Kasus OTOMASI

BAB III

PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang rangkaian PLC sketsa aplikasi pengendali, pengisian dan pengurasan tangki bahan cair.

1.1 Alat dan Bahan RangkaianPeralatan yang terdapat dalam alat pengendali ini adalah :

Tabel 1. Daftar Perangkat yang Terdapat dalam Rangkaian Mesin Pengendali

Aplikasi ini dijalankan sesuai dengan prosedur kerja alat. Berikut adalah prosedur kerja alat tersebut :1. Saat tombol start ditekan, maka kran isi terbuka dan pompa air mulai beroperasi dan air mulai mengalir mengisi bak pengaduk. Pada saat bersamaan motor pengaduk mulai bekerja.2. Saat ketinggian air melewati sensor batas bawah dan sensor batas atas maka kran pengisi dan motor pengaduk akan berhenti.

3. Kran penguras dibuka dan mulailah proses pengurasan air.

4. Waktu penurunan air dari kran penguras terbuka hingga batas atas selama 20 s dan 20 s kemudian air mencapai sensor batas bawah.

5. Jika ketinggian air mencapai sensor batas bawah maka kran penguras tertutup.

6. Jika proses 1 4 dikerjakan sebanyak 4 kali , maka lampu indikator selesai akan menyala dan proses apapun tidak akan dijalankan lagi walaupun tombol start ditekan.

7. Proses akan berjalan kembali mulai dari awal jika tombol reset ditekan.

8. Setelah 2 detik dari indikator selesai menyala maka alarm buzzer akan berbunyi.

Berdasarkan langkah-langkah diatas, dapat dihasilkan rangkaian alat yang dibuat menggunakan aplikasi SIMATIC sebagai berikut :

Rangkaian yang Mengambarkan Proses 1




Rangkaian yang Mengambarkan Proses 5, 6 dan 7

Rangkaian yang Mengambarkan Proses 81.2 Proses Kerja Alat / Rangkaian

Adapun prosedur kerja rangkaian alat tersebut sebagai berikut :Proses 1Saat tombol start ditekan, maka kran isi terbuka dan pompa air mulai beroperasi dan air mulai mengalir mengisi bak pengaduk. Pada saat bersamaan motor pengaduk mulai bekerja.

Sebelum Input Dimasukan

Saat Input DimasukanProses 2Saat ketinggian air melewati sensor batas bawah dan sensor batas atas maka kran pengisi dan motor pengaduk akan berhenti.

Sebelum ketinggian Air Mencapai Batas Bawah

Setelah ketinggian Air Mencapai Batas Bawah

Setelah ketinggian Air Mencapai Batas Atas

Terlihat pada gambar ketika air mencapai batas bawah maka kran dan motor pengaduk berhenti pada rangkaian 1.Proses 3Kran penguras dibuka dan mulailah proses pengurasan air.

Saat Kran Penguras Terbuka

Pengurasan Air (Selama 20 s) sebelum Mencapai Batas Atas

Pengurasan Air (Selama 20 s) sebelum Mencapai Batas Bawah

Proses 4Waktu penurunan air dari kran penguras terbuka hingga batas atas selama 20 s dan 20 s kemudian air mencapai sensor batas bawah.

Saat Air Mencapai Batas Bawah

Proses 5Jika ketinggian air mencapai sensor batas bawah maka kran penguras tertutup.

Kran Penguras Ditutup

Terlihat pada gambar kran penguras (MV2) tertutup saat air mencapai batas bawah yang diwakili oleh memori 2.Proses 6Jika proses 1 4 dikerjakan sebanyak 4 kali , maka lampu indikator selesai akan menyala dan proses apapun tidak akan dijalankan lagi walaupun tombol start ditekan.

Proses Berulang Sebanyak 1 Kali

Proses Berulang Sebanyak 4 KaliProses 7 Proses akan berjalan kembali mulai dari awal jika tombol reset ditekan.

Saat Tombol Reset Ditekan

Proses 8Setelah 2 detik dari Lampu indikator selesai menyala maka alarm buzzer akan berbunyi.

Lampu Indikator Selesai Menyala Selama 2 detikTerlihat pada gambar bahwa lampu indikator menyala setelah proses 1-4 sebelumnya berulang selama 4 kali.

Alarm Buzzer Menyala setelah 2 detik Lampu Indikator Menyala

1.3 Analisis Rangkaian Alat

Alat ini hanya menggunakan 3 tombol yang dapat mengatur keseluruhan kerja alat dan memiliki 2 sensor untuk membantu kerja alat agar lebih otomatis. Dalam rangkaian digunakan memori guna untuk mengantikan posisi output yag mana output tidak dapat diposisikan sebagai inputan. Oleh karena itu terdapat beberapa memori didalam rangkaian tersebut. Dengan inputan berupa lampu indikator dan alarm dapat memberitahu operator apabila pekerjaan yang dilakukan mesin sudah selesai.Oleh karena itu penggunaan alat yang terotomasi tidak megharuskan operator bekerja banyak dibandingkan jika alat yang digunakan adalah alat konvesional. Dan akan meminimalisir kesalahan yang akan disebarkan oleh Human Error operator pada suatu stasiun kerja.

Documents

Kasus OTOMASI