219
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP) Tahun 2016 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 i Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang terhingga, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dapat diselesaikan, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun 2016. Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan tahun 2016 merupakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun pertama dalam masa RPJMD Tahun 2013-2018. Laporan Kinerja Tahun 2015 disusun berdasarkan RKPD Tahun 2016 yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018, sedangkan target kinerjanya diukur berdasarkan RPJMD Tahun 2013-2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 – 2018, dalam upaya memenuhi Visi ” Mewujudkan Kaltim Sejahtera Yang Merata dan Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan” . Secara keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2016 telah banyak membuahkan hasil pembangunan, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Berkenaan dengan itu, laporan ini dapat menjadi sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Terima Kasih. Samarinda, 14 Maret 2017 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, DR. H. AWANG FAROEK ISHAK

Kata Pengantar - kaltimprov.go.idkaltimprov.go.id/download/get/6014122017105846-lkip2016.pdf · Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun ... Tabel 1.3 PDRB Kalimantan Timur

  • Upload
    vucong

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 i

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas semua

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang terhingga, sehingga penyusunan

Laporan Kinerja Instasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dapat

diselesaikan, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan

selama Tahun 2016.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan tahun 2016 merupakan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun pertama dalam

masa RPJMD Tahun 2013-2018. Laporan Kinerja Tahun 2015 disusun

berdasarkan RKPD Tahun 2016 yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018, sedangkan target

kinerjanya diukur berdasarkan RPJMD Tahun 2013-2018. Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur disusun berdasarkan pada

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 dengan semangat dan tekad yang kuat untuk

menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dalam mencapai sasaran-sasaran yang

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2013 – 2018, dalam upaya memenuhi Visi ” Mewujudkan Kaltim SejahteraYang Merata dan Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi RamahLingkungan” .

Secara keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2016

telah banyak membuahkan hasil pembangunan, namun disadari masih terdapat

beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Berkenaan dengan itu, laporan

ini dapat menjadi sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif,

efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen

keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Terima Kasih.

Samarinda, 14 Maret 2017

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR,

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjadi salah satu

upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola

pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah melaporkan

kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang

terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi

pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga

kinerjanya bisa terus ditingkatkan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalitamam Timur

tahun 2015 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomer 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga

merupakan bagian dari siklus Sistem AKIP.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 – 2018, menetapkan 19 sasaran

dengan 24 indikator kinerja. Laporan ini menyajikan informasi yang relevan

menyangkut keberhasilan dan/atau kekurangan yang terjadi pada periode

tahun kedua. Perkembangan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

pada seluruh jajaran organisasi di lingkungan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur telah menunjukkan peningkatan kinerja sebagaimana

tertuang dalam laporan hasil evaluasi AKIP oleh Kementerian Negara

Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi, yaitu menunjukkan

nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun, terakhir evaluasi AKIP

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 iii

N o . In d ikato r S atu anR eal isasi

2013R eali sasi

2014R eal isasi

2015T arg et2016

R ealisasi2016

%C ap aian

T arg etA kh ir

R P JM D

1 I P M % 77,33 73, 82 73, 82 77,28 74, 17 95,97 78

2 P endapatanP erk api ta

% 47,52 61, 17 50, 63 50,65 50, 27 99,24 54,65 jut a

3 T ingk atK em is k inan

% 6,42 6, 23 6, 23 5,35 6, 23 85,87 5

4 T ingk atP engangguran

% 7,54 7, 5 7, 5 6,5 7, 5 86,66 5, 11

5 T ingk at Inflas i % 653,7 11.019 3, 8 6, 70 + 1 4, 89 85,78 5, 50+ 1

6 I ndek s G ini % 0,33 0,3332 0, 3332 0,33 0, 32 103,12 0, 32

tahun 2016 dengan nilai 77, 37 dan meningkat d i tahun 2015 dengan

nilai 75,14.

Kinerja utama yang diukur melalui 6 indikator bersifat makro yang

merepresentasi tingkat kesejahteraan masyarakat, yaitu Indeks

Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita, Tingkat Kemiskinan,

Tingkat Pengangguran Laju inflasi, dan Indeks Gini. Menurut angka

absolut, pada tahun 2015 ini secara umum menunjukkan adanya

peningkatan kinerja dari tahun 2016.

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment)

menginformasikan secara ringkas tingkat capaian kinerja atas 19

(Sembilan belas) sasaran strategis dan 24 indikator kinerja utama

adalah 89,02% dengan kategori Sangat Baik, yang dapat dirincikan

bahwa 5 (lima) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori

Memuaskan, 8 (delapan) sasaran dengan tingkat capaian kinerja

berkategori Sangat baik, dan 3 (tiga) sasaran dengan tingkat capaian

kinerja berkategori Baik dan 3 (tiga) sasaran dengan tingkat capaian kinerja

berkategori cukup.

Rata rata capaian kinerja dari hasil pengukuran kinerja masih terlihat

adanya kekurang berhasilan yang ditunjukkan dengan capaian indikator

sasaran di bawah seratus persen. Hal tersebut akan menjadi catatan bagi

seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam upaya

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 iv

memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang.

Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran tersebut

dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :Sasaran I

Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

1. IPM Indeks 77,28 74,17 95,97Rata-rata capaian kinerja pada sasaran I 95,97

Sasaran IIMeningkatnya Angka Melek Huruf

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %2 Angka Melek Huruf % 98,60 98,69 100,09

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran II 100,09Sasaran III

Meningkatnya rata-rata lama sekolahIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

3 Angka rata-rata sekolah Tahun 11,00 9,15 83,18Rata-rata capaian kinerja pada sasaran III 83,18

Sasaran IVMeningkatnya angka harapan hidup

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %4 Angka harapan hidup Tahun 72,00 73,65 102,29

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran IV 102,29Sasaran V

Meningkatnya pendapatan perkapitaUIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

5 Pendapatan perkapita (juta Rupiah) 50,65 50,27 99,24Rata-rata capaian kinerja pada sasaran V 99,24

Sasaran VIMenurunnya tingkat kemiskinan

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %6 Tingkat Kemiskinan % 5,35 6,23 85,87

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran VI 85,87Sasaran VII

Menurunnya tingkat pengangguranIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

7. Tingkat Pengangguran % 6,50 7,50 86,66Rata-rata capaian kinerja pada sasaran VII 86,66

Sasaran VIIIMeningkatnya daya beli masyarakat

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %8 Tingkat Inflasi % 6,70 +1 4,89 85,789 Paritas daya beli/PPP (Rp) 751.237 11,23 149,49

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran VIII 118Sasaran IX

Menurunnya Indeks GiniIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

10 Indeks Gini Indeks 0,33 0,32 103,12Rata-rata capaian kinerja pada sasaran IX 103,12

Sasaran XMeningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %11 Pertumbuhan ekonomi dengan migas % 3,6-4,3 -1,28 -35,5512 Pertumbuhan ekonomi tanpa migas % 7,7-8,3 -1,48 -19,2213 Pertumbuhan ekonomi non migas dan non

batubara% 7,6-8,2 3,45 45,39

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran X -3,13

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 v

Sasaran XIMeningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti luas

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %14 Kontribusi sektor pertanian dalam arti luas % 8,00 7,62 95,25

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XI 95,25Sasaran XII

Tercapaianya swasembada panganIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

15 Rasio pemenuhan beras % 82,01 50,00 60,96Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XII 60,96

Sasaran XIIIMeningkatnya pemanfaatan energi terbarukan

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %16 Bauran energi baru terbarukan % 1,62 1,27 78,39

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XIII 78,39Sasaran XIV

Meningkatnya kepuasan masayrakat terhadap pelayanan infrastruktur dasarIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

17 Indeks Kepuasan layanan infrastrukturdasar

Indeks 6,50 7,00 107,69

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XIV 107,69Sasaran XV

Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKNIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

18 Indeks Persepsi Korupsi Indeks 6,30 5,58 88,5719 Opini BPK Opini WTP WTP WTP

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XV 94.28Sasaran XVI

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publikIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

20 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 80 75 93,75Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XVI 93,75

Sasaran XVIIMeningkatnya Kapasitas dan akuntabilitas kinerja

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %21 Predikat Akuntabilitas kinerja Nilai/Kategori 76,00 77,37 101,8022 Predikat kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah DaerahPredikat Sangat

TinggiTinggi Tinggi

Rata-rata capaian kinerja pada sasaranXVII

88.4

Sasaran XVIIIMeningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %23 Indeks Kualitas Lingkungan Indeks 80,19 83,19 103,74

Rata-rata capaian kinerja pada sasaranXVIII

103,74

Sasaran XIXMenurunnya tingkat emisi gas rumah kaca

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %24 Intensitas Emisi (ton CO2/PDRB

US $ juta)1.350 1.384 97,54

Rata-rata capaian klinerja pada SasaranXXVI

97,54

Rata-rata capaian kinerja keseluruhan 89.02

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 vi

DAFTAR ISIHalaman

Kata Pengantar iRingkasan Eksekutif iiDaftar Isi viDaftar Tabel viii

BAB I Pendahuluan1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 2

1.3 Sejarah Singkat Provinsi Kalimantan Timur 2

1.4 Gambaran umum kondisi daerah 5

1.4.1 Aspek Geograsi dan Demografi 5

1.4.2 Aspek Kesejahtreraan Masyarakat 11

1.4.3 Aspek Pelayanan Umum 17

1.4.4 Aspek daya Saing Daerah 18

1.5 Struktur Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 18

1.6 Permasalahan Utama Pembangunan Provinsi Kaltim 23

1.7 Keragaman SDM Pemerintah Provinsi Kaltim 24

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja2.1 Reformasi Birokrasi dan manajemen Perubahan di

Prov.Kaltim

25

2.2 Inovasi dalam Reformasi Birokrasi dan Pengelolaan

Kinerja Pemerintah Prov.Kaltim

27

2.3 Rencana Strategis Pemerintah Prov.Kaltim 28

2.3.1 Visi dan Misi 28

2.3.2 Tujuan 30

2.3.3 Sasaran 32

2.3.4 Strategi, Arah Kebijakan daerah, Program dan

Indikator Kinerja dalam RPJMD 2013-2018

36

2.3.5 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah 60

2.4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 61

2.4.1 Program untuk Pencapaian Sasaran 64

2.5 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 66

2.5.1 Strategi untuk Pencapaian Kinerja Lainnya 69

2.5.2 Rencana Anggaran Tahun 2016 69

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 vii

BAB III Akuntabilitas Kinerja3.1 Tindak Lanjut Hasil Evaluaasi Tahun Sebelumnya 72

3.2 Capaian Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur.

74

3.3 Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2016 75

3.4 Evaluasi dan Analisis Realisasi Kinerja 82

3.5 Pencapaian Kinerja Lainnya 180

3.6 Realisasi Anggaran 184

BAB IV Penutup4.1 Simpulan 196

4.2 Strategi Peningkatan Kinerja 197

Lampiran :

1. Perjanjian Kinerja Tahun Tahun 2017

2. Pengukuran Kinerja Tahun Tahun 2016

3. Pernyataan Telah Direviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran Tahun 2016

4. Matrik RPJMD Tahun 2013 - 2018

5. Penghargaan-penghargaan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur 6

Tabel 1.2 Jumlah, Penyebaran, Pertumbuhan dan LajuPertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun2015

11

Tabel 1.3 PDRB Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha,Tahun 2014 (Jutaan Rupiah)

12

Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menururt Kategori (Persen),2011 - 2015

13

Tabel 1.5 Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB PerkapitaProvinsi Kalimantan Timur, Tahun 2010 - 2015

14

Tabel 1.6 Perkembangan PDRB Perkapita, 2012─2015PDRB/Kapita (Juta Rupiah)

15

Tabel 1.7 Jumlah dan Presentase Penduduk miskin serta GarisKemiskinan menururt Kabupaten/Kota ProvinsiKalimantan Timur Tahun 2014

16

Tabel 1.8 Indeks Pembangunan Manusian (IPM) ProvinsiKalimantan TimurTahun 2011 – 2015

17

Tabel 1.9 Komposisi PNS dilingkungan Pemerintan ProvinsiKalimantan Timur berdasarkan Jenjang Pendidikan danJenis Kelamin, Tahun 2015

24

Tabel 2.1 Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan 31

Tabel 2.2 Matrik Hubungan antara Tujuan dan Sasaran 34

Tabel 2.3 Penentuan Strategi 38

Tabel 2.4 Perumusan Arah Kebijakan Pembangunan 43Tabel 2.5 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur60

Tabel 2.6 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja 62

Tabel 2.7Tabel 2.7 Program Untuk Pencapaian Sasaran 65

Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan TimurTahun 2016

67

Tabel 2.9 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Timur 70

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 ix

Tahun Anggaran 2016 (Sebelum Dilakukan Audit BPK RI)

Tabel 2.10 Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran2016

70

Tabel 3.1 Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah ProvinsiKalimantan Timur Tahun 2015 dan Tahun 2016

74

Tabel 3.2 Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2016 77

Tabel 3.3 Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Gubernur Tahun 2016Per Triwulan

80

Tabel 3.5 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 178Tabel 3.6 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja

DaerahPer 31 desember 2016

185

Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 186

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 1

Bab IPendahuluan

1.1 Latar BelakangUntuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,

transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan

pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan

pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan

otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari

berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan

akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah

daerah. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan

amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan

dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, dimana

pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel

merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur.

Mengacu kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjadi acuan disusunnya Laporan

Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016, sebagai

pertanggungjawaban atas pelaksanaan pencapaian kinerja sebagaimana

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 2

disepakati dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian

kinerja dimaksud telah mempertimbangkan ketersediaan sumber daya

dan dana baik dari APBD maupun sumber dana lainnya serta mengacu

pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2016 dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.

1.2 Maksud dan TujuanLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu 1 tahun dalam

mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja

juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit

organisasi.

Selain itu, Laporan Kinerja menjadi salah satu alat untuk

mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan

solusi yang tertuang dalam Laporan Kinerja, menjadi sumber untuk

perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang

akan datang. Dengan pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses

evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang

berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan

melalui perbaikan pelayanan publik.

1.3 Sejarah Singkat Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi Kalimantan Timur selain sebagai suatu kesatuan

administrasi, juga sebagai kesatuan ekologis dan historis. Kalimantan

Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 1956 dengan Gubernur yang pertama adalah APT

Pranoto.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 3

Sebelumnya Kalimantan Timur merupakan salah satu Karesidenan

dari Propinsi Kalimantan. Sesuai dengan aspirasi rakyat pulau terbesar di

Nusantara ini, sejak tahun 1956 wilayahnya dimekarkan menjadi 3 (tiga)

provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan

Barat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, tentang

Penetapan Undang-Undang Darurat No. 3 Tahun 1953 tentang

Perpanjangan Pembentukan Daerah Tk. II di Kalimantan menjadi Undang-

Undang, meliputi :

1. Daerah Tingkat II Kutai

2. Kotapraja Balikpapan

3. Kotapraja Samarinda

4. Daerah Tingkat II Berau

5. Daerah Tingkat II Bulongan

Dalam perkembangan lebih lanjut sesuai ketentuan Undang Undang

Nomor 5 Tahun 1974 dibentuk 2 Kota Administratif berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor 20

Tahun 1989, yakni :

1. Kota Administratif Bontang (berada di Kabupaten Kutai)

2. Kota Administratif Tarakan (berada di Kabupaten Bulungan)

Selanjutnya sebagai perpanjangan tangan dari Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I Kalimantan Timur dalam mengelola administrasi

pemerintahan dan pembangunan di daerah, dibentuk 2 (dua) Pembantu

Gubernur yaitu :

Wilayah Utara berkedudukan di Kota Tarakan meliputi Kabupaten

Berau, Kabupaten Bulungan dan Kotif Tarakan)

Wilayah Selatan berkedudukan di Kota Balikpapan meliputi Kotamadya

Balikpapan, Kabupaten Kutai dan Kabupaten Pasir.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan

dirubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 4

Pemerintahan Daerah, maka struktur Pemerintahan wilayah Pembantu

Gubernur dihapuskan serta Kota Administratif Bontang dan Tarakan

ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Otonom.

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997,

Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 7

Tahun 2002 serta Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2007 mengenai

pemekaran Kabupaten dan Kota di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur,

Provinsi Kalimantan Timur dari 6 (enam) Kabupaten/Kota bertambah

menjadi 14 (empat belas) Kabupaten/Kota, yaitu :

1. Kabupaten Paser.

2. Kabupaten Berau.

3. Kabupaten Bulungan.

4. Kabupaten Kutai Kartanegara.

5. Kabupaten Kutai Barat.

6. Kabupaten Kutai Timur.

7. Kabupaten Malinau.

8. Kabupaten Nunukan.

9. Kabupaten Penajam Paser Utara.

10. Kabupaten Tana Tidung.

11. Kota Samarinda.

12. Kota Balikpapan.

13. Kota Tarakan.

14. Kota Bontang.

Pasca diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2012 tentang

Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara dan Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Mahakam Ulu di Provinsi

Kalimantan Timur, maka wilayah Provinsi Kalimantan Timur saat ini terdiri

dari 7 Kabupaten dan 3 Kota yaitu :

1. Kabupaten Paser, ibukotanya Tana Paser.

2. Kabupaten Berau ibukotanya Tanjung Redeb.

3. Kabupaten Kutai Kartanegara, ibukotanya Tenggarong.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 5

4. Kabupaten Kutai Barat, ibukotanya Sendawar.

5. Kabupaten Kutai Timur, ibukotanya Sangatta.

6. Kabupaten Penajam Paser Utara, ibukotanya Penajam.

7. Kabupaten Mahakam Ulu, ibukotanya Ujoh Bilang.

8. Kota Samarinda, ibukotanya Samarinda.

9. Kota Balikpapan, ibukotanya Balikpapan.

10. Kota Bontang, ibukotanya Bontang.

1.4 Gambaran Umum Kondisi Daerah

1.4.1 Aspek Geografi dan Demografi

Kondisi geografi dan demografi merupakan dua faktor penting,

mendasar dan saling menunjang satu sama lain yang menentukan

keberhasilan pembangunan. Kondisi geografi akan memberikan

gambaran tentang ketersediaan sumber daya alam, luas lahan, mineral

dan bahan tambang yang terkandung di dalamnya, hingga fisiografi lahan

beserta flora dan fauna yang berada di atasnya. Sedangkan, kondisi

demografi merupakan gambaran tentang ketersediaan sumber daya

manusia, baik ditinjau dari aspek kualitas maupun kuantitasnya dalam

rangka mendukung pelaksanaan pembangunan.

1) Luas dan batas wilayah administrasi

Provinsi Kalimantan Timur mempunyai luas wilayah sekitar

12.734.691,75 ha yang terdiri dari daratan seluas 12.638.892,63 ha dan

perairan darat seluas 95.799,12.. Dari segi administrasi pemerintahan,

Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi 7 (tujuh) kabupaten (Berau,

Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Penajam Paser Utara,

dan Mahakam Ulu) dan 3 (tiga) kota (Balikpapan, Bontang dan

Samarinda).

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 6

Adapun pembagian wilayah administratif Provinsi Kalimantan Timur

menurut kabupaten/kota dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan TimurMenurut Kabupaten/Kota, 2015

Kabupaten/KotaLuas Daratan

(Ha)Jumlah

KecamatanJumlah

Desa

(1) (2) (3) (4)

1. Paser 1 103 079,03 10 144

2. Kutai Barat 1 349 555,59 16 194

3. Kutai Kartanegara 2 559 004,99 18 237

4. Kutai Timur 3 096 435,18 18 135

5. Berau 2 163 498,46 13 110

6. Penajam Paser Utara 291 894,46 4 54

7. Balikpapan 51 124,20 6 34

8. Samarinda 69 264,16 10 59

9. Bontang 16 298,78 3 15

10.Mahakam Ulu 1 938 738,41 5 50

Kalimantan Timur 12. 638 892,63 103 1.032

Sumber: Bappeda Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 7

Kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Timur adalah Kabupaten

Kutai Timur dengan luas sebesar 3.096.435,18 Ha atau 24,38 persen dari

total luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan Kabupaten/Kota

dengan luas terkecil adalah Kota Bontang yang hanya memiliki luas

sebesar 16.298,78 Ha atau 0,13 persen dari total luas wilayah Provinsi

Kalimantan Timur. Secara administratif, batas wilayah Provinsi Kalimantan

Timur adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara;

2. Sebelah Barat:

Berbatasan dengan Negara Bagian SerawakMalaysia, Provinsi Kalimantan Barat, dan ProvinsiKalimantan Tengah;

3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan;dan

4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makasar dan LautSulawesi.

2) Kondisi Geografis

Daerah Kalimantan Timur yang dengan luas wilayah 127.346,92

km2, terletak antara 113o44' dan 119o00' Bujur Timur, dan antara

2o33 'Lintang Utara dan 2o25' Lintang Selatan. Dengan adanya

perkembangan dan pemekaran wilayah, Kalimantan Timur yang

merupakan provinsi terluas ketiga setelah Papua dan Kalimantan

Tengah, dibagi menjadi 7 (tujuh) kabupaten, 3 (tiga) Kota, 103

kecamatan dan 1.032 desa/Kelurahan

Tujuh kabupaten tersebut adalah Paser dengan ibukota Tanah

Grogot, Kutai Barat dengan ibukota Sendawar, Kutai Kartanegara dengan

ibukota Tenggarong, Kutai Timur dengan ibukota Sangatta, Berau dengan

ibukota Tanjung Redeb, Penajam Paser Utara dengan ibukota Penajam,

dan Mahakam Ulu dengan ibukota Ujoh Bilang (pemekaran dari

Kabupaten Kutai Barat). Sedangkan tiga Kota adalah Balikpapan,

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 8

Samarinda dan Bontang.

Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama di

wilayah Indonesia bagian Timur. Daerah yang juga dikenal sebagai

gudang kayu dan hasil pertambangan ini mempunyai ratusan sungai

yang tersebar pada hampir semua kabupaten/kota dan merupakan

sarana angkutan utama di samping angkutan darat, dengan sungai

yang terpanjang Sungai Mahakam.

Provinsi Kalimantan Timur terletak di paling timur Pulau

Kalimantan. Tepatnya provinsi ini berbatasan langsung dengan

Kalimantan Utara di sebelah Utara, Laut Sulawesi dan Selat Makasar di

sebelah Timur, Kalimantan Selatan di sebelah Selatan, dan Kalimantan

Barat, Kalimantan Tengah serta Malaysia di sebelah Barat.

3) Topografi

Berdasarkan kelerengan atau kemiringan lahan dan ketinggian

tempat, karakteristik topografi Provinsi Kalimantan Timur didominasi oleh

lahan-lahan dengan kelerengan di atas 40 persen dan ketinggian kurang

dari 500 meter dpl. Kondisi demikian akan mempunyai pengaruh sangat

besar dalam rangka pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata

ruang wilayah.

Lahan datar (0-2%) di Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya

hanya terdapat di daerah pantai dan daerah aliran sungai-sungai besar

yang luasnya sekitar 10,70 persen dari total wilayah. Sedangkan lahan

dengan tingkat kelerengan landai (2-15%) luasnya mencapai 16,16

persen. Sisanya, lahan berbukit dengan tingkat kelerengan > 15% dengan

luasnya mencapai sekitar 73,14 persen dari luas wilayah Provinsi

Kalimantan Timur.

Pengembangan tanaman pangan hanya mungkin dilakukan di

daerah yang datar hingga landai atau wilayah dengan kemiringan 0-15

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 9

persen. Sedangkan lahan dengan tingkat kelerengan yang lebih tinggi

(>15 persen) hanya cocok untuk tanaman tahunan dan kawasan

konservasi.

4) Demografi

Demografi merupakan ilmu yang dapat menggambarkan dan

mempelajari segala persoalan-persoalan kependudukan suatu wilayah

dari segi kuantitas, distribusi hingga komponen-komponen perubahannya.

Kondisi demografi di Provinsi Kalimantan Timur sangat kompleks

mengingat wilayah geografis yang begitu luas namun jumlah penduduk

yang bisa dibilang belum tinggi. Selain itu distribusi penduduk yang

menyebar tidak merata menimbulkan tantangan tersendiri dalam membuat

kebijakan kependudukan agar pembangunan dirasakan setiap lapisan

masyarakat.

Penduduk Kalimantan Timur dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari jumlah

Penduduk 2012, 2013 sampai dengan 2014. Jumlah penduduk pada

tahun 2012 sebesar 3.199.696 jiwa, meningkat menjadi 3.275.844 jiwa

pada tahun 2013, meningkat lagi menjadi 3.351.432 jiwa di tahun

2014 dan tahun 2015 meningkat lagi menjadi 3.426.638 jiwa. Berarti

dalam periode tersebut penduduk Kalimantan Timur telah bertambah

hampir 75.206 ribu jiwa setiap tahunnya.

Pada periode 2013-2015 pertumbuhan penduduk di Kalimantan

Timur sebesar 2,24 persen. Kabupaten/Kota yang mengalami

pertumbuhan tertinggi adalah Kabupaten Kutai Timur sebesar 4,28

persen, sedangkan kabupaten/kota lainnya pertumbuhannya berkisar

0,29–2,79 persen.

Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di

Kalimantan Timur juga tidak merata. Pada tahun 2015 porsi terbesar

penduduk Kalimantan Timur berada di Kota Samarinda (23,71%), yang

merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Selebihnya berada di

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 10

Kabupaten Kutai Kartanegara (20,95%), Kota Balikpapan (17,96%) dan

tersebar di kabupaten/kota lain berkisar 0,76-9,34 persen.

Pola persebaran penduduk Kalimantan Timur menurut luas

wilayah sangat timpang, sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan

tingkat kepadatan penduduk yang mencolok antar daerah, terutama

antar kabupaten dengan kota. Wilayah kabupaten dengan luas

98,91 persen dari wilayah Kalimantan Timur dihuni oleh sekitar 53,56

persen dari total penduduk Kalimantan Timur. Sedangkan selebihnya,

yaitu 46,44 persen menetap di kota yang luasnya hanya 1,09 persen dari

luas wilayah Kalimantan Timur. Akibatnya kepadatan penduduk di

kabupaten hanya berkisar 1-53 jiwa/km², sementara kepadatan penduduk

di Kota Balikpapan sebanyak 1.201,71 jiwa/km², Kota Samarinda

1.134,07 jiwa/km², dan Kota Bontang 1.001,14 jiwa/km². Sedangkan

kepadatan penduduk Kalimantan Timur adalah 26,91 jiwa/km².

Jumlah penduduk, penyebaran penduduk, pertumbuhan penduduk

dan kepadatan penduduk menurut kabupaten/kota tahun 2015 pada tabel

berikut :

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 11

Tabel 1.2

Jumlah, Penyebaran, Pertumbuhan dan LajuPertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015

No. Kabupaten/ Kota JumlahPenduduk

PenyebaranPenduduk Pertumbuhan

KepadatanPenduduk

Per Km2

1 Paser 262 301 7,65 2,39 23,64

2 Kutai Barat 145 838 4,26 0,65 10,84

3 Kutai Kartanegara 717 789 20,95 2,48 27,62

4 Kutai Timur 320 115 9,34 4,28 10,31

5 Berau 208 893 6,10 2,79 9,61

6 Penajam Paser Utara 154 235 4,50 1,39 52,75

7 Mahakam Ulu 25 970 0,76 0,29 1,34

8 Balikpapan 615 574 17,96 1,73 1 201,71

9 Samarinda 812 597 23,71 12,96 1 134,07

10 Bontang 163 328 4,77 2,33 1 001,15

Jumlah Total 3 426 638 100 2,24 26,91

Sumber Data : Badan Pusat Statistik Prov.Kaltim (Kalimantan Timur Dalam Angka 2015.)

1.4.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat memberikan gambaran dan hasil

analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat, mencakup

kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial dan seni

budaya dan olahraga.

1) Kondisi Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi suatu daerah adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu daerah. Adanya pertumbuhan

ekonomi menunjukkan adanya peningkatan produksi di suatu daerah pada

periode waktu tertentu. Adanya peningkatan produksi diharapkan mampu

meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga juga terjadi peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 12

PDRB Kalimantan Timur Menurut pengeluaran ada tahun 2015,

masih didominasi oleh komponen ekspor impor dengan kontribusi 33,53

persen (net ekspor). Disusul pengeluaran Pembentukan Modal Tetap

Bruto sebesar 29,04 persen dan pengeluaran untuk konsumsi rumah

tangga yaitu 17,21 persen.

Tabel 1.3

PDRB Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha,Tahun 2014 (Jutaan Rupiah)

No. Lapangan UsahaTahun 2015

ADH Berlaku ADH Konstan

1 Pertanian, Kehutanan danPerikanan 38.230.279 28.501.395

2 Pertambangan dan Penggalian 225.379.208 220.181.882

3 Industri Pengolahan 103.984.604 88.346.392

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 383.489

5 Konstruksi 41.445.891 30.524.988

6 Perdagangan Besar, ReparasiMobil dan Sepeda Motor 25.395.701 21.069.664

7 Tranportasi dan Pergudangan 17.432.908 11.992.130

8 Penyediaan Akomodasi danmakan minum, informasi dankomunikasi, jasa keuangan danasuransi , Real estate, dan Jasaperusahaan

24.662.380 20.512.133

9 Pemerintahan, Pertanahan danJaminan Sosial Wajib 11.767.430 8.210494

10 Jasa-jasa 13.169.333 9.993.516

PDRB 501.867.803 439.716.062

Sumber Data : Kalimantan Timur Dalam Angka 2014, BPS Prov.Kaltim

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 13

Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Provinsi Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha pada tahun 2015

sebesar -1,28 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

sebesar 1,57 persen, maka pada tahun 2015, laju pertumbuhan

PDRB mengalami penurunan.

Tabel 1.4

Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menururt Kategori (Persen), 2011 - 2015

Kategori Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4

)

(5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan5.31 7.62 6,44 6,72 4,59

B Pertambangan dan Penggalian 10.64 8.01 1.85 -0.56 -4,83C Industri Pengolahan -3.77 -3.49 -1.81 0,22 2,26D Pengadaan Listrik, Gas 14.62 13.27 3.56 18,74 25,41E Pengadaan Air 4.42 2.63 6.26 4,55 2,56F Konstruksi 4.75 6.21 4.91 5,98 -1,16G Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

10.40 5.59 3,26 4,43 0,32H Transportasi dan Pergudangan 9.91 7.25 6,51 7,23 2,57I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum8.21 9.68 3,34 5,18 4,89

J Informasi dan Komunikasi 8.84 12.10 9.11 9,65 7,98K Jasa Keuangan 5.83 12.46 14.37 2,41 2,05L Real Estate 5.48 8.27 8.23 8,29 3,59

M,N Jasa Perusahaan 14.35 8.54 8.22 8,29 -3,75O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

8.65 1.89 4,74 9,47 4,85P Jasa Pendidikan 23.03 19.09 18.74 15,28 11,50Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 12.02 10.43 5.12 10,90 12,04

R,S ,

T,U

Jasa lainnya 6.24 3.66 3,24 7,38 8,81PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.30 5.26 2.25 1.57 -1,28

Sumber Data : PDRB menurut Lapangan usaha Tahun 2011-2015.

Perekonomian Kalimantan Timur tahun 2015 mengalami kontraksi

-1,28 persen, lebih rendah dari capaian tahun 2014 yang tumbuh 1,57

persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh kinerja lapangan usaha

Pertambangan dan Penggalian yang terkoreksi sebesar -4,83 persen,

diikuti dengan lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar -3,75 persen

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 14

dan lapangan usaha Konstruksi sebesar -1,16 persen. Adapun

lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas merupakan lapangan usaha

yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 25,41 persen.

Tabel 1.5

Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Perkapita

Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2010 - 2015

U r a i a n 2010 2011 2012 2013 2014 2015

(1)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

Nilai PDRB (Miliar Rp)

- ADHB

- ADHK 2010

383.293,00

383.293,00

472.780,55

407.435,38

503.402,03

428.877,71

519.131,87

438.532,91

526.896,79

445.418,64

501.867,80

439.716,08

PDRB perkapita (RibuRp)

ADHB

ADHK 2010

125.772,93

125.772,93

151.367,28

130.446,11

157.327,88

134.036,85

158.474,84

133.870,48

157.216,92

132.905,24

146.462,33

128.324,31

Pertumbuhan PDRB

perkapita ADHK 2010(%)

- 3,72 2,75 (0,12) (0,72) (3,45)

Jumlah penduduk(000 org)

3.047,50 3.123,40 3.199,70 3.275,80 3.351,40 3.426,60

PertumbuhanPenduduk (%)

- 2,49 2,47 2,44 2,40 2,37

Sumber Data : PDRB menurut Penggunaan Tahun 2011-2015.

PDRB per kapita Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan

penurunan dalam dua tahun terakhir dari sekitar Rp. 158,47 juta per

kapita pada tahun 2013, menjadi Rp.157,22 juta per kapita (2014) dan

menjadi Rp.146,46 juta per kapita (2015). Sementara itu pertumbuhan

PDRB per kapita secara “riil” juga terus melemah. Pada tahun 2011

pertumbuhan PDRB per kapita sebesar 3,72 persen, melemah menjadi

2,75 persen pada tahun 2012, melemah lagi hingga terkontraksi sebesar

0,12 persen pada tahun 2013, terkontraksi 0,72 persen pada tahun 2014

dan kembali terkontraksi sebesar 3,45 persen di tahun 2015. sebesar

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 15

0,16 lebih disebabkan karena pertumbuhan ekspor lebih lambat

dari pertumbuhan konsumsi rumahtangga.

PDRB Kaltim menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang sangat

berperan dalam pembentukan PDRB Kalimantan Timur adalah sektor

Pertambangan (44,91 persen), Industri Pengolahan (20,72 persen),

Konstruksi (8,26 persen), serta sektor Pertanian (7,62 persen).

Tabel 1.6

Perkembangan PDRB Perkapita, 2012─2015PDRB/Kapita (Juta Rupiah)

UraianTahun

2012 2013 2014 2015

PDRB/Kapita (Juta

Rupiah/Jiwa)157,32 158,47 157,21 146,46

Sumber Data : Kalimantan Timur Dalam Angka 2015, BPS Prov.Kaltim

Pada tahun 2015, PDRB perkapita Kalimantan Timur mencapai

146,46 juta rupiah mengalami penurunan sebanyak 10,75 juta rupiah dari

tahun 2014 atau terkoreksi sebesar -6,84 persen dan merupakan yang

terendah dalam kurun waktu 2011-2015. Dan jika diamati selama 2011-

2015, PDRB perkapita Kalimantan Timur ada kecenderungan semakin

menurun secara berkelanjutan.

2) Penduduk Miskin

Penduduk Kalimantan Timur dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari jumlah

Penduduk Miskin 2012, 2013 sampai dengan 2014. Jumlah penduduk

miskin pada tahun 2012 sebesar 246,10 jiwa, meningkat menjadi 248,69

pada tahun 2013 dan meningkat lagi menjadi 252,68 jiwa di tahun

2014. Berarti dalam periode tersebut penduduk Kalimantan Timur

telah bertambah hampir 3,99 ribu jiwa setiap tahunnya.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 16

Tabel 1.7

Jumlah dan Presentase Penduduk miskin serta Garis Kemiskinanmenururt Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014

Kabupaten/Kota

Tahun 2014

PendudukMiskin

(000)

PersentasePendudukMiskin (%)

Garis Kemiskinan

(Rp/kapita/Bulan)

(1) (2) (3) (4)1. Paser 20,3 7,87 348.4442. Kutai Barat 12,9 7,53 385.0083. Kutai

Kartanegara 52,5 7,43 371.7914. Kutai Timur 28,3 9,10 408.2245. Berau 9,8 4,76 404.6656. Penajam Pasir

Utara 11,6 7,56 341.4997. Balikpapan 15,0 2,46 460.2978. Samarinda 38,6 4,56 493.7639. Bontang 8,2 5,10 454.392Kaltim/Kaltara 252,68 6,31 444.248

Sumber: BPS Prov. Kalimantan Timur, 2016

Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada tahun

2015 mengalami penurunan yaitu dari 252.680 ribu jiwa di tahun 2014

menjadi 209.990 ribu jiwa. Besar kecilnya jumlah penduduk

miskin dipengaruhi oleh ukuran garis kemiskinan, karena penduduk miskin

adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per

bulan di bawah garis kemiskinan.

Menurut kabupaten/kota, jumlah penduduk miskin terbanyak pada

tahun 2014 ada di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 52,50

ribu jiwa namun yang memiliki persentase penduduk miskin terbanyak

adalah Kutai Timur sebesar 9,10 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 17

3) Indeks Pembangunan Manusia

Indeks pembangunan manusia atau Human Development Index

(HDI) yang diperkenalkan oleh United Nations Development Programes

(UNDP) sejak tahun 1990 adalah sebuah indeks komposit untuk

mengukur keberhasilan atau kinerja suatu negara/wilayah dalam bidang

pembangunan manusia. Dengan IPM, kita bisa melakukan analisis

pembandingan pencapaian pembangunan manusia antar wilayah. IPM

sendiri dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup

Angka Harapan Hidup (kesehatan), Angka Melek Huruf dan Rata-rata

Lama Sekolah (pendidikan) dan Daya Beli Per Kapita (standar hidup

layak/ekonomi).

Tabel 1.8

Indeks Pembangunan Manusian (IPM) Provinsi Kalimantan TimurTahun 2011 – 2015

UraianTahun

2011 2012 2013 2014 2015

IPM 72,07 77,62 73,21 73,82 74,17

Pada periode 2011 hingga 2015, IPM di Provinsi Kalimantan Timur

mengalami tren peningkatan di setiap tahunnya. IPM tahun 2011 sudah

mencapai 72,07. Di tahun-tahun berikutnya, IPM terus mengalami

kenaikan hingga terakhir tahun 2015 angka IPM Provinsi Kalimantan

Timur mencapai 74,17.

1.4.3 Aspek Pelayanan UmumPada bagian aspek pelayanan umum berikut ini menjelaskan

perkembangan kinerja yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur, baik pada urusan pelayanan wajib dan urusan pilihan.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 18

Urusan pelayanan wajib merupakan urusan pemerintahan yang

harus diselenggarakan oleh pemerintah daerah karena berkaitan dengan

pelayanan dasar. Secara umum, penyelenggaraan pelayanan dasar

Provinsi Kalimantan Timur memang sudah mulai ada perbaikan, namun

masih perlu adanya peningkatan terutama sarana prasarana penunjang

pendidikan.

1.4.4 Aspek Daya Saing DaerahDaya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan

penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan

unggulan daerah. Suatu daya saing (competitivness) merupakan salah

satu faktor keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan

dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat

kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Pada aspek daya saing

daerah memberikan gambaran tentang kemampuan ekonomi daerah,

fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumberdaya manusia.

Indikator yang mengambarkan aspek daya saing daerah.

1.5. Struktur Organisasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

dalam menjalankan otonominya, didukung dengan Organisasi Perangkat

Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Timur, Peraturan D a e r a h Kalimantan T i m u r Nomor 07

Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah

DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Kalimantan Timur, Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 19

Timur, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur, dan

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga yang dibentuk dengan Peraturan Perundang-undangan

tersendiri.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan urusan yang

menjadi kewenangan daerah yang terdiri urusan wajib dan urusan

pilihan. Urusan wajib adalah urusan yang wajib diselenggarakan oleh

pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic service)

bagi masyarakat sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan

adalah urusan yang diprioritaskan oleh pemerintah daerah untuk

diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi

unggulan (Core Competence) yang menjadi kekhasan daerah.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Satuan

Kerja Perangkat Daerah sebagai berikut :

No. Satuan Kerja Perangkat Daerah

A. Sekretariat Daerah, yang membahawahi :

1 Asisten Pemerintahan, mengkoordinasikan

a Biro Pemerintahan Umum

b Biro Hukum

c Biro Perbatasan Penataan Wilayah dan Kerjasama

2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, mengkoordinasikan

a Biro Pembangunan Daerah.

b Biro Perekonomian

3. Asisten Kesejahteraan Rakyat, mengkoordinasikan

a Biro Sosial

b Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 20

4. Asisten Administrasi Umum, mengkoordinasikan

a Biro Organisasi

b Biro Keuangan

c Biro Perlengkapan

d Biro Umum.

No. Satuan Kerja Perangkat Daerah

B. Sekretariat DPRD

C. Dinas Daerah terdiri atas :

1 Dinas Pendidikan;

2 Dinas Pemuda dan olahraga;

3 Dinas Kesehatan;

4 Dinas Sosial;

5 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

6 Dinas Perhubungan;

7 Dinas Komunikasi dan Informatika;

8 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

9 Dinas Pekerjaan Umum;

10 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UsahaMikro Kecil dan Menengah (UMKM);

11 Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan;

12 Dinas Peternakan;

13 Dinas Kelautan dan Perikanan;

14 Dinas Perkebunan;

15 Dinas Kehutanan;

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 21

16 Dinas Pertambangan dan Energi;

17 Dinas Pendapatan Daerah.

D. Lembaga Teknis Daerah terdiri atas :

1 Inspektorat;

2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

3 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

4 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

5 Badan Lingkungan Hidup;

6 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan;

7 Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah;

8 Badan Perpustakaan;

9 Badan Arsip Daerah;

10 Badan Badan Pemberdayaan Masyarakat danPemerintahan Desa;

11 Badan Kepegawaian Daerah;

12 Badan Pendidikan dan Pelatihan;

13 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KeluargaBerencana;

14 Kantor Penghubung.

E. Rumah Sakit Daerah

1 Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Syahrani;

2 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Kanujoso Djatiwibowo;

3 Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan;

4 Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam;

F. Lembaga Lainnya

1 Satuan Polisi Pamong Praja;

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 22

DPRD

SEKRETARIAT DPRD

RSJ Atma HusadaMahakam

STAF AHLI GUBERNUR

Biro Umum

GUBERNURWAKIL GUBERNUR

ASISTENPEMERINTAHAN

ASISTEN EKONOMI danPEMBANGUNAN

DINAS DAERAHPROVINSI

LEMBAGA TEKNISDAERAH

LEMBAGA LAIN

Biro Pembangunan Daerah

Biro Perekonomian

Biro Sosial

Biro HubunganMasyarakat dan Protokol

ASISTENKESEJAHTERAAN

RAKYAT

SEKRETARIS DAERAH

ASISTEN ADMINISTRASIUMUM

Biro PemerintahanUmum

Biro Hukum

Biro Kerjasama danPenataan Wilayah

Biro Organisasi

Biro Keuangan

RUMAH SAKIT DAERAH

RSUD A. WahabSjahranie Samarinda

RSU Tarakan

Biro Perlengkapan

Dinas Kesehatan

Dinas Sosial

Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi

Dinas Perhubungan

RSUD KanujosoDjatiwibowo Balikpapan

Dinas Perkebunan

Dinas Kehutanan

Dinas Pertambangandan Energi

Dinas PendapatanDaerah

Inspektorat Wilayah

Badan PerencanaanPembangunan Daerah

Badan Penelitian danPengembangan Daerah

Badan LingkunganHidup

Badan KetahananPangan dan Penyuluhan

Dinas Komunikasi danInformatika

Dinas Kebudayaan danPariwisata

Dinas Pekerjaan Umum

Disperindagkop &UMKM

Dinas PertanianTanaman Pangan

Dinas Peternakan

Dinas Pendidikan

Badan PemberdayaanPerempuan dan

Kantor Penghubung

Sekretariat KomisiPenyiaran Indonesia

Satuan Polisi PamongPraja

Badan PenanggulanganBencana Daerah

Badan PengelolaKawasan Perbatasan,

Sekretariat DewanPengurus KORPRI

Badan Perijinan danPenanaman Modal

Badan Perpustakaan

Badan Arsip Daerah

Badan PemberdayaanMasyarakat dan

Badan KepegawaianDaerah

Badan Pendidikan danPelatihan

Dinas Kelautan danPerikanan

Dinas Pemuda danOlahraga

2 Komisi Penyiaran Indonesia Daerah .

3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

4 Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan, Pedalaman danDaerah Tertinggal;

5 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.

Struktur Pemerintah Provinsi Kaltim

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 23

1.6 Permasalahan Utama Pembangunan Provinsi KalimantanTimurPermasalahan pembangunan daerah menjadi salah satu rujukan

penting dalam merumuskan berbagai kebijakan pembangunan.

Permasalahan yang dirumuskan dalam RPJMD merupakan inti dari

berbagai permasalahan sektoral yang digabung menjadi satu rumusan

masalah pembangunan. Suatu kebijakan pembangunan harus memiliki

dasar rumusan permasalahan yang relevan sehingga kebijakan publik

memiliki pertimbangan matang sebagai dasar penentuan prioritas

pembangunan.

Prioritas pembangunan yang baik akan menciptakan agenda utama

pembangunan dan memberikan harapan baru bagi pemerintah dalam

5(lima) tahun periode RPJMD. Berdasarkan hasil analisis permasalahan

pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan pemerintahan

serta kesepakatan dari para pemangku kepentingan, maka diketahui

terdapat lima permasalahan utama pembangunan Provinsi Kalimantan

Timur yaitu: rendahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur,

pertumbuhan ekonomi yang masih rendah dan fluktuatif, belum

terpenuhinya pelayanan infrastruktur, belum terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik, dan belum terciptanya kualitas lingkungan hidup

yang baik dan sehat. Kelima permasalahanutama tersebut menjadi

pemicu utama belum maksimalnya pembangunan daerah di Provinsi

Kalimantan Timur yang ditandai dengan belum meratanya kesejahteraan

masyarakat.

Belum sehatnyapertumbuhan ekonomi dan

tidak meratanya tingkatkesejahteraan masyarakat

Kalimantan Timur

Rendahnya dayasaing SDM Kaltim

Pertumbuhanekonomi yang

masih rendah danfluktuatif

Belum meratanyapelayanan

infrastruktur yangberkualitas

Belum terwujudnya tatakelola pemerintahan

yang baik

Belum terciptanyakualitas lingkungan

hidup yang baik & sehat

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 24

1.7. Keragaman SDM Pemerintah Provinsi KaltimPemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur, memiliki

kapasitas SDM dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Tahun 2014,

jumlah PNS di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur adalah sebanyak

7.234 orang, dengan perimbangan laki-laki sebanyak 4.303 orang

(59,48%) dan perempuan sebanyak 2.931 orang (40,51%) yang

menunjukkan perimbangan gender yang baik.

Berdasarkan tingkat pendidikan PNS pada kantor pemerintah

provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur, 14 orang (13 laki-laki dan 1

perempuan) berpendidikan S-3, berpendidikan S2 sebanyak 759 orang,

berpendidikan S1/DIV sebanyak 2.189 orang, sedangkan berpendidikan

SLTA2.450 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa dari segi jenjang pendidikan,

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memiliki keragaan sumber daya

manusia yang baik. Komposisi per jenjang pendidikan adalah sebagai

berikut :

Tabel 1.9

Komposisi PNS dilingkungan Pemerintan Provinsi Kalimantan Timurberdasarkan Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin, Tahun 2015

No.Jenjang Pendidikan Pegawai Negeri Sipil

Jumlah TotalLaki-Laki Perempuan

1 S3 13 1 142 S2 509 250 7593 S1 1.255 934 2 1984 D III 484 815 1 2995 D II/ D I 30 33 636 SLTA 1.634 816 2 4507 SLTP 205 40 2458 SD 173 42 215

Jumlah Total 4.303 2.931 7.234Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 25

Bab II

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

2.1. Reformasi Birokrasi dan Manajemen Perubahan di ProvinsiKalimantan Timur

Reformasi birokrasi merupakan strategi untuk menjawab menguatnya

desakan publik akan perbaikan kinerja instansi pemerintah dalam

penyediaan layanan publik. Sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 81

Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025,

reformasi birokrasi merupakan perubahan besar dalam paradigma dan

tata kelola pemerintahan.

Reformasi birokrasi pemerintahan sangat mendesak untuk

dilaksanakan pada saat birokrasi telah dianggap sebagai sistem yang

menyebabkan jalannya pemerintahan dan pelayanan publik berjalan

tersendat, bertele-tele, in-efisien, organisasi yang terlalu besar dan kaku,

KKN, serta permasalahan birokrasi lainnya.

Tujuan reformasi birokrasi adalah membangun kepercayaan

masyarakat (public trust building) dan menghilangkan citra negatif

birokrasi pemerintahan dengan membentuk aparatur negara yang

profesional, sedangkan sasaran reformasi birokrasi adalah terwujudnya

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, terwujudnya peningkatan

kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan meningkatnya

kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi melalui pembaharuan pola

pikir (mid-set) dan pola budaya (culture-set) pegawai negeri dalam

pengelolaan urusan pemerintahan serta sistem manajemen pemerintahan.

Ada 3 (tiga) sasaran utama dilakukannya reformasi birokrasi di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yakni:

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN:

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 26

2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat;

3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

Terwujudnya pemerintahan yang bersih (good governance) sebagai

sasaran reformasi birokrasi antara lain ditandai dengan kondisi birokrasi

yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga telah

melaksanakan Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah

yang menghasilkan regulasi, kebijakan, fasilitasi, dan evaluasi kebijakan di

bidang organisasi yang diharapkan dapat semakin mendorong proses

reformasi birokrasi secara signifikan. Melalui pelaksanaan program

tersebut, area perubahan yang dituju meliputi seluruh aspek manajemen

pemerintahan antara lain organisasi, tata laksana, SDM aparatur,

akuntabilitas, pelayanan publik, mind set dan culture set aparatur. Hal ini

juga menggambarkan upaya mendorong perubahan pola pikir dan budaya

kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Manajemen perubahan juga didorong melalui penataan regulasi di

tingkat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, antara lain melalui

penyelelarasan produk hukum daerah. Hasilnya telah menunjukkan

bahwa tidak terdapat inkonsistensi antar berbagai produk perundangan

daerah, serta kinerja penyelesaian penyusunan peraturan gubernur

sebagai amanat Peraturan Daerah.

Aspek lain sebagai bagian dari komitmen untuk peningkatan

pelayanan publik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah

menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Selain itu, Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur juga mengembangkan penilaian pelayanan

publik melalui Citra Pelayanan Prima. Penilaian ini menjadi stimulus bagi

unit-unit pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan,

utamanya adalah hal visi/misi pelayanan, sistem dan prosedur pelayanan,

sumber daya manusia dan sarana-prasarana pelayanan. Selain itu,

peningkatan kualitas pelayanan juga telah dilakukan dengan pemanfaatan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 27

teknologi informasi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

mengembangkan program sebagai panduan strategis implementasi dan

pengembangan e-government di lingkungan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur. Upaya-upaya ini telah menghasilkan peningkatan

pelayanan publik, sebagaimana yang ditunjukkan oleh penilaian eksternal

terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur .

2.2 Inovasi dalam Reformasi Birokrasi dan Pengelolaan KinerjaPemerintah Provinsi Kalimantan Timur .

Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan

kualitas pelayanan publik, berbagai inovasi telah dikembangkan oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu inovasi yang

dikembangkan adalah pengembangan teknologi informasi untuk

peningkatan kualitas perencanaan hingga monitoring dan evaluasi

pembangunan. Hal ini meliputi pengembangan RPJMD SIPPD Kaltim

untuk perencanaan dan pengembangan sistem aplikasi untuk monitoring

dan evaluasi yang mengintegrasikan si Monev.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga melakukan

rangkaian inovasi untuk peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah

daerah, SIPPD Kaltim merupakan program aplikasi untuk menjaga

konsistensi antara perencanaan pembangunan tahunan yang diwujudkan

dalam penentuan rencana program dan kegiatan dengan program dan

kegiatan indikatif yang mendukung pencapaian sasaran dalam RPJMD.

Sistem aplikasi ini juga dikembangkan untuk meningkatkan akuntabilitas

penyelenggaraan pembangunan.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 28

2.3 Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

2.3.1 Visi dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

merupakan kerangka pembangunan strategis Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur untuk periode 5 tahun. Sebagai dokumen perencanaan

yang memuat penjabaran visi, misi dan program gubernur, RPJMD

berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) serta memperhatikan baik RPJP maupun RPJM Nasional. Untuk

periode 2013-2018 RPJMD Provinsi Kalimantan Timur disahkan melalui

Perda Nomor 7 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD).

Sebagai penerjemahan kebijakan politik Gubernur sebagai Kepala

Daerah, RPJMD menjadi pijakan bagi perencanaan strategis baik SKPD

Provinsi maupun Kabupaten Kota, termasuk hingga ke level perencanaan

tahunan. Bagian berikut akan menguraikan visi dan misi Gubernur yang

tertuang dalam RPJMD tersebut.

Visi :

Terwujudnya Kalimantan Timur Sejahtera Yang Merata DanBerkeadilan Berbasis Agroindustri Dan Energi RamahLingkungan.

Visi tersebut mengandung dua elemen utama pembangunan yaitu

mewujudkan Kaltim sejahtera yang merata dan berkeadilan yang

menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas pada

pengembangan agroindustri dan berbasis energi ramah lingkungan.

Elemen Visi Kaltim Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan memandang

lebih jauh dibanding aspek kesejahteraan masyarakat itu sendiri,

pemerintah ingin mencapai adanya keseimbangan antara kesejahteraan

sosial dan ekonomi serta keharmonisan antara pembangunan sosial-

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 29

ekonomi dengan aspek lingkungan hidup yang kesemuanya diketahui

saling memengaruhi. Hal ini penting dilakukan karena pembangunan yang

hanya berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan

kesenjangan dalam masyarakat yang berakibat munculnya berbagai

ketimpangan sosial seperti kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup

yang merupakan dampak dari pembangunan ekonomi.

Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan merupakan komitmen untuk

melakukan transformasi ekonomi berbasis pemanfaatan sumberdaya alam

terbarukan dengan sistem pengelolaan yang berkelanjutan. Fokus ini

merupakan kebijakan yang diyakini dapat mewujudkan visi Provinsi

Kalimantan Timur Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan pada intinya

adalah pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat saat ini maupun masa datang

melalui pemerataan pembangunan ekonomi yang bertumpu pada

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebagai bagian dari

implementasi konsep pembangunan berkelanjutan.

Misi:

1. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiridan Berdaya Saing Tinggi. Misi ini mengemban upaya untuk

meningkatkan. Sumber daya manusia Kalimantan Timur bersifat

komprehensif yang telah mempertimbangkan baik aspek jasmani

(sandang, pangan dan perumahan) maupun aspek rohani (pendidikan

mental dan spiritual) sesuai dengan potensi sumberdaya yang dimiliki,

lingkungan sosial maupun kultural daerah.

2. Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan BerbasisSumber Daya Alam dan Energi Terbarukan. Misi ini mengemban

upaya untuk mempersiapkan transformasi ekonomi menuju ekonomi

yang lebih seimbang antara ekonomi berbasis sumber daya alam tidak

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 30

terbarukan dengan sumber daya alam terbarukan secara sistematis

dibutuhkan untuk menjamin pembangunan keberlanjutan.

3. Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagiMasyarakat secara Merata. Misi ini mengemban upaya untuk

pemenuhan infrastruktur dasar yang berkualitas guna mendukung

pertumbuhan dan kelancaran perekonomian masyarakat secara

merata dengan tetap memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah

sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta antisipasi

bencana yang mengancam keberadaan sumber daya potensial dan

strategis.

4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional,Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik. Misi ini

mengemban upaya untuk Penyelenggaraan pemerintahan yang

bertanggung jawab, bersih, transparan, profesional, efektif, dan efisien.

Misi ini mengemban tujuan peningkatan efektivitas layanan birokrasi

yang responsif, transparan, dan akuntabel, serta meningkatkan tata

kelola pemerintahan yang baik

5. Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat sertaBerperspektif Perubahan Iklim. Misi ini mengemban upaya untuk

transformasi pembangunan menuju ekonomi hijau atau ekonomi yang

rendah karbon akan mewujudkan kondisi masyarakat yang lebih baik

dan berkeadilan sosial serta mengurangi resiko lingkungan dan

kerusakan ekologi.

2.3.2 Tujuan

Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak

dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah, sebagai

berikut:

1. Misi Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri

dan Berdaya Saing Tinggi, dengan tujuan:

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 31

a. Meningkatkan kualitas SDM Kaltim

2. Misi Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis

Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan, dengan tujuan:

a. Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan

masyarakat

b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau

3. Misi Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Masyarakat

secara Merata, dengan tujuan:

a. Menyediakan infrastruktur dasar yang berkualitas

4. Misi Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional,

Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik, dengan tujuan:

a. Merwujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

5. Misi Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat serta

Berperspektif Perubahan Iklim, dengan tujuan:

a. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Tabel 2.1

Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan

Misi Tujuan Indikator

I MewujudkanKualitas SumberDaya ManusiaKaltim yangMandiri danBerdaya SaingTinggi

1 Meningkatkankualitas SDMKaltim

1 IPM

II MewujudkanDaya SaingEkonomi yang

1 Meningkatkankesejahteraandan pemerataan

1 TingkatKemiskinan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 32

BerkerakyatanBerbasisSumber DayaAlam dan EnergiTerbarukan

pendapatanmasyarakat

2 Meningkatkanpertumbuhanekonomi hijau

2 Pertumbuhanekonomidengan Migas

III MewujudkanInfrastrukturDasar yangBerkualitas bagiMasyarakatsecara Merata

1 Menyediakaninfrastrukturdasar yangberkualitas

1 IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar

IV MewujudkanTata KelolaPemerintahanyangProfesional,Transparan danBerorientasipada PelayananPublik

1 Merwujudkantata kelolapemerintahanyang baik

1 IndeksKepuasanMasyarakat

V MewujudkanKualitasLingkunganyang Baik danSehat sertaBerperspektifPerubahan Iklim

Meningkatkankualitaslingkungan hidup

1 IndeksKualitasLingkungan

2.3.3 SasaranMengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak

dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, adalah sebagai

berikut :

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 33

1. Sasaran yang hendak dicapai Misi : Mewujudkan Kualitas Sumber

Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi, dengan

sasaran:

a. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

b. Meningkatnya Angka Melek Huruf

c. Meningkatnya rata-rata lama sekolah

d. Meningkatnya angka harapan hidup

e. Meningkatnya pendapatan perkapita

2. Misi : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis

Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan, dengan sasaran:

a. Menurunnya tingkat kemiskinan

b. Menurunnya tingkat pengangguran

c. Meningkatnya daya beli masyarakat

d. Menurunnya Indeks Gini

e. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

f. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti luas

g. Tercapainya Swasembada pangan

h. Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan

3. Misi : Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi

Masyarakat secara Merata, dengan sasaran:

a. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

infrastruktur dasar

4. Misi : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional,

Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik, dengan sasaran:

a. Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKN

b. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

c. Menigkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja

5. Misi : Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat serta

Berperspektif Perubahan Iklim, dengan sasaran:

a. Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan

b. Menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 34

Tabel 2.2

Matrik Hubungan antara Tujuan dan Sasaran

Tujuan Sasaran

Uraian Indikator Uraian Indikator

1 Meningkatkankualitas SDMKaltim

IPM 1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)

IPM

2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf

Angka MelekHuruf (%)

3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah

Angka rata-ratasekolah (tahun)

4 Meningkatnyaangka harapanhidup

Angka harapanhidup (tahun)

5 Meningkatnyapendapatanperkapita

Pendapatanperkapita (jutarupiah)

2 Meningkatkankesejahteraandanpemerataanpendapatanmasyarakat

TingkatKemiskinan

6 Menurunnyatingkatkemiskinan

TingkatKemiskinan (%)

7 Menurunnyatingkatpengangguran

TingkatPengangguran(%)

8Meningkatnyadaya belimasyarakat

Tingkat Inflasi(%)

Paritas dayabeli/PPP (Rp)

9 MenurunnyaIndeks Gini

Indeks Gini

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 35

3 Meningkatkanpertumbuhanekonomi hijau

PertumbuhanekonomidenganMigas

10

Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas

Pertumbuhanekonomidengan migas(%)

Pertumbuhanekonomi tanpamigas (%)

Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara (%)

11 Meningkatnyakontribusisektorpertaniandalam arti luas

Kontribusisektor pertaniandalam arti luas(%)

12 Tercapaianyaswasembadapangan

Rasiopemenuhanberas (%)

13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan

Bauran energibaru terbarukan(%)

4 Menyediakaninfrastrukturdasar yangberkualitas

IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar

14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar

IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar

5 Merwujudkantata kelolapemerintahanyang baik

IndeksKepuasanMasyarakat 15

Terwujudnyapemerintahyang bersihdan bebas KKN

Indeks PersepsiKorupsi

Opini BPK

16 Terwujudnyapeningkatan

IndeksKepuasan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 36

kualitaspelayananpublik

Masyarakat

17

MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja

PredikatAkuntabilitaskinerja

Predikat kinerjaPenyelenggaraan PemerintahDaerah

6 Meningkatkankualitaslingkunganhidup

IndeksKualitasLingkungan

18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan

Indeks KualitasLingkungan

19 Menurunnyatingkat emisigas rumahkaca

Intensitas Emisi(tonCO2/PDRB US$ juta)

2.3.4 Strategi, Arah Kebijakan Daerah, Program dan IndikatorKinerja Dalam RPJMD 2013 – 2018

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis

melalui perumusan strategi, arah kebijakan, dan program. Selain itu, untuk

mengukur capaian kinerja, maka dirumuskan pula indikator sebagai tolok

ukur kinerja.

2.3.4.1 Strategi

Strategi yang ditempuh untuk mencapai misi, adalah sebagai berikut:

1. Strategi untuk mencapai misi: Mewujudkan Kualitas Sumber Daya

Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi, yaitu:

a. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 37

b. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

c. Pengembangan ekonomi kerakyatan

2. Strategi untuk mencapai misi: Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang

Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan,

yaitu :

a. Percepatan Pengentasan Kemiskinan

b. Peningkatan dan Perluasan Kesempatan kerja

c. Pengembangan ekonomi kerakyatan

d. Percepatan transformasi ekonomi

e. Pengembangan agribisnis

f. Peningkatan Produksi Pangan

g. Pemenuhan Kebutuhan Energi ramah Lingkungan

3. Strategi untuk mencapai misi: Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang

Berkualitas bagi Masyarakat secara Merata,yaitu:

a. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar

4. Strategi untuk mencapai misi: : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan

yang Profesional, Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik,

yaitu :

a. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan

5. Strategi untuk mencapai misi: Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang

Baik dan Sehat serta Berperspektif Perubahan Iklim, yaitu :

a. Peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 38

Tabel 2.3

Penentuan Strategi

Sasaran Indikator Kineja Strategi

1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)

1 IPM 1 Peningkatankualitas

penyelenggaraanpendidikan

2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf

2 Angka MelekHuruf (%)

2 Peningkatankualitaspelayanankesehatan

3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah

3 Angka rata-ratasekolah (tahun)

3 Pengembanganekonomikerakyatan

4 Meningkatnyaangka harapanhidup

4 Angka harapanhidup (tahun)

5 Meningkatnyapendapatanperkapita

5 Pendapatanperkapita (jutarupiah)

6 Menurunnyatingkatkemiskinan

6 TingkatKemiskinan (%)

4 PercepatanPengentasanKemiskinan

7 Menurunnyatingkatpengangguran

7 TingkatPengangguran(%)

5 Peningkatan danPerluasanKesempatankerja

8 Meningkatnyadaya belimasyarakat

8 Tingkat Inflasi (%) 6 Pengembanganekonomikerakyatan

9 Paritas dayabeli/PPP (Rp)

7 Percepatantransformasiekonomi

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 39

9 MenurunnyaIndeks Gini

10 Indeks Gini 8 Pengembanganagribisnis

10 Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas

11 Pertumbuhanekonomi denganmigas (%)

9 PeningkatanProduksi Pangan

12 Pertumbuhanekonomi tanpamigas (%)

10 PemenuhanKebutuhanEnergi ramahLingkungan

13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara (%)

11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas

14 Kontribusi sektorpertanian dalamarti luas (%)

12 Tercapaianyaswasembadapangan

15 Rasiopemenuhan beras(%)

13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan

16 Bauran energibaru terbarukan(%)

14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar

17 Indeks Kepuasanlayananinfrastrukturdasar

11 Peningkatankualitasinfrastrukturdasar

15 Terwujudnyapemerintah yangbersih dan bebasKKN

18 Indeks PersepsiKorupsi

12 Reformasibirokrasi dantata kelolapemerintahan19 Opini BPK

16 Terwujudnyapeningkatan

20 Indeks Kepuasan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 40

kualitaspelayanan publik

Masyarakat

17 MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja

21 PredikatAkuntabilitaskinerja

22 Predikat kinerjaPenyelenggaraanPemerintahDaerah

18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan

23 Indeks KualitasLingkungan

13 Peningkatankualitaslingkunganhidup.

19 Menurunnyatingkat emisi gasrumah kaca

24 Intensitas Emisi(ton CO2/PDRBUS $ juta)

2.3.4.2 Arah Kebijakan Daerah

1. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Pertama : Mewujudkan

Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya

Saing Tinggi, adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan kesadaran masyarakat

b. Perluasan Subsidi Pendidikan bagi seluruh peserta didik dalam usia

wajib belajar

c. Peningkatan Relevansi dan mutu pendidikan

d. Peningkatan kesempatan belajar anak

e. Peningkatan akses di bidang kesehatan

f. Peningkatan mutu di bidang kesehatan

g. Menjaga ekspektasi masyarakat melalui transparasi harga

h. Pengarusutamaan gender

2. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Kedua : Mewujudkan

Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya

Alam dan Energi Terbarukan, adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 41

a. Peningkatan Kualitas Bantuan dan Perlindungan sosial bagi

masyarakat miskin;

b. Pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian bekerja

c. Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin

d. Penyediaan infrastruktur dasar bagi masyarakat miskin

e. Perluasan lapangan kerja

f. Peningkatan Kualitas tenaga kerja

g. Peningkatan daya saing tenaga kerja dan pengembangan

kesempatan kerja

h. Menjaga stabilitas harga dan efisiensi distribusi barang

i. Peningkatan investasi sektor UMKM

j. Menjaga ekspektasi masyarakat melalui transparasi harga

k. Peningkatan investasi daerah dengan menciptakan iklim investasi

yang berdaya saing global

l. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru

m. Peningkatan nilai tambah produk pertanian dalam arti luas

(Integrasi Proses Hulu Hilir)

n. Peningkatan ekspor produk olahan

o. Pengembangan ekowisata

p. Meningkatnya ekspor produk unggulan daerah

q. Penguatan mata rantai kawasan2 agribisnis

r. Penerapan Inovasi Teknologi Agrobisnis

s. Pengembangan industri pengolahan produk unggulan daerah

t. Peningkatan areal pertanian melalui cetak sawah dan optimasi

lahan;

u. Penerapan mekanisasi dan teknologi pertanian

v. Penyediaan tenaga kerja petani melalui program transmigrasi

w. Peningkatan infrastrutur pertanian

x. Peningkatan produktivitas pertanian

y. Perbaikan tata niaga produk pangan

z. Peningkatan bauran energi baru dan terbarukan

aa.Peningkatan rasio elektrifikasi.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 42

3. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Ketiga : Mewujudkan

Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Masyarakat secara Merata,

adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur transportasi

b. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur dan transportasi di

kawasan Maloy, kawasan industri lainnya dan pusat pertumbuhan

c. Peningkatan konektivitas antar kawasan industri dan pusat

pertumbuhan

4. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Keempat : Mewujudkan

Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional, Transparan dan

Berorientasi pada Pelayanan Publik, adalah sebagai berikut:

a. Standarisasi rencana dan prosedur tiga prioritas focus

b. Peningkatan kapasitas dan manajemen aparatur

c. Percepatan pencapaian target-target penyelenggaraan Reformasi

birokrasi (RB) dan tatakelola pemerintahan yang baik

5. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Kelima : Mewujudkan

Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat serta Berperspektif

Perubahan Iklim, adalah sebagai berikut:

a. Perbaikan tata kelola dan perijinan pemanfaatan hutan dan lahan

b. Meningkatkan kualitas perencanaan, pemanfaatan dan

pengendalian tata ruang dan luas tutupan lahan.

c. Penerapan konsep dan strategi pembangunan ekonomi (green

economy) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

d. Pemanfaatan lahan-lahan terdegradasi

e. Meningkatkan kualitas udara, Perairan, dan lingkungan hidup

perkotaan

f. Penegakan hukum lingkungan.

g. Pengarusutamaan perubahan iklim dalam dokumen perencanaan

pembangunan

h. Penurunan emisi gas rumah kaca

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 43

Tabel 2.4

Perumusan Arah Kebijakan Pembangunan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 Meningkatkan kualitasSDM Kaltim

1 Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia(IPM)

1 Peningkatan kualitas

penyelenggaraanpendidikan

1 Peningkatankesadaranmasyarakat

2 Meningkatnya AngkaMelek Huruf

2 Peningkatankualitaspelayanankesehatan

2 PerluasanSubsidiPendidikanbagi seluruhpeserta didikdalam usiawajib belajar

3 Meningkatnya rata-ratalamasekolah

3 Pengembangan ekonomikerakyatan

3 PeningkatanRelevansi danmutupendidikan

4 Meningkatnya angkaharapanhidup

4 Peningkatankesempatanbelajar anak

5 Meningkatnyapendapatanperkapita

5 Peningkatanakses di bidangkesehatan

6 Peningkatanmutu di bidangkesehatan

7 Menjagaekspektasimasyarakatmelaluitransparasi

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 44

harga

8 Pengarusutamaan gender

2 Meningkatkankesejahteraan danpemerataanpendapatanmasyarakat

6 Menurunnya tingkatkemiskinan

4 PercepatanPengentasanKemiskinan

1 PeningkatanKualitasBantuan danPerlindungansosial bagimasyarakatmiskin

7 Menurunnya tingkatpengangguran

5 PeningkatandanPerluasanKesempatankerja

2 Pemberdayaanmasyarakatdalamkemandirianbekerja

8 Meningkatnya daya belimasyarakat

6 Pengembangan ekonomikerakyatan

3 Pemberdayaanusaha ekonomimasyarakatmiskin

7 Percepatantransformasiekonomi

4 Penyediaaninfrastrukturdasar bagimasyarakatmiskin

9 MenurunnyaIndeks Gini

8 Pengembanganagribisnis

5 Perluasanlapangan kerja

6 PeningkatanKualitas tenagakerja

7 Peningkatandaya saingtenaga kerjadanpengembangankesempatankerja

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 45

8 Menjagastabilitas hargadan efisiensidistribusibarang

9 Peningkataninvestasi sektorUMKM

10 Menjagaekspektasimasyarakatmelaluitransparasiharga

3 Meningkatkanpertumbuhan ekonomihijau

10

Meningkatnyapertumbuhan ekonomiyangberkualitas

9 PeningkatanProduksiPangan

1 Peningkataninvestasidaerah denganmenciptakaniklim investasiyang berdayasaing global

10

PemenuhanKebutuhanEnergiramahLingkungan

2 Pengembangan pusat-pusatpertumbuhanekonomi baru

3 Peningkatannilai tambahprodukpertaniandalam arti luas(IntegrasiProses HuluHilir)

11

Meningkatnya kontribusisektorpertaniandalam arti

4 Peningkatanekspor produkolahan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 46

luas

12

Tercapaianyaswasembada pangan

5 Pengembangan ekowisata

13

Meningkatnyapemanfaatan energiterbarukan

6 Meningkatnyaekspor produkunggulandaerah

7 Penguatanmata rantaikawasan2agribisnis

8 PenerapanInovasiTeknologiAgrobisnis

9 Pengembangan industripengolahanprodukunggulandaerah

10 Peningkatanareal pertanianmelalui cetaksawah danoptimasi lahan

11 Penerapanmekanisasi danteknologipertanian

12 Penyediaantenaga kerjapetani melaluiprogram

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 47

transmigrasi

13 Peningkataninfrastruturpertanian

14 Peningkatanproduktivitaspertanian

15 Perbaikan tataniaga produkpangan

16 Peningkatanbauran energibaru danterbarukan

17 Peningkatanrasioelektrifikasi

4 Menyediakaninfrastrukturdasar yangberkualitas

14

Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar

11

Peningkatankualitasinfrastrukturdasar

1 Peningkatankualitas dankapasitasinfrastrukturtransportasi

2 Peningkatankualitas dankapasitasinfrastrukturdantransportasi dikawasanMaloy,kawasanindustri lainnyadan pusatpertumbuhan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 48

3 Peningkatankonektivitasantar kawasanindustri danpusatpertumbuhan

5 Merwujudkan tata kelolapemerintahan yangbaik

15

Terwujudnyapemerintahyang bersihdan bebasKKN

12

Reformasibirokrasi dantata kelolapemerintahan

1 Standarisasirencana danprosedur tigaprioritas focus

16

Terwujudnyapeningkatan kualitaspelayananpublik

2 Peningkatankapasitas danmanajemenaparatur

17

MeningkatnyaKapasitasdanakuntabilitaskinerja

3 Percepatanpencapaiantarget-targetpenyelenggaraan Reformasibirokrasi (RB)dan tatakelolapemerintahanyang baik

6 Meningkatkan kualitaslingkunganhidup

18

Meningkatnya IndeksKualitasLingkungan

13

Peningkatankualitaslingkunganhidup.

1 Perbaikan tatakelola danperijinanpemanfaatanhutan danlahan

19

Menurunnyatingkat emisigas rumahkaca

2 Meningkatkankualitasperencanaan,pemanfaatandan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 49

pengendaliantata ruang danluas tutupanlahan.

3 Penerapankonsep danstrategipembangunanekonomi (greeneconomy) yangramahlingkungan danberkelanjutan

4 Pemanfaatanlahan-lahanterdegradasi

5 Meningkatkankualitas udara,Perairan, danlingkunganhidupperkotaan

6 Penegakanhukumlingkungan.

7 Pengarusutamaan perubahaniklim dalamdokumenperencanaanpembangunan

8 Penurunanemisi gasrumah kaca

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 50

2.3.4.3 Program

Untuk mewujudkan capaian keberhasilan misi pembangunan, Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan program pembangunan,

yatu:

1. Program untuk mencapai Misi Pertama: Mewujudkan Kualitas Sumber

Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi, adalah

sebagai berikut:

Misi Sasaran Program Prioritas

I MewujudkanKualitasSumber DayaManusia Kaltimyang Mandiridan BerdayaSaing Tinggi

1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)

2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf

1 Program pendidikannon formal

3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah

2 Program wajib belajarpendidikan dasarsembilan tahun

3 Program pendidikanmenengah

4 Meningkatnyaangka harapanhidup

4 Program pengadaan,Peningkatan saranadan prasaranaRS/RSJ/RSP/RSM

5 Meningkatnyapendapatanperkapita

5 Program PeningkatanPembinaan &PengawasanKetenagakerjaan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 51

2. Program untuk mencapai Misi Kedua: Mewujudkan Daya Saing

Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi

Terbarukan, adalah sebagai berikut:

Misi Sasaran Program Prioritas

II MewujudkanDaya SaingEkonomi yangBerkerakyatanBerbasisSumber DayaAlam danEnergiTerbarukan

6 Menurunnyatingkatkemiskinan

6 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPendidikan

7 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKesehatan

8 ProgramPenanggulanganKemiskinan bid.Kesejahteraan Sosial utkmengukur indekskedalaman kemiskinan

9 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaanMasyarakat

10 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKesejahteraan Sosial

11 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaanPerempuan

12 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidang

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 52

Ketenagakerjaan

13 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKehutanan

14 ProgramPenanggulanganKemiskinan BidangPertanian TanamanPangan

15 ProgramPenanggulanganKemiskinan BidangPeternakan

16 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangSarana dan PrasaranaDasar Permukiman

7 Menurunnyatingkatpengangguran

17 Program peningkatankualitas dan produktivitastenaga kerja

18 Program pengembangansistem pendukung bagiusaha mikro, kecil danmenengah

19 Program PengembanganKewirausahaan danKeunggulan Kompetitif,Usaha kecil menengah

20 Program PeningkatanKualitas KelembagaanKoperasi

21 Program peningkatanupaya penumbuhankewirausahaan dan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 53

kecakapan hidup pemuda

22 Program PengembanganKewirausahaanKompetitif

23 Program PeningkatanKesempatan Kerja

24 Program PemberdayaanRemaja Putus Sekolah

8 Meningkatnyadaya belimasyarakat

25 Program pengendaliandan evaluasi hasilpelaksanaanpembangunan daerah

26 Program PeningkatanEfisiensi PerdaganganDalam Negeri

27 Program PenguatanKoordinasi TimPengendali Inflasi Daerah(TPID)

9 MenurunnyaIndeks Gini

10 Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas

28 Program PeningkatanIklim Investasi danRealisasi Investasi

29 Program PeningkatanPromosi dan KerjasamaInvestasi

30 Program KemudahanPelayanan danPercepatan ProsesPerijinan

31 Program PenataanStruktur Industri Hulu -Hilir

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 54

32 Program PerluasanKebun Sawit

33 Program PeningkatanKemampuan TeknologiIndustri

34 Program PeningkatanPemasaran HasilProduksi Peternakan

35 Program Pengembanganproduk-produkperkebunan unggulandaerah

36 Program PeningkatanKerjasama PerdaganganInternasional

37 Program Peningkatandan PengembanganEkspor

38 Program PengembanganKawasan IndustriPariwisata Derawan

39 Program PengembanganDestinasi Pariwisata

11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas

40 Program PerluasanKomoditas PerkebunanNon Sawit

41 Program PengembanganKawasan dan UsahaPeternakan

42 Program OptimalisasiPengelolaan danPemasaran ProduksiPerikanan

43 Program Peningkatan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 55

dan PengembanganIndustri Olahan nonmigas

12 Tercapaianyaswasembadapangan

44 Program PeningkatanProduksi pertanian

45 Program PenerapanTeknologiPertanian/perkebunan

46 Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan

47 Program PengembanganSDM Kelautan danPerikanan Berkualitas

48 Program Pengembangandan PenguatanKelembagaan Penyuluh

49 Program PengembanganWilayah Transmigrasi

50 Program Pengembangandan PengelolaanJaringan Irigasi, Rawadan Jaringan PengairanLainnya

51 Program Peningkatanproduksi HasilPeternakan

52 Program PengembanganKawasan Budidaya Laut,Air Payau, dan Air Tawar

53 Program pengembanganperikanan tangkap

54 Program PengembanganKawasan Produksi

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 56

Pertanian

55 Program PeningkatanKesejahteraan Petani

13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan

56 Program DiversifikasiEnergi

57 Program peningkatanpenerapan teknologipeternakan

58 Program PeningkatanInfrastrukturKetenagalistrikan

59 Program pengembanganlistrik pedesaan

3. Program untuk mencapai Misi Ketiga: Mewujudkan Infrastruktur Dasar

yang Berkualitas bagi Masyarakat secara Merata, adalah sebagai

berikut:

Misi Sasaran Program Prioritas

III MewujudkanInfrastrukturDasar yangBerkualitasbagiMasyarakatsecaraMerata

14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar

60 Program PembangunanJalan dan Jembatan

61 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan

62 Program peningkatandaya saing investasisektor jalan danJembatan

63 Program pembangunanjalan tol

64 Program peningkatandaya saing investasisektor transportasi darat,

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 57

laut, udara dan ASDP

65 Program pembukaanketerisolasian wilayahsektor jalan dan jembatan

66 Program pembukaanketerisolasian wilayahsektor transportasi udara

67 Program sarana danprasarana telekomunikasi

68 Program Penyediaan danpengelolaan air baku

69 Program pengembangankinerja pengelolaan airminum dan air limbah.

70 Program peningkatandaya saing sektorsumberdaya air

71 Program pengendalianbanjir

4. Program untuk mencapai Misi Keempat : Mewujudkan Tata Kelola

Pemerintahan yang Profesional, Transparan dan Berorientasi pada

Pelayanan Publik, adalah sebagai berikut:

Misi Sasaran Program Prioritas

IV MewujudkanTata KelolaPemerintahanyangProfesional,TransparandanBerorientasipada

15 Terwujudnyapemerintahyang bersih danbebas KKN

72 Program penguatankelembagaan PTSP

73 Program pengembanganzona integritas

74 Program pencegahandan pemberantasan KKN

16 Terwujudnya 75 Program peningkatan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 58

PelayananPublik

peningkatankualitaspelayananpublik

pelayanan publik

76 Program pembinaan danpengembangan aparatur

77 Pengembangan datastatistik dan spasial

17

MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja

78 Program peningkatankualitas manajemenberbasis kinerja

79 Peningkatan KinerjaPemerintahan Daerah

80 Program Pendidikanpolitik masyarakat

5. Program untuk mencapai Misi Kelima : Mewujudkan Kualitas

Lingkungan yang Baik dan Sehat serta Berperspektif Perubahan Iklim,

adalah sebagai berikut:

Misi Sasaran Program Prioritas

V MewujudkanKualitasLingkunganyang Baikdan SehatsertaBerperspektifPerubahanIklim

18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan

81 Program Pengelolaandan Pengembangan KPH

82 Program RehabilitasiHutan dan Lahan

83 ProgramPenyelenggaraanPenataan Ruang

84 Program RehabilitasiHutan Mangrove

85 Program PembinanaanPerkebunan RamahLingkungan

86 Program PenilaianKinerja Perusahaandalam Pengelolaan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 59

Lingkungan Hidup

87 Program PengendalianPencemaran danPengrusakan LingkunganHidup

88 Program PengembanganKinerja PengelolaanPersampahan

89 Program PeningkatanPeran serta masyarakatdalam pengelolaan LH

90 Program PeningkatanEdukasi dan KomunikasiPublik tentagPengelolaan LH

91 Program Pengembangankapasitas pengelolaanlingkungan hidup

19 Menurunnyatingkat emisigas rumah kaca

92 ProgramPengarusutamaanPerubahan Iklim dangreen ekonomi dalamPerencanaanPembangunan Daerah

93 Program perlindunganatmosfir dan perubahaniklim

94 Inventarisasi emisi gasrumah kaca

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 60

2.3.5 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah.

Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan tersebut di atas, ditetapkan

prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama

dengan sasarannya sebagai berikut.

Tabel 2.5

Prioritas dan Sasaran Pembangunan Pemerintah ProvinsiKalimantan Timur

No. Prioritas Sasaran Strategis

1 Peningkatan kualitaspenyelenggaraan pendidikan

Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia (IPM)Meningkatnya Angka Melek HurufMeningkatnya rata-rata lamasekolah

2 Peningkatan kualitaspelayanan kesehatan

Meningkatnya angka harapan hidup

Meningkatnya pendapatanperkapita

3 Percepatan pengentasankemiskinan

Menurunnya tingkat kemiskinan

4 Peningkatan dan perluasankesempatan kerja

Menurunnya tingkat pengangguran

5 Pengembangan ekonomikerakyatan

Meningkatnya daya beli masyarakatMenurunnya Indeks Gini

6 Percepatan transformasiekonomi

Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas

7 Pengembangan agribisnis Meningkatnya kontribusi sektorpertanian dalam arti luas

8 Peningkatan produksi pangan Tercapaianya swasembada pangan

9 Pemenuhan kebutuhanenergi ramah lingkungan

Meningkatnya pemanfaatan energiterbarukan

10 Peningkatan kualitasinfrastruktur dasar

Meningkatnya kepuasanmasayrakat terhadap pelayananinfrastruktur dasar

11 Reformasi birokrasi dan tata Terwujudnya pemerintah yangbersih dan bebas KKN

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 61

kelola pemerintahan Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan publikMeningkatnya Kapasitas danakuntabilitas kinerja

12 Peningkatan kualitaslingkungan hidup

Meningkatnya Indeks KualitasLingkunganMenurunnya tingkat emisi gasrumah kaca

Kerangka pembangunan dalam konteks negara kesatuan mengandung

arti terdapatnya kesesuaian antara kerangka pembangunan di tingkat

pusat dengan pembangunan di daerah, dalam satu wadah bernama

pembangunan nasional. Karenanya, prioritas pembangunan di daerah

tertuang dalam RPJMD 2013-2018, yang dimaksud adalah:

1. Peningkatan kualitas peyelenggaraan pendidikan;

2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan;

3. Percepatan pengentasan kemiskinan;

4. Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja;

5. Pengembangan ekonomi kerakyatan;

6. Percepatan transformasi ekonomi;

7. Pengembangan agribisnis;

8. Peningkatan produksi pangan;

9. Pemenuhan kebutuhan energi ramah lingkungan;

10.Peningkatan kualitas infrastruktur dasar;

11.Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan; dan

12.Peningkatan kualitas lingkungan hidup.

2.4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) berisikan

perencanaan yang global dengan penjabaran hanya sampai kepada

Program hingga perlu dioperasionalisasikan dengan perencanaan yang

lebih mikro sampai penjabaran terakhir pada kegiatan-kegiatan namun

masih dalam satu rangkuman dari seluruh perencanaan pembangunan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 62

baik untuk Kementrian /Lembaga di Pusat dan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) di Daerah, perencanaan yang lebih mikro tadi disebut

dengan Rencana Kerja Perangkat (RKP) di Pusat dan RKPD di Daerah.

Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN

& RB) Nomor 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Adapun Rencana Kinerja Tahunan 2016 Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur berdasarkan Tujuan dan Sasaran Strategis

pembangunan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.6

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

No.

Tujuan SasaranStrategis

IndikatorKinerja

Satuan Kondisi

awal

(2013)

TargetAkhir

(2018)

1 Meningkatnyakualitas SDMKaltim

MeningkatnyaIndeksPembangunan Manusia(IPM)

IPM Indeks 76,71 78

MeningkatnyaAngka MelekHuruf

Angka MelekHuruf (%)

Persen 98,30 99,50

Meningkatnyarata-rata lamasekolah

Angka rata-rata sekolah(tahun)

Tahun 9,60tahun

12,00tahun

Meningkatnyaangkaharapanhidup

Angkaharapanhidup (tahun)

Tahun 71,40tahun

73,00tahun

Meningkatyapendapatanperkapita

Pendapatanperkapita(juta rupiah)

(jutaRupiah)

44,65juta

54,65juta

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 63

2 MeningkatnyaKesejahteraan danpemerataanpendapatanmasyarakat

Menurunnyatingkatkemiskinan

TingkatKemiskinan(%)

Persen 6,06 5,00

Menurunnyatingkatpengangguran

TingkatPengangguran (%)

Persen 8,90 5,11

Meningkatnyadaya belimasyarakat

TingkatInflasi (%)

Persen 9,65% 5,50+1

Paritas dayabeli/PPP(Rp)

Rp. 649.850

807.823

MenurunnyaIndeks Gini

Indeks Gini Indeks 0,36 0,32

3 Meningkatkanpertumbuhanekonomi hijau

Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas

Pertumbuhan ekonomidenganmigas (%)

Persen 1,59 4,7-5,3

Pertumbuhan ekonomitanpa migas(%)

Persen 5,17 8,3-8,9

Pertumbuhan ekonominon migasdan nonbatubara (%)

Persen 7,47 8,2-8,6

Meningkatnyakontribusisektorpertaniandalam arti luas

Kontribusisektorpertaniandalam artiluas (%)

Persen 6,50 10,00

Tercapaianyaswasembadapangan

Rasiopemenuhanberas (%)

Persen 72,00 100,22

Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan

Bauranenergi baruterbarukan(%)

Persen 0,02 3,00

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 64

4 MenyediakanInfrastrukturDasar yangBerkualitas

Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar

IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar

Indeks 5,00 7,00

5 Mewujudkantata kelolapemerintahanyang baik

Terwujudnyapemerintahyang bersihdan bebasKKN

IndeksPersepsiKorupsi

Indeks 5,20 7,00

Opini BPK Opini WTP WTP

Terwujudnyapeningkatankualitaspelayananpublik

IndeksKepuasanMasyarakat

Indeks 68

(baik)

85

(sangat baik)

MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja

PredikatAkuntabilitaskinerja

Kategori/

Nilai

70,75 80,00

PredikatkinerjaPenyelenggaraanPemerintahDaerah

Predikat Tinggi Sangat

Tinggi

6 Meningkatkankualitaslingkunganhidup

MeningkatnyaIndeksKualitasLingkungan

IndeksKualitasLingkungan

Indeks 74,07 82,00

Menurunnyatingkat emisigas rumahkaca

IntensitasEmisi (tonCO2/PDRBUS $ juta)

(tonCO2/PDRB US $

juta)-

1.500ton

CO2/US $juta

1.250ton

CO2/US $juta

2.4.1 Program untuk Pencapaian Sasaran

Berdasarkan visi, misi tujuan, sasaran strategi dan arah kebijakan

yang yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maka upaya pencapaiannya

kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 65

prioritas daerah. Adapun program-program prioritas untuk mendukung

masing-masing sasaran sebagai berikut :

Tabel 2.7

Program Untuk Pencapaian Sasaran

No. Sasaran Didukung jumlah Program

1 Meningkatnya Indeks PembangunanManusia (IPM)

-

2 Meningkatnya Angka Melek Huruf 1

3 Meningkatnya rata-rata lama sekolah 2

4 Meningkatnya angka harapan hidup 1

5 Meningkatnya pendapatan perkapita 1

6 Menurunnya tingkat kemiskinan 11

7 Menurunnya tingkat pengangguran 8

8 Meningkatnya daya beli masyarakat 3

9 Menurunnya Indeks Gini -

10 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yangberkualitas

12

11 Meningkatnya kontribusi sektor pertaniandalam arti luas

4

12 Tercapaianya swasembada pangan 12

13 Meningkatnya pemanfaatan energiterbarukan

4

14 Meningkatnya kepuasan masyarakatterhadap pelayanan infrastruktur dasar

12

15 Terwujudnya pemerintah yang bersih danbebas KKN

3

16 Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan publik

3

17 Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitaskinerja

3

18 Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan 11

19 Menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca 3

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 66

2.5 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2016 yang telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan, program

dan sasaran di Tahun 2016 menjadi tumpuan bagi Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur untuk mewujudkan kinerja output ataupun outcome

yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur Tahun 2016 berdasarkan pada Instruksi Presiden

Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang

ditindaklanjuti dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang

Penetapan Kinerja.

Pada Tanggal 21 April 2014 terbit Peraturan Presiden No. 29

Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

sebagai gantinya Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 serta

ditindaklanjuti oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan

Reformasi Birokrasi dengan menerbitkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian

Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dijadikan

acuan untuk mengukur Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2016 dan melaporkannnya dalam Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKj IP).

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 67

Tabel 2.8

Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016

No. SasaranStrategis

Indikator Kinerja Satuan Target PenanggungJawab

1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)

IPM Indeks 77,28 Disdik, Diskes,Ekonomi,Dinsos, Disnaker

2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf

Angka Melek Huruf(%)

Persen 98,60 DinasPendidikan

3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah

Angka rata-ratasekolah (tahun)

Tahun 11,00 DinasPendidikan

4 Meningkatnyaangka harapanhidup

Angka harapanhidup (tahun)

Tahun 72,00 Dinas Kesehatan

5 Meningkatnyapendapatanperkapita

Pendapatanperkapita (jutarupiah)

(jutaRupiah)

50,65 Ekonomi,BPPMD

6 Menurunnyatingkatkemiskinan

TingkatKemiskinan (%)

Persen 5,35 Dinas Sosial

7 Menurunnyatingkatpengangguran

TingkatPengangguran (%)

Persen 6,50 Dinas TenagaKerja danTransmigrasi

8 Meningkatnyadaya belimasyarakat

Tingkat Inflasi (%) Persen 6,70 +1 TimPengendaliInflasiDaerah

Paritas dayabeli/PPP (Rp)

Rp. 751.237 Dinsos,Disnaker,

Disperindagkop

9 MenurunnyaIndeks Gini

Indeks Gini Indeks 0,33 Ekonomi, Dinsos

10Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas

Pertumbuhanekonomi denganmigas (%)

Persen 3,6-4,3 Distamben,Pertamina

Pertumbuhanekonomi tanpamigas (%)

Persen 7,7-8,3 Dishut, Distan,Disbun,Disperindagkop

Pertumbuhanekonomi non

Persen 7,6-8,2 Dishut, Distan,Disbun,

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 68

migas dan nonbatubara (%)

Disperindagkop

11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas

Kontribusi sektorpertanian dalamarti luas (%)

Persen 8,00 Dishut, Distan,Disbun,Disperindagkop

12 Tercapaianyaswasembadapangan

Rasio pemenuhanberas (%)

Persen 82,01 DinasPertanian

13 Meningkatnyapemanfaatanenergi terbarukan

Bauran energi baruterbarukan (%)

Persen 1,62 Distamben, PLNdanSwasta

14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar

Indeks Kepuasanlayananinfrastruktur dasar

Indeks 6,50 Dinas PU, DinasPerhubungan

15

Terwujudnyapemerintah yangbersih dan bebasKKN

Indeks PersepsiKorupsi

Indeks 6,30 -

Opini BPK Opini WTP Biro Keuangan,Inspektorat

16 Terwujudnyapeningkatankualitaspelayanan publik

Indeks KepuasanMasyarakat

Indeks 80 Biro Organisasi

17

MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja

PredikatAkuntabilitaskinerja

Kategori/

Nilai

76,00 Biro Organisasi

Predikat kinerjaPenyelenggaraanPemerintahDaerah

Predikat SangatTinggi

BiroPemerintahan

18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan

Indeks KualitasLingkungan

Indeks 80,19 BLH

19 Menurunnyatingkat emisi gasrumah kaca

Intensitas Emisi(ton CO2/PDRBUS $ juta)

(tonCO2/PDRBUS $ juta)-

1.350 BLH, Kehutanan,Perkebunan,Distamben

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 69

2.5.1 Strategi untuk Pencapaian Kinerja Lainnya

Selain penetapan kinerja berupa IKU sebagaimana telah

diutarakan di muka, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga telah

menetapkan strategi untuk pencapaian kinerja lainnya, khususnya untuk

pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), dan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) serta Indeks Pembangunan Gender (IPG).

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memiliki komitmen kuat dalam

upaya mewujudkan tercapainya target MDGs pada Tahun 2016. Integrasi

tujuan-tujuan MDGs tersebut dapat dicermati dalam berbagai program

prioritas pembangunan yang terdapat pada dokumen Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Aksi

Daerah MDGs disusun sebagai bagian dari upaya mempercepat

pencapaian target MDGs selaras dengan amanat Inpres Nomor 3 Tahun

2010 tentang Program Pembangunan yang berkeadilan.

Begitu juga dengan strategi untuk pencapaian target IPM dan IPG. Upaya-

upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga

dalam kerangka untuk meningkatkan IPM dan IPG sebagai salah satu

ukuran pembangunan yang berfokus pada pengembangan human

capabilities. Strategi yang menggabungkan intervensi pada aspek individu,

sistem dan kelembagaan ini mendorong pemenuhan hak-hak dasar

setiap warga negara, laki-laki dan perempuan.

2.5.2 Rencana Anggaran Tahun 2016Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan

dan Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang

dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2016 adalah

sebesar Rp 992.500.274.003,67 yang digunakan untuk membiayai

Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci realisasi

anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 70

Tabel 2.9

Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran2016 (Sebelum Dilakukan Audit BPK RI)

No. Uraian Rencana (Rp.) %

1 Belanja Langsung Rp. 4.657.186.989.496,33 94,88

2 Belanja Tidak Langsung Rp. 992.500.274.003,67 88,16

Jumlah Rp. 5.649.687.263.500,00 93,70

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk

membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung

pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.10

Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2016

No. Sasaran Anggaran %Anggaran

1 Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia(IPM)

- -

2 Meningkatnya Angka MelekHuruf

4.488.800.000 73,32%

3 Meningkatnya rata-ratalama sekolah

59.405.635.300 91,94%

4 Meningkatnya angkaharapan hidup

88.337.375.000 92,86%

5 Meningkatnya pendapatanperkapita

2.370.616.892 71,20%

6 Menurunnya tingkatkemiskinan

59.211.739.114 96,77%

7 Menurunnya tingkatpengangguran

5.245.027.590 91,71%

8 Meningkatnya daya belimasyarakat

4.463.920.609 86,58%

9 Menurunnya Indeks Gini - -

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 71

10 Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas

21.202.818.574 92,82%

11 Meningkatnya kontribusisektor pertanian dalam artiluas

12.108.800.525 94,73%

12 Tercapaianya swasembadapangan

145.458.955.788 94,77%

13 Meningkatnya pemanfaatanenergi terbarukan

54.590.368.361 97,42%

4 Meningkatnya kepuasanmasayrakat terhadappelayanan infrastrukturdasar

1.386.191.065.353 96,84%

15 Terwujudnya pemerintahyang bersih dan bebas KKN

3.241.870.000 93,32%

16 Terwujudnya peningkatankualitas pelayanan publik

19.415.874.987 93,12%

17 Meningkatnya Kapasitas danakuntabilitas kinerja

2.634.263.850 98,02%

18 Meningkatnya IndeksKualitas Lingkungan

24.111.484.055 91,11%

19 Menurunnya tingkat emisigas rumah kaca

1.129.980.000 78,02%

Jumlah Rp.1.827.934.656.344 96,02%

Total Belanja Langsung Rp.4.657.186.989.496,33

94,88%

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pada tabel di atas, pada pos belanja langsung dibagi menjadi anggaran

yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama

dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan pendukung.

Jumlah anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar

Rp.1.827.934.656.344,- atau sebesar 96,02% dari total belanja langsung.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 72

Bab IIIAkuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak terlepas dari rangkaian

mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari

Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,

tidak terlepas dari pelaksanaan itu sendiri sebagai fungsi actuating dari

berbagai piranti perencanaan pembangunan yang sudah dibuat tersebut,

hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung jawaban

pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya

manajemen pendukungnya.

Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya

terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti

pengukurannya. Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah

kegiatan, program, dan sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana

kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak salah arah dengan

berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.

3.1 Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun SebelumnyaHasil evaluasi Sementara Akuntabiltias Kinerja Instansi Pemerintah

h Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 memperoleh nilai 77,37 (Sangat

Baik). Beberapa perbaikan yang perlu disarankan untuk meningkatkan

akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur antara

lain:

1. Melakukan reviu Indikator kinerja Individu secara berkala sehingga

selaras dengan kinerja organsiasi

2. Hasil Evaluasi Inspektorat belum maksimal mendorong perbaikan AKIP

dimasing-masing SKPD

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 73

3. Sinergitas dan koordinasi terkait implementasi SAKIP antara

Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota

belum efektif sehingga perkembangan SAKIP Pemerintah

Kabupaten/Pemerintah Kota di Kaltim belum terlihat kemajuan yang

progresif

Tindak lanjut hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah membuat cascading dari

sasaran RPJMD sampai ke sasaran Rencana Strategis SKPD sesuai

dengan penjabaran visi dan misi RPJMD.

2. Menyempurnakan aplikasi SiAKIP yaitu dengan menambahkan

item/menu sub kegiatan dan capaian target pertriwulan.

3. Pemprov. Kaltim melakukan langkah-langkah/upaya perbaikan agar

penerapan Sistem AKIP di SKPD dapat meningkat yang nantinya

dapat dilihat pada nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja SKPD.

Langkah atau upaya apa yang perlu dilakukan untuk

memperbaiki/meningkatkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh

Inspektorat. Kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemprov.Kaltim antara

lain Asistensi Penyusunan Laporan Kinerja dan Penyusunan

Perjanjian Kinerja.

4. Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota agar meningkatkan

implementasi Sistem AKIP karena nilai akuntabilitas kinerja

Pemkab/kota juga akan mendukung / mempengaruhi nilai akuntabilitas

kinerja Pemprov. Untuk mendorong meningkatkan Sistem AKIP di

Kabupaten/Kota telah dilakukan Pembinaan dan Pengawasan Sistem

AKIP pada Kabupaten/Kota.

5. Dalam rangka monitoring dan evaluasi capaian Kinerja berdasarkan

Perjanian Kinerja telah dilakukan Asistensi terhadap Capaian Kinerja

SKPD Pertriwulan.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 74

3.2 Capaian Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi KalimantanTimur.

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi

birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessement) oleh

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Berdasarkan

penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB) yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, untuk

pemenuhan target indikator internal mencerminkan pencapaian

indeks reformasi birokrasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dari

8 (delapan) area perubahan. Simpulan hasil Evaluasi adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.1

Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi KalimantanTimur Tahun 2015 dan Tahun 2016

No. Komponen Penilaian Nilaimaks

Nilai2015

%Capaian

Nilai2016

%Capaian

1 Manajemen Perubahan 5,00 2,85 57,00 3,06 61,2

2 Penataan PeraturanPerundang-undangan

5,00 2,29 45,80 2,29 45,8

3 Penataan danpenguatan Organisasi

6,00 1,99 33,17 2.16 36

4 Penataan Tatalaksana 5,00 2,45 49,00 2,58 51,6

5 Penataan SistemManajemen SDM 15,00 9,28 61,87 11.26 75,07

6 Penguatan Akutabilitas 6,00 3,89 64,83 4,12 68,67

7 Peguatan Pengawasan 12,00 6,90 57,50 7,02 58,5

8 Peningkatan KualitasPelayanan Publik

6,00 3,94 65,67 3,94 65,67

Total KomponenPengungkit

60,00 33,60 56,00 36,43 57,81

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 75

Sedangkan hasil evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dari Kemenpan

dan RB Nomor B/116/D.I.PANRB-UPRBN/03/2016 tanggal 30 Maret

2016 mendapat indeks reformasi birokrasi 56,00 atau Katergori ”CC”

dan pada Tahun 2016 hasil sementara persentase capaian

pelaksanaan reformasi birokrasi 57,81 atau kategori CC.

Target kinerja ini dimunculkan pada tahun 2016 untuk

mengukur sejauh mana perkembangan pelaksanaan Reformasi

Birokrasi Pmerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

dalam menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan

karakteristik adaptif, berintegrasi, berkinerja tinggi, bersih dan bebas

KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan

memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Harapannya tahun berikutnya hasil Indeks reformasi birokrasi ini

mengalami perkembangan dan peningkatan yang lebih baik

mengenai pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur.

3.3 Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2016

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah

ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja

dengan realisasi kinerja. Adapun dalam memberikan penilaian tingkat

Realisasi kinerja setiap sasaran, menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Tingkat Realisasi Positif

Realisasi

Capaian = -------------------- x 100%

Target

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 76

b. Tingkat Realisasi Negatif

Target – (Realisasi- Target)

Capaian = ------------------------------------- x 100%

Target

Penilaian atas capaian kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur tahun 2016 menggunakan kategori capaian kinerja dengan

skala ordinal, yaitu sebagai berikut :

No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja

1. >100 Memuaskan

2. 85 % - 100 % Sangat Baik

3. 70% - < 85% Baik

4. 55% - <70% Cukup

<55 % Kurang Baik

Keberhasilan pencapaian kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi indikator kinerja

utama (IKU) yang menggambarkan keberhasilan pencapaian sasaran

strategis.

Indikator Kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang

telah dirumuskan dari suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila semua

indikator yang telah ditetapkan berhasil mencapai tingkat yang diinginkan,

maka memberi gambaran kualitas ketercapaian tujuan.

Analisis capaian IKU mengungkapkan keterkaitan capaian IKU

dengan capaian sasaran secara efektif dan efisien yang merupakan

pembanding antara realisasi dengan rencana tahun bersangkutan. Lebih

lanjut, penjelasan mengenai posisi kinerja terhadap pencapaian rencana

strategis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam analisis

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 77

tersebut.

Adapun rincian pengukuran Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2016

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

%

Capaian

1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)

1 IPM Indeks 77,28 74,17 95,97

2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf

2 Angka Melek Persen 98,60 98,69 100,09

3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah

3 Angka rata-ratasekolah

Tahun 11,00 9,15 83,18

4 Meningkatnyaangka harapanhidup

4 Angka harapanhidup

Tahun 72,00 73,65 102,29

5 Meningkatnyapendapatanperkapita

5 Pendapatanperkapita

(jutaRupiah

)

50,65 50,27 99,24

6 Menurunnyatingkatkemiskinan

6 TingkatKemiskinan

Persen 5,35 6,23 85,87

7 Menurunnyatingkatpengangguran

7 TingkatPengangguran

Persen 6,50 7,50 86,66

8Meningkatnyadaya belimasyarakat

8 Tingkat Inflasi Persen 6,70 +1 4,89 85,78

9 Paritas dayabeli/PPP

Rp. 751.237

11,23 149,49

9 MenurunnyaIndeks Gini

10 Indeks Gini Indeks 0,33 0,32 103,12

10Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas

11 Pertumbuhanekonomidengan migas

Persen 3,6-4,3 -1,28 -35,55

12 Pertumbuhanekonomi tanpamigas

Persen 7,7-8,3 -1,48 -19,22

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 78

13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara

Persen 7,6-8,2 3,45 45,39

11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas

14 Kontribusisektorpertaniandalam arti luas

Persen 8,00 7,62 95,25

12 Tercapaianyaswasembadapangan

15 Rasiopemenuhanberas

Persen 82,01 50,00 60,96

13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan

16 Bauran energibaruterbarukan

Persen 1,62 1,27 78,39

14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar

17 IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar

Indeks 6,50 7,00 107,69

15 Terwujudnyapemerintahyang bersih danbebas KKN

18 IndeksPersepsiKorupsi

Indeks 6,30 5,58 88,57

19 Opini BPK Opini WTP WTP WTP

16 Terwujudnyapeningkatankualitaspelayananpublik

20 IndeksKepuasanMasyarakat

Indeks 80 75 93,75

17

MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja

21 PredikatAkuntabilitaskinerja

Kategori/

Nilai

76,00 77,37 101,80

22 Predikat kinerjaPenyelenggaraan PemerintahDaerah

Predikat

SangatTinggi

Tinggi Tinggi

18 Meningkatnya 23 Indeks Kualitas Indeks 80,19 83,19 103,74

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 79

Indeks KualitasLingkungan

Lingkungan

19 Menurunnyatingkat emisigas rumah kaca

24 Intensitas Emisi (tonCO2/PDRBUS $juta)-

1.350 1.384 97,54

Berdasarkan deskripsi pada tabel di atas, dapat disampaikan

bahwa persentase capaian masing-masing IKU secara umum telah

tercapai dengan optimal berdasarkan kategori pencapaian kinerja yang

telah ditetapkan.

Pelaporan akuntabilitas kinerja harus menyajikan data dan

informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat

menginterpretasikan tingkat keberhasilan/kegagalan secara lebih luas dan

mendalam. Analisis pencapaian kinerja meliputi uraian keterkaitan

pencapaian kinerja kegiatan dan program dengan kebijakan dalam

rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi, serta visi.

Sementara bila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara

rencana dan realisasi kinerja untuk seluruh sasaran adalah sebagai

berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 80

Tabel 3.3

Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Gubernur Tahun 2016Per Triwulan

Sasaran Indikator Kineja Satuan TargetTahunan

Triwulan Target Realisasi

%Capaian

Ket.

1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)

1 IPM Indeks 77,28 Triwulan 1 74,17 74,17 100 AngkaKompositTriwulan 2 74,17 74,17 100

Triwulan 3 74,17 74,17 100Triwulan 4 74,17 74,17 100

2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf

2 Angka MelekHuruf (%)

Persen 98,60 Triwulan 1 98,69 98,69 100Triwulan 2 98,69 98,69 100Triwulan 3 98,69 98,69 100Triwulan 4 98,69 98,69 100

3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah

3 Angka rata-rata sekolah(tahun)

Tahun 11,00 Triwulan 1 9,15 9,15 100Triwulan 2 9,15 9,15 100Triwulan 3 9,15 9,15 100Triwulan 4 9,15 9,15 100

4 Meningkatnyaangka harapanhidup

4 Angkaharapan hidup(tahun)

Tahun 72,00 Triwulan 1 73,65 73,65 100Triwulan 2 73,65 73,65 100Triwulan 3 73,65 73,65 100Triwulan 4 73,65 73,65 100

5 Meningkatnyapendapatanperkapita

5 Pendapatanperkapita (jutarupiah)

(JutaRupiah)

50,65 Triwulan 1 50,27 50,27 100Triwulan 2 50,27 50,27 100Triwulan 3 50,27 50,27 100Triwulan 4 50,27 50,27 100

6 Menurunnyatingkatkemiskinan

6 TingkatKemiskinan(%)

Persen 5,35 Triwulan 1 6,10 6,10 100Triwulan 2 6,11 6,11 100Triwulan 3 6,23 6,23 100Triwulan 4 6,23 6,23 100

7 Menurunnyatingkatpengangguran

7 TingkatPengangguran(%)

Persen 6,50 Triwulan 1 8,86 8,86 100Triwulan 2 8,86 8,86 100Triwulan 3 7,50 7,50 100Triwulan 4 7,50 7,50 100

8 Meningkatnyadaya belimasyarakat

8 Tingkat Inflasi(%)

Persen 6,7 +1 Triwulan 1 0,23 0,23 100Triwulan 2 2,22 2,22 100Triwulan 3 4,89 4,89 100Triwulan 4 4,89 4,89 100

9 Paritas dayabeli/PPP (Rp)

Rp. 751.237 Triwulan 1 11,23 11,23 100 MulaiTahun2015menggunakanmetodeperhitungan baru

Triwulan 2 11,23 11,23 100Triwulan 3 11,23 11,23 100Triwulan 4 11,23 11,23 100

9 MenurunnyaIndeks Gini

10 Indeks Gini Indeks 0,33 Triwulan 1 0,32 0,32 100Triwulan 2 0,32 0,32 100Triwulan 3 0,32 0,32 100Triwulan 4 0,32 0,32 100

10 Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas

11 Pertumbuhanekonomidengan migas(%)

Persen 3,6-4,3 Triwulan 1 -1,61 -1,61 100Triwulan 2 -1,30 -1,30 100Triwulan 3 -1,28 -1,28 100Triwulan 4 -1,28 -1,28 100

12 Pertumbuhanekonomi tanpamigas (%)

Persen 7,7-8,3 Triwulan 1 -1,32 -1,32 100Triwulan 2 -1,61 -1,61 100Triwulan 3 -1,48 -1,48 100Triwulan 4 -1,48 -1,48 100

13 Pertumbuhanekonomi non

Persen 7,6-8,2 Triwulan 1 - - -Triwulan 2 - - -

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 81

migas dan nonbatubara (%)

Triwulan 3 3,45 3,45 100Triwulan 4 3,45 3,45 100

11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas

14 Kontribusisektorpertaniandalam arti luas(%)

Persen 8,00 Triwulan 1 7,77 7,77 100Triwulan 2 8,53 8,53 100Triwulan 3 7,62 7,62 100Triwulan 4 7,62 7,62 100

12 Tercapaianyaswasembadapangan

15 Rasiopemenuhanberas (%)

Persen 82,01 Triwulan 1 70,17 70,17 100Triwulan 2 70,17 70,17 100Triwulan 3 50 50 100Triwulan 4 50 50 100

13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan

16 Bauran energibaruterbarukan(%)

Persen 1,62 Triwulan 1 1,01 1,01 100Triwulan 2 1,01 1,01 100Triwulan 3 1,27 1,27 100Triwulan 4 1,27 1,27 100

14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar

17 IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar

Indeks 6,50 Triwulan 1 6,21 6,21 100Triwulan 2 6,21 6,21 100Triwulan 3 6,68 6,68 100Triwulan 4 7,00 7,00 100

15 Terwujudnyapemerintah yangbersih danbebas KKN

18 IndeksPersepsiKorupsi

Indeks 6,30 Triwulan 1 5,58 5,58 100Triwulan 2 5,58 5,58 100Triwulan 3 5,58 5,58 100Triwulan 4 5,58 5,58 100

19 Opini BPK Opini WTP Triwulan 1 WTP WTP WTP MenungguPenilaianBPK

Triwulan 2 WTP WTP WTPTriwulan 3 WTP WTP WTPTriwulan 4 WTP WTP WTP

16 Terwujudnyapeningkatankualitaspelayananpublik

20 IndeksKepuasanMasyarakat

Indeks 80 Triwulan 1 76,65 76,65 100Triwulan 2 76,65 76,65 100Triwulan 3 75 75 100Triwulan 4 75 75 100

17 MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja

21 PredikatAkuntabilitaskinerja

Kategori/Nilai

76,00 Triwulan 1 75,14 75,14 100Triwulan 2 75,14 75,14 100Triwulan 3 77,37 77,37 100 Angka

sementaraTriwulan 4 77,37 77,37 10022 Predikat

kinerjaPenyelenggaraanPemerintahDaerah

Predikat SangatTinggi

Triwulan 1 Tinggi Tinggi TinggiTriwulan 2 Tinggi Tinggi TinggiTriwulan 3 Tinggi Tinggi TinggiTriwulan 4 Tinggi Tinggi Tinggi

18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan

23 IndeksKualitasLingkungan

Indeks 80,19 Triwulan 1 81,97 81,97 100Triwulan 2 81,97 81,97 100Triwulan 3 83,19 83,19 100Triwulan 4 83,19 83,19 100

19 Menurunnyatingkat emisi gasrumah kaca

24 IntensitasEmisi (tonCO2/PDRBUS $ juta)

(tonCO2/PDRBUS $juta

1.350 Triwulan 1 1.738 1.738 100Triwulan 2 1.738 1.738 100Triwulan 3 1.384 1.384 100Triwulan 4 1.384 1.384 100

Beberapa IKU yang diuraikan di atas, penetapan target dan pengukuran

realisasi triwulan dilakukan dengan menggunakan proxy indicator karena

karakter indikator yang spesifik, termasuk tentang metode pengukuran

indikator. Indikator yang dimaksud dan penjelasan mengapa dipergunakan

proxy indicator adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 82

1. Sebagian indikator merupakan indikator pada level outcome, dimana

pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan, belum tentu akan

berkontribusi pada pencapaian target kinerja IKU secara langsung,

seperti IKU yang pertama.

2. Sebagian indikator mempergunakan data yang dihasilkan oleh

pengukuran secara periodik oleh lembaga di luar Perangkat Daerah di

lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang biasanya

dilakukan sekali dalam setahun. Indikator yang masuk dalam kategori

ini adalah Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, Angka

Harapan Hidup, Indeks Gini, Indeks Kepuasan layanan infrastruktur

dasar, Indeks Persepsi Korupsi, Opini Pemeriksaan BPK, Indeks

Kepuasan Masyarakat, Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, dan

Indeks Kualitas Lingkungan.

Proxy indicator yang dipakai adalah pencapaian sub-indikator yang

menjadi penyumbang IKU.

3.4. Evaluasi dan Analisis Realisasi KinerjaHasil pengukuran kinerja diatas dilakukan evaluasi dan analisis

pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan

mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang telah

ditargetkan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara bertahap dan

konsisten telah berupaya untuk mewujudkan misi dan tujuannya melalui

19 (sembilan belas) sasaran strategis dan 24 (dua puluh empat) indikator

kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam IKU maupun Perjanjian

Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, penyajian

untuk bab ini akan disajikan per sasaran strategis adalah sebagai berikut :

I. Tujuan Meningkatnya kualitas SDM Kaltim

Tujuan Meningkatnya kualitas SDM Kaltim dijabarkan dalam 5 (lima)

sasaran Prioritas Pembangunan dengan 5 (lima) indikator.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 83

Tujuan I Sasaran

Meningkatnya kualitasSDM Kaltim

1 Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia (IPM)

2 Meningkatnya Angka Melek Huruf

3 Meningkatnya rata-rata lamasekolah

4 Meningkatnya angka harapanhidup

5 Meningkatya pendapatanperkapita

2. Sasaran Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).Sasaran Meningkatnya Indeks pembangunan manusia (IPM)

merupakan komposit dari angka harapan hidup, angka melek

huruf, rata-rata lama sekolah dan indeks standar hidup layak,

menggambarkan keberhasilan pelaksanaan program-program di

Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, dan bidang Ketenagakerjaan.

Tabel 3.4.1 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1.

No. Indikator Kinerja Satuan TargetRealisasi

2015

Realisasi

2016

1. IPM Indeks 77,28 73,82 74,17

Tabel 3.4.2. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

1. IPM Indeks 78,00 74,17 95,08

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 84

Tabel 3.4.3. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

1. IPM Indeks 74,17 69,55 +

Realisasi IPM cenderung naik dari 73,82 pada tahun 2015,

meningkat menjadi 74,17 pada tahun 2016.

Capaian pembangunan sumber daya manusia mengalami kenaikan

yang ditandai dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) yaitu pada tahun 2015 adalah 73,82 pada tahun 2016 adalah

74,17 secara nasional pada tahun 2018 ditargetkan IPM Kaltim

mencapai 78. Dari empat komposit sebagai pembentuk Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI)

adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,

pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.

IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara

adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang

dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi

terhadap kualitas hidup.

IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi

dasar pembangunan manusia:

hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan

hidup saat kelahiran

Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada

orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan

dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per

tiga).

standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural

dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 85

Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan

penilaian di atas. Pengukuran alternatif lain adalah Indeks

Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus kepada kemiskinan.

Akan tetapi masih dijumpai banyak kekurangan dalam arti

kemerataan pelayanan pendidikan, kesehatan dan sasaran

pelayanan, terlebih bila ruang jangkauannya hingga ke daerah

pedalaman dan/atau perbatasan.

Permasalahan :

1. Pengembangan layanan pendidikan, kesehatan dapat

berpengaruh terhadap capaian target sehingga berpengarauh

pula terhadap kinerja kelembagaan.

2. Karakteristik wilayah dan infrastruktur kurang mendukung

percepatan pelayanan menjadi penyebab disparitas terhadap

layanan.

Solusi :

1. Peningkatan pendidikan secara baik terutama dalam rangka

memberikan beasiswa dan bosda kepada masyarakat untuk

memperoleh pendidikan yang layak.

2. Meningkatkan pendidikan secara bersama-sama agar masyarakat

Provinsi Kalimantan Timur mampu mencetak sumber daya

manusia yang berkualitas dan mampu bersaing secara nasional

bahkan internasional.

Upaya :

1. Peningkatan pelayanan pendidikan/kesehatan secara baik

terutama dalam rangka memberikan beasiswa, bosda dan

pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis kepada

masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang layak.

2. Meningkatkan kondisi pemungkin (enabling condition) yang

mampu mendorong kesempurnaan capaian IPM;

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 86

3. Percepatan dan perluasan pembangunana ekonomi

4. Percepatan pengentasan kemiskinan

5. Percepatan pembanguan SDM, pendidikan, kesehatan dan daya

beli.

3. Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf.

Meningkatnya Angka Melek Huruf merupakan sasaran misi 1 (satu)

mewujudkan kualitas SDM Kaltim yang mandiri dan berdaya

saing tinggi yang harus diwujudkan pada bidang pendidikan.

Angka melek huruf dari penduduk Laki-laki dan perempuan usia

15-24 tahun cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, naik

dari 98,30 pada tahun 2013, meningkat menjadi 98,50 pada tahun

2014 dan terus naik menjadi 98,78 pada tahun 2015 dan Tahun 2016

menjadi 98,81% atau sebanyak 2.089.055 jiwa. Meskipun demikian

tetap perlu diwaspadai masih ditemukan 1,19% yang buta huruf atau

sebanyak 25.250 jiwa.

Tabel 3.4.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

2 Angka MelekHuruf

% 98,60 98,78 98,69

Tabel 3.4.5. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

2 Angka MelekHuruf

% 99,50 98,69 99,18

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 87

Tabel 3.4.6. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

2 Angka MelekHuruf

% 98,69 96,10 +

Melek aksara (juga disebut dengan melek huruf) adalah kemampuan

membaca dan menulis. Lawan kata "melek aksara" adalah buta huruf

atau tuna aksara, di mana ketidakmampuan membaca dan menulis

ini masih menjadi masalah. Tingkat melek aksara dihitung dari

persentase populasi dewasa yang mampu membaca dan menulis.

Melek aksara juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan bahasa dan menggunakannya untuk mengerti sebuah

bacaan, mendengarkan perkataan, mengungkapkannya dalam

bentuk tulisan, dan berbicara. Dalam perkembangan modern kata ini

lalu diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis pada

tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain, atau dalam

taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya dalam

masyarakat yang mampu baca-tulis, sehingga dapat menjadi bagian

dari masyarakat tersebut.

Kemampuan baca-tulis dianggap penting karena melibatkan

pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut

dapat mencapai tujuannya, di mana hal ini berkaitan langsung

bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali

potensinya, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih

luas.

Banyak analis kebijakan menganggap angka melek aksara adalah

tolak ukur penting dalam mempertimbangkan kemampuan sumber

daya manusia di suatu daerah. Hal ini didasarkan pada pemikiran

yang berdalih bahwa melatih orang yang mampu baca-tulis jauh lebih

murah daripada melatih orang yang buta aksara, dan umumnya

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 88

orang-orang yang mampu baca-tulis memiliki status sosial ekonomi,

kesehatan, dan prospek meraih peluang kerja yang lebih baik.

Argumentasi para analis kebijakan ini juga menganggap kemampuan

baca-tulis juga berarti peningkatan peluang kerja dan akses yang

lebih luas pada pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan estimasi dari SKPD, jumlah anggota masyarakat yang

buta huruf telah menunjukkan penurunan, ditunjukkan dengan angka

melek huruf yang telah lebih rendah (meskipun belum sepenuhnya

sesuai dengan target 2016 yang ditetapkan). Seperti halnya IPM,

maka faktor kendala geografis yang menyebabkan infrastruktur

pendukung kurang berkembang, terutama di wilayah

terpencil/pedalaman dan tentunya perbatasan. Dipertimbangkan

angka buta huruf yang masih ada lebih banyak pada generasi tua di

pedesaan. Akan tetapi dipertimbangkan masih terdapat pola pikir

umum masyarakat, terutama di kalangan petani kecil, yang

mengganggap bahwa profesi petani (yang diharapkan akan

diteruskan kepada anak-anak mereka) cukup kapasitas baca tulis

dan hitung ‘ala kadarnya’, Oleh karenanya disamping peningkatkan

infrastruktur pendidikan, intensifikasi dan ekstensifikasi angka

melek huruf harus tetap dilakukan, dengan partisipasi parapihak

(mengingat keterbatasan aparatur);

a. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Provinsi

Tahun 2016 merupakan masa transisi bagi implementasi UU

No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan mengacu

pada target Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2013-2018 masih ada target yang bukan merupakan

kewenangan Pemerintah Provinsi melainkan Pemerintah

Kab/Kota namun masih bisa diukur oleh Pemerintah Provinsi

termasuk peningkatan APK PAUD. Peningkatan angka

partisipasi kasar (APK) PAUD Provinsi target 65% dan realisasi

52,54% dengan capaian 80,83%. Dengan dilaksanakannya

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 89

program pembangunan, pelayanan pendidikan telah dapat

menjangkau daerah pinggiran dan daerah dengan penduduk

miskin dengan dibangunnya sekolah di daerah-daerah.

Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2016, jumlah sekolah

TK, KB, TPA, dan SPS dan RA (PAUD) Negeri dan Swasta

sebanyak 2.555 unit, siswa PAUD dari sekolah negeri dan swasta

seluruhnya sebanyak 57.030 siswa.

Tabel 3.4.7

Data Pokok PAUD Tahun 2016

No Komponen PAUD1. Sekolah 2.5552. Siswa PAUD 57.0303. Guru 6.172

Pada tahun 2016 jumlah siswa PAUD rentang usia 3-6 tahun

di Kalimantan Timur sebanyak 57.030 orang dengan jumlah

terbanyak di Kota Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 18.733

orang dan terkecil di Kab.Mahakam Ulu sebanyak 0 orang.

Dalam rangka peningkatkan mutu Pendidikan Anak Usia Dini baik

Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA),

pemerintah memiliki lima strategi, diantaranya meningkatkan

ketersediaan layanan PAUD, memperluas keterjangkauan

layanan PAUD, ketiga meningkatkan kualitas dan relevansi

layanan, keempat mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh

pendidikan, dan kelima adalah menjamin kepastian memperoleh

layanan PAUD.

d. Angka Partisipasi Murni / Kasar (APM/APK) SD/MI/SDLB

Angka partisipasi kasar (APK) SD/MI/SDLB dengan target

113.85% dan realisasi 113,76% maka capaian sebesar 99,92%.

Sedangkan angka partisipasi murni (APM) SD/MI/SDLB target

97,88% dan realisasi 97,69% maka capaian sebesar 99,80%.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 90

Dilihat dari data yang ada, jumlah sekolah SD/SDLB sebanyak

1.846 unit, siswa seluruhnya sebanyak 403.977 siswa. Untuk

menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas

sebanyak 15.393 ruang dengan rincian 5.709 ruang dengan

kondisi baik dan 8.927 ruang dengan kondisi rusak ringan dan

sedang, 444 ruang kondisi rusak berat dan 313 rusak total. Guru

yang mengajar di SD/SDLB sebanyak 24.467 orang, dan yang

sudah mendapatkan sertifikasi sebanyak 5.925 orang (24,93%),

sehingga masih ada 18.542 orang yang belum mendapatkan

sertifikasi.

Tabel 3.4.8

Data Pokok SD / MI / SDLB Tahun 2016

No Komponen SD/MI/SDLB1. Sekolah 1.8462. Siswa 403.9773. Ruang Kelas 18.927

a. Baik 9.093b. Rusak Ringan dan Sedang 9.056c.Rusak Berat 461d. Rusak Total 317

4. Guru SD/SDLB/MI 26.060

Pada tabel diatas digambarkan bahwa Ruang kelas

kondisi rusak ringan dan rusak sedang sebesar 9.056 ruang dan

778 rusak berat dan rusak total. Keadaan ruang kelas rusak

ringan dan rusak berat ini relatif sangat besar sehingga perlu

perhatian dari pemerintah Kab/kota untuk merencanakan

perbaikan ruang kelas pada tahun 2017. Pemerintah Pusat juga

perlu merencanakan perbaikan kelas melalui dana DAK pada

tahun 2017, agar permasalahan sarana dan prasarana

pendidikan khususnya mengenai ruang kelas bisa diminimalkan

guna meningkatkan APM dan APK SD/MI.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 91

c. Peningkatan APK/APM SMP/MTs/SMPLB

Angka partisipasi kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB dengan

target 98,05% dan realisasi 97,78% dengan capaian 99,72% dan

angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/SMPLB target 77,00%

dan realisasi 74,25% dengan capaian 96,42%. Berdasarkan data

yang ada pada Tahun 2016, jumlah Guru yang mengajar di

SMP/MTs/SMPLB sebanyak 13.126 orang, dan yang sudah

mendapatkan sertifikasi sebanyak 4.408 orang (33,58%),

sehingga masih ada 8.718 orang (66,41%) yang belum

mendapatkan sertifikasi.

Tabel 3.4.9

Data Pokok SMP /MTs/ SMPLB Tahun 2016

No. Komponen SMP/MTs/SMPLB1. Sekolah 6022. Siswa 150.3073. Ruang Kelas 5.329

a. Baik 2.064b. Rusak Ringan dan Sedang 3.092c. Rusak Berat 114d. Rusak Total 59

4. Guru 13.126

Pada tabel tersebut digambarkan pula bahwa jumlah

sekolah SMP/MTs/SMPLB sebanyak 602 unit, dengan jumlah

siswa sebanyak 150.307 siswa dengan ruang kelas sebanyak

5.329 ruang, digambarkan bahwa Ruang kelas kondisi baik 2.064

ruang, ruang kelas rusak ringan dan rusak sedang sebanyak

3.092 ruang, 114 unit sekolah rusak berat dan 59 rusak total.

Keadaan ruang kelas rusak ringan dan rusak berat ini relatif

sangat besar sehingga perlu perhatian dari Pemerintah Provinsi

maupun Pusat dan khususnya pemerintah Kab/kota sesuai

Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, bahwa pembagian urusan dalam hal pengelolaan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 92

pendidikan dasar, PAUD dan PNF diserahkan kepada pemerintah

Kabupaten/Kota, untuk itu Pemerintah Kab/Kota dapat

merencanakan perbaikan ruang kelas rusak berat dan ringan

pada tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya secara bertahap

sehingga dapat mengatasi permasalahan sarana dan prasarana

pendidikan tersebut dalam rangka peningkatan APM dan APK

jenjang SMP/MTs dan SMPLB dalam rangka penuntasan Wajib

Belajar Sembilan Tahun.

d. Peningkatan APK/APM SMA/SMK.

Angka partisipasi kasar (APK) SMA/SMALB/SMK

dengan target 88,70% dan realisasi 87,93% dengan capaian

99,131%. Angka partisipasi murni (APM) SMA/SMK/MA target

77,00% dan realisasi 74,25% dengan capaian 96,42%.

Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2016, jumlah sekolah

SMA dan SMK sebanyak 427 unit, siswa seluruhnya sebanyak

137.355 siswa dan untuk menampung sejumlah siswa tersebut,

tersedia ruang kelas sebanyak 4.647 ruang dengan rincian 2.468

ruang dengan kondisi baik, 2.071 ruang dengan kondisi rusak

ringan dan sedang, 28 ruang dengan kondisi rusak berat dan 80

ruang dengan kondisi rusak total. Berdasarkan Undang-Undang

No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa

pembagian urusan dalam hal pengelolaan pendidikan menengah

diserahkan kepada Pemerintah Provinsi sehingga Dinas

Pendidikan Prov.Kaltim pada sejak Tahun 2015 hingga Tahun

2016 secara bertahap membangun SMA Unggulan Berau.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 93

Tabel 3.4.10

Data Pokok SMA/SMALB dan SMK Tahun 2016

No. Komponen SMA/SMALB SMK Total1. Sekolah 213 214 4272. Siswa 66.991 70.364 137.3553. Ruang Kelas 2.247 2.400 4.647

a. Baik 1.273 1.195 2.468b. Rusak Ringan danSedang

898 1.173

2.071c. Rusak Berat 10 18 28d. Rusak Total 66 14 80

4. Guru 5.174 4.999 10.173

e. Penurunan Angka Buta Aksara

Penurunan angka buta aksara dengan target tahun 2016

jumlah buta aksara di Kalimantan Timur sebesar 1,4%, ternyata

realisasi jumlah buta aksara tinggal 1,19% saja, yang artinya

capaian meningkat yakni sebanyak 25.250 orang masih buta

huruf dari sekitar 2 juta jiwa usia 15 tahun ke atas di Kalimantan

Timur. Dengan demikian, angka melek huruf di Provinsi

Kalimantan Timur sebanyak 2.089.055 jiwa atau sebesar 98.81%

meningkat dari tahun sebelumnya hanya sebesar 98,78%.

f. Peningkatan Angka Kelulusan

Tahun 2016 pada jenjang SD/MI negeri dan swasta

angka kelulusan sebesar 100% dari jumlah peserta sebanyak

66.394 orang se Kalimantan Timur dari jenjang SD/MI/SLB. Untuk

melihat Jumlah Peserta Ujian Nasional Jenjang

SD/MI/SDLB/Paket A di setiap kab/kota lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 94

Tabel 3.4.11

Peserta Ujian Nasional Jenjang SD/MI/SDLB/Paket A Tahun 2016

No Kabupaten/KotaTahun 2015/2016

SD MI Paket A Total

1 Kota Samarinda 13.422 882 65 14.369

2 Kota Bontang 3.117 118 71 3.306

3 Kota Balikpapan 10.444 572 42 11.058

4 Kabupaten Paser 4.808 395 60 5.263

5 Kabupaten PPU 3.272 42 6 3.320

6 Kabupaten Kukar 13.312 484 20 13.816

7 Kabupaten Kutim 6.536 169 48 6.753

8 Kabupaten Kubar 3.329 95 5 3.429

9 Kabupaten Berau 4.236 140 44 4.420

10 Kabupaten Mahakam Ulu 660 0 0 660

Jumlah 63.136 2.897 361 66.394

Pada jenjang SMP/MTs/SMPT/Paket B angka kelulusan

sebesar 99,97%, dengan jumlah peserta ujian nasional (UN)

sebanyak 57.945 orang dan peserta yang lulus sebanyak 57.942

orang atau terdapat 3 (tiga) orang yang tidak lulus yakni di Kota

Samarinda sehingga harus mengulang kembali ujian nasional di

tahun mendatang atau mengikuti paket c ditahun yang sama.

Untuk melihat Jumlah Peserta Ujian Nasional Jenjang

SMP/MTs/SMPT/Paket B di setiap kab/kota lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 95

Tabel 3.4.12

Peserta Ujian Nasional Jenjang SMP/MTs/SMPT/Paket B Tahun 2016

No Kabupaten/KotaTahun 2015/2016

SMP MTs SMPT Paket B Total

1 Kota Samarinda 10.590 2.186 181 373 13.330

2 Kota Bontang 2.627 268 0 216 3.111

3 Kota Balikpapan 8.949 1.029 0 378 10.356

4 Kabupaten Paser 3.378 793 0 323 4.494

5 Kabupaten PPU 2.063 503 0 122 2.688

6 Kabupaten Kukar 9.089 2.450 0 295 11.834

7 Kabupaten Kutim 4.474 388 0 149 5.011

8 Kabupaten Kubar 2.597 189 0 174 2.960

9 Kabupaten Berau 3.168 310 0 72 3.550

10Kabupaten MahakamUlu 524 0 0 87 611

Jumlah 47.459 8.116 181 2.189 57.945

Jenjang SMA/SMK/MA/Paket C, angka kelulusan

sebesar 100% dari jumlah peserta yang mengikuti Ujian Nasional

dari seluruh kab/kota sebanyak 45.254 orang. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 96

Tabel 3.4.13

Peserta Ujian Nasional Jenjang SMA/SMK/MA/Paket C Tahun 2016

No Kabupaten/KotaTahun 2015/2016

SMA MA SMK Paket C Total

1 Kota Samarinda 4.010 635 6.591 815 12.051

2 Kota Bontang 1.241 133 1.079 328 2.781

3 Kota Balikpapan 3.415 310 4.285 594 8.604

4 Kabupaten Paser 1.227 334 1.244 444 3.249

5 Kabupaten PPU 852 122 892 164 2.030

6 Kabupaten Kukar 3.783 505 3.270 604 8.162

7 Kabupaten Kutim 1.368 61 1.545 284 3.258

8 Kabupaten Kubar 1.015 25 839 292 2.171

9 Kabupaten Berau 1.443 121 747 290 2.601

10 Kabupaten Mahakam Ulu 199 0 48 100 347

Jumlah 18.553 2.246 20.540 3.915 45.254

g. Guru Kualifikasi D4/S1/S2

Jumlah tenaga pendidik (guru) di Prov.Kaltim di seluruh

jenjang pendidikan dari tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, hingga

jenjang SMA/MA/SMK sebanyak 48.572 guru. Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur terus meningkatkan kualifikasi guru

sejak tahun 2006 hingga tahun 2016 tercatat ada sebanyak 9.257

guru yang telah terkualifikasi di Provinsi Kalimantan Timur.

Apabila diakumulasikan penyelenggaraan kualifikasi guru yang

dananya dari Pusat, Provinsi Kalimantan Timur, dan Kab/Kota

maka jumlah guru kualifikasi D4/S1/S2 di Kalimantan Timur

Tahun 2016 sebanyak 37.520 guru atau 93,30%, yakni dari target

71,30% dengan realisasi 66,53%.

h. Rasio siswa SMK terhadap siswa SMA

Kebijakan pengembangan rasio SMK terhadap SMA

yang sesuai dengan potensi daerah dan keterserapan lulusan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 97

oleh dunia kerja tidak dapat terlepas dari 3 kata kunci yakni,

keterserapan lulusan, kualitas guru, ketersediaan sarana

prasarana SMK.

Fasilitas pembelajaran merupakan bagian penting pada

penyelenggara pendidikan dalam melaksanakan proses

pembelajaran dan memerlukan pengelolaan dan pemanfaatan

yang efektif dan efisien. Juga fasilitas praktikum juga sangat

penting dalam pengembangan kompetensi siswa. Sebagai

sekolah kejuruan siswa dituntut untuk dapat mengoptimalkan

kegiatan praktek disekolah, dimana perbandingan teori dan

praktek 30:70, dimana kegiatan praktikum adalah ciri dari

pendidikan kejuruan.

Dengan diterapkannya sistem desentralisasi pendidikan

dan di sisi lain dengan diterapkannya pengelolaan pendidikan

yang mengacu pada pencapaian standar kompetensi tertentu

sangat berdampak pada pemenuhan kebutuhan akan fasilitas

pembelajaran di sekolah. Di Kalimantan Timur tercatat jumlah

sekolah SMK baik negeri maupun swasta sebanyak 214 unit

sekolah dengan daya tampung siswa-siswi sebanyak 70.364

orang. Sedangkan jumlah sekolah SMA Negeri dan Swasta

sebanyak 213 unit sekolah dan jumlah siswa SMA di Kalimantan

Timur sebanyak 66.991 siswa-siswi, sehingga dari target Rasio

siswa SMK terhadap SMA sebesar 54,30%, maka realisasinya

sebesar 51,22% maka capaian sebesar 94,32%.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 98

Permasalahan :

1. Masih adanya daerah-daerah perbatasan dan daerah terpencil

yang belum dapat mengakses pelayanan pendidikan secara

merata

2. Walaupun persentase penduduk melek huruf sudah semakin

membaik di semua kabupaten/kota, kesenjangan antar wilayah

masih menjadi persoalan.

3. Belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan (belum ada

sekolah berasrama terutama di daerah pedalaman, perbatasan,

dan terpencil) sehingga akses pendidikan dapat dinikmati semua

anak.

4. Angka kemiskinan khususnya di daerah pedalaman, terpencil dan

perbatasan

Solusi :

a. Meningkatkan derajat dan mutu pendidikan dapat diukur dengan

melihat angka melek huruf.

b. Menuntaskan program wajib belajar Wajib belajar 12 tahun.

Program ini harus terus dilanjutkan dan dituntaskan agar anak-

anak usia sekolah memperoleh haknya dalam pendidikan dan

lebih berdaya saing.

c. Infrastruktur dan suprastruktur pendidikan yang berkualitas perlu

dilengkapi di semua daerah terutama daerah yang jauh dari pusat

pemerintahan.

d. Mendorong partisipasi kelompok pendampingan masyarakat dan

pelaku usaha dengan tanggung jawab sosial (CSR) a.l.

mengubah mindset petani.

Keberhasilan meningkatkan angka melek huruf dari pelaksanaan

Program Pendidikan Non formal Selain itu, keberhasilan

pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun,

program pendidikan menengah dan program peningkatan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 99

pendidikan dan pengembangan sumber daya masyarakat dan

progam penanggulangan kemiskinan bidang pendidikan.

Program/kegiatan unggulan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur untuk Meningkatnya Angka Melek Huruf

pada tahun 2016 adalah:

1. Pendidikan Non Formal.

2. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

3. Program pendidikan menengah.

4. Program peningkatan pendidikan dan pengembangan sumber

daya masyarakat.

5. Progam penanggulangan kemiskinan bidang pendidikan.

6. Meningkatnya rata-rata lama sekolah.Meningkatnya rata-rata lama sekolah juga merupakan sasaran yang

hendak diwujudkan untuk mencapai misi 1 mewujudkan kualitas

SDM Kaltim yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Rata-rata lama

sekolah tahun 2014 sama dengan tahun 2015 yaitu 10,50 tahun.

Sementara pada tahun 2016 naik menjadi 11,00 tahun.

Keberhasilan capaian itu sebagi sumbangan dari keberhasilan

program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan

program pendidikan menengah yang dikerjakan oleh Bidang

Pendidikan dan 1(satu) program dibawah tanggungjawab

Perpustakaan.

Tabel 3.4.14. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

3 Angka rata-ratasekolah

Tahun 11 9,60 9,15

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 100

Tabel 3.4.15. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

3 Angka rata-ratasekolah

Tahun 12 9,15 76,25

Tabel 3.4.16. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

3 Angka rata-ratasekolah

Tahun 9,15 8,3 +

Jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah

diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang

mengulang). Untuk menghitung Rata-rata Lama Sekolah dibutuhkan

informasi: a. Partsipasi sekolah b. Jenjang dan jenis pendidikan yang

pernah/sedang diduduki c. Ijasah tertinggi yang dimiliki d.

Tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki.

Rata-rata lama sekolah (RLS/MYS) adalah rata-rata jumlah tahun

yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk

menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Indikator RLS ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang

ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang dijalankan.

Mempertimbangkan secara umum masyarakat di pedesaan hanya

lulusan SD atau bahkan tidak tamat SD, maka telah dilakukan

beberapa upaya, termasuk program wajib belajar 9 hingga 12 tahun.

Meskipun demikian ketimpangan infrastruktur antar wilayah dan

ketersediaan guru yang mau mengabdi di wilayah terpencil masih

menjadi tantangan guna menjamin program dimaksud berjalan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 101

lancar. Disamping upaya untuk pengadaan dan pemerataan guru

bantu (jika pengangkatan guru baru belum bisa optimal), maka juga

bisa dilakukan dengan melamar pelaksanaan program SM3T

(Sarjana Mendidik pada daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal).

Upaya untuk menghilangkan akar masalah pendidikan, termasuk

faktor mitos di kalangan masyarakat di pedesaan di

pedalaman, bahwa sekolah tinggi tidak dibutuhkan bagi seorang

petani perlu untuk dilakukan. Tentu saja akan lebih fokus jika

didahului dengan kajian atau asesmen detil terlebih dahulu;

Angka rata-rata lama sekolah adalah jumlah penduduk

Kalimantan Timur usia sekolah yang berhak mendapatkan

pendidikan, diharapkan pada Tahun 2018 sudah tidak ada lagi

penduduk di Kalimantan Timur usia sekolah dengan ijazah lulusan

minimal SMP melainkan minimal lulusan SMA.

Pemerintah Kalimantan Timur terus berusaha untuk

menaikkan capaian pada tingkat SMA yang merupakan program

Gubernur yakni penuntasan Wajar Sembilan Tahun menjadi Wajar

12 Tahun. Untuk itu Pemerintah Provinsi menyalurkan dana BOSDA

bagi siswa SMA dan SMK di Kalimantan Timur dengan anggaran

dana sebesar 170 Miliar setiap tahun. Serta dengan adanya program

peningkatan SDM melalui beasiswa atau “Beasiswa Kaltim

Cemerlang” yang disusun berdasarkan 5 (lima) pilar pembangunan

pendidikan nasional yakni :

1. Ketersediaan sarana pendidikan.

2. Kemampuan murid/orang tua mendapatkan akses terhadap

sarana pendidikan nasional.

3. Mutu pelayanan sarana pendidikan.

4. Kesetaraan dalam pendidikan.

5. Keterjaminan 4 pilar sebelumnya dapat berjalan dengan baik.

Dengan adanya 5 (lima) pilar di atas, maka Dinas

Pendidikan Prov.Kaltim melalui Tim Beasiswa Kaltim Cemerlang

memberikan beasiswa kepada siswa-siswi dari jenjang SD/Mi,

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 102

SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan mahasiswa jenjang D3, D4, sarjana,

koas, magister, spesialis dan doktor sejumlah 9.241 orang se Kaltim

termasuk beasiswa bagi siswa-siswi dan mahasiswa yang tidak

mampu, dengan anggaran sebesar Rp.80.122.890.000,- serta

pemberian beasiswa prestasi untuk siswa SMA 10, Mitra PASIAD

dan Studi Luar Negeri untuk 787 siswa dengan anggaran sebesar

Rp.25.745.600.000,-.

a. Persentase Siswa SLB yang Tertampung

Sesuai dengan amanat UU No.23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, maka pembagian urusan pemerintahan

bidang pendidikan bagi daerah provinsi disamping pengelolaan

pendidikan menengah juga pengelolaan pendidikan khusus.

Berikut ini kami uraikan jumlah penyandang ketunaan dan

penduduk penyandang ketunaan per jenjang pendidikan.

Jenjang SD/MI, jumlah siswa penyandang ketunaan yang

bersekolah di tingkat SD/MI sebanyak 42.028 orang dari

jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SD/MI

sebanyak 45.683 orang atau sebesar 92%.

Jenjang SMP, jumlah siswa penyandang ketunaan yang

bersekolah di tingkat SMP sebanyak 9.176 orang dari jumlah

penduduk penyandang ketunaan di usia SMP sebanyak

17.994 orang atau sebesar 51%.

Jenjang SMA, jumlah siswa penyandang ketunaan yang

bersekolah di tingkat SMA sebanyak 4.661 orang dari jumlah

penduduk penyandang ketunaan di usia SMA sebanyak

17.264 orang atau sebesar 27%.

b. Jumlah Sekolah Unggulan

Target jumlah sekolah unggulan di Kalimantan Timur

Tahun 2016 sebanyak 47 sekolah dan realisasi jumlah sekolah

unggulan sebanyak 44 sekolah atau sebesar 94%, namun

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 103

No Nama Sekolah Kab/Kota Keterangan1 SD YPK 1 Bontang Jenjang SD2 SD YPK 2 Bontang Jenjang SD3 SDN 008 Bontang Jenjang SD4 SD YPVDP Bontang Jenjang SD5 SD YPPSB 1 Sangatta Jenjang SD6 SD YPPSB 2 Sangatta Jenjang SD7 SDN 001 Sangatta Jenjang SD8 SDN 001 Balikpapan Jenjang SD9 SDNas KPS Balikpapan Jenjang SD10 SDN 003 Balikpapan Jenjang SD11 SDN 002 Tenggarong Jenjang SD12 SDN 001 Loa Janan Tenggarong Jenjang SD13 SDN 016 Samarinda Jenjang SD14 SDN 006 Sei.Kunjang, Samarinda Jenjang SD15 SD Muhammadiyah 1 Samarinda Jenjang SD16 SD Muhammadiyah 2 Smd ilir, Samarinda Jenjang SD17 SMPN 1 Balikpapan Jenjang SMP18 SMPN 2 Balikpapan Jenjang SMP19 SMPN 3 Balikpapan Jenjang SMP20 SMPN 5 Balikpapan Jenjang SMP21 SMP KPS Balikpapan Jenjang SMP22 SMPN 5 PPU Jenjang SMP23 SMPN 21 Terpadu PPU Jenjang SMP24 SMPN 1 Samarinda Jenjang SMP25 SMPN 2 Samarinda Jenjang SMP26 SMPN 4 Samarinda Jenjang SMP27 SMPN 5 Samarinda Jenjang SMP28 SMPN 10 Samarinda Jenjang SMP29 SMPN 1 Bontang Jenjang SMP30 SMPN 3 Bontang Jenjang SMP31 SMP YPVDP Bontang Jenjang SMP32 SMP YPK Pupuk Bontang Jenjang SMP33 SMAN 1 Samarinda Jenjang SMA34 SMAN 10 Samarinda Jenjang SMA35 SMAN 5 Balikpapan Jenjang SMA36 SMAN 1 Balikpapan Jenjang SMA37 SMA YPVDP Bontang Jenjang SMA38 SMAN 1 Berau Jenjang SMA39 SMAN 1 Paser Jenjang SMA40 SMKN 1 Balikpapan Jenjang SMK41 SMKN 4 Balikpapan Jenjang SMK42 SMKN 1 Samarinda Jenjang SMK43 SMKN 6 Samarinda Jenjang SMK44 SMKN 1 Bontang Jenjang SMK

terdapat 63 usulan sekolah unggulan dari Kab/Kota. Berikut data

usulan sekolah unggulan di Kalimantan Timur, sebagai berikut:

Tabel 3.4.17

Data Sekolah Unggulan/BinaanProvinsi Kalimantan Timur Tahun 2016

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 104

Permasalahan :

1. Fluktuasi rasio guru dan murid yang belum mendukung bagi

kelancaran dan proses belajar mengajar yang berkualitas;

2. Disparitas infrastruktur pendidikan, terutama gedung dan

peralatan pendidikan antar kabupaten/kota;

3. Persoalan putus sekolah dan/atau masih adanya kurangnya minat

4. menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bukan hanya

dikarenakan faktor finansial, tetapi juga pola pikir.

Solusi :

1. Penambahan dan pendistribusian guru bantu serta aplikasi

terhadap Program Sarjana Mendidik di wilayah 3 T (Terluar,

Terdepan, dan Tertinggal);

2. Koordinasi program dan capaian kinerja kabupaten/kota,

termasuk meminimalkan ketimpangan pendidikan antar wilayah;

3. Pemberian beasiswa dan jaminan pendidikan untuk siswa miskin

dan mahasiswa yangberasal dari keluarga tidak mampu;

4. Pelaksanaan kajian dan pengembangan strategi efektif untuk

menjawab akar masalah dari putus sekolah.

5. Penuntasan program Wajib Belajar 12 Tahun dengan

mengalokasi dana Bosda untuk siswa SMA dan SMK.

Program yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

untuk meningkatnya rata-rata lama sekolah adalah:

1. Program Pendidikan Anak Usia dini (PAUD)

2. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun

3. Program pendidikan menengah

4. Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan Sumber

Daya Masyarakat

5. Progam penanggulangan kemiskinan bidang pendidikan

6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan7. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

8. Program peningkatan perlindungan dan pemenuhan hak anak.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 105

4. Meningkatnya angka harapan hidup

Angka harapan Hidup tahun 2016 mencapai 73,65 angka ini diatas

target yang dditetapkan dalam RPJMD yaitu 72,00 Capaian angka

harapan hidup ini telah melebihi target RPJMD . Banyak Faktor yang

mempengaruhi capaian ini, diantaranya adalahnya Kematian Ibu,

Bayi, Balita dan angka kesakitan. Kematian ibu masih menjadi

permasalahan karena dari target RPJMD tahun 2016 yaitu 132

capaian baru dicapai pada angka 135 (data Bidang Kesmas Dinkes

prov.Kaltim), namun bila dilihat dari jumlah kasus maka kematian ibu

mengalami penurunan . Pada tahun 2014 jumlah kasus kematian ibu

sebesar 104 kasus, tahun 2015 turun menjadi 100 kasus kematian

ibu dan pada tahun 2016 menjadi 95 kasus kematian ibu. Begitu pula

dengan angka kematian Bayi, mengalami penurunan jumlah kasus

setiap tahunnya, pada tahun 2015 sebesar 762 kasus menurun

menjadi 564 kasus kematian bayi. Jika dilihat dari penyebab

terjadinya kematian Ibu penyebab terbesar adalah karena

perdarahan, Usia ibu pada saat hamil, jarak kehamilan, penyakit

yang diderita ibu pada saat kehamilan, nutrisi ibu selama hamil dan

nifas.

Tabel 3.4.18. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi2015

Realisasi2016

4 Angka harapanhidup

Tahun 72,00 73,62 73,65

Tabel 3.4.19. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

4 Angka harapanhidup

Tahun 73,00 73,65 100

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 106

Tabel 3.4.20. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

4 Angka harapanhidup

Tahun 73,65 70 +

Usia harapan hidup penduduk adalah rata-rata kesempatan atau

waktu hidup yang tersisa. Usia harapan hidup dapat diartikan pula

dengan banyaknya tahun yang ditempuh penduduk yang masih

hidup sampai umur tertentu.

Angka (Usia) Harapan Hidup adalah rata-rata perkiraan atau

ekspektasi dari usia bayi yang baru lahir mencapai kematiannya.

Idealnya Angka Harapan Hidu (AHH) dihitung berdasarkan data Age

Specific Death Rate yang tersusun dalam sebuah tabel kematian.

Angka Harapan Hidup merupakan sarana evaluasi kinerja

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada

umumnya di suatu negar. Dengan evaluasi tersebut pemerintah

dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi para penduduknya.

Apabila ditemukan Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu

daerah maka pemerintah harus mengadakan lebih banyak program

pembangunan, kesehatan, dan program sosial lainnya seperti

kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori, termasuk program

pemberantasan kemiskinan. Sementara peningkatan Angka Harapan

Hidup menunjukkan bahwa bayi-bayi telah terjamin kesehatan dan

kemiskinan sudah diatasi lebih baik.

Sasaran meningkatnya angka harapan hidup memang meningkat,

tahun 2015 angka harapan hidup 73,62 dan kemudian pada tahun

2016 harapannya angka harapan hidup 73,65 meningkat.

Peningkatan angka harapan hidup merupakan hasil dari kinerja tinggi

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 107

untuk beberapa program di bidang kesehatan seperti pengadaan dan

peningkatan sarana Puskesmas/Puskesmas pembantu dan

jaringannya, pengadaan dan peningkatan sarana RS/RSJ/RSP/RSM,

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan

program standarisasi pelayanan kesehatan. Sementara untuk

beberapa program lainnya bidang kesehatan seperti program

kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, program pencegahan

dan penanggulangan penyakit menular, dan program

pelayanan kesehatan penduduk miskin bila ditingkatkan kinerjanya,

angka harapan hidup dapat diwujudkan peningkatannya. Itu artinya

usia penduduk Indonesia dapat mencapai usia 72 tahun.

Mengingat ada pemekaran wilayah provinsi Kaltim di tahun 2016

target 72,00. Meskipun demikian ternyata masih teridentifikasi faktor-

faktor penghambat yang dimungkinkan akan tetap dihadapi, seperti

keterbatasan sapras, tenaga medis dan obat-obatan. Disamping

yang bersifat konvensional, yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi

pelayanan kesehatan dan peningkatan jumlah pusat pelayanan

maupun tenaga medis, maka juga dipertimbangkan penting untuk

terus mencari terobosan dan pendayagunaan potensi obat-obatan

lokal yang memang sangat besar.

Meningkatkan Umur Harapan Hidup masyarakat Kalimantan Timur

merupakan indikator yang ingin di capai oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur, dari data diatas terlihat terjadi peningkatan umur

harapan hidup pada tahun 2016 usia harapan hidup mencapai 73,62,

sedangkan umur harapan hidup Indonesia menurut sumber BPS

pada tahun 2015 mencapai 70 tahun. Jika dilihat dari data diatas

kalimantan timur telah melampaui capaian Nasional untuk

peningkatan usia harapan Hidup.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 108

Permasalahan :

a. Nutrisi selama kehamilan dan nifas, kekurangan nutrisi pada saat

kehamilan dapat menyebabkan anemia ibu hamil yang sangat

beresiko menyebabkan terjadinya perdarahan pada saat

persalinan, selain itu hal ini dapat pula menyebabkan kelahiran

BBLR dan Aspeksia . Dari data yang diperoleh dari 98 % cakupan

Kunjungan pertama Ibu selama kehamilan (K1) hanya 59 % yang

dilakukan pemeriksaan HB dan ditemukan 16 % diantaranya

mengalami anemia ibu hamil, seharusnya seluruh ibu hamil

diperiksa HB nya, dari 98% cakupan kunjungan kehamilan

pertama (K1) hanya 93% yang mendapatkan tablet zat besi (Fe),

dan dari 87% cakupan kunjungan kehamilan lengkap(K4) hanya

82% yang mendapatkan tablet zat besi (Fe). hal dapat

disebabkan karena belum adanya atau kurangnya tenaga analis

Laboratorium yang ada di fasilitas kesehatan dasar, terbatasnya

peralatan penunjang untuk pemeriksaan Hb, terutama ketidak

adaan reagen untuk pemeriksaan Hb di Fasyankes dasar dan

Kompetensi /pengetahuan tenaga kesehatan yang belum optimal.

Data menunjukkan dari Kunjungan pertama kehamilan (K1) 98%

hanya 84% yang dilakukan pengukuran LILA, dan 8% diantaranya

mengalami Kurang Energi kalori (KEK), seharusnya seluruh ibu

hamil yang datang dilakukan pemeriksaan LILA, bukan

pemeriksaan secara random atau berdasarkan pengamatan

klinis. Dari data pada Bidang Sumber Daya Kesehatan tercatat 46

Puskesmas dari 180 puskesmas yang belum memiliki Tenaga ahli

teknik Laboratorium Medik. selain itu jumlah tenaga gizi di fasilitas

kesehatan dasar yang masih kurang, tercatat 47 Puskesmas yang

tidak memiliki tenaga gizi.

b. Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan seperti Hipertensi,

Diabetes Milliteus, TB, Jantung, Malaria, HIV-AIDS dan lainnya,

selain dapat menyebabkan kematian pada ibu juga dapat

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 109

berpengaruh terhadap perkembangan janin sehingga dapat

menyebabkan kelahiran premature, BBLR dan aspeksia. Skrining

ibu hamil juga perlu dilakukan untuk menemukan penyakit yang

diderita ibu selama kehamilan, dari data yang tercatat Kunjungan

K1: 98% hanya 25% yang di lakukan pemeriksaan HIV dan

0,004% yang dilakukan pemeriksaan Malaria, sehingga masih

banyak ibu hamil yang tidak terdeteksi secara dini. hal ini terjadi

karena keterbatasan tenaga kesehatan, reagen/alat, fasilitas

laboratorium yang memadai, walaupun tercatat dari 180

puskesmas yang ada di kaltim baru 28 Puskesmas terakreditasi,

48 puskesmas telah dilakukan survey oleh Tim akreditasi.

Prevalensi Gizi buruk pada tahun 2016 sebesar 18,9 % kondisi

ini belum mencapai target Renstra SKPD yaitu 16 %. Kasus

kejadian balita gizi buruk pada tahun 2015 sebesar 318 kasus gizi

buruk dan meningkat pada tahun 2016 sebanyak 358 kasus gizi

buruk. Kejadian gizi buruk pada balita dapat disebabkan banyak

faktor diantaranya; faktor sosial ekonomi keluarga, pengetahuan

keluarga yang terbatas akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh,

masih kurangnya minat masyarakat untuk membawa anak balita

mereka untukmenimbang berat badan selepas imunisasi lengkap

, sehingga pendeteksian secara dini gejala gizi buruk tidak dapat

segera ditemukan, hal ini terlihat dari data cakupan balita yang

ditimbang (D/S)usia 0 s.d 12 bulan yang mencapai 80% namun

untuk cakupan balita yang ditimbang usia 13 s.d 59 bulan yang

hanya mencapai 50%.

Angka kesakitan juga berpengaruh terhadap capaian angka

harapan hidup , pada tahun 2014 angka kesakitan sebesar 9,18

meningkat di tahun 2015 dan 2016 ini menjadi 11,9. Dinas

kesehatan mencatat pada tahun 2016 kasus penemuan diare

pada tahun 2015 sebesar 93.710 kasus, menurun pada tahun

2016 menjadi 69.031 kasus, Penemuan TB dengan BTA (+) pada

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 110

tahun 2015 sebesar 2.391 kasus menurun pada tahun 2016

menjadi : 1.785 kasus . SEdangkan untuk Incident Rate DBD

pada tahun 2015 sebesar 195 meningkat menjadi 300 di tahun

2016, peningkatan kejadian DBD ini perubahan iklim yang

berubah-ubah secara ekstrim. Faktor lingkungan juga sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan jentik nyamuk menjadi

nyamuk dewasa yang membawa virus DBD. Dari data yang

tercatat pada tahun 2016 dari target 74% rumah sehat hanya 2

(dua) Kabupaten/kota (Balikpapan dan Bontang) yang mencapai

target, sedangkan Kabupaten/kota lainnya belum mencapai target

, tentunya hal ini harus menjadi perhatian bersama. Selain

lingkungan perilaku hidup sehat juga sangat berpengaruh

terhadap kejadian penyakit ini, dari data yang tercatat untuk

capaian persentase Rumah tangga ber PHBS tahun 2016 dari

target 70% hanya dapat dicapai 58%, Masih lemahnya advokasi

ke Kabupaten/Kota dalam rangka penerapan Rumah tangga ber

PHBS menjadi salah satu penyebabnya.

Pada Kasus penyakit tidak menular (PTM) terjadi peningkatan jumlah

kasus, seperti pada kasus penyakit Hipertensi pada tahun 2015

sebesar 23.882 kasus menjadi 26.724 kasus pada tahun 2016,

penyakit DM pada tahun 2015 sebesar 6.051 kasus meningkat pada

tahun 2016 menjadi 6.649 kasus,Kejadian Stroke pada tahun 2015

sebanyak 407 kasus, meningkat menjadi 503 kasus stroke pada

tahun 2016, begitu pula dengan penyakit jantung koroner pada tahun

2015 sebesar 483 kasus meningkat menjadi 547 kasus pada tahun

2016. Terjadinya peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM)

dapat disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, dimana

masyarakat kini cenderung menyukai makanan cepat saji, yang

mana makanan ini cenderung tinggi lemak dan kurang serat serta

unsur vitamin didalamnya. Semakin tingginya tuntutan kehidupan

membuat masyarakat sibuk bekerja sehingga menyebabkan orang

jadi kurang melakukan olahraga fisik dan jam istirahat yang tidak

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 111

optimal. Tingkat stress yang tinggi juga membuat munculnya

penyakit-penyakit degeneratif, seperti hipertensi, DM, stroke dan lain

sebagainya.

Solusi :

a. Perlu peningkatan Promosi kesehatan dalam hal ini adalah

Penyuluhan kesehatan terkait usia produktif ibu yang dianjurkan

hamil, nutrisi selama kehamilan dan pemeriksaan kehamilan yang

harus dilakukan ibu selama kehamilan.

b. Peningkatan Kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan/

Bimtek. Dalam hal ini pemerintah Provinsi dapat melakukan

pendampingan ke Kabupaten/Kota terkait permasalahan yang

ada di setiap Kabupaten/Kota, melatih tenaga kesehatan di

Kabupaten/Kota dan medorong Kabupaten/Kota untuk membina

dan melatih seluruh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas

agar kompetensi SDM Kesehatan yang ada meningkat.

c. Peningkatan sarana & Prasarana di Puskesmas/fasilitas

kesehatan dasar, terutama Sarana dan Prasarana terkait

Peralatan Laboratoriumdengan mengoptimalkan sumber

pembiayaan yang ada baik APBD dan pusat (DAK)

d. Perlu dilakukan Advokasi dari Dinas Kesehatan Provinsi ke

Pemegang kebijakan di Kabupaten/Kota terhadap permasalahan

kesehatan yang dihadapi Kabupaten/kota yang mana

pengendalian dan penanggulangannya memerlukan dukungan

pemerintah kabupaten/Kota.

e. Perlu ada regulasi terkait penempatan tenaga kesehatan baik

dokter, perawat, analis kesehatan, apoteker, tenaga

Laboratorium, tenaga kesling, promkes dan gizi, sehingga

terwujud pemerataan tenaga kesehatan diseluruh sarana

pelayanan kesehatan di kabupaten/Kota.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 112

Upaya :

a. Melakukan Promosi Kesehatan/Penyuluhan Kesehatan melalui

Media Massa, pameran-pameran, expo dan langsung pada

kelompok masyarakat

b. Pelatihan dan Bimtek tenaga kesehatan

c. Monitoring dan pendampingan ke kabupaten/Kota

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk meningkatnya angka harapan hidup adalah :

1. Program Pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah sakit

jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata

2. Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Kesehatan.

3. Program promosi kesehatan.

4. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

6. Program standarisasi pelayanan kesehatan

7. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

5 Meningkatnya pendapatan perkapita.

Merupakan aspek tidak langsung bagi mencapai Misi

Meningkatkan kualitas dan daya saing SDM Kaltim. Berkaitan

dengan angka capaian yang diperoleh, pada dasarnya belum ada

angka definitif hingga triwulan IV. Pendapatan perkapita saat ini di

Kaltim terlihat tinggi dikarenakan merupakan hasil bagi dari total

pendapatan daerah dibagi dengan jumlah penduduk, padahal

tidak secara riil pendapatan hasil perhitungan tersebut dinikmati oleh

keseluruhan penduduk. Bagi para petani pendapatan riil diperoleh

dari produk bercocok tanam, dan hingga sekarang kontribusi

terhadap total pendapatn masih relatif rendah (menurut beberapa

riset sekitar 10%), karena sebagian produk dikonsumsi sendiri.

Padahal pertanian adalah sektor dominan sebagian besar

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 113

masyarakat di pedesaan. Peningkatan kapasitas SDM untuk

mendapatkan tingkat upah/gaji yang lebih tinggi juga sangat

diperlukan;

Tabel 3.4.21. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5.

No. IndikatorKinerja

Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

5 PendapatanPerkapita (juta rupiah) 50,65 50,63 50,27

Tabel 3.4.22 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. IndikatorKinerja Satuan

TargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

5 PendapatanPerkapita (juta rupiah) 54,65 50,27 91,98

Tabel 3.4.23. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

5 PendapatanPerkapita (juta rupiah) 50,27 45,18 +

Sumber : Badan Pusat Statistik

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata

penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari

hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah

penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan

PDB per kapita. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai

tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara;

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 114

semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara

tersebut.

Pendapatan per kapita, yaitu berdasarkan harga yang sedang berlaku

dan berdasarkan harga tetap (konstan). Jika kita menghitung

berdasarkan harga yang berlaku maka hasilnya disebut pendapatan

per kapita nominal, sedangkan jika dihitung berdasarkan harga tetap

(konstan), hasilnya disebut pendapatan per kapita riil. Pendapatan

per kapita nominal adalah pendapatan per kapita yang tidak

memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi. Sedangkan

pendapatan per kapita riil adalah pendapatan per kapita yang sudah

memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.

Untuk komposit daya beli masyarakat melalui pendapatan per kapita

telah pula mencapai target dari Rp. 50,65 juta dan realisasinya

meningkat menjadi Rp. 50,27 juta.

PDRB dan Inflasi diatas dapat menggambarkan kondisi

perekonomian Provinsi Kalimantan Timur secara umum, namun

belum dapat memberikan informasi tingkat kesejahteraan

masyarakat. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh PDRB

terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, dapat dilihat secara

umum berdasarkan pendapatan per kapita yaitu pendapatan regional

dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Meskipun

ukuran ini memiliki kelemahan karena perlakuan yang dibagi rata

tersebut, namun setidak-tidaknya dapat memberikan gambaran awal

perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat secara makro.

Permasalahan :

1. Mutu/kualitas sumber daya manusia yang masih rendah.

2. Upah Minimum Provinsi masih belum sepenuhnya dilaksanakan

oleh pemilik tempat kerja (perusahaan, pabrik, dll).

3. Kontribusi sumber penghasilan riil dari sektor dominan/pertanian di

kalangan masyarakat belum signifikan.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 115

Solusi :

1. Kualitas SDM Kaltim yang memenuhi syarat dalam mengisi

peluang kerja dan produktif.

2. Peningkatan kuantitas, kualitas dan nilai tambah produk pertanian

sebagai sumber utama pendapatan masyarakat di pedesaan dan

wilayah terpencil;

3. Strategi peningkatan pendapatan dengan pemanfaatan bonus

demografi yang ditandai dengan proporsi penduduk usia produktif

yang tinggi.

Upaya :

1. Mempertahankan keajegan program sekaligus meningkatkan

kinerja.

2. Kerjasama, koodinasi dan sinkronisasi data antara SKPD terkait

tetap diperlukan untuk percepatan pencapaian sasaran

pendapatan perkapita dapat direalisasikan.

Peran Pemerintah dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat

telah dilakukan melalui program-program berikut ini:

1. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

2. Program Peningkatan Pembinaan & Pengawasan

Ketenagakerjaan.

3. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam

pembangunan.

II. Tujuan Meningkatnya Kesejahteraan dan pemerataan pendapatan

masyarakat.

Tujuan Meningkatnya Kesejahteraan dan pemerataan pendapatan

masyarakat dijabarkan dalam 4 (empat) sasaran Prioritas Pembangunan

dengan 5 (lima) indikator.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 116

Tujuan II Sasaran

MeningkatnyaKesejahteraan danpemerataanpendapatanmasyarakat

6 Menurunnya tingkat kemiskinan

7 Menurunnya tingkat pengangguran

8 Meningkatnya daya beli masyarakat

9 Menurunnya Indeks Gini

1. Menurunnya tingkat kemiskinanSasaran untuk mengentaskan kemiskinan sebenarnya telah

lama menjadi perhatian bersama, pemerintah, swasta dan seluruh

elemen masyarakat juga menghendaki bahwa kemiskinan absolut

harus dihapus dari Indonesia termasuk Kalimantan Timur.

Kesejahteraan masyarakat akan menjadi tujuan akhir pembangunan

dalam hal ini merupakan amanat dalam Undang-Undang

Dasar 1945. kemiskinan tidak pernah beranjak, dan selalu saja

menjadi permasalahan yang tidak pernah tuntas untuk

dibicarakan.Banyaknya penduduk miskin yang terindikasi menjadi

kontra dengan tujuan pembangunan secara holistik. Oleh karenanya

upaya yang dapat dilakukan, selain mencoba mencarikan sumber

perekonomian alternatif, juga upaya meningkatkan nilai tambah

produk primer melalui hilirisasi. Untuk itu sinergi dan pemaduan

program-program pengentasan kemiskinan lintas sektor dan atau

antar pemangku kepentingan juga harus ditingkatkan.

Tabel 3.4.24. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

6 TingkatKemiskinan

% 5,35 6,23 6,23

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 117

Tabel 3.4.25. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

6 TingkatKemiskinan % 5,00 6,23 80,25

Tabel 3.4.26 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

6 TingkatKemiskinan % 6,23 10,86 * -

Sumber : Badan Pusat Statistik Maret 2016

Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat

berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat

disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,

ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami

istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi

memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu

Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut

mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh

oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran

absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah

yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 118

kalori per hari untuk laki laki dewasa).

Pada tahun 2015 ini tingkat kemiskinan 6,23 % sesuai dengan

target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS di Kalimantan Timur

pada tahun 2013 penduduk miskin mencapai 6,06 persen dari total

penduduk sebanyak 3.275.800 jiwa pada tahun yang sama.

Pada tahun 2014 ditargetkan bahwa tingkat kemiskinan turun

pada posisi 6%, namun demikian berdasarkan hasil capaiannya

masih sebesar 6,42% artinya belum mencapai target yang telah

ditetapkan.

Indeks kedalaman kemiskinan yang menjadi indikator

program penanggulangan kemiskinan bidang kesejahteraan sosial ini

telah berhasil dilaksanakan dengan baik, angka capaian sebesar

0,904 berada dibawah dari target sebesar 1,19 yang mempunyai

makna bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin

mendekati garis kemiskinan. Untuk mencapai indeks yang rendah

tersebut Dinas Sosial telah melaksanakan berbagai kegiatan melalui

pembinaan pada rumah tangga dan lansia miskin serta

pemberdayaan KUBE fakir miskin.

Permasalahan :

1. Laju penurunan angka kemiskinan cenderung melambat;

2. Masih ada angka kemiskinan yang tinggi di Kabupaten/Kota;

3. Peningkatan pemutusan hubungan kerja sektor SDA dan

terbatas-nya sumber pencaharian.

Solusi :

1. Pembangunan infrastruktur untuk mendorong akses terhadap

layanan publik yang lebih baik;

2. Sinergi program pengentasan kemiskinan dengan pengembangan

sektor ekonomi unggulan;

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 119

3. Hilirisasi sektor primer dan pencarian sumber ekonomi alternatif;

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Menurunnya tingkat kemiskinan adalah:

1. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pendidikan

2. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesehatan

3. Program Penanggulangan Kemiskinan bid. Kesejahteraan Sosial

utk mengukur indeks kedalaman kemiskinan

4. Program Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN)

5. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan

Masyarakat

6. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan

Sosial

7. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan

Perempuan

8. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Ketenagakerjaan

9. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kehutanan

10.Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Pertanian

Tanaman Pangan

11.Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Peternakan

12.Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Penanggulangan

Bencana

13.Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Sarana dan

Prasarana Dasar Permukiman.

2. Menurunnya tingkat pengangguranPengangguran merupakan permasalahan ekonomi yang cukup pelik

untuk dituntaskan, karena menyangkut dari dua sisi permintaan dan

penawaran tenaga kerja. Perekonomian sebenarnya menginginkan

terjadinya full employment pada semua faktor produksi. Bekerjanya

faktor produksi termasuk didalamnya tenaga kerja dalam kondisi full

employment sangat sulit untuk dilaksanakan. Sehingga terjadi

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 120

kecenderungan ada faktor produksi yang tidak dimanfaatkan

sehingga menimbulkan terjadinya pengangguran.

Hal-hal yang dipertimbangkan sebagai faktor-faktor penghambat,

adalah: keterbatasan lapangan kerja, rendahnya

kemampuan/keterampilan SDM dan jiwa kewirausahaan. Bertitik

tolak dari faktor-faktor tersebut di atas, maka upaya-upaya yang

dapat dilakukan guna mencapai target yang telah ditetapkan, antara

lain adalah memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha,

serta meningkatkan kapasitas SDM melalui berbagai bentuk

pelatihan kerampilan. atu hal penting terkait dengan

pengangguran adalah pentingnya pengaturan demografis, baik di

tingkat provinsi maupun khususnya kabupaten/kota.

Tabel 3.4.27. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi2015

Realisasi2016

7 TingkatPengangguran

% 6,50 7,50 7,50

Tabel 3.4.28. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

7 TingkatPengangguran

% 5,11 7,50 68,13

Tabel 3.4.29. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi2016

RealisasiNasional

Ket.(+/-)

7 TingkatPengangguran

% 7,50 5,61 +

Sumber : Badan Pusat Stastik Agustus 2016

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 121

Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat

modern. Penganggur adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan,

sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu

usaha baru. Sedangkan tingkat pengangguran adalah perbandingan

antara jumlah penganggur dan jumlah angkatan kerja dalam kurun

waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Jika

peningkatan jumlah angkatan kerja di suatu negara tidak diimbangi

dengan peningkatan tersedianya lapangan kerja, maka tingkat

pengangguran di negara tersebut tinggi. Sebaliknya, jika

peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan

tersedianya lapangan kerja, maka tingkat penganggurannya rendah.

Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian

karena adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan

masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya

kemiskinan dan masalah sosial lainnya.

Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang

percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Situasi

ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada

emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari. Dan juga

pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional.

Permasalahan pengangguran tidak akan mungkin bisa diatasi oleh

pemerintah sendiri. Pemerintah butuh dukungan dari pihak lain

seperti pihak swasta (perusahaan) dan individu yang bersangkutan.

Masing-masing pihak perlu mengambil langkah konkret untuk

memecahkan masalah pengangguran. Salah satu langkah awalnya

adalah meningkatkan mutu tenaga kerja. Tidak bisa dipungkiri bahwa

dunia usaha saat ini cenderung menerima tenaga kerja yang siap

pakai. Ini berarti sebelum memasuki dunia kerja, seorang tenaga

kerja harus sudah memiliki “nilai lebih” berupa tingkat pendidikan dan

keterampilan tertentu. Sementara itu masih banyak tenaga kerja di

pasaran yang berpendidikan rendah.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 122

Secara makro tahun 2016 ini pemerintah Kaltim telah membuat

target penurunan pengangguran dari 5,11 pada tahun 2015 menjadi

7,50. Berdasarkan data terakhir bulan Agustus 2016 tingkat

pengangguran Kaltim masih sebesar 7,50, hasil capaian ini artinya

masih tidak berbeda jauh dengan kondisi tahun lalu.

Tingkat Pengangguran nasional sebesar 5,61 % (data berita resmi

startistik Agustus 2016). Tingkat pengangguran Kaltim 7,95 % (berita

resmi statistik Agustus 2016).

Permasalahan :

Tingginya angka tingkat pengangguran di Kalimantan Timur diatas

angka nasional disebabkan :

1. Jumlah imigran (penduduk luar daerah yang masuk di Kalimatan

Timur) terutama pada sektor konstruksi yang sifatnya sementara

(kontrak kerja). Ketika kontrak berakhir seringkali tenaga kerja

tersebut tidak kembali ke daerah asal sehingga tercatat sebagai

orang yang tidak bekerja (pengangguran).

2. Terjadinya krisis pada ekonomi dunia terutama yang berimbas

pada komoditas ekspor. bagi Kaltim pada sektor migas, Batubara

dan kelapa sawit yang mengakibatkan perekonomian Kaltim

rendah hal ini berdampak pada perusahaan yang bergerak

disektor tersebut mengurangi tenaga kerja dan bahkan ada yang

menghentikan usahanya (tutup).

3. Tingkat kompetensi penduduk Kaltim masih belum memenuhi

lapangan kerja (perusahaan).

4. Meskipun capaian cukup besar namun belum dilakukan

monitoring dan pendampingan secara intens untuk wirausaha

yang berada jauh dari ibukota kab/kota, masih perlunya

pendampingan dan perkuatan akses pasar bagi produk WUB

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 123

Solusi :

a. Perluasan kesempatan kerja masyarakat

b. membuka dan memperluas lapangan usaha secara efektif dan

efisien.

c. Peningkatan daya saing manusia menjadi modal dasar dalam

upaya penciptaan kesempatan kerja berbasis SDM yang

berkualitas.

d. Dilakukan monev dan pendampingan secara berkala dan

berkesinambungan oleh tenaga pendamping kab/kota, diklat

kemitraan dan akses pasar dengan beberapa pihak misalnya

retail modern dan fasilitasi promosi.

Upaya :

1. Perbaikan dalam perencanaan ketenagakerjaan dan menjadi

prioritas untuk mengurangi kesenjangan antara penawaran dan

permintaan tenaga kerja.

2. Melakukan Operasionalisasi klinik bisnis, Dikat dan sosialisasi

akses pasar dan pembiayaan, Bantuan Peralatan dan Portal

pemasaran on line KUKM di www.prokukm.com

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Menurunnya tingkat pengangguran adalah:

1. Program peningkatan tenaga terampil bidang jasa kontruksi

2. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

3. Program pengembangan sistem pendukung bagi usaha mikro,

kecil dan menengah

4. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif, Usaha kecil menengah

5. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

6. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan

kecakapan hidup pemuda

7. Program Pengembangan Kewirausahaan Kompetitif

8. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 124

9. Program Pemberdayaan Remaja Putus Sekolah

3. Meningkatnya daya beli masyarakatPeningkatan daya beli masyarakat dimaksudkan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat agar seluruh kebutuhan dapat dipenuhi

minimal kebutuhan dasar masyarakat.

Capaian kinerja yang digambarkan oleh Program prioritas penguatan

koordinasi tim pengendali inflasi daerah dengan jumlah kelompok

komoditi yang dapat dijaga kestabilan harganya telah mencapai 75%

dari target 4,00.

Tabel 3.4.30. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

8 Tingkat Inflasi % 6,70+1 3,8 4,89

9 Paritas dayabeli/PPP

(Rp) 751.237 11,12 11,23

Sumber : BPS Angka release 2015

Tabel 3.4.31. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

8 Tingkat Inflasi % 5,90+1 4,89 85,79

9 Paritas dayabeli/PPP

(Rp) 779.016 11,23 144,15

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 125

Tabel 3.4.32. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

8 Tingkat Inflasi % 4,89 3,02 +

9 Paritas dayabeli/PPP

(Rp) 11,23 11,23

Sumber : Badan Pusat Statistik

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada

umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika inflasi

meningkat, maka harga barang dan jasa di dalam negeri mengalami

kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan

turunnya nilai mata uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga

diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang

dan jasa secara umum.

Indeks yang menghitung rata-rata perubahan hargadari suatu

paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam

kurun waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk

mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu

menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan

(deflasi) dari barang dan jasa.

inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar

yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi

masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang

memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga

akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain,

inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara

kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-

rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi

belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 126

tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga

berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-

memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai

penyebab meningkatnya harga.

Keseimbangan kemampuan berbelanja, kadang-kadang juga disebut

paritas daya beli (bahasa Inggris: purchasing power parity - PPP)

dalam ilmu ekonomi adalah sebuah metode yang digunakan untuk

menghitung sebuah alternatif nilai tukar antar mata uang dari dua

negara.

Permasalahan :

1. Naiknya harga barang pada hari-hari besar dan diakhir tahun.

2. Tingginya harga BBM dan TDL dan berkurangnya subsidi.

3. Minimnya intervensi pemda terhadap gejolak pasar.

4. Lemahnya rantai distribusi komoditi strategis.

5. Terbatasnya jumlah komoditi bahan pokok dan strategis yang

dihasilkan.

Solusi :

1. Dengan adanya kestabilan harga

2. Memperbaiki sektor tata niaga dan pemasaran produk UMKM

3. Mendorong produktifitas komoditi dalam daerah.

4. Mendatangkan dari uar daerah

5. Mendorong produktifitas komoditi dfalam daerah

Upaya :

1. Melakukan koordinasi dengan distributor dan instansi teknis

terkait.

2. Kestabilan harga kebutuhan pokok dapat membuat masyarakat

menjadi lebih tenang dalam bertransaksi dan dapat memenuhi

stadar kehidupanya dengan baik.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 127

3. Pengendalian inflasi bermanfaat dalam menjaga kestabilan

ekonomi secara makro, karena inflasi berdampak buruk bagi

ekonomi masyarakat yang berpendapatan tetap yang dapat

mengurangi daya beli masyarakat.

4. Melalukan koordinasi dengan distributor dan Instansi teknis

terkait.

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Meningkatnya daya beli masyarakat adalah:

1. Program pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaan

pembangunan daerah

2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

3. Program Penguatan Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah

(TPID).

4. Menurunnya Indeks GiniKetimpangan pendapatan penduduk dalam suatu wilayah yang

semakin tinggi akan berdampak buruk bagi kesejahteraan. Gini

Ratio adalah angka yang dapat menggambarkan tentang

ketimpangan pendapatan tersebut. Gini Rasio Kaltim tahun 2016

mencapai 0,32 angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun

sebelumnya yang mencapai 0,3332 dan juga masih berada

dibawah angka nasional yang mencapai 0,41. Kesenjangan

pendapatan hendaknya menjadi perhatian khusus, karena

berdampak pada pemerataan hasil pembangunan yang dapat

dinikmati masyarakat.

Tabel 3.4.33. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

10 Indeks Gini Indeks 0,33 0,3332 0,32

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 128

Tabel 3.4.34. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

10 Indeks Gini Indeks 0,32 0,32 100

Tabel 3.4.35. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

10 Indeks Gini Indeks 0,32 0,39

Sumber : Badan Pusat Statistik

Indeks Gini atau koefisien Gini adalah salah satu ukuran umum untuk

distribusi pendapatan atau kekayaan yang menunjukkan seberapa

merata pendapatan dan kekayaan didistribusikan di antara populasi.

Indeks Gini memiliki kisaran 0 sampai 1. Nilai 0 menunjukkan

distribusi yang sangat merata yaitu setiap orang memiliki jumlah

penghasilan atau kekayaan yang sama persis. Nilai 1 menunjukkan

distribusi yang timpang sempurna yaitu satu orang memiliki

segalanya dan semua orang lain tidak memiliki apa-apa.

Indeks Gini atau Koefisien Gini merupakan indikator yang

menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh.

Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai

0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna,

atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 129

Permasalahan :

1. Belum optimalnya pengembangan usaha pada sektor produktif.

2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia pada masyarakat

ekonomi lemah

3. Ketimpangan dalam distrbusi asset

4. Masih besarnya pekerja di sektor formal dengan tingkat

pendapatan yang rendah dan tiadanya jaminan kepastiaan usaha

di masa depan.

Solusi :

a. Pengembangan ekonomi kerakyatan

b. Pengembangan ekonomi strategis berbasis potensi lokal dan

kearifan lokal.

c. Harus ada kebijakan untuk meridistribusi asset agar golongan

tidak mampu bisa memperoleh asset sebagai modalnya untuk

berusaha.

d. Meminimalkan bertambahnya pekerja di sektor formal, dalam

mendorong pertumbuhan sektor produksi (pertanian dan industri)

sehingga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.

III. Tujuan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau

Tujuan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau dijabarkan dalam

4 (empat) sasaran Prioritas Pembangunan dengan 6 (enam) indikator.

Tujuan III Sasaran

Meningkatkanpertumbuhanekonomi hijau

10 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yangberkualitas

11 Meningkatnya kontribusi sektor pertaniandalam arti luas

12 Tercapaianya swasembada pangan

13 Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 130

10. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

Indikator yang umum dipakai untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi

suatu daerah adalah dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) daerah yang bersangkutan, baik dengan minyak dan gas

(migas) maupun tanpa migas. Provinsi Kalimantan Timur merupakan

daerah yang memiliki ketergantungan sumber daya alam tak terbarui

cukup tinggi sehingga analisis pada PDRB baik secara total (dengan

migas+batubara) maupun partial tanpa adanya migas maupun

batubara (non migas dan non migas+batubara) akan memberikan

gambaran lebih proporsional jika dihubungkan dengan analisis mikro

kesejahteraan masyarakat.

Tabel 3.4.36. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

11 Pertumbuhanekonomi denganMigas

% 3,6-4,3 -1,47 -35,55

12 Pertumbuhanekonomi nonmigas

% 7,7-8,3 -2,26 -19,22

13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara

% 7,6-8,2 4,14 45,39

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 131

Tabel 3.4.37. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

11 Pertumbuhanekonomi denganMigas

% 4,7-5,3 -35,55 -756.38

12 Pertumbuhanekonomi nonmigas

% 8,3-8,9 -19,22 -231.56

13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara

% 8,2-8,6 45,39 527.79

Tabel 3.4.38 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

11 Pertumbuhanekonomidengan Migas

% -35,55 5,02 -

12 Pertumbuhanekonomi nonmigas

% -19,22 4,56 -

13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara

% 45,39 -

Sumber : Badan Pusat Statistik

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 132

Pertumbuhan ekonomi Kaltim secara kumulatif tahun 2016

mengalami kontraksi akibat dari menurunnya kinerja sektor

pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan produksi

yang disebabkan oleh penurunan harga batubara dan migas

dipasaran dunia, kondisi ini dapat berlangsung hingga tahun

selanjutnya terutama harga migas yang anjlok hampir separuhnya

dan diperkirakan tidak akan pulih seperti harga tahun-tahun

sebelumnya. Penurunan kinerja sektor Pertambangan dan

Penggalian tersebut tersebut diiringi pula dengan penurunan sektor

industri pengolahan sehingga kinerja ekonomi Kaltim sedikit

mengalami gangguan.

Secara faktual dua produk pertambangan migas dan non migas

tersebut memang sangat strategis dalam pembentukan PDRB

oleh sebab itu ketergantungan ekonomi Kaltim kepada

produk SDA tak terbarukan memang harus semakin dikurangi.

Keinginan besar dari pemerintah daerah untuk segera menggantikan

sektor ekonomi yang bergantung pada migas ke non migas

(sumberdaya alam tak terbarukan)telahdisadari sejak lama, oleh

karena itu berbagai program untuk mendukung keberlanjutan

pertumbuhan ekonomi dirancang pada SDA terbarukan terutama

berbasis pada agroindustri. Hal ini cukup krusial untuk dilakukan

pertama potensi lahan Kaltim yang cukup luas dan kedua sebagian

besar masyarakat tergantung hidupnya pada sektor pertanian,

sementara itu sektor pertanian peranannya semakin menurun dari

waktu ke waktu dalam pembentukan PDRB.

Potensi Kaltim untuk membangun daya saing ekonomi yang

berkerakyatan sangat memadai karena program dan kegiatan yang

telah direncanakan oleh pemerintah Kalimantan Timur sudah

dirancang sedemikian rupa, didukung dengan pendanaan yang

memungkinkan untuk mencapai kondisi tersebut.

Dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 133

berkualitas, telah dilakukan promosi investasi yang dilakukan

oleh SKPD terkait guna melibatkan swasta dalam pembangunan

ekonomi dalam rangka untuk membangun potensi unggulan daerah

telah dilakukan. Membangun perekonomian Kaltim masih terkendala

pada kemampuan untuk bergeser dari ketergantungan pada migas

dan pertambangan lainnya. Karena pertumbuhan sektor industri

masih mengalami perlambatan, meskipun berbagai program sudah

dirancang untuk mempercepat pembangunan perekonomian yang

tidak mengandalkan dua komoditas tersebut.

Akibat dari menurunnya kinerja sektor pertambangan dan Penggalian

yang mengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh

penurunan harga batubara dan migas dipasaran dunia, kondisi ini

dapat berlangsung hingga tahun selanjutnya terutama harga migas

yang anjlok hampir separuhnya dan diperkirakan tidak akan pulih

seperti harga tahun-tahun sebelumnya. Penurunan kinerja sektor

Pertambangan dan Penggalian tersebut tersebut diiringi pula

dengan penurunan sektor industri pengolahan sehingga kinerja

ekonomi Kaltim sedikit mengalami gangguan.

Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Kaltim

masih di dominasi oleh sektor migas atau dengan kata lain

transformasi struktur ekonomi ke arah sumberdaya alam yang

terbaharukan masih berjalan lambat. Lambatnya proses tranfromasi

struktur ekonomi di Kaltim terkendala pada keterbatasan kualitas

dan kuantitas infrastruktur pendukungproses hilirisasi produk-produk

unggulan non migas, seperti CPO, Karet dan produk pertanian

tanaman pangan.

Untuk itu diperlukan investasi pada sektor energi dan

infrastruktur yang merupakan prasyarat utama dalam proses produksi

hilirisasi produk-produk tersebut.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 134

Permasalahan :

1. Belum optimalnya hubungan pemerintah daerah terhadap iklim

investasi yang kondusif.

2. Struktur ekonomi masih didominasi sektor pertambangan &

industri pengolahan migas.

3. Pusat pertumbuhan ekonomi yang terpusat pada kabupaten/kota

yang memiliki keunggulan SDA dan infrastruktur dasar yang relatif

baik.

4. Belum adanya produk yang mampu berperan sebagai pengganti

migas dan batubara sebagai komoditi utama yang menopang

perekonomian Kaltim dan mampu bersaing dengan daerah lain

akibat tingginya cost produksi sebagai akibat belum didukung

oleh infrastruktur yang ada.

5. belum maksimalnya hasil produk hilirisasi komoditi unggulan yang

mampu berperan sebagai pengganti migas dan batubara

sebagai komoditi utama yang menopang perekonomian Kaltim,

dan mampu bersaing dengan daerah lain akibat tingginya cost

produksi sebagai akibat belum didukung oleh infrastruktur yang

ada.

6. Anjloknya pasar komuditas batubara yang selama ini menjadi

andalan Kalimantan Timur berpengaruh pada pertumbuhan

ekonomi daerah ini meskipun sektor lain masih berjalan.

7. belum maksimalnya hasil produk hilirisasi komoditi unggulan yang

mampu berperan sebagai pengganti migas dan batubara

sebagai komoditi utama yang menopang perekonomian Kaltim,

dan mampu bersaing dengan daerah lain akibat tingginya cost

produksi sebagai akibat belum didukung oleh infrastruktur yang

ada.

Solusi :

1. Percepatan transformasi ekonomi

2. Lebih mengarahkan Struktur ekonomi berbasis SDA terbarukan.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 135

3. Pembangunan ekonomi Kalimantan Timur yang saling terkait

antara hulu dan hilir dengan komoditas unggulan.

4. Pengembangan perekonimian rakyat dan/atau sektor yang

didukung oleh pelaku ekonomi yang lebih luas (pertanian).

5. Memfasilitasi infrastruktur melalui koordinasi dengan instansi

terkait dan mendorong tumbuhnya komoditi pengganti migas dan

batubara.

6. Koordinasi pembangunan infrastruktur melalui investasi terkait

dengan pembiayaan berkelanjutan untuk mendorong tumbuhnya

komoditi pengganti migas dan batu bara.

7. Menggali secara optimal komoditas lain sebagai tulang punggung

bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

8. Koordinasi pembangunan infrastruktur melalui investasi terkait

dengan pembiayaan berkelanjutan untuk mendorong tumbuhnya

komoditi pengganti migas dan batu bara.

Upaya :

1. Melakukan diversifikasi produk dari hasil kehutanan, perkebunan,

pertanian dan perikanan sebagai produk unggulan darah.

2. Melakukan penumbuhan dan diversifikasi produk/komoditi

unggulan daerah serta peningkatan dan penguatan SDM.

3. Peran swasta dan BUMD sangat diperlukan untuk membantu

memulihkan perekonomian. Masih diperlukan usaha yang

maksimal untuk mencapai tingat realisasi investasi yang

diinginkan karena tambahan investasi akan dapat menumbuhkan

perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. Tambahan

investasi harus ditanamakan pada sector yang dapat mendorong

perekonomian bebasis non migas dan non batubara dan

menyerap tenaga kerja yang banyak.

4. Melakukan koordinasi dengan distributor dan instansi teknis

terkait.

5. Melakukan penumbuhan dan diversifikasi produk /komoditi

unggulan daerah serta peningkatan dan penguatan SDM.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 136

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas

adalah :

1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

3. Program Kemudahan Pelayanan dan Percepatan Proses

Perijinan

4. Program Pengembangan Sentra-sentra industri potensial

5. Program Penataan Struktur Industri Hulu – Hilir

6. Program Perluasan Kebun Sawit

7. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

9. Program Pengembangan produk-produk perkebunan unggulan

daerah

10.Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional

11.Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

12.Program Pengembangan Kawasan Industri Pariwisata Derawan

13.Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.

10. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti luasDalam hal ini adalah pertanian pangan, perkebunan,

perikanan dan kelautan, peternakan serta kehutanann, yang

sejatinya memang menyangkut kehidupan masyarakat lokal yang

luas. Berdasarkan data capaian terlihat bahwa secara

umumpertanian berbasis pertanian dala marti luas telah

menunjukkan capaian target. Hanya saja dikarenakan kontribusinya

tidak cukup besar, maka belum mampu untuk menggantikan peran

dari sektor ekonomi utama, yaitu pertambangan dan

pengolahannya. Bilamana transformasi ekonomi ke arah SDA

terbaharui yang dicanangkan Kaltim akan dapat penuh terjadi pada

tahun 2030, maka berbagai upaya harus dimulai sejak sekarang.

Beberapa upaya yang dapat direkomendasikan adalah antara lain

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 137

terpenting adalah pengembangan agribisnis dan agroindustri.

Tabel 3.4.39. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

14 Kontribusi sektorpertanian dalamarti luas

% 8,00 7,34 7,62

Tabel 3.4.40. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016Tingkat

Pencapaian

14 Kontribusi sektorpertanian dalamarti luas

% 10,00 7,62 0,76

Tabel 3.4.41. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

14 Kontribusisektor pertaniandalam arti luas

% 7,62 10 -

Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan

yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman,

hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit,

pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang

lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang

bersifat semusim.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 138

Sektor petanian ini menjadi penyelamatan perekonomian nasional

karena justru pertumbuhannya meningkat sebagai potensi

sumberdayanya yang besar dan beragam, pangsa terhadap

pendapatan nasional cukup besar, besarnya penduduk yang

menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan menjadi basis

pertumbuhan di pedesaan.

Permasalahan :

1. Masih rendahnya produk sektor pertanian

2. Kurang maksimalnya kontribusi sektor pertanian terhadap

perekonomian.

Solusi :

1. Pengembangan agribisnis

2. Pertanian dengan sentra bisnis.

3. Pengembangan agroindustri.

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti

luas adalah:

1. Program Perluasan Komoditas Perkebunan Non Sawit

2. Program Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan

3. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan

4. Program Peningkatan dan Pengembangan Industri Olahan non

migas.

11. Tercapainya Swasembada panganSwasembada beras merupakan status yang diupayakan

terwujud di Provinsi Kalimantan Timur sejak lama, tetapi hingga saat

ini belum dapat dicapai. Produksi padi di Provinsi Kalimantan Timur

dilakukan baik pada lahan kering (ladang) maupun lahan basah

(sawah). Berdasarkan dukungan teknologi hingga saat ini, agro-

ekosistem sawah mendapat dukungan teknologi lebih maju

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 139

dibandingkan dengan ladang. Sehingga produksi padi sawah lebih

banyak berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan meskipun

produksi padi masih belum mencapai swasembada untuk tingkat

Provinsi, dan masih di bawah target produksi yang ditetapkan.

Tabel 3.4.42. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

15 Rasio pemenuhanberas % 82,01 70,17 50

Tabel 3.4.43. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

15 Rasiopemenuhanberas

% 100,22 50 49,89

Sumber : Angka Sementara (ASEM) 2016

Tabel 3.4.44. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. Indikator Kinerja SatuanRealisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

15 Rasiopemenuhan beras % 50 172 -

Pangan adalah hak asasi manusia. Orientasi dalam mengkonsumsi

pangan telah bergeser dari perhatian pada komoditas menjadi

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 140

perhatian pada nutrisi dan gizi. Kebutuhan nutrisi oleh tubuh hanya

dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi beraneka ragam pangan.

Untuk meningkatkan ketahanan pangan perlu memperhatikan

sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal, yang salah satunya

dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

mengkonsumsi beranekaragam pangan atau memperbaiki pola

konsumsinya dengan prinsip gizi seimbang guna membentuk sumber

daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif.

Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk di suatu

wilayah belum menjamin terhindarnya penduduk dari masalah

pangan dan gizi. Kebutuhan pangan untuk konsumsi rumah tangga

merupakan hal pokok dalam kelangsungan hidup. Untuk itu, selain

ketersediaannya juga perlu diperhatikan pola konsumsi rumah

tangga atau keseimbangan kontribusi diantara jenis pangan yang

dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi standar gizi yang dianjurkan.

Pola konsumsi pangan rumah tangga dipengaruhi oleh pola makan

sebagian besar penduduk, Ketersediaan bahan pangan, dan tingkat

pendapatan.

Secara umum terdeteksi bahwa, faktor pembatas yang

dominan adalah pengaruh iklim dan motivasi petani serta kualitas

lahan dan sumber daya manusia berkualitas (teknologi modern).

Pengaruh dari Iklim karena pengairan kita adalah tadah hujan maka

pertanian terutama hanya mungkin menanam padi dengan baik

bilamana curah hujan tersedia cukup. Motivasi petani naik dan turun

dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama harga komuditi beras dan

ketersediaan lapangan kerja alternatif. Peranan pemerintah dalam

pengelolaan hanya terbatasi sebagai fasilitator dan dinamisator dari

stakeholder yang ada.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 141

Permasalahan :

1. Adanya pengaruh iklim (kemarau) hal ini berakibat terhadap

a. Penurunan luas panen seluas 18.866 Ha atau 19,02 %

terutama pada Sub Round (sekitar bulan Januari-April)

dibanding luas panen 2015

b. Penurunan produksi 103.597 Ton atau sebesar 25,35%

dibanding produksi tahun 2015

c. Penurunan produktifitas sebesar 7,80% dari 41,20 menjadi

37,99 kwintal/Ha.

2. Masalah pengairan atau ketersediaan air karena sebagai besar

lahan pertanian non teknis atau lahan tadah hujan.

Solusi :

Perlu adanya koordinasi yang lebih intens dengan instansi yang

berwenang tentang irigasi pertanian

Upaya Peningkatan Produksi antara lain :

1. Perkembangan kawasan

2. Meningkatkan penggunaan pupuk oleh petani

3. Peningkatan penggunaan bibit unggul

4. Perlindungan lahan pertanian

5. Perbaikan prasarana irigasi

6. Mekanisasi Pertanian

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

untuk Tercapainya swasembada beras adalah:

1. Program Peningkatan Produksi pertanian

2. Program Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan

3. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan

4. Program Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

Berkualitas

5. Program Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan Penyuluh

6. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 142

7. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa

dan Jaringan Pengairan Lainnya

8. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

9. Program Peningkatan produksi Hasil Peternakan

10.Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau,

dan Air Tawar

11.Program pengembangan perikanan tangkap

12.Program Pengembangan Kawasan Produksi Pertanian

13.Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

13. Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan.

Sasaran ini pada dasarnya pada saat program MP3EI (Master-

Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi) digulirkan digagas guna

mengatasi kebutuhan enerji yang terus meningkat, sementara

deposit energi berasal dari bahan bakar fosil semakin menipis.

Oleh karenanya ke depan Sasaran ini tetap saja relevan untuk

dipertahankan, karena menyangkut salah satu kebutuhan pokok

masyarakat

Sumber energi alternatif salah satunya dari alam yang dapat

berupa tenaga air, uap air, angin, matahari, panas bumi, pasang

surut air laut, gelombang laut, nuklir, sampai pemanfaatan sampah

organik menjadi biomassa.

Kawasan Provinsi Kalimantan Timur mempunyai sumber daya

alam melimpah dan beraneka ragam. Dengan pemanfaatan SDA

sebagai energi yang ramah lingkungan sudah sebijaknya menjadi

prioritas utama dalam pengembangan sumber energi alternatif.

Ketersediaan sinar matahari dan angin sebagai alternatif penghasil

energi merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Dengan berbagai pengembangan dan pemenuhan kebutuhan energi

terbarukan inilah yang akan menopang aktivitas manusia di masa

depan dengan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 143

Tabel 3.4.45. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

16 Bauran energibaru terbarukan % 1,62 1,01 1,27

Tabel 3.4.46. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

16 Bauran energibaru terbarukan % 3,00 1,27 42,33

Tabel 3.4.47. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

16 Bauran energibaru terbarukan % 1,27 10

Sumber : Kementerian ESDM Agustus 2016

Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) hingga kini masih belum

maksimal. Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM), bauran pemanfaatan sumber energi per 2015

masih dikuasai oleh energi fosil.

Situasi yang ada ini jelas terkait dengan belum membaiknya situasi

pasar global produk SDA khususnya industri tambang batubara

Kaltim yang merupakan kontributor utama PDB Kaltim.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 144

Permasalahan :

1. Pemenuhan energi masih bergantung pada energi berbasis fosil.

2. Belum berkembangnya energi yang berbasis sumber non fosil.

3. Kurang optimalnya pengembangan energy alternative pengganti

BBM.

Solusi :

1. Pemenuhan dan pemberdayaan energi yang ramah lingkungan

2. Mendorong pengembangan sumber energi alternatif, sampai

pemanfaatan sampah organik menjadi biomassa.

Upaya :

Pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan harus

tetap dilakukan,agar antisipasi terhadap masalah energi di masa

mendatang dapat diantisipasi secara bertahap.

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan adalah:

1. Program Diversifikasi Energi

2. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan

3. Program Peningkatan Infrastruktur Ketenagalistrikan

4. Program pengembangan listrik pedesaan

IV. Tujuan Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas

Tujuan Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas

dijabarkan dalam 1 (satu) sasaran Prioritas Pembangunan dengan 1

(satu) indikator.

Tujuan II Sasaran

MenyediakanInfrastruktur Dasar yangBerkualitas

14 Meningkatnya kepuasan masayrakatterhadap pelayanan infrastruktur dasar

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 145

i. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayananinfrastruktur dasarMengingat pentingnya ketersediaan infrastruktur dasar dalam

mendukung program pembangunan lainnya di tengah kendala

geografis wilayah dan warga masyarakat yang tersebar hingga ke

pedalaman, maka telah direkomendasikan untuk lebih selektif dan

realistik dalam penetapan program, disamping kepentingan untuk

membangun koordinasi yang lebih baik antar tingkat pemerintahan

dari pusat hingga ke kabupaten/kota.

Sasaran ini dimaksudkan untuk menyediakan infrastruktur dasar

yang berkualitas bagi masyarakat. Dalam kaitan ini upaya-upaya

yang dapat diusulkan adalah peningkatan kuantitas/dan kualitas

infrastruktur, serta pemerataan sarana-prasarana fisik, tidak

terkecuali di wilayah-wilayah terpencil.

Tabel 3.4.48. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

17 Indeks kepuasanlayananinfrastrukturdasar

Indeks 6,50 6,21 7,00

Tabel 3.4.49. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

17 Indeks kepuasanlayananinfrastrukturdasar

Indeks 7,00 7,00 100

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 146

Tabel 3.4.50. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

17 Indekskepuasanlayananinfrastrukturdasar

Indeks 7 7 +

Berdasarkan sasaran yang akan dicapai yaitu

meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

infrastruktur dasar, terdihat ada peningkatan kinerja yang dilihat

dari indeks tingkat kepuasan layanan infrastruktur dasar yang

meningkat dari 5,90 pada tahun 2014 menjadi 6,21 pada tahun

2015, bahkan telah melewati target yang ditetapkan yaitu 6,00.

Meskipun demikian tetap saja masih dijumpai beberapa faktor

penghambat, antara lain: masalah konflik lahan bagi pengembangan

jaringan jalan/jembatan baru atau prasarana transportasi lainnya,

agar terbangun koneksivitas antar wilayah, Kesulitan juga masih

dijumpai dalam peningkatan kualitas pelayanannya, meski secara

umum dirasakan telah ada perbaikan yang cukup signifikan.

Indeks kepuasan layanan infrastruktur ini merupakan ukuran

umpan balik untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat atas

pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah Provinsi serta

memberikan gambaran perspektif masyarakat secara obyektif,

komprehensif dan kredibel baik pembangunan fisik maupun aspek

manfaatnya.

Pemerintah Provinsi pada tahun 2016 melakukan survey Indeks

Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) terhadap masyarakat di 10

Kab/Kota.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 147

Secara umum dengan adanya penilaian indeks kepuasan layanan

infrastrukur ini, telah menggambarkan bahwa masyarakat merasa

terbantu dengan produk/output pembangunan infrastruktur saat

ini karena sudah lebih baik dari sebelumnya walaupun ketersediaan

serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Untuk itu Pemerintah

Provinsi terus berupaya melakukan percepatan pembangunan

infrastruktur agar hasilnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat.

Permasalahan :

1. Belum optimalnya penyelenggaraan jalan meliputi pengaturan,

pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan.

2. Belum optimalnya konektivitas “jaringan transportasi” di pusat-

pusat pelayanan wilayah (intra-regional) dan jaringan

penghubung antar pusat pelayanan (inter-regional).

3. Daya dukung dan kapasitas prasarana untuk mobilisasi dan

distribusi barang dan jasa yang tersedia belum sesuai kebutuhan.

4. Kualitas dan kuantitas infrastruktur masih rendah.

5. Sulitnya penyelesaian masalah sosial terhadap kebutuhan lahan

infrastruktur.

6. Keluhan utama pengguna pada infrastruktur transportasi adalah

jadwal keberangkatan yang tidak pasti, kebersihan dan penataan

Pedagang Kaki Lima yang tidak teratur, serta kondisi sarana

transportasi yang kurang nyaman

Solusi :

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar

2. Pemerataan dan pengembangan wilayah dengan prototype

kawasan berkembang sekitarnya.

3. Perlu melakukan langkah-langkah pembinaan kepada pelaku

usaha trasnportasi umum secara intensif untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 148

Upaya :

Meningkatkan koordinasi/sinergitas dengan stakeholder melalui

kegiatan Forum Komunikasi ( Forum LLAJ, Forum Perencanaan,

Rakoornis, dll)

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan infrastruktur dasar adalah:

Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan

1. Program pembangunan jalan dan jembatan

2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

3. Program peningkatan daya saing investasi sektor jalan dan

jembatan

4. Program pembangunan jalan tol

5. Program pembukaan keterisolasian wilayah sektor jalan dan

jembatan

6. Program sarana dan prasarana telekomunikasi

Bidang Prasarana Sumber Daya Air

1. Program peningkatan daya saing investasi sektor transportasi

darat, laut, udara dan ASDP

2. Program pembukaan keterisolasian wilayah sektor transportasi

darat, sungai danau dan penyebrangan

3. Program pembukaan keterisolasian wilayah sektor transportasi

udara.

Bidang Cipta Karya dan Permukiman

1. Program penyediaan dan pengelolaan air baku

2. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

3. Program peningkatan daya saing sektor sumberdaya air4. Program pengendalian banjir

5. Program pengembangan pengelolaan dan konservasi sungai, danau

dan sumberdaya air lainnya

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 149

V. Tujuan Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

Tujuan Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dijabarkan

dalam 3 (satu) sasaran Prioritas Pembangunan dengan 5 (lima) indikator.

Tujuan V Sasaran

Mewujudkan tatakelolapemerintahanyang baik

15 Terwujudnya pemerintah yang bersih danbebas KKN

16 Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan publik

17 Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitaskinerja

ii. Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKNPenyelenggaraan pemerintahan khususnya di Indonesia

telah mengacu pada paradigma good governance yaitu tata kelola

pemerintahan yang baik yang kemudian juga merupakan acuan

bagi setiap daerah untuk mewujudkannya.Untuk mewujudkan tata

kelola pemerintahan yang baik, maka pemerintah berprinsip pada

keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung

tinggi supremasi hukum dan membuka partisipasi masyarakat

yang dapat menjamin kelancaran, serta keserasian dan keterpaduan

tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan. Di samping itu, untuk mewujudkan good

governance harus melibatkan peran masyarakat yang mempunyai

hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan informasi

mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Komitmen tentang Pemerintahan yang bersih merupakan

impian yang ingin diwujudkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah kepada

semua pihak atau kepada semua stakeholder, wujud tersebut

misalnya paling tidak bagaimana mengurangi terhadap praktek

korupsi di dalam penyelenggarakan pemerintahan. Komitmen

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 150

tersebut telah dimuat dalam RPJMD tahun 2013-2018 yang

merupakan sasaran yang ingin dicapai.

Berdasarkan Skor skala terbaru yang dikeluarkanolehTranparency International Indonesia(TII) adalah 0-100 dan dari

hasil survei IPK tahun 2014 Provinsi Kalimantan Timur berada pada

skala 49.

Kondisi Awal RPJMD pada tahun 2013, untuk Indeks

Persepsi Korupsi telah ditetapkan targetnya sebesar 5,20, namun

realisasi capaianya setelah setahun kemudian (2016) diperoleh

sebesar 5,58.

Indeks Persepsi Korupsi / Corruption Perception Indeks (CPI)

Indeks persepsi korupsi merupakan hasil pengukuran yang pertama

kali dikeluarkan pada tahun 1995, yang dikenal baik sebagai alatTransparency International (TI).

Sejalan dengan misi mewujudkan Tata kelola Pemerintahan yang

Profesional, Transparan, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

menjadi misi ke-4 dalam RPJMD 2013-2018, penilaian atas laporan

keuangan pemerintah daerah dilakukan oleh pihak eksternal yang

dalam hal ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Penilaian oleh lembaga eksternal ini menjadi komponen penting

untuk menilai sejauh manakah penilaian yang obyektif bisa dilakukan

terhadap akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah terutama dari

segi keuangan. Hal ini menjadi bagian yang menguatkan

akuntabilitas pada aspek pencapaian kinerja yang sudah diuraikan

dalam sasaran ke-15 sebelumnya. Pemeriksaan oleh BPK dilakukan

dengan mendasarkan pada UU No. 15 tahun 2004 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik

setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca,

Laporan Realisasi Angaran, Laporan Arus Kas, dan catatan atas

Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 151

secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan

Pendapat (TMP), Wajar dengan Pengecualian (WDP) dan yang

terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Untuk sasaran ke-15 ini, realisasi atas target kinerja yang ditetapkan

menunjukkan realisasi kinerja yang sangat berhasil. Pada tahun

2015, target kinerjanya adalah Indeks Persepsi Korupsi dan

pemeriksaan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Kemudian pada tahun 2015 yang merupakan tahun kedua

pelaksanaan RPJMD telah dicapai IPK sebesar 5,58 dari target yang

ditetapkan sebesar 5,70. Selanjutnya pada tahun 2016 merupakan

tahun ketiga dari pelaksanaan RPJMD dan data menunjukkan bahwa

diperoleh capaian IPK sebesar 5,80,dari target sebesar 6.30. Dari

data tersebut merupakan hasil yang dikeluarkan oleh lembaga TII

untuk Provinsi Kalimantan Timur

Tabel 3.4.51. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

18 Indeks PersepsiKorupsi

Indeks 6,30 5,58 5,58

19 Opini BPK Opini WTP WTP WTP

Tabel 3.4.52. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

18 Indeks PersepsiKorupsi

Indeks 7,00 5,58 79,71

19 Opini BPK Opini WTP WTP 100

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 152

Tabel 3.4.53. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

18 Indeks PersepsiKorupsi

Indeks 56,67 37

19 Opini BPK Opini WTP WTP +

Sumber : Komisi Pemberantasan Korupsi

Corruption Perseption Index (CPI) Indonesia pada tahun 2016

memiliki skor 37 poin dari tentang 0-100. Skor nol merupakan negara

yang dianggap sangat korup.

Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dapat dilihat

pada indikator Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Pada tahun 2016

target IPK ditetapkan sebesar 6,30 dengan realisasi mencapai 5,58.

Untuk pengelolaan keuangan daerah tahun 2016 ditargetkan opini

BPK mencapai WTP.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Kalimantan Timur telah bekerja sama dengan Transparansi

International Indonesia (TII), Berdasarkan Skor skala terbaru yang

dikeluarkan oleh TII adalah 0-100 dan dari hasi survei IPK tahun

2014 Provinsi Kalimantan Timur berada pada skala 49 kemudian

tahun 2015 target 5.70.

Proses pemeriksaan ini meliputi eksaminasi atas dasar pengujian

bukti-bukti yang mendukung jumlah pengungkapan laporan

keuangan. Hal ini meliputi penilaian atas prinsip akuntabilitas yang

digunakan dan estimasi yang signifikan. Juga penilaian terhadap

penyajian laporan keuangan secara menyeluruh.

Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 153

Tabel 3.4.54. Opini BPK Atas Laporan keuangan PemerintahProvinsi Kalimantan Timur Tahun 2013- 2015

Tahun Opini BPK

2013 Wajar dengan pengecualian (WDP)

2014 Wajar tanpa pengencualian (WTP)

2015 Wajar tanpa pengencualian (WTP)

Sebagai bagian penting dari proses pemeriksaan, aspek

pengendalian internal juga menjadi bagian penting dalam reformasi

birokrasi dan akuntabilitas pemerintah.

Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kinerja khususnya untuk

membangun kapasitas kelembagaan dalam rangka penyelenggaraan

tugas pokok dan fungsi yang sesuai dengan arahan tata

pemerintahan yang baik. Reformasi birokrasi, mustahil akan terwujud

jika tata pemerintahan masih memberikan peluang terhadap praktik-

praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Melalui penyelarasan

terhadap hasil-hasil pelaksanaan tugas pengawasan, diharapkan

dapat memberikan keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan,

sekaligus dapat mengisi peran memberikan peringatan dini (early

warning system) terhadap potensi penyimpangan/kecurangan yang

terjadi, disebabkan kelemahan dalam sistem maupun sebagai akibat

dari tindak pelanggaran individu.

Salah satu faktor utama yang dapat menunjang keberhasilan

pelaksanaan pengendalian adalah efektifitas peran Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Pengawasan pada dasarnya

diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan

penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai,

melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan

kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah

direncanakan secara efektif dan efisien.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 154

Pada tahun 2016 penilaian Opini Pengelolaan Keuangan Daerah

baru diaudit oleh BPK pada tahun 2017. Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan menerapkan akuntansi

berbasis Akrualsebagai pelaksanaan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010. Adapun Upaya yang dilakukan untuk

Pencapaian Opini WTP atas LKPD Pemprov Kaltim tahun 2015

merupakan upaya yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur dalam penyajian Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah, BPK yaki bahwa bukti pemeriksaan yang telah diperoleh

adalah cukup dan tepat sebagai dasar untuk menyatakan opini BPK..

Permasalahan :

1. Pada Tahun 2015, masih ditemukan pencatatan asset tetap

berupa tanah yang bermasalah dan penyajian aset tetap

peralatan dan mesin yang bermasalah.

2. Pada Tahun 2016, Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur akan menerapkan akuntansi berbasis akrual

sebagai pelaksanaan atas Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010.

Solusi :

1. Pada Tahun 2015 telah dilakukan perbaikan dan pembenahan

serta pemutakhiran data yang dilakukan oleh Pemprov. dan

SKPD terhadap masalah-masalah tersebut dengan penyajian

persediaan psda SKPD yang sesuai SAP.

2. Pada Tahun 2016, melakukan kerjasama dengan BPKP

Perwakilan Provsinsi Kalimantan Timur terkait pelaksanaan

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 155

Upaya :

Pencapaian Opini WTP atas LKPD Pemprov Kaltim tahun 2015

merupakan upaya yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur dalam penyajian Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah, BPK menyakini bahwa bukti pemeriksaan yang telah

diperoleh adalah cukup dan tepat sebagai dasar untuk menyatakan

opini BPK. Namun ada beberapa penekanan yang diberikan oleh

BPK terutama pada Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur bahwa pada tahun 2015. Pada tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan menerapkan akuntansi

berbasis akrual pertama kali sebagai pelaksanaan PP No. 71 Tahun

2010 tentang SAP. Dampak kumulatif yang disebabkan oleh

perubahan penerapan akuntansi berbasis akrual disajikan pada

Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan Atas

Laporan Keuangan. Untuk itu memperoleh keyakinan yang memadai

atas kewajaran laporan tersebut diharapkan Pemprov melakukan

pengendalian intern yang memadai dan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Program yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

untuk sasaran Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKN

adalah:

1. Program penguatan kelembagaan PTSP

2. Program pengembangan zona integritas

3. Program pencegahan dan pemberantasan KKN

4. Program Pengelolaan Keuangan Daerah

5. Program Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan

pemerintah daerah.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 156

iii. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

Salah satu fungsi yang dilakukan pemerintah adalah memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Program peningkatan pelayanan

publik yang merupakan program prioritas yang di muat dalam

RPJMD tahun 2013-2018.

Dalam pelayanan publik ada 3 faktor yang harus diperhatikan untuk

mendapat kepuasan yaitu pertama Sistem dan prosedurnya yang

jelas (SOP), kedua meningkatkan kapasitas sumber daya

manusianya yang memberikan pelayanan publik (etika pelayanan)

ketiga meningkatan dan memperbaiki sarana dan prasarana

(fasilitasi-fasilitas yang nyaman), dengan memperbaiki hal tersebut

dapat memberikan kenyamanan serta kepuasan masyarakat, untuk

itu mendapatkan informasi yang akurat dapat dilakukan melalui

penelitian atau survei berkenaan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM).

Sasaran ini ditetapkan sesuai dengan tugas utama aparatur sipil

negara sebagai abdi negera dan abdi masyarakat. Kepuasan

masyarakat atas pelayanan aparatur adalah bagian dari refleksi

keberhasilan. Oleh karenanya pada evaluasi Sasaran ini memiliki

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan adalah Indeks

Kepuasan Masyarakat yang untuk tahun 2015 telah ditetapkan

sebesar 75,0, dengan capaian 76,65 dan pada tahun 2016

yaitu pada angka 79,81 dengan target 80.

Tabel 3.4.55. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

20 Indeks KepuasanMasyarakat

Indeks 80(sangat

baik)

76,65 75

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 157

Tabel 3.4.56. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

20 Indeks KepuasanMasyarakat Indeks

85(sangat

baik)

75 88,23

Tabel 3.4.57. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

20 IndeksKepuasanMasyarakat

Indeks 75 85 -

Berdasarkan Target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2013-2018,

pada tahun 2015 telah ditetapkan target yang ingin dicapai Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam RPJMD Provinsi Kalimantan

Timur sebesar rata-rata 75.00 yang merupakan angka akumulasi dari

beberapa SKPD yang melakukan riset tentang Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM).

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan menunjukkan hasil

sementara sampai dengan tahun 2016 dari 16 SKPD yang telah

melakukan riset Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperoleh rata-

rata skor sebesar 79,81. Skor ini menunjukkan bahwa secara

keseluruhan pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah

kepada masyarakat melalui beberapa SKPD terkait sudah baik.

Adapun dasar penilaian ini mengacu pada interval yang telah

ditetapkan yaitu :

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 158

No Nilai IntervalIKM

Nilai IntervalKonversi

MutuPelayanan

Kinerja UnitPelayanan

1. 1,00-1,75 25,00-43,75 D Tidak Baik2. 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang Baik3. 2,51-3,25 62,51-81,72 B Baik4. 3,26-4,00 81,72-100,00 A Sangat Baik

Berdasarkan kategori penilaian di atas maka rata-rata Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) dari 16 SKPD berada pada 75 (Baik).

Kalau kita bandingkan dengan target sebelumnya sebesar 80.00

maka target RPJMD tahun 2016 tidak tercapai.

Permasalahan :

1. Adanya kebijakan yang menyatakan bahwa kebijakan tentang

IKM ini tidak berlaku lagi yaitu dalam Peraturan Menteri PAN-RB

Nomor 16 Tahun 2014, dimana hasil evaluasi survey dapat

bersifat kualitatif maupun kuantitatif sedangkan target yang harus

dicapai bersifat kuantitatif.

2. Evaluasi dengan survey IKM ini merupakan acuan dalam

perencanaan perbaikan pelayanan sehingga tidak hanya untuk

sekedar mencapai target nilai

3. Program evaluasi dengan survey IKM tidak hanya menyangkut

program Biro Organisasi Setda Provinsi Kaltim melainkan

program Pemerintah Provinsi Kaltim yang menyangkut perbaikan

pelayanan SKPD.

Solusi :

1. perlu adanya perubahan target tahunan tidak dalam bentuk

skoring angka

2. perlu adanya perubahan target tahunan berupa target SKPD yang

melakukan survey setiap tahunnya secara bertahap

3. Diharapkan Tim panggar eksekutif dan legislatif memonitor dan

mengevaluasi perencanaan dan pembiayaan pelaksanaan survey

kepuasan masyarakat yang terintegrasi dalam Renja SKPD guna

peningatan kualitas kinerja pelayanan publik.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 159

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

adalah:

1. Program peningkatan pelayanan publik

2. Program pembinaan dan pengembangan aparatur

3. Program integrasi aplikasi

4. Pengembangan data statistik dan spasial.

iv. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerjaAkuntabilitas merupakan kewajiban Instansi Pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan, menerangkan keberhasilan atau

kegagalan suatu instansi dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya kepada atasannya atau pemberi amanah dan stakeholder

lainnya yang diwujudkan dalam sebuah dokumen Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP), yang yang menggambarkan tentang

manajemen kinerja sebuah Perangkat Daerah.

Sasaran ini terkait erat dengan tujuan untuk menciptakan

pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dan oleh karenanya IKU

yang telah ditetapkan adalah Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan

Daerah serta Kinerja Pemerintah Daerah sendiri. Berdasarkan

angka capaian yang diperoleh, telah berada pada 77,37**, atau

lebih tinggi dari capaian tahun 2015 (75,14) atau bahkan target yang

ditetapkan untuk 2016 (76,0).

Pada Tahun 2016 Pemerintah Provinsi telah menetapkan Predikat

Peningkatan Kinerja Pemerintahan Daerah dengan target “Sangat

Tinggi yang akan dicapai dalam tahun 2016 yang dibagi dalam 4

triwulan. Adapun pada triwulan I telah dilakukan penyusunan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang

kemudian pada Triwulan II telah dilakukan verifikasi dan validasi data

pendukung Tahun 2015 selanjutnya pada triwulan III dilakukan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 160

Proses evaluasi Tim Pusat terhadap LPPD Provinsi Kaltim tahun

2015, Proses evaluasi Timda terhadap LPPD Kab/Kota Tahun 2015.

Tabel 3.4.58. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

21 PredikatAkuntabilitasKinerja

Kategori/

Nilai

76 75,14 77,37

22 Predikat KinejaPenyelenggaraanPemerintahDaerah

Predikat SangatTinggi

Tinggi Tinggi

Tabel 3.4.59. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. IndikatorKinerja Satuan

TargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

21 PredikatAkuntabilitasKinerja

Kategori/

Nilai

80 77,37 96,71

22 PredikatKinejaPenyelenggaraanPemerintahDaerah

Predikat SangatTinggi

Tinggi 100

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 161

Tabel 3.4.60. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

21 PredikatAkuntabilitasKinerja

Kategori/

Nilai

77,37 80,01 -

22 Predikat KinejaPenyelenggaraan PemerintahDaerah

Predikat Tinggi SangatTinggi

Berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2013-2018

untuk tahun pertama 2014 melalui Biro Organisasi ditetapkan 72 (b+)

sedangkan capaiannya masih tetap sama (72 (b+),ini artinya bahwa

kinerja akuntabilitas sudah memenuhi keinginan dari misi dari

RPJMD gubernur, namun predikat tersebut hendaknya dapat lebih

ditingkatkan kepada yang lebih tinggi lagi.

Hasil pengukuran akhir Tahun (tahun 2015 memperoleh peringkat 4)

dengan nilai 2,9055 (Tinggi) hasil ini berdasarkan Keputusan Menteri

Dalam Negeri RI, Nomor : 800-35 Tahun 2016, tanggal 7 Januari

2016, tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional Tahun

2014

Pada tahun 2016 yang merupakan evaluasi capaian kinerja

RPJMD 2013-2018 Provinsi Kalimantan Timur pada tahun III dengan

sasaran Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja dengan

indikator Program peningkatan kualitas manajemen berbasis kinerja

serta indikator outcome Predikat akuntabilitas kinerja pemerintah

provinsi yang masih sama telah ditetapkan 76 (BB) namun capaian

kinerja predikat yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi sementara

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 162

telah dilakukan oleh Tim Evaluasi dari pusat Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada

bulan September 2016.

Hasil Penilaian Penyelenggaraan Kinerja Pemerintah Daerah

LKPPD), adapun penilaian adalah sebagai berikut :

3 - 4 = Sangat tinggi2 - 3 = Tinggi1 - 2 = Sedang0 - 1 = Rendah

Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh tim Inspektorat Provinsi

Kalimantan Timur, yaitu terdapat 5 pemerintah Kab/Kota yang

mendapat nilai sangat tinggi yaitu Kota Balikpapan, Kota Samarinda,

Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara, serta Kabupaten

Berau. Kemudian terdapat 4 pemerintah Kabupaten/kota yang

mendapat nilai tinggi yaitu Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Timur,

Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Barat. Untuk

lebih jelas gambaran data tersebut diatas dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.4.61

Hasil Penilaian Penyelenggaraan Kinerja Pemerintah Daerah(LKPPD) di 9 Kabupaten/Kota

No Kabupaten /Kota Predikat1. Kota Balikpapan Sangat tinggi2. Kota Bontang Sangat tinggi3. Kota Samarinda Sangat tinggi4. Kabupaten Kutai Kartanegara Sangat tinggi5. Kabupaten Berau Sangat tinggi6. Kabupaten Paser Tinggi7. Kabupaten Kutai Timur Tinggi8. Kabupaten Panajam Paser Utara Tinggi9. Kabupaten Kutai Barat Tinggi

Sumber : Inspektorat Prov. Kaltim

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 163

Dari hasil penilaian di atas terdapat 5 yang mendapat predikat sangat

tinggi dan 4 kabupaten/kota yang mendapat predikat tinggi. Bila

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2015

sebesar 50 % dari 9 Kab/Kota maka Penyelenggaraan Kinerja

Pemerintah Daerah (LKPPD) telah melampau target yang telah

ditetapkan.

Secara keseluruhan Target dan Realisasi Nilai/Predikat

Akuntabilitas Kinerja Instansi dalam RPJMD telah ditetapkan : Tahun

Tahun 2015 dengan target B+ (74,00) dengan Realisasi BB (75,14)

Tahun 2016 dengan target BB (76,00) dengan realisasi BB (77,37)**

. Dengan adanya perubahan regulasi dalam pemberikan penilaian

berdasarkan : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman

Evaluasi Atas Implementasi Sistem AKIP telah dilakukan beberapa

perubahan antara lain :

Perubahan Bobot Penilaian :

ASPEK SEMULA MENJADI PERUBAHAN

1. PerencanaanKinerja

35 % 30 % Turun 5 %

2. PengukuranKinerja

20% 25% Naik 5%

3. Pelaporan Kinerja 15% 15% Tetap

4. Evaluasi Kinerja 10% 10% Tetap

5. Capaian Kinerja 20% 20% Tetap

Total 100% 100%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 164

Perubahan Pengkategorian Nilai :

NO. KATEGORI SEMULA MENJADI INTERPRETASI

1 AA 85 - 100 90 – 100 Sangat

2 A 75 – 85 80 – 90 Memuaskan

3 BB 65 – 75 70 – 80 Sangat baik

4 B 60 - 65 60 - 70 Baik

Hasil Evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Tahun 2015 oleh Kementerian Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun 2016, pada

Program Peningkatan kualitas manajemen berbasis Kinerja dengan

indikator predikat akuntabilitas kinerja pemerintah provinsi

menunjukan adanya peningkatan dari target yang ditetapkan 76

menjadi 77,37 dengan predikat BB dengan dasar penilaian sebagai

berikut :

Tabel 3.4.62Komponen yang dinilai sebagai dasar Pemberian Predikat

NO. KOMPONEN NILAI2015

NILAI 2016

(SEMENTARA)

1 Perencanaan Kinerja 24,86 25,33

2 Pengukuran Kinerja 18,40 18,84

3 Pelaporan Kinerja 12,16 12,46

4 Evaluasi Internal 6,26 7,27

5 Capaian Kinerja 13,46 13,46

TOTAL 75,14 77,37

Sumber : Biro Organisasi Setda Prov. Kaltim 2016

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 165

Permasalahan :

1. Melakukan reviu Indikator kinerja individu secara berkala

sehingga selaras dengan kinerja organisasi;

2. Hasil evaluasi Inspektorat belum maksimal mendorong perbaikan

AKIP di masing-masing SKPD;

3. Sinergitas dan koordinasi terkait implementasi SAKIP antara

Pemprov dengan Pemkab/pemkot belum efektif sehingga

perkembangan SAKIP Pemkab/Pemkot di Kaltim belum terlihat

kemajuan yang progresif.

4. Melakukan peningkatan kinerja pemerintah daerah dengan

melakukan pembinaan kepada pemerintah kabupaten/kota.

Solusi:

1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah membuat cascading

dari sasaran RPJMD sampai ke sasaran Rencana Strategis

SKPD sesuai dengan penjabaran visi dan misi RPJMD.

2. Menyempurnakan aplikasi SiAKIP yaitu dengan menambahkan

item/menu sub kegiatan dan capaian target pertriwulan.

3. Pemprov. Kaltim melakukan langkah-langkah/upaya perbaikan

agar penerapan Sistem AKIP di SKPD dapat meningkat yang

nantinya dapat dilihat pada nilai hasil evaluasi akuntabilitas

kinerja SKPD. Langkah atau upaya apa yang perlu dilakukan

untuk memperbaiki/meningkatkan hasil evaluasi yang dilakukan

oleh Inspektorat. Kegiatan yang telah dilakukan oleh

Pemprov.Kaltim antara lain Asistensi Penyusunan Laporan

Kinerja dan Penyusunan Perjanjian Kinerja.

4. Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota agar meningkatkan

implementasi Sistem AKIP karena nilai akuntabilitas kinerja

Pemkab/kota juga akan mendukung / mempengaruhi nilai

akuntabilitas kinerja Pemprov. Untuk mendorong meningkatkan

Sistem AKIP di Kabupaten/Kota telah dilakukan Pembinaan dan

Pengawasan Sistem AKIP pada Kabupaten/Kota.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 166

5. Dalam rangka monitoring dan evaluasi capaian Kinerja

berdasarkan Perjanjian Kinerja telah dilakukan Asistensi terhadap

Capaian Kinerja SKPD Pertriwulan.

6. Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah, Pembinaan kepada Pemerintah

Kebupaten/Kota dan bersama-sama dengan Biro Pemerintahan

Setda Provinsi Kalimantan Timur7. sosialisasi atas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan

pemberian penghargaan kepada pemerintah Kab/Kota atas kinerjanya.

8. Penyempurnaan data pendukung ke SKPD serta menurunkan

Tim Penilai dari Daerah dan Tim Penilai dari Pusat (Nasional)

untuk mengevaluasi kinerja

Upaya/Langkah-langkah yang perlu dilakukan :

1. Asistensi Penyusunan Laporan Kinerja dan Perjanjian Kinerja.

2. Menambahkan item/menu sub kegiatan pada Apliksi SIAKIP

3. Melakukan Pembinaan dan Pengawasan Sistem AKIP pada

Kabupaten/Kota.

4. Penyusunan Pedoman Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian

dan Pelaporan Kinerja dilingkungan Pemprov.Kaltim.5. Asistensi Capaian Kinerja SKPD Pertriwulanan berdasarkan Perjanjian

Kinerja.

6. Pembuatan Cascading Kinerja keterkaitan antara RPJMD Prov.dengan

RENSTRA SKPD.

7. Apresiasi dan sanksi bagi SKPD dan Kabupaten Kota yang

dengan sengaja memperlambat penyampaian pelaporan karena

akan berdampak pada LPPD di tingkat provinsi.

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk peningkatan akuntabilitas kinerja pemerintahan adalah:

1. Program peningkatan kualitas manajemen berbasis kinerja

2. Peningkatan Kinerja Pemerintahan Daerah

3. Program Pendidikan politik masyarakat

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 167

VI. Tujuan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

Tujuan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dijabarkan dalam 2

(dua) sasaran Prioritas Pembangunan dengan 2 (dua) indikator.

Tujuan VI Sasaran

Meningkatkankualitas lingkunganhidup

18 Meningkatnya Indeks KualitasLingkungan

19 Menurunnya tingkat emisi gas rumahkaca

v. Meningkatnya Indeks Kualitas LingkunganPembangunan dalam teorinya memang suatu perubahan terhadap

keseimbangan lingkungan menuju keseimbangan baru yang mampu

meningkatkan arus manfaat dan sekaligus menurunkan risiko ke

sistem sosial atau masyarakat. Pembangunan bertujuan untuk

mewujudkan suatu keadaan yang lebih baik, berkualitas, seimbang,

harmonis, danmasyarakat yang sejahtera. Kegiatan pembangunan

dan aktivitas manusia pasti akan menimbulkan dampak terhadap

kualitas lingkungan hidup, karena semua kegiatan akan

membutuhkan ruang dan/atau merubah fisik lanskap dan/atau

menghasilkan limbah. Bagaimana pembangunan mampu

mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas lingkungan dan

sekaligus kualitas hidup manusia secara berkelanjutan adalah

tantangan yang harus dihadapi.

Dampak pembangunan terhadap kondisi lingkungan hidup dapat

diukur atau dinilai utamanya berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan

Hidup (IKL). Pemahaman IKL (atau Environmental Quality Index/EQI)

adalah metoda pengkuantitatifan dan penetapan secara numerik

kinerja lingkungan. Secara garis besar IKLH dapat dinilai dengan

tiga indikator utama, yaitu: kualitasudara, kualitas air, dan tutupan

lahan/hutan.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 168

Tabel 3.4.63. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

23 Indeks kualitaslingkungan Indeks 80,19 81,97 83,19

Tabel 3.4.64. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016Tingkat

Pencapaian

23 Indeks kualitaslingkungan Indeks 82,00 83,19 101,45

Tabel 3.4.65. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

23 Indeks kualitaslingkungan Indeks 83,19 63,42 +

Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2014

Dalam peraturan daerah Nomor 07 Tahun 2014 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah daerah tahun

2013 – 2018 antara lain dinyatakan bahwa sasaran

pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan adalah

terpeliharanya kualitas lingkungan hidup yang ditujukan dengan

membaiknya Indek Kualitas Lingkungan Hidup dalam 5 tahun ke

depan, dengan nilai Indeks kualiatas Lingkung hidup tahun 2013

dengan nilai 74,04 sedangkan tahun 2018 mencapai 82 dengan

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 169

NO INDIKATOR PARAMETER BOBOT1. Kualitas Udara SO2

NO22. Kualitas Air Sungai TSS

DOBODCODTotal FosfatFecal ColiTotal Coliform

3. Tutupan Hutan Luas Hutan 40%

30%

30%

sasaran serta target kegiatan per tahun, dimana berdasarkan hasil

pengukuran Indek Kualitas Lingkungan (IKLH) pada tahun 2014

mencapai 75,24 dari target yang ditetapkan 78,29, pada tahun 2015

mencapai 81,97 dari target 79,24 sedangkan pada tahun 2016

mencapai 83, 19 dari target 80,19.

Untuk mengukur kualitas lingkungan umumnya dilakukan

secara parsial berdasarkan media, yaitu air, udara, dan tutupan

hutan sehingga sulit untuk menilai apakah kondisi lingkungan hidup

di suatu wilayah bertambah baik atau sebaliknya. Salah satu cara

untuk mereduksi banyak data dan informasi adalah dengan

menggunakan indeks.

Dengan adanya indeks kualitas lingkungan, terutama yang

berbasis daerah, diharapkan dapat menjadi masukan bagi para

pengambil keputusan baik di tingkat pusat maupun daerah untuk

menentukan arah kebijakan pengelolaan lingkungan di masa depan.

Untuk Penghitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 berpedoman pada

perhitungan :

Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi saat ini masih

mengakibatkan kerugian bagi perikehidupan masyarakat, tidak hanya

dari sisi ekonomi namun juga hingga merenggut jiwa manusia. Upaya

mengurangi laju kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 170

lingkungan terus dilakukan tidak saja oleh pemerintah namun

dilakukan pula oleh semua elemen masyarakat dan mengembangkan

alat ukur sederhana yang disebut dengan Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup (IKLH).

Perhitungan IKLH untuk setiap provinsi dilakukan dengan

m e n g gunakan formula sebagai berikut:

IKLH provinsi = (IPAx 30 %) + (IPU*30%)+ (ITH*40%)

Dimana :

IKLH provinsi = Indeks Kualitas Lingkungan Hidup tingkat provinsi

IPA = Indeks Pencemaran Air Sungai

IPU = Indeks Pencemaran Udara

ITH = Indeks Tutupan Hutan

Dari data yang ada di BLH Prov. Kaltim maka didapatkan :

a. Indeks Pencemaran Air (IPA), dihitung menggunakan KEPMEN

LH NO. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status

Mutu Air, engan penghitungan metoda indeks pencemaran. IPA =

(hasil pemantauan pada Sungai Mahakam)

b. Indeks pencemaran Udara IPU) , dihitung dengan formula :

(IP NO2 + IP SO2)IPU = ----------------------

2c. Indeks Tutupan Lahan (ITH) dihitung dengan formula :

Luas Tutupan Hutan (LTH)

Persentase TH =

Luas Wilayah Administrasi (LWH)

Keterangan :

ITH = Indeks Tutupan HutanLTH = Luas Tutupan HutanLWH = Luas Wilayah Provinsi

Kategori Indeks Kualitas Lingkungan Hidup :Unggul X > 90

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 171

Sangat Baik 82 < X ≤ 90Baik 74 < X ≤ 82Cukup 66 ≤ X ≤ 74Kurang 58 ≤ X < 66Sangat Kurang 50 ≤ X < 58Waspada X < 50

Dari hasil perhitungan IKLH tahun 2016, 83,19 yaitu dalam katagori

sangat baik , namun masih ada kendala dalam perhitungan dari

indeks tutupan hutan (ITH) data menghitung ITH adalah

membandingkan luas tutupan hutan dengan luas wilayah

administrasi. Yang menjadi kendala data untuk luas tutupan hutan

provinsi Kalimantan Timur belum ada publikasinya :

1. Semakin meningkatnya pembangunan yang memanfaatkan

sumberdaya alam sebagai modal pembangunan seperti

meningkatnya pemanfaatan lahan akibat dari exsplaitasi hutan,

batu bara, perkebunan dan kegiatan oleh masyarakat.

2. Laju exsploitasi sumberdaya alam lebih tinggi jika di bandingkan

dengan upaya rehabilitasinya .

3. Tidak tersedianya data di masing-masing sektor yang akurat

terkait dengan perhitungan indeks Kualitas Lingkungan itu sendiri

4. Data-data yang digunakan dalam perhitungan Indek Kualitas

Lingkungan itu hanya data pemantauan dan monitoring kulaitas

lingkungan (Air, Udara dan Lahan) belum memasukkan data-data

dari sektor lain.

Disamping itu tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup itu

tidak hanya menjadi tanggung jawab BLH saja tetapi juga tanggung

jawab semua sektor yang terlibat. sehingga kedepan perlu

ditingkatkan koordinasi dan sinkronisasi program dalam pengelolaan

lingkungan hidup di Kalimantan Timur.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 172

Permasalahan :

Perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) dapat dihitung

diakhir tahun (selesai kegiatan yang dilaksanakan) karena

merupakan perhitungan indeks yang dihitung dari indeks

pencemaran udara, air dan tutupan lahan

Solusi :

Melakukan kegiatan yang dilakukan untuk perhitungan indeks

kualitas lingkungan hidup (IKLH)

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan adalah:

1. Program Pengelolaan dan Pengembangan KPH

2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

3. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang

4. Program Rehabilitasi Hutan Mangrove

5. Program Pelestarian kawasan-kawasan bernilai ekosistem tinggi

6. Program Rehabilitas Reklamasi lahan Pasca Tambang

7. Program Pembinanaan Perkebunan Ramah Lingkungan

8. Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup

9. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan

Lingkungan Hidup

10.Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

11.Program Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengelolaan

LH

12.Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Publik tentag

Pengelolaan LH

13.Program Pengembangan kapasitas pengelolaan lingkungan

hidup.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 173

vi. Menurunnya tingkat emisi gas rumah kacaKualitas lingkungan hidup sebagai keadaan lingkungan yang

dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan

hidup manusia. Dengan melestarikan lingkungan hidup maka

pembangunan daerah akan tetap berlanjut dan serasi dengan daya

dukungan lingkungannya. Tersedianya berbagai potensi sumber

daya alam seperti sumber daya hutan, lahan, dan mineral di Provinsi

Kalimantan Timur menyebabkan usaha kehutanan, perkebunan,

pertanian, dan pertambangan menjadi salah satu sektor unggulan

dalam menunjang perekonomian daerah, namun demikian

pendayagunaan potensi sumber daya alam harus memperhatikan

batas kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan agar

tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan hidup.

Kegiatan pembangunan senantiasa diiringi dengan upaya

pencegahan, penanggulangan dan pengendalian kerusakan

sumberdaya alam dan lingkungan, termasuk pengurangan emisi

sebagai salah satu indikator penting yang harus dicapai. Penurunan

emisi merupakan bagian dari upaya mendukung program global dan

sekaligus kontribusi Kaltim sebagai provinsi pelopor program-

program mengatasi dampak perubahan iklim mendukung komitmen

Nasional dalam penurunan emisi global.

Tabel 3.4.66. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19.

No. IndikatorKinerja

Satuan Target Realisasi

2015

Realisasi

2016

24 Intensitasemisi

(tonCO2/PDRBUS $ juta)

1.350 1.368 1.384

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 174

Tabel 3.4.67. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD

No. IndikatorKinerja Satuan

TargetAkhir

RPJMD

Realisasi

2016

TingkatPencapaian

24 Intensitasemisi

(tonCO2/PDRBUS $ juta)

1.250 1.384 110,72

Tabel 3.4.68. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional

No. IndikatorKinerja Satuan

Realisasi

2016

RealisasiNasional

Ket.

(+/-)

24 Intensitas emisi (tonCO2/PDRBUS $ juta)

1.384 1.460 -

Sumber : Kementerian LH dan Kehutanan Tahun 2014

Komitmen ditingkat nasional maupun ditingkat provinsi untuk

menurunkan tingkat emisi GRK harus dipantau dan dievaluasi,

apakah arah dan capaian sejauh ini menuju penurunan emisi 26%

secara nasional dan penurunan emisi 19% di tingkat provinsi pada

tahun 2020. Terlebih lagi, Kaltim juga telah berkomitmen untuk

mengurangi emisi karbon dari kegiatan ekonominya melalui strategi

pertumbuhan rendah karbon (low carbon growth strategy). Untuk

mengetahui besarnya capaian maupun terimplementasinya strategi

pertumbuhan rendah karbon, tingkat emisi harus diprediksi,

diestimasi, dihitung atau bahkan diukur.

Beberapa metoda telah dikembangkan untuk mengetahui

tingkat emisi dari satu kegiatan, dari satu daerah maupun dari satu

negara dalam kurun waktu tertentu (satu tahun misalnya). IPCC telah

merilis perangkat lunak untuk menginventarisasi emisi GRK sejak

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 175

2006. Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 61 dan 71

tahun 2011 untuk menurunkan emisi GRK dan menginventarisasi

GRK. Aturan-aturan tersebut juga didukung oleh beberapa metoda

perhitungan yang lebih rinci sesuai sektor/kegiatan yang ternyata

memilki karateristik emisi GRK sendiri-sendiri.

Karakteristik emisi suatu kegiatan merupakan faktor emisi untuk

mendapatkan nilai emisi GRK suatu kegiatan. Secara langsung nilai

emisi GRK didapat dari perkalian antara volume kegiatan dengan

faktor emisi satu kegiatan. Faktor emisi dari kegiatan produksi

amonia misalnya akan berbeda dengan faktor emisi untuk

pembakaran sampah atau faktor emisi dari kegiatan penanaman

pohon. Secara tidak langsung nilai emisi dapat dihitung dari

perubahan cadangan karbon yang dimiliki satu obyek (makhluk hidup

atau yang sudah mati) dalam kurun waktu tertentu. Misalnya ketika

setelah satu tahun satu area tegakan hutan primer berubah menjadi

lahan terbuka oleh kegiatan pertambangan atau berubah menjadi

ladang tradisional masyarakat adat.

Pelaksanaan kegiatan penurunan emisi GRK di Kalimantan

Timur berdasarkan Peraturan Gubernur Kaimantan Timur No. 54

tahun 2012 dan No.39 tahun 2014 tentang RAD Penurunan Emisi

GRK. Kedua Peraturan Gubernur ini dibedakan oleh karena

dibentuknya Provinsi Kalimantan Utara yang kemudian merubah

BAU Baseline, Target penurunan dan Aksi Mitigasi yang disepakati di

Kalimantan Timur.

Emisi GRK tahun 2015 dihitung berdasarkan perhitungan BAU

emisi semua sektor dalam dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD

GRK) Kaltim kemudian di kurangi besarnya penurunan emisi yang

terpantau termasuk pantauan melalui kegiatan PEP (Pemantauan

Evaluasi dan Pelaporan) emisi GRK pada tahun 2016 adalah 59.75

Juta ton/CO2eq. Sedangkan PDRB pada tahun 2015 adalah 42.167

juta USD (Kurs Rp 13.392/USD. Berdasarkan data tersebut , maka

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 176

intensitas GRK tahun 2015 adalah 1.368 Ton CO2/PDRB USD.

Intensitas ini lebih rendah dari yang ditargetkan yakni 1.384 Ton

CO2/PDRB USD

Pelaksanaan kegiatan Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

(PEP) RAD GRK memerlukan dokumentasi dan informasi yang benar

dari berbagai pihak khususnya lingkup Pemerintah Provinsi dan

didukung oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Tim PEP RAD GRK

Kaltim berupaya untuk mengumpulkan selengkap mungkin dokumen

dan informasi yang diperlukan seperti Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2010-2015 dan LKPJ

Pemkab/Kota. Namun disadari pengumpulan dokumen LAKIP ini

tidak semudah yang dibayangkan. Bappeda/BLH dan Tim PEP telah

berupaya mengumpulkan dengan mengirimkan surat kepada masing-

masing instansi baik di SKPD Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Kesesuaian Format Laporan PEP dengan data dari Laporan

kinerja dan dokumen pendukung. Meskipun fomat dalam Pedoman

umum dan teknis sudah disederhanakan, tetapi tetap saja untuk

mengisinya diperlukan pengetahuan dan usaha yang maksimal.

Perubahan format juga menyebabkan apa yang sudah kita kerjakan

selama ini perlu disesuaikan atau dihitung ulang agar

kesinambungan dan kebenaran data dapat diverifikasi dan diakui.

Pada sosialisasi PEP, data masukan utama untuk PEP adalah LAKIP

dan LKPJ. Namun informasi yang tercantum pada dokumen LAKIP

maupun LKPJ sifatnya sangat umum, yaitu pada tingkat program dan

tidak sampai pada detail program dan kegiatannya (termasuk

anggaran dan rincian aktifitas kegiatan) yang dapat dikategorikan

sebagai kegiatan inti maupun pendukung sebagaimana tertuang

pada RAD GRK. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menurunkan

data ke tingkat detail seperti pada format laporan PEP. Sebagai

contoh, untuk kegiatan rehabilitasi lahan tidak ada informasi

mengenai jenis tanaman dan banyaknya tanaman yang ditanam

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 177

dalam 1 hektar lahan, sementara dua informasi ini dibutuhkan dalam

pengisian formulir laporan PEP.

Hal lain yang sangat krusial adalah belum adanya mekanisme

pendokumentasian data terkait penurunan emisi yang berhasil

dicapai melalui pelaksanaan program kegiatan pada kurun waktu

tertentu di tiap SKPD. Kondisi ini dialami oleh semua tingkatan mulai

dari SKPD pada lingkup Pemprov Kaltim hingga ke Pemerintah

Kabupaten/Kota. Hal ini menyebabkan inventarisasi data yang

dilakukan tidak dapat maksimal sebagaimana yang diharapkan.

Permasalahan :

Intensitas emisi dapat dihitung akhir tahun dikarenakan perhitungan

intensitas emisi, datanya diperoleh dari beberapa sektor lahan,energi

dan limbah

Solusi :

secara berkala menghitung intensitas emisi dari beberapa sektor,

yaitu sektor lahan,limbah dan energi

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur untuk Menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca adalah:

1. Program Pengarusutamaan Perubahan Iklim dan green ekonomi

dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Program perlindungan atmosfir dan perubahan iklim

3. Inventarisasi emisi gas rumah kaca.

Analisa Efisiensi.

Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi anggaran

untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari

100%. Terlihat bahwa mayoritas dari 24 sasaran, menunjukkan

pencapaian yang sama atau lebih dari 100%, yaitu sebanyak 5 sasaran,

sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Sebagai contoh, untuk

sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf meningkat, telah mencapai

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 178

kinerja sebanyak 100,21%, namun dengan realisasi anggaran hanya

sebanyak 73,32% dari total anggaran yang dialokasikan. Capaian serupa

juga bisa dilihat dari pencapaian sasaran Meningkatnya kepuasan

masayrakat terhadap pelayanan infrastruktur dasar, meningkat, dengan

pencapaian kinerja sebanyak 107,69%, namun dengan realisasi anggaran

hanya sebanyak 96,84%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai

dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran

telah mencapai tingkat yang tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini

sejalan dengan prinsip effektif dan efisiensi sejalan dengan prinsip

pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber

daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran

pembangunan.

Tabel 3.5

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No. Sasaran

%CapaianKinerja

(≥100%)

%PenyerapanAnggaran

TingkatEfesiensi

1 2 3 4 5

1Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia(IPM)

95,97% - 95,97%

2 Meningkatnya Angka MelekHuruf 100,09% 73,32% 26,77%

3 Meningkatnya rata-ratalama sekolah 83,18% 91,43% -8,25%

4 Meningkatnya angkaharapan hidup 102,29% 92,86% 9,14%

5 Meningkatnya pendapatanperkapita 99,24% 71,20% 28,04%

6 Menurunnya tingkat 85,87% 96,77% -10,90%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 179

kemiskinan

7 Menurunnya tingkatpengangguran 86,66% 91,71% -5,05%

8 Meningkatnya daya belimasyarakat 117,63% 86,58% 31,05%

9 Menurunnya Indeks Gini 103,12% - 103,12%

10 Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas -3,13% 92,82% -95,95%

11Meningkatnya kontribusisektor pertanian dalam artiluas

95,25% 94,73% 0,52%

12 Tercapaianya swasembadapangan 60,96% 94,77% -33,81%

13 Meningkatnya pemanfaatanenergi terbarukan 78,39% 97,42% -19,03%

14

Meningkatnya kepuasanmasayrakat terhadappelayanan infrastrukturdasar

107,69% 96,84% 10,85%

15 Terwujudnya pemerintahyang bersih dan bebas KKN 94,29% 93,32% 0,97%

16 Terwujudnya peningkatankualitas pelayanan publik 93,75% 93,12% 0,63%

17 Meningkatnya Kapasitasdan akuntabilitas kinerja 76,18% 98,02% -21,84%

18 Meningkatnya IndeksKualitas Lingkungan 103,74% 91,11% 12,43%

19 Menurunnya tingkat emisigas rumah kaca 97,54% 78,02% 19,52%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 180

3.5. Pencapaian Kinerja Lainnya

Selain pencapaian IKU Gubernur sebagaimana telah diuraikan dalam sub

bab sebelumnya, pencapaian tujuan dan target pembangun yang lain juga

menjadi penanda kemajuan dan keberhasilan dari program/kegiatan

pembangunan daerah. Bagian berikut akan menguraikan capaian kinerja

Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur, khususnya pencapaian target

MDGs.

Capaian MDGs di Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur

menunjukkan hasil yang positif secara umum. Mayoritas indikator dari 7

tujuan pembangunan dan 53 indikator telah dicapai pada tahun 2016.

Sebagian indikator bahkan sudah tercapai saat ini sebelum tahun 2016

yang menjadi tahun pencapaian tujuan MDGs. Beberapa indikator di

bidang pendidikan telah menunjukkan pencapaian yang baik, seperti

pencapaian angka melek huruf usia 15-25 tahun, ataupun rasio angka

partisipasi murni baik perempuan dan laki-laki di jenjang pendidikan SD

dan SLTP. Begitu juga dengan prevalensi balita dengan berat badan

rendah/kekurangan gizi serta gizi buruk, telah mencapai target.

Namun demikian, beberapa indikator memerlukan perhatian khusus dan

kerja keras supaya bisa dicapai pada tahun 2016. Hal ini terjadi pada

beberapa indikator seperti penurunan angka kemiskinan, indikator terkait

kesehatan termasuk kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS, serta indikator

untuk penurunan emisi karbon dan kawasan lindung perairan. Beberapa

indikator ini perlu menjadi perhatian dari program dan kegiatan pada tahun

yang akan datang.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 181

LAPORAN PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR MDGs PROVINSIKALIMANTAN TIMUR

PADA TAHUN 2015 (DESEMBER)

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 182

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 183

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 184

3.6. Realisasi Anggaran3.6.1 Anggaran dan Realisasi APBD 2016

Perhitungan APBD tahun 2016 sebelum Audit BPK menunjukan

bahwa pendapatan asli daerah tercapai 102,81%, sedangkan belanja

terealisasikan sebesar 93,70% dan terdapat Surplus (defisit) anggaran

sebesar Rp.613.319.986.801,50 serta SILPA senilai

Rp.225.203.325.660,90

Pencapaian target pendapatan daerah telah memenuhi target yaitu

102,90% menunjukan Kinerja yang bagus dari seluruh SKPD yang

memiliki sumber- sumber bagi penerimaan daerah. Di lain pihak

realisasi belanja sebesar 93,70%. Selengkapnya anggaran dan realisasi

APBD 2016 disajikan pada tabel berikut :

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 185

KODE ANGGARAN REALISASI

(Rp) %4 7.762.674.455.112,16 7.987.877.780.773,06 225.203.325.660,90 102,90

0,004 . 1 3.921.364.868.076,59 4.031.514.706.408,06 110.149.838.331,47 102,81

4 . 1 . 1 2.942.500.000.000,00 3.127.250.928.432,79 184.750.928.432,79 106,284 . 1 . 2 16.454.410.000,00 19.435.790.560,00 2.981.380.560,00 118,124 . 1 . 3 168.328.483.076,59 167.385.377.650,74 (943.105.425,85) 99,44

4 . 1 . 4 794.081.975.000,00 717.442.609.764,53 (76.639.365.235,47) 90,35

0,004 . 2 3.818.127.539.435,57 3.946.626.961.365,00 128.499.421.929,43 103,37

0,004 . 2 . 1 3.813.127.539.435,57 3.941.626.961.365,00 128.499.421.929,43 103,37

4 . 2 . 1 .1

739.882.675.667,00 690.750.462.589,00 (49.132.213.078,00) 93,364 . 2 . 1 .2

1.960.318.081.536,57 2.154.070.924.824,00 193.752.843.287,43 109,884 . 2 . 1 .3

65.298.295.232,00 80.402.179.000,00 15.103.883.768,00 123,134 . 2 . 1 .4

1.047.628.487.000,00 1.016.403.394.952,00 (31.225.092.048,00) 97,024 . 2 . 2 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 0,00 100,00

4 . 2 . 2 .3

5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 0,00 100,00

4 . 3 23.182.047.600,00 9.736.113.000,00 (13.445.934.600,00) 42,00

4 . 3 . 1 7.978.248.000,00 3.004.418.000,00 (4.973.830.000,00) 37,664 . 3 . 3 15.203.799.600,00 6.731.695.000,00 (8.472.104.600,00) 44,285 5.649.687.263.500,00 5.293.741.507.697,40 (355.945.755.802,60) 93,705 . 1 3.990.432.128.555,00 3.720.676.880.409,42 (269.755.248.145,58) 93,24

5 . 1 . 1 992.500.274.003,67 875.033.041.094,07 (117.467.232.909,60) 88,165 . 1 . 2 2.144.941.154.551,33 1.997.496.406.815,35 (147.444.747.735,98) 93,132 . 1 . 5 849.120.600.000,00 844.687.442.500,00 (4.433.157.500,00) 99,482 . 1 . 6 3.870.100.000,00 3.459.990.000,00 (410.110.000,00) 89,40

0,005 . 2 1.646.255.134.945,00 1.571.814.627.287,98 (74.440.507.657,02) 95,48

5 . 2 . 1 63.469.574.006,00 37.280.106.944,00 (26.189.467.062,00) 58,745 . 2 . 2 158.947.818.892,00 112.981.493.530,98 (45.966.325.361,02) 71,085 . 2 . 3 143.028.522.050,00 139.357.561.456,00 (3.670.960.594,00) 97,435 . 2 . 4 1.263.027.687.247,00 1.251.513.058.461,00 (11.514.628.786,00) 99,095 . 2 . 5 17.781.532.750,00 12.921.948.389,00 (4.859.584.361,00) 72,675 . 2 . 6 0,00 17.760.458.507,00 17.760.458.507,00 0,005 . 3 13.000.000.000,00 1.250.000.000,00 (11.750.000.000,00) 9,62

5 . 3 . 1 13.000.000.000,00 1.250.000.000,00 (11.750.000.000,00) 9,62

0,006 2.339.671.736.500,00 2.307.500.831.162,00 (32.170.905.338,00) 98,626 . 1 1.478.522.500.000,00 1.446.352.403.000,00 (32.170.097.000,00) 97,82

6 . 1 . 1 1.478.522.500.000,00 1.446.352.403.000,00 (32.170.097.000,00) 97,826 . 2 861.149.236.500,00 861.148.428.162,00 (808.338,00) 100,00

6 . 2 . 1 859.596.236.500,00 859.596.236.500,00 0,00 100,006 . 2 . 3 1.553.000.000,00 1.552.191.662,00 (808.338,00) 99,95

(226.684.544.887,84) 386.635.441.913,66 613.319.986.801,50 (170,56)

0,007 0,000,007 . 1 226.684.544.887,84 226.684.544.887,84 0,00 100,00

7 . 1 . 1 226.684.544.887,84 226.684.544.887,84 0,00 100,00

0,007 . 2 0,00 0,00 0,00 0,00

7 . 2 . 2 0,00 0,00 0,00

0 0,00226.684.544.887,84 226.684.544.887,84 0,00 100,00

0,000,00 613.319.986.801,50 613.319.986.801,50

Penggunaan SiLPA

Transfer Bantuan Keuangan Lainya

URAIAN LEBIH / (KURANG)

Penyertaan Modal / Investasi Pemerintah Daerah

PEMBIAYAAN NETTO

Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah

PENGELUARAN DAERAH

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)

PENERIMAAN DAERAH

Belanja Modal Tanah

BELANJA MODAL

PEMBIAYAAN

SURPLUS / (DEFISIT)

TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN

Belanja Tak Terduga

BELANJA TAK TERDUGABelanja Modal BLUD

TRANSFER BANTUAN KEUANGAN

Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainya

Belanja Bantuan Sosial

TRANSFER

Belanja HibahBelanja Barang dan JasaBelanja Pegawai

BELANJA OPERASI

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan JaringanBelanja Aset Tetap Lainnya

Belanja Modal Bangunan dan GedungBelanja Modal Peralatan dan Mesin

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah YangDipisahkan - LRA

Pendapatan Retribusi Daerah - LRA

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH - LRA

Dana Penyesuaian - LRA

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRADana Alokasi Khusus (DAK) - LRADana Alokasi Umum (DAU) - LRADana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) - LRA

Pendapatan Lainya - LRA

Bagi Hasil Pajak - LRA

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA

PENDAPATAN TRANSFER

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah - LRA

BELANJA

Pendapatan Hibah - LRA

Pendapatan Pajak Daerah - LRA

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA

PENDAPATAN LRA

Belanja Langsung 4.657.186.989.496,33 4.418.708.466.603,33 (238.478.522.893,00) 94,88Belanja Tidak Langsung 992.500.274.003,67 875.033.041.094,07 (117.467.232.909,60) 88,16Total Belanja 5.649.687.263.500,00 5.293.741.507.697,40 (355.945.755.802,60) 93,70

Tabel 3.6

Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja DaerahPer 31 desember 2016

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 186

Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang

dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian

sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.7

Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016

No Sasaran Program PrioritasAnggaran

Pagu Realisasi %

1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)

0,00%

Rata - rata Capaian 0,00%

2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf

1 Programpendidikan nonformal

4.488.800.000 3.291.363.141 73,32%

Rata - rata Capaian 4.488.800.000 3.291.363.141 73,32%

3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah

2 Program wajibbelajar pendidikandasar sembilantahun

5.441.169.000 4.673.764.981 85,90%

3 Programpendidikanmenengah

59.405.635.300 54.617.328.758 91,94%

Rata - rata Capaian 59.405.635.300 54.617.328.758 91,94%

4 Meningkatnyaangka harapanhidup

4 Programpengadaan,Peningkatansarana danprasaranaRS/RSJ/RSP/RSM

88.337.375.000 82.028.061.266 92,86%

Rata - rata Capaian 88.337.375.000 82.028.061.266 92,86%

5 Meningkatnyapendapatanperkapita

5 ProgramPeningkatanPembinaan &PengawasanKetenagakerjaan

2.370.616.892 1.687.882.489 71,20%

Rata - rata Capaian 2.370.616.892 1.687.882.489 71,20%

6 Menurunnyatingkat kemiskinan

6 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidang

4.200.000.000 4.192.007.950 99,81%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 187

Pendidikan

7 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKesehatan

10.994.723.658 10.930.681.439 99,42%

8 ProgramPenanggulanganKemiskinan bid.KesejahteraanSosial utkmengukur indekskedalamankemiskinan

1.332.169.750 1.291.414.250 96,94%

9 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaanMasyarakat

737.757.206 737.001.875 99,90%

10 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKesejahteraanSosial

406.231.000 398.583.000 98,12%

11 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaanPerempuan

168.885.850 152.852.350 90,51%

12 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKetenagakerjaan

881.943.750 516.865.500 58,61%

13 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKehutanan

284.300.000 252.631.100 88,86%

14 ProgramPenanggulanganKemiskinan BidangPertanianTanaman Pangan

2.171.500.500 1.948.450.500 89,73%

15 ProgramPenanggulanganKemiskinan BidangPeternakan

1.774.891.800 1.752.053.800 98,71%

16 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangSarana danPrasarana DasarPermukiman

36.259.335.600 35.124.797.020 96,87%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 188

Rata - rata Capaian 59.211.739.114 57.297.338.784 96,77%

7 Menurunnyatingkatpengangguran

17 Programpeningkatankualitas danproduktivitastenaga kerja

30.580.000 30.580.000 100,00%

18 Programpengembangansistem pendukungbagi usaha mikro,kecil danmenengah

647.900.000 647.271.650 99,90%

19 ProgramPengembanganKewirausahaandan KeunggulanKompetitif, Usahakecil menengah

3.544.870.100 3.411.921.500 96,25%

20 ProgramPeningkatanKualitasKelembagaanKoperasi

3.333.335.000 3.140.975.109 94,23%

21 Programpeningkatan upayapenumbuhankewirausahaandan kecakapanhidup pemuda

2.738.015.015 2.568.989.295 93,83%

22 ProgramPengembanganKewirausahaanKompetitif

1.736.860.775 1.558.272.935 89,72%

23 ProgramPeningkatanKesempatan Kerja

2.861.066.700 2.295.354.900 80,23%

24 ProgramPemberdayaanRemaja PutusSekolah

352.400.000 327.418.300 92,91%

Rata - rata Capaian 5.245.027.590 13.980.783.689 91,71%

8 Meningkatnyadaya belimasyarakat

25 Programpengendalian danevaluasi hasilpelaksanaanpembangunandaerah

1.999.498.000 1.825.704.431 91,31%

26 ProgramPeningkatanEfisiensiPerdagangan

2.218.722.609 1.837.023.700 82,80%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 189

Dalam Negeri

27 ProgramPenguatanKoordinasi TimPengendali InflasiDaerah (TPID)

245.700.000 202.274.790 82,33%

Rata - rata Capaian 4.463.920.609 3.865.002.921 86,58%

9 MenurunnyaIndeks Gini

0,00%

Rata - rata Capaian 0,00%

10 Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas

28 ProgramPeningkatan IklimInvestasi danRealisasi Investasi

3.700.164.000 2.961.284.363 80,03%

29 ProgramPeningkatanPromosi danKerjasamaInvestasi

2.667.075.000 2.178.889.953 81,70%

30 ProgramKemudahanPelayanan danPercepatan ProsesPerijinan

92.450.000 88.286.000 95,50%

31 Program PenataanStruktur IndustriHulu - Hilir

1.176.223.150 995.657.857 84,65%

32 ProgramPerluasan KebunSawit

4.964.006.300 4.953.087.369 99,78%

33 ProgramPeningkatanKemampuanTeknologi Industri

704.550.500 651.070.500 92,41%

34 ProgramPeningkatanPemasaran HasilProduksiPeternakan

2.106.528.254 2.099.718.844 99,68%

35 ProgramPengembanganproduk-produkperkebunanunggulan daerah

120.650.000 118.736.475 98,41%

36 ProgramPeningkatanKerjasamaPerdagangan

1.073.934.550 1.061.454.250 98,84%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 190

Internasional

37 ProgramPeningkatan danPengembanganEkspor

1.100.075.000 1.099.172.250 99,92%

38 ProgramPengembanganKawasan IndustriPariwisataDerawan

1.555.939.000 1.542.484.000 99,14%

39 ProgramPengembanganDestinasiPariwisata

1.941.222.820 1.930.342.820 99,44%

Rata - rata Capaian 21.202.818.574 19.680.184.681 92,82%

11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas

40 ProgramPerluasanKomoditasPerkebunan NonSawit

592.300.000 572.851.925 96,72%

41 ProgramPengembanganKawasan danUsaha Peternakan

8.213.061.500 8.050.363.050 98,02%

42 ProgramOptimalisasiPengelolaan danPemasaranProduksiPerikanan

2.497.039.000 2.093.007.116 83,82%

43 ProgramPeningkatan danPengembanganIndustri Olahannon migas

806.400.025 754.178.300 93,52%

Rata - rata Capaian 12.108.800.525 11.470.400.391 94,73%

12 Tercapaianyaswasembadapangan

44 ProgramPeningkatanProduksi pertanian

20.293.823.200 19.178.041.013 94,50%

45 ProgramPenerapanTeknologiPertanian/perkebunan

3.624.717.000 3.233.302.500 89,20%

46 ProgramPemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan

3.125.310.000 2.565.178.210 82,08%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 191

47 ProgramPengembanganSDM Kelautan danPerikananBerkualitas

220.500.000 187.973.289 85,25%

48 ProgramPengembangandan PenguatanKelembagaanPenyuluh

697.050.000 496.512.000 71,23%

49 ProgramPengembanganWilayahTransmigrasi

2.427.098.400 2.314.484.793 95,36%

50 ProgramPengembangandan PengelolaanJaringan Irigasi,Rawa danJaringanPengairan Lainnya

73.382.248.900 71.613.663.339 97,59%

51 ProgramPeningkatanproduksi HasilPeternakan

11.584.122.414 11.161.236.050 96,35%

52 ProgramPengembanganKawasan BudidayaLaut, Air Payau,dan Air Tawar

7.607.893.874 6.691.532.129 87,96%

53 Programpengembanganperikanan tangkap

7.377.899.000 6.638.763.661 89,98%

54 ProgramPengembanganKawasan ProduksiPertanian

9.331.350.000 8.670.579.250 92,92%

55 ProgramPeningkatanKesejahteraanPetani

5.786.943.000 5.105.167.885 88,22%

Rata - rata Capaian 145.458.955.788 137.856.434.119 94,77%

13 Meningkatnyapemanfaatanenergi terbarukan

56 ProgramDiversifikasi Energi

38.263.291.861 36.983.898.470 96,66%

57 Programpeningkatanpenerapanteknologipeternakan

4.268.215.500 4.169.070.725 97,68%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 192

58 ProgramPeningkatanInfrastrukturKetenagalistrikan

749.566.000 743.907.906 99,25%

59 Programpengembanganlistrik pedesaan

11.309.295.000 11.286.949.999 99,80%

Rata - rata Capaian 54.590.368.361 53.183.827.100 97,42%

14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastruktur dasar

60 ProgramPembangunanJalan danJembatan

392.790.484.123 385.182.713.330 98,06%

61 ProgramRehabilitasi/PemeliharaanJalan danJembatan

61.232.212.900 61.028.480.084 99,67%

62 Programpeningkatan dayasaing investasisektor jalan danJembatan

228.524.680.626 202.589.217.415 88,65%

63 Programpembangunanjalan tol

243.909.053.103 243.874.584.132 99,99%

64 Programpeningkatan dayasaing investasisektor transportasidarat, laut, udaradan ASDP

208.672.252.150 200.856.529.166 96,25%

65 Programpembukaanketerisolasianwilayah sektorjalan dan jembatan

59.205.467.775 59.058.447.427 99,75%

66 Programpembukaanketerisolasianwilayah sektortransportasi udara

13.392.945.000 13.280.348.900 99,16%

67 Program saranadan prasaranatelekomunikasi

5.342.458.000 5.186.005.800 97,07%

68 ProgramPenyediaan danpengelolaan airbaku

42.742.634.926 42.231.610.122 98,80%

69 Programpengembangan

68.737.790.800 68.205.319.002 99,23%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 193

kinerjapengelolaan airminum dan airlimbah.

70 Programpeningkatan dayasaing sektorsumberdaya air

7.127.086.000 7.002.194.650 98,25%

71 Programpengendalianbanjir

54.513.999.950 53.942.248.237 98,95%

Rata - rata Capaian 1.386.191.065.353 1.342.437.698.265 96,84%

15 Terwujudnyapemerintah yangbersih dan bebasKKN

72 ProgrampenguatankelembagaanPTSP

5.000.000 - 0,00%

73 Programpengembanganzona integritas

142.000.000 129.672.000 91,32%

74 Programpencegahan danpemberantasanKKN

3.094.870.000 2.895.642.550 93,56%

Rata - rata Capaian 3.241.870.000 3.025.314.550 93,32%

16 Terwujudnyapeningkatankualitas pelayananpublik

75 Programpeningkatanpelayanan publik

879.797.400 568.279.504 64,59%

76 Programpembinaan danpengembanganaparatur

16.047.257.587 15.044.136.149 93,75%

77 Pengembangandata statistik danspasial

2.488.820.000 2.467.964.900 99,16%

Rata - rata Capaian 19.415.874.987 18.080.380.553 93,12%

17 MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja

78 Programpeningkatankualitasmanajemenberbasis kinerja

554.366.300 544.782.810 98,27%

79 PeningkatanKinerjaPemerintahanDaerah

665.100.000 664.730.300 99,94%

80 ProgramPendidikan politikmasyarakat

1.414.797.550 1.372.568.299 97,02%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 194

Rata - rata Capaian 2.634.263.850 2.582.081.409 98,02%

18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan

81 ProgramPengelolaan danPengembanganKPH

835.520.950 831.015.950 99,46%

82 ProgramRehabilitasi Hutandan Lahan

2.522.560.730 2.514.466.285 99,68%

83 ProgramPenyelenggaraanPenataan Ruang

6.481.692.075 6.167.552.208 95,15%

84 ProgramRehabilitasi HutanMangrove

655.624.900 655.574.900 99,99%

85 ProgramPembinanaanPerkebunanRamahLingkungan

2.511.200.000 2.469.710.125 98,35%

86 Program PenilaianKinerjaPerusahaan dalamPengelolaanLingkungan Hidup

1.628.655.650 1.436.284.450 88,19%

87 ProgramPengendalianPencemaran danPengrusakanLingkungan Hidup

6.480.913.800 5.757.859.280 88,84%

88 ProgramPengembanganKinerjaPengelolaanPersampahan

821.577.050 343.509.700 41,81%

89 ProgramPeningkatan Peranserta masyarakatdalam pengelolaanLH

476.500.000 410.327.600 86,11%

90 ProgramPeningkatanEdukasi danKomunikasi PubliktentagPengelolaan LH

87.069.500 86.609.500 99,47%

91 ProgramPengembangankapasitaspengelolaanlingkungan hidup

1.610.169.400 1.296.061.400 80,49%

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 195

Rata - rata Capaian 24.111.484.055 21.968.971.398 91,11%

19 Menurunnyatingkat emisi gasrumah kaca

92 ProgramPengarusutamaanPerubahan Iklimdan green ekonomidalamPerencanaanPembangunanDaerah

663.480.000 605.392.380 91,25%

93 Programperlindunganatmosfir danperubahan iklim

331.500.000 194.581.450 58,70%

94 Inventarisasi emisigas rumah kaca

135.000.000 81.629.000 60,47%

Rata - rata Capaian 1.129.980.000 881.602.830 78,02%

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 196

Bab IV

Penutup

4.1 Simpulan

Gambaran tentang kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

selama tahun 2016 telah tergambar pada Bab III Akuntabilitas Kinerja.

Laporan Kinerja Tahun 2016 ini adalah tahun kedua pelaksanaan

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 17 Juni 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan

Timur 2013-2018. Penyusunan Laporan Kinerja ini dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan dan sasaran strategis melalui

pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016

dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Terlepas dari pencapaian kinerja yang terus membaik, apabila

dilakukan pembandingan dengan Angka Nasional maupun Angka Provinsi

lain yang ada di Indonesia, Pembangunan Manusia di Kalimantan Timur

masih akan terus ditingkatkan dan menjadi fokus pembangunan pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2018, isu

strategis yang pertama disusul dengan Rencana daya saing SDM Kaltim,

Pertumbuhan ekonomi yang masih rendah dan fluktuatif, belum meratanya

pelayanan infrastruktur yang berkualitas, belum terrwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik dan belum terciptanya kualitas lingkungan hidup

yang baik dan sehat.

Terkait dengan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja,

kekurangan yang terjadi dalam periode 2013-2018 telah dicatat dan

akan dievaluasi sebagai bahan untuk menyusun kebijakan operasional

guna memperbaiki kinerja tahun-tahun mendatang. Sasaran organisasi

yang belum tercapai seratus persen akan dievaluasi agar kendala yang

dihadapi dapat dicari solusinya sedini mungkin, sehingga seluruh sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 197

organisasi pada masa selanjutnya dapat dicapai dengan lebih baik.

Hambatan - hambatan yang mempengaruhi kelancaran

implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja sampai saat ini sebagai berikut

:

1. Mekanisme pengumpulan data kinerja belum sepenuhnya dapat

diandalkan sehingga dukungan data faktual kurang lengkap guna

memenuhi target indikator sasaran organisasi yang pada gilirannya

berakibat pengukuran kinerja kurang maksimal.

2. Keterbatasan SDM evaluator kinerja yang memahami dengan baik

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja.

4.2 Strategi Peningkatan Kinerja

Strategi yang perlu ditempuh untuk meningkatkan kinerja

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

1. Memperbaiki sistem pengumpulan data kinerja dalam rangka

meningkatkan kualitas data kinerja dalam sistem pelaporan secara

berkala dengan mengolah, menganalisis, dan mengukur data kinerja

yang telah disampaikan selanjutnya melakukan perekapan,

pemantauan dan reviu terhadap pertanggungjawaban kinerja SKPD,

serta meningkatkan kualitas reviu atas laporan kinerja Pemda maupun

SKPD.

2. Menyelenggarakan pelatihan dan asistensi bagi SDM aparatur

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja, untuk mempercepat

terwujudnya pemerintahan yang berkinerja tinggi dan akuntabel, serta

meningkatkan kapasitas evaluator dalam melaksanakan evaluasi

kinerja atas program pembangunan.

3. Menyempurnakan kualitas rumusan sasaran strategis dan indikator

kinerja terkait dalam sasaran strategis organisai dengan membangun

dari bawah indikator kinerja yang akan di evaluasi.

GUBERNUR KALIMANTAN TIMURPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transpraran

dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : DR. H. AWANG FAROEK ISHAKJabatan : GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran

perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti

yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung

jawab kami.

Samarinda, 24 Pebruari 2017

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya IPM 1 IPM Indeks 77,42

2 Meningkatnya angka melek huruf 2 Angka melek huruf Persen 98,8

3 Meningkatnya rata-rata lama sekolah 3 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 11,50

4 Meningkatnya angka harapan hidup 4 Angka harapan hidup Tahun 72,50

5 Meningkatnya pendapatan per kapita 5 Pendapatan per kapita (juta Rupiah) 52,65

6 Menurunnya tingkat kemiskinan 6 Tingkat kemiskinan Persen 5,15

7 Menurunnya tingkat pengangguran 7 Tingkat pengangguran Persen 6

8 Tingkat inflasi Persen 5,90+1

9 Paritas Daya Beli Rp. 779.016

9 Menurunnya Indeks Gini 10 Indeks Gini Indeks 0,32

11 Pertumbuhan ekonomi dengan Migas Persen 4,2-4,8

12 Pertumbuhan ekonomi Non Migas Persen 8,0-8,7

13 Nilai Ekspor Produk Olahan non migasdan non batubara

Persen 7,8-8,4

11 Meningkatnya kontribusi sektor pertaniandalam arti luas

14 Kontribusi sektor pertanian dalam artiluas

Persen 9,00

12 Tercapainya swasembada beras 15 Rasio pemenuhan beras Persen 86,00

13 Meningkatnya pengembangan danpemanfaatan energi terbarukan

16 Bauran energi baru terbarukan Persen 2,12

14 Meningkatnya kepuasan masyarakatterhadap pelayanan infrastruktur dasar

17 Indeks kepuasan layanan infrastrukturdasar

Indeks 6,80

18 Indeks persepsi korupsi Indeks 6,70

19 Opini BPK Opini WTP

16 Terwujudnya Peningkatan kualitaspelayanan publik

20 Indeks kepuasan masyarakat Indeks 83 (sangat baik)

21 Akuntabilitas Kinerja PemerintahanDaerah

Nilai/Kategori 78 (BB)

22 Kinerja Pemerintah Daerah Predikat Sangat Tinggi

18 Meningkatnya Indeks kualitas lingkungan 23 Indeks kualitas lingkungan Indeks 81,14

19 Menurunnya Tingkat Emisi Gas RumahKaca

24 Intensitas emisi (ton CO2/PDRB US $juta)- 1.300

Meningkatnya daya beli masyarakat

TargetNo. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

8

10Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomiyang berkualitas

15Terwujudnya pemerintahan yg bersih &bebas KKN

17Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitaskinerja

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Total APBD Prov. Kaltim Tahun 2017 Rp. 8.098.900.000.000,-

Samarinda, 24 Pebruari 2017

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK

Pengukuran KinerjaPemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2016

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target2016

Realisasi Capaian (%)2016

2013 2014 2015 20161 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Meningkatkan

kualtias SDMKaltim

1 Meningkatnya Indeks PembangunanManusia (IPM)

1 IPM 77,28 76,71 73,82 74,17 74,17 95,97

2 Meningkatnya Angka Melek Huruf 2 Angka Melek 98,60 98,30 98,75 98,69 98,69 100,093 Meningkatnya rata-rata lama

sekolah3 Angka rata-rata sekolah 11,00 9,60 9,04 9,15 9,15 83,18

4 Meningkatnya angka harapan hidup 4 Angka harapan hidup 72,00 71,40 73,62 73,65 73,65 102,295 Meningkatnya pendapatan perkapita 5 Pendapatan perkapita 50,65 44,65 61,17 50,72 50,27 99,24

2 MeningatanyaKesejahteraandan pemerataanpendapatanmasyarakat

6 Menurunnya tingkat kemiskinan 6 Tingkat Kemiskinan 5,35 6,06 6,42 6,23 6,23 85,877 Menurunnya tingkat pengangguran 7 Tingkat Pengangguran 6,50 8,90 7,54 7,50 7,50 86,668

Meningkatnya daya beli masyarakat8 Tingkat Inflasi 6,70 +1 9,65 7,66 4,89 4,89 85,789 Paritas daya beli/PPP 751.237 649850,0

011.019

juta11,23juta

11,23 149,49

9 Menurunnya Indeks Gini 10 Indeks Gini 0,33 0,36 0,33 0,32 0,32 103,123 Meningkatkan

pertumbuhanekonomi hijau

10

Meningkatnya pertumbuhan ekonomiyang berkualitas

11 Pertumbuhan ekonomi denganmigas

3,6-4,3 1,59 1,40 -1,28 -1,28 -35,55

12 Pertumbuhan ekonomi tanpa migas 7,7-8,3 5,17 3,45 -1,48 -1,48 -19,2213 Pertumbuhan ekonomi non migas

dan non batubara7,6-8,2 5,22 3,45 45,39

11 Meningkatnya kontribusi sektorpertanian dalam arti luas

14 Kontribusi sektor pertanian dalamarti luas

8,00 6,50 6,93 7,34 7,62 95,25

12 Tercapaianya swasembada pangan 15 Rasio pemenuhan beras 82,01 72,00 71,22 70,17 50,00 60,9613 Meningkatnya pemanfaatan energi

terbarukan16 Bauran energi baru terbarukan 1,62 0,02 0,50 1,01 1,27 78,39

4 MenyediakanInfrastrukturDasar yangBerkualitas

14 Meningkatnya kepuasan masayrakatterhadap pelayanan infrastrukturdasar

17 Indeks Kepuasan layananinfrastruktur dasar

6,50 5,00 5,90 6,21 7,00 107,69

5 Mewujudkan tatakelolapemerintahanyang baik

15 Terwujudnya pemerintah yang bersihdan bebas KKN

18 Indeks Persepsi Korupsi 6,30 5,20 4,90 5,58 5,58 88,5719 Opini BPK WTP WTP WDP WTP WTP WTP

16 Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan publik

20 Indeks Kepuasan Masyarakat 80 68 72 77 75 93,75

17 Meningkatnya Kapasitas danakuntabilitas kinerja

21 Predikat Akuntabilitas kinerja 76,00 70,75 70,97 75,14 77,37 101,8022 Predikat kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah DaerahSangatTinggi

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

6 Meningkatkankualitaslingkungan hidup

18 Meningkatnya Indeks KualitasLingkungan

23 Indeks Kualitas Lingkungan 80,19 74,07 78,29 81,97 83,19 103,74

19 Menurunnya tingkat emisi gas rumahkaca

24 Intensitas Emisi 1.350 1500 1611 1738 1.384 97,54

MISI :

Tujuan 1 :

Target Tahun TargetTahun

TargetTahun

TargetTahun

TargetTahun

Target Tahun

2.018 2014 2014 2014 2014 20141. Indeks Pembangunan Manusia

76,71 78 8,5 8,5 8,5 8,5 8,5

Kondisi Awal2013

Cara Mencapai Tujuan dan sasaran

Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi

Meningkatkan Kualitas SDM Kaltim

No. Indikator

Sasaran

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMURRENCANA STRATEGISTAHUN 2013 S/D 2018

Ket

2014 2015 2016 2017 2018

1 4 5 6 7 8 9 10 11 12Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia (IPM)

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76,71 77.01 77,14 77,28 77,42 78,00

Meningkatnya Angka MelekHuruf

2. Angka Melek Huruf (%) 98,30 98,40 98,50 98,60 98,80 99,50 Peningkatan kualitaspenyelenggaraan pendidikandanPeningkatankesadaran masyarakat

1 Program pendidikan non formal

Meningkatnya rata-rata lamasekolah

3. Angka Rata - Rata Lama Sekolah (%) 9,60 10,00 10,50 11,00 11,50 12,00 2 Program wajib belajar pendidikandasar sembilan

3 Program pendidikan menengah

Meningkatnya angka harapanhidup

4. Angka Harapan Hidup (AHH) 71,4 71,50 71,75 72,00 72,50 73,00 Peningkatan kualitaslayanan kesehatan a.Peningkatanakses di bidangkesehatan b. Peningkatanmutu di bidang kesehatan

4 Program pengadaan, Peningkatansarana dan prasaranaRS/RSJ/RSP/RSM

Meningkatnya pendapatanperkapita

5. Pendapatan perkapita 44,65 46,65 48,65 50,65 52,65 54,65 Pengembangan ekonomikerakyatan a. Menjagaekspektasi masyarakat melaluitransparasi harga b.Pengarusutama an gender

5 Program Peningkatan Pembinaan &Pengawasan Ketenagakerjaan

Kondisi Awal2013

Cara Mencapai Tujuan dan sasaran

Target TahunStrategi Kebijakan

2

Sasaran

Ket

ProgramUraian Indikator

Peningkatan kualitaspenyelenggaraan pendidikana. Perluasan SubsidiPendidikan bagi seluruhpeserta didik dalam usia wajibbelajar b. PeningkatanRelevansi dan mutupendidikan c.Peningkatankesempatan belajar anak

MISI :Tujuan 2 :

Target Tahun2.018 2014 2011

1. Tingkat Kemiskinan6,06 5,00 5,20-5,40 5,80-6,00

2014 2015 2016 2017 20181 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan

Cara Mencapai Tujuan dan sasaran

Kondisi Awal2013

Target Tahun

2

Kondisi Awal2013Uraian Strategi Kebijakan Program

Ket

No. Indikator

Meningkatkan Kesejahteraan dan Pemerataan pendapatan masyarakat

Indikator

Sasaran

Target Tahun

1 4 5 6 7 8 9 10 11 12Menurunnya tingkatkemiskinan

6 Tingkat Kemiskinan 6,06 6,00 5,75 5,35 5,15 5,00 PercepatanPengentasanKemiskinan a.PeningkatanKualitasBantuan dan Perlindungansosial bagi masyarakatmiskin;b. Pemberdayaanmasyarakat dalamkemandirian bekerja c.Pemberdayaanusaha ekonomimasyarakat miskin d.Penyediaaninfrastruktur dasar bagimasyarakat miskin

- Program PenanggulanganKemiskinan bidang Pendidikan -Program PenanggulanganKemiskinan bidang Kesehatan -Program PenanggulanganKemiskinan bid. KesejahteraanSosial utk mengukur indekskedalaman kemiskinan -Program PenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaan Masyarakat -Program PenanggulanganKemiskinan bidangKesejahteraan Sosial - ProgramPenanggulangan Kemiskinanbidang PemberdayaanPerempuan - ProgramPenanggulangan Kemiskinanbidang Ketenagakerjaan -Program PenanggulanganKemiskinan bidang Kehutanan -Program PenanggulanganKemiskinan Bidang PertanianTanaman Pangan - ProgramPenanggulangan KemiskinanBidang Peternakan - ProgramPenanggulangan Kemiskinanbidang Sarana dan Prasarana

2

Menurunnya tingkatpengangguran

7 Tingkat Pengangguran 8,90 8,00 7,00 6,50 6,00 5,11 Peningkatan danPerluasan Kesempatankerja a. Perluasanlapangan kerja b.Peningkatan Kualitastenaga kerja c.Peningkatan daya saingtenaga kerja danpengembangankesempatan kerja

- Program peningkatan kualitasdan produktivitas tenaga kerja. -Program pengembangansistem pendukung bagi usahamikro, kecil dan menengah -Program PengembanganKewirausahaan danKeunggulan Kompetitif, Usahakecil menengah - ProgramPeningkatan KualitasKelembagaan Koperasi -Program peningkatan upayapenumbuhan kewirausahaandan kecakapan hidup pemuda. -Program PengembanganKewirausahaan Kompetitif . -Program PeningkatanKesempatan Kerja. - ProgramPemberdayaan Remaja Putus

Menurunnya tingkatpengangguran

7 Tingkat Pengangguran 8,90 8,00 7,00 6,50 6,00 5,11 Peningkatan danPerluasan Kesempatankerja a. Perluasanlapangan kerja b.Peningkatan Kualitastenaga kerja c.Peningkatan daya saingtenaga kerja danpengembangankesempatan kerja

- Program peningkatan kualitasdan produktivitas tenaga kerja. -Program pengembangansistem pendukung bagi usahamikro, kecil dan menengah -Program PengembanganKewirausahaan danKeunggulan Kompetitif, Usahakecil menengah - ProgramPeningkatan KualitasKelembagaan Koperasi -Program peningkatan upayapenumbuhan kewirausahaandan kecakapan hidup pemuda. -Program PengembanganKewirausahaan Kompetitif . -Program PeningkatanKesempatan Kerja. - ProgramPemberdayaan Remaja Putus

Meningkatnya daya belimasyarakat

8 Tingkat Inflasi 9,65 6,00 + 1 6,30 +1 6,70 + 1 5,90 + 1 5,50 +1

9 Paritas daya beli/PPP Pengembangan ekonomikerakyatan a. Menjagastabilitas harga danefisiensi distribusi barangb. Peningkatan investasisektor UMKM c. Menjagaekspektasi masyarakatmelalui transparasi harga

- Program pengendalian danevaluasi hasil pelaksanaanpembangunan daerah. -Program Peningkatan EfisiensiPerdagangan Dalam Negeri. -Program Penguatan KoordinasiTim Pengendali Inflasi Daerah(TPID

Menurunnya Indeks Gini 10 Indeks Gini 0,36 0,35 0,34 0,33 0,32 0,32

MISI :

Tujuan 3 :

TargetTahun

TargetTahun

TargetTahun

TargetTahun

Target Tahun

2014 2014 2014 2014 20141. Pertumbuhan ekonomi dengan

Migas1,59 4,7 - 5,3 5,50-6,00 5,50-6,00 5,50-6,00 5,50-6,00

2014 2015 2016 2017 20181 4 5 6 7 8 9 10 11 12

11 Pertumbuhan ekonomi denganmigas (%)

1,59 2,3 - 3,2 3,2 - 3,7 3,6 - 4,3 4,2 - 4,8 4,7 - 5,3Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas

Cara Mencapai Tujuan dan sasaran

Uraian Indikator

Sasaran

Meningkatkan pertumbuhan ekopnomi hijau

No. Indikator Kondisi Awal20013

Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan

Target Tahun2018

Ket

Percepatan transformasiekonomi a. Peningkataninvestasi daerah denganmenciptakan ikliminvestasi yang berdayasaing global b.Pengembangan pusat-pusat pertumbuhanekonomi baru c.Peningkatan nilai tambahprodukpertanian dalamarti luas(Integrasi ProsesHulu Hilir. d. Peningkatanekspor produk olahan e.Pengembangan ekowisata

- Program Peningkatan IklimInvestasi dan RealisasiInvestasi. - ProgramPeningkatan Promosi danKerjasama Investasi. - ProgramKemudahan Pelayanan danPercepatan Proses Perijinan. -Program Penataan StrukturIndustri Hulu - Hilir. - ProgramPerluasan Kebun Sawit. -Program PeningkatanKemampuan Teknologi Industri.- Program PeningkatanPemasaran Hasil ProduksiPeternakan. - ProgramPengembangan produk-produkperkebunan unggulan daerah. -Program PeningkatanKerjasama PerdaganganInternasional. - ProgramPeningkatan danPengembangan Ekspor. -Program PengembanganKawasan Industri PariwisataDerawan. - ProgramPengembangan Destinasi

2

Kondisi Awal2013

Target TahunStrategi Kebijakan Program

11 Pertumbuhan ekonomi denganmigas (%)

1,59 2,3 - 3,2 3,2 - 3,7 3,6 - 4,3 4,2 - 4,8 4,7 - 5,3

12 Pertumbuhan ekonomi tanpamigas (%)

5,17 5,5 - 6,3 7,0 - 7,3 7,7 - 8,3 8,0 - 8,7 8,3 - 8,9

13 Pertumbuhan ekonomi nonmigas dan non batubara (%)

7,47 7,2 - 7,9 7,7 - 8,0 7,6 - 8,2 7,8 - 8,4 8,2 - 8,6

Meningkatnya kontribusisektor pertanian dalam artiluas

14 Kontribusi sektor pertaniandalam arti luas (%)

6,50 6,50 7,00 8,00 9,00 10,00 Pengembangan agribisnisa. Meningkatnyaekspor produk unggulandaerah b. Penguatan matarantai kawasan2 agribisnisc. Penerapan InovasiTeknologi Agrobisnis d.Pengembangan industripengolahan produkunggulan daerah

- Program PerluasanKomoditas Perkebunan NonSawit. - ProgramPengembangan Kawasan danUsaha Peternakan. - ProgramOptimalisasi Pengelolaan danPemasaran ProduksiPerikanan. - ProgramPeningkatan danPengembangan Industri Olahannon migas

Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas

Percepatan transformasiekonomi a. Peningkataninvestasi daerah denganmenciptakan ikliminvestasi yang berdayasaing global b.Pengembangan pusat-pusat pertumbuhanekonomi baru c.Peningkatan nilai tambahprodukpertanian dalamarti luas(Integrasi ProsesHulu Hilir. d. Peningkatanekspor produk olahan e.Pengembangan ekowisata

- Program Peningkatan IklimInvestasi dan RealisasiInvestasi. - ProgramPeningkatan Promosi danKerjasama Investasi. - ProgramKemudahan Pelayanan danPercepatan Proses Perijinan. -Program Penataan StrukturIndustri Hulu - Hilir. - ProgramPerluasan Kebun Sawit. -Program PeningkatanKemampuan Teknologi Industri.- Program PeningkatanPemasaran Hasil ProduksiPeternakan. - ProgramPengembangan produk-produkperkebunan unggulan daerah. -Program PeningkatanKerjasama PerdaganganInternasional. - ProgramPeningkatan danPengembangan Ekspor. -Program PengembanganKawasan Industri PariwisataDerawan. - ProgramPengembangan Destinasi

Tercapaianya swasembadapangan

15 Rasio pemenuhan beras (%) 72 73 78 82,01 86 100,22 PeningkatanProduksi Pangana. Peningkatanareal pertanian melaluicetak sawah dan optimasilahan; b. Penerapanmekanisasi dan teknologipertanian c. Penyediaantenaga kerja petani melaluiprogram transmigrasi d.Peningkatan infrastruturpertanian e. Peningkatanproduktivitas pertanian f.Perbaikan tata niagaproduk pangan

- Program PeningkatanProduksi pertanian. - ProgramPenerapan TeknologiPertanian/perkebunan. -Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan. -Program Pengembangan SDMKelautan dan PerikananBerkualitas. - ProgramPengembangan danPenguatan KelembagaanPenyuluh. - ProgramPengembangan WilayahTransmigrasi. - ProgramPengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanLainnya. - ProgramPeningkatan produksi HasilPeternakan. - ProgramPengembangan KawasanBudidaya Laut, Air Payau, danAir Tawar. - Programpengembangan perikanantangkap. - ProgramPengembangan Kawasan

Tercapaianya swasembadapangan

15 Rasio pemenuhan beras (%) 72 73 78 82,01 86 100,22 PeningkatanProduksi Pangana. Peningkatanareal pertanian melaluicetak sawah dan optimasilahan; b. Penerapanmekanisasi dan teknologipertanian c. Penyediaantenaga kerja petani melaluiprogram transmigrasi d.Peningkatan infrastruturpertanian e. Peningkatanproduktivitas pertanian f.Perbaikan tata niagaproduk pangan

- Program PeningkatanProduksi pertanian. - ProgramPenerapan TeknologiPertanian/perkebunan. -Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan. -Program Pengembangan SDMKelautan dan PerikananBerkualitas. - ProgramPengembangan danPenguatan KelembagaanPenyuluh. - ProgramPengembangan WilayahTransmigrasi. - ProgramPengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanLainnya. - ProgramPeningkatan produksi HasilPeternakan. - ProgramPengembangan KawasanBudidaya Laut, Air Payau, danAir Tawar. - Programpengembangan perikanantangkap. - ProgramPengembangan Kawasan

Meningkatnya pemanfaatanenergi terbarukan

16 Bauran energi baru terbarukan(%)

0,02 0,62 1,12 1,62 2,12 3,00 Pemenuhan KebutuhanEnergi ramah Lingkungana. Peningkatanbauran energi baru danterbarukan b. Peningkatanrasio elektrifikasi

- Program Diversifikasi Energi. -Program peningkatanpenerapan teknologipeternakan. - ProgramPeningkatan InfrastrukturKetenagalistrikan. - Programpengembangan listrik pedesaan

MISI :Tujuan 4 :

TargetTahun

TargetTahun

TargetTahun

Target Tahun2014 2014 2014 2014 2014

1. Indeks Kepuasan LayananInfrastruktur dasar

5,00 7,00 21 21 21 21 21

2014 2015 2016 2017 2018

Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Masyarakat secara MerataMenyediakan Infrastrukut Dasar yang Berkualtias

Cara Mencapai Tujuan dan sasaran

Kondisi Awal2013

No. Indikator Kondisi Awal20013

Target Tahun2018

Program

2

KetTarget Tahun

Sasaran

Strategi KebijakanUraian Indikator2014 2015 2016 2017 2018

1 4 5 6 7 8 9 10 11 12Meningkatnya kepuasanmasyarakat terhadappelayanan infrastrukturdasar

17 Indeks Kepuasan LayananInfrastruktur dasar

5,00 5,50 6,00 6,50 6,80 7,00 Peningkatan kualitasinfrastruktur dasar a.Peningkatankualitas dan kapasitasinfrastruktur transportasib. Peningkatan kualitasdan kapasitas infrastrukturdan transportasidi kawasan Maloy,kawasan industri lainnyadan pusat pertumbuhanc. Peningkatankonektivitas antar kawasanindustri dan pusatpertumbuhan

- Program Pembangunan Jalandan Jembatan. - ProgramRehabilitasi/ PemeliharaanJalan dan Jembatan. - Programpeningkatan daya sainginvestasi sektor jalan danJembatan. - Programpembangunan jalan tol. -Program peningkatan dayasaing investasi sektortransportasi darat, laut, udaradan ASDP. - Programpembukaan keterisolasianwilayah sektor jalan danjembatan. - Programpembukaan keterisolasianwilayah sektor transportasiudara. - Program sarana danprasarana telekomunikasi. -Program Penyediaan danpengelolaan air baku. -Program pengembangankinerja pengelolaan air minumdan air limbah. - Programpeningkatan daya saing sektorsumberdaya air. - Program

Kondisi Awal2013 Program

2

Ket

Strategi KebijakanUraian Indikator

MISI :

Tujuan 5 :

1. Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM)

68 85

2014 2015 2016 2017 2018

No. Indikator Kondisi Awal20013

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

Strategi Kebijakan

Target Tahun2018

Mewujudkan Tata Kelola Pemeritahahn yang Profesional, Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

Uraian Indikator Kondisi Awal2013

Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran

Program

2

Target TahunKet

2014 2015 2016 2017 20181 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Terwujudnya pemerintahyang bersih dan bebas KKN.

18 Indeks Persepsi Korupsi 5,20 5,20 5,70 6,30 6,70 7,00 Reformasi birokrasidan tata kelolapemerintahan dan.Standarisasirencana danprosedur tiga prioritasfocus

- Program penguatankelembagaan PTSP. - Programpengembangan zona integritas.- Program pencegahan danpemberantasan KKN

19 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTPTerwujudnya peningkatankualitas pelayanan publik

20 Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM)

68 (baik) 70 (baik) 75 (baik) 80(sangat

baik)

83(sangat

baik)

85(sangat

baik)

Reformasi birokrasi dantata kelola pemerintahandan Peningkatankapasitas dan manajemenaparatur

- Program peningkatanpelayanan publik. - Programpembinaan danpengembangan aparatur. -Pengembangan data statistik

Meningkatnya Kapasitas danakuntabilitas kinerja

21 Predikat Akuntabilitas kinerja 70,75 (B+) 72,00 (B+) 74,00(B+)

76,00(B+)

78,00(B+)

80,00 (A)

22 Kinerja Pemerintahan Daerah Tinggi Tinggi Tinggi SangatTinggi

Sangat Tinggi SangatTinggi

Strategi Kebijakan

Reformasi birokrasidan tata kelolapemerintahan danPercepatanpencapaian target-targetpenyelenggaraa nReformasi birokrasi (RB)dan tatakelolapemerintahan yang baikReformasi birokrasidan tata kelolapemerintahan dan yangbaik

- Program peningkatan kualitasmanajemen berbasis kinerja. -Peningkatan KinerjaPemerintahan Daerah. -Program Pendidikan politikmasyarakat

Uraian Indikator Kondisi Awal2013 Program

2

Ket

MISI :

Tujuan 6 :

TargetTahun

TargetTahun

TargetTahun

TargetTahun2014 2014 2014 2014

1 Indeks Kualitas lingkungan 74,07 82,00 5,28 5,28 5,28 5,28

2014 2015 2016 2017 20181 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Meningkatnya IndeksKualitas Lingkungan

23 Indeks Kualitas Lingkungan 74,07 78,29 79,24 80,19 81,14 82,00 Peningkatan kualitaslingkungan hidup a.Perbaikan tatakelola dan perijinanpemanfaatan hutan danlahan b. Meningkatkankualitas perencanaanpemanfaatan & pengendaliantata ruang dan luastutupan lahan. c.Pemanfaatan lahan-lahanterdegradasi d.Meningkatkan kualitasudara, Perairan, danlingkunganhidup perkotaan e.Penegakan hukumlingkungan

,- Program Pengelolaan danPengembangan KPH. -Program Rehabilitasi Hutan danLahan. - ProgramPenyelenggaraan PenataanRuang. - Program RehabilitasiHutan Mangrove. - ProgramPembinanaan PerkebunanRamah Lingkungan. - ProgramPenilaian Kinerja Perusahaandalam Pengelolaan LingkunganHidup. - Program PengendalianPencemaran dan PengrusakanLingkungan Hidup. - ProgramPengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan. -Program Peningkatan Peranserta masyarakat dalampengelolaan LH. - ProgramPeningkatan Edukasi danKomunikasi Publik tentagPengelolaan LH. - ProgramPengembangan kapasitas

Kondisi Awal20013No.

Cara Mencapai Tujuan dan sasaran

Ket

2

Strategi Kebijakan Program

Mewujudakan Kualtias Lingkungan yang Baik dan Sehat serta Berspektif Perubahan Iklim

Uraian Indikator Kondisi Awal2013

Target Tahun

Target Tahun2018

Sasaran

Indikator

Meningkatkan Kualitas Lingkungan hidup

Meningkatnya IndeksKualitas Lingkungan

23 Indeks Kualitas Lingkungan 74,07 78,29 79,24 80,19 81,14 82,00 Peningkatan kualitaslingkungan hidup a.Perbaikan tatakelola dan perijinanpemanfaatan hutan danlahan b. Meningkatkankualitas perencanaanpemanfaatan & pengendaliantata ruang dan luastutupan lahan. c.Pemanfaatan lahan-lahanterdegradasi d.Meningkatkan kualitasudara, Perairan, danlingkunganhidup perkotaan e.Penegakan hukumlingkungan

,- Program Pengelolaan danPengembangan KPH. -Program Rehabilitasi Hutan danLahan. - ProgramPenyelenggaraan PenataanRuang. - Program RehabilitasiHutan Mangrove. - ProgramPembinanaan PerkebunanRamah Lingkungan. - ProgramPenilaian Kinerja Perusahaandalam Pengelolaan LingkunganHidup. - Program PengendalianPencemaran dan PengrusakanLingkungan Hidup. - ProgramPengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan. -Program Peningkatan Peranserta masyarakat dalampengelolaan LH. - ProgramPeningkatan Edukasi danKomunikasi Publik tentagPengelolaan LH. - ProgramPengembangan kapasitas

Menurunnya tingkat emisigas rumah kaca

24 Intensitas Emisi (ton CO2/PDRBUS $ juta)

1.500 1.498 1.458 1.350 1.300 1.250 Peningkatan kualitaslingkungan hidup a.Penerapan konsep danstrategi pembangunanekonomi (green economy)yang ramah lingkungandan berkelanjutan b.Penurunanemisi gas rumah kaca

- Program PengarusutamaanPerubahan Iklim dan greenekonomi dalam PerencanaanPembangunan Daerah. -Program perlindungan atmosfirdan perubahan iklim. -Inventarisasi emisi gas rumahkaca

Lampiran

Sejalan dengan pelaksanaan pembangunan mewujudkan Visi danMisi Kaltim Maju 2018, maka pada tahun 2015 dan 2016 PemerintahProvinsi Kalimantan Timur, juga mendapat berbagai penghargaan dariPemerintah, lembaga independen sebagai bentuk pengakuan pihak lainserta cerminan keberhasilan pembangunan Kalimantan Timur. Berikutbeberapa prestasi dan penghargaan yang diperoleh baik penghargaanselaku Gubernur, Wakil Gubernur maupun yang diterima oleh SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD).1. Penghargaan wahana tata nugraha dari Presiden RI, 2015

2. Penghargaan pendidikan dwidja praja nugraha dari Presiden RI,

2016

3. Penghargaan akuntabilitas kinerja pemerintahan terbaik pertama

dari kantor menteri negara pendayagunaan aparatur negara &

reformasi birokrasi 6 tahun berturut-turut tahun 2010, 2011, 2012,

2013, 2014 dan 2015 (dengan nilai bb – sangat baik)

4. Penghargaan integrity award 2015 dari majalah integritas

5. Penghargaan obsession award “best contributing governors atau

pemimpin yang gigih berkontribusi terhadap rakyat kaltim

mewujudkan otonomi khusus” 2015 dari obsession media group

6. Penghargaan juara pertama “bhumandala award” dari badan

informasi geospasial tahun 2016

7. Penghargaan inovasi administrasi negara award dari LAN RI dan

menteri PAN & RB RI tahun 2016

8. Penghargaan top it and top telco 2016, dari kementerian riset dan

dikti ri dan kementerian kominfo RI bekerjasama dengan majalah

itech

9. Penghargaan kaltim raih terbaik II anugrah pangripta nusantara

2015. Presiden joko widodo

10. Penghargaan bkn award 2015, kategori pengelolaan kepegawaian

oleh wakil presiden jusuf kalla

11. Penghargaan akip pemprov kaltim sebagai terbaik predikat BB plus

dalam penilaian pengelolaan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah (akip) 2015. Penilaian tersebut diberikan kementerian

pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (Kemen

PAN dan RB) bagi kementerian/lembaga serta provinsi dan

menempatkan kaltim berada di posisi ketiga nasional setelah

yogyakarta dan jawa timur.

12. Penghargaan keterbukaan informasi. Kaltim memperoleh

penghargaan sebagai peringkat III keterbukaan informasi.

Penghargaandiberikan karena kaltim berhasil melaksanakan uu no.

14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.