Kata Pengantar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rio

Citation preview

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.WbPuji dan syukur kehadirat Tuhan atas segala rahmat dan hidayah-Nyayang telah dilimpahkan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Keperawatan tentang Discharge Planning.Dalam kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Keperawatan,yang telah membantu mengarahkan dan memberi batasan dalam penyusunan makalah ini.Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, agardapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya.Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Kediri, 05 April 2014

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN1.1Latar BelakangDischarge Planningadalahsuatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya.Discharge Planningmenunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya (RCP,2001).Perawat adalah salah satu anggotateamDischarge Planner, dan sebagaidischarge plannerperawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.Hal ini merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasitotal caredan juga membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatannya.1.2Rumusan MasalahBagaimanakah konsep tentangdischarge planningdalam asuhan keperawatan pada pasien ?1.3Tujuan1.3.1Tujuan umumUntuk mengetahui konsep tentangdischarge planningdalam asuhan keperawatan pada pasien.

1.3.2Tujuan khusus1.Untuk mengetahui pengertiandischarge planning2.Untuk mengetahui tujuandischarge planning3.Untuk mengetahui manfaatdischarge planning4.Untuk mengetahui prinsipdischarge planning5.Untuk mengetahui komponendischarge planning6.Untuk mengetahui tahap-tahapdischarge planning7.Untuk mengetahui alur dan mekanismedischarge planning8.Untuk mengetahui tindakan kepeawatan pada waktu perencanaan pulang9.Untuk mengetahui jenis pemulangan pasien10.Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalamdischarge planning1.4Manfaat1.4.1Bagi institusiMenambahreferensitentangkonsepdischarge planningdalamManajemenKeperawatan agar dapatmelaksanakanasuhan keperawatansecarakonprehensif pada pasien.1.4.2Bagi mahasiswaMenambahpengetahuantentangkonsepdischarge planningdalamManajemenKeperawatan agar dapatmelaksanakanasuhan keperawatansecarakonprehensif pada pasien.1.4.3Bagi masyarakatMenurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa serta dapat kembantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1PengertianDischarge PlanningDischarge planning adalah proses sistematis yang diberikan kepada pasien ketika akan meninggalkan tempat pelayanan kesehatan, baik pulang kerumah maupun akan melakukan perawatan dirumah sakit lain (Taylor)Kozier(2004) mendefinisikandischarge planningsebagai proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum.Jackson(1994) menyatakan bahwadischarge planningmerupakan proses mengidentifikasi kebutuhan pasien dan perencanaannya dituliskan untuk memfasilitasi keberlanjutan suatu pelayanan kesehatan dari suatu lingkungan yang lain.Rindhianto (2008) mendefinisikndischarge planningsebagai perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada klien dan keluarganya tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.Discharge planning(perencanaan pulang) merupakan komponen sistem perawatan berkelanjutan, pelayanan yang diperlukan klien secara berkelanjutan dan bantuan untuk perawatan berlanjut pada klien dan membantu keluarga menemukan jalan pemecahan masalah dengan baik, pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang terjangkau (Doenges & Moorhouse, 2000).Jadi, dapat disimpulkan bahwadischarge planningadalah komponen sistem perawatan berkelanjutan sebagai perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya yang dituliskan untukmeninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasiendan keluarganyamengetahuitentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.3

2.2TujuanDischarge PlanningTujuan utama adalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.Discharge planningyang efektif juga menjamin perawatan yang berkelanjutan di saat keadaan yang penuh dengan stress.MenurutNaylor (1990), tujuandischargeplanningadalah meningkatkan kontinuitas perawatan, meningkatkan kualitas perawatan dan memaksimalkan manfaat sumber pelayanan kesehatan. Discharge Planning dapatmengurangi hari rawatan pasien, mencegah kekambuhan, meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menurunkan beban perawatan pada keluarga dapat dilakukan melalui Discharge Planning.Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi yang penting dalam proses pengobatan pasien dan dalam team discharge planner rumah sakit, pengetahuan dan kemampuan perawat dalam proses keperawatan dapat memberikan kontinuitas perawatan melalui proses discharge planningMenurut Mamon et al (1992), pemberiandischarge planningdapat meningkatkan kemajuan pasien, membantu pasien untuk mencapai kualitas hidup optimum sebelum dipulangkan.Beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa discharge planning memberikan efek yang penting dalam menurunkan komplikasi penyakit, pencegahan kekambuhan dan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas (Leimnetzer et al,1993: Hester, 1996).SeorangDischarge Plannersbertugas membuat rencana, mengkoordinasikan dan memonitor dan memberikan tindakan dan proses kelanjutan perawatan (Powell,1996).Perawat dianggap sebagai seseorang yang memiliki kompetensi lebih danpunya keahlian dalam melakukan pengkajian secara akurat, mengelola dan memiliki komunikasi yang baik dan menyadari setiap kondisi dalam masyarakat. (Harper, 1998 ).2.3ManfaatDischarge Planning2.3.1Bagi Pasien :1.Dapat memenuhikebutuhan pasien2.Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai bagian yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya3.Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya4.Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh support sebelum timbulnya masalah.5.Dapat memilih prosedur perawatannya6.Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang dapat dihubunginya7.Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali di rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa8.Membantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan2.3.2Bagi Perawat :1.Merasakan bahwa keahliannya di terima dan dapat di gunakan2.Menerima informasi kunci setiap waktu3.Memahami perannya dalam sistem4.Dapat mengembangkan ketrampilan dalam prosedur baru5.Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan cara yang berbeda6.Bekerja dalam suatu sistem dengan efektif7.Sebagai bahan pendokumentasian dalam keperawatan2.4PrinsipDischarge Planning1.Kordinasi (saling berhubungan)2.Interdisiplin (saling menjaga, disiplin ilmu,keterampilan sesuai standar keperawatan)3.Pengenalan secara dini mungkin(penjelasan tentang apa yang kita informasi)4.Perencanaan secara hati-hati5.Melibatkan klien dan keluarga dalam memberikan perawatan

Karakteristik indikasi kebutuhandischarge planning1.Kurang pengetahuan tentang pengobatan2.Isolasi sosial3.Diagnosa baru penyakit kronik4.Operasi besar5.Perpanjangan operasi besar6.Orang labil7.Penatalaksanaan dirumah secara kompleks8.Kesulitan finansial9.Ketidakmampuan menggunakan sumber rujukan /fasilitas pelayanan kesehatan10.Penyakit terminalPrioritas klien yang mendapatkandischarge planning1.Umur diatas 70 tahun2.Maltipe diagnosis3.Resiko kematian yang tinggi4.Terbatas mobilitas fisik5.Keterbatasan merawat diri sendiri6.Penurunan status kognisi/kognitif7.Resiko terjadi cedera8.Tunawisma9.Fakir miskin10.Penyakit kronis11.Pasiendiagnosis baru12.Penyalahgunaan zat13.Sering keluar masukemergency2.5KomponenDischarge Planning1.Jadwal kontrol dan menjelaskan pentingnya melakukan kontrol.2.Perawatan di rumahMeliputi pemberianpengajaranatau pendidikan kesehatan (health education) mengenai : diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat kontrol.Pemberianpembelajarandisesuaikandengan tingkatpemahamanpasiendan keluarga. mengenai perawatan selama pasien di rumah nanti.3.Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnyaPada pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.4.Obat-obatan yang dihentikanMeskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien, obat-obatan tersebut tetap dibawakan ke pasien.5.Hasil pemeriksaanHasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama MRS dibawakan ke pasien waktu pulang6.Surat-surat seperti : surat keterangan sakit, surat kontrol danlain-lain.2.6Tahap-tahapDischarge Planning2.6.1PengkajianPengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang klien. Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga merupakan bagian dari unit perawatan. Klien dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses discharge agar transisi dari rumah sakit ke rumah dapat efektif. Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah :1.Data kesehatan2.Data pribadi3.Pemberi perawatan4.Lingkungan5.Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung2.6.2DiagnosaDiagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajiandischarge planning, dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga sebagai unit perawatan memberi dampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan perawatan. Keluarga penting untuk menentukan apakah masalah tersebut aktual atau potensial.2.6.3Perencanaaan : Hasil yang diharapkanMenurut Luverne & Barbara (1988), perencanaan pemulangan pasien membutuhkan identifikasi kebutuhan spesifik klien. Kelompok perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk persiapan pulang klien, yang disingkat dengan METHOD, yaitu:1.Medication(obat)Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang.2.Environment(Lingkungan)Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman. Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk kontinuitas perawatannya.3.Treatrment(pengobatan)Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah klien pulang, yang dilakukan oleh klien atau anggota keluarga. Jika hal ini tidak memungkinkan, perencanaan harus dibuat sehingga seseorang dapat berkunjung ke rumah untuk memberikan keterampilan perawatan.4.Health Teaching(Pengajaran Kesehatan)Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankan kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan pearwatan kesehatan tambahan.5.Outpatient referralKlien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang kontinu.6.DietKlien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Ia sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.2.6.4ImplementasiImplementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan referral. Seluruh pengajaran yang diberikan harus didokumentasikan pada catatan perawat dan ringkasan pulang (Discharge summary). Instruksi tertulis diberikan kepada klien. Demonstrasi ulang menjadi harus memuaskan. Klien dan pemberi perawatan harus memiliki keterbukaan dan melakukannya dengan alat yang akan digunakan di rumah.Penyerahanhomecaredibuat sebelum klien pulang. Informasi tentang klien dan perawatannya diberikan kepada agen tersebut. Seperti informasi tentang jenis pembedahan, pengobatan (termasuk kebutuhan terapi cairan IV di rumah), status fisik dan mental klien, faktor sosial yang penting (misalnya kurangnya pemberi perawatan, atau tidak ada pemberi perawatan) dan kebutuhan yang diharapkan oleh klien. Transportasi harus tersedia pada saat ini2.6.5EvaluasiEvaluasi terhadap discharge planning adalah penting dalam membuat kerja prosesdischarge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi berjalan terus-menerus dan membutuhkan revisi dan juga perubahan.Evaluasi lanjut dari proses pemulangan biasanya dilakukan seminggu setelah klien berada di rumah. Ini dapat dilakukan melalui telepon, kuisioner atau kunjungan rumah (homevisit). Keberhasilan program rencana pemulangan tergantung pada enam variabel :1.Derajat penyakit2.Hasil yang diharapkan dari perawatan3.Durasi perawatan yang dibutuhkan4.Jenis-jenis pelayanan yang diperlukan5.Komplikasi tambahan6.Ketersediaan sumber-sumber

2.7Alur atau MekanismeDischarge Planning

Keluar Rumah Sakit

Monitor (sebagai programservicesavety) oleh : keluarga dan petugas.

Perencanaan pulang

Lain-lain

Program HE:1.Kontrol dan obat/perawatan2.Diet3.Aktivitas dan istirahat4.Perawatan diri

Penyelesaian administrasi

Selama Perawatan

Pasien baruditerima oleh Karu dan PP

1.PP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan, biaya perawatan,2.PP mengorientasikan ruangan kepada keluarga pasien.

1.Menyampaikan pendidikan kesehatan:-Konsep penyakit-Terapi & intervensi yang akan diberikan-Pola diet-Aktivitas dan istirahat-Tanggal & tempat kontrol2.Menjelaskan prosedur, manfaat, dan efek samping dari setiap terapi dan intervensi yang akan diberikan pada klien & keluarga:-Proses perawatan di ruangan-Pemenuhan kebutuhan nutrisi yg adekuat3.Mendokumentasikan

PP membawa status pasien, kemudian mengkaji, merencanakan dan mendelegasikan pada PA

Awal MasukRumahSakit

2.8Tindakan Keperawatan pada Waktu Perencanaan PulangTindakan perawatan yang diberikan pada waktu perencanaan pulangyaitumeliputi:a.Pendidikan (edukasi, redukasi, reorientasi) pendidikan kesehatan diharapkan bisa mengurangi angka kambuh dan meningkatkanpengetauanpasien.b.Program pulangbertahapBertujuan untuk melatih pasien kembalikelingkungan keluarga dan masyarakatantara lain apa yang harus dilakukan pasien di rumah sakit, apa yang harus dilakukankeluarga.c.RujukanIntegritas pelayanan kesehatan harus mempunyaihubungan langsung antara perawatancommunitydengan rumah sakit sehingga dapatmengetahuiperkembanganpasiendirumah.2.9Jenis pemulangan Pasien1.Conditinaldischarge(pulangsementara atau cuti), keadaanpulangini dilakukanapabilakondisipasienbagustidakterdapatkompilikasi. Pasienuntuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan daripihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat.2.Absolutedischarge(pulang mutlak atau selmanya) cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien denganrumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.3.Judical discharge(pulang paksa) kondisi ini pasiendiperbolehkanpulang walaupun kondisikesehatan tidak memungkinkanuntuk pulang, tetapi pasienharusdipantaudenganmelakukankerjsamadenganperawat puskesmasterdekat.2.10Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalamDischarge PlanningMeskipun pasien telah dipulangkan, penting bagi pasien dan keluarga mengetahui apa yang telah dilaksanakan dan bagaimana mereka dapat meneruskan untuk meningkatkan status kesehatan pasien. Selain itu, ringkasan pulang tersebut dapat disampaikan oleh perawat praktisi/perawat home care dan mungkin dikirim ke dokter primer/dokter yang terlibat untuk dimasukkan dalam catatan institusi untuk meningkatkan kesinambungan perawatan dengan kerja yang kontinu ke arah tujuan dan pemantauan kebutuhan yang berubah (Doenges & Moorhouse, 2000).Discharge Planningharus disesuaikan dengan :1.Kebutuhan klien, tersedianya tim kesehatan2.Dimulai sejak awal masuk rumah sakit3.Disusun oleh tim

BAB 3PENUTUP

3.1KesimpulanDischarge planningadalah komponen sistem perawatan berkelanjutan sebagai perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya yang dituliskan untukmeninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasiendan keluarganyamengetahuitentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.Tujuan utamadischarge planningadalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Sedangkan, manfaat discarge planning bagi pasien diantaranya dapat menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa serta dapat kembantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.Tahap-tahapdischarge planningpada dasarnya sama dengan tahap-tahap dalam asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.3.2Saran3.2.1BagiinstitusiDiharapkaninstitusidapatmelaksanakan tahap-tahapdischarge planningdalammemberikan suhan keperawatanpada pasiensecaratepat.3.2.2BagimahasiswaDiharapkanmahasiswadapatmenambahpengetahuantentangtata cara pelaksanaan discarge planningdalammemberikan suhan keperawatanpada pasiensecaratepat.

13

3.2.3BagimasyarakatDiharapkanmasyarakatdapat memahami tujuan dan manfaat daridischarge planning.

DAFTAR PUSTAKA

Chesca, (1990). Perencanaan Pulang Pasien.Makalah Kuliah untuk Perawat. Jakarta.

Harper E.A. 1998.Discharge planning: An interdisciplinary method. Chicago, IL:Silverberg PressNew Brunswick Department of Health and Wellness.2002.Job definition of a discharge planning coordinator. Author: Fredericton, NBNursalam.2002.Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam.2007.Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional Edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2008.Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Plan for Follow-up Care. Diakses darihttp://whttp://www.mass.gov/dph/cdc/tb/cmsprotocols.pdf tanggal 26 September 2007