44
i Petunjuk Teknis PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PROVINSI ACEH Hak Cipta @ 2015. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh Alamat Penerbit Jl.P. Nyak Makam No.27, Lampineung – Banda Aceh 23125 Telp. : (0651) 7551811 Fax. : (0651) 7552077 E-mail : [email protected] Website : nad.litbang.pertanian.go.id Penyunting : Basri A. Bakar M. Ferizal Yenni Yusriani Desain/Layout : Fantashir A. Fuqara Irvandra Fatmal Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya Dicetak di Banda Aceh, Indonesia.

KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

i

Petunjuk Teknis

PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAHPANGAN LESTARI (M-KRPL) PROVINSI ACEH

Hak Cipta @ 2015. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian AcehAlamat PenerbitJl.P. Nyak Makam No.27, Lampineung – Banda Aceh 23125

Telp. : (0651) 7551811Fax. : (0651) 7552077E-mail : [email protected] : nad.litbang.pertanian.go.id

Penyunting :Basri A. Bakar

M. FerizalYenni Yusriani

Desain/Layout :Fantashir A. Fuqara

Irvandra Fatmal

Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernyaDicetak di Banda Aceh, Indonesia.

Page 2: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

ii

KATA PENGANTAR

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh (BPTP Aceh) telahmelaksanakan kegiatan Pengembangan Model Kawasan Rumah PanganLestari (M-KRPL) sejak tahun 2011 dan dilanjutkan pada tahun 2012,sehingga mencakup sembilan kabupaten/kota. Dalam pelaksanaan kegiatanM-KRPL tersebut, ditemui berbagai hal yang menjadi pelajaran bagipengembangan selanjutnya, termasuk peluang keberhasilan dan jugahambatan serta tantangan di lapangan.

Pada tahun 2013, kegiatan pengembangan M-KRPL mencakup seluruhwilayah Provinsi Aceh yang terdiri dari 23 kabupaten/kota dengan melibatkanlebih banyak personil di tingkat lapangan, termasuk peneliti dan penyuluh dariBPTP Aceh, staf Pemda (Dinas/ Badan) lingkup pertanian, PPL, danstakeholder lainnya. Untuk antisipasi terjadinya perbedaan pemahaman danbias dalam implementasi di lapangan, maka dipandang perlu penyusunanpetunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh semuapihak.

Petunjuk Teknis M-KRPL ini disusun dengan tujuan untuk memberikanpanduan dan penjelasan tentang tahapan dalam pengembangan M-KRPL agarterdapat keseragaman baik pola dan mekanisme pelaksanaan di tingkatkabupaten/kota. Oleh karena kemungkinan adanya keragaman karakteristikspesifik lokasi, baik sumber daya alam maupun sosial budaya, maka PetunjukTeknis ini bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.

Dengan adanya Petunjuk Teknis ini, diharapkan semua pihak yangterlibat dan stakeholder lain yang berminat dapat memanfaatkannya sebagaiacuan dalam mengembangkan atau mereplikasi KRPL di daerah.Kamimengucapkan terima kasih atas sumbangsih berbagai pihak yang telahmemberi masukan dan kritikan sehingga konsep Petunjuk Teknis ini dapatterselesaikan. Perbaikan akan terus dilakukan seiring dengan perkembanganpelaksanaan M-KRPL di lapangan.

Banda Aceh, Pebruari 2015

Kepala Balai PengkajianTeknologi Pertanian Aceh

Ir. Basri AB, M.SiNIP. 19600811 198503 1 001

Page 3: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................. iiDaftar tabel ........................................................................ iiiDaftar Gambar ................................................................... iv

I. PENDAHULUAN.................................................................11.1 Latar Belakang .............................................................11.2 Tujuan ..........................................................................31.3 Sasaran .........................................................................3

II. PENGERTIAN DAN KONSEP .............................................4

III. TAHAPAN KEGIATAN .....................................................7

IV. PEMILIHAN LOKASI DAN KELOMPOK SASARAN ..............12

V. KEBUN BIBIT DESA (KBD) .............................................14

VI. SURVEY KONSUMSI DAN PELATIHAN ...........................19

VII. STRATEGI MENUJU LESTARI .......................................21

VIII. PENUTUP...................................................................24

DAFTAR PUSTAKA .............................................................25

LAMPIRAN.........................................................................27

Page 4: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

iv

DAFTAR TABEL

1. Sebaran lokasi dan tipe kegiatan M-KRPL di ProvinsiAceh 2014 ……………………………………….......................27

2. Basis komoditas dan contoh budidaya rumah panganlestari menurut kelompoklahan pekaranganperkotaan…………….....................................................28

3. Basis komoditas dan contoh budidayarumah panganlestari menurut kelompok lahan pekaranganperdesaan ……………………………………………………………. 31

Page 5: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

v

DAFTAR GAMBAR

1. Skema konsep kegiatan m-KRPL .......................................6

2. Contoh Model Budidaya tanaman sayuran secaraVertikultur .....................................................................38

3. Tahapan pembuatan media tanam secara vertikultur dantanaman dalam polybag ................................................ 39

Page 6: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

1111

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesadaran tentang pentingnya upaya diversifikasi pangantelah lama dilaksanakan di Indonesia, namun demikian hasilyang dicapai belum seperti yang diharapkan. Walaupunberbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagaikalangan terkait, namun pada kenyataannya tingkat konsumsimasyarakat masih bertumpu pada pangan utama beras. Hal itudiindikasikan oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang belumsesuai harapan, dan belum optimalnya pemanfaatan sumberbahan pangan lokal dalam mendukung penganekaragamankonsumsi pangan (BKP, 2010).

Dikaitkan dengan potensi yang ada, Indonesia memilikisumber daya hayati yang sangat kaya. Ironisnya, tingkatkonsumsi sebagian penduduk Indonesia masih di bawahanjuran pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upayauntuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluargadapat dilakukan melalui pemanfaatan sumberdaya yangtersedia maupun yang dapat disediakan di lingkungannya.Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pemanfaatan lahanpekarangan yang dikelola oleh rumah tangga.

Ketersediaan jenis pangan dan rempah yang beranekaragam terbentang dari wilayah Sabang sampai Merauke.Berbagai jenis tanaman pangan seperti padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur, buah, dan pangan darihewani banyak kita jumpai. Demikian pula berbagai jenistanaman rempah dan obat-obatan dapat tumbuh danberkembang dengan mudah di wilayah kita ini. Namundemikian realisasi konsumsi masyarakat masih di bawah

Page 7: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

2

anjuran pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upayauntuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan gizimasyarakat harus diawali dari pemanfaatan sumberdaya yangtersedia maupun yang dapat disediakan di lingkungannya.Upaya tersebut adalah dengan memanfaatkan pekaranganyang dikelola oleh keluarga.

Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena darilahan yang relatif sempit ini, bisa menghasilkan bahan panganseperti umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, bahan tanamanrempah dan obat, bahan kerajinan tangan, serta bahan panganhewani yang berasal dari unggas, ternak kecil maupun ikan.Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan pekaranganantara lain dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizikeluarga, menghemat pengeluaran, dan juga dapatmemberikan tambahan pendapatan bagi keluarga.

Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yangdisebut dengan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (m-KRPL) yang merupakan himpunan dari Rumah Pangan Lestari(RPL) yaitu rumah tangga dengan prinsip pemanfaatanpekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untukpemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasipangan berbasis sumber daya lokal, pelestarian tanamanpangan untuk masa depan, serta peningkatan pendapatanyang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Untuk menjaga keberlanjutannya, pemanfaatanpekarangan dalam konsep Model KRPL dilengkapi dengankelembagaan Kebun Bibit Desa, unit pengolahan sertapemasaran untuk penyelamatan hasil yang melimpah(Kementerian Pertanian, 2011).

Page 8: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

3

1.2 Tujuan

Tujuan Pengembangan Model KRPL di Provinsi Aceh antaralain:1. Meningkatkan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam

pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan maupunpedesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayurandan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak danikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumahtangga menjadi kompos.

2. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga danmasyarakat secara lestari dalam suatu kawasan.

3. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga danmenciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secaramandiri.

1.3. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari KRPL adalahberkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secaraekonomi dan sosial, dalam memenuhi kebutuhan pangan dangizi secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yangmandiri dan sejahtera.

Page 9: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

4

II. PENGERTIAN DAN KONSEP

Berikut ini adalah beberapa pengertian yang digunakandalam buku petunjuk ini.1)Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar

rumah tinggal.2)Pemanfaatan pekarangan adalah pekarangan yang

dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman,ternak dan ikan, sehingga akan menjamin ketersediaanbahan pangan yang beraneka ragam secara terus menerusguna pemenuhan gizi keluarga.

3)Pengelolaan pekarangan adalah upaya pemanfaatanpekarangan secara optimal, melalui kegiatan perencanaan,penataan, pemeliharaan, pemanfaatan hasil pekarangan,sehingga tercapai sasaran yang diharapkan secara lestari.

4)Penataan pekarangan adalah pengaturan berbagai jenistanaman baik tanaman semusim, tanaman tahunan,budidaya ternak dan ikan di lahan pekarangan yangdisesuaikan dengan potensi pekarangan guna memperolehmanfaat yang sebesar-besarnya melalui pengelolaan lahanpekarangan secara intensif dengan tata letak sesuai denganpemilihan komoditas.

5)Pengelompokan Lahan Pekarangan, yaitumengelompokkan lahan pekarangan yang masing-masingmemiliki spesifikasi baik untuk menetapkan komoditas yangakan ditanam, besarnya skala usaha pekarangan, maupuncara menata tanaman, ternak, dan ikan. PekaranganPerdesaandikelompokkan menjadi 4, yaitu (1) pekarangansangat sempit (tanpa halaman), (2) pekarangan sempit

Page 10: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

5

(<120 m2), (3) pekarangan sedang (120-400 m2), dan (4)pekarangan luas (> 400 m2).

6)Vertikultur (vertical-culture) adalah sistem budidayapertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat,diterapkan pada lahan sempit untuk mengoptimalkanpemanfaatan ruang yang tersedia.

7)Pemilihan Komoditas adalah menentukan jenis komoditasyang paling sesuai untuk dibudidayakan di lahan pekaranganbaik pada lahan sempit maupun luas. Pertimbangan dalampenentuan komoditas antara lain: (a) kesesuaian komoditasdengan kondisi biofisik dan agroklimat setempat, (b) biasadikonsumsi oleh rumah tangga dan masyarakat, (c)pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, dan (d)peluang pengembangannya secara komersial. Komoditassesuai untuk pekarangan adalah tanaman sayuran, tanamanbuah-buahan, tanaman obat dan rempah keluarga, dantanaman hias. Pada pekarangan yang lebih luas dapatditambahkan kolam ikan dan ternak. Secara lebih terincipemilihan komoditas yang diusahakan berdasarkan strataluas lahan pekarangan dapat dilihat pada Lampiran 1.

8)Kawasan merupakan sekumpulan rumah yang terletakberdampingan atau berdekatan dalam suatu area secaraberkesinambungan. Batasan area tersebut bisa bersifatadministratif (RT/RW, dusun, dan desa) ataupun bersifatsosial (lorong, gang, atau kelompok).

9)Rumah Pangan Lestari adalah rumah yang memanfaatkanpekarangan secara intensif melalui pengelolaan sumberdayaalam lokal secara bijaksana, yang menjamin kesinambunganpersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkankualitas, nilai dan keanekaragamannya.

Page 11: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

6

10)Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL)adalah model pemanfaatan pekarangan yang diwujudkandalam satu kawasan (kelompok, RT, dusun, desa, dst)dengan menerapkan prinsip RPL dengan menambahkanintensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, danfasilitas umum lainnya (sekolah, rumah ibadah, dll), lahanterbuka hijau, serta dilengkapi dengan kebun bibit desa.Secara skematis konsep KRPL pada kegiatan ini dapatdisajikan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 1. Skema konsep kegiatan M-KRPL

SUMBER DAYA LOKAL SUMBER TEKNOLOGI:

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

ACEH

PUPUK KOMPOS

PENYERAPAN TENAGA KERJA

KELUARGA

HASIL PERKARANGAN

KETAHANAN PANGAN DAN

GIZI KELUARGA

PEMASARAN

PENDAPATAN

KELUARGA

MEDIA BELAJAR

KANDANG TERNAK

KRPL KARYA BEUMAKMU

RPL RPL

RPL RPL

KRPL LAIN

RPL RPL

RPL RPL

KEBUN BIBIT DESA (KBD)

Page 12: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

7

III. TAHAPAN KEGIATAN

Tahapan kegiatan dalam implementasi M-KRPL di tingkatlapangan antara lain:

1. Koordinasi dengan Pemda dan stakeholder lain.

Koordinasi dengan instansi di lingkup pemerintah daerahdimaksudkan untuk mengkomunikasikan maksud dan tujuankegiatan serta dukungan yang diperlukan. Instansi Pemdayang memiliki keterkaitan erat dengan kegiatan m-KRPL antaralain: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan danDinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan yang ada di daerah(kabupaten/kota). Konsultasi yang dilaksanakan terutamadalam hal pemilihan desa atau lokasi dimana unit KRPL akanditempatkan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

2. Persiapan

Kegiatan persiapan meliputi: (1) pengumpulan informasiawal tentang potensi sumberdaya pada lokasi terpilih (desa)dan kelompok sasaran (rumah tangga peserta), (2) pertemuandengan tokoh masyarakat atau pamong desa/gampong untukmencari kesepakatan dalam penentuan peserta kelompok KRPLdan lokasi kegiatan di tingkat desa, (3) koordinasi denganDinas/Instansi terkait lainnya di tingkat kabupaten tentangdukungan yang diperlukan pada suatu kelompok sasaran/desa,dan (4) memilih pendamping yang menguasai teknikpemberdayaan masyarakat, misalnya PPL, mantri tani, atautokoh masyarakat setempat.

Page 13: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

8

3. Pembentukan Kelompok

Kelompok sasaran adalah rumah tangga atau kelompokrumah tangga dalam satu kelompok tani, RT, RW atau satudusun/kampung. Pendekatan yang digunakan adalahpartisipatif, dengan melibatkan kelompok sasaran, tokohmasyarakat, dan perangkat desa. Kelompok dibentuk dari,oleh, dan untuk kepentingan para anggota kelompok itu sendirisecara musyawarah dengan didampingi oleh petugaspendamping.

Kelompok KRPL bersifat non formal, artinya tidak bersifattertutup dan tidak merubah atau bertentangan dengan tatanankelembagaan lain yang sudah ada di desa, seperti KelompokTani, KWT, Koperasi, dan lainnya, tetapi justru salingbekerjasama karena kemungkinan mempunyai anggotakelompok yang sama. Jumlah anggota kelompok pada awalnyaberkisar 25-35 rumah tangga dan dapat bertambah sesuaiperkembangan selanjutnya.

Pengurus kelompok terdiri dari seorang ketua yangdibantu oleh beberapa orang lainnya sesuai kebutuhan dalammelaksanakan kegiatan dan kesepakatan antar anggotakelompok. Kelompok sebaiknya memiliki nama sebagaipengenal atau penciri. Kelompok KRPL yang sudah terbentukmerupakan calon peserta utama dalam kegiatan sosialisasiyang akan dilaksanakan berikutnya, sehingga penjelasannyaakan lebih terarah dan fokus pada karakteristik peserta.

4. Sosialisasi Kegiatan

Sosialisasi berupa penyampaian maksud dan tujuankegiatan dan membuat kesepakatan awal untuk rencana tindaklanjut yang akan dilakukan. Kegiatan sosialisasi dilakukanterhadap kelompok sasaran dan pemuka masyarakat serta

Page 14: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

9

petugas pelaksana di lapangan. Sosialisasi dilakukan melaluipertemuan di tingkat desa sasaran sebagai media untuk diskusidan menjaring masukan/umpan balik. Materi yangdisampaikan mencakup ruang lingkup kegiatan, aturan main,serta materi lain yang dapat memberi kejelasan danmemotivasi para peserta. Oleh karena itu sebaiknya padakegiatan sosialisasi tersebut memanfaatkan peralatan peragaatau audio visual (slide power point, gambar, film, dsb).

5. Perencanaan Kegiatan

Melakukan perencanaan/rancang bangun pemanfaatanlahan pekarangan dan pembuatan Kebun Bibit Desa (KBD)dengan menanam berbagai tanaman pangan, sayuran dan obatkeluarga, ikan dan ternak, serta pengelolaan limbah rumahtangga sesuai dengan hasil survei masing-masing rumahtangga yang telah dilakukan sebelumnya.

Selain itu dilakukan penyusunan rencana dan jadwal kerja,termasuk pendistribusian sarana produksi dan peralatan yangtelah disepakati. Kegiatan tersebut dilakukan bersama-samadengan kelompok, pamong desa, petugas pendamping, dandinas instansi terkait. Dalam perencanaan, perlu dipertimbang-kan ketersediaan waktu dan tenaga dari masing-masinganggota kelompok, terutama dalam penyusunan jadwal danskala usaha agar tidak terjadi hambatan dalam pelaksanaannyananti.

6. Pelatihan

Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk memberi ataumembekali pengetahuan dan keterampilan kepada anggotakelompok dalam rangka melaksanakan kegiatan yang telah

Page 15: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

10

direncanakan bersama-sama sebelumnya. Pelatihan sebaiknyadilakukan sebelum pelaksanaan di lapang, tetapi dapat jugadilaksanaan bersamaan pada saat pelaksanaan (belajar sambilbekerja). Jenis pelatihan yang dilakukan di antaranya: teknikbudidaya tanaman pangan, buah dan sayuran, toga, teknikbudidaya ikan dan ternak, pengolahan hasil dan pemasaranserta teknologi pengelolaan limbah rumah tangga.

Materi pelatihan sebaiknya didiskusikan sebelumnyadengan para anggota kelompok, sehingga materi yangdiberikan memang sesuai dengan kebutuhan oleh mereka.Dalam hal ini, jenis dan materi pelatihan yang dilaksanakan dikelompok KRPL di desa yang satu mungkin saja berbedadengan yang dilaksanakan di kelompok KRPL desa lainnya,karena disesuaikan dengan potensi, kekurangan, dan minatdari anggota kelompok. Petugas pelatih dapat bersumber daripetugas pendamping setempat, BPTP Aceh, ataupun pihak lainyang dianggap lebih berkompeten.

7. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kelompok KRPL didesa dengan pengawalan petugas pendamping (PPL, mantritani, dll) dengan arahan dari petugas peneliti/penyuluh dariBPTP Aceh sebagai sumber informasi teknologi pertanian.Kegiatan lapangan mencakup:

- Pembuatan dan pemeliharaan Kebun Bibit/Benih Desa(KBD)

- Penyiapan lahan untuk budidaya tanaman, ternak, dan ikandi lahan pekarangan masing-masing anggota kelompok.

- Pendistribusian benih/bibit dari KBD ke anggota.- Pendistribusian sarana produksi dan alat bantu lapang.

Page 16: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

11

- Penanaman dan pemeliharaan tanaman, ternak, dan ikan dilahan pekarangan.Secara bertahap pelaksanaan kegiatan ini diarahkan untuk

menuju pada kemandirian pangan rumah tangga, diversifikasipangan berbasis sumberdaya lokal, konservasi tanamanpangan untuk masa depan, pengelolaan kebun bibit desa, danpeningkatan kesejahteraan.

8. Pembiayaan

Dana untuk membiayai kegiatan diharapkan bersumberdari kelompok, masyarakat, partisipasi pemerintah daerah danpusat, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Mayarakat, swastadan dana lain yang tidak mengikat.

9. Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Kegiatan Monev dilaksanakan untuk mengetahuiperkembangan pelaksanaan kegiatan, dan menilai kesesuaiankegiatan yang telah dilaksanakan dengan perencanaan.Evaluator dapat dibentuk oleh kelompok ataupun tim yangditentukan oleh penanggung jawab kabupaten.

Evaluator dapat juga berfungsi sebagai motivator bagipengurus dan anggota kelompok dalam meningkatkanpemahaman yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdayayang tersedia di lingkungannya agar berlangsung lestari.

Monitoring dilakukan secara bertahap dan terus menerusdengan rentang waktu yang dapat disesuaikan dengan sumberdaya yang tersedia. Jadwal monev sebaiknya disesuaikandengan jadwal atau perkembangan kegiatan di tingkatkelompok KRPL.

Page 17: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

12

IV. PEMILIHAN LOKASI DAN KELOMPOK SASARAN

Pemilihan lokasi dilakukan bersama-sama dengan petugasdari Dinas/Badan terkait yang ada di kabupaten. Hal inidimaksudkan untuk memudahkan dalam menentukan beberapapilihan lokasi untuk dipelajari. Selain itu untuk menjagasinkronisasi dengan kebijakan yang ada di Pemerintah Daerahsetempat.

Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalampemilihan lokasi, diantaranya:

1. Akses transportasi. Lokasi yang dipilih sebaiknya memilikijalur transportasi yang baik dan mudah dijangkau olehmasyarakat luas. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkanpada saat kunjungan, mengingat model yang dikembangkanperlu untuk dilihat, diketahui dan adopsi oleh masyarakat,baik yang ada di sekitar lokasi maupun yang datang daridaerah lain.

2. Sinergi dengan kebijakan daerah. Lokasi terpilihsebaiknya merupakan salah satu desa yang direkomen-dasikan oleh Pemda setempat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, seperti desa binaan, eks lokasiprogram P2KP, dan lain-lain. Tetapi hindari terjadinyatumpang tindih dengan kegiatan Pemda yang sejenis padasaat yang bersamaan, karena dapat menimbulkan konflikdalam masyarakat.

3. Ketersediaan lahan dan SDM. Lokasi yang dipilih harusmemiliki sumberdaya lahan pekarangan yang memadai.Jumlah rumah tangga yang memiliki lahan pekarangan

Page 18: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

13

dalam satu kawasan jumlahnya memadai. Hal inidimaksudkan untuk antisipasi perkembangan jumlah RPLpada masa selanjutnya. Di lokasi tersebut juga harustersedia tenaga kerja dalam rumah tangga peserta yangakan bertanggung jawab dan melaksanakan kegiatanpemanfaatan pekarangan rumahnya dan kebun bibit milikbersama. Lahan untuk pembangunan kebun bibit desa (KBD)diupayakan berada di sekitar rumah-rumah peserta untukmemudahkan pemeliharaan dan pendistribusian bibit.

4. Kesesuaian sebagai model. Karena KRPL merupakan arealpercontohan, maka lokasi terpilih juga harus mencerminkankebersihan, kerapihan, dan keasrian. Oleh karena itu, sejakawal hal ini perlu diperhitungkan sehingga pada saatnyananti masyarakat tidak hanya sekedar melihat contohpemanfaatan lahan pekarangan, tetapi juga dapatmerasakan unsur estetika dalam penataan lingkungan.

5. Partisipasi masyarakat. Keberhasilan kegiatan KRPL sangattergantung pada keterlibatan secara aktif masyarakatdimana kegiatan ditempatkan, sejak dari perencanaan yangdilanjutkan dengan pelaksanaan. Oleh karena itu, responmasyarakat calon peserta perlu diperhatikan, terutama tokohkunci masyarakat yang seperti Geucik, ketua pemuda, ketuakelompok tani atau KWT, dan lainnya.

Page 19: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

14

V. KEBUN BIBIT DESA (KBD)

Kebun Bibit Desa (KBD) merupakan suatu tempat produksidan distribusi benih/bibit milik warga/kelompok Rumah PanganLestari (RPL) yang pengelolaannya dilakukan oleh pengurus/kelembagaan yang dibentuk oleh masyarakat pelaku PRLbersangkutan. Dengan demikian kelembagaan KBD memilikiperan utama sebagai produsen dan penyalur berbagai jenisbenih/bibit yang dibutuhkan oleh anggota KRPL mupunmasyarakat desa serta konsumen yang membutuhkanbenih/bibit.

Macam benih/bibit yang diproduksi dan didistribusi antaralain: (a) tanaman: sayuran, buah-buahan, umbi-umbian,kacang-kacangan, dan tanaman obat keluarga (Toga), (b)ternak: ayam, itik, bebek, kambing atau ternak kecil lainnya,dan (c) ikan: lele, nila, mujair, patin, dl.

Berdasarkan peran utama tersebut, maka fungsi-fungsiKBD adalah:

1. Fungsi produksi dan distribusi, yaitu komoditas yang adadi KBD dapat diproduksi secara berkelanjutan.

2. Fungsi keberagaman, yaitu komoditasnya memilikikeragaman horizontal, sehingga dapat memenuhikebutuhan benih/bibit anggota rumah pangan lestari.

3. Fungsi lingkungan, yaitu dapat memberikan nuansa yangnyaman, ramah lingkungan, kreatif, dan sehat.

4. Fungsi pelayanan, yaitu harus mampu melayanikebutuhan bibit bagi anggota kelompok setiap saat.

5. Fungsi keberlanjutan, dimana KBD dapat dikelola secaraprofesional berorientasi bisnis.

Page 20: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

15

6. Fungsi estetika, yaitu pengaturan penanamannyamemperhartikan aspek keragaman vertikal sehingga dapatmemberikan pemandangan yang indah dan teratur.

Dalam membangun KRPL perlu diperhatikan persyaratanlokasi dan sarana pendukungnya. Persyaratan lokasi dalampembuatan KBD antara lain:

(1) KBD sebaiknya menggunakan lahan fasilitas umum:milik desa/ lembaga pengelola KRPL/ Kelompok Tani/Gapoktan dan dikelola oleh kelompok.

Page 21: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

16

(2) Luas lahan KBD cukup mampu untuk digunakan dalamaktifitas perbenihan dalam memenuhi kebutuhanbenih/bibit bagi anggota KRPL, dan atau bisnisbenih/bibit bagi komunitas KRPL di sekitarnya (sekitar200 - 400 m2).

(3) Tersedia sumberdaya manusia yang memadai dalammengelola KBD serta kemudahan-kemudahan lainnyadalam memperoleh sarana, informasi teknologi,pemasaran, dan permodalan.

(4) Letak KBD harus strategis sehingga mudah dijangkauoleh anggota KRPL atau masyarakat lain yangmemerlukan benih/bibit.

(5) Tata ruang KBD menggunakan prinsip ramahlingkungan, asri, dan estetik. Komponen yang adadalam KBD antara lain: rumah bibit untuk persemaianatau pembibitan, lahan untuk contoh teknik budidaya,termasuk bedengan dan vertikultur, dan lahan untukkoleksi plasma nutfah (toga, tanaman khas Aceh, dll).

Persyaratan sarana dalam pembuatan KBD antara lain:(1) Lokasi terbuka untuk masuknya sinar matahari.(2) Tersedia sumber air untuk pengairan: air tanah (sumur)

atau air permukaan (sungai kecil, kolam, dll).

Page 22: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

17

(3) Tersedia rumah bibit, persemaian benih, rak bibit,kereta sorong atau alat angkut lainnya.

(3) Tempat pengolahan media semaian (tanam, pasir,sekam, kompos, pupuk kandang).

(4) Tersedia peralatan yang memadai: cangkul, sekop,polibag berbagai ukuran, gunting stek, pisau, ember,selang, dan peralatan lainnya.

Page 23: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

18

(6) Untuk pembibitan ternak unggas dan ikan dapatdisesuaikan.

(7) Pagar keliling untuk mencegah gangguan ternak, dapatberupa pagar hidup dengan memakai tanaman yangdapat dimanfaatkan (gamal, sengon, dll).

(7) Papan nama atau papan informasi sebagai identitas danketerangan lainnya.

Prosedur pelakanaan produksi benih/bibit di KBD adalahsebagai berikut:

(1)Penyiapan media tanam(2) Pemilihan cara perbanyakan benih:

- perbenihan dari biji- perbenihan cara vegetatif (stek, tunas, okulasi, dsb).

(3) Pemeliharaan pada persemaian(4) Pendistribusian benih/bibit(5) Pencatatan untuk tertib administrasi perbenihan KBD.

Page 24: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

19

VI. SURVEY KONSUMSI DAN PELATIHAN

1. Survei Konsumsi Rumah Tangga

Survei konsumsi rumah tangga bertujuan untukmempelajari perkembangan kualitas konsumsi keluarga sebagaidampak dari kegiatan KRPL dengan cara membandingkanantara skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada waktu sebelumkeluarga/rumah tangga tersebut memperoleh hasil panen darilahan pekarangannya dengan pada waktu setelah merekamemperoleh dan mengkonsumsi hasil dari lahanpekarangannya.

Perhitungan skor PPH diperoleh setelah melakukan surveirumah tangga menggunakan kuesioner khusus beserta caraperhitungannya pada selang waktu tersebut di atas. Olehkarena itu, survei konsumsi rumah tangga paling sedikitdilakukan dua kali selama masa kegiatan dan dapat dilakukanberikutnya bila diperlukan apabila dianggap terjadiperkembangan lebih lanjut. Tata cara pelaksanaan survei danperhitungan PPH akan dijelaskan lebih lanjut dalam PetunjukSurvei Konsumsi Rumah Tangga tersendiri yang telahdisediakan.

2. Pelatihan

Salah satu tujuan pelaksanaan KRPL adalah meningkatkanketerampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatanlahanpekarangan di perkotaan maupun pedesaan. Peningkatanpengetahuan dan keterampilan tersebut dapat dilakukandengan melalui pelatihan dan bimbingan teknis. Pelatihandapat dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan lapanganataupun pada saat pelaksanaan, tergantung pada kebutuhan.

Page 25: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

20

Materi pelatihan antara lain tentang budidaya tanamanpangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga),pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil sertapengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos. Materipelatihan sebaiknya ditentukan berdasarkan kebutuhanmasyarakat, potensi sumber daya lokal, dan ketersediaantenaga pelatih. Tenaga pelatih dapat berasal dari petugaspeneliti/penyuluh BPTP Aceh, PPL, Kontak tani andalan, atautenaga pelatih dari lembaga lainnya yang dianggapberkompeten.

Jadwal pelatihan disesuaikan dengan tahapanperkembangan kegiatan. Untuk materi atau topik yangmenunjang pelaksanaan kegiatan teknik budidaya di lapangan,maka pelatihan sebaiknya dilaksanakan sebelum dan saatpelaksanaan budidaya. Sebaliknya, materi tentang pengolahanhasil, pemasaran, dan penguatan kelembagaan dilaksanakanpada waktu menjelang atau saat panen tanaman yangdibudidayakan.

Page 26: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

21

VII. STRATEGI MENUJU LESTARI

Beberapa strategi yang perlu dilakukan untukmelestarikan KRPL antara lain:

(1) Pemberdayaan pendamping. Di setiap lokasi KRPLditempatkan satu orang petugas lapangan yang bertugassebagai pendamping kelompok, pengawalan teknologidan pengamatan kegiatan lapangan. Petugaspendamping KRPL dapat berasal dari tenaga penyuluhpertanian lapangan setempat atau tenaga BPTP yangberpengalaman. Tenaga PPL dan PKK setempat dapatdilibatkan dalam kegiatan KRPL yang berperanmendiseminasikan/ mengembangkan KRPL kepadamasyarakat di wilayahnya. Komunikasi antara petugaslapangan dan Tim KRPL kabupaten terus dibina secarabaik untuk mempercepat penyampaian informasi yangdiperlukan dari Tim Kabupaten ke kelompok sasaran atausebaliknya.

(2) Penguatan partisipasi masyarakat. Penguatanpartisipasi masyarakat dilakukan melalui kegiatansosialisasi dan workshop perencanaan partisipatif.Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan di setiap kelompoksasaran. Sosialisasi dan workshop perencanaanpartisipatif ditujukan untuk memperkenalkan KRPL danmembangun pilihan-pilihan yang menjadi dasarimplementasi KRPL di masing-masing lokasi. Penguatanpartisipasi masyarakat juga dapat dilakukan melaluikunjungan lapang ke KRPL yang sudah berhasil denganprinsip “petani belajar dari petani”. Kunjungan lapangmerupakan salah satu metode yang efektif mempercepat

Page 27: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

22

transfer teknologi dan membuka wawasan petaniterhadap teknologi yang akan dikembangkan.

(3) Dukungan teknologi dan penyediaan benih.Dukungan teknologi terhadap implementasi model KRPLmencakup: a) peningkatan kapasitas sumber dayamanusia (SDM) petugas lapangan dan kelompok; b)bimbingan inovasi pembangunan fisik, meliputipembuatan media tanam, pembuatan KBD, pembuatanrak-rak untuk tanaman sistem vertikultur, pembuatankandang ternak dan kolam ikan; c) bimbingan penerapanteknologi pembibitan dan budidaya tanaman, ternak danikan; d) bimbingan penerapan inovasi pemeliharaantanaman dan ternak; e) bimbingan penerapan inovasipembuatan kompos; f) bimbingan inovasi pasca panendan pengolahan hasil; dan g) bimbingan penguatankelembagaan KRPL mencakup kemampuan aksesteknologi, pasar, modal dan komunikasi dengankelembagaan formal seperti dinas/instansi dan lembagayang terkait.

Dukungan penyediaan benih/bibit dalam program KRPLdikembangkan melalui jejaringkerjasama antara KBDyang ada di masing-masing desa dengan kebun bibitinti/induk (KBI) ada di BPTP Aceh. KBD dikelola olehkelompok tani/kelompok wanita tani setempat. PengelolaKBI/KBD selain melayani kebutuhan anggotanya dalamkawasan juga dapat melayani kebutuhan benih/bibitmasyarakat di luar kawasan dengan memperhitungkanpenggantian biaya produksi dan pengelolaan.

Page 28: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

23

(4) Kelembagaan pemasaran dan pengolahan hasilPenumbuhan/ pengembangan/ pelembagaan unit pema-saran hasil di setiap kawasan diperlukan untukmenanggulangi kelebihan hasil. Tim KRPL kabupatenmembantu penumbuhan jejaring pemasaran hasil, baikantar kawasan dalam maupun antar kabupaten/kota.

Page 29: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

24

VI. PENUTUP

Penyusunan petunjuk teknis (Juknis) PengembanganModel Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) inidimaksudkan untuk memberikan panduan bagi pelaksanakegiatan di lapangan. Petunjuk ini bersifat dinamis sehinggakreativitas serta upaya improvisasi di tingkat lokal sangatdiharapkan sesuai dengan potensi dan sumberdaya yang ada.Hal ini menjadi penting, karena variasi kegiatan antar wilayahakan memperkaya pemahaman terhadap upaya ini, sekaligusakan membuka peluang pengembangan spesifik lokasi dengantingkat keberlanjutan yang lebih baik.

Para pelaksana kegiatan di tingkat lapangan dapatmenjabarkan kembali petunjuk teknis ini ke dalam lembaranrencana kerja (harian, mingguan, ataupun bulanan) yang lebihoperasional, sehingga lebih mudah dalam perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian, serta pelaporan.

Page 30: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

25

DAFTAR PUSTAKA

Amin, S., Fathurrohman, F., & Hidayat, Z. (2013).UpayaMeningkatkan Koordinasi dalam Mengembangkan IndustriPariwisata Di Kabupaten Wonosobo. Journal ofPublicPolicyand Management Review,2(1), 197-206.

Badan Litbang Pertanian. 1999. Pemahaman Pedesaan SecaraPartisipatif. Badan Litbang Pertanian Jakarta.

Badan Litbang Pertanian. 2011. Pedomen Umum Model RumahPangan Lestari. Badan Litbang Pertanian Jakarta.

Badan Ketahanan Pangan (BKP). 2010. Perkembangan SituasiKonsumsi Penduduk di Indonesia.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan TeknologiPertanian. 2011. Petunjuk Pelaksanaan PengembanganModel Kawasan Rumah Pangan Lestari. Bogor.

Irawan. B. 2006. PelaksanaanPRA dan Rancang BangunAgibisnis Materi disampaikan pada Workshop Prima Tani diCiloto tanggal 19-22 September 2006. BBP2TP. Bogor.

Makalalag, L. (2013). Efektifitas Koordinasi PerencanaanPembangunan Desa di Kecamatan Bolaang TimurKabupaten Bolaang Mondondow”. Jurnal AdministrasiPublik, 1(1).

Sukartawi, A. Soeharjo, John L. Dillon dan J. Brian Hardaker.1984. Ilmu usahatani dan penelitian untuk pengembanganpetani kecil. UI. Jakarta.

Handewi P. S. 2011. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL):Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan. Makalah

Page 31: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

26

pada Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS),Jakarta, 8-10 Nopember 2011.

http://bengkulu.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=236:model-kawasan-rumah-pangan-lestari&catid=153:ad-hock&Itemid=192 ModelKawasan Rumah Pangan Lestari.

http://jambi.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=63&Itemid=70.KRPL.

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/903/. KawasanRumah Pangan Lestari di Pacitan

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/916/Mentan TinjauKawasan Rumah Pangan Lestari di Pacitan.

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1020/. RumahPangan Lestari menjadi Primadona di HPS Gorontalo.

Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Umum ModelKawasan Rumah Pangan Lestari. Jakarta.

Rachman, Handewi.P.S. dan M. Ariani.2007.Penganekaragaman Konsumsi Pangan diIndonesia: Permasalahan dan Implikasi untuk Kebijakandan Program. Makalah pada “Workshop KoordinasiKebijakan Solusi Sistemik Masalah Ketahanan PanganDalam Upaya Perumusan Kebijakan PengembanganPenganekaragaman Pangan”, Hotel Bidakara, Jakarta, 28November 2007. Kementrian Koordinator BidangPerekonomian Republik Indonesia.

Page 32: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

27

Lampiran 1. Sebaran lokasi dan tipe kegiatan M-KRPL diProvinsi Aceh TA. 2014.

No Kabupaten/Kota Tipe M-KRPLJumlah KRPL

(unit)

1. Aceh Barat Perdesaan 3

2. Aceh Barat Daya Perdesaan 2

3. Aceh Besar Perdesaan 3

4. Aceh Jaya Perdesaan 3

5. Aceh Selatan Perdesaan 2

6. Aceh Singkil Perdesaan 2

7. Aceh Tamiang Perdesaan 2

8. Aceh Tengah Perdesaan 2

9. Aceh Tenggara Perdesaan 2

10. Aceh Timur Perdesaan 2

11. Aceh Utara Perdesaan 3

12. Bener Meriah Perdesaan 2

13. Bireuen Perdesaan 3

14. GayoLues Perdesaan 3

15. Nagan Raya Perdesaan 2

16. Pidie Perdesaan 3

17. Pidie Jaya Perdesaan 3

18. Simeulue Perdesaan 2

19. Kota Banda Aceh Perkotaan 3

20. Kota Langsa Perkotaan 3

21. Kota Lhokseumawe Perkotaan 2

22. Kota Sabang Perkotaan 2

23 Kota Subulussalam Perkotaan 2

Page 33: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

28

Lampiran 2. Basis komoditas dan contoh budidaya rumahpangan lestari menurut kelompok lahanpekarangan perkotaan

No. KelompokLahan

ModelBudidaya

Basis Komoditas

1. Rumah Tipe 21(luas tanahsekitar 36 M2),tanpa halaman

Vertikultur(modelgantung,tempel, tegak,rak)

Sayuran: Sawi, kucai,pakcoi, kangkung,bayam, kemangi,caisim, seledri. Seladabokor, bawang daun

Toga: kencur, jahemerah, sirih, daunjinten, sambiloto,antanan, gempur batu

Pot/polibag

Benih/bibit

Sayuran: cabai,terong,tomat, mentimun

Toga: jahe, kencur,kunyit, temulawak,kumis kucing, sirihhijau/merah, pegagan,lidah buaya, sambiloto

2. Rumah Tipe 36(luas tanahsekitar 72 M2),halaman sempit

Vertikultur(modelgantung,tempel, tegak,rak)

Sayuran: Sawi, kucai,pakcoi, kangkung,bayam, kemangi,caisim, seledri. Seladabokor

Toga: kencur, jahemerah, sirih, daunjinten, sambiloto,antanan, gempur batu

Pot/polibag Sayuran: cabai, kenikir,terong, tomat, kecipir,kacang panjang, buncistegak, buncis rambat

Page 34: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

29

Benih/bibit Toga: jahe, kencur,

kunyit, temulawak,kumis kucing, sirihhijau/merah, pegagan,lidah buaya, sambiloto

Buah: pepaya, jeruknipis, jambu

3. Rumah Tipe 45(luas tanahsekitar 90 M2),halamansedang

Vertikultur(modelgantung,tempel, tegak,rak)

Sayuran: Sawi, kucai,pakcoi, kangkung,bayam, kemangi,caisim, seledri. Seladabokor, bawang daun

Toga: kencur, jahemerah, sirih, daunjinten, sambiloto,antanan, gempur batu

Pot/polibag/

tanamlangsung

Sayuran: cabai, sawi,kenikir, terong, tomat,bayam, kangkung,kacang panjang, kecipir

Toga: jahe, kencur,lengkuas, kunyit,temulawak, sirih

Buah: pepaya, jeruknipis, jambu

Tanaman pangan:talas, ubijalar, ubikayu,ubikelapa, jagung, atautanaman lokal lainnya.

Kolam mini Pemeliharaan ikan ataulele: lele/nila/gurame

4. Rumah Tipe 54(luas tanahsekitar 120 M2),halaman luas

Vertikultur(modelgantung,tempel, tegak,rak)

Sayuran: Sawi, kucai,pakcoi, kangkung,bayam, kemangi,caisim, seledri. Seladabokor, bawang daun

Toga: kencur, jahemerah, sirih, daunjinten, sambiloto,antanan, gempur batu

Page 35: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

30

Pot/polibag/tanamlangsung

Benih/bibit

Sayuran: cabai, kenikir,terong, tomat, kecipir,kacang panjang, buncistegak, buncis rambat

Toga: jahe, kencur,kunyit, temulawak,kumis kucing, sirihhijau/merah, pegagan,lidah buaya, sambiloto

Buah: pepaya, jeruknipis, jambu

Tanaman pangan:talas, ubijalar, ubikayu,ubikelapa, jagung, atautanaman lokal lainnya.

Ternaskunggas dalamkandang

Ternak: ayam buras

Kolam mini Pemeliharaan ikan ataulele: lele/nila/gurame

5. Lahan terbukahijau

Tanaman buah

Intensifikasipagar

Pelestarianplasma nutfah

Buah: mangga,rambutan, belimbingsayur, tanaman khasdaerah/ tanamanlangka

Katuk, daunmangkokan, beluntas,daun pandan, sereh,kelor

Tanaman pangan:aneka umbi, anekatalas, aneka jkenisjagung dan serealia

6. Kebun BibitDesa

Pot, rak,bedengan

Tanaman sayuranTanaman pangan

Page 36: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

31

Lampiran 3. Basis komoditas dan contoh budidaya rumahpangan lestari menurut kelompok lahanpekarangan perdesaan

No KelompokLahan

ModelBudidaya

Basis Komoditas

1. Pekarangansangatsempit(tanpahalaman)

Vertikultur(modelgantung,tempel,tegak, rak)

Sayuran: Sawi, kucai, pakcoi,kangkung, bayam, kemangi,caisim, seledri. Selada bokor,bawang daun

Toga: kencur, jahe merah,sirih, daun jinten, sambiloto,antanan, gempur batu

Pot/polibag

Benih/bibit

Sayuran: cabai,terong, tomat,mentimun

Toga: jahe, kencur, kunyit,temulawak, kumis kucing,sirih hijau/merah, pegagan,lidah buaya, sambiloto

2. Pekarangansempit (<120M2)

Vertikultur(modelgantung,tempel,tegak, rak)

Sayuran: Sawi, kucai, pakcoi,kangkung, bayam, kemangi,caisim, seledri. Selada bokor

Toga: kencur, jahe merah,sirih, daun jinten, sambiloto,antanan, gempur batu.

Pot/polibag/tanamlangsung

Benih/bibit

Pelestariantanamanpangan

Sayuran: cabai, kenikir,terong, tomat, kecipir, kacangpanjang, buncis tegak, buncisrambat

Toga: jahe, kencur, kunyit,temulawak, kumis kucing,sirih hijau/merah, pegagan,lidah buaya, sambiloto

Buah: pepaya, jeruk nipis,jambu

Tanaman pangan: talas,ubijalar, ubikayu, ubikelapa,garut, ganyong, jagung, atautanaman lokal lainnya.

Kandang Ternak ayam buras

Page 37: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

32

Kolam terpal Pemeliharaan ikan3. Pekarangan

sedang (120- 400 M2)

Pot/polibag/tanamlangsung

Sayuran: cabai, sawi, kenikir,terong, tomat, bayam,kangkung, kacang panjang,kecipir

Toga: jahe, kencur, lengkuas,kunyit, temulawak, sirih

Kandang Ternak kambing, domba dan/atau ayam buras

Kolam Pemeliharaan ikan atau lele:lele/nila/gurame

Bedengan,surjan,multistrata

Intensifikasi pekarangan:Sayuran/buah/umbi/kacang-kacangan

Multistrata Intensifikasi pagar: kaliandra,dadap, gliriside, rumput, garut,talas, pisang, nenas, melinjo,ganyong, garut.

4. Pekaranganluas (>400M2)

Bedengan,pot/polibag

Sayuran: cabai, sawi, kenikir,terong, tomat, bayam,kangkung, kacang panjang,kecipir, buncis tegak & rambat

Bedengan,pot/polibag

Toga: jahe, kencur, lengkuas,kunyit, temulawak, kumiskucing, sirih hijau/merah,pegagan, lidah buaya, sambiloto

Kandang Ternak kambing, domba dan/atau ayam buras

Kolam Pemeliharaan ikan atau lele:lele/nila/gurame

Bedengan,multistrata

Benih/bibit

Intensifikasi pekarangan:Sayuran/buah/umbi/kacang-kacangan

Multistrata Intensifikasi pagar: kaliandra,dadap, gliriside, rumput, garut,talas, pisang, nenas, melinjo,ganyong, garut.

Page 38: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

33

5. Intensifikasipagar jalan

Multistrata Tanaman buah, tanamanhijauan makanan ternak

6. Intensifikasihalamankantor desa,dan fasilitasumumlainnya

Pot,bedengan,tanamlangsung

Tanaman sayuranTanaman buahTanaman pagar multistrata

7. Kebun BibitDesa

Pot, rak,bedengan

Tanaman sayuranTanaman pangan

8. Pelestariantanaman

pangan lokaluntuk masa

depan

Bedengan Tanaman pangan lokal: anekaumbi (ubi gembili, dll), anekatalas, suweg, aneka jenis jagungdan serealia (sorgum, jewawut,hotong, dll)

Page 39: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

34

Lampiran 4.

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran SecaraVertikultur dan Polibag

Pendahuluan

Ketersediaan lahan pekarangan yang sempit dapat

disiasati dengan cara budidaya tanaman sayuran menggunakan

bahan untuk bertanam dari paralon secara vertikultur dan

bahan dari kantong plastik (polybag). Budidaya tanaman

dengan teknologi vertikultur dan kantong plastik tidak

membutuhkan lahan luas, dapat memanfaatkan ruang-ruang

diatas got atau teras rumah.

Penanaman secara vertikultur adalah pemeliharaan

tanaman yang ditata secara tegak, baik tegak lurus atau

mengarah vertikal dengan sudut tertentu. Jenis tanaman

sayuran yang dapat dikembangkan diantaranya cabe, sawi,

tomat, terong, seledri, kemangi dan lain sebagainya. Budidaya

Sayuran tersebut diperuntukkan untuk memenuhi keperluan

keluarga sehari-hari dalam rangka memenuhi gizi keluarga.

Untuk itu dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi keluarga,

diperlukan teknologi budidaya sayuran agar diperoleh hasil

yang optimal.

Page 40: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

35

Teknologi Budidaya Sayuran

Persemaian

- Tempat persemaian perlu dipilih dari bahan yang sterilyang diberi lubang dibawahnya dan yang terlindungi darisinar matahari langsung dan air hujan. Selain itu dekatdengan sumber air.

- Tanah persemaian terdiri dari dcampuran tanah olah yanghalus dicampur pupuk kandang/ kompos denganperbandingan 1:1.

- Naungan persemaian menghadap kearah timur dengankemiringan ±45 derajat agar sinar matahari pagi bisamasuk sepenuhnya dan setelah siang hari diharapkan yangmasuk 60-70 persen.

- Biji tanaman sayuran sebelum disemaikan direndam dulupada air hangat kuku (± 50 derajat Celcius) selama 1 jamdan diangin-anginkan sampai benih tidak lengket lalu benihtersebut disebarkan merata pada media kemudian ditutuptanah tipis-tipis.

- Bibit tanaman sayuran dipindahkan (dibumbun denganmedia dan menggunakan alat berupa koker dengandiameter ± 10 cm dan terbuat dari daun pisang).

- Bibit tanaman bisa dipindahkan/ditanam di polybag apabilabibit sudah mempunyai daun antara 4-5 helai daun.

Page 41: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

36

Persiapan dan Penanaman

- Media tanam yang digunakan adalah campuran tanahsubsoil (20 cm kebawah) dicampur dengan pupukkandang/ kompos perbandingan1:1

- Media sebelum digunakan harus dibersihkan dari bahanyang masih utuh (belum lapuk)

- Media dimasukkan dalam media talang atau polybag- Pindahkan bibit tanaman pada media polybag atau talang- Lakukan penanaman pada sore hari atau pada pagi hari

dengan memasukkan tanaman sampai batas leher akar.

Pemeliharaan

- Lakukan penyiraman sebanyak 2 (dua) kali sehari yaknipagi dan sore hari

- Penyulaman perlu dilakukan bila ada tanaman yang mati- Penyiangan dilakukan 1-2 minggu sekali tergantung

banyaknya gulma yang tumbuh- Pemupukan dilakukan dengan pupuk cair dengan cara

mencairkan pupuk grandiarseperti NPK sebanyak 1 gramdicairkan dalam 1 liter air lalu cairan pupuk diberikandisekitar tanaman sebanyak 100-250 cc pertanaman,tergantung pada umur tanaman dengan interval 1-2minggu sekali.

Pengendalian Hama dan Penyakit

- Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanamansayuran adalah ulat daun, kumbang daun, kutu daun,penyakit busuk daun dan akar. Pengendalian dilakukansecara konvensional/mekanik. Hindari pemakaian pestisidadan bila terpaksa gunakan pestisida yang selektif, bijaksanadan pemakaian dihentikan 2 minggu menjelang panen.

Page 42: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

37

- Penggunaan insektisida karbofuran (Furadan) dapatdilakukan dengan cara mencampur pestisida tersebutkedalam media tanam dengan dosis disesuaikan dengananjuran.

Panen

- Tanaman sayuran dapat dipanen sesuai umur panen jenissayuran yang ditanam seperti bayam, kangkung dan sawibisa dipanen pada umur 40-50 hari. Pemanenan dapatdilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman,memotong pangkal batang, dan ada juga yang memetikdaunnya satu per satu.

- Segeralah hasil panen dibawa ketempat teduh agar tidakcepat layu karena terkena sinar matahari.

Page 43: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

38

Gambar 1. Contoh Model Budidaya tanaman sayuran secaraVertikultur.

Page 44: KATA PENGANTAR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-PETUNJUK TEKNIS M-KRPL... · petunjuk teknis (juknis) yang diharapkan akan mudah dipahami oleh

39

Gambar 2. Tahapan pembuatan media tanam secaravertikultur dan tanaman dalam polybag.