116
i KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERCULOSIS PARU DI RUANG MAWAR MERAH RSUD SIDOARJO Oleh : MIRZA SAFIRA NIM : 1701059 PROGRAM DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO 2020

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

i

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN

DIAGNOSA MEDIS TUBERCULOSIS PARU

DI RUANG MAWAR MERAH

RSUD SIDOARJO

Oleh :

MIRZA SAFIRA

NIM : 1701059

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

ii

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN

DIAGNOSA MEDIS TB PARU DI RUANG

MAWAR MERAH RSUD SIDOARJO

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh GelarAhli

Madya Keperawatan (Amd.Kep) Di Akademi

Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Oleh :

MIRZA SAFIRA

NIM : 1701059

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

v

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

v

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

v

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

vi

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupanya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang

diusahakanya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakanya..

(QS. Al-Baqarah:286).

Sesungguhnya allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum

sebelum mereka mengubah diri mereka sendiri

(QS.Al-Ra’d 11)

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

vii

PERSEMBAHAN

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini memerlukan bantuan dari berbagai

pihak. Maka untuk itu Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya bagi kita semua

2. Teruntuk Ibuku tercinta Alm. Maryam Basyamchah dan Ayahku tercinta

Sutomo dan kedua kakakku, aku tidak akan pernah lupa semua pengorbanan

dan jerih payah yang engkau berikan untukku agar dapat menggapai cita-cita

dan semangat serta do’a yang kau lantunkan untukku sehingga aku bisa sampai

sekarang ini. Semoga kelak aku bisa menjadi orang sukses dan bisa

membahagiakanmu, terima kasih ayah ibu untuk semuanya.

3. Kepada Dosen pembimbing karya tulis ilmiah ini Ns. Faida Annisa, S.Kep.,

MNS dan Ns. Dini Prastyo Wijayanti., S.Kep., M.Kep yang selalu memberikan

motivasi untukku, selalu peduli dan perhatian, ucapan terima kasih yang tak

terhingga atas ilmu yang sangat bermanfaat bagiku

4. Teruntuk Sahabat-sahabatku seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu, terima kasih atas gelak tawa dan solidaritas yang luar biasa sehingga

membuat hari-hari semasa kuliah lebih berarti.

5. Teruntuk Muhammad Asrorul Jaza, Terima kasih karena sudah sejauh ini

menemaniku, mendukungku, bisa meluangkan waktu untuk terus

menyemangatiku, serta menjadi sumber inspirasi dan motivasi untukku

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

6. Pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

viii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.S dengan

Diagnosa Medis TB Paru Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo” ini

dengan tepat waktu sebagai persyaratan akademik.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan

berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya bagi kita semua

2. Ibu dan Ayah yang senantiasa mendukung saya selama ini dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah.

3. Agus Sulistyowati., S. Kep., M.Kes selaku Direktur Akademi Keperawatan

Kerta Cendekia

4. Ns. Faida Annisa, S.Kep, MNS selaku Pembimbing I yang penuh perhatian

telah meluangkan kesempatan dalam memberikan arahan dan bimbingan

kepada penulis dalam menyesuaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Ns. Dini Prastyo Wijayanti., S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing II yang penuh

perhatian telah meluangkan kesempatan dalam memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis dalam menyesuaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum mencapai kesempurnaan,

sebagai bekal perbaikan. Penulis akan berterima kasih apabila para pembaca

berkenan memberikan masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun saran demi

kesempurnaan asuhan kepearawatan ini. Penulis berharap asuhan keperawatan ini

bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.

Sidoarjo, ......................2020

Penulis

Mirza Safira

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

ix

DAFTAR ISI

Sampul Depan ......................................................................................... i

Halaman Judul ........................................................................................ ii

Surat Pernyataan...................................................................................... iii

Lembar Persetujuan ................................................................................. iv

Lembar Pengesahan ................................................................................ v

Motto ....................................................................................................... vi

Persembahan ........................................................................................... vii

Kata Pengantar ........................................................................................ viii

Daftar Isi.................................................................................................. ix

Daftar Tabel ............................................................................................ x

Daftar Gambar ......................................................................................... xii

Daftar Lampiran ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

1.5 Metode Penulisan .............................................................................. 6

1.5.1 Metode .................................................................................. 6

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 7

1.5.3 Sumber Data ......................................................................... 7

1.5.4 Studi Kepustakaan ................................................................ 7

1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyakit ............................................................................... 9

2.1.1 Pengertian ............................................................................... 9

2.1.2 Etiologi ................................................................................... 10

2.1.3 Klasifikasi ............................................................................... 10

2.1.4 Manifestasi Klinis ................................................................... 13

2.1.5 Patofisiologi ............................................................................ 15

2.1.6 Diagnosa Banding .................................................................. 16

2.1.7 Komplikasi ............................................................................. 17

2.1.8 Pemeriksaan Penunjang .......................................................... 17

2.1.9 Pencegahan ............................................................................. 20

2.1.10 Penatalaksanaan ................................................................... 21

2.1.11 Dampak Masalah .................................................................. 26

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

x

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan ........................................................... 26

2.2.1 Pengkajian ............................................................................ 26

2.2.2 Diagnosa Keperawatan ......................................................... 33

2.2.3 Perencanaan .......................................................................... 33

2.2.4 Pelaksanaan .......................................................................... 39

2.2.5 Evaluasi ................................................................................ 39

2.2.6 Pathway ................................................................................ 40

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.1.1 Identitas ................................................................................ 41

3.1.2 Keluhan Utama ..................................................................... 41

3.1.3 Riwayat Kesehatan ............................................................... 42

3.1.3.1 Riwayat Kesehatan Sekarang ............................................... 42

3.1.3.2 Riwayat Kesehatan Sebelumnya .......................................... 42

3.1.3.3 Riwayat Kesehatan Keluarga ............................................... 42

3.1.3.4 Lingkungan Rumah dan Komunitas ..................................... 43

3.1.3.5 Perilaku yang mempengaruhi kesehatan .............................. 43

3.1.3.6 Persepsi dan Pengetahuan Tentang Penyakit ....................... 43

3.1.3.7 Status Cairan dan Nutrisi...................................................... 43

3.2 Diagnosa Keperawatan...................................................................... 54

3.3 Intervensi Keperawatan ..................................................................... 58

3.4 Implementasi Keperawatan ............................................................... 61

3.5 Evaluasi Keperawatan ....................................................................... 66

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian ......................................................................................... 73

4.2 Diagnosa Keperawatan...................................................................... 82

4.3 Intervensi Keperawatan ..................................................................... 83

4.4 Implementasi Keperawatan ............................................................... 84

4.5 Evaluasi Keperawatan ....................................................................... 87

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 89

5.2 Saran ... .............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 92

LAMPIRAN ........................................................................................... 93

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

xi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

Tabel 2.1 Dosis panduan OAT kategori I ...................................... 24

Tabel 2.2 Dosis panduan OAT kategori II....................................... 25

Tabel 2.3 Dosis panduan OAT Sisipan ........................................... 25

Tabel 2.4 Intervensi diagnosa keperawatan 1.................................. 33

Tabel 2.5 Intervensi diagnosa keperawatan 2.................................. 35

Tabel 2.6 Intervensi diagnosa keperawatan 3................................... 36

Tabel 2.7 Intervensi diagnosa keperawatan 4................................... 38

Tabel 2.8 Intervensi diagnosa keperawatan 5................................... 38

Tabel 3.1 Status Cairan .....……………………………………....... 43

Tabel 3.2 Balance Cairan………………………………….............. 47

Tabel 3.3 Data Penunjang ................................................................ 51

Tabel 3.4 Analisa Data ………………………………………......... 54

Tabel 3.4 Rencana Tindakan Keperawatan …………………......... 58

Tabel 3.5 Implementasi Keperawatan ………………………......... 61

Tabel 3.6 Catatan Perkembangan ……………………………........ 66

Tabel 3.7 Evaluasi ……………………………………………........ 70

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Hal

Gambar 2.1 Kerangka masalah ......................................................... 40

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No.Lampiran Judul lampiran Hal

Lampiran 3 Lembar Informed Consent …………………………..

93

Lampiran 4 Satuan Acara Penyuluhan …………………………...

94

Lampiran 5 Leaflet Penyuluhan ………………………………….

100

Lampiran 6 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah ……………..

101

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

1

BAB I

PENDAULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius yang menyerang

paru-paru yang secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan

menimbulkan nekrosis jaringan (Saferi, 2013). Pasien yang terinfeksi

Tuberkulosis akan memproduksi droplet yang mengandung sejumlah basil

kuman TB ketika mereka batuk,bersin atau berbicara sehingga orang yang

menghirup tersebut dapat terinfeksi Tuberkulosis.(Kemenkes, 2015).

Masyarakat menganggap bahwa penyakit TB Paru yang dalam bahasa

awam disebut “Plek Paru” merupakan penyakit batuk yang biasa diderita

oleh kebanyakan orang dan hanya meminum obat yang biasa dijual di

toko-toko dekat dengan rumah mereka tanpa melanjutkan pengobatan ke

dokter (Pradana, 2014)

Menurut WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2017,

diperkirakan 10 juta kasus TB baru (WHO, 2019). Penyebab kematian

TB paru pada tahun 2017 sangat tinggi yaitu 1.6 juta kematian (1,3 juta

diantara orang HIV – Negatif dan 0,3 juta diantara HIV – Positif)

(WHO, 2019). Laporan TB dunia oleh World Health Organization

(WHO) pada tahun 2017, masih menempatkan indonesia sebagai

penyumbang TB terbesar nomor tiga di dunia setelah india dan china

dengan jumlah kasus baru sekitar 10% dari total jumlah pasien

Tuberculosis di dunia (WHO, 2019). Jumlah kejadian TB paru di

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

2

Indonesia yang ditandai dengan adanya Basil Tahan Asam (BTA)

positif pada pasien adalah 321 per 100.000 penduduk (Riskesdas,

2018). Menurut Dinas kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, jumlah

pengidap TB terbanyak selanjutnya pada Jember dengan 3.128

pengidap, Sidoarjo dengan 2.292 pengidap, kabupaten Malang dengan

1.932 pengidap dan Kabupaten Pasuruan 1.809 pengidap (Dinkes Jawa

Timur 2016). Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan bahwa jumlah penderita TB paru yang terdapat di

Kabupaten sidoarjo mecapai 6.944 kasus pada tahun 2018 (Dinkes

sidoarjo 2018).

Penularan TB paru disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium

Tuberkulosis yang masuk melalui udara dan menyerang saluran pernafasan

atas dan bawah , saluran pernafasan atas akan dipenuhi oleh bakteri besar

di bronkus yang mengakibatkan peradangan bronkus dan akhirnya

mengalami penumpukan sekret yang berlebihan, dengan adanya sekret

yang berlebihan pasien TB paru akan mengalami gejala : batuk yang terus

menerus, batuk darah, sesak nafas, nyeri dada, demam, keringat malam,

anoreksia, penurunan berat badan serta malaise. (Wijaya & Putri, 2013).

Jika tidak diobati secara teratur akan menyebabkan komplikasi pada

penyait TB Paru meliputi pleuritis, efusi pleura, enfisema, dan laringitis.

Masyarakat yang didiagnosa Tuberculosis paru akan muncul masalah

keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas dan ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (Anonim, 2013).

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

3

Penyakit TB paru dapat dicegah dengan imunisasi aktif seperti

BCG dan penggunaan pelindung diri (seperti: Masker) atau bisa dilakukan

dengan penyuluhan perilaku hidup bersih untuk mencegah kemungkinan

penularan penyakit TB. Pasien TB paru perlu dirawat di RS karena

memerlukan pengobatan yang memadai, oleh karena itu perawat dapat

meningkatkan pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang penyakit TB

paru dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan

tentang penyakit TB paru. Konsep solusi yang akan dilakukan di rumah

sakit terhadap penyakit TB Paru ini bisa menggunakan strategi DOTS (

Directly Observed Treatment Short Course) yang merupakan pengobatan

pasien TB Paru dengan menggunakan obat jangka pendek dan diawasi

langsung oleh pengawas yang dikenal pengawas minum obat atau dokter.

Serta jika pasien menglami sesak nafas, perawat dapat memberikan

oksigen menggunakan simple mask dengan lima sampai tujuh lpm atau

jika diperlukan dengan nebulizer. Makanan harus tinggi karbohidrat dan

tinggi protein , mengusahakan sinar matahari dan udara masuk secukupnya

kedalam kamar tidur. Perawat harus memberikan edukasi tentang cara

membuang dahak dengan benar agar tidak tertular orang lain. Dan perawat

juga bisa mengajari pasien untuk batuk efektif dengan benar, agar pasien

bisa mengeluarkan dahak yang menumpuk di dalam bronkusnya , dan

mengkonsumsi obat dengan teratur dan benar sesuai dengan anjuran

dokter selama enam sampai delapan bulan berturut-turut tanpa terputus

(Sholeh.S, 2014).

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

4

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka

penulis akan melakukan kajian lebih lanjut dengan melakukan asuhan

keperawatan tuberculosis paru dengan membuat rumusan masalah sebagai

berikut “Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien dengann diagnosa

tuberculosis paru di RSUD Sidoarjo ? “

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi asuhan keperawatan pada klien dengan

diagnose tuberculosis paru diruang perawatan RSUD Sidoarjo.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengkaji klien dengan diagnosa tuberculosis paru diruang

perawatan RSUD Sidoarjo.

1.3.2.2 Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan

diagnosa tuberculosis paru diruang perawatan RSUD

Sidoarjo.

1.3.2.3 Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan

diagnosa tuberculosis paru diruang perawatan RSUD

Sidoarjo.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

5

1.3.2.4 Melaksanakan tindakankeperawatan pada klien dengan

diagnosa tuberculosis paru diruang perawatan RSUD

Sidoarjo.

1.3.2.5 Mengevaluasitindakan keperawatan klien dengan diagnose

tuberculosis paru diruang perawatan RSUD Sidoarjo.

1.3.2.6 Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien

dengan diagnose tuberculosis paru diruang perawatan

RSUD Sidoarjo.

1.4 Manfaat Penelitian

Terkait dengan tujuan, maka proposal ini diharapkan dapat memberi

manfaat :

1.4.1 Akademis, hasil tudi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan,khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada klien

tuberculosis paru.

1.4.2 Secara praktis, proposal praktis ini akan bermanfaat bagi :

1.4.3 Bagi pelayanan keperawatan dirumah sakit

Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di RS

agar dapat melakukan asuhan keperawatan klien dengan

tuberculosis paru dengan baik.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

6

1.4.4 Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti

berikutnya, yang akan melakukan studi kasus pada asuhan

keperawatan pada klien dengan tuberculosis paru.

1.4.5 Bagi profesi kesehatan

Sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan memberikan

pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperawatan pada

klien dengan tuberculosis paru.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode

Metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya

mengungkapkan peristiwa atau gejala yang terjadi pada waktu

sekarang yang meliputi studi kepustakaan yang mempelajari,

mengumpulkan, membahas data dengan studi pendekatan proses

keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian, diagnosis,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

1.5.2.1 Wawancara

Data yang diambil atau diperoleh melalui percakapan baik

dengan klien, keluarga maupun tim kesehatan lain.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

7

1.5.2.2 Observasi

Data yang diambil melalui pengamatan pada klien.

1.5.2.3 Pemeriksaan

Meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium yang dapat

menunjang menegakkan diagnosa dan penanganan selanjutnya.

1.5.3 Sumber Data

1.5.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui klien.

1.5.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui keluarga

atau orang terdekat klien, catatan medis perawat, hasil-hasil

pemeriksaan dan tim kesehatan lain.

1.5.4 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku sumber yang

berhubungan dengan judul studi kasus dan masalah yang dibahas.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

8

1.6 Sistematika Penulisan

Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan

memahami studi kasus ini, secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu :

1.6.1 Bagian awal, memuat halaman judul, perstujuan pembimbing,

pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi.

1.6.2 Bagian inti, terdiri dari dua bab, yang masing-masing bab terdiri

dari sub bab berikut ini :

Bab 1 : Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat

penelitian, sistematika penulisan studi kasus.

Bab 2 : Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut

medis dan asuhan keperawatan klien dengan diagnose

tuberculosis paru serta kerangka masalah.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit dan

asuhan Keperawatan pasien TB paru. Konsep penyakit akan diuraikan definisi,

etiologi, dan cara penanganan secara medis. Asuhan keperawatan akan diuraikan

masalah – masalah yang muncul pada penyakit TB Paru dengan melakukan

asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi.

2.1 Konsep Penyakit

2.1.1 Definisi

Tuberculosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycrbacterium

Tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru

dan organ diluar paru seperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus serta

ginjal yang sering disebut TB ekstra paru (Chandra, 2012).

Tuberulosis paru (TB Paru) merupakan penyakit menular yang sebagian

besar disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis. Kuman tersebut biasanya

masuk kedalam tubuh manusia melalui udara yang dihirup ke dalam paru,

kemudian kuman tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lain melalui

sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, melalui saluran pernafasan

(bronchus) atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainya (Notoatmojo,

2015).

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

10

2.1.2 Etiologi

Penyakit TB disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis,

bakteri ini mempunyai ciri sebagai berikut : berbentuk basil/batang, berukuran

panjang 1-4 mikron dan tebal 0,3-0,6 mikron, bersifat aerob, hidup berpasangan

atau berkelompok, tahan asam, dapat bertahan hidup lama pada udara kering

maupun pada udara dingin dan suasana lembab maupun gelap sampai berbulan-

bulan, mudah mati dengan sinar ultraviolet. Bakteri ini dapat hidup lama pada

suhu kamar, sudah mati pada air mendidih (5 menit pada suhu 80◦C dan 20 menit

pada suhu 60◦C), penularan tuberculosis terjadi karena kuman di batukka atau di

bersinkan keluar menjadi droplet nuklei dalam udara.

(Saferi, 2013).

2.1.3 Klasifikasi

Menurut Departemen Kesehatan RI 2006, klasifikasi Tubercolosis dibagi

menjadi empat, yaitu sebagai berikut :

2.1.3.1 Klasifikasi tuberculosis berdasarkan organ tubuh yang terkena,

yaitu :

1) Tuberculosis paru, adalah tuberculosis yang menyerang jaringan

(parenkim) paru. Tidak termasuk pleura (selaput paru) dan

kelenjar pada hilus.

2) Tuberculosis ekstra paru, adalah tuberculosis yang menyerang

organ tubuh lain seperti paru, misalnya pleura, selaput otak,

selaput jantung (pericardium), kelenjar limfe, tulang, persendian,

kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain.

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

11

2.1.3.2 Klasifikasi tuberculosis berdasarkan hasil pemeriksaan dahak

mikroskopis yang terjadi pada TB paru, yaitu :

1) Tuberculosis paru BTA positif

2) Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA

3) Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto thoraks

dada menunjukan gambaran tuberculosis.

4) Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biarkan

kuman TB positif.

5) Satu atau lebih spesimen dahak hasilnya posistif setelah 3

spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA

negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non

OAT.

6) Tuberculosis paru BTA negatif.

Kasus BTA yang tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA

positif. Kriteria diagnostik TB paru BTA negatif harus meliputi :

(1) Minimal 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif

(2) Foto thoraks abnormal menunjukan gambaran tuberculosis

(3) Tidak ada perbaikan setelah pemberian anti biotika non

OAT.

(4) Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi

pengobatan.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

12

2.1.3.3 Klasifikasi tuberkulosis berdasarkan tingkat keparahan penyakit,

yaitu :

1) TB paru BTA negatif foto thoraks positif dibagi berdasarkan

tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan.

Bentuk berat bila gambaran foto thoraks memperlihatkan

gambaran kerusakan paru yang luas (misalnya proses yang

lebih tinggi), dan atau keadaan umum pasien buruk.

2) TB ekstra-paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan

penyakitnya yaitu :

(1) TB ekstra paru ringan, misalnya : TB kelenjar limfe,

pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali tulang

belakang), sendi dan kelenjar adrenal.

(2) TB ekstra paru berat, misalnya : meningitis, milier,

perikarditis peritonitis, pleuritis eksudativa bilateral,

TB tulang belakang, TB usus, Tb saluran kemih dan

alat kelamin.

2.1.3.4. Klasifikasi Tuberculosis berdasarkan riwayat penyakit

sebelumnya, yaitu :

1) Kasus baru, adalah pasien yang belum pernah diobati dengan

OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan

atau (4 minggu).

2) Kasus kambuh (Relaps), adalah pasuen TB yan sebelumnya

pernah mendapatkan pengobatan tuberculosis dan telah

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

13

dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis

kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur).

3) Kasus putus obat (Deafult/Drop Out/DO), adalah pasien TB

yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih

dengan BTA positif.

4) Kasus gagal (Failure), adalah pasien yang hasil pemeriksaan

dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada

bulan kelima atau lebih selama pengobatan.

5) Kasus pindahan (Transfer In) adalah pasien pindahan dari

UPK yang memiliki register TB lain untuk melanjutkan

pengobatanya.

6) Kasus lain, seperti semua kasus yang tidak memenuhi

ketentuan diatas. Dalam kelompok ini termasuk kasus kronik,

yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif

setelah selesai pengobatan ulangan

(Depkes RI, 2006).

2.1.4 Manifestasi Klinik

Pada beberapa penderita gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan

bahkan kadang-kadang asimtomatik. Gejala TB dibagi menjadi 2 yaitu :

2.1.4.1 Gejala Reespiratorik

1) Batuk

Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk

biasanya dialami + 4 minggu dan bahkan berbulan-bulan. Sifat

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

14

batuk dimulai dari batuk non produktif. Keadaan ini biasanya akan

berlanjut menjadi batuk darah. Kebanyakan batuk darah pada

tuberculosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada

ulkus dinding bronkus.

2) Batuk Darah

Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi . Mungkin

tampak beberapa garis atau bercak darah, gumpalan darah atau

darah segar dalam jumlah banyak. Batuk darah terjadi karena

pecahnya pembuluh darah tergantung dari besar kecilnya pembulu

darah yang pecah.

3) Sesak Napas

Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan

sesak napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang

sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah meliputi bagian paru-paru.

4) Nyeri Dada

Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura

sehingga menimbulkan pleuritis.

2.1.4.2 Gejala sistemik

1). Demam

Serangan demam pertama dapat sembuh kembali, tetapi

kadang-kadang panas badan mencapai 40-41oC. Demam biasanya

menyerupai demam influenza sehingga penderita biasanya tidak

pernah terbebas dari serangan demam influenza.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

15

2). Gejala sistemik lainya

Tuberculosis bersifat radang yang menahun. Gejala yang

sering ditemukan berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan

main kurus (BB menurun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan

berkeringat malam. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan

terjadi hilang timbul secara tidak teratur.

(Wijaya dan Putri dalam Syafitri, 2016)

2.1.5 Patofisiologi

Infeksi diawali karena seseorang menghirup basil Mycrobacterium

Tuberculosis melalui udara ke paru-paru. Bakteri menyebar mealui jalan

napas, menempel pada bronkus atau alveolus untuk memperbanyak diri.

Perkembangan bakteri juga dapat menjangkau sampai ke area lain dari

paru-paru. Basil juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran paru-paru.

Selanjutnya, sistem kekebalan tubuh memberikan respon dengan

melakukan reaksi inflamasi. Neutrofil dan makrofag melakukan aksi

fagositosis. Sementara reaksi spesifik tuberculosis menghancurkan basil

dan jaringan normal. Reaksi ini mengakibatkan reaksi metabolisme tubuh

yang menyebabkan suhu tubuh meningkat, terakumulasinya eksudat dalam

alveoli menyebabkan bronkopneumonia, dan produksi sputum yang

menyebabkan kumulasi jalan napas terganggu. Infeksi awal biasanya

timbul dalam waktu 2-10 minggu setelah terpapar bakteri.

Interaksi antara bakteri dan sistem kekebalan tubuh pada masa

awal infeksi membentuk sebuah massa jaringan baru yang disebut

granuloma. Granuloma terdiri atas gumpalan basil hidup dan mati yang

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

16

dikelilingi oleh makrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya berubah

bentuk menjadi massa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut

disebut Ghon Tubercle, materi yang terdiri atas makrofag dan bateri

menjadi nekrotik yang selanjutnya membentuk materi yang penampakanya

seperti keju (necrotizing caseosa). Hal ini akan menjadi klasifikasi dan

akhirnya membentuk jaringan kolagen , kemudian bakteri menjadi non

aktif. Setelah infeksi awal, jika respon sistem imun tidak adekuat maka

penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah dapat timbul

akibat infeksi ulang atau bakteri ang sebelumnya tidak aktif menjadi aktif.

Pada kasus ini, ghon tubercle mengalami ulserasi sehingga necrotizing

caseosa didalam bronkus. Tuberkel yang ulserasi selanjutnya membentuk

jaringan parut. Paru-paru yang terinfeksi kemudian meradang

mengakibatkan timbulnya bronkopneumonia, membentuk tuberkel, dan

seterusnya. Proses ini berjalan terus dan basil terus di fagosit dalam sel.

Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian

bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit

membutuhkan 10 sampai 20 hari. Daerah yang mengalami nekrosis

dikelilingi sel epiteloid dan fibroblast akan menimbulkan respon berbeda,

keudian pada akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh

tuberkel.

(Amin, 2011)

2.1.6 Diagnosa Banding

Menurut (Arizhandy, 2012) diagnosa banding TB Paru sebagai berikut :

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

17

2.1.5.1 Pneumonia

2.1.5.2 Abses paru

2.1.5.3 Kanker paru

2.1.5.4 Bronkiektasis

2.1.5.5 Pneumonia Aspirasi

2.1.7 Komplikasi

Penyakit TB Paru apabila tidak segera ditangani dengan baik akan

menimbulkan komplikasi yaitu :

2.1.6.1 Komplikasi dini :

1.) Pleuritis

2.) Efusi pleura

3.) Empiema

4.) Laringitis

2.1.6.2 Komplikasi lanjut :

1.) Obstruksi jalan nafas SOPT (Sindrom obstruksi pasca

tuberculosis)

2.) Kerusakan parenkim berat seperti fibrosis paru, kor pulmonal,

amyloidosis, karsinoma paru.

(Zulkarnain dalam Selfiana, 2016).

2.1.8 Pemeriksaan penunjang

2.1.8.1 Pemeriksaan sputum

Pemeriksaan sputum penting dilakukan karena dengan

pemeriksaan tersebut akan ditemukan kuman BTA. Di samping itu juga

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

18

dapat memberikan evaluasi terhadap pengobatan yang sudah diberikan.

Pemeriksaan ini mudah dan murah sehingga dapat dikerjakan di

puskesmas. tetapi kadang-kadang tidak mudah untuk mendapatkan sputum,

terutama pasien yang tidak batuk atau batuk yang non produktif. Dalam hal

ini dianjurkan minum air sebanyak 2 liter dan diajarkan melakukan reflek

batutuk. Dapat juga dengan memberikan tambahan obat mukolitik

eksprektoran. Sputum yang akan diperiksa hendaknya sesegera mungkin.

Bila sputum sudah di dapat, kuman BTA pun kadang-kadang sulit

ditemukan. Kuman baru bisa ditemukan bila bronkus yang terlibat proses

penyakit ini terbuka ke luar, sehingga sputum yangg mengandung kuman

BTA mudah ke luar. Keteria sputum BTA positif adalah bila sekurang-

kurangnya ditemukan 3 batang kuman BTA pada satu sediaan. Dengan

kata lain diperlukan 5000 kuman dalam 1 mil. Sputum hasil pemeriksaan

BTA (+) di bawah mikroskop memerlukan kurang lebih 5000 kuman/ml

sputum, sedangkan untuk mendapatkan kuman (+) pada biakan yang

merupakan diagnosis pasti, dibutuhkan sekitar 50-100 kuman/ml sputum.

Rekomendasi WHO skala IUATLD:

1.) tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang : negative

2.) ditemukan 1-9 BTA : tulis jumlah kuman

3.) ditemukan 10-99 BTA : 1+

4.) ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandangan : 2+

5.) ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandangan : 3+

(Zulkarnain , 2014)

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

19

2.1.8.2 Pemeriksaan Tuberculin (Mantoux)

Pada anak uji tuberculin merupakan pemeriksaan paling

bermanfaat untuk menunjukan sedang/pernah terinfeksi mycrobacterium

tuberculosis.Efektifitas dalam menemukan basil TBC dengan tuberculin

kurang dari 90%. Namun semkin besar usia anak maka hasil tuberculin

kurang spesifik. Ada beberapa cara uji tuberculin, namun sampai sekarang

cara mantoux lebih sering digunakan. Lokasi penyuntikan uji mantoux

umumnya pada ½ bagian atas lengan bawah kiri bagian depan.

Disuntikkan intracutan (kedalam kulit). Penilaian uji tuberculin dilakukan

48-72 jam setelah penyuntikan diukur dari pembengkakan yang terjadi.

(Zulkarnain, 2014)

2.1.8.3 Pemeriksaan Rontgen Thoraks

Pada hasil pemeriksaan rontgen thoraks, sering didapatkan bahwa

adanya suatu lesi sebelum ditemukan adanya gejala subjektif awal dan

sebelum pemeriksaan fisik menemukan kelainan pada paru. Bila

pemeriksaan rontgen menemukan suatu kelainan, tidak ada gambaran

khusus mengenai TB paru awal. Karakteristik kelainan ini terlihat sebagai

daerah bergaris-garis yang ukuranya bervariasi dengan batas lesi yang

tidak jelas. Kriteria yang kabur dan gambar kurang jelas ini sering diduga

sebagai pneumonia atau suatu proses edukatif akan tampak lebih jelas

dengan pemberian kontras.

(Zulkarnain, 2014)

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

20

2.1.8.9 pemeriksaan laboratorium

Diagnosis terbaik dari penyakit diperoleh dengan pemeriksaan

mikrobiologi melalui isolasi bakteri. Untuk membedakan spesies

Mycrobacterium yang satu dengan yang lain harus dilihat sifat koloni,

waktu pertumbuhan, sifat biokimia pada berbagai media, perbedaan

kepekaan terhadap OAT dan kemoteraputik, perbedaan kepekaan terhadap

binatang percobaan dan perbedaan kepekaan kulit terhadap berbagai jenis

anti gen Mycrobacterium. Pemeriksaan darah yang dapat menunjang

diagosis TB Paru walaupun kurang sensitif adalah pemeriksaan laju endap

darah (LED). Adanya peningkatan laju endap darah (LED) biasanya

disebabkan peningkatan imunoglobulin terutama IgG dan IgA.

(Zulkarnain, 2014).

2.1.9 Pencegahan

2.1.9.1 Pencegahan untuk orang yang belum terinfeksi

1.) Selalu berusaha mengurangi kontak dengan penderita TB

aktif.

2.) Selalu menjaga standar hidup yang bai yaitu mengkosumsi

makanan yang bergizi tinggi, menjaga lingkungan selalu

bersih, meluangkan waktu untuk berolah raga.

3.) Pemberian vaksin BCG, ujuanya untuk mencegah terjadinya

kasus infeksi TB yang lebih berat .

(Zulkarnain, 2014)

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

21

2.1.9.2 Pencegahan untuk penderita TB agar tidak menular

1.) Selama beberapa minggu menjalani pengobatan sebaiknya

tidak berpergian kemanapun dan tidak tidur sekamar dengan

2.) Jika ventilasi ruangan untuk sirkulasi udara kurang, bukalah

jendela dan nyalakan kipas angin untuk meniupkan udara

dari dalam keluar

3.) Selalu menggunakan masker untuk menutup mulut kapan

saja

4.) Jangan meludah di sembarang tempat, meludah hendaknya

pada wadah yang sudah diberi desinfektan atau air sabun.

5.) Menghindari udara dingin dn lembab, usahakan agar

pancaran sinar matahari dan udarasegar dapat masuk

secukupnya keruang tidur

6.) Tidak melakukan kebiasaan sharing penggunaan

barang/alat.

(Zulkarnain, 2014).

2.1.10 Penatalaksanaan

2.1.10.1 Obat-obatan

1) Isoniazid (H)

Obat ini bekerja berdifusi kedalam semua jaringan dan cairan tubuh,

dan efek yang amat merugikan sangat rendah. Obat ini diberikan

melalui oral atau intramuskular. Dosis obat harian bisa 10 mg/kgBB,

dengan kadar puncak obat dalam darah, sputum, dan cairan

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

22

serebrospinal dicapai sekurang-kurangnya 6-8jam. Isoniazid memiliki

dua pengaruh toksik utama yaitu neuritis perifer dan hepatoksik. Tanda

fisik klinis pada neuritis perifer yang paling sering adalah mati rasa

dan rasa gatal pada bagian tangan dan kaki. Tanda klinis pada

hepatoksik jarang terjadi, namun lebih mungkin terjadi pada anak

dengan tuberkulosis berat dan anak remaja.

2) Rifampisin (R)

Rifampisin dapat diserap dengan baik di saluran perncernaan selama

puasa. Obat ini bekerja dengan berdifusi luas kedalam jaringan dan

cairan tubuh termasuk cairan serebrospinal. Obat rifampisin di ekskresi

utama melalui cairan empedu. Obat rivampisin diberikan melalui oral

dan saluran intravena. Rifampisin tersedia dalam ukuran 15mg dan

30mg sesuai berat badan. Efek samping rifampisisn adalah terjadinya

perubahan warna orange pada urine, gangguan saluran pencernaan, dan

hematoksisitas, hal ini muncul karena peningkatan kadar transaminase

serum namun tidak menimbulkan keluhan pada penderita tuberkulosis.

3) Etambutol (E)

Kemungkinan toksisitas etambutol terjadi pada mata. Dosis

bakteriostatik adalah 15mg/kgBB/24jam, tujuanya untuk mencegah

munculnya resistensi terhadap obat lain. Kemungkinan toksisitas

utama obat ini adalah neuritis optik. Etambutol tidak dianjurkan untuk

penggunaan umum pada anak muda karena pemeriksaan penglihatanya

tidak mendapatkan hasil yang tepat tetapi harus dipikirkan pada anak

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

23

dengan tuberkulosis terjadi resistensi obat, bila obat lain tidak dapat

digunakan sebagai terapi.

4) Pirazinamid (Z)

Bersifat bakterisid. Dosis harian yang dianjurkan 25mg/kgBB.

Pirazinamid sering menimbulkan efek samping yang memaksa

penghentian pemakaianyaberupa rasa mual hebat yang disertai nyeri

ulu hari dan muntah .

5) Streptomisin

Bersifat bakterisid. Dosis harian yang dianjurkan 0,75-1 gram

sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu digunakan

dosis yang sama. Efek samping yang harus di waspadai dari

penggunaan streptomisin antara lain : rasa kesemutan disekitar mulut

dan muka beberapa saat setelah obat disuntikan. Juga dapat timbul

urtikaria dan skin-rash, tetapi yang akan memaksa penghentian

pemakaianya adalah gangguan keseimbangan dan pendengaran.

(Astuti, 2010)

2.1.10.2 Panduan OAT yang digunakan di Indonesia

1) Kategori I : 2(HRZE)/4H3R3

Tahap intensif terdiri dari HRZE. Obat-obatan tersebut diberikan setiap

hari selama 2 bulan (2HRZE), kemudian diteruskan dengan tahap

lanjutan yang terdiri dari HR diberikan 3 kali dalam seminggu selama

4 bulan (4H3R3). Obat ini diberikan untuk :

(1) Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis.

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

24

(2) Pasien TB paru terdiagnosis klinis

(3) Pasien TB ekstra paru.

(Kemenkes RI,2014)

Tabel 2.1 Dosis Paduan OAT KDT Kategori 1:2HRZE/4H3R3

Berat badan Tahap intensif tiap hari selama

50 hari HRZE

(150mg/75mg/400mg/275mg)

Tahap lanjutan 3 kali seminggu

selama 16 minggu

RH(150mg/150mg)

30-37kg 2 tablet 4KDKT 2 tablet 2KDKT

38-54kg 3 tablet 4KDKT 3 tablet 2KDKT

55-70kg 4 tablet 4KDKT 4 tablet 2KDKT

71kg Tablet 4KDKT 5 tablet 2KDKT

(Sumber : Kemenkes RI,2014)

Keterangan : H = Isoniazid

R = Rifampisin

Z = Pirazinamid

E = Etambutol

S = Streptomisin

2) Kategori 2:2HRZES/HRZE/5H3R3E3

Panduan OAT ini diberikan pada pasien BTA positif yang pernah

diobati sebelumnya (pengobatan ulang). Obat ini diberikan untuk :

(1) Penderita kambuh (relaps)

(2) Penderita gagal (failure)

(3) Penderita dengan pengobatan setengah lalai (after default)

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

25

(Kemenkes RI,2014)

Tabel 2.2 Dosis panduan OAT KDT Kategori 2 : HRZEs/HRZE/5H3R3E3

Berat Badan

Tahap intensif tiap hari RHZE

(150/75/400/275)+S

Tahap lanjutan 3

kali seminggu RH

(150/150) + E

(400)

Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20

minggu

30-37 kg 2 tab 4KDT + 500

mg streptomisisn

inj

2 tab 4KDT 2 tab 2KDT + 2

tab Etambutol

38-54 kg 2 tab 4KDT +

750mg streptomisin

inj

3 tab 4KDT 3 tab 2KDT + 3

tab etambutol

55-70 kg 4 tab 4KDT +

1000mg

streptomisin inj

4 tab 4KDT 4 tab 2KDT + 4

tab etambutol

>71 kg 5 tab 4KDT +

1000mg

streptomisin inj

5 tab 4KDT 5 tab 2KDT + 5

tab etambutol

(Sumber : Kemenkes RI,2014)

3) Obat Sisipan (HRZE)

Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap

intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28 hari).

Tabel 2.3 paduan OAT KDT Sisipan

Berat badan Tahap Intensif Tiap hari selama 28 hari

HRZE (150/75/400/275)

30-37 kg 2 tablet 4KDT

38-54 kg 3 tablet 4KDT

55-70 kg 4 tablet 4KDT

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

26

>71 kg 5 tablet 4KDT

(Sumber : Kemenkes RI,2014)

2.1.11 Dampak masalah

Banyak dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyakit Tuberkulosis

Paru. Seperti diantaranya dampak biologis, psikologis, social dan spiritual klien

yang menderita Tuberkulosis paru akan mempengaruhi respon psiologis yang

bervariasi tergantung dari koping yang dimiliki oleh masin-masing individu.

Dampak bagi idividu penderita penyakit Tuberkulosis paru dari segi pskologis

akan merasa takut akan penyakitnya yang tidak dapat disembuhkan. Merasa

dikucilkan dari masyarakat serta merasa minder atau tida percaya diri .

(Arizhandy, 2012).

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada pasien Tuberculosis Paru

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian asuhan keperawatan pada TB Paru (Tuberkulosis paru)

menurut (Muttaqin,2008) adalah sebagai berikut :

2.2.1.1 Pengumpulan data

1.) Identitas

TB paru banyak terjadi pada laki-laki, usia 15-50 tahun,

karena perubahan aktifitas yang terlalu berat, pola hidup dan

lingkungan, tetapi tidak memungkinkan perempuan juga dapat

terserang TB Paru karena tertular dari penderita lainya

(Sylvia,2010).

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

27

2.) Keluhan utama

Pada umumnya keluhan utama pada kasus TB adalah sesak

nafas dan batuk berdahak yang lebih dari 3 minggu.

3.) Riwayat penyakit saat ini

Pada umumnya keluhan utama pada kasus TB adalah sesak

nafas lebih dari 1 minggu disertai dengan peningkatan suhu tubuh,

penurunan nafsu makan, dan kelemahan tubuh.

4.) Riwayat penyakit dahulu

Keadaan atau penyakit yang pernah diderita oleh penderita

yang mungkin sehubungan dengan tuberculosis paru antara lain

seperti ispa, efusi pleura, serta tuberculosis paru yang kembali

aktif.

5.) Riwayat kesehatan keluarga

Secara patologis TB paru tidak diturunkan, tetapi perawat

perlu menanyakan apakah penyakit ini pernah dialami oleh anggota

keluarga lainya sebagai faktor predisposisi penularan di dalam

rumah.

6.) Perilaku yang mempengaruhi kesehatan

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

28

Penderita yang banyak diumpai dari kalangan laki-laki yang

memiliki perilaku kurang sehat seperti merokok dan minum-minuman

beralkohol

7.) Kondisi lingkungan tempat tinggal

Banyak didapatkan lingkungan tempat tinggal pada pasien

TB Paru sangat minim akan pencahayaan matahari dan kurangnya

ventilasi di dalam rumah.

2.2.1.2 Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum

Menjelaskan tentang kesadaran penderita, kesakitan atau keadaan

penyakit, ada TTV tidak normal karena ganguan fisik.

2) B1 sistem Pernapasan (Breathing)

Inspeksi :

Klien biasanya mengalami peningkatan usaha dan frekuensi

pernafasan biasanya menggunakan otot bantu pernafasan, pada kasus ini

sering di dapatkan bentuk dada barel chest. Gerakan pernafasan masih

simetris. Hasil pengkajian lainya klien juga mengalami batuk produktif

dengan sputu purulen berwarna kuning kehijauan sampai hitam.

Palpasi :

Vocal vremitus pada umumnya normal, jika ada efusi pleura berarti

kondisi penyakit memasuki level menengah atau parah.

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

29

Perkusi :

Adanya bunyi resonan pada seluruh lapang paru, jika terdapat

suara redup maka ada secret di lapang paru yang berarti memang terinfeksi

TB Paru.

Auskultasi :

Biasanya didapatkan suara nafas tambahan seperti ronkhi atau

wheezing.

3) B2 Sistem Kardiovaskuler (Blood)

Inspeksi

Adanya keluhan kelemahan fisik

Palpasi

Denyut nadi perifer lemah, CRT<3 derik, akral hangat, takikardi

(jika terjadi syok)

Perkusi

Batas jantung mengalami pergeseran pada TB paru dengan efusi

pleura masih mendorong ke sisi yang sehat

Auskultasi

Tekanan darah biasanya normal, buni jantung tambahan biasanya

tidak didapatkan.

4) B3 Sistem Persyarafan (Brain)

Pada klien dengan TB paru pengkajian didapat meliputi :

Inspeksi

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

30

Kesadaran biasanya composmentis, ditemukan adanya sianosis perifer

apabila gangguan perfusi jaringan berat.

Palpasi

Didapatkan adanya konjungtiva anemia pada TB paru dengan gangguan

fungsi hati.

Perkusi

Berikan stimulus pada klien TB apabila dibutuhkan seperti pada klien TB

paru yang dalam kondisi tidak sadar.

Auskultasi

Pada pengkajian objektif, dengar terkadang klien menangis atau merintih,

manandakan adanya yang dikeluhkan oleh klien tentang penyakitnya.

5) B4 Sistem Perkemihan (Bladder)

Pada klien dengan TB paru pengkajian didapat meliputi :

Inspeksi

Adanya oliguria menandakan syok hipovolemik. Urine berwana jingga

pekat dan berbau menandakan fungsi ginjal normal pada penderita TB sebagai

ekresi dari OAT terutama rifampisin.

Palpasi

Kemungkinan adanya nyeri tekan pada kandung kemih karena distensi

sebagi bentuk komplikasi.

Perkusi

Tidak ditemukan masalah

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

31

Auskultasi

Tidak ditemukan masalah

6) B5 Sistem Pencernaan (Bowel)

Pada klien dengan TB paru pengkajian didapat meliputi :

Inspeksi

Klien biasanya mengalami mual muntah, penurunan nafsu makan

dan penurunan berat badan Keadaan mulut kotor, mukosa lembab.

Palpasi

Adanya nyeri tekan abdomen sebagai komplikasi

Perkusi

Adanya distensi abdomen akibat batuk berulang

Auskultasi

peristaltic klien biasanya tidak normal,

7) B6 Sistem Muskuloskeletal (Bone)

Pada klien dengan TB paru pengkajian didapat meliputi :

Inspeksi

Aktivitas sehari-hari berkurang banyak, gejala yang muncul antara

lain kelemahan, kelelahan, insomnia, pola hidup menetap, jadwal olahraga

menjadi tak teratur (zulkarnain, 2014).

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

32

Palpasi

Adakah nyeri tekan pada sendi atau tulang akibat dari komplikasi,

infeksi TB pada tulang.

Perkusi

Tidak ditemukan masalah

Auskultasi

Tidak ditemukan masalah

8) B7 Sistem penginderaan

pupil isokor, reflek cahaya baik, konjungtiva anemis, pergerakan

bola mata normal, mukosa hidung lembab, kaji adanya secret pada hidung.

9) B8 Endokrin

kaji adanya pembesaran kelenjar tiroid, kaji adanya pembesaran

karotis atau tidak.

(Fachrudin, 2010)

2.2.1.2 Analisa Data

Analisa data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan

daya berfikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan

pengetahuan, pengalaman, dan pengertian keperawatan. Dalam melakukan

analisa data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan

data tersebut dengan konsep teori dan prinsip yang relevan untuk mebuat

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

33

kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan

(Dewi,2013).

2.2.2 Diagnnosa Keperawatan

Menurut Nuratif dan Kusuma (2015) bahwa diagnosa keperawatan

yang lazim timbul pada klien dengan tuberculosis paru (TB Paru) adalah :

1) Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d. sekresi yang

berlebihan.

2) Gangguan pertukaran gas b.d. kongesti paru, gipertensi

pulmonal.

3) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d.

penurunan nafsu makan.

4) Hipertermia b.d. reaksi inflamasi.

5) Resiko infeksi b.d. pemajanan penularan kontak (langsung, tidak

langsung, kontak dengan droplet).

(Nuarif Kusuma, 2015)

2.1.3 intervensi

2.2.4.1 Diagnosa Keperawatan 1

2.2.4 Tabel intervensi keperawatan pada pasien dengan diagnosa

ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d sekresi yang berlebihan.

No.

Dx

Tujuan dan Kriteria

Hasil Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan jalan

napas dapat kembali

1. BHSP

1. Menjalin hubungan

saling percaya antara

perawat dengan pasien,

dapat memudahkan

perawat dalam

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

34

efektif.

Kriteria hasil :

1. Klien dapat

menjelaskan

kembali tentang

batuk efektif.

2. Tidak ada suara

napas tambahan.

3. Tidak ada wheezing

(-), tidak ada ronkhi

(-).

4. Pernapasan kembali

normal (16-

20x/menit).

5. Tidak ada

penggunaan retraksi

otot bantu napas

6.

2. Observasi warna,

kekentalan dan

jumlah sputum

3. Atur posisi semi

fowler

4. Ajarkan cara batuk

efektif

5. Pertahankan intake

cairan sedikitnya

2500 ml/hari

kecuali tidak

diindikasikan

6. Lakukan fisioterapi

dada dengan teknik

postural drainase,

perkusi, dan fibrasi

dada.

7. Kolaborasi

pemberian obat :

bronkodilator,

nebulizer (via

inhalasi) dengan

golongan

terbutaline 0,25

mg, fenoterol HBr

0,1% solution,

orciprenaline

sulfur 0,75 mg

8. Agen mukolitik

dan ekspekteron

melakukan wawancara

dengan pasien

2. Karakteristik sputum

dapat menunjukkan

berat ringannya

obstruksi

3. Dapat meningkatkan

ekspansi dada

4. Batuk yang terkontrol

dan efektif dapat

memudahkan

pengeluaran dari sekret

yang melekat dijalan

napas

5. Hidrasi yang adekuat

membantu

mengencerkan sekret

dan mengefektifkan

bersihan jalan napas

6. Postural drainase

dengan perkusi dan

fibrasi menggunakan

bantuan gaya gravitasi

untuk membantu

menaikkan sekresi

sehingga dapat

dikeluarkan atau

dihisap dengan mudah

7. Pemberian

bronkodilator via

inhalasi langsung

menuju area bronkus

yang mengalami

spasme sehingga lebih

cepat berdilatasi

8. Agen mukolitik

menurunkan

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

35

9. Kortikosetroid

kekentalan dan

perlengketan sekret

paru untuk

memudahkan

pembersihan. Agen

ekspektoran akan

memudahkan sekret

lepas dari perlengketan

dari jalan napas

9. Kortikosteroid berguna

dengan keterlibatan

luas pada hipoksemia

dan menurunkan reaksi

inflamasi akibat edema

mukosa dan dinding

bronkus.

2.2.4.2 Diagnosa keperawatan 2

2.2.5 Tabel intervensi keperawatan pada pasien dengan diagnosa

Gangguan pertukaran gas b.d. kongesti paru, hipertensi pulmonal

No.

Dx

Tujuan dan Kriteria

Hasil Intervensi Rasional

2

.

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan klien dapat

batuk efektif dan suara

nafas kembali efektif

Kriteria hasil :

1. Mendemonstrasik

an peningkatan

ventilasi dan

oksigenasi yang

adekuat

2. Memelihara

kebersihan paru-

paru dan bebas

dari tanda-tanda

distress

1. Kaji pola

pernafasan klien

monitor TTV

2. Posisikan klien

untuk

memaksimalkan

ventilasi

3. Keluarkan batuk

atau suction

4. Auskultasi suara

nafas, catat adanya

suara nafas

5. Monitor respirasi

dan status O2

6. Catat pergerakan

dada, amati

kesimetrisan,

1. Mengetahui tindakan

yang akan dilakukan

selanjutnya

2. Memaksimalkan

ventilasi

3. Mengoptimalkan

pernafasan

4. Melakukan tindakan

selanjutnya

5. Mengoptimalkan

jalan nafas

6. Mengetahui adanya

keabnormalan pada

pernafasan untuk

mengoptimalkan

tindakan

7. Mengoptimalkan

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

36

pernafasan

3. Tanda-tanda vital

dalam rentang

normal

4. spO2 dalam batas

normal

5. tidak ada

penggunaan

retraksi otot bantu

napas

penggunaan

retraksi otot bantu

pernafasan

7. Kolaborasi

pemberian obat

pengobatan yang

diberikan

2.2.4.3 diagnosa keperawatan 3

2.2.6 Tabel intervensi keperawatan pada pasien dengan diagnosa

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d.

penurunan nafsu makan

No.

Dx

Tujuan dan Kriteria

Hasil Intervensi Rasional

4. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan intake nutrisi

dapat terpenuhi.

Kriteria hasil :

1. Klien dapat

mempertahankan

status gizinya

yang semula

kurang jadi

adekuat

2. Klien mampu

memakan

makanan dalam

porsi sedikit tapi

sering

3. BB klien dalam

batas normal

4. BUN, Protein,

serum, dan

albumin klien

dalam batas

normal

1. Observasi status

nutrisi pasien,

turgor kulit, berat

badan, derajat

penurunan berat

badan, intregitas

mukosa oral,

kemampuan

menelan, mual

muntah dan diare.

2. Fasilitas pasien

untuk

memperoleh diet

biasa yang

disukai klien

(sesuai indikasi)

3. Pantau intake dan

output, timbang

berat badan

secara periodic

(sekali seminggu)

4. Lakukan dan

anjurkan

perawatan oral

1. Memvalidasi dan

menetapkan derajat

masalah untuk

menetapkan pilihan

intervensi yang kuat

2. Memperhitungkan

keinginan individu

dapat memperbaiki

intak gizi

3. Berguna dalam

mengukur kefektifan

intake gizi dan

dukungan cairan

4. Menurunkan rasa tak

enak karena sisan

makanan, sisa

sputum atau obat

pada pengobatan

system pernapasan

yang dapat

merangsang pusat

muntah.

5. Memaksimalkan

intake nutrisi tanpa

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

37

hygiene sebelum

dan sesudah

makan serta

sebelum dan

sesudah

intervensi atau

pemeriksaan per

oral

5. Fasilitas diet

TKTP, berikan

dalam porsi kecil

tapi sering

6. Kolaborasi

dengan ahli gizi

untuk

menetapkan jenis

diet yang tepat

7. Kolaborasi untuk

pemeriksaan

laboratorium

khususnya BUN,

Protein, serum,

dan albumin

8. Kolaborasi untuk

pemberian

multivitamin

kelelahan dan energy

besar serta

menurunkan iritasi

saluran cerna

6. Merencanakan diet

dengan kandungan

gizi yang cukup

untuk memenuhi

peningkatan

kebutuhan energy

dan kalori

sehubungan dengan

status hipermatabolik

pasien

7. Menilai kemajuan

terapi diet dan

membantu

perencanaan

intervensi selanjutnya

8. Multivitamin

bertujuan untuk

memnuhi kebutuhan

vitamin yang tinggi

sekunder dari

peningkatan laju

metabolisme umum

2.2.4.4 Diagnosa keperawatan 4

2.2.7 Tabel intervensi keperawatan pada pasien dengan diagnose

Hipertermia b.d. reaksi inflamasi.

No.

Dx

Tujuan dan Kriteria

Hasil Intervensi Rasional

5. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam

diharapkan reaksi

inflamasi pasien dapat

kembali normal.

1. Monitor suhu

sesering mungkin

2. Memberikan

antipiretik dan

berikan

1. Menjadi data dasar

dalam melakukan

intervensi selanjutnya

2. Digunakan untuk

menurunkan demam

membantu perencanaan

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

38

Kriteria hasil :

1. Suhu tubuh kembali

normal

2. Nadi dan RR

kembali normal

3. Tidak ada perubahan

warna kulit dan tidak

ada pusing

pengobatan

untuk mengatasi

demam

3. Beri dan

anjurkan banyak

minum

4. Kaji pola

pernafasan klien

monitor TTV

5. Kolaborasi

pemberian obat

intervensi selanjutnya

3. Air merupakan

pengatur suhu tubuh,

setiap kenaikan suhu

tubuh kebutuhan

metabolism akan air

juga meningkat dari

kebutuhan biasanya

4. Mengetahui tindakan

yang akan dilakukan

selanjutnya

5. Mengoptimalkan

pengobatan yang

diberikan

2.2.4.5 Diagnosa keperawatan 5

2.2.8 Tabel intervensi keperawatan pada pasien dengan diagnosa

Resiko infeksi b.d. pemajanan penularan kontak (langsung, tidak

langsung, kontak dengan droplet).

No.

Dx

Tujuan dan Kriteria

Hasil Intervensi Rasional

5. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam

diharapkan tidak terjadi

penyebaran infeksi..

Kriteria hasil :

1. Tidak terjadi infeksi

2. menunjukan

perubaha pola hidup

untuk meningkatka

lingkungan yang

aman.

1. Identifikasi orang-

orang yang beresiko

terkena infeksi

seperti anggota

keluarga, teman,

orang dalam satu

perkumpulan.

2. Anjurkan klien

menutup mulut dan

membuang dahak di

tempat

penampungan yang

tertutup jika batuk.

3. Gunakan masker

setiap melakukan

tindakan.

4. Montor sputum

BTA

5. Kolaborasi

pemberian terapi

obat

1. R/ orang-orang beresiko

perlu program terap obat

untuk mencegah

penyebaran infeksi

2. R/ untuk mencegah

terjadinya penularan

infeksi

3. R/ mengurangi resiko

penyebaran infeksi

4. R/ untuk mengawasi

keefektifan obat dan

efeknya, serta respon klien

terhadap terapi.

5. R/ untuk menyembuhkan

klien

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

39

2.3.5 Implementasi

Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya

dilakukan setelah semua perencanaan dianggap siap (Smeltzer S, 2008)

2.3.6 Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara

sistemik dan untuk mencapai objektif, efisien dan efektif serta untuk mengetahui

dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilak keputusan untuk

perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang (putri,

2013)

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

40

Gambar 2.1 Kerangka Masalah Tuberculosis paru (Nuarif & kusuma, 2015)

Mycobacterium Tuberculosis

Keluar dari bronchial

bersama secret

Droplet infection Masuk lewat Saluran pernafasan

Menetap di jaringan paru

Pertahanan primer tidak adekuat

Hipertermi

Radang tahunan di bronkus

Pengeluaran zat pirogen

Mempengaruhi

hipotalamus

Kompleks primer

Dibersihkan oleh makrofag

Bagian tengah nekrosis

Sembuh tanpa pengobatan

Menempel pada Paru - paru

Berkembang menghancurkan

jaringan ikat sekitar

Terjadi proses peradangan

Tumbuh dan berkembang di

sitoplasma makrofag

Sarang primer/afek primer (fokus

ghon)

Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari keburtuhan

tubuh

Mempengaruhi sel point

Sembuh sendiri tanpa

pengobatan

Menyebar ke organ lain

(paru lain, saluran

pencernaan, tulang)

Limfangitis lokal Limfadenitis regional

Sembuh dengan bekas

fibrosis

Batuk produktif

Sekret keluar saat batuk

Membentuk jaringan keju

Droplet infection

Resiko infeksi

Terhirup orang sehat

Pembentukan tuberkel

Batuk berat

Ketidakefektifan bersihan

jalan napas

Pembentukan sputum berebihan

Intake nutrisi berkurang

Distensi abdomen

Mual, muntah

Kerusakan membran alveoli

Menurunya permukaan efek

paru

alveolus

Alveolus mengalami

konsolidasi dan eksudasi

Gangguan pertukaran gas

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

41

BAB III

TINJAUAN KASUS

Untuk mendapatkan gambaran nyata pelaksanaan asuhan keperawatan

pada pasien dengan Diagnosa Medis TB Paru, maka penulis menyajikan suatu

kasus yang penulis amati mulai tanggal 09 Januari 2020 sampai 12 Januari 2020

dengan data pengkajian pada tanggal 09 Januari 2020 Jam 15.30WIB . Anamnesa

diperoleh dari pasien dan status pasien.,

3.1 Pengkajian

Data diambil tanggal : 09 Januari 2020 Jam :15.30 WIB

Ruang rawat/kelas : Mawar Merah Dx Medis : TB Paru

No.rekammedis : 2035xxx Tgl MRS : 09-01-2020

3.1.1 Identitas

Ny.S (48 Tahun ), sudah menikah, suku jawa, beragama islam,

pendidikan terakhir tamat SMA/Sederajat, bekerja sebagai pengasuh anak/

baby sister, Alamat Durung banjar Candi, No rekam medis 2035xxx.

Pasien dirawat dengan diagosa medis TB Paru.

3.1.2 Keluhan utama

Sesak nafas

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

42

3.1.3 Riwayat Kesehatan

3.1.3.1 Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan batuk disertai darah ± 2 minggu yang lalu

serta keringat dingin, badan lemas dan nafsu makannya menurun serta

mual . Pada tanggal 08 Januari 2020 pasen mengeluh sesak nafas , oleh

keluarganya pasien di bawa ke Klinik Ar-Rahma Tulangan dan

mendapatkan perawatan selama 1 hari kemudian pasien di rujuk ke

RSUD Sidoarjo pada tgl 09 Januari 2020.Saat Pengkajian pada tanggal

09 Januari 2020 pasien mengeluh batuk darah dan keringat dingin serta

sesaknya betambah saat dibuat beraring dan sedikit berkurang saat duduk

.Pasien juga mengatakan badanya masih lemas dan nafsu makanya

menurun serta mual.

Masalah keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

3.1.3.2 Riwayat Kesehatan Sebelumnya

Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun

sebelumnya. Pasien mengatakan belum pernah operasi dan mengatakan

tidak ada alergi makanan maupun obat.

3.1.3.3 Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit yang

sama seperti dialami oleh pasien dan pasien mengatakan keluarganya

juga tidak ada yang mempunyai Riwayat HT , DM .

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

43

3.1.3.4 Lingkungan rumah dan komunitas

Pasien mengatakan tinggal di pemukiman rumah yang sempit

dan berdempetan, pasien juga mengatakan bahwa ventilasi udara di

rumahnya sedikit. Pencahayaan dirumah pasien juga sangat minim

karena bagian samping rumah langsung berdempetan dengan tembok

rumah warga lain.

3.1.3.5 Perilaku yang mempengaruhi kesehatan

Pasien mengatakan keseharianya bekerja sebagai baby sister di

perumahan yang dekat dengan rumahnya, pasien juga mengatakan bahwa

suaminya merupakan perokok aktif.

3.1.3.6 Persepsi dan Pengetahuan tentang Penyakit dan Penatalaksanaannya

Pasien dan keluarga pasien tidak mengetahui penyebab TB paru

dan cara penularan serta penatalaksanaan penanganan penyakit TB paru.

Pasien mengatakan saat sakit juga masih menjadi pengasuh anak dan

sering kontak dengan orang lain. Pasien juga mengatakan saat batuk

didepan orang tidak menutup mulut dan membuang dahak pada

plastik/kresek yang ditali kemudian ditaruh dibawah bed tempat tidur.

Masalah Keperawatan : Resiko penyebaran infeksi

3.1.4 Status Cairan dan Nutrisi

Tabel 3.1 Status cairan dan nutrisi pada Ny.S dengan diagnosa medis Tb

Paru di Ruang Mawar Merah Rsud Sidoarjo

Status Cairan & Nutrisi Sebelum Sakit Saat Sakit

Nafsu Makan 1 porsi habis 3-4 Sendok

Pola Makan 3x/ hari 2x/hari

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

44

Minum : Jenis :

Jumlah :

Air putih

± 1000cc/24 jam

Air putih

±700cc/24 jam

Pantangan Makan Tidak Ada Gorengan

Menu Makanan Nasi , sayur, lauk Bubur , Lontong ,

Nasi Tim

Berat Badan 42kg 39kg(penurunan

dalam 2 minggu)

Tinggi Badan 147 cm 147cm

BMI 42kg : (1.47)²

= 19,6 (Normal)

39kg : (1.47)²

= 18 (< normal)

Keluhan lain : Pasien mengatakan nafsu makanya menurun karena lidahnya

pahit saat dibuat makan dan batuk yang terus menerus sehingga

meyebabkan mual.

Masalah Keperawatan : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan

Tubuh

3.1.5 Genogram

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

45

Keterangan :

= Pasien = Perempuan

= Tinggal serumah =Laki-laki

= Ada hubungan darah = Meninggal

Gambar 3.1 Genogram Keluargan Ny. S Dengan Diagnosa Medis

TB Paru Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo.

3.1.6 Pemeriksaan Fisik

3.1.6.1 Keadaan Umum

Keadaan umum pasien pada saat dikaji tampak Lemah

G-C-S : 4-5-6

Kesadaran : Composmentis

3.1.6.2 Tanda vital :

Tensi : 120/80 mmHg

Suhu : 36,1 °C (Lokasi pengukuran : Axila)

Nadi : 88 x/mnt (Lokasi perhitungan : arteri radialis)

Respirasi :29 x/mnt

Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

3.1.6.3 Sistem Respirasi (B1)

Pada inspeksi ditemukan bentuk dada simetris, susunan ruas

tulang belakang lengkap, irama napas tidak teratur dengan jenis

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

46

takipnea, terdapat retraksi otot bantu napas (otot intercostae), alat

bantu napas Nasal kanul 4 lpm, ada nyeri dada saat bernapas,

terdapat batuk dan sekret berwarna putih kental bercampur dengan

darah. Pada palpasi ditemukan vocal fremitus sebelah kanan dan

kiri sama tetapi sedikit redup. Pada perkusi ditemukan suara

perkusi thorax sedikit redup pada bagian tengah . Pada auskultasi

ditemukan suara nafas tambahan ronchi pada sisi dada sebelah

kanan (lobus superior dan lobus inferior)

Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas.

3.1.6.4 Sistem Kardiovaskuler (B2)

Tidak terdapat nyeri dada, irama jantung teratur , ictus cordis

teraba kuat posisi ICS V midclavikula sinistra ukuran 1 cm, bunyi

jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat bunyi jantung tambahan,

tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, tidak ada pembesaran

vena jugularis.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.6.5 Sistem Persyarafan (B3)

Kesadaran composmentis, orientasi baik mampu mengenal

orang, tempat dan waktu, pasien kooperatif, GCS 4-5-6, tidak ada

kejang, tidak ada kaku kuduk, tidak ada brudzinsky, tidak ada nyeri

kepala, tidak ada pusing, istirahat siang ± 30 menit/hari, malam ±

6-8 jam/hari, tidak ada kelainan nervus cranialis, pupil isokor,

refleks cahaya +/+ (normal).

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

47

3.1.6.6 Sistem Perkemihan (B4)

Bentuk alat kelamin normal, alat kelamin bersih, frekuensi

berkemih ± 4 x/hari teratur, jumlah 1500 cc/24 jam, bau khas,

warna kuning, tempat yang digunakan kamar mandi, pasien tidak

menggunakan alat bantu berkemih.

Balance Cairan :

Tabel 3.2 Balance cairan Ny.S dengan diagnosa medis TB Paru di

Ruang Mawar merah RSUD Sidoarjo

Input Output

Infus : 1000cc

Minum : 700cc

Obat : 80cc

AM : 5x39 = 195 cc

Urine : 1500

Muntah :-

IWL : 10 x 39 = 390

Total : 1975cc Total : 1890cc

Selisih balance cairan = Input cairan – Output cairan

=1975cc – 1890cc

= 85cc

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

3.1.6.7 Sistem Pencernaan (B5)

Mulut simetris, mukosa bibir lembab, bentuk bibir normal,

gigi caries, kebiasaan gosok gigi 1x/hari, tidak ada nyeri

abdomen,tidak ada kesulitan menelan tidak ada kemerahan, tidak

ada pembesaran tonsil, kebiasaan BAB 2hari/1x, konsistensi padat,

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

48

warna kuning kecoklatan, bau khas, tempat yang digunakan wc,

peristaltik 11x/menit, tidak ada masalah eliminasi alvi.

Lain-lain : Tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keprawatan

3.1.6.8 Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B6)

Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai (ROM) bebas,

kekuatan otot 5/5/5/5, tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi, akral

teraba dingin, lembab, turgor kulit elastis, CRT ≤ 3 detik, tidak ada

oedema, kulit bersih, kemampuan melakukan ADL mandiri, warna

kulit sawo matang.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.6.9 Sistem Penginderaan (B7)

Konjungtiva anemis, sklera tidak ikteric, palpebra tidak

oedem, tidak ada strabismus, ketajaman penglihatan normal, tidak

menggunakan alat bantu penglihatan. Hidung normal, mukosa

hidung lembab, tidak ada sekret, ketajaman penciuman normal,

tidak ada kelainan pada hidung. Bentuk telinga simetris, tidak ada

keluhan, ketajaman pendengaran normal, tidak menggunakan alat

bantu pendengaran. Mampu merasakan manis, pahit, asam, dan

asin, peraba normal.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

49

3.1.6.10 Sistem Endokrin dan Kelenjar Limfe (B8)

Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada

pembesaran limfe, tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tidak

ada luka gangren.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.7 Data Psikososial :

3.1.7.1 Gambaran diri/citra diri:

Pasien cukup bangga dengan tubuhnya dan cukup

bersyukur karena telah diberi tubuh yang normal . Pasien

mengatakan menyukai semua bagian tubunya, pasien mengatakan

tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai, pasien mengatakan

selalu sabar dan ikhlas jika kehilangan salah satu bagian tubuhnya.

3.1.7.2 Identitas :

Pasien berstatus sebagai istri dan ibu di dalam keluarga,

pasien mengatakan sangat puas menjadi seorang ibu dan istri,

pasien mengatakan puas sebagai perempuan

3.1.7.3 Peran

Pasien mengatakan sudah cukup puas dengan peran dalam

keluarga dan pasien mengatakan sanggup melaksanakan peranya

dalam keluarga .

3.1.7.4 Ideal diri

Pasien mengatakan ingin cepat sembuh, posisi pasien dalam

pekerjaan sebagai pengasuh anak/ baby sister, status pasien dalam

keluarga sebagai ibu dan istri, tugas pasien dalam pekerjaan

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

50

merawat bayi . Pasien berharap agar keluarga pasien serta

masyarakat mau menerima kondisinya saat ini dan pasien juga

berharap agar majikanya mau menerima keadaanya.Pasien juga

berharap agar penyakitnya cepat sembuh dan tenaga kesehatan mau

merawatnya dengan sabar sampai sembuh.

3.1.7.5 Harga Diri

Pasiem merasa sudah dihargai dalam lingkungan dan

keluarganya.

3.1.7.6 Data social

Hubungan pasien dengan keluarga baik baik saja, pasien

berhubungan baik dengan pasien yang lainnya, keluarganya sangat

mendukung kesembuhan pasien dan pasien cukup kooperatif ketika

diajak berinteraksi.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.8 Data Spiritual:

Pasien mengatakan akan mempercayakan semuanya pada

Allah SWT.Pasien mengatakan sumber kekuatan dan harapan saat

sakit adalah dengan pasrah dan menyerahkan semuanya pada tuhan

, pasien mengatakan ritual agama yang bermakna dengan sholat

dan bero’a , masien mengatakan biasanya ke mushollah saat sholat

pasien mengatakan yakin bahwa diriny.a bisa sembuh dan pasien

juga mengatakan bahwa penyakitnya adalah ujian dari allah SWT

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

51

3.1.9 Data Penunjang :

3.1.9.1 Pemeriksaan Laboratorium

Tabel 3.3 Hasil pemeriksaan Laboratorium Pada Ny.S dengan

Diagnosa Medis TB Paru Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo

Tgl/jam : 09 Januari 2020/ 07.40.29

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Darah Lengkap

WBC 5.51 [4.50-11.50] 10^3/uL

RBC 4.1 [4.2-6.1] 10^3/uL

HGB 12.9 [14.0-17.5] g/dL

HCT 40.6 [37.0-52.0] %

PLT 441 [152-396] 10^3/uL

MCV 99.3 [79.0-99.0] Fl

MCH 31.6 [27.0-31.0] Pg

MCHC 31.8 [33.0-37.0] g/dL

RDW-CV 13.5 [11.5-14.5] %

KIMIA KLINIK

Gula darah Sewaktu 134 [45-140] mg/dL

Tgl/jam : 09 Januari 2020/ 11.10.45

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

Kimia klinik

Gula darah 206 [<140] mg/dL

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

52

sewaktu

BUN 8.2 [8.0-18.0] mg/dL

Kreatinin 10.5 [0.5-1.9] mg/dL

Albumin 3.4 [3.97-4.94] g/dL

Elektrolit

Natrium 138 [137-145] mmol/l

Kalium 3.5 [3.5-5.1] mmol/l

Chlorida 101 [98-107] mmol/l

Gambar 3.1 Genogram Keluargan Ny. S Dengan Diagnosa Medis

TB Paru Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo

3.1.9.2 Pemeriksaan Foto thoraks (09 Januari 2020)

Cor : Bentuk dan ukuran normal

Pulmo : Infiltrat di kedua parahiler dan paracardial kanan

Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam

Tulang tulang baik :

Kesan : Susp TB Paru

3.1.10 Terapi (09 januari 2020)

3.1.10.1 Infus :widabes (Asering) / 14tpm (1000cc/24 jam) : untuk

menggantikan cairan tubuh yg hilang, mengoreksi ketidak

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

53

seimbangan elektrolit, menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan

baik.

3.1.10.2 Inj Aminophilin 24mg 2x1 : untuk mengatasi sesak nafas

3.1.10.3 Injeksi :omeprazole 2x1 vial IV : untuk mengatasi masalah perut

dan kerongkongan yang disebabkan oleh asam lambung.

3.1.10.4 Ondansentron 3x4mg IV : Untuk mencegah serta dan mengobati

mual dan muntah

3.1.10.5 Antrain 3x1gr IV : Untuk menangani demam dan obat anti nyeri

3.1.10.6 Vit K 3x1 IV : untuk memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh

tubuh dalam proses pembekuan darah.

3.1.10.7 Nebul Combivent 1x1 hari : untuk mengatasi penyakit saluran

pernafasan

3.1.10.8 Peroral : Codein 3x10mg : untuk meredakan nyeri ringan

hingga sedang dan mengatasi batuk.

3.1.10.9 Oksigen : Nasal Kanul 4Lpm : untuk meningkatkan jumlah

oksigen yang diterima.

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

54

3.2 Diagnosa Keperawatan

Tanggal : 09-01-2020 Umur : 48 Tahun

Nama Pasien : Ny.S No.RM : 2035xxx

Tabel 3.4 Analisa data pada Ny.S dengan Diagnosa medis TB Paru di Ruag

Mawar merah RSUD Sidoarjo.

No. DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. Ds: Pasien mengeluh Batuk

disertai darah dan sesak nafas

DO :

- K/U Lemah

- G-C-S 4-5-6

- Suara nafas ronkhi pada

dada kanan lobus

superior dan inferior.

- Penggunaan alat bantu

nafas Nasal kanul 4

Lpm

- Retraksi otot bantu

nafas (+) di otot

intercostae

- Perkusi thorax redup

pada bagian tengah

Invasi

mycobacterium

Tuberculosis

Infeksi Primer

Reaksi infeksi

merusak parenkim

Paru

Membentuk tuberkel

Pembentukan sputum

berlebihan

Batuk produktif

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

Ketidakefektifan

Bersihan Jalan

Nafas

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

55

- Batuk (+)

- Sekret kental berwana

putih disertai darah dan

sering keluar setiap

batuk

- Hasil foto thorax

Infiltrat di kedua

parahiler dan

paracardial kanan

- Hasil foto thorax

menunjukan : susp TB

Paru

TTV:

- TD : 120/80 mmHg

- N : 88x/Menit

- RR : 29x/Menit

- S: 36,1°C

2. DS : Pasien mengatakan tidak

nafsu makan karena lidahnya

pait dan mual

DO :

- Nafsu makan menurun

- Pasien tampak mual

- Porsi makan 2x/¼ Porsi

Invasi

Mycrobacterium

Tuberculosis

Pembentukan sputum

berlebih

Batuk berat

Distensi abdomen

Penurunan nafsu

makan, mual

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

56

- HB 12.9mg/dL (N :

14.0-17.5)

- Albumin 3,4 (N 3,97-

4,94)

- Tampak Lemas

- Konjungtiva anemis

- Penurunan BB

(Sebelum sakit 42kg ,

saat sakit 39kg ,

mengalami penurunan

dalam 2 minggu )

- BMI 39kg : (1.47)² = 18

(< normal)

Intake nutrisi

berkurang

Penurunan BB

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

3. DS : pasien engatakan tidak

tahu tentang pnyakitnya dan

cara penularanya. pasien

mengatakan saat sakit masih

bekerja dan sering kontak

dengan orang lain . pasien juga

mengatakan saat batuk didepan

orang tidak menutup mulut dan

membuang dahak pada plastik

atau kresek yang ditali

kemudian ditaruh di bawah bed

tempat tidur.

DO : - Pasien sering batuk

Mycobacterium

tuberculosis

Pembentukan sputum

Adanya reflek Batuk

Droplet Infection

Droplet di inhalasi

oleh oang sehat

Resiko penularan

Resiko Penyebaran

infeksi

Resiko Penyebaran

Infeksi

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

57

didepan orang lain

tanpa menutup mulut

- Dahak dibuang

pada kresek dan ditaruh

di bawah kasur

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

58

3.2.1 Daftar masalah keperawatan

3.2.1.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d Pembentukan sputum berlebih

3.2.1.2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual

3.2.1.3 Resiko penyebaran infeksi b.d ketidakcukupan pengetahuan untuk

mencegah paparan pathogen

3.2.2 Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas

3.2.2.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d Pembentukan sputum berlebih

3.2.2.2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual

3.2.2.3 Resiko penyebaran infeksi b.d ketidakcukupan pengetahuan untuk

mencegah paparan patogen

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

59

3.3 Intervensi Keperawatan

Tanggal : 09-01-2020 Umur : 48 Tahun

Nama Pasien : Ny.S No.RM : 2035xxx

Tabel 3.5 Rencana Tindakan Keperawatan Pada Ny.S dengan Diagnosa

Medis TB Paru Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo

No

Dx.

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

3x24 jam diharapkan

jalan napas dapat

kembali efektif.

Kriteria hasil :

1. Klien dapat

menjelaskan

kembali

tentang batuk

efektif.

2. Tidak ada

suara napas

tambahan.

3. Tidak ada

ronkhi (-).

4. Pernapasan

kembali

normal (16-

20x/menit).

5. Tidak ada

penggunaan

retraksi otot

bantu napas

6. Tanda-tanda

vital dalam

batas normal

7. Pasien mampu

mendemonstra

sikan batuk

efektif

8. Keluarga

pasien mampu

mendemonstra

sikan cara

1. BHSP

( jelaskan penyebab

batuk dan sesak

nafas )

2. Observasi warna,

kekentalan dan

jumlah sputum

3. Observasi TTV

4. Observasi adanya

suara nafas

tambahan dan

retraksi otot bantu

nafas

5. Atur posisi semi

fowler

6. Ajarkan pasien cara

batuk efektif

7. Lakukan fisioterapi

dada dengan teknik

postural drainase,

perkusi, dan fibrasi

dada

8. Kolaborasi dalam

pemberian O2

9. Kolaborasi

pemberian nebulizer

dan obat

1. Menjalin hubungan

saling percaya antara

perawat dengan

pasien, dapat

memudahkan perawat

dalam melakukan

wawancara dengan

pasien

2. Karakteristik sputum

dapat menunjukkan

berat ringannya

obstruksi

3. Untuk mengetahui

perkembangan pasien

4. Mengetahui adanya

keabnormalan pada

pernafasan untuk

mengoptimalkan

tindakan

5. Dapat meningkatkan

ekspansi dada

6. Batuk yang terkontrol

dan efektif dapat

memudahkan

pengeluaran dari

sekret yang melekat

dijalan napas

7. Postural drainase

dengan perkusi dan

fibrasi menggunakan

bantuan gaya gravitasi

untuk membantu

menaikkan sekresi

sehingga dapat

dikeluarkan atau

dihisap dengan mudah

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

60

fisioterapi

dada

8. Mengoptimalkan

jalan nafas

9. Mengoptimalkan

pengobatan yang

diberikan

2. Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

3x24 jam diharapkan

intake nutrisi dapat

terpenuhi.

Kriteria hasil :

1. Nafsu makan

Klien

meningkat

2. Klien mampu

memakan

makanan

dalam porsi

sedikit tapi

sering

3. Tidak ada

penurunan

BB selama

sakit

4. Albumin

dalam batas

normal

1. Jelaskan pada pasien

tentang pentingnya

pemenuhan nutrisi

bagi tubuhnya

2. Kaji penyebab

penurunan nafsu

makan pasien

3. Anjurkan pasien

untuk memakan

dalam porsi sedikit

tapi sering.

4. Anjurkan makan

selagi hangat.

5. Pantau intake dan

output, timbang

berat badan secara

periodic .

6. Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk

menetapkan jenis

diet yang tepat dan

pemberian vitamin

1. Meningkatkan

pengetahuan

pasien

2. Membantu dalam

menentukan

rencana tindakan

selanjutnya

3. Memaksimalkan

intake nutrisi tanpa

kelelahan dan

energy besar serta

menurunkan iritasi

saluran cerna

4. Makanan hangat

dapat

meningkatkan

nafsu makan

5. Berguna dalam

mengukur

kefektifan intake

gizi dan dukungan

cairan.

6. Merencanakan

diet dengan

kandungan gizi

yang cukup untuk

memenuhi

peningkatan

kebutuhan energy

dan kalori

sehubungan

dengan status

hipermatabolik

pasien

3. Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

2x24 jam iharapkan

tidak terjadi

penyebaran infeksi.

Kriteria Hasil :

1. Pasien

1. Jelaskan pada

pasien tentang

penyakit dan cara

penularan penyakit

melalui droplet

udara selama

batuk, bersin

meludah .

1. Meningkatkan

pemahaman pasien

mengenai penyakit.

2. Untuk mencegah

terjadinya

penularan infeksi

3. Untuk mencegah

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

61

menyatakan

pemahamany

a tentang

proses

penyakit

2. Pasien dapat

memperlihat

kan perilaku

sehat

3. Tidak

muncul

tanda-tanda

infeksi

lanjutan

4. Tidak ada

anggota

keluarga

yang tertular

TB

2. Ajarkan pasien

cara etika batuk

yang benar

3. Anjurkan pasien

untuk batuk/bersin

dan mengeluarkan

dahak pada tisu

dan membuangnya

pada tempat yang

tertutup

4. Anjurkan pasien

untuk menghindari

meludah

sembarangan

5. Ajarkan pasien

cara cuci tangan

yang benar

6. Pertahankan

teknik isolasi

7. Identifikasi orang

lain yang beresiko

tertular

terjadinya

penularan infeksi

4. Kebiasaan ini utuk

mencegah reiko

penularan infeksi

5. Kebiasaan ini utuk

mencegah reiko

penularan infeksi

6. Menurangi resiko

penularan pada

orang lain

7. Orang yang

terpajan perlu

pengawasan

lanjutan agar tidak

terjadi infeksi

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

62

3.4 Implementasi Keperawatan

Tabel 3.6 Implementasi Keperawatan Pada Ny.S dengan Diagnosa Medis TB

Paru Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo

No.

Dx

Tanggal Jam Implemeatasi Nama

dan

Tanda

tangan

1. 09/01/2020 16.15

16.20

16.30

16.40

16. 45

16.50

17.00

17.10

17.15

1. Membina hubungan saling percaya

antara perawat dengan pasien (

menjelaskan penyebab batuk dan

sesak nafas )

Respon : Pasien memperhatikan

penjelasan petugas tentang

penyebab sesak napas

2. mengobservasi warna, kekentalan

dan jumlah sputum

- Sputum berwarna putih, kental

disertai darah dan sering keluar

saat batuk

3. Mengobservasi TTV

- TD 120/80 mmHg

- Nadi : 88x/Menit

- Suhu : 36.1 C

- RR : 29x/menit

4. Mengobservasi adanya suara nafas

tambahan dan retraksi otot bantu

nafas

- Terdapat suara nafas tambahan

(ronkhi Pada bagian tengah

dan terdapat retraksi otot bantu

nafas intercostae)

5. Mengatur posisi semi fowler

- Pasien mengatakan lebih

nyaman posisi setengah duduk

daripada berbaring

6. Melakukan dan mengajarkan cara

fisioterapi dada dengan teknik

postural drainase, perkusi, dan

fibrasi dada.

- Pasien dan keluarga pasien

paham cara melakukan

fisioterapi dada

7. Mengajarkan pasien cara batuk

efektif

- Pasien paham cara melakukan

.

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

63

batuk efektif

8. Memberikan nasal kanul 4Lpm

9. Memberikan obat P.o Codein 10mg

- Menginjeksi Antrain 1gr

- Menginjeksi Ondancentron

4mg

- Menginjeksi Omeprazole 1 vial

- Nebulizer Combivent

2. 09/01/20 18.15

18.25

18.30

18.35

18.40

17.15

1. Menjelaskan pada pasien tentang

pentingnya pemenuhan nutrisi bagi

tubuhnya

- Pasien mulai paham tentang

pentingnya kebutuhan nutrisi

bagi tubuhnya

2. Mengkaji penyebab penurunan

nafsu makan pasien

- Pasien mengatakan lidahnya

pahit saat dibuat makan

3. Anjurkan pasien untuk memakan

dalam porsi sedikit tapi sering.

- Pasien mau melakukanya

4. Anjurkan pasien makan selagi

hangat

- Pasien mau melakukanya

5. Pantau intake dan output, timbang

berat badan secara periodic .

- intake makan 2x¼ porsi

- Output BAB 2hr/1x

6. Mengganti cairan infus widabes

dan Menginjeksi vit K

3. 09/01/2020 18.45

18.55

19.00

19.05

19.15

19.25

1. Menjelaskan pada pasien tentang

penyakit dan cara penularan

penyakit melalui droplet udara

selama batuk, bersin meludah .

- Pasien mulai paham tentang

penyakitnya

2. Mengajarkan pasien cara batuk

yang benar

- Pasien mau melakukanya

3. Mengannjurkan pasien untuk

batuk/bersin dan mengeluarkan

dahak pada tisu dan membuangnya

pada tempat yang tertutup

- Pasien mau melakukanya

4. Menganjurkan pasien untuk

menghindari meludah

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

64

sembarangan

- Pasien mau melakukanya

5. Ajarkan pasien cara cuci tangan

yang benar

- Pasien bisa mendemonstrasikan

cara mencuci tangan dengan

benar

6. Pertahankan teknik isolasi

7. Identifikasi orang lain yang

beresiko tertular

1. 10/01/2020 15.30

15.40

15.45

15.50

15.55

16.05

1. Mengobservasi adanya suara nafas

tambahan dan retraksi otot bantu

nafas

- Terdapat suara nafas tambahan

(ronkhi Pada bagian tengah dan

terdapat retraksi otot bantu

nafas intercostae)

2. Mengobservasi TTV

- TD 110/60 mmHg

- Nadi : 82x/Menit

- Suhu : 36.2 C

- RR : 24x/menit

3. Mengobservasi warna,

kekentalan dan jumlah sputum

- Sputum berwarna putih,

kental sudah tidak keluar

darah.

4. Memberikan terapi O2 Nasal

kanul 4Lpm

5. Mengajarkan keluarga

pasienfisioterapi dada dengan

teknik postural drainase, perkusi,

dan fibrasi dada.

- keluarga pasien paham cara

melakukan fisioterapi dada

6. Menganjurkan pasien batuk

efektif

- Pasien mau melakukanya

dengan baik

7. Kolaorasi pemberian obat

- Memberikan obat P.o Codein

10mg

- Menginjeksi Antrain 1gr

- Menginjeksi Ondancentron

4mg

- Menginjeksi Omeprazole 1

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

65

vial

- Nebulizer Combivent

2. 10/01/2020 16.15

16.20

16.25

1. menganjurkan pasien makan dalam

porsi sedikit tapi sering

- Pasien mau melakukanya

2. Anjurkan pasien makan selagi

hangat

- Pasien mau melakukanya

3. Mengobservasi Intake dan Output

- Intake 2x¼ porsi

- Output BAB (-)

4. Mengganti cairan infus Widabes

14Tpm

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

66

3. 10/01/2020 16.30

16.40

16.45

16.50

16.55

1. Mengajarkan pasien cara batuk

yang benar

- Respon : Pasien mau

melakukanya

2. Mengannjurkan pasien untuk

batuk/bersin dan mengeluarkan

dahak pada tisu dan

membuangnya pada tempat yang

tertutup

- Respon : Pasien mau

melakukanya

3. Ajarkan pasien cara cuci tangan

yang benar

- Respon : Pasien bisa

mendemonstrasikan cara

mencuci tangan dengan benar

4. Pertahankan teknik isolasi

5. Identifikasi orang lain yang

beresiko tertular

1. 11/01/2020 21.30

21.40

21.45

21.50

22.00

23.30

1. Mengobservasi adanya suara nafas

tambahan dan retraksi otot bantu

nafas

- Terdapat suara nafas tambahan

(ronkhi Pada bagian tengah ,

sudah tidak terdapat retraksi

otot bantu nafas )

3. Mengobservasi TTV

- TD 110/70 mmHg

- Nadi : 86x/Menit

- Suhu : 36.4C

- RR : 21x/menit

4. Mengobservasi warna,

kekentalan dan jumlah sputum

- Sputum berwarna putih,

kental sudah tidak keluar

darah.keluarnya jarang

5. Mengajarkan keluarga

pasienfisioterapi dada dengan

teknik postural drainase, perkusi,

dan fibrasi dada.

- keluarga pasien paham cara

melakukan fisioterapi dada

6. Menganjurkan pasien batuk

efektif

- Pasien mau melakukanya

dengan baik

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

67

7. Kolaorasi pemberian obat

- Memberikan obat P.o Codein

10mg

- Menginjeksi Antrain 1gr

- Menginjeksi Ondancentron

4mg

- Menginjeksi Omeprazole 1

vial

2. 11/01/2020 22.05

22.10

22.15

22.30

1. menganjurkan pasien makan

dalam porsi sedikit tapi sering

- Pasien mau melakukanya

2. Anjurkan pasien makan selagi

hangat

- Pasien mau melakukanya

3. Mengobservasi Intake dan Output

- Intake 3x1/2 porsi

- Output BAB (-)

4. Mengganti cairan infus Widabes

14Tpm

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

68

3.5 Evaluasi Keperawatan

Tabel 3.7 Catatan Perkembangan Pada Ny.S dengan Diagnosa Medis TB Paru

Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo

Tanggal Diagnosa

Keperawatan

Catatan Perkembangan Paraf

10/01/2020 Ketidakseimba

ngan nutrisi

kurang dari

kebutuhan

S : Pasien mengatakan sesaknya sedikit

berkurang

O :

- K/U Lemah

- G-C-S 4-5-6

- Suara Nafas Ronkhi (+)

- Retraksi Otot bantu nafas (+)

- Terpasang O2 Nasal Kanul

4Lpm

- Batuk (+)

- Sekret berwarna putih kental

campur darah

TTV:

- TD 110/60 mmHg

- Nadi : 82x/Menit

- Suhu : 36.2 C

- RR : 24x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

S : Intervensi dilanjutkan No. 2,4,6,7,9

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

69

10/01/2020 Ketidakseimba

ngan Nutrisi

Kurang Dari

Kebutuhan

Tubuh

S : Pasien mengatakan sudah mau

makan sedikit- sedikit

O: - K/u Lemah

- Mual berkurang

- Nafsu makan 3x¼porsi

- Pasien Tampak lemas

- BB 39Kg

- Konjungtiva anemis

- Albumin (3.4 g/dL)

A : Masalah Teratasi sebagian

P Intervensi dilanjutkan No.4-5

10/01/2020 Resiko

penyebaran

infeksi

S : pasien mengatakan terkadang masih

lupa menutup mlut saat batuk atau bersn

karena kebiasaan

O:

- Pasien masih jarang menutup

mulut saat batuk

- Pasien masih kurang mampu

cuci tangan dengan tepat

- Saat batuk dahak sudah dibuang

pada tisu dan mau

membuangnya pada tempat yang

tertutup.

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

70

- Tidak ada keluarga atau anggota

lain yang mempunyai gejala

yang sama dengan pasien

A: Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan No.

2,3,5,6,7,

11/01/2020 Ketidakefektif

an bersihan

jalan nafas

S : Pasien mengatakan sesaknya sedikit

berkurang

O :

- K/U Cukup

- G-C-S 4-5-6

- Suara Nafas Ronkhi (+)

- Retraksi Otot bantu nafas (-)

- Sudah tidak terpasang O2 Nasal

Kanul 4Lpm

- Nafas spontan

- Batuk (+)

TTV:

- TD 110/70 mmHg

- Nadi : 86x/Menit

- Suhu : 36.4 C

- RR : 21x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

71

P : Intervensi dilanjutkan

11/01/2020 Ketidakseimba

ngan Nutrisi

Kurang Dari

Kebutuhan

Tubuh

S : Pasien mengatakan nafsu makanya

membaik

O: - K/u cukup

- Mual sudah tidak ada

- Nafsu makan 3x1/2porsi habis

- BAB (-)

- BB 39Kg

A : Masalah Teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkam

11/01/2020 Resiko

Penyebaran

Infeksi

S : Pasien menatakan sudah menutup

mulut saat batuk atau bersin

O :

- :Pasien sudah membuang dahak

pada tempat yang tertutup

- Pasien sudah bisa melakukan

etika batuk dengan baik

- Pasien mampu cuci tangan

dengan tepat

- Tidak ada keluarga atau anggota

lain yang mempunyai gejala

yang sama dengan pasien

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

72

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Tabel 3.8 Evaluasi Keperawatan Pada Ny.S dengan Diagnosa Medis TB Paru

Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo

Tanggal Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi Paraf

12/02/202

0

Ketidakefektif

an bersihan

jalan nafas

S : Pasien mengatakan sudah tidak

sesak

O :

- K/U Cukup

- G-C-S 4-5-6

- Suara Nafas Ronkhi (+)

- Batuk (+)

- Nafas Spontan

- Dahak Berwarna putih jarang

keluar

- Tidak ada retraksi otot banu

nafas

TTV

- TD 120/70 mmHg

- Nadi : 80x/Menit

- Suhu : 36.6C

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

73

- RR : 20x/menit

A : Masalah Teratasi sebagian

P : Intervensi dihentikan Pasien pulang

12/02/202

0

Ketidakseimba

ngan Nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh

S : Pasien mengatakan nafsu makanya

meningkat

O:

- Nafsu makan pasien meningkat

3x 1 porsi habis

- K/U Cukup

- Mual (-)

A : Masalah Teratasi

P : Intervensi dihentikan pasien pulang

12/02/202

0

Resiko

penyebaran

Infeksi

S: Pasien menatakan sudah menutup

mulut saat batuk atau bersin

O :

- :Pasien sudah membuang dahak

pada tempat yang tertutup

- Pasien sudah bisa melakukan

etika batuk dengan baik

- Pasien mampu cuci tangan

dengan tepat

- Tidak ada keluarga atau anggota

lain yang mempunyai gejala

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

74

yang sama dengan pasien

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan pasien pulang

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

75

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab IV akan dilakukan pembahasan mengenai asuhan keperawatan

pada pasien Ny.S dengan diagnosa medis Tuberkulosis Paru di ruang Mawar

Merah RSUD Sidoarjo yang dilaksanakan mulai tanggal 09 Januari 2020 sampai

12 Januari 2020. Melalui pendekatan studi kasus untuk mendapatkan kesenjangan

antara teori dan praktek dilapangan. Pembahasan terhadap proses asuhan

keperawatan ini dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi

keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.

4.1 Pengkajian

4.1.1 Identitas

Pada tinjauan pustaka menurut Sylvia, (2010), TB paru banyak

terjadi pada laki-laki, usia 15-50 tahun, karena perubahan aktifitas yang

terlalu berat, pola hidup dan lingkungan Pada tinjauan kasus didapatkan

bahwa, pasien adalah seorang perempuan bernama Ny.S usia 48 tahun. Pada

pengkajian identitas terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus dikarenakan pada tinjauan pustaka penyakt TB Paru lebih

banyak terjadi pada laki-laki usia 15-50 tahun. , tetapi tidak memungkinkan

perempuan juga dapat terserang TB Paru karena mobilitas yang tinggi dan

juga tertular oleh penderita lainya.

4.1.2 Keluhan utama

Pada tinjauan pustaka menurut Muttaqin (2008), pada pasien

dengan diagnosa TB Paru biasanya mengalami keluhan sesak nafas, dan

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

76

batuk berdahak lebih dari 3 minggu. Sedangkan pada tinjauan kasus

didapatkan data Ny.S mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak disertai

darah. Pada tinjauan kasus tidak didapatkan banyak kesenjangan karena

pada penderita TB Paru Batuk darah terjadi karena pecahnya pembuluh

darah tergantung dari besar kecilnya pembulu darah yang pecah.

4.1.3 Riwayat Kesehatan

4.1.3.1 Riwayat Kesehatan sekarang

Pada tinjauan pustaka menurut Muttaqin (2008), didapatkan

keadaan pasien yang menderita TB adalah sesak nafas, batuk lebih dari 1

minggu disertai dengan peningkatan suhu tubuh, penurunan nafsu makan,

dan kelemahan tubuh. Sedangkan dari hasil tinjauan kasus Ny.S mengeluh

sesak nafas dan batuk disertai darah, lemas ,keringat dingin, penurunan

nafsu makan dan mual. Pada pengkajian ini tidak banyak kesenjangan

antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, Pada tinjauan kasus Ny.S tidak

mengalami penigkatan suhu tubuh karena biasaya peningkatan suhu tubuh

terjadi pada awal masa inkubasi.

4.1.3.2 Riwayat kesehatan dahulu

Pada pengkajian ini terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka

dan tinjauan kasus. Pada tinjauan pustaka menurut Muttaqin (2008)

penyakit yang pernah diderita oleh penderita yang sehubungan dengan

tuberculosis paru antara lain seperti ispa, efusi pleura, serta tuberculosis

paru yang kembali aktif. Sedangkan Ny.S mengatakan tidak pernah

mengalami ISPA , Efusi pleura maupun Tb paru sebelumnya.

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

77

4.1.3.3 Riwayat Kesehatan Keluarga

Pada tinjauan pustaka menurut Muttaqin (2008) dijelaskan bahwa

TB Paru tidak diturunkan tetapi perlu ditanyakan sebagai faktor

predisposisi apakah penyakit ini pernah dialami oleh anggota keluarga

lainya. Sedangkan pada tinjauan kasus Ny.S mengatakan tidak ada

anggota keluarga yang menderita penyakit menular ataupun menahun

seperti yang diderita Ny.S, Hanya saja suami Ny.S merupakan perokok

aktif . pada riwayat kesehatan keluarga terdapat kesenjngan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus karena faktor resiko terjadinya TB Paru

beragam.

4.1.3.4 Lingkunga Rumah dan Komunitas.

Pada tinjauan pustaka menurut muttaqin (2008) Banyak didapatkan

lingkungan tempat tinggal pada pasien TB Paru sangat minim akan

pencahayaan matahari dan kurangnya ventilasi di dalam rumah.

Sedangkan pada tinjauan kasus lingkungan tempat tinggal Ny.S berada di

pemukiman rumah yang sempit dan berdempetan sehingga ventilasi udara

di rumahnya sedikit. Kondisi ini membuat virus dan bakteri penyebab

penyakit mudah berkembangbiak.

4.1.3.5 Perilaku Yang Mempengaruhi Kesehatan

Menurut muttaqin (2008) perilaku yang mempengaruhi kesehatan

biasanya merokok , minum minuman beralkohol. Sedangkan pada tinjauan

kasus, keseharian Ny.S merupakan pengasuh anak/ baby sister. Hanya saja

suami Ny.S merupakan perokok aktif sehinga terpapar asap rokok tersebut.

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

78

Pada pengkajian ini terdapat kesenjangan karena Ny.S tidak

mengkonsumsi minuman beralkohol dan pasien bukan seorang perokok

aktif.

4.1.3.6 Pemeriksaan Fisik

1) Sistem pernafasan (B1)

Pada Tinjauan pustaka menurut muttaqin (2008) didapatkan

peningkatan usaha dan frekuensi nafas dengan menggunakan otot bantu

nafas , adanya batuk yang produktif dengan sputu purulen berwarna

kuning kehijauan sampai hitam, di dapatkan bentuk dada barel chest.

Gerakan pernafasan masih simetris.Vocal vremitus pada umumnya

normal, Adanya bunyi resonan pada seluruh lapang paru, jika terdapat

suara redup maka ada secret di lapang paru yang berarti memang terinfeksi

TB Paru.Biasanya didapatkan suara nafas tambahan seperti ronkhi atau

wheezing.

Sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan bentuk dada simetris,

susunan ruas tulang belakang lengkap, irama nafas takipnea, RR

29x/Menit, terdapat retraksi otot bantu nafas ( otot intercostae ), alat bantu

napas Nasal Kanul 4Lpm, ada nyeri dada saat bernafas terdapat batuk dan

sekret berwarna putih kental bercampur dengan darah. Pada palpasi

ditemukan vocal fremitus sebelah kanan dan kiri sama tetapi sedikit redup.

Pada perkusi ditemukan suara perkusi thorax sedikit redup pada bagian

tengah . Pada auskultasi ditemukan suara nafas tambahan ronchi pada sisi

dada sebelah kanan (lobus superior dan lobus inferior).

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

79

Pada sistem pernafasan tidak banyak kesenjangan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus . pada tinjauan pustaka biasanya ditemukan

bentuk dada barel chest sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan bentuk

dada simetris

2) Sistem Kardiovaskuler (B2)

Pada tijauan pustaka menurut Muttaqin (2008). Didapatkan Adanya

keluhan kelemahan fisik, Denyut nadi perifer lemah, CRT<3 derik, akral

hangat, takikardi (jika terjadi syok), Batas jantung mengalami pergeseran

pada TB paru dengan efusi pleura masih mendorong ke sisi yang sehat,

Tekanan darah biasanya normal, buni jantung tambahan biasanya tidak

didapatkan.

Pada tinjauan kasus Tidak terdapat nyeri dada, irama jantung

teratur , ictus cordis teraba kuat posisi ICS V midclavikula sinistra ukuran

1 cm,akral dingin , CRT <3Detik bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, tidak

terdapat bunyi jantung tambahan, tidak ada sianosis, tidak ada clubbing

finger, tidak ada pembesaran vena jugularis, Tekanan darah 120/80

mmHg, Nadi 88x/ Menit.

Pada Sistem kardiovaskuler terjadi kesenjangan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan pustaka biasanya ditemukan

akral hangat , denyut nadi perifer lemah, takikardia , terjadi pergeseran

batas jantung. Sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan bahwa akral

dingin denyut nadi perifer kuat , tidak ditemukan takikardi, dan pergeseran

batas jantung karena pasien tidak mengalami komplikai eusi pleura.

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

80

3) Sistem persyarafan (B3)

Pada tijauan pustaka menurut muttaqin (2008) biasanya

ditemukan Kesadaran composmentis, ditemukan adanya sianosis perifer

apabila gangguan perfusi jaringan berat. Didapatkan adanya konjungtiva

anemia pada TB paru dengan gangguan fungsi hati.

Pada tinjauan kasus didapatkan Kesadaran composmentis,

orientasi baik mampu mengenal orang, tempat dan waktu, pasien

kooperatif, GCS 4-5-6, tidak ada kejang, tidak ada kaku kuduk, tidak ada

brudzinsky, tidak ada nyeri kepala, tidak ada pusing, istirahat siang ± 30

menit/hari, malam ± 6-8 jam/hari, tidak ada kelainan nervus cranialis,

pupil isokor, refleks cahaya +/+ (normal).

Pada sistem persyarafan tidak ada kesenjangan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus ditemukan klien tidak

mengalami sianosis perifer karena pasien tidak mengalami gangguan

perfusi jaringan berat.

4) Sistem Perkemihan (B4)

Pada tinjauan pustaka menurut muttaqin (2008), didapatkan adanya

oliguria menandakan syok hipovolemik, urine berwarna jingga pekat dan

berbau menandakan fungsi ginjal masih normal sebagai ekskresi karena

meminum OAT terutama Rifampisin, kemungkinan ada nyeri tekan pada

kandung kemih karena distensi sebagai bentuk komplikasi.

Pada tinjauan kasus didapatkan bentuk alat kelamin normal, alat

kelamin bersih, frekuensi berkemih ± 4 x/hari teratur, jumlah 1500cc /24

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

81

jam, bau khas, warna kuning jernih, tempat yang digunakan kamar mandi,

klien tidak menggunakan alat bantu berkemih.

Pada sistem perkemihan ada kesenjangan antara tinjauan pustaka

dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus ditemukan klien tidak

mengalami oliguri dikarenakan output cairan adekuat 1500cc/hari, klien

tidak mengalami nyeri tekan pada kandung kemih karena tidak terjadi

distensi kandung kemih dan warna urin klien kuning jernih karena klien

mengkonsumsi obat rifampissin.

5) Sistem Pencernaan (B5)

Pada tinjauan pustaka menurut muttaqin (2008), Didapatkan klien

biasanya mengalami mual muntah, penurunan nafsu makan dan penurunan

berat badan Keadaan mulut kotor, mukosa lembab.Adanya nyeri tekan

abdomen sebagai komplikasiAdanya distensi abdomen akibat batuk

berulang, tersengar bising usus menurun (normal 5-12x/menit).

Pada tinjauan kasus ditemukan mulut simetris, mukosa bibir

lembab, bentuk bibir normal, gigi caries, kebiasaan gosok gigi 1 x/hari,

tidak ada nyeri abdomen, kebiasaan BAB 2hari/1x, konsistensi padat,

warna kuning kecoklatan, bau khas, tempat yang digunakan wc, peristaltik

11x/menit, tidak ada masalah eliminasi alvi, nafsu makan sebelum sakit

baik (3x/hari) , saat sakit kurang (2x1/4 Porsi). jenis minuman sebelum

sakit air putih sebanyak 1000cc/hari dan saat sakit air putih sebanyak

700cc/hari, berat badan sebelum sakit 42kg, saat sakit 39kg.

Pada sistem pencernaan ada kesenjangan antara tinjauan pustaka

dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus ditemukan bising usus klien

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

82

normal dikarenakan intake cairan dan nutrisi masih adekuat tidak

mengalami penurunan nafsu makan yang drastis.

6) Sistem Muskuloskeletal dan integrumen (B6)

Menurut Zuklarnain (2014) Aktivitas sehari-hari berkurang

banyak, gejala yang muncul antara lain kelemahan, kelelahan, insomnia,

pola hidup menetap, jadwal olahraga menjadi tak teratur .Adakah nyeri

tekan pada sendi atau tulang akibat dari komplikasi, infeksi TB pada

tulang.

Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan kemampuan pergerakan

sendi dan tungkai (ROM) bebas, kekuatan otot 5/5/5/5, tidak ada fraktur,

tidak ada dislokasi, akral teraba dingin, lembab, turgor kulit elastis, CRT

≤ 3 detik, tidak ada oedema, kulit bersih, kemampuan melakukan ADL

mandiri, warna kulit sawo matang.

Pada sistem muskuloskeletal dan integument terjadi kesenjangan

antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena Pada tinjauan kasus

ditemukan klien tidak mengalami kelemahan otot dikarenakan intake

cairan dan nutrisi masih mencukupi untuk mensupply tenaga dan tidak

terdapat nyeri tekan pada sendi atau tulang karena tidak terjadi komplikasi

infeksi TB pada tulang.

7) Sistem pengindraan (B7)

Pada tinjauan pustaka menurut muttaqin (2008) biasanya

ditemukan pupil isokor, reflek cahaya baik, konjungtiva anemis,

pergerakan bola mata normal, mukosa hidung lembab, kaji adanya secret

pada hidung.

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

83

Pada tinjauan kasus didapatkan Konjungtiva anemis, sklera tidak

ikteric, palpebra tidak oedem, tidak ada strabismus, ketajaman penglihatan

normal, tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Hidung normal,

mukosa hidung lembab, tidak ada sekret, ketajaman penciuman normal,

tidak ada kelainan pada hidung. Bentuk telinga simetris, tidak ada keluhan,

ketajaman pendengaran normal, tidak menggunakan alat bantu

pendengaran. Mampu merasakan manis, pahit, asam, dan asin, peraba

normal.

Pada sistem pengindraan tidak ada kesenjangan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus ditemukan tidak

adanya gangguan pada penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa dan

peraba.

8) Sistem Endokrin (B8)

Pada tinjauan pustaka menurut Fachrudin (2010), pada penderita

TB par tidak ditemukan pembesaran kelenjar tyroid. Sedangkan pada

tinjauan kasus tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada

pembesaran limfe, tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tidak ada luka

gangren.

Pada sistem endokrin tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus, dikarenakan pada tinjauan kasus pasien tidak

mempunyai riwayat penyakit endokrin seperti diabetes mellitus dan

hipertyroid.

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

84

4.2 Diagnosa Keperawatan

Menurut Nuratif dan Kusuma (2015) bahwa diagnosa keperawatan

yang lazim timbul pada klien dengan tuberculosis paru (TB Paru) adalah :

4.2.1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d. sekresi yang berlebihan.

4.2.2 Gangguan pertukaran gas b.d. kongesti paru, gipertensi pulmonal.

4.2.3 Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d.

penurunan nafsu makan.

4.2.4 Hipertermia b.d. reaksi inflamasi.

4.2.5 Resiko infeksi b.d. pemajanan penularan kontak (langsung, tidak

langsung, kontak dengan droplet).

Pada tinjauan kasus muncul tiga masalah keperawatan diantaranya

yaitu, ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan

pembentukan sputum berlebih, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual , dan Resiko Penyebaran

Infeksi berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan untuk

mencegah paparan patogen

Pada diagnosa keperawatan terdapat kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus karena pada tinjauan pustaka tidak muncul

diagnosa keperawatan resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan

ketidakcukupan pengetahuan untuk mencegah paparan patogen

dikarenakan pasien kurang memahami tentang cara penularan penyakit dan

pola kebiasaan pasien yang menimbulkan resiko penyebaran infeksi .

sedangkan pada tinjauan kasus tidak dimunculkan diagnosa kperawatan

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru, hipertensi

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

85

pulmonal dikarenakan tidak terjadi sianosis dan klien tidak gelisah , tidak

muncul diagnosa keperawatan Hipertermia berhubungan dengan reaksi

inflamasi karena biasanya reaksi inflamasi terjadi pada masa inkubasi dan

pada saat pengkajian suhu tubuh pasien normal.

4.3 Intervensi Keperawatan

Pada perumusan perencanaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus biasanya terjadi kesenjangan yang cukup berarti karena perencanaan

pada tinjauan kasus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien.

Pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan produksi sekret berlebih terjadi kesenjangan antara

tinjauan pustaka dengan tinjuan kasus, yaitu pada tinjauan kasus tidak

diterapkan rencana tindakan mepertahankan cairan yang adekuat karena

kebutuhan cairan pasien sudahcukup baik.

Pada diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual tidak mengalami banyak

kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus , yaitu pada tinjauan

kasus ditambahkan rencana tindakan jelaskan tentang pentingnya

pemenuhan nutrisi bagi tubuhnya yang berguna agar klien mengerti tentang

nutrisi yang dibutuhkan. Dan pada tinjauan kasus tidak diterapkan rencana

untuk melakukan dan menganjurkan perawatan oral hygiene sebelum dan

sesudah makan karena kebersihan muut sudah bersih hanya saja gigi pasien

ada yang caries.

Pada diagnosa keperawatan Resiko penyebaran infeksi

berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan untuk mencegah

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

86

paparan pathogen tidak mengalami kesenjangan antara tinjauan pustaka

dan tinjauan kasus. Hal ini dikarenakan pada tinjauan pustaka tidak

dijabarkan rencana tindakan keperawatan, tetapi pada tinjauan kasus telah

direncanakan tindakan keperawatan yaitu Jelaskan pada pasien tentang

penyakit dan cara penularan penyakit melalui droplet udara selama batuk,

bersin meludah .Ajarkan pasien cara etika batuk yang benar , Anjurkan

pasien untuk batuk/bersin dan mengeluarkan dahak pada tisu dan

membuangnya pada tempat yang tertutup, Anjurkan pasien untuk

menghindari meludah sembarangan , Ajarkan pasien cara cuci tangan

yang benar, Pertahankan teknik isolasi, Identifikasi orang lain yang

beresiko tertular.

4.4 Implementasi Keperawatan

Pada pelaksanaan keperawatan tidak terdapat kesenjangan antara

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada tinjauan pustaka hanya

dijelaskan pengertian dari implementasi menurut Smeltzer S,(2008), yaitu

Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi

biasanya dilakukan setelah semua perencanaan dianggap siap .

Pada tinjauan kasus telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan oleh perawat. Pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan

bersihan jalan napas berhubungan dengan pembentukan sputum berlebih

dibutuhkan pelaksanaan selama 3 hari dan tindakan yang dilakukan yaitu

BHSP ( menjelaskan penyebab batuk dan sesak nafas ),Mengobservasi

warna,kekentalan dan jumlah sputum,Mengobservasi TTV,Mengobservasi

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

87

adanya suara nafas tambahan dan retraksi otot bantu nafas,Mengatur posisi

semi fowler,Mengajarkan pasien cara batuk efektif (hirup udara dari

hidung dan mengeluarkan lewat mulut sebanyak 3 kali, kemudian

batukkan), Melakukan fisioterapi dada dengan teknik postural drainase,

perkusi,dan fibrasi dada,Berkolaborasi dalam pemberian O2,Berkolaborasi

pemberian nebulizer dan obat .

Pada diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dibutuhkan pelaksanaan

keperawatan selama 3 hari dan tindakan yang dilakukan yaitu Menjelaskan

pada pasien tentang pentingnya pemenuhan nutrisi bagi tubuhnya,

Mengkaji penyebab penurunan nafsu makan pasien Menganjurkan pasien

untuk memakan dalam porsi sedikit tapi sering.Menganjurkan makan

selagi hangat.Memantau intake dan output, Menimbang berat badan secara

periodic .Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menetapkan jenis diet yang

tepat dan pemberian vitamin

Pada diagnosa keperawatan Resiko Penyebaran Infeksi

berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan untuk mencegah

paparan pathogen dibutuhkan pelaksanaan keperawatan selama 2 hari dan

tindakan yang dilakukan yaitu menjelaskan pada pasien tentang penyakit

dan cara penularan penyakit me

lalui droplet udara selama batuk, bersin meludah .Mengajarkan

pasien cara etika batuk yang benar , Menganjurkan pasien untuk

batuk/bersin dan mengeluarkan dahak pada tisu dan membuangnya pada

tempat yang tertutup, Menganjurkan pasien untuk menghindari meludah

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

88

sembarangan ,Mengajarkan pasien cara cuci tangan yang benar,

Mempertahankan teknik isolasi, Mengidentifikasi orang lain yang beresiko

tertular.

4.5 Evaluasi Keperawatan

Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dapat dilaksanakan karena

merupakan kasus semu sedangkan pada tinjauan kasus evaluasi dapat

dilaksanakan karena dapat diketahui keadaan pasien dan masalahnya

secara langsung.

Pada akhir evaluasi diagnosa keperawatan ketidakefektifan

bersihan jalan nafas berhubungan dengan pembentukan sputum berlebih

disimpulkan bahwa masalah keperawatan teratasi karena sudah sesuai

dengan tujuan yang ditetapkan oleh perawat yaitu jalan napas kembali

bersih, RR 20x/Menit , Nafas spontan , Tidak ada retraksi otot bantu nafas

Diagnosa Keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual disimpulkan bahwa masalah

keperawatan pasien teratasi karena sudah sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan oleh perawat yaitu nutrisi pasien terpenuhi. Hal ini sesuai

dengan teori menurut Nurarif & Kusuma (2015), bahwa tujuan

keperawatan dari ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat yaitu nutrisi pasien

terpenuhi.

Diagnosa Keperawatan Resiko Penyebaran Infeksi berhubungan

dengan ketidakcukupan pengetahuan untuk mencegah paparan pathogen

disimpulkan bahwa masalah keperawatan pasien teratasi karena sudah

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

89

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh perawat yaitu nutrisi pasien

terpenuhi. Hal ini sesuai dengan teori menurut Nurarif & Kusuma (2015),

bahwa tujuan keperawatan dari Resiko Penyebaran Infeksi berhubungan

dengan ketidakcukupan pengetahuan untuk mencegah paparan pathogen

yaitu Tidak terjadi penyebaran infeksi.

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

90

BAB V

PENUTUP

Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan

keperawatan secara langsung pada klien dengan diagnosa medis Tuberkulosis

Paru diruang Mawar mersh RSUD Sidoarjo, maka penulis dapat menarik

beberapa kesimpulan sekaligus saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan

mutu asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis Tuberkulosis Paru.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan

pada Ny.S dengan diagnosa medis Tuberkulosis Paru, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Fokus pengkajian pada Ny.S yaitu pada sistem pernafasan dengan data

sebagai berikut ditemukan irama napas tidak teratur dengan jenis takipnea,

terdapat retraksi otot bantu napas (otot intercostae), alat bantu napas Nasal

kanul 4 lpm, ada nyeri dada saat bernapas, terdapat batuk dan sekret

berwarna putih kental bercampur dengan darah. Pada palpasi ditemukan

vocal fremitus sebelah kanan dan kiri sama tetapi sedikit redup. Pada

perkusi ditemukan suara perkusi thorax sedikit redup pada bagian tengah .

Pada auskultasi ditemukan suara nafas tambahan ronchi pada sisi dada

sebelah kanan (lobus superior dan lobus inferior). Pada status cairan dan

nutrisi nafsu makan pasien menurun (2x ¼ porsi) , karenya Ny.S

mengatakan lidahnya pahit saat dibuat makan dan batuk yang terus

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

91

menerus sehingga meyebabkan mual. Pada pengkajian Persepsi dan

pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya saat dikaji Pasien

dan keluarga pasien tidak mengetahui penyebab TB paru dan cara

penularan serta penatalaksanaan penanganan penyakit TB paru.

5.1.2 Diagnosa keperawatan prioritas pada pasien meliputi : ketidakefektifan

bersihan jalan nafas berhubungan denganPembentukan sputum berlebih ,

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan mual , dan Resiko Penyebaran Infeksi berhubungan dengan

ketidakcukupan pengetahuan untuk mencegah paparan patogen

5.1.3 Pada ketiga diagnosa prioritas yang muncul pada klien dilakukan melalui

dua jenis tindakan yaitu tindakan mandiri keperawatan dan tindakan

kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi.

5.1.4 Implementasi keperawatan dilaksanakan selama tiga hari dan semua

tindakan yang diimplementasikan kepada klien berdasarkan pada rencana

tindakan keperawatan yang telah ditetapkan oleh perawat.

5.1.5 Dari ketiga diagnosa prioritas yang terjadi pada Ny.S didapatkan dua

masalah teratasi dan satu masalah teratasi sebagian Kondisi Ny.S suduh

cukup baik dari sebelumnya sehingga Ny.S dianjurkan untuk KRS.

5.2 Saran

Penulis memberikan saran sebagai berikut :

5.2.1 Untuk pencapaian hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan

hubungan yang baik dan keterlibatan klien, keluarga dan tim kesehatan

lainnya.

Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

92

5.2.2 Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya selalu

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang cukup serta dapat

bekerja sama dengan tim kesehatan lainya dalam memberikan asuhan

keperawatan.

5.2.3 Dalam meningkatkan mutu suatu asuhan keperawatan yang profesional

alangkah baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang

membahas tentang masalah kesehatan yang ada pada pasien.

5.2.4 Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu

ditingkatkan baik secara formal dan informal.

5.2.5 Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep

manusia secara komprehensif sehingga mampu menerapkan asuhan

keperawatan dengan baik.

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

92

DAFTAR PUSTAKA

Arizhandy, kristian (2012). Asuhan keperawatan Tuberculosis paru

(TBC).http://arizandy.blogspot.in/2012/10/asuhan-keperawatan-tbc.html.

Diakses pada tanggal 06 agustus 2019 pada pukul 18.15 WIB.

Amin, (2011). Buku Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, ECG, 2011.

Astuti (2010). Bab II Tinjauan pustaka. Eprints.um.ac.id Diakses pada tanggal

11 agustus 2019 pada pukul 13.00 WIB

Chandra B, (2012). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Depkes (2006). Tuberkulosis. www.academia.edu Diakses pada tanggal 11

agustus 2019 pada pukul 13.15

Danusantoso, Halim 2000. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Hipokrates.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2015). Profil Kesehatan Republik

Indonesia 2015. www.depkes.go.id/profil-kesehatan-indonesia/profil-

kesehatan-indonesia. Diakses pada tanggal 03 Agustus 2019.

Muttaqin Arif, 2009. Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta: Diva

Press.

Nuarif Amin Huda, Kusuma Hardi.(2015).Panduan penyusunan Asuhan

keperawatan profesional.NANDA NIC-NOC.Edisi revisi jilid 3.

Jogjakarta . MediAction Publishing

Notoadmodjo, Soekijo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Pradana S, . (2014) . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 4.Jakarta :

FK.UI.

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

93

Price, Sylvia Anderson, (2010). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses – Proses

penyakit. Jakarta : ECG.

Riskesdas, (2018) Potret Sehat Indonesia. www.depkes.go.id diakses pada tanggal

03 Agustus 2019 pada jam 19.20 WIB.

Sholeh, Suryono (2014) Naga, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi 3. Jakarta :

FKUI.

Saferi, Andra (2013), KMB 3 Keperawatan Medikal Bedah, Yogyakarta : Nuha

Medika.

Smeltzer, Suzanne, C dan Bare, Brenda. G.2001. Buku ajar keperawatan medikal

bedah Brunner dan Suddart Volume 1.Jakarta : ECG.

WHO (2019) Tuberculosis Paru.www.who.intdiakses pada tanggal 27 juli 2019

pada pukul 19.30 WIB

Wijaya, Andra saferi dan Putri, Yessie Mariza (2013). Keperawatan

Medical Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika.

Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

94

Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

95

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TUBERCULOSIS PARU

Dosen Pembimbing

Ns. Faida Annisa, S.Kep, MNS

Disusun Oleh :

Mirza Safira (1701059)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 110: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

96

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

TUBERCULOSIS PARU

Judul : TB Paru

Hari/ Tanggal :

Tempat : Di Ruang Rawat Inap Mawar Merah RSUD Sidoarjo

Lama : 30 Menit

Penyaji : Mirza Safira

Sasaran : Keluarga dan pasien Ny.S di Ruang Mawar Merah

A. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai TB Paru selama 30 menit, pasien

maupun keluarga pasien dengan TB Paru mampu memahami tentang TB Paru.

B. Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai TB Paru, maka kelurga maupun pasien

mampu:

1. Menjelaskan tentang pengertian TB Paru

2. Menjelaskan tentang penyebab TB Paru

3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala TB Paru

4. Menjelaskan tentang bagaimana cara penularan TB Paru

5. Menjelaskan tentang pengobatan TB Paru

6. Melaksanakan cara pencegahan TB Paru.

C. Sasaran

Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya untuk Pasien dan

Keluarga pasien Ny.S di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo.

D. Materi

1. Pengertian TB Paru

2. Penyebab TB Paru

3. Tanda dan Gejala TB Paru

4. Cara Penularan TB Paru

5. Pengobatan TB Paru

6. Cara pencegahan TB Paru.

Page 111: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

97

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. Media

1. Leaflet

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 Menit Pembukaan:

Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri dan

akademi

Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan.

Menyebutkan materi

penyuluhan yang akan

diberikan.

Menanyakan kesiapan peserta

Menyambut salam dan

mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Menjawab

2 20 Menit Pelaksanaan :

Penyampaian materi :

✓ Menjelaskan tentang

pengertian TB Paru

✓ Menjelaskan

tentang penyebab TB Paru

✓ Menjelaskan tentang

tanda dan gejala TB Paru

✓ Menjelaskan tentang

Cara Penularan TB Paru

✓ Menjelaskan tentang

Pengobatan TB Paru

Mendengarkan dan memper-

hatikan

Page 112: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

98

✓ Menjelaskan

tentang pencegahan TB Paru

Sesi tanya Jawab :

✓ Memberikan kesempatan

kepada peserta untuk

bertanya

Evaluasi :

✓ Menanyakan kembali

hal-hal yang sudah dijelaskan

mengenai TB Paru

Bertanya

Menjawab

Menjelaskan

Memperhatikan

3 5 Menit Penutupan :

✓ Menutup pertemuan

dengan menyimpulkan

materi yang telah dibahas.

✓ Mengucapkan terima

kasih kepada peserta.

✓ Mengucapkan salam

Mendengarkan

Menjawab salam

H. Evaluasi

1. Pasien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah

disampaikan oleh perawat

2. Pasien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

perawat

3. Penilaian

Page 113: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

92

I. Denah

J. Pengorganisasian

1. Penyaji : Mirza Safira

PASIEN DAN KELUARGA

PENYAJI

Dokumentasi

Page 114: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

93

Page 115: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

94

Page 116: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/131/1/KTI MIRZA. ACC docx.pdf · i karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny.s dengan

95