KASUS SISTEM IMUN.docx

Embed Size (px)

Citation preview

KASUS SISTEM IMUNHIV/AIDS Seorang pria usia 40 tahun dirawat di RS dengan keluhan diare selama 5 minggu Perawat melakukan pengkajian : Pemeriksaan fisik : terdapat skorbut pada mulut pasien, masa otot berkurang, lemas, anemis. Tanda vital : Suhu: 38oC, Nadi: 90 x/menit, RR: 20 x/menit dan Riwayat kesehatan : pada masa muda tn. A ditemukan adanya riwayat berganti-ganti pasangan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM IMUNOLOGI HIV/AIDSA. PENGKAJIAN1. Identitas (Data Demografi)2. Riwayat kesehatan keluarga3. Riwayat kesehatan pasiena. Keluhan utama : pasien mengatakan tidak nafsu makanb. Keluhan tamabahan : - batuk sejak 2 minggu, timbul kadang-kadang- demam yang hilang timbul- bercak merah semakin menggelembung- sulit menelan- mual tapi tidak muntah- sariawan- Berkeringat pada malam hari- BB menurun 5 kg dalam 1 bulan- terdapat skorbut pada mulut pasien,- masa otot berkurang, - lemas,- anemis.c. Riwayat penyakit sekarang : Pasien diare cair 10 sehari, berkeringat,demamd. Riwayat penyakit lalu : pasien mengatakan pernah berganti-ganti pasangan 4. Alergi : Tidak ada alergi5. Pengkajian :a. Aktifitas/ IstirahatGejala : Mudah lelah, perubahan pola tidurTanda : Kelemahan otot, masa otot menurunb. SirkulasiGejala : Penyembuhan yang lambat (anemia)Tanda : Pucat, menurunya volume nadi perifer

c. Integritas dan EgoGejala : Stress berhubungan dengan keputusasaanTanda : cemas,depresi, menarik dirid. EliminasiGejala : Diare intermiten, terus-menerus, nyeripanggul, rasa terbakar saat miksiTanda : feces encer, nyeri tekan abdominal, lesi atau abses rectal, perianale. Makanan/ CairanGejala : Anoreksia, mual muntah,disfagiaTanda : Tugor kulit buruk, lesi rongga mulut, kesehatan gigi dan gusi yang burukf. HygieneGejala : Tidak dapat menyelesaikan AKSTanda : Penampilan tidak rapi, kurang perawatan dirig. NeurosensoriGejala : Pusing, kelemahan otot, tremor, perubahan pengelihatanTanda : Tremor , kejang, ansietas, reflek tidak normalh. Nyeri/Kenyamanan Gejala : Nyeri umum/lokal, sakit kepala,rasa terbakar, nyeri dadaTanda : bengkak sendi , nyeri kelenjar, nyeri tekani. PernafasanGejala : Nafas pendek progresif, batuk, sesak pada dadaTanda : Takpinea, perubahan pada nafas, adanya sputumj. SeksualitasGejala : Riwayat berprilaku seks beresiko tinggi, penggunaan pil pencegah kehamilanTanda : Herpes genetalia, kehamilan6. Pemeriksaan Fisika. Pengukuran TB : 160 cmb. Pengukuran BB : 43 kgc. Pengukuran tanda vital : TD : 120/80 mmHg Nadi : 90 x/menit Suhu : 38oC Respirasi : 20 x/menitd. Tingkat Kesadaran : Composmentise. Pemeriksaan fisik inspeksi : konjungtiva pucat, lesi disekitar leher, JVP meningkat, terdapat purpura,skorbutAuskultasi : suara nafas wheezing +/- , ronci +/+Palpasi : hati dan limpa terabaPerkusi : B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM a. Test laboratorium : Digunakan untuk mendiagnosis HIV dan memantau perkembangan penyakit serta respon terhadap penyakit HIV b. Test antibodi serum : Screining HIV dan ELISA, hasil test positif tapi bukan diagnosa c. Test blot westrem : mengkonfirmasi diagnosa HIV d. Sel T limposit : penurunan jumlah totale. Sel T4 Helper : indikator sistem imun (jumlah 200)f. T8 (sel supersor sitopatik), Rasio terbalik (2:1) atau lebih besar dari sel suppresor pada sel helper (T8 ke T4) mengindikasikan supresi imung. P24 (protein pembungkus HIV) : peningkatan nilai kuantitatif protein mengidentifikasi progresi infeksih. Kadar Ig : peningkatan terutama IgA, IgG,IgM yang normal atau mendekati normali. Reaksi rantai polimerase : Mendeteksi DNA virus dalam jumlah sedikit pada infeksi sel perifer monoseluler

HASIL TES LAB :-Hb : 9 gr/dL- Leukosit : 20:000 u/L- Trombosit : 160.000/ ul- LED : 30mm-Na : 8mmol/L-K : 2,8 mmol/L- Q : 110 mmol/L-Protein : 3,5j. CD 4 + : 200 sel/mlk. ELISA : Tidak menegakan diagonsa AIDS tapi hanya menunjukan bahwa seseorang terinfeksi atau pernah terinfeksi HIV. Orang yang dalam darahnya terdapat antibody HIV maka Seropositif l. Indirect Immunofloresence : Pengganti pemeriksaan western blot untuk memastikan seropositifitasm. RIPA (Radio Immuno Precipitation Assay) : mendeteksi protein daripada antibody

C. ANALISA DATANoDataMasalahPenyebab

1DO : - Sariawan,porsi makan Yang dihabiskan 1/3 porsi BB menurun 5 kg dalam 1 bulanDS : Pasien mengatakan tidak nafsu makan,mual,sulit menelan.Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuhintake inadekwat

2DO : Pasien diare cair 10 x sehari, berkeringat,demam,mata anemisDS : pasien mengatakan lemasKekurangan volume cairan tubuhDiare

3DO : - Pasien tidak mampu beraktivitas -Tidak dalam memenuhi ADL -Masa otot berkurangDS : Pasien mengatakan lemas

Intoleransi aktifitas kelemahan umum.

4DO : - Pasien terlihat cemas dan Gelisah Pasien suka bertanya pada perawat tentang penyakitnyaDS : - Pasien mengatakan Koping keluarga inefektifcemas dan takut terhadap penyakit.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekwat2. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diare3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.4. Koping keluarga inefektif berhubungan dengan cemas dan takut terhadap penyakit.E. INTERVENSI KEPERAWATAN1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekwatTujuan dan kriteria hasil :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .....x24jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil :a. Intake kalori dan protein adekuat (diet TKTP)b. Serum albumin dan protein dalam batas normal.c. Menghabiskan porsi makan yang diberikanIntervensi :a. Monitor kemampuan mengunyah dan menelan.R : intake menurun dihubungkan dengan nyeri tenggorokan dan mulut.b. Monitor intake dan outputR : menentukan data dasar.c. Anjurkan oral hygiene sebelum makan.R : mengurangi anoreksia.d. Anjurkan untuk beri makan ringan dengan porsi sedikit tapi seringR : memenuhi kebutuhan nutrisi yang kurang.

2. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diareTujuan dan kriteria hasil :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .....x24jam diharapkan keseimbangan cairan elektrolit dipertahankan dengan kriteria hasil :a. Intake dan output seimbangb. Turgor kulit normal c. Membran mukosa lembabd. Kadar urin normale. Tidak diare setelah lima hari perawatan.Intervensi :a. Monitor tanda dehidrasiR : volume cairan deplesi merupakan komplikasi dan dapat dikoreksib. Monitor intake dan output R : melihat kebutuhan cairan yang masuk dan keluar.c. Atur pemberian infus dan elektrolitR : memenuhi kebutuhan intake yang peroral tidak terpenuhid. Kolaborasikan pemberian obat anti diare.R : mencegah kehilangan cairan tubuh lewat diare. 3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum. Tujuan dan kriteria hasil :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .....x24jam diharapkan tidak terjadi intoleransi aktivitas dengan kriteria hasil :a. Pasien dapat mengidentifikasi faktor yang menurunkan toleransi aktivitasb. Pasien memperlihatkan kemajuan dalam beraktivitasc. Pasien melaporkan penurunan gejala dan intoleransi aktivitasIntervensi :a. Monitor adanya peningkatan aktivitasR : Mengetahui tingkat mobilitasb. Anjurkan istirahatR : Istirahat memulihkan kembali energi untuk beraktivitasc. Tingkatkan aktivitas secara bertahapR : Mendorong peningkatan kemampuan untuk beraktivitasd. Motivasi pasien untuk beraktivitas ringanR : Menumbuhkan percaya diri pasien untuk beraktivittas

4. Koping keluarga inefektif berhubungan dengan cemas dan takut terhadap penyakitTujuan dan Kriteria hasil :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .....x24jam diharapkan koping keluarga efektif dengan kriteria hasil :a. Pasien dan keluarga berinteraksi dengan cara yang konstruktifb. Pesien dan keluarga tidak cemas

Intervensi : a. Kaji koping keluarga terhadap sakit pasein dan perawatannyaR : Memulai suatu hubungan dalam bekerja secara konstruktif dengan keluargab. Biarkan keluarga mengungkapkana perasaan secara verbal R : Mereka tak menyadari bahwa mereka berbicara secara bebasc. Ajarkan kepada keluaraga tentang penyakit dan transmisinya.R : Menghilangkan kecemasan tentang transmisi melalui kontak Sederhana