50

KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
Page 2: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Kata Pengantar - i -

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara

lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang

dipimpinnya.

Perwakilan BPKP Provinsi Banten adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi

dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan BPKP mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan

keuangan yang sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan

dengan basis akrual sehingga menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat, dan

akuntabel. Angka-angka dalam Laporan Keuangan ini sesuai dengan Laporan Keuangan

Unaudited karena dalam daftar koreksi yang dibuat oleh Bepeka (BPK), tidak terdapat koreksi

untuk Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para

pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/

pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Perwakilan BPKP

Provinsi Banten. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan untuk mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Jakarta, 6 April 2017

Kepala Perwakilan,

Arief Tri Hardiyanto

NIP 19661124 198703 1 001

Page 3: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Daftar Isi - ii -

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iii

Daftar Lampiran iv

Pernyataan Tanggung Jawab v

Ringkasan Laporan Keuangan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 3

II. Neraca 4

III. Laporan Operasional 5

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6

V. Catatan atas Laporan Keuangan 7

A. Penjelasan Umum 7

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis 7

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 8

A.3. Basis Akuntansi 9

A.4. Dasar Pengukuran 9

A.5. Kebijakan Akuntansi 10

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 18

B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 19

B.2. Belanja Negara 19

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 24

C.1. Aset Lancar 24

C.2. Aset Tetap 25

C.3. Kewajiban Jangka Pendek 28

C.4. Ekuitas 30

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 31

D.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional 31

D.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 38

E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 41

E.1. Ekuitas Awal 41

E.2. Surplus/(Defisit) LO 41

E.3. Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi) Nilai Ekuitas 41

E.4. Transaksi Antar Entitas 42

E.5. Ekuitas Akhir 43

F. Pengungkapan Penting Lainnya 44

F.1. Informasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja 44

Page 4: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Daftar Tabel - iii -

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Perbandingan Realisasi PNBP Tahun 2016 dan 2015 19

Tabel 2 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Tahun 2016

19

Tabel 3 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Tahun 2016

20

Tabel 4 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015 20

Tabel 5 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 21

Tabel 6 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 21

Tabel 7 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016 22

Tabel 8 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 22

Tabel 9 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016 23

Tabel 10 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 23

Tabel 11 : Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015 24

Tabel 12 : Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 25

Tabel 13 : Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 25

Tabel 14 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 28

Tabel 15 : Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Tahun 2016 dan 2015 31

Tabel 16 : Perbandingan Realisasi Pendapatan Operasional Tahun 2016 Menurut LO dan LRA

31

Tabel 17 : Rincian Beban Operasional Tahun 2016 dan 2015 32

Tabel 18 : Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015 33

Tabel 19 : Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Pegawai Tahun 2016 Menurut LO dan LRA

33

Tabel 20 : Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015 34

Tabel 21 : Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 34

Tabel 22 : Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Barang dan Jasa Tahun 2016 Menurut LO dan LRA

35

Tabel 23 : Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 36

Tabel 24 : Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Pemeliharaan Tahun 2016 Menurut LO dan LRA

36

Tabel 25 : Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 37

Tabel 26 : Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015 38

Tabel 27 : Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 dan 2015

39

Tabel 28 : Perbandingan Realisasi Pendapatan Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 Menurut LO dan LRA

39

Tabel 29 : Rincian Belanja dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 dan 2015

40

Page 5: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Daftar Lampiran - iv -

DAFTAR LAMPIRAN

1. Laporan Keuangan Pokok

A. Neraca Saldo Awal, Neraca Akhir, Neraca Komparatif

B. L O s.d. 31-12-2016, LO s.d. 31-12-2016 rinci, LO Komparatif

C. LPE s.d. 31-12-2016, LPE s.d. 31-12-2016 rinci, LPE Komparatif

D. Neraca Percobaan Basis Akrual

E. Neraca Percobaan Basis Kas

F. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja

3. Laporan Realisasi Pengembalian Belanja

4. Laporan Realisasi Anggaran pendapatan Negara dan Hibah

5. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca per 31 Desember 2016

6. Daftar Tanah/KIB Tanah per 31 Desember 2016

7. Jurnal Penyesuaian

8. Setoran Sisa UP dan Sisa TUP

9. Rekening Bendahara 31-12-2016

10. LPJ Bendahara Bulan Desember 2016

Page 6: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
Page 7: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Ringkasan - 1 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 ini telah disusun dan

disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang

sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan

realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja sampai dengan

31 Desember 2016.

Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp153.191.370,00

merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak. Dalam TA 2016, Perwakilan BPKP Provinsi

Banten tidak membuat estimasi pendapatan.

Realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp28.880.067.122,00

atau mencapai 95,79% dari alokasi anggaran sebesar Rp30.150.332.000,00.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas

dana per 31 Desember 2016 dan 2015.

Nilai Aset per 31 Desember 2016 yang dicatat dan disajikan, terdiri atas Aset Lancar sebesar

Rp608.516.698,00, dan Aset Tetap 2016 (netto setelah akumulasi penyusutan) sebesar

Rp19.119.599.427,00.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas per 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp82.158.662,00

dan Rp19.037.440.765,00.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur Pendapatan-LO, Beban, Surplus/(Defisit)

dari Kegiatan Operasional, Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non-Operasional, dan

Surplus/(Defisit-LO), yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO

untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp131.767.570,00,

sedangkan jumlah Beban Operasional adalah sebesar Rp29.715.548.786,00 sehingga

terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai ( Rp29.583.781.216,00). Kegiatan

Non Operasional terjadi Surplus sebesar Rp54.556.875,00 sehingga sampai dengan

Page 8: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Ringkasan - 2 -

31 Desember 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Banten mengalami Defisit-LO sebesar

(Rp29.529.224.341,00).

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Ekuitas tahun

pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai Ekuitas Awal per tanggal

1 Januari 2016 adalah sebesar Rp19.735.295.769,00 dikurangi Defisit-LO sebesar

Rp29.529.224.341,00, kemudian dikurangi dengan Koreksi yang Menambah Nilai Ekuitas

yakni Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi sebesar Rp83.782.335,00 dan ditambah

dengan nilai Transaksi Antar Entitas sebesar Rp28.747.587.002,00 sehingga nilai Ekuitas

Akhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp19.037.440.765,00.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula

dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan­pengungkapan lainnya yang diperlukan

untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan

tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan Basis Kas. Sedangkan Neraca,

Laporan Operasional, dan L aporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2016 disusun dan

disajikan dengan Basis Akrual.

Page 9: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Laporan Realisasi Anggaran - 3 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(dalam Rupiah)

NO. U R A I A N CATATAN

31 DESEMBER 2016

31 DES 2015

REALISASI ANGGARAN REALISASI

%

REALISASI

THD

ANGGARAN

A. PENDAPATAN NEGARA DAN

HIBAH B.1

■ Penerimaan Negara Bukan

Pajak - 153.191.370 - 148.808.853

Jumlah Pendapatan

- 153.191.370 - 148.808.853

B BELANJA B.2

■ Belanja Pegawai

20.072.576.000 19.511.474.068 97,20 19.446.243.200

■ Belanja Barang

9.776.946.000 9.071.077.054 92,78 9.574.005.314

■ Belanja Modal

300.810.000 297.516.000 98,90 582.851.000

Jumlah Belanja

30.150.332.000 28.880.067.122 95,79 29.603.099.514

Keterangan tabel di atas: Realisasi anggaran merupakan realisasi anggaran netto.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan

Keuangan ini.

Page 10: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Neraca - 4 -

II. N E R A C A

PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN NERACA

PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(dalam Rupiah)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DES 2016 31 DES 2015

ASET

ASET LANCAR C.1

■ Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 - 300.000

■ Pendapatan yang Masih Harus Diterima C.1.2 - 429.600

■ Persediaan C.1.3 608.516.698 663.033.759

JUMLAH ASET LANCAR 608.516.698 663.763.359

ASET TETAP C.2

■ Tanah C.2.1 492.800.000 492.800.000

■ Peralatan dan Mesin C.2.2 7.257.664.451 7.233.994.451

■ Gedung dan Bangunan C.2.3 22.114.715.821 21.817.199.821

■ Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 300.000.000 300.000.000

■ Akumulasi Penyusutan C.2.5 (11.654.097.543) (10.686.844.176)

JUMLAH ASET TETAP 18.511.082.729 19.157.150.096

JUMLAH ASET 19.119.599.427 19.820.913.455

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.3

■ Utang Kepada Pihak Ketiga C.3.1 72.718.000 75.877.019

■ Pendapatan Diterima Dimuka C.3.2 9.440.662 9.440.667

■ Uang Muka dari KPPN C.3.3 0,00 300.000

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 82.158.662 85.617.686

JUMLAH KEWAJIBAN 82.158.662 85.617.686

EKUITAS C.4

■ Ekuitas C.4.1 19.037.440.765 19.735.295.769

JUMLAH EKUITAS 19.037.440.765 19.735.295.769

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 19.119.599.427 19.820.913.455

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan

Keuangan ini.

Page 11: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Laporan Operasional - 5 -

III. LAPORAN OPERASIONAL

PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 Des 2016 31 Des 2015

KEGIATAN OPERASIONAL D.1

PENDAPATAN OPERASIONAL D.1.1

■ Pendapatan Negara Bukan Pajak D.1.1.1 131.767.570 131.114.164

Jumlah Pendapatan Operasional (D.1.1) D.1.1 131.767.570 131.114.164

BEBAN OPERASIONAL D.1.2

■ Beban Pegawai D.1.2.1 19.570.797.162 19.440.433.106

■ Beban Persediaan D.1.2.2 833.488.021 772.496.603

■ Beban Barang dan Jasa D.1.2.3 3.033.118.265 2.596.933.877

■ Beban Pemeliharaan D.1.2.4 1.440.298.238 1.727.244.289

■ Beban Perjalanan Dinas D.1.2.5 3.789.770.148 4.327.250.970

■ Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.6 1.048.076.952 1.093.731.015

Jumlah Beban Operasional (D.1.2.1 s.d. D.1.2.6) D.1.2 29.715.548.786 29.958.089.860

Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Operasional (D.1.1–D.1.2) D.1 (29.583.781.216) (29.826.975.696)

KEGIATAN NON OPERASIONAL D.2

SURPLUS /(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON-

OPERASIONAL LAINNYA D.2.1

■ Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.1.1 62.502.826 18.124.289

■ Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.1.2 7.945.951 -

Jumlah Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional

Lainnya (D.2.1.1 – D.2.1.2) D.2.1 54.556.875 18.124.289

Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional D.2 54.556.875 18.124.289

SURPLUS / (DEFISIT) – LO (D.1+D.2) D.3 (29.529.224.341) (29.808.851.407)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.

Page 12: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Laporan Perubahan Ekuitas - 6 -

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 Des 2016 31 Des 2015

EKUITAS AWAL E.1 19.735.295.769 20.084.963.973

SURPLUS/(DEFISIT) – LO E.2 (29.529.224.341) (29.808.851.407)

KOREKSI YANG MENAMBAH/(MENGURANGI)

NILAI EKUITAS: E.3

Penyesuaian Nilai Aset E.3.1 - 4.892.542

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3.2 83.782.335 -

Jumlah Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi)

Nilai Ekuitas 83.782.335 4.892.542

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4

■ Ditagihkan ke Entitas Lain E.4.1 28.880.067.122 29.603.099.514

■ Diterima dari Entitas Lain E.4.2 (153.191.370) (148.808.853)

■ Transfer Masuk E.4.3 20.711.250 -

Jumlah Transaksi Antar Entitas 28.747.587.002 29.454.290.661

KENAIKAN/(PENURUNAN) EKUITAS (E.2+E.3+E.4) (697.855.004) (349.668.204)

EKUITAS AKHIR (E.1+E.2+E.3+E.4) E.5 19.037.440.765 19.735.295.769

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.

Page 13: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 7 -

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

Profil dan Kebijakan Teknis

A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah

lembaga pemerintah non-kementerian, yang dibentuk

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983,

kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103

Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-

departemen, sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014.

Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun

2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,

BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang

berada dan bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas BPKP

adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan

nasional.

Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP berperan

untuk membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan

yang baik dan bersih, membantu menghadapi permasalahan

yang terjadi dan memberikan masukan/solusi. Penegasan jati

diri sebagai pengawas internal pemerintah adalah dalam arti

BPKP lebih mengedepankan peran proaktif untuk dapat

memberikan nilai tambah kepada stakeholder dan shareholder.

Dalam hal ini, BPKP berperan untuk meningkatkan proses

governance, manajemen risiko dan penerapan sistem

pengendalian guna mencapai tujuan nasional. Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Page 14: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 8 -

Intern Pemerintah, menyatakan BPKP berperan dalam

mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan

pengelolaan Keuangan Negara melalui fungsi pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Organisasi dan Tata Kerja BPKP diatur dengan Keputusan Kepala

BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 20 Februari 2001

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan

Kepala BPKP Nomor 20 tahun 2016. Perwakilan BPKP mempunyai

tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan

keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan

Perwakilan BPKP Provinsi Banten, baik Pejabat Struktural maupun

Koordinator Pengawasan (Korwas), posisi per 31 Desember 2016

adalah sebagai berikut:

Kepala Perwakilan : Arief Tri Hardiyanto

Kepala Bagian Tata Usaha : Catur Iman Pratignyo

Kasubbag Kepegawaian dan Umum : Nofreda Yusra

Kasubbag Keuangan : Kriso Wandi Siahaan

Koordinator Pengawasan Bidang Instansi Pemerintah Pusat

: Abror Umar

Koordinator Pengawasan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah

: Sihono

Koordinator Pengawasan Bidang Akuntan Negara

: Robert Paul

Koordinator Pengawasan Bidang Investigasi

: Pimpi Buhaera Kanam

Koordinator Pengawasan Bidang P3A : Lisa Parlina Ekowati

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 ini

merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang

Page 15: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 9 -

dikelola oleh Perwakilan BPKP Provinsi Banten. Laporan Keuangan

ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai

dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan

pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Perwakilan

BPKP Provinsi Banten.

SAI terdiri atas Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara

(SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan

Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan

SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi Aset Tetap,

Persediaan, dan Aset Lainnya untuk penyusunan Neraca dan Laporan

Barang Milik Negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis Akuntansi A.3. BASIS AKUNTANSI

Perwakilan BPKP Provinsi Banten menerapkan Basis Akrual dalam

penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan

Laporan Perubahan Ekuitas serta Basis Kas untuk penyusunan dan

penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis Akrual adalah basis

akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya

pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat

kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan Basis Kas

adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau

peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang

telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar Pengukuran A.4. DASAR PENGUKURAN

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui

dan memasukkan setiap pos dalam Laporan Keuangan. Dasar

pengukuran yang diterapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Banten dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah

Page 16: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 10 -

dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi

atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk

memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar

sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi

kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos Laporan Keuangan menggunakan mata uang

Rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi

terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP

Provinsi Banten Tahun 2016 telah mengacu pada Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip,

dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik

spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan

dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang

diterapkan dalam laporan keuangan ini merupakan kebijakan yang

ditetapkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang

merupakan entitas pelaporan dari Perwakilan BPKP Provinsi Banten.

Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah

pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam

penyusunan Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan adalah sebagai berikut :

Pendapatan-LRA (1) Pendapatan-LRA

Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas

dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang

menjadi hak Pemerintah Pusat dan tidak perlu dibayar kembali

oleh Pemerintah Pusat.

Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum

Negara (KUN).

Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,

Page 17: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 11 -

yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak

mencatat jumlah netto-nya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran).

Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO (2) Pendapatan-LO

Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Pusat yang diakui

sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas

pendapatan dan/atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya

aliran masuk sumber daya ekonomi.

Akuntansi Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas

bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak

mencatat jumlah netto-nya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran).

Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas

dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak

akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Pusat.

Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran,

pengakuan Belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas

pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN).

Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi dalam

periode pelaporan yang menurunkan Ekutias, yang dapat

berupa pengeluaran atau konsumsi Aset atau timbulnya

Kewajiban.

Page 18: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 12 -

Beban diakui pada saat timbulnya Kewajiban; terjadinya

konsumsi Aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau

potensi jasa.

Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan .

Aset (5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang

Jangka Panjang, dan Aset Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar

Kas disajikan di Neraca dengan menggunakan nilai

nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di

neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal

neraca.

Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut:

Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/

Ganti Rugi diakui apabila telah timbul hak tagih yang

didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab

Mutlak (SKTM) dan/atau telah dikeluarkannya surat

keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

Piutang yang timbul dari perikatan, diakui apabila

telah ada peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan

didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan

hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa

diukur secara handal.

Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat

direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan

dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.

Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang

ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan

yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya

adalah sebagai berikut:

Page 19: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 13 -

Kualitas

Piutang Uraian

Tarif

Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan sampai dengan

tanggal jatuh tempo 0,5%

Kurang

Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan

Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan

Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia

Urusan Piutang Negara/DJKN

100%

Piutang Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan

jatuh tempo dua belas (12) bulan setelah tanggal

pelaporan disajikan sebagai Bagian Lancar Tagihan TGR.

Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik

pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian

terakhir.

Aset Tetap

b. Aset Tetap

Nilai Aset Tetap disajikan berdasarkan harga perolehan

atau harga wajar.

Pengakuan Aset Tetap didasarkan pada nilai satuan

minimum kapitalisasi sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan Peralatan dan Mesin

dan Peralatan Olahraga yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk Gedung dan Bangunan yang

nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00

(sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai

minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan

sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk Tanah,

Jalan/Irigasi/Jaringan, dan Aset Tetap Lainnya berupa

koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan

operasional pemerintah yang disebabkan antara lain

Page 20: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 14 -

Penyusutan Aset Tetap

karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan

kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak

berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang

(RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir,

direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

Aset Tetap yang secara permanen dihentikan

penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada

penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan di bidang BMN/BMD.

Pengembalian belanja modal tahun anggaran yang lalu

dicatat sebagai koreksi terhadap nilai aset yang

bersangkutan pada saat pengembalian tersebut telah

disetorkan ke Kas Negara.

c. Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai

sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat

dari suatu Aset Tetap. Kebijakan penyusutan Aset Tetap

didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor

90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang

Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada

Entitas Pemerintah Pusat.

Penyusutan Aset Tetap tidak dilakukan terhadap Tanah,

Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP), dan Aset Tetap yang

dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau

dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah

diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan

penghapusan.

Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap

dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan

adanya nilai residu.

Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap

dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan

Page 21: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 15 -

adanya nilai residu.

Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan

metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai

yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata

setiap semester selama Masa Manfaat.

Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan

berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor

59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam

Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset

Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel

masa manfaat adalah sebagai berikut:

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Piutang Jangka Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh

tempo atau akan direalisasikan lebih dari dua belas (12)

bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam

Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang

jatuh tempo lebih dari satu tahun.

TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia kepada Bendahara yang

karena lalai atau perbuatan melawan hukum

mengakibatkan kerugian negara/daerah.

TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap

pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan

bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian

atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai

akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu

perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh

Page 22: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 16 -

pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan

tugasnya.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain Aset Lancar,

Aset Tetap, dan Piutang Jangka Panjang. Termasuk dalam

Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, Tagihan

Penjualan Angsuran yang Jatuh Tempo lebih dari 12

(dua belas) bulan, Aset Kerjasama Dengan Pihak Ketiga

(kemitraan), dan Kas yang Dibatasi Penggunaannya.

Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat

netto yaitu sebesar Harga Perolehan setelah dikurangi

Akumulasi Amortisasi.

Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan

dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan

atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak

dilakukan amortisasi.

Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan

berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor

620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka

Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak

Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum

tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat

(tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain

Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit

Terpadu

10

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,

Perlindungan Varietas Tanaman Semusim 20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan

Varietas Tanaman Tahunan 25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi Pelaku

Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram 50

Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I 70

Page 23: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Triwulan III Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 17 -

Kewajiban (6) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu

yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber

daya ekonomi pemerintah.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam Kewajiban

Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka

Pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo

dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang Kepada Pihak

Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan

Diterima Dimuka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan

Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka

Panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo

dalam waktu lebih dari dua belas (12) bulan setelah tanggal

pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai

kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi

berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan selisih antara Aset dengan Kewajiban dalam

satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari Ekuitas disajikan

dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Page 24: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 18 -

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, pagu anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Banten

Tahun 2016 sebesar Rp29.265.651.000,00 telah dihemat/dipotong sebesar

Rp336.319.000,00 sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016, sehingga pagu

anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 menjadi sebesar

Rp28.929.323.000,00.

Selanjutnya, terdapat penambahan pagu belanja pegawai Rp1.221.000.000,00,

sehingga pagu anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Banten menjadi sebesar

Rp30.150.332.000,00. Pagu tersebut termasuk anggaran yang diblokir (self

blocking) sebesar Rp230.000.000,00 sesuai Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016

tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam

Rangka Pelaksanaan APBN Perubahan Tahun Anggaran 2016 yang

ditindaklanjuti dengan Surat Direktur Jenderal Anggaran Nomor:

S-2252/AG/2016 tanggal 15 September 2016, dan ditindaklanjuti dengan Surat

Sekretaris Utama BPKP Nomor: S-1947/SU/03/2016 tanggal 21 September 2016.

Rincian pagu belanja Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 adalah

sebagai berikut:

Uraian Jumlah Pagu

Awal (Rp) Revisi (Rp)

Belanja Pegawai 18.851.576.000 20.072.576.000

Belanja Barang 10.113.265.000 9.776.946.000

Belanja Modal 300.810.000 300.810.000

Total Belanja 29.265.651.000 30.150.332.000

Sedangkan apabila dilihat dari jenis program, maka pagu belanja Perwakilan

BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Uraian Program Jumlah Pagu

Awal (Rp) Revisi (Rp)

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

25.642.901.000 26.758.341.000

Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

3.622.750.000 3.391.991.000

Total 29.265.651.000 30.150.332.000

Page 25: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 19 -

Pendapatan Negara dan Hibah Rp153.191.370,00

B.1. Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2016 adalah sebesar

Rp153.191.370,00. Keseluruhan Pendapatan Negara di Perwakilan BPKP

Provinsi Banten merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Lainnya. BPKP Provinsi Banten tidak membuat Estimasi Pendapatan

Negara Bukan Pajak dan Hibah TA 2016.

Realisasi PNBP Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar

Rp4.382.517,00 atau 2,95% dibandingkan realisasi PNBP Lainnya TA 2015

sebesar Rp148.808.853,00 disebabkan meningkatnya pendapatan

pengelolaan BMN dan Pendapatan Lain-lain.

Perbandingan realisasi PNBP TA 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Perbandingan Realisasi PNBP Tahun 2016 dan 2015

TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) Rp %

Pendapatan Pengelolaan BMN 132.197.165 130.684.564 1.512.601 1,16

Pendapatan Lain-lain 20.994.205 18.124.289 2.869.916 15,83

Jumlah 153.191.370 148.808.853 4.382.517 2,95

Uraian Jenis PNBPRealisasi PNBP Naik/(Turun)

Belanja Negara Rp28.880.067.122,00

B.2. Belanja Negara

Realisasi belanja Perwakilan BPKP Provinsi Banten pada TA 2016 setelah

dikurangi pengembalian belanja (realisasi netto) adalah sebesar

Rp28.880.067.122,00 atau 95,79% dari anggaran sebesar Rp30.150.332.000,00.

Rincian anggaran dan realisasi belanja menurut program TA 2016, disajikan

pada Tabel 2.

Tabel 2

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Tahun 2016

Kode

Prog. Uraian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

01 Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPKP 26.758.341.000 25.845.168.173 96,59

06

Program Pengawasan Intern

Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Pembangunan Nasional Serta

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

3.391.991.000 3.034.898.949 89,47

Jumlah 30.150.332.000 28.880.067.122 95,79

Page 26: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 20 -

Sedangkan menurut jenis belanja, anggaran dan realisasinya disajikan pada

Tabel 3. Tabel 3

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Tahun 2016

Kode

Jenis Blj. Uraian Jenis Belanja

Anggaran

(Rp)

Realisasi Belanja

(Rp)

%

Realisasi

51 Belanja Pegawai 20.072.576.000 19.511.474.068 97,20

52 Belanja Barang 9.776.946.000 9.071.077.054 92,78

53 Belanja Modal 300.810.000 297.516.000 98,90

Jumlah 30.150.332.000 28.880.067.122 95,79

Komposisi anggaran dan realisasi belanja disajikan dalam Grafik 1.

20.072.576.000

9.776.946.000

300.810.000

19.511.474.068

9.071.077.054

297.516.000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016

Anggaran Realisasi

Grafik 1

Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016

Realisasi Belanja Perwakilan BPKP Provinsi Banten TA 2016 mengalami

penurunan sebesar Rp723.032.392,00 atau 2,44% dibandingkan realisasi

belanja TA 2015 disebabkan adanya penurunan anggaran dan realisasi

belanja barang dan belanja modal pada tahun berjalan. Perbandingan

realisasi belanja TA 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015

Jenis Belanja Realisasi Belanja Netto (Rp) Naik / (Turun)

Kode Uraian TA 2016 TA 2015 Jumlah (Rp) %

51 Belanja Pegawai 19.511.474.068 19.446.243.200 65.230.868 0,34

52 Belanja Barang 9.071.077.054 9.574.005.314 (502.928.260) (5,25)

53 Belanja Modal 297.516.000 582.851.000 (285.335.000) (48,96)

Jumlah 28.880.067.122 29.603.099.514 (723.032.392) (2,44)

Page 27: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 21 -

Belanja Pegawai Rp19.511.474.068,00

B.2.1. Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Banten TA 2016

dan 2015 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing

sebesar Rp19.511.474.068,00 dan Rp19.446.243.200,00. Rincian

anggaran dan realisasi Belanja Pegawai TA 2016, disajikan pada

Tabel 5.

Tabel 5

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai TA 2016

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi Netto (Rp) %

Belanja Gaji dan Tunj. PNS 10.026.624.000 9.866.234.897 98,40

Belanja Lembur 105.435.000 105.092.000 99,67

Belanja Tunj. Khusus dan Belanja Pegawai Transito

9.940.517.000 9.540.147.171 95,97

Total 20.072.576.000 19.511.474.068 97,20

Realisasi Belanja Pegawai (netto) sebesar Rp19.511.474.068,00 berasal

dari Belanja Pegawai (bruto) sebesar Rp 19.776.625.649,00 setelah

dikurangi dengan pengembalian belanja sebesar Rp265.151.581.00.

Dibandingkan dengan realisasi Belanja Pegawai TA 2015, terdapat

kenaikan realisasi Belanja Pegawai TA 2016 sebesar Rp 65.230.868.00

atau 0,34% disebabkan kenaikan belanja gaji dan tunjangan PNS.

Perbandingan realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015, disajikan

pada Tabel 6.

Tabel 6

Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Belanja Netto (Rp) Naik / (Turun)

TA 2016 TA 2015 Jumlah (Rp) %

Belanja Gaji dan Tunj. PNS 9.866.234.897 9.507.787.212 358.447.685 3,77

Belanja Lembur 105.092.000 192.865.000 (87.773.000) (45,51)

Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito

9.540.147.171 9.745.590.988 (205.443.817) (2,11)

Total 19.511.474.068 19.446.243.200 65.230.868 0,34

Belanja Barang Rp9.071.077.054,00

B.2.2. Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang Perwakilan BPKP Provinsi Banten TA 2016

dan 2015 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing

Page 28: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 22 -

sebesar Rp9.071.077.054,00 dan Rp9.574.005.314,00. Rincian anggaran

dan realisasi Belanja Barang TA 2016 disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi Netto (Rp) %

Belanja Barang Operasional 2.209.500.000 2.120.917.968 95,99

Belanja Barang Non Operasional 341.259.000 294.689.400 86,35

Belanja Barang Persediaan 772.028.000 755.952.480 97,92

Belanja Jasa 843.200.000 679.993.010 80,64

Belanja Pemeliharaan 1.461.328.000 1.429.754.048 97,84

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 4.149.631.000 3.789.770.148 91,33

Total 9.776.946.000 9.071.077.054 92,78

Realisasi belanja barang (netto) sebesar Rp9.071.077.054,00 berasal dari

belanja barang (bruto) sebesar Rp 9.071.410.054,00 setelah dikurangi

dengan pengembalian belanja sebesar Rp 333.000,00.

Dibandingkan dengan realisasi TA 2015, terdapat penurunan realisasi

Belanja Barang sebesar Rp502.928.260,00 atau 5,25% antara lain

disebabkan adanya penghematan Belanja Barang sesuai Instruksi

Presiden Nomor 4 Tahun 2016. Perbandingan realisasi Belanja Barang

Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8

Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Belanja Netto (Rp) Naik / (Turun)

TA 2016 TA 2015 Jumlah (Rp) %

Belanja Barang Operasional 2.120.917.968 1.778.809.202 342.108.766 19,23

Belanja Barang Non Operasional

294.689.400 104.293.000 190.396.400 182,56

Belanja Barang Persediaan 755.952.480 978.265.425 (222.312.945) (22,73)

Belanja Jasa 679.993.010 694.953.816 (14.960.806) (2,15)

Belanja Pemeliharaan 1.429.754.048 1.690.432.901 (260.678.853) (15,42)

Belanja Perj. Dalam Negeri 3.789.437.148 4.327.250.970 (537.147.822) (12,42)

Total 9.071.077.054 9.574.005.314 (502.928.260) (5,25)

Page 29: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 23 -

Belanja Modal Rp297.516.000,00

B.2.3. Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016

dan 2015 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing

sebesar Rp297.516.000,00 dan Rp582.851.000,00. Rincian anggaran dan

realisasi Belanja Modal Tahun 2016 disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi Netto (Rp) %

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan 300.810.000 297.516.000 98,90

Total 300.810.000 297.516.000 98,90

Dibandingkan dengan realisasi TA 2015, terdapat penurunan realisasi

Belanja Modal TA 2016 sebesar Rp285.335.000,00 atau 48,96% antara

lain disebabkan Belanja Modal yang sejak awal dialokasikan sebesar

Rp300.810.000,00 jauh lebih rendah sebesar Rp287.067.000,00 atau

mengalami penurunan sebesar 48,83% dibandingkan anggaran

Belanja Modal TA 2015 sebesar Rp587.877.000,00. Perbandingan

realisasi Belanja Modal Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Belanja Netto (Rp) Naik / (Turun)

TA 2016 TA 2015 Jumlah (Rp) %

Belanja Modal Peralatan

dan Mesin - 480.720.000 (480.720.000) (100,00)

Belanja Modal Gedung

dan Bangunan 297.516.000 102.131.000 195.385.000 191,31

Total 297.516.000 582.851.000 (285.335.000) (48,96)

Realisasi Belanja Modal sebesar Rp297.516.000,00 telah dicatat di

Neraca sebagai penambah nilai Aset Tetap berupa Gedung dan

Bangunan, yang berasal dari realisasi paket pekerjaan yaitu:

Nama Paket Pekerjaan Jumlah (Rp)

Rehabilitasi Gedung Kantor

Penghubung 154.516.000

Penggantian Panel Listrik 143.000.000

Total 297.516.000

Page 30: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 24 -

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Aset Lancar Rp608.516.698,00

C.1. Aset Lancar

Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp608.516.698,00 dan Rp663.763.359,00. Aset Lancar merupakan aset

yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk

dipakai atau dijual dalam waktu dua belas (12) bulan sejak tanggal

pelaporan.

Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan pada

Tabel 11.

Tabel 11

Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015

No. Aset Lancar 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)

1 Kas di Bendahara Pengeluaran - 300.000

2 Pendapatan yang Masih Harus Diterima

- 429.600

2 Persediaan 608.516.698 663.033.759

Jumlah 608.516.698 663.763.359

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0,00

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Rp0,00 Persediaan Rp608.516.698,00

C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan

2015 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp300.000,00. Saldo per

31 Desember 2015 sebesar Rp300.000,00 tersebut merupakan saldo

UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan secara definitif ke

Kas Umum Negara pada tanggal Neraca.

C.1.2.Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2016 dan

2015 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp429.600,00. Saldo per

31 Desember 2015 sebesar Rp429.600,00 merupakan pengakuan

piutang atas pendapatan sewa rumah dinas untuk tiga orang

pegawai yang belum melakukan pembayaran sewa rumah dinas

tahun 2015 sesuai ketentuan.

C.1.3. Persediaan

Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp608.516.698,00 dan Rp663.033.759,00. Persediaan merupakan

Page 31: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 25 -

jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada

tanggal neraca, yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung

kegiatan operasional. Rincian Persediaan per 31 Desember 2016

dan 2015 disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12

Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015

Kode Jenis Persediaan 31 Des 2016

(Rp)

31 Des 2015

(Rp)

117111 Barang Konsumsi 406.401.801 457.389.045

117113 Bahan untuk Pemeliharaan 33.675.500 25.440.500

117199 Persediaan Lainnya 168.439.397 180.204.214

Jumlah 608.516.698 663.033.759

Semua jenis Persediaan dengan nilai sebesar Rp608.516.698,00

berada dalam kondisi baik.

Aset Tetap Rp18.511.082.729,00

C.2. Aset Tetap

Nilai buku Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing

sebesar Rp18.511.082.729,00 dan Rp19.157.150.096,00 yang merupakan

aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas (12)

bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional Perwakilan BPKP

Provinsi Banten.

Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan pada

Tabel 13.

Tabel 13

Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015

No. Uraian 31 Des 2016

(Rp)

31 Des 2015

(Rp)

1 Tanah 492.800.000 492.800.000

2 Peralatan dan Mesin 7.257.664.451 7.233.994.451

3 Gedung dan Bangunan 22.114.715.821 21.817.199.821

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 300.000.000 300.000.000

Nilai Perolehan 30.165.180.272 29.843.994.272

5 Akumulasi Penyusutan (11.654.097.543) (10.686.844.176)

Nilai Buku 18.511.082.729 19.157.150.096

Page 32: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 26 -

Tanah Rp492.800.000,00

C.2.1. Tanah

Nilai perolehan Tanah per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-

masing sebesar Rp492.800.000,00. Sampai dengan

31 Desember 2016 tidak terdapat mutasi Tanah.

Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 dapat dilihat pada

Lampiran 5.

Peralatan dan Mesin Rp7.257.664.451,00

C.2.2. Peralatan dan Mesin

Nilai perolehan Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016

dan 2015 masing-masing sebesar Rp7.257.664.451,00 dan

Rp7.233.994.451,00. Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin

per 31 Desember 2016 sebesar Rp6.723.158.682,00 sehingga nilai

buku pada tanggal pelaporan sebesar Rp534.505.769,00.

Mutasi nilai Peralatan dan Mesin dapat dijelaskan sebagai berikut:

Uraian Jumlah (Rp)

Saldo per 31 Desember 2015 7.233.994.451

Mutasi tambah : Transfer Masuk 23.670.000

Saldo per 31 Desember 2016 7.257.664.451

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (6.723.158.682)

Nilai Buku per 31 Desember 2016 534.505.769

Mutasi nilai perolehan Peralatan dan Mesin tahun 2016 adalah

Mutasi Tambah berupa Transfer Masuk senilai Rp23.670.000,00,

merupakan transfer Peralatan dan Mesin berupa Komputer dan

Peralatan Komputer (Personal Komputer dan Printer) dari kantor

BPKP Pusat ke Perwakilan BPKP Provinsi Banten.

Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 tersebut di atas

tidak termasuk Peralatan dan Mesin yang dicatat secara

Ekstrakomptabel sebesar Rp20.241.000,00 karena tidak memenuhi

syarat kapitalisasi.

Rincian Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dapat

dilihat pada Lampiran 5.

Gedung dan Bangunan

Rp22.114.715.821,00

C.2.3. Gedung dan Bangunan

Nilai perolehan Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan

2015, masing-masing sebesar Rp22.114.715.821,00 dan

Rp21.817.199.821,00. Akumulasi Penyusutan Gedung dan

Page 33: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 27 -

Bangunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp4.680.938.861,00

sehingga nilai buku pada tanggal pelaporan sebesar

Rp17.433.776.960,00.

Mutasi nilai Gedung dan Bangunan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Uraian Jumlah (Rp)

Saldo per 31 Desember 2015 21.817.199.821

Mutasi Tambah: Pengembangan Nilai Aset 297.516.000

Saldo per 31 Desember 2016 22.114.715.821

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 4.680.938.861

Nilai Buku per 31 Desember 2016 17.433.776.960

Penambahan Nilai Perolehan Gedung dan Bangunan (Mutasi

Tambah) dalam tahun 2016 merupakan Pengembangan Nilai Aset,

yaitu Rehabilitasi Gedung Kantor Penghubung di Serang senilai

Rp154.516.000,00 dan Penggantian Panel Listrik pada Gedung

Perwakilan BPKP Provinsi Banten di Jalan Hayam Wuruk Nomor 7

Jakarta, senilai Rp143.000.000,00 atau dengan nilai keseluruhan

sebesar Rp297.516.000,00.

Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp300.000.000

C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Nilai perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2016

dan 2015 masing-masing sebesar Rp300.000.000,00. Akumulasi

Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan sampai dengan

31 Desember 2016 sebesar Rp250.000.000,00 sehingga nilai buku

Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2016 sebesar

Rp50.000.000,00.

Selama tahun 2016, tidak terdapat mutasi nilai perolehan Jalan,

Irigasi dan Jaringan.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (Rp11.654.097.543,00)

C.2.5. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015

dan 2015 masing-masing sebesar Rp11.654.097.543,00 dan

Rp10.686.844.176,00.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset

Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas

Page 34: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 28 -

penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan

manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam

Pengerjaan (KDP).

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016

disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016

No. Uraian Nilai Perolehan

(Rp) Akumulasi

Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp)

1 Tanah 492.800.000 - 492.800.000

2 Peralatan dan Mesin 7.257.664.451 6.723.158.682 534.505.769

3 Gedung dan Bangunan 22.114.715.821 4.680.938.861 17.433.776.960

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 300.000.000 250.000.000 50.000.000

Total 30.165.180.272 11.654.097.543 18.511.082.729

Perbandingan mutasi akumulasi penyusutan dengan beban

penyusutan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

No Uraian Saldo per

31/12/2015 (Rp)

Saldo per

31/12/2016 (Rp) Mutasi (Rp)

Beban

Penyusutan (Rp) Selisih (Rp)

1 Peralatan

dan Mesin 6.411.241.474 6.723.158.682 311.917.208 308.958.489 2.958.719

2

Gedung

dan

Bangunan

4.055.602.702 4.680.938.861 625.336.159 694.118.462 (68.782.303)

3

Jalan,

Irigasi dan

Jaringan

220.000.000 250.000.000 30.000.000 45.000.001 (15.000.001)

Total 10.686.844.176 11.654.097.543 967.253.367 1.048.076.952 (80.823.585)

Penjelasan atas selisih minus sebesar Rp80.823.585 tersebut di atas

adalah sebagai berikut:

No Uraian Normalisasi

(Rp) Transfer

Masuk (Rp) Jumlah (Rp)

1 Peralatan dan Mesin (31) 2.958.750 2.958.719

2 Gedung dan Bangunan (68.782.303) - (68.782.303)

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan

(15.000.001) - (15.000.001)

Total (83.782.335) 2.958.750 (80.823.585)

Kewajiban Jangka Pendek Rp82.158.662,00

C.3. Kewajiban Jangka Pendek

Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-

masing sebesar Rp82.158.662,00 dan Rp85.617.686,00.

Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang

Page 35: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 29 -

diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari dua belas (12)

bulan setelah tanggal pelaporan.

Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 adalah sebagai

berikut:

No. Uraian Jumlah (Rp)

1 Utang Kepada Pihak Ketiga 72.718.000

2 Pendapatan Diterima Dimuka 9.440.662

Total 82.158.662

Utang Kepada Pihak Ketiga Rp72.718.000,00

Pendapatan Diterima Dimuka Rp9.440.662,00

C.3.1. Utang Kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 2015

masing-masing sebesar Rp72.718.000,00 dan Rp75.877.019,00.

Jumlah Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 sebesar

Rp72.718.000,00 tersebut terdiri atas Belanja Pegawai berupa Uang

Makan bulan November dan Desember 2016 yang belum dibayar

masing-masing sebesar Rp24.112.000,00 dan Rp48.606.000,00.

C.3.2. Pendapatan Diterima Dimuka

Saldo Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2016 dan

2015 masing-masing sebesar Rp9.440.662,00 dan Rp9.440.667,00.

Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2016

tersebut merupakan Pendapatan Sewa Gedung dan ATM dengan

perhitungan sebagai berikut:

No Obyek Sewa Jangka Waktu

(Periode) Nilai Sewa

(Rp)

Pendapatan Diterima Dimuka

per 31 Des 2016 (Rp)

1 ATM BRI 12 bulan

(1/9/2015 s.d 31/8/2016)

14.161.000 9.440.662

Jumlah 14.161.000 9.440.662

Uang Muka dari KPPN Rp0,00

C.3.3. Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan

2015 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp300.000,00. Saldo per

31 Desember 2015 merupakan saldo UP/TUP yang masih berada

pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal

pelaporan.

Page 36: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 30 -

Ekuitas Rp19.037.440.765,00

C.4. Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp19.037.440.765,00 dan Rp19.735.295.769,00. Ekuitas adalah kekayaan

bersih entitas yang merupakan selisih antara Aset dan Kewajiban.

Rincian lebih lanjut tentang Ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan

Ekuitas.

Page 37: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 31 -

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional (Rp29.583.781.216,00)

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional pada Tahun 2016 dan

2015 masing-masing sebesar minus Rp29.583.781.216,00 dan minus

Rp29.826.975.696,00. Jumlah Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional

Tahun 2016 tersebut merupakan selisih antara Pendapatan Operasional

sebesar Rp131.767.570,00 dikurangi dengan Beban Operasional

Rp29.715.548.786,00.

Pendapatan Operasional Rp131.767.570,00

D.1.1. Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional pada Tahun 2016 dan 2015 masing-

masing sebesar Rp131.767.570,00 dan Rp131.114.164,00. Jumlah

tersebut seluruhnya merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak.

Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Rp131.767.570,00

D.1.1.1. Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO

Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO pada Tahun

2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp131.767.570,00

dan Rp131.114.164,00. Rincian Pendapatan Negara Bukan

Pajak-LO Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15 Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %

Pendapatan Pemanfaatan BMN 131.767.570 131.114.164 653.406 0,50

Jumlah 131.767.570 131.114.164 653.406 0,50

Jika realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Tahun

2016 dibandingkan dengan realisasi menurut LRA pada

periode yang sama, terdapat selisih minus sebesar

Rp429.595,00, sebagaimana disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16 Perbandingan Realisasi Pendapatan Operasional Tahun 2016

Menurut LO dan LRA

Uraian Realisasi Menurut

Selisih (Rp) LO (Rp) LRA (Rp)

Pendapatan Pemanfaatan BMN 131.767.570 132.197.165 (429.595)

Total 131.767.570 132.197.165 (429.595)

Selisih Pendapatan Pemanfaatan Barang Milik Negara

Page 38: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 32 -

(BMN) menurut LO dan LRA sebesar minus

Rp429.595,00, dijelaskan sebagai berikut:

Uraian Nilai (Rp)

Pembayaran tahun 2015, namun masa pemanfaatan aset

sampai dengan tahun 2016 9.440.667

Pembayaran tahun 2016, namun masa pemanfaatan aset

melewati tahun 2016 (9.440.662)

Pembayaran tahun 2016 atas piutang tahun 2015 (429.600)

Jumlah (429.595)

Beban Operasional Rp29.715.548.786,00

D.1.2. Beban Operasional

Jumlah Beban Operasional pada Tahun 2016 dan 2015 masing-

masing sebesar Rp 29.715.548.786,00 dan Rp29.958.089.860,00.

Jumlah tersebut merupakan realisasi beban yang terjadi dalam

rangka pelaksanaan kegiatan operasional selama Tahun 2016.

Rincian Beban Operasional disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17

Rincian Beban Operasional Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi (Rp) Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %

Beban Pegawai 19.570.797.162 19.440.433.106 130.364.056 0,67

Beban Persediaan 833.488.021 772.496.603 60.991.418 7,90

Beban Barang dan Jasa 3.033.118.265 2.596.933.877 436.184.388 16,80

Beban Pemeliharaan 1.440.298.238 1.727.244.289 (286.946.051) (16,61)

Beban Perjalanan Dinas 3.789.770.148 4.327.250.970 (537.480.822) (12,42)

Beban Penyusutan dan

Amortisasi 1.048.076.952 1.093.731.015 (45.654.063) (4,17)

Total 29.715.548.786 29.958.089.860 (242.541.074) (0,81)

Beban Pegawai Rp19.570.797.162,00

D.1.2.1 Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015

masing-masing sebesar Rp19.570.797.162,00 dan

Rp19.440.433.106,00. Rincian Beban Pegawai disajikan

pada Tabel 18.

Page 39: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 33 -

Tabel 18

Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %

Belanja Gaji dan Tunjangan

PNS 9.925.557.991 9.501.977.118 423.580.873 4,46

Belanja Lembur 105.092.000 192.865.000 (87.773.000) (45,51)

Belanja Tunjangan Khusus

dan Belanja Pegawai Transito 9.540.147.171 9.745.590.988 (205.443.817) (2,11)

Jumlah 19.570.797.162 19.440.433.106 130.364.056 0,67

Jika Realisasi Beban Pegawai tahun 2016 dibandingkan

dengan realisasi Belanja Pegawai menurut LRA pada

periode yang sama, maka terdapat selisih sebesar

Rp59.323.094,00 sebagaimana disajikan pada Tabel 19.

Tabel 19 Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Pegawai Tahun 2016

Menurut LO dan LRA

Uraian Realisasi Menurut

Selisih (Rp) LO (Rp) LRA (Rp)

Beban Gaji dan Tunjangan PNS 9.925.557.991 9.866.234.897 59.323.094

Beban Lembur 105.092.000 105.092.000 -

Beban Tunjangan Khusus dan

Beban Pegawai Transito 9.540.147.171 9.540.147.171 -

Total 19.570.797.162 19.511.474.068 59.323.094

Selisih realisasi sebesar Rp59.323.094,00 dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Uraian Nilai (Rp)

Belanja pegawai yang belum dibayar pada tahun 2016 72.718.000

Pembayaran tahun 2016 atas beban pegawai tahun 2015 (13.394.906)

Jumlah 59.323.094

Beban Persediaan Rp833.488.021,00

D.1.2.2. Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015

masing-masing Rp833.488.021,00 dan Rp772.496.603,00.

Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat

pemakaian/konsumsi atas barang-barang yang habis

pakai.

Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015 disajikan

pada Tabel 20.

Page 40: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 34 -

Tabel 20

Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %

Beban Persediaan Konsumsi 651.920.624 616.153.300 35.767.324 5,80

Beban Persediaan Lainnya 181.567.397 156.343.303 25.224.094 16,13

Jumlah 833.488.021 772.496.603 60.991.418 7,90

Beban Barang dan Jasa Rp3.033.118.265,00

Realisasi Belanja Persediaan (netto) Tahun 2016 menurut

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sebesar

Rp755.952.480,00, sedangkan menurut Laporan

Operasional (LO) sebesar Rp833.488.021,00. Perbedaan

tersebut disebabkan Belanja Persediaan dicatat sebagai

perolehan Persediaan di Neraca, sedangkan Beban

Persediaan merupakan pemakaian Persediaan selama

Tahun 2016.

D.1.2.3. Beban Barang dan Jasa

Jumlah Beban Barang dan Jasa pada Tahun 2016

dan 2015 masing-masing Rp3.033.118.265,00 dan

Rp2.596.933.877,00. Beban Barang dan Jasa adalah

konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan

kegiatan entitas.

Rincian Beban Barang dan Jasa disajikan pada Tabel 21.

Tabel 21

Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %

Beban Barang Operasional 2.120.917.968 1.778.809.202 342.108.766 19,23

Beban Barang Non Operasional

294.689.400 104.293.000 190.396.400 182,56

Beban Jasa 617.510.897 713.831.675 (96.320.778) (13,49)

Jumlah 3.033.118.265 2.596.933.877 436.184.388 16,80

Jika Realisasi Beban Barang dan Jasa tahun 2016

dibandingkan dengan realisasi Belanja Barang dan Jasa

menurut LRA pada periode yang sama, maka terdapat

Page 41: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 35 -

selisih sebesar Rp62.482.113,00 sebagaimana disajikan

pada Tabel 22.

Tabel 22 Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Barang dan Jasa Tahun 2016

Menurut LO dan LRA

Uraian Realisasi Menurut

Selisih (Rp) LO (Rp) LRA (Rp)

Beban Barang Operasional 2.120.917.968 2.120.917.968 -

Beban Barang Non Operasional 294.689.400 294.689.400 -

Beban Jasa 617.510.897 679.993.010 (62.482.113)

Total 3.033.118.265 3.095.600.378 (62.482.113)

Selisih realisasi Beban Jasa sebesar Rp62.482.113,00,

seluruhnya merupakan pembayaran langganan daya dan

jasa tahun 2016 atas beban yang terutang di tahun 2015,

yaitu:

Uraian Jumlah (Rp)

Beban Langganan Listrik (56.126.316)

Beban Langganan Telepon (2.398.077)

Beban Langganan Air (3.957.720)

Total (62.482.113)

Beban

Pemeliharaaan Rp1.440.298.238 ,00

D.1.2.4. Beban Pemeliharaan

Jumlah Beban Pemeliharaan pada Tahun 2016

dan 2015 masing-masing Rp1.440.298.238,00 dan

Rp1.727.244.289,00. Beban Pemeliharaan merupakan

beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan Aset

Tetap dan Aset Lainnya yang sudah ada ke dalam

kondisi normal. Rincian Beban Pemeliharaan disajikan

pada Tabel 23.

Page 42: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 36 -

Tabel 23 Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

853.426.400 1.229.128.100 (375.701.700) (30,57)

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

536.402.088 447.423.901 88.978.187 19,89

Beban Persediaan Pemeliharaan

50.469.750 47.961.788 2.507.962 5,23

Beban Persediaan Suku Cadang

- 2.730.500 (2.730.500) (100,00)

Jumlah 1.440.298.238 1.727.244.289 (286.946.051) (16,61)

Beban Perjalanan Dinas Rp3.789.770.148,00

Jika realisasi Beban Pemeliharaan tahun 2016

dibandingkan dengan realisasi Belanja Pemeliharaan

menurut LRA pada periode yang sama, maka terdapat

selisih sebesar Rp10,544,190,00, sebagaimana disajikan

pada Tabel 24.

Tabel 24 Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Pemeliharaan Tahun 2016

Menurut LO dan LRA

Uraian Realisasi Menurut

Selisih (Rp) LO (Rp) LRA (Rp)

Beban Pemeliharaan Gedung

dan Bangunan 853.426.400 853.426.400 -

Beban Pemeliharaan Peralatan

dan Mesin 536.402.088 536.402.088 -

Beban Persediaan Pemeliharaan 50.469.750 39.925.560 10.544.190

Total 1.440.298.238 1.429.754.048 10.544.190

Realisasi Belanja Persediaan Pemeliharaan Tahun 2016

menurut Laporan Realisasi Anggaran sebesar

Rp39.925.560,00, sedangkan menurut Laporan

Operasional sebesar Rp50.469.750,00. Perbedaan tersebut

disebabkan Belanja Persediaan dicatat sebagai perolehan

Persediaan di Neraca, sedangkan Beban Persediaan

merupakan pemakaian Persediaan selama Tahun 2016.

D.1.2.5. Beban Perjalanan Dinas

Jumlah Beban Perjalanan Dinas pada Tahun 2016

dan 2015 masing-masing Rp3.789.770.148,00 dan

Page 43: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 37 -

Rp4.327.250.970,00. Beban tersebut merupakan beban

yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka

pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan.

Rincian Beban Perjalanan Dinas disajikan pada

Tabel 25.

Tabel 25

Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %

Beban Perjalanan Biasa 3.156.080.148 3.468.764.750 (312.684.602) (9,01)

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 149.700.000 137.645.000 12.055.000 8,76

Beban Perjalanan Dinas Paket

Meeting Dalam Kota 483.990.000 630.870.000 (146.880.000) (23,28)

Beban Perjalanan Dinas Paket

Meeting Luar Kota - 89.971.220 (89.971.220) (100,00)

Jumlah 3.789.770.148 4.327.250.970 (537.480.822) (12,42)

Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp1.048.076.952,00

Tidak terdapat selisih Belanja Perjalanan Dinas menurut

Laporan Realisasi Anggaran dibandingkan dengan

Laporan Operasional.

D.1.2.6. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi pada Tahun

2016 dan 2015 masing-masing Rp1.048.076.952,00 dan

Rp1.093.731.015,00. Beban Penyusutan merupakan beban

untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset

tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) atau

diamortisasi selama masa manfaat aset yang

bersangkutan.

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016

dan 2015, disajikan pada Tabel 26.

Page 44: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 38 -

Tabel 26

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

308.958.489 335.953.527 (26.995.038) (8,04)

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan

694.118.462 717.777.488 (23.659.026) (3,30)

Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan

45.000.001 40.000.000 5.000.001 12,50

Jumlah 1.048.076.952 1.093.731.015 (45.654.063) (4,17)

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Rp54.556.875,00

D.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional pada Tahun 2016 dan

2015 masing-masing sebesar Rp54.556.875,00 dan Rp18.124.289,00.

Jumlah tersebut merupakan Surplus dari Kegiatan Non Operasional

Lainnya.

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp54.556.875,00

D.2.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada

Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp54.556.875,00 dan

Rp18.124.289,00. Jumlah Rp54.556.875,00 merupakan selisih antara

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar

Rp62.502.826,00 dikurangi Beban dari Kegiatan Non Operasional

Lainnya sebesar Rp7.945.951,00.

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp62.502.826,00

D.2.1.1. Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

pada Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp62.502.826,00 dan Rp18.124.289,00. Rincian Pendapatan

dari Kegiatan Non Operasional Lainnya, disajikan pada

Tabel 27.

Page 45: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 39 -

Jika realisasi tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi

menurut LRA pada periode yang sama, terdapat selisih

sebesar Rp41.508.621,00 sebagaimana disajikan pada

Tabel 28.

Tabel 28 Perbandingan Realisasi Pendapatan Kegiatan Non Operasional

Lainnya Tahun 2016 Menurut LO dan LRA

Uraian Realisasi Menurut

Selisih (Rp) LO (Rp) LRA (Rp)

Penerimaan Kembali Belanja

Tahun Anggaran Yang Lalu 20.994.205 20.994.205 -

Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan

41.508.621 - 41.508.621

Total 62.502.826 20.994.205 41,508,621

Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan merupakan

selisih lebih nilai persediaan pada setiap akhir bulan

dibandingkan dengan nilai menurut pembukuan,

sehubungan dengan kebijakan akuntansi yang

menggunakan harga terakhir untuk mencatat nilai

persediaan.

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp7.945.951,00

D.2.2.2. Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun

2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp7.945.951,00 dan

Rp0,00.

Rincian Belanja dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

disajikan pada Tabel 29.

Tabel 27

Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %

Penerimaan Kembali Belanja Tahun

Anggaran Yang Lalu 20.994.205 18.124.289 2.869.916 15,83

Pendapatan Penyesuaian Nilai

Persediaan 41.508.621 - 41.508.621 -

Jumlah 62.502.826 18.124.289 44.378.537 244,86

Page 46: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 40 -

Tabel 29

Rincian Belanja dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 dan 2015

Uraian Realisasi (Rp) Naik / (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %

Beban Penyesuaian Nilai Persediaan

7.945.951 - 7.945.951 -

Jumlah 7.945.951 - 7.945.951 -

Beban Penyesuaian Nilai Persediaan merupakan selisih

nilai kurang nilai persediaan pada setiap akhir bulan

dibandingkan dengan nilai menurut pembukuan,

sehubungan dengan kebijakan akuntansi yang

menggunakan harga terakhir untuk mencatat nilai

persediaan.

Page 47: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 41 -

Ekuitas Awal Rp19.735.295.769,00

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

E.1. Ekuitas Awal

Jumlah Ekuitas Awal per 1 Januari 2016 dan 2015 masing-masing

sebesar Rp19.735.295.769,00 dan Rp20.084.963.973,00.

Surplus/(Defisit) LO (Rp29.529.224.341,00)

E.2. Surplus/(Defisit) LO

Jumlah Surplus/(Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada

31 Desember 2016 dan 2015 sebesar minus Rp29.529.224.341,00 dan

minus Rp29.808.851.407,00. Jumlah tersebut merupakan selisih kurang

pendapatan dibandingkan dengan beban sebagaimana telah dijelaskan

pada Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional.

Koreksi Yang Menambah/ (Mengurangi) Nilai Ekuitas Rp83.782.335,00

E.3. Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi) Nilai Ekuitas

Jumlah Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi) Nilai Ekuitas per

31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp83.782.335,00 dan

Rp4.892.542,00. Jumlah per 31 Desember 2016 dan 2015 tersebut, terdiri

atas:

Uraian

Jumlah

Per 31 Des 2015

(Rp)

Jumlah

Per 31 Des 2015

(Rp)

Penyesuaian Nilai Aset - 4.892.542

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 83.782.335 -

Total 83.782.335 4.892.542

Penyesuaian Nilai Aset Rp0,00

E.3.1. Penyesuaian Nilai Aset

Jumlah Penyesuaian Nilai Aset per 31 Desember 2016

dan 2015 sebesar Rp0,00 dan Rp4.892.542,00.

Penyesuaian Nilai Aset merupakan hasil penyesuaian nilai

perolehan persediaan akibat penerapan kebijakan akuntansi,

yaitu persediaan dinilai dengan menggunakan harga

pembelian/perolehan terakhir. Pada tahun 2015, penyesuaian

nilai persediaan diakui sebagai koreksi nilai ekuitas, sedangkan

pada tahun 2016 diakui sebagai bagian dari surplus/(defisit)

LO.

Page 48: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 42 -

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Rp83.782.335,00

E.3.2. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

Jumlah Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi per

31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp83.782.335,00 dan 0,00.

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi per 31 Desember 2016

merupakan koreksi atas kesalahan pencatatan nilai buku aset

sehubungan normalisasi perhitungan akumulasi penyusutan

dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Jumlah (Rp)

Peralatan dan Mesin (31)

Gedung dan Bangunan (68.782.303)

Jalan, Irigasi dan Jaringan (15.000.001)

Total (83.782.335)

Transaksi Antar Entitas Rp28.747.587.002,00

E.4. Transaksi Antar Entitas

Jumlah Transaksi Antar Entitas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-

masing sebesar Rp28.747.587.002,00 dan Rp29.454.290.661,00. Jumlah

Transaksi Antar Entitas per 31 Desember 2016, terdiri atas:

Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)

Ditagihkan ke Entitas Lain 28.880.067.122 29.603.099.514

Diterima dari Entitas Lain (153.191.370) (148.808.853)

Transfer Masuk 20.711.250 -

Jumlah 28.747.587.002 29.454.290.661

Ditagihkan ke Entitas Lain Rp28.880.067.122,00

E.4.1. Ditagihkan ke Entitas Lain

Jumlah Ditagihkan ke Entitas Lain per 31 Desember 2016 dan

2015 masing-masing sebesar Rp28.880.067.122,00 dan

Rp29.603.099.514,00. Jumlah tersebut merupakan realisasi

belanja yang telah diterima pembayarannya dari Kas Negara

setelah dikurangi pengembalian belanja sampai dengan

31 Desember 2016.

Diterima dari Entitas Lain Rp153.191.370,00

E.4.2. Diterima dari Entitas Lain

Jumlah Diterima dari Entitas Lain per 31 Desember 2016

dan 2015 masing-masing sebesar Rp153.191.370,00 dan

Rp148.808.853,00. Jumlah tersebut merupakan realisasi

Page 49: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 43 -

penerimaan negara yang telah disetorkan ke Kas Negara

setelah dikurangi pengembalian penerimaan negara sampai

dengan 31 Desember 2016.

Tranfer Masuk Rp20.711.250,00

E.4.3. Transfer Masuk

Jumlah Transfer Masuk per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-

masing sebesar Rp20.711.250,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut

merupakan penambahan nilai buku Aset Tetap sebesar

Rp20.711.250,00 karena adanya penyerahan Aset Tetap berupa

Peralatan dan Mesin (Personal Komputer dan Printer) dari BPKP

Pusat ke Perwakilan BPKP Provinsi Banten.

Ekuitas Akhir Rp19.037.440.765,00

E.5. Ekuitas Akhir

Jumlah Ekuitas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing

sebesar Rp19.037.440.765,00 dan Rp19.735.295.769,00. Jumlah Ekuitas

per 31 Desember 2016 merupakan kekayaan bersih pada tanggal

Neraca, yaitu selisih antara nilai Aset sebesar Rp19.119.599.427,00

dikurangi nilai Kewajiban sebesar Rp82.158.662,00.

Page 50: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdfKata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv ... Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Banten Tahun 2016 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan - 44 -

Pengungkapan Penting Lainnya

F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

Dana Penugasan Beban Mitra Kerja

F.1. Informasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja

Selama Tahun 2016 kegiatan pengawasan di lingkungan

kedeputian selain didanai dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi

Banten, juga didanai dari Dana Penugasan Beban Mitra Kerja.

Kegiatan pengawasan tersebut berupa pendampingan, bimbingan

teknis dan sosialisasi berdasarkan permintaan dari

kementerian/lembaga, pemda, dan BUMN/BUMD/BLU yang

menjadi mitra kerja masing-masing Korwas Perwakilan BPKP

Provinsi Banten. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016,

jumlah penugasan yang dibiayai dari Dana Penugasan Beban

Mitra Kerja sebanyak 31 PP dan telah menghasilkan 31 Laporan,

dan realisasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja sebesar

Rp703.908.008,00, dengan rincian sebagai berikut:

No Nama Korwas Jumlah

Penugasan Jumlah Laporan

Jumlah Dana (Rp)

1 2 3 4 5

1. IPP – Perekonomian 4 4 47.502.000

2. IPP – Polhukam PMK 14 14 240.818.750

Sub Jumlah IPP 18 18 288.320.750

3. APD 10 10 368.432.258

4. Akuntan Negara - - -

5. Investigasi - - -

6. P3A 3 3 47.155.000

Jumlah 31 31 703.908.008

Jumlah dana tersebut seluruhnya dikelola dan

dipertanggungjawabkan oleh pihak mitra kerja sesuai dengan

mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja.

Pegawai BPKP yang diberi tugas oleh pimpinan unit masing-

masing diterbitkan Surat Perintah Dinas (SPD) Nihil dengan

beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir kegiatan/penugasan

pegawai dimaksud menerima dan menandatangani kuitansi

penggantian biaya perjalanan dinas/transport lokal, dan

selanjutnya dipertanggungjawabkan sesuai dengan mekanisme

yang berlaku pada masing-masing mitra kerja.