14
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi Disusun oleh : Muchammad Fatoni J100110019 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

  • Upload
    hakiet

  • View
    279

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS

OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSUD DR.

MOEWARDI SURAKARTA

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat untuk Menyelesaikan Program

Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Disusun oleh :

Muchammad Fatoni

J100110019

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi Ilmiah dengan judul Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus

Osteoarthritis Genu Dextra di RSUD DR. Moewardi Surakarta

Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing KTI untuk di

Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh :

NAMA : Muchammad Fatoni

NIM : J100110019

Pembimbing

( Sugiono SSt. FT)

Mengetahui,

Ka. Prodi Fisioterapi FIK UMS

( Isnaini Herawati, S.Fis, S.Pd, M.Sc )

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Muchammad fatoni

NIM : J100110019

Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan/Fisioterapi d3

Jenis Publikasi : Karya Tulis Ilmiah

Judul : PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas

penulisan karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimapn, mengalih mediakan / pengalih

formatkan.

3. Mengelola dalam bentuk data (data base), mendistribusikannya serta

menampilkan dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis

kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta iziz dari saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pibadi tanpa melibatkan pihak

perpustakaan UMS dari segala bentuk hukum yang timbul atas pelanggaran hak

cipta dalam karya tulis ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Juli 2014

Yang Menyatakan

(Muchammmad fatoni)

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

ABSTRACT

PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT

IN THE CASE OF GENU DEXTRA OSTEOARTHRITIS AT RSUD DR.

MOEWARDI SURAKARTA

(Muchammad Fathoni, J100110019, 2014)

Scientific Writing

Contents page 52, List of Picture 7, List of Tables 10, Attachments 3

Background : osteoarthritis is a joint symptome that cause decreased of cartilage

of joint, and then appear bump of bone in surface of joint (osteofit).

Ostheoarthritis in genu can result joint pain, stiff joint, weakness and disability.

That synptome can helped by Phisiotherapy.

Methods : the methods in the management of this case, using Microwave

Diathermy (MWD), Transcutaneus Electrical Stimulation (TENS), exercise

therapy, then evaluated using methods of measuring of pain (VDS), measuring of

muscle strength (MMT), measuring of the range of motion (goneometer), ability

of ADL (Jette Scale).

Objectives :above methods to understand the benefits of MWD, TENS and

exercise therapy in reducing pain,increasing range of motions, increasing muscle

strength, and increasing of ability ADL.

Results :after had given physiotherapy 6 times the results obstained : decreased of

pain, increased range of motions, increased muscle strength and then increased

ability of functional activity.

Conclusion : MWD, TENScan reduce pain in that case. Exercise therapy can

increases range of motions, muscle strength, and ability of functional activity.

Key words: Osteoarthritis, Microwave Diathermy, Transcutaneus Electrical

Stimulation,exercise therapy.

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Osteoarthritis dikenal pula sebagai pengapuran sendi. Kelainan utama

osteoarthritis adalah kerusakan pada tulang rawan sendi. Tulang rawan sendi

adalah komponen sendi yang melapisi ujung tulang dalam persendian, berfungsi

sebagai bantalan dan peredam kejutan apabila dua ruas tulang berbenturan pada

saat sendi digerakkan (Furqonita, 2007).

Keluhan sakit sendi biasanya hilang-hilang timbul dan menyerang hanya

beberapa persendian. Pada tahap awal, nyeri sendi timbul bila selesai latihan fisik

yang berat dan kemudian hilang setelah istirahat. Keluhan kemudian berlanjut

menjadi kekakuan sendi sewaktu bangun pagi yang hilang dalam waktu 15-30

menit dan makin berkurang setelah digerakan (Yatim, 2006).

Fisioterapi dapat memberikan terapi pada kasus osteoarthritis dengan

menggunakan Microwave Diathermy (MWD), Transcutaneus Electrical

Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan. Bahwasanya MWD dapat mengurangi

nyeri karena efek yang dihasilkan MWD dapat menaikkan ambang rangsang nyeri

sehingga menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, sirkulasi darah ke jaringan

akan meningkat dan diikuti pembuangan substansi nyeri sehingga didapatkan efek

sedatif pada jaringan.TENS juga dapat mengurangi nyeri karena efek stimulasi

listrik yang yang diaplikasikan pada serabut saraf akan menghasilkan aktivasi

antidromik, dengan adanya aktivasi antidromik ini dapat menyebabkan

vasoldilatasi dan penekanan aktivasi simpatis sehingga meningkatkan aliran darah

dan pengangkutan materi yang berpengaruh terhadap nyeri juga akan meningkat.

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

Dan terapi latihan dapat menambah lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan

otot dan meningkatkan aktivitas fungsional karena efek yang didapatkan adalah

memperlancar sirkulasi darah, sebagai rileksasi otot, memelihara kekuatan otot,

meningkatkan kekuatan otot sehingga dapat meningkatkan aktivitas fungsional.

Rumusan Masalah

1. Apakah MWD, TENS, dan terapi latihan dapat mengurangi nyeri,

meningkatkan LGS, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan aktifitas

fungsional pada kondisi Osteoarthritis Genu Dextra?

Tujuan

1. Mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi osteoarthritis genu dextra

dan mengetahui manfaat TENS, MWD, terapi latihan dalam mengurangi nyeri,

dalam menambah lingkup gerak sendi, menambah kekuatan otot dan

meningkatkan aktivitas fungsional.

KERANGKA TEORI

Definisi Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah suatu gangguan persendian dimana terjadi perubahan

berkurangnya tulang rawan sendi, hingga terbentuk tonjolan tulang pada

permukaan sendi (Muttaqin, 2011).

1. Anatomi Os. Femur, Os. Patella, Os. Tibia, dan Os. Fibula.

a. Os. Femur (Tulang paha)

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

Os. Femur merupakan tulang terpanjang dan terkuat di skeleton, terbentuk

silindris. Seperti os. Longum pada umumnya, os. Femur terbagi ke dalam corpus

dan dua exstremitas.

b. Os. Patella (Tulang tempurung lutut)

Os. Patella berbentuk pipih merupakan tulang trianguler, terletak didepan

articulaio genus. Patella berfungsi melindungi bagian depan articulatio genus.

Mempunyai facies anterior dari facies articularis, facies articularis lateralis

bentuknya lebih besar dari pada articularis medialis (Hadiwidjaya, 2004).

c. Os. Tibia

Os tibia merupakan tulang terpanjang kedua setelah tulang femur. Tulang

ini dibedakan ke dalam corpus dan dua exstermitas. Exstermitas proxsimal

mempunyai dua tonjolan, yaitu condylus lateralis et medialis. Corpus tibiae

mempunyai tiga margo (Hadiwidjaya, 2004).

d. Os fibula

Os. Fibula terletak sebelah lateral dan lebih kecil dari tibia. Extremitas

proximalis membulat disebut capitulum fibula yang ke proximal meruncing

menjadi apex capitulis fibula. Pada capitulum terdapat dua daratan yang disebut

facies articularis capituli fibula untuk bersendi dengan tibia. (Hadiwidjaya,

2004).

2. Etiologi

Berdasarkan patogenesis dari osteoarhtritis dibedakan menjadi dua yaitu

osteoarhtritis primer dan osteoartitis sekunder. Osteoarhtritis primer sering

disebut Osteoarthritis idiopatik yaitu Osteoarthritis yang kausanya tidak dapat

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

diketahui ada hubungannya dengan penyakit sistematik ataupun proses

perubahan pada sendi. Osteoarthritis sekunder adalah Osteoarthritis yang

didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, dan

heriditer ( Anonim, 2011).

3. Patologi

Lutut adalah sendi besar yang paling sering terkena osteoarthritis. Secara

fisiologis, sendi lutut mendapat beban pada saat melakukan mobilisasi. Pada

beberapa keadaan, pasien dengan cidera permukaan sendi, robekan meniskus

ketidak stabilan ligamen atau deformitas pinggul atau lutut (Muttaqin, 2011).

Perubahan-perubahan yang terjadi pada osteoarthritis adalah degradasi rawan,

osteofit, sklerosis subkondral dan sinovitis.

PROSES FISIOTERAPI

1. Impairment

a. Terdapat nyeri tekan dan gerak pada daerah lutut kanan.

b. Terdapat keterbatasan fleksi lutut kanan karena nyeri.

c. Terdapat penurunan kekuatan otot fleksor dan ekstensor lutut kanan.

2. Functional limitation

Kesulitan melakukan aktifitas fungsional terutama saat berdiri lama,

berjalan jauh dan saat posisi duduk ke berdiri.

3. Disability

Kegiatan sehari-hari terganggu karena pasiean harus berdidi lama.

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

Pelaksanaan Fisioterapi

1. Microwave Diathermy (MWD)

Pasang elektroda glasspada sisi lateral dan medial lutut. Beri jarak dengan

kulit antara 3-5 cm. Atur waktu selama 10 menit kemudian naikan intensitas

sampai pasien merasa hangat, intensitas 50 mA. Setelah terapi selesai intensitas

dikmbalikan ke posisi nol dan matikan alat. Elektroda dan kabel dirapikan seperti

semula.

2. TENS (Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation)

Penempatan elektroda pada lateral dan medial lutut kanan. Arus frekuensi:

200, durasi pulsa: 50,waktu: 10 menit. Kemudian naikan intensitas sampai pasien

merasakan adanya rangsangan berupa getaran nyaman, kemudian naikan

intensitas kembali sampai terjadi getaran yang kuat tetapi masih nyaman,

intensitas: 31 mA. Selama terapi harus dimonitor rasa ynag dirasakan pasien.

Setelah terapi selesai intensitas dikembalikan ke posisi nol dan matikan alat.

Elektroda dan kabel dirapikan seperti semula.

3. Free aktive exercise

Pasien diminta untuk meluruskan lututnya secara aktif dan kemudian

menekukunya kembali selama 8 x 2 hitungan. Setelah latihan selesai rapikan bed

seperti semula.

4. Resisted active exercise dengan quadriceps bench

Posisi pasien duduk di quadriceps bench, posisi pasien senyaman

mungkin. Pasang tali pemberat pada pergelangan kaki di mana penentuan

besarnya tahanan beban dan pengulangan ditentukan dengan menggunakan tes

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

submaksimal, tes submaksimal yaitu tes untuk memperkirakan kekuatan

maksimal dengan menggunakan diagram holten.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

1. Nyeri

Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan penurunan nyeri tekan pada terapi

ke-4 yang semula 3 (nyeri ringan) menjadi 2 (nyeri sangat ringan). Begitu juga

dengan nyeri gerak yang semula 4 (nyeri tidak begitu berat) menjadi 3 (nyeri

ringan). Hasil evaluasi nyeri dengan Visual Desdriptive scales (VDS).

2. Lingkup Gerak Sendi

Perubahan luas gerak sendi dari (T1) sampai evaluasi terakhir (T6) dapat

dilihat bahwa setelah 6 kali terapi ada peningkatan luas gerak sendi. Terjadi

peningkatan lingkup gerak sendi knee dextra dari terapi awal 0-0-115 sampai

terapi akhir 0-0-125.

3. Kekuatan Otot

Evaluasi ketiga penilaian kekuatan otot dengan MMT. Perubahan

kekuatan otot dari (T1) sampai evaluasi terakhir (T6) dapat dilihat bahwa setelah

6 kali terapi ada peningkatan kekuatan otot. Yang semula 4- menjadi 4.

4. Aktifitas Fungsional

Evaluasi terakhir yaitu peningkatan aktivitas fungsional dengan Skala Jette.

Perubahan aktivitas fungsional dari terapi pertama (T1) sampai terapi terakhir

(T6) dapat dilihat bahwa setelah 6 kali terapi ada peningkatan aktivitas fungsional.

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

PEMBAHASAN

1. Nyeri

Efek termal yang dihasilkan MWD dapat menaikkan ambang rangsang

nyeri dari serabut saraf disekitar lutut sehingga menyebabkan vasodilatasi

pembuluh darah, sirkulasi darah ke jaringan akan meningkat dan diikuti dengan

pembuangan substansi nyeri, sehingga akan didapatkan efek sedatif pada

jaringan.

Stimulasi listrik TENS yang diaplikasikan pada serabut saraf akan

menghasilkan aktivasi antidromik. Dengan adanya implus antidromik ini akan

mengakibatkan terlepasnya materi P dari neuron sensoris yang berujung

terjadinya vasodilatasi arteriole dan ini merupakan dasar bagi proses triple

responses sehingga pengangkutan materi yang berpengaruh terhadap nyeri juga

akan meningkat (Parjoto, 2006).

Terapi latihan yang dilakukan secara aktif dan perlahan terus berusaha

sampai mencapai lingkup gerak sendi maksimal dan diikuti rileksasi otot dapat

menghasilkan penurunan nyeri (Kisner, 2007).

2. Lingkup Gerak Sendi

Pemberian terapi latihan pada kondisi osteoarhtritis genu berupa gerak aktif

dan gerak tahanan ini bertujuan untuk melatih otot sehingga mencegah terjadinya

keterbatasan gerak serta menjaga elastisitas otot (Kisner, 2007).

3. Kekuatan Otot

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

Pemberian terapi latihan pada osteoarthritis genu berupa gerak aktif dan

gerak tahanan ini bertujuan untuk memelihara kekuatan otot, meningkatkan

kekuatan otot, mengembalikan koordinasi.

Ressisted movement yaitu suatu bentuk latihan aktif denmgan kontraksi

otot secara dinamik maupun statik ditahan oleh kekuatan dari luar. Gerakan ini

fungsinya adalah meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan otot (Kisner, 2007).

4. Kemampuan Fungsional

Secara umum tujuan terapi latihan adalah meliputi pemeliharaan dari

kekuatan daya tahan otot dan peningkatan kemampuan fungsional (Kisner,2007).

Hilangnya suatu fungsi atau adanya hambatan dalam melaksanakan suatu fungsi

dapat menghambat kemampuan dirinya untuk hidup secara independent yaitu

dalam melaksanakan aktifitas kerja.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Pemberian ketiga modalitas tersebut sangat berpengaruhnya terhadap

kondisi osteoarthritis sendi lutut yaitu dapat membantu mencegah dan menangani

permasalahan berupa:1. mengurangi nyeri pada lututnya mulai dari nyeri tekan

dan gerak dengan menggunakan skala VDS, 2.meningkatkan lingkup gerak sendi

dengan goneometer, 3. meningkatkan kekuatan otot dengan MMT, 4.

meningkatkan aktivitas fungsional pasien dengan skala jette.

Saran

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

1. Bagi Fisioterapis

Untuk senantiasa berusaha meningkatkan pengetahuan sehingga untuk

mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat muncul pada penderita dan dapat

melakukan intervensi fisioterapi yang tepat untuk keberhasilan terapi.

2. Bagi Pasien

Diharapkan ketekunan dan ketelatenan dalam melakukan terapi dan latihan di

rumah secara teratur dapat menghasilkan terapi yang optimal. Sehingga

permaslahan pasien dapat terpecahkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ajunk, 2008. Dari http://ajunkdoank.wordpress.com/2008/12/25definisi-dan-

patologi-osteoarthritis-oa/, diunduh 05 Mei pukul 20.05 WIB.

Aretnasih, 2013. Dari http://www.aternasih.blogspot.com/2013/11/anatomi-

fisiologi-knee-joint,html?=1, diunduh tanggal 05 Mei pukul 20.35 WIB.

Anonim, 2011. Dari

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kedokteran/207311066/BAB%2011.

pdf, diunduh14 April pukul 22.30 WIB.

Riset Kesehatan Dasar. 2013. “Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia” hal 95.

Gleadle. Jonathan. 2007.“History and Examination at a Glance : Anamneses dan

Pemeriksaan Fisik. Terjemahan oleh Anisa Rahmalia. Jakarta: Erlangga.

Furqonita, Deswati. 2007. “Seri Ipa Biologi SMP Kelas 8”. Jakarta : Yudisthira.

Hadiwidjaya, Satimin. 2004. “Anatomi Ekstremitas (Suatu Pendekatan Anatomi

Regional)”. Surakarta: Sebelas Maret University.

Ikawati, Zullies. 2010. “Resep Hidup Sehat”. Yogyakarta: Kanisus.

Kisner, Carolin and Lynn Allen Colby. 2007. “Therapeutic Exercise 5th Edition”.

Philadelphia: F.A. Davis Company.

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI …eprints.ums.ac.id/30958/13/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdfKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA

Kurnia, Syamsudin, 2009. “Osteoarthritis Diagnosis, Penananganan dan

Perawatan di Rumah”. Yogyakarta : Fitramaya.

Loghum, Bohn Stafleu. “Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh”. Santvoortbeeklan:

De Molen.

Muttaqin, Arif. 2011. “Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal”. Buku Kedokteran

EGC. Jakarta : 290.

Okmala, Wita. 2012. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Tendinitis Supraspinatus

Dextra di RSUD Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Universitas

Muhammadiyyah Surakarta.

Parjoto, Slamet. 2006. “Terapi Listrik untuk Modulasi Nyeri”. Semarang : Ikatan

Fisioterapi Indonesia Cabang Semarang.

Setyaningrum, Ika. 2008. Penatalaksanaan Short Wave Diathermy dan William

Flexion Exercise pada Nyeri Punggung Bawah Akibat Spondilosis

Lumbal. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Politeknik Kesehatan Surakarta.

Subroto, Wisnu. 2012. Buku “Terapi Latihan Satu”. Cilacap.

Syaifuddin. 2011. “Atlas Berwarna Tiga Bahasa Anatomi Tubuh Manusia”.

Jakarta: Salemba Medika.

Yatim, Faisal. 2006. “Penyakit Tulang dan Persendian”. Jakarta: Pustaka Populer

Obor.