Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2018 dapat kami selesaikan, Laporan Kinerja
Instansi Pemerintahan Dinas Tenaga Kerja disusun
sesuai peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan
pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah
selama tahun 2018, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk
menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan
yang baik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 memuat informasi tentang
penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta
pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir yaitu: “Terwujudnya Tenaga Kerja
Propesional dan Kesejahteraan serta guna mendukung terwujudnya Masyarakat
Kabupaten yang lebih Sejahtera Tahun 2018” sesuai yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir dengan kurun
waktu 1 sampai dengan 5 tahun.
Hasil capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir tidak
terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak. Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta
partisipasi dalam penyusunan LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2018.
ii
Semoga LAKIP Dinas Tenaga Kerja Tahun 2018 ini dapat menjadi sarana
evaluasi atas pencapaian kinerja yang nantinya akan diperoleh manfaat dan umpan
balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja pada masa yang akan datang.
Bagansiapiapi, Januari 2019
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
IKHTISAREKSEKUTIF ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 .. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................ 2
1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA ....................................... 3
KERJA KABUPATEN ROKAN HILIR
1.3.1 . Tugas Pokok ............................................................................................ 3
1.3.2 Fungsi ...................................................................................................... 3
1.4 KELEMBAGAAN ............................................................................................ 19
1.4.1 Struktur Organisasi .................................................................................. 19
1.4.2 Sumber Daya Manusia ............................................................................. 22
1.4.2.1 Menurut Pangkat dan Golongan ................................................. 22
1.4.2.2 Menurut Tingkat Pendidikan ...................................................... 22
1.4.3 Sarana dan Prasarana ............................................................................... 23
1.4.4 Keuangan ................................................................................................. 23
1.4.5 Sistem Penyajian ...................................................................................... 24
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN .............................................. 25
2.1 RENCANA STRATEGIS ................................................................................... 25
2.1.1 Visi ............................................................................................................ 25
2.1.2 Misi ............................................................................................................ 25
2.1.3 Tujuan dan Sasaran Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja ............... 26
2.2 INDIKATOR KINERJA (IKU) .......................................................................... 28
2.3 RENCANA KINERJA TAHUN 2018 ................................................................ 32
2.3.1 Sasaran ...................................................................................................... 31
2.3.2 Program dan Kegiatan .............................................................................. 35
2.4 PERJANJIAN KINERJA .................................................................................... 38
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DINAS TENAGA KERJA ......................... 40
KABUPATEN ROKAN HILIR
3.1 PENGUKURAN KINERJA ............................................................................... 40
3.2 EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ....................................... 53
iv
3.2.1 Analisis Capaian Kinerja Sasaran I ........................................................... 54
3.2.2 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 ........................................................... 56
3.2.3 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 ........................................................... 59
3.2.4 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4 ........................................................... 60
3.2.5 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5 ........................................................... 69
3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN ..................................................................... 71
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN ................................................................................................... 74
4.2 PERMASALAHAN DAN SOLUSI .................................................................... 75
v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan akuntabilitas Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2018 ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan
berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Revisi Rencana Strategis Dinas
Tenaga Kerja Kab. Rokan Hilir Tahun 2016 - 2021. Di dalamnya memuat
gambaran mengenai pencapaian sasaran-sasaran strategis tahun 2018 yang diukur
berdasarkan Indikator Kinerja Sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Tenaga Kerja
Kab. Rokan Hilir.
LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana
yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja
kedepan. Dengan langkah ini Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir dapat
senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek
penyelenggarakan pemerintah yang baik.
Sebagaimana disampaikan, bahwa untuk mencapai sasaran Dinas Tenaga
Kerja Kab. Rokan Hilir Tahun 2017 (sebelum Reviu) ditetapkan 5 (lima)
Program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan, 5 (lima) sasaran strategis, 15 (Lima
belas) Indikator kinerja sedangkan setelah Reviu Tahun 2018 ditetapkan 5 (lima)
Program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan, 5 (lima) sasaran strategis, 17 (Tujuh
belas) Indikator kinerja
Dalam rangka mencapai tujuan dan mewujudkan pembangunan Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir menetapkan program dan sasaran kegiatan
yang telah di tetapkan pada tahun 2018 menetapkan 5 (lima) Program dan 25
(dua puluh lima) kegiatan, dengan anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL)
sejumlah 3.063.782.703 dengan realisasi sebesar 2.750.251.829 (89%) dan
Belanja Langsung (BL) sebesar 4.353.257.500 dengan realisasi 1.695.754.225
(39%).
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Peningkatan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Instruksi Presiden No. 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Penyusunan
penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
berdasarkan Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi.
Kewajiban Instansi Pemerintah untuk berakuntabilitas kinerja secara
internal sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP),
berdasarkan amanat tersebut, seluruh Instansi Pemerintah di tingkat Pusat dan
Daerah dari entitas tertinggi hingga unit kerja setingkat eselon II setiap tahun
menyampaikan Laporan Kinerjanya kepada unit kerja yang berada pada tingkat
lebih tinggi secara berjenjang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran,
melalui pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja kemampuannya dalam pencapaian visi
dan misi dan tujuannya. Pembangunan bidang ketenagakerjaan merupakan bagian
integral yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional yang bertujuan
untuk menyediakan lapangan kerja dan lapangan usaha yang produktif dan
berkelanjutan, sehingga setiap angkatan kerja dapat memperoleh pekerjaan dan
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Rokan Hilir tahun 2018 merupakan wujud akuntabilitas dan transparansi
pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahunan 2018
yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2018.
2
Penyusunan LAKIP Dinas Tenaga Kerja 2018 ini pada dasarnya
merupakan kewajiban yang menjadi keharusan Instansi Pemerintah dalam
memberikan penjelasan secara tertulis mengenai pertanggungjawaban terhadap
Kinerja/Realisasi yang telah dilakukan selama Tahun 2018.
LAKIP Tahun 2018 merupakan bagian dari informasi Pengukuran Kinerja
dalam melaksanakan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja tahun 2016-2021
adalah dokumen evaluasi dalam mendapatkan umpan balik peningkatan kinerja
pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh dinas
tenaga kerja dengan berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai melalui visi,
misi, tujuan dan sasaran strategis.
Target kinerja yang harus dicapai Tahun 2018, yang merupakan
penjabaran dari Visi, Misi dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana
Strategis (Renstra) tahun 2012-2016 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018.
Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong Instansi Pemerintah
dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan
program serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan LAKIP Tahun 2018 Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Rokan Hilir adalah sebagai penjabaran dari Visi Dan Misi Dinas Tenaga Kerja
yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan pada Tahun
2018. Sehingga Lakip ini dijadikan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam
rangka mencapai visi dan misi Organisasi.
Tujuan penyusunan LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2018 adalah bertujuan untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik. Sehingga diharapkan rekomendasi yang
dihasilkan dari LAKIP ini dapat menjadi salah satu masukan dalam menetapkan
3
kebijakan dan strategi yang akan datang agar pencapaian program dan kebijakan
dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun.
1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA
KABUPATEN ROKAN HILIR
Tugas Pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir
Nomor 59 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir Sebagai Berikut:
1.3.1 Tugas Pokok
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir Mempunyai tugas
“membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten dibidang
ketenagakerjaan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan dibidang
Ketenagakerjaan”.
1.3.2 Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir mempunya fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan Program dan kegiatan dinas dalam jangka pendek menengah dan
jangka panjang;
b. Perumusan kebijakan teknis di Kesekretariat, Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas Tenaga Kerja, Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Bidang
Hubungan Industrial;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional yang meliputi Kesekretariat,
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja, Bidang Penempatan
Tenaga Kerja dan Bidang Hubungan Industrial;
d. Penyelenggaraan urusan Kesekretariat, Urusan Pemerintah dan Pelayanan
Umum dibidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja, Bidang
Penempatan Tenaga Kerja dan Bidang Hubungan Industrial;
e. Pengkoordinasian terhadap dinas terkait yang berkenaan dengan tugas pokok
dan fungsi dinas;
4
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dinas sebelum dan sesudah
otahun anggaran;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di atas, tugas masing-masing
bidang Dinas Tenaga Kerja dirinci sebagai berikut :
a. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan
kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan Administrasi Kesekretariatan Dinas Tenaga Kerja;
b. pengkoordinasian Penyusunan Program Kerja dengan berpedoman kepada
Program Kerja Tahunan yang lalu yang sesuai dengan petunjuk pimpinan;
c. penghimpun permasalahan tentang rencana kerja, umum, hubungan
masyarakat, perlengkapan kantor (aset), kepegawaian, Program dan
Keuangan;
d. penganalisaan kebijakan/program-program kegiatan Dinas Tenaga Kerja yang
akan disusun menjadi program kerja dinas;
e. pembinaan terhadap pegawai dinas;
f. pengkoordinasian terhadap dinas terkait yang berkenaan dengan tugas pokok
dan fungsi dinas;
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dinas sebelum dan sesudah
tahun anggaran;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
Sekretariat membawahi :
1. Sub Bagian Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi sekretariat di bidang
umum dan kepegawaian serta keuangan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Sub
Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
5
- menyusun rencana kerja Sub Bagian dengan mempedomani rencana kerja
tahunan dan petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas Sub
Bagian;
- membuat konsep usulan pengadaan peralatan kantor, perbaikan peralatan
kerja dan kendaraan dinas untuk diajukan kepada pimpinan;
- mengatur pelayanan tamu dengan cara menyediakan tempat pertemuan dan
keperluan tamu sesuai dengan petunjuk atasan;
- mengatur penyediaan peralatan ruang rapat dan kegiatan lainnya agar
kegiatan dapat terlaksana dengan baik;
- menghimpun laporan tahunan pelaksanaan kegiatan dengan cara melakukan
kerjasama dengan semua staf untuk bahan laporan;
- mengkoordinasi kegiatan administrasi surat-surat masuk, pendistribusian,
pencatatan dengan mempedomani ketentuan yang ada untuk kelancaran
proses administrasi surat menyurat;
- menyusun, menyimpan dan memelihara data kebijakan pemerintah agar tetap
dalam keadaan baik dan mudah menemukan kembali;
- memelihara kebersihan, ketertiban, kenyamanan, keserasian dan penyediaan
keperluan di ruang kerja pimpinan dengan cara menata dan mengatur sesuai
perintah dan keinginan pimpinan;Mengatur dan menata surat-surat yang akan
ditandatangani pimpinan dengan cara mengelompokkan dan memilah-milah
sesuai dengan masing-masing jenisnya;
- mengusulkan kepangkatan dan kenaikan pangkat pegawai, mutasi kenaikan
gaji berkala, pensiun pegawai;
- menyusun dan membuat laporan daftar hadir pegawai, Daftar Urut
Kepangkatan (DUK), Karis/Karsu dan Karpeg serta pendataan pegawai;
- menginventarisasi dan membuat usulan pegawai yang akan mengikuti
pelatihan penjenjangan DIKLATPIM IV, III, II dan Diklat Teknis Fungsional
serta pendidikan formal yang telah memenuhi syarat;
6
- menyampaikan Analisis Jabatan (Anjab), Analisa Beban Kerja (ABK),
Standar Operasional Prosedur (SOP), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan
Promosi jabatan di lingkungan dinas;
- mengatur administrasi dan pengusulan pemberian penghargaan dan tanda jasa
kepada Pegawai Negeri Sipil dengan mempedomani ketentuan yang ada
untuk meningkatkan semangat kerja Pegawai Negeri Sipil;
- menyusun Laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
serta mendata inventaris barang;
- mengevaluasi pelaksanaan tugas di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
secara berkala untuk bahan perbaikan dan penyusunan program kerja dimasa
yang akan datang;
- mengumpulkan, mengolah data dan menyampaikan laporan keuangan untuk
pembuatan laporan tahunan kepada atasan;
- menyerahkan hasil-hasil temuan pemeriksaan kegiatan-kegiatan kepada
pimpinan kegiatan agar segera ditindaklanjuti;
- melakukan pendataan laporan keuangan kegiatan APBN dan APBD;
- menyiapkan bahan dan menyusun konsep nota keuangan belanja pegawai
dengan mempedomani data yang ada sebagai bahan penyusunan nota
keuangan bagi atasan;
- menyusun laporan pelaksanaan pembukuan anggaran rutin secara berkala
dengan mempedomani pembukuan yang telah dilakukan sebagai laporan dan
informasi bagi atasan serta bahan pertanggung jawaban;
- membuat daftar permintaan gaji pegawai, melakukan urusan pembayaran
gaji, membuat permintaan gaji pokok (impasing), rapel, honorarium
bendahara rutin dan gaji;
- menyiapkan bahan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dinas;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
7
2. Sub Bagian Perencanaan Program
Sub Bagian Perencanaan Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi sekretariat di bidang
perencanaan dan pelaporan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian
Perencanaan Program mempunyai fungsi :
- menyusun rencana kerja Satuan Organisasi perangkat daerah (Renja SKPD)
tahunan;
- memberi petunjuk dan arahan pada bawahan dengan cara lisan atau tulisan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
- mempersiapkan bahan-bahan untuk Musyawarah Rencana Pembangunan
Daerah (MUSRENBANGDA);
- mengkoordinir usulan rencana program/kegiatan di unit kerja melalui bidang
masing-masing untuk diteruskan ke BAPPEDA;
- menyusun dokumen RAPBD, APBD dan APBDP dari hasil pembahasan
Bidang/Bagian dan Seksi untuk diteruskan ke BAPPEDA;
- mengkoordinasikan penyampaian laporan program/kegiatan secara berkala di
unit kerja dari masing-masing pimpinan kegiatan;
- mempersiapkan bahan evaluasi pelaksanaan dengan cara menyiapkan
blangko-blangko yang telah dipersiapkan;
- mengumpulkan dan mengolah data yang berkenan dengan program kegiatan
dari bidang, bagian dan balai (UPT) untuk penyusunan kebijakan di unit
kerja;
- melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program/kegiatan
tahunan;
- menyusun Laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan dan Program;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
8
B. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktifitas Tenaga Kerja
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktifitas Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi
Dinas di bidang Pelatihan Kerja dan Produktifitas Tenaga Kerja. Untuk
melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelatihan Kerja dan Produktifitas Tenaga
Kerja mempunyai fungsi:
- perumusan rencana kegiatan tahunan;
- penyiapan dan penyusunan kebijakan teknis yang menyangkut Bidang
Pelatihan Kerja dan Produktifitas Tenaga Kerja;
- pengkoordinasian, evaluasi, inventarisasi bimbingan dan pembinaan teknis
pelatihan Kerja dan Produktivitas tenaga kerja.
- Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas :
- menyiapkan bahan petunjuk teknis pelatihan Kerja dan produktivitas tenaga
kerja;
- menyiapkan bahan pendaftaran dan perizinan Lembaga pelatihan kerja
kepada LPKS (Lembaga Pelatihan Kerja Swasta);
- Melakukan pembinaan terhadap Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS);
- menyiapkan bahan pengembangan dan pelaksanaan pelatihan tenaga kerja
serta uji keterampilan kerja;
- menyiapkan bahan pembinaan, pelatihan pemagangan dan peningkatan
produktivitas tenaga kerja;
- menyiapkan bahan layanan informasi pelatihan dan penyediaan data
produktivitas;
- menyiapan bahan penyuluhan produktivitas tenaga kerja;
- menyiapkan pengukuran produktivitas tenaga kerja;
- menyiapkan konsultasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi produktivitas
pada perusahaan kecil;
9
- menyiapakan arahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas kepada Kepala
Seksi;
- melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja membawahi :
1. Kepala Seksi Penyuluhan dan Pelatihan mempunyai tugas :
- melakukan pengumpulan dan penyusunan bahan perumusan pengembangan
dan pelaksanaan pelatihan kerja serta uji keterampilan kerja diseksi
penyuluhan dan pelatihan;
- melakukan penyelenggaraan pelatihan kerja;
- melakukan pemasaran program, fasilitas pelatihan, hasil produksi dan
lulusan pelatihan;
- melakukan Pengukuran dan Penyuluhan Produktivitas tenaga kerja;
- melakukan standarisasi kualifikasi produktivitas tenaga kerja;
- melakukan layanan pembinaan dan penyediaan data produktivitas;
- melakukan penyiapan pembinaan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja;
- melakukan pemberian layanan informasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
- melakukan peningkatan produktivitas tenaga kerja;
- melakukan monitoring dan evaluasi pada Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
(LPKS);
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
Kepala Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta mempunyai tugas :
- melakukan pengumpulan bahan pelaksanaan bimbingan ketenagakerjaan
dan pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS);
10
- melakukan pengumpulan dan penyusunan bahan pengembangan dan
pelaksanaan pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta;
- melakukan sertifikasi instruktur ketenagakerjaan;
- melakukan penyelenggaraan pelatihan instruktur Lembaga Pelatihan Kerja
Swasta (LPKS);
- melakukan pemberian izin dan pembinaan instruktur Lembaga Pelatihan
Kerja Swasta (LPKS);
- melakukan pembinaan, pengukuran, standarisasi dan penyuluhan
produktivitas instruktur Lembaga Pelatihan Kerja Swasta(LPKS);
- melakukan pemberian layanan informasi pelatihan dan produktivitas
instruktur Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS);
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Seksi Pendaftaran dan Perizinan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
Kepala Seksi Pendaftaran dan Perizinan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
mempunyai tugas :
- melakukan pengumpulan bahan perumusan kebijakan dibidang pendaftaran
dan perizinan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS);
- melakukan pengumpulan bahan pendaftaran dan perizinan Lembaga Pelatihan
Kerja Swasta (LPKS);
- melakukan pengumpulan, bimbingan, penyusunan dan pelaksanaan
pendaftaran dan perizinan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS);
- melakukan pembinaan lembaga pelatihan kerja serta uji keterampilan kerja;
- melakukan penyiapan bahan pemberian izin lembaga pelatihan swasta;
- melakukan sertifikasi bagi tenaga kerja;
- melakukan standarisasi kualifikasi Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS)
dan sertifikasi;
11
- melakukan layanan informasi, pembinaan dan penyediaan data Lembaga
Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dan sertifikasi;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
C. Bidang Penempatan Tenaga Kerja
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas membantu kepala
dinas dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan dibidang penempatan
tenaga kerja.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Kepala Bidang Penempatan
Tenaga Kerja mempunyai fungsi sebagai berikut:
- perumusan rencana dan program kegiatan tahunan;
- penyiapan dan penyusunan kebijakan teknis yang menyangkut informasi
penempatan tenaga kerja;
- pengkoordinasian, penyelarasan dan penyerasian kegiatan Bidang
Penempatan Tenaga Kerja.
Bidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas:
- menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis penempatan tenaga kerja;
- menyiapkan bahan pelaksanaan dan penempatan penyaluran tenaga kerja
dalam dan luar negeri;
- melakukan pelayanan antar kerja instansi pemerintah dan swasta;
- melakukan Penerbitan izin LPTKS (Lembaga Penempatan Tenaga Kerja
Swasta) dalam lingkungan didaerah;
- mengelola informasi pasar kerja di daerah;
- melaksanakan pelayanan pemberian kartu AK I, AK II, AK III, AK IV, AK
V, Angkatan Kerja Lokal (AKL) dan Angkatan Kerja Antar Daerah (AKAD);
- menyiapkan perlindungan dan penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di
luar negeri (Pra dan Purna penempatan) di daerah;
- menyiapkan penerbitan dan perpanjangan IMTA (Izin Mempekerjakan
Tenaga Asing);
12
- menyiapkan pelaksanaan perluasan tenaga kerja mandiri;
- menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis penempatan tenaga kerja
wanita, penyandang cacat, tenaga kerja lokal/setempat, tenaga kerja antar
daerah dan tenaga kerja asing.
- melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya
Bidang Perluasan Tenaga Kerja membawahi :
1. Seksi Pelayanan Antar Kerja
Kepala Seksi Pelayanan Antar Kerja mempunyai tugas :
- melakukan penyiapan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan informasi tentang Pelayanan Antar Kerja;
- melakukan pelayanan pendaftaran pencari kerja, dengan mencatat data
pribadi pencari kerja dalam buku registrasi;
- melakukan pelayanan pemberian kartu AK 1, AK II, AK III, AK IV dan AK
V;
- melakukan pencatatan dan pengklafikasian data pencari kerja menurut
pendidikan, jenis kelamin, umur serta pengalaman kerja yang dimiliki oleh
pencari kerja;
- melakukan pengumpulan dan pengolahan data pencari kerja untuk
penyusunan naskah informasi persediaan tenaga kerja;
- menyebarluaskan informasi persediaan tenaga kerja kepada masyarakat
pengguna tenaga kerja dan melalui kunjungan ke perusahaan-perusahaan;
- melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
- melakukan penyiapan pelayanan antar kerja umum, khusus, bimbingan
jabatan dan analisis jabatan;
- melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
13
- menyiapkan bimbingan usaha mandiri untuk daya gunaan tenaga kerja muda
terdidik dan tenaga kerja muda mandiri profesional;
- menyiapkan rencana, bahan dan pedoman penyuluhan dan bimbingan jabatan
pada pencari kerja perusahaan dan lembaga lainnya untuk mengetahui
persyaratan dalam menduduki jabatan yang sesuai dengan bakat minat dan
keterampilan serta analisis jabatan;
- menyebarluaskan informasi pasar/bursa kerja melalui papan pengumuman,
pamflet, media cetak, elektronik, buklet atau kaflet;
- mengumpulkan data lowongan kerja dan data pencari kerja untuk
pembuatan/penyusunan naskah informasi pasar kerja;
- melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pendayagunaan tenaga kerja
cacat, lanjut usia dan wanita;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Seksi Pengelolaan Penempatan Tenaga Kerja
Kepala Seksi Pengelolaan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas:
- melakukan penyiapan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan pengelolaan penempatan tenaga kerja;
- meneliti dan melakukan penelitian tentang Rencana Penggunaan Antar Kerja
Antar Daerah (RPTKAD) dengan membubuhkan persetujuan pada RPTKAD,
serta meneliti draf perjanjian kerja yang akan diterapkan dan melakukan
konsultasi dengan Bidang Hubungan Industrial dan Perselisihan Hubungan
Industrial;
- melakukan penyiapan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi
yang berhubungan dengan pengelolaan penempatan tenaga kerja mengenai
Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) keluar negeri;
14
- melakukan pengolahan dan penyiapan data pencari kerja sesuai dengan
persyaratan lowongan pekerjaan untuk disampaikan kepada pengguna tenaga
kerja;
- melakukan penyiapan perumusan pedoman dan petunjuk teknis di bidang
pengelolaan penempatan tenaga kerja;
- meneliti dan melakukan proses permohonan rekrut dalam rangka penyediaan
calon tenaga kerja dan proses Surat Persetujuan Penempatan terhadap
pelaksanaan penempatan tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah (SPP
AKAD);
- melakukan proses perizinan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta
(LPTKS);
- melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan dan penyiapan bahan
petunjuk pemecahan masalah mengenai AKL, AKAD, TKI dan LPTKS;
- melakukan proses perizinan bagi pelaksana Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia (PPTKIS), penempatan Angkatan Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja
Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN);
- melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
- mencari dan menghimpun data lowongan kerja dan persyaratan jabatan dari
perusahaan, mencatat dalam buku register sebagai bahan antar kerja;
- melakukan pengolahan data pencari kerja dan informasi lowongan yang
tersedia selanjutnya memanggil pencari kerja untuk memberikan penjelasan
tentang lowongan yang sesuai pada pencari kerja dan klasifikasinya;
- menghubungkan antar pencari kerja dengan instansi dengan perusahaan yang
membutuhkan dengan memberi pengantar dan menghubungi perusahaan
pengguna tenaga kerja;
- melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan terhadap Pelaksana
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) meliputi tempat
penampungan TKI dan Perizinan PPTKIS;
15
- melakukan penyiapan bahan proses pemberian izin tenaga kerja asing serta
pendataan penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA)di daerah;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Seksi Perluasan dan Kesempatan Kerja
Kepala Seksi perluasan dan kesempatan kerja mempunyai tugas:
- melakukan penyiapan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan perluasan kerja dan kesempatan kerja;
- memberikan pembinaan dan bimbingan pelaksanaan dan penempatan tenaga
kerja pemuda, wanita, penyandang cacat, dan usia lanjut bekerja sama dengan
instansi terkait;
- memberikan penyuluhan dan bimbingan usaha mandiri, terapan teknologi
tepat guna, teknologi padat karya, Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional
(TKPMP) dalam rangka perluasan kerja dan kesempatan kerja;
- menyiapkan bahan perluasan kesempatan kerja dan memberikan penyuluhan
kepada masyarakat tentang Teknologi Tepat Guna (TTG) serta memberikan
bimbingan dan praktek penggunaan agar tercipta pengembangan potensi
wilayah serta pendayagunaan tenaga kerja penganggur dan setengah
penganggur;
- merencanakan tenaga kerja daerah dan perluasan kerja;
- memberikan penyuluhan dan bimbingan usaha mandiri, terapan Teknologi
Tepat Guna (TTG), Padat Karya, Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional
(TKPMP) dan Tenaga Kerja Sarjana (TKS) dalam rangka perluasan kerja dan
kesempatan kerja;
- menyiapkan bahan penerbitan, perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga
Asing (IMTA) yang lokasi kerja dalam daerah;
- melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembentukan dan penggunaan
tenaga kerja sukarelawan;
16
- melakukan penyiapan bahan perluasan kerja mandiri padat karya teknologi
tepat guna dan sektor informal;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
D. Bidang Hubungan Industrial
Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
merumuskan dan melaksanakan kebijakan di Bidang Hubungan Industrial.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Hubungan
Industrial mempunyai fungsi sebagai berikut :
- perumusan rencana dan program kegiatan setiap tahunnya;
- penyiapan dan penyusunan kebijaksanaan teknis yang menyangkut Hubungan
Industrial;
- perumusan, pengkajian, penetapan pengesahan peraturan perusahaaan dan
pendaftaran perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang beroperasi di
daerah;
- perumusan, pengkajian dalam pencegahan dan penyelesaian perselisihan
Hubungan Industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan di daerah.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Hubungan Industrial mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
- melaksanakan pembinaan lembaga hubungan industrial yang dinamis, serasi
dan harmonis antar pekerja, majikan dan pemerintah;
- melaksanakan pemantauan, menampung dan membantu penyelesaian
berbagai masalah perburuhan dan perselisihan perburuhan;
- melaksanakan arahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas kepada para
Kepala Seksi di Bidang Hubungan Industrial;
- memberikan arahan dan mengadakan rapat dengan staf dalam rangka
pelaksanaan tugas di Bidang Hubungan Industrial;
- melaksanakan pemantauan pembuatan pengesahan peraturan perusahaan dan
pendaftaran perjanjian kerja bersama perusahaan di daerah;
17
- memberikan arahan dalam pencegahan dan penyelesaian perselisihan
Hubungan Industrial, Mogok Kerja, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),
Survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan Penutupan Perusahaan yang
bermasalah di daerah;
- melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap perusahaan di daerah;
- melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya
Bidang Hubungan Industrial membawahi :
1. Seksi Norma dan Syarat Kerja
Kepala Seksi Norma dan Syarat Kerja mempunyai tugas:
- meneliti tugas yang akan dikerjakan dengan cara membaca disposisi, isi surat
masuk program kerja yang ada untuk menentukan prioritas tugas;
- membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing
agar tugas yang ada dapat dilaksanakan tepat waktu;
- memberi petunjuk kepada bawahan secara lisan atau tertulis sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
- melakukan pembinaan pada perusahaan swasta/BUMN/BUMD;
- melakukan pembinaan dan inventarisasi pelaksanaan persyaratan kerja tentang
Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP) dan Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB);
- menyusun dan meneliti Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan sembilan harga
bahan pokok;
- menyiapkan bahan dan rencana sidang komisi pengupahan dalam rangka
penetapan upah minimum;
- melakukan dan pembinaan dan penerapan norma kerja, hubungan kerja dan
purna kerja;
- melakukan pembinaan Koperasi Pekerja/ Buruh, serikat pekerja dan serikat
buruh;
18
- menyusun laporan pelaksanaan tugas seksi setiap bulannya untuk sebagai
bahan informasi dan laporan pada atasan;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Seksi Perselisahan Hubungan Industrial
Kepala Seksi Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas:
- menerima, menginventarisasidan menyelesaikan masalah perburuhan sesuai
dengan Undang-Undang No 21 tahun 2000;
- menyiapkan bahan pembinaan tata cara penyelesaian Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) dan perselisihan perburuhan;
- memantau/ menyelesaikan keresahan/unjuk rasa /permogokan tenaga kerja
yang diakibatkan kebijaksanaan perusahaan/pemerintahan.
- menyiapkan bahan pendataan perusahaan milik swasta di daerah;
- menyiapkan bahan penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial sebagai
akibat dari penutupan perusahaan;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Seksi Kelembagaan dan Kerjasama Hubungan Industrial
Kepala Seksi Kelembagaan dan Kerjasama Hubungan Industrial mempunyai
tugas:
- menyiapkan bahan pembinaan dan penerapan Jaminan Sosial, aspek
kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan;
- menyiapkan bahan pendidikan Hubungan Industrial Pancasila (HIP) secara
komprehensif di perusahaan;
- melakukan pembinaan dan arahan pada bawahan dengan cara lisan dan
tulisan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
- menyiapkan bahan pembinaan kepada Lembaran Kerja Sama (LKS) Bipartit
dan Lembaran Kerja Sama (LKS) Tripartit daerah;
- membuat laporan rutin dan berkala tentang pelaksanaan tugas;
19
- melakukan monitoring dan evaluasi tentang pelaksanaan penyuluhan
organisasi pekerja/Buruh maupun pendidikan Hubungan Industrial Pancasila
(HIP) Komprehensif;
- melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
1.4 KELEMBAGAAN
Kelembagaan dalam organisasi menjadi faktor utama dalam menentukan
untuk mencapai keberhasilan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan
Hilir.K.elembagaan menyangkut aspek organisasi, sumber daya manusia serta
sarana dan prasarana yang memadai.
1.4.1 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 12Tahun
2016 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas
Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Struktur Organisasi Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja;
d. Bidang Penempatan Tenaga Kerja;
e. Bidang Hubungan Industrial;
Kelompok Jabatan Fungsional;
1. Sekretaris terdiri dari :
a. Sub Bagian Ketatausahaan;
b. Sub Bagian Perencanaan Program
2. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja
a. Seksi Penyuluhan dan Pelatihan;
b. Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta;
c. Seksi Penadaftaran dan Perizinan Lembaga Pelatihan Kerja
Swasta.
20
3. Bidang Penempatan Tenaga Kerja
a. Seksi Pelayanan Antar Kerja;
b. Seksi Pengelolaan Penempatan Tenaga Kerja;
c. Seksi Perluasan dan KesempatanKerja;
4. Bidang Hubungan Industrial
a. Seksi Norma dan Syarat Kerja;
b. Seksi Perselisihan Hunbungan Industrial;
c. Seksi Kelembagaan dan Kerjasama Industrial;
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS TENAGA KERJA
KEPALA DINAS
SEKSI PENYULUHAN DAN PELATIHAN
SEKSI PEMBINAAN LEMBAGA
PELATIHAN KERJA SWASTA
SEKSI PENDAFTARAN DAN PERIZINAN
LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA
SEKRETARIS
BIDANG PELATIHAN KERJA DAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SUBBAG PROGRAM
DANPERENCANAAN
BIDANG
PENEMPATAN TENAGA KERJA
SEKSI
PELAYANAN ANTAR KERJA
SEKSI PENGELOLAAN
PENEMPATAN TENAGA
KERJA
SEKSI PERLUASAN DAN
KESEMPATAN KERJA
SUBBAG KETATAUSAHAAN
BIDANG HUBUNGAN
INDUSTRIAL
BIDANG NORMA DAN SYARAT
KERJA
SEKSI PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
SEKSI KELEMBAGAAN DAN
KERJASAMA HUBNGAN
INDUSTRIAL UPT
22
1.4.2 Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir didukung oleh personel/Sumber Daya Manusia sebanyak
48 (empat puluh delapan) orang, terinci sebagai berikut:
1.4.2.1 Menurut Pangkat dan Golongan
Dilihat dari tingkat pendidikan komposisi terbanyak adalah pegawai
berpendidikan sarjana (S1) yaitu 11 (sebelas) orang atau sebesar 45 % dari
seluruh pegawai, sedangkan urutan ke dua adalah pegawai berpendidikan SMA
yaitu 7 (tujuh) orang atau sebesar 29% dari seluruh pegawai. Dengan demikian
jumlah ini tidak memadi meningkatkan SDM, saat ini beberapa pegawai yang
berasal dari SMA tengah melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, diharapkan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir
membuka kesempatan yang lebih luas melalui program beasiswa pegawai.
1.4.2.2 Menurut Tingkat Pendidikan
N
O Pegawai Pendidikan Normal Diklat
PNS TKK/
Honor S2 S1 D3 D2 SMA SMP
Penjenjangan
Fungsi
onal Diklat
PIM I
Diklat
PIM II
Diklat
PIM III
Diklat
PIM
IV
24 24 2 11 3 1 7 - - - 7 5 -
NO PANGKAT GOLONGAN JUMLAH
(1) (2) (3) (4)
1 Pembina Tk I IV/b 1
2 Pembina IV/a 5
3 Penata Tk I III/d 6
4 Penata III/c 2
5 Penata Muda Tk I III/b 1
6 Penata Muda III/a 2
7 Pengatur Tk I II/d 1
8 Pengatur II/c 6
9 Pengatur Muda Tk I II/b -
10 Pengatur Muda II/a -
11 Tenaga Honor - 24
Jumlah 48
23
Berdasarkan jenis jabatannya, dapat dilihat Dinas Tenaga Kerja
Kab.Rokan Hilir yang menduduki jabatan struktural sebanyak 15 orang.
sedangkan pegawai Dinas Tenaga Kerja Kab. Rohil terbanyak berada pada
golongan III, yaitu mencapai 45% dari seluruh pegawai. Demikian pula halnya
dengan golongan IV yang mencapai 25% dari seluruh pegawai Dinas Tenaga
Kerja Kab.Rohil. Dengan demikian dari segi golongan kepangkatan, jumlahnya
dianggap kurang cukup memadai dikarenakan tidak adanya pejabat yang
menduduki eselon II ( Kepala Dinas Definitif ).
1.4.2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Kerja
No Unit Kerja Jumlah
% L P
1 Kepala 1 - 3.85
2 Sekretariat 6 6 46.15
3 Bidang Hubungan Industrial 4 1 19.23
4 Bidang Penempatan Tenaga Kerja 3 1 15.38
5 Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas Tenaga Kerja 2 2
15.38
Jumlah 16 10 100
1.4.3 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir yang
digunakan cendrung kurang mencukupi/mendukung kegiatan- kegiatan di dinas
seperti Air Conditioner (AC), Komputer/Laptop, printer, mesin fotocopy serta
Kendaraan Dinas untuk Operasional baik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat).
1.4.4 Keuangan
NO Kode
Rekening Uraian Anggaran (Rp)
Reaalisasi
(Rp)
Persentas
e (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 5.1 Belanja Tidak
Langsung
3.063.782.703 2.750.251.829 89
2 5.2. Belanja Langsung 4.353.257.500 1.695.754.225 39
24
1.4.5 Sistem Penyajian
Dalam laporan akuntabilitas ini disajikan data kegiatan maupun sumber
pembiayaan yang bersifat strategis, yaitu data kegiatan pembangunan
sebagaimana tercantum dalam APBD Tahun Anggaran 2018. Strategis di sini
dimaksudkan dalam kegiatan yang mempunyai bobot strategis dalam kaitannya
dengan pelaksanaan Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Rokan Hilir.
Laporan akuntabilitas kinerja ini terdiri dari 4 (empat) bab dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB 1 Pendahuluan, Menguraikan tentang :Latar Belakang,
Maksud dan Tujuan, Tugas Pokok Fungsi Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Rokan Hilir, Kelembagaan dan
Sistematika Penyajian.
BAB 2 Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja.
BAB 3 Akuntabilitas Kinerja Menguraikan Tentang : Pengukuran
Kinerja, Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja, Serta
Akuntabilitas Keuangan
BAB 4 Penutup Menguraikan Tentang Tinjauan Secara Umum
Terhadap Kinerja Yang Telah Dicapai Termasuk Upaya
Strategis Untuk Meningkatkan Kinerja Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Rokan Hilir Di Tahun Mendatang.
25
BAB II
RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS
Perencanaan strategis merupakan suatu proses perencanaan yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu, berisi visi,
misi, tujuan sasaran dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan
program. Perencanaan strategis juga merupakan langkah awal yang harus
dilakukan oleh Instansi Pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan
strategis, baik lokal, nasional maupun global dan tetap berada dalam tantangan
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan
perencanaan strategis yang jelas dan sinergis
Dokumen Perencanaan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir Tahun
2016-2021 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan
dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang
menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal,
yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan
yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan
secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran
pembiayaan.
2.1.1 Visi
Visi merupakan rumusan umum keaadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan, visi Dinas Tenaga Kerja adalah “ terwujudnya Tenaga Kerja
Profesional guna mendukung terwujudnya Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
yang lebih sejahtera.
2.1.2 Misi
Misi 1 : Meningkatkan Pelayanan Kesejahteraan Tenaga Kerja;
Misi 2 : Meningkatkan Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja;
Misi 3 : Meningkatkan Hubungan Industrial yang harmonis dan perlindungan;
Misi 4 : Mewujudkan Kinerja Organisasi yang Baik
26
2.1.3 Tujuan dan Sasaran Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan masalah dan menangani
isu strategis daerah yang dihadapi. Tujuan jangka menengah Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Melalui Pelatihan Keterampilan.
2. Meningkatkan Kesempatan Kerja.
3. Meningkatkan Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
4. Meningkatkan Pelayanan Publik dan Administrasi Perkantoran.
5. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Aparatur.
6. Pembinaan dan Pengembangan Karier Pegawai.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran
memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator
kinerja. Berikut di bawah ini tujuan , sasaran, indikator kinerja sebelum dan
sesudah REVIU:
Tabel 2.1
Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Jangka Menengah Pelayanan Dinas
Tenaga Kerja Tahun 2016-2021
(SEBELUM DAN SETELAH REVIU TAHUN 2018)
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Sebelum
Revisi Setelah Revisi
Sebelum
Revisi Setelah Revisi
Sebelum
Revisi Setelah Revisi
1 2 3 4 5 6
MISI 1 : Meningkatkan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja
Meningkatkan
kualitas dan
produktivitas
tenaga kerja
melalui
pelatihan
keterampilan
Meningkatkan
kualitas dan
produktivitas
tenaga kerja
melalui
pelatihan
keterampilan
Meningkatnya
Kompetensi
Tenaga Kerja
Meningkatnya
Kompetensi
Tenaga Kerja
Presentase
Tenaga Kerja
Yang
Kompeten (%)
Presentase
Tenaga Kerja
Yang
Kompeten (%)
Jumlah Calon
Wirausaha
Baru (orang)
Jumlah Calon
Wirausaha
Baru (orang)
27
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan
Sebelum
Revisi Setelah Revisi
Sebelum
Reviu
Setelah
Reviu Sebelum Reviu Setelah Reviu
1 2 3 4 5 6
MISI 2 : Meningkatkan Penempatan Tenaga Kerja
Meningkatka
n Penempatan
tenaga kerja
dan perluasan
kesempatan
kerja
Meningkatkan
Penempatan
tenaga kerja dan
perluasan
kesempatan
kerja
Menurunnya
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
Menurunnya
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (%)
Jumlah Angka
Pengangguran
terhadap
Angkatan Kerja
Meningkatnya
Penempatan
Tenaga Kerja
Meningkatnya
Penempatan
Tenaga Kerja
Tingkat
Partisipasi
Angkatan Kerja
(%)
Jumlah
Penempatan
Tenaga Kerja
Jumlah Lowongan
Pekerjaan Baru
Jumlah Lowongan
Pekerjaan Baru
Presentase
Pencari Kerja
Terdaftar Yang
Ditempatkan
Presentase
Pencari Kerja
Terdaftar Yang
Ditempatkan
Persentase
Penyerapan
Tenaga Kerja
Lokal
Persentase
Penyerapan
Tenaga Kerja
Lokal
MISI 3 : Meningkatkan pembinaan Perluasan Kesempatan Hubungan Industrial dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Meningkatkan
perlindungan dan
pengembangan
lembaga
ketenagakerjaan
Meningkatk
an
perlindunga
n dan
pengembang
an lembaga
ketenagakerj
aan
Meningkatnya
Perlindungan
Ketenagakerjaa
n
Meningkatnya
Perlindungan
Ketenagakerja
an
Prosentase
Perusahaan Yang
Berkasus Tentang
Ketenagakerjaan
Prosentase
Perusahaan Yang
Berkasus Tentang
Ketenagakerjaan
Prosentase
Perusahaan Yang
Berkasus Tentang
Ketenagakerjaan
Prosentase
Perusahaan Yang
Berkasus Tentang
Ketenagakerjaan
Persentase Kasus
Yang
Diselesaikan
Melalui Perjanjian
Bersama (PB)
Persentase Kasus
Yang
Diselesaikan
Melalui Perjanjian
Bersama (PB)
Persentase
Pekerja/Buruh
Yang Menjadi
Peserta Program
Jamsostek
Persentase
Pekerja/Buruh
Yang Menjadi
Peserta Program
Jamsostek
Jumlah
Perusahaan Yang
Melaksanakan
Peraturan
Ketenagakerjaan
Jumlah
Perusahaan Yang
Melaksanakan
Peraturan
Ketenagakerjaan
28
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan
Sebelum
Revisi
Setelah
Revisi
Sebelum
Reviu Setelah Reviu
Sebelum
Reviu Setelah Reviu
1 2 4 6 3
MISI 4 : Meningkatkan Kinerja Organisasi yang Baik
Meningkatkan
Kinerja dan
Pelayanan
Organisasi
Meningkatk
an Kinerja
dan
Pelayanan
Organisasi
Meningkatn
ya Kualitas
Pelayanan
dan Kinerja
Organisasi
Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan dan
Kinerja
Organisasi
Durasi/lamany
a pengurusan
AK2
Durasi/lamanya
pengurusan AK2
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
Indeks Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
Nilai Evaluasi
AKIP
Disnaker
Nilai Evaluasi
AKIP Disnaker
Persentase
temuan yang
ditindaklanjuti
Persentase temuan
yang
ditindaklanjuti
Nilai Maturitas
SPIP Disnaker
Persentase
Laporan
Keuangan yang
diselesaikan tepat
waktu
2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata
pemerintah yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara
Pemberdayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah,
Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis instansi pemerintah, adapun IKU Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Rokan Hilir sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini.
29
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Tahun 2016-2021 Sebelum
Reviu
No SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
FORMULASI SUMBER
DATA
1 Meningkatny
a Kompetensi
Tenaga Kerja
Presentase Tenaga
Kerja Yang Kompeten
(%)
Jumlah Tenaga Kerja yang
terlatih/Jumlah Tenaga Kerja
yang terdaftar x 100 %
DISNAKER
Jumlah Calon
Wirausaha Baru
(orang)
Calon Wirausaha Baru DISNAKER
2 Menurunnya
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
Tingkat Pengangguran
Terbuka (%)
Jumlah Pegangguran/Jumlah
Angkatan Kerja x 100 %
DISNAKER
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (%)
Jumlah Angkatan
Kerja/Jumlah Penduduk Usia
Kerja x 100 %
DISNAKER
3 Meningkatny
a Penempatan
Tenaga Kerja
Jumlah Lowongan
Pekerjaan Baru
Lowongan pekerjaan baru PERUSAHA
AN
Presentase Pencari
Kerja Terdaftar Yang
Ditempatkan
Jumlah Pencari kerja yang
ditempatkan/Jumlah Pencari
Kerja yang terdaftar x 100 %
DISNAKER
Persentase Penyerapan
Tenaga Kerja Lokal
Jumlah Tenaga Kerja
Lokal/Tenaga Kerja
Keseluruhan x 100 %
PERUSAHA
AN
4 Meningkatny
a
Perlindungan
Ketenagakerj
aan
Prosentase Perusahaan
Yang Berkasus
Tentang
Ketenagakerjaan
Jumlah Perusahaan yang
berkasus/jumlah perusahaan
x 100 %
DISNAKER
Prosentase Kasus Yang
Diselesaikan Melalui
Perjanjian Bersama
(PB)
Jumlah Kasus yang
dilaporkan/jumlah kasus
yang diselesaikan x 100 %
DISNAKER
Prosentase
Pekerja/Buruh Yang
Menjadi Peserta
Program Jamsostek
Jumlah Tenaga Kerja yang
terdaftar/jumlah tenaga kerja
yang mengikuti jamsostek x
100 %
PERUSAHA
AN
Jumlah Perusahaan
Yang Melaksanakan
Peraturan
Ketenagakerjaan
Perusahaan Yang
Melaksanakan Peraturan
Ketenagakerjaan
PERUSAHA
AN
5 Terwujudnya
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
Durasi/lamanya
pengurusan Kartu AKI
SOP Pembuatan Kartu AK I
berdurasi 20 menit
DISNAKER
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Pelayanan OPD terhadap
masyarakat baik dan
memuaskan
MASYARA
KAT
Sumber Data: Dinas Tenaga Kerja Kab. Rokan Hilir 2018
30
Pada tanggal 4 April sampai dengan 6 April 2018 Bagian ORPAD & RB
(Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi)
Sekretariat Kab. Rokan Hilir Melaksanakan Reviu IKU RENSTRA SKPD, yang
dilakukakan Tim Reviu Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Hasilnya atau Rekomendasi Tim
Menpan sebagai berikut:
Tabel 2.3
Rincian Target Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kab. Rohil
Hasil REVIU Tahun 2018
Sumber Data: Dinas Tenaga Kerja Kab. Rokan Hilir 2018
N
o TUJUAN INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN
KE-
2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan kualitas
dan produktivitas
tenaga kerja melalui
pelatihan keterampilan
Presentase Tenaga Kerja Yang
Kompeten (%)
52% 54% 56% 58% 60%
Jumlah Calon Wirausaha Baru
(orang)
50 org 75 org 100
org
125
org
150
org
2 Meningkatkan
Penempatan tenaga
kerja dan perluasan
kesempatan kerja
Jumlah Angka Pengangguran
Terhadap Angkatan Kerja
8,8% 8,6 % 8,4% 8,2% 8%
Jumlah Penempatan Tenaga Kerja 63,71
%
63,9% 64% 64,15
%
64,30
%
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 100
loker
150
loker
200
loker
250
loker
300
loker
Presentase Pencari Kerja Terdaftar
Yang Ditempatkan
10% 15% 20% 25% 30%
Persentase Penyerapan Tenaga Kerja
Lokal
25% 30% 35% 40% 45%
3 Meningkatkan
perlindungan dan
pengembangan
lembaga
ketenagakerjaan
Prosentase Perusahaan Yang
Berkasus Tentang Ketenagakerjaan
30% 25% 23% 22% 20%
Persentase Kasus Yang Diselesaikan
Melalui Perjanjian Bersama (PB)
50% 55% 60% 65% 70%
Persentase Pekerja/Buruh Yang
Menjadi Peserta Program Jamsostek
85% 88% 89% 91% 92%
Jumlah Perusahaan Yang
Melaksanakan Peraturan
Ketenagakerjaan
10 Prs 12 Prs 15 Prs 17 Prs 20 Prs
4 Meningkatkan Kinerja
dan Pelayanan
Organisasi
Durasi/lamanya pengurusan AK1 20
menit
20
menit
20
menit
20
menit
20
menit
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik baik sangat
baik
sangat
baik
sangat
baik
Nilai Evaluasi AKIP Disnaker C CC CC B B
Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
60% 70% 80% 90% 100%
Nilai Maturitas SPIP Disnaker n/a Level
2
Level
3
Level
3
Level
3
Persentase Laporan Keuangan yang
diselesaikan tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100%
31
2.2.1 Sasaran
Sasaran adalah yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun tertentu.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, sehingga penetapan sasaran harus
selaras dan mempunyai hubungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan
dalam renstra. Sasaran harus spesifik dan terukur berdasarkan indikator kinerja
tertentu setiap akhir tahun dan pencapaian sasaran harus diukur pencapaian
kinerjanya.
Sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun 2018 (Setelah Reviu) dengan indikator dan target capaiannya
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4.
Reviu Sasaran Dinas Tenaga Kerja Kab. Rokan Hilir
No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
MISI 1 : Meningkatkan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja
1 Meningkatnya Kompetensi
Tenaga Kerja
Presentase Tenaga Kerja Yang Kompeten (%) 54%
Jumlah Calon Wirausaha Baru (orang) 75 org
MISI 2 : Meningkatkan Penempatan Tenaga Kerja
2 Menurunnya Tingkat
Pengangguran Terbuka
Jumlah Angka Pengangguran terhadap Angkatan Kerja 8,6 %
Jumlah Penempatan Tenaga Kerja 63,9%
3 Meningkatnya Penempatan
Tenaga Kerja
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 150 loker
Presentase Pencari Kerja Terdaftar Yang Ditempatkan 15%
Persentase Penyerapan Tenaga Kerja Lokal 30%
MISI 3 : Meningkatkan pembinaan Perluasan Kesempatan Hubungan Industrial dan Perlindungan
Tenaga Kerja
3 Meningkatnya
Perlindungan
Ketenagakerjaan
Prosentase Perusahaan Yang Berkasus Tentang
Ketenagakerjaan
25%
Persentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian
Bersama (PB)
55%
Persentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta
Program Jamsostek
88%
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan
Ketenagakerjaan
12 prs
MISI 4 : Meningkatkan Kinerja Organisasi yang Baik
4 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan dan Kinerja
Organisasi
Durasi/lamanya pengurusan AK1 20 menit
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik
Nilai Evaluasi AKIP Disnaker CC
Persentase temuan yang ditindaklanjuti 70%
Nilai Maturitas SPIP Disnaker Level 2
Persentase Laporan Keuangan yang diselesaikan tepat
waktu
100%
32
2.3 RENCANA KINERJA TAHUN 2018
Rencana Kinerja (Renja) merupakan penjabaran dari Rencana Strategis
(Renstra). Renja disusun setiap tahun dan memuat informasi tentang :
a. Sasaran yang ingin dicapai dalam tahun bersangkutan
b. Indikator kinerja dan target capaiannnya
c. Program & Kegiatan
Tabel 2.5
Rencana Kinerja (RENJA)Tahun 2018
No Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Pagu
Indikatif Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan
Tolak Ukur Target
(%) Tolak Ukur
Target
(%)
BELANJA
LANGSUNG
4.321.000.000
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
1.902.704.900
01 Penyediaan jasa
surat menyurat
Penerimaan dan
Pengeluaran serta
Pendistribusian surat
menyurat
100
Surat
Terkoordinirnya
pembuatan surat dan
pendistribusian surat
menyurat
100
Surat
20,000,000
02 Penyediaan jasa
komunikasi,
sumber daya air
dan listrik
Pendistribusian
Pembayaran air dan
listrik
12
bln
Terpenuhinya
Pembayaran air dan
listrik kantor disnaker
12
bln
230,000,000
08 Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
Pembayaran honor
tenaga jasa
kebersihan Disnaker
4
org
terlaksananya
pembayaran honor
tenaga jasa
kebersihan
4 org 13,200,000
10 Penyediaan Alat
Tulis Kantor
Tersedianya alat tulis
kantor
1
thn
terpenuhinya
penyediaan alat tulis
kantor
1 thn 150,000,000
11 Penyediaan
Barang Cetakan
dan Penggandaan
Tersedianya barang
cetakan dan
penggandaan
1
thn
Terpenuhinya barang
cetakan dan
penggandaan
1 thn 150,000,000
12 Penyediaan
Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Tersedianya
komponen instalasi
listrik/penerangan
pembangunan kantor
1
thn
Terlaksananya
pelaksanaan tugas
dikantor
1 thn 59,425,000
14 Penyediaan
Peralatan Rumah
tangga
Tersedianya peralatan
kebersihan dan bahan
pembersih
1
thn
Kebersihan kantor
dan perkarangan
1 thn 50,009,900
15 Penyediaan Bahan
Bacaan dan
Peraturan
Perundang-
undangan
Tersedianya surat
kabar/majalah
1
thn
Bertambahnya bahan
bacaan bagi aparatur
1 thn 86,700,000
33
N
o Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Pagu
Indikatif
Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan
Tolak Ukur
Targ
et
(%)
Tolak Ukur
Targ
et
(%)
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
1.902.704.900
17 Penyediaan
Makanan dan
minuman
Tersedianya
makanan dan
minuman
1thn Terwujudnya
ketersediaan
makanan dan
minuman
1thn 170,000,000
18 Rapat-rapat
Koordinasi dan
Konsultasi Keluar
Daerah
Kunjungan dalam
rangka rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi keluar
daerah
1 thn Terwujudnya rapat-
rapat koordinasi
dan konsultasi
1 thn 339,170,000
19 Penyediaan Jasa
Tenaga
Administrasi
Kantor
Pembayaran honor
tenaga honorer
Disnaker
31
org
Terlaksananya
Pembayaran honor
tenaga honorer
31
org
115,800,000
20 Rapat-rapat
Koordinasi dan
Konsultasi Dalam
Daerah
Kunjungan dalam
rangka rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi dalam
daerah
1 thn Terciptanya
kelancaran tugas-
tugas koordinasi
dan konsultasi
dalam daerah
1 thn 518,400,000
Penyelesaian
Pembayaran Gaji
Tenaga
Administrasi
Kantor Bulan
Oktober,
November,
Desember Tahun
Anggaran 2017
Terpenuhinya
Penyelesaian
Pembayaran Tenaga
Administrasi
Perkantoran
31
org
Penyelesaian
Pembayaran Gaji
Tenaga
Administrasi
Kantor
31
org
0
Penyelesaian
Pembayaran
Penyediaan Jasa
Kebersihan
Perkantoran
Bulan Oktober,
November
Desember Tahun
Anggaran 2017
Terpenuhinya
Penyelesaian
Pembayaran
Penyediaan Jasa
Kebersihan
Perkantoran
4
org
Penyelesaian
Pembayaran
Penyedian Jasa
Kebersihan
Perkantoran
4
org
0
34
N
o Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Pagu
Indikatif
Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan
Tolak Ukur
Targ
et
(%)
Tolak Ukur Targe
t (%)
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Aparatur
316.624.000
23 Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Mobil Jabtan
Jumlah kendaraan
mobil jabatan
1
Unit
Terpeliharanya
mobil jabatan
1
Unit
141,624,000
24 Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan
dinas/operasional
1
Unit
Terpeliharanya
kendaraan
dinas/operasion
al
1
Unit
100,000,000
28 Pemeliharaan
Rutin Berkala
Peralatan Gedung
Kantor
Perbaikan alat-alat
penunjang sarana
dan prasarana kantor
1 thn Peralatan kantor
terawat dengan
baik
1
thn
75,000,000
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
500.000.000
1 Pendidikan dan
Pelatihan Formal
Aparatur yang
mengikuti
kursus/pelatihan/bim
tek
12
org
Aparatur yang
jabatannya
sesuai
kompetensi
12
org
500,000,000
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan
307.201.100
01 Penyusunan
Laporan Capaian
Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
(LAKIP, LPPD,
LKPJ)
Laporan kinerja
SKPD, LAKIP,
LPPD dan LKPJ
3
Dok
Terlaksananya
pelaporan
administrasi
SKPD
3
Dok
81,441,100
04 Penyusunan
Laporan Akhir
Tahun
Laporan administrasi
keuangan
1
Dok
Terlaksananya
pelaporan
administrasi
keuangan
secara kontiniu
1
Dok
76,000,000
05 Evaluasi Renja Dokumen evaluasi
renja 2017
1
Dok
Tersedianya
laporan hasil
evaluasi
rencana kerja
1
Dok
73,380,000
05 Penyusunan
RKA/DPA SKPD
Dokumen
RKA/DPA
2
Dok
Terlaksananya
pelaporan
administrasi
SKPD
2
Dok
76,380,000
35
N
o Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Pagu
Indikatif Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan
Tolak Ukur Target
(%) Tolak Ukur
Targe
t (%)
KETENAGAKERJAAN
Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas
Tenaga Kerja
132.040.000
09 Monitoring,
Evaluasi dan
Pelaporan sistem
Pelaporan
Organisasi
Perangkat daerah
bidang
ketenagakerjaan
Buku pelaporan
ketenagakerjaan
10
Buku
Terlaksananya
penyusunan
pelaporan SKPD
10
Buku
132,040,000
Program
Peningkatan
Kesempatan Kerja
638.050.000
08 Pameran Bursa
Kerja (Job Fair)
Jumlah
perusahaan yang
membuka
lowongan kerja
untuk mengurangi
pengangguran
20 Prs. Terlaksananya
pameran bursa
kerja (Job Fair)
20
Prs.
638,050,000
Program
Perlindungan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan
524.380.000
09 Kegiatan Dewan
Pengupahan
Kabupaten Rokan
Hilir
Sidang Dewan
Pengupahan
Kabupaten Rokan
Hilir
6
sidang
Terlaksananya
Rapat-rapat
Dewan
Pengupahan dan
usulan UMK
Tahun 2018
6
sidan
g
524,380,000
2.3.1 Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan merupakan aktifitas yang dilakukan untuk mencapai
tujuan. Program adalah kumpulan kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan
terpadu guna untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Sedangkan kegiatan
adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada. Kegiatan juga diukur dengan indikator kinerja yang dapat diukur
dengan ukuran kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian
suatu kegiatan, sehingga penilaian terhadap kinerja menjadi akurat dan objektif.
36
Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir Tahun
2016-2020, maka telah ditetapkan Rencana Kerja Tahun 2018 terdapat 5 (lima)
program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan pilihan yang menjadi indikator utama
target kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir.
Adapun penjabaran program dan kegiatan, Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir tetap memperhatikan Visi Misi organisasi, dokumen-
dokumen perencanaan daerah.
Tabel 2.6
Program dan Kegiatan APBD 2018
NO PROGRAM/KEGIATAN DANA (Rp.) REALISASI
KEUANGAN (Rp.) %
I POKOK 3,058,787,500.00 1,473,585,325.00 159.52
A PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN 1,902,704,900.00 1,138,349,155.00 59.83
1 Penyediaan jasa surat menyurat 20,000,000.00 16,775,500.00 83.88
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
230,000,000.00 78,910,753.00 34.31
3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 13,200,000.00 33,000,000.00 250.00
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 150,000,000.00 97,019,976.00 64.68
5 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
150,000,000.00 104,216,450.00 69.48
6 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
59,425,000.00 23,165,500.00 38.98
7 Penyediaan Peralatan Rumah tangga 50,009,900.00 10,749,000.00 21.49
8 Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
86,700,000.00 50,570,000.00 58.33
9 Penyediaan Makanan dan minuman 170,000,000.00 45,210,000.00 26.59
10 Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi Keluar Daerah
339,170,000.00 296,933,000.00 87.55
11 Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi
Kantor
1,158,000,000.00 205,700,000.00 17.76
12 Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam Daerah
518,400,000.00 137,059,000.00 26.44
B PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR
316,624,000.00 150,846,530.00 47.64
1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil
Jabtan 141,624,000.00 65,473,952.00 46.23
2 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional 100,000,000.00 62,532,578.00 62.53
3 Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan
Gedung Kantor 75,000,000.00 22,840,000.00 30.45
37
NO PROGRAM/KEGIATAN DANA (Rp.) REALISASI
KEUANGAN (Rp.) %
C PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
500,000,000.00 24,010,000.00 4.80
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 500,000,000.00 24,010,000.00 4.80
D PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA
DAN KEUANGAN
339,458,600.00 160,379,640.00 47.25
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
(LAKIP, LPPD, LKPJ)
81,441,100.00 39,935,600.00 49.04
2 Evaluasi Renja 73,380,000.00 14,961,800.00 20.39
3 Penyusunan Laporan Akhir Tahun 76,000,000.00 38,057,740.00 50.08
4 Penyusunan RKA/DPA SKPD 76,380,000.00 35,167,000.00 46.04
5 Penyelesaian Biaya Cetak Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi SKPD/Pihak Ketiga
16,087,500.00 16,087,500.00 10.00
6 Penyelesaian Biaya Cetak Penyusunan
Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun/Kepada Pihak Ketiga
16,170,000.00 16,170,000.00 100.00
II URUSAN 1,294,470,000.00 222,168,900.00 99.53
E PROGRAM PENINGKATAN
KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA
132,040,000.00 100,884,900.00 76.40
1 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
sistem Pelaporan Organisasi Perangkat
daerah bidang ketenagakerjaan
132,040,000.00 100,884,900.00 76.40
F PROGRAM PENINGKATAN
KESEMPATAN KERJA 638,050,000.00 0.00 0.00
1 Pameran Bursa Kerja (Job Fair) 638,050,000.00 0.00 0.00
G PROGRAM PERLINDUNGAN DAN
PENGEMBANGAN LEMBAGA
KETENAGAKERJAAN
524,380,000.00 121,284,000.00 23.13
1 Kegiatan Dewan Pengupahan
Kabupaten Rokan Hilir
524,380,000.00 121,284,000.00 23.13
38
2.4 PERJANJIAN KINERJA
Dokumen Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan Instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan Instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan Indikator kinerja utama
(IKU). Penetapan Kinerja yang dituangkan dan ditandatangin dalam Perjanjian
Kinerja antara Kepala SKPD dengan Bupati Rokan Hilir merupakan wahana
proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang ingin dihasilkan.
Perencanaan Kinerja yang dilakukan berguna untuk menyusun perioritas kegiatan
yang dibiayai dari sumber dana terbatas.
Perjanjian Kinerja memuat sasaran strategi, Indikator kinerja Utama
beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan Perjanjian Kinerja 2018
dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, RKPD 2018, Reviu IKU dan APBD.
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir telah menetapkan Perjanjian Kinerja
Tahun 2018 (Diuraikan garis besar perjanjian kinerja SKPD) Sebelum dan Setelah
REVIU sebagai berikut :
Tabel 2.7
Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Tahun 2018 (Sebelum Reviu)
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya
Kompetensi Tenaga
Kerja
Presentase Tenaga Kerja Yang Kompeten (%) 54%
Jumlah Calon Wirausaha Baru (orang) 75 org
2 Menurunnya Tingkat
Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 8,6%
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 63,9%
3 Meningkatnya
Penempatan Tenaga
Kerja
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 150 loker
Presentase Pencari Kerja Terdaftar Yang Ditempatkan 15%
Persentase Penyerapan Tenaga Kerja Lokal 30%
4 Meningkatnya
Perlindungan
Ketenagakerjaan
Prosentase Perusahaan Yang Berkasus Tentang
Ketenagakerjaan
25%
Prosentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian
Bersama (PB)
55%
Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta
Program Jamsostek
88%
Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan
Ketenagakerjaan
12
perusahaan
5 Terwujudnya
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Durasi/lamanya pengurusan Kartu AK I 20 menit
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik
Nilai Evaluasi AKIP Disnaker CC
Persentase temuan yang ditindaklanjuti 70%
39
Setelah di REVIU dari jumlah 15 (lima belas) indikator menjadi 17 (tujuh belas)
indikator, sebagaimna dibawah ini :
Tabel 2.8
Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kab. Rokan Hilir
(Setelah Reviu)
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 meningkatnya kompetensi tenaga
kerja
Persentase Tenaga Kerja yang Kompeten
(%)
54%
Jumlah Calon Wirausahawan Baru
(orang)
75 org
2 menurunnya tingkat pengangguran
terbuka
Jumlah Angka Pengangguran terhadap
Angkatan Kerja
8,6%
Jumlah Penempatan Tenaga Kerja 63,9 %
3 meningkatnya penempatan tenaga
kerja
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 150 loker
Persentase Pencari Kerja Terdaftar yang
ditetapkan
15%
Persentase Penyerapan Tenaga Kerja
Lokal
30%
4 meningkatkan perlindungan
ketenagakerjaan
Persentase Perusahaan yang Berkasus
tentang Ketenagakerjaan
25%
Persentase Kasus yang diselesaikan
melalui Perjanjian Bersama (PB)
55%
Persentase Pekerja/Buruh yang menjadi
Peserta Jamsostek
88%
Jumlah Perusahaan yang Melaksanakan
Peraturan Ketenagakerjaan
12 prs
5 meningkatnya kualitas pelayanan
dan kinerja organisasi
Durasi Lamanya Penyusunan AK I 20 menit
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik
Nilai Evaluasi Nilai AKIP CC
Persentase Temuan yang Ditindaklanjuti 70%
Nilai Maturisasi SPIP Disnaker Level 2
Persentase Laporan Keuangan yang
diselesaikan tepat waktu
100%
40
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN ROKAN HILIR
TAHUN 2018
Akuntabilitas kinerja merupakan media untuk menguraikan hasil
pengukuran kinerja serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja. Dalam bab ini
akan diuraikan mengenai keberhasilan, kegagalan, hambatan/kendala dan
permasalahan yang dihadapi, serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil
oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir untuk lebih meningkatkan
kinerja dimasa yang akan datang.
Penilaian mencakup tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing
Indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja yaitu
Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja.
Adapun penilaian dimaksud disajikandengan urutan sebagai berikut :
1. Pengukuran Kinerja
2. Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja
3. Akuntabilitas Keuangan
3.1. Pengukuran Kinerja
Istilah “kinerja” merupakan terjemahan dari reformance yang sering
diartikan oleh para cendikiawan sebagai prestasi penampilan atau unjuk kerja.
Kinerja adalah sepadan dengan prestasi kerja actual Performance, yang
merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Husein Umar (2008:78), membagi aspek penilaian kinerja sebagai
berikut :
a) Kualitas Pekerja
b) Kuantitas Pekerja
c) Kerja Sama
d) Inisiatif
e) Kehandalan / Tanggung Jawab tentang pekerjaan
f) Kejujuran
41
Faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :
1. Kemampuan Kerja yaitu kapasitas seorang individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Robbin, 2007 :11).
2. Motivasi Kerjayaitu keadaan dalam diri seorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan (Sukanto Reksohardiprojo dan T. Hani Handoko, 2004:78).
3. Disiplin Kerja yaitu kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku (Melayu S.P. Hasibuan,
2001:190).
Pengukuran Kinerja Dinas Tenaga Kerja dilaksanakan sesuai Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan capaian Indikator Kinerja Strategis
diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing,
sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator sasaran strategis yang dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas
capaian indikator kinerja sasaran.
Penilaian capaian kinerja didasarkan pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam laporan ini, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Rokan Hilir dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian
tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran
yang ditetapkan dalam dokumen Reviu Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021.
Hasil Reviu yang dilaksanakan Tim Kemmenpan & RB pada Tanggal 4
April - 6 April 2018 disarankan adanya Perubahan di Pengukuran Tujuan Dinas
Tenaga Kerja dan Indikator Kinerja Dari tujuan misi 2 (dua) sebagai berikut:
42
Tabel 3.1 Pengukuran Tujuan Tahun 2017 ( Sebelum Reviu)
NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN CAPAIAN
(%)
1 Meningkatkan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja
melalui pelatihan keterampilan
Pelatihan Keterampilan yang
Berskala Nasional
0%
2 Meningkatkan penempatan
tenaga kerja dan perluasan
Kesempatan Kerja
Peningkatan Penempatan Tenaga
Kerja dan Perluasan
0%
3 Meningkatkan perlindungan dan
pengembangan lembaga
ketenagakerjaan
Adanya Lembaga
Ketenagakerjaan yang
Bersertifikat
0%
4 Meningkatkan kinerja dan
pelayanan organisasi
Peningkatan Kualitas Pelayanan
dan Kinerja Organisasi
0%
Tabel 3.2 Pengukuran Tujuan Tahun 2018 ( Setelah Reviu)
No Tujuan Indikator Tujuan Capaian
(%)
1 Meningkatkan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Melalui Pelatihan
Keterampilan
Meningkatnya Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
141 %
2 Meningkatkan Kesempatan
Kerja
Tingkat Pengangguran
Terbuka (%)
16,57 %
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja
24,52%
3 Meningkatkan Perlindungan
dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Adanya Lembaga
Ketenagakerjaan yang
Bersertifikat
127 %
4 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan dan Kinerja
Organisasi
Peningkatan Kualitas
Pelayanan dan Kinerja
Organisasi
66,6 %
43
A. Pengukuran Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja sasaran tahun 2018 dilakukan dengan cara
membandingkan antara realisasi indikator kinerja sasaran di tahun 2018. Dengan
target dari indikator kinerja di tahun 2018, sebagaimana pada Renstra Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir.
Catatan : Indikator kinerja sasaran adalah Indikator Kinerja Utama / Indikator
Kinerja Kepala SKPD ( Pejabat eselon II).
Tabel 3.3 Pengukuran Sasaran Tahun 2018(Setelah Reviu)
No Sasaran Indikator Kinerja Target
Realisasi
Ditahun
2018
Capaian
(%)
1 meningkatnya
kompetensi
tenaga kerja
Persentase Tenaga Kerja yang
Kompeten (%)
54% 84% 155%
Jumlah Calon Wirausahawan Baru
(orang)
75 org 95 org 127%
2 menurunnya
tingkat
pengangguran
terbuka
Jumlah Angka Pengangguran terhadap
Angkatan Kerja
8,6% 51,9 % 16,57%
Jumlah Penempatan Tenaga Kerja 63,9
%
15,67% 24,52%
3 meningkatnya
penempatan
tenaga kerja
Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 150
loker
9 loker 0,06 %
Persentase Pencari Kerja Terdaftar
yang ditetapkan
15% 16 % 106 %
Persentase Penyerapan Tenaga Kerja
Lokal
30% 4,7 % 15,6 %
4 meningkatkan
perlindungan
ketenagakerja
an
Persentase Perusahaan yang Berkasus
tentang Ketenagakerjaan
25% 13% 52%
Persentase Kasus yang diselesaikan
melalui Perjanjian Bersama (PB)
55% 8% 14%
Persentase Pekerja/Buruh yang menjadi
Peserta Jamsostek
88% 64% 73%
Jumlah Perusahaan yang Melaksanakan
Peraturan Ketenagakerjaan
12 prs 14 prs 116%
5 meningkatnya
kualitas
pelayanan
dan kinerja
organisasi
Durasi Lamanya Penyusunan AK I 20
menit
20 menit 100%
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik n/a n/a
Nilai Evaluasi Nilai AKIP CC - -
Persentase Temuan yang
Ditindaklanjuti
70% n/a n/a
Nilai Maturisasi SPIP Disnaker Level 2 n/a n/a
Persentase Laporan Keuangan yang
diselesaikan tepat waktu
100% 100% 100%
44
B. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama RENSTRA
Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Rokan Hilir setelah dilakukan Reviu oleh Tim Asisten Menpan Kabupaten Rokan
Hilir, Tetap mengacu pada Dokumen RPJMD 2016-2021 Kabupaten Rokan Hilir,
Permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi menjadi perhatian
dalam menyusun reviu target kinerja.
IKU adalah target utama yang merupakan indikator kelompok program
Urusan Pemerintah yaitu indikator inti, tugas pokok dan fungsi pemerintah di
bidang Ketenagakerjaan, adapun realisasi pencapaian target sebagaimana di
bawah ini :
Tabel 3.4
Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014-2018
INDIKATOR
KINERJA
HASIL TAHUN 2018 %
Capai
an
Target
Akhir
Tahun
RPJMD
(2021)
%
Capa
ian 2014 2015 2016 2017 Target Realisa
si
Presentase
Tenaga Kerja
Yang
Kompeten (%)
n/a n/a n/a 0,21
%
54% 84 155% 60% 140
%
Jumlah Calon
Wirausaha Baru
(orang)
n/a n/a n/a n/a 75 org 95 127% 150 org 63%
Jumlah Angka
Pengangguran
terhadap
Angkatan Kerja
n/a n/a n/a 0,61
%
8,6% 51,9 % 16,57
%
8% 15,4
1 %
Jumlah
Penempatan
Tenaga Kerja
n/a n/a n/a 0,55
%
63,9% 15,67
%
24,52
%
64,30% 24,3
7%
Jumlah
Lowongan
Pekerjaan Baru
n/a n/a n/a n/a 150
leker
9
Loker
6% 300
loker
3%
Presentase
Pencari Kerja
Terdaftar Yang
Ditempatkan
n/a n/a n/a n/a 15% 16% 106% 30% 53%
Persentase
Penyerapan
Tenaga Kerja
Lokal
n/a n/a n/a n/a 30% 4,7 % 15,6
%
45% 10,4
%
Prosentase
Perusahaan
Yang Berkasus
Tentang
Ketenagakerjaa
n
n/a n/a n/a 60% 25% 13 52% 20% 65%
45
INDIKATOR
KINERJA
HASIL TAHUN 2018 %
Capai
an
Target
Akhir
Tahun
RPJMD
(2021)
%
Capaia
n 2014 2015 2016 2017 Target Realisasi
Persentase
Kasus Yang
Diselesaikan
Melalui
Perjanjian
Bersama (PB)
n/a n/a n/a 12% 55% 8 14% 70% 11%
Persentase
Pekerja/Buruh
Yang Menjadi
Peserta
Program
Jamsostek
n/a 63% 63% 64% 88% 64 73% 92% 69%
Jumlah
Perusahaan
Yang
Melaksanakan
Peraturan
Ketenagakerjaa
n
n/a n/a n/a 33% 12 prs 14 116% 20
perusah
aan
70%
Durasi/lamanya
pengurusan
AK1
20
mnt
20
mnt
20
mnt
20
mnt
20 mnt 20
menit
100% 20
menit
100%
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
n/a n/a n/a n/a Baik n/a n/a sangat
baik
n/a
Nilai Evaluasi
AKIP Disnaker n/a CC B B CC - - B -
Persentase
temuan yang
ditindaklanjuti
n/a n/a n/a n/a 70% n/a n/a 100% n/a
Nilai Maturitas
SPIP Disnaker n/a n/a n/a n/a Level 2 n/a n/a Level 3 n/a
Persentase
Laporan
Keuangan yang
diselesaikan
tepat waktu
n/a n/a n/a n/a 100% 100% 100% 100% 100%
Rata-rata Capaian Kinerja Tahun 2018 - 53,27
% -
42,59%
46
Tabel 3.5
Capaian Kinerja Sasaran Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014 - 2018
No SASARAN INDIKATOR
KINERJA
Rata-rata
Capaian
Sasaran
Tahun
2018
n/a <100% =100% >100%
MISI 1 : Meningkatkan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja
1 Meningkatnya
Kompetensi
Tenaga Kerja
Presentase Tenaga
Kerja Yang
Kompeten (%)
155% - - - meningkat
=154 %
Jumlah Calon
Wirausaha Baru
(orang)
127% - - - meningkat
=127 %
MISI 2 : Meningkatkan Penempatan Tenaga Kerja
2 Menurunnya
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
Jumlah Angka
Pengangguran
terhadap
Angkatan Kerja
16,57% - Meningkat
dari tahun
sebelumnya = 15,6 %
- -
Jumlah
Penempatan
Tenaga Kerja
24,52% - Meningkat dari tahun
sebelumnya
= 23,97 %
- -
Meningkatnya
Penempatan
Tenaga Kerja
Jumlah Lowongan
Pekerjaan Baru
6 % - Meningkat dari tahun
sebelumnya
= 6 %
- -
Presentase Pencari
Kerja Terdaftar
Yang
Ditempatkan
106 % - - - Meningkat
= 106 %
Persentase
Penyerapan
Tenaga Kerja
Lokal
15,6 % - Meningkat
dari tahun sebelumnya
= 15,6 %
- -
MISI 3 : Meningkatkan pembinaan Perluasan Kesempatan Hubungan Industrial dan
Perlindungan Tenaga Kerja
3 Meningkatnya
Perlindungan
Ketenagakerja
an
Prosentase
Perusahaan Yang
Berkasus Tentang
Ketenagakerjaan
52% - - - Meningkat
= 19 %
Persentase Kasus
Yang Diselesaikan
Melalui Perjanjian
Bersama (PB)
14% - Menurun
= 56 %
- -
Persentase
Pekerja/Buruh
Yang Menjadi
Peserta Program
Jamsostek
73% - Menurun
= 21 %
- -
Jumlah
Perusahaan Yang
Melaksanakan
Peraturan
Ketenagakerjaan
116 % - Menurun
= 34 %
- -
47
No SASARAN INDIKATOR
KINERJA
Rata-
rata
Capaian
Sasaran
Tahun
2018
n/a <100% =100% >100%
MISI 4 : Meningkatkan Kinerja Organisasi yang Baik
4 Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan dan
Kinerja
Organisasi
Durasi/lamanya
pengurusan AK2
100 % - - 100% -
Indeks Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
n/a
n/a - - -
Nilai Evaluasi
AKIP Disnaker
200 % - - - 200%
Persentase
temuan yang
ditindaklanjuti
n/a n/a - - -
Nilai Maturitas
SPIP Disnaker
n/a n/a - - -
Persentase
Laporan
Keuangan yang
diselesaikan
tepat waktu
100 %
- - 100% -
Dalam misi I terdapat satu sasaran dan dua indikator kinerja, dengan rata-
rata capaian sasaran mengalami peningkatan, hal ini disebabkan adanya kenaikan
jumlah presentase tenaga kerja yang kompeten yang didapat dari adanya
pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh lembaga- lembaga swasta. Adapun
lembaga swasta yang dimaksut adalah ; LPK Alang Komputer (kejuruan
computer); LPK Syaf Com Education (kejuruan computer); LPK Start Komputer
(kejuruan computer); LPK Khirina Bimkom (kejuruan computer); LPK Yusri-i3
(kejuruan tata busana salon & tata rias pengantin).
Misi 2 merupakan misi capaian dalam RPJMD yang terdiri dari jumlah
pengangguran terhadap angkatan kerja atau dikenal dengan jumlah pengangguran
terbuka (TPT). Dari tabel di atas disimpulkan bahwa Jumlah Pengangguran
Terhadap Angkatan Kerja Di Kabupaten Rokan Hilir mengalami kenaikan setiap
tahunnya, hal ini disebabkan karena jumlah lowongan pekerjaan lebih sedikit
dibandingkan pencari kerja, dimana pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang
berlaku (UMK) tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan.
48
Tabel 3.6
Pencapaian Target Misi RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2018
Misi
Jumlah
Indikator
Sasaran
Rata-rata
Capaian
Misi
Tingkat Pencapaian Misi
Melebihi
(>100%)
Tercapai
('=100%)
Tidak
Tercapai
(<100%)
Tidak Ada
1 2 141 % 2 - - -
2 5 33,93 % 1 4 -
3 4 63,75% 1 - 3 -
4 6 66% 1 2 - 3
Jumlah 17 108.42% 5 2 7 3
Kemudian selanjutnya kinerja pencapaian dirinci menurut kategori pencapaian
indikator sasaran sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kategori Pencapaian Indikator Sasaran RENSTRA
Dinas Tenaga Kerja Tahun 2018
Sasaran
Jumlah
Indikator
Sasaran
Rata-rata
Capaian
Sasaran
Tingkat Pencapaian Target
Melebihi
(>100%)
Tercapai
('=100%)
Tidak
Tercapai
(<100%)
Tidak
Ada
Sasaran 1 2 141 % 2 - - -
Sasaran 2 2 20,54 % - - 2 -
Sasaran 3 3 42,53 % 1 - 2 3
Sasaran 4 4 63,75% 1 - 3 -
Sasaran 5 6 66% 1 2 - 3
Jumlah 17 66,76% 5 2 6 6
Untuk mengukur keseluruhan Kinerja Dinas Tenaga Kerja tercermin atau
sudah terwakili dalam empat misi, 5 (lima) sasaran dan 17 (tujuh belas) indikator
sebagaimana dijelaskan diatas. Misi yang disusun dalam RENSTRA Dinas
Tenaga Kerja merupakan jawaban “Mengapa Dinas Tenaga Kerja Menjadi salah
satu Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hilir”. Disnaker menangani
Permasalahan Ketenagakerjaan dari awal yaitu pengangguran dan pencari kerja,
kemudian setelah tidak mendapatkan pekerjan yaitu pekerja yang terkena
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tenaga kerja kurang produktif,
49
penangannya diakomodir dalam Misi 2 (dua) “ Meningkatkan Penempatan Tenaga
Kerja”. Kemudian penanganan ketika sedang bekerja atau disebut during
Employment yaitu Melindungi perusahaan dan pekerja ketika sedang bekerja,
dicerminkan dalam Misi 3 (tiga) ‘Meningkatkan Pembinaan Perluasan
Kesempatan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja dengan sasaran
Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan”.
Misi 4 (empat) Meningkatkan Kinerja Organisasi yang Baik dengan
prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang baik (good governance), satu sasaran
yaitu Meningkatnya kualitas pelayanan dan kinerja organisasi dengan 6 (enam
indikator).
C. Pengukuran Kinerja Program dan Kegiatan
Pengukuran kinerja program dan kegiatan tahun 2018 dilakukan dengan
cara membandingkan realisasi indikator kinerja program dan kegiatan di tahun
2018, dengan target dari indikator kinerja program dan kegiatan di tahun 2018,
sebagaimana di Renja Tahun 2018 Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir.
Catatan : Indikator kinerja program (outcome) adalah indikator kinerja pejabat
eselon III, dan indikator kinerja kegiatan (output) adalah indikator kinerja pejabat
eselon IV.
50
Tabel 3.8 Pengukuran KinerjaProgram dan Kegiatan
N
O Program/Kegiatan
Target Tahun
2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaia
n %
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa surat menyurat 400 surat 400 surat 100%
2 Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
12 bulan 12 surat 100%
3 Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor
4 org 4 orang 100%
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 bulan 12 bulan 100%
5 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
12 bulan 12 bulan 100%
6 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
12 bulan 12 bulan 100%
7 Penyediaan Peralatan Rumah
tangga
12 bulan 12 bulan 100%
8 Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
12 bulan 12 bulan 100%
9 Penyediaan Makanan dan
minuman
12 bulan 12 bulan 100%
10 Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi Keluar Daerah
12 bulan 12 bulan 100%
11 Penyediaan Jasa Tenaga
Administrasi Kantor
31 orang 31 orang 100%
12 Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam Daerah
12 bulan 12 bulan 100%
51
NO Program/Kegiatan Target Tahun
2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaia
n %
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil
Jabtan
1 unit 1 unit 100%
2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
1 unit 1 unit 100%
3 Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan
Gedung Kantor
12 bulan 12 bulan 100%
C Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 25 orang 16 orang 64 %
D Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
(LAKIP, LPPD, LKPJ)
1 laporan 1 laporan 100%
2 Evaluasi Renja 1 laporan 1 laporan 100%
3 Penyusunan Laporan Akhir Tahun 1 kegiatan 1 kegiatan 100%
4 Penyusunan RKA/DPA SKPD 12 bulan 12 bulan 100 %
5 Penyelesaian Biaya Cetak Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi SKPD/Pihak Ketiga
12 bulan 12 bulan 100%
6 Penyelesaian Biaya Cetak Penyusunan
Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun/Kepada Pihak Ketiga
12 bulan 12 bulan 100%
II URUSAN
E Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
sistem Pelaporan Organisasi Perangkat
daerah bidang ketenagakerjaan
10 buku 0 buku 0%
F Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1 Pameran Bursa Kerja (Job Fair) 20 prs 0 prs 0%
G Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
1 Kegiatan Dewan Pengupahan
Kabupaten Rokan Hilir
12 sidang 1 sidang 8,3 %
52
Dari data diatas memperlihatkan bahwa kinerja pada bagian Urusan
Ketenagakerjaan; Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja; Program Peningkatan Kesempatan Kerja; Program Perlindungan
dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, masih sangat rendah, dengan
rata- rata capaian kinerja sebesar 8,3 %. Menurut Mangkunegara (2002:22),
kinerja adalah sepadan dengan prestasi kerja actual performance, yang merupakan
hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang Aparatur dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Tingkat Capaian Kinerja Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga kerja sebesar 0 % dengan Predikat Kerja Sangat Rendah (0%),
sedangkan Rata- rata Capaian Realisasi Keuangan sebesar Rp. 100.884.000
(realisasi fisik 76,4% ) dengan Pagu APBD Rp. 132.040.000 ( Sisa Dana
APBD Rp. 31.155.100,- ), hal ini memperlihatkan bahwa kinerja Program
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja untuk Kegiatan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sistem Pelaporan Organisasi (target
Kinerja 10 buku) Sangat Rendah yaitu tidak adanya buku yang terealisasi
yaitu sebanyak 10 Buku.
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan Anggaran APBD
Rp.638.050.000 Realisasi Keuangannya adalah sebesar 0% dengan
memperoleh Rata-rata Capaian Kinerja Sangat Rendah yaitu 0%, dengan
Predikat Kinerja 0% (Sangat Rendah). Ketidak berhasilan Program
Peningkatan Kesempatan Kerja disebabkan oleh kegiatan Pameran Bursa
Kerja (Job Fair) Tidak dijalankan (dimatikan) yang mengakibatkan tidak
adanya kinerja pada Bidang Penempatan Tenaga kerja.
53
3 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Tingkat Capaian Kinerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan sebesar 8,3 % (Sangat Rendah) yaitu tidak terpenuhinya
target akhir Rentra yaitu 12 sidang dengan Realisasi Kinerja 1 (satu) Sidang.
Adapun pagu APBD yang tersedia untuk Kegiatan Dewan Pengupahan Tahun
2018 sebesar Rp. 524.380.000,- dengan Realisasi Keuangan yaitu Rp.
121.284.000,-
3.2. Evaluasi Analisis Capaian Kinerja
Evaluasi Kinerja analisis pencapaian indikator kinerja bertujuan
mengetahui perbandingkan antara target dan realisasi, serta kemajuan dan kendala
yang dijumpai dalam pencapaian misi, dinilai dan dipelajari untuk perbaikan atau
penyempurnaan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. selain
itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efesiensi dengan cara
membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi.
Analisis ini menggambarkan tingkat efesiensi yang dilakukan oleh instansi
dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input
tertentu.
Selanjutnya dilakukan pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang
menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau
dampak. Analisis Sasaran Renstra Dinas Tenaga Kerja dengan Indikator yang
telah di-Reviu menjelaskan faktor pendukung keberhasilan pencapaian target dan
faktor penghambatan atau permasalahan target yang tidak tercapai. 17
(tujuh belas) target kinerja diatas, merupakan turunan dari target misi 2 (dua)
dengan sasaran Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka yaitu Tingkat
Pengangguran Terbuka (%); Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%).
Pengukuran kinerja yang telah di-Reviu, analisis pencapaian kinerja dalam
pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut:
54
3.2.1. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1
Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja mempunyai 2 (dua) indikator kinerja
sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 3.9 Meningkatkan Kompetensi Tenaga Kerja
N
o
Indikator
Kinerja Satuan
Capaian
2017
Tingkat Pencapaian
Target 2018
Presentase
Capaian
Kinerja
Kategori
Target Realisasi
1 Presentase
Tenaga Kerja
yang
Kompeten
(%)
% 0,61% 54 84 155 Melebihi
Target
2 Jumlah
Calon
Wirausaha
Baru (orang)
Orang 0,55% 75 95 127 Melebihi
Target
Grafik 3.1 Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja
Persentase Tenaga Kerjayang Kompeten (%) Jumlah Calon Wirausaha
Baru (orang)
0.61%
0.55%
156%
127%
Tahun 2017 Tahun2018
55
a) Indikator Presentase Tenaga Kerja Kerja yang Kompeten
Indikator Presentase Tenaga Kerja yang Kompeten adalah cerminan
kinerja bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja, rumusan yang
terkandung dalam target tersebut adalah Jumlah Tenaga Kerja yang
terlatih/Jumlah Tenaga Kerja yang terdaftar x 100 %. Rumusan ini didapat dari
pengertian Kompetensi Tenaga Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja sesuai
dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Pencari kerja terdaftar yang memiliki
Sertifikat Pelatihan dari Lembaga Swasta dianggap sudah mempunyai kompetensi
dibidangnya, walaupun tanpa adanya kegiatan pelatihan dari Disnaker untuk
dilakukan pelatihan atau di uji kompetensi, Permasalahannya yang mereka
butuhkan adalah peluang kerja sesuai dengan kompetensi kerja yang dimilikinya.
Upaya selanjutnya yang harus dilakukan dalam meningkatkan kompetensi
tenaga kerja agar pencari kerja di terima di dunia kerja, adalah:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Lembaga Pelatihan Kerja melalui
pembinaan sertifikat.
2. Mendorong majunya pendidikan formal, karena merupakan salah satu
persyaratan untuk bekerja dalam suatu perusahan, serta melalui pendidikan
non formal, berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi serta
diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu
lapangan kerja.
3. Meningkatkan kegiatan pelatihan kerja
Pengangguran kebanyakan disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak
terampil dan ahli.Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah
memiliki keterampilan atau keahlian.
b). Indikator Jumlah Calon Wirausahaan Baru
Jumlah calon wirausaha baru di tahun 2018 sebanyak 95 (Sembilan puluh
lima) orang dengan capaian sebesar 127% (melebihi target 2018 sebesar 75 orang)
sedangkan di tahun 2017 jumlah calon wirausaha baru yaitu sebanyak 0 % ( tidak
ada calon wirausaha baru) hal ini menunjukan terjadi peningkatan calon
wirausaha baru.
56
Untuk mencapai target tersebut pada umumnya yang di lakukan adalah
melakukan pelatihan sesuai tupoksi bidangnya. Namun di disnaker Kab. Rokan
Hilir tidak mengadakan kegiatan pelatihan tenaga kerja melainkan hasil dari
dukungan pelatihan lembaga swasta yang menghasilkan Tenaga Kerja yang
besertifikat dan memiliki kompetensi untuk membuka usaha baru.
Masalah penggangguran menjadi sedikit terpecahkan apabila muncul
keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwirausaha. Cara ini
berpeluang besar dalam mengurangi pengangguran dalam masyarakat. Menjadi
wirausaha tidak menuntut pendidikan yang tinggi, namun yang dibutuhkan sedikit
modal dan keuletan serta keterampilan dalam menjalankan usahanya.
Upaya Selanjutnyayaitu meningkatkan penciptaan wirausaha baru dengan
mendorong sikap kewirausahaan para pencari kerja.
3.2.2. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2
Pengangguran terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang
berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Oleh karena itu yang
paling pokok adalah perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan demikian
akan memberikan peluang kesempatan kerja baru atau dapat memberikan
kesempatan industri untuk meningkatkan output, peningkatan output tentunya
akan meningkatkan penggunaan faktor produksi. Dan Tenaga Kerja adalah salah
satu faktor produksi, peningkatan kebutuhan faktor produksi tenaga kerja
berdampak pada berkurangnya jumlah pengangguran.
Tabel 3.10
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
No Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2017
Tingkat Pencapaian
Target 2018
Presentas
e Capaian
Kinerja Target Realisasi
1 Jumlah Angka
Pengangguran
terhadap Angkatan
Kerja
% 0,61% 8,6 51,9 % 16,57%
2 Jumlah Penempatan
Tenaga Kerja % 0,55% 63,9 15,67% 24,52%
57
a). Jumlah Angka Pengangguran terhadap Angkatan Kerja
Setiap Tahun tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Rokan Hilir terus
mengalami Kenaikan hal ini disebabkan persentase mereka yang ingin bekerja,
namun tidak memiliki pekerjaan disebabkan karena minimnya lapangan kerja
yang tersedia, disamping itu jumlah usia produktif rata-rata setiap tahun
mengalami peningkatan, dapat di lihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.11
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Produktif
No Kelompok
Umur
Jumlah Penduduk Usia Produktif
2014 2015 2016 2017 2018
1 15-19 61,403 62,115 63,159 64 ,39 65,500
2 20-24 54,717 55,177 55,399 55,488 55,470
3 25-29 53,536 55,012 56,498 57,897 58,000
4 30-34 50,148 50,996 52,069 53,071 55,071
5 35-39 47,351 48,654 49,584 50,510 51,520
6 40-44 40,699 42,529 44,422 46,224 46,200
7 45-49 32,728 34,514 36,363 38,238 38,300
8 50-54 24,999 26,549 28,094 29,717 28,800
9 55-59 18,016 19,308 20,699 22,064 23,000
10 60-64 10,793 11,774 12,806 13,921 13,921
11 65-69 6,334 6 ,807 7,352 7 ,975 7,975
Total 400,724 406,628 426,445 367,130 443,757
58
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
Tahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Jumlah Penduduk Usia Produktif
Jumlah Penduduk Usia Produktif
Lebih jelas dapat ditampilkan grafik peningkatan jumlah penduduk usia produktif
di bawah ini :
Grafik 3.2 Perbandingan Jumlah Penduduk Usia Produktif dari tahun 2014-2018
Pengukuran Kinerja Organisasi perlu dibandingkan dengan pencapaian kinerja
tahun-tahun sebelumnya sebagai progess report kinerja organisasi yang
bersangkutan, sebagai perbandingan disajikan capaian kinerja Tahun 2015-2018,
target tingkat pengangguran Terbuka adalah Indikator yang di tetapkan dalam
RPJMD kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021.
Tabel 3.12
Jumlah Angka Pengangguran Terhadap Angkatan Kerja
Tahun 2015-2018
No Uraian Jumlah Angka Pengangguran Terhadap Angkatan Kerja
2015 2016 2017 2018
1 Realisasi 8,62 % 8,85 % 14,29 51,9 %
2 Meningkat - 0,23 % 5,44 % 37,61 %
3 Menurun - - - -
59
b). Jumlah Penempatan Tenaga Kerja
Tabel 3.13
Jumlah Penempatan Tenaga KerjaTahun 2015-2018
No Uraian Jumlah Penempatan Tenaga Kerja
2015 2016 2017 2018
1 Realisasi 56,53 % 57,61 % 35,37 15,67%
2 Meningkat - 1,08 % - -
3 Menurun - - 22,24 % 19,7%
3.2.3. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3
Pada dasarnya untuk mengatasi pengangguran, perlu adanya pemberian
informasi yang cepat. Salah satu munculnya masalah pengangguran karena
pencari kerja tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau
perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki.
Sesuai undang-undang Nomor 17 Tahun 1981 tentang wajib lapor
Ketenagakerjaan, perusahaan mempunyai kewajiban melaporkan perkembangan
perusahaannya kepada Pemerintah melalui OPD yang membidangi
ketenagakerjaan. Permasalahan Disnaker dari tahun ke tahun mengalami kesulitan
dalam memperoleh data dari perusahaan, Sehingga mengakibatkan target kinerja
Dinas Tenaga Kerja tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena pihak Perusahaan
mengharapkan dalam proses menyampaikan laporan hendaknya melalui Website
Resmi Dinas Tenaga Kerja sedangkan Dinas Tenaga Kerja Belum memiliki
Website Resmi.
Penyelesaiannya Bidang yang terkait harus menyusun aplikasi Sistem
Informasi Ketenagakerjaan yang berisi tentang Wajib Lapor On-line. Dengan
sistem ini diharapkan dapat memudahkan terhadap perusahaan untuk
menyampaikan laporan perusahaan melalui Web Site Wajib Lapor On-line
(Paperless), Selain itu Dinas Tenaga Kerja harus menyediakan Informasi
Lowongan Pekerjaan melalui job fair/pameran kerja melalui Bursa Kerja
60
On-Line. Bursa Kerja Online ini (BKOL) memberikan kemudahan kepada
Pengusaha melakukan Entry secara On-line lowongan pekerjaan yang tersedia.
Harapan kedepan adalah jumlah lowongan kerja yang tersedia di Kabupaten
Rokan Hilir meningkat dengan diketahuinya dan dilaksananya Wajib Lapor
Ketenagakerjaan oleh Perusahan melalui Website tersebut.
Tabel 3.14
Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja
No Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2017
Capaian 2018
Kategori Target Realisasi
1 Jumlah Lowongan
Pekerjaan Baru
Loker n/a 150
loker
9 loker 6 %
2 Persentase Pencari
Kerja terdaftar yang
ditempatkan
% n/a 15% 16% 106%
3 Persentase
Penyerapan Tenaga
Kerja Lokal
% 1,68% 30% 4,7 % 15,6 %
3.2.4. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4
Pencapaian sasaran 4 Misi 3 disusun 4 indikator yaitu: Presentase Perusahaan
yang berkasus tentang Ketenagakerjaan; Persentase Kasus yang Diselesaikan
Melalui Perjanjian Bersama (PB); Persentase Pekerja / Buruh yang menjadi
peserta Program Jamsostek; Jumlah Perusahaan yang Melaksanakan Peraturan
Ketenagakerjaan. Misi ini menjadi target kinerja Bidang Hubungan Industral.
Realisasinya sebagaimana tabel dibawah ini:
61
Tabel 3.15 Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan
No Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2017
(%)
Tahun 2018 Capaian
2018
(%) Target Realisasi
1 Presentase
Perusahaan Yang
Berkasus Tentang
Ketenagakerjaan
persen 33% 25 13 52%
2 Prosentase Kasus
Yang Diselesaikan
Melalui Perjanjian
Bersama (PB)
Persen 70% 55 8 14
3 Prosentase
Pekerja/Buruh Yang
Menjadi Peserta
Program Jamsostek
Persen 94% 88 64 73
4 Jumlah Perusahaan
Yang Melaksanakan
Peraturan
Ketenagakerjaan
Perusa
haan
0% 12 14 117%
(mening
kat)
a) Presentase Perusahaan Yang Berkasus Tentang Ketenagakerjaan
Indikator kinerja pertama direalisasikan pada tahun 2017 sebesar 33% dan
di tahun 2018 sebesar 52% Capaian ini meningkat dari tahun sebelumnya.
Dengan rumus Jumlah Perusahaan yang berkasus/jumlah perusahaan x 100 %.
Akumulasi capaian kasus Tahun 2017 sampai dengan tahun 2018 sebesar 46%
kasus. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Renstra yaitu 55%
maka persentase penurunan kasus sampai dengan tahun 2018 belum terealisasi.
Upaya selanjutnya yang harus dilakukan dalam rangka mencapai target
Indikator ini antara lain :
a. Pemantauan Tunjangan Hari Raya (THR)
b. Pengawas Potensi Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Pekerja di Luar
BPJS Ketenagakerjaan
c. Penyuluhan Penegakan Hukum Norma Pengupahan
d. Pemeriksaan Penerapan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan
e. Penyelesaian Kasus Pengupahan JAMSOSTEK
62
b). Presentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama
(PB)
Presentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB)
merupakan tolak ukur kinerja OPD dalam rangka menciptakan hubungan
Industrial yang selaras dan harmonis.Hubungan Industrial yang selaras dan
harmonis diwujudkan melalui minimalisir terjadinya perselisihan hubungan
industrial, artinya semakin sedikit kasus perselisihan yang terjadi maka kinerja
OPD semakin meningkat. Sedikitnya jumlah kasus merupakan salah satu indikator
bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan industrial sudah memahami
bagaimana strategi untuk menciptakan pola-pola hubungan yang selaras dan
harmonis.
Terjadinya perselisihan hubungan industrial dipengaruhi multi faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perselisihan sebagaimana diungkapkan Patriek
Quinn (2003) terdiri dari sejumlah elemen, yaitu : kerangka hukum, peran dan
sikap mitra sosial adat istiadat / budaya masyarakat.
Indikator angka perselisihan hubungan industrial sebagaimana ditetapkan
dalam dokumen Renstra OPD diproyeksikan dalam bentuk persentase, dan tidak
ada informasi kondisi pada tahun 2015. Sehingga menyulitkan pengukuran kinerja
pada tahun - tahun berikutnya. Terkait dengan kondisi tersebut maka pengukuran
terhadap pencapaian kinerja OPD untuk Indikator ini dilakukan berdasarkan
jumlah perselisihan hubungan industrial yang terdata pada Bidang Hubungan
Industrial, khususnya pada Kasi Perselisihan Hubungan Industrial.
Pada tahun 2016 jumlah kasus perselisihan hubungan industrial yang
ditangani oleh Dinas Tenaga Kerja Kab. Rokan Hilir sejumlah 10 kasus. Jumlah
kasus pada tahun 2017 dan 2018 sejumlah 15 kasus dan 13 kasus. Berdasarkan
data-data tersebut maka diasumsikan bahwa jumlah kasus perselisihan hubungan
industrial sampai dengan tahun 2018 adalah sebanyak 38 kasus.
Faktor-faktor penyebab masih tingginya angka pengaduan/kasus yang
harus diselesaikan baik secara Perjanjian Bersama (PB), Anjuran Mediator
Provinsi, maupun Pengadilan Hubungan Industrial/PHI antara lain:
63
1. Masih minimnya sosialisasi UU No 13 Tahun 2003 tentang pada Serikat
Pekerja sehingga wawasan terhadap hak dan tanggung jawab pekerja di
perusahaan, baik oleh perusahaan maupun pemerintah.
2. Tidak dianggarkannya pada tahun 2017 dan 2018 untuk menyelesaikan
kasus baik di tingkat Kabupaten/Provinsi
3. Minimnya sosialisasi Peraturan Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) di masing-masing perusahaan.
4. Masih adanya perusahaan yang belum memiliki Peraturan Perusahaan (PP)
maupun Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
5. Masih adanya perusahaan yang belum memiliki Lembaga Bipartit terhadap
karyawan yang semestinya dapat/bisa diselesaikan secara Internal di
Perusahaan tersebut.
Grafik 3.3
Perbandingan Kasus Masuk dan Kasus Selesai Melalui Perjanjian Bersama
Tahun 2016-2018
10
15 13
4
7
7
2016 2017 2018
Perbandingan Kasus yang Masuk dengan Kasus Selesai Melalui
Perjanjian Bersama Tahun 2016-2018
Kasus Masuk Kasus Selesai
64
c). Presentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program
Jamsostek
Formulasi =
Jumlah Tenaga Kerja yang terdaftar
jumlah tenaga kerja yang mengikuti jamsostek x 100 %
Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja
dalam bentuk santunan berupa uang pengganti sebagian dari penghasilan yang
hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang
dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua,
dan meninggal dunia. Jumlah pekerja 17.648 orang yang masuk menjadi peserta
Jamsostek di Kab. Rokan Hilir.Berikut daftar peserta Jamsostek Tahun 2018.
65
Tabel 3.16
Daftar Perusahaan Kabupaten Rokan Hilir 2018
(AKTIF JAMSOSTEK)
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT
PERUSAHAAN
JUMLAH
TENAGA
KERJA
SEKTOR USAHA
1 PT. Salim Ivomas Pratama
Desa Balam
Sempurna 980
Perkebunan Kelapa
Sawit
(Kebun Balam) Km 21
2 PT. Salim Ivomas Pratama Desa Balai Jaya 1026
Perkebunan Kelapa
Sawit
(Kebun Sei Dua)
3 PT. Salim Ivomas Pratama Kebun Kayangan 1120
Perkebunan Kelapa
Sawit
(Kebun Kayangan)
4 PT. Salim Ivomas Pratama Kebun Kencana 629
Perkebunan Kelapa
Sawit
(Kebun Kencana)
5 PT. Gunung Mas Raya
Desa Balam
Sempurna 898
Perkebunan Kelapa
Sawit
Sei Rumbia -1 Km 31
6
PT. Gunung Mas Raya
Kebun Sei Rumbia 2
Desa Balam
Sempurna 900
Perkebunan Kelapa
Sawit
Sei Rumbia 2
7
PT. Gunung Mas Raya
Kebun
Desa balam
Sempurna 105
Perkebunan Kelapa
Sawit
Sei Bangko -2
8 PT. Cibaliung Tunggal Kebun Cibaliung 751
Perkebunan Kelapa
Sawit
Plantation
9
PT. PN V Kebun Tanah
Putih Desa Pasir Putih 424
Perkebunan Kelapa
Sawit
10
PT. PN III Kebun Sei
Meranti Sei Meranti 820
Perkebunan Kelapa
Sawit
11 PT. Salim Ivomas Pratama
Desa Balam
Sempurna 130
Perkebunan Kelapa
Sawit
PKS Balam
12 PT. Salim Ivomas Pratama Balai Jaya Kota 122
Perkebunan Kelapa
Sawit
PKS Sei Dua
13 PT. Salim Ivomas Pratama
Desa Balam
Sempurna 150
Perkebunan Kelapa
Sawit
PKS Kayanagan
14 PT. Geliga Bagan Riau
Desa Bahtera
Makmur 121
Perkebunan Kelapa
Sawit
15 PT. PN (PKS Tanah Putih) Desa pasir Putih 167
Perkebunan Kelapa
Sawit
16 PT. Sinar Perdana caraka
Desa Balai Jaya Km
38 144
Perkebunan Kelapa
Sawit
17 PT. Darma Wungu Guna Dusun Buluh Cina 89
Perkebunan Kelapa
Sawit
66
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT
PERUSAHAAN
JUMLAH
TENAGA
KERJA
SEKTOR USAHA
18 PT. Cipta Agro Sejati PKS Desa Bakti Makmur, 86
Perkebunan Kelapa
Sawit
Kec. Bagan
Sinembah
19 PT. Kencana Andalan Desa Jayantri, Kep, 111
Perkebunan Kelapa
Sawit
Nusantara Makmur Jaya
20 Bank Mandiri Cabang
Jln. Sudirman Bagan
Batu 22 Perbankan
Bagan Batu
21
Bank Panim Cab. Bagan
batu
Jl. Sudirman Bagan
Batu 10 Perbankan
22
Bank Syariah Mandiri,
Cabang
Jl. Sudirman Bagan
Batu 16 Perbankan
bagan Batu
23 PT. BFI Finace
Jl. Sudirman Bagan
Batu 34 Jasa Keuagan
24 PT. Central Sandra Finance
Jl. Sudirman Bagan
Batu 25 Jasa Keuagan
25 PT. Adira Dinamika Multi
Jl. Sudirman Bagan
Batu 91 Jasa Keuagan
Finance
26 PT. Sinar Mitra Sepadan
Jl. Sudirman Bagan
Batu 25
Pengolahan Kelapa
Sawit
27 PT. Suria Alam Abadi
Jl. Sudirman Bagan
Batu 28 Perhotelan
(Suzuya Hotel)
28
PT. Mulya Citra
WiraPratama
Jl. Sudirman Bagan
Batu 28 Perhotelan
(Hotel Bintang Mulia)
29 PT. Suriatama Mahkota
Jl. Sudirman Bagan
Batu 111 Departemend Store
Kencana (Suzuya Deps)
30
PT. Bhakti Jaya Persada
Riau Desa Bhakti Makmur 22 Perdagangan
Kec. Bagan
Sinembah
31 PT. Oskar Saputra Jl. Lancang Kuning, 15 Pembibitan
Bagan Batu
32 PT. Lahan Tani Sakti Estate Desa Pujud 494
Perkebunan Kelapa
Sawit
33
PT. Karya Abadi Sama
Sejati Dusun Pematang 275
Perkebunan Kelapa
Sawit
PKS Genting Desa Pujud
34 PT. Hasil Karya Bumi Sejati
Dusun Kasang
Bangsawan 12
Perkebunan Kelapa
Sawit
Desa Pujud
35
PT. Tunggal Mitra P
Manggala Desa Siarang Siarang 534
Perkebunan Kelapa
Sawit
E3 Pujud
67
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT
PERUSAHAAN
JUMLAH
TENAGA
KERJA
SEKTOR USAHA
36
PT. Tunggal Mitra P
Manggala Desa Pujud 578
Perkebunan Kelapa
Sawit
E2
37
PT. Tunggal Mitra P
Manggala
Desa Siarang
Siarang Pujud 587
Perkebunan Kelapa
Sawit
38 PT. PN V Kebun PKS
Kep. Tanjung
Medan 623
Perkebunan Kelapa
Sawit
Tanjung Medan
39
PT. PN III PKS Sei
Meranti
Desa Meranti
Makmur 181
Perkebunan Kelapa
Sawit
40 PT. Karyabadi SamaSejati
Dusun Pematang
Genting 135
Perkebunan Kelapa
Sawit
Kebun Desa Pujud
41
PT. Hasil Karya Bumi
Sejati
Dusun Kasang
Bangsawan 89
Perkebunan Kelapa
Sawit
(PKS) Desa Pujud
42 PT. Lahan Tani Sakti Desa Pujud 38
Perkebunan Kelapa
Sawit
43
Pt. Tunggal Mitra
Plantation
Desa Siarang
Siarang 131
Perkebunan Kelapa
Sawit
PKS
44
PT. Gunung Mas Raya
PKS
Desa Balam
Sempurna 157
Perkebunan Kelapa
Sawit
Sei Bangko
45
PT. Bahana Nusa
Interindo Km 21 Balam 124
Perkebunan Kelapa
Sawit
46
PT. Cevron Pasific
Indonesia Bangko Camp 117
Perkebunan Kelapa
Sawit
47
PT. Asrindo Citraseni
Satria
Bangko Camp
(Mitra PT. 301
Perkebunan Kelapa
Sawit
Cevron)
48 PT. Sclumberger Geopysic
Bangko Camp
(Mitra PT. 92
Perkebunan Kelapa
Sawit
Nusantara Cevron)
49
PT. Baker Hughes
Indonesia
Bangko Camp
(Mitra PT. 22
Perkebunan Kelapa
Sawit
Cevron)
50 PT. Dowel Anadriln
Bangko Camp
(Mitra PT. 138
Perkebunan Kelapa
Sawit
Sclumberger Cevron)
51 PT. Cahaya Riau
Bangko Camp
(Mitra PT. 61
Perkebunan Kelapa
Sawit
Cevron)
68
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT PERUSAHAAN
JUMLAH
TENAGA
KERJA
SEKTOR
USAHA
54 PT. Berkat Karunia Phala Bangko Camp (Mitra PT. 26
Cevron)
55 PT. Adonara Bakti Bangsa Bangko Camp (Mitra PT. 404
Cevron)
56 PT. Mitra Prana Abadi Bangko Camp (Mitra PT. 14 Perkebunan
Sentosa Cevron) Kelapa Sawit
57 PT. Rifansi Dwi Putra Bangko Camp (Mitra PT. 46
Cevron)
58 PT. Wahanakarsa Bangko Camp (Mitra PT. 82
Swandiri Cevron)
59 PT. Sindora Seraya Kep. Bentayan 288
Perkebunan
Kelapa sawit
60 Jatim Jaya Perkasa Desa Pedamaran 100
(PKS)
61 PT. Jatim Jaya Perkasa Desa Pedamaran 1517
(Kebun)
62 PT. Daya Guna Sejahtera Jl. Sudirman Melayu Besar 121
(PKS)
63 PT. Ruas Utama Jaya Kep. Labuhan Papan 61
64
PT. Simpang Kanan
Lestarindo Dusun Suka Damai 122
Perkebunan
Kelapa sawit
65 Dwi Mitra Daya Riau Dusun Bukit Badak II, 122
Kota Parit
67 Jaya Gemilang Sukses Kel. Sedinginan 155
Kec. Tanah Putih
68 PT. Sawit Riau Makmur Desa Teluk Mega 129
69 PT. Graha Dinamika Desa Tanah Putih 9
Sejahtera
70 PT. Adi Karya Sp. Mutiara 76
71
PT. Family Angga Rocky
BS Jl. Mansoerdin RT.2/RW2, 1
72 PT. Mangido Asi Nauli Jl. Simp Benar RT.007/RW 5
73 Hotel Bagan Jl. Perniagaan Bgansiapiapi 10 Perhotelan
74 Hotel Mahera Jl. Utama Bagansiapiapi 5 Perhotelan
75 Hotel Kades Jl.Oerniagagan 5 Perhotelan
76 Hotel Kesuma Jl. Asrama Polisi 10 Perhotelan
77 Hotel Lion Jl. Mawar 39 Perhotelan
78 Hotel Grend Jl. Pelabuhan Baru 13 Perhotelan
79 Bank Riau Keori Jl. Perniagaan 27 Perhotelan
80 Bank Danamon Jl. Perniagaan 9 Perhotelan
81 Bri Cabang Bagansiapiapi Jl. Merdeka 177 Perbankan
82 PT. Federal International Jl. Perwira 50 Jasa Keuagan
Finance (PT. FIF)
TOTAL 17.648
69
d). Jumlah Perusahaan yang Melaksanakan Peraturan
Ketenagakerjaan
Untuk Indikator Perusahaan yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan
Dengan target 2018 yaitu 12 perusahaan dengan realisasi 14 perusahan maka
didapat capaian kinerja sebesar 117% data ini meningkat dari data tahun
sebelumnya dengan capaian kinerja Tahun 2017 sebesar 0%.
3.2.5. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5
Pencapaian sasaran 5 (lima) Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Kinerja
Organisasi, sebagaimana tabel dibawah ini :
3.17
Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Kinerja Organisasi
No INDIKATOR KINERJA
Realisasi
Tahun
2016
Realisasi
Tahun2017
Target RENSTRA
Tahun
2018
1 Durasi/lamanya pengurusan AK1 20 menit 20 menit 20 menit
2 Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM)
n/a n/a Baik
3 Nilai Evaluasi AKIP Disnaker B B CC
4 Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
n/a n/a 70%
5 Nilai Maturitas SPIP Disnaker n/a n/a Level 2
6 Persentase Laporan Keuangan
yang diselesaikan tepat waktu
100% 100% 100%
70
Durasi lamanya Pengurusan AK 1 rata-rata 20 (dua puluh) menit dengan
demikian Capaian kinerja tercapai sebesar 100 %. Sedangkan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) dari tahun-tahun sebelumnya belum pernah dilakukan
pengukuran Indeks Kepuasan kepada masyarakat, sehingga realisasi yang
diperoleh tidak ada atau tidak memenuhi target Renstra Dinas Tenaga Kerja.
Namun pada nilai Evaluasi Akip mengalami peningkatan dimulai dari tahun 2016
yaitu pada tahun 2016 memperoleh Skor baik (B) dengan nilai 64,21% dan pada
tahun 2017 bertahan dengan skor baik (B) dengan peningkatan nilai 65,59. Hasil
Evaluasi Akip yang disajikan di mulai dari tahun 2016 sampai tahun 2017
dikarenakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 biasanya Dinas Tenaga
Kerja mendapatkan hasil penilaian dari Inspektorat pada Tahun 2019.
Persentase Temuan yang Ditindaklanjuti dan Nilai Maturitas SPIP Dinas
Tenaga Kerja dari Tahun 2016 tidak terdapat nilai Realisasi, namun untuk
Persentase Laporan Keuangan yang diselesaikan tepat waktu dari Tahun 2016
sampai 2017 memenuhi target akhir RENSTRA yaitu 100%.
71
3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN
a) Realisasi Anggaran
Untuk melaksanakan kegiatan, program dan kebijakan Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2018, telah disediakan Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp. 3.063.782.703,00 dan realiasasinya Rp. 2.750.251.829,00 atau 89.7%
Sedangkan Belanja Langsung sebesar Rp. 4.353.257.500,00 (termasuk tunda
bayar kepada pihak ketiga) dan realisasi sampai akhir Tahun 2018 sebesar
Rp. 1.695.754.225,00 atau 39% dari anggaran yang tersedia. Rincian
perbandingan antara Anggaran dan realisasi belanja langsung dan tidak langsung
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 3.18
Rencana Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2018
Menurut Jenis Belanja
Tabel 3.19
Realisasi Belanja Langsung Program / Kegiatan Tahun 2018
NO Kode
Rekening Uraian Anggaran (Rp) Reaalisasi (Rp)
Persentase
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 5.1 Belanja Tidak
Langsung
3.063.782.703 2.750.251.829 89.7
2 5.2. Belanja Langsung 4.353.257.500 1.695.754.225 39.0
No Program Kegiatan Anggaran
(RP) Realisasi (RP)
Persentase
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas
Tenaga Kerja
1. Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan Sistem
Pelaporan Organisasi
Perangkat Daerah
Bidang
Ketenagakerjaan
Rp.
132,040,000
Rp.
100,884,900
76.4
72
No Program
Kegiatn Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Persentas
e (%)
1 2 3 4 5 6
1 Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
1 Penyediaan jasa surat
menyurat
20,000,000 16,775,500 83.9
2 Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
230,000,000 78,910,753 34.3
3 Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
13,200,000 33,000,000 250.0
4 Penyediaan Alat Tulis
Kantor
150,000,000 97,019,976 64.7
5 Penyediaan Barang
Cetakan dan Penggandaan
150,000,000 104,216,450 69.5
6 Penyediaan Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
59,425,000 23,165,500 39.0
7 Penyediaan Peralatan
Rumah tangga
50,009,900 10,749,000 21.5
8 Penyediaan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-
undangan
86,700,000 50,570,000 58.3
9 Penyediaan Makanan dan
minuman
170,000,000 45,210,000 26.6
10 Rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi Keluar
Daerah
339,170,000 296,933,000 87.5
11 Penyediaan Jasa Tenaga
Administrasi Kantor
115,800,000 205,700,000 177.6
12 Rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi Dalam
Daerah
518,400,000 137,059,000 26.4
No Program Kegiatan Anggaran (RP) Realisasi (RP) Persentase
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Program
Peningkatan
Kesempatan Kerja
1
.
Pameran
Bursa Kerja
(Job Fair)
Rp. 638,050,000 Rp. 0.00 0.0
No Program Kegiatan Anggaran (RP) Realisasi (RP) Persentase
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Program
Perlindungan dan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan
1
.
Kegiatan Dewan
Pengupahan
Kabupaten
Rokan Hilir
Rp. 524,380,000 Rp.
121,284,000
23.1
73
No Program
Kegiatn Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp) Persentas
e (%)
1 2 3 4 5 6
1 Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
1 Pemeliharaan
Rutin/Berkala Mobil
Jabtan
141,624,000 65,473,952.00 46.2
2 Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
100,000,000 62,532,578.00 62.5
3 Pemeliharaan Rutin
Berkala Peralatan
Gedung Kantor
75,000,000 22,840,000.00 30.5
No Program
Kegiatn Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp) Persentas
e (%)
1 2 3 4 5 6
1 Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur
1 Pendidikan dan Pelatihan
Formal
500,000,000 24,010,000.00 4.8
No Program
Kegiatn Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp) Persentas
e (%)
1 2 3 4 5 6
1 Program
Peningkatan
Pengembang
an Sistem
Pelaporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan
1 Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD (LAKIP, LPPD,
LKPJ)
81,441,100 39,935,600 49.0
2 Penyusunan Laporan
Akhir Tahun
76,000,000 14,961,800 19.7
3 Evaluasi Renja 73,380,000 38,057,740 51.9
4 Penyusunan RKA/DPA
SKPD
76,380,000 35,167,000 46.0
5 Penyelesaian Biaya
Cetak Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar Realisasi
SKPD/Pihak Ketiga
16,087,500 16,087,500 100.0
6 Penyelesaian Biaya
Cetak Penyusunan
Pelaporan Keuangan
Akhir Tahun/Kepada
Pihak Ketiga
16,170,000 16,170,000 100.0
74
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Tenaga Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2018 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016-2021 yang berisi uraian tentang capaian
indikator kinerja kegiatan, program dan sasaran yang telah dilaksanakan pada
Tahun 2018.
Tingkat Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir sebagian
besar masih sangat rendah, hal ini terlihat dari capaian kinerja masing-masing
bidang yang hanya mampu mencapai tertinggi 8,3% dan terendah sebesar 0 %.
Menurut Mangkunegara (2002:22), kinerja adalah sepadan dengan prestasi kerja
actual performance, yang merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang Aparatur dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan jika dilihat dari
kemampuan kerja sebagian besar juga rendah, kemampuan kerja inilah yang
menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan namun lemah dengan
kinerja Aparatur.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Rokan Hilir Tahun Anggaran 2018 yang dapat disajikan sebagai
pertanggung jawaban pelaksana tugas dan fungsi serta kinerja yang telah dicapai
berdasarkan kewenangan yang diberikan sesuai dengan ketentuan dan
pelaksanaan perundang-undangan yang berlaku.
75
4.2 Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan pada
Dinas Tenaga kerja Kabupaten Rokan Hilir antara lain sebagai berikut :
1. Keterlambatan dalam penerimaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
2. Ketidak ketersediaan data yang akurat pada bidang-bidang yang menangani
ketenagakerjaan, sehingga memperlambat proses penyusunan
dokumen/laporan.
3. Kurangnya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga data
yang diperlukan sering tidak cocok.
Dari permasalahan tersebut diatas, maka ada beberapa langkah/solusi yang
dilakukan oleh dinas Tenaga Kerja, antara lain :
1. Mempersiapkan proses administrasi sebelum DPA diterima oleh SKPD,
sehingga begitu DPA diterima langsung pekerjaan dapat dilaksanakan.
2. Melakukan monitoring & evaluasi secara kontiniu untuk mendapatkan data
yang diperlukan sehingga data yang ditampilkan dapat
dipertanggungjawabkan dan digunakan dengan sebaik baiknya.
3. Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Dinas-
dinas Terkait.
76
LAMPIRAN
77
78
79
80
81
82
83
84
85