38
Laporan Kasus Poli GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F41.2) Disusun oleh : Ayu Indah Lestari Nely Kartika 1 Pembimbing: dr. RR. Dyah Rikayanti N, Sp. KJ Khusnul Khotimah Suyetno

Kasus Poli

Embed Size (px)

DESCRIPTION

...

Citation preview

Page 1: Kasus Poli

1

Laporan Kasus PoliGANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN

DEPRESI

(F41.2)

Disusun oleh :

Ayu Indah Lestari

Nely Kartika

Pembimbing: dr. RR. Dyah Rikayanti N, Sp. KJ

Khusnul KhotimahSuyetno

Page 2: Kasus Poli

2

IDENTITAS PASIEN  

Nama : Tn. WJenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 36 tahun Agama : Islam Suku : Sunda Pendidikan Terakhir : SMP Status Pernikahan : Menikah Pekerjaan : Pegawai Swasta Alamat : Dusun Cikadu RT/RW 24/11

Purwaharja Banjar Jawa Barat Tanggal ke RS : 14 September 2015  

Page 3: Kasus Poli

3

II RIWAYAT PERAWATAN a. Rawat Jalan : Putus obat sejak 3

tahun b. Rawat Inap : Belum pernah

III RIWAYAT PSIKIATRI Tanggal : 14 September 2015 Anamnesis didapatkan dari pasien sendiri, akrab

dan dapat dipercaya.

Keluhan Utama Sulit Tidur

Page 4: Kasus Poli

4

Riwayat Penyakit Sekarang ± 1 tahun SMRS anak kedua pasien meninggal, sejak saat

itu pasien kadang-kadang merasa sedih, khawatir, kadang putus asa, berpikir ke arah kematian. Pikiran ingin bunuh diri, “free floating feeling”, melamun, menyendiri, tidak bisa konsentrasi, takut, jantung berdebar-debar, sakit kepala, nyeri ulu hati, pegal. Pasien sering terbangun saat tidur karena teringat anak yang sudah meninggal. Pasien menganggap biasa sehingga tidak konsultasi ke dokter.

± 3 hari SMRS pasien ada masalah dalam pekerjaannya yaitu dengan nasabah (nasabah tidak membayar pinjaman) dan pasien terbebani dengan target pekerjaan yang harus dicapai dalam bulan ini. Hal ini memperberat pikiran pasien sehinga pasien sulit tidur, tenggorokan kering, sering merasa haus, nyeri ulu hati dan pasien konsultasi kembali ke psikiater.

Page 5: Kasus Poli

5

Riwayat Penyakit Dahulu Gangguan psikiatrik

± 3 tahun SMRS karena masalah pekerjaaan yang tidak tetap pasien mengeluh sulit tidur dan nyeri ulu hati dan berkonsultasi ke psikiater lalu mendapatkan obat asabium tablet 10 mg (½ tab - 0 - ½ tab), zolmia tablet 10 mg (0 – 0 – ½ tab) dan sempat kontrol 3 bulan namun menghentikan pengobatan karena dirasa keluhan sudah tidak ada.

Gangguan MedikDalam batas normal

Gangguan Zat PsikoaktifPasien tidak pernah mengkonsumsi zat psikoaktif, dan alkohol. Pasien merokok ± 1 bungkus/hari.

 

Page 6: Kasus Poli

6

Riwayat Kehidupan Pribadi Riw. Perkembangan Prenatal dan Perinatal

Pasien dilahirkan dalam keadaan yang sehat tidak ada trauma saat kehamilan dan saat kehamilan ibu pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan, pada saat persalinan ibu pasien ditolong oleh paraji.

Riw. Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal (0 – 3 th)Perkembangan fisiknya cukup baik, pola perkembangan motorik juga baik. Riwayat tumbuh kembang pasien baik (sesuai dengan usianya).

Riw. Kanak-kanak Pertengahan ( 3 – 11 tahun) Pasien merupakan anak yang riang. Sejak sekolah,

pasien memiliki banyak teman, tidak pernah berkelahi / bermasalah di sekolah dan lingkungan tempat tinggal.

Page 7: Kasus Poli

7

Riwayat Kehidupan PribadiRiwayat Masa Pubertas dan Remaja Hubungan sosial

Sikap pasien terhadap orangtua, saudara kandung, kerabat, dan tetangga cukup baik. Pasien dapat bergaul dengan baik dengan teman – temannya. 

Riwayat pendidikan Pendidikan terakhir pasien sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Perkembangan kognitif Pasien tidak memiliki gangguan belajar, prestasi belajar cukup baik.

Perkembangan motorikSelama ini dirasa baik dan normal. Pasien mampu melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-hari dengan baik

Page 8: Kasus Poli

8

Riwayat Kehidupan Pribadi

Perkembangan emosi dan fisikPasien dinilai memiliki emosi yang biasa saja, kadang senang kadang juga sedih.

Riwayat psikoseksualPasien mulai menyukai lawan jenis saat SMP.

Page 9: Kasus Poli

9

Riwayat Masa Dewasa

Riwayat pekerjaan Pasien sudah mulai bekerja sejak usia 13

tahun, pasien pernah bekerja serabutan, dan pernah bekerja sebagai pegawai swasta di koperasi daerah pantura. Sekarang pasien merupakan seorang pegawai di koperasi Rahma Jaya Purwokerto sebagai marketing, dan sudah bekerja lebih dari dua tahun.

Riwayat pernikahan

Pasien sudah menikah dan memiliki tiga

orang anak.

Page 10: Kasus Poli

10

 

Riwayat keagamaanPasien taat beribadah.

 Riwayat aktivitas sosial

Pasien bergaul baik dengan tetangga sekitar, dan teman

Riwayat hukumPasien tidak pernah bermasalah secara

hukum.

Page 11: Kasus Poli

11

Riwayat keluarga

Pasien merupakan seorang pegawai di di koperasi Rahma Jaya Purwokerto sebagai marketing, dan sudah bekerja lebih dari dua tahun. Istri pasien berinisial A, berusia 30 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga. Anak pertama (♂, 17 tahun) sedang menjalani pedidikan kelas 2 SMP. Anak kedua pasien(♂) meninggal pada tahun 2014 di usia 2 tahun karena meningitis. Anak ketiga (♂, 5 bulan).

Pasien (36 tahun) adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Kakak pasien (39 tahun) berjenis kelamin laki-laki dengan jarak umur ± 3 tahun yang sekarang bekerja sebagai Pedagang. Adik pasien berjenis kelamin perempuan (33 tahun) dengan jarak umur ± 3 tahun yang sekarang mempunyai usaha sendiri. Kakak pasien sudah menikah dan memiliki 3 orang anak, adik pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berjualan diwarung, dan bapak adalah pensiunan PNS. Kehidupan rumah tangga orang tua pasien harmonis.

Page 12: Kasus Poli

12

Situasi kehidupan sekarang

Saat ini pasien tinggal serumah dengan istri, dan dua orang anak.

Page 13: Kasus Poli

13

Status Mental

Deskripsi UmumPenampilan Pasien seorang laki-laki, dengan tinggi 160 cm

dan berat badan 70 Kg. Pasien berkulit sawo matang, berpakaian bersih dan cukup rapih. Menggunakan jaket. Kuku terpotong rapi dan tidak kotor. Cara berjalan pasien tampak biasa saja.

 Perilaku dan aktivitas psikomotorPasien tampak khawatir dan sedih. Perhatian pasien kurang, konsentrasi pasien cukup.

Page 14: Kasus Poli

14

Pembicaraan (speech) Cara berbicara : spontan,

relevan Volume berbicara : sedang Kecepatan berbicara : sedang Gangguan berbicara : tidak ada

afasia, tidak ada disartria, tidak ada ekolalia.

Page 15: Kasus Poli

15

Alam PerasaanMood : sedih, khawatirAfek : cemas, depresifKesesuaian : sesuai

Gangguan Persepsi Halusinasi Auditorik : Tidak adaVisual : Tidak AdaTaktil : Tidak adaGustatorik : Tidak ada

Ilusi : Tidak ada

Page 16: Kasus Poli

16

Gangguan Pikir Bentuk : Realistik, koheren, ide mati (+) Proses Pikir

- Produktivitas : Baik- Kontinuitas

Blocking : Tidak ada.Assosiasi longgar : Tidak adaWord salad : Tidak ada.

Neologisme : Tidak ada.Flight of Idea : Tidak ada.Sirkumstansial : Tidak ada.

Page 17: Kasus Poli

17

Gangguan Pikir Isi pikir

Gangguan isi pikiran Waham

Persekutorik/paranoid : Tidak Ada Curiga : Tidak Ada Kejar : Tidak ada Kebesaran : Tidak ada Thought of insertion : Tidak ada Thought of broadcasting : Tidak ada Thought of withdrawal : Tidak ada

Delution of influence : Tidak ada Obsesi : Tidak ada Kompulsi : Tidak ada Preokupasi pikiran : Ada, Preoukupasi perasaan

khawatir

Page 18: Kasus Poli

18

Sensorium dan Kognitif

Kesadaran : Compos mentis Orientasi : Baik

Waktu ( pasien mampu menyatakan sekarang ini siang/sore/malam)

Tempat ( pasien dapat menyebutkan bahwa saat ini sedang berada di RS)

Orang ( pasien tahu bahwa ia ke RSUD Banjar berobat dengan dokter Psikiatri)

Page 19: Kasus Poli

19

Sensorium dan Kognitif Daya ingat : Baik

Daya ingat jangka panjang (pasien dapat mengingat alamat rumah, nama, umur kedua anaknya, kapan dan penyebab meninggalnya anak kedua)

Daya ingat jangka pendek ( pasien dapat mengingat menu sarapan pagi tadi)

Daya ingat yang baru-baru ini terjadi (pasien dapat mengingat bahwa 3 hari terakhir tidak bisa tidur)

Daya ingat segera ( pasien dapat mengingat nama dokter yang wawancara saat itu, dan dapat mengulang dengan baik nama dokter spesialis jiwa “ Dokter Dyah”)

  Konsentrasi : konsentrasi cukup

Page 20: Kasus Poli

20

Daya Nilai

Daya nilai sosial : Baik

Menurut pasien mencuri adalah

perbuatan tidak baik.

Uji daya nilai : Baik

Misalnya jika pasien menemukan

dompet, ia akan mengembalikan dompet

beserta uang tersebut ke kantor polisi

Page 21: Kasus Poli

21

Reality Test Ability (RTA) : Tidak TergangguPasien tidak memiliki gangguan waham, halusinasi, ilusi.

Tilikan : Tilikan derajat III Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab

penyakitnya 

Page 22: Kasus Poli

22

IKHTISAR PENEMUAN YANG BERMAKNA

RTA : tidak tergangguMood : khawatir, sedihAfek : cemas,depresif, sesuaiGangguan persepsi : Halusinasi (-), ilusi (-)Gangguan bentuk pikir : realistik, koheren, ide

mati (+)Gangguan proses pikir : tidak adaGangguan isi pikir : Preokupasi

perasaan khawatirTilikan : Tilikan derajat III

Page 23: Kasus Poli

23

Faktor stressor

± 1 tahun SMRS anak kedua pasien meninggal, sejak saat itu pasien kadang-kadang merasa sedih, khawatir, kadang putus asa, berpikir ke arah kematian. Pikiran ingin bunuh diri, “free floating feeling”, melamun, menyendiri, tidak bisa konsentrasi, takut, jantung berdebar-debar, sakit kepala, nyeri ulu hati, pegal.

± 3 hari SMRS pasien ada masalah dalam pekerjaannya Hal ini memperberat pikiran pasien sehinga pasien sulit tidur, tenggorokan kering, sering merasa haus, nyeri ulu hati.

   

Page 24: Kasus Poli

24

Formulasi Diagnostik PPDGJ-III kasus ini digolongkan kedalam :

AKSIS I : F41.2 Gangguan Campuran Anxietas

dan Depresi

AKSIS II : Diagnosis tertunda

AKSIS III : Belum ada diagnosis

AKSIS IV : Masalah pekerjaan

AKSIS V : GAF SCALE 1 tahun 80-71

GAF SCALE Pemeriksaan 80-71

Page 25: Kasus Poli

25

Evaluasi Multiaksial

AKSIS I : F41.2 Gangguan Campuran Anxietas

dan Depresi

AKSIS II : Diagnosis tertunda

AKSIS III : Belum ada diagnosis

AKSIS IV : Masalah pekerjaan

AKSIS V : Global Assesment of Functioning (GAF)

SCALE 1tahun 80-71 & GAF pemeriksaan

80-71

Page 26: Kasus Poli

26

Daftar Masalah

Organobiologik : Dalam batas normal

Psikologi : Khawatir, cemas

Sosial : Masalah dengan nasabah Keluarga : Anak kedua pasien

meninggal. Hubungan dengan anak harmonis. Hubungan dengan istri baik.

Page 27: Kasus Poli

27

Prognosis Faktor - faktor yang mendukung kearah prognosis baik:

Keluarga pasien masih mendukung pasien untuk sembuh.

Faktor - faktor yang mendukung kearah prognosis buruk:

Tidak adaKesimpulan prognosisnya adalah:

Quo ad vitam : ad bonamQuo ad functionam : ad bonamQuo ad sanationam : ad bonam

Page 28: Kasus Poli

28

Penatalaksanaan (rawat jalan)

Tilsan 15,325 mgAlgonax 0,5 mgm.f pulvus da in caps dtd VII∫ (1 cap – 0 – 0 )

Tilsan 25 mgClobazam 5 mgm.f pulvus da in caps dtd VII∫ (0 – 0 – 1 cap)

FARMAKOTERAPI

Page 29: Kasus Poli

29

Penatalaksanaan

Psikoterapi : Memotivasi pasien agar minum obat teratur dan kontrol rutin

Kognitif : pentingnya pengetahuan pasien thd keadaan penyakit dan gejalanya

Sosial : Melibatkan pasien secara aktif dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok

Page 30: Kasus Poli

30

TINJAUAN PUSTAKAGANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN

DEPRESI (F. 41.2)

Page 31: Kasus Poli

31

Definisi

Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi,

dimana masing-masing tidak menunjukkan

rangkaian gejala yang cukup berat untuk

menegakkan diagnosis tersendiri.

Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus

ditemukan walaupun tidak terus-menerus, disamping

rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.

Page 32: Kasus Poli

32

Manifestasi Klinis ANXIETAS

Ketegangan Motorik 1. Kedutan otot/ rasa gemetar

2. Otot tegang/kaku/pegal

3. Tidak bisa diam

4. Mudah menjadi lelah

Hiperaktivitas Otonomik 5. Nafas pendek/terasa berat

6. Jantung berdebar-debar

7. Telapak tangan basah/dingin

8. Mulut kering

9. Kepala pusing/rasa melayang

10. Mual, mencret, perut tak enak

11. Muka panas/ badan menggigil

12. Buang air kecil lebih sering

Kewaspadaan berlebihan

dan Penangkapan

berkurang

13. Perasaan jadi peka/mudah ngilu

14. Mudah terkejut/kaget

15. Sulit konsentrasi pikiran

16. Sukar tidur

17. Mudah tersinggung

Page 33: Kasus Poli

33

Manifestasi GANGGUAN DEPRESIF Mood depresif, kehilangan minat dan

kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya dapat berupa :•Konsentrasi dan perhatian berkurang•Harga diri dan kepercayaan diri berkurang•Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna•Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis•Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri•Tidur terganggu•Nafsu makan berkurang.

Page 34: Kasus Poli

34

Diagnosis gangguan cemas menyeluruh (PPDGJ-III ):

Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau “mengambang”).

Page 35: Kasus Poli

35

Terapi

Anti depresan trisiklik, SSRI, dan MAOI bermanfaat terhadap pasien-pasien tertentu (terutama bagi mereka yang disertai dengan depresi). Sedangkan pasien dengan gejala otonomik akan membaik dengan β-bloker (misal, propanolol 80-160 mg/hari).

Page 36: Kasus Poli

36

TerapiNo Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran

1. Diazepam Diazepin

Lovium

Stesolid

 

Tab. 2-5 mg

Tab. 2-5 mg

Tab. 2-5 mg

Amp. 10mg/2cc

10-30 mg/h

 

2. Chlordiazepoxide Cetabrium

Arsitran

Tensinyl

Drg. 5-10 mg

Tab. 5 mg

Cap. 5 mg

15-30 mg/h

 

3. Lorazepam Ativan

Renaquil

Tab. 0,5-1-2 mg

Tab. 1 mg

2-3 x 1 mg/h

 

4. Clobazam Frisium Tab. 10 mg 2-3 x 1m mg/h

5. Alprazolam Xanax

Alganax

Tab. 0,25-0,5 mg

Tab. 0,25-0,5 mg

0,75-1,50 mg/h

 

6. Sulpiride Dogmatil Cap. 50 mg 100-200 mg/h

7. Buspirone Buspar Tab. 10 mg 15-30 mg/h

8. Hydroxyzine Iterax Caplet 25 mg 3x25 mg/h

Page 37: Kasus Poli

37

Prognosis

Prognosis Gangguan campuran kecemasan dan

depresi sukar untuk untuk diperkirakan. Namun

demikian beberapa data menyatakan peristiwa

kehidupan berhubungan dengan onset gangguan ini.

Terjadinya beberapa peristiwa kehidupan yang

negatif secara jelas meningkatkan kemungkinan akan

terjadinya gangguan. Hal ini berkaitan pula dengan

berat ringannya gangguan tersebut

Page 38: Kasus Poli

38

TERIMA KASIH