32
 METODE PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI BERSIH Karya tulis ini disusun dalam rangka memberi penjelasan menyeluruh mengena i metode-metode pengolahan air gambut dan pengaruhnya bagi kualitas hidup masyarakat. Oleh: Adrian Teguh Wicaksono, XA-01. Elius Salmon Sinabariba, XA-14. Kevin Sebastian, XA-22. Renandha Septaryan Yustira, XA-33 Roby Hartono, XA-34 SMA KOLESE KANISIUS JAKARTA 2012

Karya Tulis Kelompok Atap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 1/32

 

METODE PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI BERSIH

Karya tulis ini disusun dalam rangka memberi penjelasan menyeluruh mengenaimetode-metode pengolahan air gambut dan pengaruhnya bagi kualitas hidup

masyarakat.

Oleh:

Adrian Teguh Wicaksono, XA-01.

Elius Salmon Sinabariba, XA-14.

Kevin Sebastian, XA-22.

Renandha Septaryan Yustira, XA-33

Roby Hartono, XA-34

SMA KOLESE KANISIUS

JAKARTA

2012

Page 2: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 2/32

 

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis dengan judul:

“Metode Pengolahan Air Gambut Menjadi Air bersih.” 

telah disahkan pada

hari, tanggal:……………….

Pembimbing I

Elisabeth Ramadi

Pembimbing II

N. Widi Wahyono

Mengetahui,

Kepala SMA Kanisius

J. Heru Hendarto, SJ.

Page 3: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 3/32

 

KATA PENGANTAR

Page 4: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 4/32

 

HALAMAN MOTTO

Dalam penulisan karya tulis ini kami menggunakan beberapa motto:

“We had water in the past, let‟s save it „till the last.” 

“Kita sudah mempunyai air lebih dahulu, mari kita lestarikan itu sampai saat terakhir.” 

-Anonim

“Finding God In All Things.” 

“Menemukan Tuhan dalam segala hal.” 

-Ignatius Loyola

“The water you save today may quinch your thirst tomorrow.” 

“Air yang kamu simpan hari ini, bias melepaskan kehausan kita di masa depan.” 

-Anonim

Page 5: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 5/32

 

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kami persembahkan untuk:

1.  Bapak Widi, yang membantu dan membimbing kami dalam proses pembuatan karya tulis

ilmiah ini.

2.  Pater Heru, yang telah mendoakan agar semuanya terlaksana dengan sebaik mungkin

Page 6: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 6/32

 

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuanpenelitian, batasan masalah, manfaat, hipotesis, dan sistematika penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Air sedang menjadi topik hangat yang diperbincangkan, oleh karena kelangkaannya

sebagai pemenuh kebutuhan utama bagi manusia.Padahal banyak sekali air kotor di sekitar kita

yang masih layak untuk diolah kembali untuk menjadi air bersih yang layak guna.Tetapi hal ini

dihambat oleh kekurangmampuan masyarakat dalam mengolah air kotor / gambut untuk menjadi

air bersih kembali, dan hanya membiarkan sejumlah air itu mengalir dan menjadi kotor dan tak 

berguna, padahal metode pengolahannya cukup mudah dan alat serta bahannya terjangkau.

Hal ini sangat memprihatinkan, karena jika kita tidak ditangani dan disikapi dengan tepat maka

air bersih lama – lama akan habis karena tidak pernah digantikan dengan air olahan sebagai

subtitusi. Dan diperburuk dengan pemerintah yang seolah – olah lepas tangan dan menutup

mata.Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki.

Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan akhirnya menyebabkan penyesalan di

masa depan. Oleh karena itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan mencoba

membedah apa saja yang seharusnya dilakukan untuk memperbaiki keadaan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah:

1.  Apa itu air gambut?

2.  Apa faktor penyebab yang terdapat pada air gambut?

3.  Apa saja alat dan bahan yang diperlukan untuk pengolahan air gambut?

4.  Bagaimana cara pengolahan air gambut agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

sekitar?

5.  Apa dampak  – dampak yang ditimbulkan dari air gambut terhadap masyarakat sekitar?

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam karya tulis ini, akan dijelaskan:

1.  Pengertian air gambut.

2.  Faktor penyebab yang terdapat pada air gambut.

3.  Alat dan bahan yang diperlukan untuk pengolahan air gambut.

Page 7: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 7/32

 

4.  Cara pengolahan air gambut agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

5.  Dampak  – dampak yang ditimbulkan dari air gambut terhadap masyarakat sekitar.

1.4 Batasan Masalah

Air gambut adalah air permukaan atau air tanah yang banyak terdapat di daerah pasangsurut, berawa dan dataran rendah, berwarna merah kecoklatan, berasa asam (tingkat keasaman

tinggi), dan memiliki kandungan organik tinggi. Hingga kini air gambut belum bisa digunakan

masyarakat untuk sumber air minum.Kondisi ini menunjukkan bahwa air gambut masih

memerlukan pengolahan khusus terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai sumber air

untuk keperluan masyarakat.

Dari percobaan kami, air gambut yang disaring akan menjadi air bersih yang aman untuk dipakai.

Yang kami maksud dengan air bersih di sini adalah air yang tidak berwarna (bening) dan tidak 

berbau. Adapun air gambut yang akan kami ambil adalah air gambut berasal dari bantaran kali

Ciliwung yang kami nilai masih lumayan alami, yaitu di sekitar Kecamatan Pasar Minggu.

Metode yang akan kami gunakan adalah metode yang sederhana dengan menggunakan spons,

kerikil, pasir, arang, ijuk, kapur, tawas, dan kaporit.

1.5 Manfaat

Penelitian terhadap pemanfaatan kembali air gambut ini nantinya akan dapat membantu

warga setempat dalam menyikapi kekurangan air. Sehingga tidak perlu lagi ada warga yang

membeli air di agen-agen atau pengecer dan secara tidak langsung akan memperbaiki taraf hidup

mereka. Selain itu, kami juga berharap dengan adanya penelitian ini, masyarakat luas akan lebi

melihat potensi air gambut sebagai sumber air yang layak, dan secara khusus dapat menambah

wawasan warga setempat mengenai cara – cara mengolah air gambut. Juga menyadarkan

masyarakat untuk bisa lebih cinta pada lingkungan.

Page 8: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 8/32

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Air Gambut

Sekarang ini air sudah menjadi sesuatu yang langka bagi manusia, khususnya yang dapat

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan karena kelangkaan tersebut muncullah

 beberapa ide untuk memanfaatkan sumber air daur ulang, contohnya air gambut : “Air gambut

merupakan air permukaan dari tanah bergambut dengan ciri mencolok karena warnanya merah

kecoklatan, mengandung zat organik tinggi, rasanya asam, pH 2-5, dan tingkat kesadahannya

rendah.”1

Air gambut ini hanya dapat dimanfaatkan bila telah mengalami serangkain pengolahan,dan bagusnya, pengolahan-pengolahan ini cukup sederhana sehingga nantinya bisa dilakukan

oleh masyarakat kurang mampu, yang memang merupakan kelompok yang paling membutuhkan

pengetahuan mengenai tehnik pengolahan air gambut ini. Tehnik pengolahannya secara garis

 besar seperti ini : “Proses pengolahan air gambut terdiri dari dua tahap yaitu tahap koagulasi,

flokulasi, absorpsi, dan sedimentasi serta tahap penyaringan (filtrasi).”2 

2.2 Keuntungan Menggunakan Air Gambut

Sekarang ini, krisis air sudah semakin menjadi, bukan hanya Jakarta, tetapi juga pedesaan

yang padahal mempunyai pasokan air gambut yang dapat diolah dalam cukup besar. Oleh karena

itu, jika air gambut dimanfaatkan dengan baik akan bisa mengentaskan masalah kekurangan air

yang dialami oleh warga. Seperti kasus yang pernah dialami desa – desa ini di masa-masa

kekeringan dan kemarau :

Kusnaedi, Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum, (Jakarta, 1997), h.23

2 Ibid., 

Page 9: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 9/32

 

“Ketiga desa mencakup Kedungkarang, Kedungmutih (Wedung) dan Sidorejo (Sayung)

membutuhkan bantuan karena sumur di rumah warga kering sementara tak ada sumber air yang

bisa diandalkan mencukupi kebutuhan penduduk.”3 

Masalah kekeringan air seperti ini sering kali mengakibatkan perkembangan di daerah itu

terhambat, karena kebutuhan dasar seperti air bersih pun tidak terpenuhi, karena harus kehabisan

uang karena membeli air galon dari kota ataupun membeli filter mahal untuk penyaringan air,

 padahal ada penjernih alami untuk air: “Bahan penjernih alami dapat juga menggunakan biji

kelor ( Moringa olafera) yang banyak tumbuh di lapangan terbuka.”4 Masalah yang paling akan

paling berpengaruh adalah keterbatasan bahan pangan karena masalah irigasi, seperti yang

pernah terjadi di Desa Dukuhwringin, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Petani kekurangan air untuk mengairi sawah : “Petani tak lagi mendapatkan pengairan dari

saluran irigasi dan sungai sehingga terpaksa menyedot air dari dalam sumur bor.”5 

3 www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/10/06/161643/Tiga-Desa-Kekurangan-Air-Bersihdiunduh

20 Desember 2011, 15.50. 4 Kusnaedi., Op Cit ., h.25.

5 Kompas, Rabu 6 Juli 2011.

Page 10: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 10/32

 

Daftar Pustaka:

Kusnaedi. 1997. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum, Jakarta: Penebar

Swadaya.

www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/10/06/161643/Tiga-Desa- Kekurangan-

Air-Bersih

Kompas, Rabu 6 Juli 2011.

Page 11: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 11/32

 

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Pada bab III ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, varibel dan sampel,

teknik pengambilan data, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian eksperimen.Yang dimaksud dengan

penelitian eksperimen adalah penelitian yang menguraikan data-data yang tersedia menjadi

sebuah metode atau langkah-langkah untuk melakukan dan membuat sesuatu.Sebagai contoh

penelitian kami menjelaskan tentang bagaimana cara-cara untuk mengolah air gambut menjadi

air bersih yang siap pakai.Hal ini membutuhkan cara-cara tertentu agar bisa aman digunakan

oleh siapa saja.

Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan dan menganalisa data-data yang kami

dapat antara satu dengan yang lain. Selain itu kami juga mengolah data-data yang tersedia

dengan landasan teori yang kami gunakan.Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi

penelitian yang benar, tepat, dan bermanfaat.

3.2 Sumber Data

Sumber data yang kami gunakan adalah penelitian yang sudah ada mengenai fakta-fakta yang

berlaku di masyarakat, serta dilengkapi dengan buku-buku dan artikel koran, serta sumber data

yang berasal dari internet.

3.3 Variabel dan Sampel

Variabel yang kami gunakan adalah air gambut yang akan diolah menjadi air siap pakai (bukan

untuk dikonsumsi). Air gambut yang digunakan adalah air gambut yang berasal dari air tanah

yang ada di sekitar rawa dan berada pada tingkat keasaman yang tinggi.Sedangkan, untuk sampel

Page 12: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 12/32

 

kami menggunakan percobaan yang dirancang sedemikian rupa yang merupakan langkah dari

landasan teori kami.Serta, mengujinya pada diri kami sendiri dan sekitar 10 orang lainnya yang

berada di wilayah tempat pengambilan air tersebut.

3.4 Teknik Pengambilan Data

Secara umum, teknik pengambilan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan studi pustaka.Studi pustaka yaitu data yang diperoleh berasal dari sumber tertulis.

Dengan data-data ini kami dapat mengetahui, melalui pengambilan data dari beberapa sumber

tertulis mempunyai beberapa perbedaan isi dan cara penyampaian dengan topik permasalahan

yang sama. Dan setiap sumber data itu akan menguatkan satu sama lain.

3.5 Teknik Analisis Data

Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan

bahwa semua data dan landasan teori yang kami perlukan telah diperoleh dengan baik dan dapat

dipertanggungjawabkan. Lalu kami mulai membandingkan antara data yang satu dengan datayang lain sehingga didapatkan hasil data yang beraneka ragam namun tetap dalam satu topik 

penelitian. Setelah itu kami mulai mengklarifikasikan bahwa data-data yang kami peroleh

tersebut memang bisa dipercaya, sumber jelas, dan merupakan hal yang masuk akal.Selanjutnya,

sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang telah disatukan itu

dengan landasan teori yang kami perlukan agar lebih meyakinkan dan tidak mengada-

ada.Langkah terakhir, kami menuliskannya ke dalam karya tulis ini.

Page 13: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 13/32

 

BAB IV

METODE PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR BERSIH

Pada bab ini akan dijelaskan secara lebih terperinci dan lugas mengenai apa itu air gambut, baik pengertian secara kata dan criteria khususnya yang membedakan jenis air ini dari limbah lain,

faktor-faktor penyebab air gambut, serta akan dijelaskan cara-cara mengolah air gambut serta

alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengolahan, dan juga dampak-dampak yang ditimbulkan

dari air gambut bagi masyarakat sekitar.

4.1 Pengertian Air Gambut

Pada dasarnya “air gambut merupakan air permukaan dari tanah bergambut dengan ciri

mencolok karena warnanya merah kecoklatan, mengandung zat organik tinggi, rasanya asam, pH

2-5, dan tingkat kesadahannya rendah,”1dan jenis air ini merupakan salah satu sumber air

permukaan banyak dijumpai di Kalimantan. Warna kecoklatan yang menjadi karakteristik air

gambut disebabkan oleh asalnya yang merupakan jenis air yang mengalir pada jenis tanah yang

terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tetumbuhan yang setengah membusuk .  Kondisi air tersebut

membuatnya praktis tak layak pakai dan menunjukkan bahwa air gambut masih memerlukan

pengolahan khusus terlebih dahulu sebelumdapat digunakan sebagai sumber air untuk keperluan

domestik.

Maka dapat disimpulkan, bahwa meskipun air gambut tidak layak guna, namun

pengolahan dan penanganan yang tepat akan membuat air gambut dapat layak untuk digunakan,

tetapi sayangnya metode pengolahan air gambut tidak banyak diketahui oleh khayalak,

mengingat metode  – metode ini jika dipelajari dan diterapkan akan memudahkan warga untuk 

dapat memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.

________________________

1Kusnaedi, Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum,(Jakarta, 1997), h.23

Page 14: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 14/32

 

Air gambut pada umumnya memiliki kandungan seperti berikut ini:

2

 

2 http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB8GAMBUT.pdf diunduh 3 April 2012, 19.00.

Page 15: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 15/32

 

Seperti yang sudah disebutkan pada halam sebelumnya, bahwa air gambut dapat menjadi

alternatif sumber air bersih bila diolah terlebih dahulu dengan cara-cara yang aman, dan akan

sangat membantu mereka yang kesulitan mendapat air bersih di lingkungannya,khususnya

mereka yang tinggal di daerah Kalimantan, dimana banyak warga di Kalimantan yang

kekurangan air bersih.

“Sebagian masyarakat Kotabaru, Kalimantan Selatan sering kesulitan mendapatkan air bersih,

meski baru sekitar tiga pekan terakhir tidak turun hujan.”3 Padahal, banyak sumber air gambut

yang terdapat di daerah itu dalam bentuk rawa dan genangan – genangan luas.

“Proses pengolahan air gambut terdiri dari dua tahap yaitu tahap koagulasi, flokulasi,

absorpsi, dan sedimentasi serta tahap penyaringan (filtrasi).”2Ada beberapa metode yang biasa

digunakan, antara lain dengan cara kimia seperti koagulasi dan aerasi ataupu dengan cara fisik 

sepertianaerobik biofilter dan Slow Sand Filter (SSF). Tetapi kami akan lebih menekankan

penjelasan mengenai metode pengolahan air dengan cara memadukan metode keduanya, dan

metode itu akan lebih di paparkan pada sub bab yang berikutnya.

Segala macam pengolahan ini ditujukan untuk mencapai suatu pencapaian yaitu untuk 

menurunkan kekeruhan, mengurangi bau, rasa, dan warna, menurunkan kadar dan mematikan

mikroorganisme, mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut pada air, menurunkan kesadahan,

dan memperbaiki derajat keasaman agar air gambut bias digunakan untuk kebutuhan domestik 

kecuali untuk minum.

Air gambut sering kali dianggap tak berguna, atau dimanfaatkan dengan hanya sebatas

menjadi media budidaya ikan air tawar, dan kebutuhan pertanian, tetapi jarang yang berpikir

untuk memanfaatkannya sebagai sumber air bersih padahal nyatanya pemanfaatannya dapat

menjadi alternatif cerdas bagi krisis air.

3Kusnaedi, Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum,(Jakarta, 1997), h.23

Page 16: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 16/32

 

4.2 Faktor-faktor Penyebab Terciptanya Air Gambut

Air gambut merupakan air yang berasal dari permukaan tanah bergambut dengan

ciri-ciri yang betul-betul bisa terlihat jelas oleh mata telanjang karena warnanya yang merah

kecoklatan.Air gambut ini pula mengandung zat-zat organik yang tinggi dan banyak serta zat

besi yang dalam takarannya tergolong tinggi.Termasuk dalam senyawa yang bersifat asamkarena pH-nya 3 hingga 5, serta tingkat kesadahan airnya rendah.Yang dimaksud dengan

kesadahan air adalah kandungan mineral tertentu di dalam air, yaitu air gambut ini, yang pada

umumnya berupa ion kalsium dan magnesium dalam bentuk senyawa garam karbonat.

Dari penjelasan yang masih abstrak ini akan kami jabarka sehingga menjadi lebih akurat,

aktual, dan bisa dipercaya dengan cara mencamtumkan beberapa data mengenai apa saja yang

dapat menyebabkan air gambut yang kebanyakan ada di daerah rawa. Data-data berikut diambil

dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang sudah melakukan percobaan semacam ini

sebelumnya.

No. Parameter Unit Air Baku

1. Colour pt. Cobalt 125

2. Odour

3. Taste Acid

4. pH 5

5. Turbidity FTU 37

6. Amonium mg/l <0.047. Calcium mg/l 5.22

8. Copper mg/l <0.03

9. Iron disolve mg/l 1.20

10. Manganese mg/l 0.21

11. Magnesium mg/l 7.39

12. Zinc mg/l 1.46

13. Bicarbonate mg/l 88.99

14. Chloride mg/l 1.5115. Nitrate mg/l <0.11

16. Nitrite mg/l <0.03

17. Sulphate mg/l 56.88

18. Lead mg/l <0.01

19. Organic Matter mg/l 14.54

Page 17: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 17/32

 

20. Arsenic mg/l <0.001

21. Cadmium mg/l <0.01

22. Cyanide mg/l <0.01

23. Chrom mg/l <0.006

24. Mercury mg/l <0.001

25. E. coli /100 ml -

26. Coliform /100 ml -

27. Salmonella sp. /100 ml -

Sumber :http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB8GAMBUT.pdf  

Dari data di atas nampak bahwa banyak sekali zat-zat anorganik yang menyusun air

gambut tersenut sehingga air gambut itu menjadi suatu air yang terbentuk karena komponenlingkungan abiotik yaitu di daerah rawa atau daerah hutan-hutan bakau. Hal ini bisa terjadi

karena kurangnya kadar oksigen dan aktivitas makhluk hidup yang ada di sana. Sehingga

membuat tanah tersebut menjadi asam dan mengandung banyak zat-zat logam seperti yang ada

pada data di atas.

Selain itu juga dibutuhkan suatu cara untuk mengolah air gambut tersebut sehingga

terurai dari zat-zat penyusunnya tersebut karena jika tidak diurai atau dilepaskan maka beresiko

sekali untuk meracuni atau merusak tubuh dari para warga yang mengkonsumsinya baik 

diminum langsung maupun hanya dipakai sebagai alat pemenuhan kebutuhan sehari- hari.

Sumber :http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Gambut/gambut12.gif  

Page 18: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 18/32

 

Sumber :http://www.iptek.net.id/ind/warintek/GAMBAR/5b6.gif  

Gambar di atas ini merupakan cara untuk mengetahui dan memisahkan zat-zat logam yang masih ada

pada air gambut tersebut. Sehingga alat tersebut masih bisa dimodifikasi dan diperlengkap lagi agar bisa

berguna dalam proses penelitian unsur-unsur logam lain selanjutnya.

Page 19: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 19/32

 

4.3 Alat dan Bahan yang Diperlukan Untuk Pengolahan Air Gambut

Air gambut seperti yang kita ketahui adalah air yang keruh dan banyak mengandung

organisme-organisme yang dapat menyebabkan penyakit bila digunakan oleh manusia.Oleh

karena itu harus ada pengolahannya terlebih dahulu sebelum digunakan agar aman terhadap

kesehatan manusia. Dalam pengolahan air gambut ini tentu saja memerlukan alat dan bahan yang

dapat membuat air gambut menjadi jernih dan layak untuk dipakai.

Ada berbagai cara dalam pengolahan air gambut seperti menggunakan teknologi

modern atau dengan cara sederhana yaitu dengan alat dan bahan yang mudah kita dapatkan.

Cara-cara pengolahan air gambut dengan menggunakan alat sederhana dapat dilakukan dengan

cara berikut:

1.  Mengendapkan air gambut

Ini adalah cara yang paling sederhana yaitu dengan mengendapkannya untuk 

beberapa saat sebelum digunakan.

2.  Pengendapan dengan tanah lempung

Dalam percobaan ini alat dan bahan yang diperlukan hanya tong dan lempung saja.

Melalui proses kimiawi lempung akan menjernihkan air gambut saat dicampurkan.

3.  Paduan perlit semen dan kapur

Percobaan ini menggunakan perpecahan dari perpaduan perlit, semen, dan kapuryang kemudian dicampur dengan akuades lalu dicampur dengan air gambut. Maka

dalam beberapa menit air gambut akan menjadi jernih.

4.  Penyaringan dengan kerikil, ijuk, koral, arang kayu, dan pasir

Percobaan ini memerlukan kerikil, ijuk, koral, arang kayu, dan pasir yang disusun

menjadi 6 lapis lalu dituang air gambut pada lapisan paling atasnya, setelah sampai

lapisan paling bawah air gambut tersebut akan menjadi jernih.

Sedangkan dengan cara teknologi modern dapat dilakukan menggunakan teknologi

Upflow Anaerobic Filter  dan Slow Sand Filter.Teknologi tersebut menggunakan bakteri yang

dapat menghilangkan asam yang ada di air gambut tersebut.

Dalam karya tulis ini, kami akan menggunakan alat dan bahan yang sederhana yaitu

dengan cara penyaringan dengan kerikil, ijuk, koral, arang kayu, dan pasir.

Page 20: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 20/32

 

Alat-alat yang digunakan dalam pengolahan air gambut ini yaitu:

1.  Tong

Tong ini dipasang 2 buah kran untuk mengalirkan air ke penyaring dan ke saluran

 penguras. “Fungsi dari drum adalah untuk menampung air baku, untuk proses aerasi atau

penghembusan dengan udara, untuk proses koagulasi dan flokulasi serta untuk 

 pengendapan.”1 

2.  Pompa aerasi

“Fungsi pompa adalah untuk menghembuskan udara kedalam air baku agar zat besi

atau mangan yang terlarut dalam air baku berekasi dengan oksigen yang ada dalam udara

membentuk oksida besi atau oksida mangan yang dapat diendapkan.”2 

3.  Bak penyaring

Bak ini berisikan media-media untuk menyaring air gambut yang tersusun dari 6

lapisan. Lapisan pertama tersusun dari kerikil atau koral, lapisan kedua adalah ijuk, lapisan

ketiga adalah arang kayu, lapisan keempat terdiri dari kerikil kecil, lapisan kelima dari pasir

silika, dan lapisan keenam terdiri dari kerikil

http://shodik-uchiha.blogspot.com/ 

1http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB8GAMBUT.pdf diunduh 3 April 2012, 17.10

 

2Ibid., 

Page 21: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 21/32

 

Bahan-bahan yang digunakan dalam pengolahan air gambut ini dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel Bahan-bahan Pengolahan Air Gambut3 

No Bahan Satuan Jumlah

1 Tanki Fiber glass Volume 500 liter Buah 1

2Tong kran plastik, volume 20 atau 40liter Buah 1

3 Stop kran “ Buah 1

4 Stop kran “ Buah 2

5 Socket PVC drat luar “ Buah 3

6 Socket PVC drat luar “ Buah 3

7 Fauset PVC drat dalam “ Buah 38 Fauset PVC drat luar “ Buah 2

9 Pipa PVC “ Batang 1

10 Pipa PVC “ Batang 1

11 Slang plastik  “ Meter 6

12 Pompa tekan Buah 1

13 Ember plastik Buah 2

14 Spons busa, tebal 2 cm Lembar 1

15 Kerikil , diameter 1-2 cm Kg 5

16 Pasir silika Kg 25

17 Arang Kg 5

18 Ijuk Ikat 1

19 Kapur gamping - -

20 Tawas - -

21 Kaporit bubuk - -

3http://shodik-uchiha.blogspot.com/  diunduh 3 April 2012, 17.50 

Page 22: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 22/32

 

4.4 Cara Pengolahan Air Gambut Agar dapat Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Sekitar

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dan

 jumlahnya pun tidak terbatas, tetapi ditempat – tempat tertentu masih banyak masyarakatnya

yang kesulitan memperoleh air. Di sekitar daerah  –  daerah tersebut air bersih memang

kurang memadai, yang banyak adalah air gambut, yaitu air yang berasal dari rawa, airnyakeruh dan banyak mengandung organisme  –   organisme.“Penduduk yang tinggal di daerah

pasang surut dan daerah rawa di Sumatera dan Kalimantan menghadapi kesulitan

memperoleh air bersih untuk keperluan rumah tangga terutama air minum.”1Masyarakat di

daerah tersebut kesulitan mencari air bersih karena yang banyak di daerah mereka adalah air

gambut yang berwarna coklat dan bersifat asam. Karena kejadian yang sering menimpa

masyarakat inilah sekarang banyak orang yang berusaha untuk menemukan cara perjernihan

air gambut agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak.Proses pengolahan tersebut

sangatlah beragam, misalnya:

1.  Pengolahan dengan bahan kimia

  Persiapkan ember, kain kasa, corong, dan dirigen

  Larutkan masing masing bahan kimia dalam ember yang berbeda dengan perbandingan

campuran yaitu :

Table Pengolahan Bahan Kimia

Bahan Kimia  Air 

Soda ash 6,6 kg 20 liter

Tawas 6,6 kg 20 liter

Kaporit 1,5 kg 20 liter

  Setelah bahan kimia dilarutkan, biarkan beberapa saat sampai bahan kimia yang tidak 

dapat terlarut mengendap, kemudian saring dengan kain kasa dan masukkan ke dalam

dirigen.

Percobaan 

  Persiapkan 1 liter air baku

  Teteskan campuran soda ash secara bertahap hingga pH air mencapai 7

  Teteskan campuran tawas secara bertahap hingga terjadi floe dan air menjadi bening

  Tambahkan soda ash jika pH kurang dari 7

  Lakukan langkah di atas hingga di dapat campuran yg tepat antara soda ash dan tawas

  Sekarang buat tabel berapa jumlah bahan kimia yg digunakan untuk 1 liter air

 1 

http://www.sumbarprov.go.id/detail_artikel.php?id=457 diunduh 3 April 2012, 19.15

Page 23: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 23/32

 

2.  Proses pembuatan sistem penyaringan air bersih secara komplit

Sebenarnya, sistem penyaringan air bersih terdiri dari dua unit berupa

penampungan air baku dan filter. Penampungan air yang dilengkapi pipa saluran keluar

dihubungkan dengan pipa saluran dari filter melalui suatu selang penghubung air baku

diletakkan lebih tinggi dari pipa saluran peneriman dari filter, karena air disini mengalir

hanya berdasarkan pada gerak gravitasi. Pengaliran air ke dalam filter dikontrol oleh pipa

saluran pengaman yang berhubungan dengan udara bebas.

Pada filter diisi lapisan-lapisan penyaring (filtering mass) yang disusun berturut-turut dari

bawah ke atas sebagai berikut :

  Lapisan potongan arang bagian paling bawah

“Potongan arang disini selain berfungsi sebagai penyaring juga berfungsi untuk 

menetralisir bau dan warna dari air baku sesudah melewati lapisan ijuk.”2

  Lapisan ijuk bagian berada di atas lapisan arang

“Lapisan ijuk disusun secara berlapis-lapis dan tiap-tiap lapisan ijuk sebaiknya dipasang

saling bersilangan dengan lapisan dibawahnya sehingga nantinya membentuk semacam

ayakan.Jadi lapisan ijuk disini sebagai penyaring partikel yang lolos dari lapisan

diatasnya.”3

  Lapisan pasir kasar berada di atas lapisan ijuk 

“Dengan suatu ayakan maka ukuran kerikil dipisah menjadi bagian yang halus dan bagian

yang kasar.Pasir kasar akan menyaring floe yang berukuran besar yang terbawa oleh

air.”4 

  Lapisan busa kasur pada bagian paling atas.

“Bertujuan untuk menyaring sisa floe yang masih terbawa oleh air dari klarifier dan juga

berfungsi untuk menyaring floe yang berukuran kecil sehingga mempermudah saat

melakukan pembersihan filter saat dilakukan perawatan pada tong filter.”5 

2http://marausna.wordpress.com/2010/02/13/pengolahan-air-bersih/ diunduh 3 April 2012, 20.00 

 

3ibid.,

4ibid .,

 

5ibid .,

 

Page 24: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 24/32

 

Tahapan proses pengolahan air gambut sederhanaProses pengolahan ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1.  Netralisasi dengan pemberian kapur/gamping.2.  Aerasi dengan pemompaan udara.

3. 

Koagulasi dengan pemberian tawas.4.  Pengendapan.5.  Penyaringan.

Skema tahapan proses dapat dilihat pada Gambar 1.

6

7

Dari ketiga proses pengolahan diatas, sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu:

  Menurunkan kekeruhan.

  Mengurangi bau, rasa dan warna.

  Menurunkan dan mematikan microorganisme.

  Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air.

  Menurunkan kesadahan.

  Memperbaiki derajat keasaman (pH).

Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan alat  –  alat untuk proses pengolahan

adalah kebersihan alat dan bahan. Cara – cara pembersihannya sebagai berikut:

  Pembersihan pada isap dan pipa isap

  Jika selama pembangunan instalasi ada benda asing, kotoran atau sampah yang masuk ke

dalam pipa isap atau saringan (check valve), maka pompa akan mengalami gangguanyang serius. Karena itu pompa harus diperiksa sebelum diuji dan benda-benda yang dapat

mengganggu dan merusak pompa harus disingkirkan.

  Pemeriksaan sistem listrik 

6http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Gambut/gambut.html diunduh 3 April 2012,20.15

 

7ibid ., 

Page 25: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 25/32

 

  Periksa sambungan-sambungan dan soket pada stop kontak pada pompa.

  Pemeriksaan dengan memutar poros. Poros harus dapat berputar dengan halus jika diputar

dengan tangan.

  Memancing pompa. Pompa harus dipancing dengan mengisi penuh pompa dan pipa isap

dengan air.

  Sumur harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menutupi permukaan air sumur atau

yang berada di dalam air.

4.5 Dampak-dampak yang Ditimbulkan Dari Air Gambut Terhadap Masyarakat Sekitar

Kita tahu bahwa air gambut merupakan jenis air yang sering dijumpai di daerah sungai-

sungai, aktivitas mahluk hidup di daerah sekitar sungai, seperti tumbuh-tumbuhan, ikan-ikan, dsb.

membuat air tersebut tercemar dengan bahan-bahan organik yang pada akhirnya membuat air

tersebut menjadi kaya akan bahan-bahan organik.

Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam air gambut membuat air tersebut

memiliki kandungan asam yang cukup tinggi, alhasil, 

“masyarakat di daerah bergambut ini tidak memiliki akses lain untuk mendapatkan airbersih, mereka harus menggunakan air gambut tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Iniakan mempercepat pengkeroposan gigi dan tulang, khususnya tulang tengkorak. Menurutpenelitian, air yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi, seperti air gambut, tidak baik 

untuk dikonsumsi. “5

 

Air Gambut di daerah Pangkoh, Kalimantan Tengah. 

www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Gambut/gambut.html  

Di dalam air gambut tentunya perlu diperhatikannya kandungan-kandungan yang berada di

dalamnya, meskipun merupakan hasil cemaran bahan organik, belum tentu air tersebut aman dan

tidak berbahaya bagi manusia itu sendiri.

5www.gskbb.blogspot.com/2011/11/publikasi-info-cagar-biosfer-16-oktober.html 

Page 26: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 26/32

 

tentunya hal tersebut akan sangat merepotkan masyarakat yang tinggal di daerah pemukiman

tersebut: “kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat yang berbahaya bagi

kesehatan. Bahan- bahan organik itu seperti amonia,sulfur,nitrit.”2bahan-bahan organik tersebut

merupakan bahan organik yang beracun dan akan sangat berbahaya bila dikonsumsi secara

sembarangan. 

Akan tetapi tentunya ada juga dampak positif yang dapat diperoleh dari daerah yang

memiliki air gambut seperti memperoleh cadangan minum yang besar, dengan teknologi

pengolahan air sederhana untuk mengolah air gambut atau air sungai, yang dapat digunakan di

daerah yang terpencil dan belum tersedia listrik.

Percontohan Alat Pengolah Air Minum Sederhana di Kalimantan Selatan

Air-air gambut yang semula berdampak negatif bagi masyarakat dapat diolah dengan teknologitinggi sehingga dengan demikian didapatkan hasil olahan air gambut yang jernih dan dapat

dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal di daerah yang memiliki air gambut.

Air baku, air olahan yang belum disaring, dan air olahan setelah disaring

2Kusnaedi, Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum,(Jakarta,1997)

Page 27: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 27/32

 

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini akan dipaparkan secara keseluruhan mengenai kesimpulan dan saran dari karya

tulis ilmiah ini.

5.1 Kesimpulan

1. Bahwa air gambut merupakan air permukaan dari tanah bergambut dengan ciri

mencolok karena warnanya merah kecoklatan, mengandung zat organik tinggi, rasanya asam, pH

2-5, dan tingkat kesadahannya rendah, yang dapat diolah menjadi air layak pakai untuk 

kebutuhan rumahtangga dengan penyaringan dan sterilisasi secara kimia dan fisika.Tetapi

faktanya, masyarakat yang tinggal di daerah yang memiliki air gambut dengan potensi baik tidak 

mengerti potensi dari air gambut itudan hanya menganggapnya sebagai limbah belaka.

2. Faktor penyebab terciptanya air gambut adalah dari permukaan tanah bergambut

dengan ciri-ciri yang betul-betul bisa terlihat jelas oleh mata telanjang karena warnanya yang

merah kecoklatan, bukan berasal dari limbah kimia seperti persepsi masyarakat yang

mengakibatkan air gambut dihindari, padahal air gambut bisa dimanfaatkan sebagai sumber air

rumah tangga.

3. Ada berbagai cara dalam pengolahan air gambut seperti menggunakan teknologi

modern atau dengan cara sederhana yaitu dengan alat dan bahan yang mudah kita dapatkan,

sehingga membuat bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pengolahan air gambut menjadi

bervariasi pula, dari yang mudah didapat, dan yang khusus dan langka. Dan di masyarakat,

mereka hanya mengetahui alat  –  alat dan bahan yang sederhana, sehingga penyaringan tidak 

maksimal.

4. Pengolahan air gambut dapat dilakukan dengan alat dan bahan yang sederhana seperti

arang, sabut, dan lain-lain. Tetapi bias juga dengan menggunakan bahan kimia seperti tawas dan

kaporit, yang tentunya lebih efisien dan bersih. Cara-cara yang lebih efisien jarang diketahui oleh

warga, mereka hanya mengetahui cara-cara yang sederhana dengan alat-alat yang sederhana

Page 28: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 28/32

 

5. Air gambut pada dasarnya merugikan, karena memiliki pH yang rendah yang

membuatnya asam, dan tidak dapat ditumbuhi tanaman, kebanyakan masyarakat hanya

beranggapan demikian, mereka tidak mengerti bahwa air gambut dapat dimanfaatkan untuk 

keperluan air sehari- hari dengan melalui serangkaian tahap filtrasi dan penjernihan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan karya tulis ini kami ingin memberikan beberapa saran

sebagai berikut:

Ø Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai apa itu air gambut, pengertian,

fungsinya, serta keuntungan apabila air gambut digunakan optimal sebagai sumber air rumah

tangga pengganti setelah air tanah, atau sumber lain yang biasa digunakan masyarakatfungsinya.

Ø Masyarakat harus diberi penyuluhan mengenai faktor penyebab yang terdapat di dalam air

gambut, sehingga pengolahan air gambut dapat dilakukan dengan lebih maksimal.

Ø Dinas kesehatan diimbau agar sesegera mungkin mengayomi masyarakat dengan cara

memberi penyuluhan mengenai alat dan bahan-bahan apa yang patut digunakan untuk 

pengolahan air gambut.

Ø Dinas kesehatan memberi pengarahan serta mengawasi proses penyaringan air gambut dengan

alat dan bahan yang digunakan, untuk memastikan bahwa air gambut layak guna.

Ø Dinas kesehatan sepatutnya memberi pengarahan kepada masyarakat mengenai dampak  – 

dampak yang ditimbulkan air gambut bagi lingkungan baik yang merugikan , maupun yang

menguntungkan.

Page 29: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 29/32

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Kusnaedi. 1997. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum, Jakarta:

Penebar Swadaya.

www.gskbb.blogspot.com/ 

www.iptek.net.id/ 

www.kelair.bppt.go.id/  

www.marausna.wordpress.com/ 

www.shodik-uchiha.blogspot.com

www.sumbarprov.go.id  

Page 30: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 30/32

 

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini akan dijelaskan secara keseluruhan mengenai kesimpulan dan saran dari karya

tulis ilmiah ini.

5.1 Kesimpulan

1.  Bahwa air gambut merupakan air permukaan dari tanah bergambut dengan ciri

yang lebih mencolok karena warnanya merah kecokelatan, mengandung zat

organik tinggi, rasanya asam, pH 2-5, dan tingkat kesadahannya rendah, yang

dapat diolah menjadi air layak pakai untuk kebutuhanrumah tangga dengan

penyaringan dan sterilisisasisecara kimia dan fisika. Tetapi faktanya masyarakat

yang tinggal di daerah yang memiliki cadangan air gambut berlimpah dan

berpotensi baik tidak mengerti potensi dari air gambut itu dan hanya

menganggnya sebagai air buangan limbah belaka.

2.  Faktor penyebab terciptanya air gambut adalah dari permukaan tanah

bergambutengan ciri-ciriyang betul-betul bias terlihat jelas oleh mata telanjang

karena warnanya yang merah kecokelatan, bukan berasal darilimbah kimiaseperti

persepsi masyarakatyang mengakibatkan penggunaan air gambut dihindari,

padahal kenyataannya air gambut dapat dimanfaatkan sebagai sumber air dalam

rumahtangga

3.  Ada berbagai cara pengolahan air gambut seperti dengan cara yang modern atau

dengan cara sederhana, yaitu dengan alat-alat dan bahan yang mudah didapatkan

disekeliling kita, sehingga membuat alat dan bahan yang dibutuhka untuk 

pengolahan air gambut menjadi bervariasi pula, dari yan mudah didapat, sampai

yang sulit didapatkarena khusus dan langka. Dan di masyarakat sendiri, mereka

hanya mengetahui alat-alat dan bahan-bahan yang sederhana, sehinggapenaringan tidak bisa maksimal.

4.  Pengolahan air gambut dapat dilakukan dengan alat dan bahan yang sederhana

seperti arang, sabut, dan lain-lain.Tetap juga bisa juga dengan menggunakan

bahan kimia seperti tawas , dan kaporit, yang tentunya lebih efisien dan jernih

Page 31: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 31/32

 

penyaringannya. Cara-cara yang lebih efisien jarang diketahui oleh warga, mereka

hanya mengetahui cara-cara yang sederhana dengan alat-alat yang sederhana.

5.  Air gambut pada dasarnya merugikan, karena memiiki pH yang rendah yang

membuat sifatnya menjadi asam, dan tidak dapat ditumbuhi oleh tanam-tanaman

lagi, kebanyakan masyarakat hanya beranggapan demikian, mereka tidak 

mengerti bahwa air gambut dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari

dengan melalui serangkaian tahap filtrasi dan penjernihan

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari keseluruhan karya tulis ini, kami memiliki berbagai saran

bagi beberapa pihak. Bagi pemerintah, diharapkan lebih memperluas dan memberi

pengetahuan masyarakat, mengenai apa itu air gambut, pengertian, fungsinya, serta

keuntungannya apabila digunakan secara optimal sebagai sumber air dalam rumah tangga

pengganti air tanah, atau sumber lain yang biasa digunakan masyarakat, ketika terjadi

kekeringan dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan, yang sebaiknya dilakukan oleh dinas

kesehatan setempat pada daerah yang kekringan, serta dianggap memiliki sumber airgambut

yang dapat dimanfaatkan kembali.

Bagi masyarakat, dianjurkan untuk tidak mengesampingkanmanfaat air gambu dan hanyamenganggapnya sebagai limbah saja, tetapi juga mau mengubah cara berpikir bahwa air

gambut sebenarnya juga dapat digunakan sebagai alternatif sumber air dalam rumah tangga.

Masyarakat dianjurkan juga untuk menghemat air yang ada, agar tidak terjadi kekeringan

yang membuat kegiatan masyarakat menjadi terganggu kerena sumber air yang tidak ada,

apalagi bagi masyarakat yang memang tinggal di daerah rawa, yang air tanahnya tidak bagus,

atau merupakan air gambut dan harus diolah terlebih dahulu.

Bagi pemerintah, diharapkan untuk mendukung masyarakat di daerah berair gambutdengan cara memberikan panduan atau penyuluhan khusus mengenai bagaimana caranya

membuat penyaring air gambut, tentu saja dengan alat dan bahan yang sederhana, serta

dengan penjelasan yang mudahdimengerti dan tidak bertele-tele, dengan cara sosialisasi

yang seperti ini maka masyarakat akan dengan antusias menerima gagasan baru mengenai

pemanfaatan ulang air gambut.

Page 32: Karya Tulis Kelompok Atap

5/17/2018 Karya Tulis Kelompok Atap - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-kelompok-atap 32/32