24
Pasien direncanakan diberikan diet DM B2 1900 Rendah Garam dan Rendah Purindengan tujuan memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi tanpa memberatkan kerja ginjal. Kebutuhan energi 1867,7 kalori per hari dengan cara pemberian oral, karena tidak terdapat masalah pada sistem pencernaan. Bentuk makanan biasa, pemberian karbohidrat rendah yaitu 61% dari total energy, Lemak diberikan 25% dari total kebutuhan energi, protein diberikan 14 % dari total kebutuhan energi. B. Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi 1. Konsumsi Energi dan Zat Gizi Konsumsi energi dan zat gizi adalah asupan zat gizi pasien selama dirawat di rumah sakit rawat inap sesuai kebutuhan pasien yang telah dihitung pada saat pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Kota Malang dengan menggunakan rumus : Tingkat Konsumsi = Asupan/ Intake X 100 Kebutuhan Tabel 2. Kriteria Tingkat konsumsi dari widya karya pangan gizi 2003 No Kategori Range 1 Lebih >80 – 100 % 2 Baik 80 – 100 % 3 Kurang <80 % Tabel 3. Monitoring intake energi dan zat gizi pasien selama 3 hari pengamatan

kasus juga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kasus juga

Pasien direncanakan diberikan diet DM B2 1900 Rendah Garam  dan Rendah Purindengan tujuan memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi tanpa memberatkan kerja ginjal. Kebutuhan energi 1867,7 kalori per hari dengan cara pemberian oral, karena tidak terdapat masalah pada sistem pencernaan. Bentuk makanan biasa, pemberian karbohidrat rendah yaitu 61% dari total energy, Lemak diberikan 25% dari total kebutuhan energi, protein diberikan 14 % dari total kebutuhan energi.

B.  Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi1.      Konsumsi Energi dan Zat Gizi

Konsumsi energi dan zat gizi adalah asupan zat gizi pasien selama dirawat di rumah sakit rawat inap sesuai kebutuhan pasien yang telah dihitung pada saat pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar  Kota Malang dengan menggunakan rumus :

Tingkat Konsumsi = Asupan/ Intake  X  100                                       Kebutuhan                

Tabel 2. Kriteria Tingkat konsumsi dari widya karya pangan gizi 2003No Kategori Range1 Lebih >80 – 100 %2 Baik 80 – 100 %3 Kurang <80 %

Tabel 3. Monitoring intake energi dan zat gizi pasien selama 3 hari pengamatan

Hari IntakeZat-zat Gizi

Energi (kkal) Proetin (gr) Lemak (gr) KH (gr)I Kebutuhan

IntakeTK. Konsumsi (%)Kategori

1867,71014,554,31Kurang

64,0334,954,50Kurang

51,8829,556,86Kurang

284,82153,453,85Kurang

Page 2: kasus juga

II KebutuhanIntakeTK. Konsumsi (%)Kategori

1867,71168,762,57Kurang

64,0339,461,53Kurang

51,8820,439,32Kurang

284,82211,474,22Kurang

III KebutuhanIntakeTK. Konsumsi (%)Kategori

1867,7998,253,44Kurang

64,0336,456,84Kurang

51,8828,454,74Kurang

284,82208,673,23Kurang

Intake energi dan zat gizi pasien dilihat dengan cara melakukan recall 3 x 24 jam kepada pasien untuk mengetahui makanan apa saja yang dikonsumsi dalam tiga hari penuh selama dirawat inap namun saat pengamatan tidak sampai 3 x 24 jam, dikarenakan pasien pulang sebelum makan malam. Kemudian hasil tersebut dihitung dan dianalisa. Hasil analisa dibandingkan dengan kebutuhan pasien karena untuk menghitung intake makanannya.

Dari hasil tabel diatas dapat dilihat intake makanan pasien belum mencapai angka kecukupan gizi yang dianjurkan, asupan makanan pasien hanya memenuhisetengah dari kebutuhan energi dan zat gizi. Hal ini dikarenakan nafsu makan pasien selama di rawat inap menurun dan pasien menjalani puasa saat beberapa kali jam makan untuk pemasangan alat dan cuci darah.

a.    Intake EnergiBerdasarkan perhitungan menurut kebutuhan energi dan zat gizi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Kota

Malang, diketahui kebutuhan energi pasien adalah 1867,7 kalori/hari.Tabel 4. Grafik Intake Energi

Page 3: kasus juga

Gambar 4. Grafik Intake Energi selama pengamatan (3 hari pengamatan)

Dari gambar 4, dapat disimpulkan bahwa intake energi pasien masih dibawakebutuhan yaitu sebesar 1867,7 kalori. Pemenuhan kebutuhan energi yang dicapai pada hari pertaman yaitu sebesar 54,31%,  62,57% untuk hari kedua, dan 53,44% untuk hari ketiga. Terjadi penurunan intake energi selama 3 hari pengamatan, hal ini disebabkan karena pasien menjalani puasa pemasangan alat cuci darah pada hari pertama dan hari kedua saat proses homodialisa serta pasien pulang saat hari ketiga sebelum jam makan malam.

b.    Intake ProteinBerdasarkan perhitungan menurut kebutuhan energi dan zat gizi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Kota

Malang, diketahui kebutuhan protein pasien adalah64,04 gram/hari.Tabel 5.  Grafik Intake Protein

Page 4: kasus juga

Gambar 5. Grafik Intake Protein (3 hari pengamatan)Dari gambar 5, dapat disimpulkan bahwa intake protein pasien belum sesuai dengan kebutuhan gizi yang

dibutuhkan yaitu sebesar 64,03 gram perhari,  pada hari pertama pengamatan protein yang dikonsumsi pasien  yaitu 54,50 %, hari ke dua 61,53 % dan hari ke tiga yaitu 56,84 %. Hal ini disebabkan karena pasienalergi mengkonsumsi daging ayam dan telur.

c.    Intake LemakBerdasarkan perhitungan menurut kebutuhan energi dan zat gizi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Kota

Malang, diketahui kebutuhan lemak pasien adalah51,88 gram/hari.Tabel 6. Grafik Intake  Lemak

Page 5: kasus juga

Gambar 6. Grafik Intake lemakDari gambar 6, dapat disimpulkan bahwa intake lemak pasien  belummencapai kebutuhan

yaitu sebesar 51,88 gram perhari. Pada hari pertama yaitu56,86%, hari ke dua yaitu 39,32%, dan hari ke tiga 54,74 %. Intek lemak pasien masih rendah dikarenakan pasien tidak mengkonsumsi telur, daging ayam, makanan yang di goreng dan berminyak.

d.   Intake KarbohidratBerdasarkan perhitungan menurut kebutuhan Energi dan zat gizi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Kota

Malang, diketahui kebutuhan Karbohidrat pasien adalah 284,82 gram/hari.Tabel 7. Grafik Intake Karbohidrat

Page 6: kasus juga

 Gambar 7. Grafik Intake Karbohidrat

Dari gambar 7, dapat disimpukan bahwa intake karbohidrat pasien belum juga memenuhi kebutuhan karbohidrat yaitu 284,82 gram perhari pada hari pertamapasien hanya mengkonsumsi KH sebesar 53,85%, hari ke dua 74,22 % dan hari ke tiga yaitu 73,23%. Pada kasus  ini karbohidrat diberikan sebesar 61 % dari total energi.

e.    Observasi Sisa Makanan PasienObservasi sisa makanan pasien dapat dilihat dari berapa jumlah intake yang dikonsumsi pasien dibandingkan

dengan standar porsi yang disediakan pihak rumah sakit. Selama observasi dilakukan, sisa makanan selalu meningkat, pertama karenapasien menjalani operasi pemasangan alat untuk homodialisa kedua pasien menjalani puasa untuk hemodialisa serta hari ke tiga pasien makan sedikat karena ingin cepat-cepat pulang.  Bentuk makanan biasa sedangkan pasien tidak mau makan daging ayam dan telur dikarenakan alergi dampak dari penyakit ginjal.sedangkan untuk lauk nabati dihabiskan untuk sayuran setengah yang dikonsumsi.

C.    Perkembangan Pengukuran AntropometriDari hasil pengukuran antropometri selama 3 hari, pasien tidak mengalami penurunan berat badan walaupun

pasien sering menjalani puasa dan tidak bisa mengkonsumsi lauk hewani (daging ayam dan telur).

D.    Perkembangan Pemeriksaan Biokimia/LaboratoriumPasein melakukan pemeriksaan laboratorium pada pra pengamatan, hari pertama dan hari kedua, dari hasil

laboratorium GDP, Ureum, Kreatinin dan As. Urat mengalami naik turun.

Page 7: kasus juga

Tabel 8. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pasien Sebelum Pengamatan

PemeriksaanHasil

Nilai Normal KeteranganPra H1 H2

GDP 141 117 - 60 - 100 mg/dl TGDS 26 - - < 200  mg/dl NHb 7,0 - - 11 – 16.5 g/dl R

MCV 79 - - 80 – 9,7 RMCH 24 - - 26,5 – 33.5 R

MCHC 30,4 - - 31,5 – 35,0 RHematokrit 21,5 - - 35 – 50 R

Kalium 3,7 - - 3.5-5 mmol/L NUreum 106,5 150,8 45 10-50 mg/dl T

Kreatinin 2,79 2,82 1,57 0.7-1.5 mg/dl TNa 127 - - 136 - 145 mg/dl N

As. Urat 14,7 10,4 - 2 - 6 mg/dl TClorida 95 - - 98 - 106 mg/dl NK. Total 82 121 - 130 - 220 mg/dl R

HDL 28 34 - > 50 mg/dl

LDL 46 74 - < 150 mg/dl

Trigliserida - 68 -

Ket :T = TinggiN = NormalR = Rendah

E.     Perkembangan Pemeriksaan Fisik/KlinisPerkembangan fisik klinis pasien diperoleh dari pengamatan secara langsung terhadap pasien selama studi kasus.

KU dari hasil pengamatan selama studi kasus, terlihat bahwa keadaan umum pasien tergolong lemah,  kesadaran pasien secara umum termasuk dalam kategori Compos Mentis, artinya kesadaran pasien tersebut sama seperti kesadaran orang normal biasa atau dengan kata lain orang tersebut dalam kondisi kesadaran penuh, suhu tubuh pada hari pertama 36°C dan pada hari pertama sampai ke tiga suhu tubuh normal.

Tabel 9. Pemeriksaan Fisik/KlinisUraian 14 Juni 2011 15 Juni 2011 16 Juni 2011

Kondisi Lemah Lemas Baik

Page 8: kasus juga

Suhu 36,6°C 37°C 37°CTekanan Darah 130/80 mmHg 130/70 mmHg 120/80 mmHgNadi 80 x/ menit 80 x/ menit 80 x/ menitRespirasi 24 x/ menit 24 x/ menit 24 x/ menit

F.     Peubahan pengetahuan, Sikap/Perilaku Hasil Terapi EdukasiPengamatan yang dilakukan selama 3 hari, selain merencanakan konsumsi makan pasien juga memberikan

motivasi agar pasien mau mengknsumsi makanan, selain itu motivasi untuk lebih mengatur pola konsumsi yang dialami saat ini, sejak hari pertamandan kedua pengamatan pasien menjalani puasa sehingga pola konsumsinya naik turun.sedangkan monitoring hari ketiga juga masih menurun dikarenakan pasien ingin cepat keluar dari Rumah sakit.

G.    Evaluasi Asuhan Gizi1.    Indikator keberhasilan Asuhan Gizi

Indikator keberhasilan asuhan gizi dilihat dengan cara mengukur kebutuhan dangan cara recall makanan, suhu tubuh, dan melihat perkembanganya ada tidaknya penurunan TD.

2.    Rencana tindak lanjutMemberikan motivasi kepada pasien dan keluarganya untuk selalu memberikan makan yang berasal dari rumah

sakit dan makanan yang bisa di konsumsi pasien.

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

A.    KesimpulanDari studi kasus diatas dapat ditarik kesimpuln bahwa:

1.      Diagnosis penyakit pasien adalah DM tipe 2 dengan CKD St 5 dan hiperurisemia. Diagnosaditegakkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium yang menunjukan tingginya kadar gula darah, ureum, kreatinin dan asam urat.

Page 9: kasus juga

2.      Permasalahan gizi pasien adalah adanya peningkatan gula darah, ureum, kreatinin dan asam urat, serta penurunan kadar hemoglobin darah, kurangnya asupan energi dan zat gizi pasien, serta seringnya pasien mengkonsumsi makanan yang digoreng dan jarang mengkonsumsi sayur dan buah.

3.      Kebutuhan energy dan zat gizi pasien adalah sebagai berikut:Energi : 1867,7 kkal/hariProtein : 64,03 gr/hariLemak : 51,88 gr/hariKH       : 284,82 gr/hari

4.      Terapi diet yang diberikan kepada pasien adalah diet DM B2 1900, Rendah purin 70 gr,  rendah garam dan rendah purin.

5.      Rata-rata tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan karbohidrat pasien selama 3 hari pengamatan tergolong dalam kategori kurang.

6.      Berdasarkan data perkembangan laboratorium pasien, pada tanggal 14 Juni 2011 ada beberapa data yang menunjukkan hasil yang mengalami penurunan walau tidak seberapa antara lain GDP, Ureum, Kreatinin, dan As. Urat .

7.      Materi yang diberikan meliputi tujuan, prinsip, dan syarat diet DM Nephropaty, rendah garam dan rendah purin, pola makan yang sehat, bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, dan daftar bahan makanan penukar ditandai dengan pasien telah memahami materi konseling yang diberikan dibuktikan dengan adanya perubahan dalam pola makan dan pemahaman materi.

B.     Saran1.      Keluarga pasien harus memberikan motivasi dan dukungan pada pasien untuk melakukan diet yang diberikan dengan

baik untuk mempercepat proses kesembuhan pasien.2.      Keluarga pasien seharusnya berkonsultasi langsung dengan ahli gizi sehubungan dengan diet yang harus dijalani oleh

pasien.

Page 10: kasus juga

DAFTAR PUSTAKA

Andry Hartono. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC.Arif M, Mansjoer,dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.Askandar Tjokroprawiro, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya : Airlangga University Press.Cornelia. 2010. Penuntun Konseling Gizi. Jakarta : PT Abadi.Depkes. 2005. Pedoman Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Depkes.

PDGKI. 2008. Pedoman Tata Laksana Gizi Klinik. Jakarta.Prodjosudjadi, W. 2006. Incidence, Prevalence, Treatment and Cost of End-Stage Renal Disease. Ethnicity & Disease, 16 (1), 14-

16.Sulistyorini, SST, Dkk. 2007. Buku Pedoman Diet. Malang : Rumah Sakit          Dr. Saiful Anwar MalangSukandar, E. 2006. Nefrologi Klinik, Edisi III, Bandung : Pusat Informasi Ilmiah Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK. UNPAD/RS

Hasan SadikinSunita Almatsier. 2004. Penuntun Diet edisi baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.Sunita Almatsier. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.Sylvia Escott-Stump. 2008. Nutrition and Diagnosis – Related Care. Jakarta.

Page 11: kasus juga

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Level

15 Juni 2011 GDP 141 mg/dl 60 - 100 mg/dl N

GDS 26 mg/dl < 200  mg/dl N

Hb 7,0 g/dl 11 – 16.5 g/dl N

MCV 79 80 – 9,7 N

MCH 24 26,5 – 33.5

MCHC 30,4 31,5 – 35,0 N

Hematokrit 21,5 35 – 50 N

Kalium 3,7 mmol/L 3.5-5 mmol/L T

Page 12: kasus juga

Ureum 106,5 mg.dl 10-50 mg/dl N

Kreatinin 2,79 mg/dl 0.7-1.5 mg/dl N

Na 127 mg/dl 136 - 145 mg/dl R

As. Urat 14,7 mg/dl 2 - 6 mg/dl R

Clorida

Data DasarIdentifikasi

MasalahTerapi Diet Terapi Edukasi

Diagnosa Medis saat MRS :DM tipe 2 + CKD St 5

Keluhan Utama :Sesak nafas sejak 2 mggu SMRS, malam sering susah tidur & keluar keringat dingin. Pasien juga sering mengalami lemah badan sejak 2 bulan terakhir serta Hb sering mengalami penurunan. Pasien sering gatal-gatal sejak 2 mggu ini.

Riwayat Penyakit, sekarang  :DM Tipe 2 + CKD St 5. Pasien sudah menjalankan cuci darah 4 hari lalu, dan sempat mengalami penurunan kesadaran.

Riwayat penyakit dahulu:DM dan Hipertensi sejak 3 tahun lalu (jarang kontrol).Pernah operasi prostat 2008 1 X, Batu ginjal kanan 2008 (oktober), di Laser Ginjal kanan pada tahun 2008. Tiga bulan lalu periksa kedokter Putra diberi napoten dan

  3 x 1 (5 mg)

Acute on CKD DM type II

Sesak nafas, susah tidur dan berkeringat dingin saat malam serta gatal-gatal.

Nepropati Diabetik

Tujuan Diet :Memberikan Makanan yang adekuat untuk :

1.     Mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.

2.     Menurunkan kadar ureum dan creatinin darah yang tinggi.

3.     Menurunkan tekanan darah dan asam urat.

4.     Mengendalikan glukosa darah.5.     Meningkatkan kadar Hb darah.

Prinsip Diet :DM B2, Rendah Garam dan Rendah Purin.

Syarat Diit :1.    Energi cukup untuk mencegah

katabolisme yaitu 35 kkal/kg BB.2.    Protein diberikan 1,2 kg/BB/Hari dari

Tujuan :Agar pasien dan Keluarga :

  Agar pasien memperbaiki pola makannya.

  Mengerti tentang makanan yang boleh/tidak boleh dikonsumsi.

  Agar pasien dapat menjalankan diet yang dianjurkan dengan benar.

Sasaran :Pasien dan Keluarga

Waktu   :15 menit

Tempat :Ruang IPD 25 Kmr 4 Bet 3

Metode :Penyuluhan Individu

Alat bantu :Leaflet dan Food Sample

Antopometri :BB/3hari

Biokimia :Pemeriksaan

 

GDPHbMCVMCH

Page 13: kasus juga

R. Penyakit Keluarga :

Skrining giziAntropometri (A) :

= 46 Cm = 27 Cm = 154 cm = 50,98 kg

Status Gizi : Lila/ 31.7 X 100 46/ 31.7 X 100 = 85. 17

Biokimia (B) : mg/dl           (↑)

(N = 60 - 100 mg/dl)GDS = 26 mg/dl             

(N = < 200  mg/dl)                    (↓)

= 11 – 16.5 g/dl)                   (↓)

= 80 – 9,7 )                   (↓)

= 26,5 – 33.5     ) = 30,4

= 31,5 – 35,0     ) = 21,5            (↓)

= 35 – 50      )  mmol/L

(N = 3.5-5 mmol/L) 106,5  mg/dl      (↑)

(N = 10-50 mg/dl) 2,79  mg/dl      (↑)

(N = 0.7-1.5 mg/dl) mg/dl         (↓)

(N = 136 - 145 mg/dl)AS. Urat = 14,7 mg/dl      (↑)

(N = 2 - 6 mg/dl) mg/dl          (↓)

(N = 98 - 106 mg/dl)

DM, Hipertensi dan Batu Ginjal.

Status Gizi Normal

GDP Tinggi

Hb Rendah

MCV Rendah

MCH Rendah

MCHC Normal

Hematokrit Rendah

(NI-5.4) Penurunan kebutuhan zat gizi KH disebabkan oleh penyakit DM ditandai dengan hasil Leb GDP = 141 mg/dl

(N1-5.1) Peningkatan kebutuhan gizi Fe disebabkan oleh defisiensi besi/ anemia ditandai dengan kadar Hb rendah 7,0 gr/dl.

(NI-52.2) Kelebihan intake protein disebabkan oleh disfungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar ureum 106,5 mg/dl dan kreatinin 2,79

total energy.3.    Lemak sedang yaitu 25 % dari

kebutuhan energi total.4.    Karbohidrat diberikan 61 % dari total

kalori.5.    Natrium dibatasi hanya 1 – 3 g/ hari.6.    Bentuk makanan biasa7.    Frekuensi makanan 3x makan utama

dan 2 x makan selingan.

Kebutuhan energi dan zat gizi

TL = 64,19 + (2,02 x 46) - (0,04 x 56)      = 64, 19 + (92,92) - (2,25)      = 157,11 – 2,25      = 154 cmBBI  = 1,54 m2 x 22,5         = 53,36 kg

TEE  = 35 kkal/ kg BBI         = 35 X 53,36         = 1867,7  Kkal

P      = 1,2 g/kg BB        = 1.2 X 53,36        = 64,03 Kg

% P  = 64,03 X 4        = 256,12    X 100%           1867,7

        = 13,71           14  %

Lemak     =  25 % X 1867,7

Materi : Diet  DM Nephropaty Diet RG dan R. Purin Bahan makanan yang boleh

dan tidak boleh Bahan makanan yang

dianjurkan.

HematokritUreumKreatininNatriumAsam UratChlorida

Clinik :KU/hrKes/hrN/hrRR/hrTD/hr

Dietary :Intake/hr

Evaluasi : Menanya-kan kembali

tentang materi yang disampai-kan.

 Nafsu makan pasien

 Kepatuhan diet pasien terhadap diet yang diberikan

Page 14: kasus juga

Kolesterol Total  = 82  mg/dl (N = 130 - 220 mg/dl)  (↓)

mg/dl (N = > 50 mg/dl)

mg/dl (N = < 150 mg/dl)

Klinis/Fisik (C) : KU = Lemas

Kes = Compos mentisTD = 140/ 90 mmg

= 80 X/ menitRR =24 X/ menitTerdapat EdemaSuhu tubuh    36  0C.

Riwayat Gizi Sekarang(D) :

Pasien mendapatkan diet DM B2 1900 dan RG, namun nafsu makan pasien kurang akibat adanya

Recall 24 jm SMRS1412,2 kal  (75,61 %)

    gr    (65,90 %)    gr    (69,96 %)

234,9   gr    (82,47 %)

Riwayat Gizi Dahulu (E) :Pola makan tidak teratur dengan Frekuensi makan 3x sehari. Makanan pokok yang sering dikonsumsi nasi, Lauk hewani yang sering dikonsumsi ikan

Kalium Normal

Ureum Tinggi

Kreatinin Tinggi

Na Rendah

As. Urat Tinggi

Clorida Rendah

KT Rendah

Tensi TinggiAdanya Edema

mg/dl.

(NI-5.1) Penurunan kebutuhan purin disebabkan Hiperurisemi ditandai dengan kadar As. Urat 14,7 mg/dl.

(NI-3.2) Kelebihan Intake cairan disebabkan oleh ganguan fungsi ginjal ditandai dengan data physical yaitu Edema

(NI-5.1) Penurunan Kebutuhan Natrium disebabkan karena hipertensi ditandai dengan         TD = 140/90 mmHg.

           9=  466,92         9=  51,88 Gr

KH           =  61 %   X     1867,7            4=  1139,29          4=  284,82 Gr

Page 15: kasus juga

hampir setiap hari, telur jarang. Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tahu dan

Buah dan sayur jarang di konsumsi. Lebih suka makanan yang dogoreng, serta alergi terhadap daging ayam.

Pendidikan terakhir pasian SMEA bekerja sebagai seorang petani, beragama islam, memiliki 1 orang istri dan 1 orang anak.

E = KurangP = KurangL = Kurang

(NI-2.1) Kurangnya intake makanan dan minuman oral disebabkan oleh nafsu makanan kurang ditandai adanya sariawan dan dengan hasil recall 24 jam :  E = 75,61 %, P = 65,90 %,           L = 69,96 %.

(NB-1.4) Kurangnya kemampuan memonitoring diri sendiri disebabkan oleh kurang perhatian terhadap informasi, kesulitan mengatur waktu ditandai dengan kebiasaan makan pasien yang jarang mengkonsumsi buah dan sayur serta lebih suka makanan yang digoreng.

MengetahuiClinikal Instruktur

Page 16: kasus juga

Edi PurwantoNIP. 197706042007011013

BAB IVHASIL MONITORING EVALUASI

Nama  :    Tn. Abdul Rahman                                                                                                      Jenis Kelamin      :            Laki-lakiUmur   :    56 Tahun                                                                                                                     Nomor Register   :            1113697/ 56

Tanggal Antropometri BiokimiaCLINIK

(Fisik/Klinik)Diet Edukasi

Identifikasi Masalah Baru

Rencana Tindak Lanjut

13 Juni 2011 TBST     : 159 cmBBIST   : 54,18 kgStatus Gizi LILA  27/31,7 x 100= 85,17 %(Status gizi baik)

GDP = 141  mg/dl          GDS = 26 mg/dl             Hb =  7,0  g/dl                   MCV = 79                      MCH =  24                 MCHC = 30,4Hematokrit  = 21,5   Kalium =  3,7   mmol/LUreum =  106,5  mg/dl Kreatini =  2,79  mg/dl Na =  127  mg/dl AS. Urat = 14,7 mg/dlClorida = 95  mg/dlKolesterol Total  = 82HDL = 28  mg/dlLDL =  46  mg/dl

Tinggi

RendahRendahRendah

Rendah

TinggiTinggiRendahTinggiRendahRendah

KU  : LemahKes : CMTensi : 140/90 mmHgRR : 24 x/mntN: 80 x/mntOdema di kaki

RecallE : 1412,2 kkal (75,61%)P : 42,2 gr (65,90%)L : 36,3 gr (69,96%)KH : 234,9 gr (82,47%)

Nafsu makan masih kurang karena pasien mengalami sariawan.

Memotivasi Agar Pasien Menghabiskan Makanannya.

- Tetap diberikan diet  DM B2 1900 kkal, RG dan Rendah Purin.

14 Juni 2011 - GDP = 117Kolesterol Total = 121HDL = 34LDL = 74

Tinggi-

NormalNormal

KU  : LemahKes : CMTensi : 130/80 mmHg

RecallE : 1014,5 kkalP : 34,9 grL : 29,5 gr

Pasien belum mematuhi diet yang diberikan maka dilakukan edukasi

_ Tetap diberikan diet  DM B2 1900 kkal, RG dan Rendah Purin

Page 17: kasus juga

Trigliserida = 68Ureum = 150,8Kreatinin = 2,82As. Urat = 10,4

NormalTinggiTinggiTinggi

RR : 24x/mntN: 80x/mnt

KH :153,4 gr

Pasien Menjalani Operasi Pemasangan alat untuk cuci darah sehingga pasien puasa saat jam makan siang.

ulang tentang terapi diet DM Nephropaty kepada pasien.

15 Juni 2011 Ureum     = 45Kreatinin = 1,57

NormalNormal

KU : LemahKes  : CMTD : 130/70 mmHg

RecallE   : 1168,7 kkalP   : 39,4 grL    : 20,4 grKH : 211,4 gr

Pasien Menjalani Cuci darah sehingga pasien puasa saat jam makan pagi.

Anjuran pemberian makanan dalam porsi kecil tapi sering.

_ Tetap diberikan diet Tim DM B2 1900 kkal, RG, R. Purin.

16 Juni 2011               _ - - Tensi : 120/90N : 80x/mntRR : 24x/mnt

RecallE   : 998,2 kkalP   : 36,4 grL   : 28,4 grKH: 208,6 gr

Pasien Pulang setelah makan siang. Sehingga Pengamatan hanya dilakukan untuk 2 x makan saja.

Pasien mulai mematuhi diet yang diberikan Rumah Sakit

- Tetap diberikan diet Tim DM B2 1900 kkal RG, R.Purin.

                                                                                                      

Page 18: kasus juga
Page 19: kasus juga