48
MAKALAH STUDY TOUR YOGYAKARTA-SOLO Disusun oleh : 1. Dewi Wulandari 2. Indri Nurhendriani 3. Intan Prawati 4. Lathifah Azizah 5. Riska Setiawati SMA NEGERI 1 BANJAR Terakreditasi : “A” (Amat Baik) SK No:02.00/535/BAP-SM/XI/2010 JL.K.H.Mustofa No.1 Tlp(0265)741192 Banjar 46311

Kata Pengantar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Page 1: Kata Pengantar

MAKALAH STUDY TOUR YOGYAKARTA-SOLO

Disusun oleh :

1. Dewi Wulandari

2. Indri Nurhendriani

3. Intan Prawati

4. Lathifah Azizah

5. Riska Setiawati

SMA NEGERI 1 BANJAR

Terakreditasi : “A” (Amat Baik) SK No:02.00/535/BAP-SM/XI/2010

JL.K.H.Mustofa No.1 Tlp(0265)741192 Banjar 46311

Email: [email protected] Website: www.sman1banjar.sch.id

Page 2: Kata Pengantar

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “ Makalah Studytour Jogja-

Solo”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Yth :

1. Drs. Tarsum Sumarna, M.Pd selaku kepala sekolah

2. Iis Yulia selaku guru mata pelajaran

3. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi

4. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan

makalah kami

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,

baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Karena tak ada gading yang

tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal

pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Banjar, Januari 2014

Penyusun

Page 3: Kata Pengantar

LEMBAR PENGESAHAN

Page 4: Kata Pengantar

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan studi lapangan selain bertujuan untuk rekreasi juga bertujuan untuk

menambah pengetahuan siswa. Studi lapangan sebenarnya adalah kegiatan belajar

diluar jam efektif sekolah. Atau juga bisa disebut belajar sambil bermain. Suatu

kegiatan belajar yang dilakukan diluar ruangan dengan mengamati objek secara

langsung. Sistem ini bertujuan untuk melatih daya pikir para siswa.

Kegiatan studi lapangan merupakan salah satu langah untuk meningkatkan mutu

lulusan SMA sesuai dengan Permen Diknas RI No 39 Tahun 2008 tentang wisata

siswa pada seksi pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara dan tentang

pembuatan karya tulis pada seksi bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Studi lapangan menjadi sarana agar para siswa bisa meningkatkan daya pikir dan

kreatifitas mereka.

Setiap tahunnya SMAN 1 Banjar selalu mengadakan kegiatan Studi Lapangan.

Studi lapangan hanya diperuntukkan bagi siswa siswi kelas XI. Guru menugaskan

para siswa agar membuat laporan kegiatan studi lapangan ini setelah selesai

melakukan kegiatan studi lapangan. Laporan kegiatan studi lapangan sangat

berguna bagi para siswa khususnya dimasa yang akan datang.

Siswa akan mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan baru. Siswa juga

mendapat kenangan yang tidak terlupakan bersama teman-teman dan guru-guru

mereka.

B. Rumusan Masalah

Seperti apa yang telah diuraikan di atas, bahwa pada dasarnya tujuan sekolah

mengadakan study lapangan adalah untuk menambah pengetahuan siswa. Namun

persoalan yang muncul adalah seberapa jauh siswa dapat memahami maksud dan

tujua diadakan kegiatan study lapangan. Berdasarkan pemikiran diatas, maka

rumusan masalah dalam penyusunan laporan ini adalah:

C. Maksud dan Tujuan

1. Memperluas wawasan pengetahuan siswa

2. Memperoleh pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

3. Melatih siswa untuk mengamati, mengumpulkan data, dan menyimpulkan

4. Melatih siswa untuk mengerjakan tugas secara kelompok

5. Melatih siswa untuk selalu berjiwa gotong royong

6. Menumbuhkan wawasan kebangsaan dan semangat persatuan

D. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari pembuatan makalah Wisata Ilmiah ini,

diantaranya adalah sebagai berikut :

Page 5: Kata Pengantar

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

- Mengetahui sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada

- Mengetahui prosedur dan syarat masuk Universitas Gadjah Mada

- Mengetahui tentang kemungkinan Beasiswa belajar di Universitas

Gadjah Mada

- Mengetahui fakultas-fakultasnya dan prospek kelulusan dari

Universitas Gadjah Mada

Taman Sriwedari / Taman Pandawa

- Memahami budaya bangsa dan semakin cinta dengan

keanekaragaman budaya bangsa

- Menambah pengetahuan tentang seni bangunan / arsitektur cara

pembangunannya

- Pengamatan akan pengaruh keberadaan taman sriwedari / taman

pandawa bagi kehidupan masyarakat sekitarnya.

Keraton Istana Mangkunegara

- Memahami budaya bangsa dan semakin cinta dengan

keanekaragaman budaya bangsa

- Menambah pengetahuan tentang arsitektur dan teknologi cara

pembangunannya

Tawangmangu Surakarta

- Mengetahui budaya bangsa dan semakin cinta dengan

keanekaragaman budaya bangsa

- Mengetahui keterkaitan antara obyek wisata tersebut dengan

keanekaragaman masyarakat dan budaya di negara kita

- Mengetahui keterkaitan antara obyek wisata tersebut dengan rasa

persatuan dan kesatuan bangsa.

- Mengetahui keadaan Geosfer di Tawangmangu

Malioboro Yogyakarta

- Mengetahui sejarah keberadaan tempat wisata Malioboro

- Mengetahui keterkaitan antara obyek wisata tersebut dengan

keanekaragaman masyarakat dan budaya di Yogyakarta

- Mengetahui keterkaitan antara obyek wisata tersebut dengan rasa

persatuan dan kesatuan, rasa memiliki bagi warga Yogyakarta.

E. Metodologi Penulisan

Metode yang kami gunakan yaitu metode Studi Pustaka : Semua bahan

kami peroleh dari buku – buku dan internet. Selain itu kami juga

Page 6: Kata Pengantar

menggunakan Studi Lapangan : Kami mengambil data langsung di lokasi

penelitian.

F. Metode Penelitian

Untuk mengumpulkan sejumlah data dalam penelitian ini, penulis

mempergunakan teknik-teknik sebagai berikut:

a. Observasi

Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan

masalah atau mengadakan penyelidikan langsung ke tempat yang

dijadikan objek penelitian. Dengan teknik ini, penulis berusaha terjun

ke lapangan untuk melihat langsung kenyataan yang ada.

b. Wawancara

Yaitu merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau

lebih berhadapan fisik, saling bertemu. Alasan menggunakan tehnik

ini karena yang dijadikan sumber sangat terbatas, serta memungkinkan

untuk diwawancarai. Data yang diperlukan perlu penjelasan dan perlu

adanya komunikasi timbal balik antara penanya dan orang yang

ditanya.

c. Melalui Internet

Yaitu mengumpulkan data dengan mencari di internet.

G. Manfaat Penelitian

Segala sesauatu yang positif pasti ada manfaatnya. Manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Menambah wawasan

2. Menumbuhkan rasa kekeluargaan dan tenggang rasa terhadap semua

warga sekolah.

3. Belajar bekerja sama.

4. Menambah pengalaman untuk masa yang akan datang.

Page 7: Kata Pengantar

BAB III : PEMBAHASAN

1. Universitas Gadjah Mada

a. Sejarah

Pembentukan

Dilihat dari sejarahnya, Universitas Gadjah Mada merupakan

penggabungan dan pendirian kembali dari berbagai balai pendidikan,

sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten dan

Surakarta.

Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi

Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas

Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada

tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono,

Mr. Soenario, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran dan Dr. Soeharto.

Sejak 4 Januari 1946 Soekarno dan Hatta memindahkan ibukota

Republik Indonesia ke Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran

antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta NICA di Jakarta dan

Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke

Page 8: Kata Pengantar

Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik

(STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan para

pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir.

Wreksodhiningrat.

Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir

bersamaan adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret

1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20 September 1946),

Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan

Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang kesemuanya

berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.

Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula

dipindahkan ke Klaten dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso.

Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini adalah Prof. Dr.

M. Sardjito yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang

pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan

berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948.

Pada awal Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan

Kebudayaan mendirikan Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul

Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik calon-calon pegawai

Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen

Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono,

S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah

pemberontakan PKI Madiun meletus, September 1948, akademi ini

ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut menumpas pemberontakan

sehingga akademi ini ditutup.

Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli

Hukum di Surakarta, sebagai hasil kerja sama Kementerian

Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan Kementerian

Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi

Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H.

dan Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah

Tinggi Hukum Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan

penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam Sekolah Tinggi

Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan

Pemerintah No. 73 tahun 1948.

Page 9: Kata Pengantar

Serangan Belanda ke ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam

rangka Agresi Militer Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar

mengajar di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua perguruan

tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang.

Setelah serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi

semakin sempit. Pada tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia

Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin

oleh Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan

Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir.

Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Soetikno,

S.H. Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di

wilayah republik yang masih tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof.

Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M.

Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat

itu adalah tidak adanya ruangan untuk kuliah. Namun Sri Sultan

Hamengkubuwono IX bersedia meminjamkan ruangan keraton dan

beberapa gedung di sekitarnya.

Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten,

Yogyakarta, berdiri kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi,

Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga

fakultas ini dihadiri oleh Presiden Soekarno. Pada upacara pembukaan

diadakan sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang telah

gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu: Prof. Dr.

Abdulrahman Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan

Wurjanto.

Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta

Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah

naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut

diresmikan.

Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta

dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.. Fakultas ini merupakan

pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.

Page 10: Kata Pengantar

Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada

dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun

1949, keenam fakultas tersebut adalah:

1. Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan

Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);

2. Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian

Farmasi, bagian Kedokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru

bagian Kimia dan limu Hayat;

3. Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan

Kehutanan;

4. Fakultas Kedokteran Hewan;

5. Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian

Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan

Akademi Pendidikan Guru Bagian Tatanegara, Ekonomi dan

Sosiologi;

6. Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk

Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra.

Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M.

Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan

Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri

Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII,

seorang wakil ketua dan anggota.

Perkembangan

Tahun 1952 Fakultas Hukum, Sosial dan Politik ditambah dengan

bagian ekonomi sehingga menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial

dan Politik HESP). Pada bulan September 1952 Fakultas Pertanian

ditambah dengan Bagian Kehutanan, sehingga menjadi Fakultas

Pertanian dan Kehutanan.

Sejak September 1955, beberapa fakultas dimekarkan menjadi

fakultas-fakultas baru, antara lain:

Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi

Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi.

Bagian Bakaloreat Biologi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi,

dan Farmasi menjadi Fakultas Biologi.

Page 11: Kata Pengantar

Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik dipecah menjadi

tiga fakultas, yaitu: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan

Fakultas Sosial dan Politik.

Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat dipecah menjadi tiga

fakultas, yaitu: Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu

Pendidikan dan Fakulas Filsafat.

Tingkat pengajaran Bakaloreat Ilmu Pasti dan Bakaloreat Ilmu

Alam pada Bagian Sipil Fakultas Teknik dijadikan Fakultas Ilmu

Pasti dan Alam.

Fakultas Ilmu Pendidikan mempunyai dua bagian yaitu Bagian

Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani.

Fakultas Kedokteran Hewan diubah namanya menjadi Fakultas

Kedokteran Hewan dan Peternakan.

Pada tahun 1960 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dipisahkan

menjadi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.

Pada tahun 1962 Bagian Pendidikan Jasmani dari Fakultas Ilmu

Pendidikan ditingkatkan menjadi Fakultas Pendidikan Jasmani. Fakultas

ini diserahkan pada Departemen Olah Raga pada tahun 1963 dan

menjadi Sekolah Tinggi Olah Raga (STO).

Untuk memberikan pendidikan umum yang kuat bagi semua Fakultas,

didirikan pula Fakultas Umum, dan digabungkan dengan Fakultas

Filsafat menjadi Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada

tahun 1961 Fakultas Filsafat dibubarkan dan pada tahun 1962 Fakultas

Umum juga dibubarkan. Sebagai penggantinya tahun 1963 didirikan

Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus untuk melaksanakan tugas

yang semula menjadi tugas gabungan Fakultas Umum dan Fakultas

Filsafat. Namun pada tanggal 18 Agustus 1967 Fakultas Filsafat

didirikan kembali dan pada tahun 1969 Biro Penyelenggara Kuliah-

Kuliah khusus dimasukkan dalam Fakultas Filsafat sebagai Biro

Penyelenggara Kuliah-Kuliah Agama.

Pada tahun 1963 Bagian Kehutanan Fakultas Pertanian ditingkatkan

menjadi Fakultas Kehutanan, seksi teknologi dan seksi kultur teknik

menjadi Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun itu pula Jurusan

Geografi pada Fakultas Sastra dan Kebudayaan ditingkatkan menjadi

Fakultas Geografi.

Page 12: Kata Pengantar

Jurusan Psikologi pada FIP menjadi Bagian Psikologi yang kemudian

pada tanggal 8 Januari 1965 menjadi Fakultas Psikologi.

Pada tahun 1969 Fakultas yang ke-18 lahir yaitu Fakultas Peternakan

yang merupakan peningkatan Bagian Peternakan Fakultas Kedokteran

Hewan dan Peternakan.

Semenjak tahun 1983 Universitas Gadjah Mada memiliki 18 Fakultas

Program Sarjana, dua Fakulas Program Diploma (Fakultas Non Gelar

Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi) dan satu Fakultas

Pascasarjana (Magister dan Doktor). Awal tahun 1992 terjadi

penyederhanaan jumlah fakultas, Fakultas Pascasarjana diubah

menjadi Program Pascasarjana, sedangkan Fakultas Non Gelar

Ekonomi diintegrasikan ke Fakultas Ekonomi dan Fakultas Non Gelar

Teknologi diintegrasikan ke Fakultas Teknik.

Fakultas

Berikut ini adalah fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan yang ada di

UGM. Jurusan adalah level terendah dari struktur organisasi. Di bawah

jurusan, terdapat program-program studi dalam berbagai jenjang.

Fakultas Biologi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

o Jurusan Ilmu Ekonomi

o Jurusan Manajemen

o Jurusan Akuntansi

Fakultas Farmasi

Fakultas Filsafat

Fakultas Geografi

o Jurusan Geografi dan Ilmu Lingkungan

o Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh

o Jurusan Pembangunan Wilayah

Fakultas Hukum

Fakultas Ilmu Budaya

o Jurusan Pariwisata

o Jurusan Antropologi

o Jurusan Arkeologi

o Jurusan Sastra Asia Barat

Page 13: Kata Pengantar

o Jurusan Ilmu Sejarah

o Jurusan Sastra Indonesia

o Jurusan Sastra Inggris

o Jurusan Sastra Jepang

o Jurusan Bahasa Korea

o Jurusan Sastra Nusantara

o Jurusan Sastra Prancis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

o Jurusan Politik dan Pemerintahan (sebelum tahun 2010

bernama Jurusan Ilmu Pemerintahan)

o Jurusan Hubungan Internasional

o Jurusan Manajemen & Kebijakan Publik (sebelum tahun

2010 bernama Jurusan Ilmu Administrasi Negara)

o Jurusan Komunikasi

o Jurusan Sosiologi

o Jurusan Pembangunan Sosial & Kesejahteraan (sebelum

tahun 2010 bernama Jurusan Sosiatri)

Fakultas Kedokteran

o Jurusan Pendidikan Dokter

o Jurusan Ilmu Keperawatan

o Jurusan Gizi Kesehatan

Fakultas Kedokteran Gigi

Fakultas Kedokteran Hewan

Fakultas Kehutanan

o Jurusan Manajemen Hutan

o Jurusan Budidaya Hutan

o Jurusan Teknologi Hasil Hutan

o Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan

Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

o Jurusan Fisika

o Jurusan Kimia [1]

o Jurusan Matematika

o Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika

Fakultas Pertanian

o Jurusan Budidaya Pertanian

Page 14: Kata Pengantar

o Jurusan Perlindungan Tanaman

o Jurusan Tanah

o Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

o Jurusan Mikrobiologi Pertanian

o Jurusan Perikanan

Fakultas Peternakan

o Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak

o Jurusan Produksi Ternak

o Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan

o Jurusan Teknologi Hasil Ternak

Fakultas Psikologi

Fakultas Teknik

o Jurusan Arsitektur

o Jurusan Teknik Fisika

o Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota

o Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

o Jurusan Teknik Geologi

o Jurusan Teknik Geodesi Geomatika

o Jurusan Teknik Mesin

o Jurusan Teknik Nuklir

o Jurusan Teknik Industri

o Jurusan Teknik Kimia

o Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknologi Pertanian

o Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian

o Jurusan Teknik Pertanian

o Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Sekolah Vokasi

o Komputer dan Sistem Informasi

o Rekam Medis

o Bidan Pendidik (D4)

o Agroindustri

o Pengelolaan Hutan

o Kesehatan Hewan

o Elektronika dan Instrumentasi

o Teknik Elektro

o Teknik Mesin

Page 15: Kata Pengantar

o Teknik Sipil

o Teknik Geomatika

o Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh

o Ekonomika Terapan

o Akuntansi

o Manajemen

o Kearsipan

o Hukum

o Bahasa Mandarin

o Bahasa Korea

o Bahasa Jepang

o Bahasa Inggris

o Bahasa Perancis

o Kepariwisataan

Pusat Studi

UGM memiliki 28 Pusat Studi yan memki tugas utama

melakukan kegiatan penelitian untuk mendukung kegiatan pendidikan

dan pengabdian masyarakat. Pusat-pusat studi tersebut adalah:

o PS Sumber Daya Lahan

o PS Kependudukan dan Kebijakan

o PS Pedesaan dan Kawasan

o PS Transportasi dan Logistik

o PS Keamaanan dan Perdamaian

o PS Bencana

o PS Pariwisata

o PS Ilmu Teknik

o PS Jerman

o PS Korea

o PS Pangan dan Gizi

o PS Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat

o PS Sosial Asia Tenggara

o PS Lingkungan Hidup

o PS Pancasila

o PS Wanita

o PS Ekonomi dan Kebijakan Publik

Page 16: Kata Pengantar

o PS Perencanaan Pembangunan Regional

o PS Bioteknologi

o PS Ekonomi Kerakyatan

o PS Sumderdaya dan Teknologi Kelautan

o PS Pengendalian Hayati

o PS Kebudayaan

o PS Asia Pasifik

o PS Jepang

o PS Argoekologi

o PS Energi

o PS Perdagangan Dunia

Rektor

Rektor UGM adalah Pimpinan Eksekutif tertinggi Universitas

Gadjah Mada yang dipilih oleh Senat Universitas dalam suatu sidang

Senat beranggotakan para Guru Besar dan wakil-wakil Fakultas di

lingkungan UGM. Calon-calon yang ada ditetapkan dan dipilih

berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dan disetujui oleh Majelis

Wali Amanat yang merupakan lembaga legislatif UGM setelah UGM

resmi menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN)).

Sejak berdiri 19 Desember 1949, UGM telah mempunyai 12

orang Rektor. Pimpinan Universitas pertama Prof. Dr. M. Sardjito

(1949-1961) yang berasal dari Fakultas Kedokteran UGM belum

menyandang sebutan Rektor, melainkan Presiden Universiteit. Rektor

yang menjabat saat ini adalah Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dari

FISIPOL, dan sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Politik.

Aktivitas Mahasiswa

Gelanggang Mahasiswa UGM adalah pusat kegiatan untuk para

mahasiswa di Yogyakarta. Hanya saja karena letaknya berdekatan

dengan Kampus UGM maka akhirnya identik dengan pusat kegiatan

bagi mahasiswa UGM saja. Gelanggang Mahasiswa UGM dibangun

tahun 1970-an dan sempat menjadi sentra pergerakan bagi para

aktivis tahun 1970-an ketika Dewan Mahasiswa UGM dan Dewan

Mahasiswa se-Yogyakarta masih berkantor di gedung tersebut. Dari

Page 17: Kata Pengantar

sejak berdiri hingga sekarang, Gelanggang Mahasiswa UGM telah

menghasilkan belasan ribu aktivis kegiatan kemahasiswaan.

Antara 1980 hingga 1990, Gelanggang Mahasiswa dipergunakan

oleh sekretariat organ-organ eks Dewan Mahasiswa yang kini berdiri

sendiri-sendiri dengan nama Unit Kegiatan Mahasiswa. Unit-unit

Olahraga, Kesenian dan berbagai unit khusus Dewan Mahasiswa tetap

eksis menggunakan berbagai fasilitas di gedung tersebut. Termasuk

juga Unit Kerohanian Islam Jamaah Shalahuddin UGM yang setiap

bulan Ramadhan menyulap gedung tersebut menjadi Masjid Kampus

dan Unit Kerohanian Kristen (UKK) sebagai wadah bagi mahasiswa

yang beragama Kristen.

Setelah tahun 1990, Senat Mahasiswa UGM meneruskan tradisi

Dewan Mahasiswa UGM dan berkantor di gedung tersebut dengan

menggunakan ruang eks Koperasi Mahasiswa di sisi barat gedung

tersebut, bertetangga dengan ruang Unit Kegiatan Pencinta Alam

MAPAGAMA dan Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Majalah Balairung

Pada tanggal 13 Mei 1985, Unit Kesehatan Mahasiswa UGM yang

biasa disebut sebagai UKESMA mulai dirintis. Unit kesehatan

mahasiswa yang dulunya bernama PPPK UGM ini bergerak di bidang

sosiomedis. Pada tanggal 31 Maret 1991 resmi berdiri sebuah kegiatan

mahasiswa yang baru yaitu UKM FOTOGRAFI, Unit yang sekarang lebih

dikenal dengan sebutan UFO dan mempunyai ruang di sebelah timur

kantin Cafetaria dan bertetangga dengan UKM PRAMUKA. UKM

PRAMUKA sendiri merupakan salah satu unit kegiatan pramuka tingkat

universitas yang tertua di Indonesia, berdiri sejak 1981, dan banyak

menjadi contoh bagi unit-unit pramuka tingkat universitas lainnya.

Pada tahun 2004 dibentuk pula sebuah UKM pertama yang bergerak di

penelitian dan pengkajian yang dinamakan Unit Penalaran Ilmiah

Interdisipliner (UPI Interdisipliner) yang menaungi kegiatan ilmiah bagi

para mahasiswa di lingkup UGM.

Organisasi mahasiswa

o Senat Mahasiswa

Senat Mahasiswa UGM adalah lembaga sentral kemahasiswaan

yang dibentuk pada tahun 1990 dengan semangat penyelenggaraan

Page 18: Kata Pengantar

pemerintahan ala mahasiswa (Student Government). Dalam konteks

ini Senat Mahasiswa adalah salah satu organ dari Badan Keluarga

Mahasiswa UGM, dan berfungsi sebagai lembaga legislatif dengan

kepengurusan kolektif.

Untuk pertama kalinya Senat Mahasiswa UGM dibentuk pada

tahun 1990. Saat itu, anggota Senat Mahasiswa termasuk Pengurus

terdiri dari 54 orang, masing-masing dua orang dari tiap-tiap fakultas

dan 14 orang mewakili Unit Kegiatan Mahasiswa. Sejarah

pembentukan Senat Mahasiswa UGM ini cukup menarik untuk diikuti

dan merupakan bagian dari sejarah Gerakan Mahasiswa UGM Pasca

NKK/BKK.

Kepengurusan Senat Mahasiswa UGM pada tahun 1990 terdiri

dari Seorang Ketua Umum, Seorang Sekretaris Jenderal, Lima Ketua

Komisi dan Lima Wakil Ketua Komisi. Presidium SM UGM terdiri dari

Ketua Umum, Sekjen, dan Lima Ketua Komisi.

Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan oleh Badan

Pelaksana Senat Mahasiswa UGM (BP SMUGM) yang berfungsi sebagai

lembaga eksekutif. Kepengurusannya ditunjuk dan dipilih dari

sebagian anggota Senat Mahasiswa UGM. Pada generasi/Angkatan II

istilah BP SMUGM diganti menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa UGM.

o Satu Bumi

Logo satu bumi

Satu Bumi (Solidaritas Teknik Untuk Bumi) merupakan organisasi

mahasiswa penggiat kegiatan alam bebas dari Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Organisasi pecinta alam

Page 19: Kata Pengantar

ini (biasa disebut Mapala) merupakan salah satu komunitas mapala

terbesar di Universitas Gadjah Mada dan berdiri sejak tanggal 27 April

2000.

Pada tahun 2000, Magmagama (mapala Fakultas Geologi UGM])

mengadakan lomba lintas alam, bernama GEOWISATA di daerah

Parangkusumo, Parangtritis. Lomba ini diikuti oleh mapala se-

Indonesia, tak terkecuali mapala-mapala jurusan di Fakultas Teknik

UGM sendiri. Pada saat lomba tersebut, tercetuslah wacana

bagaimana kalo di Fakultas Teknik UGM di dirikan semacam

kesekretariatan bersama (sekber) mapala, untuk menyatukan mapala

jurusan yang terkesan berdiri sendiri-sendiri, padahal masih berada

dalam satu lingkup kampus Fakultas Teknik(FT).

Kemudian pada akhir bulan April diadakan pertemuan untuk

menindaklanjuti wacana di atas. Pertemuan ini diikuti oleh anggota

mapala-mapala jurusan di FT UGM. Akhirnya tercetuslah nama Satu

Bumi, singkatan dari Solidaritas Teknik Untuk Bumi, sebagai nama

resmi sekber mapala fakultas Teknik UGM . Tanggal pertemuan

tersebut diadakan menjadi tanggal berdirinya Satu Bumi yaitu 27 april

2000.

Mulanya Satu Bumi masih berada di bawah naungan salah satu

departemen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), yaitu departemen

minat dan bakat. Lalu pada bulan April 2002 satu bumi mengadakan

rapat umum pertama, guna merumuskan bentuk organisasi yang lebih

tepat. Lalu dihasilkan beberapa keputusan yaitu perubahan dari

sekber menjadi Badan Semi Otonom (BSO), pembuatan dan penetapan

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), status

keanggotaan satu bumi, dan bentuk organisasi. Salah satu hasil

keputusan terpenting adalah bahwa satu bumi merupakan suatu

wadah organisasi yang berkecimpung di dunia kepencintaan alam dan

statusnya lepas dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Akhirnya sejak

tahun 2002 tersebut Satu Bumi resmi menjadi Badan Semi Otonom

dan lepas dari BEM serta memiliki ruang kesekretariatan sendiri.

Peringkat Dunia

Page 20: Kata Pengantar

o Ranking 1 di Indonesia, 9 di Asia Tenggara, 50 di Asia, 381 di

dunia versi Webometrics (2012)

o Universitas Gadjah Mada merupakan Universitas dengan Sistem

Penjaminan Mutu Terbaik di ASEAN bersama dengan National

University of Singapore dan Chulalongkorn University.

Alumni

o KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada)

Gagasan membentuk organisasi persatuan para alumnus UGM timbul

tahun 1956. Pada tahun ini mulai terselenggara berbagai pertemuan

yang dilakukan alumni dari berbagai fakultas.

Dalam peringatan Dies Natalis UGM tahun 1958 Ir. Suwarno (alm.)

didesak Panitia Dies Natalis Dewan Mahasiswa UGM untuk mengambil

inisiatif pertama menyelenggarakan musyawarah para alumnus UGM

pertama dari berbagai kota tanggal 18 Desember 1958 di Yogyakarta.

Dari musyawarah ini lahirlah organisasi "Keluarga Alumni Universitas

Gadjah Mada" disingkat KAGAMA.

MUNAS X KAGAMA diselenggarakan pada bulan Juli 2005 di Hotel

Borobudur Jakarta, terpilih sebagai Ketua Umum : Dr.Ir. Djoko

Kirmanto, Dipl.,HE dan Wakil Ketum. Ir. Airlangga Hartarto, MT.,

dengan Sekretaris Umum : Ir. A. Hamid Dipopramono dan Bendahara

Umum : Ir. A. Sutjipto.

Hingga UGM menapak usia 50th, yang merupakan Tahun Emas UGM,

KAGAMA ikut menyemarakkan dengan berbagai kegiatan sesuai

dengan komitmen KAGAMA. untuk selalu memperhatikan masyarakat

sekitar yang kurang beruntung, dengan mengadakan penyuluhan

kesehatan terpadu, penyuluhan masyarakat dalam berbagai bidang,

khitanan massal, aksi donor darah, ziarah dan kunjungan tokoh/janda

tokoh UGM.

2. Taman Sriwedari / Taman Pandawa

A. Sejarah Taman Sriwedari

Page 21: Kata Pengantar

Menurut sejarah sebelum dibangun Taman Sriwedari, daerah di sekitar tempat itu

dikenal sebagai Desa Talawangi, yang sekarang lebih dikenal sebagai Kadipolo, di mana

batas utara adalah Jalan Besar Purwosari (sekarang Jalan Slamet Riyadi), sebelah barat

berbatasan dengan Jalan Mangunjayan (sekarang Jalan Bayangkara), batas sebelah timur

adalah Jalan Pasar Kembang (sekarang Jalan Honggowongso), dan sebelah selatan

berbatasan dengan Jalan Besar Baron (sekarang Jalan Dr. Rajiman). Jalan Dr. Rajiman

merupakan jalan tertua yang ada di Kota Solo sebelum dibangun Jalan Slamet Riyadi.

Jalan tersebut dibuat ketika akan dilakukan pindahan Kraton Kartasura ke kraton yang

baru di Desa Sala (Solo). Di sebelah utara jalan besar depan Sriwedari terdapat Desa

Gumuk, dulu di daerah ini banyak gunduk-gundukan yang lama kelamaan menjadi

gumukan maka dari itu daerah ini dinamakan Kampung Gumuk.

Sedangkan desa di sebelah barat Gumuk adalah Gentan, akan tetapi setelah di

daerah tersebut berdiri Dalem (rumah) Pangeran Mangkubumi, daerah tersebut dikenal

sebagai Kampung Mangkubumen hingga kini.

Sebelah selatan Gumuk pinggir jalan besar, tepatnya di depan Taman Sriwedari,

kala itu terdapat pohon Benda yang begitu rindang, yang begitu nyaman untuk berteduh

di kala musim kemarau. Daerah itu lalu dikenal dengan nama Benda, yang menjadi halte

trem yang dari Sangkrah menuju Purwosari. Dulu trem tersebut dari Purwosari menuju

ke timur sampai Gladag, lalu belok ke utara melewati Benteng Vastenburg lalu Pasar

Gede ke utara menuju Stasiun Jebres. Namun ketika Kanjeng Gusti Pangeran Adipati

Arya (KGPAA) Mangkunegoro IV bertahta, jalur trem tersebut dipindah dari Purwosari

ke timur hingga Sangkrah lalu ke timur lagi terus ke selatan hingga Baturetno melintasi

Sukoharjo, Nguter dan Wonogiri.

Pada saat pindahan kraton dari Kartasura menuju Solo (Surakarta) pada tahun

1745, di Solo masih banyak tanah yang luas dan lebar. Namun setelah memasuki

zamannya Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (ISKS) Paku Buwono X (1839-1939)

sudah ramai. Sedangkan yang menjalankan pemerintahan kala itu adalah Pepatihdalem

Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV. Sang Patih yang bertanggung jawab

Page 22: Kata Pengantar

menjalankan roda pemerintahan memikirkan kemajuan serta keuntungan bagi

pemerintah, maka memerintahkan menggarap tanah Talawangi yang sampai bertahun-

tahun masih menjadi lahan luas yang belum didayagunakan. Tanah Talawangi ini sudah

dikenal para abdidalem supranatural di Kraton Kartasura bahwa tanah Talawangi yang

dianggapa angker tersebut pantas menjadi milik raja. Setelah dibersihkan lalu dibuatlah

taman, yang diberi nama Taman Sriwedari. Banyak orang yang menyebut Kebon Rojo

atau Kebun miliknya raja. Pembuatan Taman Sriwedari tersebut menghabiskan biaya

ribuan gulden, lantaran di dalamnya dipelihara binatang hasil buruan yang beraneka

warna digolong-golongkan berdasarkan jenisnya. Begitu juga tanamannya yang

berwarna-warni dengan keindahan tanaman bunganya.

Adapun bentuk tanah yang ditempati Taman Sriwedari berbentuk persegi panjang

yang membujur dari barat ke timur. Yang sebelah barat dulu berbentuk taman, yang

sekarang telah berubah menjadi Stadion R. Maladi (Stadion Sriwedari). Di sebelah barat

daya, dibuat Rumah Sakit Jiwa Mangunjayan sebelum dipindah ke Kentingan. Bagian

tengah menjadi taman hiburan, yang terdiri dari gedung wayang orang (1911), bioskop

(sekarang menjadi Gedung Kesenian Solo) maupun Taman Hiburan Rakyat (THR). Di

sebelah timur dari utara ke selatan, ada Museum Radyapustaka, telaga buatan yang diberi

nama segaran (dalam bahasa Jawa berarti lautan). Di tengah segaran terdapat punthuk

seperti gumuk membentuk pulau , yang diberi bangunan panggung yang ditembok

melingkar dengan dihiasi kaca yang berwarna-warni dan diberi ukira-ukiran. Bangunan

tersebut dinamakan Panti Pangaksi. Di sekitar panggung tadi dihiasi dengan arca-arca

yang terbuat dari batu andesit, sehingga tampak asri dan menyenangkan. Bagian bawah

panggung dibuat seperti gua, yang diberi nama “Guwa Swara”, berasal dari kata guwa

dan swara yang berarti “Gua Suara”. Ruangan ini digunakan untuk menyimpan

perangkat gamelan keraton, yakni Gamelan Satiswaran. Penyediaan ruangan Guwa

Swara dilakukan untuk memastikan bahwa gamelan selalu siap saat diperlukan, misalnya

untuk mengiringi suatu perayaan. Di sepanjang paruh abad ke-20 M, khususnya selama

masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) X, diadakan acara perayaan besar

di Sriwedari pada setiap peringatan ulang tahun Susuhunan. Sejak masa pemerintahan

Sri Susuhunan Pakubuwono X, Taman Sriwedari menjadi tempat diselenggarakannya

tradisi Malam Selikuran. Dalam bahasa Jawa, Malam Selikuran berarti malam ke-21

pada bulan Ramadhan. Pada setiap malam yang sering disebut juga sebagai malam

Lailatul Qadar ini, Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan warga Solo menggelar tradisi

berupa Kirab Seribu Tumpeng. Kirab ini dimulai dari pelataran Keraton Kasunanan

Surakarta Hadiningrat dan berakhir di Taman Sriwedari. Seribu tumpeng yang diarak

tersebut kemudian diperebutkan oleh warga di Taman Sriwedari karena dipercaya

mengandung berkah. Inilah yang disebut Malam Selikuran dan tradisi ini masih

dijalankan hingga sekarang. Tradisi Malam Selikuran diyakini sudah muncul sejak

Page 23: Kata Pengantar

zaman para wali, kemudian berlanjut pada masa Kesultanan Demak, Mataram,

Kartasura, hingga kemudian Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Di sebelah timur Stadion Sriwedari atau bekas Rumah Sakit Jiwa Mangunjayan,

dulunya adalah kebun binatang, yang terdiri dari aneka satwa. Sri Susuhunan

Pakubuwono X menambah koleksi di Taman Sriwedari dengan memelihara berbagai

jenis hewan di lingkungan taman. Di sisi sebelah selatan, ada banyak rusa yang

ditempatkan tidak jauh dari bangunan paviliun yang nyaman. Sebagian dari paviliun

tersebut dibangun dengan konsep terbuka dan bertingkat untuk tempat istirahat sekaligus

refreshing. Selain itu, di sisi utara, terdapat sejumlah kandang untuk memelihara

beberapa jenis hewan liar, termasuk buaya dan kura-kura. Tak jauh dari situ, masih

terdapat sejumlah kandang lainnya yang digunakan untuk menampung binatang-binatang

buas, seperti harimau dan macan kumbang. Di sisi selatannya lagi, terdapat kandang

monyet, siamang, dan orangutan. Ada juga kandang untuk gajah dan berbagai jenis

unggas, seperti ayam liar dan ayam emas. Namun, sekarang kebun binatang tersebut

telah dipindah ke Taman Satwa Taru Jurug.

Peresmian Taman Sriwedari dilakukan dengan meriah. Siang diadakan sedekah

dari PB X yang dijadikan rebutan bagi pengunjung. Malam harinya di putar film

(bioskop) dan wayang orang dengan diselingi kembang api. Peresmian tersebut memang

dilakukan dengan besar-besaran dengan mengundang perwakilan dari bangsa lain.

Peresmian Taman Sriwedari diberi sinengkalan “Luwih Katon Estining Wong”,

tahun Dal 1831 atau tahun 1899.

B. Sejarah Taman Pandawa

Page 24: Kata Pengantar

Pandawa Water World Merupakan obyek wisata keluarga andalan kota Solo.

Pandawa mengambil konsep dari cerita legenda Pandawa Lima, yaitu Krishna, Bhima,

Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Sejarah Pandawa Lima

Kisah pewayangan merupakan kisah legendaris bagi masyarakat hindu. Di india

maupun di Indonesia semasa nusantara dibawah jaman kerajaan hindu kisah tersebut

mengakar dalam cerita rakyat, juga berkembang menjadi budaya di masyarakat

nusantara. Seperti kitab Bharatayudha karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.kisah2

tersebut kemudian berakulturasi dengan kebudayaan jawa, dan diceritakan kembali

dalam kisah pewayangan, meskipun mengalami sedikit perbedaan. Cerita filosofi wayang

yang merupakan budaya hindu tersebut mulai menjadi filosofi jawa, yang digelar dalam

acara2 penting pada masyarakat jawa. Pada

tanggal 7 November 2003, wayang dianugerahi oleh UNESCO sebagai karya

kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan

sangat berharga(Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Kisah

Baratayudha, sebuah kisah pertempuran antara bala Pandawa dan Kurawa di Kurusetra,

meninggalkan sepenggal legenda heroik yang sarrat makna. Pandawa yang

merupakan Putra Pandu, terdiri dari 5 orang kesatria yang melambangkan kebaikan dan 5

sifat kesempurnaan manusia (khususnya pria).

o YUDHISTIRA

Dalam pewayangan jawa lebih sering dikenal dengan Puntadewa, merupakan

putra pertama pandawa yang memiliki sifat paling Jujur. Dalam kisahnya dia diceritakan

tidak pernah berbohong selama hidupnya. Dia juga disebut Satria dari Amarta.

Yudisthira adalah pemegang hak waris tahta Hastinapura yang sesungguhnya, karena

ayahnya Pandu menitipkan Hastinapura kepada Destarata adiknya yang juga merupakan

ayah para Korawa. Namun karena ketamakan Korawa, Pandawa menjadi teraniaya dan

sering ditipu.

o BIMA

Dalam pewayangan jawa Werkudara atau Bimasena, merupakan putra kedua

Pandawa yang paling perkasa dan pemberani, tempramental namun mencintai kebenaran,

ia dikenal dengan Gada Rujakpolo sebagai senjatanya yang paling terkenal. Werkudara

adalah satria dari Jodiphati, wilayah dari Amarta.

Dia menganggap semua orang sama derajadnya, sehingga dalam cerita

pewayangan jawa, dia tidak pernah bicara dalam Bahasa Krama Inggil (bahasa jawa yang

nilai rasanya paling halus) juga tidak pernah duduk ketika berbicara dengan orang lain.

Sifat khasnya yang lain, dia tidak suka berbasa-basi dalam berbicara, tanpa tading aling-

aling dan tidak pernah menelan kembali ludahnya sendiri.

Page 25: Kata Pengantar

o ARJUNA

Dikenal juga dengan nama Janaka atau Permadi, diceritakan memiliki wajah yang

rupawan, romantis, dan pecinta ulung dengan panah pasopati sebagai senjatanya. dalam

berbagai kisah roman masa kini, kisah arjuna banyak dijadikan inspirasi percintaan para

sastrawan. Janaka merupakan Satria dari Madukara.

Arjuna memiliki banyak istri, yang paling terkenal adalah Sembadradan Srikandi.

Sembadra memiliki sifat yang lembut, lemah gemulai, anggun dan santun.sedangkan

Srikandi memiliki sifat lincah, enerjik, bahkan ikut bertempur di Baratayudha bahu-

membahu bersama suaminya. maka dalam masyarakat masa kini wanita karir dengan

segudang prestasi sering dikiaskan dengan Srikandi istri sang Arjuna.

Meskipun tampan dan rupawan, Arjuna merupakan kesatria tanpa tanding, selalu

menang dalam setiap pertempuran.untuk itu dia juga pernah dijuluki Wijaya yang berarti

tidak pernah kalah.

Dan yang terakhir adalah si kembar Nakula dan Sadewa merupakan saudara tiri

dari ketiga pandawa sebelumnya.

o NAKULA

Mempunyai watak setia, taat, belas kasih, tahu membalas budi dan dapat

menyimpan rahasia.dia memiliki kelebihan dalam ilmu pengobatan. Dikisahkan dia

memiliki ingatan yang tidak terbatas, sehingga dapat mengingat semua hal yang pernah

ia alami.

o SADEWA

Sadewa dikisahkan memiliki sifat bijak dan pintar.jika Nakula saudara

kembarnya memiliki ingatan masa lalu yang kuat, sadewa memiliki penglihatan masa

depan karena Sadewa adalah seorang ahli perbintangan yang ulung (ramalan) dan

dianggap mengetahui kejadian yang akan terjadi dalam Mahabharata namun ia dikutuk

bahwa apabila ia membeberkan apa yang diketahuinya, kepalanya akan terbelah. Maka

dari itu, selama dalam kisah ia cenderung diam saja dibandingkan dengan saudaranya

yang lain. Sadewa jugalah dengan kepintarannya akhirnya yang berhasil membunuh

Sengkuni, paman dan penasihat Korawa yang paling pintar (licik).

Dalam kisah Baratayudha, seteru pandawa adalah Korawa dengan Duryudana

sebagai putra sulungnya, merupakan seratus bersaudara laki-laki yang merupakan sepupu

pandawa.seratus berarti banyak maka Kurawa merupakan filosofis dari Tamak dan

Serakah. Dalam kisah Baratayudha lahir pula berbagai sosok pahlawan yang gugur di

medan Kurusetra.

o ABIMANYU

Abimanyu: Tokoh yang sering terdengar namanya ini adalah putra Arjuna dari

Dewi Sembadra, merupakan sosok yang lembut, namun keras hati. dia seorang yang

cerdik, ahli strategi, dan patuh kepada ayahnya.

Page 26: Kata Pengantar

Pada hari ketiga belas perang Bharatayuddha, Abimanyu tewas dalam formasi

Chakrayuha korawa yang sebenarnya digunakan untuk menjebak Pandawa yang begitu

tangguh. namun Abimanyu yang berhasil memporakporandakan formasi korawa malah

tertinggal dalam Chakrayuha sendirian, karena para pandawa yang lain dipancing keluar.

dengan gagah berani Abimanyu bertarung seperti banteng terluka menjelang ajalnya di

medan Kurusetra. Bahkan sempat menewaskan Laksamana, Putra kesayangan

Duryudana.Abimanyu merupakan sosok pejuang sampai titik darah penghabisan.

o GATOTKACA

Gatotkaca merupakan putra Bima dengan dewi Arimbi, kesatria sakti

mandraguna dari Pringgodani.dikisahkan sebagai seorang manusia setengah raksasa

yang gagah perkasa, memiliki sifat pemberani rela berkorban, dan pantang menyerah.

Ketika lahir, ia di masukkan dalam kawah candradimuka sehingga benar2 menjadi

kesatria yang tertempa. Dia bisa terbang, memiliki otot kawat balung wesi (otot kawat

tulang besi).Gatotkaca memiliki dua orang saudara tiri yang juga sangat sakti yaitu

Antareja dan Antasena, namun kedua saudaranya tersebut meningal sebelum perang

baratayudha. Gatotkaca tewas oleh Adipati Dorna dengan satu-satunya senjata yang

bisa membunuhnya yaitu Kuntawijayadanu, sebuah keris yang digunakan untuk

memoton tali pusarnya sewaktu lahir. Dan di hari tewasnya Gatotkaca menukar

nyawanya dengan seribu nyawa pasukan Korawa.

Wayang merupakan cerita moral yang lekat dengan budaya asli indonesia

khusunya di jawa. Bahkan Walisongo menggunakan wayang (entertainment pada masa

itu) sebagai media untuk menyebarkan ajaran islam, dan sampai saat ini di daerah

rembang (perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur) wayang masih digunakan untuk

media berdakwah. Dalam kepalaku, kisah Gatotkaca tak kalah heroik dengan kisah

Superman manusia baja, Kisah Abimanyu yang gugur di tengah medan pertempuran tak

kalah dengan cerita "Mel Gibson" dalam Film Brave Heart yang tewas dipenggal

pasukan inggris. kisah Arjuna yang rupawan, dipuja banyak wanita, dan kesatria tanpa

tanding tak kalah dengan cerita James Bond 007. Dan kisah Baratayudha di Kurusetra,

tak kalah seru dengan kisah pertempuran di Gondor dalam film Lord Of The Rings. Akan

sangat tidak rela, jika wayang suatu saat tiba2 sudah dipatenkan oleh negara lain sebagai

budaya mereka, seperti angklung yang kabarnya sudah diakui oleh orang Malaysia. Jika

bukan kita yang mencintai budaya asli bangsa sendiri, siapa lagi?

5. Malioboro

A.    Pengertian Malioboro

Malioboro adalah sebuah Jalan sepanjang tidak lebih dari 2 Kilo Meter yang

membentang mulai dari persimpangan Rel Kereta Api Stasiun Tugu Yogyakarta diujung

utara hingga pertigaan pojokan Gedung Agung diujung Selatan.

Page 27: Kata Pengantar

Malioboro adalah sebuah Jalan legendaris yang menjadi ikon Kota Yogyakarta

dengan kehidupan kontras antara siang dan malamnya.

Saat siang hari, ruas Jalan Malioboro dipadati kendaraan para pelancong maupun

warga Yogyakarta yang beraktifitas disekitar Jalan Malioboro, sementara dikanan-kiri

jalan adalah toko-toko berbagai macam kebutuhan pokok, serta  sepanjang trotoar kaki

limanya dijejali  lapak-lapak penjaja souvenir khas Yogyakarta, kemudian diujung

selatannya ada pasar Beringharjo, tak ketinggalan sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel

yang mengguratkan kehidupan perekonomian warga Yogyakarta.

Sebaliknya pada malam hari, Malioboro dipenuhi aroma berbagai sajian kuliner

yang menggugah selera, yang terhampar di ratusan tikar Warung lesehan dengan menu

khas Gudeg Yogya, Bakmi Jawa, dan berbagai pilihan Ayam/ Burung dara/ Bebek bakar

dan goreng. Keriuhan suasana lesehan akan ditimpali oleh alunan sejumlah seniman yang

melantunkan musik dan lagu secara nomaden….dalam istilah kuno disebut sebagai

“mbarang” atau pengamen.

B.     Sejarah Asal usul malioboro Yogyakarta

Ditinjau dari segi bahasa, kata malioboro berasal dari bahasa sansakerta yang

berarti karangan bunga. Dahulu kawasan Malioboro dikembangkan oleh Sri Sultan HB I

pada th 1758, kawasan itu sebelumnya dipakai untuk sarana perdagangan melalui pasar

tradisional, dahulu di kawasan itu banyak terdapat karangan bunga sebagai daya tarik,

maka sangat wajar jika kemudian kawasan itu dinamakan Malioboro. Ditinjau dari segi

letaknya, Malioboro berada berada segaris dengan gunung merapi, kraton dan pantai

parang tritis jogja.

Malioboro terletak 800 meter dari Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Jalan

maliboro yogyakarta dulunya pernah menjadi basis perjuangan tentara Indonesia saat

terjadi agresi militer belanda. Jalan malioboro diapit oleh bangunan gedung perkantoran

dan gedung pertokoan sehingga malioboro bisa berkembang menjadi pusat bisnis seperti

sekarang ini di Yogyakarta. Malioboro juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman

dan sastrawan dari berbagai daerah yang bermukim di Yogyakarta.

C.    Fungsi Malioboro

Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan untuk rekreasi. Biasanya masayarakat

mengunjungi tempat-tempat pariwisata yang menarik, mulai dari gunung, pantai,

perkotaan, dll. Manusia modern sekarang ini menjadikan pariwisata sebagai kebutuhan

pokok setelah disibukkan oleh urusan pekerjaan. Sedangkan menurut Purwadi pariwisata

adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan,

kepuasan, pengetahuan, kesehatan, olahraga, istirahat, dan ziarah.

Page 28: Kata Pengantar

Pariwisata dapat dibedakan berdasarkan letak geografis dan berdasarkan jenis.

Berdasarkan jenisnya wisata dibagi lagi menjadi wisata alam, wisata budaya, wisata

keagamaan, serta wisata belanja. Sedangkan jenis wisata yang sedang digandrungi oleh

banyak orang terutama kaum hawa saat ini adalah jenis wisata belanja. Indonesia

memiliki banyak tempat pariwisata yang harus dikunjungi oleh para pelancong dari

dalam maupun dari luar negeri yang sedang berlibur di Indonesia. Termasuk juga dengan

tempat wisata belanjanya. Dari jenis ini, Indonesia memiliki tempat wisata belanja

seperti: beberapa daerah dengan relief sungai-sungai panjang memiliki pasar

terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai Barito, Banjarmasin dan Pasar

Terapung Lok Baintan di Banjar, namun adapula yang khusus menjual barang - barang

seni atau benda khas setempat seperti Pasar Sukawati di Gianyar yang menjual berbagai

kerajinan tangan dan barang seni khas Bali, Pasar Klewer di Solo yang menjual kain –

kain batik, Kota gede dengan hasil kerajinan perak dan kawasan Malioboro

di Yogyakarta yang menjajakan kerajinan khas Yogya. Salah satu tempat belanja yang

ada di Indonesi yang akan dibahas dalam artikel ini adalah tempat wisata belanja yang

sudah dikenal oleh banyak orang bahkan sampai mancanegara, yaitu Malioboro.

Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang

membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta.

Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan

Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat

beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun

Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan

Oemoem 1 Maret.

Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota

Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak

ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan

rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota

besar lainnya, yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama

lokal. Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan

sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga

menyediakan aneka kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya.

Terdapat pula tempat penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe

melati.

Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari banyaknya

pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya,

hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai

souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan. Mereka berdagang kerajinan rakyat khas

Page 29: Kata Pengantar

Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya,

dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan

kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos

dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima

ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya

menggelar plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar

pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena

cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.

Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus karena kawasan

Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini terbukti dengan tidak sedikitnya

laporan ke pihak kepolisian terdekat soal pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang

pula wisatan asing juga menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya

          Malioboro berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat belanja,

di sini Anda bisa memborong aneka barang yang diinginkan mulai dari pernik cantik,

cideramata unik, batik klasik, emas dan permata hingga peralatan rumah tangga. Bagi

penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surga perburuan yang asyik. Berjalan kaki

di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh pedagang kaki lima akan

menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata buatan lokal seperti batik, hiasan

rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan tradisional,

aksesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan dengan mudah. Jika pandai

menawar, barang-barang tersebut bisa anda bawa pulang dengan harga yang terbilang

murah. Sultan menyatakan bersyukur bahwa penataan Malioboro yang telah dilakukan

sudah bisa mengembalikan kesadaran semua pihak untuk menata kota dengan

mengedepankan unsur manusiawi. Hal ini dapat tercermin dari penataan Malioboro

secara vertikal dan horizontal. Penataan vertikal menyangkut pengembalian wajah

bangunan budaya asli dengan membersihkan papan reklame melintang. Hal ini bertujuan

menampilkan kembali serta meletarikan cagar budaya bangunan bergaya Hindis dan

China yang jumlahnya mencapai puluhan.

          Disini telah terjadi interaksi yang cukup baik antara Pemerintah yang telah

menyediakan tempat yang manusiawi untuk para pedagang mencari rejeki dan antara

pedagang dengan konsumen. Konsuemn masih dibolehkan untuk menawar harga barang

yang akan dibelinya. Hal tersebut merupakan salah satu ciri khas dari Malioboro. Yaitu,

harga yang ditawarkan oleh pedagang bukan harga pas tetapi konsumen masih

dibolehkan untuk menawarnya lagi.

D.    Manfaat Malioboro

Page 30: Kata Pengantar

          Berkembang pesatnya Malioboro sebagai denyut nadi perdagangan dan pusat

belanja, menuntut macam-macam pelayanan dan fasilitas yang semakin meningkat baik

jumlah dan ragamnya. Hal ini memberi dampak positif dari segi ekonomi bagi penduduk,

pengusaha dan pemerintah setempat seperti:      

1. Penerimaan Devisa : Masuknya wisatawan mancanegara akan

membawa valuta asing, yang berarti akan memperkuat neraca pembayaran dan

perdagangan. Penerimaan devisa negara dari pariwisata bersumber dari : Uang yang

dikeluarkan atau dibelanjakan oleh wisatawan asing selama yang bersangkutan

melakukan kunjungan, berupa pengeluaran untuk penginapan (akomodasi), makan

dan minum, transportasi lokal dan tour, cenderamata, tip, dan lain-lain. Biaya yang

diterima oleh perusahaan penerbangan dimana wisatawan yang berkunjung

dimasukkan sebagai penerimaan sektor pariwisata. Investasi bidang pariwisata. Biaya

promosi pariwisata dari negara lain.

2. Kesempatan Berusaha : Kesempatan berusaha menjadi terbuka luas, baik usaha yang

langsung untuk memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung.

Lapangan usaha langsung seperti usaha akomodasi, restoran dan rumah makan, biro

perjalanan, toko cenderamata, sanggar-sanggar kerajinan dan seni, pramuwisata,

pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya. Lapangan usaha tidak langsung seperti

pertanian, perikanan, peternakan, perindustrian dan kerajinan, industri olah raga,

industri pakaian jadi, dan lapangan usaha lain yang berkaitan dengan kebutuhan

manusia.

3. Terbukanya Lapangan Kerja : Luasnya kesempatan dalam berusaha, berarti akan

membuka lapangan kerja baik lapangan kerja diberbagai usaha yang langsung

memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung. Sektor pariwisata

merupakan sektor padat karya, karena kegiatannya lebih banyak pelayanan jasa yang

membutuhkan tenaga manusia. Lapangan kerja yang tidak langsung seperti peternak,

petani sayur mayur, pengrajin, seniman, penjual eceran, dan lain-lain yang menyerap

banyak tenaga kerja.

4. Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Dan Pemerintah : Wisatawan yang datang

berkunjung akan mengeluarkan sebagian dari uangnya untuk keperluan selama

perjalanannya. Hal ini akan menambah pendapatan masyarakat setempat, seperti

biaya penginapan, angkutan local, makan minum, cenderamata dan pembelian jasa-

jasa, dan barang lainnya. Disamping itu pemerintah setempat pun akan memperoleh

pendapatan berupa pajak-pajak dari perusahaan dan dari uang asing yang

dibelanjakan oleh wisatawan.

Page 31: Kata Pengantar

5. Mendorong Pembangunan Daerah : Berkembangnya kepariwisataan di daerah akan

mendorong pemerintah daerah dan masyarakat mempersiapkan dan membangun

prasarana dan sarana yang diperlukan seperti pembangunan dan perbaikan jalan,

instalasi air, instalasi listrik, pembenahan obyek dan daya tarik wisata, perbaikan

lingkungan, pengkondisian masyarakat, penataan kelembagaan dan pengaturan, dan

lain sebagainya. Selain itu juga akan mendorong investor untuk menanamkan

modalnya dalam pembangunan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana akomodasi,

usaha jasa biro perjalanan, restoran dan rumah makan serta lain-lain.

Dengan adanya tempat pariwisata Malioboro ini maka pembangunan dan

pengembangan pariwisata akan mempunyai dampak positif dalam bidang sosial budaya,

seperti : Pelestarian budaya dan adat istiadat salah satu sasaran wisatawan dalam

melakukan perjalanan adalah untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari

kebudayaan, dan adat istiadat serta sejarah suatu bangsa.

Oleh karena itu seni dan budaya serta tata cara hidup yang unik dan khas perlu

dipertahankan dan dikembangkan. Apalagi Yogyakarta terkenal dengan kota yang penuh

dengan seniman jalanan serta orang-orangnya yang ramah. Itu menyebabkan akan lebih

banyak lagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Yogyakrta. Hal tersebut dapat

meningkatkan kecerdasan masyarakat yang dikunjungi karena penduduk asli akan

banyak belajar dari wisatawan yang berkunjung, demikian pula dengan yang datang

berkunjung akan banyak belajar dari kunjungannya dengan cara melihat, mendengar, dan

merasakan segala sesuatu yang dijumpai selama dalam perjalanannya. Dengan demikian,

pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan dan

pengalaman.

Dampak positif lainnya dengan adanya tempat pariwisata yaitu dapat mengurangi

konflik sosial sering terjadi saling curiga antara suatu penduduk dengan penduduk

lainnya, karena kurang saling mengenal, baik dalam soal adatistiadat, budaya sejarah,

kebiasaan maupun perbedaan tingkat sosial. Salingberkunjung melalui berwisata dapat

mengurangi atau menghilangkan saling curiga dan kecemburuan sosial, karena terjadinya

komunikasi dan saling mengenal satu sama lainnya.

H. Kawasan Malioboro Sebagai Kawasan Budaya

Dalam buku yang ditulis Darmosugito dkk. berjudul “Kota Jogjakarta 200

Tahun” disebutkan bahwa terdapat tiga perkampungan yang dihuni oleh para pendatang

diantaranya: pertama, kampung orang kulit putih yang mendiami daerah Lodjikecil

meluas ke jalan Setjodiningratan (dahulu Kampemen Straat), Bintaran, Jetis, dan

Kotabaru. Kedua, perkampungan orang Arab yang menempati daerah Sayidan, dan

Page 32: Kata Pengantar

ketiga yaitu perkampungan Tiong Hoa atau yang dikenal dengan Pecinan yang terletak di

daerah Kranggan, kemudian berkembang ke tempat-tempat perdagangan lainnya di

sepanjang Jalan Malioboro. Secara spesifik Dulbachri juga mengklasifikasikan

masyarakat ke dalam 4 (empat) bagian berdasarkan pengelompokan sosial ekonomi

yaitu:

1. Rural urban cluster (kelompok penduduk yang cara hidupnya masih sama dengan

penduduk desa) Seperti: Kotagede, Tegalrejo, Umbulharjo, Mergangsan,

Mantrijeron, dan Wirobrajan.

2. Official cluster (kelompok pegawai) biasanya bekas tempat tinggal orang-orang

Belanda seperti Baciro, Kotabaru, Cemorojajar, serta Pakel (komp. Wartawan).

3. Chinese Cluster (kelompok orang-orang cina) di sepanjang jalan Malioboro,

Mangkubumi, Sudirman, Diponegoro, dan Urip Sumoharjo, serta di pasar seperti

Kranggan, Pajeksan, Gandekan, Ketandan, dan beberapa tempat lainnya.

4. Indonesia Merchant Cluster (Kelompok pedagang Indonesia) seperti

Karangkajen, Prawirotaman, Purbayan, Prenggan, Kauman, Suronatan, dan

perkampungan di dalam benteng.

Peristiwa sejarah tentang perkampungan di Yogyakarta sebagaimana disebutkan

diatas sangat menentukan perkembangan kota Yogyakarta di kemudian hari. Hal ini tentu

selalu menarik untuk dipelajari dan dikembangkan. Sebut saja Malioboro sebagaimana

menjadi topik dalam diskusi ini.

Page 33: Kata Pengantar

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 34: Kata Pengantar

DAFTAR PUSTAKA