182
1

Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

1

Page 2: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

2

Kata Pengantar

Assalamuálaikum Wr. Wb.

Hidup Mahasiswa!

Sahabatku Ketua Ormawa KM IPB dan jajarannya, serta Mahasiswa KM

IPB.

Puji serta syukur terlimpah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa,

atas anugrahnya berupa akal, atas anugrahnya berupa hati, dan membuat

keduanya seimbang sehingga manusia bisa mencapai tingkat keberadaban

tertinggi di antara semua makhluk di muka bumi ini.

Aturan adalah suatu bentuk penanda dari keberadaban manusia.

Maka dengan aturan-aturan itu, MPM KM IPB mencoba untuk berkontribusi

dalam meningkatkan tingkat keberadaban manusia. Khususnya mahasiswa.

Dan semoga, apa yang coba kami lakukan ini bisa menjadi sebuah ladang

pembelajaran untuk kita semua.

Buku ini menjadi sebentuk sarana dalam mengomunikasikan

peradaban itu. Baik kepada sahabat-sahabat semua di ormawa masing-

masing, maupun rekan-rekan kita di institusi. Atas hal-hal baik dalam buku

ini, semoga Allah menghitungnya sebagai suatu amal. Dan atas apa-apa

yang kurang baik semoga Allah mengampuni.

Satu hal terakhir yang ingin saya sampaikan. Aturan, hukum,

norma atau apapun itu namanya hanya akan berjalan dan tegak apabila para

pelaku penegaknya telah terlepas dari segala bentuk kepentingan individu

atau golongan. Kemudian menempatkan KM IPB untuk menjadi prioritas

pertama dalam kehidupan berorganisasi mahasiswa.

Wassalamuálaikum Wr. Wb

Sekretaris Jenderal MPM KM IPB Periode 2014/2015

Supriatna

Page 3: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

3

Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................... 3

Daftar TAP MPM KM IPB 2014 .............................................................. 5

Daftar UU KM IPB 2014 .......................................................................... 8

Undang-Undang Dasar KM IPB Tahun 2011 ..................................... 10

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi KM IPB ................................. 24

Perubahan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi KM IPB……….. 32

Ketetapan MPM KM IPB

No. 005/TAP SI/MPM KM IPB/2012 tentang Mekanisme

Laporan Pertanggungjawaban Lembaga Kemahasiswaan

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor ......................................... 36

No. 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013 tentang Perubahan

Tata Cara Persidangan Majelis Permusyawaratan

MahasiswaKeluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2012/2013 ................................................................................... 44

No. 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014 tentang Perubahan

Kedua Tata Kerja Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor ......................................... 50

No. 003/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014 tentang Panduan

Umum Lembaga Struktural Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor ....................................................................................... 63

No. 004/TAP SI/MPM KM IPB/X/2014 tentang Perubahan

Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor ........................................................................... 69

No. 005/TAP SI/MPM KM IPB/X/2014 tentang Mekanisme

Judicial Review Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor ....................................................................................................... 77

No. 004/TAP SI/MPM KM IPB/I/2015 tentang Pedoman

Pelaksana Harian Sekjen dan Wasekjen I Majelis

Permusyawaratan MahasiswaKeluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor ....................................................................................... 83

No. 005/TAP SI/MPM KM IPB/II/2015 tentang Perubahan

Panduan Umum Verifikasi UKM KM IPB .............................................. 87

No. 010/TAP SI/MPM KM IPB/V/2015 tentang Mekanisme

Pergantian Wapresma KM IPB ................................................................ 95

Page 4: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

4

No. 002/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 tentang

Perubahan Nomenklatur pada Peraturan Lingkup Keluarga

Mahasiwa IPB ....................................................................................... 102

No. 003/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 tentang

Mekanisme Pergantian Antarwaktu MPM KM IPB ............................... 104

No. 004/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 tentang

Pedoman Revisi Ketetapan MPM KM IPB ........................................... 110

Undang-Undang KM IPB

No. 002 Tahun 2012 tentang Tatacara Pelaksanaan

Pengawasan Lembaga Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor ......................................................................... 116

No. 001 Tahun 2014 tentang Pemilihan Anggota Legislatif

dan Pemilihan Raya Eksekutif Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor ..................................................................................... 131

No.002 Tahun 2014 tentang Keuangan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor ......................................................................... 149

No. 001 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan

Perundang-undangan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor ..................................................................................................... 162

Page 5: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

5

DAFTAR SURAT KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERIODE 2014/2015

No Tanggal Nomor Tentang

Sidang Umum I

1 21 Desember 2014 001/TAP SU I/MPM KM IPB/XII/2014 Anggota DPM KM IPB Periode 2014/2015

2 21 Desember 2014 002/TAP SU I/MPM KM IPB/XII/2014 Anggota MPM KM IPB Periode 2014/2015

3 21 Desember 2014 003/TAP SU I/MPM KM IPB/XII/2014 Sekretaris Jenderal MPM KM IPB Periode 2014/2015

4 24 Desember 2014 004/TAP SU I/MPM KM IPB/XII/2014 Ketua DPM KM IPB Periode 2014/2015

5 24 Desember 2014 005/TAP SU I/MPM KM IPB/XII/2014 Wakil Sekjen I dan II MPM KM IPB Periode 2014/2015

6 25 Desember 2014 007/TAP SU I/MPM KM IPB/XII/2014 Mandat Badan Pekerja MPM KM IPB Periode 2014/2015

7 25 Desember 2014 008/TAP SU I/MPM KM IPB/XII/2014 Pengesahan SES-C sebegai Himpro Prodi Ekonomi Syariah FEM

IPB

8 25 Desember 2014 009/TAP SU I/MPM KM IPB/XII/2014 Anggota MPM KM IPB Periode 2014/2015

Sidang Istimewa

9 17 Januari 2015 001/TAP SI/MPM KM IPB/I/2015 Perubahan GBHO KM IPB 2013

10 17 Januari 2015 002/TAP SI/MPM KM IPB/I/2015 GBHK BEM KM IPB Periode 2014/2015

11 17 Januari 2015 003/TAP SI/MPM KM IPB/I/2015 SOP Administrasi dan Keuangan LK KM IPB

Page 6: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

6

12 17 Januari 2015 004/TAP SI/MPM KM IPB/I/2015 Pedoman Pelaksana Harian Sekjen dan Wasekjen I MPM KM

IPB

13 18 Februari 2015 005/TAP SI/MPM KM IPB/II/2015 Perubahan Panduan Umum Verifikasi UKM KM IPB

14 03 Maret 2015 006/TAP SI/MPM KM IPB/III/2015 Hasil Verifikasi UKM KM IPB

15 30 Mei 2015 007/TAP SI/MPM KM IPB/V/2015 Pengunduran Diri Presiden Mahasiswa KM IPB Periode

2014/2015

16 30 Mei 2015 008/TAP SI/MPM KM IPB/V/2015 LPJ Presiden Mahasiswa KM IPB Periode 2014/2015

17 30 Mei 2015 009/TAP SI/MPM KM IPB/V/2015 Pengangkatan Wapresma menjadi Presma KM IPB Periode

2014/2015

18 30 Mei 2015 010/TAP SI/MPM KM IPB/V/2015 Mekanisme Pergantian Wapresma KM IPB

19 13 Juni 2015 011/TAP SI/MPM KM IPB/VI/2015 Hasil Verifikasi Calon Wapresma KM IPB Periode 2014/2015

20 13 Juni 2015 012/TAP SI/MPM KM IPB/VI/2015 Pengajuan Wapresma KM IPB Periode 2014/2015

21 13 Juni 2015 013/TAP SI/MPM KM IPB/VI/2015 Pelantikan Wapresma KM IPB Periode 2014/2015

Sidang Umum II

22 07 November 2015 001/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Amandemen Kedua UUD KM IPB Tahun 2011

23 08 November 2015 002/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Perubahan Nomenklatur pada Peraturan Lingkup KM IPB

24 08 November 2015 003/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Mekanisme Pergantian Antarwaktu MPM KM IPB

25 08 November 2015 004/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Pedoman Revisi Ketetapan MPM KM IPB

26 08 November 2015 005/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Pengesahan Gamaperta sebagai Himpunan Mahasiswa Profesi

27 08 November 2015 006/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Pengesahan Micro IT Community sebagai Himpunan Mahasiswa

Profesi

Page 7: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

7

28 08 November 2015 007/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Pengesahan Akmapesa sebagai Himpunan Mahasiswa Profesi

29 08 November 2015 008/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Pengesahan Mapagi sebagai Himpunan Mahasiswa Profesi

30 08 November 2015 009/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Pengesahan Likista sebagai Himpunan Mahasiswa Profesi

31 08 November 2015 010/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 LPJ Presma-Wapresma KM IPB Periode 2014/2015

32 08 November 2015 011/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 LPJ DPM KM IPB Periode 2014/2015

33 08 November 2015 012/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 LPJ MPM KM IPB Periode 2014/2015

34 10 November 2015 013/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Demisioner Presma-Wapresma KM IPB Periode 2014/2015

35 10 November 2015 014/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Pelantikan Presma-Wapresma KM IPB Periode 2015/2016

36 10 November 2015 015/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Pelantikan Presma KM IPB sebagai Calon MWA UM IPB

Periode 2015/2016

37 10 November 2015 016/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Penanggung Jawab Sementara MPM KM IPB Periode 2015/2016

38 10 November 2015 017/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Demisioner MPM KM IPB Periode 2014/2015

39 10 November 2015 018/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015 Demisioner DPM KM IPB Periode 2014/2015

Page 8: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

8

DAFTAR UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

No Tanggal Nomor Tentang

1 15 November 2012 No. 002 tahun 2012 Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Lembaga Kemahasiswaan Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

2 04 September 2014 No. 001 Tahun 2014 Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Raya Eksekutif Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

3 24 Nopember 2014 No. 002 Tahun 2014 Keuangan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

4 10 Maret 2015 No. 001 Tahun 2015 Tata Cara Pembuatan Peraturan Perundang-undangan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Page 9: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

9

UNDANG-UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TAHUN 2011

AMANDEMEN KEDUA

Page 10: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

10

SURAT KETETAPAN

No. 001/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015

Tentang

AMANDEMEN KEDUA

UNDANG-UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TAHUN 2011

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

tentang Perubahan Kedua Tata Kerja MPM KM IPB.

3. TAP MPM KM IPB Nomor: 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013

tentang Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB.

Menimbang: 1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu ditetapkannya peninjauan terhadap Amandemen Pertama

Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011

3. Perlu ditetapkannya Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011

Memperhatikan: 1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Draft Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011 pada Rapat

Panitia Kerja Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Draft Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011 pada Rapat

Koordinasi Anggota MPM KM IPB Periode 2014/2015

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Draft Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011 pada Sidang

Umum II MPM KM IPB Periode 2014/2015

Page 11: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

11

Memutuskan:

MENETAPKAN

AMANDEMEN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR KELUARGA

MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2011

(sebagaimana terlampir)

Ditetapkan pada acara Sidang Umum II

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Darmaga, 7 November 2015

Pukul 20.26 WIB

Pemimpin Sidang

ttd

Supriatna

NIM. E14110011

Page 12: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

12

Lampiran

AMANDEMEN KEDUA

UNDANG-UNDANG DASAR

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TAHUN 2011

MUKADIMAH

Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia

mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

dan keadilan di muka bumi ini di dalam keduduka yang sejajar dengan

bangsa lain. Perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan

belumlah selesai dan merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

Mahasiswa merupakan maskyarakat intelektual dan sekaligus

sebagai hamba Tuhan yang mempunyai hak untuk terus mengembangkan

diri tidak hanya melalui kegiatan akademik, tetapi juga melalui organisasi

mahasiswa intra kampus dan mempunyai tanggung jawab sebagai generasi

penerus perjuangan bangsa dituntut mempunyai kepekaan yang tinggi

terhadap realita masyarakat serta mampu menjawab setiap permasalahan

yang timbul dengan didasarkan kepada nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Pada tatanan ini benar-benar dilandasi akan arti penting organisasi

mahasiswa sebagai wadah yang menghimpun potensi mahasiswa Institut

Pertanian Bogor, sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa

ke arah perluasan wawasan serta menampung aspirasi mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

Atas dasar kesadaran dan tuntutan tanggung jawab tersebut maka

dengan mengharap Ridho Tuhan, dengan ini kami mahasiswa Institut

Pertanian Bogor menghimpun diri dalam suatu wadah yang dinamakan

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Mahasiswa program sarjana dan diploma Institut Pertanian Bogor

menghimpun diri dalam Keluarga Mahsiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 2

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor berkedudukan di Institut

Pertanian Bogor.

Pasal 3

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor berasaskan Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

Pasal 4

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor merupakan kelengkapan non

struktural pada Institusi dan berhubungan secara kemitraan.

Page 13: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

13

BAB II

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 5

Majelis Perwmusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor adalah Organisasi Mahasiswa tertinggi dalam Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 6

Anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor

(1) Terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, dua orang utusan Dewan

Perwakilan Mahasiswa Fakultas/Pendidikan Kompetensi

Umum/Diploma/Sekolah Bisnis, dan satu orang utusan setiap bidang

Unit Kegiatan Mahasiswa.

(2) Keseluruhan anggota dilantik dalam Sidang Umum I.

Pasal 7

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor bertugas dan berwenang:

(1) Menetapkan dan mengamandemen Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) Membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan untuk

melaksanakan aturan Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

(3) Melantik dan menetapkan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Presiden Mahasiswa

dan Wakil Presiden Mahasiswa.

(4) Meminta pertanggungjawaban Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Presiden Mahasiswa

dan Wakil Presiden Mahasiswa.

(5) Membuat dan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian per empat tahun.

(6) Membuat dan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Kerja Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian per empat tahun.

(7) Memutuskan sengketa antar organisasi Mahasiswa, pelanggaran

terhadap Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor, dan Perkara Pemilihan Raya Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor yang mekanismenya diatur dalam ketetapan

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

(8) Melakukan judicial review atas peraturan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor terhadap Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Insitut Pertanian Bogor dan Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Institut Pertanian Bogor.

(9) Melantik dan menetapkan Penanggung Jawab Sementara Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Page 14: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

14

Bogor saat Sidang Umum II yang ketentuannya diatur dalam

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Mahasisa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

(10) Memverifikasi Unit Kegiatan Mahasiswa.

(11) Mengusulkan Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor sebagai bakal calon Majelis Wali Amanat Unsur

Mahasiswa kepada Senat Akademik.

Pasal 8

Pengambilan keputusan tertinggi di Keluarga Mahasiswa institut Pertanian

Bogor berada pada Sidang Umum dan Sidang Istimewa Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 9

Hal-hal mengenai Majelis Permusyawaratan Mahasisa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor yang belum diatur dalam Undang-Undang Dasar

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor diatur dalam Ketetapan

Majelis Permusyawaratan Mahasisa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor.

BAB III

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 10

Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

adalah lembaga perwakilan mahasiswa yang berkedudukan sebagai lembaga

Legislatif di tingkat Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 11

Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

memiliki fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan dengan

mekanisme yang diatur dalam Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

Pasal 12

Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

memiliki hubungan koordinatif dengan Badan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan Unit Kegiatan Mahasiswa

Pasal 13

(1) Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor adalah wakil-wakil mahasiswa yang dipilih melalui

pemilihan anggota legislatif yang selanjutnya diatur dalam Undang-

Undang Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) Susunan Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor diatur dalam Rapat Pleno Dewan Perwakilan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Page 15: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

15

Pasal 14

(1) Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor berwenang Membuat dan Mengesahkan Undang-Undang

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor atas usulan Dewan

Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

dan/atau Presiden Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dalam bentuk

Rancangan Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor.

(2) Rancangan Undang-Undang dapat diajukan oleh Dewan Perwakilan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan/atau

Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

yang ketentuannya diatur dalam Undang–Undang Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

Pasal 15

Setiap anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor memiliki hak inisiatif, hak angket, hak interpelasi, hak

petisi, hak budget, dan hak imunitas, serta hak memberikan pertimbangan

dimana penggunaan hak tersebut diatur didalam Undang-Undang Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor .

Pasal 16

Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor tidak diperkenankan memegang jabatan struktural pada

perangkat Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor lainnya selain

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor pada satu periode kepengurusan yang bersamaan.

BAB IV

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 17

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

adalah lembaga eksekutif Mahasiswa di tingkat Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

Pasal 18

(1) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor dipimpin oleh Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

(2) Dalam melakukan kewajibannya Presiden Mahasiswa dibantu oleh satu

orang Wakil Presiden Mahasiswa.

(3) Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dipilih langsung oleh anggota

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui pemilihan raya

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang ketentuan-

ketentuannya akan diatur dalam Undang-Undang Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

Page 16: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

16

(4) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor mewakili mahasiswa Institut Pertanian Bogor baik ke dalam

maupun ke luar Institut Pertanian Bogor dan berkoordinasi dengan

Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor

Pasal 19

(1) Pelaksanaan pemerintahan Presiden Mahasiswa dibantu oleh kabinet.

(2) Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan

Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa yang ketentuannya diatur

dalam Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(3) Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor tidak diperkenankan merangkap

jabatan dalam perangkat Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

lainnya pada satu periode kepengurusan yang sama.

(4) Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor bertanggung jawab kepada anggota

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor.

(5) Setiap pengurus BEM KM tidak diperkenankan untuk menjadi

pengurus DPM Fakultas/Program Kompetensi Umum/Diploma/Sekolah

Bisnis, BEM Fakultas/ Program Kompetensi Umum/Diploma/Sekolah

Bisnis, dan Lembaga Struktural.

Pasal 20

(1) Jika Presiden Mahasiswa diberhentikan dari jabatannya/mangkat, maka

pemerintahan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor dipimpin oleh Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang selanjutnya diangkat menjadi

Presiden Mahasiswa Institut Pertanian Bogor sampai masa

pemerintahan berakhir.

(2) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor, selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari, Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor mengadakan Sidang Istimewa untuk mengangkat Wakil Presiden

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(3) Jika Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa diberhentikan

dari jabatannya/mangkat secara bersamaan maka pemerintahan Badan

Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

dipimpin oleh pimpinan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(4) Pada masa yang dimaksud pasal 20 ayat 3 Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

melaksanakan Sidang Istimewa dalam rangka pemilihan presiden

mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa selambat – lambatnya 14 hari

Page 17: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

17

BAB V

MAJELIS WALI AMANAT UNSUR MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 21

(1) Presiden Mahasiswa diusulkan oleh Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor sebagai

bakal calon Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa.

(2) Presiden Mahasiswa mewakili organisasi mahasiswa program sarjana

dan diploma Institut Pertanian Bogor dalam proses pemilihan Majelis

Wali Amanat Unsur Mahasiswa.

Pasal 22

Jika Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

terpilih menjadi Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa maka :

(1) Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

wajib menjalankan tugas dan wewenang sebagai anggota Majelis Wali

Amanat Unsur Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

sebagai wakil mahasiswa di Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor berhak dan wajib membentuk suatu tim yang

bersifat independen.

(3) Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

wajib melaporkan kinerjanya di Majelis Wali Amanat Unsur

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor kepada Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan

mahasiswa secara umum.

Pasal 23

Tugas dan wewenang jika Presiden Mahasiswa menjadi Majelis Wali

Amanat Unsur Mahasiswa Institut Pertanian Bogor:

(1) Melakukan fungsi advokasi mahasiswa di bidang akademik dan non

akademik sesuai dengan wewenang Majelis Wali Amanat Unsur

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) Melakukan koordinasi dengan seluruh lembaga Mahasiswa di Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(3) Menjaring aspirasi dari mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor yang kemudian diolah dan diperjuangkan dalam rapat

Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor.

(4) Memberi informasi kebijakan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian

Bogor yang bersifat terbuka kepada Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

(5) Mewakili mahasiswa dalam pemberian pendapat dan pengambilan

keputusan di Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor.

Page 18: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

18

BAB VI

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 24

(1) Unit Kegiatan Mahasiswa adalah wadah pengembangan diri, minat dan

bakat bagi mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang pembentukan dan

pembubarannya ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) Unit Kegiatan Mahasiswa dalam Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor terbagi menjadi lima bidang yaitu :

a. Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Kerohanian

b. Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Olahraga Non Beladiri

c. Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Olahraga Beladiri

d. Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni dan Budaya

e. Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Khusus

Pasal 25

Setiap Bidang Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban untuk mengirimkan

perwakilannya sebanyak satu orang ke Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang ketentuannya diatur

dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 26

(1) Keanggotaan Unit Kegiatan Mahasiswa dalam Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor akan ditinjau setiap dua periode kepengurusan

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) Keanggotaan Unit Kegiatan Mahasiswa kerohanian tidak dilakukan

peninjauan kembali tetapi Unit Kegiatan Mahasiswa kerohanian wajib

menyerahkan laporan pertanggungjawaban setiap tahun.

(3) Hal–hal lain mengenai Unit Kegiatan Mahasiswa diatur dalam Undang-

Undang Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Pasal 27

Unit Kegiatan Mahasiswa memiliki hak untuk mengatur organisasinya

dengan syarat tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Ketetapan Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan Undang-

Undang Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

BAB VII

ORGANISASI MAHASISWA DI FAKULTAS/ PENDIDIKAN

KOMPETENSI UMUM/ DIPLOMA/SEKOLAH BISNIS INSTITUT

PERTANIAN BOGOR

Pasal 28

(1) Organisasi Mahasiswa di Tingkat Fakultas Institut Pertanian Bogor

terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif

Mahasiswa, dan Himpunan Mahasiswa Profesi.

Page 19: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

19

(2) Organisasi Mahasiswa di Pendidikan Kompetensi Umum Institut

Pertanian Bogor terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Badan

Eksekutif Mahasiswa.

(3) Organisasi Mahasiswa di Tingkat Diploma Institut Pertanian Bogor

terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa

dan Himpunan Mahasiswa Profesi.

(4) Organisasi Mahasiswa di Tingkat Sekolah Bisnis Institut Pertanian

Bogor terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif

Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Profesi.

(5) Pemilihan Ketua Organisasi Mahasiswa di Fakultas/Pendidikan

Kompetensi Umum/ Diploma/ Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor

dipilih secara demokratis.

(6) Organisasi Mahasiswa di Diploma mempunyai hak otonomi Diploma

yang pelaksanaannya diatur dalam Undang–Undang Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 29

(1) Organisasi Mahasiswa di Fakultas/ Pendidikan Kompetensi Umum/

Diploma/ Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor berhak membuat

peraturan Organisasi Mahasiswa di Fakultas/ Pendidikan Kompetensi

Umum/ Diploma/Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor.

(2) Peraturan Organisasi Mahasiswa di Fakultas/ Pendidikan Kompetensi

Umum/ Diploma/ Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor tidak boleh

bertentangan dengan Undang–Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor dan sesuai dengan tata urutan sumber hukum

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 30

Organisasi Mahasiswa di Fakultas/Pendidikan Kompetensi Umum/

Diploma/ Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor memiliki hubungan

koordinatif dengan Organisasi Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

BAB VIII

HIMPUNAN MAHASISWA PROFESI

Pasal 31

(1) Himpunan Mahasiswa Profesi adalah himpunan mahasiswa yang

bergerak dalam bidang keprofesian dari disiplin ilmu di Institut

Pertanian Bogor.

(2) Mekanisme pembentukan dan pembubaran serta ranah kerja Himpunan

Mahasiswa Profesi diatur dalam Peraturan Fakultas/ Diploma/ Sekolah

Bisnis.

Pasal 32

Himpunan Mahasiswa Profesi memiliki hak otonomi untuk mengatur

organisasinya dengan syarat tidak bertentangan dengan Undang-Undang

Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Undang-Undang

Page 20: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

20

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, dan Peraturan Fakultas/

Diploma/ Sekolah Bisnis.

Pasal 33

Himpunan Mahasiswa Profesi yang sudah ditetapkan sebelum adanya

Undang–Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

keberadaannya diakui menurut Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

Pasal 34

Himpunan Mahasiswa Profesi yang dimaksud pada Pasal 33 tidak dapat

dibubarkan atas Undang–Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Pasal 31 Ayat 2.

BAB IX

KEUANGAN

Pasal 35

Keuangan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dapat diperoleh

dari:

(1) Dana Mahasiswa

(2) Usaha-usaha yang halal dan sah serta tidak bertentangan dengan

Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(3) Sumbangan-sumbangan lain yang tidak mengikat serta tidak

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

Pasal 36

(1) Rancangan Anggaran Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

sebagai wujud dari pengelolaan dana Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor ditetapkan setiap tahun dengan Undang–

Undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk

kepentingan mahasiswa.

(2) Rancangan Anggaran Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

diajukan oleh Presiden Mahasiswa untuk dibahas bersama Dewan

Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

dengan berkoordinasi bersama Unit Kegiatan Mahasiswa dan

Organisasi Mahasiswa di Fakultas/Pendidikan Kompetensi Umum/

Diploma/ Sekolah Bisnis.

(3) Apabila Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor tidak menyetujui Rancangan Anggaran Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang diusulkan oleh Presiden

Mahasiswa, Organisasi Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor menjalankan Anggaran Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor tahun yang lalu.

Pasal 37

Ketentuan keuangan lebih lanjut diatur dalam Undang-Undang Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Page 21: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

21

BAB X

TATA URUTAN SUMBER HUKUM

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 38

(1) Tata urutan sumber hukum Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor merupakan pedoman dalam pembuatan aturan hukum

dibawahnya.

(2) Tata urutan sumber hukum Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor adalah :

1) Undang – Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor tahun 2011;

2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor;

3) Undang – Undang Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor;

4) Keputusan Presiden Mahasiswa Institut Pertanian Bogor;

5) Peraturan Fakultas/Pendidikan Kompetensi Umum/Diploma

Institut Pertanian Bogor.

Pasal 39

(1) Kekuatan hukum sumber hukum Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor sesuai hierarki sebagaimana dimaksudkan pada

pasal 38 ayat (2).

(2) Sesuai dengan tata urutan sumber hukum Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor ini, maka setiap aturan hukum yang lebih

rendah tidak boleh bertentangan dengan aturan hukum yang lebih

tinggi kedudukannya.

Pasal 40

Tata cara pembuatan Undang – Undang Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor, Peraturan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Keputusan Presiden Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor, Keputusan Menteri Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, dan Peraturan Fakultas/Pendidikan

Kompetensi Umum/Diploma Institut Pertanian Bogor serta ruang

lingkupnya diatur lebih lanjut dengan Undang – Undang Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

BAB XI

AMANDEMEN UNDANG – UNDANG DASAR

Pasal 41

(1) Amandemen Undang – Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor merupakan hak Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor untuk mengubah pasal –

pasal Undang – Undang Dasar yang dianggap tidak relevan.

(2) Amandemen Undang – Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor bisa dilaksanakan jika diusulkan oleh sekurang –

Page 22: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

22

kurangnya 2/3 anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(3) Khusus mengenai Mukadimah Undang – Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor tidak dapat dilakukan perubahan.

ATURAN PERALIHAN

Pasal 1

Segala peraturan perundang – undangan yang ada masih tetap berlaku

selama belum diadakan yang baru menurut Undang – Undang Dasar ini.

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 1

Seluruh Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

diwajibkan untuk menaati dan melaksanakan Undang – Undang Dasar

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan peraturan perundangan

lainnya.

Page 23: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

23

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Page 24: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

24

SURAT KETETAPAN

No. 006/TAP SI/MPM KM IPB/X/2013

Tentang

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

AMANDEMEN 2013

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 001/TAP SI/MPM KM IPB/2012

tentang Tata Kerja MPM KM IPB.

Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. Telah hampir berakhirnya masa berlaku Garis-garis Besar Haluan

Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2010.

3. Perlu ditetapkannya Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Amandemen 2013 untuk

digunakan sebagai suatu haluan organisasi Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor yang dapat memberikan arah bagi

perkembangan Keluarga Mahasiswa IPB untuk mengoptimalkan

fungsi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang telah

ditetapkan dalam Undang-undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor Tahun 2011.

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor 2013 pada Rapat Panitia Khusus Kajian

Konstitusi MPM KM IPB Periode 2012/2013.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor 2013 pada Rapat Koordinasi Anggota MPM KM

IPB Periode 2012/2013.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor 2013 pada Sidang Istimewa MPM KM IPB 7

Oktober 2013.

Page 25: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

25

Memutuskan :

MENETAPKAN

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

AMANDEMEN 2013

Sebagaimana Terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2012/2013

Darmaga, 7 Oktober 2013

Pukul 21.25 WIB

Pimpinan Sidang

ttd

Muh. Dimas Arifin

NIM. G24090009

Page 26: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

26

Lampiran

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

AMANDEMEN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

1. Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor (GBHO KM IPB) adalah suatu haluan organisasi

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor sebagai pernyataan

kehendak seluruh anggota KM IPB yang pada hakikatnya

merupakan suatu aspirasi seluruh mahasiswa IPB.

2. Pola pengembangan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

di dalam pencapaian tujuannya, dituangkan dalam haluan kerja

organisasi yang menyeluruh dan berkesinambungan serta disusun

secara terencana, terarah, dan terevaluasi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud ditetapkannya GBHO KM IPB adalah memberikan arah

bagi pengembangan KM IPB untuk mengoptimalkan fungsi KM IPB

yang telah ditetapkan dalam UUD KM IPB Tahun 2011, dengan tujuan

membentuk mahasiswa yang bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa

sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi, dan bertanggung jawab

atas terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.

C. LANDASAN

GBHO KM IPB ini disusun berdasarkan Undang-Undang Dasar

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011.

D. MODAL DASAR DAN FAKTOR PENUNJANG

1. Nilai dasar keyakinan beragama.

2. Nilai dasar keilmuan.

3. Sumberdaya manusia yang potensial.

4. Bakat, minat, dan kreativitas.

5. Kebebasan manusia yang bertanggung jawab dan keharmonisan

hubungan seluruh mahasiswa, lembaga, dan institusi.

6. Organisasi kelembagaan mahasiswa.

7. Sarana dan prasarana kampus Institut Pertanian Bogor.

BAB II

POLA DASAR PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

A. TUJUAN PENGEMBANGAN

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan mahasiswa Institut

Pertanian Bogor kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Page 27: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

27

2. Mengembangkan identitas, integritas, dan solidaritas mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

3. Menciptakan lembaga kemahasiswaan yang independen, aspiratif,

dan profesional.

4. Menumbuhkan suasana keterbukaan antar mahasiswa, antara

mahasiswa dengan lembaga kemahasiswaan, mahasiswa dengan

institusi, dan antara lembaga kemahasiswaan dengan institusi.

5. Menumbuhkan suasana yang kondusif agar tercipta kader-kader

mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab, kritis, sadar

politik, professional serta berjiwa kepemimpinan dan

kewirausahaan.

6. Menumbuhkan kepedulian sosial mahasiswa terhadap masyarakat

dan lingkungan.

7. Meningkatkan posisi tawar mahasiswa IPB, baik eksternal maupun

internal.

8. Menjalin hubungan yang baik dengan lembaga kemahasiswaan

ekstra kampus.

B. ASAS PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

1. Asas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Segala usaha dan kegiatan pengembangan mahasiswa dilandasi

atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2. Asas kecendekiaan

Pengembangan kemahasiswaan dijiwai oleh landasan ilmiah

dengan tujuan memberikan kesejahteraan lahir dan batin serta

mendorong pemanfaatan dan penguasaan IPTEKS yang dapat

dipertanggungjawabkan.

3. Asas profesionalisme

Dalam perjalanannya, lembaga kemahasiswaan yang merupakan

sarana pengembangan kemahasiswaan dituntut untuk memiliki

kemampuan yang handal, mantap, dan profesional.

4. Asas legalitas

Segala aktivitas pengembangan kemahasiswaan memiliki

pengakuan yang berkedaulatan dari seluruh komponen mahasiswa

dan civitas akademika IPB.

5. Asas kekeluargaan dan usaha bersama

Segala bentuk kegiatan kemahasiswaan merupakan hasil usaha

bersama yang dilandasi rasa kekeluargaan.

6. Asas musyawarah untuk mufakat

Segala bentuk pengembangan kemahasiswaan diputuskan secara

musyawarah mufakat dengan mengedepankan kepentingan

bersama.

7. Asas manfaat

Hendaknya kegiatan kemahasiswaan dapat memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya untuk mahasiswa IPB, masyarakat, dan

lingkungan.

8. Asas kemandirian

Page 28: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

28

Usaha pengembangan kemahasiswaan berlandaskan pada

kepercayaan, kemampuan, dan kekuatan sendiri.

9. Asas kesinambungan

Dalam merencanakan segala bentuk kegiatan pengembangan

kemahasiswaan perlu didasari atas peran lembaga-lembaga

kemahasiswaan, baik di masa kini maupun akan datang.

10. Jujur dan adil

Dalam melakukan kegiatan pengembangan kemahasiswaan harus

mengedepankan sikap jujur dan adil di atas berbagai kepentingan.

11. Asas keterbukaan

Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kemahasiswaan

harus mengedepankan nilai transparansi dan keterbukaan yang

bertanggung jawab, sehingga budaya saling mengevaluasi akan

terwujud.

12. Asas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

pendapat yang bertanggungjawab

Segala kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

pendapat dalam proses pengembangan kemahasiswaan ke arah

yang lebih baik dan tidak bertentangan dengan asas-asas

sebelumnya.

BAB III

POLA UMUM PENGEMBANGAN ORGANISASI

Mengacu pada modal dasar dan faktor penunjang serta pola dasar

pengembangan kemahasiswaan, perlu dikembangkan KM IPB dengan Pola

Umum Pengembangan Organisasi. Pada awalnya, Pola Umum

Pengembangan Organisasi ini berpola satu tahunan, dua tahunan, dan tiga

tahunan, tetapi berdasarkan amanat UUD KM IPB tahun 2011, Pola Umum

Pengembangan Organisasi setelah tahun kelimabelas adalah empat tahunan.

Adapun Pola Umum Pengembangan Organisasi KM IPB sejak tahun

pertama hingga tahun kesembilanbelas adalah sebagai berikut :

I. Tahun Pertama

Setiap mahasiswa dilibatkan dalam proses pengambilan

kebijakan strategis di lembaga kemahasiswaan sehingga tata

kehidupan kemahasiswaan dalam KM didukung oleh segenap

mahasiswa.

II. Tahun Kedua

KM IPB mampu mengembangkan kehidupan mahasiswa yang

dinamis, kreatif, dan kritis serta tanggap terhadap perkembangan

yang menyangkut mahasiswa itu sendiri dan masyarakat luas.

III. Tahun Ketiga

KM IPB memiliki kemandirian, kemapanan organisasi dan

posisi tawar yang dapat diterima di mata mahasiswa, institusi, dan

masyarakat luas. Potensi ini akan digalang untuk mencapai hasil-

Page 29: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

29

hasil yang optimal di bidang keilmuan dan kemahasiswaan yang

akhirnya disumbangkan kepada masyarakat luas.

IV. Tahun Keempat

1. KM IPB memiliki posisi tawar di tataran pengambilan

keputusan MWA, bukan hanya sebatas salah satu unsur

stakeholder di kampus IPB namun lebih menjadi moral force

bagi kebijakan institusi.

2. Menggulirkan wacana Revolusi Pertanian serta menindaklanjuti

dalam bentuk pengabdian masyarakat.

V. Tahun Kelima

1. KM IPB mampu menumbuhkembangkan kehidupan

kelembagaan mahasiswa yang lebih dinamis dan aspiratif

melalui sistem kepartaian mahasiswa.

2. Menindaklanjuti wacana Revolusi Pertanian dalam peningkatan

kesadaran peran pertanian dalam pembangunan.

VI. Tahun Keenam

1. KM IPB mampu memperluas jaringan kerja ke dalam maupun

ke luar negeri dan dapat mempengaruhi kebijakan Perguruan

Tinggi BHMN yang ada di Indonesia.

2. Mengevaluasi dan mengembangkan sistem baru pengaplikasian

ilmu dan teknologi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

VII. Tahun Ketujuh

1. KM IPB mempunyai posisi tawar yang kuat dalam proses

pengambilan keputusan di kampus IPB.

2. KM IPB membuat konsep kelembagaan mahasiswa di era IPB

BHMN dan sistem mayor minor.

3. KM IPB melakukan kordinasi dengan Perguruan Tinggi BHMN

terkait perubahan kebijakan sistem pendidikan nasional.

VIII. Tahun Kedelapan

1. KM IPB melakukan reorganisasi tahap awal sebagai dampak

proses penerapan sistem mayor-minor, khususnya pembentukan

departemen/fakultas baru dan direktorat program diploma, serta

secara khusus melakukan pengawasan penerapan sistem SPP di

era mayor minor.

2. KM IPB merealisasikan pendirian student center.

IX. Tahun Kesembilan

1. KM IPB mengawasi dan mengawal proses pemilihan rektor dan

meningkatkan peran serta mahasiswa dalam pemilihan tersebut.

2. Mampu membangun hubungan kerja sama alumni, dan

perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri.

Page 30: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

30

X. Tahun Kesepuluh

1. KM IPB melakukan pelatihan struktur kelembagaan mahasiswa

dengan tujuan membentuk kelembagaan yang efisien dan dapat

dirasakan oleh semua mahasiswa IPB.(hubungan dengan pihak

ipb).

2. KM IPB mengawali dimulainya pendirian student center.

XI. Tahun Kesebelas 1. KM IPB mengevaluasi satu tahun rektor IPB.

2. KM IPB membangun kerja sama dengan kelembagaan

mahasiswa di tingkat nasional.

XII. Tahun Keduabelas

1. KM IPB mengevaluasi pengembangan kelembagaan mahasiswa

yang lebih fokus kepada bidang pertanian.

2. KM IPB dapat dikenal di tingkat nasional dan internasional.

XIII. Tahun Ketigabelas

1. KM IPB mengawasi dan mengawal proses penetapan status IPB

pasca pencabutan UU BHP dan PP BHMN.(UU No. 9/2009 ttg

BHP dan PP154/2001 ttg PT BHMN).

2. KM IPB mengevaluasi dan mengoptimalkan pola umum

pengembangan Organisasi Tiga Tahunan sejak tahun pertama

hingga tahun keduabelas.

XIV. Tahun Keempatbelas

1. KM IPB mengevaluasi kinerja satu periode jabatan rektor IPB.

2. KM IPB mengawasi dan mengawal proses pemilihan rektor IPB

dan mengoptimalkan peran serta mahasiswa dalam pemilihan

tersebut.

XV. Tahun Kelimabelas

KM IPB memiliki andil dalam isu pertanian yang berkelanjutan

dan berwawasan lingkungan.

XVI. Tahun Keenambelas (2014)

1. KM IPB mengevaluasi satu tahun rektor IPB.

2. KM IPB mengevaluasi kinerja kelembagaan mahasiswa yang

berfokus pada bidang pertanian.

3. KM IPB meningkatkan posisi tawar di tataran pengambilan

keputusan MWA, sehingga menjadi pertimbangan bagi

kebijakan institusi.

XVII. Tahun Ketujuhbelas (2015) 1. KM IPB meningkatkan posisi tawar dalam setiap proses

pengambilan keputusan di kampus IPB.

2. KM IPB merealisasikan pendirian Gedung Kesenian

Mahasiswa.

Page 31: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

31

XVIII. Tahun Kedelapanbelas (2016) KM IPB meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

di bidang pertanian dengan tujuan kesejahteraan masyarakat.

XIX. Tahun Kesembilanbelas (2017) 1. KM IPB meningkatkan peran serta mahasiswa dalam bidang

pertanian dengan pengabdian masyarakat secara menyeluruh.

2. KM IPB membina kerjasama dengan alumni dalam setiap

bidang.

BAB IV

PENUTUP

GBHO ini berlaku dari tahun periode 2013/2014 sampai periode

2016/2017 dan apabila ada hal yang belum diatur dan perlu diperbaiki, maka

akan diputuskan oleh MPM KM IPB melalui mekanisme Sidang Istimewa.

Apabila dalam jangka waktu empat tahun terdapat hal-hal yang perlu

ditinjau ulang, maka dilakukan Sidang Istimewa. Semoga Tuhan Yang

Maha Esa memberkahi dan meridhoi tindakan yang kita lakukan.

Page 32: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

32

SURAT KETETAPAN

No. 001/TAP SI/MPM KM IPB/I/2015

Tentang

PERUBAHAN GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

tentang Perubahan Kedua Tata Kerja MPM KM IPB.

3. TAP MPM KM IPB Nomor: 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013

tentang Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB.

Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu ditetapkannya Perubahan Garis-Garis Besar Haluan

Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2013

untuk digunakan sebagai suatu haluan organisasi Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang dapat memberikan arah

bagi perkembangan Keluarga Mahasiswa IPB untuk

mengoptimalkan fungsi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011.

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan Garis-

garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Periode 2014/2015 pada Rapat Panitia Khusus

GBHO Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor Periode 2014/2015.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan Garis-

garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Periode 2014/2015 pada Sidang Istimewa Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Periode 2014/2015.

Page 33: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

33

Memutuskan :

MENETAPKAN

PERUBAHAN GARIS-GARIS BESAR ORGANISASI

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Sebagaimana Terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Darmaga, 17 Januari 2015

Pukul 09.11 WIB

Pemimpin Sidang

ttd

Supriatna

NIM. E14110011

Page 34: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

34

Lampiran

PERUBAHAN

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Setelah mempelajari dan mempertimbangkan adanya hal-hal yang

tidak relevan antara Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2013 dengan realita yang ada di

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, serta dengan menggunakan

kewenangannya berdasarkan pasal 9 ayat 3 UUD KM IPB tahun 2011

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor menambahkan BAB III poin XVII, BAB III poin XVIII,

BAB III poin XIX Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2013 sehingga selengkapnya menjadi

berbunyi sebagai berikut:

Tahun Ketujuhbelas (2015)

1. KM IPB mempersiapkan diri dalam menyambut Asean Economic

Community (AEC).

Tahun Kedelapanbelas (2016)

1. KM IPB berkontribusi nyata dalam Asean Economic Community (AEC).

Tahun Kesembilanbelas (2017)

1. KM IPB mengevaluasi kinerja satu periode jabatan rektor IPB.

2. KM IPB mengawasi dan mengawal proses pemilihan rektor IPB dan

mengoptimalkan peran serta mahasiswa dalam pemilihan tersebut.

Page 35: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

35

KUMPULAN KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Page 36: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

36

SURAT KETETAPAN

No. 005/TAP SI/MPM KM IPB/2012

TENTANG

MEKANISME LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

LEMBAGA KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2011/2012

Mengingat:

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

Menimbang:

1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor merupakan perangkat Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor yang mempunyai kedudukan tertinggi.

2. Perlu ditetapkannya Mekanisme Laporan Pertanggung Jawaban

Lembaga Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi, penilaian dan

rekomendasi terhadap kinerja LK KM IPB yang sesuai dengan visi

dan misi KM IPB dalam Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011.

Memperhatikan:

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Rapat Badan Pekerja Konstitusi MPM KM IPB.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Rapat Koordinasi Badan Pekerja Konstitusi MPM KM IPB.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Rapat Koordinasi Anggota MPM KM IPB.

4. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Sidang Istimewa MPM KM IPB.

Page 37: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

37

Memutuskan:

Menetapkan

Mekanisme Laporan Pertanggung Jawaban Lembaga Kemahasiswaan

Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor sebagaimana terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Dramaga, 17 Oktober 2012

Pukul 20.56 WIB

Pemimpin Sidang

ttd

Muhammad Tegar Kusmahidayat Konenda.

NIM. D14080044

Page 38: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

38

Lampiran

MEKANISME LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

LEMBAGA KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Nama dan Singkatan

(1) UUD KM IPB 2011 adalah Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor tahun 2011.

(2) Lembaga Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor yang selanjutnya disebut LK KM IPB merupakan lembaga

kemahasiswaan yang di sahkan melalui ketetapan MPM KM IPB.

(3) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor yang selanjutnya disebut MPM KM IPB merupakan

LK KM IPB sebagaimana dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

(4) Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor yang selanjutnya disebut DPM KM IPB merupakan

LK KM IPB sebagaimana dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

(5) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor yang selanjutnya disebut BEM KM IPB merupakan LK KM

IPB sebagaimana di maksud dalam UUD KM IPB 2011.

(6) Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disebut UKM merupakan

LK KM IPB sebagaimana dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

(7) Presiden mahasiswa KM IPB yang selanjutnya disebut Presma KM

IPB merupakan individu sebagaimana dimaksud dalam UUD KM

IPB tahun 2011.

(8) Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas/PKU/Diploma yang

selanjutnya disebut DPM Fakultas/PKU/Diploma merupakan LK

KM IPB sebagaimana dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

(9) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas/PKU/Diploma yang

selanjutnya disebut BEM Fakultas/PKU/Diploma merupakan LK

KM IPB sebagaimana dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

(10) Himpunan Profesi yang selanjutnya disebut Himpro merupakan LK

KM IPB sebagaimana dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

Page 39: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

39

BAB II

PERTANGGUNGJAWABAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN

Pasal 2

(1) MPM KM IPB menyampaikan laporan kerja kepada mahasiswa IPB.

(2) DPM KM IPB bertanggungjawab kepada MPM KM IPB.

(3) Presma KM IPB bertanggungjawab kepada MPM KM IPB.

(4) UKM bertanggungjawab kepada MPM KM IPB.

(5) DPM Fakultas/PKU/Diploma menyampaikan laporan kerja kepada

Mahasiswa Fakultas/PKU/Diploma.

(6) Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma bertanggungjawab kepada DPM

Fakultas/PKU/Diploma.

(7) Ketua Himpro bertanggungjawab kepada Rapat Umum Anggota

(8) Ketua Himpro bertanggungjawab secara administratif kepada DPM

Fakultas.

Pasal 3

Pertanggung jawaban yang di maksud pasal 2 terdiri dari :

a) Pertanggung jawaban akhir kegiatan.

b) Pertanggungjawaban tengah tahun.

c) Pertanggungjawaban akhir masa jabatan.

Pasal 4

Pelaporan yang diberikan kepada MPM KM IPB terdiri dari

a) Laporan keuangan yang merupakan bentuk pertanggungjawaban

dalam penggunaan dana kemahasiswaan.

b) Laporan penyelenggaraan kegiatan LK yang merupakan bentuk

pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program kerja.

Pasal 5

Pelaporan keuangan LK KM IPB sekurang-kurangnya memuat:

a) Perencanaan keuangan yang tercantum dalam rencana kerja

anggaran tahunan.

b) Realisasi dan penggunaan dana kemahasiswaan dan non

kemahasiswaan.

c) Sumber dana yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan

LK.

d) Tujuan dan sasaran dari penggunaan keuangan.

Page 40: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

40

Pasal 6

Pelaporan penyelenggaraan kegiatan LK KM IPB sekurang-kurangnya

memuat:

a) Perencanaan program kerja yang tercantum dalam rencana kerja

anggaran tahunan

b) Seluruh aktivitas atau kegiatan yang berlangsung selama satu

tahun periode kepengurusan.

c) Kendala dan rekomendasi dalam penyelenggaraan kegiatan LK.

d) Kondisi internal dan eksternal LK.

BAB III

PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR KEGIATAN

Pasal 7

(1) Pertanggungjawaban akhir kegiatan merupakan bentuk laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan suatu kegiatan LK.

(2) Laporan pertanggunggjawaban akhir kegiatan akan di atur lebih lanjut

dalam peraturan DPM KM IPB.

(3) Dokumen laporan pertanggungjawaban akhir kegiatan BEM KM,

UKM, DPM KM IPB,dan MPM KM IPB diserahkan kepada DPM

KM IPB.

(4) Dokumen laporan pertanggungjawaban akhir kegiatan BEM

Fakultas/PKU/Diploma, Himpunan Profesi diserahkan kepada DPM

Fakultas/PKU/Diploma.

BAB IV

PERTANGGUNGJAWABAN TENGAH TAHUN

Pasal 8

(1) Pertanggungjawaban tengah tahun merupakan bentuk pelaporan

pelaksanaan tugas dan kewajiban LK selama setengah tahun

kepengurusan.

(2) Hal-hal yang termuat dalam Laporan pertanggungjawaban tengah

tahun akan diatur lebih lanjut dalam peraturan DPM KM IPB.

(3) Dokumen laporan tengah tahun kegiatan BEM KM, UKM, DPM KM

IPB,dan MPM KM IPB diserahkan kepada DPM KM IPB sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan oleh DPM KM IPB.

(4) Dokumen laporan pertanggungjawaban tengah tahun kegiatan BEM

Fakultas/PKU/Diploma, Himpunan Profesi diserahkan kepada DPM

Fakultas/PKU/Diploma sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma.

Page 41: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

41

BAB V

PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN

Pasal 9

(1) Pertanggungjawaban akhir masa jabatan merupakan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagai

LK KM IPB.

(2) Penyampaian laporan kerja MPM KM IPB kepada mahasiswa IPB

dilaksanakan pada saat Sidang Umum II.

(3) Pertanggungjawaban akhir masa jabatan DPM KM IPB

disampaikan oleh Ketua DPM KM IPB atau perwakilan yang

dimandatkan pada saat sidang umum II pada waktu yang telah

ditentukan oleh MPM KM IPB.

(4) Pertanggungjawaban akhir masa jabatan Presma KM IPB

disampaikan pada saat sidang umum II pada waktu yang telah

ditentukan oleh MPM KM IPB.

(5) Pertanggungjawaban akhir masa jabatan UKM disampaikan oleh

ketua UKM atau yang mewakilinya pada saat sidang umum II pada

waktu yang telah ditentukan oleh MPM KM IPB..

(6) Penilaian dan pembahasan terhadap pertanggungjwaban akhir masa

jabatan Presma KM IPB akan dilakukan oleh MPM KM IPB

berdasarkan laporan dari DPM KM IPB serta pembahasan materi

pada saat sidang.

(7) Pembahasan terhadap pertanggungjwaban akhir masa jabatan UKM

akan dilakukan oleh MPM KM IPB berdasarkan laporan dari DPM

KM IPB serta pembahasan materi pada saat sidang.

(8) Penyampaian laporan kerja DPM Fakultas/PKU/Diploma kepada

mahasiswa Fakultas/PKU/Diploma dilaksanakan pada saat sidang

umum II DPM Fakultas/PKU/Diploma .

(9) Pertanggungjawaban akhir masa jabatan BEM

Fakultas/PKU/Diploma disampaikan pada saat Sidang umum II

DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(10) Pertanggungjawaban akhir masa jabatan Himpro disampaikan pada

saat Sidang umum II DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(11) Pengumpulan Dokumen Pertanggungjawaban Presma KM IPB,

DPM KM IPB, dan UKM dikoordinasikan oleh DPM KM IPB

yang selanjutnya akan diserahkan kepada MPM KM IPB.

(12) Waktu Pengumpulan dokumen pertanggungjawaban sebagaimana

dimaksud dalam pasal 9 ayat (11) ditentukan oleh DPM KM IPB.

(13) DPM KM IPB menyerahkan dokumen pertanggungjawaban

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9 ayat (11) selambat-

lambatnya tiga hari sebelum pelaksanaan sidang umum II.

Page 42: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

42

(14) Dokumen pertanggungjawaban BEM Fakultas/PKU/Diploma dan

Himpro diserahkan kepada DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(15) Waktu penyerahan dokumen pertanggungjawaban sebagaimana

dimaksud dalam pasal 9 ayat (14) ditentukan oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 10

(1) Penilaian dan pembahasan pertanggungjawaban Presma KM IPB

berdasarkan laporan hasil pengawasan DPM KM IPB dan

pembahasan materi oleh MPM KM IPB pada saat sidang umum II.

(2) Laporan hasil pengawasan DPM KM IPB sebagaimana dimaksud

dalam pasal 10 ayat (1) dengan tolok ukur:

a) Pelaksanaan UUD KM IPB 2011

b) Pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Organisasi.

c) Pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Kerja.

d) Pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Tahunan.

e) Hasil rapat konsultasi dan koordinasi yang dilakukan oleh

DPM KM IPB.

f) Dokumen pertanggungjawaban akhir masa jabatan.

g) Pencapaian visi dan misi BEM KM IPB.

h) Pencapaian visi dan misi presma pada saat kampanye

pemilihan raya.

i) Pelaksanaan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di LK

KM IPB

(3) Mekanisme pembahasan pertanggungjawaban DPM KM IPB

dilakukan oleh MPM KM IPB berdasarkan:

a) Pelaksanaan UUD KM IPB 2011

b) Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi.

c) Pelaksanaan Tata Kerja DPM KM IPB.

d) Pelaksanaan fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran.

e) Pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Tahunan.

f) Dokumen pertanggungjawaban akhir masa jabatan.

g) Pelaksanaan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di LK

KM IPB

(4) Mekanisme pembahasan pertanggungjawaban UKM dilakukan oleh

MPM KM IPB berdasarkan:

a) Pelaksanaan UUD KM IPB 2011

b) Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi.

c) Pelaksanaan AD/ART UKM

d) Pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Tahunan.

e) Hasil koordinasi yang dilakukan oleh DPM KM IPB.

f) Dokumen pertanggungjawaban akhir masa jabatan.

Page 43: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

43

g) Pencapaian visi dan misi UKM.

h) Pelaksanaan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di LK

KM IPB

(5) Mekanisme penilaian dan pembahasan pertanggungjawaban BEM

Fakultas/PKU/Diploma dan himpro diserahkan pada DPM

Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 11

(1) Pembahasan dokumen pertanggungjawaban Presma KM IPB, DPM

KM IPB dan UKM dilaksanakan dengan musyawarah dan mufakat

oleh anggota MPM KM IPB.

(2) Hasil penilaian dan pembahasan Pertanggungjawaban Presma KM

IPB, DPM KM IPB dan UKM berupa ketetapan MPM KM IPB.

(3) Ketetapan yang sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2)

sekurang-kurangnya terdiri dari evaluasi, rekomendasi, dan penilaian

dari MPM KM IPB.

(4) Apabila berdasarkan pembahasan dan penilaian MPM KM IPB

terdapat perbedaan antara realisasi dan laporan dan/atau ada hal-hal

yang belum jelas maka dokumen pertanggungjawaban Presma KM

IPB, DPM KM IPB dan UKM harus disempurnakan paling lambat

3x24 jam.

(5) Dokumen pertanggungjawaban yang telah disempurnakan diserahkan

kepada penanggung jawab sementara MPM KM IPB.

(6) Jika dalam waktu yang ditentukan, Presma KM IPB atau mantan

Presma KM IPB jika sudah demisioner, anggota DPM KM IPB atau

mantan anggota DPM KM IPB jika sudah demisioner, pengurus UKM

atau mantan pengurus UKM jika sudah demisioner, tidak

mengumpulkan dokumen pertanggungjawaban yang telah

disempurnakan maka nama LK yang bersangkutan akan diumumkan

kepada seluruh mahasiswa IPB oleh penanggung jawab sementara

MPM KM IPB.

(7) Bentuk hasil penilaian dan pembahasan Pertanggungjawaban BEM

Fakultas/PKU/Diploma dan himpro diserahkan kepada DPM

Fakultas/PKU/Diploma

BAB VI

PENUTUP

Pasal 12

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur dalam

peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan ketetapan ini.

(2) Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Page 44: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

44

SURAT KETETAPAN

No. 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013

Tentang

PERUBAHAN TATA CARA PERSIDANGAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERIODE 2012/2013

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2012/2013

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 001/TAP SI/MPM KM IPB/2012

tentang Tata Kerja MPM KM IPB.

Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu ditetapkannya Perubahan Tata Cara Persidangan Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor sebagai

pedoman teknis pelaksanaan persidangan agar sidang berjalan

dengan tertib sesuai dengan kondisi yang lebih relevan.

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Draft Perubahan Tata Cara Persidangan Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada

Hearing tertanggal 24 November 2013.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Draft Perubahan Tata Cara Persidangan Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada

Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor tertanggal 28 November 2013.

Page 45: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

45

Memutuskan :

MENETAPKAN

PERUBAHAN TATA CARA PERSIDANGAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERIODE 2012/2013

Sebagaimana Terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2012/2013

Darmaga, 28 November 2013

Pukul 22.31 WIB

Pimpinan Sidang

ttd

Muh. Dimas Arifin

NIM. G24090009

Page 46: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

46

Lampiran

PERUBAHAN TATA CARA PERSIDANGAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Sidang adalah forum tertinggi pengambilan keputusan.

Pasal 2

Agenda sidang dapat berupa:

(1) Sidang komisi, yaitu sidang yang membahas rancangan keputusan dan

ketetapan.

(2) Sidang pleno, yaitu sidang yang menghasilkan keputusan dan ketetapan.

BAB II

PERANGKAT PERSIDANGAN

Pasal 3

Perangkat Sidang sekurang-kurangnya terdiri dari:

(1) Peserta Sidang

(2) Presidium Sidang

(3) Palu Sidang

(4) Materi persidangan

Pasal 4

Peserta Sidang

(1) Peserta Sidang adalah peserta penuh dan peserta peninjau yang

merupakan anggota KM IPB.

(2) Peserta penuh adalah anggota MPM KM IPB.

(3) Peserta peninjau adalah peserta selain anggota MPM KM IPB.

(4) Peserta penuh memiliki hak suara dan hak bicara.

(5) Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara.

(6) Hak dan kewajiban lain serta sanksi peserta sidang di atur dalam Tata

Tertib Sidang yang diputuskan saat persidangan.

Pasal 5

Presidium

(1) Presidium terdiri dari Presidium I, Presidium II, dan Presidium III

(2) Presidium I adalah Sekretaris Jenderal MPM KM IPB.

Page 47: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

47

(3) Jika Sekretaris Jenderal MPM KM IPB berhalangan hadir maka

Presidium I digantikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal I MPM KM

IPB.

(4) Presidium II dan III berasal dari peserta penuh.

(5) Presidium II dan III dipilih atas usulan dan pesetujuan peserta penuh.

Pasal 6

Hak dan Kewajiban Presidium Sidang

(1) Presidium I adalah pemimpin sidang.

(2) Pemimpin sidang mempunyai hak penuh untuk mengatur sidang agar

berjalan lancar sesuai dengan agenda sidang yang telah ditetapkan.

(3) Pemimpin sidang wajib menjaga agar sidang tetap dalam suasana

kebersamaan dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk

mencapai mufakat.

(4) Pemimpin sidang berusaha mempertahankan pendapat, mendudukkan

persoalan, menyimpulkan dan meluruskan pembicaraan sesuai dengan

agenda sidang.

(5) Presidium II dan III berperan membantu Presidium I dalam memberi

pertimbangan dan mengatur jalannya persidangan.

(6) Presidium tidak boleh berpihak pada salah satu pihak peserta dan

hanya boleh memutuskan sesuatu atas persetujuan peserta penuh.

Pasal 7

Palu Sidang

(1) Demi kelancaran maka diperlukan palu sidang yang telah disepakati

oleh peserta penuh baik bentuk maupun wujudnya.

(2) Aturan ketukan palu sidang dalam persidangan MPM KM IPB sebagai

berikut:

a. 1x : mengukuhkan kesepakatan.

b. 2x : menetapkan keputusan, pertukaran pimpinan sidang,

penundaan sidang, pencabutan penundaan sidang.

c. 3x : membuka dan menutup sidang.

d. Berkali-kali : untuk menenangkan peserta sidang atau meminta

peserta memperhatikan jalannya sidang.

Pasal 8

Materi Persidangan

(1) Materi persidangan di siapkan sebelum persidangan

(2) Materi Persidangan yang telah disiapkan disepakati oleh peserta penuh

dan disesuaikan dengan agenda Sidang.

Page 48: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

48

BAB III

MEKANISME PERSIDANGAN

Pasal 9

Kuorum Sidang

(1) Sidang dianggap kuorum jika dihadiri 1/2 n + 1 dari jumlah peserta

penuh.

(2) Skorsing selama 2 x 5 menit untuk menunggu kuorum, setelah itu

sidang dianggap sah.

Pasal 10

Mekanisme Pengambilan Keputusan

(1) Pengambilan keputusan sidang dilaksanakan melalui musyawarah

untuk mufakat.

(2) Apabila ayat (1) tidak tercapai maka selanjutnya dilakukan lobby dan

sidang di skors selama waktu yang ditentukan kemudian.

(3) Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai setelah melalui

mekanisme lobby maka keputusan diambil melalui voting.

Pasal 11

Mekanisme PK/Peninjauan Kembali

(1) Pengajuan PK/Peninjauan Kembali dapat dilakukan oleh peserta

sidang.

(2) PK/Peninjauan Kembali dapat dilakukan jika disetujui oleh sekurang-

kurang 2/3 dari peserta penuh yang hadir.

BAB IV

ISTILAH DALAM SIDANG

Pasal 12

(1) Skorsing adalah memberhentikan sidang untuk sementara waktu

dengan tujuan tertentu seperti istirahat, lobby, penundaan sidang.

(2) PK/Peninjauan kembali adalah mekanisme yang digunakan untuk

mengulang kembali pembahasan/ putusan yang telah dikukuhkan.

(3) Interupsi adalah memotong/menyela pembicaraan dikarenakan ada

hal-hal yang sangat penting untuk diungkapkan.

(4) Jenis-jenis interupsi sebagai berikut :

a. Point of clarification adalah interupsi untuk

menjernihkan/meluruskan permasalahan atau isi pembahasan.

b. Point of view adalah interupsi yang digunakan untuk

menyampaikan pendapat, tanggapan, usulan, saran.

c. Point of order adalah interupsi yang digunakan untuk meminta

pemimpin sidang meluruskan jalannya sidang apabila keluar dari

konteks, atau sidang dianggap janggal.

Page 49: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

49

d. Point of solution adalah interupsi untuk memberikan solusi atas

permasalahan yang dibahas.

e. Point of information adalah interupsi untuk memberikan

informasi, baik tentang pembicaraan yang tidak sesuai atau

informasi yang berkaitan dengan kondisi yang menjadi pokok

pembahasan atau hal-hal yang dipandang urgen untuk

diinformasikan.

f. Point of privilege (rehabilitation) adalah interupsi yang

berfungsi untuk membersihkan nama baik atau kehormatan

seseorang/kelompok karena dipandang pembicaraan tersebut

menyimpang dari etika atau menyinggung perasaan.

(5) Lobby adalah mekanisme komunikasi antar pihak yang berbeda

pendapat untuk saling berargumen dan mengambil pendapat.

(6) Voting adalah pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak

dari peserta penuh.

BAB V

ALUR PERSIDANGAN

Pasal 13

Alur Persidangan MPM KM sebagai berikut :

(a) Pembukaan Sidang oleh Presidium I;

(b) Pemilihan dan Penetapan Presidium II dan III;

(c) Pembahasan dan penetapan Tata Tertib Sidang;

(d) Pembahasan dan penetapan Agenda Sidang;

(e) Pembahasan materi sidang;

(f) Pengambilan keputusan dan penetapan keputusan sidang;

(g) Penutupan Sidang oleh Presidium I.

BAB VI

PENUTUP

Pasal 14

(1) Segala ketentuan lain yang belum diatur dalam ketetapan ini akan

diputuskan kemudian.

(2) Ketetapan ini dapat dijadikan acuan bagi Lembaga Kemahasiswaan

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dalam

menyelenggarakan persidangan.

Page 50: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

50

SURAT KETETAPAN

No. 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

Tentang

PERUBAHAN KEDUA TATA KERJA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2013/2014

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. Ketetapan MPM KM IPB No. 010/TAP SU I/MPM KM

IPB/I/2014 Tentang Perubahan Mandat Badan Pekerja MPM KM

IPB Periode 2013/2014

Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu dilakukannya peninjauan terhadap Tata Kerja Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

3. Perlu ditetapkannya Perubahan Tata Kerja Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Perubahan kedua Tata Kerja Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada

Rapat Badan Pekerja I MPM KM IPB Periode 2013/2014.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Perubahan kedua Tata Kerja Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada

Rapat Koordinasi Anggota MPM KM IPB Periode 2013/2014

Page 51: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

51

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Perubahan kedua Tata Kerja Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada

Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Periode 2013/2014.

Memutuskan :

MENETAPKAN

PERUBAHAN KEDUA TATA KERJA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sebagaimana Terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2013/2014

Darmaga, 3 Mei 2014

Pukul 15.42 WIB

Pimpinan Sidang

ttd

Fahmi Shidiq

NIM. C44100019

Page 52: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

52

Lampiran

PERUBAHAN TATA KERJA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Nama, Istilah, dan Singkatan

1. KM IPB adalah Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. LK KM IPB adalah Lembaga Kemahasiswaan Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

3. MPM KM IPB adalah Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

4. DPM KM IPB adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

5. BEM KM IPB adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

6. UKM adalah Unit Kegiatan Mahasiswa.

7. MWA UM adalah Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa.

8. Sekjen MPM KM IPB adalah Sekretaris Jendral Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

9. Wasekjen MPM KM IPB adalah Wakil Sekretaris Jendral Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

10. BP MPM KM IPB adalah Badan Pekerja Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

11. UUD KM IPB tahun 2011 adalah Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor tahun 2011.

12. GBHO adalah Garis-garis Besar Haluan Organisasi.

13. GBHK adalah Garis-garis Besar Haluan Kerja.

14. SU adalah Sidang Umum.

15. SI adalah Sidang Istimewa.

16. RKA adalah Rapat Koordinasi Anggota.

17. Tata kerja Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang selanjutnya disebut Tata

Kerja MPM KM IPB adalah pedoman tata laksana MPM KM IPB

dalam melaksanakan kegiatannya.

Page 53: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

53

18. Tata Kerja MPM KM IPB merupakan tata laksana yang terencana,

terarah, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan untuk

mencapai tujuan yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor tahun 2011.

Pasal 2

Tujuan

Tujuan ditetapkannya tata kerja MPM KM IPB agar tercapai keadaan yang

diinginkan dalam setiap periode kepengurusan dan dalam jangka panjang

secara bertahap serta memberikan arah bagi MPM KM IPB dalam

melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan tujuan yang tertulis dalam UUD

KM IPB tahun 2011.

Pasal 3

Landasan

Berdasarkan pada UUD KM IPB tahun 2011.

BAB II

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 4

Periode Kepengurusan

Periode kepengurusan anggota MPM KM IPB adalah satu tahun periode

kepengurusan sejak ditetapkan dan setelah itu dapat dipilih kembali dalam

periode kepengurusan selanjutnya.

Pasal 5

Struktur

Struktur MPM KM IPB ditetapkan dengan Surat Keputusan MPM KM IPB.

Pasal 6

Wewenang MPM KM IPB

Wewenang MPM KM IPB berdasarkan pasal 9 UUD KM IPB tahun 2011*

Pasal 7

Hak dan Kewajiban MPM KM IPB

1. MPM KM IPB berkewajiban menjunjung tinggi UUD KM IPB

tahun 2011.

2. MPM KM IPB berkewajiban membentuk BP MPM KM IPB.

3. MPM KM IPB berkewajiban menyampaikan laporan kerja kepada

anggota KM IPB pada SU II atau SI.

Page 54: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

54

4. MPM KM IPB berhak membuat ketetapan dan peraturan yang

diperlukan untuk melaksanakan UUD KM IPB tahun 2011.

5. MPM KM IPB berhak mengamandemen UUD KM IPB tahun

2011.

6. MPM KM IPB berhak mengeluarkan Ketetapan MPM KM IPB

yang mengikat keseluruh KM IPB.

7. MPM KM IPB berhak meminta pertanggungjawaban MWA UM

IPB.

8. MPM KM IPB berhak meminta pertanggungjawaban Presiden

Mahasiswa KM IPB.

9. MPM KM IPB berhak meminta pertanggungjawaban DPM KM

IPB.

10. MPM KM IPB berhak meminta pertanggungjawaban UKM.

11. MPM KM IPB berhak menetapkan terbentuknya LK KM IPB

12. MPM KM IPB berhak menetapkan pembubaran LK KM IPB

Pasal 8

Keanggotaan MPM KM IPB

1. Anggota MPM KM IPB terdiri dari:

a. Anggota DPM KM IPB;

b. Dua orang utusan anggota DPM Fakultas/Tingkat

Persiapan Bersama/Diploma.

c. Satu orang utusan anggota setiap Bidang UKM *

2. Keanggotaan MPM KM IPB dapat hilang apabila:

a. Meninggal dunia;

b. Meminta berhenti atau mengundurkan diri;

c. Melanggar UUD KM IPB tahun 2011 atau peraturan

lainnya yang ditetapkan oleh MPM KM IPB;

d. Tidak lagi menjadi anggota KM IPB;

e. Tidak lagi menjadi anggota lembaga yang mengutusnya;

f. Diberhentikan keanggotaan dari MPM KM IPB.

3. Pemberhentian anggota MPM KM IPB dilakukan karena

a. Atas permintaan pribadi;

b. Keanggotaan yang bersangkutan dicabut dari MPM KM

IPB.

4. Jika status keanggotaan MPM KM IPB yang hilang berasal dari

utusan DPM Fakultas/Tingkat Persiapan Bersama/Diploma

maupun setiap Bidang UKM sebagaimana dimaksud ayat (2) maka

wajib dilakukan pergantian anggota oleh DPM Fakultas/Tingkat

Persiapan Bersama/Diploma maupun setiap Bidang UKM

selambat-lambatnya 14 hari. *

5. Pengesahan anggota MPM KM IPB pada SU I MPM KM IPB

melalui TAP MPM KM IPB.*

6. Pergantian dan pemberhentian anggota MPM KM IPB diputuskan

melalui keputusan MPM KM IPB.

Page 55: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

55

Pasal 9

Perangkat MPM KM IPB

1. MPM KM IPB terdiri dari:

a. Sekretaris Jenderal MPM KM IPB yang merangkap sebagai

anggota ditetapkan dalam SU I MPM KM IPB;

b. Wakil Sekretaris Jenderal I dan Wakil Sekretaris Jenderal II

yang merangkap sebagai anggota ditetapkan dalam SU I MPM

KM IPB;

c. BP MPM KM IPB yang ditetapkan dalam SU I atau SI MPM

KM IPB.

2. Keanggotaan MPM KM IPB terbagi atas BP MPM KM IPB yang

ditentukan dalam RKA MPM KM IPB dan ditetapkan melalui

Surat Keputusan MPM KM IPB.

3. BP MPM KM IPB terdiri dari:

a. Ketua BP MPM KM IPB

b. Sekretaris BP MPM KM IPB

c. Bendahara BP MPM KM IPB

d. Anggota BP MPM KM IPB*

4. Panitia Khusus adalah panitia yang dibentuk oleh BP MPM KM

IPB dan berada di bawah koordinasi BP MPM KM IPB yang

terdiri dari anggota MPM KM IPB.

5. Panitia Kerja adalah panitia yang dibentuk oleh BP MPM KM IPB

dan berada di bawah koordinasi BP MPM KM IPB yang terdiri

dari anggota non MPM KM IPB dan anggota MPM KM IPB.

6. Panitia Yudikatif MPM KM IPB adalah panitia yang dibentuk

untuk melakukan penyidikan terhadap perkara dan judicial review

seperti yang dimaksud dalam UUD KM IPB pasal 9 ayat (5) dan

pasal 9 ayat (8).**

Pasal 10**

Panitia Yudikatif MPM KM IPB

1. Perangkat Yudikatif MPM KM IPB dibentuk dan ditetapkan

dalam RKA MPM KM IPB;

2. Panitia Yudikatif MPM KM IPB terdiri atas Panitia Khusus

Yudikatif atau Panitia Kerja Yudikatif;

3. Panitia Khusus Yudikatif terdiri atas anggota MPM KM IPB dan

bukan merupakan anggota dari lembaga yang terlibat perkara dan

judicial review;

4. Panitia Kerja Yudikatif terdiri atas anggota non-MPM KM IPB

dan anggota MPM KM IPB serta bukan merupakan anggota dari

lembaga yang terlibat sengketa;

5. Panita Khusus Yudikatif atau Panitia Kerja Yudikatif berakhir

masa tugasnya ketika sengketa diputuskan oleh MPM KM IPB;

6. Mekanisme terkait pemutusan perkara dan judicial review pada

pasal 10 ayat (6) diatur dalam ketetapan MPM KM IPB.

Page 56: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

56

Pasal 11

Pemilihan Sekjen MPM KM IPB

Pemilihan Sekjen MPM KM IPB dilakukan dengan musyawarah oleh

anggota MPM KM IPB yang menjabat dan di fasilitasi oleh Penanggung

Jawab Sementara MPM KM IPB pada SU I.

Pasal 12

Pemilihan Wasekjen I dan Wasekjen II MPM KM IPB

Pemilihan Wasekjen I dan Wasekjen II MPM KM IPB dilakukan dengan

musyawarah oleh anggota MPM KM IPB yang menjabat dan difasilitasi

oleh Sekjen MPM KM IPB pada SU I.

Pasal 13

Pergantian Sekjen MPM KM IPB

Pergantian Sekjen MPM KM IPB diajukan oleh diri sendiri dan/atau anggota

MPM KM IPB dengan alasan yang dapat diterima oleh anggota MPM KM

IPB secara tertulis dan diputuskan dalam Sidang Istimewa. *

Pasal 14

Pengunduran Diri Anggota MPM KM IPB

1. Anggota MPM KM IPB yang dimandatkan dari DPM

Fakultas/Tingkat Persiapan Bersama/Diploma jika akan

mengundurkan diri harus mengajukan surat pengunduran diri

kepada Sekjen MPM KM IPB yang disetujui oleh Ketua DPM

Fakultas/Tingkat Persiapan Bersama/Diploma yang tindakan

selanjutnya akan diambil secara musyawarah oleh anggota MPM

KM IPB.

2. Anggota MPM KM IPB yang dimandatkan dari Bidang UKM jika

akan mengundurkan diri harus mengajukan surat pengunduran diri

kepada Sekjen MPM KM IPB yang disetujui oleh Ketua-ketua

UKM pada Bidang yang diwakilinya yang tindakan selanjutnya

akan diambil secara musyawarah oleh anggota MPM KM IPB.*

3. Anggota MPM KM IPB yang dimandatkan dari DPM KM jika

akan mengundurkan diri harus mengajukan surat pengunduran diri

kepada Sekjen MPM KM IPB yang disetujui oleh Ketua DPM KM

IPB yang tindakan selanjutnya akan diambil secara musyawarah

oleh anggota MPM KM IPB.

4. Anggota yang mengundurkan diri dari MPM KM IPB harus

membuat surat permohonan maaf kepada konstituen yang

ditandatangani oleh Sekjen MPM KM IPB dan disebarluaskan.

Page 57: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

57

Pasal 15*

Pencabutan Mandat Anggota MPM KM IPB

1. Anggota MPM KM IPB yang dimandatkan dari DPM

Fakultas/Tingkat Persiapan Bersama/Diploma dapat dicabut

mandatnya apabila diajukan dan disetujui oleh Ketua DPM

Fakultas/Tingkat Persiapan Bersama/Diploma yang tindakan

selanjutnya akan diambil secara musyawarah oleh anggota MPM

KM IPB.

2. Anggota MPM KM IPB yang dimandatkan dari Bidang UKM

dapat dicabut mandatnya apabila diajukan dan disetujui oleh

ketua-ketua UKM pada Bidang yang diwakilinya yang tindakan

selanjutnya akan diambil secara musyawarah oleh anggota MPM

KM IPB.

Pasal 16

Hak dan Kewajiban Anggota MPM KM IPB

1. Anggota MPM KM IPB mempunyai hak suara dan hak bicara

serta hak memilih dan dipilih.

2. Anggota MPM KM IPB wajib menjalankan fungsinya sebagai

wakil mahasiswa yang bertanggung jawab secara moral dan

kelembagaan.

Pasal 17

Tugas dan Wewenang Perangkat MPM KM IPB

1. Tugas dan wewenang Sekjen MPM KM IPB:

a. Memimpin dan mengkoordinasi aktivitas MPM KM

IPB.

b. Melakukan koordinasi dengan ketua-ketua BP MPM

KM IPB.

c. Melantik Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden

Mahasiswa serta MWA UM.

d. Menandatangani surat, ketetapan, dan keputusan atas

nama MPM KM IPB.

e. Menempatkan anggota ke dalam perangkat MPM KM

IPB dengan kesepakatan forum.

f. Mewakili MPM KM IPB dalam kegiatan yang diadakan

di dalam kampus maupun di luar kampus.

g. Berhak menerima dan mengevaluasi laporan baik

diminta atau tidak kepada kepada ketua-ketua BP MPM

KM IPB.

h. Memimpin persidangan yang dilaksanakan oleh MPM

KM IPB.

i. Bertanggung jawab terhadap kelancaran arus informasi

antara KM IPB dan institusi.

Page 58: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

58

2. Tugas dan wewenang Wasekjen I MPM KM IPB :

a. Bertanggungjawab kepada Sekjen MPM KM IPB.

b. Menggantikan Sekjen MPM KM IPB jika yang bersangkutan berhalangan.

c. Mengontrol kegiatan BP MPM KM IPB.

d. Bertanggung jawab terhadap korespondensi MPM KM IPB yang dibantu oleh sekretaris BP MPM KM IPB.

e. Bertanggung jawab terhadap progress report kegiatan

MPM KM IPB secara menyeluruh setiap bulannya

dibantu oleh Sekretaris BP MPM KM IPB.

3. Tugas dan wewenang Wasekjen II MPM KM IPB :

a. Bertanggungjawab kepada Sekjen MPM KM IPB.

b. Bertanggungjawab atas segala kegiatan kebendaharaan

MPM KM IPB.

c. Mengontrol kegiatan BP MPM KM IPB.

d. Melakukan koordinasi dengan Bendahara BP MPM KM

IPB dalam menyusun anggaran keuangan MPM KM

IPB.

e. Bertanggung jawab terhadap progress report keuangan

MPM KM IPB secara menyeluruh setiap bulannya

dibantu oleh Bendahara BP MPM KM IPB.

4. Tugas dan wewenang Ketua BP MPM KM IPB :

a. Bertanggungjawab kepada Sekjen MPM KM IPB.

b. Mengkoordinasikan kegiatan BP MPM KM IPB berjalan

sesuai dengan rencana kegiatan yang telah dibuat.

c. Membentuk, mengkoordinasikan serta mengawasi

Panitia Kerja dan Panitia Khusus.

d. Memberi laporan kepada Sekjen baik diminta maupun

tidak.

5. Tugas dan wewenang Sekretaris BP MPM KM IPB :

a. Melaksanakan fungsi korespondensi BP MPM KM IPB

serta pengontrolan pembuatan progress report dan

laporan dari panitia khusus atau panitia kerja.

b. Mendampingi sekretaris kepanitian dalam pembuatan

proposal dan laporan.

c. Membuat laporan kondisi anggota BP MPM KM IPB.

d. Berkoordinasi dengan Wasekjen I MPM KM IPB.

6. Tugas dan wewenang Bendahara BP MPM KM IPB:

a. Melaksanakan fungsi yang berhubungan dengan

keuangan BP MPM KM IPB.

b. Mendampingi sekretaris kepanitian dalam pembuatan

proposal/progress report/laporan yang berkaitan dengan keuangan.

c. Berkoordinasi dengan Wasekjen II MPM KM IPB.

Page 59: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

59

7. Tugas dan wewenang Panitia Khusus:

a. Memberikan laporan kepada ketua BP MPM KM IPB.

b. Pelaksana teknis kegiatan/pembahasan.

c. Membuat rencana kerja meliputi, waktu dan konten

kegiatan/pembahasan.

8. Tugas dan wewenang Panitia Kerja :

a. Memberikan laporan kepada ketua BP MPM KM IPB.

b. Pelaksana teknis kegiatan/pembahasan.

c. Membuat rencana kerja meliputi, waktu dan konten

kegiatan/pembahasan.

Pasal 18

Alat Kelengkapan MPM KM IPB

Alat Kelengkapan MPM KM IPB terdiri dari:

1. Sidang;

2. RKA;

3. Rapat Pimpinan;

4. Rapat BP MPM KM IPB;

5. Rapat Panitia Khusus;

6. Rapat Panitia Kerja.

Pasal 19

Sidang

1. Sidang adalah forum tertinggi pengambilan keputusan

2. Tata cara persidangan diatur dalam ketetapan MPM KM IPB

3. Tata tertib sidang diputuskan dalam sidang.

Pasal 20

Sidang MPM KM IPB terdiri dari:

1. Sidang Umum MPM KM IPB;

2. Sidang Istimewa MPM KM IPB;

Pasal 21

Sidang Umum

1. Sidang Umum terbuka untuk anggota KM IPB.

2. Sidang Umum terdiri dari Sidang Umum I dan II.

3. Sidang Umum I MPM KM IPB adalah persidangan awal dalam MPM KM IPB untuk:

a. Melantik anggota DPM KM IPB;

b. Melantik anggota MPM KM IPB;

c. Melantik Ketua DPM KM IPB;

d. Memilih dan melantik Sekjen MPM KM IPB;

Page 60: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

60

e. Memilih dan melantik Wasekjen I MPM KM IPB;

f. Memilih dan melantik Wasekjen II MPM KM IPB;

g. Menetapkan mandat BP MPM KM IPB;

h. Agenda lain yang disepakati dalam Sidang.*

4. Sidang Umum II MPM KM IPB adalah persidangan akhir (paripurna) dalam MPM KM IPB untuk:

a. Meminta laporan pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa

KM IPB dalam melaksanakan GBHO KM IPB dan GBHK

BEM KM IPB dan peraturan KM IPB lainnya;

b. Meminta laporan pertanggungjawaban MWA UM;

c. Meminta laporan pertanggungjawaban UKM;

d. Meminta laporan pertanggungjawaban DPM KM IPB;

e. Menyampaikan laporan kerja MPM KM IPB;

f. Demisioner Presiden Mahasiswa KM IPB dan Wakil Presiden

Mahasiswa KM IPB;

g. Demisioner MWA UM;

h. Melantik Presiden Mahasiswa KM IPB dan Wakil Presiden

Mahasiswa KM IPB;*

i. Melantik MWA UM;*

j. Memilih dan mengangkat Penanggung Jawab Sementara

MPM KM IPB;

k. Demisioner MPM KM IPB;

l. Demisioner DPM KM IPB.

Pasal 22

Sidang Istimewa

1. Sidang Istimewa MPM KM IPB dilaksanakan antara lain untuk:

a. Meminta pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa KM IPB

jika diduga melanggar UUD KM IPB tahun 2011 dan/atau

GBHO KM IPB dan/atau GBHK BEM KM IPB;

b. Melakukan serah terima kepengurusan BEM KM IPB jika

terbukti melanggar UUD KM IPB tahun 2011 dan/atau

GBHO KM IPB;

c. Mengubah dan menetapkan amandemen UUD KM IPB tahun

2011 dan GBHO KM IPB;

d. Menetapkan referendum untuk pembubaran LK KM IPB;

e. Menetapkan hasil Verifikasi UKM;*

f. Membahas dan menetapkan rekomendasi-rekomendasi yang

telah disepakati di RKA dan SU.

2. SI MPM KM IPB dapat dilakukan apabila diusulkan oleh

sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota MPM KM IPB.*

Pasal 23

Rapat Koordinasi Anggota

1. RKA adalah rapat yang dilaksanakan oleh seluruh anggota MPM

KM IPB untuk menjalin koordinasi antar anggota MPM KM IPB.

Page 61: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

61

2. RKA memiliki jangka waktu tertentu yang akan ditentukan

kemudian.

3. RKA dilaksanakan untuk:

a. Membahas rekomendasi-rekomendasi dari rapat BP MPM

KM IPB;

b. Membahas rekomedasi-rekomedasi yang akan dibahas pada SU MPM KM IPB atau SI MPM KM IPB;

c. Membahas hal-hal lain yang dianggap perlu untuk

memperlancar kinerja MPM KM IPB.

Pasal 24

Rapat Pimpinan

Rapat pimpinan adalah rapat yang dilaksanakan oleh Sekjen MPM KM IPB,

Wasekjen I MPM KM IPB, Wasekjen II MPM KM IPB, Ketua BP MPM

KM IPB, Sekretaris BP MPM KM IPB, dan Bendahara BP MPM KM IPB

untuk membahas hal-hal yang dianggap perlu dan mendesak.

Pasal 25

Rapat Badan Pekerja

1. Rapat BP MPM KM IPB adalah rapat yang dilaksanakan BP

MPM KM IPB untuk membahas tugas BP MPM KM IPB tersebut.

2. Rapat BP MPM KM IPB memiliki jangka waktu tertentu yang

akan ditentukan kemudian.

3. Rapat BP MPM KM IPB merancang rekomendasi-rekomendasi

yang akan dibahas pada RKA, SU MPM KM IPB dan SI MPM

KM IPB.

Pasal 26

Rapat Panitia Khusus

1. Rapat Panitia Khusus adalah rapat yang dilaksanakan oleh Panitia

khusus untuk membahas secara spesifik setiap program kerja

MPM KM IPB.

2. Rapat Panitia Khusus memiliki jangka waktu tertentu yang akan

ditentukan kemudian.

Pasal 27

Rapat Kerja

1. Rapat Panitia Kerja adalah rapat yang dilaksanakan oleh Panitia

kerja untuk membahas secara spesifik setiap program kerja MPM

KM IPB.

2. Rapat Panitia Kerja memiliki jangka waktu tertentu yang akan

ditentukan kemudian.

Page 62: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

62

Pasal 28

Jalur Koordinasi Kelembagaan

Jalur koordinasi MPM KM IPB dengan LK KM IPB lainnya bersifat

koordinatif-instruktif sesuai dengan kewenangan pada pasal 9 UUD KM IPB

tahun 2011.*

BAB IV

PENUTUP

Pasal 29

Penutup

Hal-hal yang belum diatur dalam tata kerja MPM KM IPB akan diatur

kemudian.

Pasal 30

Tata Kerja MPM KM IPB ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Page 63: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

63

SURAT KETETAPAN

No. 003/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

Tentang

PANDUAN UMUM LEMBAGA STRUKTUAL

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2013/2014

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. Ketetapan MPM KM IPB No. 010/TAP SU I/MPM KM

IPB/I/2014 Tentang Perubahan Mandat Badan Pekerja MPM KM

IPB Periode 2013/2014

Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. MPM KM IPB sebagai lembaga tertinggi di KM IPB mewadahi

kepentingan-kepentingan yang menyangkut Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

3. Perlu ditetapkannya Panduan Umum Lembaga Struktural Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembuatan dan

pembahasan materi draft Panduan Umum Lembaga Struktural

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Panitia

Khusus Kajian Panduan Umum Lembaga Struktural Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Panduan Umum Lembaga Struktural Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor pada Rapat Badan Pekerja I MPM KM

IPB Periode 2013/2014.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam rangkaian uji materi

draft Panduan Umum Lembaga Struktural Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

Page 64: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

64

4. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Panduan Umum Lembaga Struktural Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor pada Rapat Koordinasi Anggota MPM

KM IPB Periode 2013/2014

5. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Panduan Lembaga Struktural Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor pada Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Periode

2013/2014.

Memutuskan :

MENETAPKAN

1. Panduan Umum Lembaga Struktural Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor sebagaimana terlampir

2. Ketetapan ini berlaku sejak kepengurusan 2014/2015

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2013/2014

Darmaga, 4 Mei 2014

Pukul 14.07 WIB

Pimpinan Sidang

ttd

Fahmi Shidiq

NIM. C44100019

Page 65: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

65

Lampiran

PANDUAN UMUM LEMBAGA STRUKTURAL

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 1

Ketentuan Umum

Lembaga Struktural yang kemudian disebut LS adalah organisasi eksekutif

yang merupakan bagian dari BEM KM/Fakultas/PKU/Diploma

Pasal 2

Pembentukan dan/atau Pembubaran

1. LS dibentuk atau dibubarkan oleh :

a. BEM KM melalui kordinasi dengan DPM KM untuk LS tingkat

KM

b. BEM Fakultas/PKU/Diploma atas persetujuan DPM

Fakultas/PKU/Diploma untuk LS tingkat Wilayah

2. Pembentukan atau pembubaran LS tingkat KM ditetapkan dengan Surat

Keputusan Presiden Mahasiswa dan Pembentukan atau pembubaran LS

tingkat Wilayah ditetapkan dengan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma.

3. Pengajuan pembentukan atau pembubaran dapat dilakukan oleh BEM

KM/Fakultas/PKU/Diploma dan/atau mahasiswa yang berada di dalam

lingkup yang menaunginya.

4. Pengajuan pembentukan atau pembubaran LS dilakukan dengan

memberikan Surat Permohonan Pembentukan atau Pembubaran LS

yang ditujukan kepada Presiden Mahasiswa untuk LS tingkat KM atau

Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma untuk LS tingkat wilayah.

5. Mekanisme dan persyaratan pembentukan atau pembubaran diatur

dalam Peraturan BEM KM IPB untuk LS tingkat KM atau Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma untuk LS tingkat Wilayah.

6. Pembentukan atau pembubaran LS harus diberitahukan oleh DPM

KM/fakultas/PKU/Diploma kepada MPM KM melalui surat

pemberitahuan pembentukan atau pembubaran selambat-lambatnya

tujuh hari setelah pembentukan atau pembubaran.

Pasal 3

Mekanisme Hubungan dan Alur Koordinasi

1. LS bertanggung jawab pada BEM KM/Fakultas/PKU/Diploma.

2. LS mengoordinasikan dan menyepakati program kerja dengan BEM

KM/Fakultas/PKU/Diploma

3. BEM KM/Fakultas/PKU/Diploma memberikan progress report

kegiatan dan laporan pertanggungjawaban LS kepada DPM

KM/Fakultas/PKU/Diploma.

Page 66: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

66

Pasal 4

Hak dan Kewajiban

1. Memperoleh dana kemahasiswaan dari anggaran BEM yang

dikoordinasikan dengan BEM KM/Fakultas/PKU/Diploma dan DPM

KM/Fakultas/PKU/Diploma.

2. Menyelenggarakan kegiatan yang sesuai ranah kerja di

KM/Fakultas/PKU/Diploma.

3. Memberikan laporan kegiatan dan keuangan kepada BEM KM/

Fakultas/PKU/Diploma.

4. Menaati Tata Urutan Sumber Hukum KM IPB

5. LS berkewajiban memiliki AD/ART dengan syarat tidak bertentangan

dengan Tata Urutan Sumber Hukum dan aturan lain diatasnya.

Pasal 5

Keanggotaan/pelaksana

1. Pengurus LS merupakan mahasiswa aktif dalam lingkup

KM/Fakultas/PKU/Diploma yang menaungi LS tersebut.

2. Pengurus LS tidak diperkenankan menjabat sebagai pengurus di :

a. DPM Fakultas/PKU/Diploma dan BEM Fakultas/PKU/Diploma

untuk LS tingkat Wilayah

b. DPM KM dan BEM KM untuk LS tingkat KM

3. Mekanisme pemilihan ketua dilakukan berdasarkan kesepakatan LS

tersebut.

4. Ketua LS ditetapkan dengan Surat Keputusan Presiden Mahasiswa

untuk LS tingkat KM dan Surat Keputusan BEM

Fakultas/PKU/Diploma untuk LS tingkat Wilayah.

5. Masa kepengurusan berakhir setelah satu tahun periode kepengurusan

BEM KM/Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 6

Pemberhentian

1. Mekanisme pemberhentian ketua dilakukan berdasarkan kesepakatan

LS tersebut.

2. Pemberhentian ketua LS ditetapkan dengan Surat Keputusan Presiden

Mahasiswa untuk LS tingkat KM dan Surat Keputusan BEM

Fakultas/PKU/Diploma untuk LS tingkat Wilayah.

3. Pemberhentian ketua dan/atau pengurus dapat diajukan oleh pengurus

lainnya di dalam LS tersebut dengan alasan yang dapat diterima.

4. Sebab-sebab pemberhentian ketua dan/atau anggota diantaranya:

a. Terbukti melanggar Tata Urutan Sumber Hukum KM IPB

b. Terbukti melanggar AD/ART dan kesepakatan internal LS

tersebut.

Page 67: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

67

Pasal 7

Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur dalam panduan ini akan diatur kemudian

dalam peraturan-peraturan KM/Fakultas/PKU/Diploma.

2. LS yang sudah dibentuk sebelum adanya ketetapan ini keberadaannya

diakui di KM IPB

PENJELASAN ATAS

SK No. 002/TAP/MPM KM IPB/V/2014

TENTANG

PANDUAN UMUM LEMBAGA STRUKTURAL

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Ayat (1)

LS tingkat KM yang dimaksud adalah LS yang merupakan bagian dari BEM

KM IPB dan LS tingkat Wilayah yang dimaksud adalah LS yang merupakan

bagian dari BEM Fakultas/PKU/Diploma

Ayat (2)

LS tingkat KM yang dimaksud adalah LS yang merupakan bagian dari BEM

KM IPB dan LS tingkat Wilayah yang dimaksud adalah LS yang merupakan

bagian dari BEM Fakultas/PKU/Diploma

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

LS tingkat KM yang dimaksud adalah LS yang merupakan bagian dari BEM

KM IPB dan LS tingkat Wilayah yang dimaksud adalah LS yang merupakan

bagian dari BEM Fakultas/PKU/Diploma

Ayat (5)

LS tingkat KM yang dimaksud adalah LS yang merupakan bagian dari BEM

KM IPB dan LS tingkat Wilayah yang dimaksud adalah LS yang merupakan

bagian dari BEM Fakultas/PKU/Diploma

Ayat (6)

Cukup jelas

Pasal 3

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Page 68: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

68

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 5

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

LS tingkat KM yang dimaksud adalah LS yang merupakan bagian dari BEM

KM IPB dan LS tingkat Wilayah yang dimaksud adalah LS yang merupakan

bagian dari BEM Fakultas/PKU/Diploma

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

LS tingkat KM yang dimaksud adalah LS yang merupakan bagian dari BEM

KM IPB dan LS tingkat Wilayah yang dimaksud adalah LS yang merupakan

bagian dari BEM Fakultas/PKU/Diploma

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

LS tingkat KM yang dimaksud adalah LS yang merupakan bagian dari BEM

KM IPB dan LS tingkat Wilayah yang dimaksud adalah LS yang merupakan

bagian dari BEM Fakultas/PKU/Diploma

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 7 Cukup jelas

Page 69: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

69

SURAT KETETAPAN

No. 004/TAP SI/MPM KM IPB/X/2014

Tentang

PERUBAHAN MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2013/2014

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. Ketetapan MPM KM IPB No. 010/TAP SU I/MPM KM

IPB/I/2014 Tentang Perubahan Mandat Badan Pekerja MPM KM

IPB Periode 2013/2014

3. Ketetapan MPM KM IPB No. 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

Tentang Perubahan Kedua Tata Kerja Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu dilakukannya peninjauan terhadap Mekanisme Penyelesaian

Perkara Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

3. Perlu ditetapkannya Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Panitia khusus

MPM KM IPB Periode 2013/2014.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam rangkaian uji materi

draft Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga

Page 70: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

70

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Koordinasi

Anggota MPM KM IPB Periode 2013/2014

4. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor pada Sidang Istimewa Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Periode 2013/2014.

Memutuskan :

MENETAPKAN

PERUBAHAN MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA

MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN

BOGOR

Sebagaimana Terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2013/2014

Darmaga, 11 Oktober 2014

Pukul 11.56 WIB

Pemimpin Sidang

Ttd

Fahmi Shidiq

NIM. C44100019

Page 71: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

71

Lampiran

PERUBAHAN MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Bab I

Ketentuan Umum

Pasal 1

(1) Perkara yang dimaksud dalam ketetapan ini meliputi:

a. Sengketa antar lembaga kemahasiswaan KM IPB

b. Pelanggaran terhadap Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa IPB.

c. Perkara Pemilihan Raya (Pemira) Eksekutif dan Pemilihan

Anggota Legislatif (Panleg)

(2) Pemohon adalah pihak yang mengajukan perkara kepada MPM KM

IPB dan telah dicatat di dalam buku registrasi perkara.

(3) Termohon adalah pihak yang diajukan atas suatu perkara kepada MPM

KM IPB dan telah dicatat di dalam buku registrasi perkara.

(4) Panitia yudikatif adalah panitia yang dibentuk MPM KM IPB dalam

upaya menyelesaikan perkara.

(5) Pihak-pihak terkait adalah pemohon, termohon dan panitia yudikatif.

(6) Saksi adalah anggota atau non anggota KM IPB yang dihadirkan oleh

pihak-pihak terkait selama mekanisme penyelesaian perkara untuk

memberikan keterangan karena telah menyaksikan, mendengar atau

mengetahui perkara yang diajukan pemohon.

(7) Ahli adalah anggota atau non anggota KM IPB yang dihadirkan oleh

pihak-pihak terkait selama mekanisme penyelesaian perkara untuk

memberikan keterangan berdasarkan keahlian yang dimiliki sebagai

pendukung alat bukti.

Bab II

Permohonan Perkara

Pasal 2

(1) Pengajuan permohonan perkara dapat diajukan oleh mahasiswa aktif

Sarjana dan/atau Diploma IPB ke sekretariat MPM KM IPB.

(2) Pengajuan permohonan dilakukan dengan mengambil dan mengisi

borang permohonan perkara dari sekretariat MPM KM IPB.

(3) Pemohon harus menyerahkan borang beserta alat bukti pendukung

kepada MPM KM IPB selambat-lambatnya 2x24 jam setelah borang

diambil.

(4) Setelah pemohon menyerahkan borang beserta alat bukti pendukung,

maka permohonan harus dicatat di dalam buku registrasi perkara dan

kepada pemohon diberikan tanda terima.

(5) Buku registrasi perkara memuat antara lain tentang kelengkapan

administrasi dengan disertai pencantuman nomor perkara, tanggal

Page 72: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

72

penerimaan berkas permohonan, nama pemohon, pokok perkara, dan

alat bukti.

(6) MPM KM harus mengadakan Rapat Koordinasi Anggota (RKA) untuk

menentukan mekanisme dan membentuk panitia yudikatif selambat-

lambatnya 2x24 jam setelah permohonan dicatat dalam buku registrasi

perkara.

Bab III

Tugas Dan Wewenang Panitia Yudikatif

Pasal 3

(1) Menganalisis alat bukti yang diajukan oleh pemohon kepada MPM

KM IPB

(2) Mencari dan mengumpulkan alat bukti pendukung.

(3) Menjadi fasilitator dalam upaya penyelesaian perkara dengan cara

kekeluargaan.

(4) Merekomendasikan upaya penyelesaian perkara melalui sidang

penyelesaian perkara kepada MPM KM IPB.

Bab IV

Tata Cara Penyelesaian Perkara

Pasal 4

Tahapan Penyelesaian Perkara Dan Penjadwalan Sidang

(1) Penyelesaian perkara dilakukan melalui tahapan kekeluargaan

dan/atau sidang.

(2) Khusus untuk perkara Pemira eksekutif atau Panleg, penyelesaian

dilakukan dengan mekanisme sidang.

(3) Mekanisme kekeluargaan dilakukan dengan mempertemukan

pihak-pihak terkait yang difasilitasi oleh Panitia Yudikatif.

(4) Jika pihak-pihak yang terkait tidak memenuhi panggilan dari

panitia yudikatif untuk menyelesaikan secara kekeluargaan

sebanyak 3 kali, maka tahapan selanjutnya adalah penyelesaian

melalui sidang.

(5) Apabila telah dilakukan mekanisme kekeluargaan namun tidak

menghasilkan perdamaian, maka tahapan selanjutnya adalah

penyelesaian melalui sidang.

(6) MPM KM IPB harus mengadakan sidang perkara dalam jangka

waktu paling lama 3x24 jam sejak panitia yudikatif mengajukan

rekomendasi upaya penyelesaian perkara melalui sidang.

(7) Khusus untuk perkara Pemira eksekutif atau Panleg, MPM KM

harus mengadakan sidang selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak

permohonan dicatat dalam buku registrasi perkara.

Page 73: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

73

Pasal 5

Persidangan Perkara

(1) Sidang perkara terdiri atas :

a. Sidang terbuka merupakan bagian sidang perkara yang

bersifat terbuka untuk umum.

b. Sidang pleno tertutup merupakan bagian sidang perkara yang

bersifat tertutup dan hanya dihadiri oleh anggota MPM KM

IPB untuk menetapkan putusan serta menutup agenda sidang.

(2) Alur persidangan perkara sebagai berikut:

a. Pembukaan sidang oleh Presidium I

b. Pemilihan dan penetapan Presidium II dan Presidium III

c. Pembahasan dan penetapan tata tertib sidang

d. Penyampaian isi permohonan perkara beserta alasan oleh

pihak pemohon

e. Penyampaian tanggapan atas isi permohonan perkara oleh

pihak termohon

f. Penyampaian keterangan saksi dan/atau ahli dari pihak

pemohon

g. Penyampaian keterangan saksi dan/atau ahli dari pihak

termohon

h. Pemaparan hasil penyidikan oleh Panitia Yudikatif

i. Pendalaman perkara

j. Pengambilan keputusan dan penetapan keputusan sidang

k. Penutupan sidang oleh Presidium I

(3) Pihak-pihak terkait harus menghadiri persidangan guna

memberikan keterangan.

(4) Jika salah satu pihak terkait tidak menghadiri persidangan, maka

sidang akan tetap dilanjutkan dan pihak yang tidak hadir harus

dapat menerima hasil yang ditetapkan dalam persidangan.

(5) Jika semua pihak terkait tidak dapat menghadiri persidangan,

maka persidangan akan ditunda dengan waktu yang disepakati

oleh forum.

(6) Saksi dan/atau ahli dapat memberikan keterangan pada saat

persidangan.

(7) Setiap orang yang hadir dalam persidangan wajib menaati tata

tertib persidangan.

Pasal 6

Penarikan Permohonan

(1) Pemohon dapat menarik kembali permohonan 1x24 jam sejak

panitia yudikatif memberikan surat rekomendasi persidangan

kepada MPM KM IPB.

(2) Khusus perkara Pemira eksekutif atau Panleg, pemohon dapat

menarik kembali permohonan 1x24 jam sejak permohonan dicatat

dalam buku registrasi perkara.

(3) Dalam hal pemohon menarik kembali permohonan sebagaimana

dimaksud pada pasal 6 ayat (1), MPM KM harus menerbitkan

Page 74: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

74

surat edaran pembatalan permohonan dan diberitahukan kepada

pihak-pihak yang terkait.

(4) Penarikan kembali sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1)

dan (2) mengakibatkan permohonan tidak dapat diajukan kembali.

Bab V

Putusan

Pasal 7

(1) MPM KM memutus perkara berdasarkan alat bukti, hasil penyidikan

Panitia Yudikatif dan hasil analisis anggota MPM KM.

(2) MPM KM memutus perkara Pemira eksekutif atau Panleg berdasarkan

alat bukti dan hasil analisis anggota MPM KM.

(3) Putusan sidang perkara dilaksanakan dalam sidang pleno tertutup.

(4) Cara mengambil keputusan adalah musyawarah mufakat MPM KM.

Apabila tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil sesuai dengan

mekanisme pengambilan keputusan sidang.

(5) MPM KM harus memberikan hasil putusan paling lambat 4 x 24 jam

setelah sidang perkara digelar.

(6) Khusus perkara Pemira eksekutif atau Panleg, maksimal MPM KM

harus memberikan hasil putusan paling lambat 2 x 24 jam setelah

sidang perkara digelar.

(7) Putusan sidang perkara tidak boleh memuat putusan yang tidak

diajukan oleh pemohon atau melibihi pemohonan pemohon.

(8) Proses dan hasil putusan diberitahukan kepada semua pihak yang

terkait dan diumumkan kepada mahasiswa IPB paling lambat 2 x 24

jam setelah sidang perkara selesai.

(9) Putusan sidang perkara bersifat final dan putusan sidang mempunyai

kekuatan hukum yang tetap sejak ditetapkan dan tidak ada upaya

hukum lainyang dapat ditempuh

Bab VI

Penutup

Pasal 8

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur selanjutnya

dalam ketetapan MPM KM IPB

(2) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Page 75: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

75

Pasal Penjelas atas Ketetapan No. 004/TAP SI/MPM KM IPB/X/2014

Tentang Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Bab I

Pasal 1

(1) Cukup jelas

(2) Cukup jelas

(3) Cukup jelas

(4) Cukup jelas

(5) Cukup jelas

(6) Cukup jelas

Bab II

Pasal 2

(1) Cukup jelas

(2) Cukup jelas

(3) Yang dimaksud alat bukti ialah:

a. Surat atau tulisan

b. Keterangan saksi

c. Keterangan ahli

d. Keterangan para pihak ; dan/atau

e. Alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirmkan,

diterima, dan/atau disimpan secara elektronik.

Bab III

Pasal 3

(1) Cukup jelas

(2) Cukup jelas

(3) Cukup jelas

(4) Cukup jelas

Bab IV

Pasal 4

(1) Cukup jelas

(2) Cukup jelas

(3) Cukup jelas

(4) Cukup jelas

(5) Cukup jelas

(6) Cukup jelas

(7) Cukup jelas

Pasal 5

(1) Cukup jelas

Page 76: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

76

(2) (i) Yang dimaksud pendalaman perkara:

1. Penyampaian pertanyaan oleh peserta penuh terhadap pihak-

pihak terkait, saksi dan/atau ahli.

2. Penyampaian pertanyaan, pendapat/ tanggapan oleh Panitia

Yudikatif terhadap pihak pemohon, termohon, saksi dan/atau

ahli.

3. Penyampaian pendapat oleh peserta peninjau

(3) Cukup jelas

(4) Cukup jelas

(5) Cukup jelas

(6) Cukup jelas

(7) Cukup jelas

Pasal 6

(1) Cukup jelas

(2) Cukup jelas

(3) Cukup jelas

(4) Cukup jelas

Bab V

Pasal 7

(1) Cukup jelas

(2) Cukup jelas

(3) Cukup jelas

(4) Mekanisme pengambilan keputusan yang dimaksud adalah

mekanisme pengambilan keputusan yang sesuai dengan TAP

MPM KM IPB No. 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013 tentang

Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB pasal 10 yaitu

melaui musyawarah untuk mufakat, lobby, atau voting.

(5) Cukup jelas

(6) Cukup jelas

(7) Cukup jelas

Bab VI

Pasal 8

(1) Cukup jelas

(2) Cukup jelas

Page 77: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

77

SURAT KETETAPAN

No. 005/TAP SI/MPM KM IPB/X/2014

Tentang

MEKANISME JUDICIAL REVIEW

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2013/2014

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. Ketetapan MPM KM IPB No. 010/TAP SU I/MPM KM

IPB/I/2014 Tentang Perubahan Mandat Badan Pekerja MPM KM

IPB Periode 2013/2014

3. Ketetapan MPM KM IPB No. 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

Tentang Perubahan Kedua Tata Kerja Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. MPM KM IPB sebagai lembaga tertinggi di KM IPB mewadahi

kepentingan-kepentingan yang menyangkut Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

3. Perlu ditetapkannya Mekanisme Judicial Review Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembuatan dan

pembahasan materi draft Mekanisme Judicial Review Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Panitia Kerja

Kajian Mekanisme Judicial Review Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Mekanisme Judicial Review Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor pada uji materi Mekanisme Judicial Review

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Page 78: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

78

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Mekanisme Judicial Review Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor pada Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Periode

2013/2014.

Memutuskan :

MENETAPKAN

MEKANISME JUDICIAL REVIEW

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sebagaimana terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2013/2014

Darmaga, 18 Oktober 2014

Pukul 11.57 WIB

Pemimpin Sidang

ttd

Fahmi Shidiq

NIM. C44100019

Page 79: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

79

Lampiran

MEKANISME JUDICIAL REVIEW

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

Ketentuan Umum

Pasal 1

Pengertian

(1) Judicial review adalah pengujian atas peraturan KM IPB terhadap

UUD KM IPB tahun 2011 dan Ketetapan MPM KM IPB.

(2) Peraturan KM IPB adalah aturan hukum yang berlaku di KM IPB

sesuai dengan Tata Urutan Sumber Hukum KM IPB.

Pasal 2

Landasan

Peraturan ini berlandaskan pada UUD KM IPB tahun 2011 Bab II pasal 9

ayat (8) dan Bab X pasal 40 ayat (2).

Pasal 3

Judicial review terdiri atas:

(1) Pengujian formil atau institusional, adalah pengujian peraturan

terkait prosedur pembuatan dan legalitas lembaga yang membuat.

(2) Pengujian materiil atau substansial, adalah pengujian terkait

konsistensi dan kesesuaian materi suatu peraturan dengan

peraturan lain yang lebih tinggi.

Pasal 4

Tujuan

Judicial review bertujuan untuk menyelaraskan peraturan KM IPB sesuai

dengan Tata Urutan Sumber Hukum KM IPB.

BAB II

Pengajuan Permohonan Judicial Review

Pasal 5

(1) Judicial review dilakukan setelah adanya permohonan yang

diajukan secara tertulis kepada MPM KM IPB.

(2) Pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan/atau

kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya

peraturan KM IPB tersebut.

Page 80: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

80

(3) Peraturan KM IPB yang dapat dimohonkan untuk diuji adalah

peraturan yang ditetapkan setelah amandemen UUD KM IPB

2011.

Pasal 6

Mekanisme pengajuan permohonan Judicial Review

(1) Pemohon mengambil dan mengisi borang pengajuan Judicial

Review yang terdapat di sekretariat MPM KM IPB.

(2) Pemohon harus mengembalikan borang ke sekretariat MPM KM

IPB dengan disertai alat bukti yang mendukung, paling lambat

1x24 jam setelah pengambilan borang.

(3) Setelah pemohon mengembalikan borang, maka permohonan

dicatat dalam buku registrasi perkara.

Pasal 7

Pemohon dapat menarik permohonan dengan menyerahkan surat penarikan

permohonan kepada MPM KM IPB paling lambat 7 x 24 jam setelah

permohonan dicatat

BAB III

Tindak Lanjut Permohonan

Pasal 8

(1) MPM KM harus mengadakan RKA untuk menindaklanjuti

permohonan yang masuk, berupa pembentukan panitia yudikatif

dan penjadwalan sidang, paling lambat 3 x 24 jam setelah

pencatatan permohonan.

(2) Panitia yudikatif memeriksa kelengkapan alat bukti.

(3) Apabila alat bukti dinyatakan tidak lengkap, pemohon akan

diberikan waktu untuk melengkapi alat bukti paling lambat 3 x 24

jam setelah pemberitahuan oleh panitia yudikatif.

(4) Panitia yudikatif mencari dan mengumpulkan alat bukti

pendukung sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan analisis

(5) Apabila alat bukti dinyatakan lengkap, selanjutnya panitia

yudikatif akan melakukan analisis terhadap alat bukti dan

membuat laporan tertulis atas pengajuan permohonan tersebut

kepada MPM KM IPB.

BAB IV

Alat Bukti

Pasal 9

(1) Hal hal yang dapat dijadikan sebagai alat bukti ialah:

a. Surat atau tulisan;

Page 81: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

81

b. Keterangan saksi;

c. Keterangan ahli;

d. Keterangan para pihak yang berkaitan;

e. Alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan,

diterima, atau disimpan secara elektronik; dan/atau

f. Risalah rapat yang berkenaan dengan permohonan yang

sedang diperiksa.

(2) Alat bukti sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat (1) harus dapat

dipertanggungjawabkan perolehannya secara sah dan benar.

(3) Alat bukti sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat (1) c adalah

seseorang yang lebih mengetahui secara mendalam tentang sesuatu

permasalahan yang ada.

(4) MPM KM menentukan sah atau tidak sahnya alat bukti dalam

persidangan.

BAB V

Persidangan dan Putusan

Pasal 10

Mekanisme Persidangan

(1) Sidang bersifat terbuka untuk umum.

(2) Pihak yang terkait harus menghadiri persidangan untuk

memberikan keterangan.

(3) Setiap orang yang hadir dalam persidangan wajib menaati tata

tertib persidangan.

(4) Saksi dan/atau ahli dapat memberikan keterangan pada saat

persidangan.

(5) MPM KM dapat meminta keterangan dan/atau risalah rapat yang

berkenaan dengan permohonan yang sedang diperiksa kepada

pihak yang terkait.

(6) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal

10 ayat (3) akan dikenai sanksi sesuai tata tertib persidangan yang

berlaku.

(7) Apabila salah satu pihak tidak hadir dalam persidangan, maka

persidangan akan tetap berlangsung dan pihak yang tidak hadir

harus menerima hasil yang ditetapkan dalam persidangan

Pasal 11

Putusan

(1) Putusan akan menyatakan bahwa permohonan tidak dapat diterima

apabila pemohon dan/atau permohonannya tidak sesuai dengan

mekanisme pengajuan permohonan.

(2) Apabila pembentukan peraturan yang dimaksud tidak sesuai

dengan ketentuan pembentukan peraturan berdasarkan UUD KM

IPB 2011 dan/atau Ketetapan MPM KM IPB maka putusan

menyatakan permohonan tersebut dikabulkan. Sebaliknya apabila

peraturan tersebut baik pembentukan maupun materinya tidak

Page 82: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

82

bertentangan dengan UUD KM IPB 2011 dan/atau Ketetapan

MPM KM IPB maka putusan menyatakan permohonan ditolak.

(3) Dalam permohonan yang dikabulkan, MPM KM menyatakan

dengan tegas materi muatan ayat, pasal, dan/atau bagian dari

peraturan yang bertentangan dengan UUD KM IPB 2011 dan/atau

Ketetapan MPM KM IPB dan secara otomatis maka materi muatan

ayat, pasal, dan/atau bagian dari peraturan yang bertentangan

tersebut tidak akan mempunyai kekuatan hukum mengikat.

(4) Putusan MPM KM yang menyatakan bahwa pembentukan suatu

peraturan tidak sesuai dengan ketentuan UUD KM IPB 2011

dan/atau Ketetapan MPM KM IPB maka peraturan tersebut secara

otomatis tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

(5) Putusan MPM KM mempunyai kekuatan hukum tetap sejak

ditetapkan dalam persidangan

(6) Peraturan KM IPB yang diuji oleh MPM KM tetap berlaku

selama belum ada putusan yang menyatakan bahwa peraturan

tersebut bertentangan dengan UUD KM IPB 2011 dan/atau

Ketetapan MPM KM IPB.

(7) Materi muatan ayat, pasal, dan/atau bagian peraturan yang telah

diuji tidak dapat dimohonkan kembali.

BAB VI

Penutup

Pasal 12

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur dalam

ketetapan MPM KM IPB.

(2) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Page 83: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

83

SURAT KETETAPAN

No. 004/TAP SI/MPM KM IPB/I/2015

Tentang

PEDOMAN PELAKSANA HARIAN SEKRETARIS JENDERAL

DAN WAKIL SEKRETARIS JENDERAL I

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

tentang Perubahan Kedua Tata Kerja MPM KM IPB.

3. TAP MPM KM IPB Nomor: 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013

tentang Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB.

Menimbang: 1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu ditetapkannya Pedoman Pelaksana Harian Sekretaris

Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal I Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor selama masa Sekretaris

Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal I berhalangan/tidak dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya

Memperhatikan: Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Pedoman Pelaksana Harian Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris

Jenderal I Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Sidang Istimewa Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Periode 2014/2015.

Memutuskan:

MENETAPKAN

PEDOMAN PELAKSANA HARIAN SEKRETARIS JENDERAL

DAN WAKIL SEKRETARIS JENDERAL I

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Page 84: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

84

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Darmaga, 17 Januari 2015

Pukul 10.16 WIB

Pimpinan Sidang

ttd

Supriatna

NIM. E14110011

Page 85: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

85

Lampiran

PEDOMAN PELAKSANA HARIAN SEKRETARIS JENDERAL DAN

WAKIL SEKRETARIS JENDERAL I

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERIODE 2014/2015

Pasal 1

Ketentuan umum

(1) Pelaksana harian Sekretaris Jenderal MPM KM IPB yang selanjutnya

disebut dengan PLH Sekjen MPM KM IPB adalah anggota MPM KM

IPB yang dipilih menjadi PLH Sekjen MPM KM IPB selama masa

Sekjen berhalangan/tidak dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya.

(2) Pelaksana harian Wakil Sekretaris Jenderal I MPM KM IPB yang

selanjutnya disebut dengan PLH Wasekjen I MPM KM IPB adalah

anggota MPM KM IPB yang dipilih menjadi PLH Wasekjen I MPM

KM IPB selama masa Wasekjen I berhalangan/tidak dapat

melaksanakan tugas dan wewenangnya.

Pasal 2

(1) PLH Sekjen dan PLH Wasekjen I dipilih jika Sekjen dan Wasekjen I

tidak dapat melaksanakan tugas dan wewenang dalam masa yang

bersamaan.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban PLH Sekjen

(1) Melaksanakan Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor tahun 2011.

(2) Melaksanakan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi KM IPB.

(3) Melaksanakan Ketetapan MPM KM IPB.

(4) Mempersiapkan, Melaksanakan, dan Memimpin Sidang pada masa

tugas yang telah ditetapkan.

(5) Melaksanakan tugas dan wewenang Sekjen selama masa tugas yang

ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Pasal 17 ayat 1 tentang Tugas

dan Wewenang Sekjen MPM KM IPB TAP MPM KM IPB Nomor:

002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014 tentang Perubahan Kedua Tata

Kerja MPM KM IPB

Pasal 4

Hak dan kewajiban PLH Wasekjen I

(1) Melaksanakan Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor tahun 2011.

Page 86: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

86

(2) Melaksanakan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi KM IPB.

(3) Melaksanakan Ketetapan MPM KM IPB.

(4) Melaksanakan tugas dan wewenang Wasekjen I selama masa tugas

yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Pasal 17 ayat 2 tentang

Tugas dan Wewenang Wasekjen I MPM KM IPB TAP MPM KM IPB

Nomor: 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014 tentang Perubahan Kedua

Tata Kerja MPM KM IPB

Pasal 5

Penutup

(1) PLH Sekjen dan Wasekjen I MPM KM IPB harus melaksanakan

ketentuan diatas sampai Sekjen dan Wasekjen I dapat melaksanakan

tugas dan wewenang kembali.

(2) Ketentuan yang belum diatur dalam Ketetapan ini diatur selanjutnya

dalam Rapat Koordinasi Anggota MPM KM IPB.

(3) Ketetapan ini berlaku sejak ditetapkan

Page 87: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

87

SURAT KETETAPAN

No. 005/TAP SI/MPM KM IPB/II/2015

Tentang

PERUBAHAN PANDUAN UMUM VERIFIKASI

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. Ketetapan MPM KM IPB No. 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

Tentang Perubahan Kedua Tata Kerja MPM KM IPB.

Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu dibuatnya suatu aturan yang dapat dijadikan sebagai

panduan umum dalam proses verifikasi unit kegiatan mahasiswa

keluarga mahasiswa Institut Pertanian Bogor agar terwujudnya

unit kegiatan mahasiswa yang selaras dengan visi misi keluarga

mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan menjunjung tinggi

hakekat tri dharma perguruan tinggi.

3. Perlu ditetapkannya Perubahan Panduan Umum Verifikasi Unit

Kegiatan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Perubahan Panduan Umum Verifikasi Unit Kegiatan

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Panitia Khusus

Verifikasi UKM MPM KM IPB Periode 2014/2015.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Perubahan Panduan Umum Verifikasi Unit Kegiatan

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Koordinasi

Anggota MPM KM IPB Periode 2014/2015.

Page 88: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

88

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

draft Perubahan Panduan Umum Verifikasi Unit Kegiatan

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Sidang Istimewa Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Periode 2014/2015.

Memutuskan :

MENETAPKAN

PERUBAHAN PANDUAN UMUM VERIFIKASI

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sebagaimana Terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Darmaga, 18 Februari 2015

Pukul 21.35 WIB

Pemimpin Sidang

ttd

Sri Ichfana Haniftio

NIM. F14120114

Page 89: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

89

Lampiran

PANDUAN UMUM VERIFIKASI DAN REGISTRASI ULANG

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(1) Unit Kegiatan Mahasiswa adalah wadah pengembangan diri, minat dan

bakat bagi mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang pembentukan dan

pembubarannya ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) Keanggotaan Unit Kegiatan Mahasiswa dalam Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor akan ditinjau setiap dua periode kepengurusan

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(3) Keanggotaan Unit Kegiatan Mahasiswa kerohanian tidak dilakukan

peninjauan kembali tetapi Unit Kegiatan Mahasiswa kerohanian wajib

menyerahkan laporan pertanggung jawaban setiap tahun.

(4) Peninjauan keanggotaan Unit Kegiatan Mahasiswa dalam Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dilakukan melalui tahap verifikasi

dan registrasi ulang.

(5) Pelaporan administrasi dan kegiatan UKM yang lolos verifikasi satu

tahun setelah verifikasi diselenggarakan melalui mekanisme registrasi

ulang.

(6) Panitia khusus yang dibentuk oleh MPM KM IPB dan bertugas untuk

merumuskan peraturan terkait verifikasi dan registrasi ulang UKM KM

IPB selanjutnya disebut pansus.

(7) Panitia pelaksana yang dibentuk oleh M PM KM IPB dan bertugas

untuk menyelenggarakan verifikasi dan registrasi ulang UKM KM IPB

selanjutnya disebut panja.

BAB II

PANSUS DAN PANJA

Pasal 2

(1) Pansus kenggotaanya berasal dari anggota MPM KM IPB yang

ditetapkan dalam Rapat Koordinasi Anggota sebagai pansus.

(2) Pansus keanggotaannya berlaku sampai ditetapkannya peraturan

verifikasi dan registrasi ulang UKM dan MPM KM IPB.

(3) Panja adalah anggota MPM KM IPB dan/atau diluar anggota MPM

KM IPB yang ditetapkan dalam Rapat koordinasi Anggota sebagai

panja.

Page 90: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

90

(4) Panja keanggotannya berlaku sampai hasil verifikasi UKM dalam

Sidang Istimewa MPM KM.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban Pansus dan Panja

(1) Pansus mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:

a. Berkewajiban melaksanakan UUD KM IPB 2011 berkaitan

dengan verifikasi UKM

b. Berkewajiban menyusun aturan verifikasi dan registrasi ulang

UKM KM IPB

c. Berkewajiban melaksanakan segala ketetapan MPM KM IPB

yang berkaitan dengan UKM KM IPB

d. Berkewajiban mempublikasikan semua aturan yang telah

ditetapkan

e. Berhak berkoordinasi kepada pihak institusi

f. Berhak membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu

dalam pembuatan aturan verifikasi UKM

(2) Panja mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:

a. Berkewajiban melaksanakan UUD KM IPB 2011 berkaitan

dengan verifikasi UKM

b. Berkewajiban melaksanakan segala ketetapan MPM KM IPB

yang berkaitan dengan UKM

c. Berkewajiban memberikan hasil verifikasi terkait nama-nama

UKM KM IPB yang lulus dan yang tidak lulus verifikasi kepada

MPM KM IPB untuk ditetapkan dalam Sidang Istimewa MPM

KM IPB

d. Berhak meminta keterangan yang diperlukan dari peserta

verifikasi dan registrasi ulang UKM KM IPB

e. Berhak membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu

dalam verifikasi dan registrasi ulang UKM

f. Berhak menyusun panduan pelaksanaan verifikasi dan registrasi

ulang UKM KM IPB

g. Berhak berkoordinasi kepada pihak institusi

h. Anggota Panja bersifat obyektif, tidak memihak kepada UKM

tertentu

BAB III

VERIFIKASI

Pasal 4

Pengertian Verifikasi

Verifikasi UKM adalah pemeriksaan berkas, laporan, dan data

kegiatan UKM lama dan klub atau komunitas untuk menjadi UKM KM IPB

Page 91: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

91

Pasal 5

Tujuan Verifikasi

Tujuan dilakukan verifikasi UKM KM IPB yaitu

1. Melakukan penilaian baik secara kuantitatif maupun kualitatif

kepada calon anggota UKM KM IPB.

2. Melakukan penyeleksian kepada UKM dan klub atau komunitas

agar dapat bergabung di KM IPB

3. Menumbuhkan dan meningkatkan minat dan bakat mahasiswa

melalui pengembangan diri keahlian khusus.

BAB IV

PERSYARATAN

Pasal 6

Persyaratan Verifikasi UKM Baru

Syarat untuk UKM KM IPB baru adalah :

(1) Minimal telah menjalankan kegiatan dalam kurun waktu dua tahun

terakhir dan dibuktikan dengan data-data kegiatan.

(2) Mendaftarkan diri ke Panja dengan memenuhi syarat-syarat

kelengkapan organisasi yang meliputi :

a. Memiliki minimal satu orang Pembina (dosen/staf/pegawai IPB),

yang disertai lampiran :

a.1. Surat keterangan resmi sebagai staf/pegawai IPB dari pihak

institusi dan surat kesediaan sebagai Pembina UKM KM IPB

dari staf/pegawai IPB.

a.2. Surat kesediaan sebagai Pembina UKM KM IPB untuk calon

Pembina dari dosen.

b. Anggota dengan sifat keanggotaan bersifat terbuka di lingkup IPB.

c. Memiliki anggota minimal 35 mahasiswa IPB, dibuktikan dengan

fotokopi KTM yang masih berlaku disertai tanda tangan dan daftar

anggota.

d. Susunan kepengurusan.

e. Aturan organisasi (AD/ART) yang tidak bertentangan dengan

UUD KM IPB 2011 dan AD/ART KM IPB.

f. Program kerja untuk satu tahun periode kepengurusan dan grand

design lima tahun kedepan .

g. Kesekretariatan yang jelas dan atau contact person (CP) yang

dapat dihubungi.

h. Surat pernyataan kesediaan untuk memenuhi hak dan kewajiban

sebagai UKM KM IPB apabila terpilih menjadi UKM yang

ditandatangani oleh ketua dan pembina dan bermaterai 6000.

i. Surat pernyataan kebenaran berkas yang ditandatangani oleh ketua

dan pembina dan bermaterai 6000.

(3) Membuat profil UKM KM IPB yang meliputi :

a. Latar belakang pembentukan UKM KM IPB.

b. Sejarah singkat UKM.

Page 92: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

92

c. Spesifikasi dan ciri khusus kegiatan yang membedakan dengan

Lembaga Kemahasiswaan lainnya yang ada di KM IPB.

d. Manfaat yang dijanjikan untuk KM IPB dan institusi

Pasal 7

Persyaratan untuk UKM Lama

Syarat untuk UKM lama adalah :

(1) Mendaftarkan diri ke Panja dengan memenuhi syarat-syarat

kelengkapan organisasi yang meliputi :

a. Memiliki minimal satu orang Pembina (dosen/staf/pegawai IPB),

yang disertai lampiran :

a.1. Surat keterangan resmi sebagai staf/pegawai IPB dari pihak

institusi dan surat kesediaan sebagai Pembina UKM dari

staf/pegawai IPB.

a.2. Surat kesediaan sebagai Pembina UKM untuk calon Pembina

dari dosen.

b. Anggota dengan sifat keanggotaan terbuka di lingkup IPB.

c. Memiliki anggota minimal 35 mahasiswa IPB, dibuktikan dengan

fotokopi KTM yang masih berlaku disertai tanda tangan dan daftar

anggota.

d. Susunan kepengurusan.

e. Aturan organisasi (AD/ART) yang tidak bertentangan dengan

UUD KM IPB 2011 dan AD/ART KM IPB

f. Program kerja untuk satu tahun periode kepengurusan dan grand

design lima tahun kedepan

g. Menyerahkan laporan kerja dua tahun periode kepengurusan yang

lalu.

h. Kesekretariatan yang jelas dan atau contact person (CP) yang

dapat dihubungi.

i. Surat pernyataan kesediaan untuk memenuhi hak dan kewajiban

sebagai UKM KM IPB apabila terpilih menjadi UKM yang

ditandatangani oleh ketua dan pembina dan bermaterai 6000.

j. Surat pernyataan kebenaran berkas yang ditandatangani oleh ketua

dan pembina dan bermaterai 6000.

(2) Membuat profil UKM yang meliputi :

a. Sejarah singkat UKM beserta daftar prestasi semenjak UKM KM

IPB berdiri atau selama 2 kepengurusan terakhir .

b. Spesifikasi dan ciri khusus kegiatan yang membedakan dengan

Lembaga Kemahasiswaan lainnya yang ada di KM IPB.

c. Manfaat yang dijanjikan untuk KM IPB dan institusi.

Page 93: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

93

BAB V

HASIL VERIFIKASI UKM

Pasal 8

1. UKM, klub/komunitas yang tidak memenuhi persyaratan verifikasi

dinyatakan tidak lolos dalam verifikasi UKM KM IPB

2. Apabila hasil jumlah UKM, klub/komunitas yang memenuhi

persyaratan verifikasi melebihi kuota yang ditentukan oleh pansus

maka akan dilakukan seleksi lebih lanjut

BAB VI

REGISTRASI ULANG

Pasal 9

Pengertian Registrasi Ulang

Registrasi Ulang adalah pemeriksaan kondisi terbaru dan

pelaporan perkembangan UKM KM IPB yang telah berlangsung setelah satu

tahun verifikasi UKM KM IPB diselenggarakan

Pasal 10

Tujuan Registrasi Ulang

Tujuan dilakukan registrasi ulang UKM KM IPB yaitu

1. Melakukan penilaian baik secara kuantitatif maupun kualitatif kepada

calon anggota UKM KM IPB

2. Melakukan penyeleksian kepada UKM agar dapat bergabung di KM

IPB

3. Meningkatkan minat mahasiswa untuk mengembangkan diri melalui

keahlian khusus

Pasal 11

Sanksi

UKM yang tidak melakukan registrasi ulang/tidak lolos registrasi ulang

tidak akan mendapatkan dana kemahasiswaan.

Pasal 12

Panduan pelaksanaan registrasi ulang akan diatur oleh panitia kerja registrasi

ulang.

BAB VII

HAK DAN KEWAJIBAN UKM

Pasal 13

Hak dan kewajiban UKM sebagai berikut

Page 94: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

94

(1) UKM wajib menaati UUD KM IPB 2011 dan peraturan KM IPB

lainnya

(2) UKM wajib melaksanakan AD/ART UKM dengan tidak

bertentangan dengan UUD KM IPB 2011 dan peraturan KM IPB

lainnya.

(3) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan bidang

masing-masing

(4) UKM memiliki hak otonomi untuk mengatur organisasinya dengan

tidak bertentangan UUD KM IPB 2011 dan peraturan KM IPB

lainnya.

(5) UKM berhak mendapatkan dana operasional yang mekanismenya

dikoordinasikan dengan DPM KM IPB

(6) UKM berkewajiban memberikan laporan program kerja, dana

operasional dan dana kegiatan setiap enam bulan sekali kepada DPM

KM IPB

(7) UKM mendapatkan sekretariat di KM IPB

BAB VIII

PENUTUP

Pasal 14

Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Hal-hal yang

belum diatur dalam ketetapan akan ditetapkan kemudian.

Page 95: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

95

SURAT KETETAPAN

No. 010/TAP SI/MPM KM IPB/V/2015

Tentang

MEKANISME PERGANTIAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

tentang Perubahan Kedua Tata Kerja MPM KM IPB.

3. TAP MPM KM IPB Nomor: 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013

tentang Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB.

Menimbang: 1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu ditetapkannya Mekanisme Pergantian Wakil Presiden

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor sebagai

pedoman arah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan fungsinya

dalam Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Tahun 2011

Memperhatikan: 1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan

Mekanisme Pergantian Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Panitia Khusus

Kajian Pengunduran Diri Presiden Mahasiswa Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Periode 2014/2015.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan

Mekanisme Pergantian Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Koordinasi

Anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Periode 2014/2015.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan

Mekanisme Pergantian Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Sidang Istimewa Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Periode 2014/2015.

Page 96: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

96

Memutuskan:

MENETAPKAN

MEKANISME PERGANTIAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Darmaga, 30 Mei 2015

Pukul 21.49 WIB

Pemimpin Sidang

ttd

Supriatna

NIM. E14110011

Page 97: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

97

Lampiran

MEKANISME PERGANTIAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Nama, Istilah dan Singkatan

1. KM IPB adalah Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. MPM KM IPB adalah Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

3. BEM KM IPB adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

4. UUD KM IPB adalah Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

5. SI adalah Sidang Istimewa.

6. Presma KM IPB adalah Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

7. Wapresma KM IPB adalah Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

8. KTM adalah Kartu Tanda Mahasiswa.

9. SKCK adalah Surat Keterangan Catatan Kepolisian.

Pasal 2

Pengertian

Mekanisme pergantian Wapresma KM IPB merupakan suatu cara dalam

memilih Wapresma KM IPB untuk mengisi kekosongan jabatan akibat

pengangkatan Wapresma KM IPB menjadi Presma KM IPB atau

diberhentikannya Wapresma KM IPB dari jabatannya.

Pasal 3

Tujuan

Mekanisme pergantian Wapresma KM IPB bertujuan mengisi kekosongan

jabatan pada satu periode kepemimpinan BEM KM IPB sesuai dengan UUD

KM IPB.

Pasal 4

Landasan

Berdasarkan pada UUD KM IPB tahun 2011

Page 98: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

98

BAB II

MEKANISME PENGAJUAN CALON WAPRESMA KM IPB

Pasal 5

Presma KM IPB wajib mengusulkan nama maksimal dua sebagai calon

Wapresma KM IPB kepada MPM KM IPB

Pasal 6

Pengusulan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 5 selambat lambatnya

tujuh hari sejak diadakannya SI pengangkatan Wapresma KM IPB menjadi

Presma KM IPB atau diberhentikannya Wapresma KM IPB dari jabatannya.

Pasal 7

Calon Wapresma KM IPB yang diusulkan harus memenuhi kriteria sebagai

berukut :

1. Merupakan anggota KM IPB yang dibuktikan dengan foto kopi KTM

2. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari

dokter dalam kurun waktu satu bulan terakhir

3. Riwayat penyakit selama hidup yang ditandatangani diatas materai Rp

6000,00

4. Berkelakuan baik dibuktikan dengan SKCK.

5. IPK minimal 2.75 dibuktikan dengan foto kopi transkrip nilai semester

terakhir.

6. Bersedia menjalankan tugas dan kewajibannya sampai masa tugasnya

selesai yang dibuktikan melalui surat bermaterai Rp 6000,00.

Pasal 8

Berdasarkan pengusulan yang dilakukan Presma KM IPB, selambat

lambatnya 2x24 jam MPM KM IPB mempublikasikan calon Wapresma KM

IPB yang diusulkan.

Pasal 9

Setelah surat pengusulan nama calon Wapresma KM IPB diterima MPM

KM IPB mengadakan SI untuk pemilihan dan penetapan Wapresma KM IPB

sesuai dengan Undang-undang Dasar KM IPB tahun 2011 Pasal 21 ayat 2

BAB III

MEKANISME PERSIDANGAN

Pasal 10

Sidang pemilihan dan penetapan Wapresma KM IPB merupakan sidang

Istimewa MPM KM yang diatur secara khusus.

Page 99: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

99

Pasal 11

Sidang pemilihan dan penetapan Wapresma KM IPB terdiri atas :

a. Sidang terbuka merupakan bagian sidang yang bersifat terbuka

untuk mahasiswa KM IPB.

b. Sidang pleno tertutup merupakan bagian sidang yang bersifat

tertutup dan hanya dihadiri oleh anggota MPM KM IPB untuk

menetapkan putusan.

Pasal 12

Alur persidangan pemilihan dan penetapan Wapresma KM IPB sebagai

berikut:

a. Pembukaan sidang oleh Presidium I

b. Pemilihan dan penetapan Presidium II dan Presidium III

c. Pembahasan dan penetapan tata tertib sidang

d. Verifikasi berkas kriteria calon Wapresma KM IPB

e. Dialog umum calon Wapresma KM IPB dengan peserta sidang

f. Pengambilan keputusan dan penetapan keputusan sidang

g. Pelantikan Wapresma KM IPB terpilih

h. Penutupan sidang oleh Presidium I

BAB IV

PUTUSAN

Pasal 13

1. Putusan sidang pemilihan dan penetapan Wapresma KM IPB

dilaksanakan dalam sidang pleno tertutup.

2. Cara mengambil keputusan adalah musyawarah mufakat MPM KM

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hasil sidang terbuka. Apabila

tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil sesuai dengan

mekanisme pengambilan keputusan sidang.

3. Proses dan hasil putusan diberitahukan kepada Presma KM IPB dan

diumumkan kepada mahasiswa IPB paling lambat 1 x 24 jam setelah

sidang pleno tertutup selesai.

4. Masa jabatan Wapresma KM IPB terpilih akan berakhir bersamaan

dengan masa kepemimpinan Presma KM IPB yang dibantunya.

5. Putusan sidang bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum yang

tetap sejak ditetapkan serta tidak ada upaya hukum lain yang dapat

ditempuh

Page 100: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

100

BAB V

PENUTUP

Pasal 14

Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur dalam ketetapan

lainnya yang ditetapkan oleh MPM KM IPB dan ketetapan ini berlaku sejak

tanggal ditetapkan.

PENJELASAN ATAS

SK No. 010/TAP SI/MPM KM IPB/V/2015

TENTANG

MEKANISME PERGANTIAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 1

Cukup Jelas

Pasal 2

Cukup Jelas

Pasal 3

Cukup Jelas

Pasal 4

Cukup Jelas

Pasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Pengusulan nama calon Wapresma KM IPB dilakukan melalui surat tertulis

yang ditujukan kepada MPM KM IPB dengan menyertakan seluruh berkas

persyaratan calon Wapresma KM IPB.

Pasal 7

Cukup Jelas

Pssal 8

Cukup Jelas

Pasal 9

Cukup Jelas

Pasal 10

Cukup Jelas

Page 101: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

101

Pasal 11

Cukup Jelas

Pasal 12

Point a, b , c , d, e, g, dan h dilakukan dalam mekanisme sidang terbuka

sedangkan point f dilakukan dalam mekanisme sidang pleno tertutup.

Dialog umum yang dimaksud dalam Pasal 12 poin e merupakan sesi tanya

jawab antara calon Wapresma KM IPB dengan peserta sidang yang dipimpin

oleh pemimpin sidang.

Pasal 13

Cukup Jelas

Pasal 14

Cukup Jelas

Page 102: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

102

SURAT KETETAPAN

No. 002/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015

Tentang

PERUBAHAN NOMENKLATUR PADA PERATURAN LINGKUP

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

tentang Perubahan Kedua Tata Kerja MPM KM IPB.

3. TAP MPM KM IPB Nomor: 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013

tentang Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB.

Menimbang: 1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu ditetapkannya Perubahan Nomenklatur pada Peraturan

Lingkup Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor sebagai

penyesuaian kebijakan Institusi

Memperhatikan: Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan

Perubahan Nomenklatur pada Peraturan Lingkup Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Sidang Sidang Umum II

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Periode 2014/2015.

Memutuskan:

MENETAPKAN

PERUBAHAN NOMENKLATUR PADA PERATURAN LINGKUP

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

yaitu perubahan nomenklatur Lembaga Kemahasiswaan menjadi

Organisasi Mahasiswa, Tingkat Persiapan Bersama menjadi

Pendidikan Kompetensi Umum dan penambahan Sekolah Bisnis pada

semua peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undangan

Dasar KM IPB

Page 103: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

103

Ditetapkan pada acara Sidang Umum II

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Darmaga, 8 November 2015

Pukul 9.41 WIB

Pemimpin Sidang

ttd

Supriatna

NIM. E14110011

Page 104: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

104

SURAT KETETAPAN

No. 003/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015

Tentang

MEKANISME PERGANTIAN ANTARWAKTU MAJELIS

PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

tentang Perubahan Kedua Tata Kerja MPM KM IPB.

3. TAP MPM KM IPB Nomor: 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013

tentang Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB.

Menimbang: 1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu ditetapkannya Pergantian Antar Waktu Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor sebagai Pedoman penggantian anggota MPM KM

IPB, DPM KM IPB, atau DPM Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah

Bisnis IPB yang kehilangan keanggotaanya sebelum masa jabatan

berakhir

Memperhatikan: 1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan

Pergantian Antar Waktu Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Panitia

Khusus Pergantian Antar Waktu Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Periode

2014/2015.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan

Pergantian Antar Waktu Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Sidang Sidang

Umum II Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Periode 2014/2015.

Page 105: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

105

Memutuskan:

MENETAPKAN

MEKANISME PERGANTIAN ANTARWAKTU MAJELIS

PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Ditetapkan pada acara Sidang Umum II

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Darmaga, 8 November 2015

Pukul 10.27 WIB

Pemimpin Sidang

ttd.

Supriatna

NIM. E14110011

Page 106: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

106

Lampiran

MEKANISME PERGANTIAN ANTARWAKTU MAJELIS

PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Nama dan Singkatan

1. UUD KM IPB 2011 adalah undang-undang dasar keluarga

mahasiswa Institut Pertanian Bogor tahun 2011.

2. UU KM IPB adalah undang-undang keluarga mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

3. MPM KM IPB adalah Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

4. DPM KM IPB adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor.

5. DPM Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah Bisnis IPB adalah Dewan

Perwakilan Mahasiswa Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah Bisnis.

6. UKM adalah Unit Kegiatan Mahasiswa.

7. PAW MPM KM IPB adalah Pergantian Antarwaktu Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 2

Pengertian

Mekanisme PAW MPM KM IPB adalah tata cara peralihan

anggota MPM KM IPB yang kehilangan status keanggotaanya sebelum

masa jabatan berakhir.

Pasal 3

Tujuan

Pergantian antar waktu dilakukan agar stabilitas keanggotaan

MPM KM IPB tetap terjaga hingga akhir masa jabatan untuk dapat

melaksanakan fungsi dan tugasnya.

BAB II

Pergantian Antar Waktu MPM KM IPB

Pasal 4

Penyebab hilangnya keanggotaan MPM KM IPB sesuai dengan

Tap MPM KM IPB No. 002 tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Tata

Kerja Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor pasal 8 ayat 2, yaitu:

Page 107: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

107

a. Meninggal dunia;

b. Meminta berhenti atau mengundurkan diri;

c. Melanggar UUD KM IPB tahun 2011 atau peraturan lainnya yang

ditetapkan oleh MPM KM IPB;

d. Tidak lagi menjadi anggota KM IPB;

e. Tidak lagi menjadi anggota lembaga yang mengutusnya;

f. Diberhentikan keanggotaan oleh MPM KM IPB.

Pasal 5

Mekanisme PAW MPM KM IPB untuk Anggota yang berasal dari

DPM KM IPB

a. DPM KM IPB memberikan surat pemberitahuan mengenai

penyebab hilangnya keanggotaan satu orang atau lebih anggota

DPM KM IPB kepada MPM KM IPB

b. DPM KM IPB melakukan mekanisme pergantian anggota melalui

UU KM IPB

c. DPM KM IPB menyerahkan surat pemberitahuan mengenai

pengganti keanggotaan yang hilang kepada MPM KM.

d. MPM KM IPB menetapkan perubahan susunan anggota MPM KM

IPB selambat-lambatnya tujuh hari setelah surat pemberitahuan

pengganti keanggotaan diterima

e. Jika sampai tujuh hari DPM KM IPB tidak menyerahkan surat

pemberitahuan mengenai pengganti keanggotaan baru untuk

mengganti pihak yang kehilangan keanggotaannya, maka keputusan

selanjutnya akan dikembalikan ke MPM KM IPB.

Pasal 6

Mekanisme PAW MPM KM IPB yang Merupakan Anggota DPM

Fakultas/PKU/Diploma/ Sekolah Bisnis

1. Jika sebab kehilangan keanggotaan antarwaktu MPM KM IPB seperti

yang tercantum pada pasal 4 poin a, b, d, dan e, mekanisme yang

berlaku adalah sebagai berikut:

a. DPM Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah Bisnis, pihak yang

bersangkutan menyerahkan surat pencabutan mandat;

b. DPM Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah Bisnis, pihak yang

bersangkutan kemudian menentukan pengganti perwakilannya ke

MPM KM IPB melalui pleno;

c. DPM Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah Bisnis menyerahkan surat

mandat perwakilan keanggotaan MPM KM IPB kepada MPM KM

IPB

d. MPM KM IPB menetapkan perubahan susunan anggota MPM KM

IPB selambat-lambatnya tujuh hari setelah surat mandat diterima.

2. Jika sebab kehilangan keanggotaan antarwaktu MPM KM IPB sesuai

dengan Pasal 4 poin c dan f, mekanisme yang berlaku adalah sebagai

berikut:

Page 108: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

108

a. MPM KM IPB membuat surat keputusan pemberhentian

keanggotaan MPM KM IPB;

b. DPM Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah Bisnis yang kehilangan

perwakilannya kemudian menentukan pengganti anggota yang

kehilangan keanggotaannya dari MPM KM IPB melalui rapat

pleno;

c. DPM Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah Bisnis menyerahkan surat

mandat perwakilan keanggotaan yang baru kepada MPM KM IPB

d. MPM KM IPB menetapkan perubahan susunan anggota MPM KM

IPB selambat-lambatnya tujuh hari setelah surat mandat diterima.

3. Jika sampai tujuh hari DPM Fakultas/PKU/Diploma/Sekolah Bisnis

tidak menyerahkan surat mandat baru untuk mengganti pihak yang

kehilangan keanggotaannya, maka keputusan selanjutnya akan

dikembalikan ke MPM KM IPB.

Pasal 7

Mekanisme PAW MPM KM IPB yang Merupakan Perwakilan UKM

1. Jika kehilangan keanggotaan antarwaktu MPM KM IPB sesuai dengan

Pasal 4 poin a, b, d, dan e, mekanisme pergantian yang berlaku adalah

sebagai berikut:

a. Bidang UKM yang mengutus menyerahkan surat pencabutan

mandat yang ditandatangani oleh seluruh ketua bidang UKM;

b. Bidang UKM yang mengutus kemudian menentukan pengganti

pihak yang kehilangan keanggotaanya melalui forum UKM;

c. Bidang UKM yang mengutus menyerahkan surat mandat baru

untuk mengganti pihak yang kehilangan keanggotaanya selambat-

lambatnya empat belas hari setelah penyerahan surat pencabutan

mandat;

d. MPM KM IPB menetapkan perubahan susunan anggota MPM KM

IPB selambat-lambatnya tujuh hari setelah surat mandat baru

diterima.

2. Jika kehilangan keanggotaan antarwaktu MPM KM IPB sesuai dengan

Pasal 4 poin c dan f, mekanisme pergantian yang berlaku adalah

sebagai berikut:

a. MPM KM IPB membuat surat keputusan pemberhentian

keanggotaan dari MPM KM IPB;

b. Bidang UKM yang mengutus kemudian menentukan pengganti

pihak yang kehilangan keanggotaannya melalui forum UKM;

c. Bidang UKM menyerahkan surat mandat baru untuk mengganti

pihak yang kehilangan keanggotaannya selambat-lambatnya empat

belas hari setelah penyerahan surat pencabutan mandat;

d. MPM KM IPB menetapkan perubahan susunan anggota MPM KM

IPB selambat-lambatnya tujuh hari setelah surat mandat baru

diterima.

Page 109: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

109

3. Jika sampai empat belas hari bidang UKM tidak menyerahkan surat

mandat baru untuk mengganti pihak yang kehilangan keanggotaannya,

maka keputusan selanjutnya akan dikembalikan ke MPM KM IPB.

Pasal 8

Ketentuan Lain

1. Anggota MPM KM IPB pengganti dilantik pada Sidang Istimewa MPM

KM IPB

2. PAW MPM KM IPB tidak dilakukan apabila sisa masa jabatan anggota

yang diganti kurang dari atau sama dengan dua bulan.

3. Anggota MPM KM IPB pengganti melanjutkan sisa masa jabatan

anggota yang digantikannya.

BAB III

Penutup

Pasal 9

1. Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur dalam

ketetapan MPM KM IPB.

2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Page 110: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

110

SURAT KETETAPAN

No. 004/TAP SU II/MPM KM IPB/XI/2015

Tentang

PEDOMAN REVISI KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014

tentang Perubahan Kedua Tata Kerja MPM KM IPB.

3. TAP MPM KM IPB Nomor: 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013

tentang Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB.

Menimbang: 1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan

kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. Perlu ditetapkannya Pedoman Revisi Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor disebabkan beberapa perubahan format ketetapan.

Memperhatikan: 1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Draft Pedoman Revisi Ketetapan Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada

Rapat Panitia Kerja Pedoman Revisi Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

Draft Pedoman Revisi Ketetapan Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada

Sidang Umum II MPM KM IPB Periode 2014/2015

Page 111: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

111

Memutuskan:

MENETAPKAN

PEDOMAN REVISI KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Ditetapkan pada acara Sidang Umum II

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

Darmaga, 8 November 2015

Puku 10.51 WIB

Pemimpin Sidang

ttd

Supriatna

NIM. E14110011

Page 112: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

112

Lampiran

PEDOMAN REVISI KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Nama, Istilah dan Singkatan

1. KM IPB adalah Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. MPM KM IPB adalah Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

3. Sekjen MPM KM IPB adalah Sekretaris Jendral Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor.

4. UUD KM IPB adalah Undang – Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

5. RKA adalah Rapat Koordinasi Anggota.

Pasal 2

Maksud dan Tujuan

1. Pedoman Revisi Ketetapan MPM KM IPB dimaksudkan sebagai acuan

dalam merevisi Ketetapan yang sudah tidak relevan.

2. Pedoman Revisi Ketetapan MPM KM IPB bertujuan untuk

mempermudah dalam merevisi ketetapan.

BAB II

REVISI KETETAPAN MPM KM IPB

Pasal 3

Pengertian

Revisi Ketetapan MPM KM IPB adalah mekanisme yang digunakan

untuk memperbaiki peraturan yang telah ditetapkan.

Pasal 4

Wewenang Penetapan

1. Revisi Ketetapan MPM KM IPB dilakukan oleh Panitia Khusus atau

Panitia Kerja yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan MPM KM

IPB

2. Revisi Ketetapan MPM KM IPB harus dibahas dalam RKA MPM KM

IPB

3. Revisi Ketetapan MPM KM IPB ditetapkan pada Sidang MPM KM IPB

Page 113: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

113

Pasal 5

Jenis – Jenis Revisi Ketetapan MPM KM IPB

Jenis – Jenis Revisi Ketetapan MPM KM IPB terdiri atas :

1. Perubahan

2. Pencabutan

3. Penggatian

4. Ralat

Pasal 6

Perubahan

1. Perubahan Ketetapan MPM KM IPB adalah mekanisme perubahan ayat

pada pasal yang dianggap tidak relevan

2. Perubahan Ketetapan MPM KM IPB berupa penambahan, pengurangan

dan/atau modifikasi ayat

3. Perubahan Ketetapan MPM KM IPB ditetapkan dalam bentuk Lembar

Perubahan.

4. Lembar Perubahan hanya mencantumkan pasal – pasal yang diubah

Pasal 7

Pencabutan

Pencabutan Ketetapan MPM KM IPB adalah mekanisme yang dibuat

untuk menghilangkan Ketetapan MPM KM IPB yang dianggap sudah tidak

relevan.

Pasal 8

Penggantian

1. Penggantian Ketetapan MPM KM IPB adalah mekanisme penggantian

ketetapan MPM KM IPB menjadi Ketetapan MPM KM IPB yang baru.

2. Penggantian Ketetapan MPM KM IPB diawali dengan Pencabutan

Ketetapan MPM KM IPB yang lama, kemudian diganti dengan

Ketetapan MPM KM IPB yang baru.

Pasal 9

Ralat

1. Ralat Ketetapan MPM KM IPB dilakukan karena terjadi kesalahan

pada proses pengetikan dan/atau pencetakan.

2. Ralat Ketetapan MPM KM IPB ditetapkan dengan Keputusan MPM

KM IPB.

BAB III

PENUTUP

Pasal 10

Dengan ditetapkannya Pedoman Revisi Ketetapan MPM KM IPB maka

Ketetapan yang dianggap tidak sesuai akan direvisi.

Page 114: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

114

Pasal 11

Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Revisi Ketetapan MPM

KM IPB akan diatur kemudian.

Page 115: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

115

KUMPULAN UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Page 116: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

116

UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NOMOR 002 TAHUN 2012

TENTANG

TATACARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

LEMBAGA KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor 2011pasal 10.

2. Tata kerja DPM KM 2012 pasal 8 tentang

Tugas dan Wewenang.

Menimbang : 1. Bahwa Dewan Perwakilan Mahasiswa KM

IPB merupakan lembaga legislatif mahasiswa

yang anggotanya dipilih secara langsung

melalui pemilihan raya.

2. Bahwa perlu adanya Undang-Undang Tatacara

Pelaksanaan Pengawasan Lembaga

Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor

untuk mengatur kegiatan pengawasan LK KM

IPB.

Memperhatikan : 1. Hasil pembahasan materi oleh Panitia Khusus

Rancangan Undang-Undang Tatacara

Pelaksanaan Pengawasan LK KM IPB.

2. Hasil hearing materi RUU Tatacara

Pelaksanaan Pengawasan LK KM IPB.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam

pembahasan materi RUU Tatacara

Pelaksanaan Pengawasan LK KM IPB Rapat

pleno DPM KM IPB.

Memutuskan : Menetapkan Undang-Undang Keluarga Mahasiswa

Page 117: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

117

Institut Pertanian Bogor Nomor 002 Tahun 2012

tentang Tatacara Pelaksanaan Pengawasan

Lembaga Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

BAB I

PENDAHULUAN

Pasal 1

Pengertian

(1) Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Lembaga Kemahasiswaan

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor adalah suatu tata cara

pelaksanaan pengawasan yang digunakan Dewan Perwakilan

Mahasiswa/Badan Pengawas Himpro untuk mengawasi kinerja Badan

Eksekutif Mahasiswa/Unit Kegiatan Mahasiswa/Himpunan Profesi.

Pasal 2

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud dari Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Lembaga

Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor adalah

untuk digunakan sebagai pedoman umum pengawasan Lembaga

Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) Tujuan dari Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Lembaga

Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogorini

adalah terciptanya keselarasan dan kesinambungan penyelenggaraan

kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan visi misi Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

BAB II

PELAKSANAAN PENGAWASAN DPM KM TERHADAP BEM KM

Pasal 3

(1) DPM KM mempunyai fungsi pengawasan sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Keluarga Mahasiswa IPB Tahun 2011.

(2) Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

terhadap:

a. Pelaksanaan aturan-aturan KM IPB;

b. Perencanaan dan pelaksanaan keuangan BEM KM; dan

c. Kebijakan BEM KM.

Pasal 4

Page 118: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

118

(1) Pengawasan aturan-aturan KM IPByang dimaksud pasal 3 ayat (2)

meliputi:

a. Pelaksanaan UUD KMIPB Tahun 2011.

b. Pelaksanaan Ketetapan MPM KM.

c. Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi.

d. Perencanan dan Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Kerja.

e. Perencanaan dan pelaksanaan Undang Undang KM IPB.

f. Perencanaan dan pelaksanaan Keputusan Presiden.

g. Perencanaan dan pelaksanaan Keputusan Menteri.

(2) Pengawasan terhadap perencanaan keuangan BEM KM meliputi

rencana sumber dana dan rancangan penggunaan anggaran dana.

(3) Pengawasan pelaksanaan keuangan BEM KM meliputi pengawasan

terhadap mitra kerja/donatur, jumlah dana masuk dan keluar, serta

penggunaan dana kemahasiswaan dan non kemahasiswaan.

(4) Pengawasan kebijakan BEM KM meliputi pengawasan terhadap proses

pengambilan dan pelaksanaan kebijakan Presiden Mahasiswa KM IPB

baik ke luar maupun ke dalam KM IPB berupa program kerja,

hubungan kerja, kesepakatan-kesepakatan atau keterlibatan dalam

forum-forum lokal, regional, nasional dan internasional.

(5) Pengawasan dilakukan oleh anggota DPM KM.

(6) Pengawasan dilakukan secara etis, santun dan profesional.

Pasal 5

(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2)

dilaksanakan melalui pelaksanaan hak DPM yaitu:

a. Hak interpelasi yaitu hak untuk meminta keterangan kepada BEM

KM, mengenai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh BEM

KM.

b. Hak angket yaitu hak untuk mengadakan angket (penyelidikan)

terhadap kebijakan BEM KM.

c. Hak inisiatif yaitu hak untuk mengajukan, menganjurkan, dan

memberikan pertimbangan yaitu hak untuk memberikan arahan-

arahan dan rekomendasi terhadap kinerja dan/atau permasalahan

yang dihadapi oleh BEM KM.

d. Hak budget yaitu hak untuk bertanya dan memberikan

pertimbangan mengenai anggaran dana BEM KM.

e. Hak petisi yaitu hak untuk mengubah, menambah atau mengurangi

kebijakan BEM KM berdasarkan amanat mahasiswa.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b

dapat dilakukan melalui:

a. Pembahasan perencanaan keuangan BEM KM;

b. Pembahasan laporan keuangan BEM KM yang telah

diperiksa/diaudit oleh DPM KM IPB;

Page 119: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

119

c. Hasil pemeriksaan laporan keuangan tengah tahun BEM KM IPB;

d. Tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan tengah tahun

BEM KM IPB;

e. Hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu oleh DPM KM IPB;

f. Hasil pengawasan DPM KM IPB;

g. Survei kepada mahasiswa IPB.

h. Pengaduan mahasiswa.

Pasal 6

Sistem Pengawasan

(1) Sistem pengawasan adalah suatu sistem yang digunakan

DewanPerwakilan Mahasiswa untuk melakukan pengawasan terhadap

kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa.

(2) Pengawasan dapat dilakukan melalui:

a. Rapat Koordinasi dengan BEM KM.

b. Konsultasi dan koordinasi dengan LK KM lainnya.

c. Pengawasan lapangan yaitu pengawasan secara langsung DPM

KM terhadap program kerja BEM KM selama dan setelah

pelaksanaan program.

d. Survei kepada mahasiswa IPB.

e. Pengaduan mahasiswa.

Pasal 7

Rapat Koordinasi dengan BEM KM diatur dalam Tata Kerja DPM KM

Pasal 8

Konsultasi dan Koordinasi

(1) Dalam melaksanakan pengawasan, DPM KM dapat melakukan

konsultasi dan koordinasi dengan lembaga kemahasiswaan lain.

(2) Konsultasi dan koordinasi antara DPM KM dengan lembaga

kemahasiswaan yang lain dilaksanakan dalam bentuk pertemuan antara

pimpinan DPM KM dengan Presiden Mahasiswa, pimpinan MPM KM,

Pimpinan DPM Fakultas/PKU/Diploma, pimpinan UKM berdasarkan

keputusan DPM KM.

(3) Pertemuan konsultasi dan koordinasi antara pimpinan DPM KM

dengan Presiden Mahasiswa dilakukan secara berkala atau dengan

pimpinan MPM KM sesuai dengan kebutuhan.

(4) Pertemuan konsultasi dan koordinasi antara pimpinan DPM KM

dengan DPM Fakultas/PKU/Diploma dilakukan secara berkala.

Page 120: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

120

(5) Pertemuan konsultasi dan koordinasi, sebagaimana dimaksud pada

pasal 8 ayat (1) dapat dilakukan baik atas permintaan DPM KM

maupun lembaga kemahasiswaanlainnya kepada DPM KM.

(6) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi, sebagaimana dimaksud

pada pasal 8 ayat (1), diberitahukan secara tertulis kepada anggota

DPM KM,dan apabila dipandang perlu dilaporkan dalam rapat pleno.

(7) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga

kemahasiswaan yang lain yang mengatur mengenai mekanisme dan

prosedur harus mendapat persetujuan DPM KM dalam rapat pleno.

(8) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga

kemahasiswaan yang lain, yang berkaitan dengan kebijakan atau

mengatasnamakan DPM KM harus mendapat persetujuan rapat pleno.

Pasal 9

Pimpinan DPM KM atas persetujuan anggota DPM KM dapat membuat

kesepakatan dengan pimpinan lembaga kemahasiswaan yang lain mengenai

mekanisme dan prosedur pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan

lembaga kemahasiswaan tersebut.

Pasal 10

Pelanggaran

Pelanggaran adalah penyimpangan yang dilakukan oleh Badan Eksekutif

Mahasiswa terhadap:

a. UUD KM IPB Tahun 2011.

b. Ketetapan MPM KM.

c. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi.

d. Garis-Garis Besar Haluan Kerja.

e. UU KM IPB.

f. Keppres

g. Kepmen

h. Tindakan tidak mengindahkan panggilan DPM KM.

i. Kesepakatan-kesepakatan yang dibuat antara DPM KM dan BEM KM.

j. Produk hukum KM IPB lainnya

k. Tata Tertib Kehidupan Kampus.

Pasal 11

Mekanisme Peringatan

Tahapan mekanime peringatan adalah sebagai berikut:

a. Memorandum pertama dikeluarkan oleh DPM KM untuk memberikan

peringatan kepada BEM KM agar memperbaiki kinerja dan perilaku

Page 121: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

121

yang menyimpang. Setelah diberi memorandum pertama, BEM KM

memiliki waktu 2 (dua) minggu untuk memperbaiki kinerjan dan

perilakunya.

b. Memorandum kedua dikeluarkan oleh DPM KM jika memorandum

pertama tidak diindahkan. Setelah diberi surat Memorandum kedua,

BEM KM memiliki waktu 1 (satu) minggu untuk memperbaiki kinerja

dan perilakunya.

c. Pengajuan untuk Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa dilaksanakan jika memorandum kedua tidak diindahkan.

Pasal 12

Pemberian Peringatan

Setiap tahap mekanisme peringatan diberikan melalui rapat pleno Dewan

Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Pasal 13

Laporan Hasil Pengawasan

(1) Komisi atau alat kelengkapan DPM KM lainya membuat laporan hasil

pengawasan.

(2) Laporan hasil pengawasan sebagaimana yang dimaksud pada pasal

13ayat (1) disampaikan dalam Rapat Komisi, atau Rapat Pimpinan, atau

Rapat Pleno untuk ditindak lanjuti.

(3) Laporan yang dimaksud dalam pasal 13 ayat 2 berisikan:

a. Catatan pelaksanaan GBHO dan GBHK.

b. Catatan pelanggaran terhadap aturan yang dimaksud dalampasal 4

ayat (1).

c. Catatan hasil konsultasi dan koordinasi pimpinan DPM KM.

d. Catatan penting laporan keuangan dan kebijakan yang

tidakdikoordinasikan ke DPM KM.

(4) Tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada pasal (13) ayat (2) dapat

berupa:

a. Rumusan hasil evaluasi dan rekomendasi.

b. Permintaan kepada presiden mahasiswa untuk melakukan

perbaikan, perubahan, penggantian kebijakan dan/atau pejabat

pelaksana yang nyata-nyata tidak menunjukkan kinerja yang

diperlukan untuk melakukan tujuan penyelenggaraan organisasi

baik untuk tingkat IPB maupun untuk Fakultas/PKU/Diploma,

atau

c. Keputusan lainnya.

Page 122: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

122

(5) Laporan pengawasan satu tahun kepengurusan BEM KM diberikan

kepada MPM KM pada Sidang Umum II sebagai bahan pertimbangan

dalam laporan pertanggungjawaban BEM KM.

(6) Ketentuan lain tentang pengawasan diatur lebih lanjut dengan

keputusan DPM KM.

BAB III

PELAKSANAAN PENGAWASAN DPM KM TERHADAP UKM

Pasal 14

(1) DPM KM mempunyai fungsi pengawasan sesuai dengan Undang-

Undang Dasar Keluarga Mahasiswa IPB Tahun 2011.

(2) Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 14 ayat (1)

dilakukan terhadap:

a. Pelaksanaan aturan-aturan KM IPB

b. Pelaksanaan keuangan UKM; dan

c. Pelaksanaan Program Kerja.

Pasal 15

(1) Pengawasan terhadap aturan-aturan KM IPB yang dimaksud pasal 14

ayat (2) meliputi pengawasan terhadap:

a. Pelaksanaan UUD KM

b. Pelaksaanaan Ketetapan MPM KM

c. Pelaksanaan Garis Besar Haluan Organisasi

d. Pelaksanaan Undang Undang KM IPB

e. AD/ART UKM

(2) Pengawasan pelaksanaan keuangan UKM meliputi pengawasan

terhadap mitra kerja/donatur, jumlah dana masuk dan keluar, serta

penggunaan dana kemahasiswaan dan non kemahasiswaan secara

berkala.

(3) Pengawasan pelaksanaan program kerja UKM meliputi pengawasan

terhadap kesesuaian program kerja terhadap tujuan pembentukan

organisasi yang sesuai dengan kode etik kelembagaan serta sinkronisasi

kegiatan-kegiatan di tingkat pusat dan fakultas.

(4) Pengawasan oleh anggota DPM KM dilakukan secara etis, santun dan

profesional.

Pasal 16

(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 14 ayat (2)

dilaksanakan melalui pelaksanaan tugas pengawasan DPM KM.

Page 123: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

123

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf b

dapat dilakukan melalui:

a. Pembahasan perencanaan keuangan UKM;

b. Pembahasan laporan keuangan UKM yang telah diperiksa/diaudit

oleh DPM KM IPB;

c. Hasil pemeriksaan laporan keuangan tengah tahun UKM;

d. Tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan tengah tahun

UKM;

e. Hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu oleh DPM KM;

f. Hasil pengawasan DPM KM;

g. Survei kepada mahasiswa IPB;

h. Pengaduan mahasiswa.

Pasal 17

(1) Dalam melaksanakan pengawasan, DPM KM dapat melakukan

konsultasi dan koordinasi dengan lembaga kemahasiswaan lain.

(2) Konsultasi dan koordinasi antara DPM KM dengan lembaga

kemahasiswaan yang lain dilaksanakan dalam bentuk pertemuan antara

pimpinan DPM KM, Presiden Mahasiswa dan Sekretaris Jenderal MPM

KM.

(3) Pertemuan konsultasi dan koordinasi antara pimpinan DPM KM IPB

dengan Ketua UKM dilakukan secara berkala atau dengan pimpinan

MPM KM IPB sesuai dengan kebutuhan.

(4) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi, sebagaimana dimaksud

pada pasal 17ayat (2) dan ayat (3) diberitahukan secara tertulis kepada

DPM KM, dan apabila dipandang perlu dilaporkan dalam rapat pleno.

(5) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga

kemahasiswaan yang lain yang mengatur mengenai mekanisme dan

prosedur harus mendapat persetujuan DPM KM dalam rapat pleno.

(6) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga

kemahasiswaan yang lain, yang berkaitan dengan kebijakan atau

mengatasnamakan DPM KM harus mendapat persetujuan rapat pleno.

Pasal 18

Pimpinan DPM KM atas persetujuan anggota DPM KM dapat membuat

kesepakatan dengan pimpinan lembaga kemahasiswaan yang lain mengenai

mekanisme dan prosedur pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan

lembaga UKM tersebut.

Page 124: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

124

Pasal 19

(1) DPM KM memiliki jalur koordinatif dengan UKM.

(2) UKM memiliki jalur koordinatif dengan BEM KM IPB.

(3) UKM bertanggung jawab kepada MPM KM IPB yang mekanismenya

diatur dalam ketetapan MPM KM IPB.

Pasal 20

(1) Keanggotaan UKM dalam KM IPB akan ditinjau setiap dua periode

kepengurusan oleh MPM KM IPB.

(2) Keanggotaan UKM Kerohanian tidak dilakukan peninjauan kembali

tetapi wajib menyerahkan laporan pertanggungjawaban setiap tahun.

(3) Keberadaan setiap UKM dan calon UKM dalam KM IPB akan diatur

dalam ketetapan MPM KM IPB.

BAB IV

PELAKSANAAN PENGAWASAN DPM FAKULTAS/DIPLOMA/PKU

TERHADAP BEM FAKULTAS/DIPLOMA/PKU

Pasal 21

(1) DPM Fakultas/Diploma/PKU mempunyai fungsi pengawasan kepada

BEM Fakultas/Diploma/PKU.

(2) Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal (21) ayat (1)

dilakukan terhadap:

a. Pelaksanaan aturan-aturan KM IPB;

b. Pelaksanaan keuangan BEM Fakultas/Diploma/PKU; dan

c. Kebijakan BEM Fakultas/Diploma/PKU.

Pasal 22

(1) Pengawasan aturan-aturan KM IPB yang dimaksud pasal 21 ayat (2)

meliputi pengawasan terhadap:

a. Pelaksanaan UUD KM IPB

b. Pelaksaanaan Ketetapan MPM KM IPB

c. Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi

d. Perencanan dan Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Kerja

e. Pelaksanaan Undang-Undang KM IPB

f. Pelaksanaan Keputusan Presiden Mahasiswa

g. Pelaksanaan Keputusan Menteri

h. Perencanaan dan pelaksanaan Peraturan Fakultas/Diploma/PKU

Page 125: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

125

i. Perencanaan dan pelaksanaan peraturan-peraturan BEM

Fakultas/Diploma/PKU.

(2) Pengawasan pelaksanaan keuangan BEM Fakultas/Diploma/PKU

meliputi pengawasan terhadap mitra kerja/donatur, jumlah dana masuk

dan keluar, serta penggunaan dana Kemahasiswaan dan non

kemahasiswaan secara berkala.

(3) Pengawasan kebijakan BEM Fakultas/Diploma/PKU meliputi

pengawasan terhadap proses pengambilan kebijakan Ketua BEM

Fakultas/Diploma/PKU baik ke luar maupun ke dalam KM IPB berupa

program kerja, hubungan kerja, kesepakatan-kesepakatan atau

keterlibatan dalam forum-forum lokal/regional/nasional/internasional.

(4) Pengawasan dilakukan anggota DPMFakultas/Diploma/PKU, komisi,

atau alat kelengkapan lainnya.

(5) Pengawasan oleh anggota DPMFakultas/Diploma/PKU dilakukan

secara etis, santun, dan profesional.

Pasal 23

(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (1)

dilaksanakan melalui pelaksanaan hak Dewan Perwakilan Mahasiswa

yaitu:

a. Hak interpelasi yaitu hak untuk meminta keterangan kepada BEM,

mengenai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh BEM.

b. Hak angket yaitu hak untuk mengadakan angket (penyelidikan)

terhadap kebijakan BEM.

c. Hak inisiatif yaitu hak untuk mengajukan, menganjurkan, dan

memberikan pertimbangan yaitu hak untuk memberikan arahan-

arahan dan rekomendasi terhadap kinerja dan/atau permasalahan

yang dihadapi oleh BEM.

d. Hak budget yaitu hak untuk bertanya dan memberikan

pertimbangan mengenai anggaran dana BEM.

e. Hak petisi yaitu hak untuk mengubah, menambah atau mengurangi

kebijakan BEM berdasarkan amanat mahasiswa.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (21) ayat (2) huruf b

dapat dilakukan melalui:

a. Pembahasan perencanaan keuangan BEM Fakultas/Diploma/PKU

b. Pembahasan laporan keuangan BEM Fakultas/Diploma/PKU yang

telah diperiksa/diaudit oleh DPM Fakultas/Diploma/PKU IPB;

c. Hasil pemeriksaan laporan keuangan tengah tahun BEM

Fakultas/Diploma/PKU;

d. Tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan tengah tahun

BEM Fakultas/Diploma/PKU;

Page 126: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

126

e. Hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu oleh

Fakultas/Diploma/PKU;

f. Hasil pengawasan DPM Fakultas/Diploma/PKU;

g. Survei kepada mahasiswa IPB.

h. Pengaduan mahasiswa.

Pasal 24

Sistem Pengawasan

(1) Sistem pengawasan adalah suatu sistem yang digunakan

DewanPerwakilan Mahasiswa Fakultas/Diploma/PKU untuk

melakukan pengawasan terhadap kinerja Badan Eksekutif

Mahasiswa Fakultas/Diploma/PKU.

(2) Pengawasan dapat dilakukan melalui:

a. Rapat Koordinasi dengan BEM Fakultas/Diploma/PKU.

b. Konsultasi dan koordinasi dengan LK Fakultas lainnya.

c. Pengawasan lapangan yaitu pengawasan secara langsung

Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas/Diploma/PKU

terhadap program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas/Diploma/PKU selama dan setelah pelaksanaan

program.

Pasal 25

Rapat Koordinasi dengan BEM Fakultas/Diploma/PKU diatur dalam Tata

Kerja DPM Fakultas/Diploma/PKU

Pasal 26

Konsultasi dan Koordinasi

(1) Dalam melaksanakan pengawasan, DPM Fakultas/Diploma/PKU dapat

melakukan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga kemahasiswaan

Fakultas/Diploma/PKU.

(2) Konsultasi dan koordinasi antaraDPM Fakultas/Diploma/PKU dengan

lembaga kemahasiswaan Fakultas/Diploma/PKU dilaksanakan dalam

bentuk pertemuan antara pimpinan DPM Fakultas/Diploma/PKU

dengan Ketua BEM Fakultas/Diploma/PKU, Ketua Lembaga

Struktural, Ketua Himpro, berdasarkan keputusan DPM

Fakultas/Diploma/PKU.

(3) Pertemuan konsultasi dan koordinasi antara pimpinan DPM

Fakultas/Diploma/PKU dengan Ketua BEM, Ketua Lembaga

Struktural, Ketua Himpro Fakultas dilakukan secara berkala atau sesuai

dengan kebutuhan.

Page 127: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

127

(4) Pertemuan konsultasi dan koordinasi, sebagaimana dimaksud pada

pasal (26) ayat (1) dapat dilakukan baik atas prakarsa DPM

Fakultas/Diploma/PKU maupun lembaga kemahasiswaan

Fakultas/Diploma/PKU yang lain.

(5) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi, sebagaimana dimaksud

pada pasal (26) ayat (2) dan ayat (3), diberitahukan secara tertulis

kepada DPM Fakultas/Diploma/PKU terkait, dan apabila dipandang

perlu dilaporkan dalam rapat pleno.

(6) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga

kemahasiswaan yang lain yang mengatur mengenai mekanisme dan

prosedur harus mendapat persetujuan DPM Fakultas/Diploma/PKU

dalam rapat pleno.

(7) Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga

kemahasiswaan yang lain, yang berkaitan dengan kebijakan atau

mengatasnamakan DPM Fakultas/Diploma/PKU harus mendapat

persetujuan rapat pleno.

Pasal 27

Pimpinan DPM Fakultas/Diploma/PKU atas persetujuan anggota Dewan

Perwakilan Mahasiswa dapat membuat kesepakatan dengan pimpinan

lembaga kemahasiswaan yang lain mengenai mekanisme dan prosedur

pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga kemahasiswaan

tersebut.

Pasal 28

Mekanisme Peringatan

Tahapan mekanime peringatan adalah sebagai berikut:

a. Memorandum pertama dikeluarkan oleh DPM Fakultas/Diploma/PKU

untuk memberikan peringatan kepada BEM Fakultas/Diploma/PKU

agar memperbaiki kinerja dan perilaku yang menyimpang. Setelah

diberi memorandum pertama, BEM Fakultas/Diploma/PKU memiliki

waktu 2 (dua) minggu untuk memperbaiki kinerja dan perilakunya.

b. Memorandum kedua dikeluarkan oleh DPM Fakultas/Diploma/PKU

jika memorandum pertama tidak diindahkan. Setelah diberi surat

memorandum kedua, BEM Fakultas/Diploma/PKU memiliki waktu 1

(satu) minggu untuk memperbaiki kinerja dan perilakunya.

c. Pengajuan untuk Sidang Istimewa Dewan Perwakilan Mahasiswa

Fakultas/Diploma/PKU dilaksanakan jika memorandum kedua tidak

diindahkan.

Page 128: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

128

Pasal 29

Pemberian Peringatan

Setiap tahap mekanisme peringatan diberikan melalui rapat pleno Dewan

Perwakilan Mahasiswa Fakultas/Diploma/PKU.

Pasal 30

Laporan Hasil Pengawasan

(1) Komisi atau alat kelengkapan DPM Fakultas/Diploma/PKU lainya

membuat laporan hasil pengawasan.

(2) Laporan hasil pengawasan sebagaimana yang dimaksud pada pasal

30ayat (1) disampaikan dalam Rapat Komisi, atau Rapat Pimpinan, atau

Rapat Pleno untuk ditindaklanjuti.

(3) Laporan yang dimaksud dalam pasal 30 ayat (2) berisikan:

a. Catatan pelaksanaan GBHO dan GBHK.

b. Catatan pelanggaran terhadap aturan yang dimaksud dalam pasal

22 ayat 1.

c. Catatan hasil konsultasi dan koordinasi pimpinan DPM

Fakultas/Diploma/PKU.

d. Catatan penting laporan keuangan dan kebijakan yang tidak

dikoordinasikan ke DPM Fakultas/Diploma/PKU.

(4) Tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada pasal 30 ayat (2) dapat

berupa:

a. Rumusan hasil evaluasi dan rekomendasi

b. Permintaan kepada ketua BEM Fakultas/Diploma/PKU untuk

melakukan perbaikan, perubahan, penggantian kebijakan dan/atau

pejabat pelaksana yang nyata-nyata tidak menunjukkan kinerja

yang diperlukan untuk melakukan tujuan penyelenggaraan

organisasi di tingkat Fakultas/PKU/Diploma, atau

c. Keputusan lainnya.

(5) Ketentuan lain tentang pengawasan diatur lebih lanjut dengan

keputusan DPM Fakultas/Diploma/PKU.

BAB V

PELAKSANAAN PENGAWASAN

BADAN PENGAWAS HIMPRO TERHADAP PENGURUS HIMPRO

Pasal 31

(1) Badan Pengawas Himpro adalah badan yang memiliki fungsi

pengawasan ke pengurus Himpro.

Page 129: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

129

(2) Pengawasan Badan Pengawas Himpro dilakukan terhadap:

a. Pelaksanaan aturan-aturan KM IPB.

b. Pelaksanaan Program Kerja Himpro.

(3) Badan Pengawas Himpro memiliki jalur koordinatif dengan DPM

Fakultas dan jalur koordinatif-instruktif dengan Pengurus Himpro.

Pasal 32

Pengawasan terhadap aturan-aturan KM IPB yang dimaksud pasal (31) ayat

(2) meliputi pengawasan terhadap:

a. Pelaksanaan Undang- Undang Dasar KM IPB Tahun 2011

b. Pelaksanaan Ketetapan MPM KM IPB

c. Pelaksanaan Undang Undang KM IPB

d. Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi

e. Pelaksanaan Peraturan Fakultas

f. Pelaksanaan AD/ART Himpro dan/atau peraturan lainnya yang berlaku

di Himpro.

Pasal 33

(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 31 ayat (1)

dilaksanakan melalui pelaksanaan hak, wewenang dan kewajiban

Badan Pengawas Himpro kepada Pengurus Himpro yaitu:

a. Hak interpelasi yaitu hak untuk meminta keterangan kepada

Pengurus Himpro, mengenai kebijakan-kebijakan yang

dikeluarkan oleh Pengurus Himpro.

b. Hak angket yaitu hak untuk mengadakan angket (penyelidikan)

terhadap kebijakan Pengurus Himpro.

c. Hak inisiatif yaitu hak untuk mengajukan, menganjurkan, dan

memberikan pertimbangan yaitu hak untuk memberikan arahan-

arahan dan rekomendasi terhadap kinerja dan/atau permasalahan

yang dihadapi oleh Pengurus Himpro.

d. Hak petisi yaitu hak untuk mengubah, menambah atau mengurangi

kebijakan Pengurus Himpro berdasarkan amanat mahasiswa

departemen.

e. Menyerap, menampung, dan merumuskan aspirasi anggota

Himpro serta menyalurkannya kepada pengurus Himpro.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya,Badan Pengawas Himpro memiliki alat

kelengkapan sekurang-kurangnya:

a. Rapat Pleno Badan Pengawas Himpro

b. Rapat Koordinasi Badan Pengawas Himpro dengan Pengurus

Himpro.

Page 130: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

130

Pasal 34

Rapat Pleno Badan Pengawas Himpro

(1) Rapat pleno adalah rapat yang dihadiri sekurang-kurannya ½ n+1

anggota Badan Pengawas Himpro untuk mengambil keputusan yang

mengikat seluruh anggota Badan Pengawas Himpro.

(2) Rapat pleno mengambil keputusan untuk mengevaluasi dan

memberikan rekomendasi terhadap kinerjaPengurus Himpro.

(3) Rapat pleno dapat dilakukan atas usulan anggota Badan Pengawas

Himpro sekurang-kurangya ½n+1 anggota Badan Pengawas Himpro.

Pasal 35

Rapat Koordinasi Badan Pengawas Himpro dengan Pengurus Himpro

Rapat koordinasi BP Himpro dengan Pengurus Himpro merupakan rapat

dengar pendapat antara Badan Pengawas Himpro dengan Badan Pengurus

Harian dan/atau Departemen Himpro yang terkait, dalam rangka meminta

penjelasan tentang perencanaan dan realisasi program kerja.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 36

(1) Pengawasan terhadap pengelolaan administrasi dan keuangan Himpro

dilakukan oleh DPM Fakultas.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat (1) dapat

dilakukan melalui:

a. Pembahasan perencanaan keuangan Himpro

b. Pembahasan laporan keuangan Himpro yang telah diperiksa atau

di audit oleh DPM Fakultas.

c. Hasil pemeriksaan laporan keuangan tengah tahun Himpro.

d. Tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan tengah tahun

Himpro.

e. Hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu oleh DPM Fakultas.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 37

Perubahan dan Penetapan

(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Undang-Undang ini

diputuskan dalam Rapat Pleno Dewan Perwakilan Mahasiswa.

(2) Undang-Undang ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Page 131: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

131

Ditetapkan pada Rapat Pleno

Dewan Perwakilan MahasiswaKeluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Bogor, 15 November 2012

Pukul 20.59 WIB

Pimpinan Rapat,

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Periode 2011-2012

Institut Pertanian Bogor,

Ttd

Baehaki Fajri Ibnu Abbas

NIM. C14080084

Page 132: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

132

UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

No. 01 TAHUN 2014

TENTANG

PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF DAN PEMILIHAN RAYA

EKSEKUTIF KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor Tahun 2011 Bab III

tentang DPM KM IPB dan Bab X tentang Tata

Urutan Sumber Hukum KM IPB Pasal 39.

2. Keputusan Dewan Perwakilan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

No.005/KPTS/DPM-KM/IPB/IV/2014 Tentang

Tata Kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Menimbang : 1. Bahwa Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor memiliki

tugas membuat aturan penyelenggaraan

Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan

Raya Eksekutif Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor

2. Bahwa perlu ditetapkannya peraturan Pemilihan

Anggota Legislatif dan Pemilihan Raya

Eksekutif Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor

3. Bahwa perlu dilakukannya peninjauan kembali

Undang-Undang DPM KM IPB No. 01 tahun

2013 tentang Pemilihan Raya (Pemira) Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Page 133: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

133

Memperhatikan : 1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam

pembahasan materi pada rapat panitia khusus

pemilihan raya KM IPB.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam

pembahasan materi pada dengar pendapat

mahasiswa terkait RUU DPM KM IPB No. 01

Tahun 2014 tentang Pemilihan Raya Eksekutif

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam

pembahasan materi pada rapat pleno DPM KM

IPB Tertanggal 4 September 2014 .

Memutuskan :

MENETAPKAN

UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NOMOR 01 TAHUN 2014

TENTANG PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF DAN

PEMILIHAN RAYA EKSEKUTIF KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(sebagaimana terlampir)

Ditetapkan pada acara Rapat Pleno

Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Bogor, 4 September 2014

Pukul 19.24 WIB

Pimpinan Rapat,

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Periode 2013-2014

ttd

Ariyanto Pamungkas

NIM. G54110056

Page 134: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

134

Lampiran

UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

No. 01 TAHUN 2014

TENTANG

PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF DAN PEMILIHAN RAYA

EKSEKUTIF KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(1) KM IPB adalah Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) MPM adalah Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.

(3) DPM adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa.

(4) BEM adalah Badan Eksekutif Mahasiswa.

(5) PKU adalah Tingkat Persiapan Bersama.

(6) Pemilihan Anggota Legislatif Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor yang selanjutnya disebut Panleg KM IPB adalah serangkaian

kegiatan untuk memperoleh perwakilan mahasiswa di DPM

KM/Fakultas/PKU/Diploma IPB.

(7) Pemilihan Raya Eksekutif Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor yang selanjutnya disebut Pemira Eksekutif KM IPB adalah

serangkaian kegiatan untuk memperoleh perwakilan mahasiswa

sebagai Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa KM

IPB, Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma atau Ketua dan Wakil

Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma serta sarana pelaksanaan

kedaulatan mahasiswa dalam KM IPB.

(8) Panleg KM IPB dan Pemira Eksekutif KM IPB dilaksanakan sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan oleh DPM KM IPB.

(9) Peserta Panleg KM IPB dan Peserta Pemira Eksekutif KM IPB

merupakan anggota KM IPB.

(10) Panleg KM IPB terdiri atas Panleg Pusat dan Panleg Wilayah.

(11) Pemira Eksekutif KM IPB terdiri atas Pemira Eksekutif Pusat dan

Pemira Eksekutif Wilayah

(12) Pansus Panleg KM IPB dan Pansus Pemira Eksekutif KM IPB adalah

Panitia Khusus yang dibentuk oleh DPM KM/Fakultas/PKU/Diploma

IPB.

(13) Pansus Panleg KM IPB terdiri atas Pansus Panleg Pusat dan Pansus

Panleg Wilayah.

(14) Perangkat Pemira Eksekutif KM IPB adalah Penyelenggara Pemira

Eksekutif KM IPB yang terdiri atas Pansus Pemira Eksekutif Pusat,

Pansus Pemira Eksekutif Wilayah, Komisi Pemilihan Raya, Komisi

Pemilihan Raya Wilayah, Panitia Pengawas Pemira, Panitia

Pengawas Pemira Wilayah, Panitia Pemilihan Raya, dan Panitia

Pemilihan Raya Wilayah.

Page 135: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

135

(15) Pansus Pemira Eksekutif KM IPB terdiri atas Pansus Pemira

Eksekutif Pusat dan Pansus Pemira Eksekutif Wilayah.

(16) Pansus Panleg Pusat bertugas untuk menyelenggarakan Pemilihan

Anggota Legislatif Pusat.

(17) Pansus Panleg Wilayah bertugas untuk menyelenggarakan Pemilihan

Anggota Legislatif Wilayah.

(18) Pansus Pemira Eksekutif Pusat bertugas untuk membantu teknis

pelaksanaan pembentukan dan pembubaran KPR dan P3.

(19) Pansus Pemira Eksekutif Wilayah bertugas untuk membantu teknis

pelaksanaan pembentukan dan pembubaran KPRW dan P3W.

(20) Komisi Pemilihan Raya yang selanjutnya disebut KPR adalah Komisi

yang dibentuk DPM KM IPB yang bertugas untuk menyelenggarakan

Pemira Eksekutif Pusat.

(21) Komisi Pemilihan Raya Wilayah yang selanjutnya disebut KPRW

adalah komisi yang dibentuk DPM Fakultas/PKU/Diploma yang

bertugas menyelenggarakan Pemira Eksekutif Wilayah.

(22) Panitia Pengawas Pemira yang selanjutnya disebut P3 adalah Panitia

yang dibentuk oleh DPM KM IPB yang bertugas untuk melakukan

Pengawasan terhadap Pemira Eksekutif Pusat.

(23) Panitia Pengawas Pemira Wilayah yang selanjutnya disebut P3W

adalah Panitia yang dibentuk oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma yang

bertugas untuk melakukan Pengawasan terhadap Pemira Eksekutif

Wilayah.

(24) Panitia Pemilihan Raya yang selanjutnya disebut PPR adalah Panitia

yang dibentuk oleh KPR yang bertugas membantu pelaksanaan teknis

Pemira Eksekutif Pusat.

(25) Panitia Pemilihan Raya Wilayah yang selanjutnya disebut PPRW

adalah Panitia yang dibentuk oleh KPRW yang bertugas membantu

pelaksanaan teknis Pemira Eksekutif Wilayah.

(26) Perangkat Pemira Eksekutif KM IPB dilarang melakukan provokasi

yang dapat memengaruhi dan mencampuri hak dan kewajiban

Pemilih.

(27) Bakal Calon Anggota DPM KM IPB adalah setiap mahasiswa

anggota KM IPB sesuai dengan Undang-Undang Dasar KM IPB

2011 yang mendaftarkan diri menjadi Calon Anggota DPM KM IPB.

(28) Calon Anggota DPM KM IPB adalah mahasiswa yang mencalonkan

diri atas nama pribadi dan dicalonkan oleh wilayah dalam Panleg

Pusat dengan memenuhi persyaratan yang akan ditentukan oleh

Pansus Panleg Pusat sebagai Peserta Panleg Pusat.

(29) Bakal Calon Anggota DPM Fakultas/PKU/Diploma adalah

mahasiswa anggota Fakultas/PKU/Diploma IPB sesuai Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma IPB yang mendaftarkan diri menjadi Calon

Anggota DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(30) Calon Anggota DPM Fakultas/PKU/Diploma adalah mahasiswa yang

mencalonkan dan/atau dicalonkan berdasarkan mekanisme yang di

atur oleh Fakultas/PKU/Diploma dalam Panleg Wilayah dengan

memenuhi persyaratan yang akan ditentukan oleh Pansus Panleg

Wilayah sebagai Peserta Panleg Wilayah.

Page 136: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

136

(31) Presma KM IPB adalah Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

(32) Wapresma KM IPB adalah Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(33) Bakal calon Presiden Mahasiswa dan bakal Calon Wakil Presiden

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor selanjutnya

disebut bakal pasangan calon.

(34) Bakal pasangan calon adalah setiap mahasiswa anggota KM IPB

sesuai dengan Undang-Undang Dasar KM IPB 2011 yang

mendaftarkan diri menjadi pasangan Capresma-Cawapresma KM

IPB.

(35) Calon Presiden Mahasiswa dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor selanjutnya disebut

pasangan calon.

(36) Pasangan calon adalah mahasiswa yang mencalonkan diri atas nama

pribadi dalam Pemira Eksekutif Pusat dengan memenuhi persyaratan

yang akan ditentukan oleh KPR sebagai Peserta Pemira Eksekutif

Pusat.

(37) Bakal calon ketua BEM atau Bakal Calon Ketua dan Bakal Calon

Wakil Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma adalah mahasiswa

anggota Fakultas/PKU/Diploma IPB sesuaiPeraturan

Fakultas/PKU/Diploma IPB yang mendaftarkan diri menjadi Ketua

BEM atau Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma IPB.

(38) Calon Ketua BEM atau Calon Ketua dan Calon Wakil Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma adalah mahasiswa yang mencalonkan diri

atas nama pribadi dalam pemira Eksekutif Wilayah dengan

memenuhi persyaratan yang akan ditentukan oleh KPRW sebagai

Peserta Pemira Eksekutif Wilayah.

(39) Tim Sukses Pusat yang selanjutnya disebut TS Pusat adalah

sekelompok mahasiswa KM IPB yang membantu Pasangan Calon

selama proses Pemira Eksekutif Pusat yang terdaftar secara resmi di

KPR dan dipimpin oleh seorang koordinator.

(40) Tim Sukses Wilayah yang selanjutnya disebut TS Wilayah adalah

sekelompok mahasiswa KM IPB yang membantu Calon Ketua BEM

atau Calon Ketua dan Calon Wakil Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma selama proses Pemira Eksekutif Wilayah

yang terdaftar secara resmi di KPRW dan dipimpin oleh seorang

koordinator.

(41) Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah

tempat yang digunakan pemilih untuk melakukan pemungutan suara

dan telah ditetapkan oleh perangkat pemira eksekutif masing-masing

wilayah.

(42) Daftar Pemilih Tetap adalah daftar yang berisi daftar pemilih

mahasiswa yang ditetapkan oleh KPR.

(43) Pemilih adalah setiap anggota KM IPB yang mempunyai hak

memilih dan sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap.

(44) Fungsi yudikatif Pansus Panleg/KPR/KPRW adalah fungsi yang

diberikan kepada Pansus Panleg/KPR/KPRW untuk melakukan

Page 137: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

137

peradilan berkenaan dengan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan

Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB.

BAB II

TUJUAN

Pasal 2

Pemilihan Anggota Legislatif KM IPB bertujuan untuk memperoleh:

(1) Anggota DPM KM IPB.

(2) Anggota DPM Fakultas, DPM PKU dan DPM Diploma.

Pasal 3

Pemira Eksekutif KM IPB bertujuan untuk memperoleh:

(1) Presma KM IPB dan Wapresma KM IPB.

(2) Ketua BEM Fakultas, BEM PKU dan BEM Diploma atau Ketua dan

Wakil Ketua BEM Fakultas, BEM PKU, dan BEM Diploma

BAB III

PENYELENGGARAAN PANLEG DAN PEMIRA EKSEKUTIF

Pasal 4

PanlegKM IPB terdiri atas:

(1) Pemilihan Anggota DPM KM IPB yang diselenggarakan oleh Pansus

Panleg Pusat dan berkoordinasi dengan DPM Fakultas/PKU/Diploma

IPB.

(2) Pemilihan Anggota DPM Fakultas/PKU/Diploma diselenggarakan

oleh Pansus Panleg Wilayah dengan mekanisme yang diatur oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma IPB.

Pasal 5

Pemira Eksekutif KM IPB terdiri atas:

(1) Pemilihan Presma dan Wapresma KM IPB yang diselenggarakan oleh

KPR, dibantu PPR, berkoordinasi dengan KPRW, serta diawasi oleh

P3.

(2) Pemilihan Ketua atau Ketua dan Wakil Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma yang diselenggarakan oleh KPRW, dibantu

PPRW, serta diawasi oleh P3W.

BAB IV

ASAS

Pasal 6

Penyelenggaraan Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB didasarkan atas

asas-asas sebagai berikut:

(1) Langsung, yaitu setiap pemilih secara langsung dapat memberikan

suaranya pada saat pelaksanaan Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB.

(2) Umum, yaitu penyelenggaraan Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB

memberi kesempatan kepada pemilih untuk terlibat di dalamnya.

Page 138: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

138

(3) Bebas, yaitu setiap pemilih memiliki kebebasan dalam menggunakan

hak pilih dan dipilih sesuai dengan hak suaranya dalam Panleg dan

Pemira Eksekutif KM IPB.

(4) Rahasia, yaitu setiap pemilih dijamin kerahasiaannya dalam

menyalurkan hak suaranya pada Panleg dan Pemira Eksekutif KM

IPB.

(5) Jujur, yaitu penyelenggaraan Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB

yang dilandasi semangat kejujuran dengan menjunjung tinggi prinsip

keterbukaan.

(6) Adil, yaitu penyelenggaraan Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB

dilandasi oleh semangat keadilan untuk memberi kesempatan yang

sama dan proporsional terhadap semua pemilih.

Pasal 7

Apabila terjadi kondisi tertentu dalam Panleg, asas yang dicantumkan dalam

Pasal 6 dapat ditiadakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam

ketetapan Pansus Panleg KM IPB.

BAB V

PERANGKAT

Bagian Pertama

Pansus Panleg

Pasal 8

Panleg Pusat

(1) Panleg Pusat diselenggarakan oleh Pansus Panleg Pusat yang dibentuk

dan dibubarkan melalui Surat Keputusan DPM KM IPB.

(2) Pansus Panleg Pusat adalah anggota DPM KM IPB dan bukan calon

anggota DPM KM IPB periode selanjutnya.

(3) Pansus Panleg Pusat bertanggung jawab kepada DPM KM IPB.

(4) Struktur Pansus Panleg Pusat ditentukan dan ditetapkan melalui Surat

Keputusan DPM KM IPB.

(5) Setiap anggota Pansus Panleg memiliki hak bicara dan hak suara yang

sama.

Pasal 9

Tugas dan Wewenang

(1) Membuat dan melaksanakan tahapan-tahapan Panleg.

(2) Menyusun dan menetapkan petunjuk Panleg.

(3) Penyelenggaraan proses verifikasi Bakal calon anggota DPM KM IPB

dilaksanakan oleh Pansus Panleg Pusat.

(4) Pansus Panleg Pusat menjalankan fungsi yudikatif terkait pelanggaran

Panleg Pusat yang dilakukan oleh Calon Anggota DPM KM IPB.

(5) Mempublikasikan daftar anggota DPM KM IPB terpilih.

Page 139: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

139

Pasal 10

Panleg Wilayah

(1) Panleg Wilayah diselenggarakan oleh Pansus Panleg Wilayah yang

dibentuk dan dibubarkan melalui Surat Keputusan DPM

Fakultas/PKU/Diploma IPB.

(2) Pansus Panleg Wilayah adalah anggota DPM Fakultas/PKU/Diploma

IPB dan bukan calon anggota DPM Fakultas/PKU/Diploma periode

selanjutnya.

(3) Pansus Panleg Wilayah bertanggung jawab kepada DPM

Fakultas/PKU/Diploma IPB.

(4) Struktur Pansus Panleg Wilayah ditentukan dan ditetapkan melalui

Surat Keputusan DPM Fakultas/PKU/Diploma IPB.

(5) Setiap anggota Pansus Panleg memiliki hak bicara dan hak suara yang

sama.

Pasal 11

Tugas dan Wewenang

(1) Membuat dan melaksanakan tahapan-tahapan Panleg.

(2) Menyusun dan menetapkan petunjuk Panleg.

(3) Penyelenggaraan proses verifikasi bakal calon anggota DPM

Fakultas/PKU/Diploma IPB dilaksanakan oleh Pansus Panleg

Wilayah.

(4) Pansus Panleg Wilayah menjalankan fungsi terkait pelanggaran Panleg

Wilayah yang dilakukan oleh Calon Anggota DPM

Fakultas/PKU/Diploma IPB.

(5) Mempublikasikan daftar anggota DPM Fakultas/PKU/Diploma IPB

terpilih.

Bagian Kedua

Pansus Pemira Eksekutif

Pasal 12

Pansus Pemira Eksekutif Pusat

(1) Struktur Pansus Pemira Eksekutif Pusat dibentuk dan dibubarkan

melalui Surat Keputusan DPM KM IPB.

(2) Pansus Pemira Eksekutif Pusat bertanggung jawab kepada DPM KM

IPB.

(3) Setiap anggota Pansus Pemira Eksekutif memiliki hak bicara dan hak

suara yang sama.

Pasal 13

Tugas dan Wewenang

(1) Merencanakan dan melaksanakan proses perekrutan dan penyeleksian

anggota KPR dan P3.

(2) Mempublikasikan daftar anggota KPR dan P3

Page 140: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

140

Pasal 14

Pansus Pemira Eksekutif Pusat

(1) Struktur Pansus Pemira Eksekutif Wilayah dibentuk dan dibubarkan

melalui Surat Keputusan DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(2) Pansus Pemira Eksekutif Wilayah bertanggung jawab kepada DPM

Fakultas/PKU/Diploma IPB.

(3) Setiap anggota Pansus Pemira Eksekutif memiliki hak bicara dan hak

suara yang sama.

Pasal 15

Tugas dan Wewenang

(1) Merencanakan dan melaksanakan proses perekrutan dan penyeleksian

anggota KPRW dan P3W.

(2) Mempublikasikan daftar anggota KPRW dan P3W.

Pasal 16

Jika dibutuhkan, pelaksanaan mekanisme penambahan Anggota KPR

diserahkan pada KPR yang selanjutnya ditetapkan melalui surat keputusan

DPM KM IPB.

Bagian Ketiga

KPR

Pasal 17

(1) Anggota KPR direkrut secara terbuka dan diseleksi oleh Pansus

Pemira Eksekutif Pusat.

(2) Pembentukan dan Pembubaran KPR ditetapkan dengan Surat

Keputusan DPM KM IPB.

(3) Setiap anggota KPR memiliki hak bicara dan hak suara yang sama.

(4) KPR berkedudukan di pusat.

(5) KPR berkewajiban menaati dan mematuhi segala ketentuan yang

berlaku dalam KMIPB.

(6) KPR tidak diperbolehkan memihak salah satu Peserta Pemira

Eksekutif KM IPB.

(7) KPR berhak mendapatkan biaya operasional dari DPM KM IPB.

Pasal 18

Tugas dan Wewenang KPR

(1) Membuat dan melaksanakan tahapan-tahapanPemira Eksekutif Pusat.

(2) Menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan Pemira Eksekutif

Pusat.

(3) Membentuk PPR dan mengoordinasikan kegiatan Pemira Eksekutif

KM IPB kepada PPR dan KPRW.

(4) Mengumpulkan dan menyusun secara sistematis bahan-bahan serta

hasil Pemira Eksekutif Pusat.

(5) Menyelenggarakan proses verifikasibakal Pasangan Calon.

(6) Menetapkan nama-nama Pasangan Calon.

Page 141: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

141

(7) Menetapkan hasil keseluruhan Pemira Eksekutif Pusat di semua

wilayah pemilihan.

(8) Menjalankan fungsi yudikatif terkait pelanggaran Pemira Eksekutif

Pusat yang dilakukan oleh Pasangan Calon dan/atau Tim Sukses.

(9) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan Pemira Eksekutif Pusat

selambat-lambatnya 30 hari setelah Pemira Eksekutif Pusat

berlangsung dan diserahkan pada DPM KM IPB.

Pasal 19

(1) Apabila anggota KPR melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku,

maka hak dan kewajibannya akan dicabut oleh DPM KM IPB

(2) Dalam kondisi atau keadaan tertentu dimana KPR tidak dapat

melaksanakan tugas dan wewenang seperti yang dimaksud pada pasal

18, maka KPR dapat dibubarkan oleh DPM KM IPB.

(3) Setelah KPR dibubarkan, wewenang selanjutnya diambil alih oleh

DPM KM IPB.

Bagian Keempat

KPRW

Pasal 20

(1) Anggota KPRW ditetapkan oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma IPB

melalui mekanisme yang ditentukan oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma IPB.

(2) Setiap anggota KPRW memiliki hak bicara dan hak suara yang sama.

(3) Pembentukan dan pembubaran KPRW ditetapkan dengan Surat

Keputusan DPM Fakultas/PKU/Diploma berdasarkan hasil Rapat

Pleno.

(4) KPRW berkedudukan di wilayah.

(5) KPRW berkewajiban menaati dan mematuhi segala ketentuan yang

berlaku dalam KM IPB.

(6) KPRW tidak diperbolehkan memihak salah satu Peserta Pemira

Eksekutif KM IPB.

(7) KPRW berhak mendapatkan biaya operasional dari DPM

Fakultas/PKU/Diploma IPB.

Pasal 21

Tugas dan Wewenang KPRW

(1) Membuat dan melaksanakan tahapan-tahapan Pemira Eksekutif

Wilayah.

(2) Menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan Pemira Eksekutif

Wilayah.

(3) Membentuk PPRW dan mengkoordinasikan kegiatan Pemira Eksekutif

Wilayah.

(4) Berkoordinasi dengan KPR dalam pelaksanaan Pemira Eksekutif KM

IPB.

(5) Mengumpulkan dan menyusun secara sistematis bahan-bahan serta

hasil Pemira Eksekutif Wilayah.

Page 142: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

142

(6) Menyelenggarakan proses verifikasi Bakal Calon Ketua atau Bakal

Calon Ketua dan Bakal Calon Wakil Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma.

(7) Menetapkan nama-nama Calon Ketua atau Calon Ketua dan Calon

Wakil Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma.

(8) Menetapkan hasil keseluruhan Pemira Eksekutif Wilayah.

(9) Menjalankan fungsi yudikatif terkait pelanggaran Pemira Eksekutif

Wilayah yang dilakukan oleh calon ketua BEM atau Calon Ketua dan

Calon Wakil Ketua BEMFakultas/PKU/Diploma dan/atau tim sukses.

(10) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan Pemira Eksekutif Wilayah

selambat-lambatnya satu bulan setelah Pemira Eksekutif Wilayah

berlangsung dan diserahkan pada DPM Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 22

(1) Apabila anggota KPRW melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku,

maka hak dan kewajibannya akan dicabut oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma.

(2) Dalam kondisi atau keadaan tertentu dimana KPRW tidak dapat

menjalankan tugas dan wewenang seperti yang dimaksud dalam pasal

21, maka KPRW dapat dibubarkan oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma

IPB.

(3) Setelah KPRW dibubarkan, wewenang selanjutnya diambil alih oleh

DPM Fakultas/PKU/Diploma IPB.

Bagian Kelima

PPR

Pasal 23

(1) Mekanisme perekrutan anggota PPR ditetapkan dengan keputusan

KPR.

(2) Struktur PPR ditentukan oleh KPR.

(3) Setiap anggota PPR memiliki hak bicara yang sama.

(4) PPR berkewajiban menaati dan mematuhi segala yang berlaku dalam

KM IPB yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemira Eksekutif

Wilayah IPB.

(5) PPR tidak diperbolehkan memihak salah satu Peserta Pemira Eksekutif

KM IPB.

Pasal 24

Tugas dan Wewenang PPR

(1) Membantu pelaksanaan teknis Pemira Eksekutif Pusat.

(2) Berkoordinasi dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan teknis

Pemira Eksekutif Pusat kepada KPR.

(3) Menghitung hasil pemilihan suara untuk pasangan calon.

(4) Mempublikasikan hasil Pemira Eksekutif Pusat.

(5) Berkoordinasi dengan PPRW dalam pelaksanaan teknis Pemira

Eksekutif KM IPB.

Page 143: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

143

Bagian Keenam

PPRW

Pasal 25

(1) Mekanisme perekrutan anggota PPRW ditentukan oleh KPRW.

(2) Struktur PPRWditentukan oleh KPRW.

(3) Setiap anggota PPRW memiliki hak bicara yang sama.

(4) PPRW berkewajiban menaati dan mematuhi segala ketentuan yang

berlaku dalam KM IPB yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemira

Eksekutif Wilayah IPB.

(5) PPRW tidak diperbolehkan memihak salah satu Peserta Pemira

Eksekutif KM IPB.

Pasal 26

Tugas dan Wewenang PPRW

(1) Membantu pelaksanaan teknis Pemira Eksekutif Wilayah.

(2) Berkoordinasi dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan teknis

Pemira Eksekutif Wilayah kepada KPRW.

(3) Menghitung hasil pemilihan suara untuk calon Ketua atau Calon Ketua

dan Calon Wakil Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma.

(4) Mempublikasikan hasil Pemira Eksekutif Wilayah.

(5) Berkoordinasi dengan PPR dalam pelaksanaan teknis Pemira Eksekutif

KM IPB.

Bagian Ketujuh

P3

Pasal 27

(1) Anggota P3 direkrut secara terbuka dan diseleksi oleh Panitia Khusus

Pemira Eksekutif Pusat.

(2) Pembentukan dan Pembubaran P3 ditetapkan dengan Surat Keputusan

DPM KM IPB.

(3) P3 memiliki hubungan koordinatif dengan KPR.

(4) Setiap anggota P3 memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang

sama.

(5) P3 berkewajiban menaati dan mematuhi segala ketentuan yang berlaku

dalam KM IPB.

(6) P3 tidak diperbolehkan memihak salah satu peserta Pemira Eksekutif

KM IPB.

(7) Pelanggaran yang dilakukan P3 dilaporkan kepada DPM KM IPB

secara tertulis oleh saksi mata dengan bukti yang jelas.

(8) Mendapatkan biaya operasional dari DPM KM IPB.

Pasal 28

Tugas dan Wewenang P3

(1) Melakukan pengawasan terhadap jalannya Pemira Eksekutif Pusat

secara objektif dan tidak memihak.

(2) Membuat peraturan tentang Pengawasan Pemira Eksekutif Pusat.

Page 144: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

144

(3) Mengoordinasikan pengawasan Pemira Eksekutif KM IPB.

(4) P3 berwenang menyampaikan laporan kepada DPM KM IPB apabila

KPR melakukan pelanggaran terhadap peraturan Pemira.

(5) P3 berwenang menyampaikan laporan kepada KPR apabila Pasangan

calon, tim sukses, dan/atau PPR melakukan pelanggaran terhadap

peraturan Pemira.

(6) P3 berwenang menerima laporan pelanggaran Pemira Eksekutif Pusat

dari Pasangan calon, tim sukses, dan/atau mahasiswa umum.

Pasal 29

(1) Apabila anggota P3 melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku,

maka hak dan kewajibannya akan dicabut oleh DPM KM IPB.

(2) Dalam kondisi atau keadaan tertentu dimana P3 tidak dapat

melaksanakan tugas dan wewenang seperti yang dimaksud pada pasal

28, maka P3 dapat dibubarkan oleh DPM KM IPB.

(3) Setelah P3 dibubarkan wewenang selanjutnya diambil alih oleh DPM

KM IPB.

Bagian Kedelapan

P3W

Pasal 30

(1) Mekanisme pembentukan dan pembubaran P3W ditetapkan dengan

keputusan DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(2) P3W memantau jalannya Pemira Wilayah secara objektif dan tidak

memihak.

(3) P3W memiliki hubungan koordinatif dengan KPRW.

(4) P3W bertanggung jawab kepada DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(5) Setiap anggota P3W mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang

sama.

(6) P3W berkewajiban menaati dan mematuhi segala ketentuan yang

berlaku dalam KM IPB.

(7) P3W tidak diperbolehkan memihak salah satu peserta Pemira

Eksekutif KM IPB.

(8) Pelanggaran yang dilakukan P3W dilaporkan kepada DPM

Fakultas/PKU/Diploma oleh saksi mata dengan bukti yang jelas.

(9) Mendapatkan biaya operasional dari DPM Fakultas/PKU/Diploma

IPB.

Pasal 31

Tugas dan wewenang P3W

(1) Melakukan pengawasan terhadap jalannya Pemira Eksekutif Wilayah

secara objektif dan tidak memihak.

(2) Membuat peraturan tentang Pengawasan Pemira Eksekutif Wilayah.

(3) P3W berwenang menyampaikan laporan kepada DPM

Fakultas/PKU/Diploma apabila KPRW melakukan pelanggaran

terhadap peraturan Pemira.

Page 145: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

145

(4) P3W berwenang menerima laporan pelanggaran Pemira Eksekutif

Wilayah dari Calon Ketua, Calon Wakil Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma, timsukses, dan/atau mahasiswa umum.

(5) P3W berwenang menyampaikan laporan kepada KPRW apabila Calon

Ketua atauCalon Ketua dan Calon Wakil Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma,tim sukses, dan/atau PPRW melakukan

pelanggaran terhadap peraturan Pemira.

(6) P3W berwenang untuk berkoordinasi dengan P3 dalam pengawasan

Pemira Eksekutif Pusat.

Pasal 32

(1) Apabila anggota P3W melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku,

maka hak dan kewajibannya akan dicabut oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma

(2) Dalam kondisi atau keadaan tertentu dimana P3W tidak dapat

melaksanakan tugas dan wewenang seperti yang dimaksud pada pasal

31, maka P3W dapat dibubarkan oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma

IPB.

(3) Setelah P3W dibubarkan, wewenang selanjutnya diambil alih oleh

DPM Fakultas/PKU/Diploma IPB.

BAB VI

MEKANISME PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF

PUSAT DAN WILAYAH

Pasal 33

(1) Panleg Pusat dilaksanakan berdasarkan wilayah Fakultas, PKU, dan

Diploma.

(2) Mekanisme Penyelenggaraan Panleg Pusat diatur oleh Pansus Panleg

Pusat dengan persetujuan DPM KM IPB

(3) Teknis penyelenggaraan Panleg Pusat diatur oleh Pansus Panleg Pusat.

(4) Mekanisme dan Teknis Penyelenggaraan Panleg Wilayah diatur oleh

Pansus Panleg Wilayah.

BAB VII

MEKANISME PEMIRA EKSEKUTIF

PUSAT DAN WILAYAH

Pasal 34

1. Mekanisme pemilihan pada Pemira Eksekutif Pusat dan Pemira

Eksekutif Wilayah dilakukan dengan dengan sistem one man one

vote (satu orang satu suara)

2. Penetapan Pemira Eksekutif Pusat berdasarkan hasil akumulasi

keseluruhan suara pemilih pada tiap-tiap wilayah pemilihan di

Fakultas, PKU, dan Diploma, yang teknis penyelenggaraanya

ditentukan oleh KPR.

3. Penetapan Pemira Eksekutif Wilayah berdasarkan hasil

akumulasikeseluruhan suara pemilih pada wilayah pemilihan yang

ditentukan oleh KPRW.

Page 146: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

146

BAB VIII

HAK MEMILIH DAN DIPILIH

Pasal 35

Setiap pemilih mempunyai satu hak suara dan tidak dapat diwakilkan.

Pasal 36

(1) Setiap mahasiswa Sarjana dan Diploma anggota KM IPB berhak untuk

dipilih jika telah ditetapkan menjadi peserta Panleg dan Pemira

Eksekutif KM IPB.

(2) Setiap anggota KM IPB yang berhak dipilih mempunyai hak dan

kewajiban yang sama, sesuai dengan peraturan Panleg dan Pemira

Eksekutif KM IPB.

BAB IX

SAKSI

Pasal 37

(1) Saksi berasal dari tim sukses dan/atau pemilih.

(2) Saksi berhak memantau proses pemungutan dan perhitungan suara.

(3) Mekanisme selanjutnya terkait saksiakan diatur oleh Pansus Panleg

Pusat/Wilayah dan KPR/KPRW.

BAB X

PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA

Pasal 38

Pemungutan Suara

(1) Pemungutan suara untuk Panleg DPM KM IPB dilaksanakan oleh

Pansus Panleg Pusat dan berkoordinasi dengan DPM

Fakultas/PKU/Diploma.

(2) Pemungutan suara Pasangan Calon Presma dan Wapresma

dilaksanakan oleh PPR dan berkoordinasi dengan PPRW.

(3) Pemungutan suara Calon Ketua atau Calon Ketua dan Wakil Ketua

BEM Fakultas/PKU/Diploma dilaksanakan oleh PPRW.

(4) Pemungutan suara dilaksanakan di TPS yang telah ditetapkan oleh

KPR.

(5) Tata cara pemungutan suara Panleg diatur melalui ketetapan Pansus

Panleg dan Tata Cara pemungutan suara Pemira Eksekutif diatur

melalui ketetapan KPR.

Pasal 39

Perhitungan Suara

(1) Perhitungan suara calon anggota DPM KM IPB dilakukan secara

terpusat pada tempat yang telah ditentukan oleh Pansus Panleg Pusat.

(2) Perhitungan suara pasangan calon Presma dan Wapresma dilakukan

secara terpusat pada tempat yang telah ditentukan oleh KPR.

Page 147: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

147

(3) Perhitungan suara Calon Ketua atau Calon Ketua dan Calon Wakil

Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma dilakukan pada tempat yang telah

ditentukan oleh KPRW.

(4) Proses perhitungan suara dapat dihadiri oleh seluruh mahasiswa IPB.

(5) Saksi dan/atau P3 dapat mengajukan keberatan kepada KPR jika

terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan Pemira disertai

saksi mata dengan bukti yang jelas.

(6) Saksi dan/atau P3W dapat mengajukan keberatan kepada KPRW jika

terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan Pemira disertai

saksi mata dengan bukti yang jelas.

(7) Saksi dan/atau calon anggota DPM KM IPB dapat mengajukan

keberatan kepada Pansus Panleg Pusat jika terdapat hal-hal yang tidak

sesuai dengan perturan Pemira disertai saksi mata dengan bukti yang

jelas.

BAB XI

PENETAPAN HASIL PERHITUNGAN SUARA PEMIRA

Pasal 40

(1) Hasil perhitungan suara Pemilihan Anggota Legislatif Pusat ditetapkan

oleh Pansus Panleg Pusat.

(2) Hasil Pemilihan Anggota Legislatif Wilayah ditetapkan oleh Pansus

Panleg Wilayah.

(3) Hasil perhitungan suara Pemira Eksekutif Pusat ditetapkan oleh KPR.

(4) Hasil perhitungan suara Pemira Eksekutif Wilayah ditetapkan oleh

KPRW.

BAB XII

SOSIALISASI HASIL PEMIRA

Pasal 41

(1) Pengumuman hasil Panleg Pusat dilakukan oleh Pansus Panleg Pusat.

(2) Pengumuman hasil Panleg Wilayah dilakukan oleh Pansus

PanlegWilayah.

(3) Pengumuman hasil Pemira Eksekutif Pusat dilakukan oleh KPR.

(4) Pengumuman hasil Pemira Eksekutif Wilayah dilakukan oleh KPRW

(5) Pengumuman hasil Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB

diberitahukan kepada seluruh peserta pemira KM IPB.

(6) Pengumuman hasil Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB selambat-

lambatnya 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.

BAB XIII

PELANGGARAN

Pasal 42

(1) Mekanisme dan teknis aturan pelanggaran pada Panleg ditentukan

oleh Pansus Panleg Pusat/Wilayah.

(2) Mekanisme dan teknis aturan pelanggaran pada Pemira Eksekutif

KM IPB ditentukan oleh KPR/KPRW.

Page 148: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

148

BAB XIV

PENYELESAIAN PELANGGARAN

Pasal 43

Peserta Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB

(1) Penyelesaian pelanggaran peserta terhadap peraturan Panleg dan

Pemira Eksekutif KM IPB dilaksanakan dalam Sidang Pelanggaran.

(2) Sidang Pelanggaran Panleg diselenggarakan oleh Pansus Panleg Pusat

untuk Pusat dan Pansus Panleg Wilayah untuk Wilayah

Fakultas/PKU/Diploma.

(3) Sidang Pelanggaran Pemira Eksekutif diselenggarakan oleh

KPR/KPRW jika terdapat laporan pelanggaran dari mahasiswa atau

P3/P3W secara tertulis dan disertai bukti kepada KPR/KPRW.

Pasal 44

Perangkat Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB

(1) Pelanggaran terhadap peraturan Panleg dan Pemira Eksekutifyang

dilakukan Perangkat Panleg dan Pemira Eksekutif Pusat diselesaikan

oleh MPM KM IPB.

(2) Pelanggaran terhadap peraturan Panleg dan Pemira Eksekutif yang

dilakukan perangkat Panleg dan Pemira Eksekutif Wilayah

diselesaikan oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(3) Penyelesaian pelanggaran perangkat Panleg dan Pemira Eksekutif

Pusat dilaksanakan dalam Sidang MPM KM IPB.

(4) Penyelesaian pelanggaran perangkat Panleg dan Pemira Eksekutif

Wilayah dilaksanakan dalam Sidang DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(5) Sidang MPM KM IPB diselenggarakan jika terdapat laporan gugatan

secara tertulis dan disertai bukti kepada MPM KM IPB dari peserta

Panleg atau Pemira Eksekutif pusat atas ketetapan KPR selambat-

lambatnya 1x24 jam sejak ketetapan KPR ditetapkan.

(6) Sidang DPM Fakultas/PKU/Diploma diselenggarakan jika terdapat

laporan gugatan secara tertulis dan disertai bukti kepada DPM

PKU/Fakultas/Diploma dari peserta Panleg atau Pemira Eksekutif

Wilayah atas ketetapan KPRW selambat-lambatnya 1x24 jam sejak

ketetapan KPRW ditetapkan.

(7) Sidang MPM KM IPB juga dapat diselenggarakan jika terdapat

laporan gugatan secara tertulis dan disertai bukti kepada MPM KM

IPB dari peserta Panleg atau Pemira Eksekutif Wilayah atas ketetapan

DPM PKU/Fakultas/Diploma selambat-lambatnya 1x24 jam sejak

ketetapan DPM PKU/Fakultas/Diploma ditetapkan.

BAB XV

KETENTUAN LAIN

Pasal 45

Apabila di TPS ternyata terdapat kekeliruan atau hal-hal lain yang

menghambat pemungutan dan perhitungan suara, setelah diadakan penelitian

dan pemeriksaan dapat dilakukan pemungutan dan perhitungan suara ulang

Page 149: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

149

dengan memperhatikan ketentuan teknis yang ditetapkan oleh Pansus

Panleg/KPR/KPRW.

Pasal 46

Apabila di TPS pada waktu yang telah ditetapkan tidak dapat

diselenggarakan pemungutan suara atau terhenti akibat keadaan yang

memaksa, maka pemungutan suara ulang dilakukan di tempat yang sama

setelah keadaan memungkinkan dengan memperhatikan batas waktu yang

telah ditetapkan oleh Pansus Panleg/KPR/KPRW.

Pasal 47

Pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara ulang atau susulan

sebagaimana yang dimaksud pada pasal 45 dan 46 dilakukan selambat-

lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak waktu pemungutan dan perhitungan

sebelumnya yang telah ditetapkan oleh Pansus Panleg/KPR/KPRW.

BAB XVI

PENUTUP

Pasal 48

(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan ini akandiatur

kemudian dalam Peraturan Pelaksana sesuai dengan tugas dan

wewenang perangkat Panleg dan Pemira Eksekutif KM IPB.

(2) Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau

kembali jika terdapat ketidakrelevanan didalamnya.

Page 150: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

150

UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

No. 02 TAHUN 2014

TENTANG

KEUANGAN KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor Tahun 2011 Bab III Pasal

12 dan 13 tentang DPM KM dan Bab IX tentang

Keuangan.

2. Keputusan Dewan Perwakilan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

No.005/KPTS/DPM-KM/IPB/IV/2014 Tentang

Tata Kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Menimbang : 1. Bahwa Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor memiliki

fungsi controlling, budgeting, dan legislating pada

tatanan LK KM IPB.

2. Bahwa perlu adanya Undang-Undang Keuangan

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

untuk mengatur keuangan dan pengelolaan

keuangan LK KM IPB.

Memperhatikan : 1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam

pembahasan materi pada rapat panitia kerja revisi

UU Keuangan KM IPB.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam

pembahasan materi pada dengar pendapat

mahasiswa terkait revisi UU Keuangan KM IPB.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam

pembahasan materi pada rapat pleno DPM KM

IPB tertanggal 12 November dan 24 November

2014 .

Memutuskan :

Page 151: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

151

MENETAPKAN

UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NOMOR 02 TAHUN 2014

TENTANG

KEUANGAN KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(sebagaimana terlampir)

Ditetapkan pada acara Rapat Pleno

Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Bogor, 24 November 2014

Pukul 21.01 WIB

Pemimpin Rapat,

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Periode 2013-2014

ttd

Ariyanto Pamungkas

NIM. G54110056

Page 152: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

152

Lampiran

UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NOMOR 002 TAHUN 2014

TENTANG

KEUANGAN KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:

(1) Keluarga Mahasiswa yang selanjutnya disebut KM IPB sebagaimana

dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

(2) Lembaga Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa selanjutnya disebut

LK KM IPB adalah semua lembaga Kemahasiswaan yang

keberadaannya telah diatur dalam UUD KM IPB.

(3) Keuangan KM IPB merupakan dana kegiatan yang digunakan untuk

menjalankan program kerja LK KM IPB.

(4) Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa selanjutnya

disebut DPM KM adalah Dewan perwakilan mahasiswa sebagaimana

dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

(5) Dewan Perwakilan Mahasiswa (Fakultas/Diploma/PKU) selanjutnya

disebut DPM (Fakultas/Diploma/PKU) adalah Dewan Perwakilan

Mahasiswa Fakultas, Dewan Perwakilan Mahasiswa Diploma, dan

Dewan Perwakilan Mahasiswa PKU sebagaimana dimaksud dalam

UUD KM IPB 2011.

(6) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa selanjutnya disebut

BEM KM IPB adalah Badan Eksekutif Mahasiswa sebagaimana

dimaksud dalam UUD KM IPB 2011.

(7) Badan Eksekutif Mahasiswa (Fakultas/Diploma/PKU) selanjutnya

disebut BEM (Fakultas/Diploma/PKU) adalah Badan Eksekutif

Mahasiswa Fakultas, Badan Eksekutif Mahasiswa Diploma dan Badan

Eksekutif Mahasiswa PKU sebagaimana dimaksud dalam UUD KM

IPB 2011.

(8) Dana kemahasiswaan yang selanjutnya disebut DK adalah dana dari

institusi yang disalurkan kepada KM IPB yang mekanismenya diatur

dalam kesepakatan yang dikoordinasikan oleh DPM KM.

(9) Dana Non-Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut Dana Non-DK

adalah dana LK KM IPB KM IPB yang diperoleh dari sumber-sumber

lain yang halal dan sah serta tidak bertentangan dengan UUD KM IPB

2011.

(10) Rancangan Anggaran Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

selanjutnya disebut RAKM IPB adalah Rancangan alokasi dana bagi

LK KM IPB.

Page 153: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

153

(11) Anggaran Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor selanjutnya

disebut Anggaran KM IPB adalah alokasi dana bagi LK KM IPB yang

disetujui oleh DPM KM.

(12) Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan selanjutnya disebut RKAT

adalah Rencana Kegiatan lembaga yang berupa program kerja lembaga

serta rencana anggaran dana selama satu tahun kepengurusan.

(13) Formulasi anggaran adalah rumus yang digunakan untuk menentukan

alokasi dana LK KM IPB.

(14) Press release adalah tulisan singkat yang berisi tentang hasil

pelaksanaan suatu kegiatan.

(15) Progress report adalah laporan kemajuan dari suatu kegiatan yang

dilaksanakan secara berangkaian yang dilaporkan setiap bulan.

Pasal 2

Ruang lingkup keuangan KM IPB meliputi

a) Penerimaan pendanaan KM IPB yang tidak bertentangan dengan visi,

misi, dan dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

b) Pelaksanaan Anggaran Keluarga Mahasiswa IPB.

c) Pengelolaan kas Lembaga kemahasiswaan.

d) Pengauditan terhadap pelaksanaan Anggaran KM IPB dan RKAT

Pasal 3

Tahun anggaran meliputi masa 1 tahun kepengurusan dimulai dari Sidang

Umum 1 MPM KM IPB sampai dengan Sidang Umum 2 MPM KM IPB.

Pasal 4

Satuan hitung dalam penyusunan, penetapan, dan pertanggungjawaban

Anggaran KM IPB adalah mata uang rupiah.

BAB II

SUMBER KEUANGAN KM IPB

Pasal 5

Keuangan KM IPB dapat bersumber dari :

a) Kas LK KM IPB yang bersangkutan,

b) Dana Kemahasiswaan yang berasal dari Institusi,

c) Usaha-usaha yang halal dan sah serta tidak bertentangan dengan visi,

misi, dan dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor,

d) Sumbangan-sumbangan lain yang tidak mengikat serta tidak

bertentangan dengan visi, misi, dan dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor,

e) Sumber keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat c dan d diatas

bukan berasal dari perusahaan rokok, Minuman keras, partai politik,

situs perjudian, perusahaan kontrasepsi, dan transaksi NAPZA.

Pasal 6

Sumber keuangan Lembaga Kemahasiswaan yang mempunyai mandat atau

fungsi legislasi yaitu MPM KM dan DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU)

Page 154: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

154

bersumber dari dana kemahasiswaan dan dana kas pribadi anggota yang

tidak bertentangan dengan UUD KM IPB 2011.

BAB III

KEKUASAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KM IPB

Pasal 7

(1) Presiden Mahasiswa memegang kekuasaan dalam penyusunan dan

pembuatan RAKM IPB.

(2) DPM KM IPB merupakan lembaga legislatif di tingkat KM IPB yang

mempunyai fungsi budgeting dan controlling terhadap keuangan KM

IPB.

(3) DPM (Fakultas/Diploma/PKU) merupakan lembaga tertinggi di tingkat

Fakultas/Diploma/PKU mempunyai fungsi Budgeting dan controlling

terhadap keuangan Fakultas/ Diploma/PKU.

(4) Penyusunan dan pembuatan RAKM IPB yang dimaksud dalam ayat 1

merupakan keuangan KM IPB yang bersumber dari Dana

Kemahasiswaan.

(5) Pengelolaan keuangan KM IPB Non-DK diserahkan kepada LK KM

IPB yang bersangkutan di bawah controlling DPM

(KM/Fakultas/Diploma/PKU).

Pasal 8

(1) Kekuasaan atas pengelolaan keuangan KM IPB digunakan untuk

mencapai visi, misi KM IPB.

(2) Dalam rangka penyelenggaraan fungsi LK KM IPB untuk mencapai

visi, misi KM IPB sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 maka harus

ada penyusunan RKAT oleh masing-masing LK KM IPB.

(3) Keuangan KM IPB dikelola secara tertib, taat pada perundang-

undangan, efisien, ekonomis, terbuka dan bertanggungjawab dengan

memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Pasal 9

Ketua LK KM IPB sebagai penanggung jawab anggaran lembaga yang

dipimpinnya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

a) Menyusun RKAT LK KM IPB yang dipimpinnya

b) Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran

c) Melaksanakan anggaran LK KM IPB yang dipimpinnya

d) Melaksanakan usaha-usaha yang sah untuk penyelenggaraan LK KM

IPB yang dipimpinnya.

e) Menyusun dan menyerahkan Laporan Keuangan LK KM IPB yang

dipimpinnya kepada DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU)

BAB IV

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAKM IPB

Pasal 10

(1) RAKM merupakan wujud pengelolaan keuangan KM IPB yang

ditetapkan setiap tahunnya dengan undang-undang dan dilaksanakan

Page 155: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

155

secara terbuka dan bertanggungjawab untuk kepentingan mahasiswa

IPB.

(2) RAKM terdiri atas

a) Keuangan KM IPB yang bersumber dari dana kemahasiswaan

b) Alokasi dana kepada setiap LK KM IPB,

c) Alokasi dana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b berupa

alokasi dana untuk LK KM IPB tingkat pusat dan alokasi untuk

setiap Fakultas, Diploma, dan PKU,

d) Alokasi dana untuk LK KM IPB tingkat Pusat sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) huruf c dirinci berdasarkan LK KM IPB

yang berkedudukan di pusat,

Pasal 11

Penyusunan alokasi dana pada tingkat Fakultas, Diploma dan PKU

diserahkan kepada DPM (Fakultas/Diploma/ PKU) melalui Peraturan

Fakultas

Pasal 12

RAKM disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan LK KM IPB dan

ketersediaan dana kemahasiswaan.

Pasal 13

(1) Presiden mahasiswa mengajukan RAKM dengan disertai dokumen-

dokumen pendukung kepada DPM KM IPB selambat-lambatnya 14

hari setelah pelantikan DPM KM IPB.*

(2) Pembahasan RAKM dilaksanakan oleh Presiden Mahasiswa dengan

DPM KM IPB

(3) DPM KM berkoordinasi dengan LK KM IPB melalui forum keuangan

yang dihadiri oleh ketua dan bendahara LK KM IPB selambat-

lambatnya 14 hari setelah pengajuan oleh Presiden Mahasiswa.

(4) DPM KM berhak mengajukan perubahan RAKM yang diajukan oleh

Presiden Mahasiswa setelah ada pembahasan dan berkoordinasi dengan

LK KM IPB.

(5) Presiden Mahasiswa mengajukan revisi atas perubahan RAKM kepada

DPM KM IPB selambat-lambatnya 7 hari setelah DPM KM IPB

mengajukan perubahan RAKM.*

(6) Pengambilan keputusan RKAM tanpa perubahan atau dengan

perubahan dilaksanakan oleh DPM KM IPB melalui rapat pleno DPM

KM IPB dengan mempertimbangkan hasil koordinasi dengan LK KM

IPB.

(7) Apabila DPM KM IPB tidak menyetujui RAKM setelah perubahan

yang diajukan oleh presiden mahasiswa maka penentuan alokasi dana

LK KM IPB akan menggunakan formulasi anggaran KM tahun

sebelumnya.

(8) RAKM yang telah disetujui ditapkan menjadi UU Anggaran KM IPB

yang ditandatangani oleh Ketua DPM KM dan Presiden Mahasiswa.

Page 156: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

156

BAB V

ALOKASI KEUANGAN LK KM IPB

Pasal 14

(1) Alokasi dana LK KM IPB Pusat dan LK KM IPB wilayah (Fakultas,

Diploma, dan PKU) disusun dengan pertimbangan jumlah LK KM IPB

total yang berada pada tingkat Pusat, Fakultas, Diploma, dan PKU.

(2) Alokasi dana yang dimaksud pada ayat 1 menggunakan rincian sebagai

berikut

a) LK KM IPB pusat = x jumlah dana

kemahasiswaan yang tersedia

b) LK KM IPB wilayah = x

jumlah dana kemahasiswaan yang tersedia.

(3) Penyusunan alokasi dana menggunakan sumber dana fix cost serta

variabel cost.

(4) Penentuan dana fix cost disusun berdasarkan pada kebutuhan dasar

dalam penyelenggaraan LK KM IPB.

(5) Penentuan variabel cost untuk alokasi dana pada tingkat LK KM IPB

Pusat untuk masing-masing lembaga di dasarkan pada

a) Penyerapan dana kepengurusan 1 tahun sebelumnya.

b) LK KM IPB yang baru disahkan menjadi anggota KM IPB dalam

kurun waktu 1 tahun terakhir menggunakan dana fix cost yang

telah disetujui oleh DPM KM.*

c) Dokumentasi ketepatan administrasi dan keuangan yang terekam

pada arsip DPM KM IPB.

d) Akses sumber dana LK KM IPB.

(6) Alokasi dana untuk masing-masing Fakultas disusun berdasarkan

a. Penyerapan total dana pada kepengurusan 1 tahun sebelumnya.

b. Jumlah mahasiswa di masing-masing fakultas.

c. Jumlah LK KM IPB di masing-masing fakultas.

d. Akses sumber dana.*

BAB VI

PELAKSANAAN RAKM

Pasal 15

(1) Setelah UU Anggaran KM IPB ditetapkan maka setiap LK KM IPB

wajib menyusun RKAT yang sesuai dengan alokasi dana yang didapat

oleh masing-masing LK KM IPB.

(2) DPM (KM,Fakultas,Diploma,PKU) berhak mengajukan usulan

perubahan atas RKAT yang diajukan oleh LK KM IPB.

(3) Usulan perubahan yang diajukan DPM KM sebagaimana ayat 2

didasarkan pada

a) Tugas pokok dan fungsi LK KM IPB yang bersangkutan

b) Alokasi dana yang diperoleh.

c) Kepatutan dalam rencana penggunaan dana.

d) Persyaratan dari institusi terkait penggunaan dana kemahasiswaan.

Page 157: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

157

Pasal 16

(1) Saldo dana positif atas pelaksanaan suatu kegiatan yang berasal dari

DK maupun dana non DK, maka saldo tersebut harus digunakan untuk

kegiatan LK KM IPB yang bersangkutan.*

(2) Saldo dana negatif atas pelaksanaan suatu kegiatan maka penyelesaian

diserahkan ke LK KM IPB yang bersangkutan.

BAB VII

MEKANISME PENGAJUAN DANA

Pasal 17

(1) Nominal dana kemahasiswaan yang diajukan pada proposal disesuaikan

dengan RKAT lembaga yang telah diajukan pada awal kepengurusan

dengan format proposal yang akan diatur dalam peraturan lainnya.

(2) Dana kemahasiswaan hanya dapat diperoleh bila mengajukan proposal

kegiatan yang telah disetujui oleh DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU)

dan Direktur PKU/Wakil dekan/Direktur Program Diploma/ WRAK

(dalam hal ini Dirmawa).

(3) Mekanisme pengajuan dan pencairan DK untuk LK KM IPB diatur

dalam SOP Administrasi dan Keuangan.*

BAB VIII

PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 18

(1) Setiap LK KM IPB KM IPB menyusun laporan sebagai bentuk

pertangggungjawaban dari pelaksanaan Anggaran KM.

(2) Laporan yang dimaksud ayat 1 meliputi

a) Laporan kegiatan.

b) Laporan tengan tahun.

c) Laporan akhir masa kepengurusan.

(3) Pelaporan dana sekurang-kurangnya terdiri dari

a) Pemasukan yang meliputi tanggal pemasukan, jumlah dana, bukti

penerimaan dana, dan penerima dana.

b) Pengeluaran yang meliputi tanggal uang keluar, transaksi, nomor

nota, nota transaksi, jumlah dana, penanggung jawab, dan saldo.

Pasal 19

(1) Mekanisme dan waktu penyerahan LPJ kegiatan diatur dalam SOP

Administrasi dan Keuangan.*

(2) Jika ayat 1 diatas tidak dipenuhi atau terjadi keterlambatan penyerahan

LPJ maka DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU) berhak menangguhkan

penurunan dana kegiatan LK yang bersangkutan.

(3) Untuk kegiatan rutin yang kontinyu pelaksanaannya, penyelenggara

harus membuat laporan keuangan setiap bulannya yang diserahkan

kepada DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU).

Page 158: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

158

(4) Kegiatan yang bersifat rangkaian harus membuat progress report setiap

selesai rangkaian kegiatan yang diserahkan kepada DPM

(KM/Fakultas/Diploma/PKU)

(5) Kegiatan yang diundur atau dipindah waktunya atau digagalkan LK

KM IPB, ketua LK KM IPB harus memberikan laporan secara tertulis

kepada DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU).

(6) Kegiatan yang diundur atau ditunda atau bahkan digagalkan LK KM

IPB karena suatu sebab dan DK sudah diambil, maka Penanggung

Jawab (PJ) kegiatan WAJIB memberikan laporan secara tertulis kepada

DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU) setelah mendapat persetujuan

Ketua lembaga yang bersangkutan.

(7) Kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan atau digagalkan LK KM IPB

karena suatu sebab sedangkan dana DK belum diambil maka dana DK

tersebut akan dialihkan untuk kegiatan lain dari LK tersebut dalam

periode yang sama.*

(8) DK yang sudah diambil sedangkan kegiatan digagalkan LK KM IPB

dan sudah berjalan dengan sebab yang dapat dipertanggungjawabkan

maka DK tersebut akan diberikan sebesar pembelanjaan yang dilakukan

dari DK yang diajukan serta sisanya dialihkan untuk kegiatan lain dari

LK tersebut dalam periode yang sama.*

(9) Apabila kegiatan pada ayat (7) dan/atau ayat (8) adalah program kerja

terakhir dan program kerja lain sudah selesai, maka DPM

(KM/Fakultas/Diploma/PKU) berhak mengalihkan dana DK tersebut

kepada LK KM IPB lain.*

(10) Kegiatan yang ingin diwariskan untuk periode selanjutnya, tidak dapat

menggunakan dana DK pada periode saat ini.*

Pasal 20

(1) DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU) berhak melaksanakan pengalihan

dana karena sebab yang menurut pandangan DPM

(KM/Fakultas/Diploma/PKU) dana kegiatan tersebut dapat dialihkan

kepada LK lain.

(2) DPM KM berhak mengalihkan dana LK KM IPB apabila LK KM IPB

tidak mengajukan dana selama 4 bulan setelah UU Anggaran KM IPB

disahkan.

BAB IX

AUDIT DANA KEMAHASISWAAN

Pasal 21

(1) DPM KM berhak melakukan pengauditan atas penggunaan dana

kemahasiswaan.

(2) DPM (Fakultas/ Diploma/PKU) berhak melakukan pengauditan

terhadap LK KM IPB yang terdapat di Fakultas.

(3) Pengauditan bertujuan mengidentifikasi penggunaan dana yang

memerlukan perbaikan atau penyempurnaan dalam rangka memberikan

rekomendasi, agar pengelolaan keuangan LK KM IPB dapat

dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif sesuai dengan

rencana dan ketentuan yang ditetapkan.

Page 159: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

159

(4) Apabila terdapat perbedaan antara bukti pengeluaran dan jumlah

pengeluaran dana dalam laporan maka LK KM IPB yang bersangkutan

wajib memperbaiki laporan pertanggungjawaban.

(5) Apabila ayat 4 tidak dipenuhi oleh LK KM IPB yang bersangkutan

DPM (KM/Fakultas/Diploma/PKU) berhak menangguhkan pendanaan

LK KM IPB yang bersangkutan sampai batas waktu tertentu.

(6) Apabila terindikasi adanya penyimpangan dalam penggunaan dana,

maka DPM KM berhak melakukan pengauditan luar biasa.

Pasal 22

Dalam pengauditan penggunaan dana kemahasiswaan DPM KM berhak:

a) Meminta keterangan terhadap berbagai pihak.

b) Meminta dokumen yang diperlukan dalam pemeriksaan kepada

LK KM IPB yang bersangkutan.

Pasal 23

(1) Setelah melakukan pengauditan luar biasa, DPM KM membuat laporan

hasil audit disertai tanggapan dari LK KM IPB yang bersangkutan.

(2) Hasil pengauditan diserahkan kepada LK KM IPB yang bersangkutan.

(3) Laporan pengauditan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berisi

evaluasi penggunaan dana serta rekomendasi.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

(1) Ketentuan yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur dalam

peraturan lain.

(2) Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG NOMOR 002 TAHUN 2014

TENTANG

KEUANGAN KELUARGA MAHASUSWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Ruang lingkup yang dimaksud merupakan hal-hal yang diatur dalam

peraturan ini

a) Penerimaan pendanaan yang dimaksud merupakan pemasukan

bagi LK KM IPB.

b) Cukup jelas

c) Kas lembaga kemahasiswaan yang dimaksud merupakan kas

lembaga kemahasiswaan yang berasal dari iuaran anggota, saldo

dana kepengurusan sebelumnnya.

d) Cukup jelas

Page 160: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

160

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6

Cukup jelas

Pasal 7

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2)

Fungsi Budgetting yang dimakasud adalah fungsi dalam membahas dan

menyetujui RAKM, Fungsi pengaturan keuangan untuk LK KM IPB

yang meliputi alokasi, distribusi, pengawasan serta pengevaluasian

penggunaan dana kemahasiswaan IPB.

Fungsi Controlling yang dimaksud merupakan fungsi terhadap

pengawasan penggunaan dana.

Pasal 8

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2)

Setiap LK KM IPB harus menyususn RKAT pada awal kepengurusan

dengan waktu yang akan ditentukan oleh DPM KM.

Ayat (3)

Perundang-undangan yang dimaksud adalah sesuai dengan peraturan

yang telah ditetapkan oleh DPM KM.

Terbuka yang dimakasud adalah keuangan KM IPB dapat dijelaskan

sumbernya, penggunaannya kepada mahasiswa.

Kepatutan yang dimaksud adalah selayaknya, sepantasnya dan sesuai

dengan batas-batas dalam penggunaan anggaran.

Pasal 9

a) Cukup jelas

b) Dokumen yang dimaksud adalah penyususnan proposal, LPJ, bukti

pengeluaran, pembukuan dalam penggunaan anggaran dan dokumen lain

yang digunakan dalam pelaksanaan anggaran

c) Cukup jelas

d) Melaksanakan usaha-usaha yang sah yang dimaksud adalah membuat

kebijakan dalam memperoleh dana untuk penyelenggaraan LK.

e) Cukup jelas

Pasal 10

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat 2

a) Cukup jelas

b) Cukup jelas

c) Alokasi dana yang dimaksud untuk MPM KM, DPM KM, BEM

KM, masing-masing UKM dan masing-masing Fakultas, PKU dan

Diploma

d) Setelah Fakultas, Diploma dan PKU mendapatkan alokasi dana

maka pembuatan alokasi untuk masing-masing LK di Fakultas,

Diploma dan PKU diserahkan kepada DPM (Fak, Diploma, PKU)

Page 161: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

161

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Ketersediaan dana kemahasiswaan yang dimaksud adalah nominal

dana yang dialokasikan institusi untuk dikelola oleh KM IPB

Pasal 13

Ayat (1)

Dokumen-dokumen pendukung yang dimaksud adalah data

penyerapan dana, data administrasi dan keuangan, serta berbagai data

yang mendukung dan menjadi dasar penyusunan RAKM

Ayat (2)

Pembahasan yang dimaksud dapat dilaksanakan melalui rakor DPM

KM dan Presiden mahasiswa. Presiden mahasiswa dapat membuat tim

untuk penyusunan RAKM.

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Ayat (6)

Cukup jelas

Ayat (7)

Cukup jelas

Ayat (8)

Cukup jelas

Pasal 14

Ayat (1)

LK KM IPB pusat yang dimaksud adalah MPM KM, DPM KM, BEM

KM dan UKM

LK KM IPB Wilayah yang dimaksud adalah DPM (Fak, Diploma,

PKU), BEM (Fak, Diploma, PKU) dan Himpunan Profesi

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Gabungan antara dana Fix cost dan variabel cost ini dapat disebut

dengan Dana Operasional LK KM.

Ayat (4)

Kebutuhan dasar yang dimaksud adalah kebutuhan yang mendasar

untuk penyelenggaraan LK sesuai dengas tugas pokok dan fungsi LK

yang bersangkutan.

Ayat (5)

Penentuan presentase untuk masing-masing varibel disesuaikan

dengan kondisi dan arah pengembangan KM IPB.

d)Akses sumber dana yang dimaksud adalah sumber dana yang dapat

diakses oleh LK KM IPB. Semakin baik akses sumber dana, maka

skor semakin kecil.

Ayat (6)

Page 162: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

162

d) Akses sumber dana yang dimaksud adalah sumber dana yang dapat

diakses oleh LK KM IPB. Semakin baik akses sumber dana, maka

skor semakin kecil.

Pasal 15

Ayat (1)

Penyusunan RKAT sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh

DPM KM.

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Waktu penyerahan laporan ditentukan oleh DPM KM.

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Ayat (1)

Pandangan DPM (KM/ Fak/ Diploma/PKU) yang dimaksud adalah

pendapat DPM (KM/ Fak/ Diploma/PKU) mengenai suatu kondisi

kegiatan LK yang diputuskan dalam rapat pelno DPM (KM/ Fak/

Diploma/PKU).

Pasal 21

Cukup jelas

Pasal 22

Cukup jelas

Pasal 23

Cukup jelas

Pasal 24

Cukup jelas

Page 163: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

163

UNDANG UNDANG

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NO. 001 TAHUN 2015

TENTANG

TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN

KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mengingat :

1. Undang-undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor Tahun 2011 BAB III tentang DPM KM IPB dan BAB X

tentang Tata Urutan Sumber Hukum KM IPB pasal 39.

2. Keputusan Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor No 005/KPTS/DPM-KMIPB/IV/2014

tentang Tata Kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Menimbang :

1. Bahwa Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor memiliki tugas membuat aturan Tata Cara

Pembuatan Perundang Undangan

2. Bahwa perlu ditetapkannya Tata Cara Pembuatan Peraturan

Perundang-undangan Institut Pertanian Bogor

Memperhatikan :

1. Pendapat pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

pada rapat panitia kerja Tata Cara Pembuatan Peraturan

Perundang-Undangan

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam Uji Materi Draft Tata

Cara Pembuatan Peraturan Perundang- Undangan Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

4. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi

pada rapat pleno DPM KM IPB tertanggal 9 dan 10 Maret 2015

Memutuskan :

Menetapkan Undang-Undang Tata Cara Pembuatan Peraturan

Perundang-undangan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Page 164: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

164

BAB I

Ketentuan Umum

Pasal 1

Nama, Istilah, dan Singkatan

(1) KM IPB adalah Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(2) UUD KM IPB Tahun 2011 adalah Undang-Undang Dasar Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011.

(3) MPM KM IPB adalah Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(4) DPM KM IPB adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(5) BEM KM IPB adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(6) Presma KM IPB adalah Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor.

(7) DPM Fakultas/PKU/Diploma adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa

Fakultas/ PKU/Diploma.

(8) BEM Fakultas PKU/Diploma adalah Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas/PKU/Diploma.

(9) Pembuatan Peraturan Perundang-undangan mencakup tahapan

perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan dan pengundangan.

(10) Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat

norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau

ditetapkan oleh lembaga kemahasiswaan atau lembaga yang

berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Undang-Undang

Tata Cara Pembuatan Peraturan Perundang-undangan Keluarga

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

(11) Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang

selanjutnya disingkat dengan UU KM IPB adalah Peraturan

Perundang-undangan yang dibentuk oleh DPM KM IPB.

(12) Peraturan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor yang selanjutnya disingkat Peraturan BEM KM IPB

adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh BEM KM

IPB dan ditandatangani oleh Presma KM IPB.

(13) Keputusan Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor yang selanjutnya disingkat Kepres KM IPB adalah

Peraturan Perundang-undangan yang diputuskan oleh Presma KM IPB

untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang

lebih tinggi atau dalam melaksanakan kewenangan.

(14) Keputusan Menteri Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor yang selanjutnya disingkat Kepmen BEM

KM IPB adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk dan

diputuskan oleh Menteri BEM KM IPB dengan persetujuan bersama

Presma KM IPB untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-

undangan yang lebih tinggi atau dalam melaksanakan kewenangan.

(15) Peraturan Fakultas/PKU/Diploma adalah Peraturan Perundang-

undangan yang dibentuk dan diputuskan oleh DPM

Page 165: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

165

Fakultas/PKU/Diploma melalui mekanisme Sidang Istimewa atau

Sidang Umum DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(16) Program Legislasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang

selanjutnya disebut Proleg KM IPB adalah instrumen perencanaan

program pembentukan UU KM IPB yang disusun secara terencana,

terpadu, dan sistematis.

(17) Program Legislasi Fakultas/PKU/Diploma yang selanjutnya disebut

Proleg Fakultas/PKU/Diploma adalah instrumen perencanaan program

pembentukan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang disusun secara

terencana, terpadu, dan sistematis.

(18) Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan adalah materi yang

dimuat dalam Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan jenis,

fungsi, dan hierarki tata urututan sumber hukum KM IPB.

(19) Pantia Khusus yang selanjutnya disebut Pansus adalah panitia yang

ditunjuk Lambaga Kemahasiswaan yang berwenang yang berfungsi

untuk menyusun Rancangan perundang-undangan KM IPB sesuai

dengan Tata Urutan Sumber Hukum KM IPB.

Pasal 2

Maksud dan Tujuan

(1) Maksud ditetapkannya Undang-Undang tata cara pembuatan peraturan

perundang-undangan ini untuk memberikan arahan kepada lembaga

kemahasiswaan dalam merancang dan menetapkan aturan perundang-

perundangan.

(2) Tujuan ditetapkannya Undang-Undang tata cara pembuatan peraturan

perundang-undangan agar setiap peraturan perundang-undangan yang

dibuat bersinergi dengan Tata Urutan Sumber Hukum KM IPB.

Pasal 3

Landasan

Undang-Undang Dasar KM IPB tahun 2011 merupakan Konstitusi dasar

dalam Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 4

Peraturan Perundang-undangan yang diatur dalam Undang-Undang ini

meliputi UU KM IPB IPB dan Peraturan Perundang-undangan di bawahnya.

BAB II

ASAS PEMBENTUKAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pasal 5

Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan

berdasarkan pada asas pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang baik,

yang meliputi:

a. kejelasan tujuan;

b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;

c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;

d. dapat dilaksanakan;

Page 166: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

166

e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;

f. kejelasan rumusan; dan

g. keterbukaan.

Pasal 6

Materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus mencerminkan asas:

a. pengayoman;

b. kemahasiswaan;

c. kekeluargaan;

d. keadilan;

e. kesamaan kedudukan dalam hukum kelembagaan;

f. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau

g. keseimbangan dan keserasian.

BAB III

JENIS, HIERARKI DAN MATERI PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN

Pasal 7

(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan UUD

KM IPB 2011 Bab X Tentang Tata urutan sumber hukum KM IPB

pasal 39 ayat (2) terdiri atas:

a. Undang-Undang Dasar KM IPB 2011

b. Ketetapan MPM KM IPB

c. Undang Undang KM IPB

d. Peraturan BEM KM IPB

e. Keputusan Presiden Mahasiswa KM IPB

f. Keputusan Menteri BEM KM IPB

g. Peraturan Fakultas/PKU/Diploma/PKU

(2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan

hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 8

(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh

MPM KM IPB, DPM KM IPB, DPM Fakultas/PKU/Diploma, atau

lembaga kemahasiswaan lainnya dibentuk dengan UUD KM IPB 2011

atau berdasarkan kewenangan.

(2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat

sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang

lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.

Pasal 9

Dalam suatu Peraturan Perundang-undangan yang diduga bertentangan

dengan Undang-Undang KM IPB, pengujiannya dilakukan dengan

mekanisme Judicial Review oleh MPM KM IPB.

Page 167: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

167

Pasal 10

Materi muatan yang harus diatur dengan UU KM IPB berisi:

a. pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD KM IPB 2011;

b. perintah UUD KM IPB 2011 untuk diatur dengan/dalam UU KM IPB;

c. tindak lanjut atas putusan MPM KM IPB; dan/atau

d. pemenuhan kebutuhan hukum dalam kelembagaan.

Pasal 11

Materi muatan Peraturan BEM KM IPB berisi materi untuk menjalankan

Peraturan perundangundangan yang lebih tinggi sebagaimana mestinya.

Pasal 12

Materi muatan Keputusan Presiden Mahasiswa berisi materi untuk

menjalankan Peraturan perundangundangan yang lebih tinggi atau materi

untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan kelembagaan.

Pasal 13

Materi muatan Keputusan Menteri BEM KM IPB berisi materi untuk

menjalankan Peraturan perundangundangan yang lebih tinggi atau materi

untuk melaksanakan penyelenggaraan kewenangan kementeriannya.

Pasal 14

Materi muatan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma/PKU/Diploma berisi

materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus Fakultas/PKU/Diploma

dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundangundangan yang lebih

tinggi.

BAB IV

PERENCANAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Bagian Kesatu

Perencanaan Undang-Undang Keluarga Mahasiswa

Pasal 15

Perencanaan penyusunan UU KM IPB dilakukan dalam Proleg KM IPB.

Pasal 16

Proleg KM IPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal (15) merupakan skala

prioritas program pembentukan UU KM IPB dalam rangka mewujudkan

sistem hukum kelembagaan.

Pasal 17

Dalam penyusunan Proleg sebagaimana dimaksud dalam Pasal (15),

penyusunan daftar Rancangan UU KM IPB didasarkan minimal salah satu

dari:

a. UUD KM IPB 2011;

b. Ketetapan MPM KM IPB;

c. UU KM IPB lainnya;

Page 168: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

168

d. aspirasi dan kebutuhan hukum kelembagaan.

Pasal 18

(1) Proleg KM IPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal (15) memuat

program pembentukan UU KM IPB dengan judul Rancangan UU KM

IPB, materi yang diatur, dan keterkaitannya dengan Peraturan

Perundang-undangan lainnya.

(2) Materi yang diatur dan keterkaitannya dengan Peraturan Perundang-

undangan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

keterangan mengenai konsepsi Rancangan UU KM IPB yang meliputi:

a. latar belakang dan tujuan penyusunan;

b. sasaran; dan

c. arah kebijakan.

Pasal 19

(1) Penyusunan Proleg KM IPB dilaksanakan oleh DPM KM IPB dan

Presma KM IPB.

(2) Proleg KM IPB ditetapkan berdasarkan skala prioritas pembentukan

Rancangan UU KM IPB.

(3) Penyusunan dan penetapan Proleg KM IPB dilakukan maksimal 75 hari

setelah dilantiknya kepengurusan keanggotaan DPM KM IPB sebagai

Proleg KM IPB untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

(4) Proleg dapat dievaluasi pada akhir kepengurusan untuk menetapkan

proleg prioritas periode kepengurusan berikutnya.

Pasal 20

(1) Penyusunan Proleg antara DPM KM IPB dan Presma KM IPB

dikoordinasikan oleh DPM KM IPB.

(2) Penyusunan Proleg di lingkungan DPM KM IPB dilakukan dengan

mempertimbangkan usulan dari anggota DPM KM IPB.

Pasal 21

(1) Hasil penyusunan Proleg antara DPM KM IPB dan Presma KM IPB

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) disepakati menjadi

Proleg KM IPB dan ditetapkan dalam rapat pleno DPM KM IPB.

(2) Proleg sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

Keputusan DPM KM IPB.

Pasal 22

Dalam keadaan tertentu, DPM KM IPB dan/atau Presma KM IPB dapat

mengajukan Rancangan UU KM IPB di luar Proleg, didasarkan untuk

mengatasi keadaan konflik atau keadaan tertentu lainnya yang memastikan

adanya urgensi kelembagaan atas suatu Rancangan UU KM IPB yang dapat

disetujui bersama oleh DPM KM IPB dan Presma KM IPB.

Bagian Kedua

Perencanaan Peraturan Badan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Page 169: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

169

Pasal 23

Perencanaan Peraturan BEM KM IPB dilakukan dalam suatu program

penyusunan Peraturan BEM KM IPB.

Pasal 24

(1) Perencanaan penyusunan Peraturan BEM KM IPB sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 memuat daftar judul dan pokok materi

muatan Rancangan Peraturan BEM KM IPB untuk menjalankan UUD

KM IPB Tahun 2011, TAP MPM KM IPB dan UU KM IPB.

(2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan untuk

jangka waktu minimal 1 (satu) tahun periode kepengurusan.

Pasal 25

(1) Perencanaan penyusunan Peraturan BEM KM IPB sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 24 dikoordinasikan oleh Presma KM IPB

melalui panitia khusus.

(2) Perencanaan penyusunan Peraturan BEM KM IPB sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan BEM KM IPB

yang disusun oleh pansus.

Bagian Ketiga

Perencanaan Keputusan Presiden Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Pasal 26

Perencanaan Kepres KM IPB dilakukan dalam suatu program penyusunan

Kepres KM IPB.

Pasal 27

(1) Perencanaan penyusunan Kepres KM IPB sebagaimana dimaksud

dalam Pasal (26) memuat daftar judul dan pokok materi muatan

Rancangan Kepres KM IPB untuk menjalankan UUD KM IPB Tahun

2011, TAP MPM KM IPB, UU KM IPB dan Peraturan BEM KM IPB.

(2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan untuk

jangka waktu yang disesuaikan dengan kondisional permasalahannya.

Pasal 28

(1) Perencanaan penyusunan Kepres KM IPB sebagaimana dimaksud

dalam Pasal (27) dikoordinasikan oleh Pansus.

(2) Perencanaan penyusunan Kepres KM IPB sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden Mahasiswa.

Bagian Keempat

Perencanaan Keputusan Menteri Badan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Page 170: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

170

Pasal 29

Perencanaan Kepmen BEM KM IPB dilakukan dalam suatu program

penyusunan Kepmen BEM KM IPB.

Pasal 30

(1) Perencanaan penyusunan Kepmen BEM KM IPB sebagaimana

dimaksud dalam Pasal (29) memuat daftar judul dan pokok materi

muatan Rancangan Kepmen BEM KM IPB untuk menjalankan UUD

KM IPB Tahun 2011, TAP MPM KM IPB, UU KM IPB, Peraturan

BEM KM IPB dan Kepres KM IPB.

(2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan untuk

jangka waktu disesuaikan kondisional permasalahan.

Pasal 31

(1) Perencanaan penyusunan Kepmen BEM KM IPB sebagaimana

dimaksud dalam Pasal (30) dikoordinasikan oleh masing-masing

Kementrian BEM KM IPB.

(2) Perencanaan penyusunan Kepmen BEM KM IPB sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri BEM

KM IPB.

Bagian Kelima

Perencanaan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma/PKU/Diploma

Pasal 32

Perencanaan penyusunan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma/PKU/Diploma

dilakukan dalam Proleg DPM Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 33

1) Proleg fakultas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (32) memuat

program pembentukan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma dengan judul

Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma, materi yang diatur, dan

keterkaitannya minimal salah satu dengan UUD KM IPB Tahun 2011,

TAP MPM KM IPB, UU KM IPB , Peraturan BEM KM IPB , Kepres

KM IPB dan Kepmen BEM KM IPB.

2) Materi yang diatur serta keterkaitannya dengan Peraturan Perundang-

undangan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

keterangan mengenai konsepsi Rancangan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma yang meliputi:

a. latar belakang dan tujuan penyusunan;

b. sasaran yang ingin diwujudkan;

c. pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur

d. jangkauan dan arah pengaturan.

Pasal 34

(1) Penyusunan Proleg Fakultas/PKU/Diploma dilaksanakan oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma dan Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma.

Page 171: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

171

(2) Proleg Fakultas/PKU/Diploma ditetapkan untuk jangka waktu

berdasarkan skala prioritas pembentukan Rancangan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma.

(3) Penyusunan dan penetapan Proleg Fakultas/PKU/Diploma dilakukan

maksimal 75 hari setelah dilantiknya kepengurusan keanggotaan DPM

Fakultas/PKU/Diploma sebagai Proleg untuk jangka waktu 1 (satu)

tahun.

(4) Proleg dapat dievaluasi pada akhir kepengurusan untuk menetapkan

proleg prioritas periode kepengurusan berikutnya.

Pasal 35

Dalam penyusunan Proleg Fakultas/PKU/Diploma sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 34 ayat (1), penyusunan daftar rancangan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma didasarkan atas:

a. perintah Peraturan Perundang-undangan lebih tinggi;

b. rencana kelembagaan Fakultas/PKU/Diploma;

c. aspirasi mahasiswa Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 36

(1) Penyusunan Proleg Fakultas/PKU/Diploma dikoordinasikan oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma melalui alat kelengkapan DPM

Fakultas/PKU/Diploma yang khusus menangani bidang legislasi.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan Proleg

Fakultas/PKU/Diploma di lingkungan DPM Fakultas/PKU/Diploma

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Keputusan DPM

Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 37

Hasil penyusunan Proleg Fakultas/PKU/Diploma sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 36 ayat (1) disepakati menjadi Proleg Fakultas/PKU/Diploma

dan ditetapkan dalam Keputusan DPM Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 38

Dalam keadaan tertentu, DPM Fakultas/PKU/Diploma dan/atau Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma dapat mengajukan Rancangan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma di luar Proleg Fakultas/PKU/Diploma, didasarkan

untuk mengatasi keadaan konflik atau keadaan tertentu lainnya yang

memastikan adanya urgensi kelembagaan atas suatu Rancangan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma yang dapat disetujui bersama oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma dan Ketua Fakultas/PKU/Diploma.

BAB V

PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Bagian Kesatu

Penyusunan Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Page 172: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

172

Pasal 39

Rancangan UU KM IPB dapat berasal dari DPM KM IPB dan/atau Presma

KM IPB.

Pasal 40

(1) Rancangan UU KM IPB, baik yang berasal dari DPM KM IPB maupun

Presma KM IPB disusun berdasarkan Proleg.

(2) Rancangan UU KM IPB dari DPM KM IPB diajukan oleh anggota

DPM KM IPB atau alat kelengkapan DPM KM IPB yang khusus

menangani bidang legislasi.

(3) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan

UU KM IPB yang berasal dari DPM KM IPB dikoordinasikan oleh alat

kelengkapan DPM KM IPB yang khusus menangani bidang legislasi.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mempersiapkan Rancangan

Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Keputusan DPM KM IPB.

Pasal 41

(1) Rancangan UU KM IPB yang diajukan oleh Presma KM IPB disiapkan

oleh pansus yang dibentuk oleh Presma KM IPB.

(2) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan

Undang-Undang yang berasal dari Presma KM IPB dikoordinasikan

oleh Pansus.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mempersiapkan Rancangan

UU KM IPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Keputusan Presiden Mahasiswa.

Pasal 42

(1) Rancangan UU KM IPB dari DPM KM IPB disampaikan dengan surat

pimpinan DPM KM IPB kepada Presma KM IPB.

(2) Presma KM IPB melalui Pansus akan membahas Rancangan UU KM

IPB bersama DPM KM IPB dalam jangka waktu maksimal 30 (tiga

puluh) hari terhitung sejak surat pimpinan DPM KM IPB diterima.

Pasal 43

(1) Rancangan UU KM IPB dari Presma KM IPB diajukan dengan surat

Presma KM IPB kepada pimpinan DPM KM IPB.

(2) Surat Presma KM IPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat

penunjukan Pansus yang ditugasi mewakili Presma KM IPB dalam

melakukan pembahasan Rancangan Undang-Undang bersama DPM

KM IPB.

(3) DPM KM IPB mulai membahas Rancangan UU KM IPB sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh)

hari terhitung sejak surat Presma KM IPB diterima.

(4) Untuk keperluan pembahasan Rancangan UU KM IPB di DPM KM

IPB, Pansus memperbanyak naskah Rancangan UU KM IPB tersebut

dalam jumlah yang diperlukan.

Page 173: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

173

Pasal 44

Apabila dalam satu masa kepengurusan DPM KM IPB dan Presma KM IPB

menyampaikan Rancangan Undang-Undang mengenai materi yang sama,

yang dibahas adalah Rancangan Undang-Undang yang disampaikan oleh

DPM KM IPB dan Rancangan Undang-Undang yang disampaikan Presma

KM IPB digunakan sebagai bahan untuk dikombinasikan.

Bagian Kedua

Penyusunan Peraturan Badan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Pasal 45

(1) Dalam penyusunan Rancangan Peraturan BEM KM IPB, Presma KM

IPB membentuk Pansus.

(2) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Peraturan

BEM KM IPB dikoordinasikan oleh Pansus.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan Pansus,

pengharmonisasian, penyusunan, dan penyampaian Rancangan

Peraturan BEM KM IPB diatur dalam Keputusan BEM KM IPB.

Bagian Ketiga

Penyusunan Keputusan Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor

Pasal 46

(1) Dalam penyusunan Rancangan Keputusan Presiden Mahasiswa, Presma

KM IPB membentuk Pansus.

(2) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan

Keputusan Presiden Mahasiswa dikoordinasikan oleh Pansus.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan Pansus,

pengharmonisasian, penyusunan, dan penyampaian Rancangan

Keputusan Presiden Mahasiswa diatur dalam Keputusan BEM KM IPB.

Bagian Keempat

Penyusunan Keputusan Menteri Badan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Pasal 47

(1) Dalam penyusunan Rancangan Keputusan Menteri BEM KM IPB,

Menteri membentuk Pansus di dalam kementerian.

(2) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan

Keputusan Menteri BEM KM IPB dikoordinasikan oleh Pansus.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan Pansus,

pengharmonisasian, penyusunan, dan penyampaian Rancangan

Keputusan Menteri BEM KM IPB diatur dalam Keputusan BEM KM

IPB.

Page 174: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

174

Bagian Kelima

Penyusunan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma

Pasal 48

(1) Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma dapat berasal dari DPM

Fakultas/PKU/ Diploma dan/atau BEM Fakultas/PKU/Diploma.

(2) Dalam hal Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma mengenai:

a. Pembuatan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma; atau

b. Perubahan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang hanya terbatas

mengubah beberapa materi, disertai dengan keterangan yang

memuat pokok pikiran dan materi muatan yang diatur; atau

c. Pencabutan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 49

(1) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan

Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang berasal dari DPM

Fakultas/PKU/Diploma dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPM

Fakultas/PKU/Diploma yang khusus menangani bidang legislasi.

(2) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan

Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang berasal dari BEM

Fakultas/PKU/Diploma dikoordinasikan oleh Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma melalui Pansus.

Pasal 50

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan Rancangan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma yang berasal dari BEM Fakultas/PKU/Diploma

diatur dengan Keputusan Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 51

(1) Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma dapat diajukan oleh

anggota atau alat kelengkapan DPM Fakultas/PKU/Diploma yang

khusus menangani bidang legislasi.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mempersiapkan Rancangan

Peraturan Fakultas/PKU/Diploma sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dalam Keputusan DPM Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 52

(1) Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang telah disiapkan oleh

DPM Fakultas/PKU/Diploma disampaikan dengan surat pimpinan

DPM Fakultas/PKU/Diploma kepada BEM Fakultas/PKU/Diploma.

(2) Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang telah disiapkan oleh

BEM Fakultas/PKU/Diploma disampaikan dengan surat pengantar

BEM Fakultas kepada pimpinan DPM Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 53

Apabila dalam satu masa sidang DPM Fakultas/PKU/Diploma dan

BEM Fakultas/PKU/Diploma menyampaikan Rancangan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma mengenai materi yang sama, yang dibahas

adalah Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang disampaikan

Page 175: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

175

oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma dan Rancangan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma yang disampaikan oleh BEM

Fakultas/PKU/Diploma digunakan sebagai bahan untuk

dikombinasikan.

BAB VI

TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pasal 54

(1) Penyusunan Rancangan Peraturan Perundangundangan dilakukan

sesuai dengan teknik penyusunan Peraturan Perundang-undangan.

(2) Ketentuan mengenai teknik penyusunan Peraturan Perundang-undangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini.

(3) Ketentuan mengenai perubahan terhadap teknik penyusunan Peraturan

Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur

dengan Keputusan DPM KM IPB .

BAB VII

PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

Bagian Kesatu

Pembahasan Rancangan UU KM IPB

Pasal 55

Pembahasan Rancangan UU KM IPB dilakukan oleh DPM KM IPB

bersama Presma KM IPB dan/atau Pansus yang ditugasi.

Pasal 56

Pembahasan Rancangan UU KM IPB dilakukan melalui 2 (dua) tingkat

pembicaraan.

Pasal 57

Dua tingkat pembicaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 terdiri atas:

a. pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, rapat gabungan komisi,

rapat Badan Legislasi, rapat Badan Administrasi dan Keuangan, atau

rapat Panitia Khusus; dan

b. pembicaraan tingkat II dalam rapat pleno.

Pasal 58

(1) Pembicaraan tingkat I dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:

a. pengantar musyawarah;

b. pembahasan daftar inventarisasi masalah; dan

c. penyampaian pendapat singkat.

(2) Dalam pengantar musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a:

Page 176: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

176

a. DPM KM IPB memberikan penjelasan dan Presma KM IPB

menyampaikan pandangan jika Rancangan UU KM IPB berasal

dari DPM KM IPB;

b. Presma KM IPB memberikan penjelasan dan DPM KM IPB

memberikan pandangan jika Rancangan UU KM IPB berasal dari

Presma KM IPB

(3) Daftar inventarisasi masalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b diajukan oleh:

a. Presma KM IPB jika Rancangan UU KM IPB berasal dari DPM

KM IPB; atau

b. DPM KM IPB jika Rancangan UU KM IPB berasal dari Presma

KM IPB

(4) Penyampaian pendapat singkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c disampaikan pada akhir pembicaraan tingkat I oleh:

a. DPM KM IPB;

b. Presma KM IPB.

(5) Dalam pembicaraan tingkat I dapat diundang pimpinan lembaga jika

materi Rancangan UU KM IPB berkaitan dengan lembaga lainnya.

Pasal 59

(1) Pembicaraan tingkat II merupakan pengambilan keputusan dalam rapat

pleno dengan kegiatan:

a. penyampaian laporan yang berisi proses, pendapat singkat DPM KM

IPB, pendapat singkat Presma KM IPB dan hasil pembicaraan

tingkat I;

b. pernyataan persetujuan atau penolakan dari anggota secara lisan yang

diminta oleh pimpinan rapat Pleno; dan

c. penyampaian pendapat akhir Presma KM IPB yang dilakukan oleh

Pansus.

(2) Dalam hal persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

tidak dapat dicapai secara musyawarah untuk mufakat, pengambilan

keputusan dilakukan berdasarkan mekanisme lobby dan jika masih

tidak menemukan hasil maka dilakukan mekanisme voting.

(3) Dalam hal Rancangan UU KM IPB tidak mendapat persetujuan

bersama antara DPM KM IPB dan Presma KM IPB, Rancangan UU

KM IPB tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam masa kerja DPM KM

IPB pada periode kepengurusan tersebut

Pasal 60

(1) Rancangan UU KM IPB dapat ditarik kembali sebelum dibahas

bersama oleh DPM KM IPB dan Presma KM IPB.

(2) Rancangan UU KM IPB yang sedang dibahas hanya dapat ditarik

kembali berdasarkan persetujuan bersama DPM KM IPB dan Presma

KM IPB.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penarikan kembali

Rancangan UU KM IPB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur

dengan Keputusan DPM KM IPB.

Page 177: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

177

Bagian Kedua

Pengesahan Rancangan UU KM IPB

Pasal 61

Undang-Undang yang telah disahkan oleh DPM KM IPB disampaikan oleh

Pimpinan DPM KM IPB kepada Presma KM IPB.

BAB VIII

PEMBAHASAN DAN PENETAPAN

RANCANGAN PERATURAN FAKULTAS/PKU/DIPLOMA

Bagian Kesatu

Pembahasan Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma

Pasal 62

(1) Pembahasan Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma dilakukan

oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma bersama Ketua BEM

Fakultas/PKU/Diploma.

(2) Pembahasan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

melalui tingkat-tingkat pembicaraan.

(3) Tingkat-tingkat pembicaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan dalam rapat komisi/panitia/badan/alat kelengkapan DPM

Fakultas/PKU/Diploma yang khusus menangani bidang legislasi dan

rapat Pleno.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembahasan Rancangan

Peraturan Fakultas/PKU/Diploma diatur dengan Keputusan DPM

Fakultas/PKU/Diploma.

Pasal 63

(1) Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma dapat ditarik kembali

sebelum dibahas bersama oleh DPM Fakultas/PKU/Diploma dan Ketua

BEM Fakultas/PKU/Diploma.

(2) Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang sedang dibahas

hanya dapat ditarik kembali berdasarkan persetujuan bersama DPM

Fakultas/PKU/Diploma dan Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penarikan kembali

Rancangan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma diatur dengan Keputusan

DPM Fakultas/PKU/Diploma.

Bagian Kedua

Pengesahan Peraturan Fakultas/PKU/Diploma

Pasal 64

(1) Peraturan Fakultas/PKU/Diploma disahkan dalam Sidang Istimewa

atau Sidang Umum DPM Fakultas/PKU/Diploma.

(2) Peraturan Fakultas/PKU/Diploma yang telah disahkan oleh DPM

Fakultas/PKU/Diploma disampaikan oleh Pimpinan DPM

Fakultas/PKU/Diploma kepada Ketua BEM Fakultas/PKU/Diploma.

Page 178: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

178

Ditetapkan pada acara Rapat Pleno

Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Bogor , 10 Maret 2015

Pukul 20.17 WIB

Pemimpin Rapat

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Institut Pertanian Bogor

Periode 2014/2015

ttd.

Wahyu Nustantomo

NIM.H34110084

Page 179: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

179

Lampiran

TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

SISTEMATIKA

KERANGKA PERATURAN PERUNDANG–UNDANGAN

A. JUDUL

1. Judul Peraturan Perundang–undangan memuat keterangan mengenai

jenis, nomor, tahun pengundangan atau penetapan, dan namaPeraturan

Perundang–undangan.

2. Judul Peraturan Perundang-undangan ditulis seluruhnya dengan huruf

kapital yang diletakkan di tengah marjin tanpa diakhiri tandabaca.

3. Pada nama Peraturan Perundang–undangan perubahan ditambahkan

frasa perubahan atas di depan judul Peraturan Perundang-undangan yang diubah.

B. PEMBUKAAN

1. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

2. Jabatan Pembentuk Peraturan Perundang-undangan

3. Surat Keputusan

a) Surat keputusan merupakan surat yang berisi peraturan yang berlaku ke

dalam LK yang bersangkutan, kecuali Keputusan Presiden Mahasiswa

KM IPB dan Keputusan Menteri BEM KM IPB.

b) Surat keputusan dibuat berdasarkan keputusan rapat pleno (DPM) atau

sidang (DPM fakultas)/rapat Kabinet (BEM)/rapat koordinasi anggota

(MPM)/rapat general atau rapat umum lainnya (LK selain DPM dan

BEM).

c) Di dalam surat keputusan minimal harus mencakup hal-hal berikut :

Mengingat : Hal-hal yang menjadi dasar hukum yang mendasari

dikeluarkannya surat keputusan, seperti UUD KM IPB tahun 2011, TAP

MPM KM IPB, Undang-Undang KM IPB, Peraturan BEM KM IPB,

Keputusan Presiden Mahasiswa KM IPB, Keputusan Menteri BEM KM

IPB, Peraturan Fakultas, GBHK, surat keputusan sebelumnya yang

relevan, dan/atau aturan-aturan lain yang dianggap penting dan

fundamental.

Menimbang : Hal-hal yang menjadi faktor pertimbangan/latar belakang

pembuatan, penetapan, dan pemberlakuan surat keputusan.

Memutuskan : Hal-hal yang menjadi keputusan/ketetapan dari surat

keputusan.

d) Penomoran surat keputusan memiliki format tersendiri yaitu:

Nomor

XXX*/KPTS AGENDA (PLENO/SI/SU) /LKX(UKM/HIMPRO/DPM

KM/DPM A/B/C/D/E/F/G/H/I/J/PKU)/ Bulan/Tahun *Penulisan nomor berdasarkan agenda

Page 180: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

180

4. Surat Ketetapan MPM KM/DPM Fakultas/PKU/Diploma

a) Surat ketetapan dibuat berdasarkan ketetapan dalam sidang MPM

KM/DPM fakultas.

b) Di dalam surat ketetapan minimal harus mencakup hal-hal berikut :

Mengingat: Hal-hal yang menjadi dasar hukum yang mendasari

dikeluarkannya surat ketetapan, seperti UUD KM IPB tahun 2011, TAP

MPM KM IPB, surat ketetapan sebelumnya yang relevan, (Undang-

Undang KM IPB, Peraturan BEM KM IPB, Keputusan Presiden

Mahasiswa KM IPB, Keputusan Menteri BEM KM IPB, Peraturan

Fakultas, hanya untuk DPM Fak/PKU/Diploma) dan/atau aturan-aturan

lain yang dianggap penting dan fundamental.

Menimbang: Hal-hal yang menjadi faktor pertimbangan/latar belakang

pembuatan, penetapan, dan pemberlakuan surat ketetapan.

Menetapkan: Hal-hal yang menjadi keputusan/ketetapan dari surat

ketetapan.

c) Penomoran surat ketetapan memiliki format tersendiri yaitu:

Nomor :

XXX*/TAP(spasi)AGENDA(SI/SU)/DPM(A/B/C/D/E/F/G/H/I/J/PKU

/MPM-KM)/ Bulan/Tahun *Penulisan nomor berdasarkan agenda

5. Undang-Undang Keluarga Mahasiswa

a) Undang-Undang dibuat berdasarkan keputusan dalam pleno DPM KM.

b) Di dalam konsideran undang-undang minimal harus mencakup hal-hal

berikut:

Mengingat: Hal-hal yang menjadi dasar hukum yang mendasari

dikeluarkannya undang-undang, seperti UUD KM IPB tahun 2011, TAP

MPM KM IPB, undang-undang sebelumnya yang relevan, atau aturan-

aturan lain yang dianggap penting dan fundamental.

Menimbang: Hal-hal yang menjadi faktor pertimbangan/latar belakang

pembuatan, penetapan, dan pemberlakuan undang-undang.

Menetapkan: Hal-hal yang menjadi keputusan/ketetapan dari undang-

undang.

c) Penomoran Undang-Undang memiliki format tersendiri yaitu:

Nomor :

XXX* Tahun YYYY *Penulisan nomor berdasarkan tahun UU diputuskan

6. Peraturan Fakultas/PKU/Diploma

a) Peraturan Fakultas/PKU/Diploma dibuat berdasarkan keputusan dalam

Sidang DPM Fakultas/PKU/Diploma.

b) Di dalam konsideran Peraturan Fakultas/PKU/Diploma minimal harus

mencakup hal-hal berikut :

Mengingat: Hal-hal yang menjadi dasar hukum yang mendasari

dikeluarkannya undang-undang, seperti UUD KM IPB tahun 2011, TAP

MPM KM IPB,UU KM IPB, Peraturan Fakultas/PKU/Diploma

sebelumnya yang relevan, atau aturan-aturan lain yang dianggap penting

dan fundamental.

Menimbang: Hal-hal yang menjadi faktor pertimbangan/latar belakang

pembuatan, penetapan, dan pemberlakuan Peraturan

Fakultas/PKU/Diploma.

Page 181: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

181

Menetapkan: Hal-hal yang menjadi keputusan/ketetapan dari undang-

undang.

c) Penomoran Peraturan Fakultas/PKU/Diploma memiliki format tersendiri

yaitu:

Nomor :

XXX* Tahun YYYY *Penulisan nomor berdasarkan tahun Peraturan Fakultas/PKU/Diploma

diputuskan

C. BATANG TUBUH

1. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua materi

muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan dalam pasal

atau beberapa pasal.

2. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh dikelompokkan ke

dalam:

i. Ketentuan Umum

Ketentuan umum berisi:

a. batasan pengertian atau definisi;

b. singkatan atau akronim yang dituangkan dalam batasan

pengertian atau definisi; dan/atau

c. hal-hal lain yang bersifat umum yang berlaku bagi pasal atau

beberapa pasal berikutnya antara lain ketentuan yang

mencerminkan asas, maksud, dan tujuan tanpa dirumuskan

tersendiri dalam pasal atau bab.

ii. Materi Pokok yang Diatur

iii. Ketentuan Penutup

Pada umumnya Ketentuan Penutup memuat ketentuan mengenai:

a. penunjukan organ atau alat kelengkapan yang melaksanakan

b. Peraturan Perundang-undangan;

c. nama singkat Peraturan Perundang-undangan;

d. status Peraturan Perundang-undangan yang sudah ada; dan

e. saat mulai berlaku Peraturan Perundang-undangan.

D. PENUTUP

E. PENJELASAN (jika diperlukan)

F. LAMPIRAN (jika diperlukan)

Page 182: Kata Pengantar - jurnalsayyid.files.wordpress.com · MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakan kebenaran

182