50

KATA PENGANTAR - bappedabarut.com · Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara Drs. M U H L I S Pembina Utama Muda (I V/c) ... Letak dan Kondisi Geografis ... I - 5 Pulau Kalimantan

  • Upload
    vumien

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT/Tuhan Yang

Maha Esa, Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(LPPD) Badan Perencanaan pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Barito Utara Tahun 2017

telah rampung kami susun.

Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 tahun

2015 tentang Pemerintahan Daerah, yang kemudian diatur lebuh lanjut

dengan peraturan pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LPPD, LKPJ

dan ILPPD, penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara Tahun 2017 merupakan suatu

kewajiban yang akan disampaikan Kepada Bupati Kabupaten Barito Utara

untuk selanjutnya dievaluasi oleh Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur

Kalimantan Tengah.

Demikian Laporan ini disampaikan sebagai bahan evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahaan Daerah di Bappeda Litbang. Diharapkan

masukkan maupun saran yang berharga untuk perbaikan laporan ini

dimasa mendatang.

Muara Teweh, Februari 2018Kepala Bappeda LitbangKabupaten Barito Utara

Drs. M U H L I SPembina Utama Muda (IV/c)NIP. 19681230 199203 1 005

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................

A. Dasar Hukum.......................................................................................

B. Gambaran Umum Daerah ...................................................................

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH ..

A. Visi dan Misi ........................................................................................

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah ...................................................

C. Prioritas Daerah...................................................................................

BAB III URUSAN DESENTRALISASI .......................................................

A. Ringkasan Urusan Desentralisasi........................................................

B. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan .........................................

C. Indikator Kinerja Kunci.........................................................................

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN................................................................

A. Tugas Pembantuan yang Diterima ………………………………………

B. Tugas Pembantuan yang Diberikan ……………………………………...

BAB V TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …………………………………..

A. Kerjasama Antar Daerah …………………………………………………..

B. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah …………………………

C. Pembinaan Batas Wilayah ………………………………………………...

D. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ……………………………

E. Pengelolaan Kawasan Khusus ……………………………………………

F. Penyelengaraan Kententraman dan Ketertiban Umum ………………...

BAB VI PENUTUP ……………………………………………………………...

A. Kesimpulan ………………………………………………………………….

B. Saran-Saran ………………………………………………………………...

1I -

BAB IPENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda

Litbang) Kabupaten Barito Utara Tahun 2017 ini adalah:

1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan

Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang-Undang;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-

2025;

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah;

2I -

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada

Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala

Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada

Masyarakat;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008

tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Jo

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 04 Tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005–2025;

18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimangan Tengah Nomor 1 Tahun

2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021;

3I -

19. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 2 Tahun 2008

tentang Urusan Wajib dan Pilihan Pemerintah Yang Menjadi

Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Utara

(Lembaran Daerah Kabupaten Barito Utara Tahun 2008 Nomor 2,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 1);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor : 2 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Barito Utara

21. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 8 Tahun 2014

tentang RPJPD Kabupaten Barito Utara Tahun 2005-2025;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 9 Tahun 2014

tentang RPJMD Kabupaten Barito Utara Tahun 2013-2018;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara.

24. Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, Susunan Organisasi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan.

B. Gambaran Umum dan Kondisi DaerahI. Karateristik Wilayah

1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Luas Wilayah Kabupaten Barito Utara atas dasar Digitasi

Planimetris adalah 1.019.143 ha atas peta RTRWP Provinsi

Kalimantan Tengah dalam Perda Nomor 08 Tahun 2003 tentang

Peta RTRWP Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan

publikasi statistik daerah dari BPS Kabupaten Barito Utara

Tahun 2017, luas wilayah Kabupaten Barito Utara adalah 8300

Km². Luas Wilayah Barito Utara adalah 5,28% dari bagian

wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang terdiri dari 9

(sembilan) kecamatan, 93 desa dan 10 kelurahan, dapat

diketahui bahwa kecamatan yang memiliki wilayah terluas di

4I -

Kabupaten Barito Utara adalah Kecamatan Lahei dengan luas

wilayah 1.618,48 Km², atau 19,50% terhadap luas Kabupaten

Barito Utara, kemudian Kecamatan Gunung Purei seluas

1.468,00 Km² atau 17,69% dari luas Kabupaten Barito Utara,

Sedangkan Kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil

adalah Kecamatan Teweh Selatan yaitu hanya 485,64 Km² atau

5,85% dari luas Kabupaten Barito Utara.

Secara terperinci luas wilayah masing-masing kecamatan di

Kabupaten Barito Utara menurut data tahun 2016, yaitu :

Tabel I.1Luas Wilayah per Kecamatan

Kabupaten Barito Utara Tahun 2016

No Kecamatan Luas (Km²)Persentase

(%)

1 Montallat 553,00 6,66

2 Gunung Timang 890,00 10,72

3 Gunung Purei 1.468,00 17,69

4 Teweh Timur 592,22 7,14

5 Teweh Tengah 585,36 7,05

6 Teweh Baru 812,78 9,79

7 Teweh Selatan 485,64 5,85

8 Lahei 1618,48 19,50

9 Lahei Barat 1294,52 15,60

Total Luas Wilayah 8.300,00 100,00

2. Letak dan Kondisi GeografisKabupaten Barito Utara adalah salah satu Kabupaten di

Provinsi Kalimantan Tengah yang berada di tengah-tengah

5I -

Pulau Kalimantan dan terletak di daerah khatulistiwa yaitu pada

posisi 114°27'3,32'' - 115°50'47'' Bujur Timur dan 0°49'00''

Lintang Utara - 1°27'00'' Lintang Selatan, dengan batas-batas

antara lain :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Murung

Raya dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan

Timur.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Barito

Selatan dan Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan

Selatan.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat

dan Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas dan

Kabupaten Murung Raya.

3. Topografi

Melihat dari struktur permukaan tanah dari sebelah Selatan

hingga Timur, kawasan wilayah Kabupaten Barito Utara

merupakan dataran agak rendah, sedangkan kearah Utara

berbentuk bukit-bukit lipatan dan patahan yang dijajari oleh

pegunungan Muller/Schwaner. Disamping ketinggian juga erat

hubungannya dengan unsur kemampuan tanah misalnya

lereng dan drainase.

Pada umumnya Kabupaten Barito Utara dari sebelah

Selatan ke Timur merupakan dataran agak rendah sedangkan

ke arah Utara dengan bentuk daerah berbukit-bukit lipatan,

patahan yang dijajari oleh pegunungan Muller/Schwaner.

Bagian wilayah dengan kelerengan 0- 2% terletak dibagian

selatan tepi Sungai Barito yaitu Kecamatan Montallat dan

Teweh Tengah seluas 165 Km² atau (29,2%). Bagian wilayah

6I -

dengan kemiringan 2-15% tersebar di semua kecamatan

seluas 1.785 Km² atau (21,5%). Bagian wilayah dengan

kemiringan 15-40% tersebar di semua kecamatan seluas 4.275

Km² atau (51,5 persen) dan Bagian wilayah dengan kemiringan

di atas 40% seluas 2.075 Km² atau (25%).

Wilayah Kabupaten Barito Utara meliputi Pedalaman Daerah

Aliran Sungan (DAS) Barito, wilayah ini terletak pada ketinggian

sekitar 200-1.730m dari permukaan laut(dpl). Bagian Selatan

merupakan dataran rendah dan bagian utara merupakan

dataran tinggi dan pegunungan.

4. Jenis Tanah

Berdasarkan keadaan tanah yang ada, maka jenis tanah

yang terdapat di Kabupaten Barito Utara yaitu Aluvial terdapat

di aliran sungai, regosol terdapat menyebar di bagian selatan

wilayah kabupaten Barito Utara, podsolik merah kuning dengan

induk batu-batuan dan batuan beku terdapat di wilayah

perbukitan, kambisol dan okisol (laterit) terdapat di wilayah

bagian atas dan paling luas, keadaan bergelombang dan

berbukit.

5. Klimatologi

Keadaan klimatologi di Kabupaten Barito Utara pada saat ini,

bagian timurnya termasuk daerah beriklim tropis yang lembab

dan panas. Sesuai pengamatan Station Meteorologi Beringin

Muara Teweh, keadaan temperatur udara rata-rata maximum

lebih kurang 32,30 C dan minimum kurang lebih 22,70 C dengan

kelembaban nisbi rata-rata 86%. Berdasarkan data dari Stasiun

Beringin Muara Teweh tahun 2015, curah hujan terendah

terjadi pada bulan Juli hingga September setiap tahunnya.

7I -

Pada bulan-bulan ini curah hujan hanya berkisar antara 6-158

mm dan hari hujan hanya berkisar antara 2-6 hari. Sedangkan

untuk bulan Oktober hingga Desember curah hujan mencapai

antara 45-564 mm, dengan hari hujan diatas 23 hari per

bulannya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember

setiap tahunnya.

6. Hidrologi

Sungai di Kabupaten Barito Utara sangat memegang

peranan penting, jauh sebelum adanya jalur jaringan jalan

darat, transportasi sungai paling banyak digunakan khususnya

pada daerah yang berbasis utama pada Daerah Aliran Sungai

(DAS) Barito dan anak sungainya.

Wilayah Kabupaten Barito Utara dialiri oleh Daerah Aliran

Sungai Barito memanjang dari Hulu Barito dan kehilir yang

sejalur dengan Kabupaten Barito Selatan dengan Panjang

mencapai 900 Km dan lebar aliran sungai kurang lebih 650m

dengan kedalaman mencapai kurang lebih 8 m, bermuara

kelaut Jawa. Juga terdapat anak-anak sungai yang mengalir ke

sungai Barito antara lain :

Anak Sungai Montallat dengan panjang kurang lebih 11,25

Km, lebar 68 meter dengan kedalaman 4 s/d 5 m

Anak Sungai Teweh dengan panjang kurang lebih 87,50 m,

lebar 84 m dengan kedalaman 4 s/d 5 m.

Anak Sungai Lahei dengan panjang kurang lebih 77,50 Km,

lebar 90 m dengan kedalaman 5 s/d 6 m.

Serta terdapat danau di daerah Desa Butong

8I -

7. Penggunaan Lahan

7.1. Penguasaaan TanahSalah satu wujud peran pemerintah sebagai fasilitator

untuk tumbuh dan berkembangnya prakarsa masyarakat di

sektor perumahan dan pemukiman, antara lain dengan

diterbitkannya surat-surat keputusan pemerintah mengenai

hak-hak atas tanah seperti Hak Milik, Hak Guna Bangunan,

Hak Pakai dan hak-hak lainnya melalui institusi pemerintah

yaitu Badan Pertanahan Nasional (BPN). Berdasarkan data

yang tersedia, nampaknya status kepemilikan tanah ini

harus menjadi perhatian utama pada masa-masa

mendatang, karena tercatat hanya di kawasan perkotaan

saja yang sudah memiliki sertifikat Hak Milik yaitu di

Kecamatan Teweh Tengah. Sedangkan kecamatan lainnya

belum tercatat adanya sertifikat hak milik. Hal ini juga

berarti kawasan pedesaan belum memiliki status

penguasan lahan/tanah yang jelas.

7.2. Penggunaan LahanAkselerasi pembangunan ekonomi pada era otonomi

daerah yang berorientasi pada peningkatan daya serap

investasi daerah di Kabupaten Barito Utara, menyebabkan

terjadinya ekspansi aktivitas ekonomi yang cukup

signifikan.

Hal ini terutama terjadi pada ruang-ruang wilayah

tempat terkonsentrasinya sumberdaya alam dan alokasi-

alokasi sumberdaya ekonomi, kondisi ini sangat

berpengaruh pada pola struktur ruang wilayah dan

distribusi penggunaan lahan daerah.

Oleh karena itu, tantangan ke depan tata ruang dan

pengembangan wilayah di Kabupaten Barito Utara adalah

9I -

seoptimal mungkin meminimalisir terjadinya disparitas dan

kesenjangan spasial sebagai dampak dari ekspansi

investasi dan pertumbuhan ekonomi lokal daerah.

Berdasarkan data pada Raperda RTRW Kabupaten Barito

Utara Tahun 2011 yang telah mendapat persetujuan

substansi dari Kementerian Pekerjaan Umum Republik

Indonesia, wilayah Kabupaten Barito Utara dipergunakan

untuk berbagai kepentingan.

Kawasan hutan lindung yang terdiri dari daerah

sempadan, cagar alam dan hutan lindung dengan total

mencapai 5,57 % dari total wilayah Kabupaten Barito Utara.

Kawasan budidaya kehutanan yang meliputi Hutan

Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi (HP) dengan

total mencapai 44,78% dari total wilayah Kabupaten Barito

Utara. Kawasan budidaya non kehutanan adalah kawasan

yang terluas dengan total mencapai 49,65% dari total

wilayah Kabupaten Barito Utara yang meliputi kawasan

pertanian tanaman pangan, kawasan cadangan lahan

pertanian, kawasan perkebunan dan holtikultura, kawasan

permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan,

areal transmigrasi, kawasan pertambangan migas,

kawasan pertambangan batubara operasi produksi,

kawasan industri, kawasan peruntukan pariwisata dan

kawasan budidaya lainnya.

Pada kawasan budidaya non kehutanan ini

nampaknya harus menjadi perhatian, karena pada

kawasan inilah penduduk dan segala aktivitasnya dapat

dikembangkan dikemudian hari. Dari total peruntukan

ruang di wilayah Kabupaten Barito Utara tersebut masih

terdapat kawasan yang di Holding Zone dengan kawasan

lain yaitu antara kawasan pertambangan batubara operasi

produksi dengan kawasan budidaya kehutanan, daerah

10I -

sempadan sungai/danau, kawasan perkebunan

holtikultura, kawasan pertanian tanaman pangan, kawasan

pertambangan migas, kawasan permukiman perkotaan,

kawasan permukiman desa, areal transmigrasi dan

kawasan pariwisata, dengan total Holding Zone mencapai

10,28 %.

Perkembangan terkini mengenai penggunaan ruang

ini, dengan adanya perubahan Rencana Tata Ruang yang

nampaknya masih belum berhasil dilegalkan karena

Rencana Tata Ruang Provinsi Kalimantan Tengah masih

belum mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat.

Akibat dari semua itu menyebabkan tidak bisa

dilakukan pengesahan terhadap Rencana Tata Ruang

Kabupaten.

Tabel I.2Peruntukan Ruang Kabupaten Barito Utara

No. Peruntukan ruangLuas(Ha)

Persentase(%)

Keterangan

I KAWASAN LINDUNG1 Daerah Sempadan

(DS)

18.647,2

9

1,83

2 Cagar Alam (CA) 5.885,00 0,58 Sesuai SK.

Menhutbun No.

85/ Kpts-II/1999

tgl. 25-02-1999

3 Hutan Lindung (HL) 32.201,8

7

3,16

Sub Jumlah I 56.734,16

5,57

11I -

No. Peruntukan ruangLuas(Ha)

Persentase(%)

Keterangan

II KAWASAN BUDIDAYA KEHUTANAN

1 Hutan Produksi

Terbatas (HPT)

326.461,

69

32,03

2 Hutan Produksi (HP) 129.929,

17

12,75

Sub Jumlah II 456.390,85

44,78

III KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN

1 Pertanian Tanaman

Pangan

8.538,28 0,84

2 Cadangan Lahan

Pertanian

1.872,23 0,18

3 Perkebunan dan

Holtikultura

69.183,2

8

6,79

4 Permukiman

Perkotaan

8.512,67 0,84

5 Permukiman

Pedesaan

43.998,3

5

4,32

6 Areal Transmigrasi 31.757,3

3

3,12

7 Pertambangan Migas 24.378,4

0

2,39

8 Pertambangan

Batubara Operasi

Produksi

104.273,

62

10,23

9 Kawasan Industri 969,04 0,10

12I -

No. Peruntukan ruangLuas(Ha)

Persentase(%)

Keterangan

10 Peruntukan

Pariwisata

2.038,34 0,20

11 Kawasan Budidaya

Lainnya

210.496,

45

20,65

Sub Jumlah III 506.017,99

49,65

TOTALPURUNTUKANRUANGI + II + III

1.019.143,00

100,00

IVPERTAMBANGAN BATUBARA OPERASI PRODUKSI(HOLDING ZONE)

1 Kawasan Budidaya

Kehutanan

63.513,2

6

6,23 Holding Zone

2 Daerah Sempadan

Sungai/Danau

4.842,06 0,48 Holding Zone

3 Kawasan

Perkebunan

Holtikultura

12.192,2

4

1,20 Holding Zone

4 Kaw. Pertanian

Tanaman Pangan

1.612,89 0,16 Holding Zone

5 Kaw. Pertambangan

Migas

2.951,07 0,29 Holding Zone

6 Kaw. Permukiman

Perkotaan

2.367,79 0,23 Holding Zone

7 Kaw. Permukiman

Desa

13.319,7

6

1,31 Holding Zone

13I -

No. Peruntukan ruangLuas(Ha)

Persentase(%)

Keterangan

8 Areal Transmigrasi 3.478,31 0,34 Holding Zone

9 Kawasan Pariwisata 540,00 0,05 Holding Zone

TOTAL HOLDING ZONE104.817,

3810,28

Sumber: Raperda RTRW Kabupaten Barito Utara Tahun 2011

II. Aspek Demografi

A. Gambaran Umum Penduduk1. Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Barito Utara pada tahun

2016 berjumlah 128.400 jiwa berdasarkan Badan Pusat

Statistik. Jumlah penduduk perempuan lebih kecil dari

penduduk lak-laki, yaitu 48,04% perempuan dan 51,96%

laki-laki. Penduduk Kabupaten Barito Utara didominasi

penduduk usia muda (0-19 Tahun). Dengan luas wilayah

8.300 km2 , kepadatan penduduk pada tahun 2016 adalah

15 jiwa/km² . Hal ini berarti setiap wilayah seluas 1 km² dihuni

sekitar 15 jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi berada di

Kecamatan Teweh Tengah, yaitu sebesar 76 jiwa/km² .

Penyebabnya adalah pusat ekonomi masyarakat di

Kabupaten Barito Utara berada di Kota Muara Teweh yang

terletak di Kecamatan Teweh Tengah. Sedangkan

kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan

Gunung Purei, yaitu sebesar 2 jiwa/km².

14I -

Tabel I.3Jumlah Desa/Kelurahan dan Penduduk

Kabupaten Barito Utara Tahun 2016

No KecamatanIbukota

KecamatanJumlah Jumlah

PendudukDesa Kelurahan

1 Montallat Tumpung

Laung

6 4 11.202

2 Gunung

Timang

Kandui 16 0 10.531

3 Gunung

Purei

Lampeong 11 0 2.547

4 Teweh

Timur

Benangin 12 0 6.085

5 Teweh

Tengah

Muara

Teweh

8 2 44.519

6 Lahei Lahei 11 2 12.382

7 Teweh Baru Hajak 8 2 17.750

8 Teweh

Selatan

Traheyan 10 0 13.346

9 Lahei Barat Benao 11 0 10.038

JUMLAH 93 10 128.400

Sumber : Kabupaten Barito Utara Dalam Angka Tahun 2017

2. Sex Ratio

Secara umum, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak

daripada jumlah penduduk perempuan. Hal ini ditunjukkan

dari angka sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Sex

ratio pada tahun 2016 sebesar 108 yang berarti bahwa

terdapat sekitar 108 penduduk laki-laki pada setiap 100

penduduk perempuan. Berdasarkan komposisi penduduk

15I -

menurut kelompok umur, persentase penduduk usia

produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia

tidak produktif yaitu sekitar 67,97 persen dari jumlah seluruh

penduduk. Apabila penduduk usia produktif dapat

diberdayakan secara maksimal, maka akan berdampak

pada semakin baiknya pembangunan ekonomi maupun

sosial di Kabupaten Barito Utara.

Tabel I.4Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

dan Jenis Kelamin Kabupaten Barito Utara Tahun 2016

KelompokUmur

Jenis KelaminJumlah

Laki-laki Perempuan

0 - 4 6.241 6.096 12.337

5 - 9 6.522 6.083 12.605

10 - 14 6.239 6.019 12.258

15 - 19 5.563 5.362 10.925

20 - 24 5.058 4.901 9.959

25 - 29 5.603 5.340 10.943

30 - 34 5.900 5.456 11.356

35 - 39 5.895 5.703 11.958

40 - 44 5.705 4.939 10.644

45 – 49 4.564 3.938 8.502

50 - 54 3.482 2.619 6.101

55 - 59 2.301 1.916 4.217

60 - 64 1.683 1.344 3.027

65 - 69 956 926 1.882

70 - 74 541 518 1.059

75 + 462 525 987

Jumlah/Total 66.715 61.685 128.400

Sumber : Kabupaten Barito Utara Dalam Angka Tahun 2017

1II -

BAB IIRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

A. Visi dan MisiDalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

sesuai dengan amanat UUD 1945, maka penyelenggaraan

pemerintahan daerah Kabupaten Barito Utara diharapkan dapat

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan, sebagai upaya untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya

saing daerah dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi,

pemerataan, keadilan dalam sistem Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Prinsip-prinsip Reformasi birokrasi dan good governance pada

dasarnya mengandung nilai yang bersifat obyektif dan universal yang

menjadi acuan dalam menentukan tolok ukur atau indikator dan ciri-

ciri/karekteristik penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik.

Prinsip-prinsip good governance dalam praktek penyelenggaraan

Negara dituangkan dalam 7 (tujuh) asas-asas umum penyelenggaraan

negara sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi

Kolusi dan Nepotisme. Dalam hubungan ini, kata prinsip mempunyai

makna yang sama dengan asas, karena asas dan/atau prinsip pada

hakekatnya merupakan awal suatu kebenaran yang menjadi pokok

dasar tujuan berpikir, berpendapat, dan bertindak.

Dalam kerangka besar itulah, visi dan misi Kabupaten Barito

Utara Tahun 2013-2018 yang merupakan tahap kedua Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005 – 2025, diarahkan

untuk membawa masyarakat Kabupaten Barito Utara menuju suatu

2II -

kehidupan masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, berakhlak,

bermartabat, berkarakter dan bermakna. Maka visi pembangunan

Kabupaten Barito Utara tahun 2013 – 2018 adalah :

“Terwujudnya Percepatan Pembangunan di Berbagai Bidangserta Peningkatan Ekonomi Masyarakat Secara Berkeadilan

MenujuKabupaten Barito Utara Yang Lestari dan Sejahtera”

Visi Pembangunan Kabupaten Barito Utara Tahun 2013 - 2018

ini menjadi arah dan cita-cita pembangunan daerah bagi

penyelenggara pemerintahan dan segenap pemangku kepentingan

pembangunan di Kabupaten Barito Utara.

Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Percepatan pembangunan mengandung makna upaya sadar untuk

lebih mempercepat pembangunan daerah dengan melakukan

usaha-usaha yang menjadi pendorong kemajuan daerah dimaksud

seperti :

a. Peningkatan investasi untuk menambah barang modal

(perumahan, jalan jembatan, pembangunan pabrik-pabrik dan

atau barang-barang modal lain;

b. Pemberdayaan masyarakat, terutama masyrakat miskin sasaran

potensial;

c. Peningkatan pengeluaran Pemerintah Daerah, khususnya untuk

membeli barang-barang buatan asli daerah dan atau dalam

negeri.

2. Pembangunan diberbagai bidang mengandung makna bahwa

pembangunan seluruh sektor pemerintahan dan pembangunan

yang pada implementasinya diprioritaskan kepada sektor tata kelola

kepemerintahan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dasar dan

ekonomi kerakyatan serta lingkungan hidup sebagaimana uraian

berikut ini :

3II -

a. Pembangunan dan perbaikan ketatakelolaan pemerintahan

yang baik;

1) Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good

Governance) dan bersih dari tindak KKN, peningkatan

kinerja aparatur yang profesional yang mengedepankan

disiplin kerja tinggi dalam menjalankan administrasi

kepemerintahan yang dapat dipertanggung jawabkan

secara nyata dalam rangka pencapaian opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.

2) Mendekatkan dan meningkatkan efektifitas serta

transparansi pelayanan umum yang menyangkut hajat

hidup orang banyak berkenaan dengan layanan

pendidikan, kesehatan dan hak-hak masyarakat lainnya

dalam berinvestasi dan usaha.

3) Mengoptimalkan fungsi monitoring dan evaluasi kinerja

pemerintahan oleh lembaga pengawas dalam rangka

perbaikan kinerja dan laporan pemerintah daerah ke arah

yang lebih baik.

b. Pembangunan kesehatan yang berkualitas;

1) Pembangunan infrastruktur kesehatan yang berkualitas

berupa Rumah Sakit, Puskesmas dan Pustu.

2) Mampu memberikan layanan kesehatan yang bermutu dan

ber standar nasional.

3) Mencerminkan daerah yang sadar akan kesehatan bahwa

kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia.

c. Pendidikan berkualitas;

1) Pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia untuk mendukung

terwujudnya masyarakat yang berharkat, bermartabat,

berakhlak mulia dan menghargai keragaman sehingga

mampu bersaing dalam era global dengan tetap

4II -

berlandaskan pada norma kehidupan masyarakat Barito

Utara dan tanpa diskriminasi.

2) Peningkatan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi

(Iptek), melalui pelayanan pendidikan yang mencakup

semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Oleh karena itu

perlu disediakan Pendidikan Menengah Universal (PMU)

yang bermutu.

3) Penyediaan pelayanan pendidikan sepanjang hayat sesuai

perkembangan Iptek untuk meningkatkan kualitas hidup dan

produktifitas penduduk Kabupaten Barito Utara, terutama

bagi penduduk usia produktif.

4) Penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Barito Utara

harus memiliki kualitas yang berstandar Nasional sesuai

amanat undang undang dengan menyediakan dana

pendidikan minimal sebesar 20 persen dari APBD.

5) Memiliki keunggulan kompetitif dalam penguasaan,

pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik

dan peserta didik sekaligus mampu berkompetensi di ajang

kompetisi ataupun perlombaan.

6) Mampu menciptakan manusia seutuhnya yaitu

keseimbangan antara kecerdasan intelegensi, kecerdasan

emosional, kecerdasan spiritual dan kesehatan fisik

(Kinestetik).

7) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA),

Bantuan Siswa Miskin ( BSM ) dan bantuan siswa

berprestasi.

8) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang

memadai dengan membangun serta merehabilitasi ruang

kelas, gedung sekolah dan fasilitas sekolah lainnya

termasuk rumah dinas (Kepala Sekolah, guru dan penjaga

sekolah).

5II -

d. Pembangunan infrastruktur dasar daerah;

Upaya pembangunan infrastruktur dasar daerah terencana dan

berkelanjutan yang memperhatikan pada keserasian tata ruang,

lingkungan hidup, nilai-nilai religius, sosial, budaya dan kearifan

lokal ke dalam proses pembangunan.

e. Pembangunan Ekonomi Kerakyatan

1) Mendorong dan memfasilitasi berjalannya ekonomi

kerakyatan yang berkualitas, berkelanjutan, berbasis

wilayah, dan berpihak kepada masyarakat Kabupaten

Barito Utara.

2) Mendorong perekonomian yang senantiasa

menyelaraskan antara kondisi potensi SDA dan SDM

daerah dengan kinerja ekonomi berdasar kearifan lokal.

3) Pembangunan ekonomi yang berbasis pada ekonomi

rakyat yang mampu memberikan dampak nyata kepada

masyarakat luas di Kabupaten Barito Utara.

f. Pengelolaan lingkungan hidup terutama difokuskan kepada

pelestarian hutan dari degradasi lahan, eksploitasi hutan dan

tambang serta pengendalian pencemaran tanah, air, dan udara.

3. Peningkatan Ekonomi Masyarakat;

Peningkatan ekonomi masyarakat dalam hal ini berkonotasi

pengembangan ekonomi lokal yang merupakan proses penyesuaian

diri yaitu proses menyusun lembaga-lembaga baru, pengembangan

dan pemilihan berbagai industri, perbaikan kulaitas kerja dalam

kapasitas produksi barang-barang, identifikasi pasar-pasar baru,

transfer ilmu pengetahuan dan pengembangan perusahaan-

perusahaan baru.

4. Secara Berkeadilan mengandung makna suatu rangkaian usaha

terintegrasi di berbagai bidang, guna membentuk suatu yang

mengarah pada kebaikan dengan memperhatikan setiap bobot yang

6II -

ada agar tidak terjadi kesewenang-wenangan.

5. Kabupaten Barito Utara yang Lestari dan Sejahtera;

Lestari merupakan sesuatu yang berkelanjutan, sementara

pengertian sejahtera bermakna kebutuhan dasar masyarakat

Kabupaten Barito Utara dapat terpenuhi secara lahir dan batin adil

dan merata.

Dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Barito

Utara tahun 2013 – 2018 tersebut ditempuh melalui 5 (lima)

Misi Pembangunan sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan reformasi birokrasi, tata kelola pemerintahan

yang baik (good governance) dan menggalakkan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan serta pelaksanaan reformasi

birokrasi yang menempatkan SDM aparatur yang tepat pada

tempat yang benar.

2. Meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan, kesehatan,

perijinan dan penyiapan lapangan kerja dalam rangka

pengentasan kemiskinan.

3. Memfokuskan pada percepatan pembangunan ekonomi

kerakyatan serta mengembangkan BUMD yang berbasis

keunggulan lokal mendorong laju isvestasi, pembangunan

infrastruktur yang memadai serta pembangunan memperhatikan

keserasian tata ruang.

4. Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi Sumber

Daya Alam (pertambangan, kehutanan, perkebunan dan

pertanian) serta potensi lainnya ke arah yang lebih baik secara

terintegrasi dan lestari demi kepentingan kemakmuran rakyat

sesuai skala prioritas berbasis ilmu pengetahuan sesuai tuntutan

kebutuhan lokal dan nasional.

5. Memantapkan pelaksanaan pembangunan berdasarkan budaya

kearifan lokal, toleransi kultural, kerukunan antar umat

beragama, suku, ras maupun golongan dalam kerangka Negara

7II -

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

B. Strategi dan Arah Kebijakan DaerahStrategi merupakan langkah-langkah yang memuat sejumlah

program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah

Kabupaten Barito Utara Periode 2013 – 2018. Strategi umum yang

diambil dalam rangka mencapai visi, dan mewujudkan misi, tujuan

dan sasaran pembangunan Kabupaten Barito Utara tahun 2013-

2018 yaitu meliputi :

1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kinerja Pemerintah Daerah

Kabupaten Bar i to Utara agar mampu menjalankan kewajiban

konstitusionalnya, yaitu memberikan perlindungan dan pelayanan,

serta memberdayakan segenap warga masyarakat Kabupaten

Barito Utara. Pemerintah Daerah yang baik adalah Pemerintah

Daerah yang terbuka, dapat dipercaya, partisipatif dan senantiasa

berjalan di atas prinsip-prinsip demokrasi. Pemerintah Daerah

yang baik senantiasa mendapat kepercayaan rakyat dan bersedia

untuk membangun kemitraan yang luas dengan semua

stakeholders. Hal ini akan menjadi modal dasar utama bagi

terciptanya pembangunan yang mensejahterakan masyarakat

serta memastikan masyarakat mendapatkan hak-hak dasarnya.

2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia di

Kabupaten Barito Utara.

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi dasar bagi

pembangunan dan bersifat sangat strategis bagi pembangunan

Kabupaten Barito Utara di masa mendatang, mengingat

sumberdaya alam Kabupaten Barito Utara yang terbatas karena

terus menerus dieksploitasi. Kita harus banyak belajar untuk

mengembangkan sumberdaya manusia, dan akhirnya mampu

menjadi bangsa yang besar dan berkarakter. Pemerintah

Kabupaten Barito Utara bersama segenap warganya harus

menyatukan tekad untuk membangun manusia Indonesia

8II -

seutuhnya dimulai dari Kabupaten Barito Utara.

3. Mendorong dan memfasilitasi berjalannya ekonomi kerakyatan

yang berkualitas, berkelanjutan, berbasis wilayah, dan

pengembangan sektor unggulan dari sisi produksi (penawaran)

dan sisi permintaan yang berpihak kepada masyarakat Kabupaten

Barito Utara. Ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah

perekonomian yang senantiasa menyelaraskan antara kondisi dan

potensi daerah dengan kinerja ekonomi. Fokusnya adalah

menggerakkan perekonomian yang mampu mengurangi jumlah

penduduk miskin dan memperluas lapangan kerja, mendorong

terjadinya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas serta

pemerataan pembangunan sehingga terwujudnya visi dan misi

Kabupaten Barito Utara 2013-2018. Dengan ini diharapkan

ekonomi daerah akan tumbuh dan berkembang, berbasis pada

ekonomi rakyat dan mampu memberikan dampak nyata kepada

rakyat Kabupaten Barito Utara.

C. Prioritas DaerahPelaksanaan pembangunan daerah adalah sebagai upaya

mewujudkan masa depan tertentu yang diinginkan, yang telah

dirumuskan dalam visi pembangunan daerah. Visi pembangunan

merupakan nilai kolektif yang dirumuskan dari tatanan kehidupan

masyarakat. Pencapaian visi tersebut dijabarkan dalam setiap

perumusan perencanaan pembangunan baik jangka panjang,

menengah maupun perencanaan tahunan.

Perencanaan pembangunan Kabupaten Barito Utara tahun

2015, mempunyai nilai strategis dimana dalam tahapan perencanaan

satu tahun kedepan. Kondisi saat ini sebagai titik tolak perencanaan

yang sekaligus sebagai tantangan untuk mewujudkan tuntutan dan

harapan masyarakat sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh

daerah sebagai proses penentuan masa depan. Pembangunan di

9II -

Kabupaten Barito Utara, sebagai bagian dari pembangunan nasional

telah dilaksanakan diberbagai bidang.

Keberhasilan pembangunan akan tercapai jika dilaksanakan

dengan dilandasi oleh rasa kebersamaan dari semua komponen

masyarakat dan pemerintah daerah. Karena hasil pembangunan

tersebut hakekatnya merupakan milik masyarakat dan sangat

diharapkan baik secara fisik, pemerataan maupun manfaatnya.

Adapun gambaran umum prioritas pembangunan yang akan

dilaksanakan pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2016

Kabupaten Barito Utara sesuai dengan agenda Pembangunan

Nasional dan visi Provinsi Kalimantan Tengah, serta visi dan misi

Kabupaten Barito Utara yang termuat dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Barito Utara Tahun

2013-2018 yang menetapkan prioritas pembangunan jangka

menengah daerah sebagai berikut :

(1) Ekonomi kerakyatan,

(2) Pendidikan,

(3) Kesehatan,

(4) Infrastruktur berbasis lingkungan,

(5) Reformasi Birokrasi dan Tatakelola Kepemerintahan yang baik,

Kelima prioritas pembangunan tersebut mengedepankan

perbaikan birokrasi pemerintah daerah, pendidikan dan pelayanan

kesehatan yang berkualitas dan murah. Kemudian pemenuhan sarana

dan prasarana infrastruktur berupa pembukaan akses jalan ke desa-

desa, peningkatan kualitas badan jalan ke kecamatan, pembangunan

Puskesmas dan Pustu, Pembangunan gedung sekolah dasar,

menengah dan tingkat atas, serta fasilitas umum lainnya.

10II -

1III --

BAB IIIURUSAN DESENTRALISASI

A. Ringkasan Urusan Desentralisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Barito Utara dipimpin oleh seorang Kepala

Badan yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati Barito Utara,

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara

serta Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Barito

Utara, Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Penelitian dan Pengembangan terdiri dari :

1. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Badan

2. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu Sekretaris yang mengelola

Sekretariat yang terdiri dari :

a. Subbag. Umum dan Kepegawaian

b. Subbag. Perencanaan dan Keuangan

3. Unsur Pelaksana yaitu :

a. Bidang Perencanaan Pembangunan : yang terdiri dari Sub Bidang

Perencanaan Pembangunan Bidang Fisik Prasarana, Sub Bidang

Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi dan Sub Bidang

Perencanaan Bidang Sosial dan Budaya.

b. Bidang Penelitian dan Pengembangan : yang terdiri dari Sub

Bidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Fisik Prasarana,

Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Ekonomi, dan

Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Sosial

Budaya.

2III --

c. Bidang Pengendalian Pembangunan : yang terdiri dari Sub Bidang

Pengendalian Pembangunan Bidang Fisik Prasarana, Sub Bidang

Pengendalian Pembangunan Bidang Ekonomi, dan Sub Bidang

Pengendalian Pembangunan Bidang Sosial Budaya.

Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Barito

Utara serta Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Barito

Utara, maka diperlukan adanya penyesuaian terhadap keberadaan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan. Tugas pokok Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Barito Utara adalah

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

Perencanaan pembangunan daerah dan bidang penelitian dan

pengembangan, sedangkan fungsi Bappeda Litbang adalah sebagai

berikut:

a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya.

b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup

tugasnya.

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara

ini adalah sebagai landasan penyusunan program dengan

mengantisipasi perkembangan di masa mendatang.

3III --

Struktur Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor : 02 Tahun 2016

sebagai berikut :

Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra Bappeda Kabupaten

Barito Utara tahun 2013-2018, maka strategi dan kebijakan yang

akan ditempuh Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara pada tahun

2017 adalah sebagai berikut :

1. Strategi mendorong berkembangnya tanggung jawab aparatur

Negara atas tugas–tugasnya dalam pelaksanaan tugas

dilaksanakan dengan arah kebijakan :

4III --

a. Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan

kapabilitas, kompensasi (reward and punishing), dan

kesejahteraan pegawai.

b. Peningkatan kemampuan teknis aparat perencanaan.

c. Peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya sehingga dapat menyelenggarakan

urusan pemerintahan dengan optimal.

d. Memberikan dukungan sarana dan prasarana bagi aparat

pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi.

2. Strategi Mendorong masyarakat untuk mengetahui, memahami

dan menjelaskan perencanaan pembangunan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku kepastian hukumnya

dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Membangun bersama masyarakat melalui penyusunan

program pembangunan yang transparan, akuntabel dan

demokratis, efektif dan efisien.

b. Pemantapan partisipasi masyarakat dalam proses

perencanaan pembangunan.

c. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang sesuai

dengan aspirasi masyarakat

3. Strategi Pemberdayaan seluruh potensi yang ada pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan dalam rangka mewujudkan good governance

dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan di bidang

Ekonomi, Sosial budaya dan Sarana Prasarana Wilayah.

4. Strategi Membangun koordinasi yang efektif dan semangat

kebersamaan dalam kepentingan yang berbeda untuk

memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas

5III --

dalam hal kebijakan- kebijakan dan prosedur dilaksanakan

dengan arah kebijakan :

a. Melaksanakan koordinasi melalui mekanisme yang ada dalam

rangka menyusun program pembangunan sesuai dengan

kebijakan publik, dan melaksanakan penelitian inovatif dalam

rangka mendorong terwujudnya visi dan misi Kabupaten

Barito Utara dan Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara.

b. Melaksanakan pembangunan yang terintegrasi satu daerah

dengan yang lainnya dan antar sektor pembangunan.

5. Strategi melakukan inovasi- inovasi dan terobosan-terobosan

dalam bidang NSPM (Norma-Standar-Prosedur-Manual),

sebagai bagian dari operasional perencanaan pembangunan,

pendataan dan pelaporan, penelitian dan pengembangan

dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Pembangunan sistem perencanaan dan pengendalian

pembangunan melalui model aplikasi teknologi informasi dan

GIS, yang mendukung manajemen pengelolaan sumber daya

dengan mengoptimalkan sarana & prasarana yang ada.

b. Peningkatan penelitian yang berkualitas guna mendukung

disegala bidang

B. Prioritas Urusan wajib Yang Dilaksanakan1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Bappeda Litbang Kabupaten Barito

Utara Tahun Anggaran 2017 yang tertuang dalam DPA yang kemudian

mengalami perubahan sebagaimana tertuang dalam DPPA Bappeda

Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut:

6III --

TABEL III.1. PROGRAM DAN KEGIATAN TA. 2017

No.

Kode

Program Kegiatan

1. Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1.1. Penyediaan jasa surat menyurat

1.2. Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

1.3. Penyediaan jasa peralatan dan

perlengkapan kantor

1.6. Penyediaan jasa pemeliharaan dan

perizinan kendaraan

dinas/operasional

1.7. Penyediaan jasa administrasi

keuangan

1.8. Penyediaan jasa kebersihan kantor

1.10. Penyediaan alat tulis kantor

1.11. Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

1.12. Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor

1.14. Penyediaan peralatan rumah

tangga

1.15. Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan perundang-undangan

1.16. Penyediaan bahan logistik kantor

1.17. Penyediaan makanan dan

minuman

1.18. Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi keluar daerah

1.19. Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi ke dalam daerah

1.20. Penyediaan jasa PNS dan Non

PNS

1.22. Penyediaan jasa keamanan

gedung

kantor

7III --

No.

Kode

Program Kegiatan

2. Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

2.7. Pengadaan perlengkapan gedung

kantor

2.9. Pengadaan peralatan gedung

kantor

2.10. Pengadaan mebeleur

2.22. Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

2.24. Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

2.29. Pemeliharaan rutin/berkala

mebeleur

3. Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

3.5. Pengadaan pakaian khusus hari-

hari

tertentu

5. Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

5.3. Bimbingan teknis implementasi

peraturanperundang-undangan

6. Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

danKeuangan

6.1. Penyusunanlaporancapaiankinerja

dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

6.2. Penyusunan pelaporan keuangan

semesteran

6.3. Penyusunan pelaporan prognosis

realisasi anggaran

6.4. Penyusunan pelaporan keuangan

akhir tahun

6.5. Penyusunan RKA/DPA-SKPD

6.7. Penyusunan LKPJ SKPD

6.8. Penyusunan Rencana Kerja SKPD

15. Program Penelitian dan

Pengembangan

15.1. Penelitian dan pengembangan

bidang fisik dan prasarana wilayah

15.2. Penelitian dan pengembangan

bidang sosial budaya

15.3. Penelitian dan pengembangan

bidang ekonomi

8III --

No.

Kode

Program Kegiatan

15 Program Pengembangan

data/Informasi

15.13. Inventarisasi program

pembangunan daerah

15.15. Pelaksanaan sistem informasi

pembangunan daerah

16. Program Kerjasama

Pembangunan

16.2. Koordinasi kerjasama

pembangunan antar daerah

21. Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

21.3. Penyusunan RPJMD

21.4. Penyusunan RKPD

21.5. Penyelenggaraan MUSRENBANG

(RKPD, RPJMD,RPJPD)

21.13. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan rencana

pembangunan

daerah

21.14. Penyusunan KUA dan PPAS

21.15. Sistem Informasi Perencanaan

Pembangunan Daerah

21.17. Pelaksanaan evaluasi

pengawasan

dan penyerapan anggaran

(TEPPA)

21.18. Evaluasi RPJMD, RKPD dan

RENJA Kabupaten Barito Utara

22. Program Perencanaan

Pembangunan Ekonomi

22.3. Penyusunan perencanaan

pengembangan ekonomi

masyarakat

22.4. Koordinasi perencanaan

pembangunan bidang ekonomi

23. Program Perencanaan Sosial

Budaya

23.3. Koordinasi perencanaan

pembangunan bidang sosial dan

budaya

9III --

No.

Kode

Program Kegiatan

24. Program Perencanaan

Prasarana Wilayah dan Sumber

Daya Alam

24.4. Perencanaan pembangunan

bidang

prasarana wilayah

24.5. Pembangunan percepatan sanitasi

permukiman (PPSP)

1. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal didasarkan

pada Pencapaian Program dan Kegiatan.

TABEL III.2. REALISASI KEGIATAN BAPPEDA LITBANGKABUPATEN BARITO UTARA TAHUNANGGARAN 2017

No. DPA Uraian Program / KegiatanAPBD

KabupatenDAU (Rp)

Realisasi s/d 31 Desember 2017 SisaAnggaran

(Rp)Realisasi Keuangan Fisik

Rp. % (%)1 2 3 4 5 6 7

05/DPA/SKPD/2017

Program PelayananAdministrasi Perkantoran 1,610,038,400 1,490,303,655 92.56 98.35 119,734,745

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat 7,500,000 7,500,000 100.00 100.00 0

2 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik 167,418,800 141,247,252 84.37 100.00 26,171,548

3 Penyediaan Jasa Peralatandan Perlengkapan Kantor 71,000,000 70,977,000 99.97 100.00 23,000

4Penyediaan JasaPemeliharaan dan PerizinanKendaraan Dinas / Operasional

12,060,000 7,333,700 60.81 100.00 4,726,300

5 Penyediaan Jasa AdministrasiKeuangan 155,880,000 145,840,000 93.56 100.00 10,040,000

6 Penyediaan Jasa KebersihanKantor 72,000,000 66,327,000 92.12 100.00 5,673,000

7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 63,980,000 63,964,700 99.98 100.00 15,300

8 Penyediaan Barang Cetakandan Penggandaan 86,499,600 80,540,900 93.11 100.00 5,958,700

9Penyediaan komponeninstalasi listrik/peneranganbangunan kantor

22,000,000 21,999,100 100.00 100.00 900

10III --

No. DPA Uraian Program / KegiatanAPBD

KabupatenDAU (Rp)

Realisasi s/d 31 Desember 2017 SisaAnggaran

(Rp)Realisasi Keuangan Fisik

Rp. % (%)1 2 3 4 5 6 7

10 Penyediaan Peralatan RumahTangga 7,500,000 7,260,000 96.80 97.00 240,000

11Penyediaan Bahan Bacaan danPeraturan Perundang-Undangan

24,000,000 23,677,500 98.66 100.00 322,500

12 Penyediaan bahan logistikkantor 50,000,000 34,405,400 68.81 75.00 15,594,600

13 Penyediaan Makanan danMinuman 60,000,000 54,859,000 91.43 100.00 5,141,000

14 Rapat-rapat Kordinasi danKonsultasi ke Luar Daerah 310,000,000 309,853,403 99.95 100.00 146,597

15 Rapat-rapat Kordinasi danperjalanan dalam Daerah 100,000,000 84,518,700 84.52 100.00 15,481,300

16 Penyediaan Jasa PNS dan NonPNS 342,600,000 314,800,000 91.89 100.00 27,800,000

17 Penyedia Jasa KeamananGedung Kantor 57,600,000 55,200,000 95.83 100.00 2,400,000

Program Peningkatan Saranadan Prasarana Aparatur 397,701,000 158,435,669 39.84 100.00 239,265,331

18 Pemeliharaan rutin/berkalagedung kantor 30,000,000 29,963,000 99.88 100.00 37,000

19 Pemeliharaan rutin/berkalaKendaraan Dinas/Operasional 119,051,000 102,584,169 86.17 100.00 16,466,831

20 Pemeliharaan rutin/berkalaMebeleur 28,000,000 25,888,500 92.46 100.00 2,111,500

21 Pengadaan PerlengkapanGedung Kantor 32,000,000 28,402,000 88.76 100.00 3,598,000

22 Pengadaan Peralatan GedungKantor 116,500,000 106,810,000 91.68 100.00 9,690,000

23 Pengadaan Mebeleur 72,150,000 67,430,000 93.46 100.00 4,720,000

Program peningkatan disiplinaparatur 49,890,000 42,914,000 86.02 100.00 6,976,000

24 Pengadaan pakaian khusushari-hari tertentu 49,890,000 42,914,000 86.02 100.00 6,976,000

Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaAparatur

175,000,000 173,062,190 98.89 100.00 1,937,810

25Bimbingan TeknisImplementasi PeraturanPerundang-Undangan

175,000,000 173,062,190 98.89 100.00 1,937,810

Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerjadan Keuangan

86,497,000 75,788,125 93.99 97.31 10,708,875

26Penyusunan laporan capaiankinerja dan ikhtisar realisasikinerja SKPD

7,000,000 6,774,100 96.77 100.00 225,900

27 Penyusunan pelaporanKeuangan Semesteran 5,000,000 4,994,800 99.90 100.00 5,200

28 Penyusunan pelaporanprognosis realisasi anggaran 5,000,000 4,993,200 99.86 100.00 6,800

11III --

No. DPA Uraian Program / KegiatanAPBD

KabupatenDAU (Rp)

Realisasi s/d 31 Desember 2017 SisaAnggaran

(Rp)Realisasi Keuangan Fisik

Rp. % (%)1 2 3 4 5 6 7

29 Penyusunan pelaporanKeuangan Akhir Tahun 10,000,000 9,972,800 99.73 100.00 27,200

30 Penyusunan RKA- SKPD/DPA-SKPD 34,999,000 27,859,325 79.60 90.67 7,139,675

31 Penyusunan LKPJ SKPD 5,000,000 4,933,800 98.68 100.00 66,20032 Penyusunan RENJA-SKPD 19,498,000 16,260,100 83.39 90.50 3,237,900

Program Penelitian danPengembangan 329,500,000 241,094,693 74.14 74.29 88,405,307

33Penelitian dan PengembanganBidang Fisik dan PrasaranaWilayah

101,500,000 88,432,600 87.13 82.71 13,067,400

34Penelitian dan PengembanganBidang Pemerintahan danSosial Budaya

101,500,000 75,049,674 73.94 71.00 26,450,326

35 Penelitian dan PengembanganBidang Ekonomi 126,500,000 77,612,419 61.35 69.14 48,887,581

Program pengembangandata/informasi 128,650,000 122,466,051 92.97 92.97 6,183,949

36 Inventarisasi ProgramPembangunan Daerah 34,000,000 30,010,000 88.26 88.26 3,990,000

37 Pelaksanaan Sistem InformasiPembangunan Antar Daerah 94,650,000 92,456,051 97.68 97.68 2,193,949

Program KerjasamaPembangunan 18,500,000 15,474,000 83.64 87.50 3,026,000

38 Koordinasi KerjasamaPembangunan Antar Daerah 18,500,000 15,474,000 83.64 87.50 3,026,000

Program perencanaanpembangunan daerah 1,116,571,100 947,156,496 82.93 86.15 169,414,604

39 Penyusunan RPJMD 80,000,000 60,062,000 75.08 83.33 19,938,00040 Penyusunan RKPD 97,400,000 88,272,660 90.63 100.00 9,127,340

41PenyelenggaraanMUSREMBANG (RKPD,RPJMD, RPJPD)

147,784,000 146,114,000 98.87 99.67 1,670,000

42Monitoring, Evaluasi danpelaporan pelaksanaanrencana pembangunan daerah

76,900,000 63,170,000 82.15 82.15 13,730,000

43 Penyusunan KUA dan PPAS 248,900,000 158,550,222 63.70 76.88 90,349,778

44 Sistem Informasi PerencanaanPembangunan Daerah 117,132,300 102,417,121 87.44 93.33 14,715,179

45Pelaksanaan EvaluasiPengawasan dan PenyerapanAnggaran (TEPRA)

314,454,800 305,275,493 97.08 85.35 9,179,307

46 Evaluasi RPJMD, RKPD danRENJA Kab.Barut 34,000,000 23,295,000 68.51 68.51 10,705,000

Program perencanaanpembangunan ekonomi 101,500,000 96,105,516 96.61 100.00 5,394,484

12III --

No. DPA Uraian Program / KegiatanAPBD

KabupatenDAU (Rp)

Realisasi s/d 31 Desember 2017 SisaAnggaran

(Rp)Realisasi Keuangan Fisik

Rp. % (%)1 2 3 4 5 6 7

47Penyusunan Perencanaanpengembangan ekonomimasyarakat

12,000,000 11,896,500 99.14 100.00 103,500

48 Koordinasi perencanaanpembangunan bidang ekonomi 89,500,000 84,209,016 94.09 100.00 5,290,984

Program perencanaan sosialdan budaya 189,000,000 168,255,658 89.41 85.14 20,744,342

49Koordinasi perencanaanpembangunan bidang sosialdan budaya

84,000,000 78,006,000 92.86 96.00 5,994,000

50 Penanggulangan Kemiskinan 105,000,000 90,249,658 85.95 74.29 14,750,342

Program perencanaanprasarana wilayah dansumber daya alam

128,900,000 115,684,867 91.35 96.88 13,215,133

51Koordinasi PerencanaanPembangunan BidangPrasarana Wilayah

80,000,000 67,771,667 84.71 93.75 12,228,333

52 Pembangunan PercepatanSanitasi Permukiman (PPSP) 48,900,000 47,913,200 97.98 100.00 986,800

J U M L A H 4,331,747,500 3,646,740,920 84.19 93.22 685,006,580

Pada Tahun Anggaran 2017, realisasi dari pelaksanaan program/

kegiatan pada Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara tercatat

sebesar 84,19% untuk realisasi keuangan dan sebesar 93,22%

untuk realisasi fisik.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggaraan Urusan Wajib

Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Dalam negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah Pasal 32 ayat 2 tentang urusan wajib dan pilihan,

bahwa Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara

menyelenggarakan 1 (satu) urusan wajib yaitu Perencanaan

Pembangunan.

13III --

4. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan,

jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional

Keadaan Pegawai menurut Golongan dan Kepangkatan serta

Jenjang Pendidikan (kondisi sampai akhir bulan Desember 2017)

TABEL III.3. KEADAAN PEGAWAI BAPPEDA LITBANGKABUPATEN BARITO UTARA MENURUTGOLONGAN DAN KEPANGKATAN TAHUN 2017

No. Gol.Ruang

Jumlah Menurut Tingkat Pendidikan (Orang)Jumlah

S-3 S-2 S-1 D-4 D-3 D-2 SLTA SMP SD1. IV 1 2 1 - - - - - - 4

2. III - 4 13 1 3 - - - - 21

3. II - - - - - - 5 - - 54. I - - - - - - - - - -

5. Kontrak - - 9 - 4 1 8 1 2 25

Jumlah 1 6 23 1 7 1 13 1 2 55

Jumlah Pejabat Struktural : 16 orang

Jumlah Pejabat Fungsional : -

5. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara untuk Tahun Anggaran

2017 mendapatkan alokasi anggaran dan realisasi sebagai berikut:

No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan Fisik(%)(Rp) %

1.

2.

Belanja TidakLangsung

BelanjaLangsung

3.389.155.701,-

4.331.747.500,-

2.264.478.859,-

3.646.740.920,-

66,82

84,19

100,00

93,22

Jumlah 7.720.903.201,- 5.911.219.779,- 75,50 96,61

14III --

6. Proses Perencanaan Pembangunan

Pelaksanaan Proses Perencanaan Pembangunan pada

Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2017

mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Pelaksanaan rencana kegiatan pada Bappeda Litbang

Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2017 sebagaimana yang

tertuang dalam DPA Bappeda Litbang merupakan penjabaran dari

Renja Bappeda Tahun 2017.

Adapun Proses Perencanaan SOPD dimaksud mengacu

kepada Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Barito Utara Tahun 2013-2018, yang

dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD Bappeda

Tahun 2013-2018 untuk kemudian dijabarkan dalam Rencana

Kerja Tahunan (Renja) Bappeda Litbang Tahun 2017.

Selanjutnya Renja Bappeda Litbang Tahun 2017 tersebut

diusulkan masuk ke dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

Kabupaten Barito Utara Tahun 2017. Kemudian mendapat alokasi

dalam Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten

Barito Utara Tahun 2017 yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan keuangan daerah dengan memperhatikan kegiatan

prioritas sesuai dengan Tupoksi Bappeda Litbang Kabupaten Barito

Utara.

7. Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan (lengkap, kurang,

mencukupi atau lainnya)

Sarana dan Prasarana yang ada pada Bappeda Litbang Kabupaten

Barito Utara sudah mencukupi, antara lain :

15III --

a. Tempat Kerja

Gedung tempat kerja cukup luas dan memadai, jika

dibandingkan dengan jumlah pegawai yang ada.

Aula gedung kantor cukup representatif dan dapat

menampung sekitar 100 orang, dapat digunakan untuk rapat

dinas tingkat SKPD maupun tingkat Kabupaten.

Tersedianya satu ruang komputer pada masing-masing

sekretariat dan bidang-bidang

Tersedia satu ruang ibadah (Mushola).

b. Peralatan Kantor

Komputer, Laptop dan printer sangat memadai dengan

kondisi baik;

Mesin genset tersedia 2 unit, dengan total daya tersedia

sebesar 45 KVA;.

Mesin tik cukup;

Sarana komunikasi (telpon, faximile dan internet) cukup

memadai;

Peralatan kantor lainnya cukup memadai.

c. Mobilitas/Kendaraan Dinas

Kendaraan operasional roda 4 sebanyak 1 unit.

Kendaraan roda 2 sebanyak 29 unit.

8. Permasalahan dan Solusi

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

program dan kegiatan Bappeda Litbang pada tahun 2017 antara

lain anggaran pada tahun 2017 berkurang dari anggaran tahun

2016, sehingga ada beberapa kegiatan yang pagunya kurangi dari

perhitungan kegiatan tersebut. Adapun beberapa kegiatan yang

mengalami kekurangan pagu baru bisa terlakasanakan pada

triwulan IV, yaitu menggunakan pagu setelah perubahan.

16III --

Adapun solusi untuk permasalahan tersebut yakni menambah

pagu belanja langsung Bappeda Litbang pada perubahan di

Triwulan IV.

9. Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan

Pada tahun anggaran 2017 Bappeda Litbang Kabupaten

Barito Utara mengalami pemangkasan struktur organisasi dengan

dipindahkannya Bidang Penanaman Modal ke BPMPTSP yang

baru dibentuk. Pemangkasan struktur ini diikuti dengan

pemangkasan anggaran yang melekat dengan bidang dimaksud.

C. Indikator Kinerja Kunci

Adapun Indikator Kinerja Kunci Bappeda Litbang Tahun 2017

dapat dilihat pada lampiran-lampiran.

1IV --

BAB IV. TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Barito Utara tidak menerima dana tugas

pembantuan.

2IV --

1V -

BAB V. TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. Kerjasama Antar Daerah

Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara bersama Bagian

Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Barito Utara telah

melaksanakan kegiatan forum konsolidasi kerjasama pembangunan

daerah 12 (dua belas) Kabupaten pada 3 (tiga) Provinsi (Kalteng,

Kaltim, dan Kalsel) pada tahun 2015 yang berlangsung pada tanggal 1-

2 Desember 2015 di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara dan

menghasilkan 9 (sembilan) rumusan kesepakatan pertemuan yang

ditandatangani oleh perwakilan dari Kabupaten Barito Utara,

Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Paser,

Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai

Utara, dan Kabupaten Tanah Bumbu.

B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

Bappeda Litbang pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016

tidak ada kerjasama dengan pihak ketiga. Adapun kerjasama yang

pernah dilakukan pada tahun 2017, yaitu dengan …… kontrak untuk

sistem aplikasi perencanaan secara online berbasis web diberi nama

Batara Plan. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah, mempercepat

dan akurasi kegiatan perencanaan daerah yang meliputi Rencana Kerja

SOPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum

Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang

diinput melalui Batara Plan pada situs bataraplan.id.

2V -

C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Barito Utara tidak mempunyai kegiatan

Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah.

D. Pembinaan Batas Wilayah

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Barito Utara tidak mempunyai kegiatan

Pembinaan Batas Wilayah.

E. Pencegahan dan Penangulangan Bencana

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Barito Utara tidak mempunyai kegiatan

Pencegahan dan Penangulangan Bencana.

F. Pengelolaan Kawasan Khusus

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Barito Utara tidak mempunyai kegiatan

Pengelolaan Kawasan Khusus.

G. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Barito Utara tidak mempunyai kegiatan

Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

VI - 1

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada tahun anggaran 2017 Bappeda Litbang Kabupaten Barito

Utara melaksanakan program kegiatan yang tertuang dalam DPA

Bappeda Litbang Kabupaten Barito Utara yang kemudian mengalami

perubahan sebagaimana pada DPPA Bappeda Litbang Kabupaten

Barito Utara yang berjumlah 52 kegiatan. Anggaran pada DPPA

Bappeda Litbang mengalami penambahan sebesar Rp

Rp1.451.747.500,- , Penambahan anggara pada Belanja Pegawai yang

semula Rp707.030.000,- menjadi Rp801.639.000,- atau bertambah

sebesar Rp94.609.000,-. Kemudian pada Belanja Barang dan Jasa

yang semua dianggarkan sebesar Rp2.165.470.000,- pada DPPA

menjadi Rp3,301.958.500,- atau bertambah sebesar

Rp1.136.488.500,-. Dan pada Belanja Modal yang semula

Rp7.500.000,- menjadi Rp228.150.000,- atau bertambah sebesar

Rp220.650.000,-.

B. SaranAgar kegiatan dapat terlaksana sesuai target, ke depannya

perlu perencanaan yang akurat namun fleksibel untuk mengantisipasi

permasalahan pemangkasan anggaran, dan atau reposisi anggaran

akibat kebijakan moneter pemerintah pusat. Disamping itu perlu dibuat

ranking prioritas kegiatan sesuai kebutuhan organisasi agar

pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana lebih

optimal.