1
KASUS 1.Seorang ibu postpartum 10 hari mengalami perasaan cemas berlebihan, sedih, mudah marah, merasa tidak menyayangi bayinya, tidak memperhatikan penampilannya dan merasa kurang perhatian dari suami dan keluarganya. Mertuanya pun selalu melarang ibu tersebut untuk tidur siang padahal ibu merasa sangat lelah karena seharian harus mengurus bayinya. Salah satu kecemasan ibu diakibatkan oleh karena bayinya belum di aqiqah sampai usia 10 hari, ibu tersebut mempercayai bahwa aqiqah wajib dilakukan pada hari ke 7 setelah lahirnya bayi. Sebagai seorang bidan KIE apa yang harus anda berikan dalam menghadapi ibu tersebut? 2.Ny. “Z”, ibu postpartum 1 hari. Ibu masih takut untuk bergerak, takut turun dari tempat tidur karena ibu memilki jahitan pada perineum. Ibu sangat takut untuk membersihkan bagian perineum karena masih merasa nyeri. Ibu dari ny.”Z” menyuruh ny.”Z” sebelum menyusui bayinya untuk membuang air susu yang keluar pertama kali dan berwarna kuning karena menurut sang Ibu air susu tersebut kotor dan membawa penyakit sehingga tidak boleh diberikan pada bayinya. Ny. “Z” juga masih merasa bingung kapan waktu yang tepat untuk memberikan nama pada bayinya.

KASUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

:)

Citation preview

Page 1: KASUS

KASUS

1. Seorang ibu postpartum 10 hari mengalami perasaan cemas berlebihan, sedih, mudah

marah, merasa tidak menyayangi bayinya, tidak memperhatikan penampilannya dan

merasa kurang perhatian dari suami dan keluarganya. Mertuanya pun selalu melarang

ibu tersebut untuk tidur siang padahal ibu merasa sangat lelah karena seharian harus

mengurus bayinya. Salah satu kecemasan ibu diakibatkan oleh karena bayinya belum

di aqiqah sampai usia 10 hari, ibu tersebut mempercayai bahwa aqiqah wajib

dilakukan pada hari ke 7 setelah lahirnya bayi. Sebagai seorang bidan KIE apa yang

harus anda berikan dalam menghadapi ibu tersebut?

2. Ny. “Z”, ibu postpartum 1 hari. Ibu masih takut untuk bergerak, takut turun dari

tempat tidur karena ibu memilki jahitan pada perineum. Ibu sangat takut untuk

membersihkan bagian perineum karena masih merasa nyeri. Ibu dari ny.”Z” menyuruh

ny.”Z” sebelum menyusui bayinya untuk membuang air susu yang keluar pertama kali

dan berwarna kuning karena menurut sang Ibu air susu tersebut kotor dan membawa

penyakit sehingga tidak boleh diberikan pada bayinya. Ny. “Z” juga masih merasa

bingung kapan waktu yang tepat untuk memberikan nama pada bayinya.