76
i IDENTIFIKASI BAKTERI Proteus sp. PADA AIR KOLAM RENANG (Studi di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) KARYA TULIS ILMIAH KHIFDATUL KHOIRIYAH 14.131.0055 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2017

KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

i

IDENTIFIKASI BAKTERI Proteus sp. PADA AIR KOLAM RENANG

(Studi di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

KARYA TULIS ILMIAH

KHIFDATUL KHOIRIYAH 14.131.0055

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

Page 2: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

ii

IDENTIFIKASI BAKTERI Proteus sp. PADA AIR KOLAM RENANG

(Studi di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi persyaratan pendidikan pada

Program Studi Diploma III Analis Kesehatan pada Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Insan Cendkia Medika Jombang

KHIFDATUL KHOIRIYAH

14.131.0055

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

Page 3: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

iii

IDENTIFIKASI BAKTERI Proteus sp. PADA AIR KOLAM

RENANG

(Studi di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

Khifdatul Khoiriyah¹, Awaluddin Susanto², Miftachul Sobirin³

Diploma III Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

[email protected]

ABSTRAK

Kualitas air kolam renang harus cukup terpelihara secara teratur dan terus

menerus sehingga air kolam renang dapat bebas dari pencemaran serta harus memenuhi syarat-syarat kualitas air kolam renang, karena air kolam renang yang tercemar ini dapat menyebabkan beberapa penyakit salah satunya adalah infeksi saluran kemih yang mana penyakit tersebut penyebarannya ditularkan dari air kolam renang yang terkontaminasi oleh bakteri Proteus sp. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya bakteri Proteus sp. pada air kolam renang di wilayah Kecamtan Jombang Kabupaten Jombang.

Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasinya air kolam renang di wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sebanyak empat sampel. Sampling menggunakan total sampling dan variabelnya adalah bakteri Proteus sp., pengumpulan data menggunakan observasi laboratories. Pengolahan data menggunakan tabel dan hitung persentase air kolam renang yang positif bakteri Proteus sp.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan di Laboratorium STIKes ICMe Jombang, dari empat sampel air kolam renang ditemukan satu sampel air kolam renang (25%) adanya bakteri Proteus sp., sedangkan pada ketiga sampel air kolam renang (75%) tidak ditemukan adanya bakteri Proteus sp. namun pada kedua sampel air kolam renang ditemukan adanya bakteri Coliform dan satu sampel air kolam renang tidak ditemukan adanya bakteri.

Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan hasil positif ditemukan adanya bakteri Proteus sp. pada satu sampel air kolam renang dengan persentase 25% dari empat sampel air kolam renang di wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Kata kunci : Proteus sp., Air kolam renang

Page 4: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

iv

IDENTIFICATION OF Proteus sp. BACTERIA TO SWIMMING

POOL WATER

(Study in Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

Khifdatul Khoiriyah¹, Awaluddin Susanto², Miftachul Sobirin³ Diploma III Analis Kesehatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang [email protected]

ABSTRACT

Quality of swimming pool must be well maintained regularly and continuously so

that the water can be free from contamination also must fulfill requirements the quality of swimming pool water, because this contaminated water can cause some diseases one of them was urinary infection which the spreadness of that disease by swimming pool water that contaminated by Proteus sp. bacteria. The purpose of this research to know the existence of Proteus sp. bacteria to swimming pool water in Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

Research method used was kind of descriptive. Population were swimming pool water in Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang a number of four samples. Sampling used was total sampling and its variable was Proteus sp. bacteria, data were collected by using laboratory observation. Data were processed by table and counted the percentage of swimming pool water that positively containing Proteus sp. bacteria.

Based on examination result that has been done in Laboratory of STIKes ICMe Jombang, from four samples of swimming pool water was found one of samples (25%) is contained Proteus sp. bacteria, while the third samples of swimming pool water (75%) weren’t found the existence of Proteus sp. but both of samples of swimming pool water were found the existence of Coliform bacteria and one sample of swimming pool water wasn’t found the existence of bacteria.

Conclusion of this research known that was positive found the existence of Proteus sp. bacteria in one sample of swimming pool water with percentage of 25% of four samples of swimming pool water in Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

Keywords : Proteus sp., Swimming Pool Water

Page 5: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

v

Page 6: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

vi

Page 7: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

vii

Page 8: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Pasir, 06 Juli

1996 dari pasangan bapak Junaidi dan ibu Wasilah. Penulis merupakan putri

pertama dari dua bersaudara.

Tahun 2002 penulis lulus dari TK Tunas Mulia Kayungo 1A Pasir

Kalimantan Timur, tahun 2008 penulis lulus dari MI Mathla’un Najah Bragung

Sumenep, tahun 2011 penulis lulus dari MTS 1 putri Annuqayah Guluk-guluk,

dan tahun 2014 penulis lulus dari MA 1 Annuqayah putri Guluk-guluk Sumenep.

Pada tahun 2014 penulis lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika”

Jombang melalui jalur PMDK. Penulis memilih Program Studi DIII Analis

Kesehatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIKes “Insan Cendekia

Medika” Jombang.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jombang, 19 Juli 2017

Yang menyatakan

Khifdatul Khoiriyah

Page 9: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

ix

MOTTO

“ Yang kalah adalah wujud hukuman atas kegagalan

Pemenang adalah penghargaan atas kesuksesan “.

Page 10: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

x

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah puji syukur atas segala Rahmat, dan karunia-Mu Ya Allah

SWT. Engkau berikan kemudahan dalam setiap langkah hidup saya, serta saya

haturkan sholawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW. Dengan

penuh kecintaan dan keikhlasannya. Pembuatan dan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini tentu tidak terlepas dari adanya peran serta dukungan orang-orang

yang saya sayangi. Untuk itu saya ucapkan terimaksih kepada semua pihak-

pihak terkait. Saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada :

1. Kedua orang tua saya Bapak Junaidi dan Ibu Wasilah, yang selalu

memberikan semangat, kepercayaan dan harapan dalam diri saya, yang

tidak pernah bosan menegur, menuntun, menyayangi dan mendo’akan di

setiap langkah hidup saya.

2. Fakhrur Rozi Alharisy yang senantiasa memberi semangat kepada saya,

sehingga saya mampu menyelesaikan tugas ini sampai selesai.

3. Pembimbing utama dan pembimbing anggota (Awaluddin Susanto, S.Pd.,

M.Kes dan Miftachul Sobirin, S.Pd., M.Si) yang telah memberi bimbingan

dengan penuh kesabaran.

4. Dosen-dosen STIKes ICMe Jombang khususnya Prodi DIII Analis Kesehatan.

5. Sahabat-sahabat saya (Sucay, Rizkot) yang sudah menemani saya, atas

kebersamaan dan kekompakan kita tidak akan saya lupakan.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis hingga terselesaikannya pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Page 11: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

xi

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha

Penyayang, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat-Nya atas segala

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Identifikasi Bakteri Proteus sp. pada Air Kolam Renang

(Studi di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten jombang)” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan STIKes Insan

Cendekia Medika Jombang.

Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin menghaturkan

terima kasih kepada: H. Bambang Tutuko, SH., S.Kep., Ns., MH, selaku ketua

STIKes Insan Cendekia Medika Jombang, Erni Setiyorini, S.KM., MM., selaku

ketua Program Studi D III Analis Kesehatan STIKes Insan Cendekia Medika

Jombang. Awaluddin Susanto, S. Pd., M.Kes dan Miftachul Sobirin, S.Pd., M.Si

atas kesediaan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan

masukan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Serta kedua orang tua untuk

doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dimasa mendatang. Akhir kata, semoga karya

tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jombang, 19 Juli 2017

Penulis,

Page 12: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN JUDUL DALAM .................................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................ iii

ABSTRACT ......................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH .............................. v

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................... vi

SURAT PERNYATAAN ....................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................ viii

MOTTO ............................................................................................... ix

PERSEMBAHAN ................................................................................. x

KATA PENGANTAR ............................................................................ xi

DAFTAR ISI ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR SINGKATAN ......................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kolam Renang .................................................................... 4

2.2 Air Kolam Renang .............................................................. 11

2.3 Bakteri Proteus sp .............................................................. 16

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual ......................................................... 22

3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ....................................... 23

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 24

4.2 Desain Penelitian ................................................................ 24

4.3 Kerangka Kerja ................................................................... 25

4.4 Populasi, Sampling ............................................................. 26

Halaman

Page 13: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

xiii

4.5 Definisi Operasional ........................................................... 26

4.6 Alat dan Bahan ................................................................... 27

4.7 Prosedur Penelitian ............................................................ 28

4.8 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ....................... 31

4.9 Analisa Data ....................................................................... 32

4.10 Etika Penelitian ................................................................. 33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ................................................................... 35

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan......................................................................... 42

6.2 Saran.................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

xiv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1

Gambar 3.1

Gambar 4.1

Gambar Morfologi Proteus sp...........................................

Kerangka Konseptual........................................................

Kerangka Kerja Penelitian.................................................

17

22

25

Page 15: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

xv

DAFTAR TABEL Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 5.1

Definisi Operasional Variabel……………………………….

Panduan Penulisan Hasil di Laboratorium………………...

Hasil Pemeriksaan Bakteri Proteus sp...............................

27

32

37

Page 16: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

xvi

DAFTAR SINGKATAN dan SIMBOL

DAFTAR SINGKATAN

BAP

CFU

DEPKES

EMB

HPC

HJK

HAAs

ISK

KB

MCA

MPN

Proteus sp.

P3K

WHO

: Blood Agar Plate

: Colony Forming Unit

: Departemen Kesehatan

: Eosin Methylen Blue

: Heterotrophic Plate Count

: Hitung Jenis Kuman

: Haloacetic acids

: Infeksi Saluran Kemih

: Keluarga Berencana

: Mac Conkey Agar

: Most Probable Number

: Spesies Proteus

: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

: World Health Organization

DAFTAR SIMBOL

% : Persentase

˚C : Derajat Celcius

± : Kurang Lebih

Ppm

: Part Per Million

: Meter Persegi

Page 17: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

xvii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat pernyataan

Lampiran 2 Pemberitahuan siap seminar proposal dan seminar hasil

Lampiran 3 Lembar formulir penggunaan laboratorium

Lampiran 4 Lembar persetujuan penggunaan laboratorium

Lampiran 5 Surat keterangan penelitian

Lampiran 6 Lembar konsultasi

Lampiran 7 Tabel hasil

Lampiran 8

Lampiran 9

Dokumentasi

Surat keterangan bebas plagiasi

Page 18: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air yang terdapat di muka bumi ini selain digunakan untuk kebutuhan

sehari-hari juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi misalkan kolam

renang, water boom, water park dan lain-lain. Pemanfaatan air untuk

kegiatan rekreasi khususnya kolam renang sudah di atur oleh pemerintah

melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun (2014), yaitu :

“persyaratan kesehatan air untuk kolam renang dan pemandian umum

terlindung dari sumber pencemaran, makhluk hidup pembawa penyakit,

tempat perkembang biakan vektor (nyamuk Aedes aegypti dan lain-lain), dan

aman dari kemungkinan kontaminasi’’. Kolam renang atau pemandian umum

merupakan media yang cukup baik dalam perkembangbiakan beberapa

penyakit, adanya kontak langsung antara manusia dalam satu tempat,

mengakibatkan penyakit-penyakit tersebut dapat ditularkan oleh

mikroorganisme patogen dalam air kolam renang seperti bakteri, virus, jamur

dan protozoa (WHO, 2006).

Sebagian besar kolam renang ternyata tidak sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun (2014), hal ini diperkuat

dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2010) menyatakan bahwa

air kolam renang di salah satu kolam renang yang berada di Yogyakarta

sudah terkontaminasi bakteri Escherichia coli, hal ini dikarenakan sumber air

kolam renang tersebut berasal dari air tanah yang telah terkontaminasi

sebagai akibat dari adanya pencemaran limbah yang masuk ke dalam air

tanah.

1

Page 19: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

2

Bakteri yang biasanya berada di kolam renang di antaranya

Escherichia coli, Pseudomonas sp., Klebsiella sp., Proteus sp. dan lain-lain.

Salah satu bakteri tersebut adalah dari genus Proteus sp., bakteri ini

merupakan salah satu genus bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia

dan hewan lainnya, habitat utama Proteus sp. adalah saluran usus hewan

(burung, reptil, hama tanaman) dan manusia (Herendra, 2009). Proteus sp.

merupakan bakteri batang lurus, gram negatif, tidak membentuk spora, hidup

secara anaerobik fakultatif, bergerak dengan flagel (Bergey, 2014). Bakteri

ini sering ditemukan di tanah, dan air serta merupakan flora normal pada

saluran pencernaan manusia dan mamalia (Wassif C., 2008). Bakteri

Proteus sp. merupakan bakteri nomor dua yang menyebabkan infeksi

saluran kemih atau kelainan bernanah seperti abses, infeksi luka, dan diare

terutama pada anak-anak (Herendra, 2009).

Kebiasaan berenang di kolam renang dapat menimbulkan pengaruh

yang kurang baik bagi kesehatan dan keamanan para perenang. Hal ini

dapat terjadi karena keadaan kolam renang yang tidak memenuhi

persyaratan kesehatan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Kolam

renang perlu mendapatkan perhatian khusus terutama kualitas airnya agar

para perenang terhindar dari penularan penyakit dan kecelakaan (Permana,

T. 2012). Karena kualitas air kolam renang yang kurang baik akan mudah

tercemar oleh bakteri patogen seperti Proteus sp. yang mana air yang

tercemar oleh bakteri ini akan memberikan dampak yang fatal bagi

pengguna kolam renangnya.

Sehingga berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin

melakukan ”Identifikasi Bakteri Proteus sp. pada Air Kolam Renang di

Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang ”.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

3

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, apakah terdapat bakteri

Proteus sp. pada air kolam renang di Wilayah Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang ?.

1.3 Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi secara laboratorium adanya bakteri Proteus sp. pada

air kolam renang di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi ilmiah untuk

penelitian selanjutnya dan memberikan sumbangan pemikiran bagi

perkembangan ilmu kesehatan umumnya dan dalam bidang Bakteriologi

khususnya.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kolam Renang

2.1.1 Definisi Kolam Renang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 66 Tahun (2014)

kolam renang didefinisikan sebagai suatu usaha bagi umum yang

menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolahraga, serta

jasa pelayanan lainnya, yang menggunakan air bersih yang telah diolah.

Kolam renang dapat diartikan sebagai tempat dimana orang bisa

melakukan suatu kegiatan mandi atau membersihkan badan baik yang

bertujuan untuk olahraga maupun hanya sekedar mencari kesenangan

(Sitanggang, 2000).

2.1.2 Klasifikasi Kolam Renang

Kolam renang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut

pemakaian, letak, dan cara pengisian airnya.

Berdasarkan pemakaiannya, kolam renang dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Kolam renang perorangan (private swimming pool) adalah kolam

renang milik pribadi yang terletak di rumah perseorangan.

2. Kolam renang semi umum (semi public swimming pool) adalah kolam

renang yang biasanya terdapat di hotel, sekolah, atau perumahan

sehingga tidak semua orang dapat menggunakannya.

3. Kolam renang umum (public swimming pool) adalah kolam renang

yang diperuntukan untuk umum dan biasanya terdapat di perkotaan

(WHO, 2006).

4

Page 22: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

5

Berdasarkan letaknya, tipe kolam renang terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Outdoor swimming pool, yaitu kolam renang yang terletak di tempat

terbuka.

2. Indoor swimming pool, yaitu kolam renang yang terletak di tempat

tertutup atau yang berada di dalam ruangan (WHO, 2006).

Berdasarkan cara pengisian air pada pemandian buatan termasuk

kolam renang, dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:

1. Fill and draw pool, yaitu pengisian air pada kolam renang yang

apabila kondisi airnya kotor akan diganti secara keseluruhan.

Penentuan kondisi air tersebut ditetapkan dengan melihat kondisi fisik

air atau dari jumlah perenang yang menggunakan.

2. Flow trough pool, yaitu sistem airan dimana air di dalam kolam akan

terus-menerus bergantian dengan yang baru. Tipe ini dianggap yang

terbaik namun membutuhkan banyak air yang berasal dari satu mata

air di alam.

3. Recirculation pool, merupakan tipe pengisian air kolam renang

dimana airnya dialirkan secara sirkulasi dan menyaring air kotor

dalam filter-filter (Suparlan, 1988 dalam Hasibuan, 2009).

2.1.3 Sanitasi Kolam Renang

Kolam renang yang ideal adalah kolam renang yang memenuhi

syarat keamanan, kebersihan, dan kenyamanan. Suatu kolam renang

diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi para pengunjung

namun tetap harus mengedepankan faktor keamanan, terutama untuk

semua fasilitas penunjang yang berada di dalam area kolam renang.

Selain itu, aspek kebersihan juga merupakan hal penting untuk

diperhatikan karena berkaitan erat dengan aspek kesehatan khususnya

faktor penularan penyakit. Penyakit-penyakit yang dapat ditularkan di

Page 23: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

6

kolam renang meliputi semua penyakit food and water borne disease,

seperti penyakit mata, penyakit kulit, penyakit kuning (hepatitis), dan

penyakit yang berhubungan dengan pencernaan (Mukono, 2007).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.66

Tahun 2014, suatu kolam renang harus memenuhi persyaratan

kesehatan lingkungan kolam renang, antara lain :

1. Persyaratan umum

1) Lingkungan Kolam renang harus selalu dalam keadaan bersih dan

dapat mencegah kemungkinan terjadinya penularan penyakit serta

tidak menjadi sarang dan perkembangbiakan vektor penular

penyakit.

2) Bangunan Kolam renang dan semua peralatan yang digunakan

harus memenuhi persyaratan kesehatan serta dapat mencegah

terjadinya kecelakaan.

2. Persyaratan tata bangunan

Setiap bangunan di lingkungan kolam renang harus tertata sesuai

fungsinya dan harus memenuhi persyaratan kesehatan sehingga

tidak menyebabkan pencemaran terhadap air kolam renang.

3. Persyaratan konstruksi bangunan

1. Lantai

1. Lantai kolam renang harus kuat, kedap air, memiliki permukaan

yang rata, tidak licin, dan mudah dibersihkan.

2. Lantai kolam renang yang selalu kontak dengan air harus

memiliki kemiringan yang cukup (2-3%) ke arah saluran

pembuangan air limbah.

Page 24: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

7

2. Dinding kolam renang

1. Permukaan dinding harus mudah dibersihkan.

2. Permukaan dinding yang selalu kontak dengan air harus terbuat

dari bahan yang kuat dan kedap air.

3. Ventilasi

Sistem ventilasi harus dapat menjamin peredaran udara di

dalam ruang dengan baik.

4. Sistem pencahayaan

1. Tersedia sarana pencahayaan dengan intensitas yang sesuai.

2. Untuk kolam renang yang digunakan saat malam hari harus

dilengkapi dengan lampu berkapasitas 12 volt.

5. Atap

Atap tidak boleh bocor agar tidak memungkinkan terjadinya

genangan air.

6. Langit-langit

Langit-langit harus memiliki ketinggian minimal 2,5 meter dari

lantai dan mudah dibersihkan.

7. Pintu

Pintu harus dapat mencegah masuknya vektor penyakit

seperti serangga, tikus, dan binatang pengganggu lain.

4. Persyaratan kelengkapan kolam renang

Kolam renang harus memiliki fasilitas kelengkapan diantaranya:

bak cuci kaki, kamar dan pancuran bilas, kamar ganti dan penitipan

barang, kamar P3K, fasilitas sanitasi (bak sampah, jamban dan

peturasan, serta tempat cuci tangan) dan gudang bahan-bahan kimia

dan perlengkapan lain.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

8

5. Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi

1) Area kolam renang

1. Harus ada pemisah yang jelas antara area kolam renang

dengan area lainnya.

2. Lantai dan dinding kolam harus kuat, kedap air, rata, berwarna

terang, dan mudah dibersihkan. Sudut dinding dan dasar

kolam harus melengkung

3. Dinding kolam renang harus rata dan vertikal, jika terdapat

injakan maka pegangan dan tangga tidak boleh ada

penonjolan, terbuat dari bahan berbentuk bulat dan tahan

karat.

4. Kolam harus dilengkapi dengan saluran peluap di kedua belah

sisinya.

2) Bak cuci kaki

1. Harus terdapat bak cuci kaki yang berukuran minimal panjang

1,5 meter, lebar 1,5 meter, dan kedalaman 20 cm dengan

pengisian air yang penuh.

2. Kadar sisa khlor pada air bak cuci kaki kurang lebih 2 ppm.

3) Kamar dan pancuran bilas

1. Minimal terdapat 1 pancuran bilas untuk 40 perenang.

2. Pancuran bilas untuk pria harus terpisah dari pancuran bilas

untuk wanita.

4) Tempat sampah

1. Memiliki tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa mengotori

tangan.

Page 26: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

9

2. Tempat sampah terbuat dari bahan yang ringan, tahan karat ,

kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada

bagian dalamnya.

3. Tempat sampah harus mudah dibersihkan dan memiliki

volume yang sesuai untuk menampung sampah dari tiap

kegiatan.

4. Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang tidak

terbuat dari beton permanen dan tidak menjadi ternpat

perindukan vektor penyakit.

5. Tempat pengumpul sampah sementara harus dikosongkan

minimal 3x 24 jam.

5) Jamban dan peturasan

1) Tersedia minimal 1 buah jamban untuk tiap 40 orang wanita

dan 1 buah jamban untuk tiap 60 orang pria dan harus

terpisah antara jamban untuk pria dan wanita.

2) Tersedia 1 buah peturasan untuk tiap 60 orang pria.

3) Apabila kapasitas kolam renang kurang dari jumlah

pengunjung diatas, maka harus disediakan minimal 2 buah

jamban dan 2 buah peturasan untuk pria dan 3 buah jamban

untuk wanita.

4) Jamban yang tersedia kedap air dan tidak licin, dinding

berwarna terang, jamban leher angsa, memiliki ventilasi dan

penerangan cukup, tersedia air pembersih yang cukup, dan

memiliki luas lantai minimal 1 m².

5) Konstruksi peturasan terbuat dari bahan kedap air, tahan

karat, sistem leher angsa, luas lantai minimal 1,5 m².

Page 27: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

10

6) Jika peturasan dibuat sistem talang atau memanjang, maka

untuk tiap satu peturasan panjangnya minimal 60 meter.

6) Tempat cuci tangan

Tempat cuci tangan terletak di tempat yang mudah dijangkau

dan berdekatan dengan jamban peturasan dan kamar ganti

pakaian serta dilengkapi dengan sabun, pengering tangan dan

cermin.

7) Gudang bahan kimia

1. Tersedia gudang khusus untuk tempat pengelolaan bahan

kimia.

2. Penempatan kalsium hipoklorit harus terpisah dengan

aluminium sulfat atau bahan-bahan kimia lainnya.

8) Perlengkapan lain

1. Tersedia papan pengumuman yang berisi antara lain larangan

berenang bagi penderita penyakit kulit, penyakit kelamin,

penyakit epilepsi, penyakit jantung dan lain-lain.

2. Tersedia perlengkapan pertolongan bagi perenang, antara lain

pelampung, tali penyelamat dan lain-lain.

3. Tersedia alat untuk mengukur kadar pH dan sisa khlor air

kolam renang secara berkala. Hasil pengukuran sisa khlor dan

pH air kolam renang harian, diumumkan kepada pengunjung

melalui papan pengumuman.

4. Tersedia tata tertib berenang dan anjuran menjaga kebersihan

(Depkes, 2013).

Page 28: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

11

2.2 Air Kolam Renang

2.2.1 Sumber Air Kolam Renang

Air yang digunakan sebagai air kolam renang dapat berasal dari

beberapa sumber air. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi

menjadi air angkasa (hujan), air permukaan, dan air tanah (Budiman,

2007).

1. Air angkasa (hujan)

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi.

Pada saat presipitasi air tersebut merupakan air yang paling bersih,

namun cenderung akan mengalami pencemaran ketika berada di

atmosfer. Pencemaran tersebut dapat disebabkan oleh partikel debu,

mikroorganisme, dan gas, misalnya gas karbon dioksida, nitrogen,

dan amonia.

2. Air permukaan

Air permukaan meliputi badan-badan air seperti sungai, danau,

telaga, waduk, rawa, air terjun, dan sumur permukaan yang sebagian

besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan

tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah,

sampah, maupun pencemar lainnya

3. Air tanah

Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke

permukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau

penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara

alamiah. Proses yang telah dialami air hujan tersebut dalam

perjalanannya ke bawah tanah akan membuat air tanah menjadi lebih

baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan. Akan tetapi, air

tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang tinggi.

Page 29: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

12

Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral seperti magnesium,

kalsium, dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan

kesadahan air.

2.2.2 Pencemaran Air Kolam Renang

Pencemaran air kolam renang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu

pencemaran mikrobiologis dan pencemaran kimia.

1. Pencemaran Mikrobiologis

Pencemaran mikrobiologis pada air kolam renang dapat

disebabkan karena kontaminasi fekal dan kontaminasi non-fekal.

Kontaminasi fekal berasal dari kotoran yang dikeluarkan oleh

pengguna kolam renang maupun dari kotoran yang terdapat pada

sumber air yang digunakan sebagai air kolam renang. Pada kolam

renang terbuka, kontaminasi fekal juga dapat berasal dari kotoran

hewan seperti burung dan tikus yang berada di area kolam renang.

Kontaminasi non-fekal di kolam renang dapat berasal dari

pengguna kolam renang, yaitu dari muntahan, lendir, air liur, atau

lapisan kulit yang mencemari air kolam renang. Kontaminasi tersebut

merupakan sumber potensial dari mikroorganisme patogen seperti

bakteri, virus, jamur, dan protozoa dalam air yang dapat

menyebabkan infeksi pada pengguna kolam renang lain apabila

kontak dengan air yang telah terkontaminasi tersebut (WHO, 2006).

2. Pencemaran kimia

Pencemaran kimia pada air kolam renang berasal dari bahan

kimia yang dihasilkan dari proses desinfeksi serta berasal dari bahan

kimia yang dihasilkan oleh pengguna kolam renang seperti keringat,

urin, sisa sabun, dan lotion kosmetik yang melekat pada tubuh

pengguna kolam renang (WHO, 2006).

Page 30: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

13

Senyawa kimia yang dihasilkan dari proses desinfeksi berupa

senyawa khlor dapat bereaksi dengan senyawa organik dalam air

seperti amonia dan urea yang berasal dari urin dan keringat.

Senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi dan membentuk produk

sampingan dari proses desinfeksi seperti Trihalomethane (THM),

Chloramines, dan Haloacetic acids (HAAs). Produk sampingan

tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan

seperti iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernafasan (Zarzoso M, et

al, 2010).

2.2.3 Persyaratan Kualitas Air Kolam Renang

Kualitas air yang digunakan sebagai air kolam renang harus

memenuhi standar persyaratan yang telah ditetapkan berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.66 tahun 2014 Tentang Syarat-

Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Adapun persyaratan kualitas air

untuk kategori kolam renang yang telah ditetapkan meliputi persyaratan

fisik, persyaratan kimia, dan persyaratan biologi.

1. Persyaratan fisik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.66 tahun 2014,

syarat fisik yang ditetapkan untuk air kolam renang antara lain :

1) Bau

Air yang digunakan dalam kolam renang harus terbebas dari

bau yang mengganggu. Bau pada air kolam renang dapat

disebabkan oleh tumbuhan algae yang berlebihan, serta dari

kontaminasi limbah. Selain itu, bau pada air juga dapat

disebabkan karena kandungan khlor yang tinggi dalam air kolam

renang akibat proses desinfeksi (Soemirat, 2011).

Page 31: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

14

2) Kejernihan

Kejernihan air kolam renang dapat dilihat dengan piringan

yang diletakkan pada dasar kolam yang terdalam. Air kolam

renang dapat dikatakan jernih apabila piringan tersebut dapat

dilihat dengan jelas dari tepi kolam pada jarak lurus 7 meter.

3) Benda terapung

Benda terapung merupakan benda-benda asing yang ada di

permukaan air yang dapat berasal dari kotoran-kotoran. Kotoran

dapat dibawa oleh pengguna kolam renang maupun berasal dari

lingkungan di sekitar kolam renang. Air kolam renang harus

terbebas dari benda terapung supaya tidak mengganggu

kenyamanan dari pengguna kolam renang.

2. Persyaratan kimia

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.66 tahun 2014,

syarat kimia yang ditetapkan untuk air kolam renang antara lain :

1) Alumunium

Alumunium merupakan metal yang mudah dibentuk. Sumber

alamiah dari alumunium adalah bauksit dan kryolit. Pada dosis

tinggi alumunium dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Sifat

toksisitas alumunium bergantung dari senyawanya, jika berikatan

dengan arsen seperti Al-arsenat zat tersebut sangat toksik

(Soemirat, 2011). Batasan maksimal kandungan alumunium dalam

air kolam renang adalah sebesar 0,2 mg/l.

2) Kesadahan

Kesadahan dalam air dapat disebabkan oleh ion-ion

magnesium atau kalsium. Ion-ion tersebut terdapat dalam air

dalam bentuk sulfat, klorida, hidrogen karbonat. Sedangkan pada

Page 32: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

15

air alam, kesadahan dapat disebabkan oleh garam karbonat atau

garam asamnya. Adanya kalsium klorida atau magnesium sulfat

disebabkan oleh geologi tanah disekitarnya (Sastrawijaya, 2009).

Batasan minimum kesadahan dalam air kolam renang adalah 50

mg/l dan maksimalnya adalah 500 mg/l.

3) pH

pH dalam air sebaiknya netral yaitu tidak asam maupun

basa. Kualitas air dengan pH 6,7 - 8,6 dapat dikatakan normal dan

tidak terganggu. Air yang berasal dari pegunungan biasanya

memiliki pH yang tinggi. Akan tetapi semakin lama pH akan

menurun menuju suasana asam akibat dari pertambahan bahan-

bahan organik yang kemudian membebaskan CO2 jika mengurai

(Sastrawijaya, 2009). Standar pH untuk air kolam renang adalah

6,5 – 8,5.

4) Sisa khlor

Sisa khlor merupakan sebagian khlor yang tersisa akibat dari

reaksi antara senyawa khlor dengan senyawa organik maupun

anorganik yang terdapat di dalam air (Tri, 2010). Kandungan sisa

khlor bebas dalam air sengaja dipertahankan sebesar 0,2 mg/l

untuk membunuh kuman patogen dalam air (Budiman, 2007).

Batas kandungan sisa khlor dalam air kolam renang sebesar 0,2 -

0,5 mg/l.

5) Tembaga (Cu)

Tembaga pada umumnya diperlukan oleh tubuh untuk

perkembangan tubuh manusia. Akan tetapi jika dosisnya terlalu

tinggi, tembaga justru bersifat racun yaitu dapat mengganggu

enzim yang terkait dengan pembentukan sel darah, dapat

Page 33: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

16

menimbulkan gejala pada ginjal, hati, muntaber, pusing, lemah,

anemia, kram dan lain sebagainya. Pada dosis yang terlalu

rendah, tembaga dalam air dapat menimbulkan rasa kesat,

berwarna, dan korosi pada pipa (Soemirat, 2011). Kadar maksimal

tembaga dalam air kolam renang sebesar 1,5 mg/l.

3. Persyaratan Biologi

Persyaratan biologi yang ditetapkan menurut Peraturan Menteri

Kesehatan RI No.66 Tahun 2014 untuk kategori kolam renang antara

lain :

1) Bakteri Coliform

Bakteri Coliform merupakan kelompok bakteri yang memiliki

ciri berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, serta

bersifat aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi

laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam

pada suhu 35ºC (APHA 1989 dalam Kusnadi dkk, 2005). Batasan

kandungan bakteri Coliform dalam air kolam renang adalah 0 per

100 ml sampel air.

2) Kuman

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.66 tahun 2014,

batas maksimum jumlah angka kuman yang ada di dalam air

kolam renang adalah 200 koloni per 100 ml sampel air.

2.3 Bakteri Proteus sp.

2.3.1 Pengertian Bakteri Proteus sp.

Bakteri Proteus sp. merupakan salah satu anggota dari famili

Enterobacteriaceae. Enterobacteriaceae merupakan kelompok bakteri

gram negatif berbentuk batang yang habitat alaminya berada pada

sistem usus manusia dan binatang. Keluarga Enterobacteriaceae

Page 34: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

17

meliputi banyak jenis yaitu (Escherichia, Shigella, Salmonella,

Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus, dan lainnya).

Enterobacteriaceae merupakan fakultatif anaerob atau aerob yang dapat

memfermentasikan karbohidrat, memiliki struktur antigenik yang

komplek, dan menghasilkan berbagai toksin yang mematikan.

Enterobacteriaceae merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang

yang mempunyai terminologi, tetapi bakteri tersebut dapat disebut

coliform (Jawetz, 2005).

2.3.2 Morfologi Bakteri Proteus sp.

Gambar 2.1 Morfologi Proteus sp. (Sumber. http://lookfordiagnosis.com 2009)

Proteus sp. merupakan bakteri bentuk batang, gram negatif,

tidak berspora, tidak berkapsul, berflagel peritrik, bakteri ini berukuran

0,4 – 0,8 × 1,0 - 3,0 µm. Proteus sp. termasuk dalam bakteri non laktosa

fermenter, bersifat fakultatif aerob/anaerob (Wahyu, 2005). Sifat koloni

Proteus sp. pada media MCA membentuk koloni sedang besar, tidak

berwarna atau berwarna merah muda, non lactose fermented, smooth,

menjalar atau tidak menjalar, kalau menjalar permukaan koloni kasar,

sedangkan pada media EMB koloni tidak berwarna, transparan, dan

halus. Proteus sp. mengeluarkan bau khas dan swarming pada media

BAP. Proteus sp. menunjukkan pertumbuhan yang menyebar pada suhu

37ºC. Proteus sp. membentuk asam dan gas dari glukosa sifatnya khas

Page 35: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

18

antara lain mengubah fenil alanin menjadi asam fenil alanin piruvat atau

PAD dan menghidrolisa urea dengan cepat karena adanya enzim

urease pada TSIA bersifat alkali asam dengan membentuk S (Jawetz,

2005). Secara umum morfologi bakteri Proteus sp. dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

2.3.3 Klasifikasi Bakteri Proteus sp.

Menurut Jawetz (2005) Proteus sp. dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Proteus

Spesies : Proteus vulgaris

Proteus morganii

Proteus mirabilis

Proteus rittgeri

2.3.4 Patogenitas Bakteri Proteus sp.

Proteus sp. sering ditemukan di tanah, air dan merupakan flora

normal pada saluran pencernaan manusia. Bakteri ini menyebabkan

infeksi pada manusia apabila manusia mengkonsumsi makanan yang

terkontaminasi oleh bakteri tersebut atau menggunakan air yang kurang

bersih yang kemungkinan terkontaminasi oleh Proteus sp. kemudian

bakteri ini meninggalkan saluran usus dan menginfeksi organ seperti

kantong kemih dengan cara berkembang biak yang mengakibatkan

penyumbatan pada aliran kemih kemudian menyebabkan peradangan

Page 36: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

19

atau infeksi pada saluran kemih dan pada sebagian kasus Proteus sp.

ditemukan sebagai penyebab diare pada anak-anak (Jawetz, 2005).

Proteus sp. adalah bakteri patogen oportunistik, dapat

menyebabkan infeksi saluran kemih atau kelainan seperti abses, infeksi

luka, infeksi telinga atau saluran napas. Proteus sp. dapat menyebabkan

infeksi pada manusia hanya bila bakteri tersebut meninggalkan saluran

usus (Jawetz, 2005). Spesies ini ditemukan pada infeksi saluran kemih

dan menyebabkan bakterimia, pneumonia dan lesi fokal pada penderita

yang lemah atau pada penderita yang menerima infus intravena, pada

infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Proteus sp. ini urin bersifat

basa sehingga memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak

mungkin mengasamkannya. Pergerakan cepat oleh Proteus sp.

mungkin ikut berperan dalam invasinya terhadap saluran kemih. Spesies

Proteus sp. menghasilkan urease mengakibatkan hidrolisis urea yang

cepat dengan pembebasan amonia (Radji, 2009).

2.3.5 Cara Uji Bakteriologi Laboratorium

Untuk pemeriksaan mikrobiologi air terdapat 4 metode yang

secara rutin dilakukan dan direkomendasikan sesuai standart

(Permenkes, 2010). Metode tersebut adalah:

1. Heterotrophic Plate Count (HPC)

Heterotrophic Plate Count dikenal di Indonesia sebagai

pemeriksaan metoda lempeng total, Hitung Jenis Kuman (HJK) atau

Total Plate Count (TPC). Dalam metode ini digunakan 1 ml sampel

cair dimasukkan pada petridish dan menambahkan sekitar 15 ml

media mikrobiologi cair dicampur merata dan menunggu sampai

padat. Setelah itu menginkubasi selama 48 jam pada suhu 35ºC.

Page 37: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

20

Hasil koloni yang tumbuh dinyatakan sebagai Colony Forming Unit

(CFU).

2. Presence Absence

Tujuan metode ini adalah mendapatkan informasi data kualitatif

ada tidaknya sebuah bakteri atau group bakteri dalam sampel. Dalam

metode ini digunakan 100 ml sampel yang disimpan dalam botol

media. Kemudian ditambahkan media mikrobiologi cair.

3. Most Probable Number (MPN) atau Multiple Tube Technique

Teknik MPN merupakan modifikasi dari metode presence

absence. Sampel yang akan dianalisa dibagi menjadi beberapa

tabung dengan konsentrasi yang berbeda. Jika sampel yang

digunakan 5-10 ml maka media mikrobiologi yang digunakan adalah

single strength, untuk sampel dengan volume 10-100 ml digunakan

media mikrobiologi double strength, dan sampel di atas 100 media

yang digunakan adalah triple strength. Nilai MPN dapat dibaca

menggunakan tabel MPN yang bisa didapatkan di standar metode.

4. Membrane Filter

Membrane filter merupakan metode yang lebih mudah dan

memberikan hasil yang lebih cepat. Sampel yang digunakan

biasanya 100 ml dan jumlah sampel yang lebih besar dalam analisa

air kolam renang yaitu 500 ml, biasanya membrane filter yang sering

digunakan mempunyai porositas 0,45 mikron dengan diameter sekitar

50 mm.

Pengujian mikrobiologi juga dapat dilakukan dengan cara

mengisolasi bakteri pada media selektif. Selanjutnya dilakukan

serangkaian uji biokimia yang meliputi uji fisiologis (uji motil), uji metil-

Page 38: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

21

red, uji voges-proskauer, uji TSIA, uji KIA, sehingga diperoleh data

yang menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh bakteri tersebut.

2.3.6 Pencegahan dan Pengobatan

Infeksi yang disebabkan oleh Proteus sp. dapat dicegah dengan

menjaga kebersihan tubuh, memperhatikan makanan yang dikonsumsi,

dan melakukan perawatan yang sebaik-baiknya di rumah sakit, antara

lain: pemakaian antibiotika secara tepat, tindakan antiseptik yang benar,

misalnya pada pemakaian kateter urina. Bakteri Proteus sp. yang

diisolasi dari infeksi yang terjadi di masyarakat biasanya sensitif

terhadap obat anti mikroba yang efektif terhadap bakteri Gram-negatif

meskipun ada galur yang resisten. Galur yang resisten terutama

dijumpai pada penderita yang memiliki riwayat pengobatan antibiotik.

Cairan infus dan elektrolit perlu diberikan pada penderita diare berat

(Radji, 2009).

Page 39: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

22

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan gambaran dan arahan asumsi

mengenai variabel-variabel yang akan di teliti, atau memiliki arti hasil sebuah

sintesis dan proses berpikir deduktif maupun induktif, dengan kemampuan

kreatif dan inovatif diakhiri konsep atau ide baru (Iskandar, 2008). Kerangka

konseptual pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Identifikasi Bakteri Proteus sp. pada Air Kolam Renang.

Air kolam

renang

Bakteri Proteus sp.

Negatif Positif

Kontaminasi bakteri Proteus

sp. dapat menyebabkan :

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

2. Infeksi Luka

3. Infeksi Saluran Napas

Faktor pencemaran adanya bakteri

Proteus sp. pada air kolam renang :

1. Kontaminasi oleh pengguna

kolam renang.

2. Saluran air kolam renang.

3. Sumber air itu sendiri.

22

Page 40: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

23

3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka konsep pada Gambar 3.1 dapat dijelaskan

bahwa faktor penyebab adanya bakteri Proteus sp. pada air kolam renang

terdiri dari kontaminasi oleh pengguna kolam renang, saluran air kolam

renang, dan sumber air itu sendiri. Faktor-faktor tersebut semuanya tidak

diteliti. Pada penelitian ini peneliti hanya mengidentifikasi bakteri Proteus sp.

pada air kolam renang yang ditunjukkan dengan hasil positif dan negatif. Jika

hasil positif maka kontaminasi bakteri Proteus sp. dapat menyebabkan

infeksi saluran kemih (ISK), infeksi luka, serta infeksi saluran pernapasan.

Page 41: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

24

BAB IV

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses

penelitian. Dalam menyusun proposal, metode penelitian harus diuraikan secara

rinci seperti variabel penelitian, rancangan penelitian, teknik pengambilan data,

analisis data, cara penafsiran, dan penyimpulan hasil penelitian. Untuk penelitian

yang menggunakan metode kualitatif dapat dijelaskan metode pendekatan yang

digunakan secara lebih mendetail (Hidayat, 2008).

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

4.1.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari perencanaan penyusunan

proposal sampai dengan penyusunan laporan akhir, yaitu sejak bulan

November 2016 sampai bulan Agustus 2017.

4.1.2 Tempat Penelitian

Pada penelitian ini sampel diambil dari 4 kolam renang yang

berada di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang dan

pengujian bakteri Proteus sp. pada air kolam renang dilaksanakan di

Laboratorium Bakteriologi Program Studi Diploma III Analis Kesehatan

STIKes ICMe Jombang.

4.2 Desain Penelitian

Jenis penelitian adalah menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi

tanpa mengubah, menambah atau mengadakan manipulasi terhadap obyek

atau wilayah penelitian (Arikunto 2010, h. 3). Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif karena peneliti hanya ingin melihat positif atau

negatif bakteri Proteus sp. pada air kolam renang di Wilayah Kecamatan

Jombang Kabupaten Jombang.

24

Page 42: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

25

4.3 Kerangka Kerja

Kerangka kerja dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Identifikasi Bakteri Proteus sp. pada Air Kolam Renang di

Wilayah Kecamatan Jombang.

Penentuan Masalah

Penyusunan Proposal

Penyusunan Laporan Akhir

Sampling

Total Sampling

Populasi

Semua kolam renang di Wilayah Kecamatan Jombang sebanyak 4 kolam renang.

Analisa Data

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Observasi

Cooding dan tabulating

k

Jenis Penelitian

Deskriptif

Page 43: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

26

4.4 Populasi Penelitian, Sampling

4.4.1 Populasi

Populasi adalah semua obyek yang menjadi sasaran penelitian

yang akan diteliti (Isgiyanto 2009, h. 4). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua air kolam renang di Kecamatan Jombang yang

berjumlah 4 kolam renang.

4.4.2 Sampling

Sampling adalah cara mengambil sampel dari populasinya dengan

tujuan sampel yang diambil dapat mewakili populasi yang akan diteliti

(Nashir dkk 2011, h. 209). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah

Non Probability Sampling dengan metode Total Sampling adalah cara

pengambilan sampel dengan mengambil anggota populasi semua

menjadi sampel (Aziz, 2010).

4.5 Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Variabel

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini

adalah Identifikasi Bakteri Proteus sp. pada Air Kolam renang.

4.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel

secara operasional berdasarkan kriteria yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi dan pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Nasir, Muhith & Ideputri, 2011).

Definisi operasional variabel pada penelitian ini disajikan pada Tabel

4.2.

Page 44: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

27

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel tentang identifikai bakteri Proteus sp.

Variabel Definisi operasio

nal

Parameter Alat ukur Skala data

Kriteria

Identifika

si bakteri

Proteus

sp. pada

air

kolam

renang

pemeriks

aan untuk

mengetah

ui Positif

(+) atau

Negati (-)

adanya

Bakteri

Proteus

sp.

a.Makrospis Pada media EMB permukaan koloni halus, transparan, tidak berwarna.

Pada mediaTSIA bersifat Alkali-asam dengan membentuk H2S.

b.

Mikroskopis :Gram negatif, warna merah, bentuk batang.

Observasi Ordinal

1.Positif (+) terdapat Proteus sp.

2. Negatif (-) tidak terdapat Proteus sp.

4.6 Alat dan Bahan

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010). Untuk

identifikasi bakteri Proteus sp. menggunakan alat dan bahan sebagai berikut

4.6.1 Alat

1. Beaker glass 7. Ose jarum

2. Tabung reaksi 8. Hot plate

3. Rak tabung reaksi 9. Autoclave

4. Batang pengaduk 10. Cawan petri

5. Incubator 11. Obyek

6. Ose bulat 12. Deck glass

13. Mikroskop

Page 45: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

28

14. Nampan pewarnaan

15. Bunsen

16. Timbangan Analitik

17. Pipet tetes

4.6.2 Bahan

1. Media TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

2. Media EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)

3. Air kolam renang ± 1 ml

4. Oil imersi

5 .Kapas

6. Alumunium foil

7. Pengecatan Gram

Gram 1 : Gentian Violet

Gram 2 : Lugol

Gram 3 : Asam Alkohol

Gram 4 : Safranin

4.7 Prosedur Penelitian

A. Pembuatan Media TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menimbang media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) sebanyak 6,5 gram.

3. Memasukkan media ke dalam beaker glass dan menambahkan

dengan 100 ml aquadest.

4. Memanaskan hingga mendidih di atas hot plate dan mengaduk

dengan batang pengaduk.

5. Setelah mendidih menuangkan media TSI (Triple sugar Iron Agar) ke

dalam tabung reaksi kemudian menutupnya dengan kapas dan

alumunium foil.

Page 46: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

29

6. Membiarkan media tersebut membeku atau memadat.

7. Mensterilkan media TSI di dalam autoclave pada suhu 121˚C selama

15 menit.

8. Memiringkan media TSI pada tabung reaksi sehingga diperoleh agar

miring.

9. Memasukkan media ke dalam kulkas dan menginkubasi selama 24

jam.

B. Pembuatan Media EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menimbang media EMB (Eosin Methylene Blue Agar) sebanyak 3,6

gram kemudian memasukkan ke dalam beaker glass dan melarutkan

dalam 100 ml aquadest.

3. Memanaskan di atas hot plate

4. Mengaduk dengan batang pengaduk sampai homogen hingga

mendidih

5. Menuangkan media ke dalam cawan petri dan membungkus dengan

Koran

6. Mensterilkan media di dalam autoclave selama 15 menit dengan suhu

121˚C.

7. Memasukkan media ke dalam kulkas selama 24 jam

C. Pengambilan sampel

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Botol yang digunakan dalam pengambilan sampel air kolam renang

harus memiliki mulut lebar dan bertutup serta memiliki volume yang

cukup.

3. Mensterilkan alat yang akan digunakan dalam pengambilan sampel.

Page 47: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

30

4. Membuka bungkus kertas pada botol tersebut kemudian memegang

botol pada bagian bawah yang masih ada kertas pembungkusnya

sehingga tangan tidak bersentuhan dengan botol.

5. Membuka tutup botol tersebut kemudian menurunkan pelan-pelan

sampai mulut botol masuk dan mencapai kedalaman kolam.

6. Setelah botol terisi penuh,mengangkat botol dan sebagian isinya

dibuang kemudian menutup rapat.

D. Penanaman Sampel ke dalam Media

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Melakukan penanaman pada media EMBA (Eosin Methylene Blue

Agar) dengan cara menggoreskan sampel air secara zig-zag kemudian

menginkubasi pada suhu 37˚C selama 24-48 jam dan memasukkan ke

dalam inkubator.

3. Melakukan pengamatan makroskopis pada media EMBA, jika terdapat

koloni khusus yang memiliki ciri-ciri seperti bakteri Proteus sp. maka

mengambil koloni tersebut dan melakukan pembuatan preparat dan

melakukan pengamatan mikroskopis pada preparat tersebut.

4. Mengambil koloni yang sama kemudian melakukan penanaman pada

media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) dan menginkubasi selama 24-48

jam.

5. Melakukan pengamatan secara Makroskopis pada media TSIA yang

akan membentuk S dan bersifat alkali asam.

E. Pembuatan Preparat

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Memfiksasi bagian luar cawan petri di dekat spiritus.

3. Mengambil sedikit koloni dengan ose bulat yang sudah difiksasi.

Page 48: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

31

4. Menggoreskan aquadest.koloni di atas obyek glass yang ditetesi

dengan

5. Membiarkan sampai kering.

6. Melakukan pengecatan gram menunggu sampai kering kemudian

mengamati bakteri di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x

menggunakan oil imersi.

F. Pengecatan Gram

1. Meletakkan preparat di atas rak pengecatan

2. Meneteskan cat utama (Gentian Violet) 2-3 tetes dan mendiamkan

selama 1 menit, membilas dengan air mengalir, mengeringkan.

3. Meneteskan cat kedua (Lugol), membiarkan selama 1 menit,

membilas dengan air mengalir , mengeringkan.

4. Meneteskan cat ketiga (Asam Alkohol) selama 10 detik, membilas

dengan air mengalir, mengeringkan.

5. Meneteskan cat keempat (Safranin) selama 1 menit, membilas

dengan air mengalir, mengeringkan.

6. Mengamati preparat dengan perbesaran 100x menggunakan oil

imersi.

4.8 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan

terhadap sampel secara laboratorium, kemudian mendokumentasikan

hasil dari penelitian dan mencatat setiap hasil yang diperoleh.

4.8.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui

tahapan cooding, dan tabulating.

Page 49: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

32

a. Cooding

Adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan (Notoadmodjo, 2010). Pada

penelitian ini, peneliti memberikan kode sebagai berikut :

Sampel

Sampel no.1 kode S1

Sampel no. 2 kode S2

Sampel no. 3 kode S3

Sampel no. 4 kode S4

b.Tabulating

Tabulasi yaitu membuat tabel data sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoadmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel sesuai

dengan jenis variabel yang diolah yang menggambarkan hasil

pemeriksaan bakteri Proteus sp.. Pada Tabel 4.3 dapat dilihat

Panduan Penulisan Hasil di Laboratorium.

Tabel 4.3 Panduan Penulisan Hasil di Laboratorium

No. Sampel Positif

Negatif Keterangan

1. S1

2. S2

3 S3

4 S4

4.9 Analisa Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai

tujuan pokok penelitian (Nursalam, 2008).

Page 50: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

33

Analisa data menggunakan rumus :

Keterangan :

P = Persentase

N = Jumlah seluruhnya kolam renang yang diteliti

F = Frekuensi air kolam renang yang positif mengandung bakteri Proteus

sp.

Setelah diketahui persentase dari perhitungan, kemudian ditafsirkan

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Seluruhnya : 100%

2. Hampir seluruhnya : 76% - 99%

3. Sebagian besar : 51% - 75%

4. Setengahnya : 50%

5. Hampir setengahnya : 26% - 49%

6. Sebagian kecil : 1% - 25%

7. Tidak satupun : 0%

4.10 Etika Penelitian

Dalam penelitian ini mengajukan permohonan pada instansi terkait

untuk mendapatkan persetujuan, setelah disetujui dilakukan pengambilan

data, dengan menggunakan etika antara lain:

4.10.1 Informed Consent (Lembar persetujuan)

Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada

subjek penelitian. Subjek diberi tahu tentang maksud dan tujuan

penelitian. Jika subjek bersedia responden menandatangani lembar

persetujuan.

Page 51: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

34

4.10.2 Anonimity (Tanpa nama)

Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data. Cukup menulis nomor responden untuk menjamin

kerahasiaan identitas.

4.10.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Penyajian data atau hasil penelitian hanya ditampilkan pada

forum Akademis.

Page 52: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

35

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang dan pengujian bakteri Proteus sp. pada air kolam

renang dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Program Studi

Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang. Di Laboratorium

ini dilengkapi dengan alat dan bahan pendukung praktikum bakteriologi

diantaranya yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri

atau alat yang digunakan untuk proses penanaman bakteri sehingga

penanaman berlangsung steril, bunsen atau lampu spiritus yang juga

sebagai pendukung proses penanaman agar berlangsung steril.

Adapun keempat kolam renang yang diteliti adalah :

1. Kolam renang ini beralamatkan di desa Keplaksari Kecamatan

Jombang, tempat wisata lokal ini terdapat balekambang, kolam

pancing, kolam renang dan lapangan tenis. Tempat ini sering

diselenggarakan berbagai konser, baik artis regional hingga artis

ibukota, namun karena tempatnya yang kurang terawat sehingga

tempat wisata ini kurang diminati oleh masyarakat. Keadaan

lingkungan sekitar kolam renang ini pada setiap sudut terdapat

tumpukan lumut dan pada air kolam renang sedikit keruh serta

terdapat banyak sampah yang berserakan di pinggir kolam renang.

2. Kolam renang ini beralamatkan di desa Mojongapit Kecamatan

Jombang, selain terdapat kolam renang yang bersih, terdapat juga

alat-alat fitnes yang lengkap, tempat yoga dan senam yang memadai.

35

Page 53: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

36

Sehingga tempat ini cukup diminati oleh masyarakat. Keadaan

lingkungan sekitar kolam renang ini cukup bersih dan terawat serta

adanya fasilitas penunjang seperti adanya tempat sampah pada

setiap sudut kolam renang ini membuat para pengunjung tidak

membuang sampah di sembarang tempat.

3. Kolam renang ini beralamatkan di desa Kepanjen Kecamatan

Jombang. Kolam renang ini terdapat banyak wahana bermain dalam

ruang (indoor), karena lokasinya yang strategis yang terletak di

depan Kebon Rojo atau di seberang jalan kolam renang ini cukup

diminati oleh kalangan masyarakat. Keadaan lingkungan sekitar

kolam renang ini cukup kotor karena pada saat pengambilan sampel

kolam renang ini dalam proses perbaikan pada bagian depan

sehingga keadaan air kolam renang sedikit keruh.

4. Kolam renang ini beralamatkan di desa Sengon Kecamatan Jombang

ini merupakan salah satu kolam renang berskala Internasional yang

ada di Indonesia. Setelah melalui proses yang cukup panjang

akhirnya proses pembangunannya selesai juga dan sudah launching

pada saat berdekatan dengan hari olahraga nasional atau tepatnya

pada bulan September. Kolam renang ini banyak diminati oleh

berbagai kalangan masyarakat karena keindahan dan kebersihannya

yang selalu terawat. Keadaan lingkungan sekitar kolam renang ini

sangat bersih dan adanya resirkulasi air kolam renang yang rutin

membuat air kolam renang ini sangat jernih.

5.1.2 Data Penelitian

Hasil pemeriksaan yang diperoleh dari kolam renang Wilayah

Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang dapat dilihat pada tabel 5.1.

Page 54: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

37

Tabel 5.1 Hasil pemeriksaan Bakteri Proteus sp. pada Air Kolam Renang di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

No. Hasil Pemeriksaan Bakteri Frekuensi Persentase (%) 1. Positif Proteus sp. 1 25

2. Negatif - 3 75 Total 4 100

Berdasarkan hasil pemeriksaan bakteri Proteus sp. pada air kolam

renang di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang diketahui

pada satu sampel air kolam renang (25%) yang diperiksa positif

ditemukan adanya bakteri Proteus sp., dan pada ketiga sampel air

kolam renang (75%) yang diperiksa negatif tidak ditemukan adanya

bakteri Proteus sp.

5.1.3 Pembahasan

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian kecil kolam

renang yang diteliti positif ditemukan bakteri Proteus sp. tetapi sebagian

besar positif ditemukan bakteri Coliform.

Air kolam renang yang digunakan untuk penelitian ini berasal dari

kolam renang di wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

Berdasarkan penelitian tersebut dari empat sampel air kolam renang

didapatkan hasil pada sampel pertama air kolam renang (25%) positif

terdapat adanya bakteri Proteus sp., pada sampel kedua dan ketiga air

kolam renang (50%) tidak ditemukan bakteri Proteus sp. namun

ditemukan adanya bakteri Coliform, dan pada sampel keempat air

kolam renang (25%) tidak ditemukan adanya bakteri.

Sampel air kolam renang dikatakan positif terdapat adanya

bakteri Proteus sp. yang ditunjukkan dengan ciri-ciri pada media EMB

(Eosin Methylene Blue Agar) adanya koloni tidak berwarna, transparan,

Page 55: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

38

dan halus yang dilanjutkan dengan uji TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

yang menunjukkan pada slant (bagian atas) media bersifat alkali

(berwarna merah), butt (bagian dasar) bersifat asam (berwarna kuning),

dan terjadinya pembentukan gas dengan adanya endapan berwarna

hitam. Pada pemeriksaan mikroskopis bakteri Proteus sp. dapat

ditunjukkan dengan bentuk batang, bersifat gram negatif dan berwarna

merah.

Air kolam renang yang positif tercemar bakteri Proteus sp. bisa

disebabkan karena kondisi kolam renang yang kotor dan lingkungan

sekitar kolam renang yang kurang terawat dimana pada pinggir kolam

renang terdapat tumpukan lumut sehingga air kolam renang tersebut

bisa terkontaminasi oleh bakteri Proteus sp. Sedangkan pada saat

dilakukan pemeriksaan di laboratorium dipengaruhi oleh udara yang

berada di sekitar sehingga bakteri bisa mencemari preparat yang akan

diteliti. Faktor lain yang dapat mencemari air kolam renang adalah

sistem resirkulasi yang tidak bekerja dengan baik yang mana fungsi dari

sistem resirkulasi adalah untuk menyaring pencemaran dan

membersihkan air kolam renang, ketika hal itu tidak bekerja dengan baik

air kolam renang dapat dengan cepat menjadi kotor dan desinfektan

akan kurang memadai untuk membunuh bakteri. Sedangkan menurut

(WHO, 2006) pencemaran mikroorganisme pada air kolam renang dapat

disebabkan karena kontaminasi fekal yang berasal dari kotoran yang

dikeluarkan oleh pengguna kolam renang ataupun kontaminasi non-

fekal yang berasal dari pengguna kolam renang, seperti lendir,

muntahan, dan air liur.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dian (2013)

mengenai uji kandungan bakteri Proteus mirabillis pada air kolam

Page 56: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

39

renang didapatkan hasil air kolam renang di salah satu kolam renang di

Makasar sudah terkontaminasi bakteri Proteus mirabillis (13%) dan

bakteri Escherichia coli (19%) hal ini dikarenakan letak kolam renang

yang berdekatan dengan pabrik pangan sehingga air kolam renang bisa

terkontaminasi oleh bakteri, dari penelitian tersebut didapatkan bakteri

terbanyak adalah bakteri Escherichia coli. Penyakit yang ditimbulkan

bakteri Escherichia coli paling sering menyebabkan masalah perut dan

usus, seperti diare dan muntah, pneumonia, endocarditis, dan infeksi

pada luka-luka dan abses pada bagian organ.

Menurut Jawetz (2005) bakteri Proteus sp. merupakan salah satu

anggota dari famili Enterobacteriaceae. Enterobacteriaceae merupakan

kelompok bakteri gram negatif berbentuk batang yang habitat alaminya

berada pada sistem usus manusia dan binatang. Keluarga

Enterobacteriaceae meliputi banyak jenis yaitu (escherichia, shigella,

salmonella, enterobacter, klebsiella, serratia, proteus, dan lainnya).

Enterobacteriaceae merupakan fakultatif anaerob atau aerob yang dapat

memfermentasikan karbohidrat, memiliki struktur antigenik yang

kompleks, dan menghasilkan berbagai toksin yang mematikan.

Enterobacteriaceae merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang

yang mempunyai terminologi. Bakteri Proteus sp. dapat menyebabkan

infeksi saluran kemih atau kelainan seperti abses, infeksi luka, infeksi

telinga atau saluran napas.

Pada penelitian ini selain ditemukan adanya bakteri Proteus sp.

juga ditemukan adanya bakteri Coliform. Keberadaan bakteri Coliform

dapat ditunjukkan dengan media agar miring bersifat Asam/Asam

(berwarna kuning-kuning), dan menghasilkan gas. Menurut Leboffe

(2011), warna kuning pada keseluruhan media tersebut dikarenakan

Page 57: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

40

bakteri Coliform pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) dapat

menfermentasikan glukosa, laktosa dan sukrosa. Sedangkan

terbentuknya gas dikarenakan gas yang dihasilkan oleh fermentasi

karbohidrat akan muncul sebagai celah di media atau akan mengangkat

agar-agar dari bagian bawah tabung.

Keberadaan bakteri Coliform yang mengkontaminasi air kolam

renang bisa juga disebabkan oleh penampungan yang digunakan untuk

menampung sumber air kolam renang tidak pernah dibuka atau tidak

pernah dibersihkan oleh pengelola kolam renang sehingga air tersebut

tercemar oleh bakteri Coliform, yang mana bakteri tersebut umumnya

dapat dijumpai di air.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Gamaiwarivoni (2010)

mengenai studi kualitas bakteriologis air kolam renang dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya di kolam renang kota Semarang didapatkan

hasil dari tiga puluh tiga sampel air yang diperiksa bakteri Coliform total

tertinggi sebesar >240 per 100 ml sampel, sedangkan bakteri Coliform

total terendah sebanyak 7,5 per 100 ml sampel. Adanya kandungan

bakteri Coliform dalam air kolam renang dapat menimbulkan gangguan

pada manusia terutama penyakit yang berhubungan dengan air, seperti

diare, filariasis, disentri, dan lain-lain. Oleh karena itu, maka kandungan

MPN bakteri Coliform yang disyaratkan harus 200/100 ml sampel air

(Permenkes, 2010).

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghambat

adanya pertumbuhan bakteri pada air kolam renang yaitu dengan

menjaga kebersihan lingkungan kolam renang, karena aspek kebersihan

merupakan hal penting untuk diperhatikan dan berkaitan erat dengan

aspek kesehatan khususnya faktor penularan penyakit. Menurut Mukono

Page 58: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

41

(2007) cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas air

kolam renang adalah dengan desinfeksi, cara desinfeksi yang paling

sering digunakan adalah penggunaan klorin Ca(OCl)², serta kolam

renang tersebut harus memenuhi syarat kesehatan lingkungan kolam

renang yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Tahun (2014) baik dari tata bangunan, konstruksi bangunan,

kelengkapan kolam renang dan fasilitas kolam renang.

Page 59: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

42

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Air kolam renang di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

sebagian kecil didapatkan positif bakteri Proteus sp.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Masyarakat

Disarankan untuk memilih kolam renang yang memenuhi standart

yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

6.2.2 Bagi Dinas Kesehatan

Disarankan untuk memberikan sosialisasi dan penyuluhan

terhadap pengelola kolam renang serta adanya pengujian bakteri

Proteus sp. secara rutin pada kolam renang.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan untuk digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut

mengenai bakteri Proteus sp. yang terdapat dalam air kolam renang

42

Page 60: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Aziz, Alimul. 2010. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika: Jakarta

Bergey, 2014. Journal Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology.Baltimore: Amerika.

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC: Jakarta.

Dian, R. 2013. Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan Pengguna Kolam Renang di Sidoarjo. Airlangga University Press: Surabaya.

Endang, P. 2011. Leukosituria, Bakteriuria dan Pengecatan Gram Urin sebagai Kriteria Diagnostik Infeksi Saluran Kemih pada Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Semarang: Universitas Diponegoro.

Gamaiwarivoni, W. 2010. Perilaku Perenang, Fasilitas Sanitasi, Sisa Klor dan

Coliform Total Air Kolam Renang di Kota Yogyakarta. Yogyakarta : Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Kerja UGM.

Hasibuan, Elpizunianti. 2009. Kadar Sisa Khlor pada Beberapa Kolam Renang di

Kotamadya Medan Tahun 2009. Skripsi: Universitas Sumatera Medan.Hidayat, AA. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Health Books, Publishing: Surabaya.

Herendra. 2009. Jurnal Bakteri Proteus. USU Digital Library: Sumatera Utara.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Gaung Persada: Jakarta.

Isgiyanto, A. 2009. Teknik Pengambilan Sampel. Mitra Cendekia : Yogyakarta.

Joko, Tri. 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Jaweetz. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika: Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2014 Tentang Syarat - Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian. Jakarta.

Kusnadi, dkk. 2005. JICA Common Textbook :Mikrobiologi. FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Leboffe, M. 2011. A Photographic Atlas for the Microbiology Laboratory. Amerika Serikat : Morton Publishing Company.

Page 61: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

Mukono, HJ. 2007. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga University Press: Surabaya.

Nashir A, Muhith A & Idieputri. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan:

Konsep Pembuatan Karya tulis dan thesis untuk mahasiswa kesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Salemba Medika: Jakarta.

Permana, T. 2012. Penularan Penyakit Pada Pemakai Kolam Renang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.

Prasetyo, 2010. Analis Kelayakan Kolam Renang. Jurnal Universitas Diponegoro. Semarang.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Persyaratan Kualitas Air (492/MENKES/PER/IV/2010), Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Rahardjo, P. 2006. Infeksi Saluran Kemih, dalam Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-IV. Penerbit FKUI: Jakarta.

Radji, M . 2009. Buku Ajar Mikrobiologi, Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Rusdidjas, 2009. Infeksi Saluran kemih. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.

Sitanggang, Antony. 2000. Jurnal Tinjauan Sanitasi Kolam Renang Pamatang Siantar.

Soemirat. 2011. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Sastrawijaya, Tresna, A. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta: Jakarta.

Sukandar, E. 2007. Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Dewasa dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.

WHO. 2006. Guidelines For Safe Recreational Water Environment Volume 2 Swimming Pools And Similar Environments. WHO Press,Switzerland.

Wassif, C. 2008. Molekuler Analysis of a Metalloproteae from Proteus Mirabilis. Journal of Bacteriology.

Wahyu, L. 2005. Mikrobiologi Lingkungan. Universitas Muhammadiyah: Malang.

Zarzoso, M., et all. 2010. Potential Negative Effects Of Chlorinated Swimming Pool Attendance On Health Of Swimmers And Associated Staff. Journal Biology Of Sport.

Page 62: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

LAMPIRAN 1

Page 63: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

LAMPIRAN 2

Page 64: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang
Page 65: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

LAMPIRAN 3

Page 66: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

LAMPIRAN 4

Page 67: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

LAMPIRAN 5

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Soffa Marwa Lesmana, A. Md. AK

Jabatan : Staf Laboratorium Klinik Prodi DIII Analis Kesehatan

Menerangkan bahwa mahawasiswa di bawah ini :

Nama : Khifdatul Khoiriyah

NIM : 14. 131. 0055

Telah melaksanakan pemeriksaan Identifikasi Bakteri Proteus sp. pada Air Kolam

Renang di laboratorium Mikrobiologi prodi DIII Analis Kesehatan Mulai Selasa 13

Juni 2017 sampai dengan Jum’at 16 Juni 2017 dengan hasil sebagai berikut :

No. Kode Sampel Hasil (+) / (-)

Keterangan

3. S1 (+) /positif Proteus sp.

4. S2 (+) /positif Coliform

3 S3 (+) /positif Coliform

4 S4 (-) /negatif Tidak Ada

YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA

SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATAN “INSAN CENDEKIA MEDIKA”

Prodi D3 Analis Kesehatan SK Mendiknas No. 141/D/O/2005

Jl. K.H. Hasyim Asyari 171, Mojosongo – Jombang, Telp. 0321-877819, Fax.: 0321-

864903

Jl. Halmahera 33 – Jombang, Telp.: 0321-854915, 0321-854916, e-Mail:

[email protected]

Page 68: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang
Page 69: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang
Page 70: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang
Page 71: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

LAMPIRAN 7

Lembar Identifikasi Bakteri Proteus sp. pada Air Kolam Renang di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

No. Kode Sampel Positif Negatif Keterangan

1. S1 + Proteus sp.

2. S2 + Coliform

3 S3 + Coliform

4 S4 - Tidak Ada

Keterangan :

S : Air Kolam Renang

Page 72: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

LAMPIRAN 8

DOKUMENTASI IDENTIFIKASI BAKTERI Proteus sp. PADA AIR KOLAM RENANG

(Studi di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

Gambar 2.1

Pengambilan sampel Air kolam renang

Gambar 2.2

Pembuatan media EMB dan TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

Gambar 2.3

Penanaman sampel Air kolam renang pada media EMB

Page 73: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

Gambar 2.4

Penanaman sampel Air kolam renang pada TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

Gambar 2.5

Pembuatan preparat dan pengecatan Gram

Gambar 2.6

Identifikasi bakteri Proteus sp. dibawah mikroskop

Page 74: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

HASIL IDENTIFIKASI BAKTERI Proteus sp. PADA AIR KOLAM RENANG (Studi di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

Gambar 3.1

Pertumbuhan koloni pada media EMB : koloni tidak berwarna, transparan dan halus

Gambar 3.2

Pertumbuhan koloni pada media EMB : koloni berwarna merah muda, berbentuk bulat dan sedang

Gambar 3.3

Pertumbuhan koloni pada media EMB : koloni berwarna hitam, berbentuk bulat dan koloninya kecil

Gambar 3.4

Media EMB yang tidak tumbuh koloni

Page 75: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

Gambar 3.5

Hasil pertumbuhan bakteri Proteus sp. pada Media TSIA (Triple Sugar Iron Agar). Lereng media berwarna merah (bersifat basa), dasar media berwarna kuning (bersifat asam) dan terjadi pembentukan gas dengan adanya endapan berwarna hitam

Gambar 3.6

Hasil pertumbuhan bakteri Coliform pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar). Lereng media berwarna kuning (bersifat asam), dasar media berwarna kuning (bersifat asam) dan terbentuknya gas

Gambar 3.7

Hasil positif bakteri Proteus sp. di bawah mikroskop : berbentuk batang, bersifat gram negatif dan berwarna merah

Gambar 3.8

Hasil positif bakteri Coliform di bawah mikroskop : berbentuk batang, bersifat gram negatif dan berwarna merah

Page 76: KARYA TULIS ILMIAHrepo.stikesicme-jbg.ac.id/325/1/Khifdatul Khoiriyah.pdf · 2018. 9. 17. · LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ..... v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... Air yang

LAMPIRAN 9