Upload
joebartershake
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/27/2019 kaspan keratokonjungtivitis bab 1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kaspan-keratokonjungtivitis-bab-1docx 1/2
BAB 1
PENDAHULUAN
Kelainan konjungtiva dan kornea sering menjadi penyebab timbulnya penyakit
mata. Permukaan mata secara regular terpajan lingkungan luar dan mudah
mengalami trauma, infeksi dan reaksi alergi yang merupakan sebagian besar
penyakit pada jaringan ini. Sebagian kecil disebabkan oleh abnormalitas degeneratif
dan structural. (Klasco Rich,2011)
Konjungtivitis merupakan penyakit yang paling sering terjadi. Radang pada
konjungtiva terjadi pada setiap usia, tetapi bentuk tertentu lebih sering pada
kelompok usia tertentu Sekitar 10 % dari semua neonatus mempunyai konjungtivits
atas berbagai alasan. Diperkirakan bahwa sekitar 1-3 % dari semua pemakai lensa
kontak mendapat konjungtivitis. Keratokonjunctivitis vernal lebih terjadi pada anak-
anak, sedangkan keratokonjunctivits atopik dan konjunctivits alergi biasanya terjadi
pada remaja dan dewasa muda. Konjunctivits cicatrial merupakan penyakit lanjut
usia. Infeksi konjunctivits dapat terjadi pada kedua jenis kelamin dengan kadar
insiden yang sama. Konjungtivits akibat penyebab kimia atau mekanis dan
keratokonjungtivits vernal umunya terjadi pada laki-laki, sedangkan konjungtivitssicca terjadi lebih sering pada wanita ( Scholte T, 2006)
Konjungtivitis memiliki penyebab yang berbeda, termasuk infeksi, reaksi
alergi,dan benda asing. Konjungtivits menular dapat disebabkan oleh bakteri, jamur
atau virus. Penggunaan lensa kontak atau penyimpanan dan penjagaan lensa yang
tidak baik bisa menyebabkan infeksi. Bayi lahir dari ibu yang terinfeksi klamidia atau
gonore bisa mendapat infeksi konjungtiva selama perjalanan mereka melalui jalan
lahir. Kelainan pada struktur kelopak mata juga bisa menyebabkan konjungtivits.
Jika kelopak mata berbalik ke luar, konjungtiva terkena infeksi, dan jika kelopak
mata berbalik ke dalam, bulu mata bisa terkena pada konjungtiva (Klasco Rich,2011)
Pada perjalanannya, konjungtivitis dapat melibatkan organ di dekatnya, yaitu
kornea. Apabila keradangan sudah terjadi pada kornea maka gejala yang
ditimbulkan berupa nyeri, fotofobia, dan gangguan penglihatan. Keradangan yang
melibatkan konjungtiva dan kornea ini dinamakan keratokonjungtivitis
7/27/2019 kaspan keratokonjungtivitis bab 1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kaspan-keratokonjungtivitis-bab-1docx 2/2
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk memahami gejala dan tanda
klinis dari beberapa jenis keratokonjungtivitis, terutama yang berkaitan dengan
kasus yang didapat, sehingga sebagai dokter nantinya dapat mendiagnosis secara
dini dan memberikan terapi yang tepat bila menemui penyakit ini. Manajemen yang
tepat dan adekuat akan mampu mencegah perkembangannya sehingga tidak
menimbulkan komplikasi yang lebih serius, seperti penurunan ketajaman
penglihatan hingga kebutaan.