka bakar, diare)

akan membuat seseorang mengalami dehidrasi sehingga akan

membuat urine menjadi lebih pekat (Arifa dkk, 2017).

2.2.3 Klasifikasi Chronic Kidney Disease

Dalam Muttaqin dan Sari, 2011 CKD memiliki kaitan dengan penurunan

Glomerular Filtration Rate (GFR), maka perlu diketahui derajat CKD untuk

mengetahui tingkat prognosanya.

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

13

Tabel 2.1 Klasifikasi National Kidney Foundation

Stadium Deskripsi GFR

(ml/menit/1,73m2)

1 Kerusakan ginjal dengan GFR normal atau

meningkat

>90

2 Kerusakan ginjal dengan GFR meningkat

atau ringan

60-89

3 Kerusakan ginjal dengan GFR meningkat

atau sedang

30-59

4 Kerusakan ginjal dengan GFR meningkat

atau berat

15-29

5 Gagal ginjal <15 atau dialisis (Sumber: Sudoyo, 2015)

Penurunan GFR menurut Suwitra (2009) dalam Kandacong (2017) dapat

diukur dengan menggunakan rumus Cockroft-Gault untuk mengetahui

derajat penurunan fungsi ginjal:

LFG/GFR (ml/mnt/1.73m²) ( )

( )⁄ )

*) pada perempuan dikalikan 0,85

2.2.4 Manifestasi Klinis

Menurut Haryono (2013) & Robinson (2013) CKD memiliki tanda dan

gejala sebagai berikut:

a) Ginjal dan gastrointestinal biasanya muncul hiponatremi maka akan

muncul hipotensi karena ginjal tidak bisa mengatur keseimbangan

cairan dan elektrolit dan gangguan reabsorpsi menyebabkan sebagian

zat ikut terbuang bersama urine sehingga tidak bisa menyimpan

garam dan air dengan baik. Saat terjadi uremia maka akan

merangsang reflek muntah pada otak.

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

14

b) Kardiovaskuler biasanya terjadi aritmia, hipertensi, kardiomiopati,

pitting edema, pembesaran vena leher

c) Respiratory system akan terjadi edema pleura, sesak napas, nyeri

pleura, nafas dangkal, kusmaull, sputum kental dan liat

d) Integumen maka pada kulit akan tampak pucat, kekuning-kuningan

kecoklatan,biasanya juga terdapat purpura, petechie, timbunan urea

pada kulit, warna kulit abu-abu mengilat, pruritus, kulit kering

bersisik, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar

e) Neurologis biasanya ada neuropathy perifer, nyeri, gatal pada lengan

dan kaki, daya memori menurun, apatis, rasa kantuk meningkat.

f) Endokrin maka terjadi infertilitas dan penurunan libido, gangguan

siklus menstruasi pada wanita, impoten, kerusakan metabolisme

karbohidrat.

g) Sistem muskulosekeletal: kram otot, kehilangan kekuatan otot,

fraktur tulang.

h) Sistem reproduksi: amenore, atrofi testis

2.2.5 Patofisiologi Chronic Kidney Disease

CKD diawali dengan menurunnya fungsi ginjal, sebagian nefron (termasuk

glomerulus dan tubulus) ada yang utuh dan yang lainnya rusak. Akibatnya

nefron yang utuh atau sehat mengambil ahli tugas nefron yang rusak.

Nefron yang sehat akhirnya meningkatkan kecepatan filtrasi, reabsorpsinya

dan ekskresinya meski GFR mengalami penurunan, serta mengalami

hipertropi. Semakin banyak nefron yang rusak maka beban kerja pada

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

15

nefron yang sehat semakin berat yang pada akhirnya akan mati. Fungsi renal

menurun akibatnya produk akhir metabolisme dari protein yang seharusnya

diekskresikan kedalam urin menjadi tertimbun dalam darah dan terjadi

uremia yang mempengaruhi semua sistem tubuh (Nursalam & Batticaca,

2009; Mutaqqin & Sari, 2011; Haryono, 2013). Salah satunya yaitu sistem

integumen karena adanya gangguan pada reabsorbsi sisa-sisa metabolisme

yang tidak dapat dieksresikan oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan

natrium dan ureum yang seharusnya dikeluarkan bersama urine tetap berada

dalam darah pada akhirnya akan diekskresikan melalui kapiler kulit yang

bisa membuat pigmen kulit juga berubah (Baradero, Dayrit, & siswadi,

2009; Haryono, 2013; Prabowo & Pranata 2014). Karena sisa limbah dari

tubuh yang seharusnya dibuang melalui urine terserap oleh kulit maka dapat

menyebabkan pruritus, perubahan warna kulit, uremic frosts dan kulit

kering karena sering melakukan hemodialisa (LeMone dkk, 2015). Sindrom

uremia juga bisa menyebabkan respon pada muskuloskeletal yaitu terdapat

ureum pada jaringan otot yang bisa menyebabkan otot mengalami

kelemahan, kelumpuhan, mengecil dan kram. Akibatnya bisa menyebabkan

terjadi miopati, kram otot dan kelemahan fisik (Muttaqin & Sari, 2014).

Saat seseorang mengalami gangguan pada jaringan otot bisa membuat

kesulitan dalam beraktivitas hingga tirah baring yang lama hingga bisa

menyebabkan penekanan pada area tulang yang menonjol dan akan terjadi

luka tekan. Sehingga terjadilah gangguan integritas kulit pada penderita

CKD.

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

16

2.2.6 Pathway

Keterangan:

= Diteliti : Faktor yang mempengaruhi

= Tidak diteliiti : Berhubungan

Bagan 2.1 Pathway CKD (Muttaqin & Sari, 2014)

CKD

Resiko Gangguan integritas kulit

Berbagai kondisi yang menyebabkan

terjadinya penurunan fungsi nefron

Mekanisme kompensasi dan adaptasi

dari nefron menyebabkan kematian

nefron

Respon integumen kulit pada

jaringan kulit

Sindrom Uremik Penumpukan toksik uremik di

dalam darah, ketidakseimbangan

cairan dan elektrolit

GFR menyebabkan kegagalan dalam

mempertahankan metabolisme dan

keseimbangan cairan dan elektrolit

Destruksi struktur ginjal secara

progresif

Peningkatan

produksi melanin

Pajanan matahari

Hiperpigmentasi

Uremic frost

Diekskresikan

melaui kapiler kulit

Perubahan warna

kulit

Penimbunan keratinoid

dan pigmen urine

pruritus

Kulit kering

Atrofi kelenjar keringat

dan minyak

Respon muskuloskeletal,

ureum pada jaringan otot

Kelemahan fisik

Penekanan

jaringan setempat

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

17

2.2.7 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada klien CKD, yaitu:

a) Pemeriksaan pada urine yang meliputi:

1) Volume urine pada orang normal yaitu 500-3000 ml/24 jam atau

1.200 ml selama siang hari sedangkan pada orang CKD produksi

urine kurang dari 400 ml/24 jam atau sama sekali tidak ada

produksi urine (anuria) (Debora, 2017).

2) Warna urine pada temuan normal transparan atau jernih dan

temuan pada orang CKD didapatkan warna urine keruh karena

disebabkan oleh pus, bakteri, lemak, fosfat atau urat sedimen

kotor, kecoklatan karena ada darah, Hb, myoglobin, porfirin

(Nuari & Widayati, 2017).

3) Berat jenis untuk urine normal yaitu 1.010-1.025 dan jika<1.010

menunjukan kerusakan ginjal berat (Nuari & Widayati, 2017).

4) Klirens kreatinin kemungkinan menurun dan untuk nilai

normalnya menurut Verdiansah (2016), yaitu:

a) Laki-laki : 97 mL/menit – 137 mL/menit per 1,73 m2

b) Perempuan : 88 mL/menit – 128 mL/menit per 1,73 m2

5) Protein: derajat tinggi proteinuria (3-4+) menunjukkan kerusakan

glomerulus bila SDM dan fragmen ada. Normalnnya pada urine

tidak ditemukan kandungan protein.

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

18

b) Pemeriksaan darah pada penderita CKD menurut Nuari & Widayati

(2017)

1) BUN meningkat dari keadaan normal 10.0-20.0 mg/dL, kreatinin

meningkat dari nilai normal <0.95 mg/dL, ureum lebih dari nilai

normal 21-43 mg/dL

2) Hemoglobin biasanya < 7-8 gr/dl

3) SDM menurun dari nilai normal 4.00-5.00, defisiensi eritopoetin

4) BGA menunjukkan asidosis metabolik, pH <7,2

5) Natrium serum rendah dari nilai normal 136-145 mmol/L

6) Kalium meningkat dari nilai normal 3,5-5 mEq/L atau 3,5-5

mmol/L

7) Magnesium meningkat dari nilai normal 1,8-2,2 mg/dL

8) Kalsium menurun dari nilai normal 8,8-10,4 mg/dL

9) Protein (albumin) menurun dari nilai normal 3,5-4,5 mg/dL

c) Pielografi intravena bisa menunjukkan adanya abnormalitas pelvis

ginjal dan ureter. Pielografi retrograde dilakukan bila muncul

kecurigaan adanya obstruksi yang reversibel. Arteriogram ginjal

digunakan untuk mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi

ekstravaskular massa (Haryono, 2013).

d) Ultrasono ginjal digunakan untuk menentukan ukuran ginjal serta ada

atau tidaknya massa, kista, obstruksi pada saluran perkemihan bagian

atas (Nuari & Widayati, 2017)

e) Biopsi ginjal dilakukan secara endoskopi untuk menentukan sel

jaringan untuk diagnosis histologis (Haryono, 2013).

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

19

2.3 Anatomi dan Fisiologi Kulit

Gambar 2.2 Kulit (Pearce, 2012)

2.3.1 Struktur Kulit

Kulit merupakan sistem integumen yang melindungi dan menutupi

permukaan tubuh. Di dalam kulit ada ujung saraf peraba yang mempunyai

banyak fungsi (Pearce, 2012).

2.3.2 Lapisan Kulit

Kulit memiliki 3 lapisan, yaitu:

1) Epidermis merupakan lapisan paling luar dengan ketebalan sekitar

0,1 mm yang berfungsi sebagai barier pelindung. Epidermis sangat

bergantung pada lapisan dermis untuk memperoleh suplai oksigen

dan nutrisi karena epidermis tidak memiliki pembuluh darah sendiri

(Debora, 2017).

2) Dermis memiliki fibroblas yang menghasilkan kolagen dan serat

elastin sehingga saat direnggangkan akan kembali ke bentuk semula

tetapi seiring waktu berlalu kulit akan kehilangan kelenturannya.

Lapisan ini memiliki banyak pembuluh darah kapiler untuk

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

20

memberikan nutrisi untuk lapisan dermis sendiri dan lapisan

epidermis (Debora, 2017).

3) Hipodermis atau lapisan subkutan terdiri dari lapisan lemak.

Jaringan ini terdiri dari jaringan ikat longgar yang mengandung

kolagen, serat elastin, dan banyak sel darah putih yang akan keluar

dari pembuluh darah kapiler yang akan menyebar dan membunuh

bakteri patogen yang masuk melalui kulit yang rusak (Debora,

2017).

2.3.3 Fungsi Kulit

Kulit memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1) Fungsi proteksi sebagai pelindung tubuh dari berbagai gangguan

fisik seperti gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat

menimbulkan iritasi, serta gangguan panas (Syaifuddin, 2018).

2) Fungsi absorpsi dimana penyerapan terjadi di celah antarsel lalu

menembus sel-sel epidermis dan saluran kelenjar. Kulit memiliki

sifat permeabel pada cairan yang mudah menguap seperti oksigen,

karbondioksida, dan uap air. Namun tidak mudah menyerap pada air,

larutan dan benda padat (Syaifuddin, 2018).

3) Fungsi ekskresi dengan mengeluarkan zat yang tidak berguna hasil

sisa metabolisme seperti natrium klorida (garam), urea, asam urat

dan ammonia melalui kelenjar kulit (Syaifuddin, 2018).

4) Fungsi persepsi karena di lapisan dermis dan subkutis ada ujung-

ujung saraf sensorik. Panas dapat dirasakan oleh lapisan dermis dan

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

21

subkutis dan rasa dingin dapat dirasakan oleh lapisan dermis. Jika

perabaan oleh papilla dermis dan markel renvier, sedangkan untuk

tekanan dirasakan oleh lapisan epidermis (Syaifuddin, 2018).

5) Kulit sebagai pengatur suhu karena pada saat vasodilatasi arteriol

memekar, kulit menjadi lebih panas dan panas berlebih tersebut akan

cepat terpancar dan hilang disebabkan bertambah aktifnya kelenjar

keringat sehingga terjadi penguapan cairan dari permukaan tubuh.

Akan tetapi, pada saat vasokonstriksi pembuluh darah di kulit akan

mengerut, kulit berubah menjadi pucat dan dingin maka pengeluaran

keringat hampir dihentikan dan penghilangan panas akan dibatasi.

(Pearce, 2012).

6) Fungsi pembentukan pigmen terletak pada lapisn basal dan sel dari

rigi saraf. Melanosit akan membentuk warna pada kulit karena

memiliki enzim melanosom dan sinar matahari mempengaruhi

melanosom, lalu tangan-tangan dendrit akan menyebarkan pigmen

ke dermis (Syaifuddin, 2018).

7) Fungsi keratinasi terjadi melalui proses sintesis dan generasi yang

berubah menjadi lapisan tanduk yang terjadi sekitar 14-21 hari.

8) Fungsi pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang

mengubah dihidroksi kolesterol (Syaifuddin, 2018).

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

22

2.4 Konsep Resiko Gangguan integritas kulit

2.4.1 Definisi Resiko Gangguan integritas kulit

Resiko gangguan integritas kulit adalah suatu keadaan yang terjadi di mana

lapisan epidermis dan atau dermis beresiko untuk mengalami perubahan

(Moorhead et al, 2013).Sedangkan resiko gangguan integritas kulit menurut

Ackley dan Ladwig (2011) adalah dimana kulit beresiko untuk mengalami

perubahan untuk menjadi buruk.

2.4.2 Etiologi Resiko Gangguan integritas kulit

1. Kulit kering pada penderita CKD terjadi karena penumpukan urea (urea

frost) (Aisara, Azmi, & Yanni, 2018).

2. Garukan berulang akan menyebabkan ekskoriasi, pendarahan maupun

infeksi pada kulit (Astuti & Husna, 2017).

3. Memar yang disebabkan oleh adanya trauma kecil dan bisa menjadi

gambaran adanya gangguan pada aktivitas keping darah dan pembuluh

darah kulit yang rapuh (Chamberlain’s, 2012).

4. Pajanan sinar matahari karena uremia mempengaruhi hormon MSH

sehingga terjadi peningkatan produksi melanin menyebabkan

hiperpigmentasi (Harlim dan Yogyartono, 2012).

5. Pada penderita CKD yang mengalami anemia akan membuat kulit

tampak pucat (Chamberlain’s, 2012).

6. Uremia bisa menyebabkan menjadi kulit kering dan mengelupas dengan

warna coklat kekuningan (Chamberlain’s, 2012).

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

23

7. Konsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang akan membuat

hilangnya jaringan dibawah kulit akibatnya kulit menjadi rapuh, tipis

dan mudah memar karena trauma kecil (Chamberlain’s, 2012).

8. Sindrom nefrosis menyebabkan kuku menjadi rapuh karena kehilangan

protein (Chamberlain’s, 2012).

2.4.3 Masalah Pada Kulit

Ada beberapa masalah kulit yang sering dialami sehingga bisa

menyebabkan gangguan integritas kulit, yaitu:

a) Pruritus bisa menyebabkan orang memiliki keinginan untuk

menggaruk karena adanya sensasi gatal baik di area yang kecil dan

terbatas atau bisa area yang luas. Pruritus bisa menjadi manifestasi

sekunder dari gangguan sistemik yang meliputi jenis kanker tertentu,

diabetes melitus, penyakit hati dan gagal ginjal. Efek dari pruritus

karena sering menggaruk yaitu terjadi kemerahan, bintul, perubahan

pigmentasi, dan infeksi (LeMone dkk, 2015).

b) Xerosis atau biasa disebut juga kulit kering terjadi karena adanya

penurunan aktivitas pada kelenjar sebasea dan kelenjar keringat

sehingga mengurangi lubrikasi kulit dan retensi pelembap. Xerosis

terjadi karena adanya penurunan asupan cairan, mandi secara

berlebihan, kelembapan yang rendah, sinar matahari dan panas

lingkungan. Kondisi ini kebanyakan dialami oleh lansia namun

kondisi ini juga bisa terjadi pada semua umur (LeMone dkk, 2015).

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

24

c) Uremic frost atau pembekuan uremia yang terjadi karena adanya

akumulasi dan pembentukan kristal urea dan sisa-sisa produk

nitrogen lain yang dikeluarkan oleh keringat sehingga terjadi

endapan (Chamberlain’s, 2012).

d) Memar terjadi karena adanya trauma kecil dan menandakan adanya

gangguan pada aktivitas keping darah dan pembuluh darah yang

berada dikulit rapuh (Chamberlain’s, 2012).

e) Menurut Amano dkk (2017) tingkatan kulit kering menggunakan 5

poin skala kekeringan melalui visual.

Tabel 2.2 Skor kulit kering

Skor Deskripsi

0 Kulit normal, tidak mengelupas

1 Sedikit mengelupas, kulit tampak kasar, tampak sedikit keputihan

2 Mengelupas, permukaan agak kasar

3

Ditandai dengan adanya sisik dan tampak sedikit celah, kasar, tampak

retakan

4 Bersisik parah, sangat kasar

(Sumber: Amano dkk, 2017)

2.4.4 Penatalaksanaan Resiko Gangguan integritas kulit

a) Perhatikan perawatan yang baik untuk kulit dengan menjaga personal

hygiene seperti mandi atau seka dengan tidak menggunakan sabun yang

mengandung gliserin yang akan membuat kulit bertambah kering

(Prabowo & Pranata, 2014).

b) Memberikan KIE bagaimana cara untuk mengurangi kulit kering dan

pruritus (LeMone, Priscilla dkk 2015).

c) Gunakan sabun yang mengandung lemak dan lotion yang tidak

memiliki kandungan alkohol untuk membuat rasa gatal berkurang

(Prabowo & Pranata, 2014).

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

25

d) Berikan obat antipruritus untuk mengurangi rasa gatal bila diperlukan

(Nursalam, & Baticaca, 2009)

e) Terapi dialisis untuk menghilangkan produk akhir metabolisme protein

seperti ureum dan kreatinin dari dalam darah, serta menghilangkan

kelebihan cairan dari darah (Black & Hawks, 2014).

2.5 Konsep Asuhan Keperawatan Klien Chronic Kidney Disease

2.5.1 Pengkajian

Pengkajian yang dapat dilakukan pada klien dengan CKD meliputi beberapa

hal, yaitu:

a) Biodata

Tanyakan identitas klien meliputi nama lengkap, tanggal lahir,

alamat dan sebagainya lalu cocokkan dengan label nama untuk

memastikan bahwa setiap rekam medis, catatan, hasil tes dan

sebagainya memang milik klien (Gleadle, 2007).

Menurut Prabowo & Pranata (2014) pekerjaan dan pola hidup tidak

sehat juga memiliki keterkaitan dengan penyakit CKD karena itu

laki-laki sangat beresiko.

b) Keluhan utama

Pada klien CKD dengan masalah kulit biasanya memiliki keluhan

seperti kulit kering sampai bersisik, kasar, pucat, gatal, mengalami

iritasi karena garukan, edema (Nursalam, & Baticaca, 2009;

Muttaqin & Sari, 2011).

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

26

c) Riwayat kesehatan sekarang

Klien akan mengeluhkan mengalami penurunan urine output

(oliguria) sampai pada anuria, anoreksia, mual dan muntah, fatigue,

napas berbau urea, adanya perubahan pada kulit. Kondisi ini terjadi

karena penumpukan (akumulasi) zat sisa metabolisme/toksin dalam

tubuh karena ginjal mengalami kegagalan dalam filtrasi (Muttaqin &

Sari, 2014; Prabowo & Pranata, 2014).

d) Riwayat penyakit dahulu

Riwayat pemakaian obat-obatan, ada riwayat gagal ginjal akut, ISK,

atau faktor predisposisi seperti diabetes melitus dan hipertensi

biasanya sering dijumpai pada penderita CKD (Muttaqin & Sari,

2011).

e) Riwayat Psikososial

Menurut Muttaqin & Sari (2014) CKD bisa menyebabkan gangguan

pada kondisi psikososial klien seperti adanya gangguan peran pada

keluarga karena sakit, kecemasan karena biaya perawatan dan

pengobatan yang banyak, gangguan konsep diri (gambaran diri).

f) Kebutuhan dasar manusia meliputi:

1) Pola nutrisi: Pada klien CKD terjadi peningkatan BB karena

adanya edema, namun bisa juga terjadi penurunan BB karena

kebutuhan nutrisi yang kurang ditandai dengan adanya anoreksia

serta mual atau muntah (Rendi & Margareth, 2012).

2) Pola eliminasi: Pada klien CKD akan terjadi oliguria atau

penurunan produksi urine kurang dari 30 cc/jam atau 500 cc/24

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

27

jam. Bahkan bisa juga terjadi anuria yaitu tidak bisa

mengeluarkan urin selain itu juga terjadi perubahan warna pada

urin seperti kuning pekat, merah dan coklat (Haryono 2013;

Debora, 2017).

3) Pola istirahat dan tidur: Pada klien CKD istirahat dan tidur akan

terganggu karena terdapat gejala nyeri panggul, sakit kepala,

kram otot dan gelisah dan akan memburuk pada malam hari

(Haryono, 2013).

4) Pola aktivitas: Pada klien CKD akan terjadi kelemahan otot dan

kelelahan yang ekstrem (Rendi & Margareth, 2012).

5) Personal Hygiene: Pada klien CKD penggunaan sabun yang

mengandung gliserin akan mengakibatkan kulit bertambah

kering (Prabowo & Pranata, 2014).

2.5.2 Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)

Pemeriksaan pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan

pemeriksaan fisik meliputi:

1) Tekanan darah: pada klien CKD tekanan darah cenderung mengalami

peningkatan dari hipertensi ringan hingga berat. Sedangkan rentang

pengukuran tekanan darah normal pada dewasa yaitu 100-140/60-90

mmHg dengan rata-rata 120/80 mmHg dan pada lansia 100-160/ 60-90

mmHg dengan rata-rata 130/180 mmHg.

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

28

2) Nadi: pada klien CKD biasanya teraba kuat dan jika disertai dengan

disritmia jantung nadi akan teraba lemah halus. Frekuensi normal pada

nadi orang dewasa yaitu 60-100 x/menit.

3) Suhu: pada klien CKD biasanya suhu akan mengalami peningkatan

karena adanya sepsis atau dehidrasi sehingga terjadi demam. Suhu pada

dewasa normalnya berbeda pada setiap lokasi. Pada aksila 36,4⁰C,

rektal 37,6°C, oral 37,0°C.

4) Frekuensi pernapasan pada klien CKD akan cenderung meningkat

karena terjadi takipnea dan dispnea. Rentang normal frekuensi

pernapasan pada dewasa 12-20 x/menit dengan rata-rata 18 x/menit.

5) Keadaan umum pada klien CKD cenderung lemah dan nampak sakit

berat sedangkan untuk tingkat kesadaran menurun karena sistem saraf

pusat yang terpengaruhi sesuai dengan tingkat uremia yang

mempengaruhi (Rendi & Margareth, 2012; Muttaqin & Sari, 2014;

Debora, 2017).

Setelah pemeriksaan TTV selesai selanjutnya pemeriksaan fisik,

meliputi:

1) Kepala

Inspeksi:

Pada klien CKD, rambut tampak tipis dan kering, berubah warna dan

mudah rontok, wajah akan tampak pucat, kulit tampak kering dan

kusam (Williams & Wilkins, 2011; Debora 2017).

Palpasi:

Rambut akan terasa kasar, kulit terasa kasar (Haryono, 2013)

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

29

2) Telinga

Inspeksi:

Periksa kesimetrisan dan posisi kedua telinga, produksi serumen,

warna, kebersihan dan kemampuam mendengar. Pada klien CKD

lihat adanya uremic frost (Nursalam & Batticaca, 2009; Debora,

2017).

Palpasi:

Periksa ada tidaknya massa, elastisitas atau nyeri tekan pada tragus,

pada klien CKD kulit akan terasa kasar karena kering (Nursalam &

Batticaca, 2009; Debora, 2017).

3) Mata

Inspeksi:

Pada klien CKD akan tampak kalsifikasi (endapan mineral kalsium

fosfat) akibat uremia yang berlarut-larut di daerah pinggir mata, di

sekitar mata akan tampak edema, penglihatan kabur dan konjungtiva

akan terlihat pucat jika ada yang mengalami anemia berat

(Chamberlain’s, 2012;Haryono, 2013; Debora, 2017).

Palpasi:

Bola mata akan teraba kenyal dan melenting, pada sekitar mata akan

teraba edema (Chamberlain’s, 2012; Debora, 2017).

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

30

4) Hidung

Inspreksi:

Periksa adanya produksi sekret, ada atau tidak pernapasan cuping

hidung, kesimetrisan kedua lubang hidung, pada kulit akan telihat

kering dan kusam (Chamberlain’s, 2012; Debora, 2017).

Palpasi:

Periksa ada massa dan nyeri tekan pada sinus atau tidak, ada

dislokasi tulang hidung atau tidak, akan terasa kasar (Chamberlain’s,

2012; Debora, 2017).

5) Mulut

Inspeksi:

Pada saat bernapas akan tercium bau ammonia karena faktor uremik,

ulserasi pada gusi, bibir tampak kering (Williams & Wilkins, 2011).

6) Leher

Inspeksi:

Periksa ada massa atau tidak, pembengkakan atau kekakuan leher,

kulit kering, pucat, kusam (Williams & Wilkins, 2011; Debora,

2017).

Palpasi:

Periksa adanya pembesaran kelenjar limfe, massa atau tidak. Periksa

posisi trakea ada pergeseran atau tidak, kulit terasa kasar (Debora,

2017).

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

31

7) Dada

a) Paru

Inspeksi:

Pada klien CKD pergerakan dada akan cepat karena pola napas

juga cepat dan dalam (kusmaul), batuk dengan ada tidaknya

sputum kental dan banyak apabila ada edema paru batuk akan

produktif menghasilkan sputum merah muda dan encer, pada

kulit akan ditemukan kulit kering, uremic frost, pucat atau

perubahan warna kulit dan bersisik (Haryono, 2013; Prabowo &

Pranata, 2014).

Palpasi:

Periksa pergerakan dinding dada teraba sama atau tidak, terdapat

nyeri dan edema atau tidak, kulit terasa kasar dan permukaan

tidak rata (Debora, 2017).

Perkusi:

Perkusi pada seluruh lapang paru normalnya resonan dan pada

CKD pekak apabila paru terisi cairan karena edema (Debora,

2017).

Auskultasi:

Dengarkan apa ada suara napas tambahan seperti ronchi,

wheezing, pleural friction rub dan stridor (Debora, 2017).

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

32

b) Jantung

Inspeksi:

Normalnya akan tampak pulsasi pada ICS 5 midklavikula kiri

katup mitrialis pada beberapa orang dengan diameter normal 1-2

cm (Debora, 2017).

Palpasi:

Normalnya akan teraba pulsasi pada ICS 5 midkalvikula kiri

katup mitrialis (Debora, 2017).

Perkusi:

Normalnya pada area jantung akan terdengar pekak pada ICS 3-

5 di sebelah kiri sternum (Debora, 2017).

Auskultasi:

Pada klien CKD akan terjadi disritmia jantung dan akan

terdengar bunyi jantung murmur (biasanya pada lansia) pada

klien CKD yang memiliki hipertensi (Haryono 2013; Debora,

2017).

8) Abdomen

Inspeksi:

Kulit abdomen akan tampak mengkilap karena asites dan kulit

kering, pucat, bersisik, warna cokelat kekuningan, akan muncul

pruritus (Williams & Wilkins, 2011; Debora, 2017).

Auskultasi:

Dengarkan bising usus di keempat kuadran abdomen (Debora,

2017).

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

33

Perkusi:

Klien dengan CKD akan mengeluh nyeri pada saat dilakukan

pemeriksaan di sudut costo-vertebrae pada penderita penyakit ginjal

(Debora, 2017)

Palpasi:

Lakukan palpasi pada daerah terakhir diperiksa yang terasa nyeri,

teraba ada massa atau tidak pada ginjal (Debora, 2017).

9) Kulit dan kuku

Inspeksi:

Kuku akan menjadi rapuh dan tipis, kulit menjadi pucat, kering dan

mengelupas, bersisik, akan muncul pruritus, warna cokelat

kekuningan, hiperpigmentasi, memar, uremic frost, ekimosis, petekie

(Nursalam & Batticaca, 2009; Muttaqin & Sari, 2011; Williams &

Wilkins, 2011; Chamberlain’s, 2012)

Palpasi:

CRT > 3 detik, kulit teraba kasar dan tidak rata (Muttaqin & Sari,

2011).

Menurut Amano dkk (2017) tingkatan kulit kering menggunakan 5

poin skala kekeringan melalui visual.

Tabel 2.2 Skor kulit kering

Skor Deskripsi

0 Kulit normal, tidak mengelupas

1 Sedikit mengelupas, kulit tampak kasar, tampak sedikit keputihan

2 Mengelupas, permukaan agak kasar

3

Ditandai dengan adanya sisik dan tampak sedikit celah, kasar, tampak

retakan

4 Bersisik parah, sangat kasar

(Sumber: Amano dkk, 2017)

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

34

Menurut Lai et al (2017) intensitas pruritus dapat diukur dengan

menggunakan NRS (Numerical Rating Scale).

Gambar 2.4 NRS (Pereira & Stander, 2016)

10) Genetalia

Inspeksi:

Lihat kebersihan genetalia, tampak lesi atau tidak (Debora, 2017).

11) Ekstermitas

Inspeksi:

Pada klien CKD terdapat edema pada kaki karena adanya gravitasi

biasanya ditemukan di betis dan paha pada klien yang bedrest,

kelemahan, kelelahan, kulit kering, hiperpigmentasi, bersisik (Rendi

& Margareth, 2012; Haryono 2013)

Palpasi:

Turgor kulit > 3 detik karena edema, kulit teraba kering dan kasar

(Chamberlain’s, 2012)

2.5.3 Skor Resiko Gangguan integritas kulit

a) Menurut Amano dkk (2017) tingkatan kulit kering menggunakan 5

poin skala kekeringan melalui visual.

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

35

Tabel 2.2 Skor kulit kering

Skor Deskripsi

0 Kulit normal, tidak mengelupas

1 Sedikit mengelupas, kulit tampak kasar, tampak sedikit keputihan

2 Pengelupasan sedang, permukaan agak kasar

3

Ditandai dengan adanya sisik dan tampak sedikit celah, kasar, tampak

retakan

4 Bersisik parah, sangat kasar

(Sumber: Amano dkk, 2017)

b) Menurut Lai et al (2017) intensitas pruritus dapat diukur dengan

menggunakan NRS (Numerical Rating Scale) yang terbagi menjadi

5 kategori, yaitu angka 0 (tidak ada gatal), 1-3 (gatal ringan), 4-6

(gatal sedang), 7-8 (gatal berat), dan 9-10 (sangat gatal).

Gambar 2.4 NRS (Pereira & Stander, 2016)

2.5.4 Diagnosa Keperawatan

1) Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada klien yang menderita

CKD salah satunya adalah resiko gangguan integritas kulit

berhubungan dengan gangguan status metabolik, akumulasi ureum

dalam kulit, penurunan aktivitas, penurunan turgor kulit, sensasi

(neuropati perifer) dan sirkulasi seperti anemia dan iskemia jaringan

(Muttaqin & Sari, 2014).

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

36

2) Batasan karakteristik gangguan integritas kulit menurut Wilkinson &

Ahern (2012), yaitu:

a) Kerusakan pada lapisan kulit (dermis)

b) Kerusakan pada permukaan kulit (epidermis)

c) Invasi struktur tubuh

3) Faktor yang berhubungan menurut Wilkinson (2016)

1) Eksternal

a) Zat kimia

b) Usia yang ekstrem

c) Kelembapan

d) Hipertermia

e) Hipotermia

f) Faktor mekanik: terpotong, terkena tekanan, akibat restrain

g) Medikasi

h) Lembab

i) Imobilisasi fisik

j) Radiasi

2) Internal

a) Perubahan status cairan

b) Perubahan pigmentasi

c) Perubahan turgor

d) Faktor perkembangan

e) Kondisi ketidakseimbangan nutrisi

f) Penurunan imunologis

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

37

g) Penurunan sirkulasi

h) Kondisi gangguan metabolik

i) Gangguan sensasi

j) Tonjolan tulang

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

38

2.5.5 Intervensi Keperawatan

Tabel 2.3 Intervensi keperawatanresiko gangguan integritas kulit pada klien CKD

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Tujuan jangka

panjang:

Klien

terhindar dari

gangguan

integritas kulit

setelah

diberikan

asuhan

keperawatan 3

x 24 jam

(Muttaqin &

Sari, 2014).

Tujuan jangka

pendek:

Klien

menunjukan

permukaan

integritas kulit

dalam kondisi

yang optimal

setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan 1

x 24 jam

1) Kembalinya

integritas

permukaan

kulit (Ackley

& Ladwiq)

2) Klien akan

menjaga

integritas

kulit dengan

memperlihatk

an cara

perawatan

kulit (Black

& Hawks,

2014)

3) Menunjukan

pemahaman

tentang faktor

resiko

gangguan

integritas

kulit (Ackley

& Ladwig,

2017).

4) Kulit tidak

kering dan

gatal

(Muttaqin &

Sari 2014).

5) Hiperpigmen-

tasi

berkurang

(Muttaqin &

Sari 2014).

6) Melaporkan

perubahan

sensasi atau

nyeri area

yang beresiko

(Ackley dan

Ladwiq,

2017)

1) Observasi kondisi kulit

minimal sehari sekali

untuk perubahan pada

warna dan tekstur,

kondisi kulit atau luka

(Ackley & Ladwig,

2017).

2) Observasi terhadap

kekeringan kulit,

pruritus, ekskoriasi,

dan infeksi (Muttaqin

& Sari 2014)

3) Observasi terhadap

adanya petekie dan

purpura (Muttaqin &

Sari 2014)

4) Observasi lipatan kulit

dan area yang

mengalami edema

(Muttaqin & Sari

2014)

5) Observasi kondisi kulit

untuk klien yang

memiliki hambatan

mobilitas dengan

menutupi kulit dengan

tulang yang menonjol

(Ackley & Ladwig,

2017).

6) Observasi perawatan

kulit klien, catat jenis

sabun dan bahan

pembersih lain yang

digunakan,

temperature air dan

frekuensi

membersihkan kulit

(Ackley & Ladwig,

2017).

7) Anjurkan mandi dan

menggunakan sabun

(PPNI, 2018)

1) Menentukan apakah

klien mengalami

kehilangan sensai atau

rasa sakit. Pemeriksaan

secara sistematis bisa

mengenali masalah yang

akan datang sejak awal

(Ackley & Ladwig,

2017).

2) Perubahan mungkin

disebabkan oleh

penurunan aktivitas

kelenjar keringat atau

pengumpulan kalsium

dan fosfat pada lapisan

kutaneus (Muttaqin &

Sari 2014)

3) Perdarahan yang

abnormal sering

dihubungkan dengan

keadaan menurunnya

jumlah dan fungsi

platelet akibat uremia

(Muttaqin & Sari 2014)

4) Daerah-daerah seperti

ini sangat mudah

mengalami injuri

(Muttaqin & Sari 2014)

5) Tekanan ulserasi

biasanya terjadi pada

tulang yang menonjol

(Ackley & Ladwig,

2017).

6) Disesuaikan dengan

kondisi dan kebutuhan

kulit klien (Ackley &

Ladwig, 2017).

7) Mandi 2 kali sehari

untuk menjaga kulit

tetap bersih dan gunakan

sabun yang sesuai

dengan kondisi kulit

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

39

8) Lakukan penilaian

skor pada kulit kering

dan pruritus klien

9) Berikan bantalan pada

titik tekan atau

tonjolan tulang (PPNI,

2018)

10) Gunakan kasur khusus,

jika perlu (PPNI,

2018)

11) Berikan KIE tentang

penyebab munculnya

masalah kulit

12) Gunting kuku dan

pertahankan kuku tetap

pendek dan bersih

(Nursalam &

Batticaca, 2009).

13) Lakukan mobilisasi

dengan merubah posisi

klien sesuai kondisi

klien tiap 2 jam

(Black & Hawks,

2014)

14) Pakai emolien, lotion

atau pelembab

(minyak mineral,

minyak bayi, lanolin)

(Black & Hawks,

2014)

15) Hindarkan bahan

pembersih yang keras,

air panas, gesekan kuat

dan ekstrim atau sering

membersihkan (Ackley

& Ladwig, 2017).

16) Gunakan pakaian

katun yang longgar,

tipis dan dingin (Black

& Hawks, 2014)

17) Menjaga linen tetap

bersih, kering dan

bebas dari kerutan

(Bulechek et al, 2013)

18) Mandikan dengan air

hangat suam-suam

kuku (32,2-40,5°C)

dan keringkan dengan

menepuk (Bulechek et

al, 2013)

19) Kolaborasi dalam

pemberian obat

antipruritus sesuai

anjuran (Muttaqin &

8) Untuk mengetahui

tingkat kekeringan dan

gatal pada kulit klien

secara keseluruhan

9) Mencegah terjadinya

luka tekan pada area

tulang yang menonjol

10) Mengurangi tekanan dan

meratakan tekanan pada

kulit (kasur angina,

kasur air bisa untuk

memberikan sensasi

dingin)

11) Mengetahui penyebab

munculnya masalah kulit

12) Memotong kuku untuk

meminimalisir terjadinya

luka karena garukan

(Nursalam & Batticaca,

2009).

13) Mengurangi tekanan

pada tonjolan tulang

(Black & Hawks, 2014)

14) Emolien mengurangi

penguapan dan menjga

kelembapan kulit (Black

& Hawks, 2014)

15) Meminimalisir kulit

kering dan iritasi

(Ackley & Ladwig,

2017).

16) Meminimalkan iritasi

dan gatal (Black &

Hawks, 2014)

17) Menimalisir gesekan

antara kulit kering dan

sprei (Bulechek et al,

2013)

18) Meminimalisir kulit

kering dan terjadinya

irirtasi karena gesekan

(Bulechek et al, 2013)

19) Mengurangi stimulus

gatal pada kulit

(Muttaqin & Sari, 2014).

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

40

Sari 2014)

20) Kolaborasi pemberian

diuretik (Black &

Hawks, 2014)

21) Catat intake-output

dan hitung balans

cairan 24 jam (PPNI,

2018)

22) Diskusikan tentang

pilihan terapi dialisis

(hemodialisa,

peritoneal dialisis)

(PPNI, 2018)

20) Mengurangi retensi

cairan dan meningkatkan

diuresis (Black &

Hawks, 2014)

21) Untuk mempertahankan

keseimbangan cairan

22) Menurunkan kadar

ureum dalam darah

(Ackley & Ladwig, 2017; Black & Hawks, 2014; Muttaqin & Sari 2014, PPNI, 2018)

2.5.6 Implementasi Keperawatan

Implementasi digunakan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan

yang sudah ditetapkan melalui penerapan rencana asuhan keperawatan

dalam bentuk intervensi. Pada tahap ini perawat harus memiliki kemampuan

dalam berkomunikasi yang efektif, mampu menciptakan hubungan saling

percaya dan saling bantu, observasi sistematis, mampu memberikan

pendidikan kesehatan, kemampuan dalam advokasi dan evaluasi (Asmadi,

2008). Implementasi adalah tindakan yang sudah direncanakan dalam

rencana perawatan. Tindakan ini mncangkup tindakan mandiri dan

kolaborasi (Tarwoto & Wartonah, 2011).

2.5.7 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi bertujuan untuk mencapai tujuan yang sudah disesuaikan dengan

kriteria hasil selama tahap perencanaan yang dapat dilihat melalui

kemampuan klien untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2012).

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

41

Berdasarkan masalah CKD yang dialami, maka evaluasi keperawatannya,

yaitu:

1) Kembalinya integritas permukaan kulit (Ackley & Ladwiq, 2017)

2) Klien dapat menjaga integritas kulit dengan memperlihatkan cara

perawatan kulit(Black & Hawks, 2014)

3) Klien dapat menunjukan pemahaman tentang faktor resiko gangguan

integritas kulit (Ackley & Ladwig, 2017)

4) Kulit tidak kering dan tidak gatal (Muttaqin & Sari, 2014)

5) Berkurangnya hiperpigmentasi (Muttaqin & Sari, 2014)

6) Melaporkan perubahan sensasi atau nyeri area yang beresiko

(Ackley dan Ladwiq, 2017)

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus yang

bertujuan untuk menggalih lebih dalam masalah asuhan keperawatan pada

klien yang mengalami CKD dengan masalah resiko gangguan integritas kulit

di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang

3.2 Batasan Istilah

Asuhan keperawatan pada klien CKD yang mengalami masalah resiko

gangguan integritas kulit di ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Waluya

Sawahan Malang, maka penulis menjabarkan tentang konsep CKD dengan

resiko gangguan integritas kulit. Klien yang dimaksud adalah:

1) Klien terdiagnosa medis CKD dengan atau tanpa penyakit penyerta

2) Klien CKD dengan kadar ureum >43 mg/dL, BUN >20 mg/dL, kreatinin

>0.95 mg/dL

3) Klien dengan rentang skor kulit kering antara 0-2

4) Klien dengan rentang skor pruritus 0-3

5) Klien CKD baik yang tidak, belum atau sudah menjalani hemodialisa dan

memakai Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis, double lumen

ataupun AV Shunt

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

43

3.3 Partisipan

Pada penelitian ini yang menjadi partisipan 2 klien dengan diagnosis medis

CKD dengan masalah resiko gangguan integritas kulit di ruang rawat inap

Pavilliun St. Maria Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Studi kasus ini dilakukan di ruang rawat inap Pavilliun St. Maria Rumah

Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Pada klien 1 dilakukan tanggal 1-3

Maret 2019 dan pada klien 2 dilakukan tanggal 6-7 Maret 2019 untuk tanggal

8 Maret 2019 dilakukan Home care di rumah klien yang beralamat di

Segaran, Kendalpayak Kabupaten Malang.

3.5 Pengumpulan Data

Mencari data klien CKD dengan masalah resiko gangguan integritas kulit,

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1) Wawancara

Wawancara dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara

dalam hal ini penulis dan terwawancara atau klien CKD dengan

masalah resiko gangguan integritas kulit. Sumber yang lain juga didapat

dari keluarga dan perawat di ruang Pavilliun St. Maria.

2) Observasi dan pemeriksaan fisik

Pemeriksaanfisik dan observasi yang dilakukan mulai dari head to

toedan pemeriksaan terfokus pada masalah terkait integritas kulit klien

CKD.

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

44

3) Studi dokumen

Studi dokumen digunakan untuk melengkapi hasil penelitian yang

didapatkan dari list klien CKD, pemeriksaan lab serta laporan asuhan

keperawatan klien dengan masalah resiko gangguan integritas kulit di

Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dilakukan dengan cara mencari sumber informasi

tambahan menggunakan triagulasi dari tiga sumber yang terdiri dari klien,

keluarga dan perawat yang memiliki kaitan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Analisa Data

1) Pengumpulan Data

Data didapat dari hasil wawancara dengan klien, keluarga dan perawat di

ruang rawat inap Pavilliun St. Maria.Observasi yaitu dengan melakukan

pengamatan dan pemeriksaan secara head to toe kepada klien. Dokumen

yang didapatkan dari list klien, pemeriksaan penunjang dan laporan

asuhan keperawatan klien. Hasil ditulis dalam catatan lapangan,

kemudian disalin dalam bentuk transkip (catatan terstruktur)

2) Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasiaan klien dijamin dengan jalan identitas klien ditulis

dengan inisial pada klien 1 diberikan inisial Ny. I dan klien 2 diberikan

inisial Tn. H.

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

45

3) Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan

secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan yang

dilakukan dengan cara metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait

dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

3.8 Etika Penulisan

Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus, yaitu:

1) Informed Consent (persetujuan menjadi klien)

Dalam penelitian yang dilakukan peneliti menjelaskan prosedur,

manfaat dan tujuan dilakukan asuhan keperawatan kepada klien atau

keluarga dan meminta persetujuan untuk menjadi responden dengan

meminta tanda tangan untuk Informed Consent.

2) Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan dan privasi, oleh peneliti kedua responden

diberikan inisial nama Ny. I pada klien 1 dan Tn. H pada klien 2.

3) Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti baik identitas

maupun data pribadi lain dan hanya kelompok data tertentu dilaporkan

hasil penelitian.

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menyajikan hasil dan melakukan pembahasan asuhan

keperawatan pada klien Chronic Kidney Disease yang mengalami masalah resiko

kerusakan pada kulit di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang.

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Penelitian studi kasus dilakukan di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan

Malang yang beralamat di Jl. Nusakambangan No. 56 Malang, Jawa Timur.

Penelitian dilakukan di ruang rawat inap Pavilliun St. Maria yang memiliki

fasilitas 13 kamar dengan dengan fasilitas 25 tempat tidur, lemari, kursi dan

meja di balkon, kamar mandi dalam dan televisi. Pada kamar 39 hanya

memiliki 1 tempat tidur pasien dan 1 tempat tidur untuk penunggu, untuk

kamar 37-49 kecuali kamar 39 memiliki 2 tempat tidur pasien yang dibatasi

dengan tirai untuk menjaga privasi. Klien 1 berada di kamar 39 bed 1 dan

klien 2 berada di kamar 49 bed 2. Pada klien 2 dilakukan home care pada

hari terakhir penelitian yang beralamat di Segaran, Kendalpayak Kabupaten

Malang. Rumah memiliki luas 15 m x 7 m dengan 3 kamar, ruang tamu,

dapur dan kamar mandi.

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

47

4.1.2 Pengkajian

Tabel 4.1 Identitas Klien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2

Nama

Umur

Jenis kelamin

Suku

Pekerjaan

Pendidikan terakhir

Agama

Status Perkawinan

Alamat

Tanggal MRS/ pukul

Tanggal pengkajian/ pukul

Ny. I

66 tahun

Perempuan

Jawa

Ibu rumah tangga

SD

Islam

Kawin

Kebonagung

21 Februari 2019/ 17.20

1 Maret 2019/ 14.45

Tn. H

52 tahun

Laki-laki

Jawa

Swasta

SMP

Islam

Kawin

Segaran

4 Maret 2019/ 07.30

6 Maret 2019/ 15.00

Diagnosa medis Hipoglikemia + Chronic

Kidney Disease Stage V

+ Diabetes Mellitus+

Acute Decompensated

Heart Failure

End Stage Renal

Disease + Vomiting

Dehidrasi + Anemia

4.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Table 4.2 Riwayat Penyakit

Riwayat

Penyakit

Klien 1 Klien 2

Keluhan

Utama

Kulit kering dan kehitaman Kulit kering, terasa kasar, sedikit

kekuningan dan kehitaman

Riwayat

Penyakit

Sekarang

Pada tanggal 21 Februari keluarga

membawa Ny. I ke IGD RS Panti

Waluya Sawahan Malang pukul

17.20 WIB karena mengalami

penurunan kesadaran, keluar

keringat dingin dan terdengar suara

nafas ngorok. Di IGD didapatkan

hasil pemeriksaan GD low dan hasil

pemeriksaan TD 180/ 90 mmHg,

RR 18 x/menit, nadi 82 x/menit,

suhu 36°C, saturasi 90% sehingga

diberi terapi oksigenasi

menggunakan nasal canul 3 lpm

dan saturasi menjadi 98-99 %, klien

mendapat terapi IVFD D5% 10 tpm,

D40% 50 ml dan dipasang kateter

folley ukuran 16, wajah, kaki dan

tangan bengkak. Pemeriksaan

terakhir sebelum klien dipindahkan

dilakukan foto thorax. Oleh Dr. M

klien didiagnosa awal Hipoglikemia

+ DM + ADHF Pemeriksaan

terakhir di IGD didapatkan GCS

456, TD 140/70 mmHg, nadi 82x/i,

RR 18x/i. Setelah itu klien

Pada tanggal 4 Maret pukul 07.30

WIB keluarga membawa Tn. H ke

IGD RS Panti Waluya Sawahan

Malang karena mengalami

bengkak pada kaki kanan, kulit

tubuh mulai dari dada sampai ke

wajah berwarna kekuningan, kulit

kering, sedikit bersisik dan sedikit

mengelupas, BAK keluar sedikit

serta mual dan muntah sejak

tanggal 2 Maret. Di IGD

didapatkan hasil pemeriksaan TD

180/110 mmHg, nadi 100 x/i,

suhu 36,2°C, RR 26 x/i, saturasi

89% dan dengan oksigen nasal

canul 3 lpm 98-99%, GDA 105

mg/dL, keluhan mual muntah

sejak 3 hari sebanyak 5-7 x/hari,

dada terasa panas saat dibuat

bernapas, badan lemas, nafsu

makan menurun, BAK keluar

sedikit, konjungtiva anemis. Di

IGD klien mendapat terapi infus

NS 10 tpm, injeksi ondansentron 8

mg 1 ampul, injeksi ranitidine 1

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

48

dipindahkan ke ruang rawat inap

Pavilliun St. Maria kamar 39 pada

pukul 17.55 WIB. Akan tetapi

setelah seminggu bengkak pada

klien tidak berkurang dan BAK

yang keluar hanya sedikit, warna

kuning pekat. Oleh Dr. P dianjurkan

untuk cek lab faal ginjal pada

tanggal 26 Februari dan di dapatkan

hasil BUN 60.0 mg/dL, kreatinin

6.38 mg/dL, asam urat 8.0 mg/dL,

ureum 128.4 mg/dL. Pada USG

abdomen ditemukan ginjal kanan

kiri mengecil. Dari hasil tersebut

oleh Dr. P klien didiagnosa CKD

stage V pada tanggal 27 Februari

dan dianjurkan untuk HD tetapi

keluarga menolak dengan alasan

usia sudah tua. Klien dibatasi

minum sehari 600 ml. Untuk

mengurangi bengkak di pasang

syringe pump Lasix 10 mg/jam

sampai tanggal 29 Februari diganti

dengan injeksi Lasix 3x20 mg. Pada

hari jumat tanggal 1 Maret pukul

14.45 WIB dilakukan pengkajian

kembali dan didapatlan hasil

pengkajian TD 140/70 mmHg, suhu

36,5°C, nadi 88 x/i, RR 22 x/i,

SPO2 97%. Terpasang oksigen

nasal canul 3 lpm, urine 400 ml dari

jam 05.00 pagi sampai jam 14.45

WIB. Klien mengatakan mulai

mengalami perubahan kulit sebelum

masuk RS selama kurang lebih 5

hari sekitar tanggal 15 Februari

dimana kulit menjadi kering dan

kehitaman. Pada bagian kulit tubuh

yang hiperpigmentasi ditemukan di

area wajah, tangan dan kaki. Kulit

mengkilap pada lengan bawah dan

kaki. Kulit tampak sedikit

mengelupas pada area siku tangan

kanan. Kulit kering pada betis,

dekat siku tangan dan wajah. Klien

mengatakan kulit tidak terasa gatal.

Saat dilakukan penilaian untuk skor

kulit kering didapatkan skor 1

karena tampak ada keputihan,

sedikit mengelupas dan tampak

kasar, lalu untuk skor pruritus 0.

Klien tampak berbaring di atas

tempat tidur dan kulit tampak odem.

Pitting edema 2 mm (derajat 1) dan

kembali dalam waktu 6 detik.

ampul. Di IGD juga dilakukan

cek DL, Ur/Cr, SE, thorax dan

EKG. Oleh Dr. A diagnosa

sementara yaitu Vomiting

dehidrasi ringan + anemia + susp

ESRD. Pemeriksaan terakhir

sebelum klien dipindahkan ke

ruang rawat inap yaitu kondisi

lemas, GCS 456, TD 170/100

mmHg, suhu 36,2°C, RR 23 x/i,

nadi 89 x/i. Lalu pada pukul 08.10

klien dipindahkan ke ruang rawat

inap Pavilliun St. Maria kamar 49

bed 2. Dari hasil pemeriksaan DL

didapatkan jumlah eritrosit 2.55

(L), Hb 7,2 (L), Ur/Cr yaitu

Ureum 263.6 mg/dL, BUN 123.2

mg/dL, kreatinin 13.07 mg/Dl, SE

dalam batas normal. Oleh Dr. A

klien didiagnosa ESRD dan

dianjurkan untuk segera HD.

Klien dibatasi minum sehari 600

ml. Setelah HD pada hari itu juga,

hasil ureum menjadi 126.4 mg/dL,

BUN 59.1 mg/dL, kreatinin 5. 68

mg/dL. Pada tanggal 6 klien

melakukan HD untuk yang kedua

kalinya dengan hasil ureum 98,1

mg/dL, BUN 45.0 mg/dL,

kreatinin 4.23 mg/dL. Pada hari

Rabu 6 Maret jam 15.10 WIB

dilakukan pengkajian dan

didapatkan hasil TD 140/70

mmHg, suhu 36°C, nadi 83 x/i,

RR 20 x/i. Klien dan keluarga

mengatakan semenjak sakit ginjal

kulit kalien menjadi kering tidak

lembab seperti biasanya,

kekuningan, warna kulit menjadi

tidak seperti kulit normal atau

pucat. Selain itu klien juga

mengatakan kulitnya pernah

menjadi terasa kasar dan sedikit

bersisik terutama tangan dan kaki

oleh keluarga diberikan lotion.

Keluarga klien mengatakan sekitar

tanggal 2 Maret pada kaki sebelah

kanan sempat bengkak dan saat

dilakukan pengkajian pada tanggal

6 Maret tidak ditemukan odem

pada tubuh karena sudah

mendapat terapi injeksi Lasix 3x2

ampul, tidak ada pitting edema,

turgor kulit 2 detik. Pada bagian

yang mengalami hiperpigmentasi

dan kering ditemukan di area kaki

dan tangan. Lalu sedikit

mengelupas pada area tangan

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

49

dekat siku. Klien tidak

mengeluhkkan rasa gatal pada

kulit. Saat dilakukan penilaian

untuk skor kulit kering didapatkan

skor 1 karena tampak keputihan,

sedikit kasar, dan sedikit

mengelupas. Skor pruritus pada

klien 0.

Riwayat

Penyakit

Dahulu

Keluarga mengatakan pada bulan

Agustus 2018, pernah masuk rumah

sakit dan dirawat di kamar 45 ruang

Pavilliun St. Maria RS Panti

Waluya Sawahan Malang karena

mengalami hipoglikemia dan klien

mengatakan jantung sempat

bengkak. Klien menderita DM

sekitar 10 tahun dan Hipertensi

lebih dari 3 tahun. Klien pernah

terjatuh di kamar mandi sekitar

tanggal 18 Februari 2019 dan

dibawa periksa ke klinik di

Mulyorejo.

Klien dan keluarga mengatakan 6

bulan yang lalu pernah masuk

rumah sakit di RS BM di Malang

karena DM yang diderita selama 2

tahun, Hipertensi selama sekitar

1,5 tahun dan 2 bulan yang lalu

karena gagal ginjal. Klien

disarankan untuk HD tetapi tidak

mau karena takut saat ditusuk –

tusuk dengan jarum selain itu juga

tidak ada fasilitas HD di RS BM.

Riwayat

Penyakit

Keluarga

Keluarga dan klien mengatakan

tidak tau

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Klien

: Pernikahan

: Tinggal bersama

: Keturunan

Klien mengatakan keluarga tidak

memiliki riwayat penyakit

keturunan seperti DM, HT, asma.

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Klien

: Pernikahan

: Tinggal bersama

: Keturunan

Riwayat

Alergi

Keluarga klien mengatakan klien

tidak memiliki alergi makanan

maupun obat

Klien mengatakan tidak memiliki

alergi pada makanan maupun obat

4.1.4 Pola Konsep Diri

Table 4.3 Persepsi Diri

Persepsi Diri Klien 1 Klien 2

Gambaran diri Klien mengatakan menyukai

seluruh anggota tubuhnya

namun klien merasa tidak

nyaman dengan memiliki kulit

yang kering karena terasa

kasar selain itu tubuhnya

bengkak.

Klien mengatakan bersyukur

dengan anggota tubuhya dari ujung

kepala sampai kaki namun klien

merasa tidak nyaman saat tubuh

mulai mengalami perubahan warna

menjadi kuning dan memiliki kulit

kering yang terasa kasar saat

disentuh.

Identitas diri Klien mengatakan dirinya

adalah seorang nenek dari 3

Klien mengatakan dirinya seorang

ayah dari 2 orang anak perempuan

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

50

orang cucu 1 laki-laki dan 2

perempuan

dan suami dari 1 orang istri serta

kakek dari 2 orang cucu

Peran diri Klien mengatakan saat di

rumah adalah seorang istri dari

1 orang suami, ibu dari 1

orang anak laki-laki dan nenek

dari 3 orang cucu. Saat sakit

klien merasa menjadi beban

bagi keluarga.

Klien mengatakan seorang kepala

keluarga, suami, ayah dan kakek

dari 2 orang cucu. Setelah

menderita sakit ginjal klien merasa

menjadi beban bagi istri dan

anaknya.

Ideal diri Klien mengatakan ingin cepat

sembuh dan pulang ke rumah

karena tidak betah berada di

RS

Klien mengatakan ingin segera

pulang dan cepat sembuh serta

kembali bisa bekerja seperti saat

sebelum sakit. Klien juga ingin bisa

bermain bersama dengan cucunya

Harga diri Klien mengatakan saat sakit

sedih karena diusianya yang

senja keluar masuk RS serta

harus merepotkan anak dan

menantunya. Saat sakit klien

merasa aneh karena tubuhnya

bengkak.

Klien mengatakan semenjak sakit

sudah tidak bekerja lagi sehingga

yang bekerja adalah istri dan

anaknya. Klien merasa sedih

karena dengan sakitnya menambah

biaya pengeluaran. Setelah sakit

klien juga mengalami perubahan

pada kulit menjadi kekuningan dan

kering kusam dan sempat bersisik

sehingga klien merasa sedikit malu.

Hubungan sosial Di rumah: Klien berhubungan

baik dengan tetangga dan serta

keluarganya yang selalu

membantu saat butuh bantuan

atau sakit

Di rumah sakit: Klien

memiliki hubungan yang baik

dengan perawat serta dokter

meskipun klien lebih banyak

tidur dan menutup mata,

namun saat dibangunkan dan

diberi pertanyaan serta

tindakan klien kooperatif

Di rumah: Klien memiliki

hubungan yang baik dengan

saudara, keluarga dan tetangga

sekitar rumah. Keluarganya selalu

meluangkan waktu unuk

berkunjung dan membantu jika

butuh bantuan

Di rumah sakit: Klien memiliki

hubungan yang baik dengan teman

sekamar dan terutama pada tenaga

kesehatan klien sangat kooperatif

saat dilakukan tindakan

Spiritual Di rumah: Klien beragama

Islam dan rutin mengikuti

kegiatan pengajian

Di rumah sakit: Klien saat

merasa sakit berdoa meminta

kesembuhan dan kekuatan

agar sakit yang dirasakan

dapat berkurang

Di rumah: Klien beragama Islam

dan rutin mengikuti ibadah baik

pengajian ataupun ke masjid

Di rumah sakit: Klien berdoa di

atas tempat tidur untuk diberikan

kelancaran selama menjalani

pengobatan dan diberikan

kesembuhan serta kekuatan

Kecemasan Keluarga mengatakan klien

merasa cemas saat sendiri di

ruang rawat inap dan akan

terbangun tetapi saat ada yang

menemani klien lebih banyak

tidur. Klien juga pernah

melempar bantal dan guling ke

lantai karena ingin cepat

pulang ke rumah

Klien mengatakan pasrah akan

penyakitnya dan bisa menerima

karena atas saran dari dokter agar

tekanan darah klien juga tidak

tinggi

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

51

Kehilangan

(Kubbler-Ross)

Depression: Klien merasa

tidak betah berada di rumah

sakit dan ingin segera pulang

ke rumah

Acceptance: Klien mengatakan

dapat menerima keadaannya yang

sakit dan pasrah pada Tuhan. Klien

juga berusaha menerima akibat dari

gaya hidupnya yang dulu tidak

sehat karena minum air putih

sedikit dan lebih banyak minum-

minuman penambah stamina

4.1.5 Perubahan Pola Kesehatan

Tabel 4.4 Perubahan pola kesehatan

Pola

Kesehatan

Klien 1 Klien 2

Pola nutrisi Di rumah: Klien makan 3x

sehari. Minum sehari 500-1500

cc/hari.

Jenis makanan: selama di rumah

klien makan 3x setiap hari pada

sekitar jam 07.00 WIB, 12.30

WIB dan 18.00 WIB. Setiap

Kali makan menghabiskan 1

porsi piring sedang yang terdiri

dari nasi, sayur bening, ikan

tahu atau tempe dan selalu

habis. Klien juga terkadang

minum teh tawar 2x sehari dan

air putih sekitar 5-7 gelas

ukuran sedang. Klien juga

mengurangi mengosumsi kue

yang manis seperti kadang kue

bolu hanya makan 1-2 potong..

Klien dapat memenuhi

kebutuhan nutrisi secara

mandiri. Saat di rumah klien

taat diit dengan mengurangi

mengonsumsi makanan dan

minuman yang manis dalam

jumlah banyak

Di rumah sakit: Klien makan 3x

sehari dengan diit nasi tim DM

1700kal DJ lauk cincang dan

hanya menghabiskan setengah

porsi atau sekitar 5-7 sendok.

Jenis makanan: nasi tim, daging

cincang, sayur bening. Klien

minum 1-2 gelas sehari namun

Di rumah: Klien makan 2-3x

sehari tidak teratur terkadang

hanya pagi dan sore dengan

hanya menghabiskan setengah

porsi sedang atau sekitar 5-7

sendok.

Jenis makanan: nasi, jika ada

makanan berkuah hanya

diambil kuahnya saja dan

sayurnya tidak dimakan, tahu

dan tempe, ayam kampung.

Untuk minum dulu saat masih

bekerja sebagai sopir klien

sering mengkonsumsi minuman

penambah stamina baik dalam

kemasan siap minum maupun

yang diseduh dalam sehari bisa

2-3 botol atau 2 gelas besar.

Dalam sehari klien juga bisa

minum kopi 4-6 gelas sedang

sehari. Klien juga jarang minum

air putih dalam sehari hanya

minum sekitar 2 gelas. Saat di

rumah klien dapat memenuhi

kebutuhan nutrisinya secara

mandiri. Setelah keluar dari RS

klien diet rendah makanan yang

mengandung protein, rendah

garam dan minum sekitar 4-5

gelas sehari

Di rumah sakit: Klien makan 3x

sehari dengan diit nasi tim

rendah purin dan selama 2 hari

hanya menghabiskan sekiatr 4-6

sendok karena merasa mual.

Jenis makanan: nasi tim, tempe,

tahu goreng dan tidak mau ikan

serta ayam. Klien minum air

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

52

terkadang 1 gelas tidak habis

dan teh 1x sehari setiap pagi

dengan gula diabetasol yang

terkadang tidak diminum.

Minum dibatasi 600 ml perhari

putih sekitar 1-2 gelas dan teh 1

x sehari setiap pagi dengan gula

diabetasol. Minum dibatasi 600

ml perhari

Pola eliminasi Di rumah: Klien BAB 1-2 x

sehari dengan konsistensi lunak,

warna kuning kecoklatan dan

berbau khas BAB. BAK 3-4 x

sehari dengan konsistensi cair

dan keluar sedikit-sedikit, warna

kuning keruh dan berbau khas

urine.

Di rumah sakit: Klien BAB 4

hari setelah di RS dengan

konsistensi lunak, berbau dan

berwarna coklat. Pada klien

terpasang kateter ukuran 16 dan

saat pengkajian terdapat 400 ml

urine selama 10 jam dan

berwarna kuning jernih.

Sebelumnya keluarga

mengatakan urine klien

berwarna kuning keruh dan

hanya sekitar 100-150 ml

selama 7 jam sebelum diberi

obat Lasix melalui syringe

pump.

Di rumah: Klien BAB sekitar

1x sehari dengan konsistensi

lunak, warna kuning kecoklatan

dan berbau khas BAB. BAK 3-

5x sehari dan hanya keluar

sedikit selama 2 bulan terakhir

dan berwarna kuning keruh, bau

khas urine.

Di rumah sakit: klien BAB 1x

selama 3 hari setelah di RS

dengan konsistensi kuning

kecoklatan, lunak dan berbau

khas BAB. Untuk BAK sekitar

4-6x sehari dan hanya keluar

sedikit selama 2 hari dan

berwarna kuning keruh. Saat

BAK dan BAB klien

menggunakan pispot dan

dibantu dengan keluarga.

Jumlah urine tidak terkaji

karena BAK menggunakan

pispot dan oleh keluarga

langsung dibuang. Setelah

diberikan injeksi furosemidedan

HD urine klien keluar lebih

banyak dari sebelumnya.

Pola cairan Keluarga mengatakan BB

sebelum sakit 51 kg saat periksa

ke klinik BB klien menjadi 55

kg. Keluarga mengatakan klien

minum hampir 1 gelas air putih

dari jam 12.00 WIB dan urine

sebanyak 240 ml selama 6 jam.

Klien dibatasi minum 600 ml

perhari.

Klien mengatakan BB sebelum

sakit ginjal 60 kg tapi setelah

terkena penyakit ginjal BB

menjadi 54 kg. Klien minum 2

gelas air putih sejak jam 10.00

WIB, dan minum dibatasi 600

ml perhari. Setelah HD, klien

mengatakan urine yang keluar

lebih banyak daripada sebelum

HD.

Pola

kebersihan diri

Di rumah: klien mandi 2x/hari

dengan menggunakan sabun

antibakteri yang mengandung

gliserin dan alkohol. Dan saat

mencuci wajah atau badan klien

menggosok secara berlebihan

hingga daki atau kotoran benar-

benar hilang, gosok gigi 2x

sehari, keramas 2x seminggu

dan pola kebersihan diri

dilakukan secara mandiri.

Di rumah sakit: klien mandi 1x

sehari dengan diseka saat pagi

hari oleh perawat. Selama di RS

klien belum keramas.

Di rumah: klien mandi 1x

sehari saat sore hari dengan

menggunakan sabun antibakteri

yang mengandung gliserin dan

alkohol. Klien menggosok gigi

2x sehari dan keramas 3x

seminggu. Pola kebersihan diri

dilakukan secara mandiri.

Di rumah sakit: klien mandi 2x

sehari dengan diseka oleh

keluarga, dan menggosok gigi

1x sehari saat pagi. Selama di

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

53

RS klien belum keramas.

Pola aktivitas Di rumah: klien sebagai seorang

istri tinggal bersama dengan

suaminya. Kadang klien

membersihkan rumah dan

kamar mandi. Saat waktu luang

klien menghabiskan waktu

dengan membuat hiasan dinding

untuk dijual apabila ada yang

pesan atau diberikan pada

keluarga

Di rumah sakit: klien hanya

menghabiskan waktunya dengan

berbaring di atas tempat tidur

karena kondisi tubuh klien yang

lemas, bengkak serta terpasang

oksigen nasal canul 3 lpm

Di rumah: klien selama 2 bulan

terakhir hanya mengahabiskan

waktunya di rumah bermain

bersama cucu dan beristirahat

karena kondisi tubuh yang

kurang sehat.

Di rumah sakit: klien hanya

menghabiskan harinya dengan

berbaring di atas tempat tidur

dan duduk karena kondisi tubuh

klien yang lemas

Pola istirahat

tidur

Di rumah: klien tidak pernah

tidur saat siang hari dan saat

malam hari klien tidur ±7-8 jam

Di rumah sakit: klien lebih

banyak tidur dan hanya

terbangun sebentar atau ketika

dibangunkan paling lama 30

menit terbangun. Saat sendirian

di ruangan klien akan terjaga

akan tetapi jika terdapat banyak

orang di ruangan klien lebih

banyak tidur dan saat malam

haripun sama.

Di rumah: klien selama 2 bulan

terakhir tidur siang sekitar ±1-2

jam. Dan saat malam hari 7-8

jam.

Di rumah sakit: klien selama di

rumah sakit biasanya tidur

siang sekitar 1 jam dan saat

malam hari 7-8 jam.

4.1.6 Pemeriksaan fisik

Tabel 4.5 Pemeriksaan fisik klien CKD

Pemeriksaan Fisik Klien 1 Klien 2

Keadaan Umum Cukup Cukup

Kesadaran Composmentis Composmentis

GCS E 3, V 5, M 6 E 4, V 5, M 6

TTV a) TD: 140/70 mmHg

b) Suhu: 36,5 °C

c) Nadi: 88x/i

d) RR: 22 x/i

a) TD: 140/70 mmHg

b) Suhu: 36 °C

c) Nadi: 83 x/i

d) RR: 20 x/i

Pemeriksaan

Kepala

Inspeksi: Klien memiliki bentuk

kepala normochepal, rambut

klien tampak putih, tipis dan

rontok, persebaran tidak merata,

tidak tampak massa dan lesi,

kulit wajah tampak keriput,

hiperpigmentasi dan kering.

Palpasi: Tidak teraba massa,

Inspeksi: Klien memiliki bentuk

kepala normochepal, rambut

klien tampak rontok, persebaran

warna rambut tidak merata,

tidak tampak massa dan lesi,

kulit wajah tampak kering, kulit

kepala tampak bersih, wajah

tampak sedikit kekuningan.

Palpasi: Tidak teraba massa,

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

54

tidak terdapat nyeri tekan, kulit

kepala teraba kasar

tidak terdapat nyeri tekan, kulit

kepala terasa kasar

Pemeriksaan Mata Inspeksi: Mata klien tampak

simetris kiri dan kanan, tidak

tampak massa dan lesi. Kedua

alis simetris kiri dan kanan,

warna tidak merata, tidak

tampak lesi. Bola mata dapat

bergerak mengikuti pergerakan

tangan. Sklera tampak putih

susu. Konjungtiva tampak

pucat. Pupil tampak isokor,

reflek cahaya +/+.

Palpasi: Kedua bola mata

tampak kenyal dan tidak teraba

massa atau nyeri tekan

Keterangan: Penglihatan klien

kabur saat melihat jauh

Inspeksi: Mata klien tampak

simetris kiri dan kanan, tidak

tampak massa dan lesi. Kedua

alis klien simetris dan berwarna

hitam, tidak tampak lesi. Bola

mata dapat bergerak megikuti

pergerakan tangan. Sklera

berwarna putih susu.

Konjungtiva tampak pucat.

Pupil tampak isokor, reflek

cahaya +/+.

Palpasi: Kedua bola mata klien

teraba kenyal dan tidak teraba

massa atau nyeri tekan

Keterangan: Penglihatan klien

kabur saat melihat sesuatu yang

jauh

Pemeriksaan

Telinga

Inspeksi: Kedua telinga tampak

simetris kiri dan kanan. Kondisi

kedua lubang telinga terdapat

serumen, tidak ada pendarahan,

tidak tampak massa dan lesi,

gendang telinga tampak utuh.

Palpasi: Tidak terdapat nyeri

tekan pada tragus, tidak teraba

massa

Keterangan: Klien mengalami

penurunan pendengaran

Inspeksi: Kedua telinga klien

tampak simetris kiri dan kanan.

Kondisi kedua lubang telinga

sedikit kotor, tidak ada

pendarahan, gendang telinga

tampak utuh, tidak tampak

massa dan lesi. Kulit berwarna

sedikit kekuningan.

Palpasi: Tidak terdapat nyeri

tekan pada tragus, tidak teraba

massa

Keterangan: Pendengaran klien

masih normal

Pemeriksaan

Hidung

Inspeksi: Hidung tepat ditengah.

Kondisi kedua lubang hidung

simetris antara kiri dan kanan,

tampak kotor, tampak kering,

terpasang oksigen nassal canul

3 lpm, tidak tampak massa atau

lesi, tidak terdapat pernapasan

cuping hidung.

Palpasi: Tidak teraba massa dan

nyeri tekan pada sinus, tidak ada

dislokasi tulang hidung, kulit

teraba kasar

Keterangan: Penciuman klien

masih normal karena masih

mengenali bau

Inspeksi: Hidung tepat ditengah.

Kondisi kedua lubang hidung

tampak sedikit kotor, tampak

kering dan sedikit kekuningan,

tidak tampak massa atau lesi,

tidak terdapat pernapasan

cuping hidung

Palpasi: Tidak teraba massa dan

nyeri tekan pada sinus, tidak ada

dislokasi tulang hidung, kulit

teraba kasar

Keterangan: Klien masih

mampu mengenali bau

Pemeriksaan Mulut Inspeksi: Bibir simetris kiri dan

kanan, tepat berada di tengah,

tidak tampak ulserasi pada gusi,

gigi sudah tidak ada dan

memakai gigi palsu, bibir

Inspeksi: Bibir simetris kiri dan

kanan, tepat berada di tengah,

tidak tampak ulserasi pada gusi

dan berwarna hitam, gigi

kekuningan, bibir tampak

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

55

tampak kering, uvula tepat

berada di tengah dan berwarna

merah muda, tidak ada

pembesaran tonsil (T1)

Keterangan: Klien mengatakan

bisa merasakan pahit, manis,

asin dan asam

kering, uvula berada tepat di

tengah dan berwarna merah

muda, tidak ada pembesaran

tonsil (T1)

Keterangan: Klien mengatakan

masih bisa membedakan rasa

manis, asin, asam dan pahit

Pemeriksaan Leher Inspeksi: Tidak tampak

deformitas pada trakea, tidak

tampak massa dan lesi, tidak

ada kekakuan, tidak tampak

pembesaran vena jugularis dan

kelenjar limfe

Palpasi: Trakea tepat berada di

tengah dan tidak teraba

deformitas, tidak teraba massa,

tidak teraba pembesaran pada

vena jugularis dan kelenjar

limfe, kulit tidak terasa kasar

Inspeksi: Tidak tampak

deformitas pada trakea, tidak

tampak massa dan lesi, tampak

agak kekuningan, tidak tampak

pembesaran pada vena jugularis

dan kelenjar limfe

Palpasi: Trakea tepat berada di

tengah dan tidak teraba

deformitas, tidak teraba massa,

tidak teraba pembesaran pada

vena jugularis dan kelenjar

limfe, kulit tidak terasa kasar

Pemeriksaan Dada a) Paru-paru

Inspeksi: Bentuk dada

normal. Pergerakan dada

klien cepat, kulit tampak

kering, pergerakan dada

simetris antara kanan dan

kiri

Palpasi: Tidak terdapat

nyeri tekan, pergerakan

dinding dada antara kanan

dan kiri teraba sama

Perkusi: Terdengar resonan

pada seluruh lapang paru

Auskultasi: Tidak terdengar

suara nafas tambahan,

terdengar vaskuler dan

teratur

Whezzing Ronchi

b) Jantung

Inspeksi: Tidak tampak

pulsasi Ictus Cordis pada

ICS 5 midclavikula sinistra.

Pergerakan dada klien cepat,

kulit tampak kering,

pergerakan dada simetris

antara kanan dan kiri, tidak

tampak massa atau lesi.

a) Paru-paru

Inspeksi: Bentuk dada

normal, kulit tampak sedikit

kekuningan, kulit tampak

kering, pergerakan dada

simetris antara kanan dan

kiri, terpasang double lumen

di supraclavikula dekstra

Palpasi: Tidak tampak

odem, tidak terdapat pitting

edema, tidak terdapat nyeri

tekan, taktil fremitus teraba

sama, tidak teraba massa

Perkusi: Terdengar resonan

pada seluruh lapang paru

Auskultasi: Tidak terdengar

suara nafas tambahan,

terdengar vaskuler dan

teratur

Whezzing Ronchi

b) Jantung

Inspeksi: Tidak tampak

pulsasi Ictus Cordis pada

ICS 5 midclavikula sinistra,

pergerakan dada simetris

antara sinistra dan dekstra,

tidak tampak massa atau

lesi, kulit tampak sedikit

kekuningan, kulit tampak

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

56

Palpasi: Teraba pulsasi Ictus

Cordis pada ICS 5

midclavikula sinistra tidak

lebih dari 1 cm.

Perkusi: Terdengar pekak

pada ICS 3 dekstra dan ICS

3,4 dan 5 sinistra sebelah

kiri sternum

Auskultasi:

BJ 1: Terdengar tunggal di

ICS 2 (aorta) dekstra dan

ICS 5 (mitrialis) sinistra/ lup

BJ 2: Terdengar tunggal di

ICS 4 (trikuspidalis) dekstra

dan 2 (pulmonal) sinistra/

dup

BJ 3: Tidak terdengar suara

jantung tambahan

kering.

Palpasi: Teraba pulsasi pada

Ictus Cordis pada ICS 5

midclavikula sinistra tidak

lebih dari 1 cm.

Perkusi: Terdengar pekak

pada ICS 3 dekstra dan ICS

3, 4 dan 5 sinistra sebelah

kiri sternum

Auskultasi:

BJ 1: Terdengar tunggal di

ICS 2 (aorta) dekstra dan

ICS 5 (mitrialis) sinistra/ lup

BJ 2: Terdengar tunggal di

ICS 4 (trikuspidalis) dekstra

dan 2 (pulmonal) sinistra/

dup

BJ 3: Tidak terdengar suara

jantung tambahan

Pemeriksaan

Abdomen

Inspeksi: Abdomen tampak

asites, kulit kendur, persebaran

warna kulit merata, kering, tidak

tampak massa atau lesi

Auskultasi: Bising usus 12 x/i

Perkusi: Terasa gelombang

cairan, terdengar shifting

dullness saat klien tidur miring

Palpasi: Tidak terdapat nyeri

tekan, tidak teraba massa

Inspeksi: Persebaran warna kulit

tidak merata, kulit tampak

kering, tidak tampak massa atau

lesi, tidak tampak asites

Auskultasi: Bising usus 10 x/i

Perkusi: Tidak terasa adanya

gelombang cairan, terdengar

timpani

Palpasi: Tidak terdapat nyeri

tekan, tidak teraba adanya

massa

Pemeriksaan Kulit

dan Kuku

Inspeksi: Persebaran warna kulit

tidak merata. Pada wajah,

tangan dan kaki mengalami

hiperpigmentasi. Pada lengan

bawah dan kaki tampak

mengkilap. Kulit tampak sedikit

mengelupas pada area siku

tangan. Kulit tampak kering

pada betis, dekat siku tangan

dan wajah. Skor kulit kering 1

karena tampak ada keputihan,

sedikit mengelupas dan tampak

kasar. Skor pruritus 0, tampak

odem, tidak tampak massa dan

lesi, kuku tampak tidak rata

Palpasi: Tidak teraba massa,

tidak terdapat nyeri tekan, kulit

teraba kasar, terdapat pitting

edema 2 mm (derajat 1),

Inspeksi: Persebaran warna kulit

tidak merata pada bagian dada

sampai kepala berwarna agak

kekuningan sedangkan dari dada

sampai kaki berwarna sawo

matang, Pada bagian yang

mengalami hiperpigmentasi dan

kering ditemukan di area kaki

dan tangan. Lalu sedikit

mengelupas di area tangan dekat

siku dan kaki bagian bawah

luar. Skor kulit kering 1 karena

tampak ada keputihan, sedikit

mengelupas, dan sedikit kasar.

Skor pruritus 0, tidak tampak

odem, tidak tampak massa atau

lesi, kuku tampak tidak rata

Palpasi: Tidak teraba massa,

tidak terdapat nyeri tekan, CRT

2 detik, turgor kulit kembali

dalam 2 detik, tidak teraba

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

57

terdapat odem dan kembali 6

detik, CRT 3 detik

odem dan tidak terdapat pitting

edema, kulit teraba kasar pada

kaki dan tangan.

Pemeriksaan

Ekstermitas

Atas:

Inspeksi: Persebaran warna kulit

tidak merata pada kedua tangan,

tampak hiperpigmentasi pada

kedua tangan, tampak odem

pada kedua tangan, tampak

mengkilap pada kedua lengan

bawah, tampak kering pada area

dekat siku pada kedua tangan,

sedikit mengelupas pada area

siku tangan kanan, tidak tampak

massa dan lesi, kedua tangan

tampak simetris kiri dan kanan,

terpasang abocath infus no 22

pada ekstermitas atas sinistra,

tidak tampak deformitas

Palpasi: Terdapat pitting edema

2 mm (derajat 1) dan kembali

dalam 6 detik, tidak terdapat

nyeri tekan, tidak teraba massa,

kulit teraba kasar

Bawah:

Inspeksi: Persebaran warna

tidak merata di kedua

ekstermitas, kulit tampak kering

pada kedua betis, kulit tampak

mengkilap, tidak tampak massa,

tidak tampak lesi tampak

hiperpigmnetasi pada kedua

kaki, kaki tampak odem, kedua

kaki tampak simetris kiri dan

kanan, tidak tampak deformitas

Palpasi: Tidak terdapat nyeri

tekan, tidak teraba massa, kulit

teraba kasar, pitting edema 2

mm (derajat 1) dan kembali

dalam 6 detik, CRT 3 detik,

tidak teraba deformitas

Perkusi: Reflek patella +/+

Kekuatan otot

4 4

4 4

Keterangan: Skor kulit kering 1

karena tampak kasar, sedikit

mengelupas dan tampak sedikit

Atas:

Inspeksi: Persebaran warna

kulit tidak merata pada kedua

tangan, kulit tampak kering

pada kedua tangan, sedikit

mengelupas di area dekat siku

tangan kanan, tidak tampak

massa dan lesi, tampak

hiperpigmentasi pada kedua

tangan, tidak tampak odem,

terpasang abocath infus no 22

pada ektermitas atas dekstra,

kedua tangan tampak simetris,

tidak ada deformitas

Palpasi: Tidak terdapat nyeri

tekan, tidak terdapat piting

edema, turgor kulit kembali

dalam 2 detik, tidak teraba

massa, kulit teraba kasar pada,

CRT 2 detik

Bawah:

Inspeksi: Persebaran warna kulit

tidak merata, kulit tampak

kering, sedikit mengelupas pada

area kaki kanan bagian bawah

luar, tampak bekas luka bakar

terkena air panas pada kaki

kanan sejak 1 tahun yang lalu,

tampak hiperpigmentasi, tidak

tampak massa dan lesi, tidak

tampak deformitas, kedua kaki

tampak simetris, tidak tampak

odem

Palpasi: Tidak terdapat nyeri

tekan, tidak teraba massa, tidak

teraba deformitas, tidak terdapat

pitting edema, turgor kulit

kembali dalam 2 detik, CRT 2

detik

Perkusi: Reflek patelle +/+

Kekuatan otot

5 5

5 5

Keterangan: Skor kulit kering 1

karena tampak kasar, sedikit

mengelupas dan tampak sedikit

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

58

4.1.7 Pemeriksaan Penunjang

Tabel 4.6 Pemeriksaan Radiologi Klien 1

No Tanggal Pemeriksaan Hasil

1 21-02-2019 Thorax Kedua sinus/ Diaphragma kiri sukar dinilai---

tertutup COR

COR membesar ke kiri

Arcus aorta dan Pulmonal segment normal

Tidak tampak infiltrat proses

Corakan Bronchovascular normal

2 26-02-2019 USG

Abdomen

Hepar:

Ukuran normal. Sudut tajam. Permukaan rata.

Intensitas echo parenchym homogeny rata.

Sistem portal dan bilier tak melebar. Nodule (-).

Kiste kecil di lobus kiri

Gallblader:

Tak melebar. Dinding tak menebal. Batu (-)

Pancreas dan lien tak tampak kelainan

Ren dex/ sin:

Ukuran mengecil. Echo cortex meningkat.

Pelviocaliceal tak melebar. Batu/ kiste (-)

V. Urinaria:

Normal

Tampak echo cairan bebas di cavum pleura

kanan kiri dan cavum abdomen

Kesimpulan:

Khronik parenchymathous renal disease bilateral

Pleural effuse bilateral

Ascites

Tabel 4.7 Pemeriksaan Laboratorium Klien 1

No Pemeriksaan Tanggal Hasil Satuan Nilai Rujukan

1 Faal Ginjal

Ureum

BUN

Kreatinin

Asam Urat

22-02-2019

H 128.4

H 60.0

H 6.38

H 8.0

mg/dL

mg/dL

mg/dL

mg/dL

21-43

10.0-20.0

< 0.95

2.3-6.1

Ureum

BUN

Kreatinin

Asam Urat

26-02-2019

H 159.4

H 74. 5

H 6.76

H 7.1

mg/dL

mg/dL

mg/dL

mg/Dl

21-43

10.0-20.0

< 0.95

2.3-6.1

2 Faal Hepar

Albumin 26-02-2019

L 2.98

g/dL

3.5-5.5

keputihan. Skor pruritus 0

karena tidak ada gatal

keputihan. Skor pruritus 0

karena tidak ada gatal

Pemeriksaan

Genetalia dan

rektum

Inspeksi: Terpasang kateter no.

16 dan memakai pampers,

genetalia tampak bersih, kulit

anal tampak lebih gelap dari

area sekitarnya, tidak tampak

lesi, tidak tampak hemoroid

Inspeksi: Tidak terkaji karena

klien merasa malu

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

59

3 Elektrolit

SE

Natrium (Na)

Kalium (K)

Klorida (Cl

28-02-2019

L 124

4.75

104

mEq/L

mEq/L

mEq/L

135-145

3.50-5.50

94-110

Tabel 4. 8 Pemeriksaan Radiologi Klien 2

Tanggal Pemeriksaan Hasil

21-02-2019 Thorax Kedua sinus/ Diaphragma Normal

Bentuk dan besar COR membesar ke kiri

Tidak tampak infiltrat proses

Corakan Bronchovascular paru normal

Tabel 4. 9 Pemeriksaan Laboratorium Klien 2

No Pemeriksaan Tanggal Hasil Satuan Nilai

Rujukan

1 Faal Ginjal

Ureum

BUN

Kreatinin

04-03-2019

(Pre HD)

H 263.6

H 123.2

H 13.07

mg/dL

mg/dL

mg/dL

18-55

10.0-20.0

< 1.20

Ureum

BUN

Kreatinin

04-03-2019

(Post HD)

H 126.4

H 59.1

H 5.68

mg/dL

mg/dL

mg/dL

18-55

10.0-20.0

< 1.20

Ureum

BUN

Kreatinin

07-03-2019

(Post HD)

45.0

H 21.0

H 2.53

mg/dL

mg/dL

mg/dL

18-55

10.0-20.0

< 1.20

2 Elektrolit

SE

Natrium (Na)

Kalium (K)

Klorida (Cl

04-03-2019

136

5.29

98

mEq/L

mEq/L

mEq/L

135-145

3.50-5.50

94-110

3 Hematologi

Darah Lengkap

Jumlah Leukosit

Jumah Eritrosit

Hemoglobin

Hematokrit

MCV

MCH

MCHC

Jumlah Trombosit

RDW-SD

RDW-CV

PDW

MPV

P-LCR

PCT

Hitung Jeis

Neutrofil

Limfosit

04-03-2019

6.96

L 2.55

L7.4

L 21.1

82.7

29.0

35.1

168

44

H 14.6

11.2

10.4

H 28.5

0.180

H 83.7

L 9.9

10^3/µL

10^6/µL

g/dL

%

fL

pg

g/dL

10^3/µL

fL

%

fL

fL

%

%

%

%

4.0-11.0

4.50-5.50

13.0-17.0

40.0-50.0

82.0-92.0

27.0-31.0

32.0-37.0

150-400

35-47

11.5-14.5

9.0-13.0

7.2-11.1

15.0-25.0

0.150-0.400

50-70

20-40

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

60

Monosit

Eosinofil

Basofil

Jumlah Neutrofil

Jumlah Limfosit

Jumlah Monosit

Jumlah Eosinofil

Jumlah Basofil

3.4

2.3

0.7

5.8

L 0.7

0.24

0.2

0.1

%

%

%

10^3/µL

10^3/µL

10^3/µL

10^3/µL

10^3/µ

2-8

1-3

0-1

1.5-7.0

1.0-3.7

0.16-1.00

0-0.8

0-0.2

4.1.8 Terapi

Tabel 4.10 Terapi

Klien 1

Nama obat dan Dosis Rute Pemberian Fungsi

Natrium Bikarbonat 3 x

1 tab

PO

Untuk menetralisir asam darah, urine yang

terlalu asam, dan asam lambung

Allopurinol 1 x 300 mg

PO

Membantu mengobati hiperurisemia atau

meningkatnya kadar asam urat dalam darah

dan batu ginjal yang baru terjadi

Captopril 2 x 25 mg

PO

Untuk mengobati tekanan darah tinggi dan

gagal jantung dengan merelaksasikan

pembuluh darah

Amlodipin 1 x 10 mg PO Mengatasi hipertensi dan angina pectoris

Ns 10 tetes/ menit

IV

Cairan ini untuk mengganti elektrolit dan

cairan yang sudah hilang, mengganti cairan

saat diare, menjaga cairan ekstra seluler dan

elektrolit serta membuat peningkatan pada

metabolit nitrogen berupa ureum dan

kreatinin pada penyakit ginjal

Lasix 3 x 20 mg

IV Obat ini digunakan untuk membuang cairan

atau garam berlebih di dalam tubuh melalui

urine dan meredakan pembenngkakan yang

disebabkan oleh gagal jantung, penyakit

hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait.

Klien 2

Ns 10 tetes/ menit

IV

Cairan ini untuk mengganti elektrolit dan

cairan yang sudah hilang, mengganti cairan

saat diare, menjaga cairan ekstra seluler dan

elektrolit serta membuat peningkatan pada

metabolit nitrogen berupa ureum dan

kreatinin pada penyakit ginjal

Furosemide 3 x 2 amp

IV

Obat ini digunakan untuk membuang cairan

atau garam berlebih di dalam tubuh melalui

urine dan meredakan pembenngkakan yang

disebabkan oleh gagal jantung, penyakit

hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait.

Ondansentron 3 x 4 mg

IV

Obat yang digunakan untuk mencegah serta

mengobati mual dan muntah

Ranitidin 3 x 50 mg

IV

Obat untuk mencegah dan mengatasi mual

muntah

Valsartan 1 x 160 mg

PO

Obat untuk mengatasi hipertensi dan gagal

jantung serta untuk melindungi jantung

pasien yang baru mengalami serangan

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

61

jantung

Prorenal 3 x 1 tablet

PO

Efek ketoacid dan diet rendah protein dalam

memperbaiki asidosis metabolik dan

menurunkan kadar ureum pada pasien CKD,

memperbaiki resistensi insulin

Hemodialisa

3 x 1 minggu

Double lumen Terapi cuci darah di luar tubuh untuk

oranng yang ginjalnya sudah tidak berfugsi

secara optimal

4.1.9 Analisa Data

Tabel 4.11 Analisa Data

Klien 1

Analisa Data Etiologi Masalah

Ds:

Klien mengatakan masuk rumah

sakit pada tanggal 21 Februari

2019 pada jam 17.20 WIB

Klien mengatakan mengalami

perubahan pada kulit sekitar

tanggal 15 Februari seperti kulit

wajah kering dan mulai bengkak

Klien mengatakan saat mencuci

wajah atau membersihkan badan

menggosok secara berlebihan

hingga daki dan kotoran benar-

benar hilang

Klien mengatakan kulit tampak

kering dan kehitaman

Klien mengatakan memakai

sabun antibakteri yang

mengandung gliserin dan

alkohol

Klien mengatakan kulit tidak

gatal

Klien mengatakan tidak tahu

penyebab dari kulit mengalami

masalah

Klien mengatakan semenjak

tubuhnya bengkak menjadi sulit

dalam bergerak dan selalu lemas

Klien mengatakan hanya

menghabiskan harinya di atas

tempat tidur

Do:

Klien di diagnosa CKD stage 5

sejak tanggal 27 Februari 2019

Terpasang infus Ns 500 ml 10

CKD

Kondisi yang menyebabkan

terjadinya penurunan fungsi

nefron

Mekanisme kompensasi dan

adaptasi dari nefron

menyebabkan kematian

nefron meningkat

Destruksi struktur ginjal

secara progresif

GFR menurun menyebabkan

kegagalan dalam

mempertahankan

metabolisme dan

keseimbangan cairan dan

elektrolit

Penumpukan toksik uremik

di dalam darah,

ketidakseimbangan cairan

dan elektrolit

Sindrom uremik

Respon muskuloskeletal,

ureum pada jaringan otot

Resiko gangguan

integritas kulit

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

62

tetes/menit

Kulit tampak hiperpigmentasi di

area wajah, tangan dan kaki

Kulit tampak mengkilap pada

lengan bawah dan kaki

Kulit tampak sedikit

mengelupas di area dekat siku

tangan kanan

Kulit tampak kering pada betis,

tangan di daerah dekat siku dan

wajah

Skor kulit kering 1 yang berarti

kulit tampak kasar, sedikit

mengelupas dan tampak sedikit

keputihan

Skor pruritus 0 yang berarti

tidak gatal

Persebaran warna kulit tidak

merata

Kulit tampak odem dan kembali

dalam 6 detik

Pitting edema 2 mm (derajat 1)

Klien tampak kesulitan dalam

mobilisasi karena badannya

lemas dan bengkak

Klien tampak lemas dan

berbaring di atas tempat tidur

Minum dibatasi 600 ml perhari

Natrium L 124 mEq/L

Ureum H 159.4 mg/dL

BUN H 74.5 mg/dL

Kreatinin H 6.76 mg/dL

USG abdomen ditemukan

ukuran ginjal sinistra/dekstra

mengecil

Kelemahan fisik

Penekanan jaringan setempat

Resiko gangguan integritas

kulit

Klien 2

Ds:

Klien mengatakan masuk rumah

sakit pada tanggal 4 Maret 2019

pada jam 07.30 WIB

Klien mengatakan menderita

sakit ginjal sejak bulan Januari

2019 dan belum pernah

melakukan cuci darah

Klien mengatakan semenjak

sakit ginjal kulit menjadi kering

Klien mengatakan kulit menjadi

kekuningan dan warna kulit

tidak seperti kulit normal atau

pucat

Klien mengatakan semenjak

sakit ginjal kulitnya pernah

CKD

Kondisi yang menyebabkan

terjadinya penurunan fungsi

nefron

Mekanisme kompensasi dan

adaptasi dari nefron

menyebabkan kematian

nefron meningkat

Destruksi struktur ginjal

secara progresif

Resiko gangguan

gangguan

integritas kulit

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

63

menjadi kasar dan sedikit

bersisik terutama bagian tangan

dan kaki lalu diberikan lotion

Keluarga klien mengatakan

pada tanggal 2 Maret kaki

sebelah kanan klien sempat

bengkak

Keluarga klien mengatakan saat

di rumah menggunakan mandi

2x dengan sabun antibakteri

yang mengandung gliserin dan

alkohol

Klien mengatakan kulit tidak

gatal

Klien mengatakan tidak tahu

penyebab munculnya masalah

pada kulit

Do:

Klien didiagnosa ESRD pada

tanggal 4 Maret 2019

Terpasang infus Ns 500 ml 10

tetes/menit

Kulit tampak hiperpigmentasi

dan kering di area kaki dan

tangan

Kulit tampak sedikit

mengelupas pada area dekat

siku tangan kanan dan kaki

kanan bagian bawah luar

Skor kulit kering 1 yang berarti

kulit tampak kasar, dan tampak

sedikit keputihan

Skor pruritus 0 yang berarti

tidak gatal

Persebaran warna kulit tidak

merata

Kulit klien tampak sedikit

kekuningan dari dada sampai

wajah

Minum dibatasi 600 ml perhari

Ureum H 263.6 mg/dL

BUN H 123.2 mg/dL

Kreatinin H 13.07 mg/dL

GFR menurun menyebabkan

kegagalan dalam

mempertahankan

metabolisme dan

keseimbangan cairan dan

elektrolit

Penumpukan toksik uremik

di dalam darah,

ketidakseimbangan cairan

dan elektrolit

Sindrom uremik

Respon integumen pada

jaringan kulit

Hiperpigmentasi, kulit

kering

Resiko gangguan integritas

kulit

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

64

4.1.10 Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.12 Diagnosa keperawatan pada klien CKD dengan masalah resiko

gangguan integritas kulit

Tanggal Diagnosa Keperawatan

Klien 1

1 Maret 2019 Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan faktor

mekanis (penekanan pada tonjolan tulang)

Klien 2

6 Maret 2019 Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan

kelembaban

4.1.11 Intervensi

Tabel 4.13 Intervensi keperawatan

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Klien 1

Tujuan jangka

panjang:

Klien

terhindar dari

gangguan

integritas kulit

setelah

diberikan

asuhan

keperawatan 3

x 24 jam

Tujuan jangka

pendek:

Klien

menunjukkan

permukaan

integritas kulit

yang optimal

setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan 1

x 24 jam

1. Kembalinya

integritas

permukaan kulit

2. Klien akan

menjaga

integritas kulit

dengan

memperlihatkan

cara perawatan

kulit

3. Menunjukkan

pemahaman

tentang faktor

resiko

gangguan

integritas kulit

4. Kulit tidak

kering dan gatal

5. Hiperpigmentas

i berkurang

6. Melaporkan

perubahan

sensasi atau

nyeri area yang

beresiko

1. Observasi kondisi kulit

minimal sehari sekali

untuk perubahan pada

warna dan tekstur,

kondisi kulit atau luka

2. Observasi terhadap

kekeringan kulit,

pruritus, ekskoriasi,

dan infeksi

3. Observasi lipatan kulit

dan area yang

mengalami edema

4. Observasi kondisi kulit

untuk klien yang

memiliki hambatan

mobilitas dengan

menutupi kulit dengan

tulang yang menonjol

5. Observasi perawatan

kulit klien, catat jenis

sabun dan bahan

pembersih lain yang

digunakan,

temperature air dan

frekuensi

membersihkan kulit

6. Anjurkan mandi dan

tidak menggunakan

sabun yang

mengandung deterjen

1. Menentukan apakah

klien mengalami

kehilangan sensai atau

rasa sakit. Pemeriksaan

secara sistematis bisa

mengenali masalah

yang akan datang sejak

awal

2. Perubahan mungkin

disebabkan oleh

penurunan aktivitas

kelenjar keringat atau

pengumpulan kalsium

dan fosfat pada lapisan

kutaneus

3. Daerah-daerah seperti

ini mudah mengalami

injuri

4. Tekanan ulserasi

biasanya terjadi pada

tulang yang menonjol

5. Disesuaikan dengan

kondisi dan kebutuhan

kulit klien

6. Mandi 2 kali sehari

untuk menjaga kulit

tetap bersih dan jangan

gunakan sabun yang

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

65

7. Lakukan penilaian

skor pada kulit kering

dan pruritus klien

8. Berikan bantalan pada

titik tekan atau

tonjolan tulang

9. Gunakan kasur khusus

10. Berikan KIE tentang

penyebab munculnya

masalah kulit

11. Lakukan mobilisasi

dengan merubah posisi

klien sesuai kondisi

klien tiap 2 jam

12. Pakai emolien, lotion

atau pelembab

(minyak mineral,

minyak bayi, lanolin)

13. Hindarkan bahan

pembersih yang keras,

air panas, gesekan kuat

dan ekstrim atau sering

membersihkan

14. Gunakan pakaian

katun yang longgar,

tipis dan dingin

15. Menjaga linen tetap

bersih, kering dan

bebas dari kerutan

16. Mandikan dengan air

hangat suam-suam

kuku (32,2-40,5°C)

dan keringkan dengan

menepuk

17. Kolaborasi pemberian

diuretic

18. Catat intake-output

dan hitung balans

cairan 24 jam

mengandung deterjen

7. Untuk mengetahui

tingkat kekeringan dan

gatal pada kulit klien

secara keseluruhan

8. Mencegah terjadinya

luka tekan pada area

tulang yang menonjol

9. Mengurangi tekanan

dan meratakan tekanan

pada kulit (kasur

angina, kasur air bisa

untuk memberikan

sensasi dingin)

10. Mengetahui penyebab

munculnya masalah

kulit

11. Mengurangi tekanan

pada tonjolan tulang

12. Emolien mengurangi

penguapan dan menjga

kelembapan kulit

13. Meminimalisir kulit

kering dan iritasi

14. Meminimalkan iritasi

dan gatal

15. Meminimalisir

gesekan antara kulit

kering dan odem

dengan sprei

16. Meminimalisir kulit

kering dan terjadinya

irirtasi karena gesekan

17. Mengurangi retensi

cairan dan

meningkatkan diuresis

18. Untuk menjaga

keseimbangan cairan

Klien 2

Tujuan jangka

panjang:

Klien

terhindar dari

gangguan

integritas kulit

setelah

diberikan

1. Kembalinya

integritas

permukaan kulit

2. Klien akan

menjaga

integritas kulit

dengan

memperlihatkan

1. Observasi kondisi kulit

minimal sehari sekali

untuk perubahan pada

warna dan tekstur,

kondisi kulit atau luka

1. Menentukan apakah

klien mengalami

kehilangan sensai atau

rasa sakit. Pemeriksaan

secara sistematis bisa

mengenali masalah

yang akan datang sejak

awal

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

66

asuhan

keperawatan 3

x 24 jam

Tujuan jangka

pendek:

Klien

menunjukkan

permukaan

integritas kulit

yang optimal

setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan 1

x 24 jam

cara perawatan

kulit

3. Menunjukkan

pemahaman

tentang faktor

resiko gangguan

integritas kulit

4. Kulit tidak kering

dan gatal

5. Hiperpigmentasi

berkurang

2. Observasi terhadap

kekeringan kulit,

pruritus, ekskoriasi,

dan infeksi

3. Observasi perawatan

kulit klien, catat jenis

sabun dan bahan

pembersih lain yang

digunakan,

temperature air dan

frekuensi

membersihkan kulit

4. Anjurkan mandi dan

tidak menggunakan

sabun yang

mengandung deterjen

5. Lakukan penilaian

skor pada kulit kering

dan pruritus klien

6. Berikan KIE tentang

penyebab munculnya

masalah kulit

7. Pakai emolien, lotion

atau pelembab

(minyak mineral,

minyak bayi, lanolin)

8. Hindarkan bahan

pembersih yang keras,

air panas, gesekan kuat

dan ekstrim atau sering

membersihkan

9. Gunakan pakaian

katun yang longgar,

tipis dan dingin

10. Menjaga linen tetap

bersih, kering dan

bebas dari kerutan

11. Catat intake-output

dan hitung balans

cairan 24 jam

2. Perubahan mungkin

disebabkan oleh

penurunan aktivitas

kelenjar keringat atau

pengumpulan kalsium

dan fosfat pada lapisan

kutaneus

3. Disesuaikan dengan

kondisi dan kebutuhan

kulit klien

4. Mandi 2 kali sehari

untuk menjaga kulit

tetap bersih dan jangan

gunakan sabun yang

mengandung deterjen

5. Untuk mengetahui

tingkat kekeringan dan

gatal pada kulit klien

secara keseluruhan

6. Mengetahui penyebab

munculnya masalah

kulit

7. Emolien mengurangi

penguapan dan menjga

kelembapan kulit

8. Meminimalisir kulit

kering dan iritasi

9. Meminimalkan iritasi

dan gatal

10. Meminimalisir

gesekan antara kulit

kering dan odem

dengan sprei

11. Untuk menjaga

keseimbangan cairan

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

67

4.1.12 Implementasi

Tabel 4.14 Implementasi pada klien 1

Diagnosa

Keperawaan

Jam 1 Maret 2019 Jam 2 Maret 2019 Jam 3 Maret 2019

Resiko gangguan

integritas kulit

berhubungan dengan

akumulasi ureum

dalam kulit

15.00

15.05

15.06

15.08

1) Mengobservasi kondisi kulit

klien yang mengalami

perubahan warna kulit seperti

pucat karena anemia,

hiperpigmentasi atau kuning

karena uremia, tekstur, kulit

kering, area yang mengalami

edema dan kondisi kulit bila

terjadi pruritus disertai

eksoriasi

2) Melakukan penilaian skor

pada kulit kering dan pruritus

pada klien untuk mengetahui

perubahan pada kulit kering

dan apabila klien mengalami

pruritus

3) Mengobservasi perawatan

kulit klien, dengan

menanyakan jenis sabun dan

bahan pembersih lain yang

digunakan, temperatur air

mandi dan frekuensi

membersihkan kulit

4) Menganjurkan untuk mandi 2

kali sehari dan mengganti

sabun yang tidak

mengandung alkohol,

14.30

14.30

14.35

14.48

14.50

1) Mengobservasi kondisi kulit

klien yang mengalami

perubahan warna kulit seperti

pucat karena anemia,

hiperpigmentasi atau kuning

karena anemia, tekstur, kulit

kering, area yang mengalami

edema dan kondisi kulit bila

terjadi pruritus disertai

eksoriasi

2) Melakukan penilaian skor

pada kulit kering dan pruritus

pada klien untuk mengetahui

perubahan pada kulit kering

dan apabila klien mengalami

pruritus

3) Memandikan klien dan

mengeringkan dengan

menepuk nepuk

4) Memberikan baby oil pada

kulit klien setelah mandi dan

menjaga kulit klien tetap

bersih dan lembab

5) Memakaikan pakaian katun

yang longgar, tipis dan dingin

pada klien setelah mandi

untuk mengurangi gesekan

05.00

05.00

05.15

05.17

05.20

08.00

1) Mengobservasi kondisi kulit

klien yang mengalami

perubahan warna kulit seperti

pucat karena anemia,

hiperpigmentasi atau kuning

karena uremia, tekstur, kulit

kering, area yang mengalami

edema dan kondisi kulit bila

terjadi pruritus disertai

eksoriasi

2) Memandikan pasien dengan

air hangat suam-suam kuku

dan mengeringkan dengan

menepuk

3) Memakaikan pakaian yang

longgar, tipis dan dingin

4) Memberikan baby oil pada

kulit klien dan menjaga kulit

klien tetap bersih dan lembab

setelah mandi

5) Menjaga linen tetap bersih,

kering dan bebas dari kerutan

dengan mengganti dan

merapikan setiap hari

6) Berkolaborasi memberikan

injeksi diuretik dan

allopurinol

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

68

15.10

15.13

15.13

16.00

16.05

16.05

mengandung parfum dan

bersifat basa seperti sabun

antibakteri serta menggosok

tubuh secara berlebihan saat

mandi hingga benar-benar

merasa daki hilang

5) Memberikan baby oil pada

kulit klien dan menjaga kulit

klien tetap bersih

6) Menjaga linen tetap bersih,

kering dan bebas dari kerutan

dengan mengganti dan

merapikan setiap hari

7) Memberikan KIE tentang

penyebab munculnya

masalah kulit dan

penatalaksanannya

8) Membantu klien mobilisasi

dengan merubah posisi klien

menjadi miring untuk

mengurangi tekanan kulit

pada tulang yang menonjol

9) Mengobservasi kondisi kulit

klien dengan memberikan

bantalan dengan

menggunakan handscoen

yang diisi dengan air pada

tulang yang menonjol karena

klien mengalami kesulitan

dalam mobilisasi agar tidak

terjadi luka tekan

10) Menganjurkan kepada

keluarga untuk menggunakan

kasur khusus seperti kasur

15..00

15.20

15.50

15.55

16.10

20.00

dengan kulit edema

6) Menjaga linen tetap bersih

dan kering dengan mengganti

dan merapikan setiap hari

7) Memberikan KIE tentang

penyebab munculnya masalah

kulit dan penatalaksanaannya

8) Membantu klien mobilisasi

dengan merubah posisi klien

menjadi telentang untuk

mengurangi tekanan pada

tulang yang menonjol

9) Mengobservasi kondisi kulit

klien dengan memberikan

bantalan handscoen yang

berisi air pada tulang yang

menonjol karena klien

mengalami kesulitan dalam

mobilisasi agar tidak terjadi

luka tekan dan memberikan

sensasi dingin

10) Berkolaborasi memberikan

injeksi diuretik lasix

11) Melakukan balans cairan

08.00

08.00

09.55

0955

7) Mengobservasi kondisi kulit

klien dengan memberikan

bantalan menggunakan

handscoen yang diisi air

pada tulang yang menonjol

karena klien mengalami

kesulitan dalam mobilisasi

agar tidak terjadi luka tekan

dan memberikan sensasi

dingi

8) Berkolaborasi memberikan

injeksi diuretic lasix

9) Melakukan penilaian skor

pada kulit kering dan

pruritus pada klien untuk

mengetahui perubahan pada

kulit yang kering dan apabila

klien mengalami pruritus

10) Melakukan balans cairan

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

69

16.10

20.00

angina atau air untuk

menjaga tekanan pada kulit

rata. Untuk alternative

menggunakan handscoen

yang diisi air dan dijadikan

bantalan untuk bagian kulit

dengan tulang yang menonjol

11) Berkolaborasi memberikan

injeksi diuretik lasix

12) Melakukan balans cairan

Tabel 4.15 Implementasi pada klien 2

Diagnosa

Keperawaan

Jam 6 Maret 2019 Jam 7 Maret 2019 Jam 8 Maret 2019

Resiko gangguan

integritas kulit

berhubungan dengan

akumulasi ureum

dalam kulit

15.00

15.07

15.10

1) Mengobservasi kondisi kulit

klien yang mengalami

perubahan pada warna kulit

seperti pucat karena anemia,

hiperpigmentasi atau kuning

karena anemia, tekstur, kulit

kering dan kondisi kulit bila

terjadi pruritus disertai

eksoriasi

2) Mengobservasi perawatan

kulit klien, dengan

menanyakan jenis sabun dan

bahan pembersih lain yang

digunakan, temperatur air dan

frekuensi membersihkan kulit

3) Menganjurkan untuk mandi 2

kali sehari dan mengganti

14.45

14.50

14.05

14.05

1) Mengobservasi kondisi kulit

klien yang mengalami

perubahan warna kulit seperti

pucat karena anemia,

hiperpigmentasi atau kuning

karena uremia, tekstur, kulit

kering dan kondisi kulit bila

terjadi pruritus disertai

eksoriasi

2) Memberikan KIE tentang

penyebab munculnya masalah

kulit dan penatalaksanaan

3) Memberikan baby oil pada

kulit klien dan menjaga kulit

klien tetap bersih dan lembab

4) Menganjurkan kepada klien

untuk menggunakan pakaian

15.00

15.05

15.05

1) Mengobservasi kondisi kulit

klien yang mengalami

perubahan warna kulit

seperti pucat karena anemia,

hiperpigmentasi atau kuning

karena uremia, tekstur, kulit

kering dan kondisi kulit bila

terjadi pruritus disertai

eksoriasi

2) Memberikan baby oil pada

kulit klien dan menganjurkan

memberikan lotion atau baby

oil untuk menjaga kulit klien

lembab dan jaga tetap bersih

3) Menganjurkan kepada klien

untuk mandi 2 kali sehari

dan mengganti sabun yang

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

70

15.14

15.35

20.40

sabun yang tidak

mengandung alkohol,

mengandung parfum dan

bersifat basa seperti sabun

antibakteri yang bisa

membuat kulit bertambah

kering

4) Memberikan KIE tentang

penyebab munculnya masalah

kulit dan penatalaksanaan

5) Memberikan baby oil pada

kulit klien dan menjaga kulit

klien tetap bersih dan lembab

6) Melakukan balans cairan

15.00

20.30

20.30

yang longgar dan tipis untuk

mengurangi gesekan dengan

kulit yang kering

5) Menjaga linen tetap bersih

dan kering dengan merapikan

dan mengganti setiap hari.

6) Melakukan penilaian skor

pada kulit kering dan pruritus

pada klien untuk mengetahui

perubahan pada kulit kering

dan apabila mengalami

pruritus

7) Melakukan balans cairan

18.35

tidak mengandung alkohol,

menggosok badan dengan

kuat dan ekstrim saat mandi,

serta jangan mandi dengan

air yang terlalu panas

4) Melakukan penilaian skor

pada kulit kering dan

pruritus pada klien untuk

mengethui perubahan pada

kulit kering dan apabila

terjadi pruritus

4.1.13 Evaluasi

Table 4.16 Evaluasi klien 1

Diagnosa

Keperawatan Jam 1 Maret 2019 Jam 2 Maret 2019 Jam 3 Maret 2019

Resiko

gangguan

integritas kulit

berhubungan

dengan

akumulasi

ureum dalam

kulit

20.30 S:

Klien mengatakan kulit klien

masih kering dan kehitaman

Klien mengatakan bengkak

pada tubuh

Klien mengatakan kulit masih

tampak mengkilap

Klien mengatakan kulit tidak

gatal

Klien mengatakan tidak ada

luka

20.30 S:

Klien mengatakan kulit masih

tampak kering dan kehitaman

Klien mengatakan bengkak pada

tubuh sudah sedikit berkurang

Klien mengatakan kulit tampak

mengkilap

Klien mengatakan kulit tidak

terasa gatal

Klien mengatakan tidak ada luka

Klien mengatakan masih

10.15 S:

Klien mengatakan kulit sudah

tidak terlalu kering dan masih

tampak kehitaman

Klien mengatakan bengkak pada

tubuh sedikit berkurang

Klien mengatakan kulit masih

tampak mengkilap

Klien mengatakan kulit tidak

terasa gatal

Klien mengatakan tidak ada luka

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

71

Klien mengatakan masih

kesulitan dalam mobilisasi dan

sepanjang hari hanya berbaring

di atas tempat tidur

Klien mengatakan belum paham

penyebab masalah kulit

O:

Kulit tampak hiperpigmentasi di

area wajah, tangan dan kaki

Kulit klien tampak mengkilap

pada lengan bawah dan kaki

Kulit klien tampak masih kering

betis, tangan di daerah dekat

siku dan wajah

Persebaran warna kulit tidak

merata

Kulit tampak keputihan dan

sedikit mengelupas di area

dekat siku tangan kanan

Kulit teraba kasar

Kulit tampak masih odem dan

kembali dalam 6 detik

Pitting edema 2 mm (derajat 1)

Tidak tampak luka tekan pada

bagian kulit dengan tulang yang

menonjol dan tubuh bagian

belakang

Klien tampak masih kesulitan

dalam mobilisasi

Skor kulit kering 1 dan pruritus

kesulitan dalam mobilisasi dan

sepanjang hari hanya berbaring

di atas tempat tidur

Klien mengatakan sudah paham

penyebab masalah pada kulit

O:

Kulit tampak hiperpigmentasi di

area wajah, tangan dan kaki

Kulit klien masih tampak

mengkilap pada lengan bawah

dan kaki

Kulit klien tampak masih kering

betis, tangan di daerah dekat

siku dan wajah

Keputihan dan sedikit

mengelupas pada area siku

tangan kanan sudah tidak tampak

Persebaran warna kulit tidak

merata

Kulit teraba kasar

Kulit tampak masih odem dan

kembali dalam 6 detik

Pitting edema 2 mm (derajat 1)

Tidak tampak luka tekan pada

bagian kulit dengan tulang yang

menonjol dan tubuh bagian

belakang

Klien tampak masih kesulitan

dalam mobilisasi

Skor kulit kering 1 dan pruritus 0

Klien mengatakan masih kesulitan

dalam mobilisasi dan sepanjang

hari hanya berbaring di atas

tempat tidur

O:

Kulit tampak hiperpigmentasi di

area wajah, tangan dan kaki

Kulit klien masih tampak

mengkilap pada lengan bawah dan

kaki

Kulit klien tampak masih kering

betis, tangan di daerah dekat siku

dan wajah

Kulit terasa tidak terlalu kasar

daripada sebelumnya

Keputihan dan sedikit mengelupas

di area siku dekat tangan kanan

sudah hilang

Persebaran warna kulit tidak

merata

Kulit tampak masih odem dan

kembali dalam 6 detik

Pitting edema ±2 mm (derajat 1)

Tidak tampak luka tekan pada

area kulit dengan tulang yang

menonjol dan tubuh bagian

belakang

Skor kulit kering 1 dan pruritus 0

Klien tampak masih kesulitan

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

72

0

Balans cairan +106

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi 1-2, 4-5, 7-

8, 10-12, 14-18 dan lakukan

observasi

Balance cairan +86

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi 1-2, 4, 7-8,

10-12, 14-18 dan lakukan

observasi

dalam mobilisasi

Balance cairan +36

A: Masalah resiko kerusakan

integritas kulit tidak terjadi

P: Lanjutkan intervensi 1-2, 4, 7, 10-

12, 14-18 dan lakukan observasi

Tabel 4.17 Evaluasi klien 2

Diagnosa

Keperawatan Jam 6 Maret 2019 Jam 7 Maret 2019 Jam 8 Maret 2019

Resiko

gangguan

integritas kulit

berhubungan

dengan

akumulasi

ureum dalam

kulit

20.45 S:

Klien mengatakan kulit kering

dan kehitaman

Klien mengatakan kulit tidak

gatal

Kulit tampak sedikit

kekuningan

Klien mengatakan sudah

mengetahui penyebab masalah

pada kulit

O:

Kulit klien hiperpigmentasi dan

tampak kering di area kaki dan

tangan

kulit tampak keputihan dan

sedikit mengelupas di area

dekat siku tangan kanan dan

20.30 S:

Klien mengatakan kaki dan

tangan kehitaman

Klien mengatakan kulit sudah

tidak terlalu kering

Klien mengatakan kulit tidak

gatal

Kulit sudah tidak kuning

O:

Kulit masih hiperpigmentasi

dan tampak kering di area kaki

dan tangan

Kulit sudah tidak tampak

kekuningan dari wajah sampai

dada

Kulit masih nampak keputihan

dan sedikit mengelupas di area

18.35 S:

Klien mengatakan kaki dan tangan

kehitaman

Klien mengatakan kulit sudah

terlalu kering

Klien mengatakan kulit tidak gatal

Klien mengatakan kulit tidak

kuning

O:

Kulit klien tampak hiperpigmentasi

pada tangan dan kaki

Kulit klien sudah tidak terlalu

kering di area tangan dan kaki

Kulit sudah tidak tampak keputihan

dan kulit yang sedikit mengelupas

pada area siku tangan kanan dan

kaki bagian kanan bawah luar

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

73

kaki kanan bagian bawah luar

Kulit klien sedikit kekuningan

dari dada sampai wajah

Skor kulit kering klien 1 dan

skor pruritus 0

Persebaran warna kulit tidak

merata

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi 1-2, 5-11,

dan lakukan observasi

siku tangan kanan dan kaki

bagian kanan bawah luar

Persebaran warna kulit tidak

merata

Skor kulit kering 1 dan skor

pruritus 0

Balance cairan +54

Ureum 45,0 mg/dL

BUN H 21,0 mg/dL

Kreatinin H 2, 53 mg/dL

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi 1-2, 5, 9-11

dan lakukan observasi

sudah tidak tampak

Kulit klien sudah tidak kekuningan

dari dada sampai wajah

Skor kulit kering 1 dan skor

pruritus 0

Persebaran warna kulit tidak

merata

A: Masalah tidak terjadi

P: Lanjutkan intervensi 1-2, 4-5, 7-9,

11 dan lakukan observasi

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

74

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengkajian

Tabel 4.18 Pembahasan pengkajian

Klien 1 Klien 2

Ny. I mengatakan mengalami perubahan

kulit 5 hari sebelum masuk rumah sakit

sekitar tanggal 15 Februari. Klien

mengatakan kulit mulai kering pada kaki,

tangan dan wajah, lalu muncul kehitaman,

tangan dan kaki mulai bengkak. Setelah

seminggu bengkak pada tubuh klien tidak

berkurang namun bertambah ke seluruh

tubuh dan klien merasa lemas hingga

kesulitan dalam bergerak sehingga klien

hanya menghabiskan harinya di atas tempat

tidur. Lalu oleh Dr. P dilakukan cek lab faal

ginjal dan USG abdomen. Pada tanggal 27

Februari diagnosa CKD Stage V. Pada saat

pengkajian tanggal 1 Maret klien tampak

berbaring diatas tempat tidur dan ditemukan

kulit tampak hiperpigmentasi pada wajah,

tangan dan kaki. Kulit mengkilap pada

lengan bawah dan kaki. Tubuh tampak

odem, pitting edema 2 mm (derajat 1) dan

kembali 6 detik. Kulit sedikit mengelupas

pada area siku tangan. Kulit kering pada

betis, dekat siku tangan dan wajah. Klien

mengatakan kulit tidak gatal. Skor kulit

kering 1 dan skor pruritus 0.

Tn. H mengatakan sakit ginjal sejak bulan

Januari 2019. Pada tanggal 4 Maret klien

mengatakan kaki kanan bengkak, kulit

tubuh mulai dari dada sampai ke wajah

berwarna kekuningan, warna kulit tidak

seperti kulit normal atau pucat, kulit

kering, sempat bersisik dan sedikit

mengelupas oleh keluarga diberikan

lotion. Oleh Dr. A klien didiagnosa ESRD

pada tanggal 4 Maret 2019. Pada saat

pengkajian tanggal 6 Maret ditemukan

kulit mengalami hiperpigmentasi dan

kering pada kaki dan tangan. Sedikit

mengelupas pada tangan dekat siku dan

kaki bagian bawah luar. Kulit tidak

tampak bersisik, sedikit kekuningan pada

bagian dada sampai ke wajah. Tidak

ditemukan odem pada tubuh. Klien tidak

mengeluhkan gatal. Skor kulit kering 1

dan skor pruritus 0.

Opini: Klien 1 menderita CKD sejak tanggal 27 Februari 2019 dan klien 2 menderita

CKD sejak bulan Januari 2019. Menurut peneliti, klien 1 bisa mengalami resiko kerusakan

integritas kulit karena saat ginjal rusak dan kehilangan fungsinya maka akan

menyebabkan kegagalan dalam mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan

dan elektrolit. Sehingga zat-zat seperti ureum lolos dalam proses penyaringan dan kembali

beredar dalam darah. Uremia yang dialami oleh klien 1 berespon pada sistem

muskuloskeletal yaitu terdapat ureum pada jaringan otot yang bisa mengakibatkan otot

mengalami kelemahan, mengecil dan kram yang bisa membuat kelemahan fisik hingga

merasa lemas. Klien 1 juga mengalami edema karena kelebihan volume cairan akibatnya

klien hanya menghabiskan sepanjang waktu di atas tempat tidur. Klien 1 beresiko

mengalami kerusakan integritas kulit karena tirah baring dan terdapat edema apabila

bergesekan dan kulit pada bagian tulang yang menonjol terlalu tertekan bisa menimbulkan

luka tekan atau dikubitus didukung dengan klien yang mengalami kesulitan dalam

mobilisasi. Sedangkan pada klien 2 uremia menyebabkan kulit klien mengalami

kekeringan karena ureum diekskresikan melalui kapiler kulit yang bisa membuat kelenjar

sebasea dan keringat mengalami atrofi sehingga berpengaruh dalam melubrikasi kulit.

Dari keadaan ini akan membuat kulit menjadi kering, sedikit mengelupas, dan terasa

kasar. Pada klien 1 juga memiliki keadaan kulit kering yang sama namun yang memiliki

resiko dalam jangka waktu pendek yaitu akibat penekanan pada bagian kulit yang memilik

bagian tulang menonjol.

Teori: Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu kondisi gagalnya ginjal dalam

menjalankan fungsinya mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan

elektrolit karena rusaknya struktur ginjal yang progresif yang ditandai dengan

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

75

penumpukan sisa metabolik (toksik uremik) dalam darah (Muttaqin & Sari, 2014).

Gangguan pada sistem integumen ini terjadi karena adanya gangguan pada reabsorbsi

sisa-sisa metabolisme yang tidak dapat dieksresikan oleh ginjal sehingga terjadi

peningkatan natrium dan ureum yang seharusnya dikeluarkan bersama urine tetap berada

dalam darah pada akhirnya akan diekskresikan melalui kapiler kulit yang bisa membuat

pigmen kulit juga berubah (Baradero, Dayrit, & Siswadi, 2009; Haryono, 2013; Prabowo

& Pranata, 2014).Selain perubahan pigmen kulit menurut LeMone dkk (2015) bisa juga

terjadi pruritus, uremic frost, dan kulit kering. Sindrom uremia juga bisa menyebabkan

respon pada muskuloskeletal yaitu terdapat ureum pada jaringan otot yang bisa

menyebabkan otot mengalami kelemahan, kelumpuhan, mengecil dan kram. Akibatnya

bisa menyebabkan terjadi miopati, kram otot dan kelemahan fisik (Muttaqin & Sari,

2014).

4.2.2 Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.19 Pembahasan Diagnosa Keperawatan

Klien 1 Klien 2

Dari hasil pengkajian pada klien 1 dapat

ditegakkan diagnosa yaitu gangguan

integritas kulit berhubungan dengan faktor

mekanis (penekanan pada tonjolan tulang)

Dari hasil pengkajian pada klien 2 dapat

ditegakkan diagnosa yaitu gangguan

integritas kulit berhubungan dengan

kelembaban

Opini: Menurut peneliti pada klien 1 dapat ditegakan diagnosa keperawatan tersebut

karena klien 1 mengalami edema dan kesulitan dalam mobilisasi hingga harus tirah

baring. Saat seseorang mengalami tirah baring yang cukup lama maka tubuh mengalami

tekanan terutama pada bagian dengan tulang yang menonjol didukung dengan klien

mengalami edema sehingga terdapat kulit yang berlipat. Apabila kulit terus mengalami

tekanan dan gesekan bisa beresiko memunculkan luka tekan atau dekubitus. Klien 2

diteggakkan diagnosa yang berbeda karena tingginya kadar ureum pada darah bisa

menyebabkan atrofi pada kelenjar keringat saat diekskresikan melalui kapiler kulit

sehingga akan mengurangi lubrikasi pada kulit sehingga mengalami kekeringan.

Meskipun sama-sama memiliki kondisi uremia yang sama tinggi namun pada klien 1 yang

lebih berisiko tinggi menyebabkan kerusakan resiko kerusakan integritas kulit karena

kondisi klien yang mengalami tirah baring dan edema apabila bergesekan dan tertekan

dalam waktu lama bisa menyebabkan luka tekan.

Teori: Adanya gangguan pada reabsorbsi sisa-sisa metabolisme yang tidak dapat

diekskresikan oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan ureum yang seharusnya

dikeluarkan bersama urine tetap berada dalam darah pada akhirnya akan diekskresikan

melalui kapiler kulit yang bisa membuat pigmen kulit berubah (Baradero, Dayrit &

Siswadi, 2009; Haryono, 2013, Prabowo & Pranata 2014). Karena sisa limbah dari tubuh

yang seharusnya dibuang melalui urine terserap oleh kulit maka dapat menyebabkan

pruritus, perubahan warna kulit, uremic frost, dan kulit kering karena sering melakukan

hemodialisa (LeMone dkk, 2015). Menurut Chamberlain’s (2012) uremia bisa

menyebabkan kulit menjadi kering dan mengelupas dengan wrna coklat kekuningan.

Sindrom uremia juga bisa menyebabkan respon pada muskuloskeletal yaitu terdapat

ureum pada jaringan kulit yang bisa menyebabkan otot mengalami kelemahan,

kelumpuhan, mengecil dan kram. Akibatnya bisa menyebabkan terjadi miopati, kram otot

dan kelemahan fisik (Muttaqin & Sari, 2014).

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

76

4.2.3 Rencana Keperawatan

Tabel 4.20 Pembahasan tujuan intervensi

Klien 1 Klien 2

Pada klien 1 telah ditetapkkan tujuan yang

sama dengan tujuan intervensi

keperawatan sesuai pada teori yaitu tidak

terjadi kerusakan pada kulit setelah

dilakukan asuhan keperawatan

Pada klien 2 telah ditetapkkan tujuan yang

sama dengan tujuan intervensi keperawatan

sesuai pada teori yaitu tidak terjadi

kerusakan pada kulit setelah dilakukan

asuhan keperawatan

Opini: Menurut peneliti, tujuan yang ditetapkan pada klien 1 dan 2 sama karena meskipun

memiliki diagnosa keperawatan yang berbeda kedua klien sama-sama memiliki resiko

gangguan pada integritas kulit dimana klien 1 beresiko mengalami luka tekan atau

dekubitus dan klien 2 yang diawali dengan kulit kering bisa muncul kulit bersisik, timbul

retakan-retakan, gatal pada seluruh tubuh. Diharapkan masalah keperawatan yang dialami

kedua klien tidak terjadi setelah dilakukan implementasi selama

Teori: Menurut Mutaqqin & Sari (2014) tujuan dari ditetapkannya intervensi yaitu agar

klien terhindar dari gangguan integritas kulit setelah diberikan asuhan keperawatan

Tabel 4.21 Pembahasan kriteria hasil intervensi keperawatan

Kriteria hasil pada teori Klien 1 Klien 2

1) Kembalinya integritas permukaan

kulit

2) Klien akan menjaga integritas kulit

dengan memperlihatkan cara

perawatan kulit

3) Menunjukan pemahaman tentang

faktor resiko gangguan integritas

kulit

4) Kulit tidak kering dan gatal

5) Hiperpigmentasi berkurang

6) Melaporkan perubahan sensasi atau

nyeri area yang beresiko

Pada klien 1

diterapkan kriteria

hasil yang sama

sesuai dengan teori

Pada klien 2

diterapkan kriteria

hasil yang sama

sesuai dengan teori

Opini: Menurut peneliti kriteia hasil yang ditetapkan pada klien 1 dan 2 adalah sama

karena tujuan intervensi keperawatan pada kedua pasien pun sama yaitu supaya kedua

klien tidak mengalami gangguan integritas kulit maka dari itu ditetapkan kriteria hasil

seperti diatas sebagai tolok ukur keberhasilan dari diterapkannya intervensi keperawatan

dalam mengatasi masalah gangguan integritas kulit

Teori: Kriteria hasil pada klien 1 dan 2 sesuai dengan teori yang terdapat pada tinjauan

pustaka menurut Ackley & Ladwiq (2017), Black & Hawks (2014), dan Mutaqqin & Sari

(2014) yaitu kembalinya integritas permukaan kulit, klien akan menjaga integritas kulit

dengan memperlihatkan cara perawatan kulit, menunjukan pemahaman tentang faktor

resiko gangguan integritas kulit, kulit tidak kering dan gatal, hiperpigmentasi berkurang,

melaporkan perubahan sensai atau nyeri area yang beresiko.

Tabel 4.22 Pembahasan intervensi keperawatan

Klien 1 Klien 2

1) Observasi kondisi kulit minimal sehari

sekali untuk perubahan pada warna dan

tekstur, kondisi kulit atau luka

1) Observasi kondisi kulit minimal sehari

sekali untuk perubahan pada warna

dan tekstur, kondisi kulit atau luka

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

77

2) Observasi terhadap kekeringan kulit,

pruritus, ekskoriasi, dan infeksi

3) Observasi lipatan kulit dan area yang

mengalami edema

4) Observasi kondisi kulit untuk klien yang

memiliki hambatan mobilitas dengan

menutupi kulit dengan tulang yang

menonjol

5) Observasi perawatan kulit klien, catat

jenis sabun dan bahan pembersih lain

yang digunakan, temperature air dan

frekuensi membersihkan kulit

6) Anjurkan mandi dan menghindari sabun

yang mengandung deterjen

7) Lakukan penilaian skor pada kulit kering

dan pruritus klien

8) Berikan bantalan pada titik tekan atau

tonjolan tulang

9) Gunakan kasur khusus, jika perlu

10) Berikan KIE tentang penyebab

munculnya masalah kulit

11) Lakukan mobilisasi dengan merubah

posisi klien sesuai kondisi klien tiap 2

jam

12) Pakai emolien, lotion atau pelembab

(minyak mineral, minyak bayi, lanolin)

13) Hindarkan bahan pembersih yang keras,

air panas, gesekan kuat dan ekstrim atau

sering membersihkan

14) Gunakan pakaian katun yang longgar,

tipis dan dingin

15) Menjaga linen tetap bersih, kering dan

bebas dari kerutan

16) Mandikan dengan air hangat suam-suam

kuku (32,2-40,5°C) dan keringkan

dengan menepuk

17) Kolaborasi pemberian diuretik

18) Catat intake-output dan hitung balans

cairan 24 jam

2) Observasi terhadap kekeringan kulit,

pruritus, ekskoriasi, dan infeksi

3) Observasi perawatan kulit klien, catat

jenis sabun dan bahan pembersih lain

yang digunakan, temperature air dan

frekuensi membersihkan kulit

4) Anjurkan mandi dan menghindari

sabun yang mengandung deterjen

5) Lakukan penilaian skor pada kulit

kering dan pruritus klien

6) Berikan KIE tentang penyebab

munculnya masalah kulit

7) Pakai emolien, lotion atau pelembab

(minyak mineral, minyak bayi,

lanolin)

8) Hindarkan bahan pembersih yang

keras, air panas, gesekan kuat dan

ekstrim atau sering membersihkan

9) Gunakan pakaian katun yang longgar,

tipis dan dingin

10) Menjaga linen tetap bersih, kering dan

bebas dari kerutan

11) Catat intake-output dan hitung balans

cairan 24 jam

Opini: Pada klien 1 ditetapkan 18 intervensi dan pada klien 2 ditetapkan 11 intervensi.

Perbedaan intervensi yang ditetapkan karena yaitu pada klien 1 memiliki kondisi yang

berbeda dengan klien 2. Dimana klien 1 mengalami edema dan tirah baring lama sehingga

dari 22 intervensi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien telah ditetapkan 18

intervensi yaitu dilakukan observasi pada bagian kulit yang mengalami edema dan bagian

kulit pada tulang yang menonjol, membantu mobilisasi, memberikan bantalan dengan

handscoen yang diisi oleh air atau menganjurkan menggunakan kasur angin atau air dan

memandikan sedangkan pada klien 2 tidak dilakukan hal tersebut. Pada klien 2 tidak

mengalami edema dan tirah baring serta pada klien 2 tidak bersedia dibantu dalam mandi

karena merasa malu dan ada keluarga yang membantu sehingga dari 22 intervensi

ditetapkan 11 intervensi yang sesuai dengan kebutuhan klien. Klien 2 masih mampu

dalam beraktivitas.

Teori: Intervensi yang ditetapkan pada kedua pasien yaitu sesuai dengan teori pada bab

tinjauan pustaka:

1) Observasi kondisi kulit minimal sehari sekali untuk perubahan pada warna dan

tekstur, kondisi kulit atau luka (Ackley & Ladwig, 2017).

2) Observasi terhadap kekeringan kulit, pruritus, ekskoriasi, dan infeksi (Muttaqin &

Sari 2014)

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

78

3) Observasi terhadap adanya petekie dan purpura (Muttaqin & Sari 2014)

4) Observasi lipatan kulit dan area yang mengalami edema (Muttaqin & Sari 2014)

5) Observasi kondisi kulit untuk klien yang memiliki hambatan mobilitas dengan

menutupi kulit dengan tulang yang menonjol (Ackley & Ladwig, 2017).

6) Observasi perawatan kulit klien, catat jenis sabun dan bahan pembersih lain yang

digunakan, temperature air dan frekuensi membersihkan kulit (Ackley & Ladwig,

2017).

7) Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya (PPNI, 2018)

8) Lakukan penilaian skor pada kulit kering dan pruritus klien

9) Berikan bantalan pada titik tekan atau tonjolan tulang (PPNI, 2018)

10) Gunakan kasur khusus, jika perlu (PPNI, 2018)

11) Berikan KIE tentang penyebab munculnya masalah kulit

12) Gunting kuku dan pertahankan kuku tetap pendek dan bersih (Nursalam &

Batticaca, 2009).

13) Lakukan mobilisasi dengan merubah posisi klien sesuai kondisi klien tiap 2 jam

(Black & Hawks, 2014)

14) Pakai emolien, lotion atau pelembab (minyak mineral, minyak bayi, lanolin) (Black

& Hawks, 2014)

15) Hindarkan bahan pembersih yang keras, air panas, gesekan kuat dan ekstrim atau

sering membersihkan (Ackley & Ladwig, 2017).

16) Gunakan pakaian katun yang longgar, tipis dan dingin (Black & Hawks, 2014)

17) Menjaga linen tetap bersih, kering dan bebas dari kerutan (Bulechek et al, 2013)

18) Mandikan dengan air hangat suam-suam kuku (32,2-40,5°C) dan keringkan dengan

menepuk (Bulechek et al, 2013)

19) Kolaborasi dalam pemberian obat antipruritus sesuai anjuran (Muttaqin & Sari

2014)

20) Kolaborasi pemberian diuretik (Black & Hawks, 2014)

21) Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam (PPNI, 2018)

22) Diskusikan tentang pilihan terapi dialisis (hemodialisa, peritoneal dialisis) (PPNI,

2018)

4.2.4 Implementasi Keperawatan

Tabel 4.23 Pembahasan implementasi keperawatan

Klien 1 Klien 2

Implementasi yang dilakukan mengacu

pada intervensi 1-22 dan tidak semua

dilakukan namun disesuaikan dengan

kondisi klien dan telah disetujui oleh klien

dan keluarga

Implementasi yang dilakukan mengacu pada

intervensi 1-22 dan tidak semua dilakukan

namun disesuaikan dengan kondisi klien

dan telah disetujui oleh klien dan keluarga

Opini: Implementasi yang dilakukann pada klien 1 ada 18 sesuai dengan intervensi

sedangkan pada klien 2 ada 10 implementasi sesuai dengan intervensi yang telah disusun.

Pada kedua klien memiliki perbedaan implementasi yang disesuaikan dengan konsisi

klinis yaitu pada klien 1 dilakukan mengobservasi lipatan kulit dan area yang mengalami

edema, kondisi kulit untuk klien yang memiliki hambatan mobilitas dengan memberi

bantalan pada tulang yang menonjol atau menganjurkan dengan kasur angin atau air,

melakukan mobilisasi dengan merubah posisi klien sesuai kondisi klien, dan memandikan

dengan air hangat suam-suam kuku (32,2-40,5°C) dan mengeringkan dengan menepuk.

Pada klien 2 tidak dilakukan 5 implementasi tersebut karena memiliki kondisi yang

berbeda dimana klien 2 tidak mengalami edema dan hambatan dalam mobilisasi sehingga

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

79

tidak beresiko mengalami luka tekan seperti klien 1 dan terdapat 1 implementasi yang

tidak dilakukan yaitu memandikan karena klien tidak bersedia karena merasa malu selain

itu juga masih bisa mandi sendiri dengan dibantu keluarga. Pada klien 2 dilakukan

implementasi untuk tetap menjaga kelembapan kulit.

Teori: Implementasi digunakan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan melalui rencana asuhan keperawatan dalam bentuk intervensi (Asmadi, 2008).

Implementasi adalah tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana perawatan.

Tindakan ini mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi (Tarwoto & Wartonah, 2011).

4.2.5 Evaluasi

Tabel 4.24 Pembahasan evaluasi

Klien 1 Klien 2

Pada klien 1 di hari perawatan ke 2 saat

diberikan KIE klien sudah paham yang

menjadi penyebab masalah pada kulit

dan di hari perawatan ketiga kulit klien

sudah tidak terlalu kering dan tidak gatal.

Namun hiperpigmentasi belum

berkurang. Untuk memperlihatkan cara

perawatan kulit klien tidak dapat

mencapainya karena klien memiliki

masalah dalam mobilisasi. Pada klien

juga tidak terjadi luka pada area yang

beresiko.

Pada klien 2 dihari perawatan saat diberikan

KIE klien mampu memahami tentang faktor

penyebab dari masalah pada kulit dan mampu

menunjukan cara perawatan kulit dengan

dibantu oleh keluarga. Di hari perawatan

ketiga klien dilakukan home care dan

didapatkan kulit klien sudah tidak terlalu

kering dan tidak gatal, namun

hiperpigmentasi yang dialami klien belum

berkurang.

Opini: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari, klien 1 didapatkan hasil

assessment masalah belum teratasi dengan dicapainya 3 dari 6 kriteria hasil yang telah

ditetapkan saat dilakukan evaluasi yaitu klien paham apa yang menjadi penyebab masalah

kulit, klien tidak mengalami perubahan sensasi atau nyeri pada area yang beresiko dengan

ditunjukkan tidak ada luka tekan, kulit tidak kering dan gatal, klien tidak mampu

mempraktekan cara perawatan kulit hal ini dipengaruhi oleh keadaan klien yang edema,

lemas dan mengalami intoleransi kesulitan dalam mobilisasi. Sedangkan pada klien 2

didapatkan hasil masalah teratasi sebagian dengan dicapainya 4 dari 6 kriteria hasil yang

telah ditetapkan pada saat evaluasi yaitu dengan ditunjukkannya kulit sudah tidak terlalu

kering dan tidak gatal, klien mampu memahami apa yang menjadi penyebab masalah pada

kulit, klien mampu cara perawatan kulit dengan dibantu oleh keluarga, namun

hiperpigmentasi tidak berkurang karena kondisi klien yang mendukung dimana klien

masih mampu beraktivitas secara mandiri dan tidak mengalami edema. Perbedaan

tercapainya kriteria hasil pada kedua klien juga dipengaruhi oleh terapi pengobatan yang

dilakukan dimana pada klien 1 tidak melakukan HD sedangkan pada klien 2 melakukan

HD 3 kali selama 5 hari menjalani pengobatan di rumah sakit. Akibatnya kadar ureum

pada klien 1 tetap tinggi dan bisa meningkat sedangkan pada klien 2 kadar ureum

mengalami penurunan efek dari terapi HD.

Teori: Untuk mencapai tujuan yang sudah disesuaikan dengan kriteria hasil selama tahap

perencanaan yang dapat dlihat melalui kemampuan klien untuk mencapai tujuan tersebut

(Setiadi, 2012). Kriteria hasil yang diharapkan setelah dilakukan intervensi keperawatan

pada saat evaluasi menurut Ackley & Ladwiq (2017), Black & Hawks (2014), dan

Muttaqin & Sari (2014), yaitu kembalinya integritas permukaan kulit, Klien akan menjaga

integritas kulit dengan memeprlihatkan cara perawatan kulit yang baik, menunjukkan

pemahaman tentang faktor resiko gangguan integritas kulit, kulit tidak kering dan gatal,

berkurangnya hiperpigmentasi, melaporkan perubahan sensasi atau nyeri area yang

beresiko

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini disajikan kesimpulan dan saran penelitian tentang “Asuhan

Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease dengan Masalah Resiko

Gangguan integritas kulit” yang di lakukan di RS Panti Waluya Sawahan Malang

5.1 Kesimpulan

Asuhan keperawatan pada klien CKD yang mengalami masalah resiko

gangguan integritas kulit di RS Panti Waluya Sawahan Malang telah

dilaksanakan pada klien 1 dan klien 2 selama 3x24 jam. Pada klien 1 masalah

resiko gangguan integritas kulit tidak terjadi dengan tercapainya 2 dari 5

kriteria hasil yang telah ditetapkan, sedangkan pada klien 2 masalah resiko

kerusakan integritas kulit tidak terjadi yaitu tercapainya 3 dari 5 kriteria hasil

yang telah ditetapkan.

5.1.1 Pengkajian

Kedua klien mengalami CKD pada pada stage yang ke lima atau pada tahap

ESRD. Keadaan ini yang akan menyebabkan ginjal tidak bisa menjalankan

fungsinya sehingga bekerja lebih keras dalam menyaring zat-zat yang ada

dalam darah dan pada akhirnya akan banyak yang lolos selama proses

penyaringan sehingga ureum kembali beredar dalam darah. Pada akhirnya

zat-zat tersebut seperti ureum akan diekskresikan melalui kulit yang

seharusnya diekskresikan melalui urine dan dampaknya bisa memunculkan

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

81

masalah resiko gangguan integritas kulit yang ditandai dengan kulit kering,

terdapat keputihan, sedikit mengelupas dan gatal. Berdasarkan dari data baik

subjektif maupun objektif pada kedua klien memiliki masalah resiko

gangguan integritas kulit. Selain itu juga uremia dapat mempengaruhi

jaringan pada otot yang bisa membuat miopati dan kelemahan fisik yang

menyebabkan seseorang menjadi mengalami kesulitan dalam beraktivitas

sehingga berpotensi mengalami luka tekanan pada area kulit dengan tulang

yang menonjol sehingga beresiko mengalami gangguan integritas kulit.

5.1.2 Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan dari hasil pengkajian yang didapatkan dari kedua klien, penulis

menemukan data subjektif dan objektif yang mendukung untuk menegakkan

diagnosa keperawatan yang sama yaitu resiko gangguan integritas kulit.

5.1.3 Rencana Keperawatan

Berdasarkan dari diagnosa keperawatan pada kedua klien maka dapat

disusun rencana keperawatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

penderita CKD dengan masalah resiko gangguan integritas kulit. Rencana

keperawatan pada klien 1 dan 2 memiliki beberapa perbedaan, pada klien 1

ditetapkan 18 intervensi dan pada klien 2 ditetapkan 11 intervensi dari 22

intervensi berdasarkan teori.

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

82

5.1.4 Implementasi Keperawatan

Peneliti melakukan tindakan keperawatan berdasarkan dari intervensi

keperawatan yang telah disusun berdasarkan 22 teori dan tidak semua

dilakukan. Berdasarkan 22 intervensi yang dilakukan pada klien 1 sebanyak

18 implementasi dan pada klien 2 sebanyak 11 implementasi sesuai dengan

intervensi yang disusun berdasarkan kondisi dan kebutuhan klien.

5.1.5 Evaluasi

Pada kedua klien telah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x24 jam dan

berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan pada klien 1 didapatkan 2

dari 5 kriteria hasil yang ditetapkan dapat tercapai sedangkan pada kllien 2

didapatkan 3 dari 5 kriteria hasil yang ditetapkan dapat tercapai. Perbedaan

pencapaian kriteria hasil terjadi karena perbedaan kondisi serta efek dari

terapi yang dijalani.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Lahan Penelitian

Sesuai dengan hasil penelitian ini, maka peneliti mengharapkan bagi lahan

penelitian agar dapat dijadikan pertimbangan atau referensi tambahan dalam

pemberian asuhan keperawatan kepada klien CKD di Rumah Sakit Panti

Waluya Sawahan Malang yang mengalami masalah resiko gangguan

integritas kulit agar tidak terjadi kerusakan pada kulit. Aspek yang perlu

diperhatikan yaitu dengan memperhatikan kondisi klinis klien karena

meskipun memiliki masalah keperawatan yang sama terkadang klien

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

83

memiliki kondisi klinis yang berbeda sehingga asuhan keperawatan yang

diberikanpun akan berbeda.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan

bagi institusi pendidikan mengenai asuhan keperawatan pada klien CKD

dengan masalah resiko gangguan integritas kulit.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya, masukan atau data awal dan sebagai pertimbangan

penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada

klien CKD dengan masalah resiko gangguan integritas kulit meskipun

permasalahnnya sama namun dalam melakukan perawatan harus

memperhatikan kondisi klien dengan mengedepankan nursing art.

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

84

Daftar Pustaka

Ackley & Ladwig. 2017. Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based

Guide To Planning Care – 11th ed. USA: Mosby Elsevier

Ali, dkk. 2017.Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan

Comorbid Faktor Diabetes Melitus dan Hipertensi di Ruangan Hemodialisa

RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi

– e-Jurnal Keperawatan Vol. 5 No. 2

Amano dkk, 2017.Dry Skin Condition are Related to the Recovery Rate of Skin

Temperature After Cold Stress Rather Than to Blood flow.International

Journal of Dermatology. Japan: Tokyo 131-8501

Arifa dkk.2017. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Ginjal

Kronik Pada Penderita Hipertensi Di Indonesia. Jurnal MKMI, Vol. 3 No. 14

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Astuti & Husna.2017. Skala Pruritus Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. Banda

Aceh: Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.4

Baradero, Mary dkk. 2008. Klien Gangguan Ginjal: Seri Asuhan Keperawatan.

Jakarta: EGC

Black & Hawks.2014. Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis untuk

Hasil yang Diharapkan Edisi 8 Buku 2. Jakarta: Salemba Medika

Bulechek, et al. 2013. Nursing Interventions Classifications (NIC) Ed. 6.

Missouri: Mosby Elsevier

Chamberlain’s. 2012. Chamberlain’s Gejala dan Tanda dalam Kedokteran Klinis.

Jakarta: Permata Puri Media

Debora, Oda. 2017. Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik Ed.2. Jakarta:

Salemba Medika

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kesehatan RI: Situasi Penyakit Ginjal Kronis

Eka dkk. 2015. Perbandingan Efektifitas Krim Urea 10% dan Krim Niasinamid

4% pada Xerosis Usia Lanjut. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 2, No.

1, Januari 2015: 135-141

Fadhila dkk, 2018.Hubungan Antara Tekanan Darah dan Fungsi Ginjal pada

Preeklamsi di RSUP DR. M. Djamil. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 7 (1)

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

85

Gleadle, Jonathan. 2007. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Penerbit

Erlangga

Halim & Yogyartono. 2012. Pruritus Uremic Pada Penyakit Gagal Ginjal

Kronik. Majalah Kedokteran FK UKI 2012 Vol. XXVIII No. 2

Haryono. 2013. Keperawatan medical bedah: system perkemihan. Yogyakarta:

Rapha Publishing

Indonesian Renal Registry. 2017. Report Of Indonesian Renal Registry

Irawan, Anita. 2014. Peningkatan Serum Kreatinin Akibat Penggunaan ACEi atau

ARB pada Pasien Hipertensi. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Vol. 3 No. 3,

hlm 82-87

Kandacong, Ayumi. 2017. Jumlah Trombosit Pre dan Post Hemodialisa (HD)

pada Pasien Penyakit Gagal Ginjal Kronik (PGK) di Rumah Sakit Perguruan

Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Hasanuddin.Makassar: Universitas

Hasanuddin

Kementerian Kesehatan RI. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Situasi

Penyakit Ginjal Kronis. Jakarta. 2017 ISSN 2442-7659

Lai et al. 2017.Transformation of 5-D Itch Scale and Numerical Rating Scale in

Chronic Hemodialysis Patients.E-journal. DOI 10.1186/s12882-017-0475-z

diakses pada tanggal 22 Februari 2019

LeMone, Priscilla dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed 5 Vol 2.

Jakarta: EGC

.2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed 5 Vol 3.

Jakarta: EGC

Mailani & Andriani.2017. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Diet Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis.

STIKes YPAK Padang: Jurnal Endurance 2(3) October 2017(416-432)

Mohamad dkk. 2016. Hasil Diagnostik Mycobacterium Tuberculosis Pada

Penderita Batuk ≥2 Minggu Dengan Pewarnaan Ziehl-Neelsen di Puskesmas

Ranomuut dan Puskesmas Kombos Manado. Jurnal e-Biomedik (e-Bm), Vol.

4 No. 2

Moorhead, et al. 2013.Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of

Health Outcomes 5th

ed. USA: Elsevier Mosby

Muttaqin & Sari. 2011. Asuhan keperawatan gangguan sistem perkemihan.

Jakarta: Salemba Medika

Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

86

. 2014. Asuhan keperawatan gangguan sistem perkemihan.

Jakarta: Salemba Medika

Noviyanti dkk, 2015.Perbedaan Kadar LDL-Kolesterol Pada Pasien Diabetes

Melitus Tipe 2 Dengan Dan Tanpa Hipertensi di RS Dr. M. Djamil Padang

Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Andalas.2015; 4 (2)

Nuari & Widayati.2017. Gangguan Pada Sistem Perkemihan & Penatalaksanaan

Keperawatan. Yogyakarta: Deepublish

Nursalam & Batticaca.2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan

Gangguan Sistem Perkemihan.Jakarta: Salemba Medika

Pearce, Evelyn C. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Pereira & Stander, 2016.Assessment of Severity and Burden of Pruritus.Japanese

Society of Allergology

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan

Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Prabowo & Pranata. 2014. Buku ajar keperawatan sistem perkemihan.

Yogyakarta: Nuha Medika

Rekam Medis Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang tahun 2018

Rendi & Margareth.2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit

Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika

Roviati, Evi. 2012. Systemic Lupus Erithematosus (SLE): Kelainan Autoimun

Bawaan Yang Langka Dan Mekanisme Biokimiawinya. Jurnal Scientiae

Educatia Vol. 1 Ed. 2

Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan: Teori &

Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sobota. 2006. Atlas Anatomi ManusiaEd. 22. Jakarta: EGC

Sudoyo. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI

Syaifuddin. 2018. Buku Ajar Ilmu Biomedik Dasar untuk Mahasiswa

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Tarwoto & Wartonah.2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

87

Verdiansah. 2016. Pemeriksaan Fungsi Ginjal.Program Pendidikan Dokter

Spesialis Patologi Klinik Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Indonesia.

CKD-237 Vol. 43 No.2

Wilkinson, Judith M. 2016. Diagnosis keperawatan: Diagnosis NANDA-1,

intervensi NIC, hasil NOC, Ed. 10. Jakarta: EGC

Wilkinson & Ahern. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis

NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, Ed. 9. Jakarta: EGC

Williams & Wilkins. 2011. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit.

Jakarta Barat: Permata Puri Media

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

88

Lampiran

Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

89

Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan

Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

90

Lampiran 2 Surat Balasan Studi Pendahuluan

Page 110: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

91

Lampiran 3 Surat Penelitian

Page 111: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

92

Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian

Page 112: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

93

Lampiran 5 Surat Persetujuan Menjadi Responden 1

Page 113: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

94

Lampiran 6 Surat Persetujuan Menjadi Responden 2

Page 114: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

95

Lampiran 7 Surat Pernyataan Home Care

Page 115: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

96

Lampiran 8 Lembar Konsultasi Pembimbing I

Page 116: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

97

Page 117: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

98

Page 118: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

99

Page 119: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

100

Page 120: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

101

Page 121: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

102

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Pembimbing II

Page 122: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

103

Page 123: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

104

Page 124: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

105

Page 125: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

106

Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing III

Page 126: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

107

Page 127: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

108

Lampiran 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN KULIT PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK

Disusun oleh:

Ida Parwati (161411)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA MALANG

Jl. Julius Usman No. 62 Malang

Page 128: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

109

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Identifikasi Masalah

Angka kejadian Gagal Ginnjal Kronik atau GGK menurut Hill et al (2016)

berdasarkan hasil dari systemic review danmeta analysis yang telah

dilakukannya didapatkan prevalensi di dunia GGK sebesar 13,4%. Di

Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013 terdapat 0,2% penderita

terdiagnosis GGK karena di Indonesia sebagian besar baru diketahui pada

tahap lanjut dan akhir oleh sebab itu angkanya lebih rendah daripada negara

lain. Pada tahun 2016 menurut Indonesian Renal Registry terdapat 78.281

pasien yang menjalani hemodialisa dan pada tahun 2017 meningkat menjadi

108.723 pasien (IRR, 2017).

GGK akan mempengaruhi sistem tubuh seperti kardiovaskuler, integumen,

gastrointestinal, respirasi, saraf, endokrin, musculoskeletal dan reproduksi.

Gangguan ini terjadi karena akumulasi ureum dalam darah karena tidak bisa

dikeluarkan melalui urine akibatnya terjadi uremia. Salah satu dampaknya

yaitu pada sistem integumen karena ureum yang tidak bisa dikeluarkan

melalui urine akan diekresikan melalui kulit.

II. Pengantar

Pokok Bahasan : Perawatan Kulit Penderita Gagal Ginjal Kronik

Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian GGK

b. Penyebab GGK

c. Tanda dan Gejala GGK

d. Pengertian kulit

e. Fungsi kulit

f. Penyebab dan tanda gejala masalah kulit bagi

penderita GGK

g. Dampak masalah kulit pada penderita GGK

h. Cara mengatasi masalah kulit pada GGK

Tanggal : 2 Maret 2019 dan 6 Maret 2019

Waktu : 09.00 – 09.30 WIB (30 menit)

Sasaran : Ny. I dan keluarga, Tn. H dan keluarga

Page 129: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

110

Tempat : Ruang Rawat Inap Pavilliun St. Maria

III. Tujuan Instruksional Umum

Setelah menerima materi ini, klien dapat mengetahui dan memahami tentang

Perawatan Kulit Penderita Gagal Ginjal Kronik

IV. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan pembelajaran selama 20 menit diharapkan klien dan

keluarga mampu mengerti, memahami dan menjelaskan tentang:

a. Pengertian GGK

b. Penyebab GGK

c. Tanda dan gejala GGK

d. Pengertian kulit

e. Fungsi kulit

f. Penyebab dan tanda gejala masalah kulit bagi penderita gagal ginjal

konik

g. Dampak Masalah kulit pada GGK

h. Cara mengatasi masalah kulit pada penderita gagal ginjal kronik

V. Kegiatan Pengajaran

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan Mengucapkan salam

Menyampaikan maksud dan tujuan

pertemuan sesuai kontrak waktu

2 menit

Pelaksanaan Menanyakan pengetahuan klien tentang

perubahan yang terjadi pada kulit setelah

sakit gagal ginjal kronik

Menjelaskan pengertian GGK

Menjelaskan penyebab GGK

Menjelaskan tanda dan gejala GGK

Menjelaskan pengertian kulit

Menjelaskan fungsi kulit

Menjelaskan penyebab dan tanda gejala

10

menit

Page 130: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

111

masalah kulit bagi penderita gagal ginjal

konik

Menjelaskan cara mengatasi masalah kulit

pada penderita gagal ginjal kronik

Menjelaskan dampak masalah kulit pada

GGK

Penutup Memberikan pertanyaan pada klien dan

keluarga

Mengevaluasi pelaksanaan

Menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

Menutup pertemuan, mengucapkan salam

dan terima kasih

Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

jika perlu

3 menit

VI. Media

Leaflet

VII. Metode

Diskusi dan tanya jawab

VIII. Setting Tempat

Di ruang rawat inap Pavilliun St. Maria saling berhadapan

1 : Klien tidur atau duduk di bed

2: Keluarga

3: Perawat

3 1

2

Page 131: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

112

IX. Evaluasi

a) Struktur:

1. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya

lengkap

2. Materi disiapkan dalam bentuk SAP dan dibuat dalam bentuk

leaflet agar mudah dipahami oleh keluarga

b) Proses penyuluhan:

1. Penyuluhan kesehatan tentang GGK dan masalah pada kulit

penderita GGK dapat berjalan dengan baik. Klien dan keluarga

dapat memahami penyuluhan yang diberikan kecuali klien 1

2. Didalam proses penyuluhan terjadi interaksi dan tanya jawab

c) Hasil penyuluhan:

Peserta penyuluhan dapat memhami dari apa yang disampaikan dan

mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Penyuluh memberikan

beberapa pertanyaan diantaranya:

1. Jelaskan pengertian GGK

2. Sebutkan tanda dan gejala GGK

3. Mengapa GGK dapat menyebabkan kulit bermasalah

4. Sebutkan faktor apa saja yang bisa membuat kulit bermasalah

5. Bagaimana cara merawat kulit yang bermasalah

6. Sebutkan dampak dari masalah kulit

X. Daftar Pustaka

Astuti & Husna.2017. Skala Pruritus Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik.

Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.4

Chamberlain’s. 2012. Chamberlain’s Gejala dan Tanda dalam Kedokteran

Klinis. Jakarta: Permata Puri Media

Debora, Oda. 2017. Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta:

Salemba Medika

Page 132: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

113

Halim & Yogyartono. 2012. Pruritus Uremic Pada Penyakit Gagal Ginjal

Kronik. Majalah Kedokteran FK UKI 2012 Vol. XXVIII No. 2

Haryono. 2013. Keperawatan medical bedah: system perkemihan.

Yogyakarta: Rapha Publishing

LeMone, Priscilla dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed 5

Vol 2. Jakarta: EGC

Mohamad dkk. 2016. Hasil Diagnostik Mycobacterium Tuberculosis Pada

Penderita Batuk ≥2 Minggu Dengan Pewarnaan Ziehl-Neelsen di

Puskesmas Ranomuut dan Puskesmas Kombos Manado. Jurnal e-

Biomedik (e-Bm), Vol. 4 No. 2

Muttaqin & Sari. 2011. Asuhan keperawatan gangguan sistem perkemihan.

Jakarta: Salemba Medika

. 2014. Asuhan keperawatan gangguan sistem perkemihan.

Jakarta: Salemba Medika

Noviyanti dkk, 2015.Perbedaan Kadar LDL-Kolesterol Pada Pasien

Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Dan Tanpa Hipertensi di RS Dr. M.

Djamil Padang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Andalas.2015; 4 (2)

Pearce, Evelyn C. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan

Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Prabowo & Pranata. 2014. Buku ajar keperawatan sistem perkemihan.

Yogyakarta: Nuha Medika

Roviati, Evi. 2012. Systemic Lupus Erithematosus (SLE): Kelainan

Autoimun Bawaan Yang Langka Dan Mekanisme Biokimiawinya.

Jurnal Scientiae Educatia Vol. 1 Ed. 2

Syaifuddin. 2018. Buku Ajar Ilmu Biomedik Dasar untuk Mahasiswa

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Page 133: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

114

MATERI PENYULUHAN

PERAWATAN KULIT PENDERITA GAGAL GINJAL

A. Pengertian GGK

Gagal Ginjal Kronik atau GGK adalah suatu kondisi gagalnya ginjal dalam

menjalankan fungsinya mempertahankan metabolisme serta keseimbangan

cairan dan elektrolit karena rusaknya struktur ginjal yang progresif

ditandai dengan penumpukan sisa metabolik (toksik uremik) dalam darah

(Muttaqin & Sari, 2014).

B. Penyebab

Menurut Robinson (2013) dalam Prabowo dan Pranata (2014) penyebab

CKD, yaitu:

g) Penyakit glomerular kronis (glomerulonephritis)

h) Infeksi kronis (pyelonephritis kronis, tuberculosis)

i) Kelainan vaskuler (renal nephrosclerosis)

j) Obstruksi saluran kemih (nephrolithiasis)

k) Penyakit kolagen (Systemic Lupus Erythematosus)

l) Obat-obatan nefrotoksik (aminoglikosida)

Menurut Muttaqqin & Sari (2011) kondisi klinis yang bisa memicu

munculnya CKD, yaitu:

3) Penyakit dari ginjal

h) Penyakit pada saringan (glomerulus): glomerulonephritis

i) Infeksi kuman: pyelonephritis, ureteritis

j) Batu ginjal: nefrolitiasis

k) Kista di ginjal: polycitis kidney

l) Trauma langsung pada ginjal

m) Keganasan pada ginjal

n) Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur

Page 134: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

115

4) Penyakit umum di luar ginjal

h) Penyakit sistemik: diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol

tinggi sangat berkaitan erat untuk terjadinya kerusakan pada

ginjal. Saat kadar insulin dalam darah berlebih akan

menyebabkan resistensi insulin yang dapat meningkatkan

lipolisis pada jaringan adiposa yang membuat lemak dalam

darah meningkat termasuk kolesterol dan trigliserida.

Hiperkolesterolemia akan meningkatkan LDL- kol dan

penurunan HDL-kol yang akan memicu aterosklerosis karena

ada akumulasi LDL-kol yang akan membentuk plak pada

pembuluh darah. Terbentuknya plak akan membuat retensi

natrium sehingga tekanan darah naik. Retensi ini yang

nantinya akan merusak struktur tubulus ginjal (Noviyanti

dkk, 2015).

i) Dyslipidemia karena dapat memicu aterosklerosis akibat

akumulasi LDL-kol sehingga memunculkan plak pada

pembuluh darah yang akan meningkatkan tekanan darah

karena ada retensi natrium bisa membuat ginjal rusak

(Noviyanti dkk, 2015).

j) SLE (Systemic Lupus Erythematosus) adalah penyakit

autoimun yang dapat menyebabkan peradangan pada jaringan

dan pembuluh darah di semua bagian tubuh, terutama

menyerang pembuluh darah di ginjal. Pembuluh darah dan

membran pada ginjal akan menyimpan bahan kimia yang

seharusnya ginjal keluarkan dari tubuh karena hal ini ginjal

tidak berfungsi sebagaimana mestinya (Roviati, 2012).

k) Infeksi di badan: TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis karena

apabila tidak segera diobati maka bakteri, virus dan parasit

akan menggerogoti organ yang ditempati hingga nanti akan

menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan

menyerang organ lain seperti ginjal (Mohamad dkk, 2016).

Page 135: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

116

l) Preeklamsi menyebabkan vasokonstriksi sehingga terjadi

penurunan aliran darah ke ginjal yang berakibat GFR

menurun dan laju ekskresi kreatinin dan urea juga menurun

(Fadhila dkk, 2018).

m) Obat-obatan seperti antihipertensi memiliki efek samping

yaitu meningkatkan serum kreatinin jika digunakan dalam

jangka panjang (Irawan, 2014)

C. Tanda dan Gejala

Menurut Haryono (2013) & Robinson (2013) CKD memiliki tanda dan

gejala sebagai berikut:

i) Ginjal dan gastrointestinal biasanya muncul hiponatremi maka akan

muncul hipotensi karena ginjal tidak bisa mengatur keseimbangan

cairan dan elektrolit dan gangguan reabsorpsi menyebabkan sebagian

zat ikut terbuang bersama urine sehingga tidak bisa menyimpan

garam dan air dengan baik. Saat terjadi uremia maka akan

merangsang reflek muntah pada otak.

j) Kardiovaskuler biasanya terjadi aritmia, hipertensi, kardiomiopati,

pitting edema, pembesaran vena leher

k) Respiratory system akan terjadi edema pleura, sesak napas, nyeri

pleura, nafas dangkal, kusmaull, sputum kental dan liat

l) Integumen maka pada kulit akan tampak pucat, kekuning-kuningan

kecoklatan, biasanya juga terdapat purpura, petechie, timbunan urea

pada kulit, warna kulit abu-abu mengilat, pruritus, kulit kering

bersisik, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar

m) Neurologis biasanya ada neuropathy perifer, nyeri, gatal pada lengan

dan kaki, daya memori menurun, apatis, rasa kantuk meningkat.

n) Endokrin maka terjadi infertilitas dan penurunan libido, gangguan

siklus menstruasi pada wanita, impoten, kerusakan metabolisme

karbohidrat.

o) Sistem muskulosekeletal: kram otot, kehilangan kekuatan otot,

fraktur tulang.

Page 136: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

117

p) Sistem reproduksi: amenore, atrofi testis

D. Pengertian Kulit

Kulit merupakan lapisan yang melindungi dan menutupi permukaan tubuh

(Pearce, 2012).Kulit memiliki 3 lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar),

dermis, dan hipodermis (Debora, 2017).

E. Fungsi

Fungsi kulit menurut Syaifuddin (2018), yaitu:

1. Pelindung tubuh dari berbagai gangguan

2. Fungsi ekskresi dengan mengeluarkan zat yang tidak berguna hasil

sisa metabolisme

3. Fungsi pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang

mengubah dihidroksi kolesterol

4. Fungsi pembentukan pigmen untuk memberikan warna pada kulit

F. Penyebab dan Tanda Gejala

1. Uremia bisa menyebabkan menjadi kulit kering dan mengelupas

dengan warna coklat kekuningan (Chamberlain’s, 2012).

2. Sinar matahari karena uremia mempengaruhi hormon MSH sehingga

terjadi peningkatan produksi melanin menyebabkan hiperpigmentasi

(Harlim dan Yogyartono, 2012).

3. Anemia akan membuat kulit tampak pucat (Chamberlain’s, 2012).

4. Garukan berulang karena gatal akan menyebabkan ekskoriasi,

pendarahan maupun infeksi pada kulit (Astuti & Husna, 2017).

G. Dampak

Menurut LeMone, dkk (2015) dampak masalah kulit yaitu:

1. Saat menggaruk maka rasa gatal akan semakin berat hingga terjadi

ekskoriasi

2. Mengiritasi dan menyebabkan luka yang bisa menjadi infeksi

3. Dapat mengganggu pola tidur

Page 137: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

118

4. Kulit kering dan bersisik akan menyebabkan gangguan citra tubuh

5. Dapat muncul luka tekan atau dikubitus

H. Cara Mengatasi

1. Perhatikan perawatan yang baik untuk kulit dengan menjaga personal

hygiene seperti mandi atau seka dengan tidak menggunakan sabun

yang mengandung gliserin yang akan membuat kulit bertambah kering

(Prabowo & Pranata, 2014).

2. Gunakan sabun yang mengandung lemak dan lotion yang tidak

memiliki kandungan alkohol untuk membuat rasa gatal berkurang

(Prabowo & Pranata, 2014).

3. Berikan obat antipruritus untuk mengurangi rasa gatal bila diperlukan

(Nursalam, & Baticaca, 2009)

4. Cuci darah

5. Pemberian obat diuretik (Black & Hawks, 2014)

6. Mengganti sabun yang menyebabkan kulit bertambah kering dan

pemberian baby oil setelah mandi

7. Untuk yang mengalami hambatan mobilisasi bisa menggunakan kasur

khusus seperti kasur angina atau air, dan minimal 2 jam sekali

berganti posisi agar tidak ada luka tekan (PPNI, 2018).

Page 138: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ...repository.stikespantiwaluya.ac.id/268/3/STIKESPW_Ida...ix ABSTRAK Parwati, Ida. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease

119

Lampiran 12 Leaflet